bab ii landasan teori 2.1. konsep dasar web a. sistem ...7 secara umum, website dibagi menjadi 3...
TRANSCRIPT
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Web
A. Sistem Informasi
Menurut Meleod dalam (Puspitasari, 2016:2) “Sistem Informasi merupakan
sistem yang mempunyai kemampuan untuk mengumpulkan informasi dari semua
sumber dan menggunakan berbagai media untuk menampilkan informasi”.
Menurut (Anggraeni & Irviani, 2017:5 ) “Sistem Informasi di definisikan suatu
sistem yang menyediakan informasi untuk manajemen dalam mengambil keputusan
dan juga untuk menjalankan operasional perusahaan”.
B. Website
Menurut (Abdulloh, 2018:1) “Website dapat diartikan sebagai kumpulan
halaman yang berisi informasi data digital baik berupa teks, gambar, animasi, suara
dan video atau gabungan dari semuanya yang disediakan melalui jalur koneksi
internet sehingga dapat diakses dan di lihat oleh semua orang diseluruh dunia.”
Menurut Ardhana dalam (Zamaludin, Yusnaeni, & Amelia, 2016) mengemukakan
bahwa “World Wide Web atau lebih sering dikenal sebagai Web adalah suatu layanan
sajian informasi yang menggunakan konsep hyperlink (tautan), yang memudahkan
surfer (sebutan para pemakai komputer yang melakukan browsing atau penelusuran
informasi melalui internet)”.
6
7
Secara umum, website dibagi menjadi 3 jenis , yaitu website statis, dinamis dan
interaktif, adapun penjelasanya sebagai berikut :
1. Website Statis
Yaitu website yang isinya tidak diperbaharui secara berkala, sehingga isinya
dari waktu ke waktu akan selalu tetap. Website jenis ini biasanya hanya
digunakan untuk menampilkan profil dari pemilik website seperti profil
perusahaan atau organisasi.
2. Website Dinamis
Yaitu jenis website yang isinya terus diperbaharui secara berkala oleh
pengelola web atau pemilik website . Website jenis ini banyak dimiliki oleh
perusahaan atau perorangan yang aktifitas bisnisnya memang berkaitan
dengan internet.
3. Website Interaktif
Yaitu website yang pada dasarnya termasuk dalam kategori website
dinamis, dimana isi informasinya selalu diperbaharui dari waktu ke waktu .
Hanya saja isi informasi tidak hanya diubah oleh pengelola website tetapi
lebih banyak dilakukan oleh pengguna website itu sendiri.
C. Internet
1. Pengertian internet
Menurut (Irwansyah & Moniaga, 2014) “Internet (singkatan dari
interconnection networking) adalah seluruh jaringan komputer yang saling terhubung
menggunakan standar sistem global Transmission Control Protokol/Internet Protocol
Suite (TCP/IP)”.
8
Sedangkan menurut (Puji Hastanti, Eka Purnama, & Uly Wardati, 2015)
“Internet adalah sebagai jaringan komputer yang sangat luas dan besar dan
mendunia, menghubungkan pemakai komputer dari satu negara ke negara lain di
seluruh dunia, dimana di dalamnya terdapat berbagai sumber informasi”.
2. Sejarah Internet
Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969 melalui proyek ARPA yang disebut
ARPANET (Advanced Research Project Agency Network) dimana mereka
mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang
berbasis UNIX.
Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar
informasi dapat dipindahkan dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan
menjadi cikal bakal pembangunan protocol baru yang sekarang dikenal sebagai
TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol ). Pada saat itu
Departemen Pertahanan Amerika Serikat ( US Department of Defense ) membuat
sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan komputer di daerah
daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk
menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah
dihancurkan. Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu
Stanford Research Institute,University of California, Santa Barbara, University of
Utah, dimana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969 dan secara
umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian
proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah dan semua Universitas di Negara
tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk
mengaturnya.
