bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · landasan teori 2.1 konsep dasar akuntansi ... suatu...
TRANSCRIPT
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Konsep Dasar Akuntansi
Akuntansi sebagai sistem informasi yang diharapkan yang dapat memberikan
informasi yang tepat dan akurat dalam memberikan keputusan bagi para pemakainya.
Sehigga para pemakainya dapat mengambil keputusan guna kemajuan perusahaan
yang dikelolanya.
Dalam dunia bisnis akuntansi merupakan salah satu bagian pokok. Dimana
mengatur konsep keuangan yang terorganisir dan sistematis untuk menghasilkan
suatu laporan keuangan yang digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi
pihak-pihak yang membutuhkan. Selain ini juga dapat digunakan untuk memantau
hasil kinerja dari seluruh kegiatan operasional perusahaan.
2.1.1 Definisi Akuntansi
Menurut Hans Kartikhadi dalam Sochib, (2018:4) Akuntansi adalah suatu
sistem informasi keungan yang bertujuan untuk menghasilkan dan melaporkan
informasi yang relevan bagi berbagai pihak yang berkepentingan.
Hans Kartikahadi et al (2016) dalam Sochib, (2018:4) mengutup Accounting
Principles Board (APB) dan American Institute Of Certified Publict Accounts
mendefinisikan pengertian akuntansi sebagai suatu aktivitas jasa, yang fungsinya
terutama untuk memberikan informasi kuantitatif terutama bersifat keuangan, dari
suatu entitas ekonimi dengan maksud berguna untuk pengambilan keputusan
ekonomi dalam memilih secara bijak diantara alternatif dan tindakan.
7
Definisi tersebut menunjukkan bahwa akuntansi ini akan menyediakan data-
data keuangan entitas. Data keuangan ini berupa hasil akhir aktivitas jasa akuntansi
yakni laporan keuangan (Financial Statement) yang dapat dipakai sebagai bahan
pertimbangan untuk pengambilan keputusan ekonomi terutama pada pihak-pihak
yang mempunyai kepentingan dengan entitas yang menerbitkan laporan keuangan
tersebut.
Menurut Yulius dalam Rachmawati, (2017) mendefinisikan bahwa
“Akuntansi merupakan proses identifikasi, pencatatan dan pelaporan seluruh
transaksi atau kejadian ekonomi yang terjadi dalam suatu perusahaan”.
2.1.2 Persamaan Dasar Akuntansi
Menurut Hery dalam Desmahary & Kuswara, (2016) mempunyai pengertian
“Persamaan dasar akuntansi merupakan persamaan yang menyajikan jumlah harta
perusahaan dan tuntutan atau kewajiban terhadap harta tersebut, yang digambarkan
dalam hubungan aktiva/harta/asset, hutang/kewajiban/liabilitas dan ekuitas
pemilik/modal.
Menurut Himayati dalam Utami & Hidayat, (2018) menerangkan bahwa,
“Dalam persamaan Akuntansi, di sisi kiri adalah bagian yang dimiliki perusahaan
yang diberi nama harta (asset) dan sisi kanan terdapat sumber pembelanjaan, yang
terdiri dari hak kreditur, atau disebut kewajiban (liabilities), dan hak pemilik
(equities) atau modal (capital)”.
Dari pemahaman tersebut kemudian dapat dibuat penyederhanaan persamaan
dasar akuntansi sebagai berikut:
Aktiva = Kewajiban + Modal
8
Gambar II.1
Persamaan Dasar Akutansi
Sumber : Hery (2015:11)
2.1.3 Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Henry C. Lucas dalam Fauzi, (2017:25) suatu sistem informasi
adalah suatu kegiatan diprosedur-prosedur yang diorganisasikan, bila mana
dieksesekusi, akan menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan
keputusan di dalam organisasi.
Menurut Geogre H. Bodnar dan William S. Hopwood dalam Fauzi, (
2017:25) Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan
peralatan yang diatur untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi yang
berguna.
Memurut Puspitawati dalam Perkasa, (2017). Sistem informasi akuntansi
dapat pula didefinisikan sebagai suatu sistem yang berfungsi untuk mengorganisasi
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan untuk menghasilkan informasi
keuangan yang dibutuhkan dalam pembuatan keputusan manajemen dan pimpinan
perusahaan dan dapat memudahkan pengelolaan perusahaan.
