bab ii kajian teori dan pengajuan hipotesis a. kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis bab...

45
14 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teori 1. Ekstrakurikuler Rohis a. Hakikat Ekstrakurikuler ROHIS Rohis ialah terdiri dari dua kata, yaitu Rohani dan Islam. Dalam kosa kata bahasa indonesia Rohani berarti yang bertalian atau yang berkenaan dengan roh, adapun roh yaitu sesuatu yang terdapat dalam jasad yang diciptakan Allah swt. sebagai penyebab adanya hidup (kehidupan ), jika sudah berpisah dari badan, berahirlah kehidupan seseorang. Atau mahluk hidup yang tidak berjasad, tetapi berfikiran dan berperasaan 1 Sedangkan islam dalam kamus besar bahasa indonesia yaitu agama yang diajarkan oleh Nabi muhammad saw. Perpedoman pada kitab suci Alquran yang diturunkan kedunia melalui wahyu Allah swt 2 Sementara itu pengertian islam menurut muhammad dawud ali adalah ketundukan, ketaatan, kepatuhan (kepada kehendak Allah swt). Berasal dari kata salama yang berarti sejahtera, tidak tercela, tidak bercacad. Dari kata itu juga 1 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia Jilid IV, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka utama,2008),hal.1179 2 Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia Jilid IV, (Jakarta: PT.Gramedia Pustaka utama,2008),hal.549.

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

14

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Kajian Teori

1. Ekstrakurikuler Rohis

a. Hakikat Ekstrakurikuler ROHIS

Rohis ialah terdiri dari dua kata, yaitu Rohani dan

Islam. Dalam kosa kata bahasa indonesia Rohani berarti yang

bertalian atau yang berkenaan dengan roh, adapun roh yaitu

sesuatu yang terdapat dalam jasad yang diciptakan Allah swt.

sebagai penyebab adanya hidup (kehidupan ), jika sudah

berpisah dari badan, berahirlah kehidupan seseorang. Atau

mahluk hidup yang tidak berjasad, tetapi berfikiran dan

berperasaan1

Sedangkan islam dalam kamus besar bahasa indonesia

yaitu agama yang diajarkan oleh Nabi muhammad saw.

Perpedoman pada kitab suci Alquran yang diturunkan kedunia

melalui wahyu Allah swt2

Sementara itu pengertian islam menurut muhammad

dawud ali adalah ketundukan, ketaatan, kepatuhan (kepada

kehendak Allah swt). Berasal dari kata salama yang berarti

sejahtera, tidak tercela, tidak bercacad. Dari kata itu juga

1Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia Jilid IV,

(Jakarta: PT.Gramedia Pustaka utama,2008),hal.1179 2Departemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia Jilid IV,

(Jakarta: PT.Gramedia Pustaka utama,2008),hal.549.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

15

terbentuklah kata - kata salam, salim yang berarti kedamaian,

kepatuhan, penyerahan (diri).3

Dari berbagai pendekatan istilah/pengertian tersebut

diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah

program ekstrakurikuler yang program kegiatannya terfokus

kepada peningkatan pengetahuan, pemahaman, keterampilan

dan sikap berbasis keislaman untuk kemudian mampu

mendorong siswa menjadi generasi mandiri berakhlak mulia.4

b. Tujuan Ekstrakurikuler Rohis

Dibentuk dan dilaksanakanya kegiatan rohis pada

SMAN 1 Cikeusal dan SMAN 1 Petir yaitu untuk mengurangi

dan mencegah prilaku penyimpangan-penyipangan yang

kerap terjadi pada para generasi muda dan menciptakan

generasi muda yang berahlakul karimah yang berpegang

teguh pada Alquran dan Alhadits5

Tujuan rohis dibagi menjadi dua yaitu:

1) tujuan umum

Membantu siswa dalam menuntaskan pembelajaran secara

menyeluruh serta mempunyai kecakapan hidup iman dn

taqwa (IMTAQ)

2) Tujuan khusus

Dapat membaca Alquran dengan baik dan benar,

mempunyai semangat dalam melaksanakan ibadah, berakhlak

3Muhamad Ali Daud, Pendidikan agama islam,(Jakarta: PT.Rajagrafindo

persada, 2008),h.49 4Irpan, Panduan pelaksanaan kegiatan ektrskurikuler rohani islam (ROHIS)

SMAN 1 Cikeusal tahun ajaran 2018/2019 Hal.4 5Wikipedia Bahasa indonesia, ensiklopedia bebas diakses 29Juli 2019,005

http//wikipedia

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

16

mulia, mengetahui dasar-dasar dalam berdakwah, mengetahui

dasar-dasar pembinaan remaja masjid, mengetahui dasar-dasar

menejemen masjid, mengusai methode pembelajaran iqro,

mengetahui menejemen pendirian dan pengelolaan pengajian

anak-anak6

3) Ruang lingkup Ekstrakurikuler Rohis

Rohis biasanya dikemas dalam bentuk ekstrakurikuler

(eskul) padahal fungsi rohis yang sebenarnya adalah forum,

mentoring, dakwah, dan berbagi. Susunan dalam rohis layaknya

osis, didalamnya terdapat ketua, wakil, bendahara, sekertaris,

dan divisi-divisi yang betugas pada bagianya masing-masing7

Ekstrakurikuler adalah kegiatan yang ada diluar program

yang tertuls didalam kurikulum, seperti latihan kepemimpinan

dan latihan pembinaan siswa8

Rohis merupakan suatu bentuk kegiatan ekstrakurikuler

sekolah yang dilakukan diluar jam pelajaran sekolah dalam

rangka pembentukan mental dan spiritual siswa yang

merupakan generasi muda agar memiliki akhlak dan

kepribadian yang sesuai dengan nilai - nilai ajaran Islam

sehingga dikemudian hari diharapkan mampu menjadi

pemimpin yang baik bagi dirinya, keluarga, dan juga orang lain9

6Departemen pendidikan nasional, Kamus besar bahasa indonesia Jilid IV

(Jakarta: PT.Gramedia Pustaka utama,2008),hal. 360 7Irpan, Panduan pelaksanaan kegiatan ektrskurikuler rohani islam (ROHIS)

SMAN 1 Cikeusal tahun ajaran 2018/2019 Hal.1 8

Abdurahan An nahlawi, pendidikan islam dirumah, sekolah, dan

masyarakat terj.ushuluttarbiyah islamiyah wa asalibiha fil baiti wal madrosati wal

mujtama oleh sihabudin, (Jakarta: Gema Insani Pers 1995), H.187 9Irpan, Panduan pelaksanaan kegiatan ektrskurikuler rohani islam (ROHIS)

SMAN 1 Cikeusal tahun ajaran 2018/2019 Hal.2

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

17

Pada dasarnya penyelenggaraan ektrakurikuler di

sekolah bertujuan menggali dan memotivasi siswa-siswa pada

bidang tertentu. Karena itu harus disesuaikan dengan hoby dan

kondisi siswa, sehingga melalui kegiatan tersebut siswa dapat

memperjelas identitas dirinya. Kegiatan itupun harus ditunjukan

untuk membagkitkan semangat dinamika dan optimisme siswa

sehingga mereka mencintai sekolahnya dan menyadari

posisinya ditengah-tengah masyarakat.hal lain yang dapat

tergali dari kegiatan tersebut adalah pemenuhan kebutuhan

psiklogis siswa baik itu kebutuhan akan penghargaan,

permaianan dan kegembiraan.boleh jadi, ide pengadaan

kegiatan diluar proses belajar mengajar formal itu tumbuh dari

niat untuk mengistirahatkan siswa dari kelelahan berfikir yang

menurut mereka berjuang sungguh-sungguh agar berprestasi.

Sebagian dari pendidikan barat memandang kegiatan

tambahan itu merupakan sarana langsung untuk memperoses

belajar dan mengajar sehingga mereka memasukanya dalam

materi kurikulum yang akan diajarkan. Biasanya kegiatan

ekstrakurikuler disusun secara bersamaan dengan penyusunan

kisi-kisi kurikulum dan materi pelajaran.itu artinya kegiatan

tersbut merupakan bagian dari pelajaran disekolah dan

kelulusan siswa pun dipengaruhi oleh aktivitasnya dalam

kegiatan ektrakurikuler tesebut10

10

Irpan, Panduan pelaksanaan kegiatan ektrskurikuler rohani islam (ROHIS)

SMAN 1 Cikeusal tahun ajaran 2018/2019, Hal.4

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

18

2. Bimbingan Tahsin Alquran

a. Pengertian Ekstrakurikuler Bimbingan Tahsin Al-Quran

Dalam merumuskan definisi ekstra kulikuler,para ahli

menyodorkan pengertian dengan rumusan yang berbeda antar

satu dengan yang lainnya, namun mempunyai orientasi yang

tidak berjauhan. Mereka merumuskan definisis tersebut sesuai

dengan dalam dasar pandangan (frame of reference)dan

kerangka dasar teoritis serta sesuai dengan norma yang

dgunakan pakar yang bersangkutan.