9
Oleh sebab itu ARPANET dipecah menjadi dua, yaitu MILNET untuk keperluan
militer dan ARPANET baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti,
universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama
DARPA internet, yang kemudian di sederhanakan menjadi internet.
D. Penjualan dan E-Commerce
Menurut (Aisyah & Falgenti, 2017) “Penjualan merupakan suatu usaha bisnis
dalam menjualkan produk/jasa untuk mengembangkan strategi pemasaran dalam
memperoleh laba dan meningkatkan strategi pemasaran.”
Menurut Basu Swasta dalam (Sugiyanto, 2014) “Penjualan adalah suatu sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan
harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang, jasa, ide kepada pasar sasaran
agar dapat mencapai tujuan organisasi.” Sedangkan menurut Simamora dalam
(Yulianto & Wijarnako, 2015) “Penjualan adalah pendapatan lazim dalam toko dan
merupakan jumlah kotor yang dibebankan kepada pelanggan atas barang dan jasa.”
Menurut (Kusuma & Prasetya, 2017) “E-Commerce didefinisikan sebagai
proses pembelian dan penjualan antara dua belah pihak di dalam suatu perusahaan
dengan adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi melalui media internet” .
Sedangkan menurut (Rerung, 2018) “E-Commerce merupakan salah satu pemicu
terbentuknya prinsip ekonomi baru yang kini di kenal dengan ekonomi digital”.
E-Commerce sering juga dikatakan Market-Making karena keberadaanya yang
secara langsung telah membentuk pasar didunia maya yang dapat mempertemukan
penjual dan pembeli dari berbagai belahan dunia hanya dengan bermodalkan akses
10
internet. Ada 5 ( lima ) konsep dasar yang di miliki E-Commerce (Rerung, 2018)
yaitu automation, streamlining/integration, publishing, interaction dan transaction.
1. Automation, otomasi bisnis proses sebagai pengganti proses manual
(konsep ”enterprise resource planning“)
2. Streamlining/ Integration, proses yang terintegrasi untuk mencapai hasil
yang efisien dan efektif (konsep “just in time “)
3. Publishing, kemudahan berkomunikasi dan berpromosi untuk produk dan
jasa yang diperdagangkan (konsep “electronic cataloging“)
4. Interaction, pertukaran informasi / data antar pelaku bisnis dengan
meminimalisasikan human error (konsep “electronic data interchange “)
5. Transaction, kesepakatan dua pelaku bisnis untuk bertransaksi dengan
melibatkan institusi lain sebagai fungsi pembayar (konsep “electronic
payment “)
E. Bahasa pemrograman
Dalam pembuatan tugas akhir ini, penulis menggunakan beberapa bahasa
pemrograman web seperti HTML, PHP, CSS, JavaScript, SQL dan MySQL.
1. HTML
Menurut (Abdulloh, 2018) “HTML merupakan singkatan dari Hypertxt Markup
Language yaitu bahasa standar web yang dikelola penggunaanya oleh W3C ( World
Wide Web Consortium ) berupa tag-tag yang menyusun setiap elemen dari website.”
HTML berperan sebagai penyusun struktur halaman website yang menempatkan
setiap elemen website sesuai layout yang diinginkan. HTML biasanya disimpan
11
dalam sebuah file berekstensi .html. Untuk mengetikan skrip HTML dapat
menggunakan text editor seperti Notepad sebagai bentuk paling sederhana atau text
editor khusus yang dapat mengenali setiap unsur skrip HTML dan menampilkanya
dengan warna yang berbeda sehingga mudah dibaca, seperti Notepad ++,Subtime
Text, dan aplikasi lain yang sejenis. HTML terdiri atas unsur – unsur yang
membentuk struktur skrip HTML , yaitu tag, atribut, dan elemen.
2. PHP
Menurut Sibero (Puspitasari, 2016:228) “PHP adalah pemrograman
(interpreter ) adalah proses penerjemahan baris sumber menjadi kode mesin yang
dimengerti komputer secara langsung pada saat baris kode dijalankan.”
