bab ii landasan teori a. peran 1. definisi...

23
BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peran Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia peranan adalah sebagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan. 1 Menurut Grass Massan sebagaimana dikutip oleh David berry mendefinisikan peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan individu yang mempunyai kedudukan sosial tertentu. 2 Peranan (role) merupakan proses dinamis kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, ia menjalankam suatu peranan. 3 Peranan mencangkup tiga hal: 1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseirang dalam kehidupan bermasyarakat 2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi 3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi struktur sosial masyarakat. Setiap posisi dalam struktur kelompok masyarakat mempunyai suatu peranan terkait yang terdiri dari perilaku yang diharapkan dari pemegang posisi tersebut. 4 Dalam menjalankan perananya diharapkan menggunakan cara-cara yang sesuai dengan harapan masyarakat, namun adalakalanya orang-orang yang diharapkan belum mampu berperan menurut cara-cara yang konsisten dan belum memenuhi harapan orang lain. Keadaan seperti ini disebut enaced role (peranan nyata) yaitu keadaan sesungguhnya dari 1 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), 667. 2 David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1955), 99 3 Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar (Jakarta: Rajawali pers, 2009), 213. 4 James L Gibson dkk. Organisasi Perilaku Struktur Proses (Jakarta: Erlangga, 1996), 248.

Upload: others

Post on 19-Jan-2021

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Peran

1. Definisi Peran

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia peranan adalah sebagian

dari tugas utama yang harus dilaksanakan.1 Menurut Grass Massan

sebagaimana dikutip oleh David berry mendefinisikan peranan sebagai

seperangkat harapan-harapan yang dikenakan individu yang mempunyai

kedudukan sosial tertentu.2Peranan (role) merupakan proses dinamis

kedudukan (status). Apabila seseorang melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, ia menjalankam suatu

peranan.3 Peranan mencangkup tiga hal:

1. Peranan meliputi norma-norma yang dihubungkan dengan posisi atau

tempat seseorang dalam masyarakat. Peranan dalam arti ini merupakan

rangkaian peraturan-peraturan yang membimbing seseirang dalam

kehidupan bermasyarakat

2. Peranan merupakan suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan

oleh individu dalam masyarakat sebagai organisasi

3. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting

bagi struktur sosial masyarakat.

Setiap posisi dalam struktur kelompok masyarakat mempunyai suatu

peranan terkait yang terdiri dari perilaku yang diharapkan dari pemegang

posisi tersebut.4 Dalam menjalankan perananya diharapkan menggunakan

cara-cara yang sesuai dengan harapan masyarakat, namun adalakalanya

orang-orang yang diharapkan belum mampu berperan menurut cara-cara

yang konsisten dan belum memenuhi harapan orang lain. Keadaan seperti

ini disebut enaced role (peranan nyata) yaitu keadaan sesungguhnya dari

1 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998), 667.

2 David Berry, Pokok-pokok Pikiran dalam Sosiologi (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

1955), 99 3 Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu pengantar (Jakarta: Rajawali pers, 2009), 213.

4 James L Gibson dkk. Organisasi Perilaku Struktur Proses (Jakarta: Erlangga, 1996),

248.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

seseorang dalam menjalankan peranan tertentu. Ketidak selarasan

pelaksanaan dalam menjalankan peranan tersebut diakibatkan karena

kurangnya pengertian para individu terhadap persyaratan-persyaratan bagi

peran yang harus dijalankan, kesenjangan untuk bertindak menyimpang

dari peranan-peranan yang diharapkan, ketidak mampuan individu

memerankan peranan tersebut secara selektif.

2. Perangkat Peranan

Perangkat mutlak adanya karena sebagian besar kelompok mempunyai

harapan peranan sendiri-sendiri, sebagian besar individu mempunyai

seperangkat peranan yang terdiri dari individu-individu yang mempunyai

harapan atas invidu dalam suatu peranan. Perangkat peranan berkenaan

dengan mereka yang menaruh harapan atas perilaku sesorang dalam

peranan tertentu. Untuk dapat memenuhi harapan yang telah ditanam

orang lain kepada pemegang peranan, haruslah mempunyai sikap

profesional dan tidak mempunyai status peranan ganda, yaitu datu individu

mempunyai macam-macam peran dalam waktu yang sama. Jika individu

dapat memerankan peranya secara profesional secara konsisten, maka

konflik peran yang dihadapi suatu waktu dapat terselesaikan dengan baik.5

3. Konflik Peranan

Konflik peranan muncul apabila seseorang dalam suatu organisasi

menerima pesan yang tidak sesuai dengan perilaku peranan yang

seharusnya dilakukan karena berbagai faktor penyebab, slah satunya

adalah kebergandaan peranan dan perangkat peranan. Tidak mungkin bagi

seseorang menghadapi suatu situasi kejadian simultan dari berbagai

tuntutan peranan dimana presttasi yang satu menghalangi yang lainnya.

Jika hal ini terjadi, individu tersebut menghadapi situasi yang disebut

konflik peranan. Beberapa bentuk konflik peranan yang memungkinkan

terjadi dalam suatu organisasi, antara lain:6

a. Konflik Peranan Orang

5 James L Gibson, Organisasi Perilaku Struktur..., 257.

6 James L Gibson, Organisasi Perilaku Struktur..., 259.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

Konflik peranan orang terjadi jika tuntutan peranan

melanggar nilai-nilai dasar, sikap, dan kebutuhan individu yang

menduduki suatu posisi.

b. Konflik di dalam Peranan

Konflik ini terjadi jika individu yang berbeda merumuskan

suatu peranan menuntut perangkat harapan yang berbeda, sehingga

tidak mungkin bagi orang yang memegang peranan untuk

memenuhi semua harapan tersebut. Hal ini mungkin terjadi jika

peranan tertentu mempunyai perangkat peranan yang rumit.

c. Konflik Antar Peran

Konflik ini mungkin terjadi ketika seorang pemegang

peranan menghadapi peranan ganda. Konflik ini terjadi karena

individu secara bersamaan menampilkan banyak peran, beberapa

diantaranya mempunyai harapan yang bertentangan.