Kegiatan ekstra kulikuler adalah kegiatan pelajaran

tambahan dan kegiatan murid yang dilakukan di sekolah, tidak

sebagai sekedar tambahan atau sebagai kegiatan yang berdiri

sendiri. Sedangkan orientasi kegiatan ekstra kulikuler ini adalah

untuk lebih memperkaya dan memperluas tentang sesuatu yamh

telah dipelajari dalam satu bidang studi.

An-Nahlawi mengemukakan bahwa kegiatan ekstra

kulikuler merupakan kegiatan tambahan yang merupakan bagian

tak terpisahkan dari pelajaran di sekolah dan kelulusan siswapun

dipengaruhi oleh aktivitasnya dalam kegiatan ekstra kulikuler

apabila kita menelusuri dunia pendidikan Islam sejak terbitnya

fajar Islam, niscaya kita akan menemukan bahwa Rasulullah

SAW senantiasa mengisi waktu senggang sahabat dengan

pembinaan dan pendidikan tambahan.11

11

An Nahlawi, Abdurrahman, Prinsip-prinsip dan metoda Pendidikan Islam,

(Bandung; CV.Yogyakarta,1996),h.187

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

19

Kegiatan ekstra kulikuler adalah kegiatan tambahan di

luar srtuktur program pelajaran yang biasa agar memperkaya dan

memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan siswa.

Dari beberapa pendapat diatas, penulis dapat mengambil

kesimpulan bahwa kegiatan ekstra kulikuler atau kegiatan

pelajaran ambahan adalah kegiatan yang dilaksanakan di luar

jam pelajaran terjadwal atau pelajaran yang telah ditentukan

(tatap muka di dalam kelas) dan dilaksanakan di lingkungan

sekolah dengan diorientasikan untuk memperluas wawasan

pengetahuan dan keilmuan serta meningkatkan kemapuan

tentang sesuatu yang telah dipelajari dalam bidang studi tertentu.

Selanjutnya ekstra kulikuler Bimbingan Tahsin Al-Quran

merupakan salah satu bentuk dari kegiatan eksta kulikuler yang

dilaksanakan di luar jam pelajaran di sekolah. Ektra kulikuler

Bimbingan Tahsin Al-Quran adalah sebuah program yang

berusaha untuk membina, membimbing, memeprluas wawsana

siswa untuk lebih menguiasai pelajaran Bimbingan Tahsin Al-

Quran tingkat sekolah menengah.

Dari definisi di atas dapatlah di formulasikan bahwa

kegiatan ekstra kulikuler Bimbingan Tahsin Al-Quran adalah

kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran sekolah dalam

bidang agama islam yang diorientasikan untuk memperluas

wawasan, membimbing serta membina siswa untuk lebih

menguasai bidang pelajaran Agama Islam.

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

20

b. Tujuan Kegiatan Ekstrakulikuler Bimbingan Tahsin Al-

Quran

Tujuan kurikulerialah tujuan pendidikan yang harus

dicapai pada bidang studi. Menurut A.Tafsir berdasarkan tujuan

kurikuler tersebut, dapat diformulasikan bahwa tujuan ekstra

kulikuler adalah tujuan ekstra kulikuler adalah tujuan yang

dirumuskan secara formal dalam kegiatan ektra kulikuler

(kegiatan di luar jam pelajaran terjadwal) yang ada pada

lembaga-lembaga pendidikan.12

Tujuan ekstra kulikuler

merupakan bagian dari tujuan kurikulum. Sedangkan tujuan

kurikuler merupakan penjabaran dari institusional (tujuan

lembaga pendidikan). Hal ini berarti bahwa tujuan kurikuler lebih

khusus dari pada tujuan-tujuan imstitusioanal.

Tujuan kurikuler tersebut diorientasikan untuk

merealisasikan beberapa program kurikuler di sekolah, baik

program intrakurikuler, kurikuler, aupun ekstar kulikuler. Di

anatara kegiatan yang termasuk dalam program ekstra kulikuler

adalah kegiatan ekstra kulikuler Bimbingan Tahsin Quran.

c. Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler Bimbingan Tahsin Al-

Quran

Lingkup kegiatan ektra kulikuler mancakup kegiatan yang

dapat menunjang dan enunjang instrakulikuler maupun

kokurikuler. Dalam kegiatan ekstra kulikuler Bimbingan Tahsin

Al-Quran, upaya yang dilakukan adalah memperkaya,

12

Ahmad Tafsir, Epistimologi untuk Ilmu Pendidikan Islam, (Bandung;

Fakultas Tarbiyah,1995) hal.18

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

21

membimbing, menambah wawasan khusus dalam bidang sutdi

Agama Islam Khususnya Tahsin Al-Quran.

Materi-materi yang diberikan pada ekstra kulikuler

Bimbingan Tahsin Al-Quran adalah materi-materi yang

menunjang pada tujuan instruktusional pada mata pelajaran PAI

meliputi : Tajwid, Idghom, Ikhfa, Idzhar, Aqidah, Syariah,

Akhlak, Al-Quran serta Tarikh ) Sejarah Islam.

Dengan semikian membaca berarti proses melihat tulisan

dan mengerti serta dapat melisankan apa yang tertulis untuk

memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis

melalui media tulisan.

Al- Quran menurut bahasa (etimologi) adalah kata benda

abstrak (masdar) dari kata kerja qaraa yang berati (dia) “telah

membaca”. Dari pengertian itu, maka membaca Al-Quran berarti

bacaan, atau suatu yang dibaca dengan berulang-ulang.13

Quraish Shihab mengatakan bahwa Al-Quran secara

harfiyah berarti “Bacaan yang mencapai punca kesempurnaan”,

Kemahamuliaan dan kesempurnaan “Bacaan” ini agaknya tidak

hanya dapat dipahami oleh pakar, tetapi juga oleh semua orang

yang menggunakan „sedikit‟ pikirannya.

Sedangkan Al-Quran menurut istilah adalah kalam atau

firman Allah yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi

MuhammadSaw penutup para Nabi dan Rasul, dengan perantaran

malaikat Jibril a.s dan ditulis pada mushaf-mushaf yang

kemudian disampaikan kepada kita secara mutawatir, serta

13

Quraish Shihab, Wawasan Alquran, (Bandung: Mizan,2000),h.12

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

22

membaca dan mempelajarinya merupakan suatu ibadah, yang

dimulai dari surat Al-Fatihah san ditutup dengan surat An-Nas.14

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

Al-Quran adalah Kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi

Muhammad Saw dengan perantaran malaikat Jibril yang menjadi

petunjuk dan pedoman hidup bagi setiap muslim, secara lafaz,

maknawi serta ushlubnya yang ditulis pada mushaf serta

membaca dan mempelajarinya merupakan suatu ibadah.

Dengan demikian membaca Al-quran adalah suatu proses

melihat tulisan dan mengerti serta melisankan apa yang tertulis

yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk

memperoleh pesan yang terkandung dalam kalam Allah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad Saw yang pembacaanya

tersebut merupakan suatu ibadah.

Kitab suci yang diturunkan kepada Nabi MuhammadSaw

anatara lain dinmai Al-Kitab dan Al-Quran (Bacaan yang

sempurna), walaupun penerima, dan masyarakat pertama yang

ditemuinya tidak mengenal baca tulis. Ayat yang pertama kali

turun adalah surat Al-Alaq 1-5 yang berbunyi:15

رأ وربك اق رأ باسم ربك الذي خلق خلق الإنسان من علقاق الأكرمالذي علم بالقلمعلم الإنسان ما ل ي علم

“Iqra”, demikian perintah Allah yang disampaikan

melalui malaikat jibril. Kata iqra selain membaca berarti

14

Quraish Shihab, Wawasan Alquran, (Bandung: Mizan,2000),h.24 15

Kemenag RI, Alquran dan Terjemahanya, (Jakarta: Kemenag

RI,1998),h.1079

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

23

menghimpun. Kita tidak menemukan apa yang menjadi objek

perintah tersebut dari wahyu pertama ini. Perintah membaca

dalam redaksi wahyu di atas tidak dikaitkan dengan suatu objek

tertentu. Dari sini dapat disimpulkan bahwa objeknya bersifat

umum, mencakup segala sesuatu yang dapat dijangkau oleh kata

baca. Bisa berupa ayat Kauniyah dan lebih-lebih ayat Qur‟aniyah.

Kata membaca mempunyai peranan sosialyang

mempunyai peranan penting dalam proses penyampaian

informasi dari seorang individu kepada individu yang lain.

Membaca merupakan alat komunikasi yang sagat diperlukan dan

penting dalam kehidupan masyarakat yang berbudaya, sebab

bacaan yang dihasilkan merupakan bukti sejarah dari suatu

zaman. (Quraish Shihab) mengatakan :

Tidak berlebihan bila dikatakan bahwa “membaca” adalah

syarat utama guna membangun peradaban. Semakin mantap

bacaan semakin tinggi pula peradaban, demikian pula sebaliknya.

