kista ovarium

41
LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM) F.5 UPAYA PENGOBATAN DASAR WANITA 60 TAHUN DENGAN KISTA OVARIUM OLEH : dr. Ardiani Okky Novitasari DOKTER INTERNSHIP ANGKATAN XV

Upload: ardiani-okky-novitasari

Post on 11-Jul-2016

57 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

KISTA OVARIUM

TRANSCRIPT

Page 1: KISTA OVARIUM

LAPORAN KEGIATAN USAHA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

F.5 UPAYA PENGOBATAN DASAR

WANITA 60 TAHUN DENGAN KISTA OVARIUM

OLEH :

dr. Ardiani Okky Novitasari

DOKTER INTERNSHIP ANGKATAN XV

PERIODE 01 FEBUARI 2016 – 31 MEI 2016

PUSKESMAS DHARMA RINI KABUPATEN TEMANGGUNG

Page 2: KISTA OVARIUM

Komentar/Feedback

Temanggung, 23 April 2016

Mengetahui,

Pendamping Dokter Internship

dr. Novelia Dian Trenggonowati

NIP. 19621104 199010 2001

Peserta

dr. Ardiani Okky Novitasari

Page 3: KISTA OVARIUM

BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG

Ovarium merupakan kelenjar kelamin (gonad) atau kelenjar seks wanita. Ovarium

berbentuk seperti buah almond, berukuran panjang 2,5 sampai 5 cm, lebar 1,5 sampai 3

cm dan tebal 0,6 sampai 1,5 cm. Berat ovarium mencapai 5 sampai 6 gram. Ovarium

terletak dalam kavum peritonei. Kedua ovarium melekat pada uterus lewat ligamentum

ovarii yang berjalan dari permukaan posterior uterus di dekat kornu uteri. Fungsinya

sebagai tempat folikel, menghasilkan sel telur yang sudah matang, menghasilkan dan

mensekresi estrogen dan progesteron. Fungsi ovarium ini dapat terganggu oleh penyakit -

penyakit akut dan kronis. Salah satu penyakit yang dapat terjadi adalah kista ovarium.

Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar, kistik atau

padat, jinak atau ganas yang berada di ovarium. Dalam kehamilan, tumor ovarium yang

dijumpai paling sering ialah kista dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium

yang cukup besar dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat

menghalang – halangi masuknya kepala ke dalam panggul. Penyebab dari kista belum

diketahui secara pasti, kemungkinan dari bahan–bahan yang bersifat karsinogenik, bisa zat

kimia, polutan, hormonal dan lain – lain.

Akhir-akhir ini diperkirakan terjadi peningkatan kasus dengan gambaran

histopatologik antara neoplasma ovarium jinak dan ganas, diklasifikasikan sebagai

neoplasma ovarium borderline, yang penanganannya masih belum disepakati oleh para

ahli. Diperkirakan sekitar 9,220% dari seluruh keganasan ovarium adalah neoplasma

kelompok ini, yang angka ketahanan hidupnya dapat mencapai 95% meskipun

kemungkinan rekurensi dan kematian dapat terjadi 10 – 20 tahun kemudian. Pada sebagian

besar kanker ovarium berbentuk tumor kistik (kista ovarium) dan sebagian kecil berbentuk

tumor padat.

Kanker ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker

ginekologi. Kista ovarium fungsional terjadi pada semua umur, tetapi kebanyakan pada

wanita masa reproduktif (21 – 40 tahun). Sekitar 98 % lesi yang terjadi pada wanita yang

berumur 29 tahun dan yang lebih muda adalah jinak. Setelah usia 50 tahun, hanya 50 %

yang jinak dan kista ovarium jarang setelah masa menopouse. Angka kematian yang tinggi

pada kejadian kista ovarium disebabkan karena penyakit ini awalnya bersifat

1

Page 4: KISTA OVARIUM

asimptomatik dan baru bisa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi metastasis,

sehingga 60 – 70% pasien datang pada stadium lanjut sehingga penyakit ini juga disebut

sebagai “The lady silent killer”. Pemeriksaan USG transvaginal ditemukan kista ovarium

pada hampir semua wanita premenopause dan terjadi peningkatan 14,8% pada wanita post

menopause.

Pengobatan kista ovarium yang besar biasanya adalah melalui tindakan bedah. Jika

ukuran lebar kista kurang dari 5 cm dan tampak terisi oleh cairan atau fisiologis pada

pasien muda yang sehat, kontrasepsi oral dapat digunakan untuk menekan aktivitas

ovarium dan menghilangkan kista. Perawatan pasca operatif setelah pembedahan untuk

mengangkat kista ovarium adalah serupa dengan perawatan setelah pembedahan abdomen.

Pada klien post operasi kista ovarium akan mengalami masalah yang berhubungan dengan

nyeri, risiko infeksi, kurang perawatan diri serta berbagai masalah yang mengganggu

kebutuhan dasar lainnya.

2

Page 5: KISTA OVARIUM

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Anatomi Ovarium

Gambar 1 : Anatomi Ovarium dan Tuba

Wanita pada umumnya memiliki dua indung telur kanan dan kiri, dengan

penggantung mesovarium di bagian belakang ligamentum latum, kiri dan kanan.

