bab ii kajian teorotis dan hipotesis...

22
BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teoritis 2.1.1 Hakikat Passing atas pada permainan Bola Voli 2.1.1.1 Hakikat Passing atas Passing atas adalah suatu usaha atau gerakan dasar dalam permainan bola voli yang digunakan oleh seseorang pemain dalam mengumpan kepada temannya untuk bisa memberikan peluang serangan dalam permainan bola voli. Selain itu juga Muhajir menambahkan (2007:10) mengumpan adalah suatu usaha ataupun upaya seseorang pemain bola voli dengan cara menggunakan suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk menyajikan bola yang dimainkan kepada teman seregunya yang selanjutnya dapat melakukan serangan terhadap lawan. Bola voli merupakan suatu permainan yang membutuhkan kekompakan dalam hal kerja sama team, contoh dalam melakukan pasing atas, pasing atas merupakan suatu cara untuk mengumpang bola dengan baik kepada teman untuk melakukan pukulan smash. Menurut Ahmadi 2007 : 22-23 bahwa Passing adalah upaya seseorang pemain dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola pada teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri, sedangkan set-up atau umpan adalah usaha atau upaya seorang pemain bola voli dengan menggunakan suatu teknik tertentu yang memiliki tujuan menyajikan bola yang dimainkannya

Upload: vucong

Post on 15-Mar-2019

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

BAB II

KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1 Kajian Teoritis

2.1.1 Hakikat Passing atas pada permainan Bola Voli

2.1.1.1 Hakikat Passing atas

Passing atas adalah suatu usaha atau gerakan dasar dalam permainan bola

voli yang digunakan oleh seseorang pemain dalam mengumpan kepada temannya

untuk bisa memberikan peluang serangan dalam permainan bola voli.

Selain itu juga Muhajir menambahkan (2007:10) mengumpan adalah suatu

usaha ataupun upaya seseorang pemain bola voli dengan cara menggunakan

suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk menyajikan bola yang

dimainkan kepada teman seregunya yang selanjutnya dapat melakukan serangan

terhadap lawan.

Bola voli merupakan suatu permainan yang membutuhkan kekompakan

dalam hal kerja sama team, contoh dalam melakukan pasing atas, pasing atas

merupakan suatu cara untuk mengumpang bola dengan baik kepada teman untuk

melakukan pukulan smash.

Menurut Ahmadi 2007 : 22-23 bahwa Passing adalah upaya seseorang

pemain dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola pada

teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri, sedangkan set-up atau

umpan adalah usaha atau upaya seorang pemain bola voli dengan menggunakan

suatu teknik tertentu yang memiliki tujuan menyajikan bola yang dimainkannya

Page 2: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

kepada teman seregu dan selanjutnya dapat melakukan serangan (smash) terhadap

regu lawan.

Cara melakukan passing atas yaitu Berdiri tegak kedua kaki agak terbuka

atau salah satu kaki agak ke depan, kedua lutut agak ditekuk. Kedua tangan berada

di atas kepala di depan dekat dahi dengan sikap dibengkokkan dan jari-jari tangan

direnggangkan membentuk lengkungan setengah bola.

Posisi badan selalu stabil dalam menerima bola dan mempunyai

keseimbangan agar bisa memberikan umpan atau pasing yang baik, posisi kepala

yaitu selalu melihat bola dan Posisi tangan tidak boleh berada pas didepan muka

atau selebihnya melebihi diatas posisi kepala, posisi kaki agak di tekuk sedikit

agar menghindari cedera dan salah satu kaki menjadi tumpuan baik kaki berada di

depan maupun berada di belakang.

Gambar 1.1

Posisi tubuh passing atas

(Viera & Ferguson 2004: 54)

Menurut Ahmadi (2007: 25) Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam

teknik dasar melakukan passing atas pada permainan permainan bola voli yakni

sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Bergerak kearah datangnya bola, tepat dibawahnya.

Page 3: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

b. Siapkan posisi.

c. Bahu sejajar sasaran.

d. Kaki meregang santai.

e. Bengkokkan sedikit lengan, kaki, dan pinggul.

f. Tahan tangan 6 atau 8 inci di depan pelipis.

g. Tahan tangan di depan pelipis.

h. Melihat melalui “Jendela” yang dibentuk tangan

i. Ikuti bola ke sasaran.

