bab ii kista radikuler
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
1/15
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi Kista
Kista adalah rongga patologik yang dibatasi oleh epitelium.1,6 Kista berisi
cairan atau setengah cairan yang bukan berasal dari akumulasi pus maupun
darah.7,10 Lapisan epitelium itu sendiri dikelilingi oleh jaringan ikat fibrokolagen11
2.1.2 Gambaran Secara Umum
Kista rahang merupakan kista yang paling sering ditemukan dibandingkan
kista tulang lainnya, karena banyaknya sisa epitel yang tertinggal pada jaringan
setelah pembentukan gigi. Menurut !" #1$$%& kista rahang terbagi menjadi dua
kelompok besar yaitu kista odontogenik dan kista non'odontogenik 17
Mayoritas kista berukuran kecil dan tidak menyebabkan pembengkakan di
permukaan jaringan.6
(pabila tidak ada infeksi, maka secara klinis
pembesarannya minimal dan berbatas jelas. )embesaran kista dapat menyebabkanasimetri *ajah, pergeseran gigi dan perubahan oklusi, hilangnya gigi yang
berhubungan atau gigi tetangga, serta pergeseran gigi tiruan. Kista yang terletak di
dekat permukaan dan telah meluas ke dalam jaringan lunak, sering terlihat
ber*arna biru terang dan membran mukosa yang menutupi sangat tipis.1+
Kista dilihat dari gambaran radiografik menunjukkan lapisan tipis radioopak
yang mengelilingi bulatan radiolusensi.1, 16 -amun dapat terjadi kalsifikasi
distrofik pada kista yang sudah lama berkembang, sehingga menyebabkan
gambaran kista tidak sepenuhnya radiolusensi pada struktur internalnya.16 Kista
dapat berbentuk unilokular dan multilokular.1,16
Kista dapat terletak seluruhnya di dalam jaringan lunak atau di antara tulang atau
juga di atas permukaan tulang. Kista yang terletak pada tulang rahang
kemungkinan epitelnya berasal dari epitel odontogenik, misalnya dari sisa dental
lamina atau organ email.
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
2/15
ambar 1 )roses )erkembangan Kista
ambar 1 menunjukkan bah*a perkembangan kista dimulai dan dilanjutkan
oleh stimulasi sitokin terhadap sisa'sisa epitel dan ditambah dengan produk'
produk central cellular breakdown yang menghasilkan solusi hiperaluminal
sehingga menyebabkan fluid transudate dan kista yang semakin membesar./
abel 1.
)ersentase
Kejadian
Kista ahang
Meskipun
patogenesis
dari kista'
kista ini
masih belum
banyak dimengerti, namun kista'kista tersebut dibagi ke dalam dua kelompok
besar berdasarkan dugaan asal dinding epitelnya.
a. Kista "dontogenik
2inding epitelnya berasal dari sisa'sisa epitel organ pembentuk gigi.1
(danya proliferasi dan degenerasi kistik dari epitel odontogenik dapatmenimbulkan kista odontogenik.
3erdasarkan etiologinya, kista ini dapat
Kista "dontogenik #$04& Kista -on "dontogenik #104&
Kista adikuler 60'74 Kista -asopalatinus '104
Kista 2entrigerous 10'14 Kista -onodontogenik lainnya 14
Keratosis "dontogenik '104 )rimary cyst bone
Kista )aradental 5'4
Kista ingia 14
)eriodontal Lateral
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
3/15
dibagi lagi menjadi tipe developmental dan inflammatory.1
b. Kista -onodontogenik
2inding kista berasal dari sumber'sumber selain organ pembentuk gigi.
Kelompok ini meliputi lesi'lesi yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai
kista fisural yang dianggap berasal dari epitel yang membatasi proses
embrionik pembentukan *ajah.1
2.2 KISTA ODONTOGENIK
2.2.1 Definisi
Kista odontogenik adalah kista yang berasal dari sisa'sisa epitelium
pembentuk gigi #epitelium odontogenik&. 8eperti kista lainnya, kista odontogenik
dapat mengandung cairan, gas atau material semisolid.15
Kista odontogenik disubklasifikasikan menjadi kista yang berasal dari
developmental atau inflammatory. Kista developmental yakni kista yang tidak
diketahui penyebabnya, namun tidak terlihat sebagai hasil reaksi inflamasi.
