bab ii landasan teori - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/bab2/bab 2_09-28..pdf · obligasi...

29
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pasar Modal (Capital Market) Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), equity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya. Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham, obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti option, futures, dan lain-lain. Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek.

Upload: vankhuong

Post on 08-Mar-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pasar Modal (Capital Market)

Pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai instrumen

keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik surat utang

(obligasi), equity (saham), reksa dana, instrumen derivatif maupun instrumen

lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun

institusi lain (misalnya pemerintah), dan sebagai sarana bagi kegiatan

berinvestasi. Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana

dan prasarana kegiatan jual beli dan kegiatan terkait lainnya.

Instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan

instrumen jangka panjang (jangka waktu lebih dari 1 tahun) seperti saham,

obligasi, waran, right, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti

option, futures, dan lain-lain.

Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal

mendefinisikan pasar modal sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan

penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan

dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

dengan efek.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara

karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana

bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk

mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh

dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi,

penambahan modal kerja dan lain-lain, kedua pasar modal menjadi sarana

bagi masyarakat untuk berinvestasi pada instrument keuangan seperti saham,

obligasi, reksa dana, dan lain-lain. Dengan demikian, masyarakat dapat

menempatkan dana yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan

dan risiko masing-masing instrumen (www.idx.co.id).

Pasar modal terbagi atas dua bagian, yaitu pasar perdana (primary market)

dan pasar sekunder (secondary market) (Rose & Marquis, 2006, pp.10-13).

2.1.1 Pasar Perdana (Primary Market)

Pasar perdana merupakan tempat pertama kalinya perusahaan menjual

sekuritasnya. Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). Setelah

sekuritas dijual di pasar perdana, sekuritas tersebut kemudian diperjualbelikan

oleh investor di pasar sekunder (Rose & Marquis, 2006, p.13).

Pada dasarnya, hampir semua investor berminat untuk membeli saham di

pasar perdana, dengan harapan memperoleh keuntungan pada saat harga

tersebut akan naik di pasar sekunder. Namun, pada prakteknya harga saham

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

pada pasar perdana adalah harga yang terjadi karena hasil negosiasi antara

penjamin emisi (underwriter) dengan calon emiten. Oleh karena itu, harga

perdana ini disebut juga dengan harga negosiasi (negotiation price) (Usman,

Riphat, dan Ika, 1997, pp.176-177).

2.1.2 Pasar Sekunder (Secondary Market)

Pasar sekunder berhubungan dengan sekuritas yang sebelumnya sudah

diterbitkan di pasar perdana. Volume perdagangan pada pasar sekunder lebih

besar dibandingkan dengan pasar perdana. (Rose & Marquis, 2006, p.14).

Pasar sekunder adalah pasar yang terjadi ketika suatu efek dicatatkan dan

diperdagangkan di bursa. Disebut sekunder, karena pihak yang melakukan

perdagangan adalah para pemegang saham dan calon pemegang saham. Uang

yang berputar dalam pasar sekunder tidak lagi mengalir ke dalam perusahaan

yang menerbitkan efek, tetapi berpindah atau bergerak dari pemegang saham

yang satu ke pemegang saham yang lain. (Usman, Riphat, dan Ika, 1997,

p.177).

Di pasar sekunder atau dalam aktivitas perdagangan saham sehari-hari,

harga-harga saham mengalami fluktuasi, baik berupa kenaikan maupun

penurunan. Pembentukan harga saham terjadi karena adanya permintaan dan

penawaran atas saham tersebut. Dengan kata lain, harga saham terbentuk oleh

supply dan demand atas saham tersebut. Penawaran dan permintaan tersebut

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

terjadi karena adanya banyak faktor, baik yang sifatnya spesifik atas saham

tersebut (kinerja perusahaan dan industri dimana perusahaan tersebut

bergerak) maupun faktor yang sifatnya makro seperti tingkat suku bunga,

inflasi, nilai tukar dan faktor-faktor non ekonomi seperti kondisi sosial dan

politik, dan faktor lainnya (www.idx.co.id).

2.2 Saham

Saham adalah sebuah sertifikat kepemilikan atas perusahaan, di mana

kepemilikan ini periodenya tergantung pemegang saham, bisa dalam jangka

pendek maupun jangka panjang, tetapi umumnya kepemilikan saham untuk

jangka panjang. Saham yang diperdagangkan di BEI adalah saham yang telah

menjalani sebuah proses penawaran ke publik dengan beberapa pihak ikut

berpartisipasi untuk terjadinya penawaran saham tersebut ke publik

(Manurung, 2006, p.77).

