bab ii kajian teori dan pengajuan hipotesis 2.1 kajian...

22
9 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan. Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan.” Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geograris serta pengungkapan pengaruh perubahan harga" Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggung jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen. Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktor-faktor, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. uata yang asii bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi. Ada beberapa definisi laporan keuangan keuangan yang dikemukakan oleh para ahli yaitu:

Upload: ngongoc

Post on 16-May-2019

229 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Teori

2.1.1 Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan,

yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi

selama tahun buku yang bersangkutan.

Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan.”

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi

keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan

arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi

tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan

segmen industri dan geograris serta pengungkapan pengaruh perubahan harga"

Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses

pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggung

jawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.

Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data,

terdiri dari faktor-faktor, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan

bank dan sebagainya. uata yang asii bukan saja digunakan untuk mengisi buku

perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.

Ada beberapa definisi laporan keuangan keuangan yang dikemukakan oleh

para ahli yaitu:

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

10

1. Laporan Keuangan juga melaporkan prestasi historis dari suatu perusahaan

dan memberikan dasar, bersama dengan analisis bisnis dan ekonomi, untuk

membuat proyeksi dan peramalan untuk masa depan (J. Fred Weston &

Thomas E. Copeland, 1994: 24). Laporan keuangan adalah laporan yang

memuat hasil-hasil perhitungan dari proses akuntansi yang menunjukkan

kinerja keuangan suatu perusahaan pada suatu saat tertentu.

2. Laporan keuangan adalah media yang dapat dipakai unluk meneliti kondisi

kesehatan perusahaan yang terdiri dari neraca, perhitungan laba rugi, ikhtisar

laba ditahan, dan laporan posisi keuangan, (Sawir ,2001.: 2).

3. Laporan keuangan merupakan hasil dan proses akuntansi, yang meliputi

neraca, perhitungan rugi laba dan laba vang ditahan. laporan perubahan posisi

keuangan serta catatan atas laporan keuangan, (Harnanto, 1987:9).

4. Laporan keuangan menurut Munawir adalah laporan keuangan pada dasarnya

adalah hasil dari proses akuntansi vang dapat digunakan sebagai alat unluk

berkomunikaxi antara data keuangan atau aktivitas suatu perusahaan dengan

pihak-pihak vang berkepentmgan dengan utau aktivitas pcrusahaann tersebut,

(2000: 2) .

Laporan keuangan diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang

mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan operasi

perusahaan tersebut. Dalam menyusun laporan keuangan, akuntansi dihadapkan

dengan kemungkinan bahaya penyimpangan (bias), salah penafsiran dan

ketidaktepatan. untuk meminimkan bahaya ini, profesi akuntansi telah berupaya

untuk mengembangkan suatu batang tubuh teori ini. Setiap akuntansi atau

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

11

perusahaan harus menyesuaikan diri terhadap praktik akuntansi dan pelaporan dari

setiap perusahaan tertentu.

Ada banyak laporan Keuangan yang dikeluaran perusahaan, tetapi yang umum

digunakan adalah:

1. Laporan Laba Rugi

Munawir mendefinisikan laporan rugi laba adalah: "Laporan rugi laba

merupakan sualu laporan yang sistematis tentang penghasilan, biaya, rugi laba

yang diperoleh organisasi suatu perusahaan selama periode tertentu. (2000:26) ".

Menurut Harnanto, Laporan rugi/ laba adalah:"Suatu laporan yang disusun

dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang hasil usaha dan perusahaan,

selama jangka waktu yang tercakup dalam laporan tersebut, (1984:1) ".

Adapun bentuk Laporan Laba - Rugi ini yakni:

a. Single Step (Langkah Tunggal)

b. Multiple Step (Langkah Ganda)

Selain itu, laporan laba / rugi disjikan secara komparatif. Adapun penyajian

Laporan Laba - Rugi ini harus memenuhi:

a. Beban atau Biaya disajikan berdasarkan klasifikasi sifat / fungsinya didalam

perusahaan. Beban atau biaya itu dapat digolongkan dalam

b. Beban atau biaya yang berhubungan langsung dengan usaha ex : Biaya

Penjualan, Biaya Adm. Umum

c. Beban atau biaya yang tdk berhubungan lansung dengan usaha ex : Biaya

Bank, Selisih Kurs.