8edangkan kista inflammatory merupakan kista yang terjadi karena inflamasi.1
2.2.2 Etioo!i
(da tiga macam sisa jaringan yang masing'masing berperan sebagai asal'
muasal kista odontogenik 15 9
1. The epithelial rests or glands of Serres yang tersisa setelah terputusnya
dental lamina. :ni merupakan penyebab odontogenik keratosis. 8elain itu,
juga dapat menjadi penyebab beberapa kista gingial dan periodontal
lateral developmental .
%. ;mail epitelium tereduksi yang berasal dari organ email dan selubung gigi
yang belum erupsi namun telah terbentuk sempurna. Kista dentigerous
#folikular& dan kista erupsi berasal dari jaringan ini.
3. The rests of Malassez yang terbentuk melalui fragmentasi dari epithelial
root selubung Hertwig .
2.2." Kasifi#asi
Klasifikasi kista odontogenik menurut !" tahun 1$$%1,7
Developmental
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
4/15
• Kista dentigerous
• Kista erupsi
• Kista odontogenik keratosis
• Kista orthokeratinisasi odontogenik
• Kista gingival alveolar! pada "ayi
• Kista gingival pada dewasa
• Kista lateral periodontal #al$ifying odontogeni$ $yst
• Kista glandular odontogenik
%nflammatory
• Kista periapikal #radikular&
• Kista residual periapi$al #radikular&
• &u$$al "ifur$ation $yst
2.2.$ Gambaran Secara Umum
Menurut
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
5/15
baru lebih cepat dibandingkan proses resorpsinya, hal inilah yang terjadi selama
perluasan lesi.%
2." KISTA %ADIKU&E%
2.".1 Definisi
Kista radikular adalah kista odontogenik yang paling sering ditemukan pada
rahang. Kista tersebut sering ditemukan secara kebetulan dalam pemeriksaan
radiologis rutin karena biasanya kecil dan tanpa gejala, kecuali bila besar atau
terjadi infeksi sekunder. Kista radikular, yang disebut juga dengan kista periapikal
biasanya terbentuk pada apeks gigi non ital.
Kista radikular lebih sering terjadi di maksila dengan gigi insisif lateral
sebagai gigi yang paling sering terkena, sedangkan di mandibula kista ini banyak
terjadi pada gigi posterior. :nsidensi pada pria lebih tinggi dibandingkan
perempuan dan umumnya terjadi pada dekade ketiga dan keempat. )ada beberapa
indiidu dapat ditemukan lebih dari satu kista radikular. Kista radikular yang tidak
diterapi dapat mendestruksi tulang akibat pembesarannya. 2eteksi dini melalui
pemeriksaan radiologis rutin menjadi hal yang penting, karena semakin cepat
diketahui semakin mudah penatalaksanaannya.
2.".2 E'i(emioo!i
Kista radikular merupakan jenis kista yang paling sering ditemukan pada
rahang, sekitar %4'6/4 dari seluruh kista yang ditemkan dirahang. Lokasi
tersering terjadi 604 pada maksila dengan frekuensi tersering di maksila terutama
region anterior dan mandibula pada region posterior, namun kista ini dapat terjadi
di region mana saja di rahang. :nsiden tertinggi terjadi pada usia dekade ke'5 dan
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
6/15
ke'+ dan jarang terjadi pada anak. Kista radikular lebih banyak ditemukan pada
laki'laki sekitar /4 dibandingkan dengan *anita +%4.
2.".". Etioo!i (an Pato!enesis
Kista radikuler dapat terjadi akibat faktor trauma fisik, kimia, atau bakteri
sehingga terjadi kematian pulpa yang diikuti oleh stimulasi sel sisa epitel
Malassaez yang normalnya terdapat pada ligamentum periodontal. Kista ini
dipercaya berhubungan dengan proliferasi dari rest #sisa& dental lamina. Kista
periapikal berkembang dari perluasan periapikalgranuloma)yang mana
merupakan pusat dari inflamasi kronis jaringan granulasi yang berlokasi pada
tulang di bagian apeks dari gigi non'ital. ranuloma periapikal terjadi dan
terbentuk oleh degradasi produksi dari jaringan pulpa yang nekrose. 8timulasi dari
epitelial rest malasse? terjadi akibat respon pembentukan inflamasi. )embentukan
kista terjadi akibat adanya poliferasi epithelial, yang akan membantu untuk
pemisahan stimulus inflamasi #nekrotik pulpa& dari tulang di sekitarnya.
