bab ii konsep dasar a. pengertian -...

40
7 BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian Leukimia adalah penyakit akibat terjadinya proliferasi sel leukosit yang abnormal dan ganas serta sering disertai adanya leukosit jumlah berlebihan yang dapat menyebabkan terjadinya anemia dan trombositopenia. Leukimia limfois atau limfositik akut ini merupakan kanker jaringan yang menghasilkan leukosit yang imatur dan berlebihan sehingga jumlahnya menyusup ke berbagai organ seperti sumsum tulang dan mengganti unsur sel yang normal sehingga mengakibatkan jumlah eritrosit kurang untuk mencukupi kebutuhan sel sehingga timbul pendarahan (Hidayat, 2006). Leukimia merupakan suatu penyakit klonal, yang berarti suatu sel kanker abnormal berproliferasi tanpa kontrol, menghasilkan sekelompok sel-sel anak yang abnormal sehingga menghambat semua sel-sel lain di sumsum tulang untuk berkembang normal (Price, 1999). Leukimia adalah proliferasi yang tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dan sumsum tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal, neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa (Mastriyani, 2007). Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur dalam jaringan pembentuk darah (Suriadi, 2001).

Upload: doankhanh

Post on 01-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

7

BAB II

KONSEP DASAR

A. Pengertian

Leukimia adalah penyakit akibat terjadinya proliferasi sel leukosit

yang abnormal dan ganas serta sering disertai adanya leukosit jumlah

berlebihan yang dapat menyebabkan terjadinya anemia dan

trombositopenia. Leukimia limfois atau limfositik akut ini merupakan

kanker jaringan yang menghasilkan leukosit yang imatur dan berlebihan

sehingga jumlahnya menyusup ke berbagai organ seperti sumsum tulang

dan mengganti unsur sel yang normal sehingga mengakibatkan jumlah

eritrosit kurang untuk mencukupi kebutuhan sel sehingga timbul

pendarahan (Hidayat, 2006).

Leukimia merupakan suatu penyakit klonal, yang berarti suatu sel

kanker abnormal berproliferasi tanpa kontrol, menghasilkan sekelompok

sel-sel anak yang abnormal sehingga menghambat semua sel-sel lain di

sumsum tulang untuk berkembang normal (Price, 1999).

Leukimia adalah proliferasi yang tidak teratur atau akumulasi sel

darah putih dan sumsum tulang, menggantikan elemen sumsum tulang

normal, neoplasma akut atau kronis dari sel-sel pembentuk darah dalam

sumsum tulang dan limfa (Mastriyani, 2007).

Leukimia adalah proliferasi sel darah putih yang masih imatur

dalam jaringan pembentuk darah (Suriadi, 2001).

Page 2: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

8

Leukimia adalah proliferasi tak teratur atau akumulasi sel darah

putih dalam sumsum tulang menggantikan elemen sumsum tulang normal

(Smeltzer, 2002).

Leukimia adalah suatu keganasan pada alat pembuat sel darah

berupa proliferasi patologis sel hemopoetik muda yang ditandai oleh

adanya kegagalan sumsum tulang dalam membentuk sel darah normal dan

adanya infiltrasi ke jaringan tubuh yang lain (Arief, 2002)

Dari berbagai pengertian dapat disimpulkan : Leukimia merupakan

penyakit akibat proliferasi sel leukosit yang imatur dan berlebihan

sehingga dapat mengganti umur sel yang normal, menyebabkan anemia,

trombositopenia, bahkan kematian dengan etiologi yang belum diketahui,

diduga sebagai penyakit virus atau genetik.

B. Klasifikasi

Leukimia diklasifikasikan menjadi 4 bagian, diantaranya yaitu sebagai

berikut:

1. Leukimia Meilogenus Akut

AML mengenai sel sistem hematopeotik yang kelak berdiferensiasi ke

semua sel mieloid, monosit, granulosit, eritrosit, dan trombosit. Semua

kelompok usia dapat terkena, insidensi meningkat sesuai

bertambahnya usia. Merupakan leukimia nonlimfositik yang paling

sering terjadi.

Page 3: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

9

2. Leukimia Mielogenus Kronis

CML juga dimasukkan dalam sistem keganasan sel mieloid. Namun

banyak sel normal dibandingkan bentuk akut, sehingga penyakit ini

lebih ringan. CML jarang menyerang individu dibawah 20 tahun.

Manifestasi mirip dengan AML, tetapi tanda dan gejala lebih ringan,

pasien menunjukkan tanpa gejala selama bertahun-tahun, peningkatan

leukosit kadang sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar.

3. Leukimia Limfositik Akut.

ALL dianggap sebaagai proliferasi ganas limfoblast. Sering terjadi

pada anak-anak, laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan,

puncak insiden usia 4 tahun, setelah 15 tahun ALL jarang terjadi.

Manifestasi limfosit berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan

perifer sehingga mengganggu perkembangan sel normal.

4. Leukimia Limfosit Kronis.

CLL merupakan kelainan ringan mengenai individu usia 50 sampai 70

tahun. Manifestasi pasien tidak menunjukkan gejala, baru terdiagnosa

saat pemeriksaan fisik atau penanganan penyakit lain (Arief, 2002)

Page 4: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

10

C. Anatomi dan Fisiologi

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi

yang berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh

jaringan tubuh, mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme, dan

juga sebagai pertahanan tubuh terhadap virus atau bakteri. Istilah medis

yang berkaitan dengan darah diawali dengan kata hemo- atau hemato-

yang berasal dari bahasa Yunani haima yang berarti darah.

Darah manusia adalah cairan jaringan tubuh. Fungsi utamanya

adalah mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel-sel di seluruh tubuh.

Darah juga menyuplai jaringan tubuh dengan nutrisi, mengangkut zat-zat

sisa metabolisme, dan mengandung berbagai bahan penyusun sistem imun

yang bertujuan mempertahankan tubuh dari berbagai penyakit. Hormon-

hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah.