Tidak mustahil pada suatu ketika “manusia” akan didefinisikan

sebagai “makhluk membaca”, suatu definisi yang tidak kurang

nilai kebenarannya dari definisi-definisi lainnya.16

Maka masalah yang sedang dihadapi dewasa ini adalah

menentukan cara-cara yang baik agar membaca dapat dengan

baik mempromosikan kesejahteraan pribadi serta kemajuan

bangsa dan negara pada umumnya. Maka betapa penting

membaca karena akan menambah wawasan berfikir, juga bisa

mengkomunikasikan makna yang terkandung didalamnya.

16

Quraish Shihab, Wawasan Alquran, (Bandung: Mizan,2000),h.41

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

24

Maka peranan membaca selain akan menambah wawasan

ilmu pengetahuan juga meninggikan dan membangun peradaban

manusia sebagaimana dikemukakan Quraisy Shihab mengatakan

bahwa membaca merupakan perintah yang paling berharga yang

pernah dan dapat diberikan kepada umat manusia untuk mencapai

derajat kemanusiaan yang sempurna. Sehingga tidak berlebihan

bila dikatakan membaca adalah merupakan syarat utama

membangun peradaban, demikian juga sebaliknya.17

Oleh karena itu, seseorang yang ingin memiliki ilmu

pengetahuan dan wawasan yang luas harus memperbanyak

membaca dan memiliki minat membaca yang tinggi. Untuk

meningkatkan minat membaca ini, maka perlu sekali kita

berusaha :

1. Menyediakan waktu untuk membaca

2. Memilih bahan bacaan yang baik, ditinjau dari norma-norma

kekritikan yang mencakup norma-norma estetik, sastra dan

moral.18

Al-Quranul karim mencakup segala yang memberi

manfaat manusia, mewujudkan kebahagiaannya dan

menyelamatkannya dari kesesatan. Barangsiapa yang berpegang

teguh dengannya, membacanya, mentadaburi dan mengamalkan

tuntutan-tuntutanNya maka ia akan mendapatkan kemenangan di

dunia dan akhirat, dan barang siapa berpaling dariNya, pasti

mendapatkan kesengsaraan dan rugi dengan kerugian yang nyata.

17

Quraish Shihab, Wawasan Alquran, (Bandung: Mizan,2000),h.38 18

Quraish Shihab, Wawasan Alquran, (Bandung: Mizan,2000),h.39

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

25

Allah telah memerintahkan kita untuk membaca Al-

Qur‟an dengan mentadaburinya, mengamalkan dan berpegang

teguh dengan petunjukNya. Hal ini supaya manusia tidak tersesat

dari jalan-Nya. Dan dapat memperoleh hidayah yang dapat

menyelamatkan hidup baik dunia maupun akhirat.

Banyak sekali keutamaan membaca Al-Qur‟an, Quraisy

Shihab menyebutkan beberapa keutamaan membaca Al-Qur‟an

yaitu :

1. Orang yang ingin berbicara/bercakap-cakap dengan Allah Swt

maka hendaklah dia membaca Al-Quran

2. Sebaik-baik kamu adalah orang yang telah belajar membaca

Al-Quran dan telah mengajarkannya.

3. Orang yang mengharapkan bertemu muka dengan Allah maka

hendaklah dia memuliakan Allah

4. Orang-orang yang membaca Al-Quran dengan lancar,nanti

akan menyertai tempat paraRasul yang mulia lagi baik-baik di

dalam syurga, dan orang yang membaca Al-Quran kurang

lancar, dari tertegun-tertegun, dan dia, merasa kesulitan

membacanya, ia mendapat dua pahal.19

Dengan demikian, membaca Al-Quran dianggap amal

ibadah oleh Allah Swt, disamping dapat meningkatkan iman juga

berfungsi melenyapkan kesedihan, karena orang yang

membacanya ibarat telah berbicara dengan Allah, jiwanya tidak

tertekan lagi, sebab segalanya sudah diadukan (dikeluarkan)

kepada Allah Swt.

19

Quraish Shihab, Lentera Hati, (Bandung: Mizan,2001),h.45

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

26

Anjuran membaca Al-Qur‟an sebenarnya tidak

dikhususkan dikala datang kesedihan dan malapetaka saja,

melainkan Al-Qur‟an disuruh untuk dibaca dalam segala keadaan

dan dimana saja. Kalau kita baca Al-Qur‟an ditengah-tengah

bahgia dan dalam keadaan berkecukupan maka ini pertanda

syukur kepada Allah yang telah memberikan kebahagiaan itu.

Namun memang kenyataan apabila kitasedang dalam

menghadapisuatu kesulitan, kitakhusyu‟ dan dapat berfungsi

sebagai penawar yang mujarab. Allah menjanjikan jaminan

kepada siapa yang suka membaca Al-Quran dengan kontinyu dan

dengan niat ikhlas, maka akan memberikan kepadanya

kehormatan, keberkahan, ketenangan jiwadan rahmat.20

Dengan demikian, membaca Al-Quran merupakan suatu

hal yang sangat dianjurkan dalam Islam.dengan membaca Al-

Quran, seseorang dapat lebih memahami, menghayati dan

mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya, karena

membaca Al-Quran merupakan ajara-ajaran yang terkandung di

dalamnya, karena membaca Al-Quran merupakankunci untuk

memasuki ilmu-ilmu Al-Quran.Lebih lanjut Ahmad Mubarok

menjelaskan keutamaan-keutamaan membaca Al-Quran, antara

lain :

1. Pahala yang berlipat gandabagi orang yang membaca Al-

Quran

2. Mengangkatderajat di Jannah (surga)

3. Syafaat Al-Quran bagi Shahibul Quran

4. Berkumpul untuk membaca Al-Quran

20

Quraish Shihab, Wawasan Alquran, (Bandung: Mizan,2000),h.37

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

27

5. Belajar dan mengajarkan Al-Quran

6. Membaca Al-Quran adalah perhiasan ahlul iman

7. Membaca Al-Qurantidak bisadisamai oleh harta benda dunia

8. Allah menjanjikan untuk ahli Quran dan orang-orang yang

mengamalkannya dengan pahala yang besar dan dia akan

menambah untuk mereka keutamaan dan kemuliaan,

tambahan ini tidak adayang mengetahui kadar batasnya

kecuali Allah pemilik keutamaan yang Maha Agung.21

Dari beberapa pernyataan tentang keutamaan

membacaAl-Quran, maka dapat disimpulkan bahwa Al-Quran

merupakansuatu hal yang amat penting. Yang pertama penting

bagi diri si pembaca karena akan menambah pahala yang berlipat

ganda, mengangkat derajat, perhiasan ahlul iman dan merupakan

harta yang tidak bisa disamai dengan harta yang ada di dunia.

Yang kedua penting bagi kehidupan masyarakat yang ada

disekitar bahkan dalam cakupan yang lebih besar yaitu bangsa

dan negara. Karena apa yang dibaca dari Al-Quran itu dapat

dikomunikasikan baik dengan dirinya maupun dengan orang lain

yang konsekwensinya akan menambah wawasan berpikir yaitu

menambah ilmu pengetahuan dan akan memeprtinggi dan

membangun peradaban manusia.

Selaras dengan status dan fungsi Al-Quran sebagai kitab

suci, kitab yang terhimpun padanya kalam Ilahi, dan sebagai

pedoman hidup umat manusia, tempat rujukan bagi sekalian

masalah hidup dan kehidupannya, maka tentulah menelihara adab

21

Ahmad Mubarok, Jiwa Dalam Alquran, (Jakarta; Paramadina, 2000),h.20

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

28

yang luhur terhadap Al-Quran merupakan hal yang penting dan

mestinya diperhatikan dengan sangat. Adab-adab merupakan hal

yang harus dimiliki oleh yang membaca dan mempelajari Al-

Quran menurut Hidayat E dapat diuraikan sebagai berikut22

:

1) Hendaknya mushaf Al-Quran diletakan pada tempat-tempat

yang layak, terohrmat dan suci. Bila dibawa serta dalam

perjalanan, hendaknya dipegang dengan tangan kanan dan

tidak dibawa serta kecuali ke tempat-tempat yang suci.

2) Hendaknya orang yang membawa Al-Quran dan yang

membacanya berpakaian dengan pakaian yang sopan dan

bersih dari kotoran-kotoran atau najis.

3) Hendaknya melakukan sujud tilawah bila menjumpai ayat-

ayat sajdah.

4) Hendaklah dicari tempat yang suci dan tenang untuk

membaca Al-Quran, sehingga pesan-pesan dari setiap ayat

dapat tersimak dan terhayati dengan baik.

5) Hendaklah ia berwudhu dahulu sebelum membacanya, supaya

suasana dapat tercipta dengan penuh khusyu dan menambah

semangat membacanya, meskipun secara hukum

terkategorikan jaiz membacanya dalam keadaan hadats kecil.

6) Hendaknya membaca Al-Quran dengan posisi menghadap

kiblat, sebab membaca Al-Quran merupakan salah satu

bentuk peribadatan kepada Allah dan kerap dijumpai ayat-

ayat yang mengandung doa-doa.

7) Tadabur dan Khusyu,‟ Adab yang pertama dalam membaca

Al-Quran adalah membaca dengan penuh ketundukan dan

22

Hidayat E., Pelajaran Ilmu Tajwid, (Bandung; Mizan, 1986),h.11

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

29

ketenangan dan membuka hati untuk mentadaburi maknanya.

