bab ii kepercayaan diri dan semangat kewirausahaan...

25
17 BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA A. Kewirausahaan 1. Pengertian Kewirausahaan Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani) dan usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). Dengan demikian wirausaha dapat didefinisikan sebagai seseorang yang dengan gigih, ulet dan besunggguh-sungguh berusaha untuk menjalankan sesuatu kegiatan bisnis dengan tujuan untuk mencapai hasil yang dapat dibanggakan. Schumpeter sebagaimana dikutip oleh Alma, menyatakan bahwa: 1 Wirausahawan adalah individu yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dan menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke depan. Wirausahawan adalah individu-individu yang berani mengambil resiko, mengkoordinasi, mengelola penanaman modal atau sarana produksi serta mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mampu memberikan respon secara kreatif dan inovatif. Rambat berpendapat bahwa, Kewirausahaan sebagai suatu proses, yakni proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi)”. Kewirausahaan adalah suatu proses yang mengacu pada kreatifitas individu yang direalisasikan dalam menciptakan usaha baru dengan tujuan kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. 2 Pada hakikatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri dan watak seseorang yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam dunia nyata. 3 Suryana mengungkapkan bahwa, kewirausahaan adalah 1 Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2005), 21 2 Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), 4 3 Moch Endang Djunaeni, Manajemen Bisnis Sebuah Pengantar, (Yogyakarta: Deepublish, 2012), 67

Upload: others

Post on 07-Mar-2021

7 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

17

BAB II

KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN

TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA

A. Kewirausahaan

1. Pengertian Kewirausahaan

Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani) dan

usaha berarti melakukan kegiatan usaha (bisnis). Dengan demikian

wirausaha dapat didefinisikan sebagai seseorang yang dengan gigih, ulet

dan besunggguh-sungguh berusaha untuk menjalankan sesuatu kegiatan

bisnis dengan tujuan untuk mencapai hasil yang dapat dibanggakan.

Schumpeter sebagaimana dikutip oleh Alma, menyatakan

bahwa:1Wirausahawan adalah individu yang mendobrak sistem ekonomi

yang ada dan menggerakkan perekonomian masyarakat untuk maju ke

depan. Wirausahawan adalah individu-individu yang berani mengambil

resiko, mengkoordinasi, mengelola penanaman modal atau sarana produksi

serta mengenalkan fungsi faktor produksi baru atau yang mampu

memberikan respon secara kreatif dan inovatif.

Rambat berpendapat bahwa, ”Kewirausahaan sebagai suatu proses,

yakni proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat

sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi)”. Kewirausahaan adalah

suatu proses yang mengacu pada kreatifitas individu yang direalisasikan

dalam menciptakan usaha baru dengan tujuan kesejahteraan individu dan

nilai tambah bagi masyarakat.2

Pada hakikatnya kewirausahaan adalah sifat, ciri dan watak seseorang

yang memiliki kemauan dalam mewujudkan gagasan inovatif ke dalam

dunia nyata.3 Suryana mengungkapkan bahwa, kewirausahaan adalah

1Buchari Alma, Kewirausahaan, (Bandung: Alfabeta, 2005), 21

2Rambat Lupiyoadi, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2007), 4

3Moch Endang Djunaeni, Manajemen Bisnis Sebuah Pengantar, (Yogyakarta: Deepublish,

2012), 67

Page 2: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

18

kemampuan aktivitas dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber

daya untuk mencari peluang menuju sukses.4

Hendro berpendapat bahwa, kewirausahaan adalah kemampuan untuk

merangkai dan memberdayakan semua yang dimiliki. Perlu disadari bahwa

saat ini pengetahuan akademis saja tidaklah cukup untuk menjadi bekal di

masa depan. Walaupun lulus dengan predikat yang sangat baik, namun bila

pengetahuan (prestasi) akademis tidak dilengkapi dengan kemampuan (skill)

atau keahlian yang lain, hal itu tidaklah cukup.5

Yuyus Suryana berpendapat bahwa, kewirausahaan adalah sifat, watak

dan ciri-ciri yang melekat pada diri seseorang yang mempunyai kemuan

keras untuk mewujudkan gagasan inovatif dalam dunia usaha yang nyata

dan dapat mengembangkannya dengan tangguh.6Kewirausahaan sering

dikaitkan dengan proses, pembentukan atau pertumbuhan suatu bisnis baru

yang berorientasi pada perolehan keuntungan, penciptaan nilai, dan

pembentukan produk atau jasa baru yang unik dan inovatif.

Ropke sebagaimana dikutip oleh Suryana berpendapat bahwa,

kewirausahaan merupakan proses penciptaan suatu yang baru (kreasi baru)

dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang telah ada (inovasi), tujuannya

adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat.

Wirausaha mengacu pada orang yang melaksanakan penciptaan kekayaan

dan nilai tambah melalui gagasan baru, memadukan sumber daya dan

merealisasikan gagasan ini menjadi kenyataan. Mekanisme penciptaan

kekayaan dan pendistribusian merupakan hal yang fundamental dalam

pengembangan usaha koperasi.7

4Suryana, Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat, dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta:

Salemba Empat, 2003), 1 5Hendro, Dasar-Dasar Kewirausahaan, (Jakarta: Erlangga, 2011), 4

6Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2010, Kewirausahaan…, 25

7Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2010, Kewirausahaan…, 25

Page 3: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

19

Dalam konteks bisnis, kewirausahaan adalah hasil dari suatu disiplin,

proses penerapan kreativitas dan keinovasian dalam memenuhi kebutuhan

dan peluang.8Para wirausaha merupakan orang yang mempunyai

kemampuan melihat menilai kesempatan-kesempatan dan peluang bisnis,

mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan

dari padanya dan mengambil tindakan yang tepat guna memastikan untuk

bisa sukses.

Penulis berpendapat bahwa, kewirausahaan merupakan perilaku

semangat, dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan

berbeda dengan berfikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan

peluang demi memperoleh keuntungan untuk meningkatkan kualitas hidup

agar dapat mencapai kesuksesan dan keberhasilan.

Wirausaha merupakan pilihan yang tepat bagi individu yang

tertantang untuk menciptakan kerja, bukan mencari kerja. Memperhatikan

kondisi sekarang, pembekalan dan penanaman jiwa entrepreneur dapat

memotivasi mahasiswa untuk melakukan kegiatan wirausaha. Pengalaman

yang diperoleh dalam berwirausaha dapat menciptakan lapangan kerja,

sekaligus menyerap tenaga kerja.