Menurut (Enterprise, 2017:1) menyimpulkan bahwa:
PHP merupakan bahasa pemrograman yang digunakan untuk membuat aplikasi
berbasis website. Sebagai sebuah aplikasi, website tersebut hendaknya memiliki sifat
dinamis dan interaktif. Memiliki sifat dinamis artinya, website tersebut bisa berubah
tampilan kontennya sesuai kondisi tertentu .Interaktif artinya, website tersebut dapat
memberi feedback bagi user.
3. CSS (Cascading Style Sheet )
Menurut (Enterprise, 2018:93) “CSS merupakan singkatan dari Cascading
Style Sheet yang secara definitif adalah kumpulan kode untuk mendefinisikan desain
dari bahasa markup”. Sedangkan menurut (Abdulloh, 2018) ”CSS adalah singkatan
dari Cascading Style Sheet yaitu dokumen web yang berfungsi mengatur elemen
HTML dengan berbagai property yang tersedia sehingga dapat tampil dengan
berbagai gaya yang diinginkan’. Cara kerja CSS dalam memodifikasi HTML dengan
12
memilih elemen HTML yang akan diatur kemudian memberikan properti yang sesuai
dengan tampilan yang diinginkan.
4. JavaScript
Menurut (Abdulloh, 2018:193) “JavaScript merupakan bahasa pemrograman
web yang pemrosesanya dilakukan disisi client”. Karena berjalan disisi client
,JavaScript dapat dijalankan hanya dengan menggunakan browser. JavaScript
biasanya dijalankan ketika ada event tertentu yang terjadi pada halaman web. Baik
event yang dilakukan oleh user, maupun event yang terjadi karena adanya perubahan
pada halaman website. JavaScript berperan sebagai bahasa yang memproses data
pada sisi client serta dapat memanipulasi HTML dan CSS secara dinamis.
5. SQL
Menurut (Mardiani, Rahmansyah, Kurniawan, Muliawati, & Permana,
2017:37) “SQL (Structured Query Language) merupakan suatu bahasa permintaan
yang terstruktur. Dikatakan terstruktur karena pada penggunaannya ,SQL memiliki
beberapa aturan yang telah distandarkan oleh asosiasi yang bernama ANSI”
6. MySQL
Menurut (Solichin, 2016:85) “MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem
manajemen basis data SQL (bahasa inggris : database management system) atau
DBMS yang multithread,multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi diseluruh dunia”.
13
F. Perangkat Lunak
Perangkat Lunak yang digunakan dalam pembuatan Website ini adalah
sebagai berikut:
1. Adobe Dreamweaver
Menurut (Mandar, 2017:1) ”Adobe Dreamweaver merupakan aplikasi
pengembang yang berfungsi untuk mendesain web yang dibuat, dikembangkan dan
diproduksi oleh Adobe Sistem”.
2. XAMPP
Menurut (Edy Winarno ST, 2014:1) ”XAMPP adalah software web server
yang bisa dipakai untuk mengakomodasi sistem operasi yang Anda Pakai (X),
Apache (A), MySQL (M), PHP (P) dan Perl (P)”. Sedangkan menurut Wahana
(Prayitno & Safitri, 2015:2) ”XAMPP adalah salah satu paket instalasi apache, PHP,
dan MySQL secara instant yang dapat digunakan untuk membantu proses instalasi
ketiga produk tersebut.”
G. Basis data
Menurut (Pamungkas, 2017:2) “Basis data merupakan suatu kumpulan data
terhubung yang disimpan secara bersama-sama pada suatu media, yang
diorganisasikan berdasarkan sebuah skema atau struktur tertentu, dan dengan
software untuk melakukan manipulasi untuk kegunaan tertentu.” Sedangkan menurut
(Setiady & Rahmad, 2014) “Basis data adalah kumpulan file-file yang saling
berelasi, relasi tersebut biasa ditunjukan dengan kunci dari tiap file yang ada.”
