eprints.umsida.ac.ideprints.umsida.ac.id/6543/1/strategi penyusunan … · web viewdengan rks, akan...
TRANSCRIPT
STRATEGI PENYUSUNAN RKS DAN RKAS
Yasifun, Reni Oktafia
Universitas Muhammadiyah Sidoarjo
Abstrak
Berdasarkan Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan disebutkan bahwa setiap sekolah pada semua jenjang baik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK, baik negeri maupun swasta harus menyusun RKS dan RKS. RKS dan RKAS merupakan dokumen perencanaan sekolah yang merupakan satu kesatuan. Dengan RKS, akan diperoleh gambaran umum rencana pengembangan sekolah selama 4 (empat) tahun ke depan. Sedangkan RKAS merupakan penjabaran secara rinci dan detail program sekolah yang berlaku selama 1 (satu) tahun pelajaran, merupakan kegiatan yang disusun sekolah untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). RKS dan RKAS adalah dokumen yang berisi perencanan sekolah yang tersusun dalam dokumen secara tertulis akan menjadi pedoman bagi sekolah dalam melaksanakan program-program kegiatan dalam rangka untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah tersebut.Untuk menyusun RKS dan RKAS, diperlukan strategi yang mengacu pada regulasi yang telah ditentukan oleh pemerintah khususnya kementrian pendidikan dan kebudayaan. Penyusunan dokumen RKS dan RKAS perlu melibatkan stakeholder sekolah antara lain kepala sekolah, wakasek, pendidik/guru, tenaga administrasi sekolah, dan anggota komite sekolah.
Kata kunci : strategi sekolah, RKS dan RKAS
1. Pendahuluan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 19 Tahun 2007
tentang Standar Pengelolaan disebutkan bahwa setiap sekolah pada semua jenjang baik
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah sampai Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah
dan Sekolah Menengah Kejurua, baik negeri maupun swasta harus menyusun Rencana
Kerja Sekolah dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah1.
Rencana kerja sekolah yang selanjutnya disingkat dengan RKS dan Rencana
kegiatan dan anggaran sekolah yang disingkat RKAS, merupakan dokumen 1 www. Jdih.kemdikbud.go.id
1
perencanaan sekolah yang merupakan satu kesatuan. Dengan RKS, akan diperoleh
gambaran umum rencana pengembangan sekolah selama 4 (empat) tahun ke depan.
Sedangkan RKAS merupakan penjabaran secara rinci dan detail program sekolah yang
berlaku selama 1 (satu) tahun pelajaran, merupakan kegiatan yang disusun sekolah
untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Pengelolaan keuangan dan pembiayaan pendidikan merupakan salah satu
sumber daya di sekolah yang secara langsung dapat menunjang efektifitas dan efisiensi
pengelolaan pendidikan, sehingga kepala sekolah sebagai seorang manajer dapat
menerapkan manajemen dan kepemimpinannya untuk merencanakan, melaksanakan,
dan mengevaluasi serta mempertanggungjawabkan dana sekolah secara transparan
kepada warga sekolah, masyarakat, dan pemerintah.2
Dengan perencanan sekolah yang baik, yang tersusun dalam dokumen secara
tertulis akan menjadi pedoman bagi sekolah dalam melaksanakan program-program
kegiatan dalam rangka untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan sekolah tersebut. Oleh
karena itu maka setiap sekolah seyogyanya memiliki sumber daya manusia yang
berkompeten dan profesional agar dapat menyusun dokumen RKS dan RKAS yang
mampu menggerakkan sekolah tersebut menjadi sekolah yang bermutu.
2. Metodologi
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif dalam membuat narasi dan deskriptif yang berkaitan dengan data dan
informasi yang telah di kaji.
2 Mulyasa, H.E, M.Pd.manajemen & kepemimpinan kepala sekolah,ed.I.cet.6(Jakarta:bumi.aksara.2017.hal.85
2
Metode pengumpulan data dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan
metode studi pustaka yaitu metode penyusunan karya ilmiah dengan cara mengutip
literatur atau sumber pustaka yang berkaitan dengan permasalahan yang diangkat, baik
dari media cetak maupun media visual.
3. Pembahasan
A. Pengertian Strategi Sekolah.
1. Pengertian Strategi.
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos merupakan
gabungan dari kata stratos dan ago yang artinya militer dan memimpin (pengertian
strategos dalam kata kerja). Sementara strategos dalam kata kerja berarti
“ merencanakan” . Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai “ siasat, kiat, trik
dan cara”.3
Dalam mengelolah lembaga pendidikan khususnya sekolah perlu strategi
dalam menjalankan pendidikan agar sekolah berkembang dan maju sehingga dapat
mengikuti perkembangan jaman, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi (IPTEK). Menurut Stephane K. Marrus (2002:31), yang dikutip oleh
Rofa’at, pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin
tertinggi yang berfokus pada tujuan jangka panjang suatu organisasi yang dilengkapi
dengan penyusunan cara atau upaya agar tujuannya tercapai. Dalam dunia
pendidikan dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan.4
3 W.Gulo,strategi belajar mengajar, (jakarta,Grasindo:2002),hal.14 Rofa’at,pentingnya kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran dalam perspektif islam, (Yogyakarta,deepublish,2016),hal.66
3
Sementara menurut Sukanto (1966:31), strategi didefinisikan sebagai
landasan atau fondasi tujuan suatu organisasi, pola gerak dan pendekatan manajemen
dalam mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (Husein Umar
2008:46), strategi adalah tindakan yang senantiasa mengikat dan dilakukan dengan
mengacu pada sudut pandang yang terkait dengan sesuatu yang diharapkan di masa
depan.
Menurut pendapat para ahli yang lain, Sagala (2011:137), strategi merupakan
rencana yang bersifat menyeluruh atau komprehensif yang mengintegrasikan semua
resources dan capabilities yang memiliki tujuan jangka panjang dalam rangka untuk
memenangkan kompetisi5. Dan menurut Gaffar (Sagala, 2011:137) bahwa strategi
merupakan perencanaan yang berisi cara komprehensif dan integrativ yang dijadikan
pedoman atau pegangan dalam bekerja, berjuang dan berbuat dalam rangka untuk
memenangkan suatu kompetisi.
Berdasarkan beberapa pendapat yang tersebut di atas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa strategi adalah menentukan rencana ke depan untuk mencapai
tujuan yang telah dirumuskan dalam suatu organisasi atau satuan pendidikan dengan
menggunakan ide atau gagasan.
2. Pengertian strategi sekolah
Sebagai salah satu instrumen manajemen dan tidak dapat dihindari dalam
pengelolaan organisasi, peran strategi ini sangat menentukan baik dan buruknya
suatu organisasi pada umumnya, termasuk juga dalam pengelolaan suatu
sekolah.Menurut Sagala (2011:137), dalam strategi sekolah dijelaskan tentang
5 Sagala,S,Manajemen strategik dalam peningkatan mutu pendidikan.(bandung:alphabeta,CV:2013)
4
metode dan pendekatan yang akan digunakan dalam mencapai tujuan strategisnya6.
Sedangkan menurut Suhardan (2010:203), strategi sekolah merupakan seperangkat
tindakan yang sepatutnya dilaksanakan untuk mencapai tujuan dengan cara
mengakomodasi semua kemampuan sekolah yang dimiliki.
Selanjutnya menurut pendapat para ahli yang lain, Yuwono dan Ikhsan
(Sagala, 2011:129), menjelaskan bahwa manajemen strategi sekolah menggunakan
konsep strategi supaya lebih efektif dalam mengalokasikan sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan pendidikan. Selanjutnya menurut Ansoff
(Sagala:129), manajemen strategi sekolah merupakan suatu pendekatan yang bersifat
sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen untuk mengkondisikan sekolah ke
posisi yang dipastikan tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.
Dari beberapa pendapat ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
strategi sekolah merupakan suatu pendekatan untuk tercapainya tujuan sekolah
dengan memaksimalkan sumber daya sekolah melalui ide-ide atau gagasan untuk
merencanakan dan menjalankan strategi yang telah ditentukan oleh sekolah.
B. Pengertian RKS dan RKAS.
Setiap sekolah dalam semua jenjang pendidikan wajib menyusun rencana kerja
sekolah (RKAS) dan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS). Aturan ini
mengacu pada Permendikbud Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan dan
Permendikbud Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah Reguler.7
6 Ibid7 www.jdih.kemdikbud.go.id
5
RKS merupakan dokumen yang memuat perencaan program pengembangan
sekolah yang berlaku selama jangka waktu 4 (empat) tahun ke depan dengan
mempertimbangkan semua sumber daya sekolah yang dimiliki untuk memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Jadi isi RKS memuat serangkaian perencanaan kegiatan
sekolah untuk menyelesaikan berbagai masalah pendidikan di sekolah dalam rangka
menuju terpenuhinya SNP8.
Sedangkan Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah (RKAS) merupakan
dokumen perencanaan program pengembangan sekolah selama 1 (satu) tahun ke depan
yang disusun berdasarkan RKS untuk mengatasi kesenjangan yang ada yaitu antara
kenyataan (kondisi nyata) dengan kondisi yang diharapkan menuju terpenuhinya SNP,
yang disertai dengan anggaran keuangannya9.
C. Manfaat RKS dan RKAS bagi sekolah.
Ada beberapa manfaat penyusunan RKS dan RKAS bagi sekolah antara lain :
1. RKS dan RKAS dapat dijadikan dasar atau acuan bagi sekolah dalam melaksanakan
program-program kegiatan yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah.
2. Sekolah dapat menentukan skala prioritas target yang akan dicapai baik dalam
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
3. Sekolah dapat menentukan langkah-langkah strategis dari kondisi nyata yang ada
saat ini menuju kondisi sekolah yang diharapkan sampainya terpenuhinya SNP.
8 Hardymath.blogspot.com.19 juni 20179 www.jdih.kemdikbud.go.id
6
4. Sekolah dapat melakukan kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi
keterlaksanaan atau ketercapaian program dan hasil-hasilnya sehingga diperoleh
umpan balik untuk penyempunaan RKS berikutnya.
5. Dinas pendidikan dan kebudayaan baik kabupaten/kota, propinsi (Pemerintah
Daerah), dan kementrian pendidikan dan kebudayaan (pemerintah pusat) dapat
menjadikan dasar pelaksanaan monitoring dan evaluasi keterlaksanaanya program
dan hasil-hasilnya dalam rangka pembinaan sekolah.
6. Dengan RKS dan RKAS, sekolah dapat memberikan masukan kepada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat dalam rangka
pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP)
7. Dengan RKS dan RKAS, sekolah dapat memberikan gambaran secara umum
kepada stakeholder sekolah khususnya wali dan peserta didik atau masyarakat
terhadap berbagai program sekolah yang akan dilaksanakan baik dalam jangka
pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.10
D. Strategi Sekolah Dalam Menyusun RKS
Dalam menyusun dokumen Rencana Kerja Sekolah (RKS), sekolah melalui
pimpinan sekolah dalam hal ini adalah kepala Sekolah dapat menyusun strategi sekolah
sebagai berikut :
1. Kepala Sekolah sesuai dengan kompetensi manajerialnya, menetapkan SK Tim
Pengembang Sekolah (TPS). Dalam TPS terdapat Tim BOS Reguler, dengan
keanggotaan sebagai berikut :
a) Penanggung Jawab : Kepala Sekolah10 ibid
7
b) Anggota Tim terdiri dari bendahara, satu orang unsur guru, satu orang unsur
komite Sekolah, dan satu orang dari unsur orang tua/wali peserta didik, yang
dipilih oleh kepala Sekolah dengan mempertimbangkan kredibilitas,
kemampuan dan menghindari timbulnya konflik kepentingan/kegaduan11.
2. Dalam menetapkan SK Tim BOS Reguler Sekolah, kepala Sekolah juga
memberikan tugas dan tanggung jawab Tim BOS Reguler yang mengacu pada
petunjuk tehnis BOS Reguler sebagaimana yang tertuang dalam Permendikbud
Nomor 3 Tahun 2019.
3. Dalam Tim Pengembang Sekolah juga terdapat 8 atau lebih seksi yang
beranggotakan minimal 2 (dua) orang guru, untuk mengembangkan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) melalui rapat kerja tim dalam menyusun draf RKS dan
RKAS.
4. Draf RKS dan RKAS yang telah tersusun, selanjutnya diplenokan dalam rapat
koordinasi yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, TPS, Komite, dan Yayasan (bagi
sekolah Swasta).
5. Hasil rapat pleno dokumen RKS dan RKAS disahkan oleh kepala sekolah, komite
Sekolah dan ketua yayasan (bagi sekolah swasta).
6. Dokumen RKS dan RKAS yang telah disahkan selanjutkan dilaporkan kepada
Dinas pendidikan dan kebudayaan baik kabupaten/kota atau propinsi, dan yayasan
(bagi sekolah swasta)
Dalam menyusun RKS dan RKAS perlu melalui langkah-langkah strategis
sebagai berikut :
1. Melakukan analisis lingkungan strategis.11 www.jdih.kemdikbud
8
Tim Pengembang Sekolah (TPS) melakukan analisis lingkungan strategis yang
mencakup :
a) Lokasi sekolah.
b) Luas sekolah.
c) Data sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.
d) Data pendidik dan tenaga kependidikan.
e) Data peserta didik.
f) Upaya pengembangan sekolah yang bermutu.
2. Melakukan analisis pendidikan saat ini.
Tim Pengembang Sekolah (TPS) melakukan analisis pendidikan saat ini
minimal mencakup 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu :
a) Standar kompetensi lulusan
Analisi tentang standar kompetensi lulusan meliputi :
1) Pencapaian prestasi dalam bidang akademik antara lain penentuan KKM,
nilai rata-rata Ujian Nasional (UN), dan hasil kejuaraan/lomba akademis
yang diikuti peserta didik.
2) Pencapaian prestasi dalam bidang non akademik antara lain prestasi dalam
bidang olah raga melalui beberapa turnamen yang diikuti oleh sekolah, dan
prestasi dalam bidang seni dan kreasi.
b) Standar isi
Analis tentang standar isi meliputi tersusunnya dokumen 1 KTSP, tersusunya
silabus 12 mata pelajaran semua kelas, tersusunnya rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) 12 mata pelajaran semua kelas.
9
c) Standar proses.
Analisis tentang standar proses meliputi :
1) Persentase persiapan pembelajaran yang terdiri dari kepemilikan silabus,
kepemilikan RPP, kepemilikian sumber/bahan ajar.
2) Persentase pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru
terhadap karakteristik siswa.