Saham (stock) merupakan salah satu instrumen pasar keuangan yang paling

popular. Menerbitkan saham merupakan salah satu pilihan perusahaan ketika

memutuskan untuk pendanaan perusahaan. Pada sisi yang lain, saham

merupakan instrumen investasi yang banyak dipilih para investor karena

saham mampu memberikan tingkat keuntungan yang menarik.

Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan modal seseorang atau

pihak (badan usaha) dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Dengan

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

menyertakan modal tersebut, maka pihak tersebut memiliki klaim atas

pendapatan perusahaan, klaim atas aset perusahaan, dan berhak hadir dalam

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) (www.idx.co.id).

2.2.1 Faktor-faktor Penggerak Harga Saham

Menurut Arifin (2007, pp.116-125), terdapat setidaknya 6 faktor yang

dapat menggerakkan harga saham, yaitu:

1. Kondisi Fundamental Emiten

Faktor fundamental adalah faktor yang berkaitan langsung dengan kinerja

emiten itu sendiri. Semakin baik kinerja emiten maka semakin besar

pengaruhnya terhadap kenaikan harga saham. Begitu juga sebaliknya,

semakin menurun kinerja emiten maka semakin besar kemungkinan

merosotnya harga saham yang diterbitkan dan diperdagangkan. Selain itu

keadaan emiten akan menjadi tolak ukur seberapa besar resiko yang bakal

ditanggung oleh investor.

2. Tingkat Suku Bunga (SBI)

Pemerintah melalui Bank Indonesia akan menaikkan tingkat suku bunga

guna mengontrol peredaran uang di masyarakat, atau dalam arti luas

mengontrol perekonomian nasional. Dengan menaikkan bunga SBI berarti

bank-bank dan lembaga keuangan lainnya akan terdorong untuk membeli

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

SBI. Adanya bunga yang tinggi dalam SBI membuat bank dan lembaga

keuangan yang menikmatinya ini otomatis akan memberikan tingkat

bunga yang lebih tinggi untuk produk-produknya. Tujuannya agar mampu

menarik sebanyak mungkin dana masyarakat yang akan dipergunakan

untuk membeli SBI lagi. Jika ini terjadi berarti tujuan dasar pemerintah

telah tercapai. Bunga yang tinggi ini tentunya akan berdampak pada

alokasi dana investasi para investor. Investasi pada produk perbankan

seperti deposito atau tabungan jelas lebih kecil resikonya dibandingkan

investasi dalam bentuk saham. Karenanya investor akan menjual saham

dan dananya kemudian akan ditempatkan di bank. Penjualan saham secara

serentak ini akan berdampak pada penurunan harga saham secara

signifikan.

3. Valuta Asing

Dalam kehidupan perekonomian global dewasa ini hampir tak ada satupun

negara di dunia yang bisa menghindari perekonomiannya dari pengaruh

valuta asing, khususnya terhadap pengaruh US Dollar. Ketika suku bunga

dolar naik, para investor asing menjual sahamnya untuk ditempatkan di

bank dalam bentuk dolar. Otomatis harga saham menjadi turun. Selain itu,

karena bunga mata uang dolar mengalami kenaikan, maka otomatis BI

akan segera menaikkan tingkat suku bunganya. Tujuannya agar jangan

sampai investor lebih suka memegang dolar daripada rupiah. Jika investor

memburu dolar otomatis mereka akan menjual rupiah dan nilai rupiahnya

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

bisa anjlok sehingga perekonomian terancam stagnasi bahkan depresi.

Kenaikan suku bunga BI ini akan membuat banyak investor menjual

sahamnya guna ditempatkan di bank. Bukan hanya karena rate of return

investasi di bank lebih tinggi tetapi juga bisa karena ancaman hutang dolar

sebagian perusahaan.

4. Dana Asing di Bursa

Jika sebuah bursa dikuasai oleh investor asing maka ada kecenderungan

transaksi saham sedikit banyak tergantung pada investor asing tersebut.

