bab ii landasan teori dan kerangka berpikir a....

22
8 BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. Pengertian Perhatian Orang Tua Pengertian Perhatian Perhatian dalam kamus Bahasa Indonesia berarti minat, apa yang disukai atau disenangi. 1 Definisi perhatian dalam buku Ensiklopedi Pendidikan adalah respons umum terhadap sesuatu yang merangsang dikarenakan adanya bahan-bahan apersepsi pada kita. Akibatnya maka kita menyempitkan kesadaran kita dan memusatkannya kepada hal-hal yang telah merangsang kita. 2 Sedangkan Perhatian dalam Kamus lengkap psikologi adalah proses mereaksi secara istimewa terhadap suatu ransangan atau sederatan perangsang . 3 Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perhatian berhubungan erat dengan keberadaan jiwa yang direalisasikan dalam suatu aktifitas terhadap suatu objek yang direaksi pada suatu waktu, objek yang menjadi sasaran yaitu hal-hal yang ada dalam dirinya. Sebagai contoh hal-hal yang dalam dirinya adalah tanggapan, pengertian dan perasaan, sedangkan hal- hal yang berada diluar dirinya adalah keadaan alam, keadaan masyarakat, ataupun keadaan sosial ekonomi. 1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka), Cet.3. 2 Soegarda Poerbakawatja H.A.H. Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: PT Gunung Agung 1981), Cet 3, h. 276. 3 J.P Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi.

Upload: lamcong

Post on 01-Apr-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

8

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Pengertian Perhatian Orang Tua

1. Pengertian Perhatian

Perhatian dalam kamus Bahasa Indonesia berarti minat, apa yang

disukai atau disenangi.1 Definisi perhatian dalam buku Ensiklopedi

Pendidikan adalah respons umum terhadap sesuatu yang merangsang

dikarenakan adanya bahan-bahan apersepsi pada kita. Akibatnya maka kita

menyempitkan kesadaran kita dan memusatkannya kepada hal-hal yang

telah merangsang kita.2 Sedangkan Perhatian dalam Kamus lengkap

psikologi adalah proses mereaksi secara istimewa terhadap suatu

ransangan atau sederatan perangsang .3

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perhatian berhubungan

erat dengan keberadaan jiwa yang direalisasikan dalam suatu aktifitas

terhadap suatu objek yang direaksi pada suatu waktu, objek yang menjadi

sasaran yaitu hal-hal yang ada dalam dirinya. Sebagai contoh hal-hal yang

dalam dirinya adalah tanggapan, pengertian dan perasaan, sedangkan hal-

hal yang berada diluar dirinya adalah keadaan alam, keadaan masyarakat,

ataupun keadaan sosial ekonomi.

1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka), Cet.3. 2 Soegarda Poerbakawatja H.A.H. Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: PT

Gunung Agung 1981), Cet 3, h. 276. 3 J.P Chaplin, Kamus Lengkap Psikologi.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

9

2. Macam-macam Perhatian

Sumadi Suryabrata mendefinisikan perhatian sebagai berikut :

1. Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu

aktifitas yang dilakukan.

2. Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis yang tertuju pada suatu

objek.4

Dari perhatian tersebut di atas dapat disimpulkan, bahwa perhatian

adalah suatu proses reaksi seseorang yang dilakukan secara sadar terhadap

suatu objek akibat adanya suatu rangsangan, sehingga mengakibatkan

bertambah banyaknya aktifitas seseorang.

Perhatian dapat di bagi menjadi tiga bagian :

a. Atas dasar intensitasnya :

1) Perhatian Intensif

2) Perhatian tidak intensif

Makin banyak kesadaran yang menyertai sesuatu aktivitas atau

pengalaman batin berarti makin intensiflah perhatiannya. Dalam hal ini

telah banyak dilakukan penyelidikan-penyelidikan oleh para ahli yang

hasilnya memberi kesimpulan: bahwa tidak mungkin melakukakn dua

aktivitas yang kedua-duanya disertai oleh perhatian yang insentif.

Selain itu ternyata makin intensif perhatian yang menyertai sesuatu

aktivitas akan makin sukseslah aktivitas itu.

b. Atas dasar cara timbulnya :

1) Perhatian spontan (perhatian tak-sekehendak, perhatian tak

disengaja).

2) Perhatian sekehendak (perhatian disengaja, perhatian refleksif).

Perhatian jenis yang pertama timbul begitu saja, “seakan-akan”

tanpa disengaja, sedangkan perhatian jenis yang kedua timbul karena

4 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Press,1998),

h.15

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

10

usaha, dengan kehendak. Untuk menjelaskan hal tersebut dapatlah

diberikan contoh berikut: Pada suatu hari Sabtu jam 12.00 para siswa

sedang asyik mengikuti pelajaran yang diberikan oleh guru baru (dengan

perhatian yang disengaja). Sekonyong-konyong terdengarlah ribut-ribut di

samping kelas, sehingga para siswa menengok (dengan perhatian yang tak

disengaja) untuk mengetahui apakah kiranya yang terjadi.

c. Atas dasar luas objeknya :

1) Perhatian terpencar (distributif)

2) Perhatian terpusat (konsentratif).