3) Persyaratan pembelajaran yang terdiri dari jumlah siswa per rombel, beban
mengajar guru, rasio jumlah siswa dengan buku teks mata pelajaran,
persentase pengelolaan kelas.
4) Pelaksanaan pembelajaran yang terdiri atas persentase cakupan pererapan
prinsip pembelajaran yang eksploratif, elaboratif dan konfrontif, penerapan
CTL, penerapan pembelajaran tuntas, penerapan PAKEM, penerapan
pembelajaran di luar kelas atau sekolah, dan variasi pengelolaan kelas.
5) Pelaksanaan penilaian yang terdiri atas persentase pengembangan instrumen
penilaian hasil belajar, variasi model penilaian, pengelolaan atau analisis
hasil penilaian, pemanfaatan atau tindak lanjut hasil penilaian
6) Pengawasan proses pembelajaran terdiri atas prosentase cakupan kegiatan
pemantauan pembelajaran, kegiatan supervisi pembelajaran, kegiatan
evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut hasil evaluasi pembelajaran.
d) Standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Analis tentang standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi :
1) Kepala sekolah, analisisnya meliputi apakah kepala Sekolah pernah
mengikuti pelatihan bahasa inggris atau tes TOEFL, TIK, kepemimpinan,
10
manajemen berbasi Sekolah (MBS), wira usaha (entrepreneur), supervisi,
monitoring dan evaluasi (MONEV), pengelolaan administrasi sekolah, dan
KTSP.
2) Guru, analisisnya meliputi berapa persentase guru yang mengikuti pelatihan
CTL, pembelajaran tuntas, penilaian dan evaluasi pembelajaran, bahasa
Inggris, bahasa Arab, TIK, KTSP, kepribadian, pengabdian masyarakat,
penelitihan tindakan kelas, penelitihan pendidikan, dan pelatihan
PAIKEM/PAKEM.
3) Tenaga kependidikan (tenaga Tata Usaha, Laboran, dan Pustakawan),
analisisnya meliputi berapa persentase tenaga kependidikan yang mengikuti
pelatihanTIK, bahasa Inggris, bahasa Arab, pelatihan di bidangnya, dan
pelatihan manajemen sesuai bidangnya.
e) Standar sarana dan prasarana
Analis standar sarana dan prasarana meliputi :
1). Sarana dan prasarana, analisisnya meliputi ruang kepala Sekolah, ruang
wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang BP/BK, ruang
UKS, ruang kelas ruang laboratium, ruang komputer, ruang multi media,
ruang akademik dan pengembangan sistem informasi sekolah (SIM), ruang
kantin, ruang asrama guru, ruang asrama peserta didik, ruang ketrampilan,
ruang OSIS, ruang ibadah/masjid/mushollah sudah memenuhi SNP atau
belum.
11
2) Sarana dan prasarana, analisisnya meliputi jumlah dan luas kamar mandi dan
WC kasek, kamar mandi dan WC Guru – Karyawan, kamar mandi dan WC
siswa sudah sesuai SNP atau belum.
3) Sarana olah raga dan seni, analisisnya meliputi jumlah dan luas lapangan
olah raga (Lapangan sepak bola, lapangan volley, lapangan basket,
lapangan lompak jauh dsb), ruang olah raga indoor, gedung sanggar seni,
dan aula untuk pementasan seni apakah sudah memenuhi SNP atau belum.
4) Fasilitas pembelajaran dan penilaian, analisnya meliputi daya listrik,
komputer siswa, komputer tata usaha, laptop kepala sekolah, laptop kepala
tata usaha, laptop wakil kepala sekolah, laptop Tim Pengembang Sekolah
(TPS), laptop petugas BK, laptop ruang OSIS, printer Wakil kepala
sekolah, printer wakil kepala Sekolah, printer ruang guru, printer ruang
OSIS, dan printer petugas BP/BK apakah sudah memenuhi SNP atau
belum.
f) Standar pengelolaan
Tim Pengembang Sekolah (TPS) menganalisis tentang standar pengelolaan
meliputi :
1) Perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja/kegiatan,
analisisnya meliputi berapa persentase dokumen RKS dan RKAS, dokumen
PPDB, dokumen tata tertib sekolah, dokumen RKJM, dokumen kode etik
guru, dokumen peraturan akademik sekolah, dan dokumen penugasan guru.
12
2) Struktur organisasi dan mekanisme kerja, analisisnya meliputi berapa
persentase kelengkapan struktur organisasi, dan dokumen pembagian
tugas/kewenangan/tupoksi.
3) Supervisi, monitoring dan evaluasi, dan akreditasi sekolah, analisisnya
meliputi ada atau tidak adanya SK penetapan Tim Supervisi Sekolah, SK
tim MONEV sekolah, instrumen supervisi dan MONEV, pelaporan,
pendokumentasian, dan tindak lanjutnya.
4) Kemitraan dan peran serta masyarakat, analisisnya meliputi ada tau tidak
adanya dokumen SK komite sekolah, dokumen program kerja komite
sekolah, Striktur kepengurusan komite sekolah, dan dokumen MOU atau
kerja sama dengan dunia usaha atau dunia industri, dan lembaga pendidikan
lain.
5) Sistem informasi manajemen (SIM) sekolah, analisisnya meliputi ada atau
tidak adanya paket aplikasi sekolah dan jaringan SIM.
g) Standar keuangan dan pembiayaan
Tim Perngembang Sekolah (TPS) menganalis keuangan dan pembiayaan
meliputi :
1) Sumber dana sekolah, analisisnya meliputi iuran wali murid, bantuan
operasional (BOS) baik BOSREG maupun BOSDA, hasil usaha sekolah,
bantuan pihak lain di luar pemerintah.
2) Pengalokasian dana, analisisnya meliputi pembiayaan program kegiatan
yang mencakup 8 (delapan) standar nasional pendidikan (SNP)
13
3) Penggunaan dana, analisisnya apakah telah sesuai atau tidak (dalam
persentase)
4) Dokumen pendukung pelaporan, analisnya meliputi LPJ pengguna
anggaran, buku kas, buku kas, buku pajak, laporan keuangan BOS tribulan,
laporan keuangan tahunan ke Yayasan/Lembaga/Badan Pendidikan (bagi
sekolah swasta)
h) Standar penilaian pendidikan
Tim Pengembang Sekolah (TPS) menganalisis standar penilaian pendidikan
meliputi :
1) Persentase ulangan harian oleh guru.
2) Persentase ulangan tengah semester yang dilakukan oleh guru.
3) Persentase cakupan materi ulangan akhir semester yang dilakukan oleh
sekolah
4) Persentase tehnik-tehnik penilaian yang dipergunakan oleh guru dalam
pembelajaran di kelas atau di luar kelas.
5) Persentase instrumen yang dikembangkan guru untuk ulangan harian.
6) Persentase variasi instrumen yang dikembangkan sekolah untuk ulangan
akhir semester.
7) Persentase variasi instrumen yang dikembangkan oleh sekolah untuk
ulangan kenaikan kelas.
8) Persentase mekanisme dan prosedur penilaian pendidikan oleh guru.
9) Persentase mekanisme dan prosedur penilaian oleh sekolah.
i) Standar pengembangan budaya dan lingkungan sekolah.
14
Tim Pengembang Sekolah menganalisis standar pengembangan budaya dan
lingkungan sekolah meliputi :
1) Persentase pengembangan budaya bersih.
2) Persentase penciptaan lingkungan sehat, asri, indah, dan sejuk dll
(tamanisasi).
3) Peningkatan kerja sama dengan lembaga lain yang relevan.
4) Pengembangan lomba-lomba kebersihan, kesehatan, penghijauan, adiwiyata
dll.
3. Melakukan analisis 4 (empat) tahun mendatang
Dalam peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2006 diamanatkan bahwa standar
nasional pendidikan harus dijadikan landasan dalam pengembangan satuan
pendidikan atau sekolah. Oleh karena itu dalam melakukan analisis 4 (empat) tahun
mendatang, sekolah harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang
meliputi :
a) Pengembangan standar kompetensi lulusan
Analisis pengembangan standar kompetensi lulusan mencakup sikap,
pengetahuan dan ketrampilan atau skill yang terdiri dari :
1) Kualifikasi akademik meliputi pencapaian KKM, nilai rata-rata UN di atas
SNP.
2) Kualifikasi non-akademik meliputi perolehan prestasi tingkat kabupaten,
propinsi, nasional bahkan internasional
3) Kualifikasi lulusan
15
4) Persentase peserta didik yang diterima ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
b) Pengembangan standar isi
Analisis pengembangan standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang berstandar untuk mencapai kompetensi kelulusan yang
meliputi :
1) Buku KTSP (dokumen 1)
2) Penyempurnaan kurikulum sekolah.
3) Tersusunnya dokumen silabus semua mata pelajaran dan semua kelas.
4) Tersusunnya dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) semua mata
pelajaran dan semua kelas.
c) Pengembangan standar proses
Analisis pengembangan standar proses yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan meliputi :
1) Persentase persiapan pembelajaran dan kepemilikan silabus.
2) Persentasi kepemilikan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
3) Persentase kepemilikan sumber belajar/bahan ajar.
4) Persentase pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru
terhadap karakteristik guru.
5) Persyaratan pembelajaran yang meliputi jumlah siswa, beban mengajar guru,
rasio antara jumlah siswa dan buku teks, pengelolaan kelas teradministrasi
dengan baik,
16
6) Pelaksanaan pembelajaran mencakup pendahuluan dalam pembelajaran oleh
guru di kelas, penerapan prinsip pembelajaran yang eksploratif, elaboratif,
dan konfortif, penerapan CTL, penerapan pembelajaran tuntas, dan
penerapan pembelajaran di luar kelas atau sekolah.
7) Pelaksanaan penilaian meliputi pengembangan instrumen penilaian, variasi
model penilaian, pengolahan atau analisis hasil penilaian, dan pemanfaatan
atau tindak lanjut penilaian.
8) Pengawasan proses pembelajaran mencakup kegiatan pemantauan
pembelajaran, kegiatan supervisi pembelajaran, kegiatan evaluasi
pembelajaran, dokumentasi pelaporan hasil evaluasi pembelajaran, dan
tindak lanjut hasil evaluasi pembelajaran.
d) Pengembangan standar pendidik dan tenaga kependidikan
Analisis standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi :
1) Kepala sekolah
Analisis tentang kepala sekolah meliputi sertifikat kepala sekolah dari
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sdekolah (LP2KS),
sertifikat pelatihan kepemimpinan, sertifikat pelatihan supervisi, pelatihan
manajemen berbasis sekolah (MBS), pelatihan wira usaha, pelatihan
supervisi dan monev, dan pelatihan kurikulum.
2) Guru
Analis tentang pengembangan guru meliputi pelatihan CTL, pelatihan
pembelajaran tuntas, pelatihan penilaian dan evaluasi pembelajaran,
pelatihan bahasa Inggris, pelatihan TIK, pelatihan kurikulum, pelatihan
17
penelitian pendidikan, pelatihan kepribadian, pelaksanaan pengabdian
masyarakat, pelatihan PAIKEM/PAKEM
3) Tenaga kependidikan
Tenaga kependidikan sekolah meliputi tenaga tata usaha, laboran,
pustakawan dan tenaga tehnis sekolah.
Analisis tenaga kependidikan meliputi pelatihan TIK, pelatihan bahasa
Inggris, pelatihan di bidangnya, pelatihan manajemen sesuai bidangnya.
e) Pengembangan sarana dan prasarana
Analisis sarana dan prasarana sekolah meliputi standar luas ruang
kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang kelas, ruang perpustakaan,
ruang laboratium IPA, ruang laboratium bahasa, ruang guru, ruang BP/BK,
ruang laboratium komputer, ruang multi media, ruang akademik dan
pengembangan SIM, ruang kantin, ruang kesenian, ruang pertemuan atau aula,
dan ruang gudang penyimpanan.
Disamping itu juga analisis tentang sarana dan prasarana pendukung
pembelajaran dan penilaian meliputi standar daya listrik sekolah, komputer guru,
komputer BK, komputer tata usaha, komputer kepala sekolah, komputer
wakasek, komputer tim pengembang sekolah, komputer OSIS, jaringan internet,
dan sarana olah olah raga lengkap.
f) Pengembangan standar pengelolaan pendidikan
Pengembangan standar pengelolaan pendidikan meliputi perencanaan,
pelaksaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan agar tercapai efisensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan, pengelolaan sarana dan prasarana
18
sekolah, penilaian hasil belajar, pengelolaan keuangan sekolah dan pengawasan
pendidikan;
Tim Pengembang Sekolah (TPS) menganalisis pengembangan standar
pengelolaan pendidikan antara lain :
1) Perangkat dokumen pelaksanaan rencana kerja atau kegiatan meliputi
dokumen RKS dan RKAS, dokumen penerimaan peserta didik baru (PPDB),
pedoman pembinaan kesiswaan, tata tertib sekolah, kode etik pendidikan
dan tenaga kependidikan, dan penugasan guru,
2) Struktur organisasi dan dan mekanisme kerja yang meliputi struktur
organisasi lengkap, dokumen pembagian tugas atau wewenang atau tupoksi.
3) Supervisi, monitoring, evaluasi dan akreditasi sekolah meliputi tim supervisi
sekolah, dan Tim Akreditasi Sekolah
g) Pengembangan standar pembiayaan pendidikan
Pengembangan standar pembiayaan pendidikan meliputi sumber dana
minimal 5 sumber, pengalokasian dana minimal 8 SNP, penggunaan dana 100
%, pelaporan penggunaan dana 100 %, dan dokumen pendukung pelaporan
100 %.
h) Pengembangan standar penilaian pendidikan
Pengembangan standar penilaian pendidikan meliputi frekuensi ulangan
harian oleh guru 100 %, ulangan tengah semester yang dilakukan oleh guru 100
%, cakupan materi ulangan akhir semester yang dilakukan sekolah 100 %,
tehnik-tehnik penilaian guru dalam pembelajaran 100 %, instrumen yang
dikembangkan guru untuk ulangan harian 100 %, variasi instrumen yang
19
dikembangkan sekolah untuk ulangan akhir semester 100 %, variasi instrumen
yang dikembangkan sekolah untuk ulangan kenaikan kelas 100 %, dan
mekanisme dan prosedur penilaian oleh sekolah 100 % terpenuhi.
i) Pengembangan standar pengembangan budaya dan lingkungan sekolah
Pengembangan standar pengembangan budaya dan lingkungan sekolah meliputi
pengembangan budaya bersih 100 %, penciptaan lingkungan sehat, asri, indah,
rindang, sejuk, hijau dll 100 %, pemenuhan sistem sanitasi atau drainasi 100 %,
peningkatan kerja sama dengan lembaga lain minimal 5 lembaga, dan
pengembangan lomba kebersihan, kesehatan dll minimal 3 lomba.