2. Pelaksanaan

a. Terima bola pada bagian belakang bawah.

b. Terima dengan dua persendian teratas dari jari dan ibu jari.

c. Luruskan lengan dan kaki kearah sasaran.

d. Pindahkan berat badan kearah sasaran.

e. Arahkan bola sesuai dengan ketiggian yang diinginkan.

3. Gerak Lanjutan

a. Luruskan tangan sepenuhnya.

b. Arahkan bola kesasaran

c. Pinggul bergerah kearah sasaran.

d. Pindahkan berat baran kearah sasaran.

e. Bergerak kearah umpan.

Selain dari itu Sujarwo (2009: 37) menambahkan bahwa passing atas adalah

suatu teknik dasar dalam permainan bola voli dimana di dalam permainan yang

sesungguhnya akan digunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian bola

Page 4: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

kepada teman untuk dipukul atau di smash ke daerah lawan. Jenis passing atas ada

dua macam yaitu : (a) passing atas dengan lompatan, (b) passing atas tidak dengan

lompatan, sedangkan menurut hasil arah bola yang disajikan atau diumpankan ada

passing atas ke depan dan passing atas kebelakang.

Selanjutnya Isnaini & suranto (2009: 4-5) passing dalam permainan bola

voli merupakan usaha seseorang pemain dengan menggunakan teknik tertentu

untuk mengoperkan bola ke teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri

baik passing atas maupun passing bawah, teknik dasar passing dapat dilakukan

dengan cara sebagai berikut :

a). Melakukan passing atas dan bawah secara berpasangan dengan gerakan

maju, mundur dan menyamping kearah kanan dan kiri. Bola dilambungkan oleh

teman terlebih dahulu kemudian dilakukan secara berlangsung, gerakan dilakukan

secara bergantian.

b). Melakukan passing atas dan bawah melalui net, lakukan secara

berkelompok dengan formasi berbanjar kebelakang. Bola dilambungkan oleh

teman terlebih dahulu kemudian dilakukan secara langsung, gerakan dilakukan

secara bergantian.

Barbara L. Vieira & Bonnie Jill Ferguson (2004: 55) mengemukakan ada

kesalahan dan perbaikan dalam melakukan passing atas pada permainan bola voli.

1. Kesalahan :

a. Bola menyentuh telapak tangan dan “tertahan”.

b. Bola bergerak ke atas, bukan meninggi ke depan.

c. Anda mengalami kesulitan dalam mengarahkan bola kearah sasaran.

Page 5: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

d. Bola berputar terlalu keras.

e. Bola bergerak ke net.

f. Umpan menyebrangi net ke daerah lawan.

g. Bola tak sampai ke pinggir lapangan.

h. Anda mengumpankan bola terlalu rendah.

2. Perbaikan :

a. Buka jemari anda menyelubungi bola, dan terima bola hanya dengan 2

buku-buku teratas dari jemari ibu jari anda.

b. Anda harus meluruskan kaki dan memindahkan berat badan kedepan ke

arah sasaran, terima bola pada bagian belakang bawah, bukan pada

dasar bola.

c. Posisi bahu anda harus sejajar menhadap kesasaran. Kekuatan tenaga

yang sama harus dikeluarkan dari kedua tangan anda saat mendorong

bola.

d. Anda harus mendorong bola seketikan itu juga, jangan memutarkan bola

dengan kedua tangan anda.

e. Ketika berada disebelah kanan lapangan, Anda harus mengahadap lurus

ke pinggir kiri lapangan dan kaki kanan anda berada di depan.

f. Ketika anda dalam posisi untuk mengumpan, bahu anda harus sejajar

dengan sasaran yang dituju.

g. Anda harus menempatkan bola sedemikian rupa sehingga dapat

mencapai pinggir lapangan. Pastikan anda meluruskan tangan dan kaki

anda untuk memberikan tenaga tambahan.