Perhatian terpencar pada suatu saat dapat tertuju kepada bermacam-

macam objek. Contoh perhatian yang demikian itu misalnya pada seorang

sopir yang sedang mengemudikan mobil, yang pada suatu saat

perhatiannya dapat tertuju kepada macam-macam objek, seperti misalnya

keadaan lalu-lintas, tanda-tanda yang diberikan oleh polisi lalu-lintas yang

sedang bertugas, alat yang ada dalam mobil yang sedang dikemudikannya,

dan sebagainya. Sedangkan perhatian terpusat pada suatu saat hanya dapat

tertuju kepada objek yang sangat terbatas. Perhatian yang demikian itu

misalnya kita dapati pada seorang tukang jam yang sedang memperbaiki

jam. 5

Berhubungan dengan perhatian terpencar dan terpusat Alisuf Subri

mengatakan ada 2 tipe perhatian yang masih berhubungan yaitu :

a) Perhatian Perseverasi : Perhatian yang tertuju pada obyek dimasa lalu

dan tidak mudah untuk mengalihkan perhatiannya kepada sesuatu yang

lain. Contoh : kenangan pahit di masa lalu yang sulit dilupakan.

Perhatian adaptasi : Perhatian yang tertuju pada obyek di masa

lalu tetapi dapat dengan mudah mengalihkan perhatiannya kepada sesuatu

5 Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafiindo Persada, 2008),

h. 14-16

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

11

yang lain.6 Contoh : Putus dengan seseorang yang disayangi, lalu dengan

cepat mencari penggantinya dan melupakannya.

Wasty Soemanto mendefinisikan perhatian menjadi dua bagian :

a) Perhatian adalah pemusatan tenaga atau kekuatan jiwa tertuju pada suatu

obyek.

b) Perhatian adalah pendayagunaan kesadaran untuk menyertai sesuatu

aktivitas. 7

3. Pengertian Orang Tua

“Orangtua adalah orang yang telah melahirkan kita yaitu Ibu dan

Bapak”.8 Dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan dengan : 1) ayah dan

ibu kandung, 2) orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dan

sebagainya), 4) orang yang disegani / dihormati di kampung atau tetua.9

Orang tua merupakan sebutan yang umum digunakan bagi bapak dan ibu

oleh seorang anak. Sebutan bapak bagi orang tua yang berjenis kelamin

laki-laki, sebutan ibu bagi orang tua yang berjenis kelamin wanita.

Menurut syariat Islam Bapak (Ayah) memiliki kedudukan yang penting

dan mulia.”Bapak adalah kepala keluarga yang memimpin ibu, anak-anak

dan pelayan”. Bapak bertanggung jawab terhadap mereka dan akan

diminta pertanggungjawabannya oleh Allah SWT. Sedangkan Ibu adalah

orang yang tugasnya melahirkan anak-anak, memelihara dan mendidik

anak, serta mengatur rumah tangga.

Dari beberapa pengertian di atas dapat dilihat bahwa orang tua

adalah ibu bapak yaitu, orang yang melahirkan (bagi ibu), merawat,

mendidik, dan bertanggungjawab terhadap anak-anaknya dalam semua

aspek kehidupan yang dapat membentuk anak menjadi pribadi-pribadi

6 Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta : CV. Pedoman

Ilmu Jaya, 2006), cet 4, h. 45 7 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1990), Cet.3, h. 32 8 http://makalahkumalahmu.wordpress.com/2008/09/13/makalah-psikologi-tentang

bimbingan-orang-tua-dalam-membina-akhlah-anak-usia-pra-sekoalh-di-lingkungan-keluarga/ 9 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka), Cet.3.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

12

yang mampu mensosialisasikan semua itu dalam kehidupan beragama,

berbangsa dan bernegara.

Setelah dijelaskan beberapa pengertian tentang orang tua dapat

disimpulkan bahwa yang dimaksud orang tua adalah ayah dan ibu yang

menjadi pemimpin dan kebanggaan bagi anak-anaknya serta panutan yang

pertama kali mereka lihat dan mereka tiru sebelum bergaul dengan

lingkungan sekitar.

Orang tua mempunyai posisi sebagai kepala keluarga atau pemimpin

rumah tangga. Keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri atas dua

orang atau lebih yang memiliki ikatan darah perkawinan atau adopsi.

Dalam keluarga, orang tua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-

anak mereka, karena dari merekalah anak pertama kali menerima

pendidikan. Menurut Hasbullah “orang tua yang secara sadar mendidik

anak-anaknya akan selalu dituntun oleh tujuan pendidikan, yaitu ke arah

anak dapat mandiri, kearah satu kepribadian yang utama10

Dengan

demikian pengaruh pendidikan yang pertama ini adalah sangat besar

Sebagai pendidik ayah dan ibu berperan merupakan jembatan yang

menghubungkan dunia anak dan dunia dewasa, menghubungkan anak

dengan dunia nilai dan masyarakat, dengan demikian mereka juga

berperan sebagai pembimbing ke arah kehidupan yang mandiri dan

bertanggung jawab.