4. Merumuskan visi sekolah
Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang
diharapkan di masa yang akan datang.Untuk merumuskan visi sekolah tersebut,
perlu memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan sebagai sekolah
yang bertaraf nasional atau pun internasional. Rumusan visi sekolah harus jelas,
menggunakan bahasa yang lugas, mudah dipahami oleh semua orang dan betrsifat
instruktif.12
Rumusan visi sekolah yang dirancang oleh Tim Pengembang Sekolah
(TPS) harus mencerminkan :
a). Visi harus beroirientasi ke masa depan menuju sekolah standar Nasional atau
bahkan ke SBI, dan dala jangka waktu yang lama.
b). Visi harus menunjukkan keyakinan masa depan yang lebih baik dari masa saat ini
sesuai dengan norma, nilai-nilai dan harapan masyarakat.
12 Hansarif.blogspot.com.upload 12 juli 2012
20
c). Visi harus mencerminkan dorongan yang kuat akan tumbuh dan berkembangnya
inspirasi, motivasi, komitmen warga sekolah untuk mewujudkan sekolah yang
berstandar Nasional bahkan Internasional.
d). Visi harus mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan yang
positif sekolah menjadi SSN atau pun SBI13.
5. Merumuskan misi sekolah
Misi sekolah merupakan hal-hal yang penting yang akan dilakukan untuk
mencapai visi sekolah. Misi perlu dikembangkan dari kegiatan utama sekolah
dengan berdasarkan visi sekolah. Dalam merumuskan misi sekolah perlu
memperhatikan hal-hal berikut ini :
a) Misi sekolah harus mampu menggambarkan kepercayaan dan nilai-nilai yang
dianut oleh sekolah.
b) Rumusan misi harus berorientasi pada masa depan yang menggambarkan
sekolah di masa yang akan datang dengan tetap berpijak pada kondisi yang ada
sekarang.
c) Rumusan misi harus singkat dan padat, tidak banyak kalimat yang tersusun14.
6. Merumuskan tujuan sekolah 4 (empat) tahun mendatang.
Dalam merumuskan tujuan sekolah 4 (empat) tahun mendatang perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
a). Tujuan sekolah dibuat untuk jangka waktu 4 (empat) tahun.
b) Setiap misi sekolah memuat lebih dari 1 (satu) tujuan sekolah.
c) Tujuan sekolah harus mengandung audience, behaviour, conditions dan degree15.
13
14 Hansarif.blogspot.com.upload 12 juli 201215 Dinmath.wordpress.com
21
7. Mengidentifikasi tantangan nyata (kesenjangan kondisi) antara kondisi pendidikan
saat ini terhadap kondisi kendidikan 4 (empat) tahun mendatang
Untuk merealisasikan efisiensi dan efektivitas dalam pendidikan,
diperlukan pengelolaan sekolah yang strategis dan sistematis melalui perencanaan,
pelaksanaan, pembiayaan, dan pengawasan sampai pada hasil yang diharapkan.
Dalam mewujudkan mutu pendidikan yang tinggi diperlukan penataan dan
pengelolaan sumber daya sekolah yang dimiliki melalui peningkatan standar isi,
standar proses, standar SKL, standar sarana dan prasarana, standar kelulusan,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dalam rangka untuk mewujudkan sekolah yang bermutu perlu dukungan
dari pihak internal dan eksternal sekolah. Dukungan internal sekolah antara lain
Kepala Sekolah, guru dan karyawan, dan peserta didik. Sedangkan pihak eksternal
sekolah antara lain orang tua peserta didik, komite sekolah, dunia industri dan dunia
usaha yang peduli pendidikan, masyarakat di sekitar sekolah, pemerintah baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan dinas pendidikan dan kebudayaan
baik tingkat kabupaten maupun propinsi. Pihak internal maupun eksternal secara
kolaboratif bersama-sama berpartisipasi aktif dalam mewujudkan sekolah yang
bermutu. Oleh karena itu diperlukan identifikasi tentang aspek-aspek yang dapat
menunjang terwujudnya mutu pendidikan yang sesuai dengan 8 (delapan) standar
Nasional pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Identifikasi tantangan nyata (kesenjangan kondisi) antara kondisi
pendidikan saat ini terhadap kondisi pendidikan 4 (empat) tahun mendatang dapat
dituliskan dalam tabel berikut :
22
No Kondisi Pendidikan
Saat Ini
Kondisi Pendidikan 4
Tahun Mendatang
Besarnya
Tantangan Nyata
1 Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Kompetensi
Lulusan
A. Bidang Akademik
B. Bidang Non
Akademik
C. Kelulusan
D. Melanjutkan studi
A. Bidang Akademik
B. Bidang Non
Akademik
C. Kelulusan
D.Melanjutkan studi
selisih
2 Standar Isi Standar Isi
A. Buku KTSP
(dokumen 1)
B. Silabus
C. RPP
D.Buku KTSP
(dokumen 1)
E. Silabus
F. RPP
Selisih
3 Standar Proses Standar Proses
A. Persiapan
Pembelajaran
B. Persyaratan
pembelajaran
C. Pelaksanaan
pembelajaran
D. Pelaksanaan
penilaian
A. Persiapan
Pembelajaran
B. Persyaratan
pembelajaran
C. Pelaksanaan
pembelajaran
D.Pelaksanaan penilaian
Selisih
4 Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
A. Kepala Sekolah
B. Guru
C. Tenaga TU,
Laboran, dan
A. Kepala Sekolah
B. Guru
C. Tenaga TU, Laboran,
dan Pustakawan
Selisih
23
Pustakawan
5 Standar Sarana dan
Prasarana
A. Sarana dan
Prasarana Minimal
B. Sarana dan
prasarana lainnya
C. Fasilitas
pembelajaran dan
Penilaian
A. Sarana dan Prasarana
Minimal
B. Sarana dan prasarana
lainnya
C. Fasilitas pembelajaran
dan Penilaian
Selisih
6 Standar Pengelolaan
A. Perangkat Dokumen
Pedoman
Pelaksanaan
Rencana Kerja atau
Kegiatan
B. Struktur organisasi
dan mekanisme
kerja
C. Supervisi,
monitoring, evaluasi
dan akreditasi
sekolah
D. Kemitraan dan peran
serta masyarakat
E. SIM Sekolah
A. Perangkat Dokumen
Pedoman
Pelaksanaan Rencana
Kerja atau Kegiatan
B. Struktur organisasi
dan mekanisme kerja
C. Supervisi, monitoring,
evaluasi dan
akreditasi sekolah
D.Kemitraan dan peran
serta masyarakat
E. SIM Sekolah
Selisih
7 Standar Pembiayaan
1) Sumber dana : ..
sumber
2) Pengalokasian
dana : 8 SNP
1) Sumber dana :
minimal 3 sumber
2) Pengalokasian dana :
Selisih
10 %
24
3) Penggunaan
dana : .... %
4) Pelaporan
penggunaan dana ...
%
5) Dokumen
pendukung
pelaporan ....%
9 SNP
3) Penggunaan dana :
100 %
4) Pelaporan
penggunaan dana 100
%
5) Dokumen pendukung
pelaporan 100 %
Selisih
Selisih
Selisih
8 Standar Penilaian
1) Frekuensi ulangan
harian ...%
2) Ulangan Tengah
Semester yang
dilakukan guru ...%
3) Cakupan materi
Ulangan Akhir
Semester yang
dilakukan oleh
sekolah ....%
4) Tehnik-tehnik
penilaian yang
dipergunakan guru
dalam
pembelajaran ...%
5) Instrumen yang
dikembangkan oleh
guru untuk ulangan
harian ...%
6) Variasi instrumen
1) Frekuensi ulangan
harian 100 %
2) Ulangan Tengah
Semester yang
dilakukan guru 100
%
3) Cakupan materi
Ulangan Akhir
Semester yang
dilakukan oleh
sekolah 100 %
4) Tehnik-tehnik
penilaian yang
dipergunakan guru
dalam pembelajaran
100 %
5) Instrumen yang
dikembangkan oleh
guru untuk ulangan
harian 100 %
6) Variasi instrumen
selisih ....%
selisih ... %
selisih ... %
selisih ... %
selisih .. %
selisih ... %
25
yang dikembangkan
sekolah untuk
ulangan akhir
semester ...%
7) Variasi instrumen
yang dikembangkan
sekolah untuk
kenaikan kelas ...%
yang dikembangkan
sekolah untuk
ulangan akhir
semester 100 %
7) Variasi instrumen
yang dikembangkan
sekolah untuk
kenaikan kelas 100
%
selisih ... %
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Sekolah.
1. Pengertian Strategi.
Istilah strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos merupakan
gabungan dari kata stratos dan ago yang artinya militer dan memimpin (pengertian
strategos dalam kata kerja). Sementara strategos dalam kata kerja berarti
“ merencanakan” . Secara bahasa, strategi bisa diartikan sebagai “ siasat, kiat, trik
dan cara”.16
16 W.Gulo,strategi belajar mengajar, (jakarta,Grasindo:2002),hal.1
26
Dalam mengelolah lembaga pendidikan khususnya sekolah perlu strategi
dalam menjalankan pendidikan agar sekolah berkembang dan maju sehingga dapat
mengikuti perkembangan jaman, seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi (IPTEK). Menurut Stephane K. Marrus (2002:31), yang dikutip oleh
Rofa’at, pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin
tertinggi yang berfokus pada tujuan jangka panjang suatu organisasi yang dilengkapi
dengan penyusunan cara atau upaya agar tujuannya tercapai. Dalam dunia
pendidikan dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi tentang rangkaian
kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan.17
Sementara menurut Sukanto (1966:31), strategi didefinisikan sebagai
landasan atau fondasi tujuan suatu organisasi, pola gerak dan pendekatan manajemen
dalam mencapai tujuannya. Sedangkan menurut Hamel dan Prahalad (Husein Umar
2008:46), strategi adalah tindakan yang senantiasa mengikat dan dilakukan dengan
mengacu pada sudut pandang yang terkait dengan sesuatu yang diharapkan di masa
depan.
Menurut pendapat para ahli yang lain, Sagala (2011:137), strategi merupakan
rencana yang bersifat menyeluruh atau komprehensif yang mengintegrasikan semua
resources dan capabilities yang memiliki tujuan jangka panjang dalam rangka untuk
memenangkan kompetisi18. Dan menurut Gaffar (Sagala, 2011:137) bahwa strategi
merupakan perencanaan yang berisi cara komprehensif dan integrativ yang dijadikan
pedoman atau pegangan dalam bekerja, berjuang dan berbuat dalam rangka untuk
memenangkan suatu kompetisi.
17 Rofa’at,pentingnya kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran dalam perspektif islam, (Yogyakarta,deepublish,2016),hal.6618 Sagala,S,Manajemen strategik dalam peningkatan mutu pendidikan.(bandung:alphabeta,CV:2013)
27
Berdasarkan beberapa pendapat yang tersebut di atas maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa strategi adalah menentukan rencana ke depan untuk mencapai
tujuan yang telah dirumuskan dalam suatu organisasi atau satuan pendidikan dengan
menggunakan ide atau gagasan.
2. Pengertian strategi sekolah
Sebagai salah satu instrumen manajemen dan tidak dapat dihindari dalam
pengelolaan organisasi, peran strategi ini sangat menentukan baik dan buruknya
suatu organisasi pada umumnya, termasuk juga dalam pengelolaan suatu
sekolah.Menurut Sagala (2011:137), dalam strategi sekolah dijelaskan tentang
metode dan pendekatan yang akan digunakan dalam mencapai tujuan strategisnya19.
Sedangkan menurut Suhardan (2010:203), strategi sekolah merupakan seperangkat
tindakan yang sepatutnya dilaksanakan untuk mencapai tujuan dengan cara
mengakomodasi semua kemampuan sekolah yang dimiliki.
Selanjutnya menurut pendapat para ahli yang lain, Yuwono dan Ikhsan
(Sagala, 2011:129), menjelaskan bahwa manajemen strategi sekolah menggunakan
konsep strategi supaya lebih efektif dalam mengalokasikan sumber daya yang
dimiliki untuk mencapai tujuan pendidikan. Selanjutnya menurut Ansoff
(Sagala:129), manajemen strategi sekolah merupakan suatu pendekatan yang bersifat
sistematis bagi suatu tanggung jawab manajemen untuk mengkondisikan sekolah ke
posisi yang dipastikan tercapainya tujuan yang telah dirumuskan.
Dari beberapa pendapat ahli di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa
strategi sekolah merupakan suatu pendekatan untuk tercapainya tujuan sekolah
19 Ibid
28
dengan memaksimalkan sumber daya sekolah melalui ide-ide atau gagasan untuk
merencanakan dan menjalankan strategi yang telah ditentukan oleh sekolah.
B. Pengertian RKS dan RKAS.
Setiap sekolah dalam semua jenjang pendidikan wajib menyusun rencana kerja
sekolah (RKAS) dan rencana kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS). Aturan ini
mengacu pada Permendikbud Nomor 19 Tahun 2007 tentang standar pengelolaan dan
Permendikbud Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah Reguler.20
RKS merupakan dokumen yang memuat perencaan program pengembangan
sekolah yang berlaku selama jangka waktu 4 (empat) tahun ke depan dengan
mempertimbangkan semua sumber daya sekolah yang dimiliki untuk memenuhi Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Jadi isi RKS memuat serangkaian perencanaan kegiatan
sekolah untuk menyelesaikan berbagai masalah pendidikan di sekolah dalam rangka
menuju terpenuhinya SNP21.
Sedangkan Rencana Kegiatan dan Anggaran sekolah (RKAS) merupakan
dokumen perencanaan program pengembangan sekolah selama 1 (satu) tahun ke depan
yang disusun berdasarkan RKS untuk mengatasi kesenjangan yang ada yaitu antara
kenyataan (kondisi nyata) dengan kondisi yang diharapkan menuju terpenuhinya SNP,
yang disertai dengan anggaran keuangannya22.
C. Manfaat RKS dan RKAS bagi sekolah.
20 www.jdih.kemdikbud.go.id21 Hardymath.blogspot.com.19 juni 201722 www.jdih.kemdikbud.go.id
29
Ada beberapa manfaat penyusunan RKS dan RKAS bagi sekolah antara lain :
8. RKS dan RKAS dapat dijadikan dasar atau acuan bagi sekolah dalam melaksanakan
program-program kegiatan yang sesuai dengan visi, misi dan tujuan sekolah.
