bab ii - perpustakaan digital itb - welcome | … · web viewdengan demikian, strategi pemasaran...
TRANSCRIPT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Marketing
Istilah pemasaran dalam bahasa inggris dikenal dengan nama
marketing. Kata marketing diserap kedalam bahasa kita, namun juga
diterjemahkan ke dalam istilah pemasaran. Asal kata pemasaran adalah
pasar, apa yang dipasarkan itu adalah barang dan jasa. Memasarkan
barang tidak berarti hanya menawarkan atau menjual barang, lebih luas
dari itu didalamnya mencakup berbagai kegiatan seperti membeli, menjual
dengan segala macam cara, mengangkut barang dan sebagainya.
Didalam pemasaran usaha ini kita kenal sebagai fungsi-fungsi pemasaran.
Selanjutnya ada baiknya kita melihat beberapa pengertian pemasaran
sebagai berikut. Pertama menurut Kotler (1993:5) yang disadur oleh
Zakaria menyatakan bahwa pemasaran adalah proses sosial dan
manajerial dengan mana individu-individu dan kelompok-kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui
penciptaan, penawaran dan pertukaran produk yang bernilai. Definisi ini
berpijak pada konsep inti pemasaran seperti kebutuhan; keinginan dan
permintaan; produk; nilai; biaya dan kepuasan; pertukaran, transaksi, dan
hubungan; pasar; pemasaran dan pemasar.
Sedangkan menurut Stanton (1994:7) yang disadur oleh Lamarto
menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan
bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan jasa, baik kepada para konsumen saat ini
maupun konsumen potensial. Definisi ini mempunyai beberapa pengertian
penting, seperti :
1. Seluruh sistem dari kegiatan bisnis harus berorientasi ke pasar atau
konsumen
2. Pemasaran merupakan proses bisnis yang dinamis, sebuah proses
integral yang menyeluruh bukan gabungan aneka fungsi yang terurai.
3. Program pemasaran dimulai dengan sebutir gagasan produk dan tidak
berhenti sampai keinginan konsumen benar-benar terpuaskan.
4. Untuk berhasil pemasaran harus memaksimalkan penjualan yang
menghasilkan laba dalam jangka panjang.
Kemudian menurut Mc Carthy (1993:9) yang disadur oleh Maulana
menyatakan bahwa pemasaran adalah sekumpulan kegiatan yang
dilakukan oleh organisasi dan juga merupakan proses sosial. Dari definisi
ini pengertian pemasaran bisa dipecah tingkat mikro dan makro. Yang
pertama adalah pemasaran mikro.Pemasaran mikro adalah pelaksanaan
kegiatan yang berusaha mencapai sasaran organisasi dengan
mengantisipasi kebutuhan pelanggan dan mengarahkan arus barang dan
jasa pemuas kebutuhan dari produsen kepada konsumen.
Yang kedua adalah pemasaran makro. Pemasaran makro adalah suatu
proses sosial yang mengarahkan arus barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dari produsen kepada konsumen dengan cara yang efektif
yang menyesuaikan penawaran dan permintaan serta mencapai tujuan
masyarakat.
Definisi diatas menekankan bahwa pemasaran berfokus pada
perencanaan dan pelaksanaan kegiatan-kegiatan untuk memenuhi
kebutuhan konsumen atau pelanggan. Kegiatan ini dilakukan oleh para
individu dan organisasi untuk memudahkan atau mendukung hubungan
pertukaran yang terdapat dalam sebuah lingkungan yang dinamis melalui
penciptaan, distribusi, promosi dan penetapan harga untuk barang dan
jasa .
Disamping definisi-definisi yang telah disebutkan diatas, masih
banyak lagi definisi dari para ahli yang lain. Sebagai kesimpulan dari
semua definisi tersebut ialah bahwa pemasaran itu merupakan kegiatan
penyaluran barang dan jasa dari produsen kepada konsumen.
2.2 Proses Perencanaan Pemasaran
Rencana pemasaran merupakan perangkat utama untuk
mengarahkan dan mengkoordinasikan usaha pemasaran. Perusahaan-
perusahaan yang ingin memperbaiki efektifitas dan efisiensi pemasaran
mereka, hendaknya belajar bagaimana menciptakan dan melaksanakan
rencana pemasaran yang baik.
Jadi langkah pertama dalam perencanaan bisnis adalah langkah
pemasaran, di mana pasar sasaran dan strategi penempatan
pemasarannya ditentukan dan tujuan penjualan serta sumber-sumber
daya untuk mencapai tujuan ini ditetapkan. Peranan bagian keuangan,
pembelian, produksi, distribusi fisik, dan personalia adalah untuk
menjamin bahwa rencana pemasaran yang dimaksud dapat di dukung
oleh uang, material, mesin-mesin, dan personil yang cukup.
Untuk melaksanakan tanggung jawab ini, manajer pemasaran
menjalani prosedur pemasaran, yang di definisikan sebagai berikut :
Proses pemasaran terdiri dari Analisa peluang pemasaran, meneliti
dan menyeleksi pasar sasaran, merancang strategi pemasaran,
merencanakan program pemasaran, serta mengorganisir,
melaksanakan, dan mengendalikan usaha pemasaran. seperti
dalam gambar sebagai berikut :
Gambar : 2-1Proses Perencanaan Pemasaran
Sumber : Kotler, 1993:86
Meneliti dan Memilih
Pasar sasaran
Menganalisa peluang Pemasaran
Merancang Strategi
Pemasaran
Merencanakan Program
pemasaran
Mengorganisir, Melaksanakan
dan Mengendalikan
usaha Pemasaran
1. Menganalisa peluang pasar
Untuk megidentifikasi dan menilai peluang pasar yang dimilikinya,
perusahaan harus melaksanakan tindakan :
Membangun dan mengoperasikan suatu sistem informasi pemasaran
yang terpercaya.
Mengumpulkan informasi yang penting dan terus-menerus mengenai
lingkungan pemasaran
Lingkungan pemasaran terdiri dari lingkungan Mikro dan lingkungan
Makro. Lingkungan mikro adalah semua faktor yang membantu atau
mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk memproduksi dan
menjual seperti penjual, pemasok, perantara pemasara, pelanggan,
pesaing dan masyarakat. Sedangkan lingkungan makro adalah
perkembangan demografi, fiskal, teknologi, polotik, sosial budaya.
Memahami pasar konsumen dan mengetahui bagaimana fungsinya.
Mengidentifikasi dan memonitor pesaing-pesaingnya.
2. Meneliti dan memilih pasar sasaran
Perusahaan harus mengetahui bagaimana menghitung dan
meramalkan daya tarik dari suatu pasar tertentu. Hal ini memerlukan
pertimbangan ukuran keseluruhan pasar, pertumbuhan dan tingkat
keuntungannya. Pengukuran dan peramalan pasar menjadi masukan
penting dalam memutuskan pasar dan produk baru mana yang harus
difokuskan.