Investor lokal pun akan banyak yang menjadi pengikut investor asing. Jika

ada aksi, baik jual maupun beli, yang dilakukan investor asing maka

mereka akan melakukan hal yang sama. Investor lokal lebih suka

mengikuti gaya investasi investor asing karena mereka menganggap

investor asing lebih berpengalaman termasuk pada trik dan strategi dalam

bursa sebab umur bursa di Indonesia masih sangat muda. Selain itu

investor asing memiliki dana yang besar yang secara otomatis termasuk

golongan big player. Selain itu, masih minimnya minat masyarakat

Indonesia terhadap pasar modal akibat kekurangan informasi dan

sosialisasi bursa itu sendiri.

5. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Kenaikan IHSG sepanjang waktu menandakan kondisi investasi dan

perekonomian negara dalam keadaan baik. Sebaliknya jika turun berarti

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

iklim investasi sedang buruk. IHSG pada awalnya ditetapkan sebesar 100

poin, yakni tanggal 10 Agustus 1982. Sejak tanggal tersebut, semua

transaksi saham yang terjadi seterusnya mengacu pada poin tersebut.

6. News dan Rumors

Yang dimaksud news adalah semua berita yang beredar di tengah

masyarakat yang menyangkut berbagai hal baik itu masalah ekonomi,

politik, sosial, keamanan hingga berita seputar rencana reshuffle kabinet.

Sedangkan rumors adalah berita-berita yang belum tentu benar yang

terkadang juga terselip di antara news berbagai media massa. Misalnya

isu-isu seputar penurunan presiden di tengah jalan, isu bom, dsb.

Pergerakan harga saham sangatlah tergantung pada news dan rumors

tersebut. Dengan adanya berita tersebut para investor bisa memprediksi

seberapa kondusif keadaan negeri ini sehingga kegiatan investasi bisa

dilaksanakan. Ini akan berdampak pada pergerakan harga saham di bursa.

2.2.2 Mekanisme Perdagangan Saham

Berdasarkan website BEI, diuraikan langkah awal untuk menjadi seorang

investor, antara lain:

1. Menyerahkan foto kopi KTP yang berlaku.

2. Mengisi formulir yang telah disediakan oleh pihak perusahaan sekuritas.

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

3. Mentransfer sejumlah dana sebagai deposit awal ke rekening broker yang

telah ditentukan. Masing-masing broker menentukan deposit berbeda-

beda, ada yang 50 juta, ada yang 25 juta dan ada pula yang lebih rendah.

4. Setelah disetujui, selanjutnya investor sudah siap bertransaksi.

Terdapat tiga proses pelaksanaan transaksi perdagangan saham, yaitu order

beli, order jual, serta transaksi dan penyelesaiannya. Berikut ini merupakan

rinciannya:

1. Order Beli

a. Menentukan saham yang akan dibeli.

b. Menentukan jumlah saham (dalam satuan lot) yang akan dibeli.

c. Menyampaikan pada harga berapa investor ingin membeli saham.

2. Order Jual

a. Menentukan saham yang dijual.

b. Menentukan jumlah saham (dalam satuan lot) yang akan dijual.

c. Menyampaikan pada harga berapa investor ingin menjual saham.

3. Transaksi dan Penyelesaian

a. Dealer akan meneruskan order ke floor trader di lantai bursa.

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

b. Jika order terpenuhi, broker akan melakukan konfirmasi ke nasabah

(1 x 24 jam).

c. Penyelesaian transaksi akan dilakukan dalam waktu 3 hari atau sering

disebut T + 3.

Di dalam melakukan proses jual dan beli saham selalu menggunakan jasa

broker. Selain melibatkan broker, proses jual beli saham juga melibatkan

bursa efek, LKP, dan LPP. LKP dan LPP merupakan lembaga yang

memfasilitasi penyelesaian transaksi. Atas jasa broker, setiap proses transaksi

jual beli dikenakan biaya untuk broker. Rincian atas biaya transaksi yang

harus dibayarkan kepada broker adalah sebagai berikut:

1. Untuk transaksi beli, umumnya fee yang dikenakan sebesar 0,25% hingga

0,3% dari nilai transaksi.

2. Untuk transaksi jual, umumnya fee yang dikenakan sebesar 0,35% hingga

0,4% dari nilai transaksi.

3. Transaksi jual lebih mahal 0,1% karena dikenakan pajak PPh sebesar

0,1%.

