bab ii landasan teori - repository.bsi.ac.id · perencanaan dan kepuasan-kepuasan strategis tentang...
TRANSCRIPT
7
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Rekrutmen
2.1.1 Pengertian Rekrutmen
Rekrutmen atau penarikan adalah salah satu fungsi oprasional manajemen
sumber daya manusia untuk mendapatkan calon tenaga kerja yang memenuhi
kualifikasi jabatan/pekerjaan tertentu dalam organisasi atau perusahaan. Rekrutmen
atau menarik karyawan merupakan masalah yang sangat penting, sulit, dan kompleks
karena ditujukan untuk mendapatkan dan menempatkan orang-orang yang
berkompeten, serasi, serta efektif demi mencapai tujuan organisasi.
Penarikan karyawan yang dilakuakan perusahaan atau organisasi dapat
dilakukan dengan berbagai cara yang lazim digunakan. Tujuannya tidak lain agar
tenaga kerja yang melamar jumlahnya memenuhi harapan seperti yang diinginkan,
termasuk kualifikasinya. Makin banyak yang melamar tentu makin baik, demikian
pula sebaliknya jika yang melamar tidak memenuhi harapan atau sedikit, maka untuk
memnuhi target jumlah pelamar perlu rekrut ulang melalui cara lain.
Proses rekrutmen dimulai ketika para recruiter mengidentifikaasi lowongan
pekerjaan melalui perencanaan SDM dan permintaan manajer. Rencana SDM ini
berfungsi untuk menunjukkan lowongan saat ini dan di masa yang akan datang
sehingga recruiter akan menjadi produktif. Ketika lowongan pekerjaan telah
teridentifikasi, maka para recruiter akan memperlajari dan menemukan persyaratan
yang cocok dengan mereview informasi analisis pekerjaan yang juga diinformasikan
kepada manajer.
8
Menurut (Kasmir, 2016) Rekrutmen adalah kegiatan untuk menarik sejumlah
pelamar agar tertarik dan melamar ke perusahaan sesuai dengan kuaifikasi yang
diinginkan.
Menurut Anwar Prabu Mangkunegara dalam (Hamali Arif, 2018)
mendefinisikan rekrutmen sebagai suatu proses atau tindakan yang dilakukan oleh
perusahaan untuk mendapatkan tambahan karyawan yang melalui tahapan yang
mencakup identifikasi dan evaluasi sumber-sumber penarikan karyawan.
Menurut Marwansyah (2014 ) dalam jurnal (Rosento, 2018) Rekrutmen adalah
serangkaian aktivitas yang digunakan oleh sebuah organisasi untuk menarik para
pelamar kerja yang memiliki kemampuan dan sikap yang dibutuhkan untuk
membantu organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya.
Rekrutmen pada prinsipnya adalah proses mencari, menemukan, dan menarik
para pelamar untuk menjadi karyawan pada dan oleh organisasi tertentu. Rekrutmen
juga dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar
kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna
menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kekaryawanan. Menurut
(Sulistiyani dan Rosidah 2007) dalam (Hamali Arif, 2018) Arti penting aktivitas
rekrutmen semakin besar dewasa ini karena beberapa sebab antara lain:
a. Mayoritas organisasi, baik swasta maupun publik berasumsi bahwa akan
mengalami kekurangan karyawan yang memiliki keahlia-keahlian yang dibutuhkan
karyawan-karyawan modern.
b. Perampingan oganisasi dan langkah-langkah penghematan biaya yang dilancarkan
dalam tahun-tahun terakhir telah menyebabkan anggaran semakin kecil
dibandingkan sebelumnya.
9
2.1.2 Tujuan Rekrutmen
Menurut (Zainal dkk, 2015) tujuan rekrutmen adalah serangkaian yang dimulai
ketika sebuah perusahaan atau organisasi memerlukan tenaga kerja dan membuka
lowongan sampai mendapatkan calon karyawan yang diinginkan/qualified sesuai
dengan jabatan atau lowongan yang ada. Dengan demikian, tujuan rekrutmen adalah
menerima pelamar sebanyak-banyaknya sesuai dengan kualifikasi kebutuhan
perusahaan dari berbagai sumber, sehingga memungkinkan.