3. Merancang strategi pasar
Dalam langkah ini perusahaan dapat mengidentifikasikan
bagaimana ia akan berbeda dari pesaingnya dan bagaimana akan
mencapai pembeli sasarannya, mempelajari posisi pesaing dengan pasar
sasaran yang sama.
4. Merencanakan program pemasaran.
Perencana pemasaran seharusnya tidak hanya merancang strategi
bisnis secara umum untuk membantu perusahaan mencapai tujuannya,
tetapi juga merencanakan strategi pemasaran untuk produk/jasa tertentu.
5. Organisasi, implementasi dan pengendalian usaha pemasaran.
Langkah terakhir dalam proses perencanaan pemasaran adalah
mengorganisir sumber daya pemasaran, melaksanakan serta
mengendalikan usaha pemasaran. Suatu rencana tidak ada artinya bila
tidak dilaksanakan, karena itu perusahaan harus membentuk organisasi
pemasaran yang mampu melaksanakan rencana pemasaran.
Efektifitas bidang pemasaran, tidak hanya tergantung dari
bagaimana strukturnya, tetapi juga bagaimana personilnya dipilih, dilatih,
diarahkan, dimotivasi dan dinilai. Perusahaan membutuhkan umpan balik
dalam mengontrol prosedur untuk menjamin tercapainya tujuan
pemasaran.
Manajer harus melaksanakan tanggung jawab pengendalian selain
dari tanggung jawab analisa, perencanaan dan pelaksanaan. Ada tiga
macam pengendalian pemasaran, yaitu kontrol rencana tahunan, kontrol
keuntungan, dan kontrol strategi.
Dalam mengembangkan rencana pemasaran, perlu di tetapkan
pedoman umum yang memuat segi-segi yang harus ada dalam
perencanaan pemasaran, sebagai pedoman umum rencana-rencana
pemasaran meliputi sebagai berikut :
Rangkuman dari pihak pimpinan, situasi pemasaran saat ini,
analisis peluang dan masalah, tujuan/sasaran, startegi pemasaran,
program tindakan, anggaran rugi laba dan pengendalian.
Rangkuman pimpinan merupakan langkah pertama yang harus di
lalui dalam perencanaan pemasaran. Untuk itu sebaiknya dokumen
perencanaan pemasaran di dahului dengan rangkuman singkat yang
berisi sasaran-sasaran pokok dan rekomendasi-rekomendasi dari
pimpinan yang akan di uraikan dalam batang tubuh pemasaran. Adapun
maksud dan tujuan dari rangkuman pimpinan adalah menyajikan ikhtisar
singkat dari seluruh rencana untuk mengetahui secara sekilas dari pada
garis besar seluruh rencana yang di persiapkan, terutama untuk
manajemen puncak.
Sistem pemasaran saat ini menyajikan data yang penting yang
merupakan latar belakang situasi pemasaran saat ini yang mencakup :
situasi pasar, situasi produk, situasi persaingan, situasi distribusi serta
situasi lingkungan makro.
Situasi pasar dimaksudkan agar dapat memperlihatkan besarnya
pertumbuhan pasar yang di masuki perusahaan selama beberapa tahun
yang lalu, kecendrungan-kecendrungan perkembangan kebutuhan
konsumen, persepsi maupun perilaku pembeli.
Situasi produk, di maksudkan untuk menyebutkan jumlah
penjualan, harga jual, marjin distribusi serta keuntungan bersih dari
produk-produk pokok dalam seluruh lini produk selama beberapa tahun
yang lalu.
Situasi persaingan, memuat identifikasi para pesaing utama serta
uraian mengenai karakteristik mereka dalam hal besarnya, sasaran dan
tujuan, bagian pasar, kualitas produk, strategi pemasaran dan berbagai
karakteristik lainnya yang memperlihatkan perilaku, kekuatan maupun
kelemahannya.
Situasi distribusi, mengungkapkan jumlah yang dijual melalui setiap
saluran distribusi, serta peran serta setiap saluran distribusi yang mungkin
saja bergeser dari waktu ke waktu.
Situasi lingkungan makro, menggambarkan kecendrungan-
kecendrungan pada lingkungan makro (ekonomi, politik, sosial budaya,
geografi dan sebagainya) yang lebih luas yang akan mempengaruhi masa
depan produk perusahaan.
Analisa peluang dan masalah merupakan segi yang ketiga dari isi
perencanaan pemasaran, segi ini mengungkapkan hal-hal yang pokok
yang menjadi peluang atau ancaman dan kekuatan atau kelemahan
serta masalah-masalah mengenai produk. Analisa peluang dan masalah
perlu di identifikasi dengan segera, karena hal ini akan mempengaruhi
masa depan pemasaran. Dengan demikian, setiap pihak yang
berkepentingan dalam tubuh perusahaan akan lebih terangsang dalam
menyiapkan kemungkinan-kemungkinan tindakan yang di ambil, selain hal
itu perlu mengidentifikasi analisis kekuatan dan kelemahan. Kekuatan
perusahaan menunjukkan kemungkinan- kemungkinan adanya beberapa
strategi tertentu yang akan berhasil, sedangkan kelemahan-kelemahan
perusahaan menunjukkan bahwa terdapat hal-hal yang harus di perbaiki.
Dengan demikian, tim perencana dapat merumuskan masalah-masalah
pokok yang harus di bahas dalam seluruh rencana. Penetapan masalah
ini akan mendasari penentuan sasaran, strategi dan rencana kegiatan.
Sasaran merupakan segi yang ke empat dari isi perencanaan
pemasaran. Ada dua macam sasaran yang harus di putuskan, yaitu
bidang keuangan dan bidang pemasaran. Sasaran keuangan
dimaksudkan agar pihak perusahaan akan mendapatkan keuntungan
jangka panjang terhadap sejumlah penanaman modalnya, sedangkan
sasaran pemasaran di maksudkan tentang rencana penghasilan
penjualan, penjualan produk, memperluas jangkauan pengenalan
konsumen dan penambahan jumlah saluran distribusi.
Kreteria-kreteria yang harus di penuhi dalam penetapan sasaran
adalah sasaran harus dinyatakan dengan jelas, tidak meragukan, dapat di
ukur, batas waktu pencapaian, saling berkaitan, konsisten, dalam jenjang
hirarki, dapat dicapai, dan harus cukup tinggi serta manantang sehingga
mampu mendorong orang untuk melakukan usaha-usaha yang
maksimum.