Fungsi utama SIA adalah memproses transaksi keuangan dan non keuangan
yang berpengaruh langsung terhadap proses transaksi keuangan.
2.1.4 Siklus Akuntansi
Menurut Rudianto dalam Rachmawati, (2017) mendefinisikan bahwa “Siklus
Akuntansi adalah aktivitas mengumpulkan, menganalisis, menyajikan dalam bentuk
9
angka, mengklasifikasikan, mencatat, meringkas, dan melaporkan aktivitas atau
transaksi perusahaan dalam bentuk informasi keuangan”.
Siklus akuntansi menurut Mursyidi dalam Majdina, Rahman, & Muryani,
(2017) adalah “urutan-urutan kegiatan pencatatan dan pelaporan untuk
menyelesaikan suatu kegiatan akuntansi yang terus menerus, yang didalamnya
terdapat proses yang diawali dengan pencatatan dan diakhirin dengan pelaporan.
Dibawah ini merupakan gambar yang mencerminkan siklus akuntansi.
Sumber : Hery (2016)
Gambar II. 2
Siklus Akuntansi
Transaksi
Jurnal
NS Setelah
Penutupan
Jurnal
Laporan
NS Setelah
Penutupan
Jurnal
Posting ke
Buku Besar
Neraca Saldo
Jurnal
10
2.1.5. Akuntansi Perusahaan Dagang
Perusahaan adalah sebuah organisasi yang beroperasi dengan tujuan
menghasilkan keuntungan, dengan cara menjual produk (barang dan jasa) kepada
para pelanggannya. Tujuan operasional dari sebagian besar perusahaan adalah untuk
memaksimalisasi profit.
Menurut Hery, (2015:103) Perusahaan Dagang adalah “perusahaan yang
menjual produk (barang jadi), akan tetapi perusahaan tidak membuat/menghasilkan
sendiri produk yang akan dijualnya melainkan memperolehnya dari perusahaan lain”.
Perusahaan-perusahaan yang digolongkan sebagai perusahaan dagang antara
lain adalah distributor, agen tunggal, pengecer, toko swalayan, toko serba ada, pusat-
pusat perbelanjaan, atau pusat barang-barang grosir.
Ciri-ciri perusahaan dagang, antara lain sebagai berikut:
1. Kegiatan usahanya melakukan pembelian barang untuk dijual kembali tanpa
melakukan proses produksi (mengolah/mengubah bentuk) .
2. Pendapatan pokoknya diperoleh dari penjualan barang dagang
3. Harga pokok barang yang dijual dihitung dari nilai persediaan awal ditambah
pembelian bersih dikurangi persediaan akhir.
4. Laba kotor diperoleh dari penjualan bersih dikurangi harga pokok barang yang
dijual.
Karakteristik dan kegiatan utama perusahaan dagang adalah sebagai berikut:
1. Melakukan transaksi pembelian barang dagang, baik secara tunai maupun
kredit
2. Melakukan transaksi penjualan barang dagang, baik secara tunai maupun kredit
11
3. Melakukan pembayaran utang usaha yang terjadi akibat adanya berbagai
transaksi dalam aktivitas perusahaan
4. Menerima pembayaran/pelunasan piutang usaha yang terjadi akibat adanya
berbagai transaksi dalam aktivitas perusahaan
5. Melakukan penyimpanan barang dagang selama belum dijual dan diserahkan
kepada pembeli.
Pencatatan transaksi pada perusahaan dagang sebenarnya tidak berbeda dengan pada
perusahaan jasa biasanya digunakan jurnal umum, sedangkan pada perusahaan
dagang dapat pula digunakan jurnal umum, untuk transaksi khusus yang terjadi
diperusahaan dagang seperti pembelian dan penjualan.
Jurnal Khusus adalah jurnal yang secara khusus digunakan untuk mencatat
transaksi sejenis yang terjadi berulang-ulang khususnya diperusahaan dagang.Prinsip
pendebitan dan pengkreditan jurnal khusus pada dasarnya sama dengan yang
dilakukan pada jurnal umum. Perbedaannya, akun-akun pada jurnal khusus dibuat
berkelompok.
Jenis-jenis jurnal khusus yang digunakan pada umumnya sebagai berikut:
1. Jurnal Penerimaan Kas (cash recipt journal), adalah jurnal yang digunakan
untuk mencatat setiap terjadi penerimaan uang tunai.