B. Koperasi dan Koperasi Mina

1. Definisi Koperasi dan Koperasi Mina

Koperasi berasal dari kata co yang berarti bersama serta operation

yang mengandung makna berbeda. Jadi, secara leksikologis koperasi

bermakna sebagai suatu perkumpulan kejasama yang beranggotakan

orang-orang maupun badan-badan dimana ia memberikan kebebasan

untuk keluar dan masuk sebagai anggotanya.7

Menurut Pandji Anoraga, Koperasi adalah suatu bentuk kerjasama

dalam lapangan perekonomian. Kerjasama ini diadakan orang karena

adanya kesamaan jenis kebutuhan hidup mereka. Untuk mencapai

tujuan hidup itu diperlukan adanya kerja sama yang akan berlangsung

terus, oleh sebab itu dibentuklah suatu perkumpulan sebagai bentuk

kerjasama itu.8 Dalam Undang-Undang koperasi tahun 1967 No. 12

tentang Pokok-pokok Perkoperasian adalah sebagai berikut:

Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat yang

berwatak sosial, beranggotakan orang-orang atau badan-badan

7 Pandji Anoraga dan Djoko Sudantoko, Koperasi, Kewirausahaan, dan Usaha Kecil

(Jakarta: Rineka Cipta, 2002), 1. 8 Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Dinamika Koperasi (Jakarta: Rineka Cipta,

2007), 1.

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

hukum koperasi yang merupakan tata susunan ekonomi sebagai

usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.9

Maksud dari kalimat “rakyat” di atas adalah orang-orang yang

kondisi ekonominya relatif lemah, yang perlu menghimpun tenaganya

agar mampu menghadapi kelompok-kelompok yang relatif kuat.

Sedangkan kata berwatak sosial adalah dasar koperasi merupakan

kerjasama. Di dalam koperasi, anggota perkumpulan bekerja sama

berdasarkan kesukarelaan, persamaan derajat dan persamaan hak dan

kewajiban. Sesuai dengan asas demokrasi, berarti koperasi adalah

milik para anggota sendiri dan dengan demikian pada dasarnya

koperasi diatur, diurus dan diselenggarakan sesuai dengan para

anggota perkumpulan itu sendiri.

Menurut Ahmad Sudrajat dalam bukunya Glosarium Kelautan dan

Perikanan pengertian koperasi perikanan adalah semua kegiatan yang

berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatn sumberdaya ikan

dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi, pengelolaan

sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem

bisnis perikanan.10

Jadi secara umum yang dimaksud dengan koperasi perikanan

adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang

perekonomian, yang anggota-anggotanya terdiri dari pengusaha,

pemilik alat perikanan, buruh atau nelayan yang kepentingan serta

mata pencaharianya langsung berhubungan dengan usaha perikanan.11

Tabel 2.1

9 Pandji Anoraga dan Ninik Widiyanti, Dinamika Koperasi, 4.

10 Ahmad Sudradjat, Glosarium Kelautan dan Perikanan (Jakarta: Badan Riset

Kelautan dan Perikanan, 2006), 138. 11

Soetrisno Saleh, Buku II Ekonomi Perikanan Teori dan Penerapan Dalam

Perusahaan Niaga (Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Perikanan, 1984), 78.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

Perbedaan-perbedaan antara Koperasi dan Perusahaan Konvensional12

Anggota

Koperasi Perusahaan

Keanggotaan terbuka

untuk semua pemakai

Terbuka untuk para penanam

modal tertentu

Modal Jumlahnya kecil tidak

merupakan halangan

bagi para anggota.

Pemasukan modal

sebanding dengan

pemanfaatan atas

pelayanan koperasi.

Penanam modal memperoleh dari

pembelian saham yang ditawarkan

dengan harga pasar. Menambah

jumlah anggota sebanyak jumlah

penanam modal sesuai yang

diperlukan.

Pemilik Pemakai adalah pemilik Penanam modal adalah pemilik

Berada pada anggota

atas dasar yang adil dan

sama

Penanam modal sebanding dengan

modal yang ditanam oleh tiap-tiap

penanam modal.

Manfaat Anggota memperoleh

man untuk modalnya

terbatasnfaat sebanding

atas jasa yang telah

diberikan baginya oleh

koperasi. Tingkat bunga

yang dibayarkan

Penanam modal memperoleh

bagian laba sebagai hasil dari

modal yang ditanamkannya

sebanding dengan modal yang

ditanamkannya.

2. Rukun Koperasi

Menurut Imam Hanafi, sebagaimana dikutip Zaidi Abdad bahwa

hanya ada dua rukun koperasi yaitu ijab dan qabul13

. Tetapi para ulama

dan praktisi perbankan menjabarkan rukun koperasi menjadi:

a. Sighat atau ucapan ijab dan qabul (penawaran dan permintaan)

b. Pihak yang berkontrak

c. Objek kesepakatan

12

Tiktik Sartika Pratomo, Ekonomi Koperasi (Bogor: Ghalia Indonesia, 2013), 18. 13

Zaidi Abdab, Lembaga Perekonomia Umat (Bandung: PT Angkasa Bandung, 2003),

103.

