bab ii landasar teori - repository.bsi.ac.id
TRANSCRIPT
5
BAB II LANDASAR TEORI
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Akuntansi
Secara umum akuntansi memiliki konsep dasar yang menjadi acuan dalam
Menyusun standar akuntansi yang ditunjukan bagi praktek akuntansi. Basis postulat
akuntansi inilah yang kemudian muncul konsep-konsep dasar dalam penyajian
maupun pelaporan keuangan entitas. Dalam APB (Accounting Principle Board)
statement No.4 dalam (Pujiyanti, 2015) dijelaskan beberapa sifat dasar dari akuntansi
yaitu sebagai berikut:
1. Accounting Entity
Dalam Menyusun informasi akuntansi, yang menjadi fokus pencatatan akuntansi
ialah entity atau Lembaga, unitorganisasi tertentu yang harus jelas sebagai suatu
entity yang terpisah dari badan atau entity yang lain.
2. Going Concern
Dalam Menyusun laporan keuangan harus dianggap bahwa perusahaan (entity)
yang dilapor akan terus beroprasi dimasa yang akan datang.
3. Measurement
Akuntansi ialah sebagai alat pengukuran sumber-sumber ekonomi (Economic
Resources) dan kewajiban (liability) serta perubahannya yang terjadi akibat
operasi perusahaan. Akuntansi mengukur nilai suatu asset, kewajiban, modal,
hasil, dan biaya.
4. Time period
Laporan keuangan menyajikan informasi untuk suatu waktu tertentu, tanggal
tertentu atau periode tertentu. Neraca menggambarkan nilai kekayaan, utang, dan
6
modal pada saat atau pada tanggal tertentu. Laporan laba rugi menggambarkan
informasi hasil (pendapatan dan biaya) usaha pada periode tertentu. Sementara itu,
laporan arus kas menggambarkan informasi arus kas masuk dan arus kas keluar
pada periode tertentu, dari satu tanggal ke tanggal lain.
5. Monetary Unit
Pengukuran yang dipakai dalam akuntansi adalah dalam bentuk ukuran atau uang.
6. Accrual
Penentuan pendapatan dan biaya dari posisi harta dan kewajiban ditetapkan tanpa
melihat apakah transaksi kas telah dilakukan atau tidak.
7. Exchange Price
Nilai yang terdapat dalam laporan keuangan umumnya didasarkan pada harga
pertukaran yang diperoleh dari harga pasar sebagai pertemuan bargaining antara
pembeli (demand) dan penjual (supply).
8. Approximation
Adanya penafsiran-penafsiran, baik nilai, harga, umur, jumlah penyisihan piutang,
kerugian dan sebagainya.
9. Judgment
Dalam Menyusun laporan keuangan, banyak diperlukan pertimbangan-
pertimbangan akuntan atau manajement berdasarkan keahlian atau pengalaman
yang dimilikinya.
10. General Purpose
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang dihasilkan akuntansi
keuangan ditujukan untuk pemakaian secara umum, bukan pemakai khusus.
7
11. Interrelated Statement
Neraca, Daftar Laba Rugi, Laporan sumber dan penggunaan dana mempunyai
hubungan yang sangat erat dan berkaitan satu sama lain. Ini merupakan salah satu
alat kontrol akuntansi sehingga tidak mudah melakukan rekayasa laporan begitu
saja tanpa memperhatikan hubungan satu pos dengan pos lain.
12. Substance Over Form
Akuntansi memberikan informasi yang dipercaya bagi pengambil keputusan,
akuntansi lebih menekankan penggunaan informasi yang berasal dari kenyataan
ekonomis suatu kejadian dari bukti legalnya. Misalnya, dalam akta notaris modal
disetor penuh tetapi kenyataan setoran (transaksi) belum ada.
13. Materiality
Laporan keuangan hanya memuat informasi yang dianggap penting dalam setiap
pertimabngan yang dilakukannya tetp melihat signifikannya.