Darah manusia bewarna merah, antara merah terang apabila kaya

oksigen sampai merah tua apabila kekurangan oksigen. Warna merah pada

darah disebabkan oleh hemoglobin, protein pernapasan (respiratory

protein) yang mengandung besi dalam bentuk heme, yang merupakan

tempat terikatnya molekul-molekul oksigen. Darah adalah bagian terbesar

dari tubuh manusia, 70% tubuh manusia terdiri dari darah, darah memiliki

banyak fungsi didalam tubuh manusia, pada dasarnya bermanfaat untuk

mengatur suhu tubuh, mengedarkan oksigen, sistem kinerja darah

mengedarkan sari makanan dari tubuh dan mengedarkan hormon.

Page 5: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

11

Pada tubuh yang sehat atau orang dewasa terdapat darah sebanyak

kira-kira 1/13 dari berat badan atau kira-kira 4-5 liter. Keadaan jumlah

tersebut pada tiap-tiap orang tidak sama, bergantung pada umur,

pekerjaan, keadaan jantung atau pembuluh darah (Syaifuddin, 2006).

Darah terdiri dari 4 bagian utama yaitu plasma darah, sel darah

merah, sel darah putih dan keping darah.

1. Plasma Darah

Bagian 55% dari darah yang berupa cairan kekuningan dan

membentuk medium cairan darah disebut plasma darah. 90% bagian

plasma darah terdiri dari air, plasma darah ini memiliki fungsi

mengangkut sari makanan ke dalam sel dan membawa sisa

pembakaran dari sel ke tempat pembuangan, plasma darah ini juga

bermanfaat untuk menghasilkan zat antibodi untuk menjaga kekebalan

tubuh dari penyakit.

Bagian cairan darah yang membentuk sekitar 5% dari berat

badan, merupakan media sirkulasi elemen-elemen darah yang

membentuk sel darah merah, sel darah putih, dan sel pembeku darah

juga sebagai media transportasi bahan organik dan anorganik dari

suatu organ atau jaringan.

Zat-zat dalam plasma darah ada 6 macam, diantaranya yaitu

fibrinogen yang berguna dalam peristiwa pembekuan darah, garam-

garam mineral (garam kalsium, kalium, natrium dan lain-lain) yang

berguna dalam metabolisme dan juga mengadakan osmotik, protein

Page 6: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

12

darah (albumin, globulin) yang dapat meningkatkan viskositas darah

dan juga menimbulkan tekanan osmotik untuk memelihara

keseimbangan cairan dalam tubuh, zat makanan (asam amino, glukosa,

lemak, mineral, dan vitamin), hormon yaitu suatu zat yang dihasilkan

dari kelenjar tubuh, dan antibodi/antitoksin (Syaifuddin, 2006)

Gambar 1.1 Plasma darah

2. Sel Darah Merah

Sel darah merah (SDM) atau eritrosit adalah cakram bikonkaf

tidak berinti yang kira-kira berdiameter 8 µm, tebal bagian tepi 2µm

dan ketebalannya berkurang di bagian tengah menjadi hanya 1 mm

atau kurang, karena lunak dan lentur maka selama melewati

mikrosirkulasi sel-sel ini mengalami perubahan konfigurasi. Eritrosit

tidak mempunyai nukleus sel ataupun organela, dan tidak dianggap

sebagai sel dari segi biologi. Eritrosit mengandung hemoglobin dan

mengedarkan oksigen. Sel darah merah juga berperan dalam penentuan

golongan darah.

Page 7: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

13

Sel darah merah atau eritrosit adalah jenis sel darah yang paling

banyak dan berfungsi membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh

lewat darah dalam hewan bertulang belakang. Sel darah merah adalah

salah satu contoh sel yang tidak berinti. Sel darah merah berbentuk

pipih dan cekung pada bagian tengahnya, tidak memiliki inti, tidak

dapat menembus dinding kapiler darah dan berwarna kekuning-

kuningan. Pada orang dewasa sel darah merah berjumlah sekitar 5 juta

sel/mm³ darah pada laki-laki dan 4 juta sel/mm³ darah pada

perempuan. Pada orang dewasa sel darah merah dibentuk dalam

sumsum tulang pipih, sedangkan pada janin sel darah merah dibentuk

dalam hati dan limfa. Setelah berumur 120 hari, sel darah merah akan

mati dan diubah menjadi bilirubin atau zat warna empedu.

Sel darah merah mengandung hemoglobin, sel darah merah

dihasilkan dari limpa, hati, kura dan sumsum merah pada tulang pipih,

sel darah merah yang sudah rusak akan dibuang ke dalam hati.

Hemoglobin yang keluar dari eritrosit yang mati akan terurai

menjadi 2 zat yaitu hematin yang mengandung Fe yang berguna untuk

pembuatan eritrosit baru dan hemoglobin yaitu suatu zat yang terdapat

dalam eritrosit berguna untuk mengikat oksigen dan karbon dioksida.

Jumlah normal pada orang dewasa kira-kira 11,5-15 gr dalam 100 cc

darah. Normal Hb wanita 11,5 mg% dan Hb laki-laki 13,0 mg%

(Syaifuddin, 2006).

Page 8: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

14

Gambar 1.2 Sel Darah Merah

3. Sel Darah Putih

Sel darah putih atau leukosit adalah sel yang membentuk

komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh

melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem

kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat

bergerak secara amuboid (bentuk tidak tetap), dan dapat menembus

dinding kapiler/diapedesis. Normalnya kita memiliki 4x109 hingga

11x109 sel darah putih dalam satu liter darah manusia dewasa yang

sehat atau sekitar 7000-25000 sel per tetes. Dalam kasus leukimia,

jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes. Leukosit

bertanggung jawab terhadap sistem imun tubuh dan bertugas untuk

memusnahkan benda-benda yang dianggap asing dan berbahaya oleh

tubuh, misal virus atau bakteri. Leukosit bersifat amuboid atau tidak

memiliki bentuk yang tetap.