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

Dalam kasus operasional KUDMWB ini kegiatan kerjanya dibagi

menjadi dua jenis, yaitu SPDN dan pelelangan ikan, maka rukun yang ada

di dalam koperasi ini adalah:

a. Untuk kegiatan pelelangan ikan:

- Adanya ijab dari pengurus Koperasi yang menawarkan

pelelangan hasil tangkapan ikan anggota maupun non anggota

KUDMWB

- Adanya qabul yang menunjukan kesediaan membeli ikan dari

hasil tangkapan tsb. Dalam hal ini pembeli lelangan ikan adalah

anggota KUDMWB

- Adanya nelayan yang melelang ikan

- Adanya pembeli lelangan ikan

- Adanya pengurus dari pihak Koperasi yang menangani kegiatan

pelelangan ikan

- Adanya barang berupa hasil tangkapan

b. Untuk kegiatan SPDN:

- Adanya nelayan yang membeli solar

- Adanya petugas SPDN dari pihak KUDMWB

- Adanya ijab yang menyatakan permintaan untuk membeli

- Adanya qabul yang menunjukan kerelaan untuk menjual

- Adanya solar untuk diperjual belikan

3. Karakteristik Koperasi14

a. Keanggotaan bersifat Sukarela dan Terbuka

Karakter dari koperasi ialah salah satunya anggotanya

bergabung tanpa adanya unsur paksaan dan terbuka, yang ratinya

setiap warga Indonesia berhak untuk menjadi anggota koperasi

sealama mereka memiliki kepentingan yang sama dan memenuhi

persyaratan keanggotaan koperasi.

14

Sugiharsono, Sistem Ekonomi Koperasi Sebagai Solusi Masalah Perekonomian

Indonesia: Mungkinkah?, dalam Jurnal Ekonomi dan Pendidikan Volume 6 Nomor 1, April 2009,

28.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

b. Pengelolaan Koperasi Dilaksanakan Secara Demokratis

Kekuasaan tertinggi sebauah koperasi terletak pada

anggotanya, maka pengelolaan koperasi juga harus didasarkan atas

kehendak anggota. Pembentukan kebijakan umum sebuah koperasi

ditentukan melalui Rapat Anggota, kemudian kebijakan tersebut

dilaksanakan oleh anggota melalui Pengurus, dan dikendalikan

oleh anggota melalui Badan Pengawas.

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha dilakukan secara adil sesuai dengan

jasa masing-masing anggota.

Dalam hal ini mengindikasikan bahwa koperasi sangat

menjunjung tinggi keadilan. Anggota yang memiliki banyak jasa

terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar, atau

sebaliknya.

d. Pemberian Balas Jasa yang Terbatas terhadap Modal

Modal yang telah diberikan oleh anggota berupa simpanan

akan dibalas oleh koperasi berbentuk jasa yang setimpal dengan

kemampuan koperasi dan tidak memberi kelebihan atas modal

yang telah ditanam anggotanya

e. Kemandirian

Koperasi mampu hidup mandiri, baik dalam hal

permodalan, organisasi, manajemen, maupun SDMnya.

f. Pendidikan Perkoperasian

Kemampuan anggota koperasi adalah suatu kunci sukses

bagi koperasi, maka jalan untuk meraihnya yaitu dengan

Pendidikan yang harus ditempuh para anggota. Pendidikan yang

revelan terhadap kebutuhan kemajuan koperasi.

g. Kerjasama Antar Koperasi

Poin ini dimaksudkan untuk memperkokoh kedudukan

koperasi dalam menghadapi persaingan dunia usaha, disamping

dengan koperasi, kerjasama juga bisa dilaksanakan dengan pihak-

pihak non koperasi. Hubungan kerjasamanya yang dijalin harus

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

berupa hubungan mitra kerja yang sejajar dan saling

menguntungkan.

4. Pembagian Koperasi

Koperasi dibagi menjadi lima jenis jika dilihat dari kesamaan

kegiatan dan kepentingan ekonomi anggotanya15

, yaitu:

a. Koperasi Simpan Pinjam

Sebuah koperasi yang modalnya diperoleh dari simpanan

pokok dan simpanan wajib para anggota koperasi. Kemudian

modal yang telah terkumpul tersebut dipinjamkan kepada para

anggota koperasi dan terkadang juga dipinjamkan kepada orang

lain yang bukan anggota koperasi yang memerlukan pinjaman

uang, baik untuk keperluan komsumtif maupun untuk modal kerja.

Koperasi simpan pinjam menghimpun dana dari para anggotanya

yang kemudian menyalurkan kembali dana tersebut kepada para

anggotanya. Menurut Widiyanti dan Sunindhia, koperasi simpan

pinjam memiliki tujuan untuk mendidik anggotanya hidup

berhemat dan juga menambah pengetahuan anggotanya terhadap

perkoperasian.

Untuk mencapai tujuannya, berarti koperasi simpan pinjam

harus melaksanakan aturan mengenai peran pengurus, pengawas,

manajer dan yang paling penting, rapat anggota. Pengurus

berfungsi sebagai pusat pengambil keputusan tinggi, pemberi

nasehat dan penjaga berkesinambungannya organisasi dan sebagai

orang yang dapat dipercaya.16

b. Koperasi Konsumen

Koperasi yang menyelenggarakan fungsi pembelian atau

pengadaan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan anggota

sebagai konsumen akhir. Di sini anggota berperan sebagai pemilik

15

Astri Ken Palupi, Pengaruh Ukuran Koperasi dan Jenis Koperasi Terhadap Kualitas

Sistem Pengendalian Intern (Fakultas Ekonomi undip). Dalam Jurnal Ilmiah Manajemen Bisnis,

Vol. 01, 01, Oktober, 2001, 7.

16Rishanti Roziana, dalam Jurnal Koperasi Simpan Pinjam, 12 November 2013.