Ovarium adalah kurang lebih sebesar ibu jari tangan dengan ukuran panjang kira-kira

4 cm, lebar dan tebal kira-kira 1,5 cm.

Hilusnya berhubungan dengan mesovarium tempat ditemukannya pembuluh-

pembuluh darah dan serabut-serabut saraf untuk ovarium. Pinggir bawahnya bebas.

Permukaan belakangnya pinggir keatas dan belakang , sedangkan permukaan

depannya ke bawah dan depan. Ujung yang dekat dengan tuba terletak lebih tinggi

3

Page 6: KISTA OVARIUM

dari pada ujung yang dekat pada uterus, dan tidak jarang diselubungi oleh beberapa

fimbria dari infundibulum.

Ujung ovarium yang lebih rendah berhubungan dengan uterus dengan

ligamentum ovarii proprium tempat ditemukannya jaringan otot yang menjadi satu

dengan yang ada di ligamentum rotundum. Embriologik kedua ligamentum berasal

dari gubernakulum.

Gambar 2 : Anatomi Ovarium

Secara histologik, ovarium dilapisi oleh epitelium germinalis dan tunika

albugenia. Sisi dalam ovarium terdiri dari sel-sel folikel dan jaringan ikat yang sangat

sensitif terhadap hormon seks. Ovarium diperdarahi oleh arteri ovarica kanan dan kiri

yang merupakan cabang dari aorta desendens. Vena sebagai drainase mengikuti

perjalanan arteri ovarica sebagai vena ovarica kanan dan kiri.

II. Definisi Tumor Ovarium

Secara harfiah, Tumor adalah jaringan baru (neoplasma) yang timbul dalam

tubuh akibat pengaruh berbagai faktor penyebab dan menyebabkan jaringan setempat

pada tingkat gen kehilangan kendali normal atas pertumbuhannya. Istilah neoplasma

4

Page 7: KISTA OVARIUM

pada dasarnya memiliki makna sama dengan tumor. Keganasan merujuk kepada

segala penyakit yang ditandai hiperplasia sel ganas.

Tumor ovarium adalah sebuah proses penumbuhan jaringan baru yang berasal

dari ovarium baik yang bersifat jinak maupun ganas. Beberapa literatur

menggolongkan kista sebagai tumor namun beberapa literatur lain memisahkan antara

tumor dengan kista. Perlu diketahui bahwa definisi kista adalah suatu jenis tumor

berupa kantong abnormal yang berisi cairan. Karena secara definisi tumor adalah

jaringan, oleh karena itu beberapa literatur membedakan antara kista dengan tumor

ovarium.

Gambar 3 : Ilustrasi Tumor Ovarium

III.Epidemiologi

Berdasarkan data penilitian Jurnal Medscape di Amerika Serikat, umumnya

kista ovarium ditemukan saat pasien melakukan pemeriksaan USG baik abdominal

maupun transvaginal dan transrektal. Kista ovarium terdapat disekitar 18% yang

sudah postmenopause. Sebagian besar kista yang ditemukan merupakan kista jinak,

dan 10% sisanya adalah kista yang mengarah ke keganasan.

5

Page 8: KISTA OVARIUM

Kista ovarium fungsional umumnya terjadi pada usia produktif dan relatif

jarang pada wanita postmenopause. Secara umum, tidak ada persebaran umur yang

spesifik mengenai usia terjadinya kista ovarium.

IV. Sifat Kista

a. Kista Fisiologis

Sesuai siklus menstruasi, di ovarium timbul folikel dan folikelnya

berkembang, dan gambaranya seperti kista. Biasanya kista tersebut berukuran

dibawah 4 cm, dapat dideteksi dengan menggunakan pemeriksaan USG, dan

dalam 3 bulan akan hilang. Jadi ,kista yang bersifat fisiologis tidak perlu

operasi, karena tidak berbahaya dan tidak menyebabkan keganasan, tetapi

perlu diamati apakah kista tersebut mengalami pembesaran atau tidak. Kista

yang bersifat fisiologis ini dialami oleh orang di usia reproduksi karena masih

mengalami menstruasi. Biasanya kista fisiologis tidak menimbuklkan nyeri

pada saat haid. Beberapa jenis kista fisiologis diantaranya adalah kista korpus

luteal, kista folikular, kista teka-lutein.

b. Kista Patologis

Kista ovarium yang bersifat ganas disebut juga kanker ovarium. Kanker

ovarium merupakan penyebab kematian terbanyak dari semua kanker

ginekologi. Angka kematian yang tinggi karena penyakit ini pada awalnya

bersifat tanpa gejala dan tanpa menimbulkan keluhan apabila sudah terjadi

metastasis, sehingga 60-70% pasien datang pada stadium lanjut, penyakit ini

disebut juga sebagai silent killer. Angka kematian penyakit ini di Indonesia

belum diketahui dengan pasti.

Pada kista patologis, pembesaran bisa terjadi relatif cepat, yang kadang

tidak disadari penderita. Karena, kista tersebut sering muncul tanpa gejala

seperti penyakit umumnya. Itu sebabnya diagnosa agak sulit dilakukan. Gejala

gejala seperti perut yang agak membuncit serta bagian bawah perut yang

terasa tidak enak biasanya baru dirasakan saat ukuranya sudah cukup besar.

