bab ii proses bisnis perusahaan - · pdf filetelkom mengacu pada best-practice yang dilakukan...

19
22 BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN 2.1 Proses Bisnis PT TELKOM Secara Umum Perusahaan penyelenggara telekomunikasi terbesar di Indonesia yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (yang selanjutnya disebut PT TELKOM), saat ini mencoba untuk menjadi perusahaan informasi dan komunikasi (Infocom) yang menyediakan jasa dan jaringan telekomunikasi secara menyeluruh (fulservice and network provider). Aktivitas utama PT TELKOM adalah menyediakan jasa dan jaringan telekomunikasi. Penataan fungsi-fungsi dalam struktur organisasi PT TELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh perusahaan- perusahaan telekomunikasi kelas dunia, yaitu e-TOM (enhanced Telecommunication Operation Maps) seperti yang dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.1 e-TOM sebagai acuan fungsi-fungsi dalam organisasi PT TELKOM 10 10 The enhanced Telecom Operations Map TM (eTOM) Business Process Framework, Enrico Ronco, exp – volume 2 – n, 4 December 2002. Dikutip 11 Februari 2008 dari, http://exp.teleconitalialab.com

Upload: doanhuong

Post on 10-Mar-2018

345 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

22

BAB II

PROSES BISNIS PERUSAHAAN

2.1 Proses Bisnis PT TELKOM Secara Umum

Perusahaan penyelenggara telekomunikasi terbesar di Indonesia yaitu PT.

Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (yang selanjutnya disebut PT TELKOM), saat ini

mencoba untuk menjadi perusahaan informasi dan komunikasi (Infocom) yang

menyediakan jasa dan jaringan telekomunikasi secara menyeluruh (fulservice and

network provider). Aktivitas utama PT TELKOM adalah menyediakan jasa dan

jaringan telekomunikasi. Penataan fungsi-fungsi dalam struktur organisasi PT

TELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh perusahaan-

perusahaan telekomunikasi kelas dunia, yaitu e-TOM (enhanced

Telecommunication Operation Maps) seperti yang dapat dilihat pada gambar

berikut.

Gambar 2.1 e-TOM sebagai acuan fungsi-fungsi dalam organisasi PT TELKOM10

10 The enhanced Telecom Operations MapTM (eTOM) Business Process Framework, Enrico Ronco, exp – volume 2 – n, 4 December 2002. Dikutip 11 Februari 2008 dari, http://exp.teleconitalialab.com

Page 2: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

23

e-TOM merupakan sebuah framework yang dikembangkan oleh

TeleManagement Forum, yang dapat digunakan oleh para service provider untuk

mendefinisikan fungsi dalam setiap unit organisasinya. e-TOM berfokus pada dua

area yakni :

• Business/Customer/Products

• Solution/System/Implementation

Dalam kerangka fokus pada dua area di atas, e-TOM terbagi atas dua bagian

vertikal yang masing-masing terdiri atas beberapa lapisan horisontal dan vertikal

juga. Seperti yang ditunjukkan pada gambar sebelumnya, 2 bagian utama vertikal

dalam e-TOM adalah :

1. Operations

Fulfillment, Assurance and Billing (FAB) merupakan inti utama dari Operations.

Ada beberapa pengelompokan proses fungsional pada bagian Operations yang

terbagi atas berbagai area, seperti :

Customer Relationship Management, berkaitan dengan manajemen

kebutuhan pelanggan, cara mengidentifikasi kebutuhan pelanggan dan

bagaimana menjaga hubungan dengan pelanggan.

Service Management and Operations berhubungan dengan manajemen

pelayanan yang ditawarkan kepada pelanggan.

Resource Management and Operations berhubungan dengan penanganan

pemenuhan layanan yang ditawarkan kepada pelanggan.

Supplier/Partnership Relationship Management berhubungan dengan

fungsi menjaga harmonisasi hubungan dengan partner atau supplier.

Keempat area di atas merupakan satu kesatuan, sehingga gangguan terhadap salah

satu bagian akan mengakibatkan keterlambatan proses di bagian yang lain yang

dapat mengakibatkan menurunnya service level terhadap pelanggan.

Page 3: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

24

2. Strategy, Infrastructure & Products

Bagian vertikal yang kedua adalah Strategy, Infrastructure dan Products (SIP).