2. Teori Kewirausahaan

Seiring berjalannya waktu, kewirausahaan semakin berkembang,

maka lahirlah berbagai macam teori tentang kewirausahaan, akan coba saya

uraikan berbagai teori kewirausahaan, diantaranya adalah sebagai berikut : 9

a. Neo Klasik

Teori ini memandang perusahaan sebagai sebuah istilah teknologis,

dimana manajemen (individu-individu) hanya mengetahui biaya dan

penerimaan perusahaan dan sekedar melakukan kalkulasi matematis

untuk menentukan nilai optimal dari variabel keputusan. Jadi pendekatan

neoklasik tidak cukup mampu untuk menjelaskan isu mengenai

kewirausahaan. Dalam teori ini kemandirian sangat tidak terlihat, wajar

8Elqorni, Kewirausahaan, https://elqorni.wordpress.com/, (Sabtu, 21 November 2015,

08.32). 9Elqorni, Kewirausahaan, https://elqorni.wordpress.com/…(Sabtu, 21 November 2015,

08.32)

Page 4: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

20

saja, karena ini memang pada masa lampau dimana belum begitu urgent

masalah kemandirian, namun cukup bisa menjadi teori awal untuk

melahirkan teori-teori berikutnya.

b. Kirzerian Entrepreneur

Dalam teori Kirzer menyoroti tentang kinerja manusia, keuletanya,

keseriusanya, kesungguhanya, untuk swa(mandiri), dalam berusaha,

sehingga maju mundurnya suatu usaha tergantung pada upaya dan

keuletan sang pengusaha. Dari berbagai disiplin ilmu, lahirlah teori

kewirausahaan yang dipandang dari sudut pandang mereka masing-

masing.

c. Teori Ekonomi

Teori ini memandang bahwa lahirnya wirausaha disebabkan karena

adanya peluang, dan ketidakpastian masa depanlah yang akan melahirkan

peluang untuk dimaksimalkan, hal ini berkaitan dengan keberanian

mengambil peluang, berspekulasi, menata organisasi, dan melahirkan

berbagai macam inovasi.

d. Teori Sosiologi

Teori ini lebih mempelajari tentang, asal-usul budaya dan nilai-nilai

sosial disuatu masyarakat, yang akan berdampak pada kemampuanya

menanggapi peluang usaha dan mengolah usaha, sebagai contoh orang

etnis cina dan padang dikenal sebagai orang yang ulet berusaha, maka

fakta dilapangan menunjukkan, bahwa banyak sekali orang cina dan

padang yang meraih kesuksesan dalam berwirausaha.

e. Teori psikologi

Teori ini lebih menekankan pada motif individu yang melatarbelakangi

dirinya untuk berwirausaha, apabila sejak kecil ditanamkan untuk

berprestasi, maka lebih besar kemungkinan seorang individu lebih berani

dalam menanggapi peluang usaha yang diperolehnya.

f. Teori Perilaku

Teori ini menekankan bagaimana seorang wirausahawan harus memiliki

kecakapan dalam mengorganisasikan suatu usaha, memanajen keuangan

dan hal-hal terkait, membangun jaringan, dan memasarkan produk,

dibutuhkan pribadi yang supel dan pandai bergaul untuk memajukan

suatu usaha.

Page 5: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

21

B. Wirausaha

1. Pengertian Wirausaha

Machfoedz sebagaimana dikutip oleh Suryana, Wirausaha merupakan

inovator yang mampu memanfaatkan dan mengubah kesempatan menjadi

ide yang dapat dijual dan dipasarkan, memberikan nilai tambah dengan

memanfaatkan upaya, waktu, biaya, kecakapan dengan tujuan mendapatkan

keuntungan. Mereka adalah pemikir mandiri yang memiliki keberanian

untuk berbeda latar belakang dalam berbagai hal yang bersifat

umum.Wirausaha adalah perubahan dalam dunia bisnis yang tidak mudah

menyerah dalam berbagai kesulitan untuk mengejar keberhasilan usaha

yang dirintis secara terencana.10

Meredith sebagaimana dikutip oleh Suryana berpendapat bahwa,

Wirausaha adalah orang yang mempunyai kemampuan melihat dan menilai

kesempatan usaha, serta mengumpulkan sumber daya yang dibutuhkan

guna mengambil keuntungan dari padanya dan mengambil tindakan yang

tepat guna memastikan kesuksesan.11

Seorang wirausaha merupakan

seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh

suatu tujuan, suka mengedepankan eksperimen atau untuk menampilan

kebebasan dirinya diluar kekuasaan orang lain.12

Kasmir berpendapat bahwa: “Entrepreneur adalah orang yang

berjiwa berani mengambil risiko untuk membuka usaha dalam berbagai

kesempatan”.13

Kecerdasan Wirausaha adalah kemampuan seeorang dalam

mengenali dan mengelola diri serta berbagai peluang maupun sumber daya

sekitarnya secara kreatif untuk menciptakan nilai tambah bagi dirinya secara

berkelanjutan. Wirausaha tidak hanya membangun bisnis semata, tetapu

mengubah pola pikir dan pola tindak yang menghasilkan kreativitas dan

inovasi.14

10

Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2010, Kewirausahaan…, 26 11

Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2010, Kewirausahaan…, 28 12

Buchari Alma, 2005, Kewirausahaan…, 31 13

Kasmir, Kewirausahaan edisi 1,( Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2007), 13 14

Yuyus Suryana dan Kartib Ayu, 2010, Kewirausahaan…, 29

Page 6: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

22

Winarno mengungkapkan, kewirausahaan sebagai proses penciptaan

sesuatu yang berbeda nilainya dengan menggunakan usaha dan waktu yang

diperlukan, memikul risiko finansial, psikologi, dan sosial yang

menyertainya, serta menerima balas jasa finansial dan kepuasan pribadi.15

Kewirausahaan dalam pandangan Islam merupakan aspek kehidupan

yang dikelompokkan kedalam masalah muamalah, yaitu masalah yang

berkenaan dengan hubungan yang bersifat horizontal antar manusia dan

tetap akan dipertanggungjawabkan kelak di akhirat. Dalam surat An-Najm

ayat 39-42 mengingatkan kepada manusia:

“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,

dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya),

kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling

sempurna, dan sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahannya (segala

seuatu)”. (Q.S. An-Najm ayat 39-42)

Berusaha dengan bekerja kasar seperti mengambil kayu bakar di hutan

itu lebih terhormat daripada meminta-minta dan menggantungkan diri

kepada orang lain. Begitulah didikan dan arahan Rasulullah Saw. untuk

menjadikan umatnya sebagai insan-insan terhormat dan terpandang, bukan

umat yang lemah dan pemalas.16

Penulis berpendapat bahwa, wirausaha adalah orang yang memiliki

kemampuan melihat peluang untuk memperoleh keuntungan dengan

memanfaatkan kesempatan guna menciptakan usaha baru dengan seluruh

potensi yang dimiliki melalui keberanian mengambil resiko untuk meraih

kesuksesan dalam hidupnya. Wirausaha adalah orang yang memiliki potensi

15

Winarno, Pengembangan Sikap Entrepreneurship dan Intrapreneurship, (Jakarta: Indeks,

2011), 8 16

Husaini A. Majid Hasyim, Syarah Riyadhush Shalihin, terj. Mu‟ammal Hamidy dan

Imron A. Manan, (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1993), 347

Page 7: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

23

untuk berani mengambil risiko dalam membuka usaha dengan

memanfaatkan segala kemampuannya untuk hidup layak sebagai manusia.