6

Page 9: KISTA OVARIUM

Jika sudah demikian biasanya perlu dilakukan tindakan pengangkatan melalui

proses laparoskopi.

Ada lagi jenis kista abnormal pada ovarium. Jenis ini ada yang bersifat

jinak dan ganas. Bersifat jinak jika bisa berupa spot dan benjolan yang tidak

menyebar. Meski jinak kista ini dapat berubah menjadi ganas. Tetapi sampai

saat ini, belum diketahui dengan pasti penyebab perubahan sifat tersebut. Kista

ganas yang mengarah ke kanker biasanya bersekat sekat dan dinding sel tebal

dan tidak teratur. Tidak seperti kista fisiologis yang hanya berisi cairan, kista

abnormal memperlihatkan campuran cairan dan jaringan solid dan dapat

bersifat ganas.

V. Klasifikasi Kista

Diantara tumor-tumor ovarium ada yang bersifat neoplastik dan non

neoplastik. Tumor neoplastik dibagi atas tumor jinak dan ganas, dan tumor jinak

dibagi dalam tumor kistik dan solid

A. Tumor Non Neoplastik

a. Tumor akibat radang

i. Abses ovarial

ii. Abses tubo – ovarial

iii. Kista tubo – ovarial

b. Tumor lain

i. Kista folikel

ii. Kista korpus lutein

iii. Kista teka-lutein

iv. Kista inklusi germinal

v. Kista endometrium

B. Tumor Neoplastik Jinak

a. Kistik

i. Kistoma ovarii simpleks

ii. Kistadenoma ovarii musinosum

7

Page 10: KISTA OVARIUM

iii. Kistadenoma ovarii serosum

iv. Kista endometroid

v. Kista dermoid

b. Solid

i. Fibroma, leiomioma, fibroadenoma, papiloma, angioma,

limfangioma

ii. Tumor Brenner

iii. Tumor sisi aderenal (makulinovo-blastoma).

Kista Ovarium Non-Neoplastik

a. Tumor Akibat Radang

Tumor ini biasanya disebabkan oleh proses infeksi yang terjadi pada adneksa.

Tumor ini cukup jarang. Proses pembentukan tumor ini didahului oleh masuknya bakteri

kedalam uterus yang berlanjut ke bagian salfing dan menuju ke adneksa. Kemudian

terjadilah infeksi dan terjadi proses imunologis sehingga terbentuk abses.

b. Kista Folikel

Kista ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi, namun tumbuh

terus menjadi kista folikel, atau dari beberapa folikel primer yang setelah bertumbuh di

bawah pengaruh estrogen tidak mengalami proses atresia yang lazim, melainkan

membesar menjadi kista.bisa di dapati satu kista atau beberapa dan besarnya biasanya

berdiameter 1-1 ½cm. Dalam menangani tumor ovarium timbul persoalan apakah tumor

yang dihadapi itu neoplasma atau kista folikel. Umumnya jika diameter tumor tidak

lebih dari 5 cm, dapat di tunggu dahulu karena kista folikel dalam 2 bulan akan hilang

sendiri.

Kista folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai saat

menopause, sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon

terhadap hipersekresi FSH (folikel stimulating hormon) dan LH (luteinizing hormone)

normalnya ditemui saat menopause berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran limit

2,5 cm); berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau gagal

meresorpsi cairan. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik.

8

Page 11: KISTA OVARIUM

Gambar 4 : Kista Folikel

c. Kista Korpus Lutein

Dalam keadaan normal korpus luteum lambat laun mengecil dan menjadi korpus

albikans. Kadang-kadang korpus luteum akan mempertahankan diri (korpus luteum

persisten); perdarahan yang terjadi di dalamnya akan menyebabkan kista, berisi cairan

berwarna merah coklat karena darah tua. Pada pembelahan ovarium kista korpus

luteum memberi gambaran yang khas. Dinding kista terdiri atas lapisan berwarna

kuning, terdiri atas sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel teka. Penanganan kista luteum

ini menunggu sampai kista hilang sendiri. Dalam hal ini dilakukan operasi atas dugaan

kehamilan ektopik terganggu,kista korpus luteum diangkat tanpa mengorbankan

ovarium.

Gambar 5 : Kista Korpus Luteal

9

Page 12: KISTA OVARIUM

d. Kista Teka Lutein

Kista biasanya bilateral dan sebesar tinju. Pada pemeriksaan mikroskopik terlihat

luteinisasi sel-sel teka.Tumbuhnya kista ini ialah akibat pengaruh hormone

koriogonadrotropin yang berlebihan.

Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur yang

fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah yang

berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi.

Kista teka-lutein biasanya berisi cairan bening, berwarna seperti jerami; biasanya

berhubungan dengan tipe lain dari growth indung telur, serta terapi hormon.

