bab ii pendidikan akhlakrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/bab ii.pdf14 bab ii pendidikan akhlak a....

42
14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata didik yang diberi awalan Pe dan akhiran kan. Mengandung arti (Perbuatan, hal, cara, dan sebagainya). Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa yunani, yaitu Paedagogy yang mengandung makna seorang anak yang pergi dan pulang sekolah diantar seorang pelayan. Sedangkan pelayan yang mengantar dan menjemput dinamakan paedagogos. Pendidikan diistilahkan To Educate yang berarti memperbaiki moral dan melatih intelektual. 1 Sedangkan dalam kamus Besar Bahasa indonesia pendidikan ialah Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. 1 Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu pendidikan, (Jogjakarta: AR- RUZZ, 2006), 19

Upload: others

Post on 25-Mar-2021

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

14

BAB II

PENDIDIKAN AKHLAK

A. Pengertian Pendidikan Akhlak

1. Pengertian Pendidikan

Pendidikan berasal dari kata didik yang diberi awalan Pe

dan akhiran kan. Mengandung arti (Perbuatan, hal, cara, dan

sebagainya). Istilah pendidikan ini semula berasal dari bahasa

yunani, yaitu Paedagogy yang mengandung makna seorang

anak yang pergi dan pulang sekolah diantar seorang pelayan.

Sedangkan pelayan yang mengantar dan menjemput

dinamakan paedagogos. Pendidikan diistilahkan To Educate

yang berarti memperbaiki moral dan melatih intelektual.1

Sedangkan dalam kamus Besar Bahasa indonesia pendidikan

ialah Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan.

1Wiji Suwarno, Dasar-dasar Ilmu pendidikan, (Jogjakarta: AR-

RUZZ, 2006), 19

Page 2: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

15

Adapun definisi pendidikan yang menitikberatkan pada

aspek serta ruang lingkupnya dikemukakan oleh Ahmad D.

Marimba, ia menyatakan bahwa pendidikan adalah bimbingan

atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan ruhani terdidik menuju

terbentuknya kepribadian yang usaha sadar untuk menyiapkan

peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan latihan bagi

peranannyadi masa yang akan datang. Sehingga pendidikan

dapat diartikan sebagai suatu aktifitas sosial penting yang

berfungsi untuk mentransformasikan keadaan suatu

masyarakat menuju keadaan yang lebih baik. Keterkaitan

pendidikan dengan keadaan sosial sangatlah erat, sehingga

pendidikan mungkin mengalami proses spesialisasi dan

institusionalisasi sesuai dengan kebutuhan masyarakat yang

yang kompleks dan modern, meski demikian proses

pendidikan secara menyeluruh tidak bisa dilepaskan dari

proses pendidikan informal yang berlangsung di luar

sekolah.2Secara terminologis, para ahli pendidikan

mendefinisikan kata pendidikan dari berbagai tinjauan, ada

2Mahmud, Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung: Pustaka Setia,

2011), 20

Page 3: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

16

yang melihat dari kepentingan atau fungsi yang diembannya,

dari proses ataupun dilihat dari aspek yang terkandung di

dalam pendidikan.

Dari beberapa pengertian pendidikan di atas, kalau

ditelaah lebih jauh, meskipun batasan yang dikemukakan para

ahli pendidikan selintas berbeda, terlihat rentang garis merah

bahwa pendidikan merupakan usaha pengembangan kualitas

diri manusia dalam segala aspeknya. Jadi, pendidikan

merupakan aktivitas yang disengaja untuk mencapai tujuan

tertentu dan melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan

antara satu dan yang lainnya, sehingga membentuk satu

system yang saling mempengaruhi.

Dalam konteks Islam Menurut Azyumadi Azra pengertian

pendidikan secara umum yang kemudian dihubungkan

dengan Islam-sebagai suatu system keagamaan-menimbulkan

pengertian pengertian baru yang secara implisit menjelaskan

karakteristik yang dimilikinya. Pengertian pendidikan Islam

yang seluruh totalitasnya dalam konteks Islam inhern dalam

konotasi Islam “Tarbiyah, Ta‟lim dan Ta‟dib” yang harus

Page 4: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

17

dipahami secara bersama sama. Ketiga istilah itu mengandung

makna yang amat dalam menyangkut menusia dan

masyarakat, lingkungan yang dalam hubungannya dengan

Tuhan saling berkaitan satu sama lain. Istilah istilah itu pula

sekaligus menjelaskan ruang lingkup pendidikan Islam.3

Hasan Langgulung melihat arti pendidikan dari sisi

fungsi, yaitu : pertama, dari pandangan masyarakat, yang

menjadi tempat bagi berlangsungnya pendidikan sebagai satu

upaya penting pewarisan kebudayaan yang dilakukan oleh

generasi tua kepada generasi muda agar kehidupan

masyarakat tetap berlanjut. Kedua, dari sisi kepentingan

individu, pendidikan diartikan sebagai upaya pengembangan

potensi-potensi tersembunyi yang dimiliki manusia.

Berbeda dengan konsep pendidikan secara umum,

pendidikan Islam memiliki ruang lingkup definisi sebagai Al-

Tarbiyah-Al-Ta‟lim-Al-Ta‟dib Dan Riyadhah, dan secara

esensial keempat kata tersebut memiliki arti kata yang sama

yaitu pendidikan. Secara garis besar Tarbiyah memiliki arti

3Azyumadi Azra, Pendidikan Islam Tradisi Dan Modernisasi Menuju

Melinium Baru, (Jakarta: PT. LOGOS WACANA ILMU, 1999), 5

Page 5: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

18

proses pembinaan potensi manusia melalui pemberian

petunjuk yang dijiwai oleh wahyu Illahi, sehingga melalui

upaya tersebut potensi manusia akan tumbuh secara produktif

dan kreatif tanpa menghilangkan etiak illahi yang telah di

tetapkan dalam wahyu-Nya. Al-Ta‟lim lebih menekankan

pada aspek pemberian pengetahuan, pemberian pemahaman,

pengertian, tanggung jawab dan penanaman amanah sehingga

terjadi proses tazkiyah atau pembersihan diri manusi dari

segala kotoran, dan menjadikan diri manusia berada dlam

satu kondisi yang memungkinkan untuk menerima hikmah,

serta mempelajari segala apa yang bermanfaat baginya dan

tidak diketahuinya. Adapun Ta‟dib pada awalnya berasal dari

kata addaba yang berarti memberi adab atau mendidik.

