bab ii kajian teorotis dan hipotesis...
TRANSCRIPT
BAB II
KAJIAN TEOROTIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Kajian Teoritis
2.1.1 Hakikat Passing atas pada permainan Bola Voli
2.1.1.1 Hakikat Passing atas
Passing atas adalah suatu usaha atau gerakan dasar dalam permainan bola
voli yang digunakan oleh seseorang pemain dalam mengumpan kepada temannya
untuk bisa memberikan peluang serangan dalam permainan bola voli.
Selain itu juga Muhajir menambahkan (2007:10) mengumpan adalah suatu
usaha ataupun upaya seseorang pemain bola voli dengan cara menggunakan
suatu teknik tertentu yang tujuannya adalah untuk menyajikan bola yang
dimainkan kepada teman seregunya yang selanjutnya dapat melakukan serangan
terhadap lawan.
Bola voli merupakan suatu permainan yang membutuhkan kekompakan
dalam hal kerja sama team, contoh dalam melakukan pasing atas, pasing atas
merupakan suatu cara untuk mengumpang bola dengan baik kepada teman untuk
melakukan pukulan smash.
Menurut Ahmadi 2007 : 22-23 bahwa Passing adalah upaya seseorang
pemain dengan menggunakan suatu teknik tertentu untuk mengoperkan bola pada
teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri, sedangkan set-up atau
umpan adalah usaha atau upaya seorang pemain bola voli dengan menggunakan
suatu teknik tertentu yang memiliki tujuan menyajikan bola yang dimainkannya
kepada teman seregu dan selanjutnya dapat melakukan serangan (smash) terhadap
regu lawan.
Cara melakukan passing atas yaitu Berdiri tegak kedua kaki agak terbuka
atau salah satu kaki agak ke depan, kedua lutut agak ditekuk. Kedua tangan berada
di atas kepala di depan dekat dahi dengan sikap dibengkokkan dan jari-jari tangan
direnggangkan membentuk lengkungan setengah bola.
Posisi badan selalu stabil dalam menerima bola dan mempunyai
keseimbangan agar bisa memberikan umpan atau pasing yang baik, posisi kepala
yaitu selalu melihat bola dan Posisi tangan tidak boleh berada pas didepan muka
atau selebihnya melebihi diatas posisi kepala, posisi kaki agak di tekuk sedikit
agar menghindari cedera dan salah satu kaki menjadi tumpuan baik kaki berada di
depan maupun berada di belakang.
Gambar 1.1
Posisi tubuh passing atas
(Viera & Ferguson 2004: 54)
Menurut Ahmadi (2007: 25) Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam
teknik dasar melakukan passing atas pada permainan permainan bola voli yakni
sebagai berikut :
1. Persiapan
a. Bergerak kearah datangnya bola, tepat dibawahnya.
b. Siapkan posisi.
c. Bahu sejajar sasaran.
d. Kaki meregang santai.
e. Bengkokkan sedikit lengan, kaki, dan pinggul.
f. Tahan tangan 6 atau 8 inci di depan pelipis.
g. Tahan tangan di depan pelipis.
h. Melihat melalui “Jendela” yang dibentuk tangan
i. Ikuti bola ke sasaran.
2. Pelaksanaan
a. Terima bola pada bagian belakang bawah.
b. Terima dengan dua persendian teratas dari jari dan ibu jari.
c. Luruskan lengan dan kaki kearah sasaran.
d. Pindahkan berat badan kearah sasaran.
e. Arahkan bola sesuai dengan ketiggian yang diinginkan.
3. Gerak Lanjutan
a. Luruskan tangan sepenuhnya.
b. Arahkan bola kesasaran
c. Pinggul bergerah kearah sasaran.
d. Pindahkan berat baran kearah sasaran.
e. Bergerak kearah umpan.
Selain dari itu Sujarwo (2009: 37) menambahkan bahwa passing atas adalah
suatu teknik dasar dalam permainan bola voli dimana di dalam permainan yang
sesungguhnya akan digunakan sebagai teknik pemberian atau penyajian bola
kepada teman untuk dipukul atau di smash ke daerah lawan. Jenis passing atas ada
dua macam yaitu : (a) passing atas dengan lompatan, (b) passing atas tidak dengan
lompatan, sedangkan menurut hasil arah bola yang disajikan atau diumpankan ada
passing atas ke depan dan passing atas kebelakang.