Diunduh di Cirebon 31 Januari 2015 Pukul 00:31 WIB https://rishantyroziana.wordpress.com

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

dan pembeli atau konsumen bagi koperasinya. Untuk melayani

anggotanya, koperasi konsumsi biasanya mengadakan usaha

berupa:

1. Membeli barang-barang konsumsi keperluan sehari-hari dalam

jumlah yang besar sesuai dengan kebutuhan anggota.

2. Menyalurkan barang-barang konsumsi kepada para anggotanya

dengan harga yang layak.

3. Berusaha membuat sendiri barang-barang konsumsi untuk

keperluan anggota.

c. Koperasi Prokdusi

Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, dimana

anggotanya bekerja sebagai pegawai atau karyawan koperasi, di

sini anggota berperan sebagai pemilik dan pekerja koperasi.

Koperasi produksi ini terdapat dua macam, yaitu koperasi produksi

kaum buruh dan koperasi produksi kaum pengusaha. Koperasi

produksi kaum buruh anggotanya terdiri dari para buruh yang

memiliki keterampilan tertentu kemudian mereka mengumpulkan

modal dan membangun perusahaan bersama. Koperasi produksi

kaum pengusaha atau produsen anggotanya adalah orang-orang

yang masing-masing mempunyai perushaan sendiri. Pada

umumnya mereka adalah para produsen kecil, seperti koperasi

produsen pertanian, koperasi produsen perkebunan, dsb.17

d. Koperasi Pemasaran

Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang

atau jasa yang dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan

konsumen. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok

barang atau jasa kepada koperasinya

e. Koperasi Jasa

Koperasi yang menyelenggarakan pelayanan jasa yang

dibutuhkan oleh anggota, misalnya: simpan pinjam, asuransi,

17

Abdulah Safei dalam Media Syariah, vol.XIV No.1. 2012. Koperasi Syariah:

Tinjauan Terhadap Kedudukan dan Peranannya, 77.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

angkutan, dan sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai

pemilik dan pengguna layanan jasa koperasi

5. Landasan-landasan Koperasi

a. Landasan Idiil

Bangsa Indonesia adalah bangsa yang mempunyai pancasila

sebagai falsafahnya. Didalamnya termasuk memuat landasan iidil

koperasi yaitu dalam Undang-undang No. 12/1967, pasal 2 ayat 1.

b. Landasan Strukturil dan Landasan Gerak

Landasan strukturil Koperasi Indonesia adalah Undang-

undang Dasar 1945 dan Landasan Geraknya adalah pasal 31 ayat 1

UUD 1945 beserta penjelasannya yang berbunyi:

“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas

azas-azas kekeluargaa”.

dan penjelasannya berbunyi:

“Dalam pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi,

produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dibawah

pimpinan atau penilikan anggota-anggota masyarakat.

Kemakmuran masyarakatlah yang diutamakan bukan

kemakmuran orang seorang. Sebab itu perekonomian disusun

sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan.

Bangun perusahaan yang sesuai dengan itu adalah

Koperasi.”18

c. Landasan Mental

Landasan mental yang harus dimiliki oleh setiap anggota

koperasi adalah rasa setia kawan dan kesadaran pribadi.

6. Fungsi dan Tujuan Koperasi

Fungsi koperasi tertuang dalam Undang-Undang No. 12 Tahun 1967,

bagian 2, pasal 4 yang berbunyi:

a. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi

untuk mempertinggi kesejahteraan rakyat

b. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat pendemokrasian

ekonomi nasional

c. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai salah satu urat nadi

perekonomian bangsa Indonesia

18

G. Kartasapoetra dkk, Koperasi Indonesia (Jakarta: Rineka Cipta, 2007), 7.

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

d. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat pembina insan

masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi bangsa

Indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana perekonomian

rakyat.

Sebagai alat perjuangan ekonomi, tentang hal ini jelas

terkandung dalam azas-azas dan sendi-sendinya, yang bermakna

bahwa:

1. Tujuan koperasi itu bukan untuk mengejar keuntungan semata,

melainkan jasa-jasa agar para anggotanya bersemangat dan

bergairah kerja, sehingga tercapai peningkatan pendapatannya

2. Dalam memberikan jasa-jasa, koperasi selain berjuang untuk

memberikan kemudahan-kemudahan dan menyediakan fasilitas-

fasilitas untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan para anggotanya,

juga memberikan bimbingan dan usaha pembinaan kepada para

anggotanya agar mereka maing-masing dapat memperbaiki cara

kerja, mutu hasil kerja dan jumlah hasil kerja, sehingga dalam

wadah koperasi secara terpadu dan terarah mereka dapat

memberikan sumbangan besar, baik terhadap pembangunan

masyarakat pedesaan, regional dan nasional.

Koperasi Indonesia sebagai alat pendemokrasian ekonomi

nasional, hal ini berarti bahwa koperasi-koperasi harus memegang

peranan aktif untuk mewujudkan tercapainya kesejahteraan hidup

masyarakat. Dalam demokrasi ekonomi, perekonomian disusun

sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan, sehingga

sistem-sistem lain, selain sistem demokrasi ekonomi dapat

terhindarkan.

Koperasi Indonesia berfungsi sebagai Urat Nadi Perekonomian

bangsa Indonesia, indikatornya adalah perkembangan Koperasi Unit

Desa (KUD), dimana pihak KUD merupakan urat nadi tersebut,

karena:

a. KUD merupakan wadah dari para produsen yang tinggal di

pedesaan-pedesaan, yang mampu menyalurkan dengan harga yang

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

wajar seluruh produk-produk yang dihasilkan rakyat peesaan ke

para konsumen yang berada dii perkotaan.

b. KUD mampu mengelola pengadaan atau penyediaan produk-

produk dan fasilitas-fasilitas yang sangat diperlukan rakyat yang

ekonominya relatif lemah yang tinggal di pedesaan.