Melalui akar kata tersebut ta’dib bisa diartika sebagai proses

penanaman dan internalisasi pengetahuan tindakan dan

karakter pada diri manusia, sehingga muatan pokok dalam

pendidikan Islam pada hakikatnya adalah interaksi yang

menanamkan adab. Dan Riyadhah yang bisa diartikan sebagai

proses mendidik jiwa anak dengan akhlak, sehingga al-

Page 6: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

19

riyadhah juga dapat menjadi alternatif untuk menyambut

pendidikan Islam.4

Dalam rangka yang lebih rinci, Saidan memberikan

pengertian bahwa pendidikan Islam itu merupakan upaya

pelayanan ataupun usaha secara sadar, secara terencana bagi

optimalisasi potensi dasar yang ada dalam diri setiap individu.

Potensi dasar tersebut berupa potensi untuk mengakui Allah

sebagai Tuhan yang menciptakan alam semesta, potensi untuk

menjadi manusia yang baik, potensi untuk mengembangan

naluri kekhalifahan, dan potensi untuk mendapatkan ilmu

pengetahuan dan lain lain5.

2. Pengertian Akhlak

Menurut pendekatan etimologi perkataan akhlak berasal

dari bahasa arab Jama’ dari bentuk mufradnya Khuluqun

yang mempunyai arti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau

tabiat. Kalimat tersebut mengandung segi-segi persesuaian

dengan kata Khalkun yang berarti kejadian serta erat

4Safrudin Aziz, Pemikiran Pendidikan Islam Kajian Tokoh Klasik dan

Kontemporer (Depok Sleman Yogyakarta: Kalimedia, 2015), 2-3 5Saidan, Perbandingan Pemikiran Pendidikan Islam Hasan Al-Bana

Dan Mohammad Natsir (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2011), 44

Page 7: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

20

hubungannya dengan Khalik yang berarti Pencipta, dan

Makhluk yang berarti yang Diciptakan.6Dari kata khulqun, hal

ini sangat memungkinkan bahwa tujuan dari akhlak adalah

ajaran yang mengatur hubungan dari manusia kepada sang

Khalik dan makhluk lain. Akhlak juga disamakan dengan

kesusilaan, sopan santun, khuluq merupakan gambaran bentuk

lahiriah manusia, seperti raut wajah, gerak anggota badan dan

seluruh tubuh.

Adapun pengertian akhlak secara terminology, menurut

para ulama sebagai berikut:

a. Menurut Imam Al-Ghazali akhlak adalah hay’at atau

sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya

lahir perbuatan-perbuatan yang spontan tanpa

memerlukan pertimbangan dan pemikiran. Maka jika

sifat tersebut melahirkan suatu tindakan yang terpuji

menurut ketentuan akal dan norma agama, ia

dinamakan akhlak yang baik, tetapi jika ia

6Zulkarnain, Transformasi Nilai-nilai Pendidikan Islam, Manajemen

Berorientasi Link and Match, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2008), 16

Page 8: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

21

menimbulkan tindakan yang jahat, maka ia dinamakan

akhlak yang buruk.

b. Menurut Ibnu Maskawaih akhlak merupakan keadaan

jiwa seseorang yang mendorongnya untuk melakukan

perbuatan-perbuatan tanpa melalui pertimbangan

pikiran terlebih dahulu. Keadaan ini terbagi dua, ada

yang berasal dari tabiat aslinya ada pula yang di

peroleh dari kebiasaan yang berulang-ulang. Boleh

jadi, pada mulanya tindakan itu melalui pikiran dan

pertimbangan, kemudian dilakukan terus-menerus,

maka jadilah suatu bakat dan akhlak.

c. Menurut Muhyiddin Ibnu Arabi istilah akhlak

diartikan sebagai suatu keadaan jiwa seseorang yang

mendorong manusia untuk berbuat tanpa melalui

pertimbangan dan pilihan terlebih dahulu. Keadaan

tersebut pada seseorang boleh jadi merupakan tabiat

Page 9: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

22

atau bawaan dan boleh jadi juga merupakan kebiasaan

melalui latihan dan perjuangan7

d. Al-Faidh Al-Kasyani menerangkan bahwa akhlak

adalah ungkapan untuk menunjukkan kondisi yang

mandiri dalam jiwa, darinya muncul perbuatan-

perbuatan dengan mudah tanpa didahului perenungan

dan pemikiran.

Adapun definisi akhlak dalam pandangan penulis adalah

suatu keadaan yang melekat pada jiwa seseorang, yang

darinya akan lahir perbuatan-perbuatan secara spontan tanpa

melalui proses pemikiran, pertimbangan, atau penelitian. Jika

keadaan tersebut melahirkan perbuatan yang terpuji menurut

pandangan akal dan syarat Islam ia adalah akhlak yang baik,

jika keadaan tersebut melahirkan perbuatan yang buruk dan

tercela ia adalah akhlak yang buruk. Di samping itu, nilai

akhlak al-karimah juga merupakan tindakan yang manifestatif

dari keimanan manusia dan sebagai modal di dalam perilaku

kehidupan sehari-hari, baik perilaku yang bertalian dengan

7 Rosihon Anwar, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 2010),

14

Page 10: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

23

wilayah ketuhanan maupun hubungannya dengan manusia

serta alam lingkungannya. Dengan demikian, kenyataan hidup

yang dihadapi tidak kemudian disikapi dengan gegabah,

terburu-buru, frontal dan tanpa perhitungan.

Sedangkan Sa’adudin mengemukakan bahwa akhlak

mengandung beberapa arti, diantaranya :

a. Tabiat, yaitu sifat dalam diri yang terbentuk oleh manusia

tanpa dikhendaki dan tanpa diupayakan.

b. Adat, yaitu sifat dalam diri yang diupayakan manusia

melalui latihan, yakni berdasarkan keinginan.

c. Watak, cakupannya meliputi hal-hal yang menjadi tabiat

dan hal-hal yang diupayakan hingga menjadi adat.

Secara umum akhlak bersumber dari dua hal yang dapat

terbentuk akhlak baik dan akhlak buruk, tergantung

pembiasaannya, kalau anak membiasakan perilaku buruk,

maka akan menjadi akhlak buruk bagi dirinya, sebaliknya

anak membiasakan perbuatan baik, maka akan menjadi

akhlak yang baik bagi dirinya. Penjelasan tersebut

mengindikasikan bahwa akhlak dapat dipelajari dan

Page 11: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

24

diinternalisasikan dalam diri seseorang melalui pendidikan,

diantaranya dengan metode pembiasaan. Dengan adanya

kemungkinan diinternalisasikan nilai-niali akhlak ke dalam

diri anak memungkinkan pendidik melakukan pembinaan

akhlak.