Fungsinya sebagai serdadu tubuh yaitu membunuh dan memakan

bibit penyakit/bakteri yang masuk ke dalam jaringan RES (sistem

Page 9: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

15

retikulo endotel) tempat pembiakannya di dalam limpa dan kelenjar

limfe, sebagai pengangkut yaitu mengangkut/membawa zat lemak dari

dinding usus melalui limpa terus ke pembuluh darah. Sel leukosit

disamping berada di pembuluh darah juga terdapat di seluruh jaringan

tubuh manusia. Pada kebanyakan penyakit disebabkan oleh masuknya

kuman/infeksi maka jumlah leukosit yang ada dalam darah akan lebih

banyak dari biasanya.

Hal ini disebabkan sel leukosit yang biasanya tinggal di dalam

kelenjar limfe, sekarang beredar di dalam darah untuk

mempertahankan tubuh dari serangan penyakit tersebut. Jika jumlah

leukosit dalam darah melebihi 10000/mm3 disebut leukositosis dan

kurang dari 6000/mm3 disebut leukopenia. (Syaifuddin, 2006)

Gambar 1.3 Sel Darah Putih

Gambar 1.4 Beberapa jenis sel darah putih

Page 10: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

16

Ada beberapa jenis sel darah putih, yaitu: basofil, eosinofil, sel

batang, sel segmen, limfosit, dan monosit.

Tipe Gambar Diagram

%

dalam

tubuh

manusia

Keterangan

Neutrofil

65%

Neutrofil berhubungan dengan

pertahanan tubuh terhadap infeksi

bakteri serta proses peradangan

kecil lainnya, serta biasanya juga

yang memberikan tanggapan

pertama terhadap infeksi bakteri;

aktivitas dan matinya neutrofil

dalam jumlah yang banyak

menyebabkan adanya nanah.

Eosinofil

4%

Eosinofil terutama berhubungan

dengan infeksi parasit, dengan

demikian meningkatnya eosinofil

menandakan banyaknya parasit.

Page 11: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

17

Basofil

<1%

Basofil terutama bertanggung

jawab untuk memberi reaksi alergi

dan antigen dengan jalan

mengeluarkan histamin kimia yang

menyebabkan peradangan.

Limfosit

25%

Limfosit lebih umum dalam sistem

limfa. Darah mempunyai tiga jenis

limfosit:

1. Sel B: Sel B membuat

antibodi yang mengikat

patogen lalu

menghancurkannya. (Sel B

tidak hanya membuat

antibodi yang dapat

mengikat patogen, tapi

setelah adanya serangan,

beberapa sel B akan

mempertahankan

kemampuannya dalam

menghasilkan antibodi

sebagai layanan sistem

Page 12: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

18

'memori'.)

2. Sel T: CD4+ (pembantu)

Sel T mengkoordinir

tanggapan ketahanan (yang

bertahan dalam infeksi

HIV) sarta penting untuk

menahan bakteri

intraseluler. CD8+

(sitotoksik) dapat

membunuh sel yang

terinfeksi virus.

3. Sel natural killer: Sel

pembunuh alami (natural

killer, NK) dapat

membunuh sel tubuh yang

tidak menunjukkan sinyal

bahwa dia tidak boleh

dibunuh karena telah

terinfeksi virus atau telah

menjadi kanker.

Page 13: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

19

Monosit

6%

Monosit membagi fungsi

"pembersih vakum" (fagositosis)

dari neutrofil, tetapi lebih jauh dia

hidup dengan tugas tambahan:

memberikan potongan patogen

kepada sel T sehingga patogen

tersebut dapat dihafal dan dibunuh,

atau dapat membuat tanggapan

antibodi untuk menjaga.

Makrofag

(lihat di

atas)

Monosit dikenal juga sebagai

makrofag setelah dia meninggalkan

aliran darah serta masuk ke dalam

jaringan.

4. Keping Darah

Keping darah, lempeng darah, trombosit atau platelet, adalah

fragmen sel yang tersirkulasi dalam darah yang terlibat dalam

mekanisme hemostatis tingkat sel yang menimbulkan pembekuan

darah (trombus). Disfungsi atau jumlah keping darah yang sedikit

dapat menyebabkan pendarahan, sedangkan jumlah yang tinggi dapat

meningkatkan risiko trombosis. Trombosit memiliki bentuk yang tidak

teratur, tidak berwarna, tidak berinti, berukuran lebih kecil dari

Page 14: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

20

eritrosit dan leukosit, dan mudah pecah bila tersentuh benda kasar.

Jumlah trombosit adalah 200000-300000 keping/mm³ darah.

Trombosit diproduksi di sumsum merah, keping darah berfungsi

dalam pembekuan darah, jika ada orang yang terkena demam berdarah,

maka jumlah trombosit ini akan semakin sedikit sehingga darah

semakin mengental dan menyebabkan kematian, oleh karena itu

penderita demam berdarah harus ditransfusi darah agar mendapat

pasokan trombosit yang banyak (Syaifuddin, 2006).

Gambar 1.5 Keping darah

Fungsi darah dalam metabolisme tubuh kita antara lain sebagai

alat pengangkut (pengedar), pengatur suhu tubuh dan pertahanan

tubuh. Peredaran Oksigen pada tubuh :

a. Oksigen diedarkan ke seluruh tubuh oleh sel darah merah.

b. Darah yang dipompa dari bilik kanan jantung menuju paru-paru

melepaskan CO2 dan mengambil O2 dibawa menuju serambi kiri.

c. O2 dari serambi kiri disalurkan ke bilik kiri

Page 15: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

21

d. Dari bilik kiri O2 dibawa ke seluruh tubuh oleh sel darah merah

untuk pembakaran (oksidasi)

e. Peredaran darah besar yaitu peredaran darah yang berasal dari

jantung membawa oksigen dan sari makanan ke seluruh tubuh dan

kembali ke jantung membawa karbondioksida.

f. Peredaran darah kecil yaitu peredaran darah dari jantung

membawa karbondioksida menuju paru-paru untuk dilepas dan

mengambil oksigen dibawa ke jantung.

Jadi kesimpulannya, fungsi darah adalah mengedarkan sari

makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah,

mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh

yang dilakukan oleh plasma darah, karbondioksida dikeluarkan melalui

paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal, mengedarkan hormon yang

dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh

plasma darah, mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan

oleh sel-sel darah merah, membunuh kuman yang masuk ke dalam

tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih, menutup luka yang

dilakukan oleh keping-keping darah, dan menjaga kestabilan suhu

tubuh (Guyton, 1995).