Strategi pemasaran adalah isi yang ke lima dari perencanaan
pemasaran. Strategi pemasaran merupakan pendekatan pokok yang akan
di gunakan oleh unit bisnis dalam mencapai sasaran yang telah di
tetapkan lebih dulu yang di dalamnya tercantum keputusan-keputusan
pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran
pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang di perlukan.
Program kegiatan merupakan segi yang ke enam dari isi
perencanaan pemasaran. Program kegiatan mengungkapkan tentang
jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan, waktu pelaksanaan kegiatan,
pelaksanaan kegiatan dan biaya yang di perlukan dalam melaksanakan
kegiatan tersebut.
Anggaran rugi laba merupakan segi yang ke tujuh dari isi
perencanaan pemasaran. maksud dan tujuan dari anggaran rugi laba ini
adalah merangkum hasil keuangan yang di harapkan dari rencana, hal ini
dapat di lakukan dengan melihat selisih antara pendapatan dan
pengeluaran. Dari segi pendapatan dapat di sajikan tentang rencana
volume penjualan dan harga jual per unit, sedangkan dari segi
pengeluaran dapat disajikan tentang biaya produksi, distribusi dan
pemasaran dengan perincian dalam katagori yang lebih sistimatis.
Pengendalian merupakan segi yang terakhir dari isi perencanaan
pemasaran. Segi ini mengutamakan mengikuti perkembangan
pelaksanaan untuk di bandingkan dengan perencanaan. Dengan demikian
pihak manajemen dapat mengikuti dan melihat keunggulan-keunggulan
dan kelemahan-kelemahan setiap periode dan menganalisis kegiatan-
kegiatan yang tidak mencapai sasaran.
2.3 Sistem Informasi Pemasaran
2.3.1 Pengertian dan pentingnya sistem informasi pemasaran.
Sistem informasi pemasaran diperlukan sebagai upaya dalam meraih
peluang pasar dan mengantisipasi persoalan pasar. Adapun pengertian
sistem informasi pemasaran menurut Stanton (1993:54) yang disadur oleh
Lamarto, yaitu :
1. Konsep sistem yang di tetapkan dalam penanganan informasi untuk :
a. menentukan data apa yang anda butuhkan dalam pengambilan
keputusan.
b.mengumpulkan informasi.
c. mengolah data (dengan bantuan teknik analisa kuantitatif)
2. Orientasi ke masa depan, mengantisipasi dan mencegah masalah
serta memecahkannya. ini adalah obat pencegah dan penyebuhan
pemasaran.
3. Di operasikan berdasarkan kesinambungan, bukan sporadis atau
berkali.
4. Mubazir jika informasi tidak di daya gunakan.
Setiap perusahaan harus mengorganisasi arus informasi
pemasaran ke manajer pemasarannya. Perusahaan mempelajari
informasi yang dibutuhkan oleh manajernya dan selanjutnya merancang
sistem informasi pemasaran.
Pengertian sistem informasi pemasaran menurut Kotler
(1993:1300) yang disadur oleh Zakaria, menyatakan bahwa Sistem
informasi pemasaran terdiri dari manusia, peralatan, dan prosedur untuk
mengumpulkan, menyortir, menganalisa, mengevaluasi, dan
mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, tepat waktu dan akurat
kepada pengambil keputusan pemasaran. Konsep ini digambarkan pada
gambar 2-2. Manajer pemasaran karena hendak melakukan analisa,
perencanaan, implementasi dan tanggung jawab pengawasan,
membutuhkan informasi mengenai perkembangan dalam lingkungan
pemasaran. Urutan kerja sistem informasi pemasaran adalah menentukan
informasi yang dibutuhkan, mengembangkan informasi yang dibutuhkan
dan mendistribusikan informasi tersebut dengan tepat waktu kepada
manajer pemasaran. Informasi yang dibutuhkan dikembangkan
melalpencatatan internal, aktivitas intelijen pemasaran, penelitian
pemasaran, dan analisa pendukung keputusan pemasaran.
Sistem Informasi Pemasaran
Mengembangkan informasi
Gambar : 2 - 2Sistem Informasi Pemasaran
Sumber : Kotler,1993:130
Menilai kebutuhan informasi
Catatan Internal
Penelitian Pemasara
Analisa Pendukun
g Keputusa
Intelijen Pemasara
Mendistribusikan
informasi
Lingkungan Pemasaran
Pasar Sasaran
Saluran Pasar
Para Pesaing
Masyarakat
Kekuatan Makro
Manajer Pemasaran
Analisa
Perencanaan
Implementasi
Kendali Lingkungan
Dari kedua pendapat di atas dapat, dapat dikatakan bahwa sistem
informasi pemasaran adalah suatu struktur yang terpadu dan kontinyu
untuk menghimpun dan menganalisis informasi untuk dijadikan bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk masa yang akan
datang.
Informasi yang terpadu dan dapat di andalkan, merupakan suatu
hal yang sangat penting dalam usahanya meraih peluang pasar dan
mengantisipasi persoalan pasar. manajer yang tidak mengamati dan
meneliti pelanggan, pesaing, penyalur dan penjualan serta data mengenai
biaya, maka manajer tidak akan mampu melaksanakan analisis pasar,
perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pasar. Untuk itu manajer
perlu mencurahkan untuk mengelola informasi di samping modal, orang,
material dan mesin, karena banyak pejabat perusahaan yang merasa
belum puas atas informasi pemasaran mereka, seperti :
Tidak cukupnya informasi pemasaran yang benar
Terlalu banyaknya informasi pemasaran diseluruh perusahaan,
sehingga untuk menemukan fakta yang sederhana saja diperlukan
usaha yang keras
Terkadang informasi pemasaran tidak di teruskan oleh
bahawannya, karena di rasa akan memperburuk presatasi di mata
atasannya
Informasi yang penting sering datang terlambat untuk dapat di
manfaatkan
Sulit untuk mengetahui apakah suatu informasi tersebut benar dan
cermat
Terlalu banyaknya informasi pemasaran yang salah
Dari pendapat di atas, dapat dikatakan bahwa informasi merupakan
hal yang sangat penting, tetapi maknanya tidak akan berarti apa-apa bila
manajer tidak dapat menghimpun dan mengolah informasi dengan baik
dan benar. Dengan demikian perlu menerapkan suatu pola pengumpulan
informasi yang perlu bagi pemasaran yang efektif bagi situasi ekonomi
modern. Tiga perkembangan besar telah menyebabkan makin
meningkatnya kebutuhan akan informasi pemasaran, seperti yang
dikemukakan oleh Kotler (1993: 129) yang disadur oleh Zakaria, yaitu :
1. Perkembangan pemasaran dari lokal ke nasional, bahkan ke
internasional. pada saat banyak perusahaan mulai melebarkan
sayapnya secara geografis, para manajernya mulai membutuhkan
jauh lebih banyak informasi pasar dari sebelumnya.