Strategy, Infrastructure & Product berhubungan dengan strategi dan proses

lifecycle management. Bagian ini terdiri atas :

Marketing & Offer Management, terfokus pada pengembangan bisnis inti

lewat strategi marketing, penawaran produk baru dan manajemen terhadap

produk lama.

Service Development & Management terfokus pada perencanaan,

pengembangan dan penyampaian services ke area operasi.

Resource Development & Management terfokus pada perencanaan,

pengembangan dan penyampaian resources yang dibutuhkan untuk

menunjang pelayanan yang dilakukan pada area operasi.

Supply Chain Development & Management terfokus pada usaha pemilihan

supplier dan partner yang terbaik melalui mekanisme pemilihan yang efektif.

Proses bisnis di PT TELKOM secara global yaitu meliputi Key Value

Creation Process, Functional Support, Product Owner, Delivery Channel Service,

dan Customer. Key Value Creation Process memiliki fokus kepada beberapa hal

yaitu: usaha mempertahankan bisnis existing yang sedang memasuki masa

saturasi, pengembangan secara agresif bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan

tinggi, dan persiapan platform bisnis masa depan yang berbasis internet dan

mulitimedia. Kegiatan-kegiatan tersebut dijabarkan dalam suatu bisnis portfolio

dan strategi, di mana hasilnya dapat dilihat dari bisnis performance yang

merupakan tolok ukur keberhasilan implementasi bisnis portfolio dan strategi

tersebut.

Setelah itu, hasil ini diimplementasikan oleh tiap-tiap fungsi bisnis atau

Functional Support untuk menjabarkan bisnis portfolio dan strategi PT TELKOM

ke dalam setiap aktivitas, diwujudkan dengan tersedianya jasa telekomunikasi

yang merupakan produk dari core business PT. TELKOM. Sesuai dengan struktur

organisasi PT TELKOM yang berbasis pada customer-centric organization, maka

dibentuklah Product Owner sebagai penghasil dan pemelihara produk jasa

Page 4: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

25

telekomunikasi dan Delivery Channel sebagai pemasaran produk PT TELKOM

kepada Customer.

Product Owner sendiri tidak bertugas dalam penyaluran distribusi.

Product Owner hanya memfokuskan pada masalah teknis produk dan tidak

melakukan kegiatan pemasaran. Semua produk PT TELKOM disampaikan

kepada customer melalui Delivery Channel sebagai jalur distribusi. Delivery

Channel juga bertugas untuk mendapatkan informasi mengenai kepuasan serta

kebutuhan customer, di mana customer PT TELKOM terdiri dari tiga segmen

yaitu :

1. Segmen Personal/Retail, segmen ini menjadi tanggung jawab Divisi Regional

(DIVRE).

2. Segmen Bisnis/Korporat, segmen ini menjadi tanggung jawab Divisi

Enterprise Service (DIVES/ESC).

3. Segmen Operator (Other Licensed Operator, selanjutnya disebut dengan

OLO), segmen ini menjadi tanggung jawab Divisi Carrier & Interconnection

Service (DIVCIS).

Page 5: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

26

Melalui proses bisnis ini, diharapkan PT TELKOM dapat mengembangkan

bisnisnya sesuai harapan customer. Posisi Customer, Delivery Channel, Product

Owner dan Functional Support di PT TELKOM bila diterjemahkan dalam

framework e-TOM dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Gambar 2.2 Posisi Customer, Product Owner, Delivery Channel dan Functional Support PT

TELKOM dalam framework e-TOM11

11 Firmansyah, Rinaldi. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Corporate Presentation on One Day Conference in Kuala Lumpur, disampaikan 01 Maret 2006

Page 6: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

27

Gambar 2.3 Proses Bisnis Global PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.12

2.2 Ruang Lingkup Telkom Flexi13

2.2.1 Definisi Layanan Telkom Flexi

Telkom Flexi atau dikenal dengan istilah Flexiphone CDMA

adalah layanan jasa telekomunikasi suara dan data dengan kemampuan

mobilitas terbatas (limited mobility phone) berbasis teknologi CDMA

dengan frekuensi 800 MHz. Layanan ini dapat digunakan untuk menerima

atau mengirim suara atau data, tidak hanya pada saat pelanggan berada di

12 Firmansyah, Rinaldi. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Corporate Presentation on One Day Conference in Kuala Lumpur, disampaikan 01 Maret 2006 13 Telkom, Format Perencanaan Bisnis Telkom Flexi, Dokumen yang tidak dipublikasikan, 2005

