pengaruh pendidikan akhlak terhadap siswa di …

92
PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Sebagai Salah Satu Syarat Menerima Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd ) OLEH NAMA : FIQIH FADILAH NIM : 1110011000133 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Upload: others

Post on 02-Oct-2021

6 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK

TERHADAP SISWA DI LINGKUNGAN SEKOLAH

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Sebagai Salah Satu Syarat Menerima Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd )

OLEH

NAMA : FIQIH FADILAH

NIM : 1110011000133

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2017

Page 2: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

LEMBAR PENGESAⅡAN SKRIPSI

PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP TINGKAH

LAKU SISWA PITS ANNAJAH PETUKANGAN SELATAN

Skripsi ini Dttukall Kcpada Fよ ultaes 1lmu Tarbiyah Dalll Kegurual■ Untuk

Mcmcnuhi Persyaratal■ Memperolch gclar Sttalla Pcndidikall lslal■l(S.Pd.I)

Oleh:

Fiqih Fadilah

NI]VI:11100110000133

JURUSAN PENDIDIKAN AGAPIA ISLAⅣI

FAKULTASILⅣ IU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIヽ電RSITASISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Dr.DimvatiNI Ag194709021967121001

Page 3: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI

Skripsi berjudul "Pengaruh Pendidikan Akhlak Terhadap Tingkah Laku

Siswa Mts Annajah Petukangan Selatan" dis

Mahasiswa 1111011000133, diajukan kepada F

(FITK) Universitas Islam Negeri Syarif Hiday

lulus dalam Ujian Munaqasah pada hari Rabu, 18 Oktober 2017 di hadapan dewan

penguji. Karena itu penulis berhak memperoleh gelar Sarjana Sl (S.Pd) dalam

bidang Pendidikan Agama Islam.

」akarta,18 0ktober 2017

Panitia Ujian ⅣIunaqasah

Tanggal

Ketua Panitia(Ketua Jurusan/

Prodi Pendidikan Agama lslam)

Dr.H.Abdul Mttid Khon.M.Ag

NIP,19580707198703 1005

Sekretaris Jurusan

Marhalnah Saleh、 Lc.NIIA

NIIP.197203132008012010

Penguji I

Yudhi Munadi,M.Ag

NIP.197012031998031003

Penguji II

Drs.Rusdi Jamilo NIA.g

NIP.19621231 1995031005

/

nda Tangan

Dekan Fakultas

NIP.195504

Page 4: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI

Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

NIM

Jurusan

Judul Skripsi

Dosen PembimbingNIP

: Fiqih Fadilah

: I 1 1001 1000133

: Pendidikan Agarna Islarn

:" Pengamh Pendidikan Akhlak Terhadap Tingkah LakuSisr.r,a Mts Annajah Petukangan Selatan"

: Dr. Dimyati M.Ag:19470902 1967121001

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karyasendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pemyataan ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

2017Jakarta, i6 Jvn,

Yang menvatakan^

Fiqih Fy'ilaNIM/4110011000133

Page 5: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

i

Page 6: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

i

Page 7: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kemampuannya bagi penulis

untuk menyusun skripsi ini. Serta berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaika

penelitian dengan lancer. Sholawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah

SAW. Yang telah menjadi suri tauladan bagi umatnya dalam hal mendidik.

Dalam menyusun dan menyelesaikan peneliti ini tentunya, penulis tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak yang telah memberikan dorongan baik moril maupun materil' Untuk itu,

penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada:

1. Rektor UIN Syarif Hidayatullah Prof. Dr. Dede Rosyada, MA.

2. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Prof' Dr. H.

Ahmad Thib Raya, MA. Serta seluruh jajarancivitas akademika UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam Dr. H. Abdul Majid Khon, M.Ag.

4. Sekretaris Jurusan Pendidikan Agama Islam Marhamah Saleh, Lc, MA.

5. Pembimbing Akademik, Dr. Zaimudin, M.Ag yang selalu meluangkan waktu dan

memberikan bimbingan akademik serta memberikan arahan selama menempuh studi S1

di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam.

6. Pembimbing Skripsi, Dr. Dimyati, MA.g yang senantiasa membimbing, mengarahkan,

dan memberikan motivasi kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

ini.

7. Kepala MTs Annajah Petukangan Selatan Drs. Sam'unal Ghauzi yang telah memberikan

tziwryakepada penulis untuk melakukan penelitian di madrasah yang beliau pimpin.

8. Kedua Orang tua tercinta, Ayahanda Rosmali dan ibunda Syamsiah, yang tiada henti

memberikan doa, motivasi, serta curahan kasih sayang yang tiada tata. Begitu juga

dengan dukungan moril dan materil yang tiada temilai harganya untuk keberhasilan dan

kesuksesan penulis. Skripsi ini penulis persembahkan untuk kalian.

9. Rasa terimakasih dan cinta penulis persembahkan kepada Istri tercinta Bd. Suluh

Cendekia Dyah Patriandini yang turut memberikan dukungan baik moril maupun materil

- sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi ini.

Page 8: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

10. Terimakasih kepada adinda Lila Nur Baiti yang turut mendoakan dan membantu penulis

dalam menyelesaikan Skipsi ini.

11. Terimakasih pula penulis ucapkan kepada Ayah dan ibu Mertua Bpk. Sjamsudin dan Ibu

H.ariningsih yang selalu mendoakan agar penulis dapat menyelesaikan pendidikan strata

satu (S1)

12. Terimakasih kepada Keluarga besar Irmada yang selalu membuat penulis tersenyum dan

selalu memotivasi penulis.

13. Bapak Dias Apriyadi Manager Network Service Banten dan Bapak Kauko Fitra

Kumaratama Manager Transport Power Assurance yang telah memberikan kesempatan

kepada penulis untuk menyelesaikan proses pendidikan.

14. Terimakasih kepada bibi Sumiati, S.Pd yang tak henti memberikan semangat dan

motivasi kepada penulis.

15. Serta semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu pesatu, yang turut

membantu dan memotivasi penulis dalam penyusunan skripsi ini. Penulis ucapkan

teimakasih banyak, semoga Altah membalas dengan rahmat dan karunia yang tiada

terhingga.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini terdapat banyak kesalahan

dan kekliruan. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca untuk perbaikan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi

penulis sendiri dan pemba ca pada umumnya. Aamiin

Jakarta, Juni2017

Penulis

Page 9: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

DAFTAR ISI

Abstaksi ……………………………………………………………… i

Kata Pengantar ……………………………………………………….. ii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ............................................................ 4

C. Batasan Masalah ................................................................. 4

D. Rumusan Masalah ............................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ................................................................ 5

F. Manfaat Penelitian .............................................................. 5

BAB II. KAJIAN TEORI

A. Konsep Pendidikan Akhlak

1. Pengertian Pendidikan Akhlak ........................................... 6

2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Akhlak ................................ 10

3. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak ................................... 14

4. Metode Pendekatan Pendidikan Akhlak ............................. 19

B. Konsep Tingkah Laku Siswa

1. Pengertian Tingkah Laku Siswa ........................................ 23

2. Macam – Macam Tingkah Laku Siswa .............................. 24

3. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku ........................ 26

C. Pengaruh Pendidikan Akhlak Terhadap Tingkah Laku Siswa .. 31

D. Penelitian Terdahulu yang Relevan .......................................... 34

E. Hipotesa .................................................................................. 35

F. Sistematika Penulisan .............................................................. 35

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 36

B. Metode Penelitian .................................................................... 36

C. Populasi dan Sampel ...............................................................

37

v

Page 10: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

D. Teknik Pengumpulan Data ....................................................... 38

E. Teknik Analisi Data ................................................................. 41

BAB IV. HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Objek Penelitian ............................................. 43

B. Deskripsi Penyajian Data Penelitian ........................................ 50

C. Analisis Data ........................................................................... 55

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................. 74

B. Saran ....................................................................................... 75

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................

vi

76

Page 11: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.1

Pendidikan menurut Undang – Undang Nomor 20 tahun 2003 Bab II

pasal 3 tentang tujuan pendidikan nasional dirumuskan sebagai berikut:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.2

Dalam hal ini, terlihat bahwa tujuan Pendidikan Nasional Indonesia

adalah menciptakan manusia yang berkualitas, berimbang antara

perkembangan akal dan jiwa, meningkatnya kualitas iman dan akhlak,

sehingga pada akhirnya terwujudlah manusia yang sempurna. Sempurna pada

aspek intelektual dan pada aspek spritualnya.

Manusia yang sempurna dalam perspektif Islam lebih dikenal dengan

insan kamil (manusia sempurna). Dalam bahasa sederhananya, apabila insan

kamil dibahasakan untuk umat manusia adalah gambaran sosok manusia yang

memiliki kepribadian yang agung yang dapat dijadikan panutan untuk umat

dan menjadi rahmat bagi alam sekitarnya.3

1 Hasbullah, Dasar – Dasar Pendidikan, (Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005), hal. 4. 2 Undang – Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan

Nasional (Sisdiknas), (Bandung: Citra Umbara, 2003), hal. 6 3 Abdul Mujib, Fitrah dan Kepribadian Islam: Sebuah Pendekatan Psikologis, (Jakarta:

Darul Falah, 1999), hal. 204

Page 12: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

2

Namun realitas yang terjadi dalam dunia pendidikan belum

memperlihatkan hasil yang memadai. Kenyataan menunjukkan bahwa dunia

pendidikan pada saat ini dihadapkan pada berbagai permasalahan yang

ditandai dengan menurunnya akhlak peserta didik dengan munculnya tindak

kekerasan dikalangan pelajar, tawuran, pergaulan bebas, penggunaan narkoba

dan perilaku menyimpang lainnya.

Pendidikan dan pembinaan akhlak terhadap anak belum lah dipahami

banyak orang tua dalam sebuah keluarga sebagai hal yang penting dan

mendasar dalam pembentukan karakter anaknya. Mereka kerap menuntut

anak – anaknya untuk mampu bersaing di era globalisasi tanpa membentengi

mereka dengan iman dan akhlak yang nantinya akan melindungi mereka dari

pengaruh buruk dari globalisasi yang muncul.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era globalisasi telah

membuat manusia dipengaruhi oleh sifat material sehingga kesenangan

materilah yang seolah – olah menjadi tolak ukur dan tujuan akhir dari

kehidupannya. Terkadang dalam mendapatkan materi tersebut, manusia telah

banyak lupa pada norma-norma akhlak. Padahal apabila norma-norma akhlak

hilang atau merosot, tentu akan dapat membawa mereka pada kehancuran

masyarakat.

Kemajuan IPTEK yang hanya mengandalkan kecerdasan rasio, sampai

pada batas-batas tertentu, dapat mengerosikan benteng-benteng nilai

idealisme, humanisme, yang semakin menuju ke arah rasionalisme,

pragmatisme, dan relatisme. Berbagai akibat muncul ke permukaan antara

lain adalah nilai-nilai kehidupan umat manusia lebih banyak didasarkan pada

nilai kegunaan, kelimpahan hidup materialistis, sekularistis, dan hedonistis,

serta agnostik yang menafikan aspek-aspek etika religius, moralitas dan

humanitas.4

Hal ini menjadi tantangan yang berat bagi para pendidik yang

dipercayakan untuk membentuk dan menciptakan manusia yang

4 Harun Nasution, Islam Rasional, Gagasan dan Pemikirannya, (Bandung: Mizan, 1999),

hal. 87

Page 13: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

3

berkepribadian luhur bagi kehidupan manusia. Kondisi seperti ini menuntut

pendidik agar dapat membentuk manusia yang berkualitas, yaitu manusia

yang memiliki keseimbangan intelektual dan spritual, yang menjadi alat

untuk mewujudkan sosok pribadi yang utuh, menghayati dan mengamalkan

nilai-nilai agama dan nilai luhur budaya bangsa, serta menjadi alat dalam

mengatasi segala dekadesi moral.

Mariel dan AV. Kelli dalam bukunya yang berjudul Moral Education

Theori and Practice menjelaskan bahwa sudah saatnya pendidikan moral atau

akhlak ditinjau kembali dalam dunia pendidikan sebagai salah satu aspek

yang penting. Baik dari segi sistem maupun dari proses pembelajarannya.5

Begitu pula dengan pendidikan aqidah akhlak di Madrasah Tsanawiyah

memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan dalam pembentukan

tingkah laku siswa. Apalagi dalam pelaksanaan pendidikan aqidah akhlak

tersebut masih terdapat kelamahan-kelamahan yang mendorong dilakukannya

penyempurnaan terus-menerus. Kelemahan tersebut terdapat pada materi

pendidikan aqidah akhlak yang lebih terfokus pada pengayaan pengetahuan

(kognitif) dan minim dalam pembentukan sikap (afektif) serta pembiasaan

(psikomotorik). Kendala lainnya adalah kurangnya keikutsertaan guru mata

pelajaran lain dalam memberi motivasi kepada peserta didik untuk

mempraktekan nilai-nilai keyakinan tauhid dan akhlakul karimah dalam

kehidupan sehari-hari. Lalu lemahnya sumber daya guru dalam

pengembangan pendekatan dan metode yang lebih variatif, minimnya

berbagai sarana pelatihan dan pembangunan, serta rendahnya peran serta

orang tua siswa.

Salah satu cara untuk menggambarkan pendidikan akhlak adalah

dengan merumuskan konsep akhlak dan profil orang yang memiliki akhlak

mulia. Sebab, apabila konsep akhlak dan profil orang yang memiliki akhlak

mulia telah digariskan secara jelas, maka pendidik akan dapat mengukur

bagaimana pengaruh akhlak itu secara kongkrit dalam kehidupan peserta

5 Mariel dan AV. Kelli, Moral Education Theori and Practice, (New York: A Wheaton &

Co.Ltd, 1978), hal 38-39.

Page 14: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

4

didiknya. Dimana diharapkan dari pendidikan akhlak akan mampu menangkal

anak dari pengaruh buruk yang merusak akhlak dan moralitas, serta

tercapainya hidup yang lebih baik lagi di era zaman modernisasi seperti

sekarang ini.

Berangkat dari latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk

meneliti dan mengkaji tentang “Pengaruh Pendidikan Akhlak Terhadap

Siswa Di MTS Annajah Petukangan Selatan.”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang masalah diatas, dapat di identifikasi beberapa

masalah, diantaranya:

1. Kurang tercapainya tujuan pendidikan yang terdapat dalam Undang –

Undang Nomor 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 tentang tujuan pendidikan

nasional.

2. Kurangnya peran keluarga dalam pendidikan akhlak terhadap anak.

3. Kurang maksimalnya pendidikan dan pembelajaran akhlak yang di

terapkan dalam lingkungan sekolah

4. Kurangnya pemahaman akan pentingnya pendidikan akhlak terhadap

tingkah laku siswa

C. Batasan Masalah

Setelah mengidentifikasi masalah yang ada, agar penelitian ini tidak

terlalu meluas, maka penulis akan membatasi pembahasan pada:

1. Pelaksanaan pendidikan akhlak terhadap siswa dalam ruang lingkup

sekolah

2. Pengaruh pendidikan akhlak terhadap tingkah laku terhadap siswa.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan di atas, maka masalah penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana konsep pelaksanaan pendidikan akhlak terhadap siswa di

MTs. An-Najah Jakarta Selatan?

Page 15: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

5

2. Bagaimana pengaruh pendidikan dan pembinaan akhlak terhadap tingkah

laku siswa di MTs. An-Najah Jakarta Selatan?

E. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai penulis dari penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui konsep pelaksanaan pendidikan akhlak terhadap siswa

di MTs. An-Najah Jakarta Selatan.

2. Untuk mengetahui pengaruh pendidikan akhlak terhadap tingkah laku

siswa di MTs. An-Najah Jakarta Selatan.

F. Manfaat Penulisan

Adapun setelah penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat di

antaranya:

1. Melengkapi dan memperluas teori yang sudah diperoleh melalui penelitian

lain sebelumnya.

2. Menyajikan wawasan khusus kepada orang tua dan tenaga pendidik

tentang konsep serta pengaruh pendidikan akhlak terhadap anak.

3. Memberikan sumbangsih karya ilmiah yang bermanfaat untuk

dipersembahkan pada masyarakat umumnya dan bagi pribadi penulis

khususnya.

Page 16: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

6

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Konsep Pendidikan Akhlak

1. Pengertian Pendidikan Akhlak

Secara etimologi akhlak berasal dari bahasa arab akhlaqa, yukhliqu,

ikhlaqan, jama’nya khuluqun yang berarti perangai (al-sajiyah), adat

kebiasaan (al’adat), budi pekerti, tingkah laku atau tabiat (ath-thabi’ah),

perbedaan yang baik (al-maru’ah), dan agama (ad-din).1

John Dewey, seperti yang dikutip oleh M. Arifin menyatakan

bahwa pendidikan adalah sebagai suatu proses pembentukan kemampuan

dasar yang fundamental, baik menyangkut daya pikir (intelektual)

maupun daya perasaan (emosional) menuju ke arah tabiat manusia dan

manusia biasa.2

Akhlak adalah suatu istilah agama yang dipakai menilai perbuatan

manusia apakah itu baik, atau buruk. Sedangkan ilmu akhlak adalah suatu

ilmu pengetahuan agama islam yang berguna untuk memberikan

petunjuk-petunjuk kepada manusia, bagaimana cara berbuat kebaikan dan

menghindarkan keburukan. Dalam hal ini dapat dikemukakan contohnya:

a. Perbuatan baik termasuk akhlak, karena membicarakan nilai atau

kriteria suatu perbuatan.

b. Perbuatan itu sesuai dengan petunjuk ilmu akhlak; ini termasuk

ilmunya, karena membicarakan ilmu yang telah dipelajari oleh

manusia untuk melakukan suatu perbuatan.3

Menurut Rahmat Djatnika, bahwa pengertian akhlak dapat

dibedakan menjadi dua macam, di antaranya menurut etimologi kata

akhlak berasal dari bahasa Arab (خ. ق bentuk jamak dari mufrodnya (ا

khuluq (خلق), yang berarti budi pekerti. Sinonimnya adalah etika dan

1 Tiswarni, “Akhlak Tasawuf”. (Jakarta: Bina Pratama, 2007), hal. 1 2 M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), hal. 1 3 Mahjuddin, “Akhlak Tasawuf”. (Jakarta: Kalam Mulia, 2009), hal. 7

Page 17: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

7

moral. Etika berasal dari bahasa Latin, etos yang berarti kebiasaan. Moral

berasal dari bahasa Latin juga, mores yang juga berarti kebiasaan.