3. Pengertian Pendidikan Akhlak

Setelah dijelaskan secara terpisah mengenai pengertian

pendidikan dan pengertian akhlak, maka dapat disimpulkan

bahwa pendidikan akhlak adalah pendidikan mengenai dasar-

dasar akhlak dan keutamaan perangai, tabiat yang harus

dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa analisa

sampai ia menjadi seorang mukallaf, seseorang yang telah

siap mengarungi lautan kehidupan. Ia tumbuh dan

berkembang dengan berpijak pada landasan iman kepada

Allah dan terdidik untuk selalu kuat, ingat bersandar,

meminta pertolongan dan berserah diri kepada-Nya, maka ia

akan memiliki potensi dan respon yang instingtif didalam

Page 12: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

25

menerima setiap keutamaan dan kemuliaan, di samping

terbiasa melakukan akhlak mulia.8

Menurut Ali Abdul Halim Mahmud dalam kitabnya

pendidikan akhlak dalam Islam adalah pendidikan yang

mengakui bahwa dalam kehidupan manusia menghadapi hal

baik dan hal buruk, kebenaran dan kebatilan, keadilan dan

kedzaliman, serta perdamaian dan peperangan. Untuk

menghadapi hal-hal yang serba kontra tersebut, Islam telah

menetapkan nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang membuat

manusia mampu hidup di dunia. Dengan demikian manusia

mampu mewujudkan kebaikan di dunia dan di akhirat, serta

mampu berinteraksi dengan orang-orang yang baik dan jahat.9

Sedangkan pendidikan akhlak sebagaimana dirumuskan

oleh Ibn Miskawaih dan dikutip oleh Abudin Nata,

merupakan upaya ke arah terwujudnya sikap batin yang

mampu mendorong secara spontan lahirnya perbuatan-

perbuatan yang bernilai baik dari seseorang. Dalam

8Raharjo, dkk, Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Tokoh Klasik dan

Kontemporer, (Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 1999), 63 9Ali Abdul Halim Mahmud, Tarbiyah al-khuluqiyah, 121

Page 13: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

26

pendidikan akhlak ini, kriteria benar dan salah untuk menilai

perbuatan yang muncul merujuk pada Al-Quran dan Sunnah

sebagai sumber sebagai sumber tertinggi ajaran Islam.

Dengan demikian maka pendidikan akhlak bisa dikatakan

sebagai pendidikan moral dalam diskursus pendidikan Islam.

Telaah lebih dalam terhadap konsep akhlak yang telah

dirumuskan oleh para tokoh pendidikan Islam masa lalu

seperti Ibn Miskawaih, Al-Qabisi, Ibn Sina, Al-Ghazali, dan

Al-Zarnuji, menunjukan bahwa tujuan puncak pendidikan

akhlak adalah terbentuknya karakter positif dalam perilaku

anak didik. Karakter positif ini tiada lain adalah penjelmaan

sifat-sifat mulia Tuhan dalam kehidupan manusia.

4. Tujuan Pendidikan Akhlak

Para ahli pendidikan telah memberikan definisi tentang

tujuan pendidikan Islam, dimana rumusan atau definisi yang

satu berbeda dari definisi yang lain. Meskipun demikian, pada

hakekatnya rumusan dari tujuan pendidikan Islam adalah

sama, mungkin hanya redaksi dan penekanannya saja yang

Page 14: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

27

berbeda. Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi dari

tujuan pendidikan Islam yang di kemukakan oleh para ahli10

:

a. Abd ar-Rahman Saleh Abdullah, mengungkapkan

bahwa tujuan pokok pendidikan Islam mencakup

tujuan jasmaniah, tujuan rohaniah, dan tujuan mental.

Saleh Abdullah telah mengklasifikasikan tujuan

pendidikan kedalam tiga bidang, yaitu: fisik-materil,

rohani-spiritual, dan mental-emosional. Ketiga-

tiganya harus diarahkan menuju pada kesempurnaan.

Ketiga tujuan ini tentu saja harus tetap dalam satu

kesatuan yang tidak terpisah-pisah

b. Muhammad Athiyah Al-Abrasyi merumuskan tujuan

pendidikan Islam secara lebih rinci. Dia menyatakan

bahwa tujuan pendidikan Islam adalah untuk

membentuk akhlak mulia, persiapan menghadapi

kehidupan dunia-akhirat, persiapan untuk mencari

rizki, menumbuhkan semangat ilmiah, dan

menyiapkan profesionalisme subjek didik. Dari lima

10

Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam, (Yogyakarta: LKiS Printing

Cemerlang, 2009), 28

Page 15: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

28

rincian tujuan pendidikan tersebut, semuanya harus

menuju pada titik kesempurnaan yang salah satu

indikatornya adalah adanya nilai tambah secara

kuantitatif dan kualitatif.

c. Abdul Fatah Jalal menyatakan bahwa tujuan

pendidikan Islam adalah mewujudkan manusia yang

mampu beribadah kepada Allah, baik dengan pikiran,

amal, maupun perasaan.

d. Lebih lanjut mengenai tujuan pendidikan akhlak

Muhammad Athiyah al- Abrasyi memberikan

penjelasan bahwa tujuan dari pendidikan akhlak

adalah untuk membentuk orang-orang yang bermoral

baik, berkeinginan keras, sopan dalam berbicara dan

perbuatan, mulia dalam tingkah laku dan perangai,

bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab, jujur

serta ikhlas suci.11 Zakiah Darajat (1995) menyatakan

bahwa perbuatan akhlak mempunyai tujuan langsung

yang dekat, yaitu harga, dan tujuan jauh adalah ridha

11

Athiyah al-Abrasyi, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, terj.

Bustari, (Jakarta: Bulan Bintang, 1993), 104

Page 16: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

29

Allah melalui amal shaleh dan jaminan kebahagiaan

dunia dan akhirat.12

Tujuan pendidikan dalam pandangan al-Ghazali adalah

mencapai mardlatillah (Ridha Allah) dan haruslah dihindari dari

tujuan-tujuan duniawi. Karena tujuan duniawi dapat merusak

seluruh proses pendidikan. Dan dapat mendangkalkan arti

pendidikan itu sendiri. Menurut al-Ghazali pendidikan dalam

prosesnya haruslah mengarah pada pendekatan diri kepada Allah

dan kesempurnaan insani, mengarahkan manusia untuk mencapai

tujuan hidupnya yakni bahagia dunia akhirat. Dengan bekal ilmu

maka kebahagiaan seseorang di dunia akan diperoleh, tentunya

diiringi dengan menjalankan perintah-perintah Allah (beribadah).

