bab ii landasan teori perbankan syariah - uin walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/bab ii.pdf ·...

24
14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan Syariah Kata Syariah berasal dari bahasa arab, dari akar kata syara‟a, yang berarti jalan, cara, dan aturan. Syariah digunakan dalam arti luas dan sempit. Dalam arti luas, syariah dimaksudkan sebagai seluruh ajaran dan norma- norma yang dibawa oleh nabi Muhammad saw., yang mengatur kehidupan manusia baik dalam aspek kepercayaannya maupun dalam aspek tingkah laku paktisnya. Singkatnya, syariah adalah ajaran-ajaran agama Islam itu sendiri, yang dibedakan menjadi dua aspek, yaitu ajaran tentang kepercayaan (akidah) dan ajaran tentang tingkah laku (amaliah).Jadi “Bank Syariah” adalah bank yang melakukan kegiatan usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah. Sebagaimana telah ditegaskan dalam penjelasan umum UU Perbankan Syariah bahwa kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah meliputi kegiatan usaha yang

Upload: others

Post on 31-Mar-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Perbankan Syariah

a. Pengertian Perbankan Syariah

Kata Syariah berasal dari bahasa arab, dari akar kata

syara‟a, yang berarti jalan, cara, dan aturan. Syariah

digunakan dalam arti luas dan sempit. Dalam arti luas,

syariah dimaksudkan sebagai seluruh ajaran dan norma-

norma yang dibawa oleh nabi Muhammad saw., yang

mengatur kehidupan manusia baik dalam aspek

kepercayaannya maupun dalam aspek tingkah laku

paktisnya. Singkatnya, syariah adalah ajaran-ajaran

agama Islam itu sendiri, yang dibedakan menjadi dua

aspek, yaitu ajaran tentang kepercayaan (akidah) dan

ajaran tentang tingkah laku (amaliah).Jadi “Bank

Syariah” adalah bank yang melakukan kegiatan usaha

perbankan berdasarkan prinsip syariah. Sebagaimana

telah ditegaskan dalam penjelasan umum UU Perbankan

Syariah bahwa kegiatan usaha yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah meliputi kegiatan usaha yang

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

15

tidak mengandung unsur riba, maisir, gharar, haram,

dan zalim.1

Sedangkan Perbankan Syariah adalah Segala Sesuatu

yang menyangkut tentang bank syariah dan unit usaha

syariah, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta

cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya.2

b. Fungsi dan Tujuan Bank Syariah

Fungsi lembaga perbankan indonesia ditegaskan

dalam pasal 3 UU Perbankan yang berbunyi “Fungsi

utama perbankan Indonesia adalah sebagai penghimpun

dan penyalur dana masyarakat.

Perbankan Syariah juga adalah suatu lembaga

Intermediary dan juga dapat menjalankan fungsi sosial

sebagaimana ditegaskan dalam UU No 21 tahun 2008

pasal 4 tentang Perbankan Syariah yang berbunyi:

(1) Bank syariah dan UUS wajib menjalankan fungsi

menghimpun dana dan menyalurkan dana

masyarakat.

1 Dr. A. Wangsawidjaja Z., S.H., M.H., Pembiayaan Bank Syariah, Jakarta:

PT Gramedia Pustaka Utama, 2012, h. 15-16

2 Ibid., h. 2

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

16

(2) Bank syariah dan UUS dapat menjalankan fungsi

sosial dalam bentuk lembaga baitul mal, yaitu

menerima dana yang berasal dari zakat, infaq,

sedekah, hibah, atau dana sosial lainnya dalam

menyalurkannya kepada organisasi pengelola

zakat.

