bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · landasan teori 2.1.konsep dasar program program...

16
6 BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Konsep Dasar Program Program adalah kata, ekspresi, penyataan atau kombinasinya yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer. Program menurut Nugroho dalam (Fridayanthie, 2015) mengemukakan bahwa: “Program dapat diartikan suatu cara baru dalam berfikir serta berlogika untuk menghadapi masalah-masalah yang dicoba atasi dengan bantuan komputer”. Bahasa pemrograman merupakan notasi untuk memberikan perintah secara tepat program komputer. Berbeda dengan bahasa, misalkan Bahasa Indonesia dan Inggris yang merupakan bahasa alamiah (natural language), sintaksis dan semantik bahasa pemrograman komputer ditentukan secara jelas dan terstruktur, sehingga bahasa pemrograman juga disebut sebagai bahasa formal (formal language).2.1.1. Program Menurut (Sahyar, 2016) “Program komputer adalah perintah-perintah atau intruksi yang disusun berdasarkan algoritma dengan menggunakan bahasa pemrograman untuk penyelesaian suatu masalah”. Sedangkan menurut (Supardi, 2015) “Program sendiri pengertiannya adalah algoritma yang ditulis dalam bahasa komputer”. Bahasa Pemrograman (Language Programming) merupakan bahasa komputer yang digunakan dalam menulis program. Berdasarkan tujuan aplikasinya bahasa pemrograman dikelompokkan menjadi dua, yaitu :

Upload: others

Post on 29-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

6

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Konsep Dasar Program

Program adalah kata, ekspresi, penyataan atau kombinasinya yang disusun

dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk

menyelesaikan masalah yang diimplementasikan dengan menggunakan bahasa

pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.

Program menurut Nugroho dalam (Fridayanthie, 2015) mengemukakan

bahwa:

“Program dapat diartikan suatu cara baru dalam berfikir serta berlogika untuk

menghadapi masalah-masalah yang dicoba atasi dengan bantuan komputer”.

Bahasa pemrograman merupakan notasi untuk memberikan perintah secara tepat

program komputer. Berbeda dengan bahasa, misalkan Bahasa Indonesia dan

Inggris yang merupakan bahasa alamiah (natural language), sintaksis dan

semantik bahasa pemrograman komputer ditentukan secara jelas dan terstruktur,

sehingga bahasa pemrograman juga disebut sebagai bahasa formal (formal

language).”

2.1.1. Program

Menurut (Sahyar, 2016) “Program komputer adalah perintah-perintah atau

intruksi yang disusun berdasarkan algoritma dengan menggunakan bahasa

pemrograman untuk penyelesaian suatu masalah”.

Sedangkan menurut (Supardi, 2015) “Program sendiri pengertiannya adalah

algoritma yang ditulis dalam bahasa komputer”. Bahasa Pemrograman (Language

Programming) merupakan bahasa komputer yang digunakan dalam menulis

program. Berdasarkan tujuan aplikasinya bahasa pemrograman dikelompokkan

menjadi dua, yaitu :

7

1. Bahasa pemograman bertujuan khusus (Spesific Purpose Programming

Languange). Contohnya : COBOL, ForTran, Assembly, Prolog, dan lain-

lainnya.

2. Bahasa pemograman bertujuan umum (General Purpose Programming

Languange). Contohnya : Pascal, BASIC, C, C++, Java dan lain-lain.

Sedangkan kedekatan dengan bahasa manusia, bahasa pemograman dibagi

dua kelompok, yaitu :

1. Bahasa Tingkat Rendah (Low Level Languange). Contohnya : Assembly

2. Bahasa Tingkat Tinggi (High Level Languange). Contohnya : Pascal, PL/I,

Ada, COBOL, BASIC, ForTran, C, C++ dan lainnya.

