bab ii kajian teori dan kerangka pikir a. kajian teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit...

23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 9 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. Penerjemahan 1.1 Definisi Penerjemahan Definisi tentang penerjemahan sudah banyak dikemukakan oleh Para pakar penerjemahan. Nida (1975:33) menyatakan definisi penerjemahan “translating consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalence to the message of the source language, first in terms of meaning and secondly in terms of style.” Pendapat yang serupa juga dikemukakan oleh Bell (1991:5) bahwa translation is the expression in the target language of what has been expressed in source language, preserving two aspects, which are semantic and stylistic equivalence.” Kedua definisi di atas menunjukkan bahwa penerjemahan memfokuskan tidak hanya kesepadanan makna, tetapi juga bentuk. Sementara itu, Catford (1965:20) memberikan definisi penerjemahan sebagai translation is the replacement of textual material in one language (Source Language / SL) by equivalent textual material in another language (Target language / TL)”. Dalam definsi tersebut, Catford memfokuskan kesepadanan antara Teks bahasa sumber dan Teks bahasa sasaran. Definisi lain tentang penerjemahan dinyatakan oleh Newmark (1981:7) yang menyatakan bahwa “translation is a craft consisting of the attempt to replace a written message and/or statement in another language”. Menurutnya penerjemahan hanya memfokuskan pada pengalihan pesan tertulis dan/atau pernyataan tanpa memperhatikan bentuk yang digunakan dalam teks. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penerjemahan adalah pengalihan pesan dari satu bahasa ke bahasa yang lain yang sepadan dengan memperhatikan makna dan bentuk.

Upload: lamdien

Post on 06-Mar-2019

213 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Teori

1. Penerjemahan

1.1 Definisi Penerjemahan

Definisi tentang penerjemahan sudah banyak dikemukakan oleh Para pakar

penerjemahan. Nida (1975:33) menyatakan definisi penerjemahan “translating

consists in reproducing in the receptor language the closest natural equivalence to

the message of the source language, first in terms of meaning and secondly in terms

of style.” Pendapat yang serupa juga dikemukakan oleh Bell (1991:5) bahwa

“translation is the expression in the target language of what has been expressed in

source language, preserving two aspects, which are semantic and stylistic

equivalence.” Kedua definisi di atas menunjukkan bahwa penerjemahan

memfokuskan tidak hanya kesepadanan makna, tetapi juga bentuk.

Sementara itu, Catford (1965:20) memberikan definisi penerjemahan sebagai

“translation is the replacement of textual material in one language (Source Language

/ SL) by equivalent textual material in another language (Target language / TL)”.

Dalam definsi tersebut, Catford memfokuskan kesepadanan antara Teks bahasa

sumber dan Teks bahasa sasaran.

Definisi lain tentang penerjemahan dinyatakan oleh Newmark (1981:7) yang

menyatakan bahwa “translation is a craft consisting of the attempt to replace a

written message and/or statement in another language”. Menurutnya penerjemahan

hanya memfokuskan pada pengalihan pesan tertulis dan/atau pernyataan tanpa

memperhatikan bentuk yang digunakan dalam teks.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa penerjemahan adalah

pengalihan pesan dari satu bahasa ke bahasa yang lain yang sepadan dengan

memperhatikan makna dan bentuk.

Page 2: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

1.2 Teknik Penerjemahan

Tujuan penerjemah menerapkan berbagai teknik penerjemahan adalah mencari

solusi terhadap permasalahan yang dihadapi pada saat menerjemahkan dan mencari

padanan yang lebih dekat dengan bahasa sasaran. Machali (2009:107) menyatakan

bahwa “teknik adalah hal yang bersifat praktis dan diberlakukan terhadap tugas

tertentu (dalam hal ini tugas penerjemahan)”. Molina dan Albir (2002: 499-500)

memaparkan teknik penerjemahan, sebagai berikut:

1. Adaptasi (adaptation)

Teknik adaptasi adalah teknik yang digunakan untuk mengganti unsur

budaya BSu pada BSa. Teknik ini seringkali digunakan dengan tujuan agar

menghasilkan terjemahan yang berterima pada teks BSa.

Contoh penerapan teknik adaptasi yaitu:

BSu: Massage

BSa: Pijat

Di dalam BSu, istilah massage seringkali digunakan dalam banyak hal,

diantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan

pada BSa, istilah massage kemudian diadaptasi menjadi pijat.

2. Amplifikasi (Amplification)

Teknik amplifikasi adalah teknik penerjemahan yang dilakukan dengan

cara memparafrase istilah implisit yang terdapat pada BSu ke dalam BSa.