4. Masing-masing broker memiliki kebijakan fee berbeda-beda.

Setiap hari terdapat saham yang mengalami kenaikan harga, namun ada

pula saham-saham yang mengalami penurunan. Namun, ada pula saham yang

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

bahkan tidak mengalami pergerakan harga atau tidak ada transaksi. Ada

beberapa cara untuk memantau pergerakan saham, yaitu:

1. Informasi dan rekomendasi dari broker.

Setiap broker secara aktif akan memberi informasi kepada nasabahnya

seputar kondisi pasar saham serta rekomendasi saham-saham yang

potensial untuk dibeli atau dijual.

2. Memantau secara mandiri.

Disamping informasi yang diberikan broker, investor juga sebaiknya aktif

memantau pergerakan harga saham yang kita pegang melalui informasi

dari televisi, internet, koran, dan dari radio.

Gambar 2.1 Proses Pelaksanaan Perdagangan Saham di Bursa Sumber: www.idx.co.id

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

Gambar 2.2 Proses Perdagangan Saham Secara Remote Sumber: www.idx.co.id

2.2.3 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Menurut Habib (2008, p.182), Bursa Efek Indonesia (BEI) mempunyai

indikator yang mencerminkan pergerakan harga saham. Indikator itu

dinamakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Indeks ini diperkenalkan

pada tanggal 1 April 1983 sebagai dasar perhitungannya pada tanggal 10

Agustus 1982 (nilai indeks = 100).

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

2.3 Event Study

Menurut Seiler (2004, p.217), sudah dipahami secara umum bahwa harga

saham merefleksikan informasi relevan mengenai masa depan perusahaan.

Ketika informasi baru tersebut diketahui oleh pasar, harga sebuah saham dapat

berubah mengikuti informasi tersebut. Jika pasar efisien, kita dapat melihat

harga saham berubah secara langsung untuk merefleksikan informasi baru

tersebut. Namun, tidak selamanya hal ini berlangsung. Terkadang, informasi

baru dapat bocor ke pasar beberapa minggu sebelum informasi tersebut

dipublikasikan secara resmi oleh perusahaan. Oleh karena itu, butuh lebih dari

satu periode waktu bagi pasar untuk menganalisis berita.

Untuk mengukur bagaimana harga saham perusahaan bereaksi terhadap

informasi baru, digunakanlah sebuah metodologi event study. Sebagai contoh,

Anda mungkin ingin menentukan akibat dari sebuah pengumuman merger

terhadap harga saham perusahaan. Event lain yang umumnya dapat dianalisa

termasuk stock split, pengumuman laporan keuangan, kenaikan (atau

penurunan) rating bond, dan lain sebagainya.

2.4 Market Efficiency

Berdasarkan website investopedia, ketika uang diinvestasikan ke dalam

bursa saham, hal tersebut dilakukan dengan tujuan menghasilkan imbal hasil

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

atas modal yang sudah diinvestasikan. Banyak investor mencoba tidak hanya

membuat imbal hasil yang menguntungkan, tetapi juga melebihi atau

mengalahkan pasar. Bagaimanapun, efisiensi pasar—Efficient Market

Hypothesis (EMH) yang diperkenalkan oleh Eugene Fama tahun 1970,

menyatakan bahwa di setiap waktu, harga mencerminkan semua informasi

pada saham atau pasar tertentu. Menurut EMH, investor tidak dapat

memprediksi imbal hasil atas harga saham karena akses informasi tidak

tersedia bagi semua orang.

Menurut Scott (2003, p.93), suatu pasar sekuritas yang efisien adalah pasar

dimana harga dari surat-surat berharga yang diperdagangkan pada pasar itu

"mencerminkan" semua informasi mengenai surat-surat berharga itu yang

dikenal publik.

Menurut Brealey dan Myers (2000, p.358), ahli ekonomi sering

menggambarkan tiga tingkatan efisiensi pasar, yang dibedakan oleh derajat

tingkat informasi yang mencerminkan harga sekuritas, yaitu weak form, semi-

strong form, dan strong form of efficiency.