9. Sekolah dapat menentukan skala prioritas target yang akan dicapai baik dalam
jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.
10. Sekolah dapat menentukan langkah-langkah strategis dari kondisi nyata yang ada
saat ini menuju kondisi sekolah yang diharapkan sampainya terpenuhinya SNP.
11. Sekolah dapat melakukan kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi
keterlaksanaan atau ketercapaian program dan hasil-hasilnya sehingga diperoleh
umpan balik untuk penyempunaan RKS berikutnya.
12. Dinas pendidikan dan kebudayaan baik kabupaten/kota, propinsi (Pemerintah
Daerah), dan kementrian pendidikan dan kebudayaan (pemerintah pusat) dapat
menjadikan dasar pelaksanaan monitoring dan evaluasi keterlaksanaanya program
dan hasil-hasilnya dalam rangka pembinaan sekolah.
13. Dengan RKS dan RKAS, sekolah dapat memberikan masukan kepada Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan kabupaten/Kota, Propinsi dan Pusat dalam rangka
pencapaian Standar Nasional Pendidikan (SNP)
14. Dengan RKS dan RKAS, sekolah dapat memberikan gambaran secara umum
kepada stakeholder sekolah khususnya wali dan peserta didik atau masyarakat
terhadap berbagai program sekolah yang akan dilaksanakan baik dalam jangka
pendek, jangka menengah maupun jangka panjang.23
D. Strategi Sekolah Dalam Menyusun RKS23 ibid
30
Dalam menyusun dokumen Rencana Kerja Sekolah (RKS), sekolah melalui
pimpinan sekolah dalam hal ini adalah kepala Sekolah dapat menyusun strategi sekolah
sebagai berikut :
7. Kepala Sekolah sesuai dengan kompetensi manajerialnya, menetapkan SK Tim
Pengembang Sekolah (TPS). Dalam TPS terdapat Tim BOS Reguler, dengan
keanggotaan sebagai berikut :
c) Penanggung Jawab : Kepala Sekolah
d) Anggota Tim terdiri dari bendahara, satu orang unsur guru, satu orang unsur
komite Sekolah, dan satu orang dari unsur orang tua/wali peserta didik, yang
dipilih oleh kepala Sekolah dengan mempertimbangkan kredibilitas,
kemampuan dan menghindari timbulnya konflik kepentingan/kegaduan24.
8. Dalam menetapkan SK Tim BOS Reguler Sekolah, kepala Sekolah juga
memberikan tugas dan tanggung jawab Tim BOS Reguler yang mengacu pada
petunjuk tehnis BOS Reguler sebagaimana yang tertuang dalam Permendikbud
Nomor 3 Tahun 2019.
9. Dalam Tim Pengembang Sekolah juga terdapat 8 atau lebih seksi yang
beranggotakan minimal 2 (dua) orang guru, untuk mengembangkan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) melalui rapat kerja tim dalam menyusun draf RKS dan
RKAS.
10. Draf RKS dan RKAS yang telah tersusun, selanjutnya diplenokan dalam rapat
koordinasi yang dihadiri oleh Kepala Sekolah, TPS, Komite, dan Yayasan (bagi
sekolah Swasta).
24 www.jdih.kemdikbud
31
11. Hasil rapat pleno dokumen RKS dan RKAS disahkan oleh kepala sekolah, komite
Sekolah dan ketua yayasan (bagi sekolah swasta).
12. Dokumen RKS dan RKAS yang telah disahkan selanjutkan dilaporkan kepada
Dinas pendidikan dan kebudayaan baik kabupaten/kota atau propinsi, dan yayasan
(bagi sekolah swasta)
Dalam menyusun RKS dan RKAS perlu melalui langkah-langkah strategis
sebagai berikut :
8. Melakukan analisis lingkungan strategis.
Tim Pengembang Sekolah (TPS) melakukan analisis lingkungan strategis yang
mencakup :
g) Lokasi sekolah.
h) Luas sekolah.
i) Data sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.
j) Data pendidik dan tenaga kependidikan.
k) Data peserta didik.
l) Upaya pengembangan sekolah yang bermutu.
9. Melakukan analisis pendidikan saat ini.
Tim Pengembang Sekolah (TPS) melakukan analisis pendidikan saat ini
minimal mencakup 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan (SNP) yaitu :
j) Standar kompetensi lulusan
Analisi tentang standar kompetensi lulusan meliputi :
32
3) Pencapaian prestasi dalam bidang akademik antara lain penentuan KKM,
nilai rata-rata Ujian Nasional (UN), dan hasil kejuaraan/lomba akademis
yang diikuti peserta didik.
4) Pencapaian prestasi dalam bidang non akademik antara lain prestasi dalam
bidang olah raga melalui beberapa turnamen yang diikuti oleh sekolah, dan
prestasi dalam bidang seni dan kreasi.
k) Standar isi
Analis tentang standar isi meliputi tersusunnya dokumen 1 KTSP, tersusunya
silabus 12 mata pelajaran semua kelas, tersusunnya rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) 12 mata pelajaran semua kelas.
l) Standar proses.
Analisis tentang standar proses meliputi :
7) Persentase persiapan pembelajaran yang terdiri dari kepemilikan silabus,
kepemilikan RPP, kepemilikian sumber/bahan ajar.
8) Persentase pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru
terhadap karakteristik siswa.
9) Persyaratan pembelajaran yang terdiri dari jumlah siswa per rombel, beban
mengajar guru, rasio jumlah siswa dengan buku teks mata pelajaran,
persentase pengelolaan kelas.
10) Pelaksanaan pembelajaran yang terdiri atas persentase cakupan pererapan
prinsip pembelajaran yang eksploratif, elaboratif dan konfrontif, penerapan
CTL, penerapan pembelajaran tuntas, penerapan PAKEM, penerapan
pembelajaran di luar kelas atau sekolah, dan variasi pengelolaan kelas.
33
11) Pelaksanaan penilaian yang terdiri atas persentase pengembangan instrumen
penilaian hasil belajar, variasi model penilaian, pengelolaan atau analisis
hasil penilaian, pemanfaatan atau tindak lanjut hasil penilaian
12) Pengawasan proses pembelajaran terdiri atas prosentase cakupan kegiatan
pemantauan pembelajaran, kegiatan supervisi pembelajaran, kegiatan
evaluasi pembelajaran, dan tindak lanjut hasil evaluasi pembelajaran.
m) Standar tenaga pendidik dan tenaga kependidikan
Analis tentang standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi :
4) Kepala sekolah, analisisnya meliputi apakah kepala Sekolah pernah
mengikuti pelatihan bahasa inggris atau tes TOEFL, TIK, kepemimpinan,
manajemen berbasi Sekolah (MBS), wira usaha (entrepreneur), supervisi,
monitoring dan evaluasi (MONEV), pengelolaan administrasi sekolah, dan
KTSP.
5) Guru, analisisnya meliputi berapa persentase guru yang mengikuti pelatihan
CTL, pembelajaran tuntas, penilaian dan evaluasi pembelajaran, bahasa
Inggris, bahasa Arab, TIK, KTSP, kepribadian, pengabdian masyarakat,
penelitihan tindakan kelas, penelitihan pendidikan, dan pelatihan
PAIKEM/PAKEM.
6) Tenaga kependidikan (tenaga Tata Usaha, Laboran, dan Pustakawan),
analisisnya meliputi berapa persentase tenaga kependidikan yang mengikuti
pelatihanTIK, bahasa Inggris, bahasa Arab, pelatihan di bidangnya, dan
pelatihan manajemen sesuai bidangnya.
n) Standar sarana dan prasarana
34
Analis standar sarana dan prasarana meliputi :
1). Sarana dan prasarana, analisisnya meliputi ruang kepala Sekolah, ruang
wakil kepala sekolah, ruang guru, ruang tata usaha, ruang BP/BK, ruang
UKS, ruang kelas ruang laboratium, ruang komputer, ruang multi media,
ruang akademik dan pengembangan sistem informasi sekolah (SIM), ruang
kantin, ruang asrama guru, ruang asrama peserta didik, ruang ketrampilan,
ruang OSIS, ruang ibadah/masjid/mushollah sudah memenuhi SNP atau
belum.
2) Sarana dan prasarana, analisisnya meliputi jumlah dan luas kamar mandi dan
WC kasek, kamar mandi dan WC Guru – Karyawan, kamar mandi dan WC
siswa sudah sesuai SNP atau belum.
3) Sarana olah raga dan seni, analisisnya meliputi jumlah dan luas lapangan
olah raga (Lapangan sepak bola, lapangan volley, lapangan basket,
lapangan lompak jauh dsb), ruang olah raga indoor, gedung sanggar seni,
dan aula untuk pementasan seni apakah sudah memenuhi SNP atau belum.
4) Fasilitas pembelajaran dan penilaian, analisnya meliputi daya listrik,
komputer siswa, komputer tata usaha, laptop kepala sekolah, laptop kepala
tata usaha, laptop wakil kepala sekolah, laptop Tim Pengembang Sekolah
(TPS), laptop petugas BK, laptop ruang OSIS, printer Wakil kepala
sekolah, printer wakil kepala Sekolah, printer ruang guru, printer ruang
OSIS, dan printer petugas BP/BK apakah sudah memenuhi SNP atau
belum.
o) Standar pengelolaan
35
Tim Pengembang Sekolah (TPS) menganalisis tentang standar pengelolaan
meliputi :
6) Perangkat dokumen pedoman pelaksanaan rencana kerja/kegiatan,
analisisnya meliputi berapa persentase dokumen RKS dan RKAS, dokumen
PPDB, dokumen tata tertib sekolah, dokumen RKJM, dokumen kode etik
guru, dokumen peraturan akademik sekolah, dan dokumen penugasan guru.
7) Struktur organisasi dan mekanisme kerja, analisisnya meliputi berapa
persentase kelengkapan struktur organisasi, dan dokumen pembagian
tugas/kewenangan/tupoksi.
8) Supervisi, monitoring dan evaluasi, dan akreditasi sekolah, analisisnya
meliputi ada atau tidak adanya SK penetapan Tim Supervisi Sekolah, SK
tim MONEV sekolah, instrumen supervisi dan MONEV, pelaporan,
pendokumentasian, dan tindak lanjutnya.
9) Kemitraan dan peran serta masyarakat, analisisnya meliputi ada tau tidak
adanya dokumen SK komite sekolah, dokumen program kerja komite
sekolah, Striktur kepengurusan komite sekolah, dan dokumen MOU atau
kerja sama dengan dunia usaha atau dunia industri, dan lembaga pendidikan
lain.
10) Sistem informasi manajemen (SIM) sekolah, analisisnya meliputi ada atau
tidak adanya paket aplikasi sekolah dan jaringan SIM.
p) Standar keuangan dan pembiayaan
Tim Perngembang Sekolah (TPS) menganalis keuangan dan pembiayaan
meliputi :
36
5) Sumber dana sekolah, analisisnya meliputi iuran wali murid, bantuan
operasional (BOS) baik BOSREG maupun BOSDA, hasil usaha sekolah,
bantuan pihak lain di luar pemerintah.
6) Pengalokasian dana, analisisnya meliputi pembiayaan program kegiatan
yang mencakup 8 (delapan) standar nasional pendidikan (SNP)
7) Penggunaan dana, analisisnya apakah telah sesuai atau tidak (dalam
persentase)
8) Dokumen pendukung pelaporan, analisnya meliputi LPJ pengguna
anggaran, buku kas, buku kas, buku pajak, laporan keuangan BOS tribulan,
laporan keuangan tahunan ke Yayasan/Lembaga/Badan Pendidikan (bagi
sekolah swasta)
q) Standar penilaian pendidikan
Tim Pengembang Sekolah (TPS) menganalisis standar penilaian pendidikan
meliputi :
10) Persentase ulangan harian oleh guru.
11) Persentase ulangan tengah semester yang dilakukan oleh guru.
12) Persentase cakupan materi ulangan akhir semester yang dilakukan oleh
sekolah
13) Persentase tehnik-tehnik penilaian yang dipergunakan oleh guru dalam
pembelajaran di kelas atau di luar kelas.
14) Persentase instrumen yang dikembangkan guru untuk ulangan harian.
15) Persentase variasi instrumen yang dikembangkan sekolah untuk ulangan
akhir semester.
37
16) Persentase variasi instrumen yang dikembangkan oleh sekolah untuk
ulangan kenaikan kelas.
17) Persentase mekanisme dan prosedur penilaian pendidikan oleh guru.
18) Persentase mekanisme dan prosedur penilaian oleh sekolah.
r) Standar pengembangan budaya dan lingkungan sekolah.
Tim Pengembang Sekolah menganalisis standar pengembangan budaya dan
lingkungan sekolah meliputi :
5) Persentase pengembangan budaya bersih.
6) Persentase penciptaan lingkungan sehat, asri, indah, dan sejuk dll
(tamanisasi).
7) Peningkatan kerja sama dengan lembaga lain yang relevan.
8) Pengembangan lomba-lomba kebersihan, kesehatan, penghijauan, adiwiyata
dll.
10. Melakukan analisis 4 (empat) tahun mendatang
Dalam peraturan Pemerintah nomor 19 tahun 2006 diamanatkan bahwa standar
nasional pendidikan harus dijadikan landasan dalam pengembangan satuan
pendidikan atau sekolah. Oleh karena itu dalam melakukan analisis 4 (empat) tahun
mendatang, sekolah harus mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang
meliputi :
j) Pengembangan standar kompetensi lulusan
Analisis pengembangan standar kompetensi lulusan mencakup sikap,
pengetahuan dan ketrampilan atau skill yang terdiri dari :
38
5) Kualifikasi akademik meliputi pencapaian KKM, nilai rata-rata UN di atas
SNP.
6) Kualifikasi non-akademik meliputi perolehan prestasi tingkat kabupaten,
propinsi, nasional bahkan internasional
7) Kualifikasi lulusan
8) Persentase peserta didik yang diterima ke jenjang pendidikan yang lebih
tinggi.
k) Pengembangan standar isi
Analisis pengembangan standar isi mencakup lingkup materi dan tingkat
kompetensi yang berstandar untuk mencapai kompetensi kelulusan yang
meliputi :
5) Buku KTSP (dokumen 1)
6) Penyempurnaan kurikulum sekolah.
7) Tersusunnya dokumen silabus semua mata pelajaran dan semua kelas.