Al-Ghazali memberikan penegasan bahwa sesungguhnya ilmu

pengetahuan yang dimiliki oleh seseorang akan menjadi kendala

dalam kehidupan masyarakat dan terhindar dari perbuatan-

perbuatan maksiat. Akan tetapi tergantung pada aplikasinya di

masyarakat, apakah digunakan suatu kebaikan dalam rangka

12

Zakiah Darajat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga Dan Sekolah,

(Jakarta: Ruhama, 1995), 11

Page 17: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

30

ibadah kepada Allah atau untuk sikap yang tidak mulia seperti

sombong, ingin memperoleh popularitas dan lain sebagainya.

Islam merupakan agama universal yang mengatur seluruh

seluk beluk kehidupan manusia dan menata hubungan antar

sesama manusia dan lingkungannya agar berjalan dengan

harmonis dan seimbang. Oleh sebab itu, salah satu wadah untuk

menjembatani keinginan tersebut tidak lain adalah dengan

melalui jalur pendidikan, terlebih khusus lagi pendidikan akhlak.

Tujuan untuk menanamkan nilai-nilai akhlak yang mulia.

Sebagaimana dikatakan oleh Naquib al-Attas bahwa tujuan

mencari ilmu pengetahuan dalam Islam adalah menanamkan

kebaikan dalam diri manusia sebagai makhluk individu sekaligus

sosial. Sedangkan tujuan akhirnya adalah menghasilkan manusia

yang baik dan warga negara yang baik pula. "Baik" dalam konsep

manusia yang baik berarti sebagaimana manusia yang beradab,

yaitu meliputi kehidupan material dan spiritual.13

Tujuan pendidikan setidaknya terbagi menjadi dua, yaitu

pendidikan bertujuan mengembangkan aspek batin/rohani dan

13

Muhammad Naquib al-Attas, Konsep Pendidikan Islam, terj. Haidar

bagir, (Bandung: Mizan, 1980), 54

Page 18: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

31

pendidikan bersifat jasmani/lahiriah. Pendidikan bersifat rohani

merujuk kepada kualitas kepribadian, karakter, akhlak dan watak,

kesemua itu menjadi bagian penting dalam pendidikan, kedua

pengembangan terfokus kepada aspek jasmani, seperti

ketangkasan, kesehatan, cakap, kreatif. Pengembangan tersebut

dilakukan di institusi sekolah dan di luar sekolah seperti di dalam

keluarga, dan masyarakat. Tujuan pendidikan berusaha

membentuk pribadi berkualitas baik jasmani dan rohani. Dengan

demikian secara konseptual pendidikan mempunyai peran

strategis dalam membentuk anak didik menjadi manusia

berkualitas, tidak saja berkualitas dalam segi skill, kognitif,

afektif, tetapi juga aspek spiritual. Hal ini membuktikan

pendidikan mempunyai andil besar dalam mengarahkan anak

didik mengembangkan diri berdasarkan potensi dan bakatnya.

Melalui pendidikan anak memungkinkan menjadi pribadi soleh,

pribadi, berkualitas secara skill, kognitif dan spiritual.

Menurut Al-Ghazali tujuan akhir yang ingin dicapai

melalu kegiatan pendidikan ada dua: Pertama, tercapainya

kesempurnaan insani yang bermuara pada pendekatan diri kepada

Page 19: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

32

Allah. Kedua, kesempurnaan insani yang bermuara pada

kebahagiaan dunia dan akhirat, tujuan pendidikan yang

dirumuskan Al- Ghazali didasari oleh pemikirannya tentang

manusia yang terdiri atas dua unsur: jasad dan ruh (jiwa).

Keduanya mempunyai sifat yang berbeda tetapi saling mengikat

artinya berbeda dalam sifat tetapi sama dalam tindakan. Jasad

tidak akan dapat bergerak tanpa ruh atau jiwa dan sebaliknya.

Bilamana jasad terpisah dari ruh, namun kelak akan menyatu

kembali untuk menerima balasan atas tindakan yang dilakukan

keduanya ketika di dunia.14

Adapun definisi tujuan pendidikan

yang paling sederhana ialah "Perubahan yang diingini yang

diusahakan oleh proses pendidikan atau usaha pendidikan untuk

mencapainya, baik pada tingkah laku individu dan pada

kehidupan pribadinya atau pada kehidupan masyarakat dan pada

alam sekitar tentang individu itu hidup, atau pada proses

pendidikan sendiri dan proses pengajaran sebagai suatu

14

Nur Ahid, Konsep Pendidikan Al-Ghazali; Urgensi Dan

Implementasi Dalam Pendidikan Islam (Jurnal Kependidikan Dan

Kemasyarakatan, 2007), 35

Page 20: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

33

aktivitas asasi dan sebagai proporsi diantara professi- professi

asasi dalam masyarakat".

a. Tujuan-tujuan individual yang berkaitan dengan individu-

individu, pelajaran (learning) dan dengan pribadi-pribadi

mereka, dan apa yang berkaitan dengan individu-individu

tersebut pada perubahan yang diinginkan pada tingkah

laku, aktivitas dan pencapaiannya, dan pada pertumbuhan

yang diingini pada pribadi mereka, dan pada persiapan

yang dipastikan kepada mereka pada kehidupan dunia dan

akhirat.

b. Tujuan sosial yang berkaitan dengan kehidupan

masyarakat sebagai keseluruhan, dengan tingkah laku

masyarakat umumnya, dan dengan apa yang berkaitan

dengan kehidupan ini tentang perubahan yang diinginkan,

dan pertumbuhan, memperkaya pengalaman dan

kemajuan yang diinginkan.

c. Tujuan-tujuan professional yang berkaitan dengan

pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni,

sebagai professi, dan sebagai suatu aktivitas di antara

aktivitas-aktivitas masyarakat.15

15

Omar Mohammad al-Toumy al-Syaibani, Falsafah Pendidikan

Islam, Terj. Hasan Langgulung, (Jakarta: Bulan Bintang, 1979), 399

Page 21: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

34

Di sisi lain Islam memberikan jawaban yang tegas

sebagaimana di sampaikan dalam firman Allah SWT dalam

suarat Adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya:

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan

supaya mereka mengabdi kepada-Ku”.16

Menyembah atau Ibadah dalam pengertiannya yang

luas berarti mengembangkan sifat-sifat Tuhan pada diri

manusia menurut petunjuk Allah. Sebagaimana dalam al-

asma al-husna yaitu nama-nama allah yang baik. Seperti ar-

Rahman ar-Rahim, al-Malik dan seterusnya.