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

12

2. Neraca

Munawir menyatakan bahwa: "Neraca adalah laporan yang sistematis tentang

aktiva, hutang serta modal dari suatu laporan yang disusun pada suatu saat

tertentu, (2000: 3)”.

Menurut Harnanto, neraca adalah: "Suatu laporan yang disusun dengan

maksud untuk menunjukkan keadaan (posisi) finansial perusahaan pada saat

(tanggal tertentu, (1984: 1)”.

Bentuk neraca yang ada pada perusahaan-perusahaan tidak ada yang

seragam, bentuk dan susunannya tergantung pada tujuan yang akan dicapai.

Bentuk neraca yang lazim digunakan adalah sebagai berikut:

a. Bentuk skontro, dimana semua aktiva tercanfum sebelah kiri/debet dan

nutang serta modal tercantum sebeian Kanan/Kredit.

b. Bentuk vertikal, dalam bentuk ini semua aktiva nampak dibagian atas yang

seianjutnya diiKuti nutang jangKa pendeK, nutang jangKa panjang serta

modal.

3. Laporan perubahan laba ditahan

Laporan Perubahan Laba Ditahan menunjukkan laba yang diperoleh

perusahaan dan dividen yang dibayarkan selama satu periode semnoga

menyebabkan perubahan laba ditahan.

4. Laporan Arus Kas

Laporan Arus Kas merupakan ringkasan arus kas selama satu periode.

Laporan ini menunjukkan perubahan arus kas yang terjadi karena kegiatan

operasi, investasi dan tinancial sehingga posisi/saldo kas berubah.

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

13

Tujuan yang paling utama dari Laporan Arus Kas ini adalah untuk

membenkan intormasi pentmg atau yang relevan mengenai penenmaan-

penerimaan dan pengeluaran-pengeluaran kas selama periode berjalan. Adapun

bentuk penyajian Laporan Arus Kas ini dibagi menjadi empat, yakni:

a. Diklasifikasikan berdasarkan Aktivitas Operasi seperti Penjualan Tunai,

Perlunasan Hutang, Pebayaran Biaya-biayanya.

b. Diklasifikasikan berdasarkan Aktivitas Investasi seperti menginvestasikan

dana yang tidak terpakai

c. Diklasifikasikan berdasarkan Aktivitas Pendanaan seperti dana pinjaman dan

luar perusanaan (Hutang Jangka panjang)

d. Disesuaikan dengan bisnis perusahaan

2.1.2 Tujuan Laporan Keuangan

Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan

Akuntansi Indonesia tujuan laporan Keuangan aaaian MeyeaiaKan mrormasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinereja, serta perubahan posisi keuangan suatu

perusanaan yang bermanraat oagi sejumian Desar pemaKai daiam pengambiian

keputusan.

Laporan Keuangan yang disusun Untuk tujuan ini memenuhi Kebutuhan

bersama sebagaian besar pemakai. namun demikian,laporan keuangan tidak

menyediaKan semua inrormasi yang mungKin di butuhan pemakai dalam

mengambil keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh

keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

14

intbrmasi nonkeuangan.Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah

dilakukan manajemen (stewardship),atau pertanggung jawaban manajemen atas

sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Pemakai yang ingin melihat apa yang telah dilakukan atau

pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar mereka dapat membuat

keputusan (ekonomi). Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk

menahan atau menjual mvestasi mereka dalam perusahaan atau keuputusan untuk

mengangkat kembali atau mengganti manajemen.