2. Perkembangan dari kebutuhan pembeli ke keinginan pembeli. Dengan
meningkatkan pendapatan, pasar konsumen menjadi lebih teliti dalam
menentukan pilihan barangnya. Penjual makin sulit meramalkan
tanggapan konsumen tentang disain, gaya dan atribut lain yang
berbeda, sehingga mereka harus beralih ke sistem yang formal dalam
meneliti pasar.
3. Perkembangan dari persaingan harga ke persaingan bukan harga.
Dengan makin meningkatnya usaha penjual dalam hal merek,
diferensiasi produk, iklan dan promosi penjualan, makin diperlukan
informasi yang teliti mengenai efektifitas strategi tersebut.
Kebutuhan akan informasi pemasaran yang menggebu dewasa ini,
menyebabkan perusahaan merasa khawatir tentang pengelolaan
informasi yang seefektif mungkin. Dalam segi persediaan, kebutuhan akan
informasi dewasa ini telah di penuhi oleh teknologi informasi baru yang
mengesankan, misalnya : mesin foto copy, radio, mikro film, televisi dan
masih banyak peralatan lain yang berhasil merombak dan mengubah
penanganan suatu informasi. Meskipun demikian, masih banyak
perusahaan yang mengalami kekurangan pengalaman dalam hal
informasi.
Sistem informasi pemasaran laksana intelijen militer atau
diplomatik, karena fungsinya adalah mengumpulkan, mengolah dan
menyimpan secara potensial. Sistem informasi pemasaran yang telah di
rancang dengan baik akan dapat menyediakan suatu arus informasi yang
lebih murah, lebih cepat dan lebih lengkap bagi manajemen dalam rangka
pengambilan keputusan.
Sistem pelaporan (laporan penjualan, laporan pengiriman dan
sebagainya) akan lebih cepat, tepat dan terperinci sehingga para eksekutif
akan lebih mudah untuk mengadakan analisis data sebagai upaya dalam
perbaikan-perbaikan program kerja perusahaan. Selain itu, sistem
informasi pemasaran mampu menyimpan data dan memaparkanya
kembali, memungkinkan terkumpulnya dan terpakainya aneka data yang
lebih luas. Manajemen senantiasa dapat memonitor dengan lebih
terperinci terhadap prestasi produk, pasar, karyawan penjualan, dan
pelbagai unit pemasaran lainnya.
Nilai sistem informasi pemasaran akan menjadi lebih baik dan
tinggi apabila digunakan oleh suatu perusahaan, dimanaperusahaan itu
kemungkinan besar informasinya hilang atau menyimpang karena
tersebar kemana-mana. Namun demikian sistem informasi pemasaran
yang baik dan terpadu mempunyai pengaruh yang sangat menguntungkan
bagi para manajemen, baik dalam perusahaan kecil maupun perusahaan
menengah.
2.3.2 Komponen sistem informasi pemasaran
Konsep sistem informasi pemasaran memperlihatkan unsur-unsur
atau faktor-faktor lingkungan pemasaran yang harus selalu mendapat
perhatian dan pengamatan dari seorang manajer, karena unsur-unsur
lingkungan pemasaran inilah yang besar sekali pengaruhnya dalam upaya
menganalisa pasar. Kecenderungan-kecenderungan yang terjadi pada
lingkungan pemasaran dikumpulkan, kemudian dianalisis dengan empat
sub sistem yang secara bersama-sama membentuk sistem informasi
pemasaran. Empat sub sistem atau komponen tersebut adalah sistem
akuntansi intern, sistem intelijen pemasaran, sistem penelitian pemasaran
dan sistem pendukung keputusan pemasaran. Semua informasi yang
penting bagi pemasaran selalu mengalir ke manajer pemasaran untuk
digunakan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian
pemasaran, keputusan-keputusan dan komunikasi pemasaran kemudian
mengalir kembali ke pasar.
1. Sistem Akuntansi Intern
Sistem akuntansi intern merupakan sistem yang paling mendasar
yang digunakan oleh para pelaksana pemasaran untuk menerapkan
sistem informasi pemasaran. Cara kerja sistem ini adalah melaporkan
pesanan, penjualan, hutang-piutang, tingkat persediaan dan sebagainya.
Faktor-faktor inilah yang menjadi bahan pertimbangan untuk melakukan
suatu analisis bagi manajer dalam melihat peluang atau masalah yang
penting. Inti dari sistem ini adalah siklus pesan-kirim-tagih, siklus pesan-
kirim-tagih ini memperlihatkan suatu rangkaian kerja dimana petugas
penjualan, penyalur dan pelanggan mengirim pesanan ke perusahaan,
bagian pesanan perusahaan dengan penuh tanggung jawab menyiapkan
beberapa nota dan mengirimnya ke berbagai bagian yang bersangkutan.
Pesanan-pesanan yang tidak tersedia di gudang akan dikembalikan,
sedangkan pesanan yang ada di gudang dikirimkan kepada pembeli
dengan di sertai nota pengiriman dan nota tagihan. Nota-nota tersebut
kemudian dikirimkan ke berbagai bagian perusahaan untuk di jadikan
arsip perusahaan yang bilamana perlu dapat di analisi secara cepat dan
tepat.
Untuk mempermudah jalannya siklus pesan-kirim-tagih perlu
ditingkatkan kecepatan waktu laporan penjualan. Hal ini merupakan hal
yang sangat penting dalam membantu para eksekutif pemasaran. Untuk
mempercepat laporan penjualan dapat dilakukan dengan waktu yang
tepat, teratur, dan kontinyu, misalnya perusahaan menerima informasi
penjualan setiap hari dan ini dapat di lakukan melalui telex. Untuk
mempercepat pelayanan terhadap pelanggan, perusahaan dapat
menggunakan komputer yang dapat mengetahui dan menunjukkan
barang-barang pesanannya secara cepat dan tepat.
Informasi yang bertumpuk dan terlalu banyak akan menyebabkan
seorang manajer kurang bergairah dalam bekerja. Karena hal ini akan
menghabiskan waktu yang sangat banyak hanya untuk data yang
bertumpuk tersebut. Informasi-informasi yang terlalu baru juga
mengakibatkan seorang manajer bersikap berlebihan, sehingga kadang-
kadang langkah yang di ambil kurang menguntungkan bagi perusahaan.
Untuk itu perlu dirancang suatu sistem laporan yang berorientasi pada
pemakai.