Mengembangkan sifat-sifat ini pada manusia itulah ibadah.

Misalnya Allah memerintah manusia menjalankan

sembahyang (salah satu ibadah formal) kepada-Nya, dengan

berbuat demikian manusia menjadi suci dari segi rohani,

fikiran dan jasmani. Seperti hadast besar dan kecil. Begitu

juga dengan ibadah-ibadah formal yang lain seperti zakat,

puasa, haji, dan syahadat. Kalau diikuti pula dengan ibadah-

16

Al Qur’anul Karim dan Terjemahannya, (Bogor: Laznaz Dewan

Dakwa, 2007), 523

Page 22: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

35

ibadah non formal seperti berdagang, berumah tangga,

menuntut ilmu yang semuanya menurut syarat-syarat yang

ditentukan oleh syariah tentulah sifat-sifat Tuhan yang

banyak itu berkembang pada diri manusia dan ia mendekati

kesempurnaan.17

Berdasarkan uraian di atas dapat dirumuskan bahwa

tujuan pendidikan menurut al-ghazali adalah sebagai berikut:

1. Mendekatkan diri kepada Allah, yang wujudnya

adalah kemampuan dan dengan kesadaran diri

melaksanakan ibadah wajib dan sunnah

2. Menggali dan mengembangkan potensi atau fitrah

manusia

3. Mewujudkan profesionalisasi manusia untuk

mengemban tugas keduniaan dengan sebaik-baiknya

4. Membentuk manusia yang berakhlak mulia, suci

jiwanya dari kerendahan budi dan sifat-sifat tercela18

5. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak

Pokok masalah yang dibahas dalam ilmu akhlak pada

intinya adalah perbuatan manusia. Perbuatan tersebut

selanjutnya ditentukan kriteria apakah baik atau buruk. Ruang

17

Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam, (Jakarta: PT. Al-

Husna Baru, 2003), 299-300 18

Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran Al-ghazali Tentang Pendidikan,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 60

Page 23: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

36

lingkup ajaran akhlak adalah sama dengan ruang lingkup

ajaran Islam itu sendiri, khususnya yang berkaitan dengan

pola hubungan. Akhlak dalam ajaran Islam mencakup

berbagai aspek, dimulai akhlak terhadap Allah, hingga pada

sesama makhluk (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, dan

benda-benda tak bernyawa). Lebih jelasnya dapat disimak

paparan berikut ini:

a. Akhlak Terhadap Allah

Yang dimaksud dengan akhlak terhadap Allah atau pola

hubungan manusia dengan Allah adalah sikap dan perbuatan

yang seharusnya dilakukan oleh oleh manusia terhadap Allah.

Akhlak terhadap Allah meliputi beribadah kepada-Nya,

mentauhidkan-Nya, berdo’a, berdzikir, dan bersyukur serta

tunduk dan taat kepada Allah.19

Banyak cara yang dilakukan dalam berakhlak kepada

Allah dan kegiatan menanamkan nilai-nilai akhlak kepada

Allah yang sesungguhnya akan membentuk pendidikan

19

Sahriansyah, Ibadah dan Akhlak (Yogyakarta: IAIN Antasari Press,

2014), 152

Page 24: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

37

keagaamaan. Diantara nilai-nilai ketuhanan yang sangat

mendasar seperti iman, takwa, ikhlas, tawakal, sabar.20

1) Iman, yaitu sikap bathin yang penuh kepercayaan kepada

Tuhan, Iman merupakan jaminan terbesar yang menjamin

terlaksananya petunjuk dan arahan seseorang.21

Jadi iman

adalah jika seseorang sudah menggantungkan segalanya

kepada Allah maka ia termasuk orang yang beriman. Pada

hakikatnya iman adalah kepercayaan yang tertanam kuat

dalam diri seseorang tanpa ada pengaruh dari luar yang

menjadikannya beriman, dan iman akan ada pada diri

seseorang jika Allah berkehendak untuk ada.

Jika seseorang harus mengarahkan hatinya untuk

Allah, berakhlak dengan akhlak orang-orang mukmin,

mendapatkan keterampilan yang membantunya

melakukan perannya dalam kehidupan ini maka jalan

mudah untuk mewujudkannya adalah kembali kepada Al-

Quran dan berdekatan dengan sumber iman. Semua ini

20

Muhamad Alim, pendidikan agama Islam ( Bandung : PT Remaja

Roadakarya, 2011), 153-154 21

Majdi Hilali, Mengubah hal-hal negative dalam diri ( Jakarta:

Samara Publising, 2008), 134

Page 25: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

38

sebagai buah alami dari hidupnya hati dan iman yang

tumbuh dari dalamnya sebagaimana firman Allah Q.S.

Ibrahim 14 : 24-25 yang artinya:

Tidakkah kamu perhatikan bagaimana Allah telah

membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti

pohon yang baik, akarnya teguh dan cabangnya

(menjulang) ke langit, pohon itu memberikan buahnya

pada Setiap musim dengan seizin Tuhannya. Allah

membuat perumpamaan-perumpamaan itu untuk

manusia supaya mereka selalu ingat.22

Dari uraian di atas mengenai tentang keimanan

sangatlah jelas bahwasannya keimanan akan menghasilkan

sebuah akhlak apabila seseorang sudah beriman dengan

sesungguhnya maka ia akan memiliki akhlak yang

diinginkan Allah. Oleh karena itu, siapa yang tidak

berakhlak dengan orang-orang mukmin, hendaknya ia

22

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya.. 185

Page 26: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

39

berinteraksi dengan sumber-sumber keimanan, dan sumber

keimanan yang hakiki adalah Al-Qur’an.