D. Etiologi dan Predisposisi

Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor

predisposisi yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu faktor genetik :

Page 16: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

22

virus tertentu menyebabkan terjadinya perubahan struktur gen (Tcell

Leukemia–Lhymphoma Virus/ HLTV), radiasi, obat-obat imunosupresif,

obat-obat kardiogenik seperti diethylstilbestrol, faktor herediter, misalnya

pada kembar monozigot, serta kelainan kromosom, misalnya pada down

sindrom (Suriadi, 2001).

Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih. Penyebab dari

sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui. Pemaparan terhadap

penyinaran (radiasi) dan bahan kimia tertentu (misalnya benzena) dan

pemakaian obat antikanker, meningkatkan resiko terjadinya leukemia.

Orang yang memiliki kelainan genetik tertentu (misalnya sindroma Down

dan sindroma Fanconi), juga lebih peka terhadap leukemia.

Faktor yang ikut berperan yaitu : virus onkogenik yang memiliki

struktur antigen tertentu, predisposisi genetik yang digabungkan dengan

inisiator (mutasi) baik yang diketahui maupun tidak, abnormalitas

kromosom dan hereditas, faktor eksogen, seperti sinar X, sinar radioaktif,

hormon, bahan kimia dan infeksi, faktor endogen, seperti ras (orang

Yahudi), serta riwayat penyakit yang berkaitan dengan hematopoisis

(pembentukan sel darah), seperti penyakit Hodgkin, meiloma multiple,

polisitemia vera, dan anemia siderobastik (Ngastiyah, 1997).

Berdasarkan sumber lainnya, terdapat etiologi lain, yaitu : obat-

obat imunosupresif, obat karsinogenetik dan kelainan kromosom

(Mastriyani, 2007).

Page 17: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

23

E. Patofisiologi

Leukemia adalah jenis gangguan pada sistem hematopoietik yang

total dan terkait dengan sumsum tulang dan pembuluh limfe ditandai

dengan tidak terkendalinya proliferasi dari leukemia dan prosedurnya.

Sejumlah besar sel pertama menggumpal pada tempat asalnya

(granulosit dalam sumsum tulang, limfosit di dalam limfe node) dan

menyebar ke organ hematopoetik dan berlanjut ke organ yang lebih besar

(splenomegali, hepatomegali). Proliferasi dari satu jenis sel sering

mengganggu produksi normal sel hematopoetik lainnya dan mengarah ke

pengembangan/pembelahan sel yang cepat dan ke sitopenias (penurunan

jumlah). Pembelahan dari sel darah putih mengakibatkan menurunnya

immunocompetence dengan meningkatnya kemungkinan terjadi infeksi.

(Long, 1996).

Jika penyebab leukemia adalah virus, maka virus tersebut akan

mudah masuk ke dalam tubuh manusia, jika struktur antigen virus sesuai

dengan struktur antigen manusia. Begitu juga sebaliknya, bila tidak sesuai

maka akan ditolak oleh tubuh. Stuktur antigen manusia terbentuk oleh

struktur antigen dari berbagai alat tubuh terutama kulit dan selaput lendir

yang terletak dipermukaan tubuh. Istilah HL–A (Human Leucocyte Lotus-

A) antigen terhadap jaringan telah ditetapkan (WHO). Sistem HL–A

individu ini diturunkan menurut hukum genetika, sehingga adanya peranan

faktor ras dan keluarga dalam etiologi leukemia tidak dapat diabaikan

(Ngastiyah, 1997).

Page 18: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

24

Menurut Suriadi, 2001, prosesnya meliputi: normalnya tulang

marrow diganti dengan tumor yang malignan, imaturnya sel blast. Adanya

proliferasi sel blast, produksi eritrosit dan platelet terganggu sehingga akan

menimbulkan anemia dan trombositopenia, sistem retikuloendotelial akan

terpengaruh dan menyebabkan gangguan sistem pertahanan tubuh dan

mudah mengalami infeksi, manifestasi akan tampak pada gambaran

gagalnya bone marrow dan infiltrasi organ, sistem saraf pusat. Gangguan

pada nutrisi dan metabolisme. Depresi sumsum tulang yang akan

berdampak pada penurunan leukosit, eritrosit, faktor pembekuan dan

peningkatan tekanan jaringan, dan adanya infiltrasi pada ekstra medular

akan berakibat terjadinya pembesaran hati, limfe, nodus limfe, dan nyeri

persendian.

Leukimia adalah penyakit kanker jaringan yang menghasilkan

imatur atau abnormal dalam jumlah berlebihan dan menyusup ke dalam

berbagai organ tubuh. Sel-sel leukemik menyusup ke dalam sumsum

tulang, mengganti unsur-unsur sel yang normal. Akibatnya, timbul anemia

dan dihasilkan eritrosit dalam jumlah yang tidak mencukupi. Timbul

perdarahan akibat menurunnya jumlah trombosit yang bersirkulasi. Inflasi

juga terjadi lebih sering karena berkurangnya jumlah leukosit. Penyusupan

sel-sel leukemik ke dalam semua organ-organ vital menimbulkan

hepatomegali, splenomegali dan limfadenopati.

Page 19: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

25

Timbul disfungsi sumsum tulang, menyebabkan turunnya jumlah

eritrosit, neutrofil dan trombosit. Sel-sel leukemik menyusupi limfonodus,

limfa, hati, tulang, dan SPP (Betz, 2002).

Di semua tipe leukimia, sel yang beproliferasi dapat menekan

produksi dan elemen di darah yang menyusup sumsum tulang dengan

berlomba-lomba untuk menghilangkan sel normal yang berfungsi sebagai

nutrisi untuk metabolisme. Tanda dan gejala dari leukimia merupakan

hasil dari infiltrasi sumsum tulang, dengan 3 manifestasi yaitu anemia dan

penurunan RBCs, infeksi dari neutropenia, dan pendarahan karena

produksi platelet yang menurun. Invasi sel leukimia yang berangsur-

angsur pada sumsum menimbulkan kelemahan pada tulang dan cenderung

terjadi fraktur, sehingga menimbullkan nyeri.