2.1.2. Bahasa Pemrograman

Menurut (Sahyar, 2016) “Bahasa Pemograman adalah perangkat lunak yang

digunakan untuk menerjemahkan atau menuliskan algoritma dalam bentuk teks

perintah-perintah yang dapat dimengerti oleh komputer untuk menyelesaikan

suatu masalah”.

1.Java

Menurut (Mardiani, 2017) “Java adalah bahasa pemograman yang dapat

dijalankan di berbagai komputer, termasuk telepon genggam.”

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) “Java merupakan bahasa

pemograman yang paling konsisten dalam mengimplementasikan paradigma

pemograman berorientasi objek.”

2.1.3. Basis Data

Menurut Dr.Said Mirza Pahlevi dalam (Hidayat, et al, 2017) “basis data

adalah sekumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan terorganisir

dengan baik. Basis data merupakan salah satu komponen utama pendukung

8

program aplikasi yang melibatkan pengolahan data dapat dipastikan menggunakan

basis data sebagai tempat penyimpanan datanya”.

1.MySQL

Menurut Faisal dalam (Risdiansyah, 2017) mengemukakan bahwa:

“MySQL merupakan database server yang bersifat multiuser dan multi-

threaded. SQL adalah bahasa database standar yang memudahkan

penyimpanan, pengubahan dan akses informasi. Pada MySQL dikenal istilah

database dan tabel. Tabel adalah sebuah struktur data dua dimensi yang terdiri

dari baris-baris record dan kolom.”

Menurut Madcoms dalam (Risdiansyah, 2017) yaitu “MySQL merupakan

salah satu software database (basis data) open source yang dikembangkan

sebuah komunitas bernama MySQL AB dengan tujuan membantu user untuk

menyimpan data dalam tabel-tabel”.

Tabel terdiri atas field atau kolom yang mengelompokan data-data

berdasarkan kategori tertentu, seperti nama, alamat, nomor telepon, dan

sebagainya. Bagian lain dari tabel adalah record atau baris yang berisikan data

yang sebenarnya. MySQL maupun software database yang lain dapat

hubungkan oleh aplikasi-aplikasi yang berbeda, baik dari sisi tujuan maupun dari

sisi bahasa pemrograman yang digunakan oleh masing-masing aplikasi yang

bersangkutan. Ada empat instruksi dasar yang digunakan dalam sql (structured

query language), yaitu :

a. Select Digunakan untuk menampilan data yang telah ada atua tersimpan.

b. Insert Digunakan untuk menambahkan data yang baru kedalam database.

c. Update Digunakan untuk mengubah data yang telah disimpan sebelumnya

pada database.

d. Delete Digunakan untuk menghapus data yang telah ada pada database.

9

2.PhpMyAdmin

Menurut Madcoms dalam (Hidayat et al., 2017) mengemukakan bahwa:

“PhpMyAdmin adalah sebuah aplikasi open source yang berfungsi untuk

memudahkan manajemen MySQL. PhpMyAdmin dapat membuat database,

membuat table, menginsert, menghapus dan mengupdate data dengan GUI dan

terasa lebih mudah, tanpa perlu mengetikkan perintah SQL secara manual”.

Karena berbasis web, maka PhpMyAdmin dapat dijalankan dibanyak Operating

System, selama dapat menjalankan web server dan MySQL.

3.Xampp

Menurut Aditya dalam (Pratiwi & Arifin, 2017) mengemukakan bahwa:

“XAMPP adalah perangkat lunak bebas yang mendukung banyak sistem operasi,

merupakan kompilasi dari beberapa program: fungsinya adalah sebagai server

yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server,

MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa

pemrograman PHP dan Perl. Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat

sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini tersedia

dalam GNU (General Public License dan bebas). Merupakan web server yang

mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis”.