(3) Bank Syariah dan UUS dapat menghimpun dana

sosial yang berasal dari wakaf uang dan

menyalurkannya kepada pengelola wakaf (nazir)

sesuai dengan kehendak pemberi wakaf (wakif).3

c. Prinsip Bank Syariah

Sebagaimana yang telah dijelaskan dalam penjelasan

umum UU No 21 tahun 2008 Perbankan syariah bahwa

kegiatan usaha yang tidak bertentangan dengan prinsip

syariah meliputi kegiatan usaha yang tidak mengandung

unsur riba, maisir, gharar, haram, dan zalim. Pengertian

tersebut sebagaimana penjelasan pasal 2 undang-undang

tersebut, yaitu:

1. Riba, Yaitu penambahan pendapatan secara tidak

sah (batil) antara lain dalam transaksi pertukaran

barang sejenis yang tidak sama kualitas, kuantitas,

3 Ibid., h. 14

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

17

dan waktu penyerahan (fadhl), atau dalam

transaksi pinjam-meminjam yang

mempersyaratkan nasabah penerima fasilitas

mengembalikan dana yang diterima melebihi

pokok pinjaman karena berjalannya waktu

(nasi‟ah).

2. Maisir, yaitu transaksi yang digantungkan kepada

suatu keadaan yang tidak pasti yang bersifat

untung-untungan.

3. Gharar, yaitu transaksi yang obyeknya tidak jelas,

tidak dimiliki, saat transaksi dilakukan kecuali

diatur lain dalam syariah;

4. Haram, yaitu transaksi yang obyeknya dilarang

dalam syariah; atau

5. Zalim, yaitu transaksi yang menimbulkan

ketidakadilan bagi pihak lainnya.

d. Pembiayaan Bank Syariah

Kedudukan bank islam dalam hubungan dengan para

nasabah adalah sebagai mitra investor dan pedagang,

sedangkan dalam hal bank pada umumnya, hubungannya

adalah sebagai kreditur dan debitur.Sehubungan dengan

jalinan investor dan pedagang tersebut, maka dalam

menjalankan bisnisnya, bank islam menggunakan

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

18

berbagai teknik dan metide investasi. Kontrak hubungan

investasi antara bank islam dengan nasabah ini disebut

pembiayaan. Dalam aktifitas pembiayaan bank islam

akan menjalankan dengan berbagai teknik dan metode,

yang penerapannya tergantung pada tujuan dan aktifitas,

seperti kontrak mudharabah, musyarakah, dan yang

lainnya. Di samping itu, bank Islam juga terlibat dalam

kontrak murabahah. Mekanisme perbankan Islam yang

berdasarkan prinsip mitra usaha, adalah bebas bunga.

Oleh karena itu, soal membayarkan bunga kepada para

depositor atau pembebanan suatu bunga dari para

nasabah tidak timbul.4

e. Peranan Bank Syariah

1. Sebagai lembaga penyimpanan dana (tempat

menabung)

Bank Islam menerapkan sistem bagi hasil

(mudharabah) kepada nasabah yang menbungkan

uangnya di bank. Artinya nasabah tidak akan pernah

dapat menghitung dengan pasti berapa jumlah

uangnya yang akan bertambah setiap bulannya bila

meraka telah menabung dalam jumlah tertentu.

4 Prof. Dr. H. Veithzal Rivai, M.B.A. dan Ir. H. Arviyan Arifin, Islamic

Banking, cetakan pertama, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, h. 680.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

19

Namun, nasabah dapat mengetahui porsi atau bagian

yang menjadi haknya dan berapa porsi atau bagian

yang menjadi hak pihka bank.

Nilai bagi hasil yang diperoleh nasabah tidak

akan sama setiap saat meskipun jumlah uang yang

mereka miliki di bank tersebut sama. Karena bagi

jasil tergantung pada jumlah uang seluruh nasabah

yang ditabung di bank tersebut dan berap jumlah

uang yang telah dikelola oleh bank untuk sektor-

sektor usaha rill sehingga memberikan keuntungan

bagi pihak bank. Keuntungan inilah yang kemudian

dibagi kepada pihak bank sebagai pengelola uang

(mudharib) dan nasabah sebagai pemilik uang

(shahibul mall) berdasarekan porsi atau bagian yang

telah disepakati bersama dimuka.