Selanjutnya Isnaini & suranto (2009: 4-5) passing dalam permainan bola
voli merupakan usaha seseorang pemain dengan menggunakan teknik tertentu
untuk mengoperkan bola ke teman seregunya untuk dimainkan dilapangan sendiri
baik passing atas maupun passing bawah, teknik dasar passing dapat dilakukan
dengan cara sebagai berikut :
a). Melakukan passing atas dan bawah secara berpasangan dengan gerakan
maju, mundur dan menyamping kearah kanan dan kiri. Bola dilambungkan oleh
teman terlebih dahulu kemudian dilakukan secara berlangsung, gerakan dilakukan
secara bergantian.
b). Melakukan passing atas dan bawah melalui net, lakukan secara
berkelompok dengan formasi berbanjar kebelakang. Bola dilambungkan oleh
teman terlebih dahulu kemudian dilakukan secara langsung, gerakan dilakukan
secara bergantian.
Barbara L. Vieira & Bonnie Jill Ferguson (2004: 55) mengemukakan ada
kesalahan dan perbaikan dalam melakukan passing atas pada permainan bola voli.
1. Kesalahan :
a. Bola menyentuh telapak tangan dan “tertahan”.
b. Bola bergerak ke atas, bukan meninggi ke depan.
c. Anda mengalami kesulitan dalam mengarahkan bola kearah sasaran.
d. Bola berputar terlalu keras.
e. Bola bergerak ke net.
f. Umpan menyebrangi net ke daerah lawan.
g. Bola tak sampai ke pinggir lapangan.
h. Anda mengumpankan bola terlalu rendah.
2. Perbaikan :
a. Buka jemari anda menyelubungi bola, dan terima bola hanya dengan 2
buku-buku teratas dari jemari ibu jari anda.
b. Anda harus meluruskan kaki dan memindahkan berat badan kedepan ke
arah sasaran, terima bola pada bagian belakang bawah, bukan pada
dasar bola.
c. Posisi bahu anda harus sejajar menhadap kesasaran. Kekuatan tenaga
yang sama harus dikeluarkan dari kedua tangan anda saat mendorong
bola.
d. Anda harus mendorong bola seketikan itu juga, jangan memutarkan bola
dengan kedua tangan anda.
e. Ketika berada disebelah kanan lapangan, Anda harus mengahadap lurus
ke pinggir kiri lapangan dan kaki kanan anda berada di depan.
f. Ketika anda dalam posisi untuk mengumpan, bahu anda harus sejajar
dengan sasaran yang dituju.
g. Anda harus menempatkan bola sedemikian rupa sehingga dapat
mencapai pinggir lapangan. Pastikan anda meluruskan tangan dan kaki
anda untuk memberikan tenaga tambahan.
2.1.1.2 Hakikat Bola Voli
Permainan bola voli diciptakan pada tahun 1895 oleh William G. Morgan
dari Amerika Serikat. Pada mulanya permainan ini bernama Mintonette,
mengingat dari permainan ini dimainkan dengan melambungkan bola (memukul-
mukul bola) sebelum bola tersebut menyentuh lantai, maka pada tahun 1896 oleh
Prof. H.T. Halsted mengusulkan nama permainan menjadi “Volley Ball“.
Permainan bola voli di Indonesia sudah dikenal sejak tahun 1928, dibawa oleh
guru-guru Belanda yang mengajar di sekolah-sekolah lanjutan. Sejak PON II di
Jakarta pada tahun 1951, sampai sekarang bola voli termasuk salah satu cabang
olahraga yang resmi dipertandingkan.
Selain itu juga Muhajir ( 2004 : 21-32) mengemukakan ada beberapa
teknik dasar dalam permainan bola voli yaitu sebagai berikut :
a) Servis :
Servis adalah Servis adalah pukulan bola yang di lakukan dari belakang
garis ahir lapangan permainan melampaui net ke daerah lawan. Pukulan
servis di lakukan pada permulaan dan setelah terjadinya kesalahan. Karena
pkulan servis berperan besar untuk memperoleh poin, maka pukulan servis
harus meyakinkan, terarah, keras, dan menyulitkan lawan.