2.1.4. Model Pengembangan Perangkat Lunak

Metode yang digunakan pada pada pengembangan perangkat lunak ini

menggunakan model Waterfall Menurut Prayitno & Safitri dalam (Priyadi &

Lestari, 2018) yang terbagi menjadi empat tahapan, yaitu:

Sumber (Puspitasari, 2016)

Gambar II.1

Rancangan Waterfall

10

1.Analisa

Analisa kebutuhan perangkat lunak Proses pengumpulan kebutuhan dilakukan

secara intensif untuk mespesifikasikan kebutuhan perangkat lunak agar dapat

dipahami perangkat lunak seperti apa yang dibutuhkan oleh user. Spesifikasi

kebutuhan perangkat lunak pada tahap ini perlu untuk didokumentasikan.

2.Desain

Desain perangkat lunak adalah proses multi langkah yang fokus pada desain

pembuatan program perangkat lunak termasuk struktur data, arsitektur perangkat

lunak, representasi antarmuka, dan prosedur pengkodean. Tahap ini mentranslasi

kebutuhan perangkat lunak dari tahap analisis kebutuhan ke representasi desain

agar dapat diimplementasikan menjadi program pada tahap selanjutnya. Desain

perangkat lunak yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu didokumentasikan.

3.Pembuatan kode program

Desain harus ditranslasikan ke dalam program perangkat lunak. Hasil dari

tahap ini adalah program komputer sesuai dengan desain yang telah dibuat pada

tahap desain.

4.Pengujian

Pengujian fokus pada perangkat lunak secara segi logika dan fungsional dan

memastikan bahwa semua bagian sudah diuji. Hal ini dilakukan untuk

meminimalisir kesalahan (error) dan memastikan keluaran yang dihasilkan

sesuai dengan yang diinginkan.

2.2.Tools Program

2.2.1. ERD (Entity Relationship Diagram)

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) “ERD pemodelan awal basis data

yang dikembangkan berdasarkan teori himpunan dalam bidang matematika”. ERD

11

digunakan untuk pemodelan basis data relasional. Komponen-komponen yang

digunakan dalam ERD terdiri dari :

1.Entitas/entity

Merupakan data inti yang akan disimpan, bakal tabel pada basis data, benda

yang memiliki data dan harus disimpan datanya agar dapat diakses oleh

aplikasi komputer, penamaan entitas biasanya lebih ke kata benda dan belum

merupakan nama tabel.

2.Atribut

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas.

3. Atribut kunci primer

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas dan

digunakan sebagai kunci akses record yang diinginkan, biasanya berupa id,

kunci primer dapat lebih dari satu kolom, asalkan kombinasi dari beberapa

kolom tersebut dapat bersifat unik (berbeda tanpa ada yang sama).

4.Atribut multi nilai / multivalue

Field atau kolom data yang butuh disimpan dalam suatu entitas yang dapat

memiliki nilai lebih dari satu.

5.Relasi

Relasi yang menghubungkan antar entitas, biasanya diawali dengan kata

kerja.

6.Asosiasi / association

Penghubung antara relasi dan entitas dimana dikedua ujungnya memiliki

multiplicity kemungkinan jumlah pemakaian. Kemungkinan jumlah

maksimum keterhubungan antara entitas satu dengan entitas yang lain disebut

12

kardinalitas. Misalkan ada kardinalitas 1 ke M atau sering disebut dengan one

to many menghubungkan entitas A dan entitas B.

Dalam pembuatan program, setelah membuat ER-Diagram langkah

selanjutnya adalah membuat LRS (Logical Record Structure).

Sumber (Fandi, et al, 2017)

Gambar II.2

Rancangan ERD

13

2.2.2. LRS (Logical Record Structure)

Menurut (Muhamad, 2014) “Logical Record Structure terdiri dari link-link

diantara tipe record. Link ini menunjukkan arah dari satu tipe record

lainnya.Banyak link dari LRS yang diberi tanda field-field yang kelihatan pada

kedua link tipe record”. Penggambaran LRS mulai dengan menggunakan model

yang dimengerti. Dua metode yang dapat digunakan, dimulai dengan hubungan

kedua model yang dapat dikonverensikan ke LRS, metode yang lain dimulai

dengan ER-diagram dan langsung dikonversikan ke LRS.