2. Sebagai lembaga Pembiayaan (Investasi)

Pembiayaan di bank Islam yang diberikan

kepada masyarakat untuk keperluan modal usaha,

biayanya ditujukan untuk usaha-usaha yang

produktif, jelas dan transparan, serta bersifat halal,

baik dari segi pengelolaan hingga kepada hasil usaha

yang akan diberikan kemanfaatannya untuk

masyarakat.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

20

Ada beberapa bentuk pembiayaan untuk

keperluan peningkatan usaha atau biasa dikenal

dengan pembiayaan produktif Islam yang diberikan

oleh bank Islam, yaitu pembiayaan dengan prinsip

jual beli, pembiayaan atas dasar prinsp bagi hasil

sesuai dengan kesepakatan, pembiayaan atas prinsip

bagi hasil yang porsinya disesuaikan dengan proporsi

penyertaan, dan pembiayaan yang berdasarkan

prinsip sewa beli.

3. Sebagai Lembaga Pemberi Jasa

Bank Islam sebagai lembaga keuangan tidak

hanya fungsinya sebagai tempat menyimpan atau

melakukan memperoleh pembiayaan saja, bank islam

juga melayani beberapa keperluan nasabah yang

berkaitan dengan kebutuhan nasabah akan jasa

perbankan islam.

Salah satu bentuk pelayanan bank islam dalam

bentuk jasa adalah melayani kebutuhan nasabah

dalam melakukan transaksi antarbank yang berbeda

antarbank islam dengan bank islam, bank islam

dengan bank konvensional, maupun antarbank islam

yang sama.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

21

B. Pemasaran

a. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah suatu fungsi organisasional dan

serangkaian proses penciptaan, komunikasi, dan

penyampaian nilai bagi pelanggan serta pengelolaan

hubungan dengan pelanggan dengan cara-cara yang

menguntungkan bagi organisasi dan pemangku

kepentingan (stakeholder). Pemasaran juga merupakan

suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka

dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar suatu

yang bernilai satu sama lain.

Pemasar (marketer) Adalah orang yang mencari dan

menemukan respon (perhatian, pembelian, suara/vote,

donasi) dari pihak lain yang dinamakan prospect.

Sedangkan pasar (market) secara tradisional diartikan

sebagai tempat fisik dimana pembeli dan penjual

bersama-sam membeli dan menjual produknya. Dalam

ilmu ekonomi pasar (market) adalah sekumpulan pembeli

dan penjual yang melakukan transaksi atasa suatu produk

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

22

tertentu. Pemasar sering menggunakan istilah pasar untuk

menunjukkan sekumpulan pembeli/konsumen.5

b. Konsep dan Fungsi Pemasaran

1. Konsep Pemasaran

Secara definitif konsep pemasaran adalah sebuah

falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan

kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan

sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan (stanton,

1978).

Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran

bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan

dan berorientasi kepada kebutuhan konsumen. Hal ini

secara asasi berbeda dengan falsafah bisnis terdahulu

yang hanya berorientasi pada produk dan penjualan.

2. Fungsi Pemasaran

a. Fungsi Pertukaran

Dengan pemasaran pembeli dapat membeli

produk dari produsen baik dengan menukar uang

dengan produk maupun menukar produk dengan

produk (barter) untuk dipakai sendiri atau untuk

djual kembali.

5 Ir. Sutarno, M.Sc., Serba-serbi manajemen Bisnis,Edisi Pertama,

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012, h. 213.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

23

b. Fungsi Distribusi Fisik

Distribusi fisik suatu produk dilakukan

dengan cara mengangkut serta menyimpan

produk. Produk diangkut dari produsen

mendekati kebutuhan konsumen dengan banyak

cara baik melalui air, darat, udara, dan

sebagainya. Penyimpanan produk

mengedepankan menjaga pasokan produk agar

tidak kekurangan saat dibutuhkan.