Sedangkan menurut terminolog, kata budi pekerti terdiri dari kata “budi”

dan “pekerti”. Budi adalah yang ada pada manusia, yang berhubungan

dengan kesadaran, yang didorong oleh pemikiran, rasio yang disebut

karakter. Pekerti adalah apa yang terlihat pada manusia, karena didorong

oleh perasaan hati yang disebut dengan behaviour. Jadi, budi pekerti

merupakan perpaduan dari hasil rasio dan rasa yang bermanifestasi pada

karsa dan tingkah laku manusia.4

Menurut Abuddin Nata, akhlak adalah perbuatan yang dilakukan

dengan mendalam dan tanpa pemikiran, namun perbuatan itu telah

mendarah daging dan melekat dalam jiwa, sehingga saat melakukan

perbuatan tidak lagi memerlukan pertimbangan dan pemikiran.5

Menurut Elizabeth B. Hurlock, behaviour which may be called

“true morality” not only conforms to social standarts but also is carried

out voluntarily, it comes with the transition from external to internal

authority and consist of conduct regulated from within.6 Artinya, bahwa

tingkah laku boleh dikatakan sebagai moralitas yang sebenarnya itu bukan

hanya sesuai dengan standar masyarakat, tetapi juga dilaksanakan dengan

suka rela, tingkah laku it terjadi melalui transisi dari kekuatan yang ada di

luar (diri) dan ke dalam (diri) dan ada ketetapan hati dalam melakukan

(bertindak) yang diatur dalam diri.

Imam Al-Ghazali mengemukakan definisi akhlak sebagai suatu

sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari padanya timbul perbuatan-

perbuatan dengan mudah dengan tidak memerlukan pertimbangan pikiran

(terlebih dahulu).7

4 Rahmat Djatnika, Sistem Ethika Islami (Akhlak Mulia), (Jakarta : Balai Pustaka, 1994), hal.

26 5 Abuddin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1997), hal. 5 6 Elizabeth B. Hurlock, Child Development,Edisi IV, (Kugllehisa, Mc. Grow Hill, 1978), hal.

386 7 Imam Al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin Juz III, (Beirut : Dar Ihya al-Kutub al-Ilmiyah, t.th.),

hal. 58.

Page 18: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

8

Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa hakikat akhlak

menurut al-Ghazali mencakup dua syarat. Pertama, perbuatan itu harus

konstan, yaitu dilakukan berulang kali dalam bentuk yang sama, sehingga

dapat menjadi kebiasaan. Kedua, perbuatan itu harus tumbuh dengan

mudah tanpa pertimbangan dan pemikiran, yakni bukan karena adanya

tekanan, paksaan dari orang lain atau bahkan pengaruh-pengaruh dan

bujukan yang indah dan sebagainya.

Menurutnya juga, bahwa akhlak bukanlah pengetahuan (ma’rifah)

tentang baik dan jahat, maupun kodrat (qudrah) untuk baik dan buruk,

bukan pula pengamalan (fi’l) yang baik dan jelek, melainkan suatu

keadaan jiwa yang mantap (hay’arasikha fi-n-nafs).8

Dari definisi berbagai pendapat di atas, dapat kita simpulkan bahwa

akhlak adalah keadaan jiwa yang mendorong melakukan suatu perbuatan

secara spontan tanpa pertimbangan dan proses berfikir terlebih dahulu dan

tanpa ada unsur paksaan.

Dapat dipahami bahwa pula bahwa akhlak adalah suatu sikap atau

kehendak manusia disertai dengan niat yang tentram dalam jiwa yang

berlandaskan al-Qur’an dan al-Hadits yang daripadanya timbul perbuatan-

perbuatan atau kebiasaan-kebiasaan secara mudah tanpa memerlukan

pembimbingan terlebih dahulu. Jiwa kehendak jiwa itu menimbulkan

perbuatan-perbuatan dan kebiasaan-kebiasaan yang bagus, maka disebut

dengan akhlak yang terpuji. Begitu pula sebaliknya, jika menimbulkan

perbuatan-perbuatan dan kebiasaan-kebiasaan yang jelek, maka disebut

dengan akhlak yang tercela

Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar yang diarahkan untuk

mematangkan potensi fitrah manusia, agar setelah tercapai kematangan

itu, ia mampun memerankan diri sesuai dengan amarah yang

disandangnya, serta mampu mempertanggung jawabkan pelaksanaan

kepada Sang Pencipta. Kematangan di sini dimaksudkan sebagai

8 Muhammad Abul Quasem, Kamil, , Etika Al-Ghazali, “Etika Majemuk Di Dalam Islam,

terj. J. Muhyidin, (Bandung : Pustaka, 1975), hal. 81-82.

Page 19: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

9

gambaran dari tingkat perkembangan optimal yang dicapai oleh setiap

potensi fitrah manusia.9

Dalam Islam, pada mulanya pendidikan disebut dengan kata

“ta’dib”. Kata “ta’dib” mengacu kepada pengertian yang lebih tinggi dan

mencakup seluruh unsur-unsur pengetahuan (‘ilm), pengajaran (ta’lim)

dan pengasuhan yang baik (tarbiyah). Akhirnya, dalam perkembangan

kata-kata “ta’dib” sebagai istilah pendidikan hilang dari peredarannya,

sehingga para ahli didik Islam bertemu dengan istilah at tarbiyah atau

tarbiyah, sehingga sering disebut tarbiyah. Sebenarnya kata ini asal

katanya adalah dari “Rabba-Yurobbi-Tarbiyatan” yang artinya tumbuh

dan berkembang.10

Menurut Frederic J. Mc. Donald, dalam bukunya Educational

Psychology, mengungkapkan bahwa education in the sense used here, is a

process or an activity which is directed at producting desirable changes

in the behaviour of human beings. Pendidikan dalam pengertian yang

digunakan di sini adalah sebuah proses atau aktivitas yang menunjukkan

pada proses perubahan yang diinginkan di dalam tingkah laku manusia.11

Menurut Nelson B. Henry, education is the process by which those

powers (abilities, capacities) of the man that are susceptible to

habituation are perfected by good habits.12 Artinya, pendidikan adalah

merupakan suatu proses di mana kemampuan seseorang dapat

terpengaruh oleh kebiasaan yang berupa kebiasaan yang baik.

Setelah dijelaskan secara terpisah mengenai pengertian pendidikan

dan pengertian akhlak, maka dapat disimpulkan bahwa pendidikan akhlak

adalah pendidikan mengenai dasar-dasar akhlak dan keutamaan perangai,

tabiat yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan oleh anak sejak masa

analisa sampai ia menjadi seorang mukallaf, seseorang yang telah siap

9 Jalaluddin, Teologi Pendidikan,(Jakarta ; PT. Raja Grafindo Persada, 2001), hal. 51 10 Zuhairini, dkk., Metodologi Pendidikan Agama, (Bandung : Ramadhani, 1993), hal. 9 11 Frederic J. Mc. Donald, Educational Psychology, (San Francisco, Wadsworth Publishing

Company Inc., 1959), hlm. 4 12 Nelson B. Henry, Philosophies of Education, (The United States of America : The

University, 1962), hlm. 205.

Page 20: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

10

mengarungi lautan kehidupan. Ia tumbuh dan berkembang dengan

berpijak pada landasan iman kepada Allah dan terdidik untuk selalu kuat,

ingat bersandar, meminta pertolongan dan berserah diri kepada-Nya,

maka ia akan memiliki potensi dan respon yang instingtif di dalam

menerima setiap keutamaan dan kemuliaan. Di samping terbiasa

melakukan akhlak mulia.13

Pendidikan akhlak juga bisa diartikan sebagai suatu pembinaan

dalam kegiatan yang dilakukan secara sadar dan disengaja untuk

memberikan bimbingan, baik jasmani maupun rohani, melalui penanaman

nilai-nilai Islam, latihan moral, fisik serta menghasilkan perubahan ke

arah positif, yang nantinya dapat diaktualisasikan dalam kehidupan,

dengan kebiasaan bertingkah laku, berpikir dan berbudi pekerti yang

luhur menuju terbentuknya manusia yang berakhlak mulia, di mana dapat

menghasilkan perbuatan atau pengalaman dengan mudah tanpa harus

direnungkan dan disengaja atau tanpa adanya pertimbangan dan

pemikiran, yakni bukan karena adanya tekanan, paksaan dari orang lain

atau bahkan pengaruh-pengaruh yang indah dan pebuatan itu harus

konstan (stabil) dilakukan berulang kali dalam bentuk yang sering

sehingga dapat menjadi kebiasaan.

2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Akhlak

a. Dasar Pendidikan Akhlak

Dasar pendidikan akhlak adalah al-Qur’an dan al-Hadits, karena

akhlak merupakan sistem moral yang bertitik pada ajaran Islam. Al-

Qur’an dan al-Hadits sebagai pedoman hidup umat Islam menjelaskan

kriteria baik dan buruknya suatu perbuatan. Al-Qur’an sebagai dasar

akhlak menjelaskan tentang kebaikan Rasulullah SAW sebagai

teladan bagi seluruh umat manusia. maka selaku umat Islam sebagai

13 Raharjo, dkk., Pemikiran Pendidikan Islam, Kajian Tokoh Klasik dan Kontemporer,

(Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo, Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999), hal. 63

Page 21: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

11

penganut Rasulullah SAW sebagai teladan bagi seluruh umat manusia,

sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Ahzab Ayat 21:

Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan

yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah

dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.14

Berdasarkan ayat tersebut di atas dijelaskan bahwasannya

terdapat suri teladan yang baik, yaitu dalam diri Rasulullah SAW yang

telah dibekali akhlak yang mulia dan luhur. Selanjutnya juga dalam

Q.S. Al-Qalam ayat 4:

Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang

agung.15

Di dalam hadits juga disebutkan tentang betapa pentingnya

akhlak di dalam kehidupan manusia. Bahkan diutusnya rasul adalah

dalam rangka menyempurnakan akhlak yang baik, sebagaimana sabda

Rasulullah SAW, bahwa:

Dari Abdullah menceritakan Abi Said bin Mansur berkata : menceritakan Abdul Aziz bin Muhammad dari Muhammad bin ‘Ijlan dari Qo’qo’ bin Hakim dari Abi Shalih dari Abi Hurairoh berkata Rasulullah SAW bersabda : Sesungguhnya Aku hanya diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia. (H.R. Ahmad).16

14 Departemen Agama Republiik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : PT. Kumudasmoro Grafindo, 1994), hal. 670.

15 Departemen Agama Republiik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : PT. Kumudasmoro Grafindo, 1994), hal. 960.

16 Al Imam Ahmad bin Hambal, Musnad Juz II, (Beirut : Darul Kutub al Ilmiyah, t.th.), hal. 504

Page 22: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

12

Berdasarkan hadits tersebut di atas memberikan pengertian

tentang pentingnya pendidikan akhlak dalam kehidupan manusia, di

mana dengan pendidikan akhlak yang diberikan dan disampaikan

kepada manusia tentunya akan menghasilkan orang-orang yang

bermoral, laki-laki maupun perempuan, memiliki jiwa yang bersih,

kemauan yang keras, cita-cita yang benar dan akhlak yang tinggi,

mengetahui arti kewajiban dan pelaksanaannya, menghormati hak-hak

manusia, mengetahui perbedaan buruk dan baik, memilih satu fadhilah

karena cinta pada fadhilah, menghindari suatu perbuatan yang tercela

dan mengingat Tuhan dalam setiap pekerjaan yang mereka lakukan

b. Tujuan Akhlak

Tujuan pokok dari pendidikan Islam adalah mendidik budi

pekerti dan pembentukan jiwa. Pendidikan yang diberikan kepada

anak didik haruslah mengandung pelajaran-pelajaran akhlak. Setiap

pendidik haruslah memikirkan akhlak dan memikirkan akhlak

keagamaan sebelum yang lain-lainnya karena akhlak keagamaan

adalah akhlak yang tertinggi, sedangkan akhlak yang mulia itu adalah

tiang dari pendidikan Islam.

Dalam tujuan pendidikan akhlak dapat dibedakan menjadi dua

macam, yaitu :

1) Tujuan Umum.

Menurut Ali Hasan bahwa tujuan pokok akhlak adalah agar

setiap orang berbudi (berakhlak), bertingkah laku (tabiat)

berperangai atau beradat istiadat yang baik atau yang sesuai

dengan ajaran Islam.17

Menurut Barnawy Umari, bahwa tujuan pendidikan akhlak

secara umum meliputi :

a) Supaya dapat terbiasa melakukan yang baik, indah, mulia,

terpuji serta menghindari yang buruk, jelek, hina dan tercela.

17 M. Ali Hasan, Tuntunan Akhlak, (Jakarta : Bulan Bintang, 1988), hal. 11

Page 23: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

13

b) Supaya perhubungan kita dengan Allah SWT dan dengan

sesama makhluk selalu terpelihara dengan baik dan

harmonis.18

2) Tujuan Khusus

Adapun tujuan spesifik dari pendidikan akhlak diantaranya

adalah:

a) Menumbuhkan pembentukan kebiasaan berakhlak mulia da

beradat kebiasaan yang baik

b) Memantapkan rasa keagamaan pada siswa, membiasakan diri

berpegang pada akhlak mulia dan membenci akhlak yang

rendah.

c) Membiasakan siswa bersikap rela, optimis, percaya diri,

emosi, tahan menderita dan sabar.

d) Membimbing anak ke arah dikap yang sehat dan dapat

membantu mereka berinteraksi sosial yang baik, mencintai

kebaikan untuk orang lain, suka menolong, sayang kepada

yang lemah, dan menghargai orang lain.

e) Membiasakan siswa bersopan santun dalam berbicara dan

bergaul baik di sekolah maupun di luar sekolah.

f) Selalu tekun beribaah dan mendekatkan diri kepada Allah dan

bermuamalah yang baik.19

Adapun menurut Muhammad ‘Athiyyah Al-Abrasyi

menjelaskan tujuan dari pendidikan moral dan akhlak dalam Islam

adalah membentuk orang-orang yang bermoral baik, keras

kemauan, sopan dalam bicara dan mulia dalam bertingkah laku

dan perangai, bersifat bijaksana, sempurna, sopan dan beradab,

18 Barnawy Umari, Materi Akhlak, (Salatiga : Ramadhani, 1984), hal. 2 19 Chabib Thoha, Saifudin Zuhri, dkk., Metodologi Pengajaran Agama, (Fakultas

Tarbiyah,Yogyakarta : Pustaka Pelajar, 1999), hal. 136

Page 24: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

14

ikhlas, jujur dan suci. Jiwa dari pendidikan Islam adalah

pendidikan moral dan akhlak.20

Dijelaskan juga menurut Ahmad Amin, bahwasannya tujuan

pendidikan akhlak (etika) bukan hanya mengetahui pandangan

atau teori, bahkan setengah dari tujuan itu adalah mempengaruhi

dan mendorong kehendak kita supaya membentuk hidup suci dan

menghasilkan kebaikan dan kesempurnaan dan memberi faedah

kepada sesama manusia. maka etika itu adalah mendorong

kehendak agar berbuat baik, akan tetapi ia tidak selalu berhasil

kalau tidak ditaati oleh kesucian manusia.21

3. Ruang Lingkup Pendidikan Akhlak

Muhammad Daud Ali menyatakan bahwa dalam garis besarnya

akhlak terbagi dalam dua bagian, pertama adalah akhlak terhadap

Allah/Khaliq (pencipta) dan kedua adalah akhlak terhadap makhluknya

(semua ciptaan Allah).22

Dalam hal ruang lingkup pendidikan akhlak, dapat dibagi menjadi

beberapa point, diantaranya:

a. Akhlak Terhadap Allah SWT

Akhlak kepada Allah SWT dapat diartikan sebagai

sikap/perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai

makhluk kepada Tuhan yang Khaliq. Sekurang-kurangnya ada empat

alasan mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah:

1) Karena Allah yang telah menciptakan manusia dan menciptakan

manusia di air yang ditumpahkan keluar dari antara tulang

punggung dan tulang rusuk. (Q.S. At-Thariq : 5-7). Dalam ayat

lain, Allah menyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah

20 Muhammad ‘Athiyyah Al-Abrasyi, Prinsip-Prinsip Dasar Pendidikan, (Bandung : Pustaka

Setia, 2003), hal. 114. 21 Ahmad Amin, Etika (Ilmu Akhlak), terj. K.H. Farid Ma’ruf, (Jakarta : Bulan Bintang,

1975), hal. 6-7. 22 M. Daud Ali, Pendidikan Agama Islam, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 2000), hal.

352.

Page 25: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

15

yang kemudian diproses menjadi benih yang disimpan dalam

tempat yang kokoh (rahim) setelah ia menjadi segumpal darah,

daging, dijadikan tulang dan dibalut dengan daging, dan

selanjutnya diberikan ruh. (Q.S. Al-Mu’minun : 12-13)

2) Karena Allah lah yang telah memberikan perlengkapan panca

indera, berupa pendengaran, penglihatan, akal, pikiran dan hati

sanubari. Di samping anggota badan yang kokoh dan sempurna

pada manusia.