2. Ciri-ciri Karakteristik Wirausaha

Totok S. Wirasaputra berpendapat bahwa, Ciri-ciri Karakteriktik

wirausaha merupakan kepribadian yang harus dimilki seorang wirausaha

untuk selalu berbuat lebih baik lagi dan terus maju. Ciri-ciri karakteristik

wirausaha diantara adalah : 17

a. Visinary (visioner), yaitu mampu melihat jauh kedepan, dengan selalu

melakukan yang terbaik untuk masa depan yang lebih baik. Seorang

wirausaha cenderung kreatif dan inovatif.

b. Positive (Bersikap Positif), bersikap positif mampu membantu seorang

wirausaha selalu berfikir, sehingga mampu mengubah tantangan menjadi

peluang dan selalu berfikir akan sesuatu yang lebih besar.

c. Confident (Percaya Diri), sikap ini akan memandu seseorang dalam

setiap mengambil keputusan dan langkahnya.

d. Genuine (Asli), seorang wirausaha harus mempunyai ide, pendapat, dan

model sendiri. Bukan berarti harus menciptakan sesuatu yang betul-betul

baru dapat saja menjual produk yang sama dengan yang lain, tetapi harus

memberi nilai tambah terhadap produk tersebut.

e. Goal Oriented (berpusat pada tujuan), selalu berorientasi pada tugas dan

hasil. Seorang wirausaha selalu ingin berprestasi, berorientasi pada laba,

tekun, tabah, bekerja keras, dan disiplin untuk mencapai sesuatu yang

ditetapkan.

f. Persistent (tahan uji), harus maju terus, mempunyai tenaga dan semangat

yang tinggi, pantang menyerah, tidak mudah putus asa, dan selalu

bangkit dari kegagalan.

g. Ready to face a risk (siap menghadapi resiko), siap sedia menghadapi

resiko apapun. Harus dihadapi dengan penuh keyakinan dengan

perencanaan dan perkiraan yang matang, sehingga resiko tersebut dapat

diminimalisir.

h. Creative (kreatif menangkap peluang), sikap yang tajam selalu mampu

melihat peluang dan menciptakan peluang. Peluang itu selalu ada.

i. Healthy Competitor (menjadi pesaing yang baik). Berani memasuki

dunia usaha harus berani memasuki dunia persaingan. Persaingan harus

dipandang untuk membuat kita lebih maju untuk bisa bertahan dan

unggul dalam persaingan.

17

Totok S Wiryasaputra, Entrepreneur: Anda Merdeka jadi Bos, (Jakarta: Tridharma

Manunggal, 2004), 3-4

Page 8: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

24

j. Domocratic Leader (pemimpin yang demokratis), memiliki

kepemimpinan yang demokratis, mampu menjadi teladan dan inspirator

bagi orang banyak.

Suryana mengemukakan, sejumlah tipikal entrepreneur yang antara

lain mencakup:18

a. Tingkat energi tinggi, para entrepreneur merupakan manusia yang

persisten, bersedia bekerja keras dan berupaya meraih keberhasilan.

b. Kebutuhan tinggi akan prestasi; yaitu termotivasi untuk bertindak secara

individual untuk melaksanakan pencapaian tujuan yang menantang.

c. Toleransi terhadap ambiguitas; bahwa para entrepreneur akan bersedia

menerima resiko, dan mentoleransi situasi yang menunjukkan tingkat

ketidak pastian yang tinggi.

d. Kepercayaan diri; meras diri kompeten dan yakin akan diri mereka

sendiri, serta bersedia mengambil keputusan.

e. Berorientasi pada action; bertindak mendahului munculnya masalah,

dapat menyelesaiakan tugas dengan cepat dan tepat, serta dapat

mengefisienkan waktu.

Penulis berpendapat bahwa, seorang wirausaha harus memiliki

motivasi yang tinggi untuk terus berprestasi, berorientasi kedepan, tanggap

dan kreatif dalam menghadapi perubahan, keyakinan akan kemampuan diri,

serta memiliki jiwa kepemimpinan yang dapat dijadikan tauladan bagi orang

lain.

3. Langkah-langkah Menjadi Wirausaha

Memutuskan berwirausaha tentu bukanlah hal yang mudah. Harus

dipikirkan dan pertimbangan dengan matang. Sulitnya melihat dan

memanfaatkan peluang yang ada membuat kita merasa takut untuk

melakukan sesuatu dan berani mencoba.

Kasmir berpendapat bahwa, langkah awal yang harus dilakukan

ketika berwirausaha adalah: 19

a. Berani memulai

b. Berani menanggung resiko

c. Penuh perhitungan

d. Memiliki rencana yang jelas

18

Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2010, Kewirausahaan…, 56 19

Kasmir, Dasar-dasar Perbankan, (Jakarta:PT.Raja Grafindo Persada, 2006), 8

Page 9: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

25

e. Optimis dan penuh keyakinan

f. Tidak cepat puas dan putus asa

g. Memiliki tanggung jawab

h. Memiliki etika dan moral

Penulis berpendapat bahwa, langkah awal menjadi wirausaha adalah

kita harus berani untuk memulai, jangan berfikir bahwa berwirausaha adalah

hal yang sulit. Seorang wirausaha tidak takut akan resiko kegagalan,

berfikirlah bahwa kegagalan adalah hal yang wajar sebagai evaluasi

memperbaiki diri. Perhitungkanlah segala sesuatu dengan matang untuk

meminimalisir dan mengantisipasi sesuatu yang tidak di inginkan.

Optimis dan penuh keyakinan adalah yang terpenting dalam memulai

berwirausaha, jangan cepat merasa puas dan jangan juga berputus asa.

Tanggung jawab, etika dan moral adalah sesuatu yang harus dijunjung

tinggi dalam melakukan usaha sebagai dasar untuk memulai usaha yang

baik sesuai dengan etika yang berlaku.

4. Fungsi dan Peran Wirausaha

Fungsi dan peran wirausaha dibagi menjadi dua pendekatan yaitu

mikro dan makro. Secara mikro, wirausaha memiliki dua peran, yaitu

sebagai penemu dan perencana. Sebagai penemu wirausaha harus bisa

menciptakan sesuatu yang baru seperti produk, ide, tekhnologi dan

sebagainya. Sebagai perencana, wirausaha berperan merancang tindakan

dan usaha baru, merencanakan strategi usaha baru, ide-ide baru dan peluang

dalam meraih sukses. Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan

kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan kesempatan kerja yang berfungsi

sebagai mesin pertumbuhan perekonomian suatu Negara.20

Penulis berpendapat bahwa, fungsi dan peran wirausaha dapat dilihat

dalam dua pendekatan yaitu mikro dan makro secara mikro berperan dan

perfungsi sebagai penemu dan perencana. Sedangkan secara makro berperan

20

Suryana. 2003, Kewirausahaan…, 4

Page 10: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

26

menciptakan lapangan kerja demi kemakmuran, pemerataan kekayaan, dan

membantu pertumbuhan ekonomi suatu negara.