Suatu sistem informasi pemasaran akan menjadi lebih baik jika
mengandung bauran antara apa yang menurut para manajer inginkan,
apa yang benar-benar mereka butuhkan, dan apa yang secara ekonomis
dapat dilakukan. Untuk menjawab ini, perlu di lakukan suatu langkah yang
tepat, yaitu dengan membentuk panitia perencanaan sistem informasi
pemasaran yang akan mewawancarai pejabat perusahaan yang bisa
mewakili para eksekutif pemasaran seperti manajer produk, manajer
penjualan, sales representatif dan sebagainya. Dengan langkah seperti ini
setidaknya perusahaan dapat mengetahui data-data seperti tingkat
kejenuhan pasar, jumlah penurunan penjualan dan sebagainya.
2. Sistem Intelijen Pemasaran
Sementara sistem akuntansi intern menyajikan data mengenai
hasil, sistem intelijen pemasaran menyajikan data mengenai kejadian.
Sistem Intelijen pemasaran adalah suatu kumpulan prosedur dan sumber
daya yang digunakan oleh manajer untuk memperoleh informasi harian
mengenai perkembangan yang terjadi di lingkungan pemasaran. Untuk
mengetahui informasi situasi yang terjadi, para eksekutif dapat
menganalisa dengan melalui empat cara, yaitu :
Pengamatan tidak langsung : manajer mendapat informasi secara
umum tanpa tujuan spesifik di dalamnya.
Pengamatan kondisi : manajer mendapat informasi yang lebih terarah
tetapi tanpa melakukan pencarian secara aktif, pada bidang atau tipe
informasi yang di identifikasi secara jelas.
Penelitian Informal : usaha yang tidak terstrukur dan secara relatif
terbatas untuk mendapatkan informasi khusus atau informasi untuk
tujuan khusus.
Penelitian formal : usaha yang khusus, biasanya diikuti dengan
rencana, prosedur maupun metologi yang pasti, untuk mengamankan
informasi khusus atau informasi yang berhubungan dengan masalah
yang spesifik.
Untuk mendapatkan informasi -informasi yang penting bagi
pemasaran, para eksekutif biasanya melakukan intelijen dengan cara
masing-masing, yaitu dengan membaca buku, surat kabar dan brosur-
brosur dagang atau berbincang-bincang dengan pelanggan, pesaing,
distributor atau siapapun di luar perusahaan, atau berbicara dengan
manajer-manajer lain dan karyawan di dalam perusahaan. Cara-cara
seperti ini dapat dilakukan dengan sambil lalu saja, lagi pula informasi
yang di dapat sering terlambat. Untuk menanggulangi hal tersebut dapat
dilakukan dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas intelijen
pemasaran, yaitu dengan latihan dan motivasi, kerja sama, membeli
informasi dan pusat informasi.
A. Latihan dan Motivasi
Perusahaan memberikan suatu latihan dan motivasi kepada
tenaga penjualnya agar mereka dapat melihat dan mengetahui sendiri
serta dapat melaporkan segala perkembangan yang penting. Dengan
demikian tenaga-tenaga penjual ini merupakan mata dan telinga
perusahaan, dimana mereka dengan menempati posisi yang tepat dapat
mengumpulkan informasi yang tidak terjangkau dengan cara-cara yang
lain. Untuk lebih menggairahkan para tenaga penjualnya, perusahaan
dapat memberikan motivasi dan perangsang bonus yang memadai.
Laporan-laporan informasi yang diperoleh agar di buat sesederhana
mungkin agar mempermudah pengisian, serta perlu juga di berikan
petunjuk tentang pencatatan informasi apa saja yang diperlukan serta
melaporkannya kepada manajer-manajer yang berwenang.
B. Kerja sama
Perusahaan dapat mengajak para distributor, pengecer dan semua
jenis penyalurannya agar menyampaikan informasi yang penting ke
perusahaan. Dengan cara ini, maka perusahaan dengan sistem kerja
sama yang terpadu dan dengan penuh tanggung jawab dapat
memperoleh informasi yang penting bagi pemasaran secara cepat dan
tepat, karena hal ini dapat dilakukan dengan mengirimkan orang-orangnya
sebagai pembeli jadi-jadian untuk memonitor para pengecernya. Selain itu
juga dapat di lakukan dengan membeli dan mempelajari produk-produk
buatan pesaing, menghadiri pertemuan para pemegang saham, juga
dengan berbicara dengan karyawan dan bekas karyawan pesaing pada
penyalur, distributor serta pembekal pesaing serta dapat juga melakukan
dengan cara mengumpulkan iklan dan brosur-brosur pesaing atau majalah
serta jurnal-jurnal bisnis.
C. Membeli informasi
Untuk mendapatkan informasi, perusahaan dapat membeli
informasi dari luar, selain cara ini dapat juga di lakukan dengan
menggunakan jasa badan-badan tertentu untuk melaporkan biaya
periklanan dan juga berbagai media yang digunakan oleh pesaing.
D. Pusat informasi
Perusahaan dapat membentuk pusat-pusat informasi untuk
menghimpun dan mengedarkan informasi pemasarannya. Pembentukan
ini sangat membantu dalam meningkatkan kualitas informasi yang di
sediakan bagi manajer perusahaan. Pusat informasi ini dapat
menghimpun data-data yang penting sebagai arsip perusahaan, penilaian
data, transformasi data menjadi informasi, transmisi data, akumulasi data,
dan analisis data pengenalan pola.
3. Sistem Penelitian Pemasaran
Di samping menggunakan informasi akuntansi intern dan sistem
intelijen pemasaran, kalangan eksekutif pemasaran juga sering
memerlukan informasi yang dilakukan secara terarah terhadap
permasalahan dan peluang pasar yang di hadapi. Dalam hal ini, manajer
pemasaran atau perusahaan dapat melakukan suatu study yang formal,
misalnya mengadakan penelitian pasar, uji coba pemilihan produk,
ramalan penjualan per wilayah, atau suatu study untuk menyelidiki
efektifitas periklanan. Untuk mengetahui hal tersebut, manajer perlu
mengadakan penelitian pemasaran secara formal.
Penelitian pemasaran merupakan perancangan, pengumpulan,
penganalisaan dan pelaporan data penemuan yang relevan dengan
situasi pemasaran yang spesifik yang dihadapi perusahaan itu secara
sistimatik (Kotler,1993: 135).
Untuk perusahaan-perusahaan kecil, dapat melakukannya dengan
cara meminta bantuan kepada para mahasiswa atau dosen suatu
universitas untuk melakukan penelitian, atau dapat juga menggunakan
perusahaan jasa yang bergerak dalam bidang penelitian pemasaran,
sedang bagi perusahaan-perusahaan besar biasanya telah mempunyai
bagian penelitian pemasaran tersendiri. Staf bagian ini biasanya memiliki
para peneliti yang jumlahnya sesuai dengan kebutuhan perusahaan
tersebut.