2.4.1 Efisiensi Pasar Bentuk Lemah (Weak Form of Efficiency)

Menurut Brealey dan Myers (2000, p.358), efisiensi pasar bentuk lemah

menunjukkan suatu keadaan dimana harga mencerminkan semua informasi

yang ada pada catatan harga di masa lalu. Jadi, jenis informasi yang

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

dipertimbangkan terbatas hanya pada harga di masa lalu. Apabila harga selalu

mencerminkan informasi yang relevan, maka harga tersebut baru berubah

kalau informasi yang baru muncul, dan informasi baru tentu tidak dapat

diperkirakan sebelumnya. Dengan kata lain, apabila harga mencerminkan

informasi yang dapat diperkirakan, maka perubahan harga hanya

mencerminkan informasi yang tidak dapat diperkirakan dan perubahan

tersebut akan bersifat random (acak). Implikasinya bagi investor adalah

mereka tidak dapat memperoleh abnormal return secara konsisten dengan

menggunakan trading rules yang didasarkan pada informasi harga di masa

lalu. Oleh karena itu, mustahil untuk membuat laba yang superior secara

konsisten dengan mempelajari return di masa lalu.

Pengujian weak form efficiency dilakukan dengan menguji apakah semua

informasi yang terkandung dalam harga masa lalu sepenuhnya tercermin

dalam harga saat ini. Jika efisiensi pasar bentuk lemah terjadi, maka

perubahan harga di masa lalu seharusnya tidak berkaitan dengan perubahan

harga di masa yang akan datang. Dengan demikian, suatu pasar modal

dikatakan efisien dalam weak form jika informasi harga pada masa lalu tidak

bernilai dalam menentukan perubahan harga di masa yang akan datang.

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

2.4.2 Efisiensi Pasar Bentuk Setengah Kuat (Semi-strong

Form of Efficiency)

Menurut Brealey dan Myers (2000, pp.358-359), efisiensi pasar bentuk

setengah kuat menunjukkan suatu keadaan dimana harga mencerminkan tidak

hanya harga di masa lalu tetapi juga semua informasi yang dipublikasikan,

yang berasal dari berbagai sumber. Jenis informasi ini antara lain berupa

publikasi laporan keuangan, pengumuman laba dan dividen, pengumuman

stock split, pengembangan produk baru, maupun terjadinya kesulitan

keuangan. Jika efisiensi pasar dalam bentuk ini, harga akan melakukan

penyesuaian dengan seketika terhadap informasi publik. Implikasinya bagi

investor adalah mereka tidak bisa memperoleh abnormal return hanya dengan

memanfaatkan informasi publik yang tersedia.

Pengujian untuk menganalisa efisiensi pasar bentuk semi-strong,

dilakukan dengan menguji seberapa cepat harga saham akan berubah dan

menyesuaikan dengan adanya pengumuman mengenai informasi baru

tersebut.

2.4.3 Efisiensi Pasar Bentuk Kuat (Strong Form of Efficiency)

Menurut Brealey dan Myers (2000, pp.358-361), efisiensi pasar bentuk

kuat menunjukkan suatu keadaan dimana harga mencerminkan semua

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

informasi yang dapat diperoleh dari analisa perusahaan dan ekonomi secara

seksama. Dalam pasar tersebut, kita dapat mengamati investor yang beruntung

dan tidak beruntung dalam berinvestasi, tetapi kita tidak akan menemukan

manajer investasi mana saja yang dapat secara konsisten berhasil

mengalahkan pasar.

Menurut Bodie, Kane, dan Marcus (2008, p.361), EMH menyatakan bahwa

harga saham merefleksikan semua informasi yang relevan terhadap

perusahaan, termasuk informasi yang tersedia bagi orang dalam perusahaan.

Versi hipotesis ini cukup ekstrim. Beberapa analis akan berargumen bahwa

karyawan perusahaan yang memiliki akses terhadap informasi dapat

memperjualbelikan informasi tersebut jauh hari sebelum dipublikasikan ke

publik sehingga mereka bisa mendapatkan profit dari menjual informasi

perusahaan.

2.5 Market Model

Menurut Godfrey (2006, p.264), Return saham dipengaruhi oleh pasar dan

informasi serta kejadian tertentu yang terjadi. Kemampuan untuk

mengestimasi return sebuah sekuritas merupakan hal yang sangat penting dan

diperlukan investor. Untuk dapat mengestimasi imbal hasil suatu sekuritas

dengan baik dan mudah, diperlukan suatu model estimasi. Oleh karena itu

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

kehadiran Market Model dapat digunakan untuk mengestimasi return suatu

sekuritas sangat penting di bidang keuangan.