C. Kepercayaan Diri

1. Pengertian Kepercayaan Diri

Kepercayaan Diri adalah keyakinan pada kemampuan diri. Kita harus

memiliki keyakinan diri bahwa kita akan sukses melakukan suatu pekerjaan,

jangan ragu-ragu, niatkanlah akan bekerja baik dan kemudian berserah diri,

tawakal kepada Yang Maha Kuasa.21 Kepercayaan diri datang dari perasaan

bahwa diri kita mampu melakukan segala seseuatu dengan baik, maka

kepercayaan diri akan meningkat secara alami. Orang yang memiliki

kepercayaan diri adalah orang yang puas dengan dirinya.

Orang yang puas dengan dirinya adalah orang yang merasa

mengetahui dan mengakui keterampilan dan kemampuan yang dimilikinya

serta mampu menunjukkan keberhasilan yang dicapai dalam kehidupan

bersosial. Kepercayaan Diri merupakan suatu keyakinan dalam jiwa

manusia bahwa tantangan hidup apapun harus dihadapi dengan berbuat

sesuatu. Kepercayaan diri datang dari kesadaran seorang individu yang

memiliki tekad untuk melakukan apapun, sampai tujuan yang ia inginkan

dapat tercapai.22

Seseorang dengan kepercayaan diri memiliki keyakinan

terhadap aspek kelebihan yang dimiliki dan keyakinan tersebut membuatnya

merasa mampu untuk bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya.23

Self confidence adalah keyakinan seseorang untuk mampu berperilaku

sesuai dengan yang diharapkan dan diinginkan dan keyakinan seseorang

bahwa dirinya dapat menguasai suatu situasi dan menghasilkan sesuatu yang

positif. Walgito berpendapat bahwa, kepercayaan diri adalah kepercayaan

seseorang pada kemampuan yang ada dalam dirinya. Ciri-ciri individu yang

21

Buchari Alma dan Donni Juni, Pengantar Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2009), 165 22

Barbara Angelis, Canfidance (percaya diri), (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka, 2000), 10 23

Hakim, T, 2002, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri…, 6

Page 11: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

27

memiliki kepercayaan diri adalah mempunyai sikap yang tenang dan

seimbang dalam situasi sosialnya.24

Penulis berpendapat bahwa, kepercayaan diri adalah keyakinan diri

akan kemampuan yang dimiliki. Kepercayaan diri adalah cermin dari

kepribadian seseorang. Seseorang yang memiliki kepercayaan diri adalah

orang yang optimis, mandiri, berani mengambil keputusan, bertanggung

jawab, siap dan sigap dalam menghadapi berbagai tantangan. Orang yang

percaya diri telah memenangkan setengah dari permainannya, adapun orang

yang ragu-ragu, dia telah kalah sebelum bertanding.

2. Ciri-ciri Kepercayaan Diri

Toto Tasmara berpendapat bahwa, sikap kepercayaan diri dapat kita

lihat dari beberapa ciri kepribadiannya yang antara lain sebagai berkut : 25

a. Mereka berani untuk menyatakan pendapat atau gagasannya sendiri

walaupun hal tersebut beresiko tinggi, misalnya menjadi seseorang yang

tidak popular atau malah yang dikucilkan.

b. Mereka mampu menguasai emosinya. Ada semacam self regulation yang

menyebabkan dia tetap tenang dan berfikir jernih walaupun dalam

tekanan yang berat.

c. Mereka memeliki independensi (tidak bergantung) yang sangat kuat

sehingga tidak mudah terpengaruh oleh sikap orang lain.

Daradjat menjelaskan bahwa, ciri-ciri seorang wirausaha yang

mempunyai kepercayaan diri adalah: 26

a. Tidak memiliki keraguan dan perasaan rendah diri,

b. Tidak takut memulai sesuatu hubungan baru dengan orang lain,

c. Tidak suka mengkritik dan aktif dalam pergaulan dan pekerjaan,

d. Tidak mudah tersinggung, berani mengemukakan pendapat,

e. Berani bertindak,

f. Dapat dipercayai orang lain dan selalu optimis.

24

Bimo Walgito, Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Kepercayaan Diri, (Yogyakarta:

Pustaka Pelajar, 1993), 7 25

Toto Tasmara, Membudidayakan Etos Kerja Islami, (Jakarta: Gema Insani Press, 2002),

90 26

Zakiah Darajat, Kesehatan Mental: Cetakan Keduapuluhtiga, (Jakarta: Erlangga,1990), 19

Page 12: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

28

Walgito menyatakan bahwa, kepercayaan diri berkembang melalui

interaksi individu dengan lingkungannya, khususnya lingkungan yang

sosialnya. Lingkungan yang kondusif dapat memberikan kesempatan bagi

individu untuk mengekspresikan ide-ide dan perasaanya, menerima dan

memberikan umpan balik akan menumbuhkan rasa berarti bagi dirinya

sehingga ia memiliki konsep diri yang positif. Individu yang memiliki

konsep diri yang positif akan dapat menghargai dirinya dan memilki harga

diri yang tinggi.27

Para Entrepreneur secara tipikal memiliki keyakinan besar (percaya

diri) terhadap kemampuan mereka untuk mencapai keberhasilan. Mereka

cenderung bersikap optimis, sehubungan dengan kemungkinan-

kemungkinan mereka mencapai sukses dan biasanya optimisme mereka

berdasarkan realita. Percaya diri juga merupakan sifat positif yang

memampukan dirinya untuk mengembangkan nilai positif (optimis)

terhadap diri sendiri, ataupun lingkungannya atau situasi yang dihadapinya

dan merasa memiliki kompetensi (kemampuan), keyakinan serta percaya

bahwa dia biasa melakukan apapun. Sikap ini di dukung oleh adanya

pengalaman , potensi, serta harapan yang realistis terhadap diri sendiri.28

Dari beberapa ciri di atas penulis berpendapat bahwa, kepercayaan diri

merupakan hal terpenting yang harus dimilki setiap manusia. Kepercayaan

diri adalah keyakinan dan sikap seseorag terhadap kemampuan pada dirinya

sendiri dengan menerima apa adanya sisi positif maupun negatif yang

dibentuk melalui proses belajar dengan terus memperbaiki diri. Seseorang

dengan kepercayaan dirinya adalah orang yang mandiri, optimis,

bertanggung jawab, bersikap tenang, mampu berekerja dengan efektif, dapat

melaksanakan tugas dengan baik, serta mempunyai rencana untuk masa

depannya.

27

Bimo Walgito, 1993, Peran Orang Tua Dalam Pembentukan Kepercayaan Diri…, 7 28

J. Winardi, Entrepreneur dan Entrepreneurship, (Jakarta: Kencana,2003), 18

Page 13: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

29

Kepercayaan diri adalah modal dasar seseorang dalam memenuhi

berbagai kebutuhan sebagai motivasi untuk melakukan apa yang dia

inginkan. Kekurangan bukanlah pembatas seseorang untuk bisa maju.

Banyak orang yang memilki kekurangan tetapi bisa bangkit dari

kemalangannya dengan kepercayaan dirinya dan termotivasi untuk terus

menjadi yang terbaik dengan mengubah masalah menjadi tantangan.