8) Tersusunnya dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) semua mata
pelajaran dan semua kelas.
l) Pengembangan standar proses
Analisis pengembangan standar proses yang berkaitan dengan
pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan meliputi :
9) Persentase persiapan pembelajaran dan kepemilikan silabus.
10) Persentasi kepemilikan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
11) Persentase kepemilikan sumber belajar/bahan ajar.
39
12) Persentase pengembangan perangkat instrumen untuk pemahaman guru
terhadap karakteristik guru.
13) Persyaratan pembelajaran yang meliputi jumlah siswa, beban mengajar guru,
rasio antara jumlah siswa dan buku teks, pengelolaan kelas teradministrasi
dengan baik,
14) Pelaksanaan pembelajaran mencakup pendahuluan dalam pembelajaran oleh
guru di kelas, penerapan prinsip pembelajaran yang eksploratif, elaboratif,
dan konfortif, penerapan CTL, penerapan pembelajaran tuntas, dan
penerapan pembelajaran di luar kelas atau sekolah.
15) Pelaksanaan penilaian meliputi pengembangan instrumen penilaian, variasi
model penilaian, pengolahan atau analisis hasil penilaian, dan pemanfaatan
atau tindak lanjut penilaian.
16) Pengawasan proses pembelajaran mencakup kegiatan pemantauan
pembelajaran, kegiatan supervisi pembelajaran, kegiatan evaluasi
pembelajaran, dokumentasi pelaporan hasil evaluasi pembelajaran, dan
tindak lanjut hasil evaluasi pembelajaran.
m) Pengembangan standar pendidik dan tenaga kependidikan
Analisis standar pendidik dan tenaga kependidikan meliputi :
4) Kepala sekolah
Analisis tentang kepala sekolah meliputi sertifikat kepala sekolah dari
Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sdekolah (LP2KS),
sertifikat pelatihan kepemimpinan, sertifikat pelatihan supervisi, pelatihan
40
manajemen berbasis sekolah (MBS), pelatihan wira usaha, pelatihan
supervisi dan monev, dan pelatihan kurikulum.
5) Guru
Analis tentang pengembangan guru meliputi pelatihan CTL, pelatihan
pembelajaran tuntas, pelatihan penilaian dan evaluasi pembelajaran,
pelatihan bahasa Inggris, pelatihan TIK, pelatihan kurikulum, pelatihan
penelitian pendidikan, pelatihan kepribadian, pelaksanaan pengabdian
masyarakat, pelatihan PAIKEM/PAKEM
6) Tenaga kependidikan
Tenaga kependidikan sekolah meliputi tenaga tata usaha, laboran,
pustakawan dan tenaga tehnis sekolah.
Analisis tenaga kependidikan meliputi pelatihan TIK, pelatihan bahasa
Inggris, pelatihan di bidangnya, pelatihan manajemen sesuai bidangnya.
n) Pengembangan sarana dan prasarana
Analisis sarana dan prasarana sekolah meliputi standar luas ruang
kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang kelas, ruang perpustakaan,
ruang laboratium IPA, ruang laboratium bahasa, ruang guru, ruang BP/BK,
ruang laboratium komputer, ruang multi media, ruang akademik dan
pengembangan SIM, ruang kantin, ruang kesenian, ruang pertemuan atau aula,
dan ruang gudang penyimpanan.
Disamping itu juga analisis tentang sarana dan prasarana pendukung
pembelajaran dan penilaian meliputi standar daya listrik sekolah, komputer guru,
komputer BK, komputer tata usaha, komputer kepala sekolah, komputer
41
wakasek, komputer tim pengembang sekolah, komputer OSIS, jaringan internet,
dan sarana olah olah raga lengkap.
o) Pengembangan standar pengelolaan pendidikan
Pengembangan standar pengelolaan pendidikan meliputi perencanaan,
pelaksaan, dan pengawasan kegiatan pendidikan agar tercapai efisensi dan
efektivitas penyelenggaraan pendidikan, pengelolaan sarana dan prasarana
sekolah, penilaian hasil belajar, pengelolaan keuangan sekolah dan pengawasan
pendidikan;
Tim Pengembang Sekolah (TPS) menganalisis pengembangan standar
pengelolaan pendidikan antara lain :
4) Perangkat dokumen pelaksanaan rencana kerja atau kegiatan meliputi
dokumen RKS dan RKAS, dokumen penerimaan peserta didik baru (PPDB),
pedoman pembinaan kesiswaan, tata tertib sekolah, kode etik pendidikan
dan tenaga kependidikan, dan penugasan guru,
5) Struktur organisasi dan dan mekanisme kerja yang meliputi struktur
organisasi lengkap, dokumen pembagian tugas atau wewenang atau tupoksi.
6) Supervisi, monitoring, evaluasi dan akreditasi sekolah meliputi tim supervisi
sekolah, dan Tim Akreditasi Sekolah
p) Pengembangan standar pembiayaan pendidikan
Pengembangan standar pembiayaan pendidikan meliputi sumber dana
minimal 5 sumber, pengalokasian dana minimal 8 SNP, penggunaan dana 100
%, pelaporan penggunaan dana 100 %, dan dokumen pendukung pelaporan
100 %.
42
q) Pengembangan standar penilaian pendidikan
Pengembangan standar penilaian pendidikan meliputi frekuensi ulangan
harian oleh guru 100 %, ulangan tengah semester yang dilakukan oleh guru 100
%, cakupan materi ulangan akhir semester yang dilakukan sekolah 100 %,
tehnik-tehnik penilaian guru dalam pembelajaran 100 %, instrumen yang
dikembangkan guru untuk ulangan harian 100 %, variasi instrumen yang
dikembangkan sekolah untuk ulangan akhir semester 100 %, variasi instrumen
yang dikembangkan sekolah untuk ulangan kenaikan kelas 100 %, dan
mekanisme dan prosedur penilaian oleh sekolah 100 % terpenuhi.
r) Pengembangan standar pengembangan budaya dan lingkungan sekolah
Pengembangan standar pengembangan budaya dan lingkungan sekolah meliputi
pengembangan budaya bersih 100 %, penciptaan lingkungan sehat, asri, indah,
rindang, sejuk, hijau dll 100 %, pemenuhan sistem sanitasi atau drainasi 100 %,
peningkatan kerja sama dengan lembaga lain minimal 5 lembaga, dan
pengembangan lomba kebersihan, kesehatan dll minimal 3 lomba.
11. Merumuskan visi sekolah
Visi adalah imajinasi moral yang menggambarkan profil sekolah yang
diharapkan di masa yang akan datang.Untuk merumuskan visi sekolah tersebut,
perlu memperhatikan perkembangan dan tantangan masa depan sebagai sekolah
yang bertaraf nasional atau pun internasional. Rumusan visi sekolah harus jelas,
menggunakan bahasa yang lugas, mudah dipahami oleh semua orang dan betrsifat
instruktif.25
25 Hansarif.blogspot.com.upload 12 juli 2012
43
Rumusan visi sekolah yang dirancang oleh Tim Pengembang Sekolah
(TPS) harus mencerminkan :
a). Visi harus beroirientasi ke masa depan menuju sekolah standar Nasional atau
bahkan ke SBI, dan dala jangka waktu yang lama.
b). Visi harus menunjukkan keyakinan masa depan yang lebih baik dari masa saat ini
sesuai dengan norma, nilai-nilai dan harapan masyarakat.
c). Visi harus mencerminkan dorongan yang kuat akan tumbuh dan berkembangnya
inspirasi, motivasi, komitmen warga sekolah untuk mewujudkan sekolah yang
berstandar Nasional bahkan Internasional.
d). Visi harus mampu menjadi dasar dan mendorong terjadinya perubahan yang
positif sekolah menjadi SSN atau pun SBI26.
12. Merumuskan misi sekolah
Misi sekolah merupakan hal-hal yang penting yang akan dilakukan untuk
mencapai visi sekolah. Misi perlu dikembangkan dari kegiatan utama sekolah
dengan berdasarkan visi sekolah. Dalam merumuskan misi sekolah perlu
memperhatikan hal-hal berikut ini :
d) Misi sekolah harus mampu menggambarkan kepercayaan dan nilai-nilai yang
dianut oleh sekolah.
e) Rumusan misi harus berorientasi pada masa depan yang menggambarkan
sekolah di masa yang akan datang dengan tetap berpijak pada kondisi yang ada
sekarang.
f) Rumusan misi harus singkat dan padat, tidak banyak kalimat yang tersusun27.
26
27 Hansarif.blogspot.com.upload 12 juli 2012
44
13. Merumuskan tujuan sekolah 4 (empat) tahun mendatang.
Dalam merumuskan tujuan sekolah 4 (empat) tahun mendatang perlu
diperhatikan hal-hal berikut :
a). Tujuan sekolah dibuat untuk jangka waktu 4 (empat) tahun.
b) Setiap misi sekolah memuat lebih dari 1 (satu) tujuan sekolah.
c) Tujuan sekolah harus mengandung audience, behaviour, conditions dan degree28.
14. Mengidentifikasi tantangan nyata (kesenjangan kondisi) antara kondisi pendidikan
saat ini terhadap kondisi kendidikan 4 (empat) tahun mendatang
Untuk merealisasikan efisiensi dan efektivitas dalam pendidikan,
diperlukan pengelolaan sekolah yang strategis dan sistematis melalui perencanaan,
pelaksanaan, pembiayaan, dan pengawasan sampai pada hasil yang diharapkan.
Dalam mewujudkan mutu pendidikan yang tinggi diperlukan penataan dan
pengelolaan sumber daya sekolah yang dimiliki melalui peningkatan standar isi,
standar proses, standar SKL, standar sarana dan prasarana, standar kelulusan,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
Dalam rangka untuk mewujudkan sekolah yang bermutu perlu dukungan
dari pihak internal dan eksternal sekolah. Dukungan internal sekolah antara lain
Kepala Sekolah, guru dan karyawan, dan peserta didik. Sedangkan pihak eksternal
sekolah antara lain orang tua peserta didik, komite sekolah, dunia industri dan dunia
usaha yang peduli pendidikan, masyarakat di sekitar sekolah, pemerintah baik
pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, dan dinas pendidikan dan kebudayaan
baik tingkat kabupaten maupun propinsi. Pihak internal maupun eksternal secara
kolaboratif bersama-sama berpartisipasi aktif dalam mewujudkan sekolah yang 28 Dinmath.wordpress.com
45
bermutu. Oleh karena itu diperlukan identifikasi tentang aspek-aspek yang dapat
menunjang terwujudnya mutu pendidikan yang sesuai dengan 8 (delapan) standar
Nasional pendidikan (SNP) yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Identifikasi tantangan nyata (kesenjangan kondisi) antara kondisi
pendidikan saat ini terhadap kondisi pendidikan 4 (empat) tahun mendatang dapat
dituliskan dalam tabel berikut :
No Kondisi Pendidikan
Saat Ini
Kondisi Pendidikan 4
Tahun Mendatang
Besarnya
Tantangan Nyata
1 Standar Kompetensi
Lulusan
Standar Kompetensi
Lulusan
E. Bidang Akademik
F. Bidang Non
Akademik
G. Kelulusan
H. Melanjutkan studi
E. Bidang Akademik
F. Bidang Non
Akademik
G.Kelulusan
H.Melanjutkan studi
selisih
2 Standar Isi Standar Isi
G. Buku KTSP
(dokumen 1)
H. Silabus
I. RPP
J. Buku KTSP
(dokumen 1)
K.Silabus
L. RPP
Selisih
3 Standar Proses Standar Proses
E. Persiapan
Pembelajaran
F. Persyaratan
pembelajaran
G. Pelaksanaan
pembelajaran
H. Pelaksanaan
E. Persiapan
Pembelajaran
F. Persyaratan
pembelajaran
G.Pelaksanaan
pembelajaran
H.Pelaksanaan penilaian
Selisih
46
penilaian
4 Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
Standar Pendidik dan
Tenaga Kependidikan
D. Kepala Sekolah
E. Guru
F. Tenaga TU,
Laboran, dan
Pustakawan
D. Kepala Sekolah
E. Guru
F. Tenaga TU, Laboran,
dan Pustakawan
Selisih
5 Standar Sarana dan
Prasarana
D. Sarana dan
Prasarana Minimal
E. Sarana dan
prasarana lainnya
F. Fasilitas
pembelajaran dan
Penilaian
D. Sarana dan Prasarana
Minimal
E. Sarana dan prasarana
lainnya
F. Fasilitas pembelajaran
dan Penilaian
Selisih
6 Standar Pengelolaan
F. Perangkat Dokumen
Pedoman
Pelaksanaan
Rencana Kerja atau
Kegiatan
G. Struktur organisasi
dan mekanisme
kerja
H. Supervisi,
monitoring, evaluasi
dan akreditasi
sekolah
I. Kemitraan dan peran
F. Perangkat Dokumen
Pedoman
Pelaksanaan Rencana
Kerja atau Kegiatan
G.Struktur organisasi
dan mekanisme kerja
H.Supervisi, monitoring,
evaluasi dan
akreditasi sekolah
I. Kemitraan dan peran
Selisih
47
serta masyarakat
J. SIM Sekolah
serta masyarakat
J. SIM Sekolah
7 Standar Pembiayaan
6) Sumber dana : ..
sumber
7) Pengalokasian
dana : 8 SNP
8) Penggunaan
dana : .... %
9) Pelaporan
penggunaan dana ...
%
10) Dokumen
pendukung
pelaporan ....%
6) Sumber dana :
minimal 3 sumber
7) Pengalokasian dana :
9 SNP
8) Penggunaan dana :
100 %
9) Pelaporan
penggunaan dana 100
%
10) Dokumen
pendukung pelaporan
100 %
Selisih
10 %
Selisih
Selisih
Selisih
8 Standar Penilaian
8) Frekuensi ulangan
harian ...%
9) Ulangan Tengah
Semester yang
dilakukan guru ...%
10) Cakupan materi
Ulangan Akhir
Semester yang
dilakukan oleh
sekolah ....%
11) Tehnik-tehnik
penilaian yang
dipergunakan guru
dalam
8) Frekuensi ulangan
harian 100 %
9) Ulangan Tengah
Semester yang
dilakukan guru 100
%
10) Cakupan materi
Ulangan Akhir
Semester yang
dilakukan oleh
sekolah 100 %
11) Tehnik-tehnik
penilaian yang
dipergunakan guru
dalam pembelajaran
selisih ....%
selisih ... %
selisih ... %
selisih ... %
48
pembelajaran ...%
12) Instrumen yang
dikembangkan oleh
guru untuk ulangan
harian ...%
13) Variasi
instrumen yang
dikembangkan
sekolah untuk
ulangan akhir
semester ...%
14) Variasi
instrumen yang
dikembangkan
sekolah untuk
kenaikan kelas ...%
100 %
12) Instrumen yang
dikembangkan oleh
guru untuk ulangan
harian 100 %
13) Variasi
instrumen yang
dikembangkan
sekolah untuk
ulangan akhir
semester 100 %
14) Variasi
instrumen yang
dikembangkan
sekolah untuk
kenaikan kelas 100
%
selisih .. %
selisih ... %
selisih ... %
9 Standar Pengembangan
Budaya dan
Lingkungan Sekolah
Standar Pengembangan
Budaya dan Lingkungan
Sekolah
1) Pengembangan
budaya bersih ....%
2) Penciptaan
lingkungan sehat,
asri, indah, rindang,
sejuk, dll
(tamanisasi) ....%
3) Pemenuhan sistem
sanitasi/drainasi ....