2) Takwa yang telah menjadi perbendaharaan bahasa

Indonesia, berasal dari bahasa arab taqwa yang berarti

takut, menjaga diri, memelihara, tanggung jawab, dan

memenuhi kewajiban. Oleh karena itu orang yang

bertaqwa adalah orang yang takut kepada Allah

berdasarkan kesadaran. Menurut H.A Salim, takwa adalah

sikap mental seseorang yang selalu ingat dan waspada

terhadap sesuatu dalam rangka memelihara dirinya dari

noda dan dosa, selalu berusaha melakukan perbuatan

perbuatan yang baik dan benar, pantang berbuat salah dan

melakukan kejahatan terhadap orang lain, diri sendiri dan

lingkungan.23

Jadi, jika seseorang sudah beriman ia akan

memiliki sikap yang sadar penuh bahwa Allah selalu

mengawasi manusia, kemudian manusia berbuat baik

hanya semata mata karena Allah inilah yang di sebut

akhlakul karimah.

23

Muhamad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam ( Jakarta: PT Raja

Grafindo, 2006), 361-367

Page 27: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

40

3) Ikhlas, yaitu sikap murni dalam tingkah laku dan

perbuatan semata-mata demi memperoleh keridhoan

Allah bebas dari pamrih lahir dan bathin.24

Ikhlas

merupakan perbuatan hati dan ikhlas juga merupakan

pendahuluan sebelum kita mengerjakan sesuatu, yang

dapat disempurnakan dengan hati yang ikhlas. Karena

pondasi awal untuk mengerjakan sesuatu tidak dapat

diketahui secara kasatmata, hanya Allahlah yang dapat

mengetahuinya.

4) Tawakal, yaitu sikap senantiasa bersandar kepada Allah

dengan penuh harapan kepada-Nya, dan keyakinan bahwa

dia akan menolong manusia dalam mencari dan

menemukan jalan yang terbaik. Adapun tawakal menurut

ulama salaf adalah hati yang berserah diri kepada

kekuasaan Allah, seperti mayat yang pasrah kepada orang

yang mengkafani dan memandikannya. Tawakal adalah

sifat berserah diri seutuhnya hanya kepada Allah, jika kita

menyerahkan segala permasalahan hidup ini hanya pada

24

Muhamad Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, 362

Page 28: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

41

Allah niscaya Allah akan memberikan segala sesuatu

yang kita inginkan, dan sebaliknya jika kita

menggantungkan atau menyerahkan permasalahan kita

kepada selain Allah, maka hanya ada rasa kecewa yang

kita dapat.

5) Sabar, yaitu keteguhan hati dalam menghadapi kesulitan

dan bahaya atau dalam memperoleh kelapangan dan

kecukupan. Juga keteguhan hati dalam meneruskan

pekerjaan dan melanjutkan perjuangan. Imam Al-Ghazali

telah menulis berkenaan dengan keperluan sabar dan

bahwa sabar itu mesti ada dalam keadaan bagaimanapun.

Kesimpulannya sebagai berikut:

Ketahuilah bahwa yang ditemui manusia dalam hidup ini

ada dua macam: Pertama, sesuai dengan kemauan dan

kehendak hati. Kedua, tidak sesuai dengan kehendak hati

bahkan amat dibenci

6) Syukur, yaitu menerima segala sesuatu yang telah Allah

berikan, baik maupun buruknya. Syukur wajib bagi orang

yang mendapat nikmat, sebagai wujud iman. Kondisi

Page 29: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

42

yang mendorongnya adalah kegembiraan dan sukacita

terhadap nikmat-nikmat Allah SWT. Kegembiraan

tersebut merupakan manifestasi syukur itu sendiri, karena

hanya diperuntukkan bagi zat-Nya. Syukur sendiri adalah

buah dari iman.

b. Akhlak Terhadap Keluarga

Keluarga merupakan kelompok orang yang mempunyai

hubungan darah atau perkawinan. Keluarga merupakan

bagian dari masyarakat, keluarga itulah yang akan mewarnai

masyarakat. Seperti berbuat baik kepada orang tua dan

kerabat dekat. Oleh sebab itu anak wajib berbuat baik kepada

orangtuanya. Sebagaimana Firman Allah swt Q.S An-Nisa

4:36 yang artinya:

Page 30: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

43

Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-

Nya dengan sesuatupun. dan berbuat baiklah kepada dua

orang ibu-bapa, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-

orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang

jauh, dan teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba

sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-

orang yang sombong dan membangga-banggakan diri.25

Islam sangat memberikan perhatian pada silaturahmi antar

anggota keluarga, orang tua, kerabat dekat, paman, sehingga

mereka menjadi akrab. Menyantuni saudara yang kurang

mampu. Sejatinya, kekuatan besar tersebut melandasi seluruh

aspek kehidupan berkeluarga, karena dengan cinta sesuatu

yang berat akan terasa mudah. Dan sebaliknya, jika

seseorang hatinya kosong dari cinta maka orang tersebut

akan cenderung bersifat keras dan kasar, dan pada akhirnya

bisa berakibat tidak baik kelangsungan hidup berkeluarga,

seperti timbulnya penyimpangan-penyimpangan dan

sebagainya.

c. Akhlak Terhadap Lingkungan

Yang dimaksud dengan lingkungan disini adalah segala

sesuatu yang ada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-

25

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya.. 48

Page 31: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

44

tumbuhan, maupun benda-benda tak bernyawa. Pada dasarnya

akhlak yang diajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan

bersumber dari fungsi manusia sebagai khalifah. Kehalifahan

menurut adanya interaksi manusia dengan sesamanya dan

terhadap alam. Kehalifahan mengandung arti pengayoman,

pemeliharaan serta bimbingan agar setiap makhluk mencapai

tujuan penciptanya, sebagaimana Allah telah menjelaskan

dalam firmannya mengenai perintah diharamkan merusak

muka bumi ini Q.S Al-Baqarah 11-12:

“Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu

membuat kerusakan di muka bumi". mereka menjawab:

"Sesungguhnya Kami orang-orang yang Mengadakan

perbaikan."Ingatlah, Sesungguhnya mereka Itulah

orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka

tidak sadar.”26

26

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Dan Terjemahnya.. 324

Page 32: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

45

6. Metode Pendidikan Akhlak

Guru harus memilih metode pendidikan yang sesuai

dengan usia dan tabiat anak, daya tangkap dan daya tolaknya,

sejalan dengan situasi kepribadian. Al-Ghazali berkata:

Sebagaimana dokter, jikalau mengobati semua orang sakit

dengan satu macam obat saja, niscaya akan membunuh

kebanyakan orang sakit, maka begitu pula guru.Jikalau

menunjukkan jalan kepada murid dengan satu macam saja

dari latihan niscaya membinasakan dan mematikan hati

mereka. Akan tetapi seyogyanyalah memperhatikan

tentang penyakit murid. Tentang keadaan umurnya, sifat

tubuhnya, dan latihan apa yang disanggupinya. Dan

berdasar yang demikian, dibina latihan27

Uraian Al-Ghazali tentang metodik praktis dan

metodik khusus membentuk akhlak mulia menunjukkan

bahwa untuk mengadakan perubahan akhlak tercela anak

adalah dengan menyuruhnya melakukan perbuatan yang

sebaliknya. Hal ini dapat di mengerti karena penyakit jiwa

yang berupa akhlak tercela itu sebagaimana penyakit badan

atau raga. Jika badan sakit panas misalnya, obatnya ialah

yang menurunkan panas. Jika badan menderita penyakit

apapun , maka obatnya adalah membuang penyakit itu.