Sedangkan menurut (Kasmir, 2016) rekrutmen memiliki beberapa tujuan yang
ingin dicapai yaitu:
1. Memperoleh sumber tenaga kerja yang potensial.
2. Mmemperoleh sejumlah pelamar yang memenuhi kualifikasi.
3. Menentukan kriteria minimal untuk calon pelamar.
4. Untuk kebutuhan seleksi.
2.1.3 Prinsip-prinsip Rekrutmen
Menurut (Zainal dkk, 2015) prinsip-prinsip rekrutmen sebagai berikut:
a. Mutu karyawan yang akan direkrut harus sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan
untuk mendapatkan mutu yang sesuai. Untuk itu sebelumnya perlu dibuat:
1. Analisa Pekerjaan,
2. Deskripsi Pekerjaan, dan
3. Spesifikasi Pekerjaan
b. Jumlah karyawan yang diperlukan harus sesuai dengan job yang tersedia. Untuk
mendapatkan hal tersebut perlu dilakukan:
1. Peramalan kebutuhan tenaga kerja, dan
2. Analisa terhadap kebutuhan tenaga kerja (work force analysis).
10
c. Biaya yang diperlukan diminimalkan.
d. Perencanaan dan kepuasan-kepuasan strategis tentang perekrutan.
e. Fleksibility.
f. Pertimbangan-pertimbangan hukum.
2.1.4 Penentuan Dasar Rekrutmen
Proses Rekrutmen dalam jurnal (Giovanni, 2018) (POREK) atau penarikan
saat ini memiliki beberapa istilah popular seperti: Job Analysis, Job Description, Job
Spesification, Job Evalution, dan Job Classification. Uraiannya adalah sebagai berikut:
1. Job Analysis (Analisis Jabatan) Analisis jabatan merupakan prosedur untuk
menentukan tanggung jawab dan persyaratan, keterampilan dari sebuah pekerjaan
dan jenis orang yang akan diperkerjakan.
2. Job Description (Uraian Jabatan) menurut Yoder (2010) Mengatakan uraian jabatan
adalah mengikhtisarkan fakta-fakta yang diberikan oleh analisis jabatan dalam
susunan yang sistematis. Uraian jabatan merupakan garis-garis besar yang ditulis
dan dimaksudkan untuk memberikan penjelasan tentang fakta-fakta yang penting
dari jabatan yang diberikan.
3. Job Spesification (Persyaratan Jabatan) Persyaratan jabatan adalah catatan
menganai syrat-syarat orang yang minimum harus dimiliki untuk menyelesaikan
pekerjaan dengan baik (Moekijat: 2010).
4. Job Evalution (Penilaian Jabatan) Menurut Moekijat (2010) mengatakan penilaian
jabatan adalah penilaian kegiatan yang dilakukan guna membandingkan nilai dari
suatu jabatan dengan nilai dari suatu jabatan lainnya.
5. Job Classification (Penggolongan Jabatan) Penggolongan jabatan adalah
pengelompokan jabatan-jabatan yang memiliki nilai yang sama (Mooekijat: 2010)
11
2.1.5 Penentuan Sumber-sumber Rekrutmen
Dalam jurnal (Giovanni, 2018) Setelah diketahui spesifikasi jabatan atau
pekerjaan karyawan yang dipelukan, maka harus ditentukan sumber-sumber penarikan
calon karyawan. Sumber penarikan karyawan bisa berasal dari internal dan eksternal
perusahaan.
a. Sumber Internal
Adapun kebaikan dari sumber internal yaitu:
1. Tidak terlalu mahal.
2. Dapat memelihara loyalitas dan mendorong motivaasi karyawan yang ada.
3. Karyawan telah terbiasa dengan suasana dan budaya perusahaan.
Sedangkan kelemahan dari sumber internal yaitu:
1. Pembatasan terhadap bakat-bakat.
2. Mengurangi peluang.
3. Dapat meningkatkan puas diri.
Adapun sumber-sumber internal melalui:
1. Penawaran terbuka untuk suatu jabatan (Job Posting Program) rekrutmen
terbuka ini merupakan sistim mencari pekerjaan yang memiliki kemampuan
tinggi untuk mengisi jabatan yang kosong dengan memberikan kesempatan
kepada semua karyawan yang berminat.
2. Perbantuan Pekerja (Daparting Employees) rekrutmen ini dapat dilakukan
melalui pebantuan pekerja untuk suatu jabatan dari unit kerja lain.