Kista radikuler berasal dari sisa epitel Mallasse? #rest of Mallassez & pada
apeks granuloma atau periapikal gigi non ital yang terstimulasi untuk
berproliferasi oleh proses inflamasi. Kista radikuler secara umum terjadi karena
infeksi pulpa yang terjadi pada gigi yang karies. 3akteri yang berasal dari sulkus
ginggia atau kantong periodontal mencapai kanal sisa akar gigi melalui
pembuluh darah periodontal. Mikroba juga dinyatakan berasal dari nekrosis pulpa
melalui sirkulasi darah # ana$horesis&. Lingkungan endodontik merupakan
habitat untuk tumbuhnya flora khususnya bateri anaerob. !abitat tersebut
memiliki sifat'sifat biologis dan patologis seperti 9 antigenisitas, aktiitas
mitogenik, kemotaksis, en?im hitiolitik, dan aktiasi sel pejamu. Mikroba dan
produknya menginasi saluran akar dan kemudian ke periapeks. 8ebagai respon,
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
7/15
tubuh memiliki pertahanan tubuh berupa sel'sel tertentu, antibodi, dan molekul
efektor. Mikroba dan perla*anan pertahanan tubuh yang terjadi menyebabkan
merusakan dari jaringan periapikal dan terentuk berbagai kategori lesi
periodontitis apikal. Kista periapikal merupakan se*uel langsung dari
periodontitis apikal kronis, tetapi tidak setiap lesi kronis tersebut berkembang
menjadi kista. (da dua jenis kista periapikal yaitu kista yang mengandung rongga
yang secara utuh dilapisi oleh lapisan epitel # true $yst & dan kista yang
mengandung rongga yang dilapisi lapisan epitel yang terbuka ke saluran akar
# "ay $yst+po$ket $yst &.
)atogenesis kista asli # true $yst & terjadi dalam 5 fase yaitu 9
1. fase pertama # inisiasi&
8ecara umum telah diketahui bah*a lapisan epitel kista radikuler berasal
dari sel sisa epitel Mallasse? # rest of Malassez & dalam ligamentum periodontal.
8el sisa Malasse? yang tertidur # dormant & menga*ali proliferasi sebagai akibat
langsung dari inflamasi, kemungkinan diba*ah kendali antigen
bakteri, epidermal growth fa$tors, sel'sel mediator, dan metabolit yang dilepaskan
oleh berbagai sel yang berdiam pada lesi periodontal.
%. fase kedua # pembentukan kista&
(da dua teori tentang pembentukan kista 9
1. eori defisiensi nutrisi
eori defisiensi nutrisi didasarkan pada asumsi bah*a epitel massa
dari sel@sel pada bagian sentral menjadi terpisah semakin jauh akibat
perbandingan nutrisi yang berbeda pada lapisan basal, yang terjadi oleh
karena gagalnya pemenuhan nutrisi yang adekuat sehingga terjadi
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
8/15
degenerasi berbentuk cairan #li*uofa$tion& dan nekrosis, hal ini
menyebabkan terbentuknya suatu rongga berlapis epitel berisi cairan.
(lternatif lain berupa sel'sel dapat membentuk lembaran yang mencakup
bagian dari granuloma dengan akibat yang sama berupa pecahnya isi dari
granuloma yang terbuka sehingga terbentuk pusat berupa cairan dari kista.
%. eori abses
2asar dari teori abses bah*a proliferasi lapisan epitel rongga abses
dibentuk oleh jaringan nekrosis dan jaringan yang lisis oleh karena sifat
alami dari sel'sel epitel akan menutupi permukaan yang terpapar oleh
jaringan ikat.
5. Aase ketiga pembesaran kista.
2ari penelitian terbukti bah*a osmosis memiliki peranan dalam
peningkatan ukuran kista. (danya jaringan nekrotik, eksudat plasma protein, dan
asam hialuronat dalam rongga kista mengakibatkan tekanan osmosis cairan kista
lebih tinggi dari cairan jaringan sekitarnya sehingga akan menarik cairan masuk
kedalam rongga kista menyebabkan ukuran kista membesar.