Sebagai urat nadi perekonomian, KUD dan koperasi pada

umumnya selalu bertindak untuk melindungi mereka produsen yang

ekonominya lemah, yang menjadi anggota koperasinya. Jadi KUD dan

atau Koperasi dalam hal ini memberikan jasa agar produk-produk yang

dihasilkan para anggotanya dapat dipasarkan secara terpadu dengan

memperoleh harga yang layak.

Dalam hal Koperasi Indonesia sebagai alat pembina insan

masyarakat untuk memperkokoh kedudukan ekonomi Bangsa

Indonesia dalam mengatur tata laksana perekonomian rakyat, secara

praktek keampuhan dari peranan-peranannya adalah sebagai berikut:

a. Dapat menimbulkan semangat dan kegairahan kerja para

anggotanya, karena mereka telah merasakan manfaatnya koperasi,

maka timbullah kesadaran bahwa koperasi adalah miliknya yang

harus dipertahankan dan dikembangkan, dengan cara lebih

meningkatkan lagi kegiatan-kegiatan kerja.

b. Dengan berkoperasi, para anggotanya akan terdorong untuk hidup

secara teratur dan berhemat serta terpupuk rasa tanggung

jawabnya, hal mana erat hubungannya dengan perasaan dan

keadaan bahwa setiap anggota adalah pemili dari koperasi tersebut.

c. Dalam iklim demokrasi ekonomi, setiap orang dan atau badan

hukum akan menganggap anggota masyarakat lainnya atau badan

hukum lainnya sebagai partner untuk secara bersama-sama,

senafas dan sehaluan, berjuang mengusahakan tercapainya

masyarakat adil makmur yang berdasarkan pancasila.

d. Dengan berkembangnya Koperasi Indonesia seperti yang telah

terjadi pada dewasa ini, dimana hampir setiap kecamatan di

pelosok tanah air telah berdiri dengan kuat KUD-KUD, yang

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

berkemampuan selain meningkatkan kesejahteraan hidup para

anggota.19

Sedangkan fungsi Fungsi koperasi perikanan antara lain:20

1. melakukan perkreditan melalui pengembangan modal yang

diperlukan untuk kegiatan bisnis atau keperluan-keperluan pribadi

anggotanya

2. membuat fasilitas-fasilitas perbankan yang terjangka untuk

menerima simpanan dan tabungan dari anggotanya

3. pengadaan bahan-bahan kebutuhan untuk bisnis atau untuk

keperluan keluarga para aggotanya

4. mengadakan kegiatan-kegiatan pengadaan fasilitas-fasilitas umum

untuk bisnis atau untuk keperluan pribadi para anggotanya

5. aktifitas-aktifitas pencegahan kecelakaan laut, bencana alam, dan

perantaraan asuransi kapal ikan untuk para anggotanya

6. promosi manfaat dan kesejahteraan para anggotanya

7. mengadakan kegiatan-kegiatan yang meliputi peningkatan teknik

penangkapan ikan para anggotanya

8. melaksanakan kegiatan-kegiatan pendidikan untuk meningkatkan

pengetahuan mengenai perkoperasian dan menghilangkan

kesalahan informasi bagi para anggotanya

C. Nelayan

1. Definisi Nelayan

Nelayan adalah orang-orang yang pekerjaan sehari-harinya

menangkap ikan di laut, mengumpulkan karang0karang dan lain

sebagainya yang ada di laut.21

Sedangkan menurut Direktorat Jenderal

Perikanan seperti ynag dikutip oleh Mangundjojo mengartikan istilah

nelayan sebagai mereka yang penghidupannya seluruh atau sebagian

besar bergantung pada usaha-usaha menangkap ikan yaitu melakukan

suatu perbuatan dengan alat apapun dengan tujuan mengumpulkan,

mengambil, mendaratkan ikan atau hasil hayati perairan lainnya dan

sevara aktif turut serta dalam usaha itu.22

19

G. Kartasapoetra dkk, Koperasi Indonesia...13. 20

Soetrisno Saleh, Buku II Ekonomi Perikanan Teori..., 80. 21

Pengelolaan Jabatan berdasarkan Internasional Standart Classification of Occuptions

(Jakarta: Departemen Perburuhan Republik Indonesia,1963), 58. 22

R Soediro Mangundjojo, sosial Ekonomi Masyarakat Nelayan (Jakarta: Direktorat

Jenderal Perikanan, 1973), 5.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

2. Kelompok Nelayan

Dalam kehidupan pesisir terdapat kelompok masyarakat nelayan yang

mata pencaharian utamanya adalah menangkap ikan di laut.

Kelompok ini dibagi lagi dalam dua kelompok besar, yaitu:

a. Masyarakat nelayan tetap

Adalah kelompok masyarakat nelayan yang mata pencahariannya

adalah menangkap ikan di laut. Kelompok ini dibagi lagi dalam dua

kelompok besar, yaitu nelayan tangkap modern dan nelayan tangkap

tradisional. Yang membedakan antara keduanya adalah terletak pada

jenis kapal atau alat tangkap ikan yang dipakai.

b. Masyarakat nelayan pengumpul atau bakul

Adalah kelompok masyarakat nelayan yang bekerja disekitar

tempat pendaratan dan pelelangan ikan. Mereka akan mengumpulkan

ikan-ikan hasil tangkapan baik melalui pelelangan maupun dari sisa

ikan yang tidak terlelang yang selanjutnya dijual ke masyarakat

sekitarnya atau dibawa ke pasar-pasar lokal. Umunya yang menjadi

pengumpul ini adalah kelompok masyarakat perempuan.

c. Masyarakat nelayan buruh

Adalah kelompok masyarakat nelayan yang paling banyak

dijumpai dalam kehidupan masyarakat pesisir. Ciri-ciri dari mereka

dapat terlihat dari kemiskinan yang selalu membelenggu kehidupan

mereka yang mengalami keterbatasan modal atau peralatan yang

memadai untuk usaha produktif. Umumnya mereka bekerja sebagai

anak buah kapal pada kapal-kapal juragan dengan penghasilan yang

minim.