b) Passing
Pada passing terdiri atas dua yaitu : passing bawah dan passing atas
1) Passing bawah :
Passing bawah merupakan pertahanan regu. Bola yang dating
terlalu keras dan sulit untuk di mainkan dengan passing atas harus
dimainkan dengan passing bawah di samping pertahanan juga sangat
berperan untuk membantu serangan
2) Passing atas :
Passing atas adalah upaya seorang pemain tertentu untuk
mengeporkan bola kepada teman seregunya untuk dimainkan ddi
lapangan sendiri. Cara melakukan passing atas adalah jari – jari
tangan terbuka lebar dan kedua tangan membentuk mangkuk hamper
saling berhadapan. Sebelum menyentuh bola, lutut sedikit di tekuk
hingga tangan berada dimuka setinggi hidung.
c) Smash :
Pukulan keras atau smash, di sebut juga spike, merupakan bentuk serangan
yang paling banyak di pergunakan dalam upaya memperoleh nilai oleh suatu tim.
Smash adalah pukulan bola yang keras dari atas ke bawah, jalannya bola menukik.
Menurut Muhajir (2004: 34-38) permainan bola voli adalah memperagakan
teknik dan taktik memainkan bola dilapangan untuk meraih kemenangan
dalam setiap pertandingan. Untuk mendukung pernyataan di atas, Dewan dan
Bidang Perwasitan PP. PBVSI (2004: 7) permainan bola voli merupakan
olahraga yang dimainkan oleh dua tim dalam setiap lapangan dengan dipisahkan
oleh sebuah net. Tujuan dari permainan bola voli ini adalah melewatkan bola di
atas net agar jatuh menyentuh lantai lapangan lawan untuk mencegah usaha yang
sama dari lawan.
Bola voli menurut Sujarwo (2009: 28) merupakan teknik dasar suatu gerak
dasar yang harus dimiliki pemain bola voli baik dari gerakan kaki maupun
gerakan tubuhnya. Masing-masing individu tidak akan sama dalam setiap gerak
dasarnya ini, tergantung dari postur tubuh dan gerak multilateral setiap orang.
Oleh karena itu sebagai pelatih atau guru pendidikan jasmani hendaknya
mengetahui hal tersebut sehingga materi latihan yang akan diberikan hendaknya
disesuaikan dengan karakteristik masing-masing individu. Dalam permainan bola
voli paling tidak 6 teknik dasar yang harus dikuasai oleh setiap orang yang akan
bermain yaitu : A) Servis, B) Passing bawah, C) Passing atas, D) Smash, E) Blok,
F) Sliding.
Iskandar (2011). Bola voli merupakan jenis permainan olahraga beregu yang
masing-masing regu terdiri atas enam orang. Cara bermain bola voli adalah kedua regu
yang bertanding berada dalam setiap lapangan permainan yang dipisahkan oleh net atau
jaring. Tujuan dari permainan ini adalah setiap regu yang bermain berusaha
melewatkan bola secara baik melalui atas net di antara dua antena (rod) sampai
bola tersebut menyentuh tanah atau lantai (mati) di daerah lawan, dan mencegah
agar bola yang di lewatkan tidak menyentuh lantai atau tanah dalam lapangan
sendiri.
Wisahati, Santosa (2010: 9) Permainan bola voli dilakukan oleh dua regu
yang saling berhadapan dengan dipisahkan oleh sebuah jaring di tengah lapangan
dan setiap regu terdiri dari 6 orang yang dibatasi setiap satu setnya terdiri dari 25
poin dengan sistem rally point dan dipimpin oleh dua orang wasit.
Tahki, Herlansyah (2010: 85-86) Permainan bola voli merupakan salah satu
dari sekian sekian banyak cabang olahraga yang anyak diminati semua kalangan
masyarakat di Indonesia baik tua, muda maupun anak-anak. Perkembangan
olahraga bola voli di Indonesia semakin hari semakin menunjak tingkat kemajuan
yang pesat. Berbagai macam peraturan telah banyak mengalami perubahan.