%
4) Penciptaan budaya
1) Pengembangan
budaya bersih 100 %
2) Penciptaan
lingkungan sehat,
asri, indah, rindang,
sejuk, dll (tamanisasi)
100 %
3) Pemenuhan sistem
sanitasi/drainasi
100 %
4) Penciptaan budaya
Selisih
49
tata krama .....%
5) Peningkatan kerja
sama dengan
lembaga
lain : ....lembaga
6) Pengembangan
lomba-lomba
kebersihan,
kesehatan,
penghijauan,
adiwiyata
dll ....lomba
tata krama 100 %
5) Peningkatan kerja
sama dengan lembaga
lain : 5 lembaga
6) Pengembangan
lomba-lomba
kebersihan,
kesehatan,
penghijauan,
adiwiyata dll
: 4 lomba
15. Menyusun program strategis
Program-program yang strategis harus minimal memuat 8 (delapan)
Standar Nasional Pendidikan (SNP) atau lebih. Program strategis sekolah disusun
berdasarkan hasil EDS, sehingga ketercapainya program ini bisa terwujud.
16. Menyusun strategi pelaksanaan/pencapaian
Setelah program strategis sekolah telah disusun maka yang perlu dilakukan
sekolah adalah menetukan strategi yang harus dijalankan untuk melaksanakan
program tersebut. Strategi pencapaian merupakan tehnik, cara atau metode dalam
dalam setiap program kegiatan yang strategis yang telah disusun.29
Penyusunan strategi harus benar-benar tepat, karena ketika salah dalam
membuat strategi dapat menyebabkan tidak tercapainya program.
17. Menyusun hasil yang diharapkan
29 Direktorat,juknis....hal.19
50
Hasil yang diharapkan meliputi pengembangan standar isi, pengembangan
pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan standar poses, peningkatan atau
pengembangan fasilitas pendidikan atau sarana dan prasarana pendidikan,
peningkatan standar kelulusan, peningkatan standar pengelolaan pendidikan,
pengembangan standar pembiayaan, pengembangan standar penilaian, dan
pengembangan budaya sekolah
18. Menyusun jadwal supervisi, monitoring dan evaluasi.
Menyusun jadwal supervisi monitoring dan evaluasi (MONEV) dalam bentuk tabel
sebagai berikut :
No Kegiatan
Bulan
7 8 9 10 11 12 1 2 3 4 5 6
1 Supervisi
2 Monitoring
4 Evaluasi
19. Menyusun pembiayaan
Dalam menyusun pembiayaan pendidikan di sekolah, kepala sekolah
memberikan wewenang tim pengembang sekolah untuk menyusun draf rumusan
rencana kegiatan dan anggaran sekolah yang selanjutnya disebut RKAS. Jadi RKAS
merupakan rencana biaya dan pendanaan program atau kegiatan yang disusun untuk
jangka waktu 1 (satu) tahun anggaran baik yang bersifat strategis maupun rutin yang
diterima dan dikelolah langsung oleh sekolah.30
K. Strategi sekolah dalam menyusun RKAS30 www.jdih.kemdikbud.go.id.hal 6.
51
Pendidikan merupakan salah satu bentuk layanan kepada masyarakat yang
diberikan sekolah, tidak lepas dari tuntutan-tuntutan yang bersifat dinamis dan
penuh tantangan. Hal ini juga berlaku ada semua layanan publik, karena pendidikan
yang khususnya diselenggarakan oleh sekolah berkaitan dengan investasi dan kondisi
kehidupan seseorang di masa depan (Fatah, 2004). Dengan demikian sekolah pun
memiliki kompleksitas dan dinamika tersendiri. Hal tersebut berimplikasi perlunya
pengelolaan (manajemen) sekolah yang dapat diartikan sebagai cara
mengoptimalisasi, mengelola dan mengendalikan berbagai sumber daya yang dimiliki
oleh sekolah. Keberhasilan manajemen sekolah salah satunya bergantung kepada
keberhasilan perencanaan. PP No 17 tahun 2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan
pendidikan (pasal 50 dan 1) secara eksplisit menyatakan kewajiban satuan pendidikan
merumuskan dan menetapkan kebijakan pendidikan sesuai dengan kewenangannya. Salah
satu kebijakan pendidikan yang dirumuskan satuan pendidikan adalah rencana kerja tahunan
satuan pendidikan, anggaran pendapatan dan belanja tahunan satuan pendidikan31.
Pemerintah khususnya kementrian pendidikan dan kebudayaan memiliki harapan
agar satuan pendidikan atau sekolah dapat menunjang sistem pendidikan nasional yang
efektif, efisien, dan akuntabel. Harapan pemerintah tersebut cukup mendasar, karena dengan
adanya rencana kegiatan sekolah lebih mudah dalam memonitoring dan mengevaluasi
pengembangan sekolah.
Rencana kegiatan sekolah berperan sebagai pedoman kerja atau kerangka acuan
dalam mengembangan sekolah, selain juga menjadi rujukan identifikasi dalam pengajuan
sumberdaya pendidikan yang diperlukan untuk pengembangan sekolah.
Lebih jauh lagi, penyusunan rencana kegiatan sekolah (berikut anggarannya) akan
memudahkan sekolah untuk mengetahui secara rinci tentang tindakan apa saja yang harus
31 Utari.Rahmania,M.Pd.modul penyusunan RKAS.hal.1
52
dilakukan supaya tujuan dan kewajiban sekolah tercapai. Dari sisi partisipasi, rencana
kegiatan dan anggaran sekolah memberikan dukungan terhadap diperhitungkannya harapan-
harapan para pemangku kepentingan sekolah baik eksternal maupun internal, tanpa
mengabaikan kondisi nyata sekolah.
Setelah memahami pentingnya menyusun RKAS, pertanyaan berikutnya yang boleh
jadi muncul adalah bagaimana cara menyusunnya. Namun sebelum lebih jauh ke langkah
operasional penyusunan RKAS, perlu diingatkan kembali bahwa RKAS adalah bagian dari
RPS Bagian lainnya RPS (Rencana Pengembangan Sekolah/rencana jangka panjang) adalah
RKS (Rencana Kegiatan Sekolah/rencana jangka menengah), yakni rencana pengembangan
sekolah yang menggambarkan program-program sekolah dalam kurun waktu empat tahun.
Cakupan program-program tersebut lebih bersifat umum atau garis besar, dan mengacu
kepada standar nasional pendidikan. Adapun RKAS adalah penjabaran operasional dari
RKS, artinya isi program RKAS lebih detil dan lebih berjangka waktu pendek (satu tahun).
Bila RKS dibuat pada awal tahun untuk empat tahun ke depan, maka RKAS dibuat pada
setiap awal tahun pertama, kedua, ketiga dan keempat.
Mengenai sumber dana, sekolah/madrasah yang dikelolah oleh pemerintah
umumnya dapat diprediksi sebelumnya karena penyusunan RKAS pada prakteknya
lebih menggunakan alokasi historis. Meskipun demikian tidak menutup
kemungkinan penggalian dana yang berasal dari hibah. Sedangkan untuk
sekolah/madrasah yang yang dikelolah oleh swasta (Yayasan/Lembaga/Badan
Pendidikan), sumber pendanaannya lebih luas baik dari bantuan operasional sekolah
(BOS), komite, hibah, maupun dari hasil usaha sekolah/yayasan.
Ketentuan perlu diperhatikan dalam penyusunan RKAS yang paling
mendasar adalah isinya tidak boleh menyimpang dari RKS. Sedangkan ketentuan
lain yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
53
1. Dalam menyusun RKAS perlu menggunakan strategi analisis SWOT
2. Analisis SWOT dilakukan setiap tahun secara kontinyu
3. RKAS merupakan penjabaran dari RKS dan RKS merupakan bagian dari Rencana
Pengembangan Sekolah (RPS)
4. Program kegiatan yang direncanakan bersifat lebih operasional
5. Ada keterkaitan antara tujuan empat tahunan dan sasaran (tujuan situasional) 1
(satu) tahunan.
6. Rencana dan program kegiatan sekolah harus memperhatikan hasil analisis
SWOT.
Adapun langkah-langkah strategis sekolah dalam penyusunan Rencana Kegiatan dan
Anggaran Sekolah (RKAS) adalah sebagai berikut32:
1. Melakukan analisis lingkungan operasional sekolah.
2. Melakukan analisis pendidikan sekolah saat ini.
3. Melakukan analisis pendidikan sekolah satu tahun ke depan (yang diharapkan).
4. Menentukan kesenjangan antara situasi sekolah saat ini dan yang diharapkan 1 (satu)
tahun kedepan.
5. Merumuskan tujuan sekolah selama 1 (satu) tahun ke depan (disebut juga dengan sasaran
atau tujuan situasional satu tahun)
6. Mengidentifikasi fungsi-fungsi sekolah untuk dianalisis tingkat kesiapannya.
7. Melakukan analisis SWOT
8. Merumuskan dan mengidentifikasi alternatif langkah-langkah pemecahan persoalan.
9. Menyusun Rencana Program
10. Menentukan tonggak-tonggak kunci keberhasilan/output apa dan kapan dicapai
(milestone)
32 Utari.Rahmania,M.Pd.modul penyusunan RKAS.hal.2-4
54
11. Menyusun rencana biaya (besar dana, alokasi, sumber dana)
12. Menyusun rencana pelaksanaan program kegiatan.
13. Menyusun rencana pemantauan dan evaluasi.
14. Membuat jadwal pelaksanaan program kegiatan (scedule)
15. Menentukan penanggung jawab masing-masing program kegiatan.
Berikut ini adalah contoh RKAS SMP Al Fattah Buduran pada tahun pelajaran 2019/2020
yang bersumber dari dana BOS (BOS REG dan BOSDA) 33:
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS) DANA BOSTAHUN PELAJARAN 2019/2020
Nama Sekolah : SMP Al Fattah BuduranKecamatan : BuduranKabupaten : SidoarjoProvinsi : Jawa Timur
No Uraian Kegiatan Dana Bos JumlahReguler Daerah
I PENERIMAAN1 Bantuan Opersional Sekolah Pusat (BOSREG)