Gambar 6 : Kista Teka Lutein

e. Kista Inklusi Germinal

Terjadi karena invaginasi dan isolasi bagian-bagian terkecil dari epitel

germinativum pada permukaan ovarium. Biasanya terjadi pada wanita usia lanjut dan

10

Page 13: KISTA OVARIUM

besarnya jarang melebihi 1 cm. Kista terletak di bawah permukaan ovarium, dindingnya

terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan isinya cairan jernih dan

serous.

Gambar 7 : Kista Inklusi Germinal

f. Kista Endometrium

Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium. Akibat proliferasi dari sel

yang mirip dinding endometrium, umumnya berisi darah yang merupakan hasil

peluruhan dinding saat menstruasi.

Neoplasti Jinak

1. Kistik:

a. Kistoma Ovari Simpleks

Kista ini mempunyai permukaan yang rata dan halus, biasanya bertangkai,

seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista tipis dan cairan di

dalam kista jernih, serous dan berwarna kuning. Pada dinding kista tampak

lapisan epitel kubik. Terapi terdiri atas pengangkatan kista dengan reseksi

ovarium, akan tetapi jarinngan yang dikeluarkan harus segera diperiksa secara

histologik untuk mengetahui apakah ada keganasan.

b. Kistadenoma Ovarii Serosum

Kista ini ditemukan dalam frekwensi yang hampir sama dengan kistadenoma

musinosum dan dijumpai pada golongan umur yang sama. Kista ini sering

11

Page 14: KISTA OVARIUM

ditemukan bilateral (10-20%) daripada kistadenoma musinosum. Tumor serosa

dapat membesar sehingga memenuhi ruang abnomen, tetapi lebih kecil dibanding

dengan ukuran kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin, tetapi

dapat juga lobulated karena kista serosum pun dapat berbentuk multikolur,

meskipun lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabuan.

Ciri khas dari kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler ke dalam rongga kista

sebesar 50% dan keluar pada permukaan kista sebesar 5%. Isi kista cair, kuning

dan kadang-kadang coklat karena bercampur darah. Tidak jarang, kistanya sendiri

kecil, tetapi permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler (solid papiloma)

Pada umumnya dapat dikatakan bahwa sulit membedakan gambaran makroskopis

kistadenoma serosum papileferum yang ganas dari yang jinak, bahkan

pemeriksaan rnikroskopis pun tidak selalu mernberikan kepastian.

Pada pemeriksaan mikroskopis terdapat dinding kista yang dilapisi epitel kubik

atau torak yang rendah, dengan sitoplasma eosinofil dan inti sel yang besar dan

gelap warnanya. Karena tumor ini berasal dari epitel permukaan ovarium

(germinal epithelum), maka bentuk epitel pada papil dapat beraneka ragam, tetapi

sebagian besar terdiri atas epitel bulu getar seperti epitel tuba. Pada jaringan

papiler dapat ditemukan pengendapan kalsium dalam stromanya yang dinamakan

psamoma. Adanya psamoma menunjukkan bahwa kista adalah kistadenoma

ovarium serosum papiliferum, tetapi bukan ganas.

Tidak ada gejala klasik yang menyertai tumor serosa proliferatif. Kebanyakan

ditemukan pada pemeriksaan rutin dari pelvis. Kadang-kadang pasien mengeluh

rasa ketidaknyamanan daerah pelvis dan pada pemeriksaan ditemukan massa

abdomen atau pun ascites. Kelainan ekstra abdomen jarang ditemukan pada

keganasan ovarium kecuali pada stadium terminal.

Apabila ditemukan pertumbuhan papiler, proliterasi dan stratifikasi epitel, serta

anaplasia dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma serosum secara makroskopik

digolongkan ke dalam kelompok tumor ganas. 30-35% dari kistadenoma serosum

mengalami perubahan keganasan. Bila terdapat implantasi pada peritoneum

disertai dengan ascites, prognosis penyakit adalah kurang baik. Meskipun

diagnosis  histopatologis pertumbuhan tumor tersebut mungkin jinak

(histopathologically benign), tetapi secara klinis harus dianggap sebagai

neoplasma ovarium ganas (clinicaly malignant).

12

Page 15: KISTA OVARIUM

Terapi pada umumnya adalah pengangkatan tumor. Tetapi oleh karena berhubung

dengan besarnya kemungkinan keganasan perlu dilakukan pemeriksaan yang teliti

terhadap tumor yang dikeluarkan. Bahkan kadang-kadang perlu diperiksa sediaan

yang dibekukan (frozen section) pada saat operasi, untuk menentukan tindakan

selanjutnya pada waktu operasi.

Gambar 8 : Kista Ovarium Serosum

c. Kistadenoma Ovarii Musinosum

Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti. Tumor ini mungkin muncul

sebagai tumor unilateral kista teratoma atau sebagai metaplasia mucinosum dari

mesothelium. Tumor mucinous yang berasal dari teratoid ditemukan pada

penderia yang muda. Paling sering pada wanita berusia antara 20-50 tahun dan

jarang sekali pada masa prapubertas. Tumor evarium ini terbanyak ditemukan

bersama-sama dengan kistadenoma ovarii serosum. Kedua  tumor ini merupakan

kira-kira 60% dari seluruh ovarium, sedang kistadenoma ovarii musinosum

nerupakan 40% dari seluruh kelompok neoplasma ovarium.

