bab iv hasil penelitian dan pembahasan 4.1...
TRANSCRIPT
60
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengembangan Bahan Ajar Matematika Berbentuk Leaflet
Pengembangan bahan ajar matematika berbentuk leaflet melalui beberapa tahap
pengembangan media. Pengembangan media yang dilakukan berdasarkan tahap-tahap
pengembangan yang dikembangkan oleh Benny Agus Prihadi yaitu model pengembangan
ADDIE yang terdiri dari lima tahap utama yaitu (A)nalysis, (D)esign, (D)evelopment,
(I)mplementation, dan (E)valuation.
4.1.1 Analisys (Analisis)
a. Analisis Kinerja
Kegiatan dalam langkah awal pengembangan yaitu dengan menganalisis
masalah-masalah atau menganalisis kinerja yang ada di SMK Muhammadiyah
Kedawung tentang bahan ajar yang digunakan. Di tempat penelitian proses
pembelajaran matematika masih menggunakan metode konvensional yaitu guru
menulis materi di papan tulis kemudian siswa menulis materi tersebut di buku
catatannya, di sela-sela menulis di papan tulis guru memaparkan materi tersebut.
Kegiatan ini menjadi kurang begitu efektif , siswa tidak bisa konsentrasi
dikarenakan mereka melakukan dua hal secara bersamaan yaitu menulis materi
matematika dan menyimak uraian guru sehingga mereka kurang begitu
memahami materi tersebut. Untuk itu, peneliti menelusuri masalah yang ada dan
memenuhi segala yang dibutuhkan. Di antaranya peneliti harus meneliti karakter
siswa yang dimiliki, pengetahuan dan keterampilan seperti apa yang telah siswa
miliki, melakukan telaah bahan ajar apa yang dapat memotivasi siswa untuk
belajar sehingga hasil belajarnyapun meningkat, serta masalah-masalah lainnya.
Peneliti memilih untuk mengembangakan bahan ajar matematika berbetuk
leaflet. Dengan pengembangan bahan ajar matematika berbentuk leaflet ini
diharapkan dapat memotivasi siswa untuk belajar sehingga hasil belajarnyapun
meningkat.
b. Analisis kebutuhan
Bahan ajar matematika berbentuk leaflet berbasis pendekatan saintifik ini
digunakan pada pembelajaran matematika, disamping penggunaan buku paket.
Proses pembelajaran matematika lebih bervariasif sehingga siswa tidak jenuh
61
dan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Dengan keaktifan siswa
menunjukan bahwa tingginya minat belajar siswa sehingga menghasilkan hasil
belajar yang memuaskan.
4.1.2 Design (Perancangan)
Kegiatan dalam tahap ini yaitu merancang bentuk bahan ajar leaflet,
penyusunan bahan ajar didasarkan pada kompetensi dasar dalam silabus
pembelajaran matematika kelas X Tahun Ajaran 2015/2016, menyusun tes
kemudian menentukan strategi pembelajaran yang tepat serta mempertimbangkan
sumber-sumber pendukung lainnya.
Berikut adalah kompetensi dasar dan indikator pada silabus pembelajaran
matematika Tahun Ajaran 2015/2016 di SMK Muhammadiyah Kedawung.
Tabel 4.1
Identifikasi Kompetensi Dasar Dan Bentuk Kegiatan Pembelajaran
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
3.1 Memilih dan
menerapkan
aturan eksponen
dan logaritma
sesuai dengan
karakteristik
permasalahan
yang
akandiselesaikan
dan memeriksa
kebenaran
langkah-
langkahnya.
Eksponen dan
Bentuk akar
Mengamati
Membaca ekspresi dan hasil operasi
aljabar dari eksponen dan bentuk akar.
Menanya
Membuat pertanyaan mengenai
pengertian dan aturan dari hasil operasi
aljabar eksponen dan bentuk akar.
Mengeksplorasi
Menentukan unsur-unsur yang terdapat
pada pengertian dan hasil operasi
aljabar eksponen dan bentuk akar.
Mengasosiasi
Menganalisis dan membuat kategori
dari unsur-unsur yang terdapat pada
pengertian dan hasil operasi aljabar
eksponen dan bentuk akar, kemudian
menghubungkan unsur-unsur yang
sudah dikategorikan sehingga dapat
dibuat kesimpulan mengenai pengertian
dan aturan dari eksponen dan bentuk
akar.
Mengomunikasikan
62
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran
Menyampaikan pengertian, aturan
eksponen dan bentuk akar dan
penerapannya dalam penyelesaian
masalah sederhana yang terkait dengan
eksponen dan logaritma dengan lisan,
dan tulisan.
