bab ii kista ovarium nita

29
SITI ANITA BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Ovarium merupakan sepasang organ pada sistem reproduktif wanita. Berlokasi di pelvis, di samping uterus, yang mana adalah cekungan, berbentuk seperti buah peer pada bayi yang sedang tumbuh. Masing-masing ovarium ukuran dan bentuknya seperti buah kenari. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon wanita. Hormon merupakan bahan kimia yang mengontrol jalannya fungsi dari sel dan organ tertentu.Setiap bulan, selama siklus menstruasi, sebuah sel telur dikeluarkan dari satu ovarium dalam proses yang disebut ovulasi. Perjalanan sel telur dari ovarium melalui tuba falopii menuju ke uterus. Ovarium juga merupakan sumber utama dari hormon wanita yaitu estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini mempengaruhi perkembangan dari payudara wanita, bentuk tubuh, dan rambut tubuh. Hormon-hormon ini juga mengatur siklus menstruasi dan kehamilan. Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit reproduksi yang banyak menyerang wanita.kista mempengaruhi siklus haid perempuan karena sistem hormonal yang terganggu. Secara alami, hormon akan meregulasi pertumbuhan sel telur di ovarium. Namumn medis belum mampu menjelaskan secara KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAI UNIVERSITAS PRIMA INDONESIA 1

Upload: nietha

Post on 25-Jul-2015

491 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Ovarium merupakan sepasang organ pada sistem reproduktif wanita. Berlokasi di

pelvis, di samping uterus, yang mana adalah cekungan, berbentuk seperti buah peer pada

bayi yang sedang tumbuh. Masing-masing ovarium ukuran dan bentuknya seperti buah

kenari. Ovarium menghasilkan sel telur dan hormon wanita. Hormon merupakan bahan

kimia yang mengontrol jalannya fungsi dari sel dan organ tertentu.Setiap bulan, selama

siklus menstruasi, sebuah sel telur dikeluarkan dari satu ovarium dalam proses yang

disebut ovulasi. Perjalanan sel telur dari ovarium melalui tuba falopii menuju ke uterus.

Ovarium juga merupakan sumber utama dari hormon wanita yaitu estrogen dan

progesteron. Hormon-hormon ini mempengaruhi perkembangan dari payudara wanita,

bentuk tubuh, dan rambut tubuh. Hormon-hormon ini juga mengatur siklus menstruasi

dan kehamilan.

Kista ovarium merupakan salah satu bentuk penyakit reproduksi yang banyak

menyerang wanita.kista mempengaruhi siklus haid perempuan karena sistem hormonal

yang terganggu. Secara alami, hormon akan meregulasi pertumbuhan sel telur di

ovarium. Namumn medis belum mampu menjelaskan secara gamblang bagaimana siklus

hormonal perempuan penderita terganggu. Namun dari berbagai penelitian yang terus

dilakukan untuk memecahkan kasus ini agar jumlah penderita kista dapat di tekan.

Follikel adalah semacam kantung – kantung di dalam ovarium yang berisi sel telur. Pada

kasus kista, follikel di dalam ovarium dapat berjumlah sedikit. Sel telur di dalam folikel

tidak matang, sehingga tidak bisa masuk ke dalam ovarium. Alih – alih akan membentuk

kristal di dalam ovarium. Folikel yang tidak matang dan ketidakmampuan untuk

menyalurkan sel telur (proses ovulasi) sepertinya menjadi penyebab rendahnya jumlah

hormon FSH.

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

1

Page 2: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

Perjalanan penyakit yang silent killer atau secara diam – diam menyebabkan

banyak wanita yang tidak menyadari bahwa dirinya sudah terserang kista ovarium dan

hanya mengetahui dan mencegah agar tidak terjadi kanker ovarium. Untuk mengetahui

dan mencegah agar tidak terjadi kanker ovarium maka seharusnya dilakukan

pendeteksian dini kanker ovarium dengan pemeriksaan yang lebih lengkap, sehingga

dengan ini pencegahan terjadinya keganasan dapat dilakukan. Kista ovarium memiliki

jenis dan klasifikasi yang cukup banyak, tergantung dari mana kista itu berasal.