Contoh penerapan teknik amplifikasi adalah sebagai berikut:

BSu: Giordany Gold Age-Defying Foundation.

BSa: Giordany Gold Age-Defying Foundation untuk semua jenis kulit.

Pada contoh di atas, penerjemah bermaksud untuk menyatakan kegunaan

produk tersebut. Namun, penerjemah tidak tepat di dalam menerjemahkan

maksud Perusahaan. Produk tersebut sebenarnya merupakan produk yang

seharusnya digunakan untuk orang dewasa, jadi bukan untuk konsumsi remaja.

Jadi, pernyataan untuk semua jenis kulit tidak tepat untuk menggantikan makna

Page 3: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

dari Age-defying . Alternatif penerjemahannya adalah Alas bedak Giordany Gold

Anti Penuaan Dini.

3. Peminjaman (Borrowing)

Teknik peminjaman adalah teknik yang digunakan oleh penerjemah

dengan cara meminjam kata atau ungkapan dari BSu pada BSa dari segi fonetik

maupun morfologi. Molina dan Albir membedakan Teknik peminjaman menjadi 2

(dua), yaitu:

a. Teknik peminjaman murni (pure borrowing)

Di dalam menerjemahkan teks BSu ke dalam BSa, penerjemah

memilih untuk tetap mempertahankan teks BSu pada teks BSa.

Contoh penerapan teknik peminjaman murni (pure borrowing) adalah sebagai

berikut:

BSu: Facial

BSa: Facial

BSu: Eyeliner

BSa: Eyeliner

Kedua contoh diatas tidak menunjukkan perbedaan antara keduanya.

Kata yang terdapat di dalam BSu sama dengan kata yang terdapat di dalam

BSa. Meskipun tetap mempertahankan bentuk asli, tingkat kualitas

penerjemahan tersebut tetap tergolong sebagai penerjemahan yang akurat dan

berterima. Namun bagi sebagian orang, penerjemahan tersebut tidak terbaca.

b. Teknik peminjaman yang telah dinaturalisasi (naturalized borrowing)

Teknik peminjaman ini memperhatikan dari segi fonetik dan

morfologi.

Contoh penerapan teknik peminjaman yang telah dinaturalisasi adalah:

BSu: Secretary

BSa: Sekretaris

Page 4: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

Dari kedua contoh di atas, dapat diketahui bahwa penerjemahan

dengan menggunakan teknik peminjaman yang telah dinaturalisasi berkaitan

langsung dengan segi fonetiknya.

4. Calque (Calque)

Teknik penerjemahan calque adalah teknik penerjemahan kata demi kata

dan juga menggunakan aspek peminjaman di dalamnya.

Contoh penerapan teknik calque adalah sebagai berikut:

BSu: Effective against and perspirant deodorant

BSa: Efektif mengurangi keringat dan bau badan berlebih

Pada kalimat di atas, penggunaan teknik calque dapat ditunjukkan pada

frasa effective against yang diterjemahkan menjadi Efektif mengurangi.

Penerjemahan frasa tersebut menggunakan kata demi kata. Sedangkan, teknik

peminjaman terdapat pada kata effective yang diterjemahkan menjadi efektif.

BSu: This Shampoo contains extract of apple

BSa: Sampo ini mengandung ektrak buah apel

Contoh kedua dari kalimat di atas juga menggunakan teknik penerjemahan

kata demi kata. Kemudian ditunjukkan pula teknik peminjaman yang terdapat

pada kata extract dalam BSu yang diterjemahkan menjadi ektrak dalam BSa.

5. Kompensasi (Compensation)

Teknik penerjemahan ini digunakan ketika penerjemah memindahkan

unsur bahasa atau pengaruh stilistika dari tempat dan satuan tertentu dari bahasa

sumber ke tempat dan satuan lainnya dalam bahasa sasaran.

Contoh penerapan teknik kompensasi adalah sebagai berikut:

BSu: A pair of trousers

BSa: Sebuah celana panjang

Page 5: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

Pada contoh di atas, penerapan teknik kompensasi dapat ditunjukkan

dengan kata a pair of yang berarti sepasang diganti dengan kata sebuah di dalam

BSa.

6. Deskripsi (Description)

Teknik penerjemahan deskripsi adalah teknik penerjemahan yang

digunakan untuk mengganti istilah atau ungkapan yang terdapat dalam BSu

dengan deskripsi dari segi bentuk atau fungsinya dalam BSa.