Seperti diketahui olahraga bola voli merupakan olahraga beregu. Setiap regu
berada dalam pwetak-petak lapangan dan dengan posisinya masing-masing,
dengan dibatasi oleh kedua tiang net. Bola dimainkan oleh dua atau satu tangan
maupun dengan anggota badan lainnya, bolak balik melintasi net secara teratur
sampai bola menyentuh lantai di pihak lawan dan mempertahankan agar bola
tidak mati di daerah sendiri. Dalam permainan bola voli setiap tim terdiri dari
6enam pemain di lapangan, susunan posisi pemain diawal pertandingan
menentukan urutan servis selama pertandingan berlangsung. Kedua tim berada
dalam rotasi masing-masing sesuai peraturan.
Mashar, Windarhayu (2010) Permainan bola voli merupakan permainan
yang dimainkan secara beregu. Tiap-tiap regu terdiri dari enam orang pemain.
Dalam permainan bola voli harus diimbangi dengan kemampuan teknik dasar
yang baik dan benar. Pada materi pembelajaran bola voli diawali dengan teknik
dasar yang mencakup servis, passing, smesh, dan blok.
Kharisma, (2012) Permainan bola voli suatu cabang olahraga dengan cara
memiainkannya dengan memvoli bola di udara bolak balik diatas jaring/net,
dengan maksud menjatuhkan bola di dalam petak lapangan lawan untuk mencari
kemenangan. mem voli dan memantulkan bola ke udara dapat menggunakan
bagian tubuh mana saja asalkan perkenaannya harus sempurna (tidak
ganda/dobol)
Gambar 1.2 Lapangan Bola Voli
sumber : http://www.volleyballces.com/sizes_rules.html
Ahmadi (2007: 19-20) Mengemukakan bahwa bola voli merupakan suatu
permainan yang kompleks yang tidak mudah di lakukan oleh setiap orang. Sebab,
dalam permainan bola voli di butuhkan koordinasi gerak yang benar-benar bisa di
andalkan untuk melakukan semua gerakan yang ada dalam permainan bola voli.
Bola voli merupakan bola yang dipantulkan keudara dengan batas
sentuhan tiga kali, Selain itu juga Muhajir (2006 : 5) Menyatakan permainan bola
voli cukup dikenal di Indonesia dimana bola voli dimainkan oleh dua regu yang
masing-masing berjumlah 6 orang, setiap regu berusaha menempatkan bola di
daerah lawan agar mendapat angka/point. Regu yang pertama mencapai angak 25
adalah regu yang menang. Apabila terjadi point yang sama, maka penentuan
pemenang suatu permainan dilakukan dengan selisih dua angka misalnya, 27-25,
29-27 dan seterusnya.
Permainan bola voli adalah salah satu cabang olahraga yang digemari oleh
siswa saat ini, karena olahraga ini dapan dimainkan oleh anak laki-laki maupun
anak perempuan. Olahraga bola voli juga merupakan salah satu materi pada mata
pelajaran pendidikan jasmani, yang tercantum dalam kurikulum baik itu dalam
tingkat sekolah dasar, menengah dan tingkat atas. Dari penjelasan diatas Ali,
Winarhayu (2010) permainan bola voli merupakan permainan yang dimainkan
secara beregu, tiap-tiap regu terdiri dari 6 orang.
Widoni, Santoso (2011) Dalam permainan bolavoli ada beberapa bentuk
penguasaan teknik-teknik dasar yang harus di kuasai. Tehnik dalam permainan
bola voli dapat diartikan sebagai cara memainkan bola dengan efisien dan efektif
sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku untuk mencapai suatu hasil yang
optimal.Tujuan permainan bola voli adalah memperagakan tehnik dan taktik
memainakan bola di lapangan untuk meraih kemenangan dalam setiap
pertandingan.Penguasaan teknik-teknik dasar dalam permainan bola voli terdiri
bawah : service, passing, block, dan smash. Semua teknik dasar pada permainan
bola voli harus di kuasai oleh pemain baik pemain ber tipe menyerang ataupun
pemain ber tipe bertahan karena sangat menentukan dalam sebuah pertandingan.
a) Service
Servis adalah pukulan pertama dengan bola sebagai awal mulainya suatu
pertandingan. mula-mula servis ini hanya diangap sebagai pukulan permulaan
saja, cara melempar bola untuk memulai permainan. Tetapi servis ini kemudian
berkembang menjadi suatu senjata ampuh untuk menyerang. jadi, tehnik dasar ini
tak boleh kita abaikan, dan harus kita latih dengan baik terus menerus. Servis
yang baik, sangat mempengaruhi seluruh jalannya pertandingan. Tapi ini lebih
menonjol pada pertandingan tingkat tinggi dibandingkan dengan servis pada
tingkatan yang lebih rendah. Menurut Beutelstahl (2011: 8) ada beberapa jenis
servis antara lain: under-arm service atau (servis lengan bawah), hook service
(servis kait), floating service atau servis melayang dari sisi depan. Servis adalah
konsistensi dalam menyebrangkan bola mendekati seratus persen setiap kali
melakukan.