63
Tabel 4.2
Identifikasi Kompetensi Dasar, Indikator dan Jenis Penilaian
Kompetensi
Dasar
Indikator Jenis Penilaian
3.1 Memilih dan
menerapkan
aturan
eksponen dan
logaritma
sesuai dengan
karakteristik
permasalahan
yang
akandiselesaik
an dan
memeriksa
kebenaran
langkah-
langkahnya.
Memberikan penalaran
pada permasalahan bentuk
eksponen dengan alasan
yang tepat
Tes Tertulis
Memberikan penalaran
tentang menyederhanakan
bentuk eksponen
Tes Tertulis
3.2 Menyelesaikan
masalah nyata
menggunakan
operasi aljabar
berupa
eksponen serta
menyelesaikan
nya
menggunakan
sifat-sifat dan
aturan yang
telah terbukti
kebenarannya
Menyederhanakan pangkat
bilangan bulat positif pada
operasi bentuk eksponen
Tes Tertulis
Menyederhanakan pangkat
pecahan pada operasi
bentuk eksponen
Tes Tertulis
Mengubah pangkat negatif
ke pangkat positif pada
operasi bentuk eksponen
dan menyederhanakannya
Tes Tertulis
Mengubah bentuk pangkat
pecahan ke bentuk akar Tes Tertulis
Menyederhanakan operasi
bentuk akar Tes Tertulis
Merasionalkan bentuk akar
dan menyederhanakannya Tes Tertulis
Menyederhanakan kuadrat
dari bentuk akar Tes Tertulis
64
Desain awal bahan ajar leaflet adalah desain yang belum mendapat
revisi dari ahli media dan ahli materi. Berikut ini desain bahan ajar leaflet
yang dikembangkan:
Gambar 4.1
Tampilan Luar Leaflet, Pangkat Bulat Negatif, Pangkat Nol, dan Evaluasi
Gambar 4.2
Tampilan Dalam Leaflet Kompetensi Dasar dan Konsep Eksponen
65
Gambar 4.3
Tampilan Luar Leaflet Sifat-Sifat Pangkat Pecahan
Gambar 4.4
Tampilan Dalam Leaflet Sifat-Sifat Pangkat Bulat Positif dan Pangkat
Pecahan
66
Gambar 4.5
Tampilan Luar Leaflet Operasi Perkalian dan Pembagian, dan Merasionalkan
Penyebut Akar
Gambar 4.6
Tampilan Dalam Leaflet Bentuk Akar
67
v
Gambar 4.7
Tampilan Luar Leaflet Menarik Akar Kuadrat
Gambar 4.8
Tampilan Dalam Leaflet Merasionalkan Bentuk Akar
4.1.3 Development (Pengembangan)
Memproduksi bahan ajar yang akan digunakan dalam program pembelajaran
(leaflet sebelum dan sesudah divalidasi ahli) kemudian melakukan uji kelayakan
68
oleh penilaian ahli materi dan ahli media. Berikut ini rekapitulasi penilaian para
ahli.
Tabel 4.3
Rekapitulasi Hasil Evaluasi Ahli Materi
N
o
Aspek Indikator Ahli
Mater
i 1
Ahli
Mater
i 2
Jumla
h
Sko
r
(%)
Skor
Bobo
t (%)
Kriter
ia
1
Kualitas
Isi
Kesesuaian
antara
indikator dan
materi
4 5 9 90 86 Baik
Sekali
2 Kesesuaian
pengembanga
n materi
eksponen
dengan
pembelajaran
eksponen
4 4 8 80
3 Contoh soal
pada materi
merupakan
soal saintifik
4 5 9 90
4 Tugas pada
kegiatan
pembelajaran
merupakan
soal saintifik
4 4 8 80
5 Evaluasi pada
akhir
pembelajaran
merupakan
soal saintifik
4 5 9 90
6 Kebahasaa
n dan
sistematik
a
Penggunaan
bahasa
sederhana
4 4 8 80 84 Baik
Sekali
7 Penggunaan
kalimat yang
jelas dan
tepat
4 4 8 80
69
N
o
Aspek Indikator Ahli
Mater
i 1
Ahli
Mater
i 2
Jumla
h
Sko
r
(%)
Skor
Bobo
t (%)
Kriter
ia
8 Sistem
penyusunan
kegiatan
belajar
4 5 9 90
9 Sistematika
pembahasan
materi
4 5 9 90
10 Sistematika
isi secara
keseluruhan
4 4 8 80
Rata-rata skor bobot 85 Baik
Sekali
70
Tabel 4.4
Rekapitulasi Hasil Evaluasi Ahli Media
N
o
Aspek Indikator Ahli
Media
1
Ahli
Media
2
Jumlah Skor
(%)
Skor
Bobot
(%)
Kriteri
a
1
Kualitas
Tampila
n
Kesesuaian
desain cover
5 5 10 100 97 Baik
Sekali
2 Pengaturan
tata letak
(layout)
antara
penjelasan,
ilustrasi,
gambar dan
animasi
tambahan
5 5 10 100
3 Kesesuaian
spasi dan
paragraf
5 5 10 100
4 Kesesuaian
pemilihan
ilustrasi,
sketsa, dan
gambar pada
leaflet
5 5 10 100
5 Kejelasan
gambar,
sketsa,
maupun
ilustrasi
5 5 10 100
6 Pemilihan
font untuk
membedaka
n pembagian
struktur
leaflet
5 4 9 90
7 Penekanan
pada
petunjuk
khusus
(pemberian
tampilan
5 4 9 90
71
N
o
Aspek Indikator Ahli
Media
1
Ahli
Media
2
Jumlah Skor
(%)
Skor
Bobot
(%)
Kriteri
a
yang
berbeda
untuk
petunjuk
tertentu)
8 Jarak antara
kalimat
untuk
pemahaman
siswa
5 5 10 100
9 Kesesuaian
pemilihan
warna
5 5 10 100
10 Kemudahan
untuk
dibawa
5 4 9 90
Berdasarkan evaluasi dan penilaian dari ahli materi dan ahli media dengan
kriteria baik sekali, maka bahan ajar leaflet yang dikembangkan layak sekali untuk
digunakan.