10 Hasbullah, Dasar dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1999),

h.22

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

13

4. Perhatian Orang Tua

Sejak berada dalam kandungan sampai dilahirkan anak sudah

mendapatkan perhatian dari orang tuanya. Yang mula-mula diberikan

orang tua kepada anaknya adalah rasa kasih sayang. Ketika bayi orang tua

memberikan kasih sayang yang tak ternilai harganya dan tidak dapat

diukur dengan sesuatu. Ketika anaknya sakit orang tua rela untuk tidak

tidur dan menjaganya, tengah malam ketika orang tua sedang lelapnya

tidur mereka bangun karena mendengar anaknya menangis, semuanya itu

dilakukan untuk buah hati yang sangat disayangi. Selain kasih sayang rasa

aman juga diberikan orang tua untuk anaknya, orang tua juga

memperhatikan kesehatan anaknya. Ketika telah memasuki usia sekolah

perhatian orang tua semakin bertambah, ia mulai memperhatikan

kebutuhan-kebutuhan sekolah anaknya, dari hal-hal terkecil sampai hal-hal

yang besar.

Perhatian Orang tua adalah aktifitas yang dilakukan oleh Orang tua

dengan kesadaran penuh dan pemusatan tenaga psikis pada anak. Ada 4

bentuk perhatian orang tua yang dapat mendorong anak untuk dapat

berprestasi, yaitu :

a. Bimbingan belajar

b. Secara aktif mengatur dan memonitor waktu balajar anak.

c. Penyediaan Fasilitas Belajar

d. Kerjasama orangtua dengan pihak sekolah11

11 http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2009/06/15.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

14

5. Fungsi Orang Tua

Orang tua mempunyai fungsi yang penting dalam keluarga. Diantara

fungsi–fungsi tersebut antara lain : fungsi religius, fungsi protektif, fungsi

edukatif, fungsi sosialisasi, fungsi ekonomis. 12

a) Fungsi religius. Artinya orang tua mempunyai kewajiban

memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota lainnya kepada

kehidupan beragama. Soelaeman (1987) memberikan penjelasan

bahwa untuk melaksanakan fungsi ini, orang tua sebagai tokoh inti

dalam keluarga itu harus terlebih dahulu menciptakan iklim yang

religius dalam keluarga itu, yang dapat dihayati oleh seluruh

anggotanya.

b) Fungsi protektif atau perlindungan. Solaeman (1987) memberikan

gambaran pelaksanaan fungsi lingkungan, yaitu dengan cara

melarang atau menghindarkan anak dari perbuatan-perbuatan yang

tidak diharapkan, mengawasi atau membatasi perbuatan anak dalam

hal-hal tertentu menganjurkan atau menyuruh mereka untuk

melakukan perbuatan-perbuatan yang diharapkan mengajak bekerja

sama dan saling membantu, memberikan contoh dan tauladan dalam

hal-hal yang diharapkan.

c) Fungsi edukatif. Pelaksanaan fungsi edukatif keluarga merupakan

salah satu tanggung jawab yang dipikul oleh orang tua. Sebagai salah

satu unsur pendidikan keluarga merupakan lingkungan pendidikan

pertama bagi anak. Orang tua harus mengetahui tentang pentingnya

pertumbuhan, perkembangan dan masa depan seorang anak secara

keseluruhan. Ditangan orang tuanyalah masalah-masalah yang

menyangkut anak, apakah dia akan tumbuh menjadi orang yang suka

merusak dan menyeleweng atau ia akan tumbuh menjadi orang baik.

12 http://duniapsikologi.dagdigdug.com/2008/11/27/fungsi-orang-tua.

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

15

d) Fungsi Sosialisasi. Tugas orang tua dalam mendidik anaknya tidak

saja mencakup pengembangan pribadi, agar menjadi pribadi yang

mantap tetapi meliputi pula mempersiapkannya menjai anggota

masyarakat yang baik. Sehubungan dengan itu perlu dilaksankan

fungsi sosialisasi anak. Melaksanakan fungsi sosialisasi itu berarti

orang tua memiliki kedudukan sebagai penghubung anak dengan

kehidupan sosial dan norma-norma sosial, dan membutuhkan

fasilitas yang memadai.

e) Fungsi Ekonomi. Meliputi : pencarian nafkah, perencanaan serta

pembelajarannya. Keadaan ekonomi sekeluarga mempengaruhi pula

harapan orang tua akan masa depan anaknya serta harapan anak itu

sendiri. Orang tua harus dapat mendidik anaknya agar dapat

memberikan anaknya agar dapat memberikan penghargaan yang

tepat terhadap uang dan pencariannya, disertai pula pengertian

kedudukan ekonomi keluarga secara nyata, bila tahap perkembangan

anak telah memungkinkan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa fungsi orang tua

pada anaknya antara lain menanamkan kehidupan beragama,

memberikan pendidikan dalam masa perkembangan anak, menjadi

penghubung dalam kehidupan sosial anak, dan memberikan nafkah

secara ekonomi demi keberlangsungan anak.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

16

B. Hasil Belajar

1. Pengertian Belajar

Kita sering mendengar dan melakukan belajar, namun demikian

kadang-kadang kurang jelas bagi kita apa itu belajar. Menurut pendapat yang

tradisional, belajar hanyalah dianggap sebagai pengumpul pengetahuan saja.

Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata

mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk

informasi materi pelajaran, di samping itu ada pula sebagian orang yang

memandang belajar sebagai latihan belaka, seperti yang tampak pada latihan

membaca dan menulis.

Berdasarkan persepsi macam ini biasanya mereka akan merasa cukup

puas bila anak mereka telah mampu memperlihatkan keterampilan jasmaniah

tertentu walaupun tanpa pengetahuan mengenai arti, hakikat dan tujuan

keterampilan tersebut. Secara psikologi, belajar merupakan suatu proses

perubahan di dalam tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan

lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Pengertian belajar

dapat didefinisikan ialah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk

memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungan”.13

Menurut M. Dalyono belajar adalah suatu usaha. Perbuatan yang

dilakukan secara sungguh-sungguh, dengan sistematis, mendayagunakan

semua potensi yang dimiliki, baik fisik, mental serta dana, panca indra, otak

dan anggota tubuh lainnya, demikian pula aspek-aspek kejiwaan seperti

intelegensi, bakat, motivasi, minat dan sebagainya.14

Menurut James

Witherington, “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian, yang

dimanifestasikan sebagai pola-pola respons yang baru yang berbentuk

13 H. Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono, Psikologi Belajar, (Jakarta: PT. Rineka Cipta,

1991), Cet. 1, h. 121. 14 M. Dalyono, Psikologi Pendidikan, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1997), h. 49

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

17

keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan dan kecakapan”.15

Jadi, dapat

disimpulkan belajar adalah sebuah proses yang harus dilalui untuk menuju

perubahan kearah yang lebih baik.

Belajar adalah key term, istilah kunci yang paling vital dalam setiap

usaha pendidikan, sehingga tanpa belajar sesungguhnya tidak pernah ada

pendidikan.16

Sebagai suatu proses belajar selalu mendapat tempat yang luas

dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan upaya pendidikan,

misalnya psikologi pedidikan dan psikologi belajar. Karena demikian

pentingnya arti belajar, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen

psikologi belajar pun diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas

dan medalam mengenai proses perubahan manusia.

Selanjutnya, sebuah kegiatan belajar dapat pula dikatakan efesien

apabila dengan usaha belajar tertentu memberikan prestasi belajar tinggi.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan Gambar 6 sebagai berikut.

Gambar di bawah ini memperlihatkan bahwa Diny adalah siswa yang

juga efisien ditinjau dari prestasi yang dicapai, karena ia menunjukkan

perbandingan yang terbaik dari sudut hasil. Dalam hal ini, meskipun usaha

belajar Diny sama besarnya dengan usaha Dina dan Dino (lihat kotak usaha

belajar), ia telah memperoleh prestasi yang optimal atau lebih tinggi dari pada

prestasi Dina dan Dino.

15 Ngalim Purwanto, Psikologi pendidikanr, (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 1992),

Cet. 7, h. 84. 16 Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), Cet. 4, h. 59.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

18

Secara global, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat

kita bedakan menjadi tiga macam, yakni:

1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa), yakni keadaan kondisi

jasmani dan rohani siswa.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa), yakni kondisi lingkungan di

sekitar siswa.

3) Faktor approach to learning (pendekatan belajar), yakni jenis upaya

belajar siswa yang meliputi siswa strategi dan metode yang digunakan

siswa untuk melakukan kegiatan mempelajari materi-materi

pelajaran.17

Faktor-faktor di atas dalam banyak hal saling berkaitan dan

mempengaruhi satu sama lain. Seorang siswa yang bersikap conserving

terhadap ilmu pengetahuan atau bermotif ekstrinsik (faktor eksternal),

biasanya cenderung mengambil pendekatan belajar yang sederhana dan

tidak mendalam. Sebaliknya, seorang siswa yang berinteligensi tinggi

(faktor internal) dan mendapat dorongan positif dari orang tuanya (faktor

eksternal), mungkin akan memilih pendekatan belajar yang lebih

mementingkan kualitas hasil belajar. Jadi, karena pengaruh faktor-faktor

di ataslah, muncul siswa-siswa yang high-achievers (berprestasi tinggi)

dan under-achievers (berprestasi rendah) atau gagal sama sekali. Dalam

hal ini, seorang guru yang kompeten dan profesional diharapkan mampu

mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan munculnya kelompok siswa

yang menunjukan gejala kegagalan dengan berusaha mengetahui dan

mengatasi faktor yang menghambat proses belajar.