Bola voli adalah suatu permainan yang sangat digemari orang dan bola
voli ini memerlukan teknik dasar dan juga taktik yang baik sehingga bisa
menghasilkan angka atau point yang banyak. Sebagai mana di kemukakan oleh
Mile S (2000:13) Mengemukakan bahwa bola voli ini adalah memasukan bola ke
daerah lawan melewati rintangan berupa tali atau net dan berusaha memenangkan
permainan dengan mematikan bola itu di daerah lawan. Memvoli artinya
memainkan/memantulkan bola sebelum jatuh atau sebelum menyentuh lantai.
Sebagai aturan dasar, bola boleh di pantulkan dengan bagian badan, pinggang ke
atas. Aturan dasar lainnya, bola boleh di mainkan atau di pantulkan dengan
temannya secara bergantian tiga kali berturut-turut sebelum di seberang ke daerah
lawanya.
2.1.2 Hakikat Pembelajaran
Metode pembelajaran berarti cara yang dilakukan dalam proses pembelajaran
sehingga dapat diperoleh hasil yang optimal. Dalam pembelajaran terdapat
berbagai jenis metode pembelajaran. Masing- masing metode memiliki
kelebihan dan kelemahan. Guru dapat memilih metode yang dipandang tepat
dalam kegiatan pembelajarannya.
Menurut Darwyn Syah (2007:133), bahwa metode mengajar merupakan
cara yang digunakan guru untuk menyampaikan bahan pelajaran kepada
siswa untuk mencapai tujuan. Dalam kegiatan mengajar makin tepat metode yang
digunakan maka makin efektif dan efisien kegiatan mengajar yang dilakukan
antara guru dan siswa pada akhirnya akan menunjang dan mengantarkan
keberhasilan belajar siswa dan keberhasilan mengajar yang dilakukan oleh
guru.
Menurut Nana Sudjana yang dikutip Darwyn Syah (2007:133), metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan guru dalam mengadakan hubungan
dengan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran kepada peserta didik dengan
menggunakan pendekatan tertentu. Tujuan penggunan metode tersebut agar
materi pelajaran yang diberikan guru dapat diserap peserta didik dengan baik.
Selanjutnya Suryani & Aguna (2012: 34) Proses belajar mengajar
mempunyai makna dan pengertian yang lebih luas dari pada pengertian mengajar,
dalam proses belajar mengajar tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak
terpisahkan antara siswa yang belajar dengan guru yang mengajar. Antara kedua
kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang. Komponen yang lain dalam
kegiatan belajar mengajar yang turut menentukan keberhasilan suatu program
pembelajaran adalah adanya tujuan, bahan pelajaran, model dan metode, media
atau alat evaluasi.
Hal sedana dikemukakan oleh Sujana dalam Suriyani & Agung (2012: 35)
Bahwa belajar adalah suatu proses yang ditandai adanya perubahan pada diri
seseorang yang sedang belajar. Perubahan sebagai hasil dari proses belajar dapat
ditunjukan dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuan, pemahaman, dan
tingkah laku, keterampilan, kecapakan, kebiasaan dan perubahan-perubahan
aspek lain yang ada pada individu yang belajar.
Suryani & Agung (2012: 50) menambahkan bahwa metode mengajar yang
digunakan oleh guru setiap kali mengajar bukan asal saja melainkan telah dipilih
dan disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, jarang sekali melihat guru
merumuskan tujuan pembelajaran hanya satu rumusan, tetapi guru juga
merumuskan lebih dari satu rumusan, olah karena itu gurupun selalu
menggunakan metode pembelajaran yang lebih dari satu.
Selanjutnya Menurut Darwin Syah (2007:134), metode mengajar dapat
menciptakan terjadinya interaksi belajar mengajar yang baik, efektif dan
efisien. Karena dengan pemilihan metode mengajar yang baik dan tepat guna
serta tepat sasaran akan semakin menciptakan interaksi edukatif yang semakin
baik pula.