Kemudian desain di atas sebagai desain awal yang akan direvisi oleh ahli
media dan ahli materi.
Setelah desain direvisi, kemudian dibuat desain baru untuk menyempurnakan
desain awal. Adapun saran dari ahli media untuk pengembangan bahan ajar leaflet
adalah sebagai berikut:
1) Pewarnaan antara tema dengan contoh harus dibedakan.
2) Tahapan pembelajaran saintifik belum terlihat pada penyelesaian masalah.
Sedangkan revisi untuk ahli materi adalah sebagai berikut:
1) Materi dan latihan soal supaya diperbanyak.
Berikut ini desain yang telah direvisi oleh ahli media dan ahli materi:
72
Gambar 4.9
Tampilan Luar Leaflet Tahapan Sekilas Info, Menalar, Berbagi, dan
Evaluasi Konsep Eksponen
Gambar 4.10
Tampilan Dalam Leaftet Tahapan Mengamati, Menanya, Dan Menggali Info
Masalah 1
73
Gambar 4.11
Tampilan Luar Leaflet Tahapan Menalar, Berbagi, dan Evaluasi
Masalah 2
Gambar 4.12
Tampilan Dalam Leaftet Tahapan Mengamati, Menanya, Dan Menggali Info
Masalah 2
74
Gambar 4.13
Tampilan Luar Leaftet Tahapan Evaluasi Masalah 3
Gambar 4.14
Tampilan Dalam Leaftet Tahapan Mengamati, Menanya, dan Menalar
Masalah 3
75
Gambar 4.15
Tampilan Luar Leaftet Tahapan Menalar dan Evaluasi Masalah 4
Gambar 4.16
Tampilan Luar Leaftet Tahapan Mengamati, Menanya, dan Menggali Info
Masalah 4
Bahan ajar leaflet yang telah direvisi kemudian sudah dapat digunakan untuk
tahap berikutnya.
76
4.1.4 Implementation (Implementasi)
Pada tahap implementation ini bahan ajar leaflet yang telah layak digunakan
kemudian diujicobakan pada siswa. Adapun uji coba yang dilakukan dibagi dalam
dua tahap yaitu uji coba kelompok kecil dan uji coba lapangan terbatas. Berikut ini
hasil dari kedua uji coba tersebut.
1. Uji Coba Kelompok Kecil
Uji coba kelompok kecil dilakukan kepada 6 siswa pada kelas X TKR 1.
Uji coba ini dilakukan untuk mendapatkan komentar dan saran dari siswa
tentang bahan ajar leaflet yang dikembangkan. Adapun hasil uji coba tersebut
didapatkan komentar dan saran dari siswa sebagai berikut:
a. Bahan ajar leaflet sangat sederhana sehingga tidak kesulitan untuk dibawa
b. Jumlah latihan dalam leaflet sedikit
c. Materinya padat sehingga mudah untuk dipahami
d. Contoh yang diberikan dalam kehidupan nyata
e. Warnanya menarik.
2. Uji Coba Lapangan Terbatas
Setelah melakukan uji coba pada kelompok yang lebih kecil maka produk
perlu diujicobakan lagi pada kelompok yang lebih luas yaitu dengan melakukan
uji coba lapangan terbatas. Untuk melakukan uji coba lapangan terbatas ini
dibutuhkan satu kelas dan telah terpilih kelas X TEI dengan jumlah 38 siswa.