Page 6: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

2.1.1.2 Hakikat Bola Voli

Permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 oleh William G. Morgan

dari Amerika Serikat. Pada mulanya permainan ini bernama Mintonette,

mengingat dari permainan ini dimainkan dengan melambungkan bola (memukul-

mukul bola) sebelum bola tersebut menyentuh lantai, maka pada tahun 1896 oleh

Prof. H.T. Halsted mengusulkan nama permainan menjadi “Volley Ball“.

Permainan bola voli di Indonesia sudah dikenal sejak tahun 1928, dibawa oleh

guru-guru Belanda yang mengajar di sekolah-sekolah lanjutan. Sejak PON II di

Jakarta pada tahun 1951, sampai sekarang bola voli termasuk salah satu cabang

olahraga yang resmi dipertandingkan.

Selain itu juga Muhajir ( 2004 : 21-32) mengemukakan ada beberapa

teknik dasar dalam permainan bola voli yaitu sebagai berikut :

a) Servis :

Servis adalah Servis adalah pukulan bola yang di lakukan dari belakang

garis ahir lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan. Pukulan

servis di lakukan pada permulaan dan setelah terjadinya kesalahan. Karena

pkulan servis berperan besar untuk memperoleh poin, maka pukulan servis

harus meyakinkan, terarah, keras, dan menyulitkan lawan.

b) Passing

Pada passing terdiri atas dua yaitu : passing bawah dan passing atas

1) Passing bawah :

Passing bawah merupakan pertahanan regu. Bola yang dating

terlalu keras dan sulit untuk di mainkan dengan passing atas harus

Page 7: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

dimainkan dengan passing bawah di samping pertahanan juga sangat

berperan untuk membantu serangan

2) Passing atas :

Passing atas adalah upaya seorang pemain tertentu untuk

mengeporkan bola kepada teman seregunya untuk dimainkan ddi

lapangan sendiri. Cara melakukan passing atas adalah jari – jari

tangan terbuka lebar dan kedua tangan membentuk mangkuk hamper

saling berhadapan. Sebelum menyentuh bola, lutut sedikit di tekuk

hingga tangan berada dimuka setinggi hidung.

c) Smash :

Pukulan keras atau smash, di sebut juga spike, merupakan bentuk serangan

yang paling banyak di pergunakan dalam upaya memperoleh nilai oleh suatu tim.

Smash adalah pukulan bola yang keras dari atas ke bawah, jalannya bola menukik.

Menurut Muhajir (2004: 34-38) permainan bola voli adalah memperagakan

teknik dan taktik memainkan bola dilapangan untuk meraih kemenangan

dalam setiap pertandingan. Untuk mendukung pernyataan di atas, Dewan dan

Bidang Perwasitan PP. PBVSI (2004: 7) permainan bola voli merupakan

olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam setiap lapangan dengan dipisahkan

oleh sebuah net. Tujuan dari permainan bola voli ini adalah melewatkan bola di

atas net agar jatuh menyentuh lantai lapangan lawan untuk mencegah usaha yang

sama dari lawan.

Bola voli menurut Sujarwo (2009: 28) merupakan teknik dasar suatu gerak

dasar yang harus dimiliki pemain bola voli baik dari gerakan kaki maupun

gerakan tubuhnya. Masing-masing individu tidak akan sama dalam setiap gerak

Page 8: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

dasarnya ini, tergantung dari postur tubuh dan gerak multilateral setiap orang.

Oleh karena itu sebagai pelatih atau guru pendidikan jasmani hendaknya

mengetahui hal tersebut sehingga materi latihan yang akan diberikan hendaknya

disesuaikan dengan karakteristik masing-masing individu. Dalam permainan bola

voli paling tidak 6 teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap orang yang akan

bermain yaitu : A) Servis, B) Passing bawah, C) Passing atas, D) Smash, E) Blok,

F) Sliding.

Iskandar (2011). Bola voli merupakan jenis permainan olahraga beregu yang

masing-masing regu terdiri atas enam orang. Cara bermain bola voli adalah kedua regu

yang bertanding berada dalam setiap lapangan permainan yang dipisahkan oleh net atau

jaring. Tujuan dari permainan ini adalah setiap regu yang bermain berusaha

melewatkan bola secara baik melalui atas net di antara dua antena (rod) sampai

bola tersebut menyentuh tanah atau lantai (mati) di daerah lawan, dan mencegah

agar bola yang di lewatkan tidak menyentuh lantai atau tanah dalam lapangan

sendiri.