3) Karena Allah lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan

sarana yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia, seperti

bahan makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan, air, udara,

binatang dan ternak dan lain sebagainya. (Q.S. Al Jatsiah : 12-13)

4) Allah lah yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan untuk menguasai daratan dan lautan. (Q.S. Al-Isra’ : 70).23

Dalam berakhlak kepada Allah SWT., manusia mempunyai

banyak cara, di antaranya dengan taat dan tawadduk kepada Allah,

karena Allah SWT menciptakan manusia untuk berakhlak kepada-Nya

dengan cara menyembah kepada-Nya, sebagaimana fiman Allah SWT

dalam Q.S. Adz-Dzariyat : 56 :

Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya

mereka mengabdi kepada-Ku.

Ada dua dimensi dalam berakhlak kepada Allah SWT, yaitu :

1) Akhlak kepada Allah karena bentuk ketaatan (kewajiban kepada Allah). Akhlak kepada Allah adalah taat dan cinta kepada-Nya, mentaati Allah berarti melaksanakan segala perintah-Nya dan

23 Abudin Nata, Akhlak Tasawuf, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1997), hal. 148.

Page 26: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

16

menjauhi larangan-Nya,di antaranya melaksanakan shalat wajib lima waktu.

2) Akhlak kepada Allah karena bentuk tawadduk kepada Allah (keikhlasan dalam melaksanakan perintah-Nya). Tawadduk adalah sikap merendahkan diri terhadap ketentuan-ketentuan Allah SWT. Untuk menumbuhkan sikap tawadduk, manusia harus menyadari asal kejadiannya, menyadari bahwa hidup di dunia ini terbatas, memahami ajaran Islam, menghindari sikap sombong, menjadi orang yang pemaaf, ikhlas, bersyukur, sabar dan sebagainya.

b. Akhlak Terhadap Sesama Manusia

Akhlak terhadap sesama manusia,antara lain meliputi akhlak

terhadap Rasul, orang tua (ayah dan ibu), guru, tetangga dan

masyarakat

1) Akhlak terhadap Rasulullah

Akhlak karimah kepada Rasulullah adalah taat dan cinta kepadanya dengan sepenuh hati tanpa ada keraguan sedikitpun didalamnya. Mentaati Rasulullah berarti melaksanakan segala perintahnya dan menjauhi larangannya. Ini semua telah dituangkan dalam hadits (sunnah) beliau yang berwujud ucapan, perbuatan dan penetapannya. Mentaati Rasul merupakan bagian dari wujud kecintaan kepada Allah. Dan hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. An-Nisaa ayat 80 :

Barangsiapa yang mentaati Rasul itu, Sesungguhnya ia Telah

mentaati Allah. dan barangsiapa yang berpaling (dari ketaatan

itu), Maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi

mereka.24

24 Departemen Agama Republiik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : PT.

Kumudasmoro Grafindo, 1994), hal. 132.

Page 27: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

17

2) Akhlak terhadap orang tua (ayah dan ibu)

Wajib bagi umat Islam untuk menghormati kedua orang tuanya,

yaitu dengan berbakti, mentaati perintahnya dan berbuat baik

kepada keluarganya, di antaranya :

a) Berbicara dengan perkataan yang baik. Firman Allah SWT dalam Q.S. Al-Isra ayat 23 :

Dan Tuhanmu Telah memerintahkan supaya kamu jangan

menyembah selain dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada

ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. jika salah seorang di

antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut

dalam pemeliharaanmu, Maka sekali-kali janganlah kamu

mengatakan kepada keduanya perkataan "ah" dan janganlah

kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka

perkataan yang mulia.25

b) Mendoakan kedua orang tua baik saat masih hidup maupun

telah meninggal dunia.

c) Menjaga amanah dan pemberian orang tua dengan sebaik

mungkin.

d) Mengelola dan memanfaatkan dengan sebaik mungkin harta

benda dari orang tua.

25 Departemen Agama Republiik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : PT.

Kumudasmoro Grafindo, 1994), hlm. 427

Page 28: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

18

3) Akhlak terhadap guru

Akhlakul karimah kepada guru di antaranya dengan

menghormatinya, berlaku sopan di hadapannya, mematuhi

perintah-perintahnya, baik itu di hadapannya ataupun di

belakangnya, karena guru adalah spiritual father atau bapak rohani

bagi seorang murid, yaitu yang memberi santapan jiwa dengan

ilmu, pendidikan akhlak dan membenarkannya.

Penyair Syauki telah mengakui pula nilainya seorang guru

dengan kata-katanya sebagai berikut :

ه التبجيلا # كادالمعلم ان يكو .سولا ر ن قم للمعلم وف

Berdiri dan hormatilah guru dan berilah penghargaan, seorang

guru itu hampir saja merupakan seorang Rasul.

4) Akhlak Terhadap Tetangga dan Masyarakat

Pentingnya akhlak tidak terbatas pada perorangan saja, tetapi

penting untuk bertetangga, masyarakat, umat dan kemanusiaan

seluruhnya. Di antaranya akhlak terhadap tetangga dan masyarakat

adalah saling tolong menolong, saling menghormati, persaudaraan,

pemurah, penyantun, menepati janji, berkata sopan dan berlaku

adil. Allah SWT berfiman dalam Q.S. Al-Maaidah ayat 2:

dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya

Allah amat berat siksa-Nya.26

26 Departemen Agama Republiik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : PT.

Kumudasmoro Grafindo, 1994), hal. 157

Page 29: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

19

c. Akhlak Terhadap Lingkungan

Yang dimaksud dengan lingkungan di sini adalah segala sesuatu

yang berada di sekitar manusia, baik binatang, tumbuh-tumbuhan,

maupun benda-benda tidak bernyawa. Pada dasarnya, akhlak yang

diajarkan Al-Qur’an terhadap lingkungan bersumber dari fungsi

manusia sebagai khalifah.

Binatang, tumbuhan, dan benda-benda tidak bernyawa

semuanya diciptakan oleh SWT., dan menjadi milik-Nya, serta semua

memiliki ketergantungan kepada-Nya. Keyakinan ini mengantarkan

sang muslim untuk menyadari bahwa semuanya adalah “umat” Tuhan

yang seharusnya diperlakukan secara wajar dan baik, seperti firman

Allah SWT dalam Q.S. Al-An’aam ayat 38:

Dan tiadalah binatang-binatang yang ada di bumi dan burung-

burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan umat (juga)

seperti kamu. tiadalah kami alpakan sesuatupun dalam Al-Kitab,

Kemudian kepada Tuhanlah mereka dihimpunkan.27

4. Metode Pendidikan Akhlak

Dalam buku Daur al-Bait fi Tarbiyah ath-Thifl al-Muslim, karangan

Khatib Ahmad Santhut yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa

Indonesia, membagi metode pendidikan moral/akhlak ke dalam 5 bagian,

di antaranya adalah:28

a. Keteladanan

27 Departemen Agama Republiik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Semarang : PT.

Kumudasmoro Grafindo, 1994), hal. 912. 28 Khatib Ahmad Santhut, Daur al-Bait fi Tarbiyah ath-Thifl al-Muslim, terj. Ibnu Burdah,

“Menumbuhkan Sikap Sosial, Moral dan Spiritual Anak dalam Keluarga Muslim, (Yogyakarta : Mitra Pustaka, 1998), hal. 85-95

Page 30: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

20

Metode ini merupakan metode terbaik dalam pendidikan akhlak.

Keteladanan selalu menuntut sikap yang konsisten serta kontinyu,

baik dalam perbuatan maupun budi pekerti yang luhur.

b. Dengan memberikan tuntunan

Yang dimaksud di sini adalah dengan memberikan hukuman atas

perbuatan anak atau perbuatan orang lain yang berlangsung di

hadapannya, baik itu perbuatan terpuji atau tidak terpuji menurut

pandangan Al-Qur’an dan Sunnah.

c. Dengan kisah-kisah sejarah

Islam memperhatikan kecenderungan alami manusia untuk

mendengarkan kisah-kisah sejarah. Di antaranya adalah kisah-kisah

para Nabi, kisah orang yang durhaka terhadap risalah kenabian serta

balasan yang ditimpakan kepada mereka. Al-Qur’an telah

menggunakan kisah untuk segala aspek pendidikan termasuk juga

pendidikan akhlak.

d. Memberikan dorongan dan menanamkan rasa takut (pada Allah)

Tuntunan yang disertai motivasi dan menakut-nakuti yang

disandarkan pada keteladanan yang baik mendorong anak untuk

menyerap perbuatan-perbuatan terpuji, bahkan akan menjadi

perwatakannya.

e. Memupuk hati nurani

Pendidikan akhlak tidak dapat mencapai sasarannya tanpa disertai

pemupukan hati nurani yang merupakan kekuatan dari dalam manusia,

yang dapat menilai baik buruk suatu perbuatan. Bila hati nurani

merasakan senang terhadap perbuatan tersebut, dia akan merespon

dengan baik, bila hati nurani merasakan sakit dan menyesal terhadap

suatu perbuatan, ia pun akan merespon dengan buruk.

Page 31: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

21

Menurut Ahmad D. Marimba, ada 3 (tiga) metode dalam pendidikan

akhlak, yaitu:29

a. Dengan pembiasaan

Tujuannya adalah agar cara-cara yang dilakukan dengan tepat,

terutama membentuk aspek kejasmanian dari kepribadian atau

memberi kecakapan berbuat dan mengucapkan sesuatu.

b. Dengan pembentukan pengertian, minat dan sikap

Tujuannya adalah agar siswa memahami apa yang ia terima guna

menentukan minat terhadap suatu hal dan mampu menentukan sikap

dalam menjalankannya.

c. Dengan diberikan pengetahuan dan pengertian

Tujuannya adalah agar seseorang mengerti tentang sebuah tujuan

dalam pembelajaran yang dijalani.

d. Pembentukan kerohanian yang luhur

Tujuannya adalah agar siswa memilik jiwa dan kerohanian yang kuat,

memupuk rasa cinta kepada Allah, luhur dalam bersikap, serta tawadhu

(merendahkan diri) dalam menjalankan dan mengaplikasikan ilmu

yang diperolehnya.

Menurut Tadjab, Muhaimin, dan Abd. Mujib metode pencapaian

aqidah dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu:

a. Doktriner yang bersumberkan dari wahyu Ilahi yang disampaikan

melalui rasul-Nya dan pesan Tuhan tersebut telah diabadikan

dalam satu kitab Al-Qur’an yang secara operasional dijelaskan oleh

sabda Nabi-Nya.

b. Melalui hikmah (filosofik) dimana Tuhan mengarahkan

kebijaksanaan dan kecerdasan berfikir kepada manusia untuk

mengenal adanya Tuhan dengan cara memperhatikan fenomena

29 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Al-Ma’arif, 1989),

hal. 76-81

Page 32: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

22

yang diambil sebagai bukti-bukti adanya Tuhan melalui

perenungan yang mendalam.

c. Melalui metode ilmiah, dengan memperhatikan fenomena

alam sebagai bukti adanya Allah SWT.

d. Irfani’ah, yaitu metode yang menekankan pada intuisi dan

perasaan hati seseorang setelah melalui upaya suluk (perbuatan yang

biasa dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu).

Selain hal diatas, terdapat metode lain yang dapat dipergunakan

dalam pendidikan akhlak terdapat tiga cara, yaitu:

a. Metode takholli, yakni mengkosongkan diri dari sifat-sifat yang

tercela dan maksiat lahir-batin.

b. Metode tahalli, yaitu mengisi diri dengan sifat-sifat

mahmudah (terpuji) secara lahir-batin.

c. Metode tajalli, yaitu merasa akan keagungan Allah SWT.30

Untuk penanaman pendidikan serta pembinaan moral dan akhlak

dalam Islam terdapat beberapa metode atau cara, antara lain sebagai

berikut:

a. Pendidikan akhlak secara langsung, yaitu dengan cara

mempergunakan petunjuk, tuntunan, nasehat, menyebutkan manfaat

dan bahaya- bahayanya sesuatu, dimana pada siswa dijelaskan hal-hal

yang bermanfaat dan yang tidak, menuntun kepada amal-amal baik,

mendorong mereka berbudi pekerti yang tinggi dan menghindari

hal-hal yang tercela.

b. Pendidikan akhlak secara tidak langsung, yaitu dengan jalan

sugesti seperti mendiktekan sajak-sajak yang mengandung hikmat

kepada anak-anak dengan memberikan nasehat-nasehat dan berita

30 Tadjab, Muhaimin, Mujib, Abd., Dimensi-Dimensi Studi Islam, (Surabaya: Karya

Abditama, 1994), hal. 245.

Page 33: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

23

berharga, mencegah mereka membaca sajak-sajak kosong termasuk

yang menggugah soal-soal cinta dan pelakon-pelakonnya.

c. Mengambil manfaat dari kecenderungan dan pembawaan anak-anak

dalam rangka pendidikan akhlak.31

Demikianlah beberapa metode yang dapat digunakan dalam

pendidikan dan pembinaan akhlak, disamping itu faktor situasi dan

kondisi juga harus diperhatikan sehingga metode dapat efektif dan proses

belajar-mengajar dapat terlaksana dengan baik

B. Tingkah Laku Peserta Didik

1. Pengertian Tingkah Laku Peserta Didik

Kata tingkah laku terdiri dari dua kata, “tingkah” dan “laku”.

“Tingkah” memiliki arti olah perbuatan yang aneh-aneh atau yang tidak

sewajarnya. Dan “laku” yang berarti perbuatan, kelakuan, cara

menjalankan atau berbuat.32

Sedangkan tingkah laku dalam pengertian yang sangat luas, yakni

tingkah laku tidak hanya mencakup kegiatan motoris saja, seperti

berbicara, berjalan, lari-lari, berolah raga, bergerak dan lain-lain,

akan tetapi juga membahas macam-macam fungsi seperti melihat,

mendengar, mengingat, berpikir, fantasi, pengenalan kembali,

penampilan emosi- emosi dalam bentuk tangis atau senyum.33

Menurut Sarlito Wirawan Sarwono tingkah laku merupakan

perbuatan manusia yang tidak terjadi secara sporadis (timbul dan hilang

disaat-saat tertentu), tetapi selalu ada kelangsungan (kontinuitas)

antara satu perbuatan dengan perbuatan berikutnya.34

31 Tadjab, Muhaimin, Mujib, Abd., Dimensi-Dimensi Studi Islam, (Surabaya: Karya

Abditama, 1994), hal. 245. 32 Muhammad Ali, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern (Jakarta: Pustaka Amani)

Hlm. 210. 33 Mahfudh Shalahuddin, Pengantar Psikologi Umum (Surabaya: Sinar Wijaya, 1986),

hal. 49 34 Sarlito Wirawan Sarwono, Pengantar Umum Psikologi (Jakarta: Bulan Bintang, 1986),

hal. 24

Page 34: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

24

Sedangkan pendapat Al-Ghazali tentang definisi tingkah laku

adalah sebagai berikut:

a. Tingkah laku itu mempunyai penggerak (motivasi), pendorong,

tujuan dan objektif.

b. Motivasi itu bersifat dari dalam yang muncul dari diri manusia

sendiri, tetapi ia dirangsang dengan rangsangan-rangsangan luar, atau

dengan rangsangan-rangsangan dalam yang berhubungan dengan

kebutuhan- kebutuhan jasmani dan kecenderungan-kecenderungan

alamiah, seperti rasa lapar, cinta, dan takut kepada Allah.

c. Menghadapi motivasi-motivasi manusia mendapati dirinya

terdorong untuk mengerjakan sesuatu.

d. Tingkah laku ini mengandung rasa kebutuhan dengan perasaan

tertentu dan kesadaran akal terhadap suasana tersebut.

e. Kehidupan psikologis adalah suatu perbuatan dinamis dimana

berlaku interaksi terus-menerus antara tujuan atau motivasi dan

tingkah laku.

f. Tingkah laku itu bersifat individual yang berbeda menurut

perbedaan faktor-faktor keturunan dan perolehan atau proses belajar

dari sejak manusia itu dilahirkan.

g. Tampaknya tingkah laku manusia menurut Al-Ghazali ada

dua tingkatan. Yang pertama manusia berdekatan dengan semua

makhluk hidup, sedangkan yang kedua ia mencapai cita-cita idealnya

dan mendekatkan kepada makna-makna ketuhanan dan tingkah laku

malaikat.35

Dari beberapa pengertian masalah tingkah laku tersebut, maka

dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkah laku merupakan suatu aktifitas

yang timbul dari dalam diri kita sendiri karena ada respon dari luar

sehingga terbentuklah tingkah laku yang positif atau sebalinya tingkah

laku yang negatif.

35 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1988)

Hlm. 274-275

Page 35: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

25

2. Macam – Macam Tingkah Laku Peserta Didik

Pembahasan mengenai macam-macam tingkah laku, akan dapat

memperjelas bagaimana siswa mengembangkan perbuatannya. Adapun

menurut Hasan Langgulung membedakan dua macam tingkah laku antara

lain sebagai berikut:

a. Tingkah laku intelektual atau yang tinggi

Adalah sejumlah perbuatan yang dikerjakan seseorang yang

berhubungan dengan kehidupan jiwa dan intelektual.

b. Tingkah laku mekanistis atau refleksif.

Adalah respons-respons yang timbul pada manusia secara makanistis

dan tetap, seperti kedipan mata sebab kena cahaya, dan gerakan-

gerakan rambang seperti menggerakkan kedua tangan dan kaki secara

terus-menerus tanpa aturan.36

Menurut R. Soetarno tingkah laku yang akan digolongkan ialah

tingkah laku yang menunjukkan ciri kepribadian. Dalam hubungannya

dengan macam-macam tingkah laku, salah satu unsur yang penting yaitu

seorang siswa dapat menyeimbangkan antara tingkah laku yang dihasilkan

untuk dirinya dan tingkah laku yang dihasilkan untuk orang lain yang

akhirnya dapat bermanfaat bagi lingkungannya, khususnya bagi dirinya

sendiri.37

Dijelaskan secara terperinci mengenai pembagian tingkah laku

berdasarkan pengaruhnya, yaitu:

a. Tingkah Laku Positif

Tingkah laku positih dalam hal ini meliputi:

1) Tingkah laku ingin tahu yang sangat tinggi terhadap sesuatu yang

dilihatnya.