2.1.3 Sifat Laporan Keuangan

Menurut Munawir mengenai sifat laporan keuangan adalah sebagai benkut:

"Laporan keuangan dipersiapkan atau dibuat dengan maksud untuk memberikan

gambaran atau laporan kemajuan (progress report) secara periodik yang dilakukan

pihak manajemen yang bersangkutan". Jadi laporan keuangan adalah bersifat

historis serta menyeluruh dan sebagai suatu progress report laporan keuangan

terdiri dari data-data yang merupakan hasil dari suatu kombinasi antara lain:

1. Fakta Yang Telah dicatat

Fakta-fakta yang telah dicatat berarti bahwa laporan keuangan ini dibuat atas

dasar rakta dan catatan akuntansi, sepem jumian uang Kas yang tersedia dalam

perusahaan maupun yang disimpan di Bank, jumlah piutang, persediaan barang

dagangan, hutang maupun aktiva tetap yang dimiliki perusahaan.

Pencatatan dan pos-pos ini berdasarkan catatan historis dan peristiwa-

peristiwa yang telah terjadi masa lampau, dan jumlah-jumlah uang yang tercatat

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

15

dalam pos-pos itu dinyatakan dalam harga-harga pada waktu terjadinya

peristiwa tersebut.

2. Prinsip-prinsip dan kebiasaan-kebiasaan di dalam akuntansi (accounting

convention and postulate).

Prinsip-prinsip dan kebiasaan di dalam akuntansi, berarti data yang dicatat itu

didasarkan pada prosedur maupun anggapan-anggapan tertentu yang merupakan

prinsip-prinsip akuntansi yang lazim, hal ini dilakukan dengan tujuan

memudahkan pencatatan atau untuk keseragaman. Disamping itu di daiam

akuntansi juga digunakan prmsip atau anggapan-anggapan yang melengkapi

konvensi-konvensi atau kebiasaan yang digunakan antara lain:

a. Bahwa perusahaan akan tetap berjalan sebagai suatu yang going concern atau

kontinuitas usaha, konsep ini menganggap bahwa perusahaan akan berjaian

terus. konsekuensinya banwa jumlah-jumlah yang tercantum dalam laporan

merupakan nilai-nilai untuk perusahaan yang masih yang berjalan yang

didasarkan pada niai atau harga pada saat terjadinya peristiwa itu. Terjadi

jumlah-jumlah uang yang tercantum dalam laporan bukanlan niai realisasi jika

aktiiva itu dijual atau dikuasai.

b. Daya beli dari uang dianggap tetap, stabil atau konstan, walaupun hal ini

bertentangan dengan Kenyataan namun akuntansi mencatat semua

transaksi atau peristiwa dalam jumlah uangnya dan tidak mengadakan

perbedaan antara nilai-nilai dan berbagai tahun.

3. Pendapat Pribadi (Personal Judgment).

Pendapat pribadi (personal judgment), dimaksudkan bahwa walaupun

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

16

pencatatan transaksi teiah diatur oieh konvensi-konvensi atau dalil-dalii dasar

konvensi yang sudah ditetapkan yang sudah menjadi standar praktek pembukuan,

namun penggunaan dari konvensi-konvensi dan dalil-dalil dasar tersebut

tergantung dari pada akuntan atau manajemen perusahaan yang bersangkutan.

Pendapat ini tergantung kepada kemampuan atau integritas pembuatnya yang

dikombinasikan dengan fakta yang tercatat dan kebiasaan serta dalil-dalil dasar

akuntansi yang telah disetujui akan digunakan didalam beberapa hal, diantaranya

menggunakan metode untuk menaksir piutang tidak dapat ditagih dan penentuan

beban penyusutan serta penentuan umur dan suatu aktiva tetap akan sangat

tergantung, pada pendapat pribadi menajemennya dan berdasar pengalaman masa

lalu.

2.1.4 Keterbatasan Laporan Keuangan

Dengan melinat beberapa sitat laporan keuangan tersebut di atas maka dapat

dilihat bahwa laporan keuangan itu mempunyai beberapa keterbatasan antara lain:

1. Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu (interm report) dan bukan

merupakan laporan final

2. Adanya beberapa standar niiai yang bergabung. beberapa aktiva, biasanya

aktiva tetap dilaporkan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan

akumulasi penghapusannya, karenanya nilai aktiva itu dalam laporan

keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya.