Pelaksanaan penelitian pemasaran akan memberikan keuntungan
bagi perusahaan, karena untuk mengetahui sikap masayarakat terhadap
produk, pandangan pembeli terhadap pelayanan, hubungan merk dengan
volume penjualan dan sebagainya dapat di jawab dengan mengadakan
penelitian pemasaran. Dengan demikian penelitian pemasaran perlu di
lakukan untuk mendapatkan informasi-informasi yang benar dan penting
bagi pemasaran, tentunya dengan biaya yang wajar. Untuk itu setiap
manajer harus mengetahui dan mengerti tentang penelitian pemasaran.
Apabila manajer tidak mengetahui dan mengerti sama sekali mengenai
penelitian pemasaran, kemungkinan besar manajer akan memperoleh
informasi yang salah, biaya penelitian yang mahal, atau ditafsirkan secara
salah. Sebaliknya, para manajer yang mengetahui prosedur penelitian
pemasaran akan dapat berpartisipasi dalam perencanaan dan mencoba
melakukan interprestasi data menjadi informasi yang berguna.
Adapun langkah utama dalam pelaksanaan penelitian pemasaran
menurut Kotler (1993:138) yang disadur oleh Zakaria, adalah penentuan
masalah dan tujuan penelitian, mengembangkan rencana penelitian,
mengumpulkan informasi, menganalisa informasi dan menunjukkan hasil
penemuan. Untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada gambar :
Gambar : 2-3Proses Penelitian Pemasaran
Sumber : Kotler, 1993: 138
Menetapkan masalah dan tujuan penelitian merupakan langkah
pertama yang dilakukan manajer pemasaran dalam meneliti pemasaran.
Dengan menetapkan masalah dengan cermat dan tepat serta penetapan
tujuan penelitian yang benar, maka penelitian pemasaran yang di lakukan
besar sekali manfaatnya bagi perusahaan. Masalah yang ditetapkan
hendaknya tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit, pada pokoknya
dalam menetapkan masalah penelitian dan tujuan penelitian harus
berorientasi pada permasalahan yang di hadapi perusahaan serta dapat
diukur keberhasilannya dan kebenarannya.
Penentuan
Masalah dan
tujuan
Mengembangkan Rencana
Penelitian
Menunjukkan Hasil Penemuan
Analisa Informasi
Mengumpulkan
informasi
Setelah langkah pertama selesai, maka seorang manajer
pemasaran dan peneliti pemasaran mengembangkan sumber-sumber
informasi. Sumber-sumber informasi ini sangat menunjang sekali sebagai
upaya dalam mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan
masalah dan tujuan penelitian. Dengan teknik pengolahan data yang
sesuai maka peneliti dapat dengan segera melakukan analisis data atau
nformasi, dengan demikian dapat di tarik suatu alternatif pemecahan
masalah atau penemuan-penemuan yang penting bagi pemasaran.
Sedanglan menurut Mc Carthy (1994:170) yang disadur oleh
Maulana bahwa proses penelitian pemasaran merupakan aplikasi dari
lima langkah metode penelitian, seperti pada gambar :
Umpan balik ke langkah sebelumnya
Gambar 2 - 4
Mengidentifi kasi Masalah
Menganalisa Situasi
MencariData
Menafsirkan Data
IdentifikasiPemecahan
Masalah
Memecahkan Masalah
Proses Penelitian PemasaranMc Carthy (1993;170)
Dengan melihat gambar di atas, kita dapat melihat bahwa proses
ini mungkin menghasilkan pemecahan masalah sebelum semua langkah
diselesaikan atau seperti ditunjukkan dengan panah umpan balik. Periset
mungkin perlu ke langkah sebelumnya, sebagai contoh langkah
penafsiran mungkin memunculkan pertanyaan baru atau mengungkapkan
perlunya informasi tambahan sebelum keputusan akhir dapat diambil.
4. Sistem Pendukung Keputusan Pemasaran
Untuk melengkapi komponen sistem informasi pemasaran,
perusahaan dapat menambahkan sub sistem yang ke empat, yaitu
tentang sistem pendukung keputusan pemasaran. Sistem ini merupakan
teknik-teknik lanjutan untuk menganalisis data dan persoalan pemasaran.
Menurut Kotler (1993: 154) yang disadur oleh Zakaria bahwa
sistem pendukung keputusan pemasaran merupakan sekumpulan alat-
alat statistik dan model keputusan dengan dukungan tersedianya
peralatan perangkat keras dan perangkat lunak bagi manajer pemasaran
untuk membantunya dalam menganalisa data dan membuat keputusan
pemasaran yang lebih baik, untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar
dibawah ini.
Sistem Pendukung Keputusan Pemasaran
Data Pemasaran
Evaluasi dan
Keputusan Pemasaran
Bank Model
Model D. produkModel P. HargaModel P. LokasiModel B. MediaModel A. Iklan
.
BankStatistik
Analisa regresiAnalisa KorelasiAnalisa faktorial
AnalisaDiskriminanAnalisa Clutser
.
Gambar : 2- 5Sistem Pendukung Keputusan Pemasaran
Sumber : Kotler, 1995 : 167
Bank statistik dan bank model siap untuk mengolah informasi
pemasaran yang di peroleh dengan berbagai macam analisis dan model,
sesuai dengan informasi yang di terima. Untuk selanjutnya masuk ke
bagian evaluasi pemasaran untuk melihat keterkaitan dan kebenaran
tentang informasi yang di peroleh, sedangkan ahli lain menggambarkan
sistem pendukung keputusan pemasaran sebagai berikut :
Gambar : 2 - 6Sistem Pendukung Keputusan Pemasaran
Sumber : Soffan Assuari, 1993 : 123
Sistem Pendukung Keputusan Pemasaran
BankStatistik
Analisa RegresiAnalisa KorelasiAnalisa Faktor
AnalisaDiskriminanAnalisa Clutser
Bank Model
Model D. produkModel P. HargaModel P. LokasiModel B. MediaModel A. Iklan
Evaluasi Pemasaran
InformasiPemasaran
Sistem pendukung keputusan pemasaran yang di
kemukakan oleh Soffan dan Kotler pada dasarnya sama, namun demikian
pendapat yang di kemukakan oleh Kotler lebih tegas dan jelas. Untuk itu
penulis akan menguraikan sistem pendukung keputusan pemasaran yang
dikemukakan oleh Kotler
1. Bank Statistik
Bank statistik merupakan sekumpulan prosedur statistik untuk
mengubah data menjadi informasi yang berguna dan lebih berarti. Teknik-
teknik yang di gunakan dalam bank statistik adalah : analisis korelasi,
analisis regresi, analisis faktor, analisis diskriminan, dan analisis kelompok
dan lain-lain.