27 Abidin Ibnu Rusn, Pemikiran Al-Ghazali Tentang Pendidikan,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 100

Page 33: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

46

Sedangkan menurut Ibn Miskawaih dalam mencapai

akhlak yang baik terdapat beberapa metode yang

diajukan.28

Pertama, adanya kemauan yang sungguh-sungguh

untuk berlatih terus menerus dan menahan diri (Al-„Adat Wa

Al-Jihad) untuk memperoleh keutamaan dan kesopanan yang

sebenarnya sesuai dengan keutamaan jiwa. Latihan ini

terutama diarahkan agar manusia tidak memperturutkan

kemauan jiwa al-syahwaniyyat dan al-ghadabiyyat. Karena

kedua jiwa ini sangat terkait dengan alat tubuh, maka wujud

latihan dan menahan diri dapat dilakukan antara lain dengan

tidak makan dan tidak minum yang membawa kerusakan

tubuh, atau dengan melakukan puasa. Apabila kemalasan

muncul, maka latihan yang patut dilakukan antara lain adalah

bekerja yang di dalamnya mengandung unsur yang berarti,

seperti mengerjakan shalat yang lima, atau melakukan

sebagian pekerjaan baik yang didalamnya mengandung unsur

yang melelahkan.

28

Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, (Jakarta:

PT Raja Grafindo Persada, 2003), 22-24

Page 34: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

47

Kedua, dengan menjadikan semua pengetahuan atau

pengalaman orang lain sebagai cermin bagi dirinya. Adapun

pengetahuan dan pengalaman yang dimaksud dengan

pernyataan ini adalah pengetahuan dan pengalaman

berkenaan dengan hukum-hukum akhlak yang berlaku bagi

sebab munculnya kebaikan dan keburukan bagi manusia.

Dengan cara ini seseorang tidak akan hanyut kedalam

perbuatan yang tidak baik, karena ia bercermin kepada

perbuatan buruk dan akibatnya yang dialami orang lain.

Manakala ia mengukur kejelekan atau keburukan orang lain,

ia kemudian mencurigai dirinya, bahwa dirinya juga sedikit

banyak memiliki kekurangan seperti orang tersebut lalu

menyelidiki dirinya. Dengan demikian, maka setiap malam

dan siang ia akan selalu meninjau kembali semua

perbuatannya, sehingga tidak satupun perbuatan nya

terhindar dari perhatiannya.

Page 35: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

48

Berkaitan dengan pendidikan akhlak, menurut Zuhriyah

nurul ada beberapa metode yang dapat digunakan29

a. Metode Keteladanan (Uswah Hasanah)

Melalui metode ini orang tua atau pendidik dapat

memberi contoh atau teladan bagaimana cara berbicara,

bersikap, beribadah dan sebagainya. Maka anak atau

peserta didik dapat melihat, menyaksikan dan meyakini

cara sebenarnya sehingga dapat melaksanakannya dengan

lebih baik dan lebih mudah.

b. Metode Ceramah

Yaitu penerangan dan penuturan secara lisan oleh

guru terhadap anak didik dikelas. Dengan kata lain dapat

pula dikatakan bahwa metode ceramah atau lecturing itu

adalah suatu cara penyajian informasi melalui penerangan

dan penuturan secara lisan oleh guru terhadap siswanya.

c. Metode Pembiasaan

Metode pembiasaan dilakukan secara bertahap.

Dalam hal ini termasuk mengubah kebiasaan-kebiasaan

29

Zuhriyah Nurul, Penidikan Moral dan Budi Pekerti dalam

Perspektif Perubahan, (Jakarta : PT Bumi Aksara, 2011), 65

Page 36: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

49

negatif menjadi kebiasaan atau perilaku positif. Dalam

upaya menciptakan kebiasaan yang baik / positif ini dapat

dilakukan dengan dua cara, antara lain ditempuh dengan

proses bimbingan dan latihan serta dengan cara mengkaji

aturan-aturan Tuhan yang terdapat dialam raya yang

bentuknya amat teratur. Pembiasaan yang baik sangat

penting bagi pembentukan watak anak atau peserta didik

dan juga akan terus berpengaruh pada anak itu sampai

hari tuanya. Menanamkan pembiasaan pada anak-anak

terkadang sukar dan memakan waktu lama. Akan tetapi

segala sesuatu yang telah menjadi kebiasaan akan sukar

pula diubah. Maka dari itu, lebih baik menjaga anak-anak

atau peserta didik supaya mempunyai kebiasaan-

kebiasaan yang baik daripada terlanjur memiliki

kebiasaan-kebiasaan yang tidak baik.

d. Metode Nasihat

Metode inilah yang sering digunakan oleh orang

tua atau pendidik terhadap anak atau peserta didik dalam

proses pendidikannya. Memberi nasihat tentang kebaikan

Page 37: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

50

sebenarnya menjadi kewajiban setiap muslim, seperti

tertera dalam surat al-Ashr ayat 3:

“kecuali orang-orang yang beriman da mengerjakan

amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati

kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi

kesabaran”.30

e. Metode Kisah atau Cerita

Adalah suatu cara dalam menyampaikan materi

pelajaran dengan menuturkan secara kronologis

bagaimana terjadinya suatu hal, baik yang sebenarnya

ataupun yang rekaan saja. Adapun tujuan yang diharapkan

melalui metode ini adalah : agar anak atau peserta didik

dapat memetik hikmah dan mengambil pelajaran dari

kisah-kisah yang disampaikan.