14
H. Model pengembangan perangkat Lunak
Metode pengembangan perangkat lunak yang digunakan adalah metode
waterfall (Rosa & Shalahuddin, 2018:28) antara lain:
1. Analisa kebutuhan perangkat lunak
Tahap yang dilakukan adalah menganalisa perancangan sistem, database,
alur sistem dan mengumpulkan bahan dan sebagainya.
2. Desain
Setelah rancangan telah selesai maka akan dilakukan perancangan desain,
seperti konsep web, tema, font , huruf dan sebagainya.
3. Pembuatan kode Program
Pada tahap ini desain yang telah dibuat akan ditranslasikan kedalam
bahasa pemrograman.
4. Pengujian
Pada tahap ini akan dilakukan pengetesan program untuk memastikan
bahwa program yang telah dibuat sesuai dengan apa yang telah dirancang
dan tidak ada kesalahan (error).
5. Pendukung (support ) atau pemeliharaan (maintenance)
Pada tahap ini tidak menutup kemungkinan sebuah perangkat lunak
mengalami perubahan ketika sudah dikirimkan ke user. Perubahan bisa
terjadi karena adanya kesalahan yang muncul dan tidak terdeteksi pada
saat pengujian atau perangkat lunak harus beradaptasi dengan lingkungan
baru. Tahap pendukung atau pemeliharaan dapat mengulangi proses
pengembangan mulai dari analisis spesifikasi untuk perubahan perangkat
lunak yang sudah ada, tapi tidak membuat perangkat lunak baru
15
2.2. Peralatan Pendukung
Adapun peralatan pendukung yang dibutuhkan seperti Struktur Navigasi,
Pengkodean, Entity Relationship Diagram (ERD), Logical Record Structure (LRS)
serta Pengujian Web.
A. Struktur Navigasi
Menurut (Zamaludin et al., 2016) “Struktur navigasi adalah Navigasi yang
ada pada situs Web atau aplikasi Web menunjukan sesuatu yang penting dan menjadi
kata kunci usabilitas aplikasi”. Ada empat struktur dasar yang digunakan yaitu:
1. Struktur Navigasi Linear
Pengguna akan melakukan navigasi secara berurutan dari frame atau byte
informasi yang satu ke yang lainnya.
2. Struktur Navigasi Hierarkis
Struktur dasar ini disebut juga struktur “linieari dengan percabangan”
karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang pohon struktur
yang terbentuk oleh logika isi.
3. Struktur Navigasi Non Linear
Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek
dengan tidak terikat dengan jalur yang sudah ditentukan sebelumnya
4. Struktur Navigasi Komposit
Pengguna akan melakukan navigasi dengan bebas (secara non-linear),
tetapi terkadang dibatasi presentasi linear film atau informasi penting
pada data yang paling terorganisasi secara logis pada suatu hierarki.
16
B. Pengkodean
Menurut (Manzilati, 2017:82) menyimpulkan bahwa: Pengkodean ( cooding ) adalah proses pengolahan data yang sekaligus merupakan
tahapan awal analisis. Setelah proses membaca dan penelitian telah mengenali
muatan dari teks/catatan lapang, maka proses cooding dapat dilakukan. Dengan
menggunakan kata kata atau bagian dari kata-kata yang ada pada transkrip, analisis
terhadap file data yang sangat banyak akan dapat dilakukan dengan lebih mudah
akurat.