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

2

Page 3: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Kista Ovarium

Kista adalah kantong berisi cairan, kista seperti balon berisi air, dapat tumbuh di

mana saja dan jenisnya bermacam-macam. Kista yang berada di dalam atau permukaan

ovarium (indung telur) disebut kista ovarium atau tumor ovarium.

Kista Ovarium yaitu suatu kantong abnormal yang berisi cairan atau setengah

cair yang tumbuh dalam indung telur. Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus oleh

selaput semacam jaringan. Bentuknya kistik dan ada pula yang berbentuk seperti anggur.

Kista dapat berisi udara, cairan kental, maupun nanah. Kumpulan sel-sel tumor itu

terpisah dengan jaringan normal di sekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh

lainnya. Jumlah diagnosa kista ovarium meningkat seiring dengan pemeriksaan fisik dan

penggunaan ultrasound (USG) secara luas.

Kista ovarium sering terjadi pada wanita di masa reproduksinya. Sebagian besar

kista terbentuk karena perubahan kadar hormon yang terjadi selama siklus haid, produksi

dan pelepasan sel telur dari ovarium.

2.2 Epidemiologi

Pada sebagian besar kanker ovarium berbentuk tumor kistik (kista ovarium) dan

sebagian kecil berbentuk tumor padat. Kanker ovarium merupakan penyebab kematian

terbanyak dari semua kanker ginekologi. Angka kematian yang tinggi ini disebabkan

karena penyakit ini awalnya bersifat asimptomatik dan baru menimbulkan keluhan

apabila sudah terjadi metastasis, sehingga 60% - 70% pasien datang pada stadium lanjut,

sehingga penyakit ini disebut juga sebagai “silent killer”

Pemeriksaan USG transvaginal ditemukan kista ovarium pada hampir semua

wanita premenopouse dan terjadi peningkatan 14,8% pada wanita post menopouse.

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

3

Page 4: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

Kebanyakan dari kista tersebut bersifat jinak. Kista ovarium fungsional terjadi pada

semua umur, tetapi kebanyakan pada wanita masa reproduksi. Dan kista ovarium jarang

setelah masa menopouse.

Insidensi keganasan ovarium, tertinggi terdapat di Negara Skandinavia (14,5-15,3

per 100.000 populasi). Di Amerika insidensi keganasan ovarium semua ras adalah 12,5

kasus per 100.000 populasi pada tahun 1988 sampai 1991.

2.3 Anatomi Ovarium

Indung telur pada seorang wanita dewasa sebesar ibu jari tangan dan terletak di

kiri dan di kanan, dilapisi mesovarium dan tergantung dibelakang ligamentum latum.

Bentuknya seperti buah almon, sebesar ibu jari tangan berukuran 2,5-5 cm x1,5-2 cm x

0,6-1 cm. Posisi ovarium ini didukung oleh ligamentum ovarika, ligamentum

infundibulopelvikum dan mesovarium. Ovarium berhubungan dengan uterus dengan

ligamentum ovarii proprium. Pembuluh darah kedua ovarium melalui ligamentum

suspensorium ovarii.

Sebagian besar ovarium berada intraperitoneal dan tidak dilapisi oleh peritoneum.

Bagian ovarium kecil berada dalam ligamentum latum (hilus ovarii). Dari sini masuk

pembuluh-pembuluh darah dan saraf ke ovarium. Lipatan yang menghubungkan lapisan

belakang ligamentum latum dan ovarium dinamakan mesovarium

Bagian ovarium yang berada di dalam cavum peritonei dilapisi oleh epitel kubik-

silindrik, disebut epithelium germinativun. Dibawah epitel ini terdapat tunika albuginea

dan di bawahnya lagi baru ditemukan lapisan tempat folikel – folikel primordial. Pada

wanita diperkirakan terdapat banyak folikel. Tiap bulan satu folikel, kadang-kadang dua

folikel, berkembang menjadi folikel de graaf. Folikel-folikel ini merupakan bagian

ovarium yang terpenting, dan dapat ditemukan di korteks ovarii dalam letak yang

beraneka ragam, dan pula dalam tingkat – tingkat perkembangan dari satu sel telur yang

dikelilingi oleh satu lapisan sel-sel saja sampai folikel de graaf yang matang. Folikel yang

matang ini terisi dengan likuour folikuli yang mengandung estrogen, dan siap untuk

berevolusi.