Menurut Johnson dan Smith, belajar adalah suatu proses pribadi

dan juga proses sosial yang terjadi ketika masing-masing orang

berhubungan dengan yang lain dan membangun pengertian dan

pengetahuan bersama.18

Belajar adalah proses pembentukan makna dari

bahan pelajaran dan menyimpannya dalam ingatan yang sewaktu-waktu

17 Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), Cet. 4, h. 144. 18 http://scribd.com/2008/11/makna-belajar_html, rabu, 11 februari 2009.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

19

dapat diproses dan dikembangkan lebih lanjut. Aliran psikologi kognitif

memandang bahwa belajar merupakan suatu upaya mengembangkan

berbagai strategi untuk mencatat dan memperoleh informasi. Di mana

siswa harus aktif menemukan informasi-informasi yang guru bahas dalam

materi pembelajaran dan guru harus menjadi makna dari informasi yang

diperoleh dalam pelajaran yang dikaji bersama dan dibahas bersama.

Menurut Freire dan Piaget, belajar adalah suatu proses pribadi juga

proses pembentukan dalam lingkungan sosial yang terjadi ketika masing-

masing orang berhubungan dengan yang lain dan membangun pengertian

dan perubahan seluruh aspek tingkah laku.19

Hisyam Zaini mendefinisikan konsep dan teori belajar sebagai

berikut :

a. Unsur-unsur Belajar

1. Tujuan.

2. Kesiapan.

3. Situasi.

4. Interpretasi.

5. Respons.

6. Konsekuensi.

7. Reaksi terhadap kegagalan.

b. Tipe-tipe Belajar

1) Belajar tanda-tanda atau signal learning.

2) Belajar perangsang jawaban atau stimulus-respons learning.

3) Rantai perbuatan atau chaining.

4) Hubungan verbal atau verbal association.

5) Belajar membedakan atau discrimination learning.

6) Belajar konsep atau concept learning.

7) Belajar aturan-aturan atau rule learning.

19 http://darsanaguru.blogspot.com/2008/03/learning-memories_html, 25 Maret 2008.

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

20

8) Belajar pemecahan masalah atau problem solving learning.20

Keberhasilan belajar seseorang juga dipengaruhi oleh keterampilan yang

dimilikinya, seperti keterampilan membaca, berdiskusi, memecahkan masalah,

mengerjakan tugas dan lain-lain.21

Inti dari pengertian belajar adalah “change”

atau sebuah proses menuju perubahan. Oleh karena itu jika seseorang melakukan

aktifitas belajar dan memperoleh perubahan dalam dirinya dengan pengalaman

baru, maka individu itu dapat dikatakan telah belajar. Adapun ciri-ciri perubahan

tingkah laku dalam belajar, yaitu perubahan dalam belajar yang bersifat

fungsional (terarah), perubahan bersifat positif dan aktif PAIKEM (Pembelajaran

aktif, inovatif kreatif dan menyenangkan) perubahan terus menerus dan bukan

bersifat sementara. Perubahan terarah dan bertujuan yang mencakup segala aspek

tingkah laku.

2. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar menurut Johson dan Johnson Anita lie, “ merupakan alat

untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai materi yang telah diajarkan oleh

guru”. 22

Oleh karena itu hasil belajar merupakan faktor yang paling penting

dalam proses belajar mengajar.

“Hasil belajar adalah seluruh kecakapan yang dicapai melalui proses

belajar di sekolah yang dinyatakan dengan nilai atau angka berdasarkan tes hasil

belajar, dalam hal ini rapor merupakan salah satu bentuk laporan prestasi hasil

belajar yang dinyatakan dalam bentuk angka atau nilai yang meliputi tiga ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik”. 23

Gagne dan Briggs menyatakan bahwa

prestasi belajar merupakan kemampuan internal yang meliputi pengetahuan,

keterampilan dan sikap yang ada dalam pribadi seseorang dan memungkinkan

orang itu melakukan sesuatu yang bertujuan terhadap prestasi hasil belajarnya.

Menurut Bloom, hasil belajar adalah sebagai perubahan tingkah laku yang

meliputi tiga ranah, yaitu kognitif, afektif dan psikomotor.

20 Hisyam Zaini, Konsep dan teori belajar, cet.3, h.157-161. 21 Nana Syaodih Sukmadinata, Landasan Psikologi Proses Pendidikan, (Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya, 2005), Cet. 3, h. 155. 22 http://digilib.unnes.ac.id/ 2006/05/Studi-komparansi-metode-pembelajaran-kooperatif. 23http://rakasmuda.com,/11/12/2000/Konsep-Diri-dan-Motivasi-Berprestasi-Dalam-

Kaitannya-Dengan-Hasil-Belajar.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

21

Klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar

membaginya menjadi tiga ranah, yaitu :

1. Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri

dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman,

aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi

2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek

yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan

internalisasi.

3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

kemampuan bertindak.24

Ketiga ranah tersebut menjadi objek penelitian hasil belajar.

Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai

oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa

dalam menguasai isi bahan pengajaran.