f. Metode pemberian hadiah dan Hukuman

Metode pemberian hadiah atau reward ini

tujuannya memberikan apresiasi kepada peserta didik

karena telah melakukan tugas dengan baik dan hadiah

30

Departemen Agama RI, Al-Qur‟an Dan Terjemahnya.. 324

Page 38: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

51

yang diberikan tidak harus berupa materi. Sedangkan

hukuman dimaksudkan untuk memberi efek jera kepada

peserta didik agar tidak mengulangi kesalahan-

kesalahannya lagi.

g. Metode Perhatian

Maksud pendidikan dengan perhatian adalah

senantiasa mencurahkan perhatian secara penuh dan

mengikuti perkembangan aspek aqidah dan moral anak,

mengawasi dan memerhatikan kesiapan mental dan sosial

anak, selalu bertanya tentang kondisi fisik dan

kemampuan ilmiahnya. Dapat dipastikan, konsep

pendidikan seperti ini merupakan modal dasar yang

dianggap paling kokoh dalam pembentukan manusia

seutuhnya, insan yang menunaikan hak setiap individu

yang memilikinya dalam kehidupan, dan termotivasi

untuk menunaikan tanggung jawab dan kewajiban secara

sempurna. Dengan adanya usaha seperti itu, akan

terbentuk pribadi muslim yang hakiki, sebagai modal awal

untuk membangun fondasi Islam yang kokoh

Page 39: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

52

h. Metode Diskusi

Metode diskusi juga diperhatikan oleh al-Qur’an

dalam mendidik dan mengajar manusia dengan tujuan

lebih memantapkan pengertian dan

sikap pengetahuan mereka terhadap suatu masalah.

Perintah Allah dalam hal ini, agar kita mengajak ke jalan

yang benar dengan hikmah dan

mau‟izhah yang baik dan membantah mereka dengan

berdiskusi dengan cara yang paling baik. Di dalam al-

Qur’an kata diskusi atau al-mujadalah itu diulang

sebanyak 29 kali, terlihat bahwa keberadaan diskusi amat

diakui dalam pendidikan Islam. Namun, sebagaimana

disebutkan di atas, diskusi itu harus didasarkan kepada

cara-cara yang baik. Cara yang baik ini perlu dirumuskan

lebih lanjut, sehingga timbullah etika berdiskusi, misalnya

tidak memonopoli pembicaraan, saling menghargai

pendapat orang lain, kedewasaan pikiran dan emosi,

berpandangan luas, dan seterusnya.

Page 40: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

53

7. Materi Pendidikan Akhlak

Untuk mencapai yang telah dirumuskan, Ibn Miskawaih

menyebutkan beberapa hal yang perlu dipelajari, diajarkan

atau dipraktekkan. Sesuai dengan konsepnya tentang manusia,

secara umum Ibn Miskawaih menghendaki agar tercapainya

tujuan pendidikan. Materi-materi dimaksud oleh Ibn

Miskawaih diabdikan pula sebagai bentuk pengbdian kepada

Allah SWT.31

Sejalan dengan uraian tersebut diatas, Ibnu Miskawaih

menyebutkan tiga hal pokok yang dapat dipahami sebagai

materi pendidikan akhlaknya. Tiga hal pokok tersebut adalah

(1) hal-hal yang wajib bagi kebutuhan tubuh manusia, (2) hal-

hal yang wajib bagi jiwa, dan (3) hal-hal yang wajib bagi

hubungnnya dengan sesama manusia. Ketiga pokok materi

tersebut menurut Ibn Miskawaih dapat diperoleh dari ilmu-

ilmu yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi

dua. Pertama, ilmu-ilmu yang berkitan dengan pemikiran

yang selanjutnya disebut al-ulum al-fikriyah, dan kedua ilmu-

31

Abuddin Nata, Pemikiran Para Tokoh Pendidikan Islam, 12

Page 41: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

54

ilmu yang berkaitan dengan indera yang selanjutnya disebut

al-ulum al-bissiyat.

Ibnu Miskawaih tidak memperinci materi pendidikan

yang wajib bagi kebutuhan manusia. Secara sepintas

tampaknya agak ganjil. Materi pendidikan akhlak yang wajib

bagi kebutuhan manusia disebut oleh Ibn Miskawaih antara

lain shalat, puasa, sa’i. Ibn Miskawaih tidak memberi

penjelasan lebih lanjut terhadap contoh yang dianjurkan ini.

Selanjutnya materi pendidikan akhlak yang wajib dipelajari

bagi keperluan jiwa, dicontohkan oleh Ibn Miskawaih dengan

pembahasan tentang akidah yang benar, mengesakan Allah

dengan segala kebesarannya,serta motivasi untuk senang

kepada ilmu. Adapun materi yang terkait dengan keperluan

manusia terhadap manusia lain, dicontohkan dengan materi

dalam ilmu muamalat,pertanian, perkawinan, saling

menasehati , peperangan dan lain-lain.

Selanjutnya karena materi-materi tersebut selalu dikaitkan

dengan pengabdian kepada Tuhan, maka apapun materi yang

terdapat dalam suatu ilmu yang ada, asal semuanya tidak

Page 42: BAB II PENDIDIKAN AKHLAKrepository.uinbanten.ac.id/4512/4/BAB II.pdf14 BAB II PENDIDIKAN AKHLAK A. Pengertian Pendidikan Akhlak 1. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata

55

lepas dari tujuan pengabdian kepada Tuhan, Ibn Miskawaih

tampak akan menyetujuinya. Ia menyebut misalnya ilmu

nahwu (tata bahasa). Dalam rangka pendidikan akhlak, Ibn

Miskawaih sangat mementingkan materi yang ada dalam ilmu

ini, karena materi yang ada dalam ilmu ini akan membantu

manusia untuk lurus dalam berbicara. Demikian pula materi

yang ada dalam ilmu manthiq (logika) akan membantu

manusia untuk lurus dalam berfikir.Adapun materi yang

terdapat dalam ilmu pasti seperti ilmu hitung (al-hisab), dan

geometri (al-handasat) membantu manusia untuk terbiasa

berkata benar dan benci kepalsuan. Sementara itu sejarah dan

sastra akan membantu manusia untuk berlaku sopan. Materi

yang ada dalam syari’at sangat ditekankan oleh Ibn

Miskawaih. Menurutnya, dengan mendalami syari’at,

manusia akan teguh pendirian, terbiasa berbuat yang diridhai

Tuhan, dan jiwa siap menerima hikmat hingga mencapai

kebahagiaan (as-sa‟adat).