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

4

Page 5: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

Fungsi ovarium meliputi :

Menyimpan ovum (telur) yang dilepaskan satu setiap bulan, ovum akan

melalui tuba fallopi tempat fertilisasi dengan adanya sperma kemudian

memasuki uterus, jika terjadi proses pembuahan (fertilisasi) ovum akan

melekat (implantasi) dalam uterus dan berkembang menjadi janin (fetus),

ovum yang tidak mengalami proses fertilisasi akan dikeluarkan dan terjadinya

menstruasi dalam waktu 14 hari setelah ovulasi.

Memproduksi hormon estrogen dan progesteron, kedua hormon ini

berperan terhadap pertumbuhan jaringan payudara, gambaran spesifik wanita

dan mengatur siklus menstruasi

Gambar I. Ovarium

2.4 Etiologi

Samapai sekarang penyebab kista ovarium belum diketahui namun beberapa

sumber mengatakan bahwa Penyebab terjadinya kista ovarium yaitu terjadinya gangguan

pembentukan hormon pada hipotalamus, hipofise, atau indung telur itu sendiri. Kista

indung telur timbul dari folikel yang tidak berfungsi selama siklus menstruasi. Kista

folikuler secara tipikal kecil dan timbul dari folikel yang tidak sampai saat menopause,

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

5

Page 6: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

sekresinya akan terlalu banyak mengandung estrogen sebagai respon terhadap

hipersekresi folikel stimulation hormon(FSH) dan luteinizing hormon (LH) normalnya

ditemui saat menopause berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran maximum 2,5

cm); berasal dari folikel ovarium yang gagal mengalami involusi atau gagal meresorpsi

cairan. Dapat multipel dan bilateral. Biasanya asimtomatik.

Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung telur yang

fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan oleh penimbunan darah yang

berlebihan saat fase pendarahan dari siklus menstruasi.Kista theka-lutein biasanya

bersifat bilateral dan berisi cairan bening, berwarna seperti jerami; biasanya berhubungan

dengan tipe lain dari tumor indung telur, serta terapi hormon.

Faktor resiko terjadinya kista ovarium :

Riwayat kista ovarium sebelumnya

Siklus menstruasi yang tidak teratur

Meningkatnya distribusi lemak tubuh bagian atas

Menstruasi dini (usia 11 tahun atau lebih muda)

Tingkat kesuburan

Hipotiroid atau hormon yang tidak seimbang

Terapi tamosifen pada kanker mamma

2.5 Klasifikasi Kista Ovarium

Massa di ovarium yang paling umum ditemukan adalah kista ovarium fisiologis.

Kista ini disebabkan oleh karena kegagalan folikel untuk pecah atau regresi. Secara

umum kista ovarium fisiologis ukurannya kurang dari 6 cm, permukaan rata, mobil dan

konsistensi kistik. Keluhan yang dapat terjadi selain adanya massa di daerah pelvik dapat

juga terjadi ketidakteraturan haid. Kista yang terbentuk dari jaringan yang berubah pada

saat fungsi normal haid. Kista normal ini akan mengecil dan menghilang dengan

sendirinya dalam kurun 2-3 siklus haid. Jenis – jenis kista ovarium secara umum :