2) Tingkah laku cepat belajar dimana seseorang dengan cepat mampu

36 Hasan Langgulung, Asas-Asas Pendidikan Islam (Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1988)

Hlm. 275 37 R. Soetarno, Psikologi Sosial, (Yogyakarta: Kanisius, 1989), hal. 55.

Page 36: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

26

menangkap perkara yang baru dipelajari

3) Tingkah laku pintar cerdas dimana senantiasa cerdas dan pantas

dalam menggunakan otak dan berfikir

4) Tingkah laku proaktif dimana seseorang menunjukkan sikap

kesungguhan atau sikap maju kedepan dibandingkan dengan

teman-temannya yang lain.

b. Tingkah Laku Negatif

Tingkah laku negatif dalam hal ini meliputi:

1) Tingkah laku yang menghalang (bergantung) yang mana akan

mengganggu bahkan membahayakan dirinya sendiri.

2) Kebimbangan dimana rasa takut, ragu, tidak percaya diri menjadi

hal yang menggangunya.

3) Pergantungan berlebihan, dimana seseorang selalu berharap akan

bantuan seseorang kelompoknya.

4) Pengunduran diri atau lebih dikenal dengan sifat malu dalam

bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya

5) Pengasingan diri dimana seseorang merasa lingkungan yang ada

disekitarnya tidak cocok dengan dirinya.

c. Tingkah Laku Mengganggu

Tingkah laku mengganggu ini berhubungan dengan sikap yang

nantinya akan membahayakan diri dan orang disekitarnya, diantaranya:

1) Hiperaktif, dimana seseorang bersikap secara berlebihan dan lepas

kontrol (kendali)

2) Kelakuan nakal bahkan mengarah pada bully atau mengintimidasi

orang lain baik secara langsung maupun tidak langsung.

3) Egois dimana merasa apa yang ia lakukan adalah hak mutlaknya

sebagai seorang manusia walau merugikan pihak lain.

3. Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Peserta Didik

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku siswa berlangsung

secara berangsur-angsur, bukanlah yang sekali melainkan sesuatu yang

Page 37: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

27

berkembang. Oleh karena itu, pembentukan tingkah laku merupakan suatu

proses. Apabila akhir dari perkembangan yang dialami para remaja

berlangsung dengan baik maka akan menghasilkan suatu tingkah

laku yang baik pula.

Tingkah laku itu disebut baik apabila faktor-faktor yang

mempengaruhinya berjalan seimbang, dimana terdapat faktor intern,

ekstern dan lingkungan yang akan membentuk tingkah laku remaja.

Agama Islam telah mengajarkan kepada semua pemeluknya

agar menjadikan dirinya sebagai manusia yang berjiwa suci,

memiliki kepribadian yang luhur, lebih dari itu agar menjadikan

dirinya sebagai manusia yang berguna bagi dirinya sendiri dan orang

lain.38

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan tingkah laku

manusia, diantaranya:

a. Faktor Internal

Tingkah laku manusia adalah corak kegiatan yang sangat dipengaruhi

oleh faktor yang ada dalam dirinya. Faktor-faktor intern yang

dimaksud antara lain:

1) Jenis Ras atau Keturunan

Setiap ras yang ada di dunia memperlihatkan tingkah laku yang

khas. Tingkah laku khas ini berbeda pada setiap ras, karena

memiliki ciri-ciri tersendiri. Ciri perilaku ras di Medan antara lain

bertemperamen keras. Ciri perilaku ras di daerah Jawa atau Sunda

dengan lemah lembutnya. Demikian pula beberapa ras lain

memiliki ciri perilaku yang berbeda pula.

2) Jenis Kelamin

Perbedaan perilaku berdasarkan jenis kelamin antara lain cara

berpakaian, melakukan pekerjaan sehari-hari, dan pembagian

tugas pekerjaan. Perbedaan ini bisa dimungkikan karena faktor

38 Kusmiati, Sri. Dasar – Dasar Perilaku dan Perubahan Manusia. (Jakarta: DepKes RI,

1999), hal. 27

Page 38: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

28

hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian tugas. Wanita

seringkali berperilaku berdasarkan perasaan, sedangkan laki-laki

cenderug berperilaku atau bertindak atas pertimbangan rasional.

3) Sifat Fisik

Kretschmer Sheldon membuat tipologi perilaku seseorang

berdasarkan tipe fisiknya. Misalnya, orang yang pendek, bulat,

gendut, wajah berlemak adalah tipe piknis. Orang dengan ciri

demikian dikatakan senang bergaul, humoris, ramah dan banyak

teman.39

4) Kepribadian

Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang

terhimpun dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta

menyesuaikan diri terhadap segala rangsang baik yang datang dari

dalam dirinya maupun dari lingkungannya. Sehingga corak dan

kebiasaan itu merupakan suatu kesatuan fungsional yang khas

untuk manusia itu. Dari pengertian tersebut, kepribadian seseorang

jelas sangat berpengaruh terhadap perilaku sehari-harinya

5) Intelegensia

Intelegensia adalah keseluruhan kemampuan individu untuk

berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif. Bertitik tolak

dari pengertian tersebut, tingkah laku individu sangat dipengaruhi

oleh intelegensia. Tingkah laku yang dipengaruhi oleh intelegensia

adalah tingkah laku intelegen di mana seseorang dapat bertindak

secara cepat, tepat, dan mudah terutama dalam mengambil

keputusan.

6) Bakat

Bakat adalah suatu kondisi atau keadaan pada seseorang yang

memungkinkannya dengan suatu latihan khusus mencapai suatu

39 Purwanto, Heri. Pengantar Perilaku Manusia Untuk Pendidikan. (Jakarta: EGC Press,

1999), hal 65.

Page 39: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

29

kecakapan, pengetahuan dan keterampilan khusus, misalnya

berupa kemampuan memainkan musik, melukis, olah raga, dan

sebagainya

b. Faktor Eksternal

1) Pendidikan

Inti dari kegiatan pendidikan adalah proses belajar mengajar. Hasil

dari proses belajar mengajar adalah seperangkat perubahan

perilaku. Dengan demikian pendidikan sangat besar pengaruhnya

terhadap perilaku seseorang. Seseorang yang berpendidikan tinggi

akan berbeda perilakunya dengan orang yang berpendidikan

rendah.

2) Agama

Agama akan menjadikan individu bertingkah laku sesuai dengan

norma dan nilai yang diajarkan oleh agama yang diyakininya

sepenuh hati.

3) Kebudayaan

Kebudayaan diartikan sebagai kesenian, adat istiadat atau

peradaban manusia. Tingkah laku seseorang dalam kebudayaan

tertentu akan berbeda dengan orang yang hidup pada kebudayaan

lainnya, misalnya tingkah laku orang Jawa dengan tingkah laku

orang Papua.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu,

baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan

berpengaruh untuk mengubah sifat dan perilaku individu karena

lingkungan itu merupakan lawan atau tantangan bagi individu

untuk mengatasinya. Individu terus berusaha menaklukkan

lingkungan sehingga menjadi jinak dan dapat dikuasainya.

5) Sosial Ekonomi

Page 40: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

30

Status sosial ekonomi seseorang akan menentukan tersedianya

suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga

status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi perilaku seseorang.40

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku siswa,

menurut Zakiah Daradjat ada tiga faktor antara lain sebagai berikut:

a. Faktor Intern

Yang paling kelihatan dalam faktor intern disini adalah

pertumbuhan jasmani yang cepat. Artinya perubahan cepat yang terjadi

pada fisik remaja, berdampak pula pada sikap dan perhatiannya

terhadap dirinya. Ia menuntut agar orang dewasa memperlakukannya

tidak lagi seperti kanak-kanak. Sementara itu, ia merasa belum mampu

mandiri dan masih memerlukan bantuan orang tua untuk membiayai

keperluan hidupnya. Juga pertumbuhan dan perkembangan kecerdasan,

menyebabkan terjadinya perubahan kemampuan berpikir pada remaja,

perubahan menanggapi keadaan, dan perubahan sikap terhadap dirinya,

terhadap orang lain, terhadap keadaan sekitar dan masyarakat

lingkungan, yang tidak jarang membawa hal-hal yang negatif terhadap

remaja.

b. Faktor Ekstern

Disinilah letak bahaya dan ancaman terhadap kehidupan

para remaja yang sedang mulai tumbuh, yang sedang menatap hari

depan yang diharapkan dan dicita-citakannya. Kemajuan ilmu

pengetahuan dan teknologi pada dasarnya baik dan berguna bagi

kemajuan bangsa. Tetapi kemajuan IPTEK itu telah ditumpangi dan

disalahgunakan oleh sebagian manusia yang serakah yang tidak

beragama atau kehidupannya ditentukan oleh hawa nafsu. Secara

tidak terasa, para remaja terbawa oleh arus yang sering didengar dan

disaksikan dalam acara kebudayaan yang ditayangkan oleh media

40 Purwanto, Heri. Pengantar Perilaku Manusia Untuk Pendidikan. (Jakarta: EGC Press,

1999), hal 66-67.

Page 41: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

31

elektronik.

c. Faktor Lingkungan

Faktor keluarga merupakan faktor yang paling penting dalam

mempengaruhi tingkah laku siswa. Apabila faktor negatif yang datang

dari keluarga, misalnya orang tua tidak rukun, sering bertengkar

dihadapan anak, akibatnya remaja mengalami keterbelakangan

kecerdasan, kegoncangan emosi akibat tekanan perasaan, kehilangan

rasa kasih saying dan sebagainya.

Maka usaha keluarga adalah mencari jalan preventif

(pencegahan), kuratif (penyembuhan), dan konstruktif (pembinaan).

Sehingga para remaja menjadi manusia yang teguh imannya, kokoh

pendiriannya, terpuji akhlaknya dan tinggi semangatnya untuk

membangun bangsa dan masyarakatnya kepada kehidupan bahagia

yang diridhai oleh Allah SWT.41

Berdasarkan pendapat dari para ahli tersebut di atas, dapat

penulis ambil kesimpulan bahwa pembentukan dan perubahan tingkah

laku yang dialami siswa dipengaruhi oleh ketiga faktor yaitu faktor

yang diperoleh dari dalam diri siswa itu sendiri, faktor yang diperoleh

dari luar siswa dan faktor yang diperoleh dari lingkungan siswa

tersebut. Maka hubungan antara faktor yang satu dengan faktor yang

lain sangatlah mempengaruhi

C. Pengaruh Pendidikan Akhlak Terhadap Tingkah Laku Siswa

Pendidikan akhlak merupakan sub mata pelajaran yang harus diajarkan

di sekolah-sekolah yang dimulai dari Sekolah Dasar sampai Perguruan

Tinggi dan pendidikan tersebut sudah tentu untuk mencapai tujuan.

Sesungguhnya tujuan pendidikan akhlak adalah identik dengan tujuan hidup

setiap muslim, yaitu menginginkan hidup bahagia di dunia dan akhirat.

Demikian pula dengan perkembangan para remaja yang merupakan

masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa, sehingga pada masa

41 Zakiah Daradjat, Remaja Harapan Dan Tantangan, (Jakarta: Ruhama, 1995), hal. 46-60

Page 42: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

32

peralihan tersebut seorang remaja akan mengalami perkembangan dan

perubahan dalam menentukan hak dan kewajiban serta tanggung jawab

terhadap kehidupan pribadi dan masa depannya.

Untuk itu, para remaja wajib mendapatkan bimbingan serta arahan dari

pendidik atau orang tua dalam mencari dan menumbuhkan nilai-nilai luhur

demi membentuk identitas dirinya menuju kematangan pribadi. Disinilah

penanaman akhlak diutamakan agar mereka tidak mengalami kegoncangan

pikiran dan jiwanya dalam menentukan solusi atas problem yang dihadapi

para remaja. Maka pendidikan yang pertama dan utama adalah

pembentukan keyakinan kepada Allah SWT yang diharapkan dapat

melandasi sikap, tingkah laku dan kepribadian siswa.

Dari para ahli pendidikan Islam telah sepakat bahwa maksud dari

pendidikan dan pengajaran bukanlah memenuhi otak anak didik dengan

segala macam ilmu yang belum mereka ketahui, tetapi maksudnya ialah

mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa fadhilah

(keutamaan), membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi,

mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya ikhlas

dan jujur.42

Selanjutnya untuk mewujudkan tingkah laku yang positif maka

diperlukan keseriusan pembentukan kepribadian sebagai hasil pendidikan,

sehingga perwujudan kepribadian muslim, kemajuan masyarakat dan budaya

akan dapat terealisasikan melalui sarana-sarana pendidikan yang dalam hal

ini adalah pendidikan akhlak. Karena dengan menanamkan nilai-nilai agama

akan sangat membantu terbentuknya kepribadian dan tingkah laku siswa

kelak pada masa dewasa. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

pendidikan dan pembinaan akhlak adalah usaha yang diarahkan kepada

pembentukan tingkah laku siswa yang sesuai dengan ajaran Islam,

dalam berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam serta bertanggung jawab sesuai

dengan nilai-nilai Islam.

42 Al-Abrasyi, Mohd. Athiyah, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, (Ja kar ta : Bulan

Bintang, 1984), hal. 11.

Page 43: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

33

Disamping itu pendidikan akhlak tidak hanya sekedar diketahui dan

dimilki oleh para remaja, melainkan lebih dari itu pendidikan dan

pembinaan akhlak harus dihayati dengan baik dan benar. Sebab bila

pendidikan dan pembinaan akhlak telah dimiliki, dimengerti, dan dihayati

dengan baik dan benar, maka kesadaran seseorang akan hak dan

kewajibannya sebagai hamba Allah akan muncul secara sendirinya. Hal ini

akan muncul dalam pelaksanan ibadah, tingkah laku, sikap dan perbuatan

serta perkataannya sehari-hari.

Dan apabila pendidikan akhlak tersebut sudah tertanam dan

menjadi dasar dalam jiwa remaja, maka ia akan menjadi kekuatan batin

yang dapat melahirkan tingkah laku positif dalam kehidupannya. Sehingga

para remaja akan selalu optimis menghadapi masa depan, selalu tenang

dalam mencari solusi atas masalah yang dihadapi, dan tidak takut terhadap

apapun kecuali kepada Allah SWT. Selain itu mereka akan selalu rajin

melakukan ibadah dan perbuatan baik, serta tingkah laku positif lainnya yang

tidak hanya bermanfaat bagi dirinya tetapi bermanfaat pula untuk masyarakat

dan lingkungannya.

Maka dari itu, yang terpenting dalam mengembangkan dan membentuk

potensi yang dimiliki seorang remaja adalah agar para remaja

mengalami suatu perubahan baik aspek kognitif, afektif, maupun

psikomotorik. Berkumpulnya potensi dalam diri remaja tersebut akan

menjadikan dia pribadi yang utuh, seimbang dan selaras. Demikian citra

pribadi muslim yang ternyata identik dengan tujuan pendidikan Islam yaitu

menciptakan manusia yang berakhlak Islam, beriman, bertaqwa dan

meyakininya sebagai suatu kebenaran serta berusaha dan mampu

membuktikan kebenaran tersebut melalui akal, rasa, feeling di dalam

seluruh perbuatan dan tingkah laku sehari-hari.43

Namun juga dasar agama Islam merupakan fondasi utama dari

keharusan berlangsungnya pendidikan akhlak. Karena ajaran Islam bersifat

43 Zakiah Daradjat. Islam Untuk Disiplin Ilmu Pendidikan. (Jakarta: Bulan Bintang, 1987),

hal. 137

Page 44: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

34

yang mengandung aturan-aturan yang mengatur seluruh aspek kehidupan

manusia dalam hubungannya dengan khaliqnya, juga dalam muamalah,

masalah berpakaian, jual beli, aturan budi pekerti yang baik dan sebagainya.

Hal ini tentu memberi nilai positif dalam pembentukan tingkah laku siswa.

Oleh sebab itu, para remaja yang merupakan tumpuhan harapan masa

depan bangsa dan agama sangat penting dalam jiwanya tersebut ditanamkan

nilai-nilai pendidikan akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pengaruh

pendidikan akhlak pada tingkah laku siswa dapat dikatakan berguna dan

bermanfaat seumur hidup apabila dapat diimplementasikan kedalam

kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu terwujudlah usaha tolong-

menolong antara individu dan masyarakat untuk mewujukan pengabdian

kepada Allah SWT. Maka para pendidik atau orang tua harus selalu

membimbing dan mengarahkan peserta didik menjadi warga Negara yang

baik dan bertanggung jawab yaitu dengan jalan mendidik dan menanamkan

nilai-nilai ilmu pengetahuan dan keagamaan

D. Penelitian Yang Relevan

Adapun penelitian yang relevan dengan penelitian yang penulis

lakukan, diantaranya:

1. Rachmi Ardila Putri. Penerapan Pendidikan Akhlak Bagi Anak Usia Dini.

Malang : Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu

Tarbiyah, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, 2008.

Kesamaan penelitian tersebut diatas dengan yang penulis lakukan

terletak pada metode penelitian yang sama-sama menggunakan kuantitatif

dengan pendekatan analisis deskriptif. Selain itu bidang studi yang sama

juga menjadi kesamaan antara penulis dengan judul diatas, yaitu akhlak.

Adapun perbedaan dari judul penelitian diatas dengan penulis

terletak pada objek penelitian, dimana judul yang bersangkutan berfokus

pada anak usia dini, sedangkan penulis memfokuskan pada peserta didik

dari tingkat Madrasah Aliyah (MA).