Mekanisme pembentukan kista periapikal bentuk kantong
# periapi$alpo$ket $yst & dia*ali dengan sebuah perluasan yang menyerupai
gelembung kecil dari ruang saluran akar gigi yang terinfeksi ke periapikal. uang
lumen kecil ini #mi$rolumen& ditutup oleh epitel skuamosa bertingkat kemudian
bertumbuh dan membentuk leher #$ollar & yang tersusun dari epitel sekitar ujung
akar gigi. ;pitel berbentuk leher tersebut mengadakan perlengketan ke permukaan
akar gigi yang terinfeksi dan di bagian lain lumen kecil berbentuk kistik disekitar
periapikal. !adirnya mikroorganisme pada saluran akar apikal menarik granulosit
netrofil melalui proses kemotaksis kedalam mikrolumen. Lumen yang menyerupai
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
9/15
kantong membesar untuk menampung debris untuk membentuk diertikulum dari
ruang saluran akar ke daerah apikal.
)roses resorbsi tulang melibatkan regulasi mediator. 3eberapa faktor
resorbsi tulang #"one,resor"ing fa$tors& telah di isolasi dari kista radikuler seperti
prostaglandin #);%, ):%&, leukotrin, and kolagenase. :L'1 merupakan sitokin
yang paling aktif dalam perluasan kista melalui efek terhadap proliferasi
fibroblast, produksi prostaglandin oleh kasul fibrosis dan psteolisis. Mediator
yang terlibat dalam proses inflamasi dan resobsi tulang sangat kompleks.
)enelitian pada manusia dan binatang menunjukkan proliferasi aktif dari sitokin
yang lain seperti :L'6, :L'5, -ranulo$yte,ma$rophage $olony stimulating
fa$tor #-M,#S & :L'11,:L'17 dan :L'1/, memiliki peranan pada patogenesis dan
penyakit ostelitik.
2.".$. Dia!nosis
1. Anamnesis (an Pemeri#saan fisis
1& (namnesis
(namnesis pasien tidak memperlihatkan gejala apapun karena pada
umumnya bersifat asimptomatik, terutama kista radikuler yang kecil. Kista
radikuler tidak nyeri jika tidak mengalami infeksi. 3eberapa pasien dengan kista
radikuler mengeluh rasa sakit *alaupun tidak ada bukti adanya infeksi dan tidak
ada bukti klinis adanya peradangan akut yang terlihat secara histologis. 8ama
halnya beberapa pasien secara klinis adanya infeksi akut dan secara histologis
adanya inflamasi tetapi mereka tidak mengeluh rasa sakit.
2ari pemeriksaan fisis dapat ditemukan adanya nyeri saat palpasi dan
perkusi daerah gigi yang memiliki kista radikuler yang terinfeksi. )ada
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
10/15
mandibula, penekanan pada nerus dentalis inferior hampir tidak pernah
memberikan reaksi anestesia atau parestesi pada daerah mental, hal ini penting
untuk membedakan kista radikuler dengan tumor.
%& )emeriksaan radiologi
ambaran radiologi kista radikuler tampak sebagai lesi osteolitik atau
radiolusen #berbentuk lingkaran atau oal& dengan batas radiopak yang tegas
dengan ukuran yang berariasi yang mengelilingi apeks radiks dentis, kecuali jika
kistanya terinfeksi maka gambaran radiopak di tepi akan menghilang.
ambaran radiologi kista radikuler 9
1. 3entuk melingkar atau bulat radiolusen dengan tepi yang radiopak
%. ambaran radiolusen pada apeks dentin
5. igi dan struktur lain yang berdekatan mengalami perubahan tempat
ambaran radiologi kista radikuler yang terinfeksi
1. ongga kista tampak dengan batas yang tidak jelas
%. 8truktur dibelakangnya menjadi tidak terlihat dan defek tampak seperti
tero*ongan
5. uang ligamentun periontal yang mengelilingi gigi menjadi lebar.
)emeriksaan , gambaran bera*an daerah lesi periapikal, massa jaringan lunak yang
homogen, pada dinding superior kadang ditemukan dinding ganda. )ada
pemeriksaan ultrasonografi menunjukkan daerah yang anehoik dengan kontour
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
11/15
dan pinggir yang halus dan tidak adanya askularisasi internal pada pemeriksaan
dopler flo*metri, menunjukkan rongga terisi dengan cairan #kista&.
5& )emeriksaan patologi
ambaran utuh, kista berupa massa dengan bentuk sferis # bulat& atau oal
tetapi sering bentuk yang tidak teratur dan kolaps. 2inding kista memiliki dinding
dengan ketebalan berariasi mulai dari yang sangat tipis sampai ketebalan mm.