2.1.2.1 Hakikat Demonstrasi
Metode Demonstrasi yaitu metode yang di gunakan untuk menyampaikan
materi yang berhubungan dengan praktek, demontrasi yang di maksud adalah
suatu metode mengajar untuk memperlihatkan bagaimana proses terjadinya
sesuatu, tujuan agar peserta didik memiliki pengalaman melihat dan mendengar
serta menirukan materi yang di berikan. (Sudjana 2002:83) “demonstrasi dan
eksperimen merupakan metode mengajar yang sangat efektif, sebab membantu
para siswa untuk mencari jawaban dengan usaha sendiri berdasarkan fakta (data)
yang benar”. Menurut Muhibbin Syah (2002:208), metode demonstrasi adalah
metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan dan urutan
melakukan suatu kegiatan, baik secara langsung maupun melalui penggunaan
media pembelajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi yang
sedang disajikan.
Menurut Djamarah (2002:102), metode demonstrasi adalah metode yang
digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses atau cara kerja suatu benda
yang berkenaan dengan bahan pelajaran. Selain itu Menurut Darwyn Syah
(2007) Metode mengajar merupakan aspek yang penting dalam proses belajar
mengajar. Pada hakikatnya metode mengajar ialah car guru memberikan
pembelajaran atau cara guru memberikan bimbingan serta pengalaman belajar
dengan perencanaan yang di susun secara teratur (sistematis). (2007:152),
mengemukakan bahwa metode demonstrasi adalah cara yang digunakan dalam
penyajian pelajaran dengan cara meragakan bagaimana membuat,
mempergunakan serta mempraktekan suatu benda atau alat baik asli maupun
tiruan atau bagaimana mengerjakan sesuatu perbuatan atau tindakan yang mana
dalam meragakan disertai dengan penjelasan lisan.
Wina sanjaya, M.Pd (2008:127) menyatakan metode adalah cara yang
cepat digunakan untuk melaksanakan strategi. Salah satu metode yang sering
digunakan oleh guru adalah Metode Demonstrasi. Metode merupakan suatu cara
atau model yang akan digunakan seseorang dalam melaksanakan proses
pembelajaran ataupun kegiatan belajar mengajar. Suryani & Agung (2012: 43)
Menambahkan bahwa metode merupakan suatu cara yang dipergunakan untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam kegiatan belajar mengajar, metode
diperlukan oleh guru guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Seseorang guru tidak akan dapat melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa
menguasai satupun metode mengajar yang telah dirumuskan dan dikemukakan
oleh para ahli psikologi dan pendidikan.
Metode demonstrasi merupakan cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan atau mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi
atau benda tertentu, baik sebenarnya ataupun tiruan. Sebagai metode
penyajian, metode demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara oleh
guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar
memperhatikan akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih
konkret. Manfaat psikologis dari metode demonstrasi adalah (Muhibin Syah,
2002:209)
a) Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan. b) Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang sedang dipelajari. c) Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam
Menurut Hasibuan (2002:30), demonstrasi menjadi tidak efektif bila: benda
yang didemonstrasikan tidak dapat diamati dengan jelas oleh siswa, siswa tidak
dilibatkan untuk mencoba, dan bila tidak dilakukan di tempat yang sebenarnya.
Agar metode demonstrasi dapat menjadi efektif, maka guru harus: (1)
merumuskan keterampilan yang diharapkan akan dicapai oleh siswa setelah
demonstrasi dilakukan: (2) mencoba alat-alat yang akan digunakan dalam
demonstrasi, supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal; (3) memperkirakan
jumlah siswa apakah memungkinkan diadakan metode demonstrasi; (4)
menetapkan garis besar langkah yang akan dilaksanakan; (5) memperhitungkan
waktu yang dibutuhkan (Hasibuan, 2002:31).
Selanjutnya Uzer Usman dkk (2001 : 129), menambahkan bahwa : “metode
demonstrasi atau eskpermen merupakan suatu cara penyajian pelajaran dengan
penjelasan lisan disertai perbutan atau memperlihatkan suatu proses tertentu yang
kemudian dikuti atau dicoba oleh siswa untuk melakukannya. Dalam metode
demonstrasi, guru atau siswa melakukan suatu proses yang disertai dengan
penjelasan lisan.