2.1.1. Definisi Akuntansi
Menurut Accounting Principles Board (APB) dalam (Rahmawaty, 2017)
“Akuntansi adalah seni pencatatan, penggolongan, dan peringkasan transaksi dan
kejadian yang bersifat keuangan dengan cara yang berdaya guna dan dalam bentuk
satuan uang, dan penginterprestasian hasil dari proses tersebut”.
Menurut American Institute Of Certified Public Accountant (AICPA) dalam
(Muh.yusuf Q, M.Anwar, & Sunarti, 2018) “Akuntansi adalah seri pencatatan,
penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter,
transaksi dan kejadian umumnya bersifat keuangan dan termasuk menafsirkan
hasilnya”.
8
Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat diambil kesimpulan bahwa akuntansi
adalah proses pencatatan, pengelolahan, menyajikan cara penyampaian pelaporan
informasi tersebut kepada orang-orang yang berkepentingan.
2.1.2. Akuntansi dan Jenis usaha
Terdapat 3 (tiga) jenis-jenis perusahaan yang beroprasi untuk menghasilkan
laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Setiap
jenis perusahaan memiliki karakteristik tersendiri. Karakteristik perusahaan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan Manufaktur
Perusahaan ini mengubah atau mengelolah bahan baku untuk diproses menjadi
produk jadi yang akan dijual sebagai barang dagang. contohnya perusahaan
yang tergolong dalam perusahaan manufaktur, perusahaan industri rokok,
perusahaan industri rumah tangga.
2. Perusahaan Dagang
Perusahaan ini juga menjual produk ke pelanggan, tetapi perusahaan ini tidak
memproduksi sendiri barang yang akan dijual. Perusahaan membeli dari
perusahaan barang yang akan dijualnya. Contoh perusahaan dagang adalah
supermarket, minimarket, warung klontongan, dll.
3. Perusahaan Jasa
Perusahaan ini menghasilkan jasa, bukan barang atau produk yang kasat mata
untuk pelanggan. Walaupun dalam menyediakan jasa diperlukan barang
berwujud fisik atau fasilitas fisik, pengguna jasa tidak perlu membayar untuk
barang fisik tersebut tetapi untuk layanan yang menyertai barang fisik tersebut.
Contoh perusahaan ini adalah jasa penginapan, rumah sakit, pariwisata, jasa
konsultasi, dll
9
2.1.3. Pemakai Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi yang dihasilakan dari suatu proses sistematis akan
dimanfaatkan oleh para pengguna laporan keuangan. Pemakai utama informasi secara
umum dikelompokan menjadi dua, yaitu akuntansi manajemen dan akuntansi
keuangan. Akuntansi manajemen menghasilkan dan menyediakan informasi yang
diperlukan oleh perusahaan untuk kepentingan manajerial.
Sebagaimana definisi yang dikemukakan oleh The Institute Of Management
Accounting (IMA) bahwa akuntansi manajemen adalah profesi yang melibatkan
kemitraan dalam pengambilan keputusan manajemen, merancang perencanaan,
sistem manajemen kinerja dan menyediakan keahlian dalam pelaporan
keuangan, serta pengendalian untuk membantu manajemen dalam perumusan
dan pelaksanaan strategi organisasi.(Zamzami & Nusa, 2016)
Sedangkan untuk akuntansi keuangan menyediakan informasi yang dirancang
untuk memenuhi kebutuhan penguna ekternal. Informasi tersebut disajikan kepada
para pemakai dalam bentuk laporan keuangan.
Beberapa pengguna laporan keuangan diklasifikasikan menjadi dua, yaitu
pengguna internal dan eksternal, untuk lebih rincinya adalah sebagai berikut:
1. Pengguna Internal
Para pengguan internal laporan keuangan adalah individu yang memiliki kaitan
langsung dengan organisasi, yaitu:
a. Manajer Dan Pemilik atau Calon Pemilik. Untuk kelancaran organisasi,manajer
dan pemilik harus memahami laporan keuangan guna membuat keputusan
bisnis.
b. Karyawan atau Calon Karyawan. Kepentingan karyawan terhadap laporan
keuangan adalah dapat digunakan untuk mendiskusikan perjanjian, misalkan
mendiskusikan hal-hal terkait promosi, peringkat, dan kenaikan gaji.