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

6

Page 7: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

2.5.1 Kista Fungsional

Kista Folikuler

Folikel sebagai penyimpan sel telur akan mengeluarkan sel telur pada saat ovulasi

bilamana ada rangsangan LH (Luteinizing Hormone). Pengeluaran hormon ini diatur oleh

kelenjar hipofisis di otak. Bilamana semuanya berjalan lancar, sel telur akan dilepaskan

dan mulai perjalannya ke saluran telur (tuba falloppi) untuk dibuahi. Kista folikuler

terbentuk jika lonjakan LH tidak terjadi dan reaksi rantai ovulasi tidak dimulai, sehingga

folikel tidak pecah atau melepaskan sel telur, dan bahkan folikel tumbuh terus hingga

menjadi sebuah kista. Kista folikuler biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan

nyeri dan sering hilang dengan sendirinya antara 2-3 siklus haid.

Kista Korpus Luteum

Bilamana lonjakan LH terjadi dan sel telur dilepaskan, rantai peristiwa lain

dimulai. Folikel kemudian bereaksi terhadap LH dengan menghasilkan hormon estrogen

dan progesteron dalam jumlah besar sebagai persiapan untuk pembuahan. Perubahan

dalam folikel ini disebut korpus luteum. Tetapi, kadangkala setelah sel telur dilepaskan,

lubang keluarnya tertutup dan jaringan-jaringan mengumpul di dalamnya, menyebabkan

korpus luteum membesar dan menjadi kista. Meski kista ini biasanya hilang dengan

sendiri dalam beberapa minggu, tetapi kista ini dapat tumbuh hingga 4 inchi (10 cm)

diameternya dan berpotensi untuk berdarah dengan sendirinya atau

mendesak ovarium yang menyebabkan nyeri panggul atau perut. Jika kista ini berisi

darah, kista dapat pecah dan menyebabkan perdarahan internal dan nyeri tajam yang tiba-

tiba.

2.5.2 Kista Dermoid

Kista ovarium yang berisi ragam jenis jaringan misal rambut, kuku, kulit, gigi dan

lainnya. Kista ini dapat terjadi sejak masih kecil, bahkan mungkin sudah dibawa dalam

kandungan ibunya. Kista ini biasanya kering dan tidak menimbulkan gejala, tetapi dapat

menjadi besar dan menimbulkan nyeri.

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

7

Page 8: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

Gambar 2. Kista Dermoid

2.5.3 Kista Endometriosis

Kista yang terbentuk dari jaringan endometriosis (jaringan mirip dengan selaput

dinding rahim yang tumbuh di luar rahim) menempel di ovarium dan berkembang

menjadi kista. Kista ini sering disebut juga sebagai kista coklat endometriosis karena

berisi darah coklat-kemerahan. Kista ini berhubungan dengan penyakit endometriosis

yang menimbulkan nyeri haid dan nyeri sanggama.

2.5.4 Kistadenoma

Kista yang berkembang dari sel-sel pada lapisan luar permukaan ovarium,

biasanya bersifat jinak. Kistasenoma dapat tumbuh menjadi besar dan mengganggu organ

perut lainnya dan menimbulkan nyeri.

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

8

Page 9: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

2.5.5 Polikistik Ovarium

Ovarium berisi banyak kista yang terbentuk dari bangunan kista folikel yang

menyebabkan ovarium menebal. Ini berhubungan dengan penyakit sindrom

polikistik ovarium yang disebabkan oleh gangguan hormonal, terutama hormon androgen

yang berlebihan. Kista ini membuat ovarium membesar dan menciptakan lapisan luar

tebal yang dapat menghalangi terjadinya ovulasi, sehingga sering menimbulkan masalah

infertilitas.

2.6 Patofisiologi Kista Ovarium

Fungsi ovarium yang normal tergantung kepada sejumlah hormone dan kegagalan

pembentukan salah satu hormone tersebut bisa mempengaruhi fungsi ovarium. Ovarium

tidak akan berfungsi secara normal jika tubuh wanita tidak menghasilkan hormone

hipofisa dalam jumlah yang tepat.