Ginjal, hati, dan kelenjar limfe mengalami pembesaran dan

akhirnya fibrosis, leukimia juga berpengaruh pada SSP dimana terjadi

peningkatan tekanan intra kranial sehingga menyebabkan nyeri pada

kepala, letargi, papil edema, penurunan kesadaran dan kaku duduk (Wong,

2000).

F. Manifestasi Klinis

Manifestasi klinik yang sering dijumpai pada penyakit leukemia

adalah sebagai berikut : kepucatan akibat anemia, infeksi berulang akibat

penurunan sel darah putih, nyeri tulang akibat penumpukan sel-sel

sumsum tulang yang mengakibatkan peningkatan tekanan dan kematian

Page 20: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

26

sel, limpadenopati, splenomegali,dan hepatomegali akibat infiltrasi sel

leukemik ke organ-organ limfosit tersebut, adanya penurunan BB akibat

berkurangnya nafsu makan dan peningkatan kalori oleh sel-sel neoplastik

(Price, 1999).

Tanda-tandanya meliputi : kelelahan, malaise, kelemahan otot,

palpitasi, takikardi, diare, nyeri tekan, feses hitam, penurunan haluaran

urin, perasaan tidak berdaya, menarik diri, takut, ansietas, anoreksia,

muntah, disfagia, disorientasi, parestesia, nyeri abnormal, nafas pendek,

gangguan penglihatan, pendarahan spontan, demam, infeksi, kemerahan,

purpura dan pembesaran pada nodus limfe (Mastriyani, 2007).

G. Penatalaksanaan

1. Penatalaksanaan Keperawatan

Dalam keperawatan penanganan yang dapat dilakukan

meliputi: meminimalkan prosedur invasive untuk mengurangi risiko

terjadi infeksi, menganjurkan kepada ibu untuk memberikan makanan

yang disukai dan tidak bertentangan dengan indikasi, menjaga

kebersihan mulut dengan menggosok gigi, menjelaskan secara singkat

akan pentingnya nutrisi untuk membantu proses penyembuhan

penyakit, menganjurkan pada keluarga untuk meningkatkan nutrisi

tinggi protein dan kalori, menganjurkan keluarga untuk menyediakan

lingkungan rumah yang baik, agar tidak terjadi cedera, menjelaskan

pada orang tua pentingnya menjaga kesehatan anak, karena pada

Page 21: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

27

penyakit leukimia mudah terjadi infeksi. Di samping itu penting untuk

menjelaskan bahwa ALL merupakan penyakit kanker darah yang

disebabkan oleh virus dan membutuhkan kemoterapi untuk menekan

sel-sel kanker dalam tubuh, mengajarkan untuk menggunakan sikat

gigi dengan bulu halus untuk mencegah trauma

2. Penatalaksanaan Medis

Protokol pengobatan bervariasi sesuai jenis leukemia dan jenis

obat yang diberikan pada anak. Proses induksi remisi pada anak terdiri

dari tiga fase : induksi, konsolidasi, dan rumatan. Selama fase induksi

(kira-kira 3 sampai 6 minggu) anak menerima berbagai agens

kemoterapeutik untuk menimbulkan remisi. Periode intensif

diperpanjang 2 sampai 3 minggu selama fase konsolidasi untuk

memberantas keterlibatan sistem saraf pusat dan organ vital lain.

Terapi rumatan diberikan selama beberapa tahun setelah diagnosis

untuk memperpanjang remisi. Beberapa obat yang dipakai untuk

leukemia anak-anak adalah prednison (antiinflamasi), vinkristin

(antineoplastik), asparaginase (menurunkan kadar asparagin (asam

amino untuk pertumbuhan tumor), metotreksat (antimetabolit),

merkaptopurin, sitarabin (menginduksi remisi pada pasien dengan

leukemia granulositik akut), alopurinol, siklofosfamid (antitumor

kuat), dan daunorubisin (menghambat pembelahan sel selama

pengobatan leukemia akut) (Betz, 2002).

Page 22: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

28

Pengobatan yang dilakukan antara lain :

1. Pelaksanaan Kemoterapi, ada 3 fase yaitu :

a. Fase Induksi

Dimulai 4-6 minggu setelah diagnosa ditegakkan. Pada fase ini

diberikan terapi kortikosteroid (prednison), vincristin, dan L –

asparginase, dinyatakan berhasil jika tanda – tanda penyakit

berkurang atau tidak ada dan dalam sumsum tulang ditemukan

jumlah sel muda kurang dari 5%.

b. Fase Profilasis SSP

Diberikan terapi methotrexate, cytarabine, dan hydrocotison

melalui intrathecal untuk mencegah invasi sel leukimia ke otak,

diberi apabila pasien mengalami gangguan SSP.

c. Konsolidasi

Kombinasi pengobatan dilakukan untuk mempertahankan limesis

dan mengurangi sel-sel leukimia yang beredar dalam tubuh. Jika

terjadi supresi sumsum tulang, maka pengobatan dihentikan atau

dosis dikurangi (Arief, 2005).

2. Transfusi untuk mengatasi anemia

3. Pencangkokan sumsum tulang (Price, 1999)

4. Beberapa obatnya antara lain :

a. Prednison :untuk efek antiflamsi

b. Vinkristin (oncovin) :menghambat asparagin (asam amino

untuk pertumbuhan tumor).