Kista ini biasanya mempunyai dinding yang licin, permukaan berbagala

(lobulated) dan umumnya multitokular dan odematosa; lokular yang mengandung

niukosa ini kelihatan biru dari peregangan kapsulnya. Kira-kira 10% dapat

mencapai ukuran yang amat besar dan pada tumor ini tidak dapat ditemukan

jaringan yang normal lagi. Tumor biasanya unilateral, akan tetapi dapat juga

dijumpai yang bilateral (8-10%).

13

Page 16: KISTA OVARIUM

Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabuan terutama apabila

terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista. Pada permukaan

terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti gelatin, melekat dan berwarna

kuning sampai coklat tergantung dari percampurannya dengan darah.

Pemeriksaan mikroskopik : tampak dinding kista dilapisi oleh epital torak

tinggi dan sel-sel goblet yang terisi lendir. Sel-sel epitel yang terdapat dalam satu

lapisan bersifat odernatus dan mempunyai potensi untuk tumbuh seperti struktur

kelenjar, kelenjar-kelenjar menjadi kista-kista baru, yang menyebabkan kista

menjadi multilokuler. Jika terjadi suatu sobekan pada dinding kista (spontan

ataupun pada saat operasi), maka sel-sel epitel dapat tersebar pada permukaan

peritoneum rongga perut, dan sekresinya menyebabkan pseudomiksoma peritonei.

Akibat pseudorniksoma peritonei timbul penyakit menahun dengan musin terus

bertambah dan menyebabkan banyak perlengketan. Akhirnya penderita meninggal

karena ileus. Pada kista kadang-kadang ditemukan daerah padat dan pertumbuhan

papiler.

d. Kista Endometroid

Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas sewaktu haid dan

terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak terletak dalam rahim tetapi

melekat pada dinding luar ovarium. Akibat peristiwa ini setiap kali haid, lapisan

tersebut menghasilkan darah haid yang akan terus menerus tertimbun dan

menjadi kista. Kista ini bisa 1 pada dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu

rasa sakit terutama sewaktu haid/ sexual intercourse.

Gambar 9 :Kista Endometroid

14

Page 17: KISTA OVARIUM

e. Kista Dermoid

Tumor ini merupakan 10% dan seluruh neoplasma ovarium yang kistik,  dan

paling sering ditemukan pada wanita yang masih muda. 25% dari  semua kista

dermoid bilateral, lazimnya dijumpai pada masa reproduksi walaupun dapat

ditemukan pada anak kecil. Tumor ini dapat mencapai ukuran sangat besar, sehingga

beratnya mencapai beberapa kilogram.

Kista ini tumbuh akibat proses yang kurang sempurna saat pembentukan

lapisan embrional. Lapisan ektoderm yang saat dewasa akan menjadi sel sel folikel

rambut, tulang, serta gigi secara tidak sempurna tumbuh di sekitar ovarium. Kista ini

tidak mempunyai ciri yang khas. Dinding kista kelihatan putih keabuan dan agak tipis.

Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat. Dapat ditemukan kulit,

rambut kelenjer sebasea, gigi (ektodermal), tulang rawan, serat otot jaringan ikat

(mesodemal) dan mukosa traktus gasttrointotinelis, epitel saluran kista terdapat

produk kelenjer sebasea berupa massa lembek seperti lemak, bercampur dengan

rambut

Pada kista dermoid dapat terjadi torsio tangkai dengan gejala nyeri mendadak

di perut bagian bawah. Ada kemungkinan terjadinya sobekan dinding kista dengan

akibat pengeluaran isi kista dalam rongga   peritoneum.Perubahan keganasan dari

kista sangat jarang, hanya 1,5% dari semua kista dermoid dan biasanya pada wanita

lewat menopause.

Gambar 10 : Kista Dermoid

2. Solid

Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma. Akan tetapi, ini tidak berarti

bahwa termasuk suatu neoplasma yang ganas, meskipun semuanya berpotensi

15

Page 18: KISTA OVARIUM

maligna. Potensi menjadi ganas sangat berbeda pada berbagai jenis, umpamanya

sangat rendah pada fibroma ovarium dan sangat tinggi pada teratoma embrional yang

padat.

a. Fibroma ovarii

Potensi menjadi ganas sangat rendah pada fibroma ovarium, kurang dari 1%.

Fibroma ovarii berasal dari elemen fibroblastik stroma ovarium atau sel mesenkim

yang multipoten. Tumor ini merupakan 5% dari semua neoplasma ovarium dan paling

sering ditemukan pada penderita menopause.