Fungsi ovarium yang abnormal kadang menyebabkan penimbunan folikel yang

terbentuk secara tidak sempurna di dalam ovarium. Folikel tersebut gagal mengalami

pematangan dan gagal melepaskan sel telur, terbentuk secara tidak sempurna di dalam

ovarium karena itu terbentuk kista di dalam ovarium.

Setiap hari, ovarium normal akan membentuk beberapa kista kecil yang

disebut Folikel de Graff. Pada pertengahan siklus, folikel dominan dengan diameter lebih

dari 2.8 cm akan melepaskan oosit mature. Folikel yang rupture akan menjadi korpus

luteum, yang pada saat matang memiliki struktur 1,5 – 2 cm dengan kista ditengah-

tengah.

Bila tidak terjadi fertilisasi pada oosit, korpus luteum akan mengalami fibrosis

dan pengerutan secara progresif. Namun bila terjadi fertilisasi, korpus luteum mula-mula

akan membesar kemudian secara gradual akan mengecil selama kehamilan.

Kista ovari yang berasal dari proses ovulasi normal disebut kista fungsional dan

selalu jinak. Kista dapat berupa kista folikular dan luteal yang kadang-kadang disebut

kista theca-lutein. Kista tersebut dapat distimulasi oleh gonadotropin, termasuk FSH dan

HCG.

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

9

Page 10: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

Kista fungsional multiple dapat terbentuk karena stimulasi gonadotropin atau

sensitivitas terhadap gonadotropin yang berlebih. Kista folikel dan luteal, kelainan yang

tidak berbahaya ini berasal dari folikel graaf yang tidak pecah atau folikel yang sudah

pecah dan segera menutup kembali.

Kista demikian seringnya adalah multipel dan timbul langsung di bawah lapisan

serosa yang menutupi ovarium, biasanya kecil, dengan diameter 1- 1,5 cm dan berisi

cairan serosa yang bening, tetapi ada kalanya penimbunan cairan cukup banyak, sampai

mencapai diameter 4-5 cm, sehingga teraba massa dan menimbulkan sakit pada daerah

pelvis.

Pada neoplasia tropoblastik gestasional (hydatidiform mole dan choriocarcinoma)

dan kadang-kadang pada kehamilan multiple dengan diabetes, HCg menyebabkan kondisi

yang disebut hiperreaktif lutein. Pasien dalam terapi infertilitas, induksi ovulasi dengan

menggunakan gonadotropin (FSH dan LH) atau terkadang clomiphene citrate, dapat

menyebabkan sindrom hiperstimulasi ovari, terutama bila disertai dengan pemberian

HCG.

Kista neoplasia dapat tumbuh dari proliferasi sel yang berlebih dan tidak

terkontrol dalam ovarium serta dapat bersifat ganas atau jinak. Neoplasia yang ganas

dapat berasal dari semua jenis sel dan jaringan ovarium. Sejauh ini, keganasan paling

sering berasal dari epitel permukaan (mesotelium) dan sebagian besar lesi kistik parsial.

Jenis kista jinak yang serupa dengan keganasan ini adalah kistadenoma serosa dan

mucinous.

Tumor ovari ganas yang lain dapat terdiri dari area kistik, termasuk jenis ini

adalah tumor sel granulosa dari sex cord sel dan germ cel tumor dari germ sel primordial.

Teratoma berasal dari tumor germ sel yang berisi elemen dari 3 lapisan germinal

embrional; ektodermal, endodermal, dan mesodermal.

2.7 Gambaran Klinis Kista Ovarium

Sebagian besar kista ovarium tidak menimbulkan gejala, atau hanya sedikit nyeri

yang tidak berbahaya. Hal ini disebabkan perjalanan penyakit ovarium berlangsung

secara tersembunyi sehingga diagnosis sering ditemukan pada waktu pasien dalam

keadaan stadium lanjut. Sampai pada waktunya pasien datang dan mengeluh adanya

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

10

Page 11: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

ketidakteraturan menstruasi, nyeri pada perut bawah, dan timbul benjolan pada perut

Tetapi ada pula kista yang berkembang menjadi besar dan menimpulkan nyeri yang

tajam. Pemastian penyakit tidak bisa dilihat dari gejala-gejala saja karena mungkin

gejalanya mirip dengan keadaan lain seperti endometriosis, radang panggul, kehamilan

ektopik (di luar rahim) atau kanker ovarium.