Wisahati, Santosa (2010: 9) Permainan bola voli dilakukan oleh dua regu

yang saling berhadapan dengan dipisahkan oleh sebuah jaring di tengah lapangan

dan setiap regu terdiri dari 6 orang yang dibatasi setiap satu setnya terdiri dari 25

poin dengan sistem rally point dan dipimpin oleh dua orang wasit.

Tahki, Herlansyah (2010: 85-86) Permainan bola voli merupakan salah satu

dari sekian sekian banyak cabang olahraga yang anyak diminati semua kalangan

masyarakat di Indonesia baik tua, muda maupun anak-anak. Perkembangan

olahraga bola voli di Indonesia semakin hari semakin menunjak tingkat kemajuan

Page 9: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

yang pesat. Berbagai macam peraturan telah banyak mengalami perubahan.

Seperti diketahui olahraga bola voli merupakan olahraga beregu. Setiap regu

berada dalam pwetak-petak lapangan dan dengan posisinya masing-masing,

dengan dibatasi oleh kedua tiang net. Bola dimainkan oleh dua atau satu tangan

maupun dengan anggota badan lainnya, bolak balik melintasi net secara teratur

sampai bola menyentuh lantai di pihak lawan dan mempertahankan agar bola

tidak mati di daerah sendiri. Dalam permainan bola voli setiap tim terdiri dari

6enam pemain di lapangan, susunan posisi pemain diawal pertandingan

menentukan urutan servis selama pertandingan berlangsung. Kedua tim berada

dalam rotasi masing-masing sesuai peraturan.

Mashar, Windarhayu (2010) Permainan bola voli merupakan permainan

yang dimainkan secara beregu. Tiap-tiap regu terdiri dari enam orang pemain.

Dalam permainan bola voli harus diimbangi dengan kemampuan teknik dasar

yang baik dan benar. Pada materi pembelajaran bola voli diawali dengan teknik

dasar yang mencakup servis, passing, smesh, dan blok.

Kharisma, (2012) Permainan bola voli suatu cabang olahraga dengan cara

memiainkannya dengan memvoli bola di udara bolak balik diatas jaring/net,

dengan maksud menjatuhkan bola di dalam petak lapangan lawan untuk mencari

kemenangan. mem voli dan memantulkan bola ke udara dapat menggunakan

bagian tubuh mana saja asalkan perkenaannya harus sempurna (tidak

ganda/dobol)

Page 10: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

Gambar 1.2 Lapangan Bola Voli

sumber : http://www.volleyballces.com/sizes_rules.html

Ahmadi (2007: 19-20) Mengemukakan bahwa bola voli merupakan suatu

permainan yang kompleks yang tidak mudah di lakukan oleh setiap orang. Sebab,

dalam permainan bola voli di butuhkan koordinasi gerak yang benar-benar bisa di

andalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli.

Bola voli merupakan bola yang dipantulkan keudara dengan batas

sentuhan tiga kali, Selain itu juga Muhajir (2006 : 5) Menyatakan permainan bola

voli cukup dikenal di Indonesia dimana bola voli dimainkan oleh dua regu yang

masing-masing berjumlah 6 orang, setiap regu berusaha menempatkan bola di

daerah lawan agar mendapat angka/point. Regu yang pertama mencapai angak 25

adalah regu yang menang. Apabila terjadi point yang sama, maka penentuan

pemenang suatu permainan dilakukan dengan selisih dua angka misalnya, 27-25,

29-27 dan seterusnya.

Permainan bola voli adalah salah satu cabang olahraga yang digemari oleh

siswa saat ini, karena olahraga ini dapan dimainkan oleh anak laki-laki maupun

Page 11: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

anak perempuan. Olahraga bola voli juga merupakan salah satu materi pada mata

pelajaran pendidikan jasmani, yang tercantum dalam kurikulum baik itu dalam

tingkat sekolah dasar, menengah dan tingkat atas. Dari penjelasan diatas Ali,

Winarhayu (2010) permainan bola voli merupakan permainan yang dimainkan

secara beregu, tiap-tiap regu terdiri dari 6 orang.