Page 23: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

29

c. Metotreksat (amethopterin) :menghalangi metabolisme asam

folat (untuk pembelahan sel)

d. Merkaptopurin (purinetol) :menghalangi sintesis asam nukleat

e. Sitarabin :supresan sumsum tulang, harus

diawasi

f. Alopurinol (zyloprim) :menghambat produksi asam yrat

g. Siklofosfamit (cytoxan)

h. Daunorubisin :menghambat pembelahan sel

(Betz, 2002)

H. Pengkajian Fokus

1. Demografi

a. Usia : terjadi pada anak berusia dibawah 15 tahun dengan

insidensi tertinggi pada umur 4 tahun

b. Jenis kelamin : laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan

c. Ras : pada kasus tertentu lebih banyak pada anak kulit

putih

d. Lingkungan : banyak terpapar pada zat radioaktif dan bahan

kimia

2. Riwayat Kesehatan

a. Riwayat Penyakit Dahulu

- Riwayat kelainan kromosom (sindrom down)

- Riwayat infeksi

Page 24: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

30

b. Riwayat Penyakit Keluarga

- Faktor ras, keluarga dan genetika

3. Data fokus

a. Aktivitas

Kelelahan, malaise, kelemahan otot dan somnolen

b. Sirkulasi

Palpitasi, takhikardi, membran mukosa pucat

c. Eliminasi

Diare, nyeri tekan perianal, darah pada urin, penurunan haluan urin

dan feses hitam

d. Integritas Ego

Perasaan tidak berdaya, depresi, menarik diri, ansietas dan takut

e. Makanan / cairan

Anoreksia, muntah, BB turun, distensi abnormal, disfagia dan

perubahan rasa

f. Neurosensori

Disorientasi, pusing, parestesi dan kesemutan

g. Nyeri

Nyeri abdomen, sakit kepala, nyeri sendi dan kram otot

h. Pernafasan

Nafas pendek dengan kerja minimal, dypsnea, batuk, ronkhi dan

penurunan bunyi nafas

Page 25: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

31

i. Keamanan

Pendarahan tak terkontrol, demam, purpura, pendarahan gusi,

pembesaran nodus limfe, limfa atau hati

j. Seksualitas

Perubahan libido, aliran menstruasi

4. Pemeriksaan fisik

a. Palpitasi, mukosa pucat

b. Penurunan BB

c. Penurunan bunyi usus

d. Splenomegali, hepatomegali

e. Penurunan kesadaran

f. Nyeri abdomen, nyeri sendi

g. Pendarahan spontan

h. Purpura, kemerahan

5. Pemeriksaan penunjang

a. Hitung darah lengkap

Hitung darah lengkap complete blood cell (CBC). Anak dengan

CBC kurang dari 10.000/mm3 saat didiagnosis memiliki memiliki

prognosis paling baik, jumlah leukosit lebih dari 50.000/mm3

adalah tanda prognosis kurang baik pada anak sembarang umur.

- Hemoglobin : kurang dari 10 gr/100ml

- Retikulosit : jumlah biasanya rendah

- Trombosit : <50.000/mm

Page 26: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

32

- SDP : >50.000/cm dengan peningkatan SDP

immatur

b. PTT : memanjang

c. Asam urat serum : mungkin meningkat

d. Copper serum : meningkat

e. Zink serum : menurun

(Doengoes, 1999)

Pemeriksaan lainnya yaitu: pungsi lumbal untuk mengkaji

keterlibatan susunan saraf pusat, foto thoraks untuk mendeteksi

keterlibatan mediastinum, aspirasi sumsum tulang. ditemukannya

25% sel blast memperkuat diagnosis, pemindaian tulang atau

survei kerangka untuk mengkaji keterlibatan tulang, pemindaian

ginjal, hati, limpa untuk mengkaji infiltrat leukemik, jumlah

trombosit menunjukkan kapasitas pembekuan (Betz, 2002).

Page 27: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

33

I. Pathways Keperawatan

Perlawanan dari tubuh

hipertermi

kemoterapi

Efek terapi

mual

Anoreksia, muntah

Resiko perubahan nutrisi :

kurang dari kebutuhan

Keluaran yang

berlebihan

Resiko kekurangan

volume

Kompensasi tubuh

alopesia stomatitis

Gg citra tubuh

Perubahan membran mukosa

oral

Disfungsi sumsum tulang

Menurunkan trombosit

Produksi platelet menurun

trombositopenia

Resiko terjadi pendarahan

Menurunkan neutrofil

neutropenia

Menurunkan sistem

pertahanan tubuh sekunder

Resiko tinggi infeksi

Menurunkan eritrosit

eritropeni

Hb menurun

Suplai O2 dlm darah menurun

anemia

Pucat

kelelahan

Menumpuk di sumsum tulang

Infiltrasi ke organ2 limfoid

pembesaran

Nyeri tulang

Gangguan rasa nyaman : nyeri

Splenomegali, hepatomegali, limfadenopati

Sel normal kurang nutrisi

Penurunan BB

Peningkatan laju

metabolik

malaise

Kelemahan umum

Intoleransi aktivitas

kelelahan

Peningkatan konsumsi kalori

Sel neoplastik cepat membelah

Sel-sel leukemik Perawatan di rumah

Kurang informasi

Kurang pengetahuan ttg penyakit prognosis

dan perawatan

Faktor etiologi: virus, abnormalitas kromosom, sinar

radioaktif & sinar-X, bahan kimia, infeksi

Leukosit immatur yg berlebihan

Menekan produksi elemen darah yg normal

leukimia

Page 28: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

34

Page 29: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

35

J. Fokus Intervensi dan Rasional

Menurut Wong, 2000, diagnosa pada anak dengan leukemia adalah :

1. Resiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan

tubuh

Tujuan : Anak tidak mengalami gejala-gejala infeksi

Kriteria Hasil : Tidak ada tanda-tanda infeksi, seperti peningkatan

suhu tubuh

Intervensi:

a. Pantau suhu dengan teliti

Rasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksi

b. Tempatkan anak dalam ruangan khusus

Rasional : untuk meminimalkan terpaparnya anak dari sumber

infeksi

c. Anjurkan semua pengunjung dan staf rumah sakit untuk

menggunakan teknik mencuci tangan dengan baik

Rasional : untuk meminimalkan pajanan pada organisme infektif

d. Gunakan teknik aseptik yang cermat untuk semua prosedur

invasif

Rasional : untuk mencegah kontaminasi silang/menurunkan

resiko infeksi

e. Evaluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat munculnya

infeksi seperti tempat penusukan jarum, ulserasi mukosa, dan

masalah gigi

Page 30: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

36

Rasional : untuk intervensi dini penanganan infeksi

f. Inspeksi membran mukosa mulut. Bersihkan mulut dengan baik

Rasional : rongga mulut adalah medium yang baik untuk

pertumbuhan organisme

g. Berikan periode istirahat tanpa gangguan

Rasional : menambah energi untuk penyembuhan dan regenerasi

seluler

h. Berikan diet lengkap nutrisi sesuai usia

Rasional : untuk mendukung pertahanan alami tubuh

i. Berikan antibiotik sesuai ketentuan

Rasional : sebagai profilaktik atau mengobati infeksi khusus

2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan akibat anemia

Tujuan : Terjadi peningkatan toleransi aktifitas

Kriteria Hasil : Klien dapat melakukan aktivitas secara mandiri

dengan bertahap

Intervensi:

a. Evaluasi laporan kelemahan, perhatikan ketidakmampuan untuk

berpartisipasi dala aktifitas sehari-hari

Rasional : menentukan derajat dan efek ketidakmampuan

b. Berikan lingkungan tenang dan perlu istirahat tanpa gangguan

Rasional : menghemat energi untuk aktifitas dan regenerasi

seluler atau penyambungan jaringan

Page 31: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

37

c. Kaji kemampuan untuk berpartisipasi pada aktifitas yang

diinginkan atau dibutuhkan

Rasional : mengidentifikasi kebutuhan individual dan membantu

pemilihan intervensi

d. Berikan bantuan dalam aktifitas sehari-hari dan ambulasi

Rasional : memaksimalkan sediaan energi untuk tugas perawatan

diri

3. Resiko terhadap cedera : perdarahan yang berhubungan dengan

penurunan jumlah trombosit

Tujuan : Klien tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan

Kriteria Hasil : Hb normal, tidak ada penurunan energi

Intervensi :

a. Gunakan semua tindakan untuk mencegah perdarahan khususnya

pada daerah ekimosis

Rasional : karena perdarahan memperberat kondisi anak dengan

adanya anemia

b. Cegah ulserasi oral dan rektal

Rasional : karena kulit yang luka cenderung untuk berdarah

c. Gunakan jarum yang kecil pada saat melakukan injeksi

Rasional : untuk mencegah perdarahan

d. Gunakan sikat gigi yang lunak dan lembut

Rasional : untuk mencegah perdarahan

Page 32: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

38

e. Laporkan setiap tanda-tanda perdarahan (tekanan darah menurun,

denyut nadi cepat, dan pucat)

Rasional : untuk memberikan intervensi dini dalam mengatasi

perdarahan

f. Hindari obat-obat yang mengandung aspirin

Rasional : aspirin mempengaruhi fungsi trombosit

g. Ajarkan orang tua dan anak yang lebih besar ntuk mengontrol

perdarahan hidung

Rasional : untuk mencegah perdarahan

4. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan mual

dan muntah

Tujuan :

- Tidak terjadi kekurangan volume cairan

- Pasien tidak mengalami mual dan muntah

Kriteria Hasil : Muntah dapat teratasi, masukan cairan cukup

Intervensi :

a. Berikan antiemetik awal sebelum dimulainya kemoterapi

Rasional : untuk mencegah mual dan muntah

b. Berikan antiemetik secara teratur pada waktu dan program

kemoterapi

Rasional : untuk mencegah episode berulang

c. Kaji respon anak terhadap antiemetik

Page 33: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

39

Rasional : karena tidak ada obat antiemetik yang secara umum

berhasil

d. Hindari memberikan makanan yang beraroma menyengat

Rasional : bau yang menyengat dapat menimbulkan mual dan

muntah

e. Anjurkan makan dalam porsi kecil tapi sering

Rasional : karena jumlah kecil biasanya ditoleransi dengan baik

f. Berikan cairan intravena sesuai ketentuan

Rasional : untuk mempertahankan hidrasi

5. Perubahan membran mukosa mulut : stomatitis yang berhubungan

dengan efek samping agen kemoterapi

Tujuan : Pasien tidak mengalami mukositis oral

Kriteria Hasil : Tidak ada stomatitis, membran mukosa lembab

Intervensi :

a. Inspeksi mulut setiap hari untuk adanya ulkus oral

Rasional : untuk mendapatkan tindakan yang segera

b. Hindari mengukur suhu oral

Rasional : untuk mencegah trauma

c. Gunakan sikat gigi berbulu lembut, aplikator berujung kapas,

atau jari yang dibalut kasa

Rasional : untuk menghindari trauma

Page 34: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

40

d. Berikan pencucian mulut yang sering dengan cairan salin normal

atau tanpa larutan bikarbonat

Rasional : untuk menuingkatkan penyembuhan

e. Gunakan pelembab bibir

Rasional : untuk menjaga agar bibir tetap lembab dan mencegah

pecah-pecah (fisura)

f. Hindari penggunaan larutan lidokain pada anak kecil

Rasional : karena bila digunakan pada faring, dapat menekan

refleks muntah yang mengakibatkan resiko aspirasi dan dapat

menyebabkan kejang

g. Berikan diet cair, lembut dan lunak

Rasional : agar makanan yang masuk dapat ditoleransi anak

h. Inspeksi mulut setiap hari

Rasional : untuk mendeteksi kemungkinan infeksi

i. Dorong masukan cairan dengan menggunakan sedotan

Rasional : untuk membantu melewati area nyeri

j. Hindari penggunaa swab gliserin, hidrogen peroksida dan susu

magnesia

Rasional : dapat mengiritasi jaringan yang luka dan dapat

membusukkan gigi, memperlambat penyembuhan dengan

memecah protein dan dapat mengeringkan mukosa

k. Berikan obat-obat anti infeksi sesuai ketentuan

Rasional : untuk mencegah atau mengatasi mukositis

Page 35: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

41

l. Berikan analgetik

Rasional : untuk mengendalikan nyeri

6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan

dengan anoreksia, malaise, mual dan muntah, efek samping

kemoterapi dan atau stomatitis

Tujuan : Pasien mendapat nutrisi yang adekuat

Kriteria Hasil : Tidak ada penurunan BB, nafsu makan baik, tidak

mengalami mual dan muntah

Intervensi :