3. Adanya pengaruh daya beli uang berubah. Daya beli uang dari hari kehari

selalu berubah sesuai dengan kehidupan perekonomian sehari-hari.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

17

4. Adanya faktor-faktor yang tidak dinyatakan dengan uang. Laporan keuangan

adalah akumulasi dari kejadian-kejadian atau transaksi transaksi perusahaan

yang dapat dinyatakan dengan satuan uang.

5. Laporan keuangan bersifat historis, yaitu merupakan laporan atas

kejadian yang telah lewat, oleh karena ltu laporan keuangan tidak dapat

dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses

pengambilan keputusan ekonomi.

6. Laporan keuangan bersifat umum dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi

kebutuhan pihak-pihak tertentu.

7. Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran-

taksiran dan berbagai pertimbangan.

8. Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi Ketidakpastian.

Bila terdapat beberapa kemengkinan konklusi yang tidak pasti mengenai

penilaian suatu pos, maka lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba

bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.

9. Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomi suatu

peristiwa/transaksi dari pada bentuk hukumnya (formalitas).

10. Laporan keuangan di susun dengan istlah-istilah teknis.

11. Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan

menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomi dan tingkat

kesuksesan antar perusahaan.

12. Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dikuantifikasikan

umumnya diabaikan.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

18

13. Nilai yang tercantum dineraca hanyalah nilai pada suatu saat tertentu saja.

14. Analisis harus menyadari kemungkinan adanya suatu window dressing.

15. Nilai beli rupiah makin lemah.

2.1.5 Analisis Laporan Keuangan

Salah satu tugas penting manajemen atau investor setelah akhir tahun adalah

menganalisa laporan keuangan perusahaan, sedangkan pengertian analisa laporan

keuangan oleh beberapa ahli adalah:

Harahap mengemukakan analisa laporan keuangan adalah: "Analisa laporan

keuangan yaitu menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi

yang lebih kecil dan melihat hubungan yang bersifat signifikan atau yang

mempunyai maiaia antara satu dengan yang lam baik antara data Kuiantitatit

maupun non kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih

yang sangat penting dalam proses menghasilkan keputusan yung tepat, (1998:3)”.

Sedangkan menurut Djahidin analisa laporan keuangan adalah:"Analisa

laporan keuangan mencakup penerapan metode dari teknik analitis atas laporan

keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuran-ukuran dan

hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan

(1983)”.

Munawir mengemukakan pengertian analisa laporan keuangan adalah

sebagai berikut: "Mempelajari hubungan-hubungan di dalam suatu setiap laporan

keuangan pada suatu saat tertentu dan kecenderungan-kecenderungan dari

hubungan ini sepanjang waktu (1998)”.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

19

Dalam melakukan analisa laporan keuangan suatu perusahaan digunakan

beberapa metode dan teknik analisa. Metode dan teknik tersebut merupakan alat

untuk mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan keuangan

sehingga diketahui perubahan dari masing-masing pos tersebut.

Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisa laporan

keuangan yaitu:

1. Analisa Horisontal (dinamis)

Adalah analisa dengan mengadakan perbandigan laporan keuangan untuk

beberapa periode atau beberapa saat, sehingga akan diketahui perkembangannya.

2. Analisa Vertikal (stalls)

Perbandingan antara pos-pos yang diliputi periode saja seningga akan

diketahui keadaan keuangan pada saat itu saja.

Teknik analisa yang bisa digunakan dalam analisa laporan Keuangan adalah

sebagai berikut:

1. Analisa perbandingan laporan Keuangan

2. Trend

3. Laporan dengan persentase per komponen (common size statement)

4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja

5. Analisa sumber dan penggunaan kas

6. Analisa rasio

7. Analisa perubahan laba kotor

8. Analisa Break-even

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

20

2.1.6 Analisa Rasio Keuangan

Rasio finansial atau Rasio Keuangan merupakan alat analisis keuangan

perusahaan untuk menilai kinerja suatu perusahaan berdasarkan perbandingan

data keuangan yang terdapat pada pos laporan keuangan (neraca, laporan

laba/rugi, laporan aliran kas). Rasio menggambarkan suatu hubungan atau

perimbangan (mathematical relationship) antara suatu jumlah tertentu dengan

jumlah yang lain.