Metode demonstrasi menurut Zain & Bahri (2010 : 90) bahwa metode
demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memperagakan atau
mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang
sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan, yang sering disertai dengan
penjelasan lisan. Dengan metode demonstrasi proses penerimaan siswa terhadap
pembelajaran akan lebih berkesan secara mendalam, sehingga membentuk
pengeritan dengan baik dan sempurna. Juga siswa dapat mengamati dan
memperhatikan apa yang diperhatikan selama pelajaran berlangsung.
Metode demonstrasi menurut Bahri & Zain (2006: 91) memiliki kelebihan
dalam proses pembelajaran yaitu, dapat membuat pengajaran menjadi lebih jelas
dan lebih kongkret, sehingga menghindari verbalisme (pemahaman secara kata-
kata atau kalimat), Siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari, Proses
pengajaran lebih menarik, Siswa dirangsang untuk aktif mengamati,
menyesuaikan antara teori dan kenyataan, dan coba untuk melakukannya sendiri.
Dalam demonstrasi diharapkan setiap langkah pembelajaran dari hal-hal yang
didemonstrasikan itu dapat dilihat dengan mudah oleh murid dan melalui prosedur
yang benar dapat pula dimengerti materi yang disajikan.
Metode ini dapat dilakukan untuk kegiatan yang alatnya terbatas tetapi
akan dilakukan terus-menerus dan berulang-ulang oleh siswa, contohnya pada saat
melakukan aktifitas-aktifitas yang memerlukan pemahaman, pendengaran dan
juga pengetahuan, misalnya dalam aktifitas olahraga siswa bisa memahami
bagaimana itu bermain bola voli yang baik dan benar, dan lebih khususnya pada
saat melakukan teknik dasarnya.
Dalam teknik dasar pada permainan bola voli harus di lakukan dngan
metode Demonstrasi hal ini bisa membuat orang atau atlet bermain dapat
memahami dimana letak kesalahan pada saat melakukan pasing contonhnya, pada
pasing ata harus memerlukan latihan yang berulang-ulang atau di demonstrasikan
kepada siswa bagaimana cara melakukan pasing atas yang benar agar bola tidak
melenceng. dengan hal ini siswa bisa mengetahui bagaimana cara melakukan
pasing atas pada bola voli.
Dari penejelasan di atas tentang Demonstrasi ada kelebihan dan
kelemahanya sebagai berikut.
Kelebihan model demonstrasi:
1. Pelajaran menjadi lebih jelas dan konkrit sehingga tidak terjadi
verbalisme.
2. Siswa akan lebih mudah memahami materi pelajaran yang
didemonstrasikan.
3. Proses pembelajaran menjadi lebih baik, sebab siswa tidak hanya
mendengar, tetapi juga melihat peristiwa yang terjadi.
4. Siswa akan aktif mengamati dan tertarik untuk mencoba.
5. Perhatian siswa dapat lebih dipusatkan.
6. Proses belajar siswa lebih terarah pada materi yang dipelajari.
7. Pengalaman dan kesan sebagai hasil pembelajaran lebih melekat dalam
diri siswa.
Kelemahan model demonstrasi:
1. Tidak semua guru dapat melakukan demontrasi dengan baik.
2. Demonstrasi memerlukan waktu yang lebih banyak dibandingkan ceramah
dan Tanya jawab.
3. Metode demonstrasi memerlukan persiapan dan perencanaan yang matang.
4. Siswa kadang kala sukar melihat dengan jelas benda yang diperagakan.
5. Tidak semua benda dapat didemonstrasikan.
Langkah-langkah Penggunaan Metode Demonstrasi
Adapun langkah yang perlu diperhatikan terkait dengan penerapan metode
demonstrasi adalah sebagai berikut:
a. Merumuskan dengan jelas kecakapan atau keterampilan apa yang
diperoleh setelah demonstrasi dilakukan.
b. Tentukan peralatan yang digunakan, kemudian dicoba dahulu agar
pelaksanaan demonstrasi tidak mengalami kegagalan.
c. Menetapkan prosedur yang dilakukan, dan sebelum demonstrasi
dilakukan perlu diadakan percobaan terlabih dahulu.
d. Menentukan lama pelaksanaan demonstrasi.
e. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan komentar
pada saat maupun sesudah demonstrasi.
f. Meminta kepada siswa untuk mencatat hal-hal yang dianggap perlu.
g. Menetapkan rencana untuk menilai kemajuan siswa.
