bab ii landasan teori - library & knowledge centerlibrary.binus.ac.id/ecolls/ethesisdoc/bab2/bab...

19
9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 SUSHI DAN SASHIMI 2.1.1 SUSHI Masakan Jepang ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia karena makanan ini sedang sangat mem-booming sekali terutama di Jakarta. Pada umumnya sushi merupakan makanan yang terbuat dari nasi yang dibentuk-bentuk yang didalamnya diberi lauk seperti,ikan,telut,udang,sayuran,dll. Makanan ini dapat langsung dimakan atau terkadang ada yang mencampurkannya kedalam saus yang berisi garam dan gula Gambar 2.1 Sushi

Upload: vubao

Post on 06-Feb-2018

216 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

9

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 SUSHI DAN SASHIMI

2.1.1 SUSHI

Masakan Jepang ini mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat

Indonesia karena makanan ini sedang sangat mem-booming sekali terutama di

Jakarta. Pada umumnya sushi merupakan makanan yang terbuat dari nasi yang

dibentuk-bentuk yang didalamnya diberi lauk seperti,ikan,telut,udang,sayuran,dll.

Makanan ini dapat langsung dimakan atau terkadang ada yang mencampurkannya

kedalam saus yang berisi garam dan gula

Gambar 2.1 Sushi

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

10

2.1.2 SASHIMI

Makanan serupa salad disajikan dengan berbagai macam bahan mentah

seperti sayuran (rumput laut, lobak, konnyaku) dan ikan atau daging sapi/ayam yang

masih sangat segar.

Gambar 2.2 Sashimi

2.2 VEGETARIAN

Vegetarian merupakan sebutan bagi orang yang hanya makan tumbuh-

tumbuhan (sayuran) tidak mengonsumsi makanan yang berasal dari makhluk hidup

(daging ,unggas), terkadang masih mengkonsumsi makanan laut seperti ikan, atau

produk olahan hewan seperti telur, keju, atau susu. Nama 'vegetarian' diciptakan pada

tahun 1847. Pertama kali digunakan secara formal pada tanggal 30 September tahun

itu oleh Joseph Brotherton (Northwood Villa, Kent, Inggris). Kata Vegetarian berasal

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

11

dari bahasa Latin vegetus, yang berarti keseluruhan, sehat, segar, hidup. Pengertian

dari 'vegetarian' adalah dengan atau tanpa telur dan hasil ternak atau perah.

2.2.1 JENIS VEGETARIAN

Ada pun beberapa kelompok vegetarian, diantaranya:

Semi vegetarian , yaitu kelompok vegetarian masih memakan ikan, susu dan

telur

Lacto-ovo-vegetarian, yaitu kelompok vegetarian yang masih memakan susu

dan telur

Lacto-vegetarian, yaitu kelompok vegetarian hanya mengonsumsi susu saja

Vegan adalah Kelompok Vegetarian murni yang hanya mengkonsumsi

kacang-kacangan, sayur-sayuran dan buah-buahan

.

2.3 THE 9 BUILDING BLOCK

Merupakan kerangka utama yang harus dimiliki sebelum melakukan bisnis

model tersebut.

2.3.1 CUSTOMER SEGMEN

Customer Segment merupakan berbagai kelompok orang atau organisasi

bertujuan untuk menjangkau dan melayani Pelanggan. Tanpa keuntungan pelanggan,

tidak ada perusahaan yang dapat bertahan lama. Dalam rangka untuk lebih

memuaskan pelanggan, perusahaan dapat mengelompokkan mereka ke dalam segmen

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

12

yang berbeda dengan kebutuhan umum, perilaku umum, atau atribut lainnya. Sebuah

model bisnis dapat mendefinisikan satu atau Segmen Pelanggan several large atau

kecil. Suatu organisasi harus membuat keputusan tentang segmen untuk melayani dan

yang segmen untuk diabaikan. Setelah keputusan ini dibuat, model bisnis dapat

dirancang dengan cermat sekitar pemahaman yang kuat tentang kebutuhan pelanggan

tertentu.

2.3.2 VALUE PROPOSITIONS

Value Propositions merupakan satu keunikan yang menentukan mengapa

produk atau jasa tersebut pantas dipilih oleh pelanggan. Value Propositions ini

memberi tawaran untuk memecahkan masalah pelanggan atau semakasimum

mungkin memenuhi keinginan pelanggan. Keunikan yang ditawarkan ini haruslah

sesuatu yang menonjol berbeda dibanding dengan pesaing, namun juga harus sesuatu

yang betul-betul didambakan oleh Customer Segment ini.