Siswa pada kelas ini diberikan pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet
selama empat kali pertemuan dengan pokok bahasan eksponen. Kemudian untuk
mengetahui efektifitas dari bahan ajar leaflet maka siswa diberikan sebuah tes
setelah melakukan uji coba. Selain itu, siswa juga diberikan kesempatan untuk
menilai produk yang dikembangkan dengan mengisi skala likert.
Berikut ini adalah rekapitulasi nilai siswa dari tes hasil belajar pada pokok
bahasan eksponen.
77
Tabel 4.5
Rekapitulasi Nilai Siswa dari Tes Hasil Belajar
Interval Frekuensi Frekuensi
Kumulatif
Frekuensi
Relatif
Kumulatif
%
40-44 1 0.03 0.03 3%
45-49 0 0.00 0.03 0%
50-54 0 0.00 0.03 0%
55-59 1 0.03 0.06 3%
60-64 2 0.05 0.11 5%
65-69 0 0.00 0.11 0%
70-74 3 0.08 0.18 8%
75-79 25 0.66 0.84 66%
80-84 6 0.16 1.00 16%
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa kebanyakan siswa mendapatkan nilai
pada interval nilai (75-79) yaitu dengan jumlah 25 siswa atau 66% dari jumlah
keseluruhan siswa. Selain itu data lebih terkumpul pada interval yang lebih
tinggi sehingga distribusi pada hasil belajar siswa X TEI adalah lebih condong
ke kanan.
Selanjutnya untuk mengukur respon siswa terhadap bahan ajar yang
dikembangkan, maka diberikan skala likert sebagai alat pengukurannya. Berikut
ini adalah hasil respon siswa terhadap bahan ajar leaflet.
Tabel 4.6
Rekapitulasi Skor Respon Siswa
Interval Frekuensi Frekuensi
Relatif
Frekuensi
Relatif
Kumulatif
%
≤ 75 10 0.26 0.26 26%
76 - 80 12 0.32 0.58 32%
81 - 85 12 0.32 0.89 32%
86 - 90 3 0.08 0.97 8%
91 - 100 1 0.03 1.00 3%
Pada tabel di atas dapat dilihat bahwa skor yang diperoleh siswa pada
interval yang paling rendah sebanyak 10 siswa atau 26 % dan pada interval (76
– 80) dan (81 – 85) frekuensi siswanya sama yaitu sebanyak 12 siswa atau 32%.
4.1.5 Evaluation (Evaluasi)
Pada tahap evaluation, data yang diperoleh dari uji coba lapangan terbatas
kemudian dianalisis dan diinterpretasikan. Adapun analisis data yang digunakan
adalah analisis deskriptif yaitu pada tes hasil belajar dihitung nilai rata-ratanya,
78
median (nilai tengah data), modus (nilai yang banyak diperoleh siswa), dan jumlah
siswa yang tuntas belajar maupun yang belum tuntas. Berikut ini adalah analisis
deskriptif hasil belajar matematika siswa.
Tabel 4.7
Analisis Deskriptif Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas X TEI
Kategori Ketercapaian
Nilai Rata-Rata 74,5
Median 76
Modus 76
Minimum 43
Maksimum 82
Jumlah Siswa Tuntas 31
Jumlah Siswa Belum Tuntas 7
% Siswa Belum Tuntas 18%
% Siswa Tuntas 82%
Dari tabel 4.3 di atas, dapat dilihat bahwa niali rata-rata yang diperoleh siswa
sebesar 74,5, nilai tersebut dalam kategori baik. Kemudian dapat dilihat juga nilai
yang diperoleh oleh kebanyakan siswa yaitu 76. Selain itu siswa yang telah tuntas
dalam belajar yang ditunjukkan dengan jumlah siswa 31 orang atau persentasenya
82% dari keseluruhan siswa sedangkan siswa yang dikatakan belum tuntas dalam
belajar sebanyak 7 siswa atau 18%.
Untuk melihat ketertarikan siswa terhadap produk, maka dapat melakukan
perhitungan dengan skor skala likert sesuai indikator yang telah ditentukan. Skala
likert yang digunakan terdiri dari 25 pernyataan yang disusun dari 15 indikator.
Indikator 1 tentang ketepatan penggunaan bahasa, indikator 2 tentang minat dan
perhatian, indikator 3 tentang pemahaman materi, indikator 4 tentang memberikan
bantuan untuk belajar (menghafal), indikator 5 tentang kejelasan soal, indikator 6
tentang pemilihan font tulisan, indikator 7 tentang pemilihan warna, indikator 8
tentang kesesuaian gambar, indikator 9 tentang kepraktisan penggunaan, indikator
10 tentang identifikasi masalah, indikator 11 tentang menyelesaikan masalah,
indikator 12 tentang menganalisa masalah, indikator 13 tentang penggunaan
strategi, indikator 14 tentang pelaksanaan, dan indikator 15 kesesuaian latihan soal
dengan materi. Berikut ini respon dan penilaian siswa terhadap produk.