Page 45: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

35

2. Moh. Nor Khairudin. Hubungan Aqidah Akhlak dengan Terhadap Sikap

Siswa (Studi Sampel di MTs. Pandaan Kabupaten Pasuruan, Jawa

Timur). Malang: Jurusan Pendidikan Agama Islam, Universitas Islam

Negeri Riau, 2010.

Adapun kesamaan penelitian yang bersangkutan dengan penulis

adalah sama-sama menggunakan metodologi penelitian yang sama, yaitu

kuantitatif dengan pendekatak deskriptif analisis.

Sedangkan perbedaan dari judul penelitian diatas dengan penulis

terletak pada objek penelitian, dimana judul yang bersangkutan diatas

berfokus pada siswa di tingkat Madrasah Tsanawiyah, sedangkan penulis

berfokus pada peserta didik tingkat Madrasah Aliyah. Selain itu, penulis

lebih memfokuskan pada materi akhlak guna memperkuat isi dalam

tulisan ini.

E. Hipotesa

Menurut asal usulnya hipotesa berarti sesuatu kesimpulan atau

pendapat yang masih kurang (hypo berarti kurang dari, sedangkan thesis

berarti pendapat). Jadi kesimpulan itu belum final (proto conclution) karena

masih harus dibuktikan. Setelah terbukti kebenarannya, hipotesa berubah

menjadi tesa. Kemudian menurut Marzuki hipotesa adalah dugaan yang

mungkin benar, atau mungkin juga salah. Dia akan ditolak jika salah atau

palsu, dan akan diterima jika fakta-fakta membenarkannya.44

Adapun hipotesa yang akan diajukan dalam penelitian ini ada dua,

yaitu:

1. Hipotesa Kerja (Ha) Ada pengaruh pendidikan akhlak terhadap tingkah laku siswa di MTs

An-Najah Jakarta Selatan. 2. Hipotesa Nol (Ho)

Tidak ada pengaruh pendidikan akhlak terhadap tingkah laku siswa di

MTs An-Najah.

44 Marzuki. , Metodologi Riset (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi, 1983, hal. 35.

Page 46: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

36

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Bab Pertama, merupakan bab pendahuluan yang meliputi latar belakang

masalah, identifikasi masalah yang bersumber pada latar belakang

masalah yang di ungkap, rumusan masalah, tujuan penelitian dan

manfaat penelitian.

2. Bab Kedua, merupakan kajian teori yang meliputi pengertian pendidikan

akhlak, dasar dan tujuan pendidikan akhlak, ruang lingkup pendidikan

akhlak, dan metode pendidikan akhlak. Selain itu pada bab ini juga akan

dibahas tentang pengertian tingkah laku siswa, macam-macam tingkah

laku siswa, faktor-faktor yang mempengaruhi tingkah laku siswa, serta

pengaruh pendidikan dan pembinaan akhlak terhadap tingkah laku peserta

didik.

3. Bab Ketiga, merupakan gambaran dari metodologi penelitian yang

meliputi tempat dan waktu penelitian, metode dan pendekatan dalam

penelitian, teknik pengumpulan data dan penjelasannya, serta teknis

analisis data.

4. Bab Keempat, merupakan gambaran dari objek penelitian yang penulis

lakukan, mulai dari latar belakang berdirinya sekolah, lokasi penelitian,

visi dan misi, keadaan sekolah dan sebagainya guna menunjang

pembahasan selanjutnya dalam bab ini. Selain itu terdapat pembahasan

dan analisis dari peneltian yang telah penulis lakukan.

5. Bab Kelima, merupakan bab akhir dalam penulisan ini yang terdiri dari

kesimpulan dan saran.

Page 47: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini akan penulis fokuskan pelaksanaannya di

Madrasah Tsanawiyah An-Najah dan Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta untuk memperluas teori ilmiah guna menunjang hasil penelitian yang

penulis lakukan. Adapun waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan

Desember 2016 sampai Februari 2017.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh

bersifat empiris dengan kriterianya yaitu, valid, reliabel dan obyektif. Dalam

penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian kualitatif.

Metode kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada

filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrumen kunci, pengambilan sampel sumber data dilakukan secara

purposive dan snowball, teknik pengumpulan dengan trianggulasi

(gabungan), analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil pebelitian

kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.1

Dalam metode penelitian kualitatif, penulis menggunakan pendekatan

deskriptif analisis yang dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang

keadaan nyata yang terjadi. Adapun tujuan utama dalam menggunakan

metode dan pendekatan ini adalah untuk menggambarkan suatu keadaan yang

sedang terjadi pada saat penelitian dilakukan.

1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2012), hal. 9.

Page 48: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

37

C. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian. Sedangkan

menurut Sukandarrumidi populasi adalah keseluruhan obyek penelitian baik

terdiri dari benda yang nyata, abstrak, peristiwa ataupun gejala yang

merupakan sumber data dan memiliki karakter tertentu dan sama.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

semua obyek yang akan diteliti yaitu Kepala Madrasah, seluruh guru agama

dan seluruh siswa MTs. An-Najah Jakarta Selatan dengan jumlah 741 siswa.

Yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang

diteliti. Adapun sampel penelitian ini penulis tentukan dengan menggunakan

teknik random sampling yaitu: pengambilan sampel random (acak), peneliti

“mencampur” subyek-subyek didalam populasi, sehingga semua subyek

dianggap sama.2

Dalam artian random sampling mengambil semua individu yang

ada dalam populasi, sehingga semua dianggap sama atau diberi kesempatan

yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel dalam penelitian dan dalam

pelaksanaannya pengambilan sampel tersebut penulis menentukan dahulu

kelas berapa dan apa saja yang akan dijadikan sampel. Sampel ini diambil

15% atau lebih dari keseluruhan jumlah siswa yaitu kira-kira 50 siswa.

Mengenai besar kecilnya sampel siswa yang diambil dalam penelitian

penelitian ini didasarkan pada pendapat yang menyatakan bahwa “untuk

sekedar ancar-ancar apabila subyeknya kurang dari 100 lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya

jika subyeknya besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau

lebih.3

Untuk menentukan besarnya sampel dari populasi yang ada,

peneliti menggunakan rumus slovin dengan rumus:

2 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Sosial (Format-Format Kuantitatif dan

Kualitatif), (Surabaya: Airlangga University Press, 2001), hal. 166 3 Suharsimi Arikunto, Metodologi Penelitian Pendidikan – Sebuah Pendekatan (Edisi

Revisi), (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), hal 112.

Page 49: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

38

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁 𝑒2

Keterangan:

N : Jumlah Populasi

e : Prosen kelonggaran ketidaktelitian atau tingkat kesalahan

(Peneliti menggunakan 15% )

Sehingga bila dihitung menjadi:

𝑛 =𝑁

1 + 𝑁 𝑒2

𝑛 =741

1 + 741(0,15)2

𝑛 =741

16,695

n = 44,38

Untuk penentuan pengambilan sampel ditambah sebanyak 6

sampel dari hasil perhitungan rumus slovin yaitu dengan jumlah 50 sampel.

Hal ini untuk menanggulangi kerusakan atau ketidak validan angket yang

diberikan terhadap sampel penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan

data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.4

Dalam penelitian, banyak variasi teknik pengumpulan data untuk

mendukung dan menjawab masalah yang ada. Adapun teknik pengumpulan

data yang penulis pakai dalam penelitian ini adalah:

4 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method), (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 308.

Page 50: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

39

1. Studi Kepustakaan dan Dokumen

Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan

mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,

catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan

masalah yang akan dipecahkan.5

Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting sekali dalam

metode ilmiah untuk mencari sumber data sekunder yang akan

mendukung penelitian dan untuk mengetahui sampai ke mana ilmu yang

berhubungan dengan penelitian telah berkembang, sampai ke mana

terdapat kesimpulan dan degeneralisasi yang pernah dibuat.

Studi kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah

seorang peneliti menetapkan topic penelitian, langkah selanjutnya adalah

melakukan kajian yang berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan

topik penelitian. Dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan

informasi sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan.

Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal, majalah,

hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-sumber lainnya

yang sesuai (internet, koran dll). Bila kita telah memperoleh kepustakaan

yang relevan, maka segera untuk disusun secara teratur untuk

dipergunakan dalam penelitian. Oleh karena itu studi kepustakaan

meliputi proses umum seperti: mengidentifikasikan teori secara

sistematis, penemuan pustaka, dan analisis dokumen yang memuat

informasi yang berkaitan dengan topik penelitian.6

Adapun tujuan dan manfaat dari studi kepustakaan, adalah sebagai

berikut:

a. Menemukan suatu masalah untuk diteliti.

b. Mencari informasi yang relevan dengan masalah yang akan diteliti.

c. Mengkaji beberapa teori dasar yang relevan dengan masalah yang

akan diteliti.

5 Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), hal. 111. 6 Muhammad Nazir, Metode Penelitian, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988), hal. 112.

Page 51: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

40

d. Untuk membuat uraian teoritik dan empirik yang berkaitan dengan

faktor, indikator, variable dan parameter penelitian yang tercermin di

dalam masalah-masalah yang ingin dipecahkan.

e. Memperdalam pengetahuan peneliti tentang masalah dan bidang

yang akan diteliti.

f. Mengkaji hasil-hasil penelitian terdahulu yang ada kaitannya dengan

penelitian yang akan dilakukan. Artinya hasil penelitian terdahulu

mengenai hal yang akan diteliti dan atau mengenai hal lain yang

berkaitan dengan hal yang akan diteliti.

g. Mendapat informasi tentang aspek-aspek mana dari suatu masalah

yang sudah pernah diteliti untuk menghindari agar tidak meneliti hal

yang sama.7

2. Observasi

Menurut Burhan Bungin metode observasi adalah kegiatan

keseharian manusia dengan menggunakan pancaindra mata sebagai alat

bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman,

mulut, dan kulit.8

Metode ini penulis gunakan untuk mengamati kondisi fisik dan

non fisik yang berupa gedung, sarana dan prasarana penunjang dalam

berjalanannya proses pendidikan dan pembinaan akhlak terhadap peserta

didik di Madrasah Tsanawiyah Negeri An-Najah.

3. Wawancara

Untuk teknik pengumpulan data selanjutnya peneliti menggunakan

wawancara dan dialog secara mendalam (indeph interview) kepada pihak

yang bersangkutan. Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang

7 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi askara, 2009), cet.vi, hal.

78-80. 8 Burhan Bungin, MEtodologi Penelitian Sosial (Format-Format Kuantitatif dan

Kualitatif) (Surabaya: Airlangga University Press, 2001), hal. 142

Page 52: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

41

untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat

dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.9

Sebagai sebuah data, informasi yang diperoleh dari hasil

wawancara harus diubah menjadi laporan tertulis.Laporan tertulis hasil

wawancara berupa laporan tulisan jurnalistik (berita) atau data dalam

bentuk ringkasan.

Dalam hal ini penulis menggunakan jenis wawancara terstruktur.

Dalam melakukan wawancara, peneliti telah menyiapkan instrument

penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif

jawabannya pun telah disiapkan.10

Tujuan wawancara pada penelitian ini adalah untuk melengkapi

informasi yang telah diperoleh dari studi kepustakaan. Wawancara akan

dilakukan terhadap orang yang berkompeten dalam bidang agama Islam,

terutama yang memiliki pandangan luas terhadap konsep pendidikan dan

pembinaan akhlak terhadap anak, sesuai dengan judul dalam penelitian

ini.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil studi kepustakaan atau dokumentasi dan

wawancara, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit – unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam

pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain.11

Untuk menganalisis data yang bersifat kuantitatif, dalam pengolahan

datanya penulis menggunakan SPSS 10.0 for windows dengan analisis data

descriptive statistics frequencies.

9 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method), (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.

316 10Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method), (Bandung: Alfabeta, 2011), hal.

318. 11 Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method), (Bandung: Alfabeta, 2011),

hal. 333.

Page 53: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

42

Selanjutnya setelah data diperoleh dan dikumpulkan, maka data

diklasifikasikan dan dianalisis. Dalam penelitian ini digunakan teknik analisa

data “Product Moment” yaitu mencari hubungan antara pendidikan akhlak

dengan tingkah laku siswa di Madrasah Tsanawiyah An-Najah.

Adapun rumus produk moment yang penulis gunakan adalah sebagai

berikut:

𝑟𝑥𝑦 =Σ = 𝑥𝑦

√(∑ 𝑥2) (∑ 𝑦2)

Keterangan:

𝑟𝑥𝑦 = Angka indeks korelasi

𝑥2 = Jumlah deviasi skor x setelah terlebih dahulu dikuadratkan

𝑦2 = Jumlah deviasi skor y setelah terlebih dahulu dikuadratkan.

Page 54: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Latar Belakang Objek Penelitian

1. Sejarah Singkat Madrasah

MTs. Annajah adalah sebuah nama yang dicetuskan oleh beberapa

pengurus Yayasan Kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI). Nama MTs.

Annajah ini telah melewati beberapa tahap perubahan. Pertama kali, nama

MTs. Annajah adalah Madrasah Raudhatul Athfaal yang didirikan atas

prakarsa KH. Abdillah (Alm) dan tokoh masyarakat sekitar Petukangan

pada tahun 1960.Madrasah ini adalah suatu lembaga pendidikan dasar dan

menengah yang bersifat agamais.

Pada tahun 1964, Madrasah Raudhatul Athfaal ini berganti nama

lagi menjadi Madrasah Daarun Najah yang berpusat di Kelurahan

Petukangan. Pada tahun 1974 ada keinginan beberapa pengurus YKMI,

yakni KH. Abdillah Amin (Alm), Drs. H. Komaruzzaman (Alm), Drs. H.

Abdul Manaf (Alm), Drs. Hafidz Dasuki, MA., H. Syatin (Alm), H.

Kosim (Alm), dan Drs. Arsyad Siagian, untuk mendirikan Pondok

Pesantren Darunnajah di Kelurahan Ulujami. Keinginan ini dalam rangka

untuk menampung para siswa dari Daarun Najah Petukangan yang

merupakan cikal bakal santri Pondok Pesantren Darunnajah Ulujami,

yang ada saat ini.

Dengan seiring waktu, perkembangan selanjutnya terjadi pada

tanggal 1 April 1985 dengan Akte Notaris R. Soerojo Wongsowidjoyo,

SH. No. 21 tertanggal 12 April 1985, berdirilah Yayasan Annajah yang

berdomisili di Kelurahan Petukangan Selatan, Jakarta.

BerdirinyaYayasan Annajah ini, merupakan kelanjutan dari

Yayasan kesejahteraan Masyarakat Islam (YKMI). Selain itu, dengan

adanya dualisme nama Darunnajah Ulujami dan Daarun Najah

Petukangan, maka pada tanggal 1 Muharram 1427 H bertepatan dengan

31 Januari 2006 M, diadakan rapat pengurus yayasan dan para kepala

Page 55: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

44

sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Annajah serta tokoh

masyarakat sekitar Petukangan. Rapat ini membahas tentang perubahan

nama lembaga pendidikan Daarun Najah Petukangan menjadi Annajah

Petukangan. Sejak saat itulah MTs. Annajah Petukangan mulai dikenal.

Adapun profil dan gambaran singkat tentang madrasah ini adalah

sebagai berikut:

Nama Sekolah : MTs Annjah Jakarta

Nama Kepala Madrasah : Drs. Sam’unal Ghozi

Nomor Pokok Sekolah : 20102757

Nomor Statistik Madrasah : 121231740009

Alamat Sekolah

Kecamatan : Petukangan Selatan

Kabupaten/Kota : Jakarta Selatan

Provinsi : DKI Jakarta

Kode Pos : 12270

Telepon/fax : (021) 737 4045

Status Sekolah : Swasta

Nama Yayasan : Annjah

No. Akte Pendirian : Kd.09.01/4/PP.004/61.70/2009

Tahun Berdiri : 1985

Luas Tanah Sekolah : 2.887 m2

Luas Bangunan Sekolah : 1.618 m2

Status Tanah : Sertifikat

Nomor Sertifikat Tanah : 09.04.1.01433

Akreditasi BAN/Tahun : Terakreditasi A/2009

Sejak berdirinya hingga kini sudah banyak Tokoh Masyarakat dan

Tokoh Nasional yang menjadi tenaga pengajar di Yayasan Annajah,

antara lain; KH. Abdillah Amin, KH. Aulani, Prof. DR. Nurcholis Majid,

Drs. KH. Abdullah Syukri Zarkasyi, MA, KH. Mahrus, Drs. H. Hafidz

Dasuki, MA. Prof. DR. H. Ahmad Syadali, Drs. H. Abdurrohiim Hidayat

Page 56: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

45

dan tokoh lainnya. Yayasan Annajah yang terdiri dari Raudhatul Athfal/

TK, Madrasah Ibtidaiyah setara Sekolah Dasar Islam, Madrasah

Tsanawiyah setara SMP & Madrasah Aliyah setara SMA berkembang

pesat dan telah memiliki ribuan alumnus yang tersebar di pelosok tanah

air.

2. Visi dan Misi serta Tujuan

1. Visi MTs. An-Najah

Adapun Visi dari MTs An-Najah adalah “Unggul Dalam Iman dan

Taqwa, Kompetitif dalam Ilmu dan Teknologi.”

2. Misi MTs. An-Najah

Adapun misi dari MTs. An-Najah adalah sebagai berikut:

a. Menyiapkan siswa yang unggul dalam iman dan taqwa

b. Menyiapkan siswa yang berbudaya islami dan berakhlakul

karimah

c. Menyiapkan siswa yang disiplin, kreatif dan inovatif

d. Menyiapkan siswa yang berkualitas dan mampu bersaing dalam

ilmu dan teknologi.