2. Jurnal Pengeluaran Kas (Cash Payment journal), adalah jurnal yang digunakan
untuk mencatat setiap terjadi pengeluaran uang tunai.
3. Jurnal Pembelian (Purchase Journal), adalah jurnal yang digunakan untuk
mencatat setiap terjadi pembelian secara kredit.
4. Jurnal Penjualan (Sales Journal), adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat
setiap penjualan secara kredit.
12
5. Jurnal Umum (General Journal), adalah jurnal yang digunakan untuk mencatat
setiap transaksi yang tidak sesuai untuk dimasukkan dalam keempat jurnal
diatas.
Menurut (Sochib, 2018) Ada dua sistem untuk mencatattransaksi-transaksi
yang mempengaruhi nilai persediaan barang dagang. Antara lain:
1. Sistem Periodik
Dalam sistem Periodik (Physical system), adalah pencatatan persediaan barang
dagang hanya dilakukan pada akhir periode.pembelian dan penjualan dicatat
dalam akun pembelian dan penjualan. Pengambilan barabg dagang untuk
keperluan pribadi dicatat di akun prive sisi debit dan akun penjualan sisi kredit
sebesar harga pokok.
2. Sistem Permanen
Dalam sistem permanen (perpectual system), adalah pencatatan atas persediaan
barang dagang dilakukan secara continue atau terus menerus, yaitu setiap
transaksi yang mempengaruhi persediaan barang dagang dicatat ke dalam akun
persediaan barang dagang.
2.1.6. Laporan Keuangan
Menurut Munawir dalam Harjunawati, (2016) “laporan keuangan merupakan
alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi sehubungan dengan posisi
keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan”.
Menurut Desmahary & Kuswara, (2016) Laporan keuangan adalah sumber
informasi yang dijadikan landasan pengambilan keputusan oleh para pemegang
saham, kreditur, pengamat ekonomi dan pemerintah ditinjau dari kepentingan
13
masing-masing, serta merupakan landasan bagi Analisa Rasio Keuangan untuk
merinci prestasi operasional perusahaan.
Laporan keuangan (financial statement) dalam (Majdina, Rahman dan
Muryani (2017) adalah laporan yang disusun secara sistematis tentang kinerja dan
posisi keuangansuatu lembaga/organisasi/perusahaan dalam suatu periode tertentu”.
Laporan keuangan yang berlaku untuk tujuan external users terdiri dari lima jenis ,
yaitu :
1. Laporan laba rugi (income statement), yaitu laporan yang disusun secara
sistematis tentang kinerja perusahaan yang memuat pendapatan, beban,
keuntungan atau kerugian yang dicapai oleh perusahaan dalam suatu periode
tertentu.
2. Laporan perubahan ekuitas (equity statement), yaitu laporan yang disusun
secara sistematis tentang perubahan ekuitas untuk suatu periode tertentu
dengan menambah saldo awal ekuitas dengan laba kemudian dikurangi dengan
pengambilan atau kerugian.
3. Neraca (balance sheet), yaitu laporan yang disusun secara sistematis tentang
posisi keuangan yang memuat harta, kewajiban dan ekuitas pada periode
tertentu.
4. Laporan arus kas (cash flow statement), yaitu laporan yang disusun secara
sistematis mengenai sumber penerimaan kas dan penggunaannya yang
dilakukan secara tunai dalam periode tertentu.
14
5. Catatan atas laporan keuangan, yaitu laporan atau catatan yang berisi tentang
pengungkapan yang meliputi perlakuan akuntansi dan pengungkapan informasi
berkenaan dengan laporan keuangan.
Menurut Kasmir dalam Sari, (2017) Tujuan Laporan Keuangan yaitu :
1. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah aktiva (harta) yang dimiliki
perusahaan saat ini.
2. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah kewajiban dan modal yang
dimiliki perusahaan pada saat ini.
3. Memberikan informasi tentang jenis dan jumlah pendapatan yang diperoleh
pada suatu periode tertentu.
4. Memberikan informasi tentang jumlah biaya dan jenis biaya yang dikeluarkan
perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5. Memberikan informasi tentang perubahan perubahan yang terjadi terhadap
aktiva, pasiva dan modal perusahaan.
6. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen perusahaan dalam suatu
periode.