b. Sumber Eksternal
Sumber-sumber eksternal berasal dari:
1. Kantor penempatan tenaga kerja
2. Lembaga-lembaga pendidikan
12
3. Referensi karyawan atau rekan
4. Serikat-serikat buruh
5. Pencangkokkan dari perusahaan lain
6. Nepotisme atau leasing
7. Pasar tenaga kerja dengan memasang iklan melalui media massa
8. Dan sumber-sumber lainnya
2.1.6 Proses Rekrtmen
Menurut (Zainal dkk, 2015) mengemukakan bahwa proses rekrutmen adalah
sebagai berikut:
P
Sumber: (Zainal dkk, 2015: 126)
Gambar II.I
Proses Rekrutmen
Perencanaan
SDM
Rencana
Tindakan
yang di
tetapkan
Lowongan
Pekerjaan
yang
teridentifikasi
Informasi
Analisis
Pekerjaan
Persyaratan
Pekerjaan
Metode
Rekrutmen
Pelamar
yang
memuaskan
Permintaan
Khusus
Manajer
Komentar
Manajer
Indocements
Internal Eksternal
13
2.2 Seleksi
2.2.1 Pengertian Seleksi
Proses seleksi merupakan rangkaian tahap-tahap khusus yang digunakan untuk
memutuskan pelamar mana yang akan diterima. Proses tersebut dimulai ketika
pelamar melamar kerja dan diakhiri dengan keputusan penerimaan. Meskipun
penerimaan akhir dilakukan oleh dapartemen SDM sebagai hasil dari evaluasi para
pelamar mengenai kesesuaian potensi mereka melalui penggunaan prosedur-prosedur
yang valid.
Seleksi yang tidak tepat menyebabkan dapartemen gagal mencapai sasaran-
sasaran yang diinginkan. Oleh sebab itu, tak berlebihan bila dikatakan bahwa seleksi
sifatnya sentral pada keberhasilan dapartemen SDM dan perusahaan. Suatu
perusahaan mungkin tidak akan maju dan berkembang tanpa memiliki SDM bagus
yang bekerja didalamnya.
Proses seleksi merupakan proses pengambilan keputusan bagi calon pelamar
untuk diterima atau ditolak. Banyak pertimbangan yang diperlukan untuk memilih
orang yang tepat. Pedoman pokok dalam mengadakan seleksi ialah spesifikasi jabatan,
karena dari situlah diketahui kualitas SDM yang dibutuhkan.
Menurut Badariah (2015) dalam jurnal (Irawan Roy, 2018) menyimpulkan
bahwa “ seleksi adalah pemilihan tenaga kerja yang sudah tersedia “
Sedangkan Menurut Rivai dalam Subekhi dan Januar ( 2012) dalam jurnal
(Prasetya Ade, 2018) seleksi adalah kegiatan dalam manajemen sumber daya manusia
yang dilakuukan setelah proses rekrutmen. Seleksi dilaksanakan, dimana telah
14
terkumpul sejumlah pelamar yang memenuhi syarat untuk kemudian dipilih nama
yang diteteapkan sebagai karyawan dalam suatu perusahaan.
Sedangkaan menurut (Suwanto & Priansa, 2016) seleksi adalah suatu proses
untuk menilai kemungkinan keberhasilan atau kegagalan seseorang untuk
melaksanakan pekerjaan.
Seleksi merupakan proses untuk memutuskaan pegawai yang tepat dari
sekumpulan calon pegawai yang didapat melalui proses pengrekrutan, baik rekrutan
internal maupun eksternal. Disamping itu, seleksi juga tidak hanya berarti memilih
pegawai yang tapat dilihat dari sudut pandang oragnisasi, tetapi juga dari sudut
pandang paogwai yang memilih organisasi yang sesuai dengan keinginannya.
2.2.2 Kriteria dan Teknik Seleksi
Kriteria seleksi menurut Simamora (2004) dalam jurnal (Billy, Viktor, &
Moniharapon, 2016) pada umumnya dapat dirangkum dalam beberapa kategori yaitu:
1. Pendidikan
2. Pengalaman Kerja
3. Kondisi Fisik
4. Kepribadian
Adapun teknik seleksi dalam jurnal (Billy, Viktor, & Moniharapon, 2016)
dapat dirangkum sebagai berikut:
1. Interview
2. Tes Pisikologi
3. Tes mengenai hal-hal pekerjaan
15
4. Pusat Pelatihan
5. Refernsi
6. Grafologi ( ilmu yang berkenaan dengan tulisan tangan
2.2.3 Proses Seleksi
Menurut (Handoko, 2014) Langkah-langkah dalam proses seleksi adalah
sebagai berikut :
Sumber: Handoko (2014)
Gambar II.II
Proses Seleksi
Berdasarkan gambar diatas, maka dapat diuraikan proses seleksi sebagai
berikut ini:
1. Penerimaan Pendahuluan Pelamar
Proses seleksi dua arah. Organisasi memilih para karyawan dan para pelamar
memilih perusahaan. Seleksi dimulai dengan kunjungan calon pelamar ke kantor
personalia atau dengan permintaan tertulis untuk aplikasi.