Agar penerapan metode demonstrasi dapat berdaya guna, perlu diperhatikan
Batas-batas Metode Demonstrasi :
Beberapa batasan metode demonstrasi yang perlu diketahui antara lain:
a. Demonstrasi akan merupakan metode yang tidak wajar bila alat
didemostrasikan tidak dapat diamati dengan seksama oleh siswa
b. Demonstrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti dengan sebuah
aktivitas dimana para siswa sendiri dapat ikut bereksperimen dan menjadikan
aktifitas itu pengalaman
c. Tidak semua hal dapat didemosntrasikan di dalam kelompok
d. Kadang-kadang bila suatu alat dibawa ke dalam kelas kemudian
didemonstrasikan, terjadi proses yang berlainan dengan proses dalam situasi
nyata.
e. Jika setiap orang diminta mendemostrasikan maka dapat menyita waktu
yang banyak dan membosankan bagi peserta lainnya.
2.2 Kajian penelitian yang relevan
Penelitian yang mengenai Pasing atas pada permainan bola voli dengan
metode demonstrasi sejauh ini belum di teliti di Universitas Negeri Gorontalo,
Namun terlepas dari kajian ini, peneliti mengemukakan beberapa penelitian
Tindakan kelas yang membahas tentang Pasing atas dan Metode demonstrasi pada
permainan bola voli adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan kemampuan passing atas pada permainan bola voli mini
dengan metode berpasangan siswa kelas V SD 02 Wonosari, yang di
teliti oleh Rahima Yusuf Di Universitas Negeri Gorontalo
menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan passing atas pada permainan
bola voli mini siswa kelas V SD 02 Wonosari, pada obeservasi awal
yaitu dengan rata-rata 52,45%. Pada siklus I yang termasuk kategori
kurang yaitu 4 Orang, kategori cukup 8 orang dengan jumlah
keseluruhan 20 orang. Pada siklus II hasil yang di capai adalah 65,25%
dengan kategori baik 13 orang, sehingga nilai rata-rata pad siklus II
Yaitu 78,88%.
2. Meningkatkan kemampuan teknik dasar passing bawah pada permainan
bola voli mini melalui metode demonstrasi di kelas V SDN No 1
Dunggala kebupaten Gorontalo, Yang di teliti oleh Hartati P. Aliu,
Menyinpulkan bahwa : pada pembelajaran passing bawah pada
permainan bola voli mini dengan menggunakan metode demonstrasi
siswa dapat mengetahui gerakan demi gerakan pada saat melakukan
passing bawah tersebut, dimana pada observasi awal dari jumlah siswa
25 orang dengan hasil yang di capai sebesar 42,13% meningkat sampai
pada angka 85,33% hal ini terjadi pada pembelajaran atau tindakan pada
siswa di lakukan dengan tahapan siklus.
3. Meningkatkan kemampuan gerak dasar passing bawah pada permainan
bola voli melalui metode berpasangan siswa kelas IV SDN 1
Hunggaluwa-Limboto Gorontalo yang diteliti oleh Rauf Paneo,
Menyimpulkan bahwa : terjadi peningkatan passing bawah pada
perminan bola voli dengan menggunakan metode berpasangan pada
siswa kelas IV SDN 1 Hunggaluwa-Limboto, Dimana pada siklus I
persentase rata-rata kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar
passing bawah pada permainan bola voli sebesar 37,5% meningkat
menjadi 77,5% pada siklus II. Atau dengan kata lain peningkatan
sebesar 35%.
3.3 Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kerangka teori di atas maka kerangka teori di atas maka dapat
di anjurkan hipotesis tindakan sebagai berikut :
“Jika Guru menggunakan metode demonstrasi, maka kemampuan siswa
dalam melakukan passing atas pada permainan bola voli akan meningkat”
3.4 Indikator Kinerja
Jika rata-rata kemampuan siswa kelas XI SMK 1 Suwawa, dalam
melakukan Passing atas pada permainan bola voli meningkat sesuai dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dengan minimal 75 ke atas.