Meski demikian, penting untuk memperhatikan setiap gejala atau perubahan

ditubuh Anda untuk mengetahui gejala mana yang serius. Pada stadium awal dapat

berupa:

Haid tidak teratur karena tidak terjadi ovulasi

Nyeri pada saat mentruasi

Kontipasi dan poliuria jika tumor sudah menekan rektum atau

kandung kemih mungkin terjadi

Nyeri abdomen bagian bawah atau nyeri pada saat bersenggema

karena peregangan atau penekanan daerah panggu

Pada USG kista ovarium akan terlihat sebagai struktur kistik yang

bulat (kadang-kadang oval) dan terlihat sangat lusen dengan

dinding dinding yang tipis/tegas/licin, dan di tepi belakang kista

nampak bayangan opak yang lebih

infertilitas

Pada stadium lanjut dapat berupa gejala yang terjadi berhubungan dengan adanya

asites (penimbunan cairan dalam rongga perut), penyebaran ke omentum (lemak perut),

dan organ-organ di dalam rongga perut lainnya seperti usus-usus dan hati. Gejala ini

dapat berupa:

Perut membuncit karena ada masa dalam abdomen

Kembung

Mual

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

11

Page 12: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

Gangguan nafsu makan

Sesak napas karena karena penumpukan cairan bisa juga terjadi pada

rongga dada akibat penyebaran penyakit ke rongga dada

2.8 Diagnosa Kista Ovarium

Dari gambaran klinis, kista ovarium yang berukuran kecil biasanya tidak

menunjukan gejala atau rasa sakit, kecuali kalau pecah atau terpuntir yang menyebabkan

perdarahan intraperitoneum dan gejala akut abdomen ,sakit yang hebat di daerah perut

bagian bawah, dan kaku.

Kista yang berukuran besar atau berjumlah banyak dapat menimbulkan gejala seperti:

rasa sakit pada panggul

sakit pinggang

sakit saat berhubungan seksual

pendarahan rahim yang abnormal

Secara umum Diagnosa kista ovarium ditegakkan dengan:

A. Anamnesa

Perut terasa penuh, berat, kembung

Konstipasi dan poliuria

Haid tidak teratur

Nyeri pada saat coitus

Mual, muntah, gembung, dan gangguan nafsu makan

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

12

Page 13: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

B. Pemeriksaan fisik

Inspeksi

Perut membesar seperti orang hamil

Palpasi abdomen

Teraba masa di abdomen biasanya sebelah kanan atau sebelah kiri

Kadang-kadang nyeri pada perabaan

Masa bias dibedakan dengan uterus

Konsistensinya kistik

C. Pemeriksaan penunjang

USG

Pada USG kista ovarium akan terlihat sebagai struktur kistik yang bulat

(kadang-kadang oval) dan terlihat sangat lusen dengan dinding dinding

yang tipis/tegas, dan di tepi belakang kista nampak bayangan opak yang

lebih putih dari dinding depannya.

Gambar 3.Gambaran USG dari kista ovarium

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

13

Page 14: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

Laparoskopi

Dengan laparoskopi (alat teropong ringan dan tipis dimasukkan melalui

pembedahan kecil di bawah pusar) dokter dapat melihat ovarium,

menghisap cairan dari kista atau mengambil bahan percontoh untuk biopsi.

2.9 Diagnosa Banding

Diagnosis pasti tidak dapat dilihat dari gejala-gejala saja. Karena banyak penyakit

dengan gejala yang sama pada kista ovarium, yaitu:

Inflamasi Pelvic (PID)

Pada pemeriksaan endovaginal sonogram, memperlihatkan secara relative

pembesaran ovarium kiri (pada pasien dengan keluhan nyeri), pada

laboratorium leukosit meningkat

Endometriosis

Pada pemeriksaan endovaginal sonogram tampak karakteristik yang difus,

lusen yang rendah sehingga memberikan kesan yang padat.