c. Fungsi Perantara

Untuk menyampaikan produk dari tangan

produsen ke tangan konsumen dapat dilakukan

melalui perantara yang menghubungkan aktivitas

pertukaran dengan distribusi fisik. Aktivitas

fungsi perantara antara lain seperti pengurangan

resiko, pembiayaan, pencairan informasi serta

standarisasi, penggolongan produk.

c. Definisi Pemasaran Perbankan

Pemasaran Perbankan Merupakan suatu bentuk

pengenalan produk perbankan secara lebih aplikatif

terbuka dan detil kepada konsumen dengan harapan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

24

konsumen dapat menentukan keputusan secara lebih

baik.6

d. Tujuan Pemasaran Perbankan

Secara konsep pengembangan dan pengenalan

produk perbankan yang dilakukan secara pemasaran

memiliki tujuan dan tujuan tersebut secara khusus

diharapkan dapat berpengaruh pada 2 (dua) sisi utama

yaitu:

1. Terciptanya profit, dan

2. Suistaneble (Berkelanjutan usaha)

Dua di atas dapat kita sebut sebagai fokus atau tujuan

khusus dari pemasaran perbankan, sehingga perlu juga

dipahami tujuan secara umum, secar umum tujuan

pemasaran bank adalah untuk:

1. Memaksimumkan konsumsi atau dengan kata lain

memudahkan dan merangsang konsumsi, sehingga

dapat menarik nasabah untukj membeli produk

yang ditawarkan bank secara berulang-ulang.

2. Memaksimumkan kepuasan pelanggan melalui

berbagai pelayanan yang diinginkan nasabah yang

6 Irham Fahmi, Manajemen Perbankan Konvensional & Syariah, Edidi

Pertama, Jatarta: Mitra Wacana Media, 2015, h. 170.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

25

puas akan menjadi ujung tombak pemasaran

selanjutnya, karena kepuasan ini akan ditularkan

kepada nasabah lainnya melalui cerita (word of

mount).

3. Memaksimumkan pilihan (ragam produk) dalam

arti bank menyediakan berbagai jenis produk bank

sehingga nasabah memiliki beragam produk pula.

4. Memaksimumkan mutu hidup dengan memberikan

berbagai kemudahan kepada nasabah dan

menciptakan iklim yang efisien.7

C. Managemen Pemasaran

a. Analisis Situasi

Sebuah analisis mendalam tentang situasi di mana

perusahaan menemukan dirinya berfungsi sebagai dasar

mengidentifikasi peluang untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan. Analisis situasi mencakup aspek masa

lalu,sekarang dan masa depan. Menguraikan bgaimana

situasi yang berkembang ke keadaan sekarang.

Ada beberapa kerangka yang dapat digunakan untuk

menambah struktur pada analisis situasi:

7 Ibid., h. 170-171.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

26

1. Analisis 5C, Company (perusahaan), Customer

(pelanggan), Competitor (pesaing), Collabolatot

(kolabolator), Climate (iklim).

2. Analisis faktor makro PEST, Politik, Ekonomi,

Sosial, dan Teknologi. Analisa PEST dapat

digunakan sebagai bagian „iklim‟ dari kerangkan 5C.

3. Analisis SWOT, Kekuatan, kelemahan, peluang, dan

ancaman.8

b. Strategi Pemasaran

Setelah analisis untuk mengetahui kebutuhan

pelanggan teridentifikasi, Rencana strategis untuk

mengejar kesempatan dapat dikembangkan. Riset pasar

akan memberikan informasi pasar tertentu yang akan

memungkinkan perusahaan untuk memilih segmen pasar

target dan posisi optinal dalam segman itu. Strategi

pemasaran melibatkan, Segmentasi, Target (pemilihan

target pasar), Memposisikan produk dalam target pasar,

Nilai proporsi kepada target market.

1. Segmentasi Pasar

Sebelum membagi-bagi pasar pada segmen-

segmen tertentu, riset pasar biasanya dilakukan

8 Ir. Sutarno, M.Sc., op. cit., h. 216.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

27

terlebih dahulu. Dengan demikian, segmen-segmen

tertentu diharapkan dapat diketahui yang kebutuhan

dan keinginannya dapat dipenuhi oleh

produsen/perusahaan. Segmentasi pasar juga

bertujuan untuk melayani konsumen secara lebih baik

dan memperbaiki daya saing terhadap perusahaan

kompetitor.