Page 7: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

28

rumah tetapi juga pada saat di luar rumah dimana masih berada di dalam

satu cakupan area pelayanan (homezone). Tarif layanan mengacu pada

tarif layanan telepon tetap (PSTN) dengan penambahan biaya untuk

fasilitas limited mobility, fitur-fitur lainnya seperti CLI, SMS, dan Voice

Mail, dengan pilihan cara pembayaran secara prabayar (prepaid) maupun

pasca bayar (postpaid).

2.2.2 Jenis Layanan Telkom Flexi

Jenis layanan yang diberikan oleh Telkom Flexi sebagai upaya

untuk memanjakan para konsumennya adalah sebagai berikut:

(1) Layanan Telephony (Voice, Faksimile) termasuk fitur-

fiturnya diantaranya adalah Call Forwarding, Call Barring,

Call Hold, Call Waiting, Cancel Call Waiting, Calling Line

Identification Presentation (CLIP), Calling Line

Identification Restriction (CLIR), Three Way Calling, Voice

Mail, Message Waiting Indicator, Do Not Disturb, Calling

Name Presentation, Call Control, Outgoing Call Allowance,

Selective Call Acceptance, Activation Schedule Profile,

Priority Access.

(2) Layanan Data Communication termasuk SMS, Web Service

dan MMS.

(3) Fitur mutasi otomatis secara terbatas.

(4) Layanan Prabayar (Flexi Trendy) dan Pasca Bayar (Flexi

Classy).

(5) Service dan fitur lainnya yang mampu dilayani dengan

menggunakan teknologi CDMA.

2.2.3 Value Added Telkom Flexi

Selain memiliki fitur-fitur dan layanan seperti yang diutarakan di atas,

Telkom Flexi memiliki beberapa value added service yang merupakan

keunggulan dari produk Telkom Flexi, yaitu:

Page 8: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

29

(1) Kualitas komunikasi suara sekelas telepon kabel (wireline

phone), bebas interferensi dan cloning.

(2) Skenario Call dan Penomoran mengacu kepada ketentuan

PSTN.

(3) Fleksibilitas/limited mobility dalam area pelayanan/home

zone (kurang lebih radius 15 km tergantung trafik).

(4) Tarif usage/pulsa yang murah (mengacu tarif PSTN).

(5) Dapat digunakan untuk komunikasi data (internet access, fax

dll) dengan kecepatan sampai dengan 144 Kbps.

(6) Fitur/layanan tambahan dengan standar fitur mobile phone

(SMS, Voice Mail, CLI dll).

(7) Pilihan terminal pelanggan/CPE berupa fix phone (cordless

phone) atau terminal mobile phone (handphone) untuk yang

menghendaki telepon yang lebih personalized.

(8) Pilihan sistem pembayaran yaitu sistem prepaid dan sistem

postpaid.

(9) Ketersediaan dan kecepatan instalasi (service delivery).

Penyelenggaraan Fixed Wireless Access (FWA) CDMA pada frekuensi

800 MHz merupakan salah satu strategi PT TELKOM untuk pemenuhan salah

satu demand layanan InfoCom yang mencakup penyediaan layanan voice dan

komunikasi data. Untuk memberikan layanan tersebut diketahui bahwa teknologi

wireless dapat memberikan solusi dengan percepatan pembangunan dan biaya

yang paling optimal.

2.2.4 Sejarah Bisnis Produk

Berdasarkan data dari demand line telepon cukup besar sehingga

diperlukan penambahan line telepon sampai dengan tahun 2007 sebanyak

4.708.888 sst. Potensi jaringan yang ada saat ini sebanyak 8.113.998 sst

yang sudah digunakan sebesar 7.381.079 sst, tersisa sebesar 732.919 sst.

Untuk dapat melayani pelanggan sampai dengan tahun 2007 perlu

Page 9: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

30

dilakukan pembangunan sebanyak 4.153.846 sst. Dari demand sebesar itu

TELKOM mentargetkan untuk menyediakan 65% dari total demand atau

sebesar 2.700.000 dan 60% atau sebesar 1.886.000 dilayani dengan

teknologi wireless.