Inilah tujuan membaca Al-Quran. Dengannya akan terbukalah

dada dan bersinarlah hati. Juga disunnahkan menangis,

khusu‟ ketika membacnya. Imam Suyuti berkata bahwa

disunnahkan menangis dalam membaca Al-Quran, dan

berpura-pura menangis bagi yang tidak mampu menangis,

juga dengan rasa sedih dan khusu‟.

8) Hendaklah membacaAl-Quran dengan suara sebaik mungkin

dan tartil yaitu, menggunakan kaidah tajwid.juga sebaiknya

diawali dengan mengucapkan taudz dan basmalah serta

diakhiri dengan shadaqallahul’adzimi.

9) Hati harus bersih (suci), urid yang mempelajari Al-Quran

harus menyucikan hatinya supaya layak menjadi tempat Al-

Quran, mudah menghapalkannya dan mudah melahirkan

buahnya (hilanah).

10) Menghormati guru. Semua orang seyogyanya sebelum

mengajar mencari informasi terlebih dahulu mengenai

karakteristik calon gurunya. Intelektualitasnya, akhlaknya,

dan kreativitasnya. Menjadi seorang guru membaca Al-Quran

harus memiliki intelektual yang luas, berahklak mulia,

sehingga orang-orang yang belajar membaca Al-Quran

kepadanya akan memnadang gurunya dengan penuh hormat

dan meyakini keahliannya tersebut. Imam Nawawi

mengatakan bahwa hendaklah pelajar bersikap rendah hati

terhadap gurunya dan sopan kepadanya, meskipun lebih

muda, kurang tersohor dan lebih nasab dan kebaikannya

daripada, dia. Hendaklah pelajar bersikap rendah hati untuk

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

30

belajar ilmu. Dengan sikapnya yang rendah hati ia bisa

mendapat Ilmu.

11) Bersikap sopan di tempat pengajaran. Setiap murid hendaklah

masuk ke majlis gurunya dengan penuh kesopanan mengikuti

akhlak yang mulia dan sifat terpuji, bersih lahir batin. Jika

memasuki majlis harus meminta izin jika guru berada di

tempat yang memerlukan izin), dan seyogyanya,

mengucapakan salam kepadaorang-orang yang telah hadir,

dan mengkhususkan ucapan selamat kepada gurunya. Jika

akan pulang hendaklah mengucapkan salam kepada orang

yang ada di sekitarnya.

12) Belajaranya dengan penuh semangat. Dalam adab-adab dalam

belajar ilmu Al-Quran, yang paling penting adalah

mempunyai semangat yang menggebu-gebu, giat dan rajin.

Dan tidak boleh merasa puas dengan ilmu yang sedikit, jika

masih mempunyai potensi untuk berkembang.

13) Mempelajari Al-Quran pada pagi hari dan malam hari.

Sebaiknya seorang yang mempelajarai Al-Quran beruasaha,

mempelajari Al-Quran di hadapan gurunya pada pagi hari.

Hal ini perlu agar berkahnya. Hal ini sesuai dengan doa

Rasullah Saw yang diriwayatkan oleh Abu Dawud yang

berbunyi “Allahuma Barik liummati fi bukuriha” (Ya Allah

berkahilah umatku yang segera bekerja pada pagi hari). Selain

itu sebaik-baiknya waktu membaca Al-Quran adalah ditengah

malam dan pada bulan Ramadan.23

23

Hidayat E., Pelajaran Ilmu Tajwid, (Bandung; Mizan, 1986),h.12

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

31

Anis Ahmad Karzum mengatakan bahwa termasuk adab

membaca Al-Quran adalah :

1) Berwudhu

2) Membersihkan mulut

3) Berpakaian yang bersih

4) Duduk di tempat yang layak lagi bersih dan menghadap

kiblat dengan tenang dan hormat.

5) Berniat membaca lillahi ta‟ala dengan mengharap mendapat

keridhaan dan hidyah Allah.

6) Memulai dengan membaca ta‟awudz dan basmalah

7) pada akhir penutup pembacaan membaca

shodaqollahul‟azim.24

Demikianlah adab-adab bagi orang yang membaca Al-

Quran dan orang yang hendak mempelajarinya. Bila adab-adan

tersebut dilaksanakn dengan penuh keikhlasan, Insya Allah apa

yang dibaca dari Al-Quran tersebut mudah untuk dipahami dan

dihayati serta diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

B. Prestasi Belajar Siswa

1. Pengertian

Prestasi belajar trediri dari dua kata yaitu prestasi dan

belajar. Dua kata ini tentu mempunyai arti tersendiri. Oleh karena

itu, sebelum menjelaskan tentang prestasi belajar terlebih dahulu

akan diuraikan mengenai pengertian kata-kata tersebut.

24

Anis Ahmad Karjum, Nasehat Kepada Para Pembaca Alquran, (Solo;

Pustaka Arafah, 2002), h.34

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

32

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa

prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan)25

,

sedangkan belajar menurut Sardiman yaitu sebagai rangkaian

kegiatan jiwa dan raganya, jiwa dan raga ditempa untuk

perkembangan menjadi pribadi manusia seutuhnya, yang berarti

menyangkut unsur cipta, rasa, dan karsa kognitif, afektif dan

psikomotorik.

Belajar yaitu suatu proses usaha atau enteraksi yang

dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang baru

juga perubahan perilaku sebagai hasil dari pengalaman-pengalaman

itu sendiri. Perubahan-perubahan itu akan nampak dalam

penguasaan pola-pola sambutan (respon) yang baru terhadap

lingkungan yang berupa skill, habit, attitude, ability,

knowledge,understanding, appreciaton, emotional, hubungan

sosial, jasmani, dan etaika budi pekerti.

Prestasi belajar merupakan kata majemuk yang tersusun dari

2 kata yaitu kata “Prestasi” dan “Belajar”.prestasi adalah

kemampuan, keterampil dan sikap seseorang dalam menyelesaikan

suatu hal. Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia (2001:895)

prestasi berarti hasil yang di capai dari yang telah dilakukan, dan

sebagainya. Demikian hal nya Abin Syamsuddin memberikan

pengertian yang tidak jauh berbeda, yakni suatu proses perubahan

prilaku atau pribadi seseorang berdasarkan praktek atau

pengalaman tertentu.26

25

Poerwadinata, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta; Balai Pustaka,

2002),h.895 26

Abin Syamsudin, Psikologi Pendidikan, (Bandung; Remaja Rosdakarya,

2000),h.110

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

33

Dari beberapa kutipan di atas, dapat disimpulkan bahwa

prestasi adalah suatu nilai atau hasil yang merupakan hasil dari

suatu usaha yang telah dilakukan atau dicapai.Kata prestasi banyak

digunakan dalam berbagai kegiatan, salah satunya dalam kegiatan

pendidikan untuk mengeahui hasil yang dicapai siswa dalam

belajar.

Adapun pengertian belajar adalah suatu proses perubahan

tingkah laku, baik dari segi kognitif, afektif, dan motorik secara

integrasi. Belajar adalah suatu proses usaha atau interaksi yang

dilakukan individu untuk memperoleh sesuatu yang baru dan

perubahan keseluruhan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman-

pengalaman itu sendiri.

Hal tersebut senada dengan pendapat yang dikatakan oleh

Slameto bahwa belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan

seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang

baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri

dalam interaksi dengan lingkungannya.27

Dari pendapat diatas, menunjukan bahwa belajar merupakan

suatu proses yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh hal

yang baru secara integrasi atau keseluruhan, artinya perubahan yang

baru itu dari segi kognitif, afektif dan psikomotor dari pengalaman

yang telah dilalui.

Jadi perstasi belajar adalah hasil yang dicapai dari suatu

usaha yang dilakukan sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya.

27

Slameto, Psikologi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rineka Cipta, 1995),h.2

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

34

2. Indikator Prestasi Belajar

Untuk mengukur prestasi belajar seseorang dilihat dari fase

keberhasilan belajar, yaitu ranah kognitif dan psikomotor.Dalam

peneltian ini hanya membahas ranah kognitif saja.

Ranah kognitif atau sering juga disebut aspek pengetahuan

adalah tujuan yang berhubungan dengan ingatan, pengetahuan dan

aspek intelektual, adapun aspek koginitf menjadi enam tingkatan,

yaitu :

a. Knowledge (Pengetahuan)

Kata-kata yang dapat dijadikan kata operasional dari aspek ini

menurut Uzer Usman adalah mendefinisikan,

menyebutkan,mengingat kembali, memproduksi dan

menggambarkan Dalam tingkatan ini siswa dituntut

kemampuannya untuk mengingat konsep-konsep yang khusus

dan umum atau hanya mengingat materi-materi yang berikan.28

b. Comperhension (Pemahaman)

Kata operasional dalam aspek pehaman ini menurut UzerUsman

adalah mengubah, menjelaskan, Mengihktisarkan, menyusun

kembali, menafsirkan, membedakan, memperkirakan,

memperluas, menyimpulkan dan menganulir Pada aspek ini

dituntut untuk mampu menyerap arti dari materi atau bahan

yang dipelajari tanpa mengetahui hubungan dengan yang lain.