)ermukaan bagian dalam sangat halus dan bergelombang. :si dari kista berupa
cairan *arna coklat yang dihasilkan dari pecahnya pembuluh darah dan jika ada
kristal kolesterol *arnanya berupa kuning keemasan atau *arna seperti jerami.
Kista radikuler hampir seluruhnya dilapisi oleh epitel skuamosa bertingkat
tidak berkeratin dengan ketebalan yang berariasi. Lapisan epitel ini dapat
berproliferasi dan mengalami inflamasi atau dalam keadaan tenang dengan
berbagai diferensiasi. 2inding kista yang berupa jaringan ikat kolagen dapat
diinfiltrasi oleh sel'sel lekosit polimorfonuklear seperti limposit dan netrofil. )ada
lapisan epitel kista radikuler dapat ditemukan dalam jumlah kecil C 10 4hyaline
"odies # (usthon/s hyaline "odies& yang berbentuk bulan sabit yang diperkirakan
berasal dari perdarahan dalam dinding kista yang mengalami infeksi. ambar
Kiri. )anah no.1 menunjukkan daerah hemoragik di dalam kaitas kista, dan
panah no.% menunjukkan kapiler pada dinding jaringan ikat. Kanan. )embesaran
lebih tinggi menunjukkan lapisan epitel skuamosa bertingkat pada kista.
+. (spirasi kista
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
12/15
(spirasi isi kantong kista dapat bernilai diagnostik. )ada kista dengan
ukuran lebih dari 1,'% cm, cairan encer atau kental yang dapat diaspirasi
menyingkirkan adanya massa padat lainnya.
2.".). Dia!nosis Ban(in!
8ecara radiographi, 22 dari kista periapikal harus mencantumkan periapikal
granuloma di dalamnya. )ada daerah yang telah dialkukan pera*atan apikal,
kerusakan akibat operasi atau periapikal scar mungkin dapat digunakan. )ada
regio anterior rahang ba*ah radiolusen pada peiapikal harus dapat dibedakan
dengan fase a*al perkembangan dari $ementooseous dysplasia.pada regio
posterior harus, gambaran radiolusen apikal harus dapat dibedakan dengan kista
traumatik tulang. Kadang kala tumor odontogenik, lesi sel giant, penyakit
metatase dan tumor osseous primary dapat menunjukan gambarab radiographi
yang menyerupai kista periapikal. -amun pada semua keadaan di atas gigi alam
keadaan ital.
2.".*. Penataa#sanaan
Lesi perifer termasuk kista radikuler sendiri dapat menghilang apabila agen
penyebabnya telah dihilangkan. 8ebagian besar kista radikuler dapat disembuhkan
dengan D root $anal treatment E, khususnya kista radikuler dengan ukuran kurang
dari mm dan tidak membutuhkan interensi bedah.
)engobatan kista radikuler, sebagai penyakit saluran agar terdiri dari
pemberantasan mikroba atau secara subtansial mengurangi jumlah mikroba dari
saluran akar dan mencegah infeksi berulang kembali. )era*atan akar gigi
memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi *alaupun demikian angka kegagalan
masih tetap terjadi hal ini disebabkan karena ada saluran akar gigi yang tidak
dapat dibersihkan.
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
13/15
1& )embedahan
(da dua metode pembedahan kista 9 enukleasi # pengeluaran kantong kista
secara keseluruahan& dan marsupialisasi #membuat permukaan rongga kista tetap
terbuka&. &
1. ;nukleasi
)embedahan dengan metode ini meliputi pengeluaran kantong kista secara
keseluruhan dan penyembuhan luka menjadi tujuan utama. Metode ini merupakan
pengangkatan kista yang paling memuaskan dan diindikasikan pada semua kasus
tanpa merusak gigi dan struktur anatomi lainnya yang berdekatan.
%. Marsupialisasi
Metode ini biasanya dilakukan untuk mengeluarkan kista yang besar dan
mengeluarkan kista yang besar dan memerlukan pembukaan surgi$al
window pada tempat yang sesuai diatas lesi.
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
14/15
DA+TA% PUSTAKA
1. Larsen, )eter ;. "dontogenesis and "dontogenic
-
8/16/2019 BAB II Kista Radikuler
15/15
7. -air ).-. amachandran. -on'microbial ;tiology 9 )eriapical