Rumus Market Model adalah sebagai berikut:

= + +

tiR , = iα + )( ,tmi Rβ + itμ

Rumus 2.1 Dimana:

tiR , = return perusahaan i dalam periode t

iα = average return konstan (tanpa mempedulikan return pasar)

iβ = beta dari perusahaan i (ukuran sensitifitas terhadap return

pasar)

)( ,tmi Rβ = return pada portofolio pasar agregat selama periode t

ti,μ = residual error pada periode t, bagian dari return perusahaan

selama adanya suatu kejadian

2.6 Imbal Hasil (Return) Saham

Setiap bentuk investasi yang baik selalu memberikan hasil atau

keuntungan. Semakin tinggi tingkat pengembalian hasil sebuah investasi

maka semakin baik untuk dipilih. Namun, jika modal investasinya sama,

maka pilihlah investasi yang rate of return-nya tinggi (Arifin, 2007, p.9).

Raw return on day t

Constant average

daily return

Return due to market

moves

Return due to firm news

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

Dalam berinvestasi, investor disarankan untuk memilih saham yang

memberikan potensi imbalan hasil sesuai dengan tujuan. Tujuan investasi

hendaknya dibuat secara realistis dan mudah dicapai. Sikap realistis akan

berdampak saat menghadapi resiko investasi. Investor tidak mudah panik atau

kecewa apabila investasi yang dilakukan tidak sesuai dengan harapan.

Artinya, investor bisa menyikapi dengan bijak dan tidak tergesa-gesa dalam

mengambil tindakan (Habib, 2008, pp.109-110).

2.6.1 Actual Return (ACR)

Menurut Seiler (2004, p.237), Actual Return (ACR) merupakan return

yang sebenarnya terjadi di bursa efek. ACR dapat dicari dengan

mengurangkan harga saham pada periode t dengan harga saham pada periode

t-1 dan kemudian membaginya dengan harga saham pada periode t-1.

Harga ACR saham yang diestimasikan adalah harga saham individu

perusahaan dan harga pasar, yaitu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Rumus Actual Return untuk individu perusahaan adalah sebagai berikut:

Rumus 2.2

Dimana:

1

1,

)(

−−=

t

ttti P

PPR

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

tiR , = return perusahaan i dalam periode t

tP = harga saham individu perusahaan periode t

1−tP = harga saham individu perusahaan periode sebelum t (t-1)

Rumus Actual Return untuk return pasar (IHSG) adalah sebagai berikut:

Rumus 2.3

Dimana:

tmR , = return pasar (IHSG) i dalam periode t

tP = harga pasar (IHSG) pada periode t

1−tP = harga pasar (IHSG) pada periode sebelum t (t-1)

2.6.2 Normal Return (NR)

Menurut Seiler (2004, p.220), Normal Return (NR) merupakan imbal hasil

yang diharapkan oleh investor terhadap saham yang mereka pilih untuk

dijadikan investasi. Pada NR, mean dari return saham selama event window

1

1,

)(

−−=

t

tttm P

PPR

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

diharapkan akan sama dengan mean dari return saham selama estimation

period.

Rumus untuk menghitung Normal Return tampak pada penjelasan

mengenai Market Model pada rumus 2.1.

2.6.3 Abnormal Return (AR)

Abnormal Return (AR) merupakan hasil pengurangan antara Actual

Return (ACR) individu perusahaan dengan intercept (α) dan slope (β)

kemudian dikalikan dengan Actual Return (ACR) pasar (Seiler, 2004, p.255).

Rumus Abnormal Return (AR) adalah sebagai berikut:

Rumus 2.4 Dimana:

).( windoweventjtAR = AR pada saham j untuk setiap hari selama event

window

).( windoweventjtR = return pada saham j untuk setiap hari selama event

window

).( periodestjα = intercept untuk saham j yang diukur selama periode

estimasi

).( periodestjβ = slope untuk saham j yang diukur selama periode

).().().().().( * windoweventmtperiodestjperiodestjwindoweventjtwindoweventjt RRAR βα −−=

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

estimasi

).( windoweventmtR = return pada pasar untuk setiap hari selama event

window

2.6.4 Standardized Abnormal Return (SAR)

Menurut Seiler (2004, p.244), Standardized Abnormal Return (SAR)

merupakan abnormal return yang sudah distandarisasikan. SAR dihitung

untuk masing-masing individu perusahaan selama event window. Berikut ini

merupakan rumus untuk menghitung SAR:

Rumus 2.5

Dimana:

jtSAR = SAR untuk perusahaan j pada periode t

jtAR = AR untuk perusahaan j pada periode t

jtARS 2 = jtSAR= akar dari varians AR untuk perusahaan j pada periode t

= standar deviasi AR untuk perusahaan j pada periode t

Berikut ini merupakan rumus untuk mencari varians AR:

jt

jtjt

ARS

ARSAR

2=

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

Rumus 2.6

Dimana:

jtARS2 = varians AR untuk perusahaan j pada periode t

).( periodestjtAR = AR untuk perusahaan j selama periode estimasi

).( periodestjtAR = mean AR untuk perusahaan j selama periode estimasi

jD = jumlah return selama observasi hari perdagangan untuk

perusahaan j selama periode estimasi

).( windoweventmtR = return pasar (IHSG) pada periode t selama event window

).( periodestmtR = return pasar (IHSG) pada periode t selama periode estimasi

).( periodestmR = mean return pasar (IHSG) selama periode estimasi

2.6.5 Total Standardized Abnormal Return (TSAR)

TSAR merupakan jumlah dari semua standardized abnormal return

(SAR) selama periode waktu tertentu (Seiler, 2004, p.222).

⎟⎟⎟⎟⎟

⎜⎜⎜⎜⎜

+++

⎟⎟

⎜⎜

+=

∑∑

2).().(

2).().(

2).().(2

(

(11*2

)(

periodestmperiodestmt

periodestmwindoweventmt

jj

periodestjperiodestjtjt

RR

RRDD

ARARARS

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

Rumus Total Standardized Abnormal Return (TSAR) adalah sebagai

berikut:

Rumus 2.7

2.6.6 Cumulative TSAR

Cumulative TSAR merupakan jumlah dari semua total standardized

abnormal return (TSAR) selama periode waktu tertentu (Seiler, 2004, p.267).

Rumus Cumulative Total Standardized Abnormal Return (Cumulative

TSAR) adalah sebagai berikut:

Rumus 2.8

Dimana:

21 ,TTTSARCumulative = cumulative TSAR untuk setiap hari selama event

window

tTSAR = TSAR untuk setiap hari selama event window

1T = periode waktu paling awal selama event window (-2)

2T = periode waktu selama event window (dari -2 sampai

dengan +2)

TSAR = ∑ SAR

t

T

TtTT TSARTSARCumulative ∑

=

=2

121 ,

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

2.7 Analisis Fundamental dan Kinerja Perusahaan

Menurut Arifin (2007, pp.74-75), analisis fundamental adalah analisis

saham yang dilihat dari sisi perusahaan (emiten) itu sendiri. Analisis ini

berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan. Analisis

fundamental memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan

mengestimasikan nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga

sama di masa yang akan datang. Kemudian menerapkan hubungan variabel-

variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Salah satu faktor

fundamental yang mempengaruhi adalah kinerja perusahaan yang diindikatori

berupa rasio-rasio keuangan.

Analisis kinerja perusahaan mutlak diperlukan agar investor atau calon

investor dapat mengetahui kondisi perusahaan yang akan menjadi sarana

investasinya, dan untuk menentukan perusahaan yang dapat memberikan

keuntungan atas penanaman modal mereka. Perusahaan yang kinerjanya

kurang baik akan menimbulkan kerugian bagi investornya.

Dalam penelitian ini, kinerja perusahaan akan diukur dengan indikator

ROA, DER, dan PER. Selain itu juga diukur dengan indikator ukuran (besar

atau kecilnya) perusahaan. Keempat indikator ini diduga dapat menjelaskan

pergerakan return dari saham perusahaan emiten.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

2.7.1 Return on Asset (ROA)

Menurut Habib (2008, pp.59-60), rasio keuntungan (profitability ratio)

merupakan hasil akhir perusahaan dalam menjalankan tugas. Rasio ini

berhubungan dengan tingkat keuntungan dan kerugian perusahaan. Evektifitas

suatu perusahaan terlihat dari rasio ini. Semakin efektif manajemen mengelola

perusahaan, maka semakin besar keuntungan yang diperoleh perusahaan.

Pendek kata, seberapa efektif manajemen mengelola total aset untuk

memperoleh laba.