2.3.3 CHANNEL

Channels yaitu elemen yang menyatakan bagaimana organisasi

berkomunikasi dengan pelanggan segmennya dan menyampaikan value proposition-

nya. Komunikasi, distribusi, dan saluran penjualan adalah faktor-faktor yang

memungkinkan perusahaan berinteraksi dengan pelanggannya. Channel

menggambarkan interaksi dengan pelanggan dan berperan penting dalam proses yang

dialami oleh pelanggan. Channels meliputi cara-cara meningkatkan kesadaran

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

13

(awareness), memudahkan pelanggan menilai, membantu pelanggan membeli produk

atau jasanya, menyampaikan produk/jasanya, dan memberi bantuan purnajual.

2.3.4 CUSTOMER RELATIONSHIP

Customer Relationship merupakan pembinaan hubungan dengan pelanggan

bertujuan untuk mendapatkan pelanggan baru (akusisi), mempertahankan pelanggan

lama (retention), dan menawarkan produk atau jasa lama dan baru pada pelanggan

lama.

2.3.5 REVENUE STREAMS

Revenue Streams atau aliran dana masuk menggambarkan bagaimana

organisasi memperoleh uang dari dari setiap customer segment. Aliran dana inilah

yang memungkinkan organisasi tetap hidup. Pada intinya ada dua jenis pendapatan

yaitu yang bersifat transaksional dan yang berbentuk pengulangan (recurring).

2.3.6 KEY RESOURCES

Menggambarkan aset yang paling penting dibutuhkan untuk membuat sebuah

karya bisnis. Setiap model bisnis memerlukan kunci sumber daya. Sumber daya ini

memungkinkan perusahaan untuk membuat proposisi nilai, mencapai pasar, menjaga

hubungan dengan pelanggan dan meningkatkan pendapatan.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

14

2.3.7 KEY ACTIVITIES

Key Activities merupakan gambaran paling penting dari sebuah perusahaan

apabila ingin melakukan Bisnis Model. Hal-hal yang termasuk dalam Key Activities

yaitu proposisi Nilai, menjangkau pasar, memelihara hubungan dnegan

pelanggan,serta pendapatan. Untuk Key Activities ini tergantung dari jenis Bisnis

Modelnya.

2.3.8 KEY PARTNERSHIP

Key Partnership atau kemitraan kunci merupakan mitra kerja sama

pengoperasian organisasi. Organisasi mebutuhkan kemitraan ini untuk berbagai motif

yang umumnya adalah : penghematan karena tidak tercapainya ekonomi skala,

mengurangi resiko, memperoleh sumebr daya atau pembelajaran.

2.3.9 COST STRUCTURE

Menggambarkan semua biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan bisnis

model tersebut. Selain itu menggambarkan biaya yang paling besar ketika beroperasi

dibawah bisnis model tertentu.

2.4 THE BUSINESS MODEL CANVAS

Sebuah model bisnis adalah gambaran mengenai manajemen strategis untuk

pengembangan baru ataau mendokumentasikan bisnis model yang ada. Disini untuk

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

15

menggambarkan proposisi nilai perusahaan, infrastruktur,pelanggan serta keuangan.

Proses ini sangat membantu perusahaan dalam menyeimbangkan kegiatan mereka.

Gambar 2.3 The 9 Building Blocks

2.5 BUSINESS MODEL ENVIROMENT

Business Model Environment adalah suatu business model didesain dan

dioperasikan pada lingkungan tertentu. Memahami lingkungan tersebut akan

membantu perusahaan untuk lebih produktif, lebih terinformasi, dan menciptakan

business model yang lebih kompetitif.