Sumber : (Sukamto & Shalahuddin, 2014)

Gambar II.3

Rancangan LRS

14

2.2.3. Pengkodean

Menurut (Melan, 2016) “Pengkodean sistem informasi merupakan proses

penulisan bahasa program agar sistem informasi tersebut dapat dijalankan oleh

mesin.”

Sumber : (Cahyadi Cepi, 2018)

Gambar II.4

Rancangan Pengkodean

Di dalam merancang suatu kode harus diperhatikan beberapa hal, yaitu

sebagai berikut :

1.Harus mudah di ingat

Agar kode mudah di ingat, maka dapat dilakukan dengan cara

menghubungkan kode tersebut dengan obyek yang diwakili dengan kodenya.

2. Harus Unik

Kode harus unik untuk masing-masing item yang diwakili. Unik berarti tidak

ada kode yang kembar.

3.Harus fleksibel

Kode harus fleksibel sehingga memungkinkan perubahan-perubahan atau

penambahan item baru dapat tetap diwakili oleh kode.

15

4.Harus efisien

Kode harus sependek mungkin, sehingga mudah di ingat dan juga akan

efisien bila direkam disimpan diluar komputer.

5.Harus konsisten

Bilamana mungkin, kode harus konsisten dengan kode yang telah

dipergunakan.

6.Harus distandarisasi

Kode harus distandarisasi untuk seluruh tingkatan dan departemen dalam

organisasi. Kode yang tidak standar akan mengakibatkan kebingungan, salah

pengertian dan cenderung dapat terjadi kesalahan pemakaian begitu juga

dengan yang menggunakan kode tersebut.

7.Hindari spasi

Spasi di dalam kode sebaiknya dihindari, karena dapat menyebabkan

kesalahan dalam menggunakannya.

8.Hindari karakter yang mirip

Karakter-karakter yang hampir serupa bentuk dan bunyi pengucapannya

sebaiknya tidak digunakan dalam kode.

9.Panjang kode harus sama

Masing-masing kode yang sejenis harus mempunyai panjang yang sama.

Ada beberapa macam tipe kode yang dapat digunakan didalam sistem

informasi diantaranya yaitu :

1.Kode Mnemonik (Mnemonic Code)

Kode Mnemonik (Mnemonic Code) digunakan untuk tujuan supaya kode

mudah di ingat, dibuat dasar singkatan atau mengambil sebagian karakter dari

item yang yang akan diwakili dengan kode ini.

16

2. Kode Blok (Block Code)

Kode blok (Block Code) mengkasifikasikan item kedalam kelompok blok

tertentu yang mencerminkan satu klasifikasi tertentu atas dasar pemakaian

maksimum yang diharapkan.

2.2.4. HIPO (Hierarky Input Proses Output)

1.Pengertian

Merupakan alat dokumentasi program. Akan tetapi sekarang, banyak

digunakan sebagai alat desain dan teknik dokumentasi dalam siklus

pengembangan sistem yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam

sistem digambarkan oleh fungsi utamanya. Menurut Fatta dalam (Risdiansyah,

2017) HIPO merupakan teknik untuk mendokumentasikan pengembangan suatu

sistem yang dikembangkan oleh IBM.

17

Sumber (Risdiansyah, 2017)

Gambar II.5

Rancangan HIPO

HIPO dapat digunakan sebagai alat pengembangan sistem dan teknik

dokumentasi program. Penggunaannya mempunyai beberapa sasaran, yaitu:

a. Untuk menyediakan suatu struktur guna memahami fungsi-fungsi dari

sistem.

b. Untuk lebih menekankan fungsi-fungsi yang harus diselesaikan oleh

program.

c. Untuk menyediakan penjelasan yang jelas dari input yang harus digunakan

dan output yang dihasilkan.