Salah satu bentuk rasio profitabilitas adalah rasio imbal hasil atas aset

(return on asset/ROA). ROA adalah rasio yang menghitung tingkat

pengembalian (imbalan hasil) yang diperoleh dari suatu investasi. Rasio ini

dipakai untuk mengukur efektivitas perusahaan dalam memanfaatkan sumber

ekonomi yang ada, guna menciptakan laba. Secara teori, rasio ini

membandingkan antara laba bersih dengan total aset.

Rumus untuk menghitung ROA adalah sebagai berikut:

Rumus 2.9

Laba bersih bisa dilihat di laporan rugi-laba sedangkan total aktiva bisa

dilihat di neraca. Jika setelah pembagian dan dijadikan dalam persen

aTotalAktivLabaBersihROA =

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

(dikalikan 100%) maka semakin mendekati 100% berarti semakin baik.

Artinya, perusahaan mampu memanfaatkan seluruh asetnya dalam mencapai

keuntungan (Arifin, 2007, p.83).

2.7.2 Debt to Equity Ratio (DER)

Rasio hutang terhadap modal (debt to equity ratio/DER) termasuk ke

dalam solvency ratio, yaitu rasio yang berfungsi untuk mengukur kemampuan

sebuah perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya, seperti

hutang jangka panjang (contoh: pinjaman bank) (Reimers, 2007, pp.19-20).

Menurut Arifin (2007, p.p.85-86), DER adalah rasio untuk melihat

seberapa besar kemampuan perusahaan melunasi hutangnya dengan modal

yang mereka miliki. Tak jadi soal jika laba sedikit asal perusahaan tetap

mampu membayar semua kewajibannya dengan modal yang dimiliki.

Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin kecil nilai DER yang dimiliki oleh

perusahaan, maka semakin rendahlah resiko finansial perusahaan tersebut

sehingga kemungkinan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya akan

menjadi besar.

Berikut ini adalah rumus DER:

Rumus 2.10

TotalModalgTotalHuDER tan

=

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

2.7.3 Price-Earnings Ratio (PER)

Price Earning Ratio (PER) membandingkan antara harga pasar rata-rata

dengan laba/lembar. PER digunakan untuk mengukur seberapa besar laba

yang dihasilkan oleh perusahaan. PER penting bagi investor karena apabila

laba yang dihasilkan perusahaan naik, maka dimungkinkan dividen yang

dibagikan mengalami kenaikan. Dengan kata lain, jumlah laba yang

dihasilkan perusahaan akan menentukan dividen yang dibagi. Indikator PER

adalah semakin tinggi nilai PER, semakin baik prospek perusahaan. Dari sisi

investor, perusahaan dengan PER tinggi tidak akan menarik lagi. Investor

beranggapan saham dengan PER tinggi tidak akan mengalami kenaikan harga,

sehingga peluang mendapatkan capital gain dan dividen sangat kecil (Habib,

2008, p.62).

Rumus untuk menghitung PER adalah sebagai berikut (Arifin, 2007,

p.87):

Rumus 2.11

Price-earnings ratio = Harga Saham Earning per share (EPS) Earning per Share = Laba bersih Jumlah saham

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Doc/Bab2/Bab 2_09-28..pdf · obligasi , waran, right ... Proses ini disebut Initial Public Offering (IPO). ... Saham yang

2.7.4 Ukuran (Besar atau Kecilnya) Perusahaan

Informasi dari pengumuman laba berbanding terbalik dengan ukuran

perusahaan. Semakin kecil ukuran sebuah perusahaan maka informasi

mengenai laba akan semakin berpengaruh. Informasi yang diferensial ini

bersandar pada pengamatan bahwa jumlah informasi yang tersedia dari

sumber selain dari laporan keuangan adalah suatu peningkatan fungsi dari

ukuran perusahaan, dan dikembangkan dari teori transaksi berharga dan

perangsang berbeda untuk mencari informasi. Jika biaya pencarian informasi

ditetapkan, dorongan untuk melakukan riset untuk kesalahan harga

(mispricing) lebih besar untuk perusahaan besar dibanding untuk perusahaan

kecil. Ini berarti semakin besar kapitalisasi perusahaan besar, bersama-sama

dengan insider knowledge tentang mispricing, dapat digunakan untuk

membuat total laba yang lebih besar dibandingkan dengan insider knowledge

tentang mispricing pada suatu perusahaan kecil (Godfrey, 2006, p.269).