Kehamilan Ektopik

Pada pemeriksaan endovaginal sonogram memperlihatkan ring sign pada tuba,

dengan dinding yang tebal disertai cairan yang bebas disekitarnya. Tidak ada

pembuahan intrauterine, pada USG tampak kantong kehamilan dituba.

Kanker ovarium

Pada pemeriksaan transvaginal ultrasound di dapatkan dinding tebal dan

ireguler.

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

14

Page 15: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

2.10 penatalaksanaan

Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang dengan

sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang pecah namun tidak

akan menimbulkan gejala yang berarti. Kista jenis ini termasuk jinak dan tidak

memerlukan penanganan medis. Kista biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat

dokter melakukan pemeriksaan USG. Kebanyakan pasien dengan kista ovarium simple

berdasarkan hasil pemeriksaan USG tidak dibutuhkan pengobatan. Meskipun demikian,

pengawasan tetap harus dilakukan terhadap perkembangan kists ampai dengan beberapa

siklus menstruasi. Bila memang ternyata tidak terlalu bermakna maka kista dapat

diabaikan karena akan mengecil sendiri. Jika wanita usia reproduksi yang masih ingin

hamil, berovulasi teratur dan tanpa gejala, dan hasil USG menunjukkan kista berisi

cairan, dokter tidak memberikan pengobatan apapun dan menyarankan untuk

pemeriksaan USG ulangan secara periodic untuk melihat apakah ukuran kista membesar.

Prinsipnya tumor ovarium neoplastik memerlukan operasi dan tumor

nonneoplastik tidak, jika menghadapi tumor ovarium yang tidak memberikan

gejala/keluhan pada penderita dan yang besarnya tidak melebihi 5 cm diameternya,

kemungkinan besar tumor tersebut adalah kista folikel atau kista korpus luteum. Tidak

jarang tumor tersebut mengalami pengecilan secara spontan dan menghilang, sehingga

perlu diambil sikap untuk menunggu selama 2-3 bulan, jika selama waktu observasi

dilihat peningkatan dalam pertumbuhan tumor tersebut, kita dapat mengambil kesimpulan

bahwa kemungkinan tumor besar itu bersifat neoplastik dan dapat dipertimbangkan untuk

pengobatan operatif.

Tindakan operasi pada tumor ovarium neoplastik yang tidak ganas ialah

pengangkatan tumor dengan mengadakan reseksi pada bagian ovarium yang mengandung

tumor, akan tetapi jika tumornya besar atau ada komplikasi perlu dilakukan pengangkatan

ovarium, biasanya disertai dengan pengangkatan tuba (salphyngektomi). Jika terdapat

keganasan operasi yang lebih tepat ialah histerektomi dan salphyngektomi bilateral.

Akan tetapi pada wanita muda yang masih ingin mendapat keturunan dan dengan tingkat

keganasan tumor yang rendah, dapat dipertanggungjawabkan untuk mengambil resiko

dengan melakukan operasi yang tidak seberapa radikal.

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

15

Page 16: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

Pengobatan yang dilakukan bergantung pada umur, jenis dan ukuran kista dan

gejala-gejala yang diderita. Beberapa pilihan pengobatan yang mungkin disarankan:

Pil Kontrasepsi

Jika terdapat kista fungsional, pil kontrasepsi yang digunakan untuk mengecilkan

ukuran kista. Pemakaian pil kontrasepsi juga mengurangi peluang pertumbuhan kista.

Pembedahan

Jika kista besar (diameter > 5 cm), padat, tumbuh atau tetap selama 2-3 siklus

haid, atau kista yang berbentuk iregular, menyebabkan nyeri atau gejala-gejala berat,

maka kista dapat dihilangkan dengan pembedahan. Jika kista tersebut bukan kanker,

dapat dilakukan tindakan miomektomi untuk menghilangkan kista dengan ovarium masih

pada tempatnya. Jika kista tersebut merupakan kanker, dokter akan menyarankan

tindakan histerektomi untuk pengangkatan ovarium.