3. Tujuan MTs. An-Najah

Adapun tujuan MTs. An-Najah adalah sebagai berikut:

a. Membentuk insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.

dalam menjalankan syari’at islam

b. Menumbuhkan pemahaman dan pengalaman terhadap ajaran agam

Islam sehingga terbangun siswa yang kompeten dan berakhlak

mulia

c. Membiasakan siswa patuh dan taat terhadap orang tua dan guru

d. Membentuk siswa yang dapat melaksanakan tata tertib sekolah

e. Menumbuhkan dan mendorong keunggulan dalam penerapan ilmu

dan teknologi

Page 57: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

46

f. Unggul dalam perolehan nilai Ujian Nasional

g. Mampu bersaing dalam Olimpiade sains dan matematika

3. Gambaran Guru dan Tenaga Pendidik

Dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 Pasal 1 tentang guru

dan dosen. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas

utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai,

dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur

pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.1

Berikut adalah nama-nama guru yang mengajar di MTs Annajah

Jakarta beserta para staffnya:

No Nama L/P Pend.

Terakhir

Jabatan/Bid. Study

1. Drs. H. Sam’unal Ghozi L S1. IAIN Kepala Sekolah

2. H. Moh. Yamin, BA. L S1. IAIN Bahasa Inggris

3. Nurhadi, S.Pd L S1. Al-Aqidah Wk. Bid. Kesiswaan

4. Hadromi, S.Ag L S1. IAIN Bahasa Arab

5. Drs. H. Basyaruddin R. L S1. UMJ IPS dan PPKN

6. Drs. Nurali L S1. IAIN Al-Qur’an Hadits,

Aqidah, Fiqih.

7. M. Zuhri, S.Ag L S1. IAIN Bahasa Arab

8. M. Mauludin, S.Pd L S1. IKIP PPKN dan SKI

9. Warsono, S.Pd L S1. IKIP Bahasa Indonesia

10. Mardawi, S.Pd L S1. NIDA TU Keuangan

11. Ahmad Fauzi, S.Pd L S1. UHAMKA Bahasa Indonesia

12. M. Guntur, S.Pd L S1. UHAMKA Bahasa Indonesia

13. Suryadi, S.Thi L S1. UIN Al-Qur’an Hadits,

Fiqih, Sharaf

1http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/guru diakses pada tanggal 29 Maret 2017 jam

06.18

Page 58: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

47

14. Asep Djakamaya L D2. IKIP Penjaskes

15. Tatang, S.Pd L S1. FIK UNJ Penjaskes

16. Fajar Almunawar, S.Pd L S1. PURN. Pustakawan

17. Maudi L PGA TU Administrasi

18. Kholifatul Junaedi L S1. FIK UNJ Lab. Komputer

19. Ulfah Shihah, S.Ei P S1. UIN Wk. Bid. Kurikulum

20. Yunita Titi W., S.Pd P S1. UHAMKA IPA

21. Imawati, S.Pd P S1. UHAMKA Matematika

22. Siti Nur Vadilah, S.Pd P S1. UIN Bahasa Inggris

23. Widiasti Rahayu P., S.Pd P S1. UHAMKA IPA

24. Faridah Indriyani, S.Psi P S1. UIN BP/BK

25. Luthfiah, S.Pd P S1. IAIN Aqidah dan SKI

26. Ilfa Rianti, S.Pd P S1. UMY Bahasa Inggris

27. Yenni Sunarsih, S.Pd P S1. UHAMKA Matematika dan

SBK

28. Virdia Amalia, S.Pd P S1. UIN Bahasa Inggris

29. Kurnia Sari, S.Pd P S1. F.MIPA

UNJ

Matematika dan IPA

30. Lestari Permatasari P

31. Yuyun P Juru Masak

32. Fauzi L Karyawan

33. Mustopa L Karyawan

34. Uda Rusdana L Karyawan

35. Jamal L Keamanan

36. H. Umar L Keamanan

37. Priandasari L Keamanan

Tabel 1.1. Gambaran guru dan tenaga pendidik

Page 59: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

48

4. Gambaran Siswa

Adapun jumlah rombongan belajar dari MTs. An-Najah secara

garis besar adalah sebagai berikut:

Kelas VII : 5 kelas

Kelas VIII : 5 kelas

Kelas IX : 5 kelas

Data siswa tahun ajaran 2016/2017 adalah sebagai berikut:

Jenis Kelamin Kelas

Jumlah VII VIII IX

Laki-laki 81 80 83 344

Perempuan 87 82 73 397

Jumlah 168 162 156 741

Tabel 1.2. Gambaran Siswa

5. Fasilitas, Sarana dan Prasarana Penunjang

a. Jumlah Bangunan dan Fasilitas Belajar

No. Jenis Fasilitas Jumlah Keterangan

1. Ruang Kelas 19 784.8 m2

2. Ruang Kepala Sekolah 1 31.2 m2

3. Ruang Guru 1 62.4 m2

4. Ruang Tata Usaha 1 31.2 m2

5. Ruang Laboratorium:

a. Komputer 1 62.4 m2

b. Fisika 1 62.4 m2

c. Bahasa 1 62.4 m2

6. Ruang Perpustakaan 1 93.6 m2

7. Ruang BP/BK 1 31.2 m2

8. Ruang UKS 1 6 m2

9. Ruang Musik 1 6 m2

Page 60: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

49

10. Ruang Aula 1 225 m2

11. Ruang Osis 1

12. Rumah Dinas 1 6 m2

13. Toilet Guru 2 6 m2

14. Toilet Siswa 10 124.8 m2

15. Kantin 1

16. Asrama 1

Tabel 1.3.1. Bangunan dan Fasilitas Belajar

b. Sarana dan Prasarana

No. Jenis Sarana Jumlah Keterangan

1. Komputer Kantor 3 Milik Sendiri

2. Komputer Siswa 24 Milik Sendiri

3. Printer 2 Milik Sendiri

4. Scan Nilai 1 Milik Sendiri

5. Audio Visual 1 Milik Sendiri

6. Mesin Fax 1 Milik Sendiri

7. Meja Guru 24 Milik Sendiri

8. Meja TU 3 Milik Sendiri

9. Meja dan Kursi Siswa 525 Milik Sendiri

10. LCD/OHP 14 Milik Sendiri

11. Kendaraan Operasional 1 Milik Sendiri

12. AC 21 Milik Sendiri

13. Lapangan (voli, basket,

futsal, badminton) 1

Milik Sendiri

14. Tennis Meja 1 Milik Sendiri

15. Masjid (basement) 1 14x16

16. Tempat Wudhu 1 6x2

17. Karpet atau sajadah 1 14x16

Tabel 1.3.2. Sarana dan Prasarana

Page 61: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

50

B. Deskripsi Penyajian Data Penelitian

Setelah pelaksanaan data berjalan dengan baik sesuai dengan yang

diharapkan. Semua angket dikembalikan dalam keadaan terisi sesuai dengan

petunjuk. Ketika data terkumpul semua, kemudian penulis menyusun dan

mengklasifikasikan sesuai dengan aturan yang ada, yang nantinya akan

dianalisisa untuk menguji hipotesa yang diajukan.

Untuk mengetahui nilai hubungan pendidikan dan pembinaan akhlak

terhadap tingkah laku siswa-siswi di Madrasah Tsanawiyah An-Najah

disajikan 12 pertanyaan dari 2 variabel kepada resonden yang masing-

masing pertanyaan disediakan 5 alternatif jawaban.

Adapun pertanyaan tentang hubungan pendidikan akhlak terhadap

tingkah laku siswa yang diajukan kepada responden dikelompokkan menjadi

beberapa bagian yang akan di uraikan sebagai berikut:

No. Jenis Pertanyaan Jumlah Item No. Angket

1. Yang berhubungan dengan

pendidikan dan pembinaan

Akhlak

6 1-6

2. Yang berhubungan dengan

perubahan tingkah laku

siswa.

6 7-12

Tabel 1.3.2. pernyataan Hubungan pendidikan Akhlak

C. Analisis Data Penelitian

Dengan demikian apabila skor nilai hasil angket tentang hubungan

pendidikan dan pembinaan akhlak terhadap tingkah laku siswa disebarkan

kepada responden kemudian dikaji dan dianalisis pada setiap angket maka

dapat diperinci sebagai berikut

1. Pendidikan dan Pembinaan Akhlak di MTs. An-Najah Jakarta

Selatan.

a. Jawaban siswa tentang aktivitas siswa selama mengikuti bidang studi

akhlak di sekolah.

Page 62: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

51

No. Item Jawaban N F P(%)

1. a. Masuk kelas setiap hari

dengan antusias

b. Mengerjakan tugas bidang

studi akhlak dengan baik

c. Bertanya kepada guru bila

belum memahami

d. Semua

e. Dan lain-lain

50 2

9

4

30

5

4%

18%

8%

60%

10%

JUMLAH 50 100%

Tabel 1.4. Nilai Jawaban Soal 1 Point 1

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas responden

menjawabpilihan D dengan persentasi nilai sebesar 60%, kemudian

disusul dengan 18% responden menjawab dengan jawaban B. Jadi

dapat diketahui bahwa aktifitas siswa selama mengikuti mata

pelajaran akhlak yaitu masuk setiap hari, mengerjakan tugas mata

pelajaran akhlak, dan bertanya kepada guru apabila belum

memahami.

b. Jawaban siswa tentang dorongan yang membuatnya menyukai bidang

studi akhlak.

No. Item Jawaban N F P(%)

2. a. Materinya yang mudah

dipahami

b. Guru yang mahir dalam

menyampaikan materi

c. Penggunaan metode dan

media yang menyenangkan

d. Semua

e. Dan lain-lain

50 22

4

3

21

0

44 8 6

42

0

Page 63: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

52

JUMLAH 50 100%

Tabel 1.5. Nilai Jawaban Soal 1 Point 2

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 22 responden yang

menjawab materinya mudah dipahami (44%), 21 responden yang

menjawab semua (42%) 4 responden yang menjawab guru mahir

dalam menyampaikan meteri yang diajarkan (8%), 3 responden yang

menjawab penggunaan metode dan media pembelajaran yang

menyenangkan (6%), dan yang menjawab dan lain-lain tidak ada

(0%). Jadi dapat diketahui bahwa yang mendorong siswa menyukai

mata pelajaran akhlak adalah materinya mudah dipahami.

c. Jawaban siswa tentang kesulitan yang dialami selama proses belajar

mengajar bidang studi akhlak.

No. Item Jawaban N F P(%)

3. a. Kurang mahir dalam

membaca dan menulis Al-

Qur’an atau hadits

b. Kesulitan dalam

memahami penjelasan

yang disampaikan guru

c. Kesulitan dalam

mengerjakan tugas yang

diberikan guru

d. Semua

e. Dan lain-lain

50 22

11

7

4

6

44%

22%

14%

8%

12%

JUMLAH 50 100%

Tabel 1.6. Nilai Jawaban Soal 1 Point 3

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 22 responden yang

menjawab kurang mahir membaca serta menulis dalil Al-Qur’an dan

Page 64: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

53

Hadist (44%), 11 responden yang menjawab kesulitan dalam

memahami penjelasan guru (22%), 7 responden yang menjawab

kesulitan dalam mengerjakan soal-soal latihan (14%), 4 responden

yang menjawab semua (8%) dan 6 responden yang menjawab dan

lain-lain (12%) yang mana jawabannya adalah sulit menghafal

dalil Al-Qur’an dan hadist, kesulitan berdiskusi, kurang dengar

penjelasan dari guru, penjelasan guru tidak memberikan contoh, soal-

soal latihannya terlalu sulit, dan hafalannya terlalu banyak. Jadi dapat

diketahui bahwa kesulitan siswa ketika mengikuti proses belajar

mengajar akhlak adalah kurang mahir membaca serta menulis dalil Al-

Qur'an dan Hadist.

d. Jawaban siswa tentang metode yang digunakan guru dalam

mengajarkan bidang studi akhlak.

No. Item Jawaban N F P(%)

4. a. Menggunakan metode

ilmiah dengan mengajak

siswa memperhatikan

fenomena yang ada

b. Menghiasi diri dengan

sifat terpuji dan menjauhi

sifat tercela

c. Melalui hikmat, tuntunan

atau nasehat

d. Semua

e. Dan lain-lain

50 9

2

10

29

0

18%

4%

20%

58%

0%

JUMLAH 50 100%

Tabel 1.7. Nilai Jawaban Soal 1 Point 4

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 29 responden yang

menjawab semua (58%), 10 responden yang menjawab melalui

Page 65: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

54

hikmah, tuntunan atau nasehat (20%), dengan memperhatikan

fenomena yang tengah terjadi (18%), 2 responden yang menjawab

menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji dan menjauhkan diri dari

sifat-sifat tercela (4%), dan yang menjawab dan lain- lain tidak ada

(0%). Jadi dapat diketahui bahwa metode yang digunakan oleh guru

dalam pendidikan akhlak yaitu melalui metode ilmiah, dengan

memperhatikan fenomena alam sebagai bukti adanya Allah SWT,

menghiasi diri dengan sifat-sifat terpuji dan menjauhkan diri dari

sifat-sifat tercela, serta melalui hikmah, tuntunan dan nasehat.

e. Jawaban siswa tentang manfaat yang diperoleh setelah mempelajari

bidang studi akhlak

No. Item Jawaban N F P(%)

5. a. Bertambahnya keimanan

dalam diri

b. Lebih memahami diri dan

orang lain

c. Mampu membedakan

sifat terpuji dan tercela

d. Semua

e. Dan lain-lain

50 1

2

12

33

2

2%

4%

24%

66%

4%

JUMLAH 50 100%

Tabel 1.8. Nilai Jawaban Soal 1 Point 5

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 1 responden yang

menjawab bertambahnya keimanan dalam diri (2%), 2 responden yang

menjawab lebih memahami diri dan orang lain dalam kehidupan

sehari-hari (4%), 12 responden yang menjawab terbiasa mengamalkan

akhlak yang terpuji dan menjauhi akhlak yang buruk (24%), 33

responden yang menjawab semua (66%) dan 2 responden yang

menjawab dan lain-lain (4%) yang mana jawabannya adalah selalu

Page 66: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

55

ingat akan nikmat Allah, dan takut melakukan perbuatan jelek. Jadi

dapat diketahui bahwa manfaat siswa setelah mengikuti mata

pelajaran akhlak adalah keimanan yang bertambah, dapat

mempraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, dan terbiasa

mengamalkan akhlak yang baik dan menjauhi akhlak yang buruk.

f. Jawab siswa tentang tingkah laku yang menonjol dalam diri setelah

belajar bidang studi akhlak

No. Item Jawaban N F P(%)

6. a. Lebih hormat kepada guru

b. Membiasakan diri untuk

peduli terhadap sesama

c. Menyayangi orang tua dan

anggota keluarga lain

d. Semua

e. Dan lain-lain

50 7

1

1

39

2

14%

2%

2%

78%

4%

JUMLAH 50 100%

Tabel 1.9. Nilai Jawaban Soal 1 Point 6

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 7 responden yang

menjawab lebih hormat kepada guru (14%), 1 responden yang

menjawab membiasakan diri untuk peduli dengan sesama (2%), 1

responden yang menjawab sangat menyayangi orang tua dan anggota

keluarga lain (2%), 39 responden yang menjawab semua (78%) dan 2

responden yang menjawab dan lain-lain (4%) yang mana

jawabannya adalah selalu menghormati yang lebih tua, dan mencintai

sesamanya . Jadi dapat diketahui bahwa sikap siswa setelah mengikuti

mata pelajaran akhlak yaitu lebih hormat kepada guru, selalu

menolong teman, dan sangat menyayangi orang tua dan anggota

keluarga lain.

Page 67: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

56

2. Tentang Perubahan Tingkah Laku Siswa di MTs An-Najah Jakarta

Selatan

a. Jawaban siswa tentang hal yang dilakukannya sebelum berangkat ke

sekolah.