Widoni, Santoso (2011) Dalam permainan bolavoli ada beberapa bentuk

penguasaan teknik-teknik dasar yang harus di kuasai. Tehnik dalam permainan

bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif

sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang

optimal.Tujuan permainan bola voli adalah memperagakan tehnik dan taktik

memainakan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap

pertandingan.Penguasaan teknik-teknik dasar dalam permainan bola voli terdiri

bawah : service, passing, block, dan smash. Semua teknik dasar pada permainan

bola voli harus di kuasai oleh pemain baik pemain ber tipe menyerang ataupun

pemain ber tipe bertahan karena sangat menentukan dalam sebuah pertandingan.

a) Service

Servis adalah pukulan pertama dengan bola sebagai awal mulainya suatu

pertandingan. mula-mula servis ini hanya diangap sebagai pukulan permulaan

saja, cara melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi servis ini kemudian

berkembang menjadi suatu senjata ampuh untuk menyerang. jadi, tehnik dasar ini

tak boleh kita abaikan, dan harus kita latih dengan baik terus menerus. Servis

yang baik, sangat mempengaruhi seluruh jalannya pertandingan. Tapi ini lebih

menonjol pada pertandingan tingkat tinggi dibandingkan dengan servis pada

Page 12: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

tingkatan yang lebih rendah. Menurut Beutelstahl (2011: 8) ada beberapa jenis

servis antara lain: under-arm service atau (servis lengan bawah), hook service

(servis kait), floating service atau servis melayang dari sisi depan. Servis adalah

konsistensi dalam menyebrangkan bola mendekati seratus persen setiap kali

melakukan.

Bola voli adalah suatu permainan yang sangat digemari orang dan bola

voli ini memerlukan teknik dasar dan juga taktik yang baik sehingga bisa

menghasilkan angka atau point yang banyak. Sebagai mana di kemukakan oleh

Mile S (2000:13) Mengemukakan bahwa bola voli ini adalah memasukan bola ke

daerah lawan melewati rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan

permainan dengan mematikan bola itu di daerah lawan. Memvoli artinya

memainkan/memantulkan bola sebelum jatuh atau sebelum menyentuh lantai.

Sebagai aturan dasar, bola boleh di pantulkan dengan bagian badan, pinggang ke

atas. Aturan dasar lainnya, bola boleh di mainkan atau di pantulkan dengan

temannya secara bergantian tiga kali berturut-turut sebelum di seberang ke daerah

lawanya.

2.1.2 Hakikat Pembelajaran

Metode pembelajaran berarti cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran

sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Dalam pembelajaran terdapat

berbagai jenis metode pembelajaran. Masing- masing metode memiliki

kelebihan dan kelemahan. Guru dapat memilih metode yang dipandang tepat

dalam kegiatan pembelajarannya.

Page 13: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

Menurut Darwyn Syah (2007:133), bahwa metode mengajar merupakan

cara yang digunakan guru untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada

siswa untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan mengajar makin tepat metode yang

digunakan maka makin efektif dan efisien kegiatan mengajar yang dilakukan

antara guru dan siswa pada akhirnya akan menunjang dan mengantarkan

keberhasilan belajar siswa dan keberhasilan mengajar yang dilakukan oleh

guru.

Menurut Nana Sudjana yang dikutip Darwyn Syah (2007:133), metode

pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan

dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran kepada peserta didik dengan

menggunakan pendekatan tertentu. Tujuan penggunan metode tersebut agar

materi pelajaran yang diberikan guru dapat diserap peserta didik dengan baik.

Selanjutnya Suryani & Aguna (2012: 34) Proses belajar mengajar

mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas dari pada pengertian mengajar,

dalam proses belajar mengajar tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak

terpisahkan antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar. Antara kedua

kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang. Komponen yang lain dalam

kegiatan belajar mengajar yang turut menentukan keberhasilan suatu program

pembelajaran adalah adanya tujuan, bahan pelajaran, model dan metode, media

atau alat evaluasi.