Analisis rasio dapat digunakan untuk membimbing investor dan kreditor

untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian perusahaan dan

prospek di masa datang. Salah satu cara pemrosesan dan penginterpretasian

informasi Akuntansi, yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolute untuk

menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu dengan angka yang lain

dari suatu laporan keuangan.

Analisis rasio Keuangan menggunakan data laporan Keuangan yang telah

ada sebagai dasar penilaiannya. meskipun didasarkan pada data dan kondisi masa

lalu, anaiisis rasio Keuangan dimaksudkan untuk menilai resiko dan peluang di

masa yang akan datang. pengukuran dan hubungan satu pos dengan pos lain

dalam laporan keuangan yang tampak dalam rasio-rasio Keuangan dapat

memberikan kesimpulan yang berarti dalam penentuan tingkat kesehatan

keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya memperhatikan satu alat rasio saja

tidaklah cukup, sehingga harus dilakukan pula analisis persaingan-persaingan

yang sedang dihadapi oleh manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas,

dan dikombinasikan dengan anaiisis kualitatif atas bisnis dan industri manufaktur,

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

21

anaiisis kualitatif serta penelitian-penelitian industri.

Laporan keuangan merupakan media informasi yang digunakan oleh

perusahaan yang bersangkutan untuk melaporkan keadaan dan posisi keungannya

kepada pihak-pihak yang berkepentingan , terutama bagi pihak kreditur, investor

dan pihak-pihak manajemen dari perusahaan itu sendiri.

Dengan menggunakan analisis, membantu stakeholder dalam hal:

1. Memberikan dasar dalam meramalkan prospek perusahaan dimasa yang akan

datang.

2. Memberikan petunjuk atau gejala-gejala yang timbul dari informasi yang

disajikan.

3. Memudahkan dalam menginteprestasikan laporan keuangan.

Rasio keuangan merupakan suatu bentuk rumusan matematis yang

menunjukan hubungan diantara angka-angka tertenntu. Dalam analisis keuangan

angka-angka berasala dari data-data keuangan, analisis rasio mampu menjelaskan

hubungan antara variable-variabel yang bersangkutan sehingga dapat digunakan

untuk menilai kondisi keuangan.

Analisis rasio pada dasarnya terdiri dari dua macam perbandingan, yaitu :

1. Perbandingan Eksternal (Cross Sectional Approach) yaitu dengan cara

membandingkan rasio-rasio keuangan dari satu perusahaan tertentu dengan

rasio keuangan yang sama dari perusahaan lain yang sejenis/industri (rasio

industri) dalam waktu yang sama.

2. Perbandingan Internal. (Time Series Analysis) yaitu dengan cara

membandingkan rasio-rasio waktu-waktu tertentu dengan rasio dari waktu-

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

22

waktu sebelumnya dari perusahaan yang sama, cara ini akan membrikan

informasi rasio dari waktu kewaktu sehingga dapat diketahui

perkembangannya dan untuk proyeksi dimasa yang akan dating.

Rasio keuangan menurut Skousen, dkk (2001: 69) bertujuan untuk menekan

bahwa pembuatan dari laporan keuangan oleh akuntan bukanlah akhir dari proses,

tetapi awal. Laporan kemudian dianalisis oleh penanam modal, kreditur, dan

manajemen untuk mendeteksi tanda adanya kinerja yang kurang dan

memperkirakan bagaimana perusahaan akan dilakukan dimasa akan datang.

Kebenaran untuk mengartikan rasio tergantung pada perbandingan nilai rasio

perusahaan dengan nilai untuk perusahaan yang sama dalam tahun sebelumnya,

sama seperti untuk menilai perusahaan lain dalam industri yang sama. "Suatu

rasio mengungkapkan hubungan matematik antara suatu jumlah dengan jumlah

lainnya atau perbandingan antara satu pos dengan pos lainnya" (Dwi Prastowo,

1995: 54).

Sedangkan untuk jenis rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini,

yaitu " Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas”.