10
2. Pengguna Ekternal
Pengguna ekternal terdiri atas:
a. Investor atau Calon Investor. Pengguna ekternal laporan keuangan pada
dasarnya adalah investor yang menggunakan laporan keuangan untuk menilai
kekuatan keuangan perusahaan.
b. Lembaga Keuangan. Para pengguna laporan keuangan juga Lembaga keuangan
berbeda seperti bank dan Lembaga pemberi pinjaman lainnya yang
memutuskan apakah membantu perusahaan dengan modal kerja atau untuk
menerbitkan keamanan utang untuk itu.
c. Pemerintah. Laporan keuangan perusahaan yang berbeda juga digunakan oleh
pemerintah untuk menganalisa apakah pajak dibayar dengan akurat dan sejalan
dengan kekuatan keuangan yang dimilik.
d. Pemasok. Pemasok yang memberikan kredit untuk usaha membutuhkan laporan
keuangan untuk menilai kelayakan kredit dari bisnis.
e. Media masa. Media juga membuat bagian dari pengguna laporan keuangan.
2.1.4. Persamaan Dasar Akuntansi
Menurut Samryn dalam (Mujiaty, Saridawati, Novayanti, & Puspaningrum,
2019) menjelaskan bahwa, “secara umum akuntansi merupakan suatu sistem informasi
yang digunakan untuk mengubah data dari transaksi menjadi informasi keuangan”.
Dari pemahaman tersebut kemudian dapat dibuat penyederhanaan persamaan dasar
akuntansi sebagai berikut:
Aktiva = Kewajiban + Modal
11
2.1.5. Siklus Akuntansi
Dalam akuntansi terdapat siklus akuntansi yang terdiri dari kegiatan-kegiatan
yang berhubungan dengan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pelaporan
informasi ekonomi. Pengertian siklus akuntansi Menurut sofyan syafri harahap dalam
(Bachtiar & Nurfadilah, 2019) bahwa ”Proses akuntansi adalah proses pengelolahan
data sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai
dasar terjadinya transaksi kemudian bedasarkan data atau bukti ini, maka diinput ke
proses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan
keuangan”.
Siklus akuntansi secara sederhana sebagai berikut:
a. Pencatatan data ke dalam dokumen sumber atau bukti transaksi.
b. Penjurnalan, yaitu menganalisis dan mencatat transaksi kedalam jurnal (buku
harian).
c. Melakukan posting kebuku besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari
jurnal ke akun buku besar.
d. Penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo untuk mengecek
keseimbangan Buku Besar
e. Membuat Ayat Jurnal Penyesuaian dan jurnal penyesuaiannya nantinya
disatukan dalam neraca lajur.
f. Membuat Neraca Lajur, yang dapat digunakan dalam membantu penyusunan
laporan keuangan.
g. Penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporan Perubahan
Modal atau Ekuitas dan Neraca.
12
Siklus Akuntansi Secara Sederhana
→ → → → →
Sumber: (Bachtiar & Nurfadilah, 2019)
Gambar II.1. Siklus Akuntansi
Untuk perusahaan yang telah memiliki sistem komputerisasi akuntansi yaitu
sebuah perangkat lunak (software) yang memuat program pemprosesan data dan
pelaporan akuntansi, akan secara otomatis memposting jurnal ke buku besar, hingga
menghasilkan laporan keuangan dan berbagai laporan lainnya yang dibutuh kan
perusahaan. Dalam kondisi ini, kertas kerja (yang sifatnya optional) tentu saja tidak
dibutuhkan lagi.