Hal sedana dikemukakan oleh Sujana dalam Suriyani & Agung (2012: 35)

Bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri

seseorang yang sedang belajar. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat

Page 14: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, dan

tingkah laku, keterampilan, kecapakan, kebiasaan dan perubahan-perubahan

aspek lain yang ada pada individu yang belajar.

Suryani & Agung (2012: 50) menambahkan bahwa metode mengajar yang

digunakan oleh guru setiap kali mengajar bukan asal saja melainkan telah dipilih

dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, jarang sekali melihat guru

merumuskan tujuan pembelajaran hanya satu rumusan, tetapi guru juga

merumuskan lebih dari satu rumusan, olah karena itu gurupun selalu

menggunakan metode pembelajaran yang lebih dari satu.

Selanjutnya Menurut Darwin Syah (2007:134), metode mengajar dapat

menciptakan terjadinya interaksi belajar mengajar yang baik, efektif dan

efisien. Karena dengan pemilihan metode mengajar yang baik dan tepat guna

serta tepat sasaran akan semakin menciptakan interaksi edukatif yang semakin

baik pula.

2.1.2.1 Hakikat Demonstrasi

Metode Demonstrasi yaitu metode yang di gunakan untuk menyampaikan

materi yang berhubungan dengan praktek, demontrasi yang di maksud adalah

suatu metode mengajar untuk memperlihatkan bagaimana proses terjadinya

sesuatu, tujuan agar peserta didik memiliki pengalaman melihat dan mendengar

serta menirukan materi yang di berikan. (Sudjana 2002:83) “demonstrasi dan

eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu

para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data)

Page 15: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

yang benar”. Menurut Muhibbin Syah (2002:208), metode demonstrasi adalah

metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan

melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan

media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang

sedang disajikan.

Menurut Djamarah (2002:102), metode demonstrasi adalah metode yang

digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda

yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Selain itu Menurut Darwyn Syah

(2007) Metode mengajar merupakan aspek yang penting dalam proses belajar

mengajar. Pada hakikatnya metode mengajar ialah car guru memberikan

pembelajaran atau cara guru memberikan bimbingan serta pengalaman belajar

dengan perencanaan yang di susun secara teratur (sistematis). (2007:152),

mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah cara yang digunakan dalam

penyajian pelajaran dengan cara meragakan bagaimana membuat,

mempergunakan serta mempraktekan suatu benda atau alat baik asli maupun

tiruan atau bagaimana mengerjakan sesuatu perbuatan atau tindakan yang mana

dalam meragakan disertai dengan penjelasan lisan.

Wina sanjaya, M.Pd (2008:127) menyatakan metode adalah cara yang

cepat digunakan untuk melaksanakan strategi. Salah satu metode yang sering

digunakan oleh guru adalah Metode Demonstrasi. Metode merupakan suatu cara

atau model yang akan digunakan seseorang dalam melaksanakan proses

pembelajaran ataupun kegiatan belajar mengajar. Suryani & Agung (2012: 43)

Menambahkan bahwa metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk

Page 16: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode

diperlukan oleh guru guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Seseorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa

menguasai satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan

oleh para ahli psikologi dan pendidikan.

Metode demonstrasi merupakan cara penyajian pelajaran dengan

memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi

atau benda tertentu, baik sebenarnya ataupun tiruan. Sebagai metode

penyajian, metode demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara oleh

guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar

memperhatikan akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih

konkret. Manfaat psikologis dari metode demonstrasi adalah (Muhibin Syah,

2002:209)

a) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan. b) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. c) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam

Menurut Hasibuan (2002:30), demonstrasi menjadi tidak efektif bila: benda

yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan jelas oleh siswa, siswa tidak

dilibatkan untuk mencoba, dan bila tidak dilakukan di tempat yang sebenarnya.