2.Tingkatan diagram HIPO

18

Paket HIPO terdiri dari 3 jenis diagram, yaitu diagram daftar isi visual (visual

table of content), diagram ringkas (overview diagram), dan diagram rinci (detail

diagram).

a. Daftar Isi Visual (DIV)

Diagram ini memuat semua modul yang ada dalam sistem berikut dan

nomornya, yang nantinya akan diperinci dalam diagram ringkas dan

diagram rinci. Dalam DIV juga bias dilihat fungsi-fungsi utama yang

menyusun sebuah sistem dan hubungan antar fungsi tersebut.

b. Diagram Ringkas

Diagram ringkas menerangkan input, proses, dan output dari sistem.

Diagram ringkas menggambarkan input dan output dari fungsi-fungsi yang

telah didefinisikan dalam daftar isi visual.

c. Diagram Rinci

Diagram rinci HIPO digunakan untuk memperinci input, proses, dan ouput

yang telah digambarkan dalam diagram ringkasan.

2.2.5. Diagram Alir Program (Flowchart)

1.Pengertian

Menurut (Wibawanto, 2017) “Flowchart adalah suatu bagan dengan simbol-

simbol tertentu yang menggambarkan urutan proses secara mendetail dan

hubungan antara suatu proses (instruksi) dengan proses lainnya dalam suatu

program”.

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) “Flowchart dapat dimengerti dari

asal katanya adalah sebuah flow atau aliran dan chart atau bagan, sehingga

19

didapat jika dari asal katanya flowchart adalah sebuah bagan aliran dari sesuatu,

dan sesuatu itu dapat juga berupa aliran proses”.

Sumber (Risdiansyah, 2017)

Gambar II.6

Rancangan Flowchart

2.Bentuk Flowchart

a. Program Flowchart

Menurut (Mukhtar, 2018) “Program Flowchart merupakan diagram alir

yang menggambarkan urutan logika dari suatu prosedur pemecahan

masalah”.

b. Sistem Flowchart

20

Menurut (Mukhtar, 2018) “Sistem flowchart merupakan diagram alir

yang menggambarkan suatu sistem peralatan yang digunakan dalam proses

pengolahan data serta hubungan antar peralatan tersebut.

3. Teknik Pembuatan

Adapun teknik pembuatan program flowchart ini dibagi menjadi 2 (dua)

bagian yaitu sebagai berikut :

a. General Way

Teknik pembuatan flowchart yang lazim digunakan didalam penyusunan

logika suatu program, yang menggunakan proses pengulangan secara tidak

langsung (NON DIRECT LOOP).

b. Iteration Way

Teknik pembuatan flowchart dengan cara ini, biasanya dipakai untuk

logika program cepat serta bentuk permasalahan yang komplek, dimana

pengulangan proses yang terjadi bersifat langsung (DIRECT LOOP).

2.2.6. Implementasi dan Pengujian Unit

Menurut (Sukamto & Shalahuddin, 2018) “Black-Box Testing (pengujian

kotak hitam) yaitu menguji perangkat lunak dari segi spesifikasi fungsional tanpa

menguji desain dan kode program.

Pengujian dimaksudkan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi, masukan,

dan keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan.

Pengujian kotak hitam dilakukan dengan membuat kasus uji yang bersifat

mencoba semua fungsi dengan memakai perangkat lunak apakah sesuai dengan

spesifikasi yang dibutuhkan. Kasus uji yang dibuat untuk melakukan pengujian

kotak hitam harus dibuat dengan kasus benar dan kasus salah, misalkan untuk

kasus proses login maka kasus uji yang dibuat adalah :

21

1. Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)

yang benar.

Jika user memasukkan nama pemakai (username) dan kata sandi (password)

yang salah, misalnya nama pemakai benar tapi kata sandi salah, atau sebaliknya,

atau keduanya salah.

Sumber (Ramdhani, Gaja, & Ratnawati, 2018)

Gambar II.7

Rancangan Black Box