Pembagian segmentasi pasar hendaknya dilakukan

berdasarkan riset yang memadai, karena untuk

memasuki suatu segmen pasar tertentu ada beberapa

kriteria yang perlu dimasuki, sebagai berikut:

1. Apakah segmen itu cukup besar atau tidak?

Segmen yang dipilih hendaknya cukup potensial

dalam arti besarnya pasar dapat menjamin

kontinuitas produksi sesuai dengan harga yang

bersedia dibayar oleh konsumen.

2. Apakah ada daya beli apa tidak?

Populasi yang besar dalam segmen pasar belum

tentu menjamin keberhasilan, oleh karena itu,

perlu dilihat pula daya belinya.

3. Apakah dapat dibedakan dengan segmen lainnya

atau tidak?

Segmen yang baik harus bisa dibedakan secara

jelas dari segmen-segmen lainnya.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

28

4. Apakah sudah ada kompetitor lain yang mengusai

segmen itu apa belum?

Segmen yang menarik tidak selalu terbuka bagi

pendatang baru. Biasanya, mereka yang sudah ada

di sana tersebih dahulu akan membuat rintangan-

rintangan bagi para calon pendatang baru.

5. Apakah pasar tersebut dapat dijangkau dan

bagaimana cara menjangkaunya?

Segmen yang baik harus dapat dijangkau secara

fisik (distribusi) atau nonfisik (komunikasi-

promosi).

6. Apakah kita memiliki sumber daya yang memadai

atau tidak?

Segmen yang baik harus sesuai dengan SDM dan

ketrampilan yang dimiliki perusahaan.9

2. Target pasar

Adanya sifat-sifat khusus dari penjual, produk,

atau pasar itu akan membatasi pemilihan strategi

penetapan sasaran pasar. Faktor-faktor yang

membatasi tersebut adalah :

1. Sumber-sumber yang dimiliki perusahaan

9 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasarah Jasa:Berbasis Kompetensi,

Jakarta: Salemba Empat, 2014, h. 55.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

29

Jika perusahaa memiliki sumber-sumber yang

sangat terbatas untuk melayani pasar, maka

strategi yang paling baik dilakukan adalah

Concentrates marketing.

2. Homogenitas produk

Strategi undifferentiated marketing lebih cocok

untuk produk yang homogen, seperti baja.

Sedangkan untuk produk-produk yang

mempunyai banyak variasi (produk yang

heterogen), seperti kamera, Mobil, lebih cocok

menggunakan strategi differentiated marketing

atau concentrated marketing.

3. Tahap-tahap dalam siklus kehidupan produk

Kalau barang itu baru dikenalkan, macamnya satu

atau sedikit saja, maka strategi yang lebih sesuai

adalah undiferentiated marketing untuk

memenuhi permintaan primer atau memusatkan

pada segmen khusus.

4. Homogenitas Pasar

Apabila para pembeli itu mempunyai selera yang

sama, jumlah pembelian setiap periode hampir

sama, reaksi terhadap usaha pemasaran

perusahaan sama, maka strategi yang dianggap

sesuai adalah undeferntiated marketing.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

30

5. Strategi pemasaran saingan

Apabila para pesaing aktif mengadakan

segmentasi maka cukup sulit bagi perusahaan

untuk bersaing melalui undeferentiated

marketing.10

D. Efektifitas

1. Efektifitas

Perusahaan dikatakan efektif apabila tujuan anggota

perusahaan dan tujuan perusahaan tercapai sesuai atau

diatas target yang telah ditetapkan. Artinya, baik pihak

pelanggan internal maupun pihak pelanggan eksternal

perusahaan merasa puas.