Hasil belajar ini lebih tinggi satu tingkatan dari aspek

pengetahuan.

28

Muhammad Ujer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung:

Rosdakarya, 1990),h.37

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

35

c. Aplication (Penerapan)

Kata-kata operasional dari aspek ini menurut Uzer Usman

adalah memperhitungkan, mendemonstarsikan,

mengembangkan, menemukan, menyiapka, menghubungkan,

meramalkan, dan menangani Pada aspek ini siswa dibina untuk

menggunakan konsep-konsep yang abstrak kepada objek khusus

dan kongkrit, atau kemampuan siswa untuk menggunakan apa

yang telah dipelajari dalam situasi kongkrit yang baru.29

d. Annalysis (Analisis)

Kata-kata operasional aspek ini adalah mebedakan,

mendiagramkan, memilih, memisahkan, membagi-bagikan,

mengklasifikasikan Pada aspek ini dituntut untuk mampu

menggunakan suatu materi kedalam bagian-bagiannya sehingga

struktur organisasinya dapat dipahami.30

e. Syinthesis(Sintesis)

Kemampuan ini membutuhkan proses penyusunan,

penggabungan, untuk dijadikan suatu keseluruhan yang

berstruktur yang tadinya belum jelas Sintesis adalah lawan

analisis.Pada aspek ini siswa harus mampu merakit bagian-

bagian menjadi suatu kesatuan yang utuh. Kata yang dapat

dijadikan kata operasional dari aspek ini menurut Uzer Usman

mengkatagorisasikan, mengkombinasikan, mengarang,

menciptakan, membuat design, menjelaskan, memodifikasikan,

menyusun, membuat rencana, mengatur kembali,

29

Muhammad Ujer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung:

Rosdakarya, 1990),h.38 30

Muhammad Ujer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung:

Rosdakarya, 1990),h.38

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

36

menghubungkan, merevisi, menuliskan kembali dan

menceritakan.

f. Epaluation (Evaluasi)

Kata-kata operasional dari aspek ini adalah menilai,

membandingkan, menyimpulkan, mempertentangkan,

mengkritik, mendeskripsikan, membedakan, menerangkan,

memutuskan,menafsirkan, dan meghubungkan Aspek ini

merupakan aspek yang paling tinggi dalam aspek prestasi

kognitif siswa dimana pada bagian ini siswa mempunyai

kemampuan untuk mempertimbangkan.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan

hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari

dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor eksternal)

individu.Pengenalan terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

prestasi belajar penting sekali artinya dalam rangka membantu

murid dalam pencapaian prestasi belajar yang sebaik-baiknya. Yang

tergolong faktor internal adalah :

1) Faktor jasmaniah (fisiologis) baik yang bersifat bawaan maupn

yang diperoleh. Yang termasuk faktor ini misalnya penglihatan,

pendengaran, struktut tubuh dan sebagainya.31

2) Faktor psikilogis baik yang bersifat bawaan maupun yang

diperoleh yang terdiri atas:

31

Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru, (Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya, 2004), cet. Ke-15, hal.130

Page 24: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

37

a) Faktor intelektif yang meliputi :

(1) Faktor potensial yaitu kecerdasan dan bakat

(2) Faktor kecakapan nyata yaitu prestasi yang telah dimiliki.

b) Faktor non intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu

seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan,motivasi, emosi,

dan penyesuaian diri.

3) Faktor kematangan fisik maupun psikis

Yang tergolong factoreksternal,32

ialah :

a) Faktor sosial yang terdiri atas :

(1) Lingkungan keluarga

(2) Lingkungan sekolah

(3) Lingkungan masyarakat

(4) Lingkungan kelompok

b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,

eknologi, dan kesenian.

c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitasbelajar

dan iklim

d) Faktor lingkungan spiritual atau keagamaan.

Faktor-faktor tersebut saling berinteraksi secara langsung

ataupun tidak langsung dalam mencapai hasil belajaratau prestasi

belajar.

Dari sekian banyak faktor yang mempengaruhi prestasi

belajar, dapat digolongkan menjadi tiga macam, yaitu:

32

Muhibin Syah, Psikologi Pendidikan dengan pendekatan Baru, (Bandung:

PT.Remaja Rosdakarya, 2004), cet. Ke-15, hal.135

Page 25: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

38

a. Faktor-faktor stimuli belajar

Yang dimaksud dengan stimuli belajar disini yaitu

segala hal diluar individu itu untuk mengadakan reaksiatau

perbuatan belajar.Stimuli dalam hal ini mencakup material,

penugasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus

diterima atau dipelajari sipelajar.

b. Faktor-faktor metode belajar

Metode mengajar yang dipakai oleh guru sangat

mempengaruhi metode belajar yang dipakai oleh si pelajar.

Dengan perkataan lain, metode yang dipakai oleh guru

menimbulkan perbedaan yang berarti bagi proses belajar.

c. Faktor-faktor individual

Kecuali faktor-faktor stimuli dan metode belajar,

faktor-faktor individual sangat besar pengaruhnya terhadap

prestasi belajar seseorang.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud dengan prestasi belajar yaitu suatu hasil yang telah

dilakukan seseorang melalui proses dan interaksi dengan

lingkungannya, proses dan interaksi tersebut akan

menimbulkan suatu perubahan tingkah laku yang menjadi

bukti dari keberhasilan dalam belajar.

4. Jenis-Jenis Prestasi Belajar

Prestasi belajar pada dasarnya adalah hasil akhir yang

diharapkan dapat dicapai setelah seseoarng belajar. Bloom

mengemukakan tipe hasil belajar adalah:

Page 26: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

39

a. Ranah Kognitif (Cognitive domain / ranah cipta)

Adalah keberhasilan belajar yang diukur oleh taraf penguasaan

intelektualitas, keberhasilan ini biasanya dilihat dengan

bertambahnya pengetahuan siswa, yang terbagi menjadi:

1) Pengetahuan (Knowledge) adalah ranah pengetahuan yang

meliputi ingatan yang pernah dipelajari meliputi metode,

kaidah, prinsip dan fakta.

2) Pemahaman (Comprehension) meliputi kemampuan untuk

menangkap arti, yang dapat diketahui dengan kemampuan

siswa dalam menguraikan isi pokok dari suatu bacaan.

3) Penerapan (Application), kemampuan untuk menerapkan

suati kaidah atau metode untuk menyelesaikan masalah

dalam kehidupan nyata. Penerapan ini dapatt meliputi hal-

hal seperti aturan, metode, konsep, prinsip dan teori.

4) Analisis (Analysis), meliputi kemampuan untuk memilah

bahan ke dalam bagian-bagian atau menyelsaikan sesuatu

yanng kompleks ke bagian yang lebih sederhana. Contohnya

mengidentifikasikan bagian-bagian, menganalisa hubungan

antar bagian-bagian dan membedakan antara fakta dan

kesimpulan.

5) Sintetis (Syntesis), meletakkan bagian-bagian yang

dihubungkan sehingga tercipta hal-hal baru.

6) Evaluasi (Evaluation), kemampuan memberikan penilaian

terhadap sesuatu.

b. Ranah Afektif (ranah rasa)

Adalah keberhasilan belajar yang diukur dalam taraf sikap dan

nilai.

Page 27: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

40

Keberhasilan ini tampak pada siswa dalam berbagai

tingkah laku seperti berakhlakul karimah, disiplin dan mentaati

norma-norma yang baik, yang terdiri dari :

1) Penerimaan (Recieving), kesediaan siswa untuk

memperhatikan tetapi masih berbentuk pasif.

2) Partisipasi (Responding), siswa aktif dalam kegiatan

3) Penilaian/penentuan sikap (Valuing), kemampuan menilai

sesuatu, dan membawa diri sesuai dengan penilaian tersebut.

4) Organisasi (Organizing), kemampuan untuk membawa atau

mempersatukan nilai-nilai yang berbeda, menyelsaikan

konflik di antara nilai-nilai dan membentuk sutu sistem nilai

yang konsisten.

5) Pembentukan Pola Hidup (Characterization by value or

value complex), yaitu kemampuan untuk menghayati nilai-

nilai kehidupan sehingga dapat menjadi pegangan hidup.

c. Psikomotorik (ranah karsa)

Adalah keberhasilan belajar dalam bentuk skill (keahlian) bisa

dilihat dengan adanya siswa yang mampu mempraktekkan hasil

belajar dalam bentuk tampak, yaitu meliputi :

1) Persepsi (Perceptio), dapat dilihat dari kemampuan untuk

membedakan dua stimuli berdasarkan ciri-ciri masing-

masing.

2) Kesiapan (Set), kesiapan mental dan jasmani untuk

melakukan suatu gerakan.

3) Gerakan terbimbing (Guided respons), melakukan gerakan

sesuai dengan contoh yang diberikan.

Page 28: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

41

4) Gerakan yang terbiasa (Mechanical respons), kemampuan

melakukan gerakan dengan lancar tanpa memperhatikan

contoh yang deberikan.

5) Gerakan yang kompelks (Complex respons), kemampuan

melakukan beberapa gerakan dengan lancar, tepat dan

efisien.