Tumor ini mencapai diameter 2 sampai 30 cm; dan beratnya 20 kg, dengan

90% uniteral. Permukaan tidak rata, konsistensi keras, warnanya merah jambu

keabuan. Apabila konsistensi sangat padat disebut fibroma durum, dan apabila lunak

disebut fibroma molle. Neoplasma ini terdiri atas jaringan ikat dengan sel-sel di

tengah jaringan kolagen. Apabila terdiri atas kelenjar-kelenjar kistik, maka disebut

kistadenofroma ovarii. Fibroma ovarii yang besar biasanya mempunyai tangkai dan

dapat terjadi torsi. Pada tumor ini  sering  ditemukan sindroma Meigs (tumor ovarii,

ascites, hidrotoraks).

b. Tumor Brenner

Merurupakan suatu neoplasma ovarium yang sangat jarang ditemukan,

biasanya pada wanita dekat atau sesudah menopause. Frekuensinya 0,5% dari semua

tumor ovarium. Besar tumor ini beraneka ragam, dari sangat kecil ke yang beratnya

beberapa kilogram. Lazimnya tumor ini unilateral. Pada pembelahan berwarna kuning

muda seperti fibroma, dengan kista-kista kecil. Kadang-kadang pada tumor ini

temukan sindroma Meigs. Gambar mikroskopis tumor ini sangat khas, terdiri dari 2

elemen, yakni sarang-sarang yang terdiri atas epitel epitel, yang dikelilingi jaringan

ikat yang luas dan padat.

Tumor Brenner tidak menimbulkan gejala-gejala klinik yang khas, dan jika masih

kecil, biasanya ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan histopatologik

ovarium. Meskipun biasanya jinak, dalam beberapa kasus tumor ini menunjukkan

keganasan pada histopatologi dan klinisnya.

c. Maskulinovoblastoma (adrenal cell rest tumor)

Tumor ini sangat jarang terjadi. Biasanya unilateral dan besarnya bervariasi

antara 0,5-16 cm. Beberapa dari tumor ini menyebabkan gejala maskulinasi, terdiri

atas hirsutisme, pembesaran klitoris, atrofi memmae, dan perubahan suara.

16

Page 19: KISTA OVARIUM

VI. Etiologi

Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan pembentukan

hormon pada hipotalamus, hipofise, atau ovarium itu sendiri. Kista ovarium timbul

dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi.

Faktor resiko terjadinya kista ovarium.

a. Riwayat kista ovarium sebelumnya

b. Siklus menstruasi yang tidak teratur

c. Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas

d. Menstruasi dini

e. Tingkat kesuburan

f. Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang

g. Terapi tamosifen pada kanker mamma

Sedangkan pada tumor padat, etiologi pasti belum diketahui, diduga akibat

abnormalitas pertumbuhan sel embrional, atau sifat genetis kanker yang tercetus oleh

radikal bebas atau bahan bahan karsinogenik.

VII. Patofisiologi

Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang

disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter

lebih dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang ruptur akan menjadi

korpus luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista

ditengah-tengah. Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan

mengalami fibrosis dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi,

korpus luteum mula-mula akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil

selama kehamilan.

Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional

dan selalu jinak. Kista dapat berupa folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut

kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH

dan HCG.

17

Page 20: KISTA OVARIUM

Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau

sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Pada neoplasia tropoblastik

gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma) dan kadang-kadang pada

kehamilan multiple dengan diabetes, hcg menyebabkan kondisi yang disebut

hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan

menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat

menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian

HCG.

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak

terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas

dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling

sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik

parsial. Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa

dan mucinous. Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk

jenis ini adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel

primordial. Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan

germinal embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal. Endometrioma adalah

kista berisi darah dari endometrium ektopik. Pada sindroma ovari pilokistik, ovarium

biasanya terdiri folikel-folikel dengan multipel kistik berdiameter 2-5 mm, seperti

terlihat dalam sonogram.

VIII. Tanda dan Gejala

Kebanyakan wanita dengan kanker ovarium tidak menimbulkan gejala dalam

waktu yang lama. Gejala umumnya sangat bervariasi dan tidak spesifik.

Pada stadium awal gejalanya dapat berupa:

a. Gangguan haid

b. Jika sudah menekan rectum atau VU mungkin terjadi konstipasi atau sering

berkemih.

c. Dapat terjadi peregangan atau penekanan daerah panggul yang menyebabkan

nyeri spontan dan sakit diperut.

d. Nyeri saat bersenggama.

18

Page 21: KISTA OVARIUM

Pada stadium lanjut:

a. Asites

b. Penyebaran ke omentum (lemak perut) serta organ di dalam rongga perut

c. Perut membuncit, kembung, mual, gangguan nafsu makan

d. Gangguan buang air besar dan kecil.

e. Sesak nafas akibat penumpukan cairan di rongga dada.

IX. Diagnosis

Diagnosis kista ovarium dapat ditegakkan melalui pemeriksaan fisik. Namun

biasanya sangat sulit untuk menemukan kista melalui pemeriksaan fisik. Maka

kemudian dilakukan pemeriksaan penunjang untuk mendiagnosis kista ovarium.

Pemeriksaan yang umum digunakan adalah :

1. Ultrasonografi (USG)

Alat peraba (transducer) digunakan untuk memastikan keberadaan kista, membantu

mengenali lokasinya dan menentukan apakah isi kista cairan atau padat. Kista berisi

cairan cenderung lebih jinak, kista berisi material padat memerlukan pemeriksaan

lebih lanjut.