Lingkungan tersebut diklasifikasikan ke dalam 4 area inti yang masing-

masing terbagi lagi ke dalam beberapa sub-area seperti yang dijabarkan oleh

Osterwalder dan Pigneur (2010) sebagai berikut :

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

16

2.5.1 MARKET FORCES

Market Forces terdiri dari :

a. Market Issues

Mengidentifikasi kunci dari permasalahan yang ada dan mentransformasikan

market dari perspektif konsumen dan penawaran.

b. Market Segments

Mengidentifikasi market segmen yang besar, yang menggambarkan

ketertarikan dan mencari segmen baru.

c. Needs and Demands

Menguraikan kebutuhan market dan menganalisa sebaik apakah mereka

dilayani.

d. Switching Costs

Mendeskripsikan elemen-elemen yang berkaitan dengan konsumen yang

mengalihkan bisnis untuk para kompetitor

e. Revenue Attractiveness

Mengidentifikasikan elemen-elemen yang berkaitan dengan daya tarik

pendapatan dan kekuatan harga.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

17

2.5.2 INDUSTRY FORCES

Industry forces terdiri dari :

a. Competitors (Incumbent)

Mengidentifikasi pemegang jabatan pada kompetitor dan kekuatan relatifnya.

b. New Entrants (Insurgents)

Mengidentifikasi pemain baru di industri yang berusaha memasuki pasar.

c. Substitute Products and Services

Menggambarkan pengganti atau substitute yang berpotensi terhadap

penawaran termasuk mereka yang berasal dari market dan industri yang ada.

d. Suppliers and Others Value Chain Actors

Menggambarkan kunci dari value chain incumbent di market dan menemukan

pesaing atau pemain yang baru.

e. Stakeholder

Menspesifikasi aktor manakah yang mempengaruhi organisasi dan bisnis

model

2.5.3 KEY TRENDS

Key Trends terdiri dari :

a. Technology Trends

Mengidentifikasi tren teknologi yang dapat mengancam bisnis model kita atau

yang memungkinkan untuk mengembangkan atau meningkatkan bisnis.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

18

b. Regulatory Trends

Menggambarkan tren regulasi yang mempengaruhi terhadap bisnis model.

c. Societal and Cultural Trends

Mengidentifikasi tren yang ada di masyarakat yang mempengaruhi terhadap

bisnis model.

d. Socio economic Trends

Menguraikan tren sosial ekonomi yang relevan terhadap bisnis model.

2.5.4 MARCO-ECONOMIC FORCES

Macro-Economic Forces terdiri dari :

a. Global Market Condition

Menguraikan kondisi saat ini secara keseluruhan dari perspektif ekonomi

makro.

b. Capital Markets

Menggambarkan kondisi pasar modal saat ini karena hal tersebut berkaitan

terhadap kebutuhan modal.

c. Commodities and Other Resources

Menandai harga-harga yang ada saat ini dan tren harga untuk kebutuhan

sumber daya bisnis model.

d. Economic Infrastructure

Menggambarkan infrastruktur ekonomi di pasar atau market dimana bisnis

kita akan beroperasi.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

19

2.6 FEASIBILITY

Feasibility Study adalah dokumen yang berisi penjelasan kelayakan

suatu jenis usaha yang akan dikembangkan. Studi inl mencakup Business Plan

yang menganalisa berbagai macam solusi dan rekomendasi terhadap berbagai

kemungkinan persoalan dan tantangan sebelum usaha tersebut dijalankan. Dalam

mempersiapkan Feasibility Study kita harus mengasumsikan bahwa pembaca

tidak mengenal usaha kita dan perkembangan industrinya. Referensi - referensi

mengenai industri dari usaha yang akan dikembangkan balk dalam bentuk kliping

atau surat keputusan pemerintah perlu dilampirkan. Feasibility Study harus

mencantumkan informasi mengenai operasi perusahaan

sebagai berlkut:

1. Tipe Organisasi atau Perusahaan yang berisi jenis perusahaan atau

badan hukumnya,

2. Referensi Tanggal Informasi yang berupa tanggal informasi

dikeluarkan atau diperoleh

3. Lokasi Usaha

4. Produk atau Jasa yang Dihasilkan

5. Ringkasan Sejarah Perusahaan.

6. Kegiatan Operasional Yang Diusulkan

7. Kompetisi Usaha

8. Pelanggan

9. Para Supplier

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

20

2.7 FINANCE

Finance mempelajari bagaimana individu, bisnis, dan/atau organisasi

meningkatkan, mengalokasikan, dan menggunakan sumber daya moneternya sejalan

waktu serta menghitung resiko dalam menjalankan proyek mereka.