Analisis korelasi di gunakan dalam usaha mencari hubungan yang
penting antara data yang satu dengan yang lainnya. Sedangkan analisis
regresi digunakan untuk mencari suatu persamaan yang akan
menunjukkan kontribusi variabel independen pada variasi yang terjadi
pada variasi dependen, bila hanya satu variabel independen yang
digunakan, maka statistik yang digunakan adalah analisis regresi
sederhana, dan bila dua atau lebih variabel independen yang digunakan
maka di sebut regresi ganda.
Analisis faktor digunakan untuk mencoba menemukan beberapa
faktor dasar yang mungkin mendasari dan mengungkapkan saling
keterikatan di antara sebagian besar variabel, sedangkan analisis
diskriminan digunakan untuk menemukan variabel-variabel yang dapat di
gabung dalam suatu rumus persamaan agar bisa di hasilkan beberapa
variabel-variabel pada kelompok dengan lebih baik.
Analisis kelompok digunakan untuk mengupas data dengan tujuan
membagi-bagi objek ke dalam sejumlah kelompok yang telah di tetapkan
sebelumnya, dengan menggunakan bank statistik serta analisia-analisa
statistik, maka setiap permasalahan yang di hadapi perusahaan dapat di
pecahkan secara cermat dan tepat dengan di sertai alternatif pemecahan
masalah.
2. Bank Model
Bank model merupakan sekumpulan model untuk membantu para
pejabat perusahaan dalam mengembangkan keputusan pemasaran
mereka dengan lebih baik, sedangkan pengertian model itu sendiri adalah
kumpulan variabel dan kumpulan timbal baliknya yang di rancang untuk
memperlihatkan sistem atau proses yang sesungguhnya. Model ini di
bentuk oleh para ahli yang berkompeten dan dengan menerapkan suatu
metodelogi ilmiah dengan tujuan mencapai pengertian, peramalan atau
pengendalian mengenai masalah di bidang manajemen. Bank model ini
terdiri dari : model disain produk, model harga, model pemilihan lokasi,
model bauran media, dan model anggaran iklan dan lain-lain.
Model disain produk adalah suatu perancangan produk sedemikian
rupa dari bahan baku sampai bahan jadi yang di perkirakan akan
mendapat sambutan dari konsumen, sedangkan model harga adalah
perkiraan-perkiraan penetapan harga yang layak bagi konsumen dengan
mempertimbangkan tingkatan ekonomi konsumen dan laba bagi
perusahaan.
Model pemilihan lokasi di maksudkan adalah mengenai penetapan
tampat yang kira-kira cocok bagi perusahaan dan mengoperasikan
produknya dengan mempertimbangkan lingkungan-lingkungan
perusahaan yang mempengaruhinya. Sedangkan model bauran media di
maksudkan untuk menentukan dan menetapkan media yang cocok dan
mendapatkan simpatik dari konsumen, dan sebagai model yang terakhir
dari bentuk model adalah model anggaran iklan. Model ini di lakukan
dengan menetapkan biaya yang di perlukan dalam melaksanakan iklan
agar tidak terjadi penghamburan biaya.
2.4 Strategi Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan dan juga kebutuhan
yang harus segera di penuhi oleh perusahaan. Hal ini telah menunjukkan
bahwa perusahaan telah melakukan serangkaian kegiatan yang terarah
untuk mencapai tujuan perusahaan, yaitu memenuhi kebutuhan dan
keinginan konsumen. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan tidak
terlepas dari pertimbangan-pertimbangan situasi dan kondisi lingkungan
pemasaran.
Pembatasan-pembatasan ini mendorong perusahaan untuk segera
bertindak dengan tepat, cermat dan mengadakan penyesuaian-
penyesuaian yang wajar dengan ketrampilan-ketrampilan yang ada untuk
mengatasi situasi yang melingkarinya. Dengan demikian, setiap
perusahaan memerlukan suatu keterpaduan operasi dari berbagai bagian
yang di jabarkan dalam strategi pemasaran.
Strategi adalah rencana dasar yang menyeluruh dari rangkaian
tindakan yang akan di laksanakan oleh organisasi untuk mencapai suatu
atau beberapa sasaran atau tujuan perusahaan. Pengertian tersebut,
apabila di kaitkan dengan pengertian pemasaran, maka Strategi
pemasaran adalah pendekatan pokok yang terdiri dari prinsip-prinsip
dasar yang mendasari manajemen pemasaran untuk mencapai tujuan
bisnis dan pemasarannya dalam sebuah pasar sasaran, strategi
pemasaran mengandung keputusan dasar tentang pengeluaran
pemasaran, bauran pemasaran dan alokasi pemasaran (Kotler, 1993:92).
Dengan demikian, strategi pemasaran mencakup strategi produk
dan strategi pasar sebagai salah satu upaya yang di lakukan suatu
perusahaan dalam membiasakan diri secara teratur dalam memilih pasar
beserta produk apa yang akan dipasarkan berdasarkan pertimbangan
situasi dan lingkungan pemasaran.
Situasi umum perusahan merupakan suatu gambaran yang secara
umum ada pada perusahaan itu sendiri. Adapun faktor-faktornya adalah
segi-segi kekuatan serta kelemahan perusahaan, tujuan yang akan di
capai, kemampuan yang tersedia, kebiasaan dan kegiatan perusahaan
pada saat ini. Strategi Produk atau pasar merupakan suatu usaha yang
dilakukan perusahaan dengan tujuan untuk memilih pasar serta produk
apa yang akan di pasarkan. Strategi Marketing mix merupakan suatu
strategi yang menyangkut kordinasi antar produk, harga, distribusi dan
promosi, sedangkan taktik perusahaan merupakan suatu usaha yang
mengarah pada suatu tindakan dan pengambilan keputusan yang bersifat
bertahap dan terinci yang hampir di lakukan setiap hari pada setiap bagian
perusahaan.
Perusahaan tidak mungkin memenuhi konsumen secara
keseluruhan dan berbagai keinginan dan kebutuhan dengan tingkat
ekonomi yang berbeda-beda. Oleh karena itu usaha-usaha pemasaran
akan lebih berhasil jika hanya ditujukan kepada konsumen tertentu dan
bukannya masyarakat secara keseluruhan. Konsumen yang di tuju harus
dilayani perusahaan dengan memuaskan, dalam arti perusahaan harus
mengetahui batas dari kebutuhan dan keinginan kosumen tersebut dan
harus selalu mengikuti perubahan-perubahan yang di sesuaikan dengan
kemampuan yang ada dalam perusahaan. Perusahaan hampir di pastikan
dan mungkin akan mencapai kesulitan dalam memberikan kepuasan
kepada setiap orang. Pendekatan yang paling baik adalah dengan cara
memilih dan memiliki kelompok konsumen tertentu yang akan dituju.