a. Dorong orang tua untuk tetap rileks pada saat anak makan

Rasional : jelaskan bahwa hilangnya nafsu makan adalah akibat

langsung dari mual dan muntah serta kemoterapi

b. Izinkan anak memakan semua makanan yang dapat ditoleransi,

rencanakan untuk memperbaiki kualitas gizi pada saat selera

makan anak meningkat

Rasional : untuk mempertahankan nutrisi yang optimal

c. Berikan makanan yang disertai suplemen nutrisi gizi, seperti susu

bubuk atau suplemen yang dijual bebas

Rasional : untuk memaksimalkan kualitas intake nutrisi

d. Izinkan anak untuk terlibat dalam persiapan dan pemilihan

makanan

Rasional : untuk mendorong agar anak mau makan

Page 36: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

42

e. Dorong masukan nutrisi dengan jumlah sedikit tapi sering

Rasional : karena jumlah yang kecil biasanya ditoleransi dengan

baik

f. Dorong pasien untuk makan diet tinggi kalori kaya nutrien

Rasional : kebutuhan jaringan metabolik ditingkatkan begitu juga

cairan untuk menghilangkan produk sisa suplemen dapat

memainkan peranan penting dalam mempertahankan masukan

kalori dan protein yang adekuat

g. Timbang BB, ukur TB dan ketebalan lipatan kulit trisep

Rasional : membantu dalam mengidentifikasi malnutrisi protein

kalori, khususnya bila BB dan pengukuran antropometri kurang

dari normal

7. Gangguan rasa nyaman : nyeri yang berhubungan dengan efek

fisiologis dari leukemia, penekanan pada sumsum tulang

Tujuan : Pasien tidak mengalami nyeri atau nyeri menurun sampai

tingkat yang dapat diterima anak

Kriteria Hasil : Skala nyeri berkurang, ekspresi rileks

Intervensi :

a. Kaji tingkat nyeri dengan skala 0 sampai 5

Rasional : informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi

kebutuhan atau keefektifan intervensi

Page 37: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

43

b. Jika mungkin, gunakan prosedur-prosedur (misal pemantauan

suhu non invasif, alat akses vena)

Rasional : untuk meminimalkan rasa tidak aman

c. Evaluasi efektifitas penghilang nyeri dengan derajat kesadaran

dan sedasi

Rasional : untuk menentukan kebutuhan perubahan dosis. Waktu

pemberian atau obat

d. Lakukan teknik pengurangan nyeri non farmakologis yang tepat

Rasional : sebagai analgetik tambahan

e. Berikan obat-obat anti nyeri secara teratur

Rasional : untuk mencegah kambuhnya nyeri

8. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan alopesia atau perubahan

cepat pada penampilan.

Tujuan : Pasien atau keluarga menunjukkan perilaku koping positif

Kriteri Hasil : Rasa percaya diri klien meningkat

Intervensi :

a. Dorong anak untuk memilih wig (anak perempuan) yang serupa

gaya dan warna rambut anak sebelum rambut mulai rontok

Rasional : untuk membantu mengembangkan penyesuaian

rambut terhadap kerontokan rambut

b. Berikan penutup kepala yang adekuat selama pemajanan pada

sinar matahari, angin atau dingin

Page 38: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

44

Rasional : karena hilangnya perlindungan rambut

c. Anjurkan untuk menjaga agar rambut yang tipis itu tetap bersih,

pendek dan halus

Rasional : untuk menyamarkan kebotakan parsial

d. Jelaskan bahwa rambut mulai tumbuh dalam 3 hingga 6 bulan

dan mungkin warna atau teksturnya agak berbeda

Rasional : untuk menyiapkan anak dan keluarga terhadap

perubahan penampilan rambut baru

e. Dorong hygiene, berdan, dan alat alat yang sesuai dengan jenis

kelamin , misalnya wig, skarf, topi, tata rias, dan pakaian yang

menarik

Rasional : untuk meningkatkan penampilan

9. Hipertermi berhubungan dengan efek dari pengobatan kemoterapi.

Tujuan : Suhu tubuh klien dapat normal

Kriteria Hasil : Suhu tubuh normal (36-37oC), klien tidak gelisah

Intervensi :

a. Kaji tanda-tanda vital

Rasional : mangobservasi kondisi klien, menentukan intervensi

uang sesuai

b. Beri kompres pada lipatan ketiak dan paha

Page 39: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

45

Rasional : pada lipatan ketiak dan paha terdapat banyak

pembuluh darah sehingga dapat dengan cepat menurunkan suhu

tubuh

c. Anjurkan keluarga untuk menggunakan klien pakaian yang dapat

menyerap keringat

Rasional : mengeluarkan panas dari dalam tubuh

d. Kolaborasi dalam pemberian obat antipiretik

Rasional : menurunkan suhu tubuh dengan bantuan obat

10. Kurang pengetahuan tentang penyakit, prognosis, dan perawatan

berhubungan dengan kurang informasi.

Tujuan : Keluarga dapat memahami tentang penyakit, prognosis, dan

perawatan anak dengan leukemia

Kriteria Hasil : Keluarga dapat menjelaskan ulang

Intervensi :

a. Jelaskan secara singkat akan pentingnya nutrisi untuk membantu

proses penyembuhan penyakit

Rasional : nutrisi yang baik dapat menjaga daya tahan tubuh

b. Anjurkan pada keluarga untuk meningkatkan nutrisi tinggi

protein dan kalori

Rasional : protein baik untuk menjaga kesehatan

c. Anjurkan keluarga untuk menyediakan lingkungan rumah yang

baik

Page 40: BAB II KONSEP DASAR A. Pengertian - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/103/jtptunimus-gdl-novianariz... · hormon dari sistem endokrin juga diedarkan melalui darah

46

Rasional : mengurangi risiko terjadi cedera dan trauma

d. Jelaskan pada orang tua pentingnya menjaga kesehatan anak,

karena pada penyakit leukimia mudah terjadi infeksi

Rasional : anak dengan leukimia mudah terserang penyakit

e. Jelaskan bahwa ALL merupakan penyakit kanker darah yang

disebabkan oleh virus dan membutukkan kemoterapi

Rasional : leukimia memelukan kemoterapi untuk menekan sel-

sel kanker