3. Faktor faktor yang Mempengaruhi Terbentuknya Kepercayaan Diri

a. Faktor internal, meliputi: 29

1) Konsep diri.

Terbentuknya kepercayaan diri pada seseorang diawali dengan

perkembangan konsep diri yang diperoleh dalam pergaulan suatu

kelompok. Konsep diri merupakan gagasan tentang dirinya sendiri.

Seseorang yang mempunyai rasa rendah diri biasanya mempunyai

konsep diri negatif, sebaliknya orang yang mempunyai rasa percaya

diri akan memiliki konsep diri positif.

2) Harga diri.

Harga diri yaitu penilaian yang dilakukan terhadap diri sendiri. Orang

yang memiliki harga diri tinggi akan menilai pribadi secara rasional

dan benar bagi dirinya serta mudah mengadakan hubungan dengan

individu lain. Orang yang mempunyai harga diri tinggi cenderung

melihat dirinya sebagai individu yang berhasil percaya bahwa

usahanya mudah menerima orang lain sebagaimana menerima dirinya

sendiri. Akan tetapi orang yang mempuyai harga diri rendah bersifat

tergantung, kurang percaya diri dan biasanya terbentur pada kesulitan

sosial serta pesimis dalam pergaulan.

3) Kondisi fisik.

Perubahan kondisi fisik juga berpengaruh pada kepercayaan diri.

Penampilan fisik merupakan penyebab utama rendahnya harga diri

dan percaya diri seseorang. Ketidak mampuan fisik pada diri

seseorang dapat menyebabkan rasa rendah diri yang kentara.

4) Pengalaman hidup.

Kepercayaan diri diperoleh dari pengalaman yang mengecewakan

adalah paling sering menjadi sumber timbulnya rasa rendah diri. Lebih

lebih jika pada dasarnya seseorang memiliki rasa tidak aman, kurang

kasih sayang dan kurang perhatian.

29

Holikul Anwar, Holikulanwar.blogspot.co.id/…(Senin, 16 November 2015, 20:00)

Page 14: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

30

b. Faktor eksternal meliputi:30

1) Pendidikan.

Pendidikan mempengaruhi kepercayaan diri seseorang. Tingkat

pendidikan yang rendah cenderung membuat individu merasa dibawah

kekuasaan yang lebih pandai, sebaliknya individu yang pendidikannya

lebih tinggi cenderung akan menjadi mandiri dan tidak perlu

bergantung pada individu lain. Individu tersebut akan mampu

memenuhi keperluan hidup dengan rasa percaya diri dan kekuatannya

dengan memperhatikan situasi dari sudut kenyataan.

2) Pekerjaan

Bekerja dapat mengembangkan kreatifitas dan kemandirian serta rasa

percaya diri. Lebih lanjut dikemukakan bahwa rasa percaya diri dapat

muncul dengan melakukan pekerjaan, selain materi yang diperoleh.

Kepuasan dan rasa bangga di dapat karena mampu mengembangkan

kemampuan diri.

3) Lingkungan dan Pengalaman hidup.

Lingkungan disini merupakan lingkungan keluarga dan masyarakat.

Dukungan yang baik yang diterima dari lingkungan keluarga seperti

anggota kelurga yang saling berinteraksi dengan baik akan memberi

rasa nyaman dan percaya diri yang tinggi. Begitu juga dengan

lingkungan masyarakat semakin bisa memenuhi norma dan diterima

oleh masyarakat, maka semakin lancar harga diri berkembang.

Berdasarkan uraian di atas penulis berpendapat bahwa, terdapat dua

faktor yang mempengaruhi rasa percaya diri pada individu, yaitu faktor

internal dan eksternal. Faktor internal meliputi konsep diri, harga diri dan

keadaan fisik. Faktor eksternal meliputi pendidikan, pekerjaan, lingkungan

dan pengalaman hidup. Pembentukan kepercayaan diri juga bersumber dari

pengalaman pribadi yang dialami seseorang dalam perjalanan hidupnya.

Pemenuhan kebutuhan psikologis merupakan pengalaman yang dialami

seseorang selama perjalanan yang buruk pada masa kanak-kanak akan

menyebabkan individu kurang percaya diri.

30

Hakim, T, 2002, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri…, 121-122

Page 15: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

31

4. Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri

Ada beberapa cara-cara untuk dapat meningkatkan kepercayaan diri

adalah sebagai berikut : 31

a. Mengindentifikasi kelebihan dan kelemahan diri

Hal yang perlu diperhatikan ketika ingin meningkatkan kepercayaan diri

adalah menyebab dari rendahnya rasa percaya diri. Meningkatnya rasa

percaya diri ketika seseorang berhasil pada aspek dalam diri yang

penting. Maka dari itu, harus didukung untuk mengidentifikasikan dan

menghargai kompetensi-kompetensi dalam diri.

b. Dukungan dari keluarga dan orang-orang sekitar.

Dukungan emosianal orang lain merupakan pengaruh yang penting bagi

kepercayaan diri. Sumber dukungan alternatif dapat diterima seara

informal seperti dukungan dari orang tua atau teman-teman yang

berpengaruh terhadap dirinya serta dukungan formal melalui program-

program.

c. Meningkatkan Prestasi

Prestasi merupakan salah satu faktor untuk dapat memperbaiki tingkat

rasa percaya diri dalam diri seseorang, dengan mengtahui tugas-tugas

penting untuk mencapai tujuan dan menghasilkan sesuatu yang positif

d. Membangkitkan kemauan yang keras.

Kemauan merupakan dasar untuk membangun kepribadian yang kuat

termasuk rasa percaya diri.

e. Biasakan untuk memberanikan diri.

Kebiasaan memberanikan diri dan berusaha rileks akan mengurangi

ketegangan.

f. Menghilangkan kecemasan.

Rasa cemas pada dasarnya bersifat merusak dan menghancurkan yang

dapat menimbulkan ketidak tenangan maka harus dihilangkan untuk

dapat mencapai tujuan dan cita-cita.

g. Mengatasi rasa takut dengan keyakinan dan menghadapi kenyataan akan

menjadikan diri lebih percaya diri, penuh kemenangan dan keberhasilan.

Penulis berpendapat bahwa, kepercayaan diri terbentuk dan

berkembang ketika kita lebih dulu tahu apa penyebab ketidak percayaan diri

kita. Setiap kelamahan pasti diiringi dengan kelebihan, kita harus lebih

menghargai potensi-potensi yang kita miliki melalui kemauan untuk bekerja

31

Hakim.T, 2002, Mengatasi Rasa Tidak Percaya Diri…, 10

Page 16: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

32

keras, kemauan untuk memberanikan diri, mengatasi kecemasan dan rasa

takut adalah salah satu cara untuk meningkatkan kepercayaan diri agar lebih

yakin dalam bertindak untuk dapat mencapai suatu yang diinginkan.