Dari gambaran USG dapat terlihat:

a. Akan terlihat sebagai struktur kistik yang bulat (kadang-kadang oval) dan

terlihat sangat echolucent dengan dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi

belakang kista nampak bayangan echo yang lebih putih dari dinding depannya.

b. Kista ini dapat bersifat unillokuler (tidak bersepta) atau multilokuler (bersepta-

septa).

c. Kadang-kadang terlihat bintik-bintik echo yang halus-halus (internal echoes)

di dalam kista yang berasal dari elemen-elemen darah di dalam kista.

Gambar 11 : Gambaran Kista pada USG

19

Page 22: KISTA OVARIUM

2. Pemeriksaan Lab

Pemeriksaan lab dapat berguna sebagai screening maupun diagnosis apakah tumor

tersebut bersifat jinak atau ganas. Berikut pemeriksaan yang umum dilakukan untuk

mendiagnosis kista ovarium.

Pemeriksaan Beta-HCG Pemeriksaan ini digunakan untuk screening

awal apakah wanita tersebut hamil atau tidak. Pemeriksaan ini dapat

menyingkirkan kemungkinan kehamilan ektopik.

Pemeriksaan Darah Lengkap Untuk sebuah penyakit keganasan,

dapat diperkirakan melalui LED. Parameter lain seperti leukosit, HB, HT

juga dapat membantu pemeriksa menilai keadaan pasien.

Urinalisis Urinalisis penting untuk mencari apakah ada kemungkinan

lain, baik batu saluran kemih, atau infeksi dan untuk menyingkirkan

diagnosis banding.

Pemeriksaan Tumor Marker Tumor marker spesifik pada keganasan

ovarium adalah CA125. CEA juga dapat diperiksa, namun CEA kurang

spesifik karena marker ini juga mewakili keganasan kolorektal, uterus dan

ovarium.

3. Pemeriksaan Patologi Anatomi

Merupakan pemeriksaan untuk memastikan tingkat keganasan dari tumor ovarium.

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan bersama dengan proses operasi, kemudian sampel

difiksasi dan diperiksa dibawah mikroskop.

X. Penatalaksanaan

1. Observasi dan Manajemen Gejala

Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor (dipantau) selama

1-2 bulan, karena kista fungsional akan menghilang dengan sendirinya setelah satu

atau dua siklus haid. Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas. Apabila terdapat

nyeri, maka dapat diberikan obat-obatan simptomatik seperti penghilang nyeri

NSAID.

2. Operasi

Jika kista membesar, maka dilakukan tindakan pembedahan, yakni dilakukan

pengambilan kista dengan tindakan laparoskopi atau laparotomi. Biasanya kista yang

ganas tumbuh dengan cepat dan pasien mengalami penurunan berat badan yang

signifikan. Akan tetapi kepastian suatu kista itu bersifat jinak atau ganas jika telah

20

Page 23: KISTA OVARIUM

dilakukan pemeriksaan Patologi Anatomi setelah dilakukan pengangkatan kista itu

sendiri melalui operasi. Biasanya untuk laparoskopi diperbolehkan pulang pada hari

ke-3 atau ke-4, sedangkan untuk laparotomi diperbolehkan pulang pada hari ke-8 atau

ke-9.

Indikasi umum operasi pada tumor ovarium melalu screening USG umumnya

dilakukan apabila besar tumor melebihi 5cm baik dengan gejala maupun tanpa gejala.

Hal tersebut diikuti dengan pemeriksaan patologi anatomi untuk memastikan

keganasan sel dari tumor tersebut.

XI. Prognosis

Prognosis dari kista jinak sangat baik. Kista jinak tersebut dapat tumbuh di

jaringan sisa ovarium atau di ovarium kontralateral. Apabila sujdah dilakukan operasi,

angka kejadian kista berulang cukup kecil yaitu 13%.

Kematian disebabkan karena karsinoma ovari ganas berhubungan dengan

stadium saat terdiagnosis pertama kali dan pasien dengan keganasan ini sering

ditemukan sudah dalam stadium akhir.

Angka harapan hidup dalam 5 tahun rata-rata 41.6%. Tumor sel granuloma

memiliki angka bertahan hidup 82% sedangkan karsinoma sel skuamosa yang berasal

dari kista dermoid berkaitan dengan prognosis yang buruk.

21

Page 24: KISTA OVARIUM

BAB III

PERMASALAHAN

Permasalahan yang ada berupa kurang mengertinya bagaimana pengelolaan pasien

dengan kista ovarium dan pencegahan agar tidak terjadi komplikasi lebih lanjut. Dilakukan

pemeriksaan kesehatan di Balai Pengobatan pada hari Sabtu, 19 Maret 2016.

I. IDENTITAS PENDERITA

Nama : Ny. P

Usia : 60 th

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Joho, Temanggung

Status : Menikah

Pekerjaan : IRT

Suku : Jawa

Agama : Islam

II. ANAMNESIS

Autoanamnesis dengan penderita pada tanggal 19 Maret 2016 di Balai Pengobatan.

Keluhan Utama : Benjolan di perut seperti orang hamil, kadang-kadang disertai nyeri.