7. Memberikan informasi tentang catatan-catatan atas laporan keuangan.
8. Informasi keuangan lainnya.
2.1.7 Analisa Rasio Keuangan
Menurut Marginingsih dalam Suhendro, (2017) mengemukakan analisis
laporan keuangan merupakan instrumen perusahaan dalam melakukan pengukuran
kinerja yang telah dicapai untuk mengetahui tingkat pencapaian tujuan perusahaan
serta sebagai alat untuk memperoleh informasi mengenai posisi keuangan
perusahaan.
15
Bentuk-bentuk rasio keuangan adalah sebagai berikut:
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendek.
2. Rasio Lancar (Current Ratio)
Rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar utang lancar
(utang jangka pendek) yang harus segera dipenuhi dengan aktiva lancar yang
tersedia dalam perusahaan tanpa memperhitungkan nilai persediaan (inventory).
3. Rasio Sangat Lancar (Quick Ratio)
Rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau
membayar kewajiban atau utang lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva
lancar tanpa memperhitungkan nilai (inventory).
4. Rasio Kas (Cash Ratio)
Rasio kas atau cash ratio merupakan alat yang digunakan untuk mengukur
seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar hutang.
5. Rasio Solvabilitas (Leverage Ratio)
Rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perusahaan dibiayai
dengan utang. Jenis-jenis rasio solvabilitas sebagai berikut:
6. Rasio Hutang Terhadap Harta (Debt to Asset Ratio)
Rasio ini menunjukkan seberapa besar dari keseluruhan aktiva perusahaan yang
dibelanjai oleh hutang atau seberapa besar proporsi antara kewajiban yang
dimiliki dengan kekayaan yang dimiliki
7. Rasio Hutang Terhadap Modal (Debt to Equity Ratio)
Rasio ini digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas sehingga rasio ini
16
berguna untuk mengetahui jumlah dana yang disediakan pinjaman (kreditor)
dengan pemilik perusahaan
8. Rasio Hutang Jangka Panjang Terhadap Modal (Long Term Debt to Equity Ratio)
Rasio antara utang jangka panjang dengan modal sendiri dan hasil
perhitungannya menunjukkan seberapa besar bagian dari setiap modal sendiri
dijadikan jaminan untuk hutang jangka panjang.
9. Rasio Aktivitas (Activity Ratio)
Rasio yang digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi pemanfaatan sumber
daya perusahaan.
10. Perputaran Piutang (Receivable Turn over)
Rasio ini menunjukkan seberapa lama penagihan piutang selama satu periode
atau berapa kali dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu
periode.
11. Perputaran Persediaan (Inventory Turn Over)
Rasio ini digunakan untuk mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam
persediaan berputar dalam suatu periode
12. Perputaran Modal Kerja (Working Capital Turn Over)
Rasio ini merupakan salah satu rasio yang digunakan untuk mengukur atau
menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode tertentu.
13. Rasio Profitabilitas (Profitability Ratio)
Rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan atau
laba dalam suatu periode tertentu.
17
14. Net Profit Margin
Rasio yang digunakan untuk mengukur margin laba bersih setelah bunga dan
pajak atas penjualan neto pada suatu periode tertentu
15. Return on Investment (ROI)
Rasio ini mengukur keuntungan yang diperoleh dari hasil kegiatan perusahaan
(net income) dengan jumlah investasi atau aktiva yang digunakan setelah
dikurangi bunga dan pajak (EAIT) untuk menghasilkan keuntungan yang
diinginkan (total assets)
16. Return on Equity (ROE)
Rasio untuk mengukur laba bersih (net income) sesudah pajak dengan modal
sendiri.
2.1. Tool Aplikasi
Untuk mempermudah kegiatan usaha maka akan lebih baik jika perusahaan
menggunakan aplikasi akuntansi yang sudah terkomputerisasi sehingga dapat
menghasilkan laporan keuangan secara akurat, efisien dan efektif. Dalam penulisan
Tugas Akhir ini penulis ingin membahas mengenai Zahir Accounting Versi 5.1.
2.2.1. Sejarah Zahir Accounting
Zahir merupakan salah satu program akuntansi local yang sangat popular
dikalangan usaha kecil menengah (UKM).