5. Pentingnya Kepercayaan Diri

Kepercayaan Diri dapat membantu meningkatkan keyakinan dan

keberanian individu kerena selalu berada dalam lingkungan. Seseorang

dengan kepercayaan dirinya membuatnya dirinya lebih peka, mampu

memahami lingkungan sekitar sehingga bisa mendapatkan peluang, mampu

mempelajari hal tentang apapun, mencari informasi dalam segala bidang,

dan mendapatkan pengalaman langsung maupun tidak langsung yang

berasal dari cerita atau informasi yang disampaikan orang lain.

Sikap kepercayaan diri dapat membuat seseorang mampu menjalin

hubungan baik dan tidak mengalami kesulitan dalam menyelesaikan

masalah serta memiliki respon dalam berbagai macam kemungkinan untuk

pemecahan masalah yang dihadapi. Seseorang dengan kepercayaan dirinya

selalu mampu menunjukkan rasa percaya dirinya pada kemampuan diri,

bahkan memiliki kecenderungan untuk melibatkan diri secara langsung

dalam berbagai situasi.

Sikap seseorang yang penuh kepercayaan diri adalah sikap penuh

keyakinan untuk maju yang dilandasi dengan kekuatan dan kesabaran, jiwa

penuh yakin bahwa apa-apa yang dikerjakannya akan berhasil walaupun

menghadapi berbagai rintangan dan jiwa yang tidak pernah takut untuk

gagal sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju. Oleh karena itu,

kepercayaan diri sangatlah perlu dimiliki dalam diri seseorang untuk

menunjukkan adanya keyakinan dan kemauan keras bahwa tindakannya

akan membawa keberhasilan disertai dengan kemandirian dan semangat

yang tinggi untuk terus menggali potensi yang ada dalam diri demi

mencapai kesuksesan.32

32

Buchari Alma, Pengantar Bisnis, (Bandung : Alfabeta, 2007), 98

Page 17: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

33

Penulis berpendapat bahwa, kepercayaan diri sangatlah penting

sebagai cermin kepribadian seseorang yang benar-benar matang

mengahadapi apapun dalam hidup. Seseorang yang selalu berani tampil,

yakin dalam bertindak, punya berkemaun tinggi, dan tidak takut dengan

resiko apapun dari setiap tindakan yang dilakukan. Seseorang dengan

kepercayaan dirinya adalah orang yang penuh perencanaan, berorintasi

untuk sukses, dan selalu berfikir maju untuk bisa mencapai tujuan hidupnya.

Seseorang yang tidak punya rasa percaya diri bagaikan orang yang kalah

sebelum berperang.

D. Semangat Kewirausahaan

1. Pengertian Semangat Kewirausahaan

Semangat adalah melakukan pekerjaan secara lebih giat, bersunguh-

sungguh sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diharapkan lebih

cepat dan lebih baik. Sedangkan semangat kewirausahaan adalah sikap

unggul, pantang menyerah yang timbul dari dalam diri, jiwa pemberani dan

memiliki motivasi yang tingi dalam berwirausaha. 33

Semangat kewirausahaan sangat berperan penting bagi seorang

wirausaha. Sebagai wirausaha (Entrepreneur) harus memiliki rasa semangat

yang tinggi dalam berwirausaha. Orang yang memilki semangat yang tinggi

adalah pekerja keras dan selalu bersedia untuk berupaya ekstra untuk meraih

keberhasilan. Semangat kewirausahaan yang tinggi sebagai (karakteristrik

kewirausahaan) dapat mendorong bahwa dalam dirinya ada potensi untuk

bersikap mandiri dan membiasakan semangat bersungguh-sungguh, ulet

serta berkemauan untuk maju.34

Berwirausaha memang tidak semudah membalikkan telapak tangan,

namun seorang wirausaha harus siap menghadapi dan menjalani berbagai

tantangan dengan mental yang kuat. Seorang wirausaha yang penuh dengan

33

Ayus Ahmad Yusuf dan Amir Hamzah Pengaruh Kepercayaan Diri dan Semangat

Kewirausahaan terhadap Minat Menjadi Wirausaha. …, 169 34

Nanat Fatah Natsir, Etos Kerja Wirausahawan Muslim, (Bandung: Gunung Djati Press,

1999), 59

Page 18: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

34

rasa semangat harus berani untuk tampil beda dengan persiapan dan

perencanaan yang mantap serta mampu melihat dan memanfaatkan peluang

yang ada untuk berhasil. Semangat merupakan sumber kekuatan diri yang

mendorong seseorang untuk mencapai tujuan dalam hidupnya.

Dari urain diatas penulis berpendapat bahwa, semangat kewirausahaan

merupakan suatu sikap atau perilaku seseorang dengan keseriusan,

kegigihan, keuletan, dan kesungguhannya untuk melakukan segala sesuatu

dengan ulet dan tekun demi mencapai keberhasilan dalam usahanya sesuai

dengan sasaran dan tujuan. Seseorang dengan semangat kewirausahaanya

akan siap dan sigap menghadapi segala resiko dan tantangan apapun untuk

bisa mengembangkan usahanya.

2. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Semangat Kewirausahaan

Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat wirausaha, diantaranya

adalah:

a. Keinginan meniru figur seseorang yang sukses.

Meniru orang sukses bukan hanya sekedar mencari tahu resep sukses

mereka, tetapi juga meniru semangat dan kerja keras mereka. Orang

sukses adalah orang yang memiliki kepribadian positif, maka pelajari

karakter positif mereka, yang membawa mereka pada kesuksesan.

b. Rasa suka terhadap tantangan.

Tantangan dalam hidup bukan merupakan hal yang harus dihindari, tetapi

justru harus dihadapi dengan cerdas dan selalu berfikir positif. Karena

melalui tantangan-tantangan tersebut kita ditempa untuk menjadi lebih

tangguh.

c. Keinginan untuk tetap bertahan hidup.

Hal ini merupakan naluri alamiah manusia, yaitu keinginan untuk

mempertahankan hidupnya atau menyelamatkan hidupnya, karena

keinginan untuk bertahan hiduplah maka kita harus selalu mengasah

kemampuan berfikir untuk mengembangkan hal-hal baru

d. Keinginan untuk memperbaiki taraf hidup yang lebih baik lagi, dari yang

dijalani.

Manusia merupakan sosok yang memiliki kecerdasaan dan perasaan.

Maka selain bertahan hidup, secara naluri manusia juga berkeinginan dan

berusaha untuk membuat hidup lebih nyaman dan lebih baik

Page 19: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

35

e. Kegagalan yang dialami dalam meniti karir pekerjaan

Kegagalan merupakan kesuksesan yang tertunda. Kita harus belajar dari

kegagalan kita sehingga muncul semangat baru untuk lebih berhasil.

f. Adanya cita-cita untuk menjadi pengusaha.

Setiap manusia yang hidup pasti mempunyai cita-cita yang ingin digapai.

Cita-cita tersebut merupakan harapan seseorang di masa yang akan

datang, untuk mewujudkan cita-cita menjadi pengusaha, maka kita harus

terus belajar dan berani berusaha.