2.7.1 BIAYA

Menurut Mulyadi (2005), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang

diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan

akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Biaya Pemasaran

Menurut Mulyadi (2005), Biaya pemasaran dalam arti sempit dibatasi artinya

sebagai biaya penjualan, yaitu biaya – biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk

ke pasar. Sedangkan biaya pemasaran dalam arti luas meliputi semua biaya yang

terjadi sejak saat produk selesai diproduksi dan disimpan dalam gudang sampai

dengan produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai.

Biaya Promosi

Menurut Philip Kotler yang dialihbahasakan Benyamin Molan (2000), Biaya

promosi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan untuk promosi.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

21

Biaya Layanan Konsumen

Menurut Philip Kotler (2000), Biaya layanan konsumen adalah sekumpulan

biaya yang dikeluarkan untuk mengevaluasi, mendapatkan, dan menggunakan

produk atau jasa tersebut.

2.7.2 LAPORAN KEUANGAN

Menurut Munawir (1998), Laporan keuangan adalah hasil dari proses

akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau

aktivitas suatu perusahaan dengan pihak – pihak yang berkepentingan yang

menggunakan data atau aktivitas perusahaan tersebut. Pihak – pihak yang

berkepentingan tersebut dapat berupa manajemen perusahaan, pemilik perusahaan,

kreditur, investor, karyawan, lembaga pemerintah dan masyarakat umum.

Menurut Tandelilin (2001), jenis – jenis laporan keuangan berdasarkan

informasi yang dikandungnya dapat dibagi dalam tiga laporan keuangan, yaitu :

1. Neraca

Neraca adalah laporan keuangan yang menggambarkan kondisi

finansial perusahaan pada suatu waktu tertentu.

Dalam kenyataannya, bisa saja satu hari setelah disusun kondisi keuangan

perusahaan sudah mengalami perubahan. Neraca merupakan laporan

mengenai aktiva, kewajiban dan ekuitas perusahaan pada suatu waktu tertentu,

dimana penyusunan aset dalam neraca disusun berdasarkan likuiditasnya,

sedangkan penyusunan kewajiban dalam neraca disusun berdasarkan jangka

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

22

waktu jatuh temponya. Laporan posisi keuangan harus seimbang antara total

aktiva dan total gabungan dari kewajiban dan ekuitas.

2. Laporan Rugi Laba

Laporan rugi laba adalah ringkasan profitabilitas perusahaan selama

periode waktu tertentu, yang menunjukkan penghasilan yang diperoleh, biaya

yang dikeluarkan dan elemen – elemen lain pembentuk laba dalam periode

waktu tertentu. Laporan ini mencerminkan perbedaan antara penghasilan dan

biaya sehingga menghasilkan keuntungan ataupun kerugian bersih

perusahaan.

Dalam laporan tersebut, ada pengelompokan biaya seperti :

o Biaya produksi

Berkaitan dengan biaya – biaya yang langsung terkait dengan aktivitas

produksi barang – barang dan jasa yang akan dijual perusahaan.

o Biaya administrasi dan umum

Berkaitan dengan biaya overhead, biaya gaji, pengiklanan, dan biaya

lainnya yang tidak terkait langsung dengan biaya produksi barang dan

jasa.

o Biaya bunga

Berkaitan dengan biaya yang harus dikeluarkan sebagai konsekuensi

penggunaan utang.

o Biaya pajak penghasilan

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

23

Berkaitan dengan kewajiban perusahaan untuk membayar sejumlah

pajak kepada pemerintah. Bagi investor, informasi laba tersebut dapat

dijadikan sebagai dasar dalam menilai tingkat pengembalian investasi

yang dilakukan (tingkat pengembalian terhadap investasi – ROI), atau

seberapa besar pendapatan yang akan diperoleh dari setiap saham yang

dibeli investor. Tetapi laporan rugi laba tersbeut tidak dapat

menggambarkan kecenderungan keuangan perusahaan di masa yang

akan datang, untuk itu diperlukan adanya perbandingan laporan

beberapa tahun sebelumnya secara berurutan.

3. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan laporan yang memuat aliran kas yang

berasal dari tiga sumber yaitu :

1. Operasional perusahaan

Menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas

seperti melunasi hutang, pembiayaan operasional perusahaan,

pengumpulan kas yang berasal dari konsumen, dan arus kas baik

masuk ataupun keluar lainnya dari aktivitas operasi perusahaan.

2. Investasi

Menunjukkan arus kas yang keluar dan masuk perusahaan yang

berkaitan dengan kegiatan investasi perusahaan untuk menghasilkan

keuntungan di masa mendatang.