Pertimbangan penggunaan teknologi wireless dibandingkan dengan

teknologi wireline dalam memenuhi demand telepon adalah:

Potensi jaringan tidak sesuai dengan lokasi daftar tunggu dan demand

yang secara geografis menyebar.

Pembangunan wireline memerlukan perijinan dan koordinasi berbagai

pihak misalnya dinas PU, PLN, PGn, PT. KIA dan lain-lain.

Pembangunan infrastruktur wireline/jaringan kabel (bawah-tanah)

memerlukan biaya dan waktu yang lama. Berdasarkan data di lapangan

bahwa 1 (satu) sst memerlukan biaya kurang lebih sebesar 1.000 US$

dan memerlukan waktu selama kurang lebih 1,5 (satu setengah) tahun.

Sedangkan untuk pembangunan dengan infrastruktur wireless

memerlukan kurang lebih 250 US$ per 1 (satu) sst dimana relatif lebih

optimal untuk daerah yang menyebar.

Teknologi jaringan kabel memerlukan biaya yang tinggi dalam

operation and maintenance serta tingkat gangguan relatif lebih tinggi.

2.2.5 Sasaran Pertumbuhan dan Keuangan

Pelanggan Flexiphone terdiri atas pelanggan postpaid dan prepaid.

Diharapkan komposisi pelanggan postpaid dibanding prepaid adalah

38%:62% dengan ARPU pelanggan postpaid sebesar Rp. 251.263 terdiri

atas abonemen sebesar Rp. 40.000 dan Usage sebesar Rp.211.263 dan

ARPU pelanggan pre paid tahun 2002 sebesar Rp.94.378. Diharapkan

ARPU akan tumbuh sebesar 8%/th.

Jumlah pelanggan ditargetkan tahun 2002 sebesar 14.700, tahun 2003

adalah 584.000, tahun 2004 adalah 1,20 juta, tahun 2005 adalah 1,73 juta, dan

mulai tahun 2006 semua kapasitas yang dibangun akan dipakai oleh pelanggan

yaitu sebesar 1.89 juta pelanggan. Jumlah pelanggan rata-rata tumbuh sebesar

Page 10: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

31

83%/tahun. Proyeksi pertumbuhan ini akan menghasilkan pendapatan pada tahun

2002 dengan masa operasi 3 bulan sebesar Rp. 4,9 Milyar, tahun 2003 sebesar

Rp. 691,5 Milyar, tahun 2004 sebesar Rp. 2,1 Trilyun dan akan tumbuh rata-rata

23%/tahun sampai tahun 2010 dengan tingkat keuntungan (profit margin) adalah

antara 20% sampai dengan 35%.

2.2.6 Perencanaan Keuangan

Untuk memenuhi demand sampai tahun 2007 sebesar 1,886,000 lines,

TELKOM membutuhkan dana investasi system CDMA sebesar Rp. 5,17 Trilyun.

Pembiayaan Investasi ini direncanakan melalui penjualan obligasi (bonds),

sedangkan sisanya akan didanai melalui vendor financing melalui pinjaman

jangka panjang.

2.2.7 Struktur Organisasi

PT TELKOM membentuk ProBis FlexiPhone agar implementasi bisnis ini

dapat dilaksanakan secara lebih fokus dan membangun kompetensi PT

TELKOM.