3. Pentingnya Semangat Kewirausahaan

Berwirausaha tentunya akan ada saat dimana kita mengalami

kegagalan. Pengalaman itulah yang akan mengajarkan kita banyak hal.

Karena pengalaman dapat menimbulkan dorongan atau motivasi dan daya

kritis, kemauan untuk mencoba, disiplin dan kemandirian yang akan

membantu seseorang untuk mengembangkan rasa percaya diri serta

keinginan untuk berprestasi.

Rasulullah dikenal sebagai pribadi yang terus mendorong semangat

wirausaha kepada sahabat-sahabatNya. Rasulullah pernah mejalani hidup

dimasa-masa sulit, tapi beliau punya semangat untuk berkembang

kreativitasnya, usahanya untuk hidup mandiri yang merupakan dasar jiwa

wirausaha.35

Kejujuran dan ketekunan adalah modal yang harus dimilki oleh

seorang wirausaha. Seorang wirausaha harus dapat meyakinkan orang lain

bahwa dirinya memiliki hasrat besar dan semangat yang tinggi untuk

menjadi wirausahawan. Seorang wirausaha juga harus mampu melihat

kesempatan dan peluang besar untuk melayani pasar.

Berusaha sendiri adalah orang yang memiliki pekerjaan sendiri atau

usaha sendiri atau mananggung segala resiko sendiri dan tidak dibantu

orang lain baik anggota keluarga dan orang lain. Seorang wirausaha harus

siap menghadapi tuntutan kerja keras, berani menanggung resiko untuk

gagal dan rugi. Seorang dengan semangat kewirausahaan tidak akan

menyerah dengan keadaan sesulit apapun karena kesiapan mentalnya

35

Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2010, Kewirausahaan…, 58-59

Page 20: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

36

“bahwa sukses dan gagal memiliki nilai yang sama“. Sebab, berbagai

tantangan itu merupakan pelajaran untuk megembangkan jiwa dan semangat

entrepreneurship yang secara terus menerus harus kita kembangkan.36

Untuk mengembangkan semangat wirausaha kita perlu memiliki sikap

berani dalam menghadapi kegagalan yang terjadi, motivasi tinggi untuk

mengembangkan usaha, gairah kerja karena menyukai sebuah usaha dan apa

yang dikerjakannya, serta imajinasi yang kuat untuk mengasah kreativitas

dan inovasi untuk menentukan sebuah usaha yang mejanjikan dan bisa

menuntun anda menuju jalan kesuksesan yang anda harapkan. Kreativitas

adalah kemampuan untuk menciptakan ide-ide baru, menemukan cara baru

untuk memahami problem-problem yang dihadapi dan memahami adanya

peluang. Sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk menerapkan ide

baru atau memproduksi ide baru.37

Seorang wirausaha yang suskes akan selalu menempuh saat-saat

dimana ia harus bekerja keras membanting tulang dalam merintis usahanya.

Untuk itu dengan semangat wirausaha yang kuat, daya juang dan sasaran

tujuan yang tinggi adalah jalan bagi anda mewujudkan keberhasilan dalam

menjalani usaha anda. 38

Dari uraian di atas penulis berpendapat bahwa, berwirausaha memang

tidak cukup hanya bermodalkan rasa ingin belaka. Berwirausaha harus

merupakan pilihan, lalu menetapkan langkah pasti dan teguh dalam

menjalaninya. Wirausaha harus memiliki keyakinan, cita-cita untuk menjadi

besar diawali dengan langkah-langkah kecil. Untuk itu semangat

kewirausahaan perlu ditamankan agar berbagai tantangan siap untuk kita

hadapi.

36

Basir Barthos, Manajemen Sumber Daya Manusia. Suatu Pendekatan Makro, (Jakarta :

Bumi Aksara,2010) Cetakan ke 9, 75-79 37

Sudaryono, Leardeship: Teori Praktik Kepemimpinan, (Jakarta: Lentera Ilmu Cendikia,

2014), 40 38

Buchari Alma, 2007, Pengantar Bisnis…, 115

Page 21: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

37

Berwirasuaha memang memerlukan usaha dan kemauan keras.

Kemauan keras inilah yang dapat menggerakkan motivasi untuk bekerja

dengan sungguh-sungguh. Orang-orang yang berhasil atau bangsa yang

berhasil adalah bangsa yang mau bekerja keras, semangat, tidak takut gagal

ataupun menderita dan terus menerus berjuang untuk memperbaiki

nasibnya. Perbaikan ini bukan hanya dilakukan pada saat memulai saja,

tetapi juga terus dilakukan terus menerus walaupun sudah berhasil.

E. Minat Berwirausaha

1. Pengertian Minat Berwirausaha

Winkel berpendapat bahwa, minat yaitu kecenderungan untuk merasa

tertarik pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam

kegiatan-kegitan dalam bidang tersebut.39

Minat merupakan kecenderungan

efektif seseorang untuk membuat pilihan aktifitas. Seseorang yang memiliki

minat cenderung untuk memberikan perhatian atau merasa senang yang

lebih besar terhadap suatu hal atau aktivitas tertentu.

Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia yang dapat

mendorong untuk mencapai tujuan. Maka dari itu minat merupakan bagian

dari modal awal seseorang dalam melakukan sesuatu yang ia sukai. Minat

dapat dilihat dari ketersediaan untuk bekerja keras dan tekun untuk

mencapai kemajuan usahanya. Kesediaan menanggung macam-macam

resiko berkaitan dengan tindakan berusaha yang dilakukannya, bersedia

untuk menempuh jalur dan cara baru, kesediaan untuk hidup hemat,

kesediaan dari belajar yang dialaminya. Sikap seseorang yang memiliki

minat yaitu dengan adanya sikap yang cakap, dorongan untuk mencapai

sesuatu sangat tinggi, intensitas atau keinginan terhadap suatu tujuan yang

sangat tinggi, dan kepuasan atas tujuan yang telah dicapai.

39

WS, Winkel dan M.M Srihastuti, Bimbingan dan Konseling di Instituti Pendidikan,

(Yogyakarta: Media Abadi, 2004), 650

Page 22: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

38

Bygrave sebagaimana dikutip oleh Yuyus Suryana berpendapat

bahwa, Entrepreneur is the person who perceives an oppottunity and

creates an organization to pursue it. Seorang wirausaha adalah orang yang

mendobrak sistem ekonomi dengan memperkenalkan barang dan jasa baru,

dengan menciptakan organisasi baru, dan mengelola bahan baku yang

baru.40

Para wirausaha merupakan orang yang mempunyai kemampuan

melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumber

daya yang dibutuhkan guna mengambil keuntungan dari padanya dan

mengambil tindakan yang tepat demi memastikan kesuksesan.41

Penulis berpendapat bahwa, minat berwirausaha adalah dorongan

yang motivasi seseorang dalam melakukan aktivitas karena ketertarikannya

dan rasa senangnya, serta kesediaan diri untuk mau bekerja keras secara

maksimal dengan segala upaya dan kemampuan berusaha untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya. Penuh kepercayaan diri melawan rasa takut

menghadapi resiko dan segala tantangan apapun, agar dapat mencapai

kesuksesan yang mendatangkan manfaat bukan hanya bagi diri sendiri tapi

juga bagi orang lain.