3. Aktivitas finansial

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

24

Menunjukkan arus kas yang keluar dan masuk perusahaan dari para

investor, kreditur, atau pemilik perusahaan.

2.7.3 ALAT ANALISIS INVESTASI

Dalam menjalankan usaha pada umumnya menggunakan metode – metode

penilaian investasi yang diantaranya adalah dengan menggunakan metode :

1. Payback Period

Menurut Husain Umar (2000), Payback period adalah suatu periode

yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (initial

cash investment)

Menurut F Weston dan E. F Bringham (1993), Payback period adalah

jumlah tahun yang dibutuhkan agar pengembalian – pengembalian

yang diterima menyamai jumlah yang diinvestasikan.

Untuk mengetahui sejauh mana investasi itu kembali, maka

dirumuskan sebagai berikut :

Payback Period = initial investment x 1 tahun

cash flow

Jika payback period > umur ekonomis, investasi ditolak sedangkan

jika payback period < umur ekonomis, investasi diterima.

2. Net Present Value

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

25

Mengacu kepada pendapat Umar, H. (2007), Net Present Value yaitu

selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari

penerimaan – penerimaan kas bersih ( aliran kas operasional maupun

aliran kas terminal ) di masa yang akan datang.

Warren, C.S., Reeve, J.M., Fess, P.E. (2002), berpendapat bahwa “Net

Present Value method analyzes capital investments proposals by

comparing the initial cash with the present value of the net cash flows.

It is sometimes called the discounted cash flow method”

Menurut Kasmir dan Jakfar (2003), Net Present Value (NPV) atau

nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih

(PV of Proceed) dengan PV investasi (Capital Outlays) selama umur

investasi. Selisih antara niai kedua PV itulah yang dikenal dengan Net

Present Value (NPV). Menurut Arthur J Keown (2005) Net Present

Value dari proposal investasi yang sebanding dengan present value

dari free cash flow dikurangi initial outlay investasi.

Dimana :

CFt = Free Cash Flow per tahun dalam periode t

r = Sesuai dicount rate (required rate of return)

CFo = Initial Cash Outlay

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

26

Τ = The project’s expected life

Kriteria NPV :

Jika NPV (+), investasi diterima

Jika NPV (-), investasi ditolak

3. Internal Rate of Return

Mengacu kepada pendapat Umar, H. (2007), metode Internal Rate of

Return (IRR) adalah metode yang digunakan untuk mencari tingkat

bunga yang menyamakan 26 nilai sekarang dari arus kas yang

diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas, dengan

mengeluarkan investasi awal.

Warren, C.S.,Reeve, J.M.,Fess, P.E. (2002), menyatakan bahwa

“Internal Rate of Return method uses present value concepts to

compute the rate of return from the net cash flows expected from

capital investment proposal. This method is sometimes called the time-

ajdusted rate of return method.”

Net Present Value kadang kurang lengkap untuk digunakan sebagai

satu – satunya penilaian investasi. Karena dalam nilai sekarang

penanaman lebih besar dari jumlah investasi awal. Tetapi kelebihan

dari hasil di atas investasi awal secara presentase tidak diketahui, oleh

karena itu perusahaan ingin mengetahui presentase dari pengambilan

penanaman setelah dikonversi kedalam nilai sekarang.

Rumus dari Internal Rate of Return (IRR) adalah sebagai berikut :

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - Library & Knowledge Centerlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/bab 2_2013_0131.pdf · Indonesia karena makanan ini ... terkadang masih mengkonsumsi makanan

27

Metode ini diterapkan dengan prosedur :

1. Mencari Net Present Value dari investasi.

2. Apabila nilai sekarang bersih positif, maka tingkat hasil

dinaikkan sampai menunjukkan nilai sekarang bersih negatif.

Atau sebaliknya apabila nilai sekarang bersih negatif, maka

tingkat hasil sampai nilai sekarang bersih positif.

Menurut H.M Yacob ibrahim (1997), kriteria penilaian dengan

menggunakan metode ini adalah bila nilai IRR yang didapat

lebih besar dari tingkat bunga udang yang berlaku dalam

masyarakat, maka investasi diterima. Dan sebaliknya, bila nilai

IRR lebih kecil dari tingkat bunga yang berlaku dalam

masyarakat, maka investasi ditolak.