Gambar 2.4 ProBis Telkom Flexi14

14 Telkom, Format Perencanaan Bisnis Telkom Flexi, Dokumen yang tidak dipublikasikan, 2005

KAPROBIS TELKOMWIRELESS

Koor BidPelayanan &Pemasaran

Koor BidUmum

KoorYanMasRegional

1 s/d 7

Koor NetRegional

1 s/d 7

Koor Project Regional

1 s/d 7

Koor Bid Pengembangan

PROBIS

DIVRE

Koor OSSRegional

1 s/d 7

Koor BidOSS

Koor BidNetwork

Koor PaymentRegional

1 s/d 7

SekProBis

Koor BidKeuangan

Koor Keuangan Regional

1 s/d 7

Koor BidPayment & Hub Operator

DEPUTY

KAPROBIS TELKOMWIRELESS

Koor BidPelayanan &Pemasaran

Koor BidUmum

KoorYanMasRegional

1 s/d 7

Koor NetRegional

1 s/d 7

Koor Project Regional

1 s/d 7

Koor Bid Pengembangan

PROBIS

DIVRE

Koor OSSRegional

1 s/d 7

Koor BidOSS

Koor BidNetwork

Koor PaymentRegional

1 s/d 7

SekProBis

Koor BidKeuangan

Koor Keuangan Regional

1 s/d 7

Koor BidPayment & Hub Operator

DEPUTY

Page 11: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

32

2.2.8 Analisis Pasar

Sesuai dengan positioning produk Flexiphone yaitu di antara layanan fixed

phone dengan layanan mobile phone dilihat dari variabel pricing dan

kapabilitasnya, pasar produk flexiphone ini dapat dikelompokkan menjadi 4

katagori yaitu:

o Calon pelanggan fixed phone atau mobile phone yang belum

mendapatkan layanan

o Pelangggan eksisting mobile phone yang menginginkan tarif lebih

murah

o Pelanggan eksisting fixed phone yang menginginkan kapabilitas

layanan mendekati mobile phone

o Pelanggan eksisting mobile dan fixed phone yang menginginkan

konvergensi layanan.

Gambar 2.5 Telkom Flexi Service Offering15

Dengan positioning produk diantara fixed phone dengan mobile

phone, potensi pasar produk Flexiphone adalah seluruh pasar

telekomunikasi di Indonesia (dalam jangkauan area pelayanan BTS

15 Telkom, Format Perencanaan Bisnis Telkom Flexi, Dokumen yang tidak dipublikasikan, 2005

Comparative Product/Service Offering

Qua

lity

2)

of S

ervi

ce

Tariff / ARPU

Low

High

High

TELKOM Fixed Lines

TELKOM “Flexi Phone”(CDMA - FWA)

Cellular

Low

Comparative Product/Service Offering

Qua

lity

2)

of S

ervi

ce

Tariff / ARPU

Low

High

High

TELKOM Fixed Lines

TELKOM “Flexi Phone”(CDMA - FWA)

Cellular

Low

Page 12: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

33

Flexiphone CDMA) baik sebagai produk retail (pelanggan / end customer /

user) atau sebagai produk resale (wartel, warnet). Positioning ini akan

mempertajam target market sesuai dengan 4 katagori segmentasi di atas.

Selanjutnya perencanasan pasar disesuaikan dengan target pasar yang

didefinisikan.

2.3 Analisis TOWS (Threats, Opportunities, Weakness, and Strength) Telkom

Flexi16

THREATS

Strategic Aspect Telkom Group Competition Note

• Manuver

pesaing yang

cukup agresif

(esia)

- Tingkat Churn Telkom Flexi meningkat.

Growth pelanggan esia sebesar 167% (dari 487 ribu menjadi 1,3 juta)

Pada saat ini Esia mencoba mengikuti Flexi Combo dengan mengeluarkan produk sejenis dengan branding ”Esia GoGo”

• Migrasi

Frekuensi

1900MHz

Telkom Flexi divre 2 dan divre 3 migrasi ke 800 MHz

Isat Tidak ada kompensasi dari regulator, PT TELKOM perlu mengeluarkan cost untuk hal ini.

• Exelcomindo,

selular

- Secara agresif meningkatkan coverage untuk memperkuat posisi layanan kepada konsumen - Expand roaming 3G ke luar negri

Dengan dukungan modal yang kuat mulai tahun 2006 Excelcomindo memperlihatkan pertumbuhan yang positif, secara agresif mereka membangun infrastruktur untuk memperluas coverage mereka.

1616 Hartono, KJ, 2007, Spin Off Telkom Flexi Dalam Upaya Meningkatan Nilai Perusahaan

PT TELKOM, Bandung.

Page 13: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

34

OPPORTUNITIES

Strategic Aspect Telkom Group Competition Note

• Addresable Market

(CAGR)

• Fixed Wire line

• Fixed Wireless

• Mobile

Growth (G), Industri (I) - G: 17%, I:

2% - G: 8%, I:

38% - G: 17%, I:

very high

Telkomsel menyumbang kurang lebih 60% dari keseluruhan revenue PT TELKOM. Hal ini menyebabkan ketergantungan PT TELKOM pada PT Telkomsel sangat tinggi

• Competition

Lanscape 2007

– 2011

• Fixed

• Fixed Wireless

• Mobile

Forecast: Growth: 6% FWA 33% Mobile Growth 11,4%

Pertumbuhan pasar masih terbuka untuk Fixed, Fixed Wireless, dan mobile meskipun untuk pasar Fixed terlihat sudah mature.