C. Enterprise Relationship Diagram
1. ERD (Entity Relationship Diagram)
Menurut Brady dan Loonam dalam (Faithly, Hans F, & Arie S, 2016) ”ERD
(Entity Relationship Diagram) merupakan teknik yang digunakan untuk memodelkan
kebutuhan data dari suatu organisasi, biasanya oleh sistem analis dalam tahap
analisis persyaratan proyek pengembangan sistem.” Sedangkan menurut Simarmata
(Setiady & Rahmad, 2014) ”ERD adalah alat pemodelan data utama dan akan
membantu mengorganisasi data dalam suatu proyek ke dalam entitas-entitas dan
menentukan hubungan antar entitas.” Dalam Entity Relationship Diagram (ERD)
terdapat beberapa komponen seperti:
a. Entity
Entity merupakan objek yang dapat dibedakan dengan yang lain dalam
dunia nyata. Dalam entity ada yang disebut sebagai entity set yaitu
kumpulan dari entity yang sejenis.
b. Atribut
Atribut adalah karakteristik dari entity atau relationship, yang
menyediakan penjelasan detail tentang entity atau relationship tersebut.
Atribut digambarkan dalam bentuk oval.
17
c. Relasi
Relasi adalah hubungan yang terjadi antara satu atau lebih entity.
d. Kardinalitas (Derajat Relasi)
Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat
berelasi dengan entitas pada himpunan entitas lain.
2. LRS
Menurut (Mustaqbal, Firdaus, & Rahmadi, 2015) “LRS kepanjangan dari
Logical Record Structure merupakan hasil dari pemodelan Entity Relationship (ER)
berserta atributnya sehingga bisa terlihat hubungan-hubungan antara entitas.” Dalam
pembuatan LRS terdapat tiga hal yang dapat mempengaruhi,yaitu:
a. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada satu (one-to-one), maka
digabungkan dengan entitas yang lebih kuat (strong entity), atau
digabungkan dengan entitas yang memiliki atribut yang lebih sedikit.
b. Jika tingkat hubungan (cardinality) satu pada banyak (one-to-many),
maka hubungan relasi atau digabungkan dengan entitas yang tingkat
hubungannya banyak.
c. Jika tingkat hubungan (cardinality) banyak pada banyak (many-to-many),
maka hubungan relasi tidak akan digabungkan dengan entitas manapun,
melainkan menjadi sebuah LRS.
3. Derajat Relationship
Menurut (Indrajani, S.Kom., 2018:26)” Derajat Relationship adalah jumlah
entitas yang berpartisipasi dalam suatu relationship. Berikut macam-macam derajat
relationship:
a. Binary Relationship merupakan hubungan dua tipe entitas.
b. Ternary Relationship merupakan hubungan tiga tipe entitas.
18
c. Quaternary Relationship merupakan hubungan empat tipe entitas.
d. Unary Relationship merupakan hubungan satu tipe entitas, di mana tipe
entitas tersebut berpartisipasi lebih dari satu kali dengan peran yang
berbeda.
D. Pengujian Web
Pengujian bertujuan untuk mengetahui apakah fungsi-fungsi,masukan dan
keluaran dari perangkat lunak sesuai dengan yang dibutuhkan. Penulis menggunakan
pengujian Black Box Testing. Menurut (Mustaqbal et al., 2015:34) “Black Box
Testing berfokus pada spesifikasi fungsional dari perangkat lunak. Tester dapat
mendefinisikan kumpulan kondisi input dan melakukan pengetesan pada spesifikasi
fungsional program.” BlackBox Testing cenderung untuk menemukan hal-hal berikut:
1. Fungsi yang tidak benar atau tidak ada.
2. Kesalahan antarmuka (interface errors).
3. Kesalahan pada struktur data dan akses basis data.
4. Kesalahan performansi (performance errors).
5. Kesalahan inisialisasi dan terminasi.
Pengujian didesain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Bagaimana fungsi-fungsi diuji agar dapat dinyatakan valid?
2. Input seperti apa yang dapat menjadi bahan kasus uji yang baik?
3. Apakah sistem sensitif pada input-input tertentu?
4. Bagaimana sekumpulan data dapat diisolasi?
5. Berapa banyak rata-rata data dan jumlah data yang dapat ditangani
sistem?
19
6. Efek apa yang dapat membuat kombinasi data ditangani spesifik pada
operasi sistem?