3. Klasifikasi Nelayan Menurut Statistik Perikanan23

a. Nelayan Penuh

Pada klasifisikasi ini nelayan adalah satu-satunya profesi yang

digeluti oleh seseorang. Tidak ada lagi profesi yang ditekuninya

selain sebagai nelayan.

23

Mubyarto, Nelayan dan Kemiskinan (Jakarta: Rajawali Press, 2002), 18.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

b. Nelayan Sambilan Utama

Nelayan pada tipe ini mempunyai profesi utama sebagai nelayan,

namun ketika saat-saat profesi nelayan tidak dapat beroperasi,

maka nelayan jenis ini mempunyai kaehlian atau pekerjaan lain

yang digeluti disamping sebagai nelayan untu mendapat

penghasilan tambahan

c. Nelayan Sambilan Tambahan

Nelayan tipe ini biasanya memeiliki profesi lain sebagai sumber

penghasilan, sedangkan profesinya sebagai nelayan adalah hanya

sebatas untuk penambahan penghasilan saja.

4. Klasifikasi Nelayan Berdasarkan Teknologi

a. Nelayan Tradisional

Nelayan tradisional menggunakan teknologi penangkapan

yang sederhana, biasanya segala peralatan yang digunakan dalam

penangkapan ikan dengan cara manual dengan tenaga manusia

namun keterbatasan yang dimiliki tradisional juga mengakibatkan

terbatasnya jumlah tangkapan karena cakupan mecari ikan hanya

pada batas pantai saja.

b. Nelayan Modern

Nelayan modern menggunakan teknologi penangkapan

yang lebih canggih dibandingkan dengan nelayan tradisional.

Jumlah hasil penangkapan ikanpun jauh lebih banyak karena segala

teknologi penangkapanya menggunakan mesin.

5. Klasifikasi Nelayan Berdasarkan Besaran Kapal Atau Perahu

a. Nelayan Mikro

Nelayan ini menggunakan perahu berukuran 0 (Nol) GT sampai

dengan 10 (Sepuluh) GT

b. Nelayan Kecil

Adalah nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan

perahu jenis 11-60 Gt.

c. Nelayan Menengah

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

Adalah nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan

perahu jenis 61-134 GT

d. Nelayan Besar

Adalah nelayan yang menangkap ikan dengan menggunakan

perahu jenisukurannya mulai dari 135 Gt sampai keatas.

D. Kesejahteraan

1. Pengertian Kesejahteraan

Kesejahteraan mempunyai arti yang berbeda-beda namun sama

maksudnya, yaitu kesamaan dan keselamatan, segenap hidup,

kemakmuran, dan sebagainya. Adapun kesejahteraan ynag diartikan

kemakmuran, yaitu suatu keadaan yang mana kebutuhan manusia

dipenuhi dengan wajar, secara mantap atau terus-menerus, secara

kongkrit itu berarti tersedianya barang dan jasa kebutuhan hidup tidak

hanya untuk memungkinkan hidup tetapi juga untuk mempermudah

sehingga orang-orang dapat hidup layak sebagai manusia,

mengembangkan diri dan mencapai kesejahteraan lahir batin.24

2. Kesejahteraan dalam Ekonomi Islam

Islam adalah agama yang sempurna, mengatur urusan

pemeluknya sedetail mungkin. Begitupun mengenai kesejahteraan,

yang meliputi kesejahteraan bersama dan kesejahteraan individu.25

Dalam pandangan Islam, masyarakat dikatakan sejahtera bila terpenuhi

dua kriteria: Pertama, terpenuhinya kebutuhan pokok setiap individu

rakyat; baik pangan, sandang, papan, pendidikan, maupun

kesehatannya. Kedua, terjaga dan terlidunginya agama, harta, jiwa,

akal, dan kehormatan manusia. Kesejahteraan menurut syariat islam

tidak selalu diwujudkan hanya dalam memaksimalkanpemenuhan

materi saja, akan tetapi menuntut pemenuhan aspek materi dan

spiritual dengan cara yang seimbang.26

24

Kirdi Dipoyudo, Keadilan Sosial (Yogyakarta: CV Rajawali, 1995), 18. 25

Edi Suharto, dalam the British Journal of Social Work, vol 29. Islam dan Negara

Kesejahteraan. 26

Aliyah Farwah. Faktor Sosial Terhadap Kesejahteraan Islami Keluarga Muslim di

Kota Surabaya. Dalam jurnal Ekonomi dan Bisnis tahun XXIII No. A. 2013. 2 Agustus.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

Pengaturan hak milik terhadap suatu kesejahteraan yang

berwujud materi juga ditegaskan dalam Islam, yang mana agama ini

mengakui hak milik individu, umum dan negara. Hak milik individu

merupakan sesuatu yang mendasar, bersifat permanen, penting,

melekat pada eksistensi manusia, dan bukan merupakan fenomena

sementara. Hak miik individu tidaklah mutlak, tetapi dibatasi oleh

kewajiban yang dibawanya. Individu dapat menikmati hak-haknya,

tetapi ia juga memepunyai kewajiban tertentu terhadap masyarakat.

Individu harus membuktikan bahwa ia hanya perwakilan dalam

memegang harta, yang sebenarnya merupakan milik Allah.