Page 14: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

35

WEAKNESS

Strategic Aspect Telkom Group Competition Note

• Kontribusi

revenue

- Kontribusi mobile (Telkomsel) sebesar 55%

Ketergantungan PT TELKOM pada PT Telkomsel sangat tinggi

• Target revenue

2006

97% Target revenue tidak tercapai

• Marketing dan

produksi

- Fixed

Wireline

- Flexi

- Produksi

pulsa per LIS turun - Tingkat churn

tinggi

-Fixed wireline belum mampu memposisikan dirinya untuk bersaing dengan produk subsitusi -Berakhirnya promo GB3 mengakibatkan total net add pelanggan flexi berada pada niali minus, flexi kehilangan market share yang cukup besar.

Page 15: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

36

STRENGTH

Strategic Aspect Telkom Group Competition Note

• EBITDA 33% ISAT 0,3% XL 46,9%

PT TELKOM lebih leluasa melakukan investasi dibandingkan kompetitornya, tercermin dari besarnya EBITDA

• Operating

expenses

(profitabilitas)

14% ISAT 9,2% XL 50%

Telkomsel growth revenue 1,65 kali growth operating expenses, ISAT 0,15 kali, dan XL 1 kali

• Revenue

wireless

72% (Rp 41,8T) ISAT 20% XL 5%

Revenue PT TELKOM jauh di atas pesaing

• Market share

seluler

51% ISAT 26,2% XL 16,6%

PT TELKOM memimpn pasar jauh di atas pesaing

• Market

capitalization

USD$20Billion Urutan ke 3 di kawasan regional, sesudah hina Mobile dan Bharti Air

• Revenue growth

YoY

23,4% ISAT 1,4% XL 54%

Secara absolut telkomsel 75% naik, naik 2 % diabnding 2005

• Net income 62,7% ISAT -8,9% Net income jauh diaatas pesaing

• Organisasi Dan

SDM

- Kinerja

- Kepuasan

- Loyalitas

- Meningkat

- Relatif

tinggi, ESI 80,7% & EDI 11,8%

- Tinggi

Produktifitas meningkat seiring dengan bertumbuhnya perusahaan.

Page 16: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

37

2.4 Pengelolaan Bisnis Telkom Flexi (Internal Isu)17

2.3.1 Budaya Organisasi

Belum terlihat adanya paradigma shift mindset dari bisnis wireline ke

bisnis wireless dalam pengelolaan bisnis Telkom Flexi, yang dapat diindikasikan

sebagai berikut:

• Policy marketing berada di tingkat corporate, sementara setiap

divre (divisi regional) mempunyai regional policy yang berbeda

dengan divre lain.

• Standar nasional untuk CC (customer care) & billing system secara

nasional belum diimplementasikan.

• SLA (Service Level Agremeent) antara PO (Product Owner) yang

dalam hal ini divisi FWN dan DC (Distribution Channel) dalam

hal ini diwakili oleh divre tidak sepenuhnya dilaksanaakan,

sehingga dukungan after sales service-nya sangat kurang.

Birokrasi di internal PT TELKOM menyebabkan response yang lambat dalam

menghadapi manuver kompetitor.

Gambar 2.6 Existing Telkom Flexi Business Model18

17 Dari wawancara dengan perwakilan PT TELKOM.

Page 17: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

38

2.3.2 Business Strategic

o Strategic Focus

• Disamping Telkom Flexi, PT TELKOM mengelola portofolio

bisnis yang lain (Fixed Multimedia), sementara kompetitor fokus

pada bisnis wireless.

• Telkom Flexi tidak dikelola secara end to end sehingga sulit

dikontrol, karena melibatkan beberapa unit lain yang tidak hanya

menyediakan resources untuk Telkom Flexi.

o Business Model

Sampai saat ini positioning Telkom Flexi belum didefinisikan

secara jelas, sehingga beberapa kasus sering terjadi konflik dengan produk

PT TELKOM lainnya.

o Resourcess Allocation

Resources harus dialokasikan keseluruh area bisnis dan sulit untuk

dibagi secara proporsional serta tepat sasaran.