Indikasi pembedahan pada kista ovarium

Kista tidak menghilang

Memiliki ukuran besar

Nyeri perut

Nyeri haid atau gangguan siklus dan infertilitas

2.11 Komplikasi

Beberapa ahli mencurigai kista ovarium bertanggung jawab atas terjadinya kanker

ovarium pada wanita diatas 40 tahun. Mekanisme terjadinya kanker masih belum jelas

namun dianjurkan pada wanita yang berusia diatas 40 tahun untuk melakukan skrining

atau deteksi dini terhadap kemungkinan terjadinya kanker ovarium.

Perdarahan intra tumor

Hal ini jarang terjadi tetapi dapat terjadi secara spontan atau oleh trauma,sehingga

menyebabkan pendarahan. Perdarahan ke dalam kista yang terjadi sedikit-sedikit,

sehingga berangsur-angsur menyebabkan pembesaran kista, dan hanya menimbulkan

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

16

Page 17: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

gejala-gejala klinik yang minimal. Akan tetapi jika perdarahan terjadi dalam jumlah yang

banyak akan terjadi distensi yang cepat dari kista yang menimbulkan nyeri perut yang

mendadak

Perputaran tangkai (torsi)

Putaran tangkai dapat terjadi pada ksta yang berukuran diameter 5 cm atau lebih. Putaran

tangkai menyebabkan gangguan sirkulasi meskipun gangguan ini jarang bersifat total.

Faktor yang menyebabkan torsi bermacam – macam, yang penting adalah faktor faktor

dari tumor sendiridan gerakan gerakan peristaltik dari usus.

Infeksi pada tumor

Menimbulkan gejala: badan panas, nyeri pada abdomen, mengganggu aktifitas sehari-

hari.

Robekan dinding kista

Pada torsi tangkai ada kemungkinan terjadi robekan sehingga isi kista tumpah kedalam

rungan abdomen.

Keganasan kista ovarium

Terjadi pada kista pada usia sebelum menarche dan pada usia diatas 45 tahun.

2.12 Prognosa

2.12.1 Kelangsungan Hidup

Prognosis untuk baik jinak baik. Namun untuk kista yang dapat berkembang

untuk menjadi kanker ovarium angka kelangsungan hidup 5 tahun (“5 Years survival

rate”) penderita kanker ovarium stadium lanjut hanya kira-kira 20-30%, sedangkan

sebagian besar penderita 60-70% ditemukan dalm keadaan stadium lanjut.

Walaupun penanganan dan pengobatan kanker ovarium telah dilakukan dengan

prosedur yang benar namun hasil pengobatannya sampai sekarang ini belum sangat

menggembirakan termasuk pengobatan yang dilakukan di pusat kanker terkemuka di

dunia sekalipun.

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

17

Page 18: Bab II Kista Ovarium Nita

SITI ANITA

2.12.2 Kelangsungan Organ

Umumnya kista ovarium pada wanita usia subur akan menghilang dengan

sendirinya dalam 1 sampai 3 bulan. Meskipun ada diantaranya yang pecah namun tidak

akan menimbulkan gejala yang berarti.Kista jenis ini termasuk jinak dan tidak

memerlukan penanganan medis.

Kista biasanya ditemukan secara tidak sengaja saat dokter melakukan

pemeriksaan USG. Meskipun demikian, pengawasan tetap harus dilakukan terhadap

perkembangan kista sampai dengan beberapa siklus menstruasi. Bila memang ternyata

tidak terlalu bermakna maka kista dapat diabaikan karena akan mengecil sendiri.

KKS OBSTETRI dan GYNECOLOGY RSUD DR.RM.DJOELHAM BINJAIUNIVERSITAS PRIMA INDONESIA

18