Menurut Zamzami, Nusa, & Faiz, (2016: 73), Software Zahir Accounting
dibuat oleh PT. Zahir Internasional dan dibuat pertama kali tahun 1996 dengan
ZahirAccounting versi 1.0. Kemudian dikembangkan sehingga muncul versi 2.0 pada
tahun 1997. Zahir Accounting mulai dipasarkan pada tahun 1999, dimana hingga saat
ini Zahir Accounting sudah mencapai versi 5.1 dan telah digunakan oleh14 banyak
18
perusahaan di Indonesia. Selama ini, Zahir Accounting telah memperoleh
penghargaan secara nasional, antara lain penghargaan dari Presiden Republik
Indonesia pada Indonesia ICT Award 2003, kemudian penghargaan Menkom info
pada Apicta 2002, 2003, dan 2004 dan lain-lain.
Menurut (Zamzami, Nusa & Faiz, (2016:73), beberapa jenis produk Zahir
Accounting diantaranya adalah:
1. Zahir Small Business Accounting Versi 5.1
Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak dibidang jasa dan perdagangan,
nirbala dan perorangan, yang memerlukan pembukuan sederhana,mengelola
uang, piutang, tagihan dan pelaporan yang lengkap namun dengan harga sangat
terjangkau dan lain-lain.
2. Zahir Flexy Money Versi 5.1
Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak dibidang jasa, organisasi nirbala
dan perorangan, yang memerlukan pembukuan praktis dan lengkap,mengelola
uang, giro, piutang, tagihan dan pelaporan secara mudah dancepat.
3. Zahir Flexy Trade Versi 5.1
Digunakan untuk usaha kecil yang bergerak di bidang perdagangan yang
memerlukan pembukuan praktis dan lengkap, untuk mengelola uang,
persediaan barang dagangan, piutang, tagihan dan pelaporan secara mudah dan
cepat.
4. Zahir Accounting Persoanal Versi 5.1
Digunakan untuk usaha kecil dan menengah dalam bidang usaha jasa,dagang
dan organisasi nirlaba yang ingin mengelola usaha dengan mudah dan
lengkap, untuk usaha yang menerima order dengan sistem proyek, mengelola
19
dan menghitung penyusutan fixed aset, sesuai dengan bidang usaha
advertising, kontraktor dan lain-lain
5. Zahir Accounting Standart Versi 5.1
Digunakan untuk usaha kecil dan menengah dalam bidang perdagangan,
konstruksi, retail sedang, yang ingin mengelola usaha dengan mudah,
memberikan kemudahan dalam mengelola proyek, menghitung penyusutan
aktiva tetap, sesuai untuk bidang usaha kontraktor, real estate, pabrik kecil dan
retail.
6. Zahir Enterprise Versi 5.1
Dengan database client server yang mampu menangani data yang lebih besar
dan lebih handal, berbagai fasilitas baru seperti multi level princing, komisi
bagian penjualan, laporan yang dapat didesain sendiri, laporan dapat di
drilldown (dapat di klik) untuk menampilkan detail laporan.
7. Zahir Point of Sale (POS) Versi 5.1
Software Point of Sale yang simple dan mudah digunakan, sebagai
softwarekasir yang khusus mencatat penjualan harian dengan kecepatan input
transaksi yang tinggi. Beberapa fasilitas yang dimilik, antara lain penjualan
tunai dan kredit, pencarian barang persuku kata, dapat menggunakan BarCode
Reader, Drawer, Customer Display.
2.2.2. Zahir Accounting
Menurut Yuswanto dan Lo Sanjaya dalam (Desmahary & Kuswara, 2016)
“Zahir Accounting adalah program akuntansi yang mudah digunakan dan penuh
inovasi, yang dirancang untuk kebutuhan usaha kecil dan menengah.” Keberadaan
20
zahir accounting akan mempermudah pembukuan sehingga seluruh jurnal akuntansi
dan laporan keuangan dapat dibuat secara otomatis.
Menurut Yuswanto dalam (Utami & Hidayat, 2018) menyimpulkan bahwa:
Zahir Acccounting merupakan software akuntansi yang dibuat secara terpadu
(integrated software).