2.1.6. Laporan Keuangan
Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam (Anggraeni, 2019) Laporan keuangan
merupakan output dari hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan
inilah yang menjadi bahan informasi bagi pemakainya sebagai salah satu bahan
dalam proses pengambilan keputusan. Disamping sebagai informasi, laporan
keuangan juga sebagai pertanggungjawaban atau accountability. Sekaligus
menggambarkan indikator kesuksesan suatu perusahaan dalam mencapai
tujuannya.
Menurut Sofyan Syafri Harahap dalam (Anggraeni, 2019) Menyatakan bahwa
terdapat 6 jenis laporan keuangan pada saat ini yaitu:
a. Neraca
Neraca atau disebut juga posisi keuangan menggambarkan posisi keuangan
perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, sering disebut
pertanggal tertentu. Posisi yang digambarkan sesudah tertentu yaitu posisi harta,
Transaksi Jurnal Buku
besar Neraca
saldo
Neraca
Lajur Laporan
Keuangan
13
utang dan modal. Klasifikasi yang digambarkan ini memang timbul sebagai
akibat dari konsep double entry accounting system yang sudah menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari akuntansi keuangan.
b. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi yaitu laporan keuangan yang menyajikan rincian pendapatan
yang diperoleh dan beban yang terjadi selama satu periode akuntansi di suatu
perusahaan.
c. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal yaitu laporan keuangan yang menyajikan informasi
mengenai perubahan modal (ekuitas) suatu perusahaan yang terjadi selama satu
periode akuntansi.
d. Laporan Arus Kas
Laporan arus kas yaitu laporan keuangan yang melaporkan arus kas masuk dan
arus kas keluar di suatu perusahaan selama satu periode akuntansi.
e. Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
laporan keuangan.
f. Laporan Komparatif
Laporan komporatif merupakan laporan keuangan yang disajikan secara
berdampingan untuk dua tahun atau lebih.
2.1.7. Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Bodnar & Hopwood dalam (Hertati et al., 2019) menyatakan pula
bahwa sistem informasi akuntansi (SIA) adalah “kumpulan sumber daya, seperti orang
dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan lainya menjadi
informasi”.
14
Sistem Informasi akuntansi merupakan jaringan dari seluruh prosedur,
formulir-formulir, catatan-catatan, dan alat-alat yang digunakan untuk
mengelolah data keuangan menjadi suatu bentuk laporan yang akan digunakan
oleh pihak manajemen dan mengendalikan kegiatan usahanya dan selanjutnya
digunakan sebagai alat pengambilan keputusan manajemen.(Marina, Wahjono,
Syaban, & Suarni, 2017)
2.1.8. Metode Pencatatan Persediaan
Menurut Donal E, Kieso yang diterjemahkan oleh Emil Salim, SE dalam
pencatatan persediaan ada dua metode pencatatan, perusahaan menggunakan salah
satu dari dua jenis sistem agar pencatatan persediaan tetap akrual yaitu sistem
perpetual atau sistem periodik. (Nuraeni, 2019)
Metode pencatatan persediaan ada dua, yaitu metode perpetual dan metode
periodik.
a. Metode Perpetual
Sugiono dalam Nurul dan Herman pada sistem ini setiap melakukan pembelian
barang dagangan berarti menambahkan (mendebet) perkiraan persediaan dan
sebaliknya mengurangi (mengkredit) apabila terjadi transaksi penjualan. (Nuraeni,
2019)
b. Metode Periodik
Metode periodik dalam pencatatan persediaan, yaitu setiap pembelian dan
penjualan tidak dicatat pada perkiraan persediaan barang dagangan (merchandise
inventory), mutasi barang dagangan tidak dicatat, sehingga untuk mengetahui
berapa harga pokok barang dagangan yang terjual (cost of merchandise sold) harus
dilakukan terlebih dahulu peritungan secara fisik. (Nuraeni, 2019)
15
2.1.9. Jurnal Khusus
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan dagang terdiri atas beberapa jenis.