Hasil belajar sesungguhnya akan menumbuhkan pengetahuan dan

pengertian dalam diri seseorang sehingga ia dapat mempunyai kemampuan

berupa keterampilan dan bentuk kebiasaan, sikap dan cita-cita hidupnya

serta orang yang berhasil. Dalam belajar biasanya dipengaruhii oleh rasa

percaya diri akan kemampuan.

Menurut Muhibin Syah, Faktor yang mempengarui hasil belajar

dibedakan menjadi tiga yaitu:

1. Faktor dalam (kondisi jasmani dan rohani).

2. Faktor luar (kondisi lingkungan sekitar siswa).

3. Faktor pendekatan pelajar (upaya belajar siswa yang meliputi strategi

dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan

pembelajaran materi-materi belajar).25

Suatu usaha yang disadari untuk menggerakan, mengarahkan, dan

menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak

melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.

24 http://www.google.co.id/Ciri-Ranah-Belajar-Benyamin-Bloom/03-05-2010. 25 Muhibin Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Raja Grafindo, 2005), Cet. 4, h. 144.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

22

Secara umum dapat dikatakan bahwa motivasi dapat menggerakan

atau menggugah seseorang agar timbul keinginan dari kemauannya untuk

melakukan sesuatu sehingga dapat memperoleh hasil atau mencapi tujuan

tertentu. Bagi seorang manajer, tujuan motivasi ialah untuk menggerakan

pegawai atau bawahan dalam usaha meningkatkan prestasi kerjanya

sehingga tercapai tujuan organisasi yang dipimpinnya. Bagi seorang guru,

tujuan motivasi adalah untuk menggerakan atau memacu para siswanya

agar timbul keinginan dan kemauannya untuk meningkatkan prestasi

belajarnya sehingga tecapai tujuan pendidikan sesuai yang di harapkan dan

ditetapkan di dalam kurikulum sekolah.

Pada dasarnya manusia memiliki tiga dorongan naluri yaitu:

1. Dorongan nafsu (naluri) mempertahankan diri,

2. Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan diri, dan

3. Dorongan nafsu (naluri) mengembangkan/mempertahankan jenis.26

Dengan dimilikinya ketiga naluri pokok itu, maka kebiasaan-

kebiasaan ataupun tindakan-tindakan dan tingkah laku manusia yang

diperbuatnya sehari-hari mendapat dorongan atau digerakan oleh ketiga

naluri tersebut. Oleh karena itu, menurut teori ini, untuk memotivasi

seseorang harus berdasarkan naluri mana yang akan dituju dan perlu

dikembangkan. Agar pelajar tersebut tidak berkembang menjadi anak

nakal yang suka berkelahi, perlu di beri motivasi, misalnya dengan

menyediakan situasi yang dapat mendorong anak itu menjadi rajin belajar

sehingga dapat menyamai teman-teman sekelasnya (naluri

mengembangkan diri).

26Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003),

h. 73.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

23

C. Mata Pelajaran Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

1. Pengertian Pendidikan

Pendidikan pada dasarnya memberikan kesempatan kepada

manusia membentuk pribadinya sesuai dengan fitrah yang ada padanya

melalui kemampuan yang ada pada dirinya, maka pendidikan berusaha

mengarahkan fitrah manusia supaya berkembang seoptimal mungkin

sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Sebelum membahas pengertian Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial, terlebih dahulu penulis mengemukakan pengertian pendidikan

secara umum. Dalam kamus Bahasa Arab kata tarbiyah mempunyai

pengertian : “asuhan, pendidikan, peningkatan, pengasuhan.”27

Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan bahwa

pendidikan ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau

kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya

pengajaran dan pelatihan.28

Dari definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah

suatu kegiatan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana yang

dilaksanakan oleh orang dewasa yang memilki ilmu pengetahuan dan

keterampilan kepada anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang

utama. 29

Menurut Frederick J, Mc Donald, pendidikan adalah suatu proses

atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat (behavior) manusia.30

Yang dimaksud dengan behavior adalah setiap tanggapan atau perbuatan

seseorang, sesuatu yang dilakukan oleh seseorang. Dari definisi diatas

dapat disimpulkan pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung

secara terus menerus untuk menuju ke arah yang lebih baik.

27 Munir Baalbaki dan Rohi Baalbaki, Kamus Arab Indonesia Inggris, Terjemah Achmad

Sunarto, (Surabaya : Halim Jaya, 2006), h. 190 28

Departemen Pendidika Nasional, Kamus Besar bahasa Indonesia, (Jakarta : Balai

Pustaka) 29

Soegarda Poerbakawatja H.A.H. Harahap, Ensiklopedi Pendidikan, (Jakarta: PT

Gunung Agung 1981), Cet 3, h. 276. 30 http:makalahkumakalahmu.wordpress.com/2009-03-07.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

24

Dalam hubungan ini proses yang dijalankan dalam dunia

pendidikan merupakan suatu proses yang membutuhkan waktu yang

sangat panjang dan mempunyai tingkatan-tingkatan tertentu, misalnya

melalui lembaga pendidikan dimulai dari TK, SD, SMP, SMA sampai

pada Perguruan Tinggi.