No. Item Jawaban N F P(%)

7. a. Membiasakan diri untuk

berdoa

b. Langsung pergi atau

berangkat

c. Berpamitan kepada orang

tua

d. Semua

e. Dan lain-lain

50 6

2

32

10

0

12%

4%

64%

20%

0%

JUMLAH 50 100%

Tabel 1.10. Nilai Jawaban Soal 2 Point 1

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 6 responden yang

menjawab membiasakan diri untuk berdo’a (12%), 2 responden yang

menjawab langsung pergi / berangkat (4%), 32 responden yang

menjawab berpamitan kepada orang tua (64%) 10 responden yang

menjawab semua (20%) dan yang menjawab dan lain-lain tidak ada

(0%). Jadi dapat diketahui bahwa tingkah laku siswa ketika akan

berangkat ke sekolah adalah berpamitan / sungkem kepada orang tua.

b. Jawaban siswa tentang sikap atau tingkah laku yang diterapkan

apabila di uji dengan musibah bencana alam

No. Item Jawaban N F P(%)

8. a. Selalu tenang atas

musibah yang di alami

b. Menerima musibah

50 2

5

4%

10%

Page 68: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

57

tersebut dengan lapang

dada

c. Meningkatkan keimanan

dan memohon ampun

kepada Allah

d. Semua

e. Dan lain-lain

17

26

0

34%

52%

0%

JUMLAH 50 100%

Tabel 1.11. Nilai Jawaban Soal 2 Point 2

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 2 responden yang

menjawab selalu tenang atas musibah yang di alami (4%), 5

responden yang menjawab menerima musibah tersebut dengan lapang

dada (10%), 17 responden yang menjawab meningkatkan keimanan

dan memohon ampunan kepada Allah (34%), 26 responden yang

menjawab semua (52%) dan yang menjawab dan lain-lain tidak ada

(0%). Jadi dapat diketahui bahwa sikap siswa ketika menghadapi

suatu musibah berupa bencana alam yaitu selalu tenang atas musibah

yang dihadapi, menerimanya dengan lapang dada, dan meningkatkan

keimanan dan memohon ampun kepada Allah.

c. Jawaban siswa tentang sikap atau kebiasaan yang dilakukan bersama

teman

No. Item Jawaban N F P(%)

9. a. Mengerjakan tugas

bersama-sama

b. Menasihati teman bila

melakukan perbuatan

tercela

c. Memberikan sebagian

50 5

17

1

10%

34%

2%

Page 69: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

58

makanan

d. Semua

e. Dan lain-lain

21

6

42%

12%

JUMLAH 50 100%

Tabel 1.12. Nilai Jawaban Soal 2 Point 3

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 5 responden yang

menjawab mengerjakan tugas atau PR bersama-sama teman (10%), 17

responden yang menjawab menasehati teman yang melakukan

perbuatan yang tidak terpuji (34%), 1 responden yang menjawab

memberikan sebagian makanan kepada teman (2%), 21 responden

yang menjawab semua (42%) dan 6 responden yang menjawab dan

lain-lain (12%) yang mana jawabannya adalah membantu teman yang

sakit, meminjami uang, mengingatkan teman yang berbuat jelek,

bersama-sama pergi ke perpustakaan, membantunya apabila

mempunyai masalah, dan mendengarkan cerita suka dukanya. Jadi

dapat diketahui bahwa kebiasaan siswa yang dilakukan terhadap

temannya, yaitu mengerjakan tugas atau PR bersama-sama teman,

menasehati teman yang melakukan perbuatan yang tidak terpuji, dan

memberikan sebagian makanan kepada teman

d. Jawaban siswa tentang sikap yang dilakukan saat bertemu dengan

guru diluar sekolah

No. Item Jawaban N F P(%)

10. a. Mengucapkan salam

b. Pura-pura tidak melihat

atau melempar pandangan

c. Tersenyum

d. Mencium tangan guru

e. Dan lain-lain

50 48

0

0

2

0

96%

0%

0%

4%

0%

JUMLAH 50 100%

Tabel 1.13. Nilai Jawaban Soal 2 Point 4

Page 70: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

59

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 48 responden yang

menjawab mengucapkan salam (96%), responden yang menjawab

pura- pura tidak melihat atau melempar pandangan tidak ada (0%),

responden yang menjawab tersenyum tidak ada (0%), 2 responden

yang menjawab berjabat tangan (4%) dan yang menjawab dan lain-

lain tidak ada (0%). Jadi dapat diketahui bahwa sikap siswa bila

bertemu dengan gurunya adalah mengucapkan salam

e. Jawaban siswa tentang sikap yang diambil saat mengetahui teman

yang sakit

No. Item Jawaban N F P(%)

11. a. Mengunjunginya

b. Membiarkan seolah-olah

tidak mengetahuinya

c. Memberitahu teman yang

lain

d. Semua

e. Dan lain-lain

50 38

1

6

1

4

76%

2%

12%

2%

8%

JUMLAH 50 100%

Tabel 1.14. Nilai Jawaban Soal 2 Point 5

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 38 responden yang

menjawab mengunjunginya (76%), 1 responden yang menjawab

membiarkan seolah-olah tidak mengetahuinya (2%), 6 responden

yang menjawab memberitahu teman-teman yang lain (12%), 1

responden yang menjawab semua (2%) dan 4 responden yang

menjawab dan lain-lain (8%) yang mana jawabannya adalah

menyumbang dengan uang, mendoakannya agar cepat sembuh,

memberitahu guru, dan membawakan buah-buahan. Jadi dapat

diketahui bahwa sikap siswa ketika mengetahui temannya sakit adalah

Page 71: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

60

mengunjunginya.

f. Jawaban siswa tentang sikap yang dilakukan bila mengetahui

masyarakat sekitar sedangan mengadakan peringatan hari besar Islam

No. Item Jawaban N F P(%)

11. a. Membantu dengan

pikiran, tenaga dan biaya

b. Mendoakan agar acara

tersebut berjalan lancar

c. Membantu bila diminta

d. Semua

e. Dan lain-lain

50 33

9

3

3

2

66%

18%

6%

6%

4%

JUMLAH 50 100%

Tabel 1.15. Nilai Jawaban Soal 2 Point 6

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 33 responden yang

menjawab membantu mereka dengan tenaga, pikiran maupun

biaya (66%), 9 responden yang menjawab berdo’a mudah-mudahan

berjalan dengan lancar (18%), 3 responden yang menjawab membantu

kalau disuruh (6%), 3 responden yang menjawab semua (6%) dan 2

responden yang menjawab dan lain-lain (4%) yang mana

jawabannya adalah ikut membantu bergotong-royong, dan

membantu dengan biaya. Jadi dapat diketahui bahwa partisipasi siswa

ketika masyarakat mengadakan peringatan hari besar Islam adalah

membantu mereka dengan tenaga, pikiran maupun biaya

3. Tentang Pengaruh Pendidikan dan Pembinaan Akhlak Terhadap

Anak Dalam Ruang Lingkup Sekolah

Dalam bagian ini, penulis mengelompokkan hasil penelitian angket

diatas secara terperinci dalam bentuk tabel sebagai berikut:

a. Tentang Pendidikan dan Pembinaan Akhlak

Page 72: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

61

No Nama Item Pertanyaan Jumlah

Skor 1 2 3 4 5 6

1 2 1 - 1 - 1 5

2 1 2 2 4 3 - 12

3 4 4 1 1 4 4 18

4 3 4 1 4 3 4 19

5 4 1 1 4 4 4 18

6 4 2 1 4 4 1 16

7 4 1 4 4 4 4 21

8 4 4 3 4 4 4 23

9 4 4 1 1 4 4 18

10 4 4 2 3 4 4 21

11 - 1 2 3 1 1 8

12 2 4 1 4 4 4 19

13 4 1 3 3 4 4 19

14 - 1 2 4 4 4 15

15 - 4 2 4 4 4 18

16 3 4 - 4 4 4 19

17 4 1 1 3 - 4 13

18 2 4 1 4 4 4 19

19 3 4 2 2 3 4 18

20 4 4 - 1 4 4 17

21 4 1 1 4 3 2 15

22 4 1 1 4 4 4 18

23 3 4 1 1 3 4 16

24 2 4 1 4 4 4 19

25 2 3 4 1 3 1 14

26 4 1 1 4 3 4 17

27 4 2 1 4 4 4 19

28 4 4 1 4 4 3 20

Page 73: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

62

29 4 4 - 4 3 4 19

30 4 1 - 4 3 4 16

31 4 4 2 3 4 4 21

32 - 1 2 4 4 4 15

33 4 3 3 4 3 2 21

34 2 1 2 1 4 4 14

35 4 1 3 4 4 4 20

36 4 1 4 4 4 1 18

37 - 4 1 1 4 4 14

38 4 4 3 3 4 4 22

39 4 2 1 4 4 4 19

40 2 1 1 1 2 4 11

41 4 3 1 4 4 4 20

42 4 4 1 4 4 4 21

43 2 1 3 3 4 4 17

44 2 4 1 4 4 4 19

45 4 1 - 3 4 1 13

46 4 1 2 3 3 1 14

47 1 1 3 4 4 - 13

48 4 1 4 3 4 4 20

49 4 1 1 2 2 4 14

50 4 4 2 4 3 4 21

JUMLAH 866

Tabel 1.16 Skor Angket Pendidikan Akhlak

b. Tentang Perubahan Tingkah Laku Siswa

No Nama Siswa Item Pertanyaan Jumlah

Skor 7 8 9 10 11 12

1 3 2 2 1 1 1 10

2 2 1 - 1 3 1 8

Page 74: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

63

3 1 4 4 1 1 1 12

4 3 3 2 1 1 1 11

5 3 4 2 1 1 1 12

6 1 3 1 1 1 1 8

7 4 4 4 4 3 2 21

8 4 3 4 1 1 1 14

9 4 4 - 1 1 1 11

10 3 4 4 1 1 1 14

11 3 3 2 1 1 1 11

12 3 4 2 1 1 2 13

13 3 4 4 1 1 1 14

14 3 3 2 1 1 1 11

15 4 4 - 1 3 2 14

16 3 3 1 1 1 1 10

17 4 4 4 1 - - 13

18 4 4 4 1 - 4 17

19 3 3 2 1 2 3 14

20 3 2 4 1 1 1 12

21 2 1 4 1 3 1 12

22 3 4 2 1 1 2 13

23 3 3 2 4 1 1 14

24 4 4 - 1 3 2 14

25 3 4 1 1 1 2 12

26 3 4 4 1 1 1 14

27 4 4 4 1 3 3 19

28 3 4 3 1 1 2 14

29 3 4 4 1 1 1 14

30 3 3 4 1 1 1 13

31 3 4 4 1 1 1 14

32 3 3 2 1 1 1 11

Page 75: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

64

33 3 4 2 1 1 1 12

34 3 3 4 1 1 1 13

35 4 2 4 1 4 2 17

36 1 4 4 1 1 1 12

37 4 4 - 1 1 1 11

38 3 2 4 1 1 4 15

39 3 4 4 1 1 1 14

40 3 3 - 1 - 1 8

41 3 3 4 1 - 1 12

42 3 4 2 1 1 1 12

43 3 4 2 1 1 3 14

44 1 4 2 1 1 2 11

45 3 3 2 1 1 1 11

46 3 2 1 1 1 - 8

47 1 3 2 1 1 1 9

48 3 3 2 1 1 4 14

49 3 3 1 1 1 1 10

50 1 4 4 1 1 1 12

JUMLAH 629

Tabel 1.17 Skor Angket Perubahan Tingkah Laku

Adapun jawaban yang diberikan oleh siswa dari alternatif

jawaban yang peneliti berikan dapat disimpulkan menjadi beberapa hal,

antara lain sebagai berikut:

a. Akhlak siswa baik dalam hubungannya dengan sesama manusia.

b. Kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam pendidikan akhlak

c. Menerapkan materi pelajaran akhlak dalam kehidupan sehari-hari.

d. Manfaat mempelajari akhlak

Setelah diketahui jawaban dari masing-masing responden maka

untuk langkah selanjutnya adalah menganalisa data. Hal ini bertujuan

Page 76: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

65

untuk mengetahui hubungan dari kedua variabel tersebut, rumus yang

digunakan adalah “korelasi product moment” yaitu:

𝑟𝑥𝑦 =Σ = xy

(∑ 𝑥2)(∑𝑦2)

Adapun langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabulasi data tentang variabel X dan variabel Y.

b. Mencari mean dari kedua variabel yaitu Mx dan My.

c. Mencari deviasi tiap-tiap nilai dari kedua variabel tersebut, x

untuk variabel x dan y untuk variabel y.

d. Mengalikan deviasi variabel x dan y kemudian dijumlahkan

e. Mengkuadratkan masing-masing deviasi variabel x,

kemudian dijumlahkan dan mengkuadratkan variabel y kemudian

dijumlahkan.

Maka nilai mean dari masing-masing variabel adalah:

a. Variabel x atau variabel bebas tentang pendidikan dan pembinaan

akhlak

𝑀𝑥 =∑𝑥

𝑁

Keterangan:

Mx = Mean yang hendak dicari

∑x = Jumlah dari Skor atau Nilai yang ada

N = Jumlah responden

Maka:

𝑀𝑥 =∑𝑥

𝑁=866

50= 𝟏𝟕, 𝟑𝟐

b. Variabel y atau variabel yang terikat tentang tingkah laku siswa

𝑀𝑦 =∑𝑦

𝑁

Keterangan:

Page 77: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

66

My = Mean yang hendak dicari

∑y = Jumlah dari Skor atau Nilai yang ada

N = Jumlah responden

Maka:

𝑀𝑦𝑥 =∑𝑦

𝑁=629

50= 𝟏𝟔, 𝟓𝟖

Berdasarkan batasan di atas maka data yang diperoleh ditabulasikan

agar mudah dicari tingkatan masing-masing yang telah dicapai oleh

responden. Secara rinci hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

No X Y x y xy x2 y2

1 5 10 -12,32 -2,58 31,7856 151,7824 6,6564

2 12 8 -5,32 -4,58 24,3656 28,3024 20,9764

3 18 12 0,68 -0,58 -0,3944 0,4624 0,3364

4 19 11 1,68 -1,58 -2,6544 2,8224 2,4964

5 18 12 0,68 -0,58 -0,3944 0,4624 0,3364

6 16 8 -1,32 -4,58 6,0456 1,7424 20,9764

7 21 21 3,68 8,42 30,9856 13,5424 70,8964

8 23 14 5,68 1,42 8,0656 32,2624 2,0164

9 18 11 0,68 -1,58 -1,0744 0,4624 2,4964

10 21 14 3,68 1,42 5,2256 13,5424 2,0164

11 8 11 -9,32 -1,58 14,7256 86,8624 2,4964

12 19 13 1,68 0,42 0,7056 2,8224 0,1764

13 19 14 1,68 1,42 2,3856 2,8224 2,0164

14 15 11 2,68 -1,58 -4,2344 7,1824 2,4964

15 18 14 5,68 1,42 8,0656 32,2624 2,0164

16 19 10 1,68 -2,58 -4,3344 2,8224 7,1824

17 13 13 -4,32 0,42 -1,8144 18,6624 0,1764

18 19 17 1,68 4,42 7,4256 2,8224 19,5364

Page 78: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

67

19 18 14 0,68 1,42 0,9656 0,4624 2,0164

20 17 12 -0,32 -0,58 0,1856 0,1024 0,3364

21 15 12 -2,32 -0,58 1,3456 5,3824 0,3364

22 18 13 0,68 0,42 0,2856 0,4624 0,1764

23 16 14 -1,32 1,42 -1,8744 1,7424 2,0164

24 19 14 1,68 1,42 2,3856 2,8224 2,0164

25 14 12 -3,32 -0,58 1,9256 11,0224 0,3364

26 17 14 -0,32 1,42 -0,4544 0,1024 2,0164

27 19 19 1,68 6,42 10,7856 2,8224 41,2164

28 20 14 2,68 1,42 3,8056 7,1824 2,0164

29 19 14 1,68 1,42 2,3856 2,8224 2,0164

30 16 13 -1,32 0,42 -0,5544 1,7424 0,1764

31 21 14 3,68 1,42 5,2256 13,5424 2,0164

32 15 11 -2,32 -1,58 3,6656 5,3824 2,4964

33 21 12 3,68 -0,58 -2,1344 13,5424 0,3364

34 14 13 -3,32 1,42 -4,7144 11,0224 2,0164

35 20 17 2,68 4,42 11,8456 7,1824 19,5364

36 18 12 0,68 -0,58 -0,3944 0,4624 0,3364

37 14 11 -3,32 -1,58 5,2456 11,0224 2,4964

38 22 15 4,68 2,42 11,3256 21,9024 5,8564

39 19 14 1,68 1,42 2,3856 2,8224 2,0164

40 11 8 -6,32 -4,58 28,9456 39,9424 20,9764

41 20 12 2,68 -0,58 -1,5544 7,1824 0,3364

42 21 12 3,68 -0,58 -2,1344 13,5424 0,3364

43 17 14 -0,32 1,42 -0,4544 0,1024 2,0164

44 19 11 1,68 -1,58 -2,6544 2,8224 2,4964

45 13 11 -4,32 -1,58 6,8256 18,6624 2,4964

46 14 8 -3,32 -4,58 15,2056 11,0224 20,9764

47 13 9 -4,32 -3,58 15,4656 18,6624 12,8164

48 20 14 2,68 1,42 3,8056 7,1824 2,0164

Page 79: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

68

49 14 10 -3,32 -2,58 8,5656 11,0224 6,6564

50 21 12 3,68 -0,58 -2,1344 13,5424 0,3364

JUMLAH 248,4 968,88 79,915

Tabel 1.18. Koefisien Korelasi Product Moment Tentang Pengaruh

Pendidikan Akhlak Tehadap Tingkah Laku Siswa

Keterangan:

No = Nomor unit responden

X = Nilai angket pelaksanaan pendidikan akhlak

Y = Nilai angket tingkah laku siswa

x = Penyimpangan nilai x dari rata-rata (x = X - Mx)

y = pentimpangan nilai y dari rata-rata (y = Y - My)

x2 = x dikuadratkan

y2 = y dikuadratkan

Selanjutnya hasil dari tabel tersebut di atas dimasukkan ke

dalam rumus “korelasi product moment” sebagai berikut:

𝑟𝑥𝑦 =Σ = 𝑥𝑦

√(∑𝑥2) (∑ 𝑦2)=

248,4

√(968,88)(79,915)

=248,4

√77428,0452

=248,4

278,258

= 0,892

Dari perhutangan dengan menggunakan rumus “product

Moment” dapat kita ketahui bahwa keofisien korelasi atau hubungan

antara dua variabel tersebut adalah 0,892.

Langkah selanjutnya adalah membuktikan hipotesa. Adapun hipotesa

yang akan dikemukakan adalah:

Page 80: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

69

a. Hipotesa Kerja (Ha)

Ada pengaruh pendidikan akhlak terhadap tingkah laku siswa

di MTs. An-Najah Jakarta Selatan

b. Hipotesa Nol (Ho)

Tidak ada pengaruh pendidikan akhlak terhadap tingkah laku

siswa di MTs. An-Najah Jakarta Selatan.

Dari kedua hipotesa tersebut di atas maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesa kerja yang menyatakan tidak ada pengaruh pendidikan akhlak

terhadap tingkah laku siswa di MTs. An-Najah Jakarta Selatan ditolak.

Sedangkan hipotesa yang menyatakan ada pengaruh pendidikan akhlak

terhadap tingkah laku siswa di MTs. An-Najah Jakarta Selatan diterima.