2. Indikator-indikator efektifitas

Indikator perusahaan bermutu dan efektif antara lain :

1. Berfokus pada pelanggan

2. Berfokus pada upaya pencegahan masalah

3. Investasi pada manusia dan menganggap manusia

sebagai aset organisasi yang tidak ternilai

4. Memiliki strategi untuk mencapai mutu

10

Drs. Basu Swasta. DH, M.B.A dan Drs. Irawan, M.B.A, Menejemen

Pemasaran Modern,Yogyakarta: Liberty Yogyakarta, 2008, h. 99-100.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

31

5. Memperlakukan keluhan sebagai umpan balik untuk

memperbaiki diri

6. Memiliki kebijakan dalam perencanaan mutu

7. Mengupayakan perbaikan secara terus menerus

dengan melibatkan semua pihak terkait

8. Membentuk fasilitator yang bermutu (mau dan

mampu memimpin proses perbaikan)

9. Mendorong orang untuk berinovasi dan berkreasi

10. Memperjelas peranan dan tanggung jawab setiap

orang

11. Memiliki strategi evaluasi yang obyektif dan jelas

12. Memiliki rencan jangka panjang

13. Meliliki visi dan misi

14. Memandang mutu sebagai bagian dari kebudayaan

15. Meningkatkan mutu sebagai kewajiban

16. Terbuka dan bertanggung jawab.11

E. Produk iB Bima Emas Bank Jateng Syariah

1. Pengertian produk iB Bima Emas

iB Bima Emas adalah suatu pembiayaan kepemilikan

emas dengan akad murabahah.

11

Prof. Dr. Husaini Usman, M.Pd., M.T, Manajemen Teori, Praktik, dan

Riset Pendidikan,Jakarta : PT Bumi Aksara, 2009, h. 225.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

32

Murabahah adalah istilah dalam Fiqih Islam yang

berarti suatu bentuk jual beli tertentu ketika penjual

menyatakan biaya perolehan barang, meliputi harga

barang dan biaya-biaya lain yang dikeluarkan untuk

memperoleh barang tersebut dan tingkat keuntungan

(margin) yang diinginkan.12

Untuk terjadi transaksi perlu perlu ada kesepakatan

harga jual, syarat-syarat pembayaran antara Bank Jateng

dengan nasabah. Harga jual dicantumkan di akad,

sehingga tidak dapat diubah oleh masing-masing pihak

sampai masa akad berakhir. Barang diserahkan setelah

akad dilakukan, sedangkan pembayaran dilakukan secara

tangguh atau mengangsur (bi tsaman ajil atau muajjal).

Ba’i Al Murabahah ini ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan nasabah terhadap barang tertentu karena tidak

memiliki uang dalam jumlah besar atau tidak ingin dibeli

secara tunai. Disini Pihak Bank berkewajiban

memberitahu harga pokok pembelian emas sesuai

keinginan nasabah dan menentukan keuntungan sebagai

tambahannya.

12

Ascarya, Akad & Produk Bank Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo

Persada, 2012, h. 81-82.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

33

Namun, Praktinya Pihak Bank Jateng membelikan

Emas yang dibutuhkan nasabah dahulu, selanjutnya pihak

Bank menjualnya kepada nasabah dengan harga tertentu

sesuai dengan kesepakatan (Murabahah Bil Wakalah)

dan disini Bank mengambil inisiatif untuk dengan

menetapkan harga jual. Antara Nasabah dan Bank akan

terjadi proses tawar menawar mengenai harga dan cara

pembayarannya, apakah tunai atau angsuran.