2. Pengertian Ilmu pengetahuan Sosial

Mengacu kepada pembahasan yang dimaksud, bahwa pendidikan

di sini adalah pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, “IPS atau studi sosial

merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi

cabang-cabang ilmu-ilmu sosial.”31

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

merupakan salah satu pelajaran yang berupaya membekali siswa dengan

berbagai kemampuan dasar tentang perhubungan dengan masyarakat dan

apa saja yang terjadi dalam suatu masyarakat secara mendalam. IPS atau

studi ilmu sosial merupakan bagian dari kurikulum sekolah yang

diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu-ilmu sosial: sosiologi,

sejarah, geografi, ekonomi dan antropologi.

Saat ini kesejahteraan bangsa bukan hanya bersumber pada sumber

modal yang bersifat fisik, tetapi juga berdasarkan sumber modal

intelektual, kepercayaan yang tidak kalah pentingnya yaitu sosial, untuk

itu tuntutan mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial menjadi suatu

keharusan. Karena perubahan global telah sangat besar mempengaruhi

ekonomi suatu bangsa. Maka bangsa yang besar adalah bangsa yang

berpendidikan dengan standar mutu dan sosial yang tinggi. Maka pelajaran

IPS bertujuan agar siswa mampu menguasai konsep-konsep Ilmu

Pendidikan Sosial dan saling keterkaitannya, sehingga mampu untuk

memecahkan masalah yang dihadapi disekitar lingkungan masyarakat dan

menyadari bahwa peran serta kita dalam bersosialisasi hidup

bermasyarakat sangat penting dan berperan besar.

31 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Prestasi

Pustaka, 2007), Cet. 1, h. 124.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

25

D. Pengaruh Perhatian Orangtua terhadap Hasil Belajar Siswa

Pengaruh perhatian orang tua sangat diperlukan untuk

mendukung hasil belajar anak, bagi anak usia SMP dari segi umur dan

taraf kematangan baik secara jasmaniah maupun rohaniah belum bisa

dikatakan dewasa, yang bisa mengatur dirinya. Artinya kejiwaannya

masih labil dan ini perlu diperhatikan bimbingan, dorongan dan

pengawasan sehingga norma-norma dan nilai-nilai serta sikapnya

terhadap berbagai hal masih dipengaruhi oleh lingkungan keluarga. Di

rumah orang tua dapat mengawasi pengguanaan waktu belajar anak,

orang tua mengenali kesulitan-kesulitan belajar anak sekolah dan orang

tua berusaha menolong agar anak mendapat hasil belajar yang baik.

Orang tua yang membiarkan saja anaknya dan tidak mau tahu

terhadap kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapai anak tentu akan

menghambat hasil belajar anak. Anak akan merasa gelisah serta khawatir

dalam menerima pelajaran karena kurang perhatian dari orang tuanya.

Namun sebaliknya jika orang tua memberikan perhatian yang cukup

terhadap anaknya maka anak akan merasa senang sehingga dapat

berkonsentrasi dalam belajar.

Oleh karena itulah antara perhatian orang tua dengan hasil belajar

tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Keduanya memiliki

hubungan yang sangat erat. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa

hasil belajar anak salah satunya ditentukan oleh pengaruh perhatian dari

orang tua karena adanya dorongan bimbingan dan arahan dari orang tua

akan membangkitkan semangat anak dalam meraih cita-citanya yang

tinggi dan berguna. Dengan pemberian perhatian yang tinggi disertai

pemenuhan kebutuhan anak dalam belajar maka dalam diri anak akan

termotivasi untuk belajar lebih baik sehingga akan dapat mencapai

prestasi yang diharapkan.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

26

Hasil Belajar

IPS Siswa

E. KERANGKA BERFIKIR

Perhatian orang tua merupakan salah satu faktor yang penting dalam

mempengaruhi aktifitas belajar anak. Bagi orang tua yang sering meluangkan

waktunya untuk pendidikan anaknya akan dapat mengetahui kelebihan dan

kelemahan prestasi belajar anaknya. Apabila anaknya mengalami kesulitan

belajar dan prestasi belajarnya menjadi turun, maka dapat dicari penyebabnya

dan diusahakan untuk mengatasinya, terutama berhubungan dengan kesulitan-

kesulitan yang berasal dari lingkungan keluarga.