6) Penyesuaian pola gerkan (Adjusment), kemampuan

penyesuaian gerakan dengan kondisi setempat.

7) Kreativitas (Creativity), kemampuan mealhirkan gerakan-

gerakan baru.

C. Pendidikan Agama Islam di SMA

1. Pengertian Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam adalah usaha berupa bimbingan

danasuhan terhadap anak didik agar kelak setelah selesai

pendidikannya dapat memahami dan mengamalkan ajaran-ajaran

islam.33

Dengan perkataan lain, pendidikan agama islam dalam

pembahasan ini didukan sebagai salah satu bidang studi yang wajib

diikuti oleh setiap siswa baik di sekolah negeri maupun di sekolah

swasta. Pengertian pendidikan agama Islam terdapat dalam Standar

Isi Pendidikan Agama dan Akhlak sebagai berikut :

Membentuk siswa menjadi manusia beriman dan takwa

danberakhlak muliayang mencakup etika, budi pekerti, atau moral

sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

33

Zakiah Darajat, dkk.Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

1992),cet.ke-2,h.86

Page 29: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

42

Dari rumusan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian

pendidikan agama islam adalah suatu usaha atau bimbingan yang

berlandaskan pada ajaran Islam, dilakukan oleh orang dewasa

(pendidik) secara terus menerus, teratur dan sistematis untuk

mewujudkan persatuan nasional.

2. Tujuan Pendidikan Agama Islam

Berbicara pendidikan agama islam, baik makna maupun

tujuannya haruslah mengacu kepada penanaman nilai-nilai Islam

dan tidak dibenarkan melupakan etika sosial dan moralitas sosial.

Penanaman nilai-nilai ini juga dalam rangka menuai keberhasilan

hidup didunia bagi anak didik yang kemudian akan mampu

membuahkan kebaikan diakhirat kelak.

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka

mencapaisuatu tujuan, tujuan pendidikan akan menentukan kearah

mana peserta didik akan dibawa. Tujuan pendidikan juga dapat

membentuk perkembangan anak untuk mencapai tingkat

kedewasaan, baik biologis maupun pedagogis.

Pendidikan agama islamdi sekolah bertujuan untuk

menumbuhkan dan meningkatkan keimana melalui pemberian dan

pemupukan pengetahuan,penghayatan, pengamalan serta

pengalaman peserta didik tentang agama islam sehungga menjadi

manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan,

ketaqwaan, berbangsa dan bernegara, serta untuk dapat melanjutkan

pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi.34

34

Abdul Majid et.al., Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi,(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya, 2004),Cet. Ke-1,hal.135

Page 30: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

43

Menurut Zakiyah Dradjat Tujuan ialah suatu yang

diharapkan tercapai setelah sesuatu usaha atau kegiatan selesai.

Tujuan pendidikan bukanlah suatu benda yang berbentuk tetap

statis dan statis, tetapi ia merupakan suatu keseluruhan dari

kepribadian seseorang yang membuat menjadi “insan kamil”

dengan pola taqwa,. Insan kamil artinya manusia utuh rohani dan

jasmani, dapat hidup bekembang secara wajar dan normal karena

taqwanya kepada Allah Swt.35

Mahmud Yunus mengatakan bahwa tujuan pendidikan

agama adalah mendidik anak-anak, pemuda-pemudi maupun orang

dewasa supaya menjadi seorang muslim sejati, beriman teguh,

beramalsaleh dan berahklak mulia, sehingga ia menjadi salah

seorang masyarakat yang sanggup hidup di atas kakinya sendiri,

mengabdi kepada Allah dan berbakti kepada bangsa dan tanah

airnya, bahkan sesama umat manusia.36

Sedangkan Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa tujuan

pendidikan Islam yang paling utama ialah beribadah dan

bertaqorrub kepada Allah, dan kesempurnaan insani yang

tujuannya kebahagiaan dunia akhirat.37

Adapun Muhammad Athiyah Al-Abrasy merumuskan

bahwa tujuan pendidikan Islam adalah mencapai akhlak yang

sempura. Pendidikan budi pekerti dan akhlak jiwa pendidikan

Islam, dengan mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa

35

Zakiah Darajat, dkk.Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksara,

1992),cet.ke-2,h.29 36

Mahmud Yunus, Metode Husus Pendidikan Agama, (Jakarta:

PT.Hidakarya Agung, 1983),h.13 37

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia,1998) hal.71

Page 31: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

44

fadhilah (keutamaan), membiasakan mereka dengan kesopanan

yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang

suci seluruhnya ikhlas dan jujur. Maka tujuan pokok dan terutama

dari pendidikan Islam ialah mendidik budi pekerti dan pendidikan

jiwa.38

Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang

sekelompok orang yang melakukan sesuatu kegiatan. Karena itu

pendidikan Islam, yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang

atau sekelompok orang yang melaksanakan pendidikan Islam.

Tim penyusun buku ilmu pendidikan islam mengemukakan

bahwa tujuan pendidikan islam ada empat macam , yaitu :

a. Tujuan Umum

Tujuan umum ialah tujuan yang akan dicapai dengan

semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau

dengan cara yang lainnya. Tujuan ini meliputi aspek

kemanusiaan seperti : sikap, tingkah laku, penampilan,

kebiasaan dan pandangan. Tujuan umum ini berbeda pada

tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi, dengan kerangka

yang sama. Bentuk insan kamil dengan pola taqwa kepada

Allah harus tergambar dalam pribadi seorang yang sudah

terdidik, walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang

rendah.Sesuai dengan tingkah-tingkah tersebut.39

38

Muhammad Athiyah Al-Abrasy, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam,

Terj.Bustami Abdul Ghani dan Johar Bahry, (Jakarta: PT.Bulan Bintang,

1987),cet.ke-5, h.1 39

Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung; CV.Pustaka Setia,

1999), cet. ke-2, h.41-42

Page 32: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

45

b. Tujuan Akhir

Pendidikan islam ini berlangsung selama hidup, maka

tujuan akhir, akhirnya terdapat pada waktu hidup di dunia ini

telah berakhir. Tujuan umum yang berbentuk insan kamil

dengan pola taqwa dapat mengalami naik turun, bertambah dan

berkurang dalam perjalanan hidup seseorang.Perasaan,

lingkungan dan pengalaman dapat mempengaruhinya. Kerna

itulah pendidikan islam itu berlaku selama hidup untuk

menumbuhkan, memupuk, mengembangkan, memelihara dan

mempertahankan tujuan pendidikan yang telah dicapai.

c. Tujuan Sementara

Tujuana sementara ialah tujuan yang akan dicapai

setelah anak didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang di

rencanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal tujuan

operasional dalam bentuk tujuan instruksional yang

dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional umum dan Tujuan

Instruksional Khusus (TIU dan TIK).

d. Tujuan Operasional

Tujuan operasional ialah tujuan praktis yang akan

dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu. Satu unit

kegiatan pendidikan dengan bahan-bahan yang sudah

dipersiapkan dan diperkirakan akan mencapai tujuan tertentu di

sebut tujuan operasional. Dalam pendidikan formal, tujuan ini

disebut juga tujuan instruksional yang selanjutnya

dikembangkan menjadi Tujuan Instruksional umumdan Tujuan

Intruksional Khusus (TIU dan TIK). Tujuan instruksional ini

Page 33: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

46

merupakan tujuan pengajaran yang direncanakan dalam unit

kegiatan pengajaran.40

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa

tujuan pendidikan agama islam adalah membimbing dan

membentuk manusia menjadi hamba Allah yang sholeh, teguh

imannya, taat beribadah dan berakhlak terpuji.

Jadi , tujuan pendidikan agama islam adalah berkisar

pada pembinaan pribadi muslim yang terpadu pada

perkembangan dari segi spiritual, jasmani, emosi, intelektuai

dan sosial. Atau lebih jelas lagi, ia berkisar pada pembinaan

warga Negara muslim yang baik, yang percaya pada Tuhan dan

agamanya, berpegang teguh pada ajaran agamanya, berahklak

mulia , sehat jasmani dan rohani.

Oleh karena itu berbicara pendidikan agama islam, baik

makna maupun tujuannya haruslah mengacu pada penanaman

nilai-nilai islam dan tidak di benarkan melupakan etika sosial

atau moralitas sosial. Penanaman nilai-nilai ini juga dalam

rangka menuai keberhasilan hidup ( Hasanah)di dunia bagi

anak-anak didik yang kemudian akan mampu membuahkan

kebaikan (hasanah) di akhirat kelak.

Adapun tujuan pendidikan agama islam di SMA Negeri

1 Cikeusal Kab. Serang adalah sebagai berikut :

1) Memberikan Ilmu Pengetahuan Agama Islam

2) Memberikan pengertian tentang agama islam yang sesuia

dengan tingkat kecerdasan.

40

Nur Uhbiyati,Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung; (CV.Pustaka Setia,

1999), cet. ke-2, hal. 60

Page 34: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

47

3) Memupuk jiwa agama

4) Membimbing anak agar mereka beramal shaleh dan

berahklak mulia.