2.1.7 Alat-alat Pengukur Kinerja

Untuk dapat memperoleh gambaran tentang perkembangan financial suatu

perusahaan, Perlu diadakan interpretasi atau analisis terhadap data financial

perusahaan yang bersangkutan, yang tercermin dalam laporan keuangannya.

a. Rasio Likuiditas

Likuiditas adalah tingkat kemampuan perusahaan untuk memenuhi

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

23

kewajibannya yang harus segera dipenuhi dan likuiditas menunjukan tingkat

kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utang jangka pendek yang

dimiliki (Brealey, Myer dan Marcus, 1995). Dua faktor yang digunakan dalam

rasio untuk mengukur likuditas perusahaan aktiva lancar dan utang lancar, yang

disebut likuid adalah perusahaan yang mampu memenuhi kewajiban jangka

pendeknya dan jika tidak mampu disebut likuid.

Suatu keadaan likuid pada perusahaan berarti mengalami kerugian bagi

kreditur dan bagi pihak managemen , Rasio likuiditas menunjukan efisinsi modal

kerja yang ada. Jadi rasio likuiditas mengukur kemampuan tersebut. Rasio

likuiditas merupakan indikator yang baik apakah perusahaan memiliki masalah

dalam arus kas atau tidak. Ukuran yang digunakan adalah Current ratio (CR) dan

Cash Ratio (Rasio Kas).

1. Current Rasio merupakan rasio yang menunjukkan sejauh mana aktiva lancar

menutupi kewajiban-kewajiban lancer jadi current rasio merupakan alat ukur

bagi kemampuan likuiditas (solvabilitas jangka pendek) yaitu kemampuan

untuk membayar hutang yang segera harus dipenuhi dengan aktiva lancar.

Semakin besar Perbandingan aktiva lancar dengan hutang lancar semakin

tinggi Kemampuan perusahaan menutupi kewajiban jangka pendeknya.

Apabila rasio 1 : 1 atau 100 % ini berarti bahwa aktiva lancar dapat menutupi

semua Hutang lancar. Current ratio = 2,0 dapat dikategorikan bahwa

perusahaan mempunyai kondisi likuiditas baik, walaupun hal ini tergantung

pada industrinya. Misalnya rasio 1,0 baik bagi perusahaan publik utility tetapi

tidak baik bagi industri manufaktur.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

24

2. Cash Ratio (Ratio Kas) merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar uang kas yang tersedia untuk melunasi kewajiban atau utang.

Ketersediaan uang kas dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang

setara dengan kas. Dapat dikatakan juga bahwa rasio ini menunjukkan

kemampuan sesungguhnya bagi perusahaan untuk membayar kewajiban

jangka pendeknya. Kondisi rasio kas yang tinggi dapat dikatakan bahwa

perusahaan kurang baik dalam mengelola kas karena ada dana yang belum

digunakan secara optimal, sebaliknya apabila rasio dibawah rata-rata industri

maka perusahaan dalam kondisi kurang baik jika ditinjau dari rasio kas.

b. Rasio Profitabilitas

Tujuan akhir dari setiap perusahaan adalah memperoleh laba atau keuntungan

yang maksimal, maka untuk mengukur tingkat keuntungan yang diperoleh

perusahaan dapat digunakan rasio keuntungan atau profitabilitas. Rasio

profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan

menggunakan perbandingan anatara berbagai komponen didalam laporan

keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi perusahaan.

Ukuran yang digunakan dalam rasio profitabilitas adalah:

1. Return on Equity (ROE) adalah rasio antara laba bersih setelah pajak

terhadap total modal sendiri (ekuitas) yang berasal dari setoran milik pemodal,

laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. rasio ini

adalah untuk mengukur daya dan menghasilkan laba pada investasi nilai buku

pemegang saham. Semakin timggi ROE maka kinerja perusahaan semakin

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

25

efektif. Suatu angka ROE yang bagus akan membawa keberhasilan bagi

perusahaan, yang mengakibatkan tingginya harga saham dan membuat

perusahaan dapat dengan mudah menarik dana baru (Walsh, 2004: 56).