268 Siswa x @ Rp. 1.000.000268.000.00
0 268.000.000
2 Bantuan Opersional Sekolah Daerah (BOSDA) 0
268 Siswa x @ Rp. 70.500 x 12 Bulan (846.000)226.728.00
0 226.728.000
Jumlah268.000.00
0226.728.00
0 494.728.000
II PENGGUNAAN DANA 0
1 Pengembangan Kompetensi Lulusan 0
1.1 Penyusunan Kompetensi Ketuntasan Minimal 0
1.2 Penyusunan Kriteria Kenaikan Kelas 0
1.3 Penyusunan Kriteria kelulusan 0
1.4 Sosialisasi kriteria kelulusan 0
1.5 Bimbel UN 0
1.6 Pengelolaan Bimbel UN 0
1.7 Try Out UN 0
1.7.1. Soal try out Primagama 0
1.7.2. Pengawas Try out sekolah 0
1.7.3. Pengawas TO MKKS & Dinas Pend 0
33 Dokumen SMP Al Fattah Buduran, RKAS BOS tahun 2019/2020.
55
1.7.4. Proktor 0
Sub Jumlah 1 0 0 0
2 Pengembangan Standar Isi 0
2.1Penyusunan Pembagian Tugas Guru dan Jadwal Pelajaran 0
2.2 Penerbitan SK Guru dan karyawan 0
2.3 Penyusunan Program Tahunan 0
2.4 Penyusunan Program Semester 0
2.5 Penyusunan Silabus 0
2.6 Penyusunan RPP
2.7 Penyusunan Kurikulum Sekolah 0
2.8 Penyusunan Kalender Pendidikan di Sekolah 0
2.9 Workhsop kurikulum 0
Sub Jumlah 2 0 0
3 Pengembangan Standar Proses 0
3.1 Kegiatan Pengelolaan kegiatan Belajar Mengajar 0
3.1.1 Pengadaan sarana penunjang KBM (ATK KBM) 11.600.000 11.600.000
3.1.2 Pengadaan alat pembelajaran 23.040.000 23.040.000
3.1.3 Pengadaan alat dan bahan Pembelajaran 1.800.000 1.800.000
3.2 Program Kesiswaan 0
3.2.1 Penyusunan program kesiswaan 0
3.2.2 Pelaksanaan Pendaftaran peserta didik baru 0
3.2.3 Pelaksanaan Masa Orientasi Siswa Baru 10.000.000 10.000.000
3.2.4 Pelaksanaan efektif fakultatif Ramadhan 3.000.000 3.000.000
3.2.5 Pelaksanaan MUHIS 0
3.2.6 Pelaksanaan pelantikan HISFA 0
3.2.7 Pelaksanaan Muker HISFA 0
3.2.8 Pelaksanaan LDKS 0
3.2.9 Pelaksanaan Ramadhan Show 3.000.000 3.000.0003.2.1
0 Pelaksaan Lomba siswa di sekolah 4.000.000 4.000.0003.2.1
1 Pelaksaaan Study tour 03.2.1
2 Pelaksanaan Out class 03.2.1
3 Kegiatan PDL (praktek Dakwah Lapangan) 03.2.1
4 Kegiatan Dakwah Terpadu Idhul Adha 03.2.1
5 Kegiatan Dakwah Wira Usaha 03.2.1
6 Kegiatan Idhul qurban di sekolah 03.2.1
7 Peringatan HUT RI 2.000.000 2.000.0003.2.1
8Pelaksanaan Study banding pengurus HISFA/OSIS
0
3.2.19
Buletin Siswa & Koran (Gerakan Budaya Literasi) 14.000.000 14.000.000
3.2.20 Pengajian akbar 0
56
3.2.21 Tes IQ 0
3.2.22 Pembuatan KTS 0
3.2.23 Kemah Akbar (pramuka) 15.000.000 15.000.000
3.2.24 Orientasi galang 0
3.2.25 UKS 2.000.000 2.000.000
3.3 Program Ekstra Kurikuler 0
3.3.1 Ekstra kurikuler Kepramukaan 0
3.3.2 Ekstra kurikuler Futsal 0
3.3.3 Ekstra kurikuler Qiro'ah 0
3.3.4 Pelaksanaan ekstra kurikuler PMR 0
3.3.5 Pelaksanaan ekstra kurikuler Basket 0
3.3.6 Pelaksanaan ekstra kurikuler Renang 0
3.3.7 Pelaksanaan sekstra kurikuler kaligrafi 0
3.3.8 Pelaksanaan ekstra kurikuler agribis 0
3.3.9 Pelaksanaan ekstra kurikuler tapak suci 03.3.1
0 Pembelian peralatan kegiatan ekstra 0
3.4 Program OSN dan study club 0
3.4.1 Sain Club ( OSN) 0
3.4.2 Transport dan konsumsi OSN 0
3.4.3 Arabic and english club 0
3.4.4 Islamic club 0
3.5 Program Lomba-lomba eksternal 0
3.5.1 Pelaksanaan lomba-lomba eksternal 4.428.000 4.428.000
3.6 Kerapian siswa 0
3.6.1 Potong rambut 0
Sub jumlah 3 38.840.000 55.028.000 93.868.000
4Pengembangan pendidik dan tenaga kependidikan 0
4.1 Pembinaan guru dan Kepala Sekolah 0
4.1.1 Peningkatan kompetensi guru mapel 0
4.1.2 Peningkatan kompetensi kepala Sekolah 0
4.1.3 Peningkatan kompetensi wakil kepala sekolah 0
4.1.4 MGMP 0
4.1.5 MKKS 0
4.2 Pembinaan tenaga kependidikan 0
4.2.1 Pembinaan tenaga tata usaha 0
4.2.2 Pembinaan tenaga perpustakaan 0
4.2.3 Pembinaan tenaga laborat 0
4.3 Gaji guru dan karyawan 0
4.3.1 Gaji guru dan karyawan : 60.000.000 24.000.000 84.000.000
4.4 Kesejahteraan guru dan karyawan 0
4.4.1 Tunjangan sakit 0
57
4.4.2 Tunjangan Hari Raya 0
4.4.3 Dana pansiun guru dan karyawan 0
4.4.4 Dana kehadiran guru dan karyawan 0
4.4.5 Dana Subsidi umrah guru dan karyawan 0
4.5 Seragam Guru dan Karyawan 0
4.5.1 Baju 0
4.5.2 Kaos + trining 0
4.6 Studi banding guru dan karyawan 0
4.7 Subsidi Gathering Guru dan karyawan 0
Sub jumlah 460.000.00
0 24.000.000 84.000.000
5 Pengembangan sarpras. Sekolah 0
5.1 Pengadaan alat kantor/inventaris sekolah 0
5.1.1 5 PC : 5 bh x 8.000.000 40.000.000 40.000.000
5.1.2 Almari 7.500.000 7.500.000
5.1.3 Printer : 1 x 2.200.000 2.200.000 2.200.000
5.1.4 LCD : 5 x 5.000.000 25.000.000 25.000.000
5.1.5 CCTV : 4 x 2.000.000 8.000.000 8.000.000
5.1.6 Sound system Outdoor ( 1 Unit) 12.000.000 12.000.000
5.1.7 Kipas Angin Kelas (4 x 500.000) 2.000.000 2.000.000
5.1.8 Kursi Rapat (10 x 500.000) 5.000.000 5.000.000
5.1.9 Tempat Tidur Uks( 2 x 2.500.000) 5.000.000 5.000.0005.1.1
0 Air Condisionir ( 2 x 6.000.000) 12.000.000 12.000.000
5.3 Pemeliharaan, perbaikan dan operasional Sarpras 0
5.3.1 Pengecatan kelas 20.000.000 20.000.000
5.3.2 Perbaikan sarpras 10.600.000 6.000.000 16.600.000
5.3.3 Masjid 0
5.3.4 Subsidi pembangunan ruang kelas/asrama 20.000.000 20.000.000
5.4 Pengadaan dan perawatan meubeler 0
5.4.1 Meja kursi siswa 8.000.000 8.000.000
5.4.2 Almari Guru 2.000.000 2.000.000
5.5 Perlengkapan Santri 0
5.5.1 Pengadaan Buku K. 13 25.000.000 25.000.000
5.5.2 Kelas 8 0
5.5.3 Kelas 9 0
5.5 Taman sekolah & school green 20.000.000 20.000.000
5.6 Kebersihan 6.000.000 6.000.000
Sub jumlah 5122.600.0
00113.700.00
0 236.300.000
6 Pengembangan Standar pengelolaan 0
6.1 Kegiatan pengembangan manajemen sekolah 0
6.1.1 penyusunan visi dan misi 0
6.1.2 penyusunan profil sekolah 0
6.2.3 Penyusunan RENSTRA Sekolah 0
58
6.2 Kegiatan Pengelolaan perkantoran 0
6.2.1 Penyusunan program ketatausahaan 0
6.2.2 Pengadaan sarana pendukung perkantoran 14.000.000 14.000.000
6.2.3 Pengadaan bahan habis pakai 13.000.000 13.000.000
6.3 Kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi 0
6.3.1 Penyusunan program supervisi dan MONEV. 0
6.3.2 Supervisi akademis 0
6.3.3 Supervisi klinis 0
6.3.3 Supervisi tugas fungsional 0
6.4 Kegiatan hubungan masyarakat 0
6.4.1 Pengembangan SIM (web site) 6.000.000 6.000.000
6.5 Pelaporan/Rapat koordinasi 0
6.5.1 Pelaporan dan rapat koordinasi dengan Yayasan 0
6.5.2 Pelaporan dan rapat koordinasi dengan Komite 0
6.5.3 Pelaporan ke Wali Murid 0
6.5.4 Pelaporan dana Bos 2.000.000 3.000.000 5.000.000
Sub Jumlah 6 8.000.000 30.000.000 38.000.000
7 Pengembangan Standar Pembiayaan 0
7.1 Kegiatan rumah tangga sekolah, daya dan jasa 32.560.000 4.000.000 36.560.000
7.2 Konsumsi harian guru dan pegawai 6.000.000 6.000.000
7.3 Konsumsi tamu 0
7.4 Konsumsi rapat dengan Yayasan 0
7.5 Konsumsi rapat dinas guru dan perj. dinas guru 0
7.5 Perjalanan Dinas Pimpinan Sekolah 0
Sub jumlah 738.560.00
0 4.000.000 42.560.000
8 Pengemb. dan Implementasi sis. penilaian 0
8.1. Penyusunan kisi-kisi 0
8.1.1 Ulangan harian 0
8.1.2 Ulangan Tengah Semester 3.000.000 3.000.000
8.1.3 Ulangan akhir semester (print + foto copy) 4.000.000 4.000.000
8.1.4 Ujian Sekolah (print + foto copy ) 0
8.1.5 Ujian Praktek (print + foto copy) 0
8.2 Penyusunan soal dan Penggandaan 0
8.2.1 Ulangan harian (print soal + foto copy) 2.000.000 2.000.000
8.2.2 UTS (print soal + foto copy soal) 10.000.000 10.000.000
8.2.3 UAS (print soal + foto copy soal) 14.000.000 14.000.000
8.2.4 Ujian Sekolah (print soal + foto copy soal) 0
8.2.5 Ujian Praktek (print soal + foto copy soal) 0
8.3 Pelaksanaan Penilaian (kepengawasan) 0
8.3.1 Ulangan Harian 0
8.3.2 Ulangan Tengah Semester (2 X UTP) 8.000.000 8.000.000
8.3.3 Ulangan Akhir Semester dan PAT 12.000.000 12.000.000
59
8.3.4 Ujian Sekolah 0
8.3.5 Ujian Praktek 0
8.3.6 Ujian Nasional 0
8.4 Kepanitiaan 0
8.4.1 Ulangan Harian 0
8.4.2 Ulangan Tengah Program 0
8.4.3 Ulangan akhir semester 0
8.4.4 Ujian Akhir (US, UN, Ujian Praktek) 0
8.4 Tindak Lanjut Hasil Penilaian 0
8.4.1 Analisa 0
8.4.2 Remedial 0
8.4.3 Pengayaan 0
8.5 Penilaian lainnya 0
8.5.1 Portofolio 0
8.5.2 Proyek 0
8.5.3 Penugasan 0
8.6 Inovasi Model Penilaian 0
8.6.1 Workhop penilaian 0
8.6.2 IHT 0
Sub Jumlah 8 0 53.000.000
Jumlah Total268.000.00
0226.728.00
01.042.456.0
00
MengetahuiBuduran, 10 Juli 2019
Kepala Sekolah Bendahara BOS
YASIFUN, S.PD SAIFUDIN, S.Pd
60
SMP Al Al Fattah Buduran adalah sekolah menengah pertama swasta dibawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Al Fattah, sehingga
RKAS yang dibuat tentunya berbeda dengan RKAS SMP/Madrasah negeri yang terkait dengan sumber pendanaannya. Berikut ini adalah RKAS
SMP Al Fattah pada tahun pelajaran 2019/2020 yang memuat sumber pendanaan baik dari pemerintah, komite maupun sumber usaha sekolah
yang lain34
RENCANA KEGIATAN DAN ANGGARAN SEKOLAH (RKAS)SMP AL FATTAH
TAHUN PELAJARAN 2019/2020
NO. KODE URAIAN KEGIATAN SUB JUMLAH (dlm
ribuan)JUMLA
H
PENGGUNAAN DANA PER SUMBER DANA
RUTIN
BOS
BAN
TUAN
LAIN
SUMBER PENDAPATAN LAINNYA
PUSA
T
PRO
PIN
SI
KAB/
KOTA
SALD
O T
ABU
NGA
N
HER
REGR
ISTR
ASI
DAN
A KE
GIAT
AN
SAN
TRI
DAN
A P
ERLE
NGK
APAN
SA
NTR
I
BP3
WAK
AF M
ASJID
FORM
ULI
R P
SB
HASI
L U
SAHA
SEK
OLA
H
1 2 3 4 5 6 7 8 9 9 10 11 12 13 14 15A Penerimaan terdiri dari :
1Saldo awal Tabungan (tab. Th. 2018/2019)