Adapun tujuan pendidikan agama islam pada pendidikan

dasar sebagaimana tercantum dalam Standar Isi Pendidikan

SMA di bidang studi PAI adalah sebagai berikut :

Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia

dimaksudkan untuk Membentuk peserta didik menjadi manusia

yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta

berakhlak mulia.Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti,

atau moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

Dari tujuan itu nyatalah bahwa pendidikan agama Islam

menekankan pentingnya pemahaman terhadap ajaran

agama.Dengan mempelajari ajaran agama dimaksudkan agar

siswa memiliki kemampuan dasar untuk mengembangkan

kemampuan agama secara ilmiah dan ilahiah, yang pada

akhirnya siswa dapat meningkatkan keimanan terhadap pencipta

alam yang direfleksikan pada aktivitas psikomotorik (akhlakul

karimah).

Sejalan dengan tujuan diatas, al-Qur‟an telah

mengisyaratan bahwa ajaran Islam tidak bisa dilepakan dari aspe

ilmiah. Sebagaimana firman Allah dalam surat al-Isra‟sebagai

berikut:

ولئك مع والبصر والفؤاد كل ولا ت قف ما ليس لك به علم إن الس كان عنه مسئولا

“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak

mempunyai pengetahuan tentangnya.Sesungguhnya

Page 35: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

48

pendengaran, dan hati, semuanya itu akan dimintai pertanggung

jawabnya”.

Selain tujuan kurikulum pendidikan agama islam diatas,

tujuan tersebut masih harus dijabarkan kedalam tujuan

intruksional umum tiap-tiap pokok bahasan, dan secara

oprasionalnya dijabarkan lagi dalam tujuan-tujuan instruksional

khusus.

Sedangkan fungsi penddikan Agama Islam SLTA adalah

sebagai berikut:

a. Pengembangan, yaitu meningkatkan keimanan da ketakwaan

pesertadidik kepada Allah subhanahu wa ta‟ala yang tekah

ditanamkan dalam lingkungan keluarga. Pada dasarnya

kewajiban menanamkan keimanan dan ketaqwaan dilakukan

oleh setiap orang tua dalam keluarga. Sekolah berfungsi untuk

menumbuh-kembangkannya lebih lanjut dalam diri anak

melalui mimbingan, pengajaran dan pelatihan agar keimanan

dan ketaqwaan peserta didik berkembang secara optimal

sesuai dengan tingkat perkembangannya.

b. Penyaluran, yaitu untuk menyalurkan peserta didik yang

memiliki bakat khusus yang ingin mendalami bidang agama,

agar bakat tersebut dapat berkembang secara optimal sehingga

dapat bermanfaat untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.

c. Perbaikan, yaitu untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan,

kekurangan kekurangan peserta didik dalam hal keyakinan,

pemahaman dan pengalaman ajaran Islam dalam kehidupan

sehari-hari.

Page 36: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

49

d. Pencegahan, yaitu untuk menangkal hal-hal negatif dari

lingkungannya atau dari budaya asing yang dapat

membahayakan peserta didik dan mengganggu perkembangan

dirinya menuju manusia Indonesia seutuhnya.

Penyesuaian, yaitu untuk menyesuaikan diri dengan

lingkungannya, baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial

dan dapat mengubah lingkungannya sesuai dengan ajaran Islam.

Dengan demikian tujuan pendidikan merupakan

pengamakan nilai-nilai Islami yang hendak diwujudkan dalam

pribadi muslim melalui proses akhir yang dapat membuat peserta

didik memiliki kepribadian Islami yang beriman, bertawa dan

berilmu pengetahuan.

3. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Islam sebagai ilmu, mempunyai ruang lingkup

yang sangat luas, karena didalamnya banyak pihak yang terlibat,

baik secara langsung maupun tidak langsung.

Adapun ruang lingkup pendidikan Islam adalah sebagai

berikut:

a. Perbuatan mendidik itu sendiri

Yang dimaksud dengan perbuatan mendidik adalah

seluruh kegiatan, tindakan atau perbuatan dari sikap yang

dilakukan oleh pendidikan sewaktu mengasuh anak didik.

Atau dengan istilah yang lain yaitu sikap atau tindakan

menuntun, membimbing, memberikan pertolongan dari

seseorang pendidik kepada anak didik menuju kepada tujuan

pendidikan Islam.

Page 37: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

50

b. Anak didik

Yaitu pihak yang merupakan objek terpenting dalam

pendidikan. Hal ini disebabkan perbuatanatau tindakan

mendidik itu diadakan untuk membawa anak didik kepada

tujuan pendidikan islam yang kita cita-citakan.

c. Dasar dan Tujuan Pendidikan Islam

Yaitu landasan yang menjadi fundamen serta sumber

dari segala kegiatan pendidikan Islam ini dilakukan. Yaitu

ingin membentuk anak didik menjadi manusia dewasa yang

bertakwa kepada Allah dan kepribadian muslim.

d. Pendidik

Yaitu subjek yang melaksanakan pendidikan

Islam.Pendidik ini mempunyai peranan penting untuk

berlangsungnya pendidikan.Baik atau tidaknya pendidik

berpengaruh besar terhadap hasil pendidikan Islam.

e. Materi Pendidikan Islam

Yaitu bahan-bahan, pengalaman-pengalaman belajar

ilmu agama islam yang disusun sedemikian rupa untuk

disajikan atau disampaikan kepada anak didik.

f. Metode Pendidikan Islam

Yaitu cara yang paling cepat dilakukan oleh

pendidikan untuk menyampaikan bahan atau materi

pendidikan Islam kepada anak didik. Metode disini

mengemukakan bagaimana mengolah, menyusun dan

menyajikan materi tersebut dapat dengan mudah diterima dan

dimiliki oelh anak didik.

Page 38: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

51

g. Evaluasi Pendidikan

Yaitu memuat cara-cara bagaimana mengadakan

evakuasi atau penilaian terhadap hasil belajar anak didik.

Tujuan prndidikan Islam umumnya tidak dapat dicapai

sekaligus, melainkan melalui proses atau pentahapan tertentu.

Apabila tahap ini telah tercapai maka pelaksanaan pendidikan

dapat dilanjutkan pada tahap berikutnya dan berakhirhingga

terbentuknya kepribadian muslim.

h. Alat-alat Pendidikan Islam

Yaitu alat-alat yang dapat digunakan selama

melaksanakan pendidikan Islam agar tujuan pendidikan Islam

tersebut lebih berhasil.

i. Lingkungan

Yaitu keadaan-keadaan yang ikut berpengaruh dalam

pelaksanaan serta hasilpendidikan Islam.41

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ruang

lingkup pendidikan Islam itu sangat luas, sebab meliputi

segala aspek yang menyangkut penyelenggaraan pendidikan

Islam.

41

Nur Uhbayati,Ilmu Pendidikan Islam II, Bandung; (CV.Pustaka Setia,

1999), cet. ke-2. hal. 14

Page 39: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

52

D. Hasil Penelitian yang Relevan

1. Tesis dengan judul “HUBUNGAN AKTIVITAS SISWA DALAM

MENGIKUTI KEGIATAN EKSTRAKURIKULER BAHASA

ARAB DAN BACA TULIS QURAN (BTQ) DENGAN PRESTASI

BELAJAR PAI ASPEK AL-QURAN”42

Pembahasan dalam tesis ini mencakup kegiatan

ekstrakurikuler bahasa arab dan baca tulis Alquran dengan

prestasi PAI siswa yang dihususkan pada aspek Alquran pada

kelas XI SMAN 1 cikeusal Kabupaten serang.

Penelitian tersebut di atas menetapkan hasil sebagai

berikut :

a. Aktivitas siswa dalam mengikuti Ekstrakurikuler Bahas

Arab (X1) dan Bimbingan Baca Tulis Alquran (X2) dengan

prestasi belajar PAI aspek Alquran (Y) memiliki hubungan

yang baik. Fh < Ft yaitu 17,12 dan 1,0264

b. Variabel yang diteliti memiliki hubungan/korelasi,

sebagaimana terlihat dari nilai koefisien jalur variabel

tersebut sebesar 0,1648, hubungan secara langsung sebesar

6,15%, secara tidak langsung sebesar 4,08% dan korelasi

secara total sebesar 16,48%.