79
Tabel 4.8
Ketepatan Penggunaan Bahasa (Indikator 1)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
1,2,3 4 58 232 62%
3 36 108 29%
2 14 28 7%
1 6 6 2%
Jumlah 114 374 100%
Skor Maksimal 456
Persentase 82%
Pada indikator 1 tentang ketepatan penggunaan bahasa, dapat dilihat bahwa
jawaban siswa paling banyak berada pada skor 4 sebesar 62%. Kemudian dari tabel
diatas menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh dibandingkan
dengan skor maksimal adalah 82%. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori
sangat baik. Sehingga anggapan siswa terhadap bahan ajar leaflet tentang ketepatan
penggunaan bahasa termasuk dalam kategori sangat baik.
Tabel 4.9
Minat dan Perhatian (Indikator 2)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
4,5 4 31 124 54%
3 21 63 27%
2 20 40 17%
1 4 4 2%
Jumlah 76 231 100%
Skor Maksimal 304
Persentase 76%
Pada indikator 2 tentang minat dan perhatian, dapat dilihat bahwa jawaban
siswa paling banyak berada pada skor 4 sebesar 54%. Kemudian dari tabel diatas
menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh dibandingkan dengan
skor maksimal adalah 76%. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori baik.
Sehingga minat dan perhatian siswa terhadap bahan ajar leaflet termasuk dalam
kategori baik.
80
Tabel 4.10
Pemahaman Materi (Indikator 3)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
6,7 4 25 100 44%
3 30 90 39%
2 17 34 15%
1 4 4 2%
Jumlah 76 228 100%
Skor Maksimal 304
Persentase 75%
Pada indikator 3 tentang pemahaman materi, dapat dilihat bahwa jawaban
siswa paling banyak berada pada skor 4 sebesar 44%. Kemudian dari tabel diatas
menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh dibandingkan dengan
skor maksimal adalah 75%. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori baik.
Sehingga pemahaman materi siswa dengan menggunakan bahan ajar leaflet
termasuk dalam kategori baik.
Tabel 4.11
Memberikan Bantuan untuk Belajar (menghafal) (Indikator 4)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
8 4 23 92 71%
3 8 24 18%
2 7 14 11%
1 0 0 0%
Jumlah 38 130 100%
Skor Maksimal 152
Persentase 86%
Pada indikator 4 tentang memberikan bantuan untuk belajar (menghafal),
dapat dilihat bahwa jawaban siswa paling banyak berada pada skor 4 sebesar 71%.
Kemudian dari tabel diatas menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang
diperoleh dibandingkan dengan skor maksimal adalah 86%. Nilai tersebut
termasuk ke dalam kategori sangat baik. Sehingga bahan ajar leaflet dapat
memberikan bantuan untuk siswa belajar (menghafal) termasuk dalam kategori
sangat baik.
81
Tabel 4.12
Kejelasan Soal (Indikator 5)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
9,10 4 8 32 15%
3 52 156 72%
2 13 26 12%
1 3 3 1%
Jumlah 76 217 100%
Skor Maksimal 304
Persentase 71%
Pada indikator 5 tentang kejelasan soal, dapat dilihat bahwa jawaban siswa
paling banyak berada pada skor 3 sebesar 72%. Kemudian dari tabel diatas
menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh dibandingkan dengan
skor maksimal adalah 71%. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori baik.
Sehingga anggapan siswa terhadap kejelasan soal dalam bahan ajar leaflet
termasuk dalam kategori baik.
Tabel 4.13
Pemilihan Font Tulisan (Indikator 6)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
11,12 4 51 204 73%
3 25 75 27%
2 0 0 0%
1 0 0 0%
Jumlah 76 279 100%
Skor Maksimal 304
Persentase 92%
Pada indikator 6 tentang pemilihan font tulisan, dapat dilihat bahwa jawaban
siswa paling banyak berada pada skor 4 sebesar 73%. Kemudian dari tabel diatas
menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh dibandingkan dengan
skor maksimal adalah 92%. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori sangat baik.
Sehingga anggapan siswa terhadap pemilihan font tulisan dalam bahan ajar leaflet
termasuk dalam kategori sangat baik.
82
Tabel 4.14
Pemilihan Warna (Indikator 7)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
13 4 23 92 67%
3 15 45 33%
2 0 0 0%
1 0 0 0%
Jumlah 38 137 100%
Skor Maksimal 152
Persentase 90%
Pada indikator 7 tentang pemilihan warna, dapat dilihat bahwa jawaban siswa
paling banyak berada pada skor 4 sebesar 67%. Kemudian dari tabel diatas
menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh dibandingkan dengan
skor maksimal adalah 90%. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori sangat baik.