Setiap transaksi sejenis dan sering terjadi, proses pencatatannya dilakukan dalam
jurnal khusus, keuntungan pencatatan dalam jurnal khusus adalah lebih menghemat
waktu, biaya, dan tenaga.(Septiana, 2018)
Perlu diketahui bahwa jurnal khusus dapat dibedakan (Jumiati) dan (Charles)
dalam (Septiana, 2018), antara lain:
a. Jurnal Penjualan (Sales Journal)
Kegiatan penjualan meliputi penjualan barang dagang dan barang lainnya,
secara tunai maupun secara kredit. Untuk transaksi penjualan secara kredit
dicatat dalam jurnal khusus penjualan. Jurnal penjualan adalah jurnal khusus
digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan kredit saja.
b. Jurnal Pembelian (Purchase Journal)
Mencatat setiap terjadinya transaksi pembelian secara kredit. Jika transaksi
pembelian barang dagang secara kredit, pencatatannya dapat dilakukan di jurnal
pembelian kolom pembelian, namun jika terjadi pembelian selain barang
dagang dicatat dalam jurnal pembelian kolom serba-serbi, atau dicatat dalam
jurnal umum.
c. Jurnal Penerimaan Kas (Cash Receipt Journal)
Mencatat setiap terjadinya penerimaan uang atau kas. Transaksi penerimaan kas
yang sering terjadi, meliputi: penjualan barang dagang secara tunai,
pembayaran piutang oleh pelanggan, penerimaan bunga, penerimaan
pendapatan bunga, penerimaan pendapatan komisi,dsb.
16
d. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment Journal)
Mencatat setiap terjadinya pengeluaran uang atau kas. Transaksi pengeluaran
kas yang sering terjadi dalam perusahaan dagang meliputi pembelian barang
dagang secara tunai, pembayaran kewajiban dan pembayaran beban usaha.
Jika suatu transaksi tidak bisa dicatat dalam keempat jurnal tersebut diatas maka
dicatat dalam jurnal memorial atau jurnal umum (general journal). Transaksi yang
biasanya dicatat kedala jurnal umum diantaranya: retur penjualan, pengambilan barang
dagang untuk keperluan pribadi, penyusustan aktiva tetap dan transaksi intern lainnya.
2.2. Tool Aplikasi
2.2.1. Sejarah Zahir Accounting
Zahir Accounting dibuat kali pertama pada tahun 1996 dan hingga saat ini PT.
Zahir Internasional telah menciptakan berbagai edisi yaitu Zahir Accounting 6, Zahir
Point of Sale (POS) 6, Zahir POS Mobile, Zahir Report Server 6, Zahir Sales Order
Mobile, Zahir Enterprise Plus, dan Zahir Online. Zahir Accounting telah digunakan
oleh lebih dari 30.000 perusahaan berskala kecil, menengah, dan besar dengan 50.000-
an pengguna (user atau lisensi) di Indonesia beberapa anugrah ditingkat nasional
diantaranya penghargaan APICTA indonesia oleh menkominfo tahun 2002-2004,
penghargaan Presiden RI tahun 2003, Penghargaan Enterprise 50 tahun 2006, juara
pertama Teknopreneur Award tahun 2008, dan Best Choice Award tahun 2013. Selain
itu, PT. Zahir Internasional juga telah memperoleh sertifikat ISO 9001:2008 pada
tahun 2010. (Syamsiah, Oktaviani, & Dina, 2018)
17
2.2.2. Pengertian Zahir Accounting
Menurut Himayati dalam (Sari & Ulya, 2019) menyimpulkan bahwa “ Zahir
accounting adalah sebuah program akuntansi yang didesain khusus untuk
mengelolah keuangan perusahaan secara mudah, fleksibel, yang berfasilitas
lengkap dan dapat digunakan untuk berbagai macam perusahaan baik
perusahaan jasa maupun perusahaan dagang”.