Berbeda dengan tesis yang akan penulis buat yang

membahas tentang kegiatan ekstrakurikuler ROHIS dan

bimbingan tahsin Alquran dan dihubungkan dengan prestasi

bidang studi pendidikan agama islam

42

Yarkoni, Hubungan Aktivitas Siswa Dalam Mengikuti Ekstrakurikuler

Bahasa Arab dan Bimbingan Baca Tulis Alquran Dengan Prestasi Belajar PAI Aspek

Alquran. Bandung.UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2010

Page 40: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

53

2. Skripsi Dengan Judul “HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN

MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER KEROHANIAN

ISLAM (ROHIS) DENGAN MINAT BELAJAR PAI SISWA

KELAS VIII DI SMP NEGERI 1 BAKI SUKOHARJO

TAHUN PELAJARAN 2016/2017”43

Penelitian tersebut di atas menghasilkan sebagai berikut :

a. Keaktifan mengikuti ekstrakurikuler Rohis siswa kelas VIII

di SMP Negeri 1 Baki Sukoharjo tahun pelajaran 2016/2017

terdapat pada kategori sedang. Hal ini didasarkan pada hasil

perhitungan data keaktifan mengikuti ekstrakurikuler Rohis

kategori tinggi sebanyak 20 siswa (13%), kategori sedang

sebanyak 81 siswa (55%), dan kategori rendah sebanyak 47

siswa (32%)

b. Minat belajar PAI siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Baki

Sukoharjo tahun pelajaran 2016/2017 terdapat pada kategori

sedang. Hal ini didasarkan pada hasil perhitungan data minat

belajar PAI kategori tinggi sebanyak 62 siswa (43%) ,

kategori sedang sebanyak 75 siswa (51%), dan kategori

rendah sebanyak 10 siswa (6%). (3) sehingga ada hubungan

antara keaktifan mengikuti ekstrakurikuler Kerohanian Islam

(Rohis) dengan minat belajar PAI siswa kelas VIII di SMP

Negeri 1 Baki Sukoharjo tahun pelajaran 2016/2017

didasarkan pada hasil uji signifikansi rho = 0,88 dan t hitung

(22,15) > t tabel (1,96).

43

Retno Wahyuningsih, Hubungan antara Keaktifan mengikuti

Ekstrakurikuler Kerohanian Islam (ROHIS)dengan Minat Belajar PAI Siswa Kelas

VIII di SMP Negeri 1 Baki Sukoharjo Tahun Pelajaran 2016/2017. IAIN Surakarta,

2017.

Page 41: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

54

c. Perbedaan antara karya tulis ini dengan Tesis yang akan

penulis susun yaitu terletak pada pengambilan sampel data

yang diteliti. Dalam karya tulis ini pengmabilan sampel data

menggunakan Proportionate Stratified Random sampling,

sedangkan pada tesis yang akan penulis buat adalah

Purposive Sampling.

E. Kerangka Berfikir

Aktivitas belajar adalah berbuat dengan seluruh anggota badan

dengan bantuan alat indera yang meliputi aspek kegiatan fisiknya

misalnya : mendengarkan, mengamati,menyelidiki suatu

objek,menguraikan konsep dan memecahkan suatu persoalan.44

Dengan

membatasi kepada kegiatan yang dilakukan siswa disekolah guru

membuat suatu daftar gegiatan siswa antara lain sebagai berikut:

1. Kehadiran

2. Membaca

3. Menulis

4. Menyimak

5. Bertanya

6. Berdiskusi

7. Mengerjakan tugas

Atas dasar pemikiran di atas, siswa diharapkan dapat berperan

aktif, guru hanyamembimbing dan menyediakan kondisi agar anak

didik dapat mengembangkan bakat dan potensinya. Guru hanya

memberi acuan atau alat, hal ini sesuai dengan hakikat anak didik yang

44

Abu Ahmadi et.all Bimbingan dan Konseling di sekolah. PT Rineka Cipta,

1991. hal.81

Page 42: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

55

penuh dengan potensi yang biasa dikembangkan secara optimal apabila

kondisi mendukungnya.

Kegiatan belajar mengajar pada dasarnya diarahkan kepada

pencapaian hasil belaiar. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan

yang dirniliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya45

.

Artinya tidak ada proses kegiatanbelajar mengajar yang tidak diarahkan

kepada pencapaian hasilnya. Dilihat dari segi wujudnya, keberhasilan

belajar seseorang dapat dilihat dari adanya perubahan yang terjadi

pada diri seseorang atau peserta didik. Kemampuan belajar dapar

dijadikan ukuran apakah pengajaran itu berhasil atau tidak, karena

pada prinsipnya pengumpulan hasil belajar yang ideal meliputi segenap

ranah psikologis yang berubah sebagai akibat dari pengalaman proses

belajar siswa.

Alquran menurut bahasa adalah bacaan. Adapun menurut istilah

pengertian Alquran adalah kalam Allah swt.yang diturunkan pada nabi

muhammad saw. Dan termasuk ibadah dalam membacanya.Dalam

membaca Alquran seseorang harus mengetahui dasar-dasar dan cara

membacanya dengan baik dan benar.Membaca Alquran harus

menggunakan ilmu tajwid yaitu suatu ilmu yang membicarakan

pengaturan-pengaturan dan cara-cara membaca Alquran dengan baik

dan benar dengan memanjangkan apa yang harus dipanjangkan dan

memendekan bacaan yang harus dibaca pendek.46

Sebagaimana Firman

Allah dalam Qs.Al-muzammil ayat 4 sebagai berikut;

45

Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung:

Remaja Rosdakarya, 2005), cet. Ke-10. Hlm. 22 46

Zakiyah Darajat. Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta;Bumi

Aksara,2000),hal.13

Page 43: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

56

ورتل القرآن ت رتيلا

“Dan bacalah Al quran itu dengan Tartil”

Untuk mencapai pemahaman Alquran yang baik hendaknya

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Tartil, dalam arti bahwa membaca Alquran tidak boleh tergesa-

gesa dalam membacanya.

2. Tajwid, yaitu bahwa membaca Alquran diharuskan

memperhatikan tanda baca, waqaf atau aturan-aturan yang

melingkupi Alquran

3. Memahami apa yang dibaca,pembaca Alquran minimal harus

memahami ayat –ayat yang dibacanya setidaknya terjemahan

atas teksnya,dengan demikian akan lebih menjiwai Alquran

ketika sedang membacanya.

Kaitanya dengan ROHIS dan bimbingan Tahsin Alquran di

SMAN 1 cikeusal Kabupaten serang,maka sangat logis apabila

dikatakan bahwa bimbingan tersebut berhubungan dengan Pendidikan

Agama Islam aspek Alquran. Hal ini dapat difahami dari ilustrasi

bahwa setelah Siswa rohis dan bimbingan tahsin Alquran,pengetahuan

mereka pada aspek Alquran semakin meningkat karena materi yang

disajikan sangat sesuai dengan materi yang ada pada kurikulum

Pendidikan Agama Islam.Apabila peseta didik telah senang dan paham

pada materi tersebut,maka dimungkinkan proses pencapaian

kemampuan belajar akan lebih optimal dan berkembang. Dengan kata

lain,berkat adanya usaha yang tekun dan terus menerus dengan

aktivitas belajar, makapeserta didik akan terbentuk kemampuan optimal

Page 44: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

57

dengan kualitas yang baik.Aktivitas seorang siswa akan sangat

menentukan tingkat pencapaian kemampuan belajarnya.

Secara skematis, kerangka pemikiran tersebut di atas dapat

digambarkan sebagai berikut:

X1 X2 Y

Hub. Ke - 3

Siswa SMAN 1 Cikeusal dan SMAN 1 Petir

Prestasi Belajar PAI Kegiatan Bimbingan

Tahsin Alquran

Kegiatan Ekstrakurikuler

ROHIS

1.Dokumentasi

2.Nilai Raport PAI

1.Observasi

2.Dokumentasi

1.Test tulis

2.Test lisan

3.Membaca;

-Tajwid

-Makhroj

-Fasohah

4.Menulis

Hub. Ke - 2

Hub. Ke - 1

Page 45: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian ...repository.uinbanten.ac.id/4839/4/tesis BAB 2.pdf · diatas ekskul rohani islam (ROHIS) mempunyai arti sebuah program ekstrakurikuler

58

F. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang bersifat sementara terhadap

penelitian sampai terbukti melalui data yang terkumpul47

. Sesuai

dengan tujuan penelitian seperti dikemukakan di atas hipotesisnya

sebagai berikut:

H1:1.Terdapat hubungan kegiatan ekstrakurikuler rohis dengan

kemampuan belajar PAI di SMAN 1 Cikeusal dan SMAN 1

Petir kabupaten serang.

2.Terdapat hubungan kegiatan bimbingan Tahsin Alquran dengan

kemampuan belajar PAI di SMAN 1 Cikeusal dan SMAN 1

Petirkabupaten serang.

3.Terdapat hubungan kegiatan ekstrakurikuler rohis dan

bimbingan Tahsin Alquran dengan kemampuan belajar PAI

di SMAN 1 Cikeusal dan SMAN 1 Petir kabupaten serang.

Ho:1.Tidak terdapat hubungan kegiatan ekstrakurikuler rohis

dengan kemampuan belajar PAI di SMAN 1 Cikeusaldan

SMAN 1 Petirkabupaten serang.

2.Tidak terdapat hubungan kegiatan bimbingan Tahsin Alquran

dengan kemampuan belajar PAI di SMAN 1 Cikeusal dan

SMAN 1 Petirkabupaten serang.

3.Tidak terdapat hubungan kegiatan ekstrakurikuler rohis dan

bimbingan Tahsin Alquran dengan kemampuan belajar PAI

di SMAN 1 Cikeusal dan SMAN 1 Petir kabupaten serang.

47

Suharsimi Arikunto, Pengantar Penelitian Ilmiah (Dasar, Metode, Teknik),

(Bandung: Tarsito, 1998, hlm. 67