Tes-tes
Penerimaan
Penerimaan
Pendahuluan
Pelamar
Wawancara
Seleksi
Pemeriksaan
Referensi-
referensi
Evaluasi Medis
(Tes Kesehatan)
Wawancara
Keputusan
Penerimaan
16
2. Tes-tes Penerimaan
Tes penerimaan sangat berguna untuk mendapatkan informasi yang relative
objektif tentang pelamar yang dapat dibandingkan dengan para pelamar lainnya dan
para karyawan yang sekarang. Selain itu tes penerimaan merupakan proses untuk
mencari data calon karyawan yang disesuaikan dengan spesifikasi jabatan yang
akan dijabat. Bentuk-bentuk tes penerimaan ini biasanya adalah Physical tes,
Academic tes, dan Physychological tes.
3. Wawancara Seleksi
Wawancara seleksi adalah percakapan formal dan mendalam yang dilakukan untuk
mengevaluasi diterimanya atau tidak seorang pelamar. Dengan percakapan
langsung, pewawancara yang berpengalaman dan jeli akan dapat menggali
kemampuan seorang pelamar.
4. Pemeriksaan Referensi
Memeriksa referensi adalah meneliti siapa referensi pelamar, dipercaya atau tidak
untuk memberikan informasi mengenai sifat, prilaku, pengalaman kerja, dan hal
lain-lainnya yang dianggap penting bagi pelamar. Referensi pada dasarnya adalah
seseorang yang dapat memberikan informasi dan jaminan mengenai pelamar yang
bersangkutan. Referensi yang digunakan biasanya adalah personel referencese dan
employement references.
5. Evaluasi Medis (Tes Kesehatan)
Evaluasi ini merupakan pemeriksaan kesehatan fisik pelamar apakah memenuhi
spesifikasi yang telah ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan. Evaluasi ini
hendaknya diperhatikan dengan cermat karena sangat menentukan prestasi kerja
karyawan.
17
6. Wawancara Oleh Penyelia
Kepala bagian atau atasan langsung mewawancarai pelamar untuk memperoleh
data yang lebih mendalam tentang pelamar dalam melaksanakan tugas-tugas yang
akan diberikan kepadanya. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan pelamar dalam mengerjakan pekerjaan atau tugasnya.
Wawancara akhir akan menentukan diterima atau tidaknya pelamar menjadi calon
karyawan pada perusahaan tersebut.
7. Keputusan Penerimaan
Top manajer akan memutuskan diterima atau ditolaknya pelamar setelah
memperoleh hasi dari seleksi-seleksi terdahulu. Keputusan ini memandai
berakhirnya proses seleksi.
2.2.4 Tujuan Seleksi
Menurut DRS. Malayu S.P. Hasibuan (2011) dalam jurnal (Giovanni, 2018)
seleksi penerimaan karyawan dalam suatu perusahaan untuk bertujuan mendapatkan
hal-hal berikut ini :
1. Karyawan yang qualified dan potensial
2. Karyawan yang jujur dan disiplin
3. Karyawan yang cakap dengan penempatan yang tepat
4. Karyawan yang terampil dan bersemangat dalam bekerja
5. Karyawan yang memenuhi persyaratan undang-undang perburuhan
6. Karyawan yang dapat bekerja sama baik verbal maupun horizontal
7. Karyawan yang dinamis dan kreatif
8. Karyawan yang inovatif dan bertanggung jawab sepenuhnya
9. Karyawan yang loyal dan berdedikasi tinggi
18
10. Mengurangi tingkat absensi dan turn over karyawan
2.2.5 Kendala Dalam Seleksi
Menurut (Hasibuan, 2016) dalam Badariah (2017) mengemukakan walaupun
telah dirancang dengan cermat, pelaksanaan seleksi selalu ada kendalanya. Hal ini
terjadi karena orang-orang yang akan diseleksi adalah orang-orang yang mempunyai
pikiran, dinamika, dan harga diri. Antara lain berkenan dengan hal berikut:
1. Tolak Ukur
Kendala tolak ukur ini adalah kesulitan umtuk menetukan standar tolak ukur yang
dipergunakan mengukur kualifikasi-kualifikasi seleksi secara obyektif. Misalnya
mengukur kejujuran, kesetiaan, prakasa, dan lain sebagainya dari pelamar
mengalami kesulitan. Bobot nilai yang diberikan sering didasarkan pada
pertimbangan yang subyektif saja.
2. Penyeleksi
Kendala penyeleksi adalah kesulitan mendapatkan palmar yang tepat, jujur, dan
objektif penilaiannya. Penyeleksi sering memberikan nilai atas pertimbangan
peranannya, bukan atas dasar pikirannya saja.
3. Pelamar
Kesulitan untuk mendapatkan jawaban yang jujur dari pelamar. Mereka selalu
berusaha memberikan jawaban mengenai hal-hal yang baik-baik saja tentang
dirinya, sedangkan yang negatif disembunyikan.