2.1.8 Tujuan Pengukuran Kinerja

Tujuan daripada pengukuran kinerja perusahaan adalah untuk mengetahui:

1. Tingkat likuiditas, yaitu kemampuan suatu perusahaan untuk memenuhi

kewajiban keuangan yang harus dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk

memenuhi kewajiban keuangan pada saat ditagih.

2. Tingkat rentabilitas/profitabilitas, yaitu kemampuan untuk menghasilkan laba

pada periode tertentu.

Jadi penilaian kinerja dilaksanakan untuk mengukur sejauh mana aktifitas

bisnis telah dijalankan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam proses

perencanaan strategis serta untuk mencegah pemborosan.

2.1.9 Pengaruh Likuiditas Terhadap Profitabilitas

Van Horne dan Wachowic (2006:313) menyebutkan adanya indikasi

semakin besar likuiditas perusahaan semakin kuat keseluruhan kondisi keuangan

semakin besar laba perusahaan berarti semakin tinggi tingkat risiko pendanaan

yang digunakan yaitu pendanaan hutang semakin menarik dengan adanya

perbaikan dalam likuiditas.

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

26

2.1.10 Pengaruh Current Ratio dan Cash Ratio Terhadap Return on Equity

Masalah Current ratio dan Cash ratio disebabkan karena kewajiban

financial yang jatuh tempo disamping perusahaan tidak dapat mengalokasikan

dananya dengan baik dalam operasi usahanya. Besarnya laba perusahaan juga

dipengaruhi oleh Current Ratio (CR) dan Cash Ratio. Semakin tinggi laba

perusahaan maka akan semakin tinggi Return on Equity.

2.2 Peneliti Terdahulu

2.2.1 Peneliti Pertama

Lubis (2004) dalam penelitian “Analisis pengaruh Likuiditas terhadap

Profitabilitas Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan”. Tujuan

penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh signifikan secara parsial

maupun secara simultan antara current ratio, cash ratio, dan acid test ratio

terhadap profitabilitas perusahaan.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa secara simultan current ratio, cash

ratio, dan acid test ratio memberikan kontribusi yang signifikan terhadap

profitabilitas perusahaan. Hal tersebut dibuktikan besarnya Fhitung dibandingkan

dengan Ftabel (4,406>0,216). Sedangkan secara parsial current ratio berpengaruh

signifikan terhadap profitabilitas dengan nilai t hitung (2,229) > t tabel (2,123),

Sedangkan acid test ratio dan cash ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap

profitabilitas dengan nilai t hitung masing-masing 1,804 dan -2,089.

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

27

2.2.2 Peneliti Kedua

Hutagol (2011) Dalam penelitian “Pengaruh Rasio Likuiditas, Rasio

Leverage, dan Rasio Aktivitas terhadap Return on Investment perusahaan

Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia”. Tujuan penelitian ini adalah

untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh rasio likuiditas, rasio leverage, dan

rasio aktivitas terhadap Return on Investment pada perusahaan makanan dan

minuman di Bursa Efek Indonesia tahun 2006 sampai 2009.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara serempak variabel current

ratio, cash ratio, debt ratio, debt to equity ratio, fixed asset turnover, account

receivable turnover, inventory turnover berpengaruh terhadap return on

investment perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia. secara

parsial variabel current ratio, debt to equity ratio dan inventory turnover

berpengaruh signifikan terhadap retun on investment perusahaan Makanan dan

Minuman di Bursa Efek Indonesia sedangkan cash ratio, debt ratio, fixed asset

turnover dan account receivable turnover tidak berpengaruh signifikan terhadap

retun on investment Perusahaan Makanan dan Minuman di Bursa Efek Indonesia.

Nilai koefisien determinan (R2) sebesar 74.1 % yang berarti kemampuan

menjelaskan pengaruh variabel current ratio, cash ratio, debt ratio, debt to equity

ratio, account receivable turnover, fixed asset turnover, inventory turnover

terhadap return on investment.