2.2.3. Zahir Accounting Versi 5.1
Kelebihan software Zahir accounting versi 5.1 dalam (Zamzami, Nusa & Faiz
(2016) berdasarkan aspek fasilitas:
a. Mudah digunankan.
b. Desing user interface yang menarik dan mudah dipahami.
c. Faktur dan laporan dapat diedit.
d. Laporan dapat diemail dan di-export ke berbagai format.
e. Menggunakan database client server.
f. Fasilitas dan kapasitas dapat dipilih sesuai dengan kebutuhan.
g. Berbagai grafik dan analisa bisnis interaktif.
h. Laporan dapat diklik untuk melihat detail transaksi.
i. Seluruh transaksi dapat diedit dan dihapus (sesuai kewenangan
akses/password).
j. Penyedia fasilitas laporan & analisa bisnis yang lengkap.
2.2.4. Pengenalan Antar Muka Zahir Accounting
Mulailah membuka Zahir Accounting yang telah diinstal, berikut ini adalah
modul-modul yang terdapat pada program Zahir Accounting versi 5.1 adalah:
1. Menu Utama
21
Setiap kali program dijalankan akan tampil Menu Utama seperti gambar
tersebut, dimana melalui menu utama ini anda dapat membuat data keuangan
baru atau membuka data keuangan yang sudah dibuat sebelumnya. Informasi
yang lebih legkap tentang fungsi-fungsi yang ada di menu utama dapat dilihat
dipanduan pengguna yang berada disisi sebelah kiri menu utama tersebut
dengan topic Menu Utama.
Gambar II.3
Modul Menu Utama
2. Modul Program
Modul program dirancang untuk memudahkan mengakses data dan menginput
transaksi, disusun secara terstruktur dengan gambar-gambar yang mudah
dimengerti. Cukup klik gambar untuk menampilkan informasi. Dibawah ini
penjelasan tentang setiap menunya :
a. Modul Data
Modul data, digunakan untuk membuat master data atas Modul data digunakan
untuk membuat data master di suatu data kerja di Zahir Accounting. Untuk
menampilkannya Klik Data-data. Beberapa fasilitas yang ada di modul data-
22
data, yaitu nama dan alamat pemilik modal, customer dan supplier, data
rekening, data produk, satuan pengukuran, data proyek, data harta tetap, data
pajak, dan data mata uang
Gambar II.4
Modul Data Master
b. Modul Buku Besar
Modul Buku Besar digunakan untuk melakukan transaksi jurnal umum,
membuat daftar akun, dan membuka buku besar. Untuk menampilkannya Klik
Buku besar. Beberapa fasilitas yang ada di modul buku, yaitu data rekening
perkiraan, transaksi jurnal umum, buku besar, dan daftar transaksi jurnal.
Gambar II.5
Modul Buku Besar
23
c. Modul Penjualan
Modul Penjualan digunakan untuk melakukan transaksi penjualan secara tunai
ataupun piutang. Untuk menampilkannya Klik Penjualan. Beberapa fasilitas
yang ada di modul penjualan, yaitu sales order, pengiriman barang (invoicing),
retur penjualan, daftar piutang usaha, pembayaran piutang usaha, dan
pengembalian kelebihan (kredit).
Gambar II.6
Modul Penjualan
d. Modul Pembelian
Modul Pembelian digunakan untuk melakukan transaksi pembelian secara
tunai ataupun hutang. Untuk menampilkannya Klik Pembelian. Beberapa
fasilitas yang ada di modul pembelian, yaitu purchase order, penerimaan
barang (invoicing), retur pembelian, daftar hutang usaha, pembayaran hutang
usaha, dan penerimaan kelebihan (debit)
24
Gambar II. 7
Modul Pembelian
e. Modul Kas dan Bank
Modul Kas dan Bank digunakan untuk melakukan transaksi yang berkaitan
dengan rekening kas dan bank. Untuk menampilkannya Klik Kas & Bank.
Beberapa fasilitas yang ada di modul kas dan bank, yaitu transfer kas, kas
masuk, kas keluar, dan rekonsiliasi bank
Gambar II. 8
Modul Kas dan Bank
25
f. Modul Persediaan
Modul Persediaan digunakan untuk mengelola persediaan. Untuk
menampilkannya Klik Persediaan. Beberapa fasilitas yang ada di modul kas
dan bank, yaitu pemakaian/penyesuaian barang, pemindahan barang, stock
opname, dan perakitan.
Gambar II. 9
Modul Persediaan
g. Menu Laporan
Modul Laporan digunakan untuk melihat semua laporan hasil penginputan
modul-modul sebelumnya. Untuk menampilkannya Klik Laporan.
Gambar II. 10
Modul Laporan