Untuk menarik nasabah Bank Jateng Syariah

memberikan keunggulan-keunggulan dan syarat dan

mudah antara lain:

Keunggulan iB Bima Emas

1. Maksimal angsuran bula 70% Gaji

2. Pelunasan Awal tanpa pinalti

3. Angsuran Fixed sampai jatuh tempo

Syarat & Ketentuan

1. Copy KTP Permohonan

2. Copy NPWP

3. Slip Gaji Asli

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

34

4. Uang muka Minimal 20%.13

2. Landasan Hukum

Landasan Syariah dari Al Murabahah seperti terdapat

dala Al Qur‟an dan Hadist, yaitu:

a. Al Qur‟an, Surah Al-Baqarah (2) ayat 275 14

يطبى هي الوس بب ل يقهى إل كوب يقم الزي يتخبط الش الزيي يأكلى الش

ن قبلا إوب البيع لك بأ بب فوي جبء ر م الش حش البيع أحل الل بب هثل الش

ئك هي عبد فأل أهش إلى الل تى فل هب سلف فب عظت هي سب ه

ب خبلذى أصحبة البس ن في

“Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak

dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang

kemasukan syaitan (tekanan) penyakit gila. Keadaan

mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka

berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu

sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan

jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang

telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu

terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya

apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang

larangan), dan urusannya (terserah) kepada Allah.

Orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang

itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di

dalamnya.”

13

Brosur iB Bima Emas Bank Jateng Syariah 14

Prof. Dr. H. Veithzal, S.E, M.M., M.B.A. dan Ir. H. Arviyan Arifin,

Islamic Banking, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, h. 761.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

35

b. Al Qur‟an Surah An Nisa ayat 2915

ب الزيي آها ل تأكلا أه الكن بيكن ببلببطل إل أى تكى تجبسة عي يب أي

كبى بكن سحيوب فسكن إى الل ل تقتلا أ كن تشاض ه

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu

saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang

batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku

dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan

janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya

Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.”

c. Hadist (HR. Ibnu Majah) yang artinya16

“Dari Suhaib ar Rumi r.a bahwa Rasulullah bersabda:

Tiga hal yang di dalamnya terdapat keberkatan : jual

beli secara tangguh, muqaradhah (mudharabah), dan

mencampur gandum dengan tepung untuk keperluan

rumah, bukan untuk dijual.”

Akad Jual beli Murabahah harus dilakukan

dengan adanya kerelaan masing-masing pihak ketika

melakukan transaksi. Segala ketentuan yang terdapat

dalam jual beli murabahah, seperti penentuan harga

jual, margin yang diinginkan, mekanisme

15

Wahyudi, http://perdaataislam.blogspot.co.id, di akses pada tanggal 1 Mei

2017 pukul 21.00. 16

Prof. Dr. H. Veithzal, S.E, M.M., M.B.A. dan Ir. H. Arviyan Arifin,

Islamic Banking, Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010, h. 761.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

36

pembayaran, dan lainnya, harus tedapat persetujuan

dan kerelaan antara pihak Nasabah dan Bank, tidak

bisa ditentukan secara sepihak.

3. Skema iB Bima Emas (Murabahah Bil Wakalah)

(Sumber: http://adenazkey17.blogspot.co.id)17

Murobahah bil wakalah, yakni jual beli dengan cara

mewakilkan pembeli pertama terhadap pembeli kedua.

Berikut contohnya;

17

Mukhammad Aqil Muzaki, http://adenazkey17.blogspot.co.id , di akses

pada tanggal 1 Mei 2017 pukul 21.00.

Gambar 2.1 Skema Murabahah

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI Perbankan Syariah - UIN Walisongoeprints.walisongo.ac.id/7188/3/BAB II.pdf · 2017. 8. 23. · 14 BAB II LANDASAN TEORI A. Perbankan Syariah a. Pengertian Perbankan

37

Nasabah menginginkan Emas dengan spesifikasi dan

ukuran yang diketahui oleh Bank, namun Nasabah tidak

mempunyai uang untuk membelinya. Kemudian Nasabah

mengajukan pembiayaan murobahah terhadap Bank. Yang

didalamnya terdapat akad Murobahah bil wakalah, yakni

Bank bertindak sebagai pembeli ke pihak produsen Emas

mewakili Nasabah, atau perantara (dikarenakan Bank

yang mempunyai uang untuk membelinya). Kemudian

barang dikirim ke Nasabah, sementara pembayaran

dilakukan secara berangsur kepada Bank dengan

ketentuan yang telah disepakati sebelumnya.