Sehingga anggapan siswa terhadap pemilihan warna dalam bahan ajar leaflet
termasuk dalam kategori sangat baik.
Tabel 4.15
Kesesuaian Gambar (Indikator 8)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
14,15 4 31 124 51%
3 31 93 38%
2 14 28 11%
1 0 0 0%
Jumlah 76 245 100%
Skor Maksimal 304
Persentase 81%
Pada indikator 8 tentang kesesuaian gambar, dapat dilihat bahwa jawaban
siswa paling banyak berada pada skor 4 sebesar 51%. Kemudian dari tabel diatas
menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh dibandingkan dengan
skor maksimal adalah 81%. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori sangat baik.
Sehingga anggapan siswa terhadap kesesuaian gambar yang digunakan dalam
bahan ajar leaflet termasuk dalam kategori sangat baik.
83
Tabel 4.16
Kepraktisan Penggunaan (Indikator 9)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
16 4 33 132 90%
3 5 15 10%
2 0 0 0%
1 0 0 0%
Jumlah 38 147 100%
Skor Maksimal 152
Persentase 97%
Pada indikator 9 tentang kepraktisan penggunaan, dapat dilihat bahwa
jawaban siswa paling banyak berada pada skor 4 sebesar 90%. Kemudian dari tabel
diatas menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh dibandingkan
dengan skor maksimal adalah 97%. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori
sangat baik. Sehingga anggapan siswa terhadap kepraktisan penggunaan bahan ajar
leaflet termasuk dalam kategori sangat baik.
Tabel 4.17
Identifikasi Masalah (Indikator 10)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
17 4 20 80 60%
3 18 54 40%
2 0 0 0%
1 0 0 0%
Jumlah 38 134 100%
Skor Maksimal 152
Persentase 88%
Pada indikator 10 tentang identifikasi masalah, dapat dilihat bahwa jawaban
siswa paling banyak berada pada skor 4 sebesar 60%. Kemudian dari tabel diatas
menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh dibandingkan dengan
skor maksimal adalah 88%. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori sangat baik.
Sehingga anggapan siswa terhadap identifikasi masalah dalam bahan ajar leaflet
termasuk dalam kategori sangat baik.
84
Tabel 4.18
Menyelesaikan Masalah (Indikator 11)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
18 4 3 12 13%
3 15 45 49%
2 14 28 31%
1 6 6 7%
Jumlah 38 91 100%
Skor Maksimal 152
Persentase 60%
Pada indikator 11 tentang menyelesaikan masalah, dapat dilihat bahwa
jawaban siswa paling banyak berada pada skor 3 sebesar 49%. Kemudian dari tabel
diatas menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh dibandingkan
dengan skor maksimal adalah 60%. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori
cukup. Sehingga anggapan siswa terhadap penyelesaian masalah dalam bahan ajar
leaflet maupun penyelesaian masalah dalam soal yang disajikan dalam bahan ajar
leaflet termasuk dalam kategori cukup.
Tabel 4.19
Menganalisa Masalah (Indikator 12)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
19 4 3 12 14%
3 10 30 36%
2 17 34 40%
1 8 8 10%
Jumlah 38 84 100%
Skor Maksimal 152
Persentase 55%
Pada indikator 12 tentang menganalisa masalah, dapat dilihat bahwa jawaban
siswa paling banyak berada pada skor 2 sebesar 40%. Kemudian dari tabel diatas
menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh dibandingkan dengan
skor maksimal adalah 55%. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori cukup.
Sehingga anggapan siswa terhadap menganalisa masalah dalam soal yang disajikan
dalam bahan ajar leaflet termasuk dalam kategori cukup.
85
Tabel 4.20
Penggunaan Strategi (Indikator 13)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
20 4 9 36 33%
3 15 45 41%
2 14 28 26%
1 0 0 0%
Jumlah 38 109 100%
Skor Maksimal 152
Persentase 72%
Pada indikator 13 tentang penggunaan strategi, dapat dilihat bahwa jawaban
siswa paling banyak berada pada skor 3 sebesar 45%. Kemudian dari tabel diatas
menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh dibandingkan dengan
skor maksimal adalah 72%. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori baik.
Sehingga anggapan siswa terhadap penggunaan strategi dalam bahan ajar leaflet
termasuk dalam kategori baik.
Tabel 4.21
Pelaksanaan (Indikator 14)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
21,22,23 4 55 220 60%
3 34 102 28%
2 22 44 12%
1 3 3 1%
Jumlah 114 369 100%
Skor Maksimal 456
Persentase 81%
Pada indikator 14 tentang pelaksanaan, dapat dilihat bahwa jawaban siswa
paling banyak berada pada skor 4 sebesar 60%. Kemudian dari tabel diatas
menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh dibandingkan dengan
skor maksimal adalah 81%. Nilai tersebut termasuk ke dalam kategori sangat baik.