Kepemilikan umum atau kolektif dimungkinkan dalam ajaran

Islam, yaitu jika suatu benda memang pemanfa atannya

dipertunjukkan bagi masyarakat umum, karakteristik barang yang

merupakan hak milik umum, seperti:

a. Fasilitas umum, dimana jika benda ini tidak ada di dalam suatu

negeri atau komunitas, maka akan menyebabkan sengketa dalam

mencarinya

b. Bahan tambang yang relatif tidak terbatas jumlahnya

c. Sumber daya alam yang sifat pembentukannya menghalangi untuk

dimiliki hanya oleh orang secara individual (jalan, jembatan,

irigasi, sungai, pelabuhan, dll)

Hak milik negara pada dasarnya juga merupakan hak milik

umum, tetapi hak pengelolaannya menjadi wewenang pemerintah.

Pemerintah memepunyai hak untuk mengelola hak milik ini karena

merupakan representasi kepentingan rakyat.

Gambar 2.1 Hierarki Kepemilikan27

27

Nurul Huda dan Mohamad Heykal, Lembaga keuangan Islam Tinjauan Teoritis dan

Praktis (Jakarta: kencana Media Group, 2010), 6.

Allah Pemilik Mutlak Alam

Semesta

Hak Milik Individu

Hak Milik Umum Hak Milik Negara

Manusia Pemilik Relatif

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

Dengan demikian, kesejahteraan tidak hanya buah sistem

ekonomi semata; melainkan juga buah sistem hukum, sistem politik,

sistem budaya, dan sistem sosial.

Allah „Aza Wazalla telah menjadikan agama ini sebagai dînul kâmil,

agama yang sempurna. Syari‟ahnya mengatur seluruh aspek

kehidupan, baik politik, ekonomi, hukum, sosial, maupun budaya. Bila

syariah diterapkan secara kaffah oleh Daulah Khilafah, niscaya

kesejahteraan hakiki, akan terwujud dalam kehidupan ini. Syariah

Islam memberikan tugas yang berbeda kepada individu, negara dan

jamaah agar mereka berperan dalam upaya mewujudkan

kesejahteraan. Sudah menjadi tugas individu Setiap Muslim untuk

mengoptimalkan sumberdaya yang ada pada dirinya tubuh, akal,

waktu dan usia yang merupakan anugerah Allah SWT. Setiap individu

didorong agar menggunakan kaidah kausalitas untuk mewujudkan

kesejahteraannya. Agar tercukupi kebutuhannya, setiap lelaki dewasa

diwajibkan bekerja. Setiap orang wajib memperhatikan siapa saja

keluarga dan kerabatnya yang menjadi tanggungannya. Negara dapat

melakukan intervensi ketika ada seseorang yang terlantar, padahal ada

anggota keluarganya yang berada.28

3. Sistem Pemerataan Kesejahteraan dalam Ekonomi Islam

Pada masa Islam awal, lembaga keuangan publik belum seperti

sekarang yang telah banyak didirikan. Dahulu hanya ada Bait al-Mal

atau keuangan publik yang memberikan kerangka umum kebijakan

keuangan publik.29

Tujuan utamanya adalah semua masyarakat harus

memperoleh jaminan atas kehidupa yang layak. Atas dasar ini, Islam

menjamin kehidupan tiap pribadi rakyat serta menjamin masyarakat

agar tetap sebagai sebuah komunitas yang mampu memenuhi

kebutuhan hidupnya. Islam juga menjamin kemaslahatan pribadi dan

melayani urusan jama‟ah, serta menjaga eksistensi negara dengan

kekuatan yang cukup sehingga mampu memikul tanggung jawab

28

Al-wa‟ie, dalam rubrik analisis: Kesejahteraan dalam islam. Edisi 07 Juli 2011. 29

Sabahduddin Azmi, Menimbang Ekonomi Islam (Bandung: Penerbit Nuansa, 2005),

182.

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

perekonomian negara. Hanya saja, semuaya bisa terjadi manakala

masyarakat tetap dalam suatu kondisi di mana kekayaan yang ada bisa

mencukupi kebutuhan rakyat baik secara pribadi maupun rakyat

secara keseluruhan sesuai dengan hukum syara‟.

Menurut Sholahuddin, kondisi kesenjangan kekayaan yang ada

di masyarakat harus segera diatasi dengan menerapkan keseimbangan

ekonomi melalui mekanisme distribusi. Negara yang akan

bertanggung jawab atas jalannya sisitem ekonomi di tengah-tengah

masyarakat. Negara harus mampu menjamin kebutuhan pokok setiap

rakyatnya, mendistribusikan harta orang kaya yang menjadi hak fakir

miskin, serta mengawasi pemanfaatan hak milik umum maupun

negara.30

Islam mewajibkan terjadinya sirkulasi kekayaan pada semua

anggota masyarakat, dan mencegah terjadinya sirkulasi kekayaan

hanya pada segelintir orang.

Islam melalui sistem ekonomi Islam menetapkan bahwa

berbagai mekanisme tertentu yang digunakan untuk mengatasi

persoalan ditribusi yang dibagi menjadi dua kelompok, yaitu: pertama,

yang disebut mekanisme ekonomi, dan yang kedua mekanisme non

ekonomi. Mekanisme ekonomi adalah mekanisme distribusi dengan

mengandalkan kegiatan ekonomi agar tercapai distribusi kekayaan.

Mekanisme dijalankan dengan cara membuat berbagai ketentuan dan

mekanisme ekonomi yang berkaitan dengan distribusi kekayaan.