Setelah diketahui adanya korelasi atau hubungannya antara kedua

variabel tersebut, untuk mengetahui berapa besar hubungan yang

ditimbulkan, maka menggunakan tabel interpretasi r, yaitu:2

Besaran Nilai “r” Interpretasi

Antara 0,800 sampai dengan 1,00

Antara 0,600 sampai dengan 0,800

Antara 0,400 sampai dengan 0,600

Antara 0,200 sampai dengan 0,400

Antara 0,00 sampai dengan 0,200

Tinggi

Cukup

Agak Rendah

Rendah

Tidak Berkolerasi

Besarnya hasil dari “r” kerja adalah 0,892 yang letaknya antara

0,800 sampai 1,00, maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengaruh

2 Suharsimi Arikunto. Metodologi Penelitian Pendidikan (Edisi Revisi). (Jakarta: Rineka

Cipta, 2002), hal, 245.

Page 81: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

70

pendidikan akhlak terhadap tingkah laku siswa di MTs. An-Najah Jakarta

Selatan adalah tinggi.

Hal ini disebabkan oleh materi pendidikan akhlak di MTs. An-Najah

Jakarta Selatan yang mudah dipahami siswa. Dilihat dari dari metode yang

digunakan oleh guru dalam pendidikan akhlak yaitu melalui metode

ilmiah, dengan mengajak siswa memperhatikan fenomena yang tengah

terjadi.

Apabila pendidikan akhlak dapat dilaksanakan secara efektif dan

efisien, maka tingkah laku yang diperlihatkan juga akan baik. Terbukti

dengan tingkah laku siswa sebelum berangkat ke sekolah yaitu berpamitan

terlebih dahulu kepada orang tua, ketika siswa menghadapi suatu musibah

berupa bencana alam mereka selalu tenang, menerimanya dengan lapang

dada, dan selalu meningkatkan keimanan kepada Allah SWT serta

memohon ampun kepadaNya. Kemudian kebiasaan siswa yang dilakukan

terhadap temannya yaitu mengerjakan tugas atau PR bersama-sama,

menasehati teman yang melakukan perbuatan yang tidak terpuji, dan

memberikan sebagian makanan kepada temannya. Selanjutnya tingkah

laku siswa bila bertemu dengan gurunya adalah mengucapkan salam,

ketika mengetahui temannya sakit tingkah laku siswa tersebut adalah

mengunjunginya. Dan apabila masyarakat mengadakan peringatan hari

besar Islam partisipasi siswa tersebut adalah membantu mereka dengan

tenaga, pikiran maupun biaya.

Page 82: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

74

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Secara umum pelaksanaan pendidikan akhlak di MTs. An-Najah Jakarta

Selatan sudah bagus dan efektif. Yang mana pelaksanaan pendidikan akhlak

di MTs. An-Najah Jakarta Selatan adalah untuk pokok bahasan mengenai

kisah-kisah, yang ditekankan adalah unsur tingkah laku keteladanan dari

tokoh dalam kisah tersebut, bukan unsur sejarahnya.

Selanjutnya dalam kegiatan belajar- mengajar, guru selalu

memperhatikan kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, baik secara

keseluruhan maupun perseorangan, kemudian mencari cara yang tepat untuk

mengatasinya. Tidak hanya itu, guru juga dituntut aktif melakukan analisis

terhadap hasil tes formatif dalam rangka perbaikan proses belajar-

mengajar, baik yang berkaitan dengan metode, sarana, alat pelajaran, maupun

alat evaluasi itu sendiri.

Kemudian dalam pendidikan akhlak banyak terdapat dalil, baik berupa

ayat Al- Qur’an, maupun Hadits Nabi. Jika dipandang perlu ayat atau

hadits tersebut di hafal oleh siswa, terutama ayat atau hadits yang pendek dan

populer. Oleh karena itu, hasil belajar yang diharapkan dari siswa banyak

berbentuk sikap dan tingkah laku, maka perlu dikembangkan alat evaluasi

berupa skala sikap dan lembar pengamatan, disamping tes yang berbentuk

objektif dan uraian.

Dapat diketahui bahwa siswa-siswi MTs. An-Najah Jakarta Selatan

pada hakekatnya bertingkah laku baik. Dalam artian tingkah laku yang

ditonjolkan oleh siswa yaitu hubungan antara manusia dengan manusia. Hal

ini berdasarkan tingkah laku siswa sebelum berangkat ke sekolah yaitu

berpamitan terlebih dahulu kepada orang tua, ketika siswa menghadapi suatu

musibah berupa bencana alam mereka selalu tenang, menerimanya dengan

lapang dada, dan selalu meningkatkan keimanan dan memohon ampunan

kepada Allah. Kemudian kebiasaan siswa yang dilakukan terhadap temannya

Page 83: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

75

yaitu mengerjakan tugas atau PR bersama-sama, menasehati teman

yang melakukan perbuatan yang tidak terpuji, dan memberikan sebagian

makanan kepada temannya. Selanjutnya tingkah laku siswa bila bertemu

dengan gurunya adalah mengucapkan salam, ketika mengetahui temannya

sakit tingkah laku siswa tersebut adalah mengunjunginya. Dan apabila

masyarakat mengadakan peringatan hari besar Islam partisipasi siswa tersebut

adalah membantu mereka dengan tenaga, pikiran maupun biaya.

Bahwa hubungan pendidikan akhlak terhadap tingkah laku siswa di

MTs. An-Najah Jakarta Selatan menunjukkan tingkat yang tinggi dengan

korelasi product moment sebesar 0,892 yang terletak antara interprestasi nilai

“r” yaitu 0,800 sampai dengan 1,00.

B. Saran

Setelah penulis mengadakan penelitian , maka di akhir penulisan ini

penulis ingin menyampaikan beberapa saran untuk Kapala Sekolah, guru

aqidah akhlak, dan untuk wali murid di MTs. Negeri Pandaan dan harapan

penulis mudah-mudahan penelitian ini dapat dijadikan acuan. Adapun saran-

saran dari penulis adalah sebagai berikut:

1. Untuk Kepala Sekolah

Diharapkan kegiatan di MTs. An-Najah Jakarta Selatan ini selalu diawasi

dengan sebaik-baiknya, misalnya mengawasi kegiatan belajar mengajar

yang dilakukan oleh guru maupun siswa. Di samping itu Kepala Sekolah

diharapkan melengkapi perpustakaan dengan buku-buku yang menunjang

berlangsungnya proses belajar-mengajar.

2. Untuk Guru Bidang Studi

Diharapkan setiap guru menyadari serta bertanggung jawab terhadap maju

dan tidaknya pendidikan yang dilaksanakan, juga memberi contoh yang

baik pada anak didiknya dan meningkatkan hubungan yang harmonis

antara wali murid sehingga ketika ada problem siswa dapat terselesaikan

dengan mudah.

Page 84: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

76

3. Untuk Wali Murid

Diharapkan wali murid menanyakan dan mengetahui aktifitas anaknya

baik yang dilaksanakan di dalam sekolah maupun di luar sekolah,

sehingga anaknya bertambah aktif dalam belajarnya.

Page 85: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

76

DAFTAR PUSTAKA

A. Baron, Robert dan Donn Byrne. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga, 2005.

AE. Sinolungan. Psikologi Perkembangan Peserta Didik.. Jakarta: Gunung

Agung, 1997.

Asmara, Toto. Kecerdasan Ruhaniyah. Jakarta: Gema Insani, 2001.

Azra, Azyumardi. Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Millenium

Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999.

Arikunto, Suharsimi. Metodologi Penelitian Pendidikan – Sebuah Pendekatan

(Edisi Revisi), Jakarta: Rineka Cipta, 2002.

Bin As-Said Al-Mahribi, Ter Al-Maghribi. Begini Seharusnya Mendidik Anak.

Jakarta: Darul Haq, 1999.

Daradjat, Zakiah. Remaja Harapan dan Tantangan. Jakarta: Ruhama, 1995.

--------------------- Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara, 1996.

Daud Ali, Mohammad. Pendidikan Agama Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2004.

Departemen Agama RI. Al-Qur’an Tajwid dan Terjemahannya. Bandung: PT.

Syaamil Cipta Media, 2006.

Hamka. Tafsir Al-Azhar. Juz I. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.

--------- Tafsir Al-Azhar, Juz II. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.

--------- Tafsir Al-Azhar, Juz III. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.

--------- Tafsir Al-Azhar, Juz IV. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.

--------- Tafsir Al-Azhar, Juz IX. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982

Page 86: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

77

--------- Tafsir Al-Azhar, Juz XIV. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.

--------- Tafsir Al-Azhar, Juz XXVIII. Jakarta: Pustaka Panjimas, 1982.

Hasbullah. Dasar – Dasar Pendidikan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005.

Husain Albari, Subhan. Agar Anak Rajin Shalat. Yogjakarta: Diva Press, 2011.

Jalaluddin, Psikologi Agama. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 2005.

Jaya, Yahya. Keimanan dan Ketaqwaan Menurut Al-Ghazali dalam Ihya Ulum

ad-din. Padang: IAIN “IB”, 1998.

Langgulung, Hasan. Asas-Asas Pendidikan Islam. Jakarta: Pustaka Al-Husna,

1998.

Mahmud, Dimyati. Psikologi: Suatu Pengantar. Yogyakarta: BFEA, 1990.

Mariel dan AV. Kelli. Moral Education Theori and Practice. New York: A

Wheaton & Co.Ltd, 1978.

Mufidah Ch. Psikologi Keluarga Islam Berwawasan Gender. Malang: UIN

Malang Press, 2008.

Mujib, Abdul. Fitrah dan Kepribadian Islam: Sebuah Pendekatan Psikologis.

Jakarta: Darul Falah, 1999.

Mujib, Abdul. Nuansa - Nuansa Psikologi Islam. Jakarta: PT. RajaGrafindo

Persada, 2001.

Nasution, Harun. Islam Rasional, Gagasan dan Pemikirannya. Bandung: Mizan,

1999.

Noor, Mawardi. Pengalaman Iman dan Taqwa Menurut Al-Qur’an. Jakarta: Mala

Press, 1997.

Page 87: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

78

Madjid, Nurcholish. Islam Doktrin dan Peradaban. Sebuah Telaah Kritis Tentang

Masalah Keimanan, Kemanusiaan dan Kemodrenan. Jakarta: Yayasan

Wakaf, 1995.

Nashih Ulwan, Abdullah. Pendidikan Anak dalam Islam. Terjemahan dari

Tarbiyatul Aulad fil Islam oleh Drs. Jamaluddin Miri, Lc. Jakarta:

Pustaka Amani, 2002.

Nazir, Muhammad. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia, 1988.

Rahardjo, Dawam. Ensiklopedi Al-Qur’an Tafsir Sosial Berdasarkan Konsep-

Konsep Kunci, Jakarta: Paramadina, 1999.

Said Mursi, Muhammad. Melahirkan Anak Masya Allah: Sebuah Terobosan

Baru. Jakarta: Cendikia, 2001.

Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:

Alfabeta, 2012.

-------- Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Method). Bandung: Alfabeta, 2011.

Sudjono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: RajaGrafindo, 2001.

Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Bumi askara, 2009.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT.

Rosdakarya, 1995.

Tafsir, Ahmad. Pendidikan Agama dalam Keluarga. Jakarta: Remaja Rosdakarya,

2000.

Taqi Falsafi, Muhammad. Anak: Antara Kekuatan Gen dan Pendidikan, Bogor:

Cahaya, 2002.

Umarie, Barmawie. Materia Akhlak. Yogyakarta: CV. Ramadani, 1978.

Page 88: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

Lampiran Angket Penelitian

Nama Responden : ………………………………..

Kelas / Tingkat : ………………………………..

PEDOMAN ANGKET

I. Petunjuk Pengisian

1. Bacalah terlebih dahulu dengan teliti sebelum memberikan jawaban

dari setiap pertanyaan

2. Tulislah jawaban yang paling tepat sesuai dengan keadaan anda

sebenarnya (obyektif) dan berilah tanda silang (x) pada huruf yang telah

tersedia.

3. Jawaban yang anda berikan tidak akan berpengaruh pada nilai bidang

studi.

II. Daftar Pertanyaan dan Alternatif Jawaban

A. Tentang Pendidikan dan Pembinaan Akhlak

1. Aktifitas apa saja yang anda lakukan selama mengikuti mata

pelajaran aqidah akhlak?

a. Masuk kelas setiap hari dengan antusias

b. Mengerjakan tugas mata pelajaran akhlak dengan baik

c. Bertanya kepada guru apabila belum memahami

d. Jawaban a,b, dan c dipilih

e. …………………………………………………..… (jawaban lain)

2. Apa yang mendorong anda menyukai mata pelajaran akhlak

disekolah?

a. Materinya yang mudah di pahami

b. Guru yang mahir dalam menyampaikan materi

Page 89: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

c. Penggunaan metode dan media pembelajaran yang menyenangkan

d. Jawaban a,b, dan c dipilih

e. …………………………………………………..… (jawaban lain)

3. Kesulitan apa yang anda alami selama proses belajar mengajar bidang

studi akhlak?

a. Kurang mahir dalam membaca dan menulis ayat Al-Qur’an/Hadits

b. Kesulitan dalam memahami penjelasa yang disampaikan guru

c. Kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan guru

d. Jawaban a,b, dan c dipilih

e. …………………………………………………..… (jawaban lain)

4. Metode apa yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar

bidang studi akhlak?

a. Menggunakan metode ilmiah dengan mengajak siswa

memperhatikan fenomena yang tengah terjadi

b. Menghiasi diri dengan sifat terpuji dan menjauhkan diri dari sifat

tercela

c. Melalui hikmah, tuntunan, atau nasehat

d. Jawaban a,b, dan c dipilih

e. ……………………………………………...…….. (jawaban lain)

5. Manfaat apa saja yang anda rasakan setelah mempelajari bidang studi

akhlak?

a. Bertambahnya keimanan dalam diri

b. Lebih memahami diri sendiri dan orang lain

c. Mampu membedakan sifat terpuji dan tercela

d. Jawaban a,b, dan c dipilih

e. ……………………………………………...…….. (jawaban lain)

Page 90: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

6. Tingkah laku apa yang menonjol dalam kepribadian anda setelah

belajar bidang studi akhlak?

a. Lebih hormat kepada guru

b. Membiasakan diri untuk peduli dengan sesama

c. Menyayangi orang tua dan anggota keluarga yang lain

d. Jawaban a,b, dan c dipilih

e. ……………………………………………...…….. (jawaban lain

B. Tentang Tingkah Laku Siswa di MTs. An-Najah Jakarta Selatan

7. Apa yang anda lakukan ketika berangkat ke sekolah?

a. Membiasakan diri untuk berdoa

b. Langsung pergi / berangkat

c. Berpamitan / bersalamam dengan orang tua

d. Jawaban a,b, dan c dipilih

e. ……………………………………………...…….. (jawaban lain)

8. Bagaimana tingkah laku anda ketika mendapatkan masalah atau

cobaan seperti bencana alam?

a. Selalu tenang atas masalah atau cobaan yang dialami

b. Menerima musibah tersebut dengan lapang dada

c. Meningkatkan keimanan dan memohon ampun kepada Allah

d. Jawaban a,b, dan c dipilih

e. ……………………………………………...…….. (jawaban lain)

9. Sikap atau kebiasaan apa yang anda lakukan bersama teman?

a. Mengerjakan tugas secara berkelompok atau diskusi

b. Menasehati teman yang melakukan perbuatan tidak terpuji

c. Memberikan sebagian makanan kepada teman

d. Jawaban a,b, dan c dipilih

e. ……………………………………………...…….. (jawaban lain)

Page 91: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

10. Apa yang anda lakukan ketika bertemu atau berhadapan dengan guru

di luar sekolah?

a. Mengucapkan salam

b. Pura-pura tidak melihat atau melempar pandangan

c. Tersenyum

d. Jawaban a,b, dan c dipilih

e. ……………………………………………...…….. (jawaban lain)

11. Tingkah laku apa yang anda lakukan ketika mendengar kabar bahwa

teman anda sakit?

a. Mengunjunginya

b. Membiarkan seolah-olah tidak mengetahuinya

c. Memberi tahu teman-teman yang lain

d. Jawaban a,b, dan c dipilih

e. ……………………………………………...…….. (jawaban lain)

12. Apabila masyarakat disekitar anda melaksanakan dan memperingati

hari besar Islam, apa partisipasi anda?

a. Membantu mereka dengan tenaga, fikiran dan biaya

b. Mendo’akan agar acara tersebut berjalan lancar

c. Membantu apabila diminta

d. Jawaban a,b, dan c dipilih

e. ……………………………………………...…….. (jawaban lain

Page 92: PENGARUH PENDIDIKAN AKHLAK TERHADAP SISWA DI …

Lampiran Wawancara

Guru Bidang Studi Akhlak

A. Tentang Pendidikan dan Pembinaan Akhlak di MTs. An-Najah Jakarta

Selatan

1. Aktifitas apa saja yang siswa lakukan selama mengikuti mata

pelajaran akhlak?

2. Apa yang mendorong siswa menyukai mata pelajaran akhlak?

3. Kesulitan apa yang siswa rasakan ketika mengikuti proses belajar-

mengajar akhlak?

4. Bagaimana metode yang digunakan dalam pendidikan akhlak?

5. Apa manfaat yang siswa peroleh setelah mengikuti mata pelajaran

akhlak?

6. Tingkah laku apa saja yang bapak/ibu lihat setelah siswa mengikuti mata

pelajaran akhlak?

B. Tentang Tingkah Laku Siswa di MTs. An-Najah Jakarta Selatan

1. Apa yang siswa lakukan ketika akan memulai pembelajaran akhlak di

kelas?

2. Bagaimana tingkah laku siswa ketika menghadapi suatu musibah

berupa bencana alam?

3. Kebiasaan apa yang dilakukan siswa terhadap temannya di sekolah?

4. Bagaimana tingkah laku siswa apabila bertemu dengan guru atau pihak

sekolah?

5. Bagaimana tingkah laku siswa apabila mengetahui ada temannya yang

tidak masuk kelas?

6. Apabila sekolah atau masyarakat mengadakan peringatan hari besar,

bagaimana antusias siswa terhadap acara tersebut?