a. Tabungan UN
(i) Kls 8 : 88 x 20.000 x 12 bln 21.120
(ii) Kls 9 : 100 x 20.000 x 12 bln x 2 48.000
Sub Jumlah
34 Dokumen SMP Al Fattah Buduran, RKAS tahun 2019/2020.
61
69.120 69.120
b. Tabungan Study Tour
(i) Kls 8 : 88 x 15.000 x 12 bln 15.480
(ii) Kls 9 : 100 x 15.000 x 12 bln x 2 38.160
Sub jumlah 53.640
53.640
2 Tabungan UN dan Study Tour
a. Tabungan UN
(i) Kls 7 : 134 x 20.000 x 12 bln 32.160
(ii) Kls 8 : 88 x 20.000 x 12 bln 21.120
(iii) Kls 9 : 100 x 20.000 x 12 bln 24.000
Sub Jumlah 77.280
77.280
b. Tabungan Study Tour
(i) Kls 7 : 134 x 15.000 x 12 bln 24.120
(ii) Kls 8 : 88 x 15.000 x 12 bln 15.840
(iii) Kls 9 : 100 x 15.000 x 12 bln 18.000
Sub jumlah 57.960
57.960
Sub jumlah 1 258.000
2 Pendapatan rutin(SPP) :
2.1. Kelas 7 (134 x 320.000 x 12) 514.560
2.2. Kelas 8 (88x 310.000 x 12) 327.360
2.3. Kls 9 (100 x 415.000 x 12) 498.000
Sub jumlah 2 1.339.920
1.339.920
3 Bantuan Operasional sekolah
3.1. BOS Pusat : 322 org x Rp 1.000.000 322.000
322.000
3.2. BOSDA : 322 org x Rp 600.000 193.200 193.20
62
0
Sub jumlah 3 515.200
4 Bantuan lain
5 Sumber pendapatan lainnya5.1. Dana her Registrasi dan Sarana Pend.
(i) Kelas 7 : 134 x 1.760.000 235.840
(ii) Kelas 8 : 88 x 1.575.000 138.600
(iii) Kelas 9 : 100 x 1.500.000 150.000
Sub jumlah 5.1 524.440
524.440
5.2. Dana kegiatan santri
(i) Kelas 7 : 134 x 1.650.000 221.100
(ii) Kelas 8 : 88 x 1.270.000 111.760
(iii) Kelas 9 : 100x 1.420.000 142.000
Sub Jumlah 5.2 474.860
474.860
5.3. Dana Perlengkapan Santri
(i) Kelas 7 : 134 x 3.610.000 483.740
(ii) Kelas 8 : 88 x 855.000 75.240
(iii) Kelas 9 : 100 x 890.000 89.000
Sub Jumlah 5.3 647.980
647.980
5.4. BP3 : 134 x 2.500.000 : 3 111.667
111.667
5.5. Wakaf Masjid :
(i) Kelas 7 : 134 x 2.500.000 : 3 111.667
(ii) Kelas 8 : 88 x 200.000 17.600
(iii) Kelas 9 : 100 x 100.000 10.000
63
Sub jumlah 5.5 139.267
139.267
5.6. Formulir psb : 165 x 300.000 49.500
49.500
5.7. Hasil Usaha Sekolah 10.000
10.000
Total Penerimaan 4.070.834
1.339.920
322.000
-
193.200 -
258.000
524.440
474.860
647.980
111.667
139.267
49.500
10.000
B Penggunaan Dana :
Saving Tabungan 145.0
85
145.085
I Program Sekolah
1 Pengembangan Kompetensi Lulusan
1.1 Penyusunan KKM 500
500
1.2 Penyusunan Kriteria Kenaikan Kelas 500
500
1.3 Penyusunan Kriteria kelulusan 500
500
1.4 Sosialisasi kriteria kelulusan 1.300
1.300
1.5 Bimbel UN 26.880
26.880
1.6 Pengelolaan Bimbel UN 450
450
1.7 Try Out UN
1.7.1. Soal try out Primagama 14.840
14.840
1.7.2. Pengawas Try out sekolah 1.400
1.400
64
1.7.3. Pengawas TO MKKS & Dinas Pend 1.600
1.600
1.7.4. Proktor 400
400
1.8 Matrikulasi UN 47.700
47.700
1.9 Wisudah kls 9 53.000
53.000
Sub Jumlah 1 149.070
-
-
-
- -
103.500
45.570
-
-
-
-
-
2 Pengembangan Standar Isi
2.1Penyu. Pemb. Tugas Guru dan jadwal pel
500
500
2.2 Penerbitan SK Guru dan karyawan 500
500
2.3 Penyusunan Program Tahunan 500
500
2.4 Penyusunan Program Semester : 1.000
1.000
2.5 Penyusunan Silabus 1.000
1.000
2.6 Penyusunan RPP 1.000
1.000
2.7 Peny. Kurikulum Sekolah 500
500
2.8 Penyusunan Kalender Pendidikan 500
500
2.9 Workhsop kurikulum 3.000
3.000
2.10 Penguatan program tahfidz 12.000
12.000
Sub jumlah 2 20.500
-
-
-
- -
20.500
-
-
-
-
-
-
3 Pengembangan Standar Proses
3.1Kegiatan Pengelolaan keg. Belajar Mengajar
65
3.1.1Pengadaan sarana penunjang KBM (ATK KBM)
15.000
15.000
3.1.2 Pengadaan alat pembelajaran 15.000
15.000
3.1.3 Pengadaan bahan Pembelajaran 15.000
15.000
3.2 Program Kesiswaan
3.2.1 Penyusunan program kesiswaan 500
500
3.2.2Pelaksanaan Pendaftaran peserta didik baru
60.000 10500
49.500
3.2.3 Pelaksanaan Masa Orientasi Siswa Baru 8.500
8.500
3.2.4Pelaksanaan efektif fakultatif Ramadhan
8.000
8.000
3.2.5 Pelaksanaan MUHIS 6.000
6.000
3.2.6 Pelaksanaan pelantikan HISFA 3.500
3.500
3.2.7 Pelaksanaan Muker HISFA 5.000
5.000
3.2.8 Pelaksanaan LDKS 10.000
10.000
3.2.9 Pelaksanaan Ramadhan Show 6.000
6.000
3.2.10 Pelaksaan Lomba siswa di sekolah 6.000
6.000
3.2.11 Pelaksaaan Study tour 57.915
57.915
3.2.12 Pelaksanaan Out class 20.000
20.000
3.2.13 Pelaksanaan karya wisata/out bound 24.640
24.640
3.2.14Kegiatan PDL (praktek Dakwah Lapangan)
8.500
8.500
3.2.15 Kegiatan Dakwah Terpadu Idhul Adha 10.000
10.000
66
3.2.16 Kegiatan Dakwah Wira Usaha
3.2.17 Kegiatan Idhul qurban di sekolah 35.000
35.000
3.2.18 Peringatan HUT RI 8.500
8.500
3.2.19 Pelaksanaan Study banding HISFA/OSIS 10.000
10.000
3.2.20Buletin Siswa & Koran (Ger.Budaya Literasi)
20.000
20.000
3.2.21 Pengajian akbar 17.000
17.000
3.2.22 Tes IQ 7.000
7.000
3.2.23 Pembuatan KTS 1.400
1.400
3.2.24 Kemah Akbar (pramuka) 45.000
45.000
3.2.25 Orientasi galang 5.000
5.000
3.3 Program Ekstra Kurikuler
3.3.1 Ekstra kurikuler Kepramukaan 16.000
16.000
3.3.2 Ekstra kurikuler Futsal 2.000
2.000
3.3.3 Ekstra kurikuler Qiro'ah 2.000
2.000
3.3.4 Pelaksanaan ekstra kurikuler PMR 3.000
3.000
3.3.5 Pelaksanaan ekstra kurikuler Basket 2.000
2.000
3.3.6 Pelaksanaan ekstra kurikuler Nasid 4.000
4.000
3.3.7 Pelaksanaan sekstra kurikuler kaligrafi 6.000
6.000
3.3.8 Pelaksanaan ekstra kurikuler agribis 2.000
2.000
3.3.9 Pelaksanaan ekstra kurikuler tapak suci 10.000
10.000
67
3.3.10 Pembelian peralatan kegiatan ekstra 50.000 10000 40000
3.4 Program OSN dan study club
3.4.1 Sain Club ( OSN) 24.000
24.000
3.4.2 Transport dan konsumsi OSN 12.000
12.000
3.4.3 Arabic and english club 8.000
8.000
3.4.4 Islamic club 8.000
8.000
3.5 Program Lomba-lomba eksternal
3.5.1 Pelaksanaan lomba-lomba eksternal 50.525 12000
38.525
3.6 Kerapian siswa
3.6.1Potong rambut : 10 bln x 10.000 x 200 org
20.000 20000
Sub jumlah 3 647.980
-
57.500
-
10.000 -
57.915
8.500
464.565
-
-
-
49.500
-
4 Pengembangan PTK
4.1 Pembinaan guru dan Kepala Sekolah
4.1.1 Peningkatan kompetensi guru mapel 8.000
8.000
4.1.2Peningkatan kompetensi kepala Sekolah
5.000
5.000
4.1.3 Peningkatan kompetensi wakasek 1.000
1.000
4.1.4 MGMP 5.000
5.000
4.1.5 MKKS 5.000
5.000
4.2 Pembinaan tenaga kependidikan
4.2.1 Pembinaan tenaga tata usaha 1.000
1.000
68
4.2.2 Pembinaan tenaga perpustakaan 1.000
1.000
4.2.3 Pembinaan tenaga laborat 1.000
1.000
4.3 Gaji guru dan karyawan
4.3.1 Gaji guru dan karyawan : 797.940
797.940
4.4 Kesejahteraan guru dan karyawan
4.4.1 Tunjangan sakit 15.000
15.000
4.4.2 Tunjangan Hari Raya 35.000
35.000
4.4.3 Dana pansiun guru dan karyawan 18.000
18.000
4.4.4 Kehadiran guru dan karyawan 126.000
126.000
4.4.5 Subsidi umrah guru dan karyawan 25
15.000 10000
4.4.6 Reward Guru Berprestasi 5.000
5.000
4.5 Seragam Guru dan Karyawan
4.5.1 Baju : 55 org x 250.000 13.750
980
12.770
4.5.2 Kaos + trining : 55 x 200.000 11.000
5.230
5.770
4.5.3 Jas almamater Lembaga : 55 x 300.000 16.500 16500
4.6 Studi banding guru dan karyawan 10.000 10000
4.7 Subsidi Gathering Guru dan karyawan 25.000 25000
4.8 Peningkatan SDM 300.000
300.000
Sub jumlah 4 1.400.215
1.339.920
-
-
- -
18.000
-
57.270
-
-
-
10.000
69
5Pengembangan sarana dan prasarana sekolah
5.1Pengadaan alat kantor/inventaris sekolah
5.1.1 10 PC : 80.000 45000
35.000
5.1.2 Kursi guru + Meja Guru 3.000 3000
5.1.3 Printer : 1 bh x 1.600.000 1.600 1600
5.1.4 Laptop 1 unit + Tab 15.000 15000
5.1.5 Mesin Foto copy (sewa) 10.000
5.000 5000
5.1.6 LCD 30.000 30000
5.1.7 CCTV 15.000 10000 5000
5.1.8 Sound kelas : 2 x 3.500.000 7.000
7.000
5.1.9 Peralatan lab bahasa 10.000 5000 5000
5.2 Subsidi Pembangunan RKB 111.667
111.667
5.3Pemeliharaan dan perbaikan penga. Sarpras -
-
5.3.1 Pengecatan kelas 45.763
28.000
14.000 3763
5.3.2 Perbaikan sarpras 50.000
35.000
15.000
5.3.3 Masjid 139.267
139.267
5.3.4 Lab IPA 10.500
10.000 500
5.3.5 Perpustakaan 10.000
10.000
5.3.6 UKS 6660
70
16.660 10.000
5.3.7 Ruang HISFA/OSIS 5.000
2.000
3.000
5.3.8 Rehab Lapangan Basket 100.000
25.000
5.000 70000
5.4 Pengadaan dan perawatan meubeler
5.4.1 Meja kursi siswa 20.000
12.600
7.400
5.4.2 Almari Guru 7.000
7.000
5.5 Perlengkapan Santri
5.5.1 Kelas 7 338.618
338.618
5.5.2 Kelas 8 52.668
52.668
5.5.3 Kelas 9 62.300
62.300
5.5 Taman sekolah & school green 30.100
30.100
5.6 Kebersihan 28.000
28.000
Sub jumlah 5 1.199.143
-
66.000
-
183.200 -
149.500
-
549.509
111.667
139.267
-
-
6 Pengembangan Standar pengelolaan
6.1Kegiatan pengembangan manaj. sekolah
6.1.1 Raker Tim Pengembang Sekolah 5.000
5.000
6.2 Kegiatan Pengelolaan perkantoran
6.2.1 Penyusunan program ketatausahaan 300
300
6.2.2Pengadaan sarana pendukung perkantoran
19.500
15.000
4.500
6.2.3 Pengadaan bahan habis pakai 18.000
12.000
6.000
71
6.3Kegiatan supervisi, monitoring dan evaluasi
6.3.1Penyusunan program supervisi dan MONEV
1.000
1.000
6.3.2 Supervisi akademis 1.000
1.000
6.3.3 Supervisi klinis 1.000
1.000
6.3.3 Supervisi tugas fungsional 1.000
1.000
6.3.4 Supervisi dan monev pengawas sekolah 2.000
2.000
6.4 Kegiatan hubungan masyarakat
6.4.1 Pengembangan SIM (web site) 15.000
15.000
6.5 Pelaporan/Rapat koordinasi
6.5.1Pelaporan dan rapat koordinasi dg Yayasan
3.000
3.000
6.5.2Pelaporan dan rapat koordinasi dg Komite
1.000
1.000
6.5.3 Pelaporan ke Wali Murid 3.000
3.000
Sub Jumlah 6 70.800
-
42.000
-
- -
28.800
-
-
-
-
-
-
7 Pengembangan Standar Pembiayaan
7.1Kegia. rumah tangga sekolah, daya dan jasa
40.000
40.000
7.2 Konsumsi harian guru dan pegawai 5.500
5.500
7.3 Konsumsi tamu 3.000
3.000
7.4 Konsumsi rapat dengan Yayasan 2.000
2.000
7.5Konsumsi rpt dinas guru dan perj. dinas guru
5.500
5.500
7.5 Perjalanan Dinas Pimpinan Sekolah
72
5.000 5.000
Sub jumlah 7 61.000
-
40.000
-
- -
21.000
-
-
-
-
-
-
8Pengemb. dan Implementasi sistem penilaian
8.1 Ulangan Harian 9.500
9.500
8.2 PTS : 2 x 20.000.000 40.000
40.000
8.3 PAS : 2 x 37.500.000 75.000
67.000
8.000
8.4 USBN-UNBK-Matrikulasi 55.000
55.000
8.5 Tindak Lanjut Hasil Penilaian
8.4.1 Analisa 1.000
1.000
8.4.2 Remedial 1.000
1.000
8.4.3 Pengayaan 1.000
1.000
8.5 Penilaian lainnya
8.5.1 Portofolio 500
500
8.5.2 Proyek 500
500
8.5.3 Penugasan 500
500
8.6 Inovasi Model Penilaian
8.6.1 Workhop penilaian 2.000
2.000
8.6.2 IHT 2.000
2.000
8.7 Penilaian Sekolah
8.7.1 PKKS 8.000
8.000
8.7.2 Akreditasi Sekolah
73
25.000 25.000
Sub jumlah 8 221.000
-
116.500
-
- -
55.000
49.500
-
-
-
-
-
-
9 Lain-lain
9.1 Modal Kerja 41.653
41.653
9.2 Bantuan siswa miskin 89.413
83.487
5.926
Sub jumlah 9 131.066
-
-
-
- -
-
125.140
-
5.926
-
-
-
-
Total Penggunaan Dana 4.045.859
1.339.920
322.000
-
193.200 -
258.000
524.440
510.135
612.705
111.667
139.267
49.500
10.000
Kepala SekolahBuduran, 10 Juli 2019 Bendahara Sekolah
YASIFUN, S.Pd MA'RIFAH
Ketua Yayasan Ponpes. Al Fattah Menyetujui Bendahara YPPF
74
Drs. H. NURUL HUDA, MMIr. NUHUNG DAWUD
.
75
76
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 19 Tahun 2007
Tentang Standar Pengeloaan, maka setiap sekolah pada semua jenjang harus menyusun
Rencana Kerja Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS).
Penyusunan RKS dan RKAS harus melibatkan stakeholder sekolah agar dokumen RKS
dan RKAS yang tersusun benar-benar menerapkan manajemen berbasis sekolah (MBS)
sehingga dapat meningkatkan kualitas sekolah sesuai dengan visi, misi dan tujuan
sekolah.
B. Saran
1. Kepala Sekolah hendaknya memberdayakan sumber daya sekolah baik sumber daya
manusia maupun sumber daya yang lain dalam penyusunan dokumen RKS dan RKAS.
2. Dinas pendidikan dan kebudayaan baik kabupaten/kota maupun propinsi,
Yayasan/lembaga/badan pendidikaan hendaknya meningkatkan fungsi kontrol atau
monitoring dan evaluasi dalam perencanaan penyusunan dokumen RKS dan RKAS,
pelaksanaan program kegiatan, dan pelaporan pertanggungjawaban sekolah.
3. Pemerintah Pusat dalam hal kementrian pendidikan dan kebudayaan agar meningkatkan
alokasi dana pendidikan ke sekolah agar kualitas pendidikan nasional dapat ditingkatkan.
77
DAFTAR PUSTAKA
1. www.jdih.kemdikbud.go.id
2. mulyasa,HE,M.Pd,manajemen dan kepemimpinan sekolah,ed,I.cet.6.Jakarta:bumi
aksara.2017
3. w.gulo,strategi belajar mengajar.Jakarta,bumi aksara.2017
4. Rofa’at,pentingnya kompetensi guru dalam kegiatan pembelajaran dan perspektif
islam.Yogakarta.2016
5. Hardymath.blogspot.19 juni 2017
6. Hansarif.blogspot.com.12 juli 2012
7. Dinmath.wordpress.com
8. Direktorat,juknis...
9. Utari.rahmania,M.Pd,modul penyusunan RKAS.
10. Dokumen RKS-RKAS SMP Al Fattah Buduran, 2019.
78
79