• Divre mengalokasikan anggaran marketing yang terbatas untuk

seluruh produk termasuk Telkom Flexi, sehingga sulit untuk

mencapai target yang optimal.

• Jumlah SDM yang mempunyai kompetensi yang memadai sangat

terbatas, dan harus dialokasikan pada seluruh area bisnis.

2.3.3 Financial

Kebutuhan modal Telkom Flexi selama 5 tahun ke depan

memerlukan investasi yang besar, sementara itu PT TELKOM juga harus

mengalokaskan anggaran investasi untuk bisnis lainnya (Speedy, FWL,

Multimedia).

18 Telkom & A T Kearney, Positioning Telkom Flexi for Future, Dokumen yang tidak

dipublikasikan, 2005

Page 18: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

39

2.4 Kontributor Nilai Saham PT TELKOM

Portofolio bisnis PT TELKOM saat ini terdiri atas fixed phone (PSTN &

FWA Telkom Flexi), multimedia dan mobile (PT Telkomsel). Dari harga saham

PT TELKOM per tanggal 25 Desember 2005 sebesar Rp. 5.950,- jika di

breakdown maka nilai saham ini akan dikontribusiakn oleh19:

• Bisnis PSTN, FWA Telkom Flexi dan Multimedia (PT TELKOM

unkonsolidasi dan anak perusahaan lain selain PT Telkomsel) sebesar 42%

atau senilai Rp. 2.500,- dari total nilai saham PT TELKOM.

• Bisnis seluler (melalui PT Telkomsel) berkontribusi sebesar 58% atau

senilai Rp. 3.450,- dari total nilai saham PT TELKOM.

Secara umum dapat diketahui bahwa kontribusi bisnis seluler sangat jauh dominan

dia atas saham PT TELKOM. Hal ini menunjukkan bahwa pandangan investor

terhadap bisnis PT TELKOM non gabungan (FWL, FWA Telkom Flexi, dan

Multimedia) lebih kecil jika dibandingkan dengan prospek bisnis seluler di PT

Telkomsel.

2.6 Market Share20

Market share pelanggan Fixed Wireless Access (Telkom Flexi) sampai

dengan Desember 2006 mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 7,85%

pada posisi akhir tahun 2005 menjadi 6,14% pada Desember 2006 dalam lingkup

industri wireless secara keseluruhan. Sedangkan dalam lingkup industry fixed

wireless, market share Flexi menurun sangat signifikan (hamper 14%) dari

84,62% pada posisi akhir 2005 menjadi 70.85% pada Desember 2006. Meskipun

sampai dengan Desember 2006 jumlah pelanggan Flexi mengalami kenaikan

sebesar 3% dibandingkan dengan Desember 2005, namun pertumbuhan pelanggan

operator lain lebih tinggi dari Flexi sehingga terjadi penurunan market share

pelanggan Flexi yang cukup signifikan.

19 Komposisis Valuasi Saham PT Telkom oleh Citigroup 10 November 2005 20 TELKOM Laporan Tahunan 2006, Dikutip 23 Maret, 2008 dari www.telkom.co.id/hubungan-investor/laporan-keuangan.html

Page 19: BAB II PROSES BISNIS PERUSAHAAN - · PDF fileTELKOM mengacu pada best-practice yang dilakukan oleh ... (eTOM) Business Process Framework ... dapat mengakibatkan menurunnya service

40

Produk operator lain yang mengalami penurunan market share pada

Desember 2006 hanyalah StarOne dan Indosat GSM, sedangkan di Industri rata-

rata mengalami kenaikan jumlah market share pelanggan seperti : Telkomsel

meningkat 4,4%, Esia meningkat 1,2%, XL meningkat 0,74% dan Mobile-8

meningkat 0,26% posisi sampai dengan Desember 2006.

Indosat23.20%

Flexi6.10%

Esia2.10%

StarOne0.40%

Fren2.60%

Telkomsel51.30%

XL14.20%

Gambar 2.7 Market Share Wireless

StarOne4.70%

Flexi70.90%

Esia24.50%

Gambar 2.8 Market Share Fixed Wireless