Sehingga anggapan siswa terhadap pelaksanaan pembelajarandengan
menggunakan bahan ajar leaflet termasuk dalam kategori sangat baik.
86
Tabel 4.22
Kesesuaian Latihan Soal dengan Materi (Indikator 15)
No Item Skor F Jumlah Skor Persentase
24,25 4 37 148 60%
3 27 81 33%
2 7 14 6%
1 5 5 2%
Jumlah 76 248 100%
Skor Maksimal 304
Persentase 82%
Pada indikator 15 tentang kesesuaian latihan soal dengan materi, dapat dilihat
bahwa jawaban siswa paling banyak berada pada skor 4 sebesar 60%. Kemudian
dari tabel diatas menunjukkan bahwa persentase jumlah skor yang diperoleh
dibandingkan dengan skor maksimal adalah 82%. Nilai tersebut termasuk ke dalam
kategori sangat baik. Sehingga anggapan siswa terhadap kesesuaian latihan soal
dengan materi ajar pada bahan ajar leaflet termasuk dalam kategori sangat baik.
Tabel 4.23
Rekapitulasi respon siswa terhadap penggunaan bahan ajar matematika
menggunakan leaflet
Aspek yang Diukur Indikator Persentase Kategori
Kebahasaan 1 82% Sangat Baik
2 76% Baik
Kemudahan
Pemahaman
3 75% Baik
4 86% Sangat Baik
5 71% Baik
Tampilan
6 92% Sangat Baik
7 90% Sangat Baik
8 81% Sangat Baik
9 97% Sangat Baik
Integrasi
Pembelajaran
Saintifik
10 88% Sangat Baik
11 60% Cukup
12 55% Cukup
13 72% Baik
Keterlaksanaan dan
evaluasi belajar
14 81% Sangat Baik
15 82% Sangat Baik
Rata-rata 79% Baik
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata persentase dari jumlah skor per
indikator sebesar 79%, nilai tersebut dalam kategori baik. Sehingga dapat
87
disimpulkan bahwa respon siswa terhadap penggunaan bahan ajar leaflet dalam
pembelajaran matematika materi pokok eksponen adalah baik.
Berdasarkan hasil belajar matematika dan respon siswa terhadap bahan ajar
leaflet di kelas X TEI diperoleh persentase siswa yang mendapatkan nilai diatas
KKM sebesar 82% dan rata-rata respon siswa sebesar 79%, sehingga dapat
dikatakan bahwa bahan ajar leaflet efektif digunakan pada pembelajaran
matematika dengan materi pokok eksponen.
4.2 Pembahasan
Penelitian pengembangan bahan ajar leaflet matematika ini dilakukan di SMK 1
Muhammadiyah Kedawung dengan subyek penelitian kelas X tahun ajaran 2015/2016
dengan kurikulum 2013. Bahan ajar leaflet ini hanya digunakan pada satu pokok bahasan
yaitu eksponen. Kemudian bahan ajar leaflet ini dikembangkan mengikuti metode
pembelajaran yang digunakan yaitu pembelajaran saintifik.
Pada penelitian ini, model pengembangan yang digunakan adalah model ADDIE
(Analisys, Design, Development, Implementation, dan Evaluation). Tahapan-tahapan
penelitian disesuaikan dengan model yang digunakan sebagaimana penjelasan di bawah
ini.
Tahapan analisys yaitu dengan menganalisis kerja dan analisis kebutuhan akademis
yang ada di SMK Muhammadiyah Kedawung terkait bahan ajar yang digunakan. Di
tempat penelitian pembelajaran dilakukan dengan metode konvensional yaitu guru
menulis di papan tulis sambil menjelaskan kemudian siswa menulis di buku catatan. Hal
tersebut kurang efektif karena siswa melakukan dua hal sekaligus sehingga siswa kurang
memahami materi yang diajarkan guru. Untuk mengefektikan proses pembelajaran di
kelas diperlukan bahan ajar yang dibutuhkan oleh siswa. Setelah mengamati dan
menganalisis kebutuhan siswa maka bahan ajar yang diperlukan adalah bahan ajar yang
praktis tetapi tidak terlalu rumit yaitu dengan bahan ajar berbentuk leaflet.
Tahapan design yaitu tahapan untuk membuat rancangan awal bahan ajar leaflet
yang sesuai dengan materi eksponen. Langkah-langkah yang ditempuh pada tahapan ini
adalah menentukan judul leaflet, menentukan buku sumber, melakukan identifikasi
kompetensi dasar dan indikator. Kemudian merancang format penulisan leaflet.