Agar metode demonstrasi dapat menjadi efektif, maka guru harus: (1)

merumuskan keterampilan yang diharapkan akan dicapai oleh siswa setelah

demonstrasi dilakukan: (2) mencoba alat-alat yang akan digunakan dalam

demonstrasi, supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal; (3) memperkirakan

Page 17: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

jumlah siswa apakah memungkinkan diadakan metode demonstrasi; (4)

menetapkan garis besar langkah yang akan dilaksanakan; (5) memperhitungkan

waktu yang dibutuhkan (Hasibuan, 2002:31).

Selanjutnya Uzer Usman dkk (2001 : 129), menambahkan bahwa : “metode

demonstrasi atau eskpermen merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan

penjelasan lisan disertai perbutan atau memperlihatkan suatu proses tertentu yang

kemudian dikuti atau dicoba oleh siswa untuk melakukannya. Dalam metode

demonstrasi, guru atau siswa melakukan suatu proses yang disertai dengan

penjelasan lisan.

Metode demonstrasi menurut Zain & Bahri (2010 : 90) bahwa metode

demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau

mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang

sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan

penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap

pembelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk

pengeritan dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan

memperhatikan apa yang diperhatikan selama pelajaran berlangsung.

Metode demonstrasi menurut Bahri & Zain (2006: 91) memiliki kelebihan

dalam proses pembelajaran yaitu, dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas

dan lebih kongkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-

kata atau kalimat), Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari, Proses

pengajaran lebih menarik, Siswa dirangsang untuk aktif mengamati,

menyesuaikan antara teori dan kenyataan, dan coba untuk melakukannya sendiri.

Page 18: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran dari hal-hal yang

didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid dan melalui prosedur

yang benar dapat pula dimengerti materi yang disajikan.

Metode ini dapat dilakukan untuk kegiatan yang alatnya terbatas tetapi

akan dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang oleh siswa, contohnya pada saat

melakukan aktifitas-aktifitas yang memerlukan pemahaman, pendengaran dan

juga pengetahuan, misalnya dalam aktifitas olahraga siswa bisa memahami

bagaimana itu bermain bola voli yang baik dan benar, dan lebih khususnya pada

saat melakukan teknik dasarnya.

Dalam teknik dasar pada permainan bola voli harus di lakukan dngan

metode Demonstrasi hal ini bisa membuat orang atau atlet bermain dapat

memahami dimana letak kesalahan pada saat melakukan pasing contonhnya, pada

pasing ata harus memerlukan latihan yang berulang-ulang atau di demonstrasikan

kepada siswa bagaimana cara melakukan pasing atas yang benar agar bola tidak

melenceng. dengan hal ini siswa bisa mengetahui bagaimana cara melakukan

pasing atas pada bola voli.

Dari penejelasan di atas tentang Demonstrasi ada kelebihan dan

kelemahanya sebagai berikut.

Kelebihan model demonstrasi:

1. Pelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit sehingga tidak terjadi

verbalisme.

2. Siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang

didemonstrasikan.

Page 19: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

3. Proses pembelajaran menjadi lebih baik, sebab siswa tidak hanya

mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.

4. Siswa akan aktif mengamati dan tertarik untuk mencoba.

5. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.

6. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang dipelajari.

7. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam

diri siswa.

Kelemahan model demonstrasi:

1. Tidak semua guru dapat melakukan demontrasi dengan baik.

2. Demonstrasi memerlukan waktu yang lebih banyak dibandingkan ceramah

dan Tanya jawab.

3. Metode demonstrasi memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.

4. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.

5. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.

Langkah-langkah Penggunaan Metode Demonstrasi

Adapun langkah yang perlu diperhatikan terkait dengan penerapan metode

demonstrasi adalah sebagai berikut:

a. Merumuskan dengan jelas kecakapan atau keterampilan apa yang

diperoleh setelah demonstrasi dilakukan.

b. Tentukan peralatan yang digunakan, kemudian dicoba dahulu agar

pelaksanaan demonstrasi tidak mengalami kegagalan.

c. Menetapkan prosedur yang dilakukan, dan sebelum demonstrasi

dilakukan perlu diadakan percobaan terlabih dahulu.

Page 20: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

d. Menentukan lama pelaksanaan demonstrasi.

e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan komentar

pada saat maupun sesudah demonstrasi.

f. Meminta kepada siswa untuk mencatat hal-hal yang dianggap perlu.

g. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa.