Dengan berbagai kebijakan dan ketentuan tentang kegiatan ekoonomi

tertentu, maka diyakini distribusi kekayaan itu akan berlangsung

secara normal. Namun jika mekanisme ekonomi tidak dapat atau

belum mmapu berjalan untuk mengatasi persoalan distribusi, baik

karena sebab-sebab alamiah yang menimbulkan kesenjangan, ataupun

kondisi-kondisi khusus seperti karena bencana alam, kerusuhan, dan

lain sebagainya, maka Islam memiliki sejumlah mekanisme ekonomi

30

Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2007), 210.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

dan non ekonomi yang dapat digunakan untuk mengatasi persoalan

distribusi kekayaan ekonomi tersebut.31

a. Mekanisme Ekonomi

Dalam mewujudkan distribusi kekayaan, maka mekanisme

ekonomi yang ditempuh pada sistem ekonomi Islam di antara manusia

yang seadil-adilnya dengan cara sebagai berikut:

1. Membuka Kesempatan Seluas-luasnya Bagi

Berlangsungnya Sebab-sebab Hak Milik dalam Hak Milik Pribadi.

Islam menetapkan sebab-sebab utama seseorang memiliki

harta yang berkaitan dengan hak milik pribadi, yaitu dengan cara

bekerja, warisan, kebutuhan akan harta untuk menyambung hidup,

harta pemberian negara yang diberikan kepada rakyat, dan harta-

harta yang diperoleh oleh seseorang dengan tanpa mengeluarkan

harta atau tenaga apapun. Membuka kesempatan kerja seluas-

luasnya bagi seluruh anggota masyaratakat adalah salah satu bentuk

distribusi kekayaan melalui mekanisme ekonomi. Salah satu upaya

yang lazim dilakukan manusia untuk memperoleh kekayaan adalah

dengan cara bekerja.32

2. Memberikan Kesempatan Seluas-luasnya Bagi

Berlangsungnya Pengembangan Hak Milik Melalui Investasi

Pengembangan hak milik adalah mekanisme yang dignakan

untuk mendapatkan tambahan hak milik tersebut. Karena Islam

mengemukakan dan mengatur serta menjelaskan suatu mekanisme

untuk mengembangkan hak milik. Maka pengembm angan itu

harus terkait denganhukum-hukum tertentu yang telah dibuat oleh

syara’.33

3. Larangan Menimbun Harta Benda Walaupun Telah

Dikeluarkan Zakatnya.

Islam melarang penimbunan harta benda walaupun telah

dikeluarkan zakatnya, dan mewajibkan pembelanjaan terhadap

31

Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam..., 206. 32

Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam..., 208. 33

Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam..., 209.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

harta tersebut, agar ia beredar di tengah-tengah masyarakat

sehingga dapat diambil manfaatnya.34

4. Membuat Kebijakan Agar Harta Beredar Secara Luas Serta

Menggalangkan Berbagai Kegiatan Syirkah dan Mendorong Pusat-

Pusat Pertumbuhan

Islam menganjurkan agar harta beredar di seluruh anggota

masyarakat, dan tidak beredar di kalangan tertentu, sementara

kelompok lainnya tidak mendapat kesempatan. Caranya adalah

dengan kegiatan syirkah, yang mana pemilik modal bisa

bekerjasama dengan masyarakat lain dengan membagi keuntungan

sesuai dengan kesepakatan yang adil dan berkah.35

Aktifitas yang

dilakukan oleh anggota KUD ialah para pemilik modal yang

berstatus sebagai anggota menyimpan modal berupa Simpanan

Pokok dan Simpnan Wajib yang mana modal tersebut nantiya akan

dikelola untuk menjalankan aktifitas ekonomi dan kemudian

menghasilkan keuntungan di setiap tahunnya, maka aktifitas ini

sangat tepat agar harta dapat beredar dengan baik.

5. Larangan Kegiatan Monopoli

Islam sangat mengecam kepada orang-orang yang melaukan

monopoli produk-produk yang sangat diperlukan bagi masyarakat,

baik itu produk jenis produk hak milik pribadi maupun yang

lainnya.36

6. Larangan Kegiatan Judi, Riba, Korupsi, pemberian Supa dan

Hadiah Kepada Penguasa.

Judi dan riba merupakan penyebab utama uang yang hanya

akan bertemu dengan uang (bukan dengan barang dan jasa), dan

beredar di antara orang-orang yang kaya saja.37

34

Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam..., 212. 35

Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam..., 213. 36

Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam..., 214. 37

Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam..., 216.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,

b. Mekanisme Non Ekonomi

Pendistribusian harta dengan mekanisme non ekonomi antara

lain dengan pemberian Negara kepada rakyat yang Membutuhkan.

Pemberian harta negara tersebut dengan maksud agar dalam rangka

memenuhi kebutuhan hidup rakyat atau agar rakyat dapat

memanfaatkan pemilikan mereka secara merata. Pemenuhan

kebutuhan tersebut dapat diberikan secara langsung ataupun tidak

langsung dengan jalan memberikan berbagai sarana dan fasilitas

sehingga pribadi padat memenuhi kebutuhan hidup mereka.38

Salah

satu caranya adalah dengan berzakata. Zakat adalah harta yang wajib

dikeluarkan apabila telah memenuhi syarat-syarat yang telah

ditentukan oleh agama, dan disalurkan kepada orang-orang yang telah

ditentukan pula, yaitu delapan golongan yang berhak menerima zakat.

Zakat bermakna At-Thohuru, yang artinya membersihkan atau

mensucikan.39

Makna ini menegaskan bahwa orang yang selalu

menunaikan zakat karena Allah dan bukan karena ingin dipuji

manusia, Allah akan membersihkan dan mensucikan baik hartanya

maupun jiwanya.

38

Sholahuddin, Asas-asas Ekonomi Islam..., 219. 39

https://www.rumahzakat.org/zakat/pengenalan-zakat/ diakses di Cirebon, 7 Maret

2015 Pukul 14:46 WIB.

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Peran 1. Definisi Peransc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214112210160.pdf · 2015. 8. 21. · terhadap koperasi akan mendapatkan bagian SHU yang besar,