2. Faktor- faktor yang Mempengaruhi Minat

Menurut Alma, terdapat 3 faktor kritis yang berperan dalam minat

berwirausaha, yaitu:42

a. Personal

Yaitu menyangkut aspek-aspek kepribadian seseorang. minat dan

motivasi seseorang membuka bisnis adalah 50% ingin mempunyai

kebebasan dengan berbisnis sendiri, hanya 18% menyatakan ingin

memiliki uang dan 10% menyatakan jawaban membuka bisnis untuk

kesenangan, hobi, tantangan, atau kepuasan pribadi dan melakukan

kreatifitas.

40

Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2010, Kewirausahaan…, 27 41

Yuyus Suryana dan Kartib Bayu, 2010, Kewirausahaan…, 28 42

Buchari Alma, 2007, Pengantar Bisnis…, 9

Page 23: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

39

b. Sociological

Yaitu menyangkut masalah hubungan dengan family dan hubungan social

lainnya. Masalah hubungan family ini dapat dilhat dari orang tua,

pekerjaan, dan status social. Fakktor social yang berpengaruh dalam

minat berwirausaha adalah masalah tanggung jawab terhadap keluarga.

c. Environmental

Yaitu menyangkut hubungan dengan lingkungan. Faktor yang berasal

dari lingkungan diantaranya adalah model peran, peluang, aktivitas,

selain itu dipengaruhi juga oleh pesaing, sumber daya, dan kebijakan

pemerintah. Lokasi atau daerah juga turut menjadi faktor dalam

berwirausaha. Daerah yang banyak dijumpai oleh pengusaha-pengusaha

besar maka didaerah tersebut akan dipenuhi oleh kegiatan usaha, seperti

jual beli barang, transportasi, pergudangan, perbankan, dan bebagai jasa

konsultan. Suasana semacam ini sangat berpengaruh kepada masyarakat

untuk menumbuhkan minat berwirausaha.

Suryana berpendapat bahwa, pelaku kewirausahaan dipengaruhi oleh

faktor internal dan eksternal. Faktor internal yaitu hak kepemilikan,

kemampuan, dan intensif, sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan.

Kemampuan efektif mencakup sikap, nilai, asprasi dan emosi yang semua

tergantung pada kondisi lingkungan yang ada, sehingga kemampuan

merupakan bagian dari pendekatan kemampuan kewirausahaan.43

3. Pengukuran Minat Berwirausaha

Dewa Ketut Sukardi berpendapat bahwa, bahwasannya seseorang

yang mempunyai minat pada obyek tertentu dapat diketahui dari ucapan dan

tindakan dengan menjawab sejumlah pertanyaan.44

a. Pengungkapan atau Ucapan

Seseorang yang mempunyai minat berwirausaha akan diekspresikan

dengan ucapan atau ungkapan. Misalnya: seseorang mengungkapkan

minat atau pilihannya dalam bidang makanan dan minuman kemudian

mengutarakannya bahwa dia ingin membuka restoran.

b. Tindakan atau Perbuatan

Seseorang akan mengekspresikan minatnya dengan tindakan berkaitan

dengan hal-hal berhubungan dengan minatnya. Misalnya: seseorang yang

43

Suryana, 2003 Kewirausahaan…, 62 44

Dewa Ketut Sukardi, Pendidikan Konseling dalam Bimbingan Karir, (Jakarta: Ghalia

Indonesia,1998), 109

Page 24: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

40

memiliki minat berwirausaha akan melakukan tindakan-tindakan yang

mendukung usahanya tersebut.

c. Menjawab Sejumlah Pertanyaan

Minat seseorang dapat diukur dengan menjawab sejumlah pertanyaan

tertentu atau urutan pilihannya untuk kelompok aktivitas tertentu.

Misalnya: apakah anda tertarik dengan usaha yang bergerak dibidang

restoran.

4. Pentingnya Menumbuhkan Minat Berwirausaha

Semakin maju suatu negara dan semakin banyak orang yang terdidik,

dunia wirausaha semakin dirasa sangatlah penting. Hal ini karena

pembangunan akan lebih mantap jika ditunjang oleh wirausahawan yang

handal. Wirausaha merupakan potensi pembangunan bagi suskesnya

pembangunan. 45

Pertumbuhan dan perkembangan bangsa terletak pada kemampuan

dan kemauan sumber daya manusianya sebagai aset utama dan terbesar

dalam mengembangkan potensi bangsa untuk hidup yang lebih baik dengan

mengupayakan daya saing dan keunggulan yang kompetitif yang

mengandalkan kreativitas dan keterampilan SDM, kemampuan tekhnologi,

dan kemampuan manajemen dengan tetap memanfaatkan keunggulan yang

dimilki.46

Peran pendidikan tinggi sangat penting dalam menghasilkan lulusan

yang professional, handal dan berkemampuan tinggi, yang dapat

meningkatkan produktivitas dan efesiensi dalam berproduksi agar industri di

Indonesia berdaya saing tinggi. Sehubungan dengan hal itu, pengembangan

kewirausahaan berguna untuk mendorong minat berwirausaha.

Menumbuhkan minat berwirausaha sangatlah penting agar dapat menambah

jumlah wirausahawan demi suksesnya pembangunan.

45

Rusdiana, Kewirausahaan, Teori dan Praktik, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), 17 46

Rusdiana, 2014, Kewirausahaan : Teori dan Praktik…, 19

Page 25: BAB II KEPERCAYAAN DIRI DAN SEMANGAT KEWIRAUSAHAAN ...sc.syekhnurjati.ac.id/esscamp/risetmhs/BAB214122211090.pdf · Wirausaha berasal dari kata wira yang berarti pahlawan (berani)

41

Adapun manfaat sebagai wirausaha yaitu antara lain:

a. Menciptakan lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.

b. Generasi pembangun lingkungan, bidang produksi, distribusi, dan

kesejahteraan.

c. Tauladan bagi masyarakat lain sebagai pribadi yang unggul, jujur, berani,

dan mandiri.

d. Berusaha memperjuangakan lingkungan dengan mentaati hukum dan

peraturan yang berlaku.

e. Membantu kehidupan sosial sesuai dengan kemampuan.

f. Mendidik diri untuk menajdi orang yang mandiri, disiplin, jujur, tekun,

dan siap menghadapai apapun.

g. Bekerja keras tanpa lupa akan kewajiban.

h. Memelihara keserasian lingkungan baik baik dalam pergaulan maupun

kebersihan lingkungan.

Penulis berpendapat bahwa, dari banyaknya manfaat diatas, diharap

dapat menambah minat masyarakat untuk berwirausaha terhadap

pembangunan bangsa, agar dapat mengatasi kesulitan lapangan kerja,

mengurangi pengangguran, membiasakan seseorang untuk lebih tekun dan

ulet dalam bekerja, berani menghadapi tantangan apapun, dan bekerja keras

untuk kehidupan yang lebih baik.