Riwayat Penyakit Sekarang :

Pasien datang ke dengan keluhan benjolan di perut seperti orang hamil

kadang-kadang disertai nyeri sejak 2 tahun yang lalu. Nyeri juga dirasakan saat perut

ditekan terutama perut bagian kanan bawah dan disertai mual. Sebelum datang ke

Puskesmas Dharmarini pasien sudah pernah periksa ke dr. I Sudomo, Sp.OG dengan

keluhan menstruasi terus menerus selama 40 hari dan dilakukan pemeriksaan USG

abdomen. Hasil pemeriksaan USG abdomen didapatkan adanya kista ovarium,

akhirnya pasien dirujuk ke Rumah Sakit untuk dilakukan tindakan operasi. Pada saat

itu pasien tidak langsung ke Rumah sakit karena merasa takut untuk dilakukan

operasi. Benjolan tersebut dibiarkan sampai akhirnya terus membesar seperti orang

hamil tua. Pasien tidak mengalami penurunan berat badan. Riwayat haid teratur tiap

bulan,lama 3-5 hari,ganti pembalut 3-4 kali sehari. Pasien tidak merasakan nyeri saat

haid dan saat berhubungan. Pasien sering BAK tetapi sedikit-sedikit. Pasien tidak ada

riwayat minum jamu, merokok, minum-minuman beralkohol. Pasien tidak mengalami

22

Page 25: KISTA OVARIUM

nyeri pervaginal. Pasien tidak pernah darah tinggi, Pasien tidak pernah gula darah

tinggi. Riwayat pemakaian KB suntik.

Riwayat Penyakit Dahulu:

- Riwayat hipertensi diakui tapi tidak terkontrol

- Riwayat diabetes mellitus disangkal

- Riwayat penyakit jantung disangkal

- Riwayat trauma disangkal

- Riwayat stroke sebelumnya disangkal

- Riwayat perdarahan jalan lahir disangkal

- Riwayat keputihan disangkal

Riwayat Penyakit Keluarga:

- Tidak ada anggota keluarga yang menderita tumor kandungan

Riwayat Sosial Ekonomi:

Pasien seorang ibu rumah tangga. Biaya pengobatan ditanggung BPJS. Kesan : sosial

ekonomi menengah.

III. PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

Keadaan umum : baik

Kesadaran : compos mentis

Tanda vital :

Tekanan darah : 150/90 mmHg Suhu: 36,7oC

Nadi : 80 x/menit Frekuensi pernafasan : 20 x/menit

Status Gizi :

TB: 152 cm, BB: 59 kg

Skor BMI = 25,53 kg/m2

Mata : Konjunctiva palpebra pucat (-/-), Sklera ikterik (-/-)

Thorak :

Jantung : gallop (-), murmur (-)

Paru-paru : Suara dasar vesikuler (+/+), wheezing (-), ronkhi (-)

Abdomen :

Cembung, supel, timpani ↓, peristaltik ↓, nyeri tekan pada regio iliaca dextra

Extremitas :

23

Page 26: KISTA OVARIUM

Edema pretibia : (-), Varises : (-)

Status Obstetri

Pemeriksaan luar: Tanggal : 19 Maret 2016 Tinggi fundus setinggi 2 jari di bawah

processus xyphoideus.

Pemeriksaan dalam vagina : Tidak dilakukan

Pemeriksaan inspekulo : Tidak dilakukan.

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

USG abdomen:

24

Page 27: KISTA OVARIUM

BAB IV

PERENCANAAN DAN PEMILIHAN INTERVENSI

Intervensi yang diberikan pada kasus ini adalah berupa konsultasi dan penanganan

terhadap penyakit yang diderita pasien. Selain itu, diberikan edukasi terhadap pasien agar

pasien mau untuk dilakukan penanganan terhadap penyakitnya termasuk meyakinkan pasien

agar mau di operasi. Serta perawatan dan kontrol pasca operasi dapat langsung ke dokter

spesialis ataupun ke Puskesmas Dharma Rini setiap bulannya bila obat mau habis dan atau

muncul keluhan – keluhan baru.

25

Page 28: KISTA OVARIUM

BAB V

MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi dilakukan saat pasien kontrol ke Puskesmas Dharma Rini

berupa anamnesis, pemeriksaan, dan perawatan pasca operasi dibandingkan dengan keluhan –

keluhan sebelumnya, apakah ada perbaikan atau tidak.

26

Page 29: KISTA OVARIUM

DAFTAR PUSTAKA

1. Wiknjosastro H. Buku Ilmu Kandungan Edisi 2., editor: Saifuddin A.B,dkk. Jakarta:

Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.1999: 13-14

2. Sjamsuhidayat, Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi Revisi, EGC, l 1027; Jakarta, 1998

3. Mansjoer, Arif dkk. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi 3. Jilid 2. Jakarta: Media

Aesculapius. 2000.

4. Medscape Reference , Ovarium Anatomy, Available at

http://emedicine.medscape.com/article/1949171-overview#aw2aab6b3, Last Update

October 3, 2013. Accessed on April 23, 2014.

5. Medscape Reference , Ovarian Cyst http://emedicine.medscape.com/article/255865-

overview#a0101, Last Update August 19, 2013. Accessed on April 23, 2014.

6. Schorge et al. William’s Gynecology [Digital E-Book] Gynecologic Oncology

Section. Ovarian Tumors and Cancer. McGraw-Hills..2008

27