Agar penerapan metode demonstrasi dapat berdaya guna, perlu diperhatikan

Batas-batas Metode Demonstrasi :

Beberapa batasan metode demonstrasi yang perlu diketahui antara lain:

a. Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat

didemostrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa

b. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah

aktivitas dimana para siswa sendiri dapat ikut bereksperimen dan menjadikan

aktifitas itu pengalaman

c. Tidak semua hal dapat didemosntrasikan di dalam kelompok

d. Kadang-kadang bila suatu alat dibawa ke dalam kelas kemudian

didemonstrasikan, terjadi proses yang berlainan dengan proses dalam situasi

nyata.

e. Jika setiap orang diminta mendemostrasikan maka dapat menyita waktu

yang banyak dan membosankan bagi peserta lainnya.

Page 21: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

2.2 Kajian penelitian yang relevan

Penelitian yang mengenai Pasing atas pada permainan bola voli dengan

metode demonstrasi sejauh ini belum di teliti di Universitas Negeri Gorontalo,

Namun terlepas dari kajian ini, peneliti mengemukakan beberapa penelitian

Tindakan kelas yang membahas tentang Pasing atas dan Metode demonstrasi pada

permainan bola voli adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan passing atas pada permainan bola voli mini

dengan metode berpasangan siswa kelas V SD 02 Wonosari, yang di

teliti oleh Rahima Yusuf Di Universitas Negeri Gorontalo

menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan passing atas pada permainan

bola voli mini siswa kelas V SD 02 Wonosari, pada obeservasi awal

yaitu dengan rata-rata 52,45%. Pada siklus I yang termasuk kategori

kurang yaitu 4 Orang, kategori cukup 8 orang dengan jumlah

keseluruhan 20 orang. Pada siklus II hasil yang di capai adalah 65,25%

dengan kategori baik 13 orang, sehingga nilai rata-rata pad siklus II

Yaitu 78,88%.

2. Meningkatkan kemampuan teknik dasar passing bawah pada permainan

bola voli mini melalui metode demonstrasi di kelas V SDN No 1

Dunggala kebupaten Gorontalo, Yang di teliti oleh Hartati P. Aliu,

Menyinpulkan bahwa : pada pembelajaran passing bawah pada

permainan bola voli mini dengan menggunakan metode demonstrasi

siswa dapat mengetahui gerakan demi gerakan pada saat melakukan

passing bawah tersebut, dimana pada observasi awal dari jumlah siswa

Page 22: BAB II KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKANeprints.ung.ac.id/4166/5/2013-1-85201-831409086-bab2... · c. Pinggul bergerah kearah sasaran. d. ... dalam rotasi masing-masing sesuai

25 orang dengan hasil yang di capai sebesar 42,13% meningkat sampai

pada angka 85,33% hal ini terjadi pada pembelajaran atau tindakan pada

siswa di lakukan dengan tahapan siklus.

3. Meningkatkan kemampuan gerak dasar passing bawah pada permainan

bola voli melalui metode berpasangan siswa kelas IV SDN 1

Hunggaluwa-Limboto Gorontalo yang diteliti oleh Rauf Paneo,

Menyimpulkan bahwa : terjadi peningkatan passing bawah pada

perminan bola voli dengan menggunakan metode berpasangan pada

siswa kelas IV SDN 1 Hunggaluwa-Limboto, Dimana pada siklus I

persentase rata-rata kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar

passing bawah pada permainan bola voli sebesar 37,5% meningkat

menjadi 77,5% pada siklus II. Atau dengan kata lain peningkatan

sebesar 35%.

3.3 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teori di atas maka kerangka teori di atas maka dapat

di anjurkan hipotesis tindakan sebagai berikut :

“Jika Guru menggunakan metode demonstrasi, maka kemampuan siswa

dalam melakukan passing atas pada permainan bola voli akan meningkat”

3.4 Indikator Kinerja

Jika rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMK 1 Suwawa, dalam

melakukan Passing atas pada permainan bola voli meningkat sesuai dengan

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan minimal 75 ke atas.