Zahir memiliki kelebihan-kelebihan serta berbagai perangkat yang mudah
digunakan sehingga memungkinkan para pengusaha dan manajemen untuk mengambil
keputusan bisnis dengan cepat dan tepat, karena itu zahir tidak hanya sebagai penyedia
laporan keuangan semata.
Adapun kelebihan zahir yaitu:
a. Mudah mengontrol keluar masuk barang & informasi stok yang up to date.
b. Mudah mengelolah hutang piutang disertai dengan informasi yang lengkap.
c. Mudah mengelolah cash flow dan mengetahui kondisi keuangan secara rill.
d. Menghasilkan laporan keuangan yang instan dan cepat.
e. Analisis keuangan yang akurat dan mudah dipahami.
18
2.2.3. Modul dan Fasilitas Program Zahir Accounting Versi 5.1
Berikut ini adalah modul-modul yang terdapat dalam program Zahir Accounting
Versi 5.1, yaitu:
1. Modul Data-data
Modul data ini digunakan untuk membuat data master disuatu data kerja di
Zahir Accounting. Berikut ini untuk menampilkannya klik data-data.
Sumber : Software Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.2. Fasilitas Modul Data-data
19
2. Modul Buku Besar
Modul Buku Besar digunakan untuk melakukan transaksi jurnal umum,
membuat daftar akun dan membuka buku besar per-akun. Untuk
menampilkannya klik Buku Besar.
1. Data Rekening Perkiraan
Mengelola (menambah, mengedit, dan menghapus) akun rekening.
2. Transaksi Jurnal Umum
Melakukan transaksi jurnal yang tidak bisa dilakukan di modul lain.
3. Buku Besar
Melihat Buku Besar rekening perusahaan.
4. Daftar Transaksi Jurnal
Melihat daftar transaksi jurnal umum.
Sumber : Software Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.3. Fasilitas Menu Buku Besar
20
3. Modul Penjualan
Penjualan adalah transaksi dimana ada pengeluaran barang atau jasa untuk
pelanggan. Transaksi ini digunakan oleh perusahaan sebagai pendapatannya,
transaksi ini dapat dilakukan dengan tunai maupun piutang. Piutang usaha
adalah transaksi untuk pembayaran yang dilakukan oleh pelanggan atas
penjualan yang terjadi sebelumnya. Untuk menampilkannya klik penjualan.
Sumber : Software Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.4. Fasilitas Modul Penjualan
21
4. Modul Pembelian
Pembelian adalah transaksi dimana ada penerima barang atau jasa dari supplier
atau vendor. Transaksi ini banyak digunakan oleh perusahaan. Transaksi
pembelian dapat dilakukan dengan tunai ataupun hutang. Hutang usaha adalah
transaksi untuk melakukan pembayaran hutang usaha kepada supplier atau
vendor tertentu atas transaksi pembelian sebelumnya . untuk menampilkan klik
pembelian.
Sumber : Software Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.5. Fasilitas Modul Pembelian
5. Modul Kas&Bank
Kas dan Bank digunakan untuk transaksi yang berkaitan dengan rekening kas
atau bank, seperti transfer antar rekening kas atau bank masuk, kas atau bank
keluar. Untuk kas masuk dan kas keluar adalah transaksi diluar penginputan
22
penerimaan pembayaran piutang maupun pengeluaran pembayaran hutang.
Untuk menampilkan klik Kas&Bank.
Sumber : Software Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.6. Fasilitas Modul Kas & Bank
6. Modul Persediaan
Persediaan digunakan untuk mengelolah persediaan sebagai aktiva perusahaan.
Pada modul ini dapat dibuat data barang, barang keluar di luar penjualan,
pembuatan proses produksi, stock opname. Untuk menampilkannya klik
persediaan.
Sumber : Software Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.7. Fasilitas Modul Persediaan
23
7. Modul Laporan
Modul laporan digunakan untuk melihat semua laporan hasil penginputan
modul-modul sebelumnya. Untuk menampilkannya klik Modul Laporan.
Sumber : Software Zahir Accounting Versi 5.1
Gambar II.8. Fasilitas Modul Laporan