Tahapan development yaitu tahapan validasi oleh ahli media dan ahli materi.
Validasi materi dilakukan dengan memberikan penilaian terhadap kelayakan bahan ajar
leaflet yang dikembangkan. Aspek yang dinilai oleh ahli materi yaitu pada kualitas isi,
88
kebutuhan dan sistematika.skor yang diperoleh oleh kedua ahli materi terhadap kualitas
isi sebesar 86% jika dibandingkan dengan 3.1 termasuk ke dalam kriteria baik sekali.
Sedangkan pada aspek kebahasaan dan sistematika, skor yang diperoleh dari kedua ahli
materi sebesar 84% termasuk ke dalam kriteria baik sekali. Secara keseluruhan rata-rata
skor penilaian ahli materi adalah sebesar 85% berada dalam kriteria baik sekali. Sealain
ahli materi untuk penilian desain produk dilakukan oleh ahli media. Aspek penilaian
yang dilakukan oleh ahli media adalah kualitas tampilan produk dengan perolehan skor
sebesar 97% dari kedua ahli. Persentasi skor tersebut termasuk ke dalam kriteria baik
sekali. Keseluruhana ahli materi dan ahli media termasuk ke dalam kategori baik sekali
sehingga bahan ajar leaflet yang dikembangkan layak sekali digunakan.
Tahapan implementation adalah tahapan bahan ajar yang telah dikembangkan dan
dinilai layak sebagai bahan ajar matematika digunakan dalam pembelajaran. Penggunaan
tersebut disebut dengan uji coba. Uji coba dilakukan dengan dua tahap yaitu uji coba
kelompok kecil dan uji coba lapangan terbatas. Subyek dalam uji coba kelompok kecil
adalah 6 siswa kelas X TKR 1. Pada uji coba kelompok kecil dimaksudkan untuk
mengetahui komentar dan saran siswa terhadap bahan ajar leaflet.
Uji coba lapangan terbatas subyek penelitiannya adalah kelas X TEI dengan jumlah
38 siswa. Pada uji coba kali ini, bahan ajar leaflet benar-benar digunakan dalam
pembelajaran. Siswa belajar menggunakan bahan ajar leaflet selama empat kali
pertemuan. Kemudian siswa diberikan tes untuk mengetahui hasil belajarnya dan lembar
pengukuran berupa skala likert untuk mengukur respon siswa terhadap bahan ajar. Pada
tes hasil belajar, siswa diberikan 12 soal uraian dengan pokok bahasan eksponen dan
pada skala likert diberikan 25 pernyataan dengan 4 pilihan jawaban yaitu sangat setuju,
setuju, tidak setuju, dan tidak setuju sekali.
Tahap evaluation merupakan tahap akhir dari pengembangan bahan ajar dengan
model ADDIE. Pada tahap ini, data yang diperoleh kemudian dianalisis dan
diinterpretasikan kemudian dapat disimpulkan. Data kuantitatif yang diperoleh
didapatkan dari tes hasil belajar dan pengukuran respon siswa. berdasarkan analisis
deskriptif dari tes hasil belajar maka didapatkan nilai rata-rata hasil belajar siswa adalah
74,5. Nilai tersebut jika diinterpretasikan dengan kategori tes adalah termasuk ke dalam
kategori baik. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa rata-rata sudah baik.
Kemudian nilai yang diperoleh oleh kebanyakan siswa adalah 76. Nilai tersebut berada
di atas nilai KKM yaitu di atas 75. Selain itu, siswa yang telah tuntas belajar adalah 31
siswa atau 82% dari jumlah siswa keseluruhan. Persentase ketuntasan belajar ini untuk
89
melihat efektifitas bahan ajar yang dikembangkan. Menurut Muhafid, dkk (2013: 143),
bahan ajar dikatakan layak dan efektif digunakan sebagai bahan ajar matematika jika
80% siswa yang diberlakukan uji coba mencapai nilai KKM. Sehingga dari ketentuan
tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar leaflet efektif digunakan sebagai bahan ajar
matematika. Berdasarkan pengolahan data respon siswa terhadap bahan ajar per
indikator, didapatkan bahwa persentase rata-rata respon siswa adalah 79%. Persentase
tersebut termasuk kedalam kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa selain
bahan ajar leaflet efektif sebagai bahan ajar matematika, bahan ajar leaflet juga
mendapatkan respon yang baik dari siswa.
4.3 Keterbatasan Penelitian
Penelitian pengembangan ajar leaflet masih memiliki keterbatasan dan kekurangan,
diantaranya materi dalam bahan ajar yang dikembangkan hanya pada materi eksponen,
penelitian ini hanya dilakukan pada satu sekolah, dan penelitian ini hanya melihat aspek
kognitif pada hasil belajar matematika siswa.