Orang tua yang mempunyai perhatian yang baik terhadap aktifitas

belajar anaknya seperti penyediaan dan pengadaan sarana atau fasilitas

belajar termasuk didalamnya buku dan ruang belajar bacaan yang menunjang

dan sebagainya serta pemberian bantuan lainnya ketika anak menghadapi

kesulitan didalam belajar, akan sangat berpengaruh terhadap pencapaian

prestasi belajar. Sebaliknya orang tua yang kurang bahkan sama sekali tidak

memperhatikan aktifitas belajar anaknya dapat menyebabkan anak menjadi

kurang bersemangat dalam belajarnya akibatnya prestasi belajar anak akan

kurang memuaskan. Oleh karena itu sebagai orang tua harus memperhatikan

anaknya dalam hal bimbingan belajar, mengawasi cara belajar anak, memberi

fasilitas belajar sehingga dapat terjalin kerjasama yang baik dengan sekolah

untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam keberhasilan anak. Hal

tersebut dapat digambarkan dalam tabel sebagai berikut:

Perhatian Orang Tua

- Bimbingan belajar

- Monitoring

- Penyediaan fasilitas

belajar

- Kerjasama orang

tua dengan pihak

sekolah

(Nilai Raport)

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

27

Dengan demikian diduga bahwa semakin tinggi perhatian orang tua

akan semakin tinggi rasa tanggung jawabnya terhadap pendidikan anak,

maka akan semakin tinggi hasil belajar anak. Begitu pula sebaliknya.

F. Definisi Konseptual, Definsi Operasional dan Kisi-kisi Instrumen

Penelitian

1. Definisi Konseptual

a. Perhatian Orangtua adalah aktifitas yang dilakukan oleh Orang tua

dengan kesadaran penuh dan pemusatan tenaga psikis pada anak

dan wewenang yang dimiliki oleh ibu dan bapak dalam

menjalankan hak dan kewajibannya di dalam keluarga. Perhatian

orangtua kepada anaknya sangat diperlukan dalam mendukung

proses belajar anak. Karena dengan adanya perhatian yang besar

dari orangtua maka anak akan menjadi lebih semangat dalam

melakukan berbagai hal, dengan demikian tujuan yang diharapkan

akan dapat tercapai.

b. Hasil belajar adalah seluruh kecakapan yang dicapai melalui proses

belajar disekolah yang dinyatakan dengan nilai atau angka

berdasarkan tes hasil belajar dan biasanya ditentukan dengan

penilaian hasil tes serta ditulis pada buku nilai/raport. Oleh karena

itu, hasil belajar ialah wujud perubahan tingkah laku yang terjadi

atas suatu obyek tertentu sebagai akibat dari proses belajarnya.

2. Definisi Operasional

a. Perhatian orangtua yang terkait dengan fungsi orang tua dan

penyesuaian diri orangtua kepada anak. Perhatian orangtua yang

terkait dengan fungsi orangtua meiputi : Fungsi religius, fungsi

edukatif, fungsi sosialisasi, dan fungsi ekonomis. Perhatian

orangtua yang terkait dengan penyesuaian diri orangtua kepada

anak meliputi : komunikasi orangtua kepada anak dan mengetahui

perkembangan anak di sekolah.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

28

b. Hasil belajar siswa adalah pencapaiaan hasil belajar siswa yang

diperoleh melalui kegiatan belajar mengajar dikelas ketika kelas

VIII semester 1.

3. Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Tabel 1

Kisi-kisi instrumen pengaruh perhatian orang tua

Variabel Indikator Nomor Soal

Pengaruh

perhatian

orang tua

1. Mengontrol cara belajar

anak.

2. Mengontrol kegiatan

belajar sehari - hari

3. Mengontrol anak dalam

menyelesaikan PR.

4. Menghadapi ujian atau

ulangan.

5. Memberikan kesempatan

belajar.

6. Memberikan dorongan dan

semangat belajar.

7. Menjelaskan tujuan

belajar.

8. Melengkapi fasilitas

belajar.

9. Berpartisipasi dalam

kegiatan belajar anak

1, 11,19

2, 10, 9

4, 7, 12

6, 8,

13, 17

3, 5, 15

14, 18

20, 22, 24

21, 23 25

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR A. …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/21611/2/KARYADI... · LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR. A. Pengertian Perhatian

29

G. HIPOTESIS

Hipotesis ini dirumuskan berdasarkan asumsi bahwa motivasi yang

diberikan oleh orangtua merupakan unsur penting dari pencapaian prestasi

belajar siswa. Semakin tinggi tingkat perhatian orangtua maka semakin tinggi

pula tingkat hasil belajar siswa begitu sebaliknya.

Untuk mengetahui adakah pengaruh perhatian orangtua terhadap hasil

belajar siswa Kelas VIII SMP Fatahillah Pomdok Pinang Jakarta Selatan.

Maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

a. Ho : Tidak terdapat hubungan positif yang nyata antara perhatian

orangtua dengan peningkatan hasil belajar siswa.

b. Ha : Terdapat hubungan positif yang nyata antara perhatian orangtua

dengan peningkatan hasil belajar siswa.

Jadi, dari kerangka berfikir diatas hipotesis yang diajukan penulis

sementara dibawah ini adalah benar atau tidaknya dugaan sementara penulis

mengenai hubungan perhatian orang tua dengan hasil belajar Ilmu

Pengetahuan sosial .

Tegasnya, jika terdapat hubungan positif yang nyata antara perhatian

orang tua dengan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial, maka berarti

hipotesis nihil (Ho) ditolak, sedangkan hipotesis alternatif (Ha) diterima.