2.2.3 Peneliti Ketiga

Zakaria (2000) dalam penelitian “pengaruh rasio-rasio keuangan dalam

memprediksi perubahan laba perusahaan pada perusahaan makanan dan minuman

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

28

yang terdaftar di PT. Bursa Efek Jakarta (BEJ) antara tahun 1995 sampai dengan

tahun 1997. Peneliti menggunakan lima rasio keuangan (Current Ratio, Debt

Ratio, Inventory Turn Over, Total Asset Turn Over, Return On Asset). Penilaian

rasio-rasio keuangan yang menunjukkan hasil cukup signifikan adalah Current

Ratio dan Return On Asset.

Dari Penilaian rasio-rasio keuangan yang menunjukkan hasil cukup

signifikan adalah Current Ratio dan Return On Asset. Hasil analisis secara parsial

menunjukkan bahwa Current Ratio dan Return On Asset memiliki pengaruh

signifikan dalam memprediksi laba perusahaan.

2.2.4 Peneliti Keempat

Handayani (2007) “Hubungan Likuiditas dengan Profitabilitas Pada PT.

Pertaminan (Persero) Unit Pemasaran I Medan. Tujuan penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan likuiditas terhadap profitabilitas pada PT. Pertamina

(Persero) Unit I Medan. Variabel Likuiditas yang terdiri dari current ratio, cash

ratio dan acid test ratio. Sedangkan pada profitabilitas variabel yang digunakan

adalah Return on Investment.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa current ratio memiliki hubungan

yang positif dan tidak signifikan dengan perolehan nilai t hitung yang dibandingkan

dengan t tabel (0,172 < 2,776), acid test ratio memiliki hubungan yang negative

dan tidak signifikan dengan nilai t hitung (-0,058) dan cash ratio memiliki hubungan

yang negative dan tidak signifikan nilai t hitung (-0,086) terhadap return on

investment.

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

29

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pikir dalam penelitian ini, peneliti gambarkan dalam bentuk

skema sebagai berikut:

Gambar 2.1

Kerangka Pemikiran

Prinsip manajemen perusahaan menuntut agar dalam perolehan dan

penggunaan dana perusahaan harus didasarkan dalam pertimbangan efisiensi dan

efektivitas. Hal ini berarti setiap rupiah dana harus dapat digunakan seefektif

Laporan Keuangan

Analisis

Neraca & Laporan

Laba Rugi Menghasilkan Rasio

Likuiditas

Current Ratio Cash Ratio

Harga Saham

Penelitian

Terdahulu Oleh

Lubis (2004)

Dasar Teori

Menurut Van

Horn &

Wachowic

(2006)

INDIKATOR

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian ...eprints.ung.ac.id/4071/5/2012-1-61201-261408064-bab2-16082012015252.pdf · KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS 2.1 Kajian

30

mungkin untuk menghasilkan keuntungan yang maksimal. Tingkat aktiva yang

kecil akan diketahui perusahaan mampu melunasi kewajibannya serta akan

dengan mudah membuat perusahaan merealisasi pengembalian atas investasi yang

tinggi, akan tetapi perusahaan dengan jumlah aktiva yang kecil dapat mengalami

kekurangan dan kesulitan dalam mempertahankan operasi. Sedangkan dengan

aktiva yang rendah akan membuat perusahaan kesulitan memperoleh laba

sehingga berdampak pada tingkat pengembalian atas modal sendiri (ROE). Rasio

lancar dan Rasio kas yang tinggi akan menunjukkan besarnya jumlah aktiva lancar

yang dimiliki oleh perusahaan yang juga menunjukkan besarnya dana yang

kurang produktif sehingga berdampak tingkat pengembalian atas investasi

maupun ekuitas.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan latar belakang, tinjauan teori, dan kerangka pikir di atas, maka

hipotesis dalam penelitian ini adalah : “Terdapat Pengaruh Current ratio dan

Cash Ratio terhadap Harga Saham pada Perusahaan Makanan Terdaftar Di

BEI (PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk, PT. Mayora Indah, Tbk, & PT.

Tiga Pilar Sejahtera Food, Tbk)”.