Untuk mengetahui dan mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan
konsumen memang sulit untuk ditentukan, tetapi dapat kiranya
diperhatikan alasan-alasan konsumen dalam memilih dan menentukan
produk tertentu dengan melihat sarana-sarana yang ada di perusahaan
tersebut. Dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen yang
dituju maka pekerjaan dan usaha bidang pemasaran suatu perusahaan
akan menjadi lebih baik dan terarah, karena semua kegiatan ditujukan
pada sasaran target konsumen. Dengan demikian penyaluran produk
suatu perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk hal-hal yang tidak
bermanfaat. Setelah mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen,
maka perlu di adakan penyesuaian marketing mix terhadap keinginan dan
kebutuhan tersebut.
Marketing mix adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran (Kotler,1993:92).
Ahli lain menyatakan bahwa Marketing mix adalah istilah yang dipakai
untuk menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem
pemasaran sebuah organisasi, ke empat unsur tersebut adalah
penawaran produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi
(Stanton,1994:45).
Alat pemasaran yang paling mendasar pada bauran pemasaran
adalah produk, bagian ini meliputi perkembangan produk yang tepat bagi
sasaran. Produk ini dapat merupakan barang dan jasa untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumen.
Tempat meliputi masalah membawa produk yang tepat kepada
sasaran. Suatu barang tidak ada gunanya bagi seorang konsumen apabila
tidak tersedia pada waktu dan tempat dimana ia diperlukan, tempat ini
menunjukkan kepada kita tentang dimana, bila mana, dan oleh siapa
barang-barang dan jasa dapat dijual. Barang-barang dan jasa bergerak ke
konsumen melalui saluran distribusi. Suatu saluran distribusi merupakan
serangkaian kegiatan perusahaan dari produsen ke konsumen atau
pemakai akhir.
Suatu saluran dapat meliputi beberapa jenis perantara, para
manajer pemasaran bekerja dengan saluran-saluran ini. Oleh karena itu
pembahasan mengenai tempat adalah sangat penting bagi perencanaan
strategi pemasaran.
Promosi, bagian ini meliputi pemberitahuan kepada pasar sasaran
mengenai produk yang tepat. Promosi ini meliputi penjualan perorangan,
penjualan masal dan promosi penjualan.
Harga, bagian ini meliputi penetapan harga yang tepat bagi
konsumen. Mereka juga harus memperkirakan reaksi konsumen terhadap
harga-harga tertentu, di samping hal ini mereka juga harus mengetahui
praktek-praktek yang berlaku mengenai tambahan harga, potongan harga,
dan lain-lain.
Soal harga, perusahaan perlu menentukan harga dasar dari produk
yang dihasilkan dan menetapkan kebijakan-kebijakan potongan harga
dan pelbagai variabel yang bersangkut paut dengan harga.
Soal promosi, perusahaan perlu melaksanakan kegiatan-kegiatan
promosi sebagai upaya dalam memberikan informasi kepada konsumen
untuk menbujuk agar konsumen membeli produk yang dihasilkan
perusahaan tersebut.
Soal distribusi, perantara pasar merupakan faktor lingkungan yang
tidak dapat di kendalikan. Perusahaan memilih dan menetapkan saluran
perniagaan untuk menyalurkan barang dengan cepat dan tepat melalui
transportasi yang memadai.
Dari beberapa pengertian Marketing mix diatas, dapat dikatakan
bahwa Marketing mix merupakan salah satu sarana (produk, tempat,
harga, promosi) untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen.
2.5 Hubungan Sistem informasi pemasaran dengan volume
penjualan
Dengan melihat ke empat komponen sistem informasi pemasaran
dengan cara kerja yang terpadu dan terarah, dapat dilihat hubungannya
dengan volume penjualan produk. Apabila ke empat komponen tersebut
dapat di laksanakan dengan baik dan benar, maka volume penjualan
produk akan meningkat. Hal ini dapat di lihat dari cara kerja ke empat
komponen sistem informasi pemasaran , yaitu sistem akuntansi intern
yang mementingkan laporan penjualan, pesanan dan sebagainya
sehingga hal ini memudahkan pihak manajemen untuk mengadakan
analisis data dalam rangka perbaikan-perbaikan.
Salah satu dari tugas intelijen pemasaran yang penting adalah
memberikan latihan dan motivasi kepada para pegawainya, dengan
demikian kualitas pegawai dan semangat kerja akan bergairah, dimana
hal ini akan menunjang sekali dalam meningkatkan volume penjualan. Di
samping itu juga pegawainya dapat memberikan informasi dan
perkembangan yang sangat penting bagi pemasaran.
Sistem penelitian pemasaran apabila di laksanakan oleh
perusahaan maka akan memberikan suatu sumbangan yang sangat
berharga dan laporan-laporan yang sistimatis serta penemuan-penemuan
baru yang akan menerobos peluang pasar dalam rangka meningkatkan
volume penjualan.
Sistem pendukung keputusan pemasaran yang di dalamnya
terdapat bank statistik dan bank model merupakan teknik-teknik lanjutan
untuk mengubah data menjadi informasi yang lebih berati dan mencoba
mengembangkan keputusan agar menjadi lebih baik. Dengan demikian
setiap persoalan pasar, peluang dan mengantisipasinya dapat di
laksanakan perusahaan dengan baik sehingga dapat meningkatkan
volume penjualan produk.
Ke empat komponen sistem informasi pemasaran dengan cara
kerja yang terpadu akan dapat membantu perusahaan untuk
meningkatkan volume penjualan produk, akan tetapi apabila perusahaan
tidak berusaha dan tidak melaksanakan secara benar ke empat sub
sistem tersebut berarti perusahaan akan mengalami kesulitan dalam
meraih peluang pasar yang pada akhirnya akan mengalami hambatan
dalam meningkatkan volume penjualan.
Oleh karena itu, apabila perusahaan ingin meningkatkan volume
penjualan produk, maka perusahaan harus melaksanakan sistem
informasi pemasaran dengan baik dan benar untuk meraih peluang pasar
dan mengantisipasi persoalan pasar dalam situasi-situasi tertentu, maka
perusahan dapat meningkatkan volume penjualan produk atau minimal
dapat mempertahankan volume penjualannya.
Dari uraian di atas, maka dapat di simpulkan bahwa pelaksanaan
sistem informasi pemasaran dengan baik dan benar serta di dukung
dengan sistem pelaporan yang lengkap, objektif, dan baik maka akan
mempunyai hubungan yang erat dengan volume penjualan, yang dalam
hal ini sistem informasi pemasaran berperan dalam meningkatkan volume
penjualan produk.