Berikut adalah contoh penerapan teknik deskripsi:

BSu: Chemical peeling

BSa: Chemical peeling, yaitu perawatan wajah dengan cara memijat yang

dilakukan dengan tujuan untuk menghaluskan dan meremajakan kulit dari

jerawat, pigmentasi, pori – pori besar dan lain sebagainya.

(http://cantik-kecantikan.blogspot.com/2009/05/chemical-peeling.html)

7. Kreasi Diskursif (Discursive Creation)

Teknik kreasi diskursif adalah teknik yang digunakan dengan tujuan untuk

menghasilkan kesepadanan sementara yang tidak terduga pada BSa karena sama

sekali berbeda dari BSu dan keluar konteks.

Berikut adalah contoh penerapan teknik kreasi diskursif yang diambil dari

blog Winoto:

BSu: Grease

BSa: Vaseline

Dalam tulisan blognya, Winoto mengatakan bahwa orang Argentina

mengganti istilah Grease yang merupakan judul film musikal terkenal yang

terdapat dalam BSu menjadi Vaseline dalam BSa (Spanyol) yang merupakan

merk petroleum jelly yang digunakan sebagai bahan dasar pelembab kulit. Dari

contoh di atas jelas terlihat bahwa kata yang terdapat dalam BSu tidak ada

kaitannya dengan kata dalam BSa atau bisa disebut makna yang dihasilkan keluar

konteks. Sebagai alternatif penerjemahannya, kata Grease dapat diterjemahkan

menjadi Grasa.

Page 6: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

Contoh lain penerapan teknik kreasi diskursif adalah sebagai berikut:

BSu: Die Hard

BSa: Die Slowly

Contoh di atas juga merupakan terjemahan yang menyimpang dari BSu.

Die Slowly yang berarti mati perlahan jelas mempunyai tingkat ekspresi yang

berbeda dengan frasa Die Hard. Sehingga, kesannya penerjemahan yang

dihasilkan terasa aneh atau janggal dan jelas penerjemahan seperti contoh di atas

tidak berterima dan tidak terbaca dalam BSa.

8. Pemadanan yang Lazim (Established Equivalence)

Teknik ini diterapkan dengan cara mengganti istilah di dalam BSu dengan

istilah sehari-hari yang terdapat di dalam kamus pada BSa.

Contoh penerapan teknik pemadanan lazim adalah sebagai berikut:

BSu: Facial treatment

BSa: Perawatan wajah

Di dalam bahasa kedokteran, penggunaan istilah facial tentu sudah tidak

asing lagi. Namun, tidak ada salahnya untuk mengganti kata facial dengan kata

yang mempunyai padanan yang lebih tepat dalam BSa yang berhubungan dengan

wajah.

9. Generalisasi (Generalization)

Teknik generalisasi digunakan oleh penerjemah untuk menghilangkan

penggunaan istilah yang sifatnya khusus. Jadi, penerjemah menggunakan istilah

umum atau yang lebih sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Penggunaan teknik ini dimaksudkan untuk menghasilkan terjemahan yang

berterima dan terbaca dalam BSa.

Contoh penggunaan teknik generalisasi adalah sebagai berikut:

BSu: Skin Care Salve

BSa: Krim

Page 7: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

Pada contoh di atas, kata Salve yang berarti salep untuk menyembuhkan

luka di kulit diterjemahkan secara umum ke dalam BSa menjadi Krim. Padahal

dalam BSa, istilah krim banyak jenisnya dan tidak hanya digunakan untuk kulit

saja, ternasuk diantaranya krim keju yang bisa dimakan. Jadi, klausa pada contoh

di tas lebih baik diterjemahkan menjadi krim wajah.

10. Amplifikasi Lingusitik (Lingusitic Amplification)

Teknik amplifikasi linguistik adalah teknik penerjemahan yang digunakan

dengan cara menambahkan unsur-unsur linguistik dalam BSa. Teknik ini

seringkali diterapkan ketika pengalihan bahasa secara konsekutif atau sulih suara

(dubbing).

Contoh penerapan teknik amplifikasi linguistik, yaitu:

BSu: May I?

BSa: Bolehkah saya menggunakan kosmetik ini?

Pada contoh di atas jelas terlihat bahwa adanya penambahan unsur-unsur

linguistik berfungsi untuk memperjelas maksud pembicaraan dan menghindari

terjadinya kesalahpahaman atau kebingungangan.

11. Kompresi Linguistik (Linguistic Compression)

Teknik penerjemahan kompresi linguistik adalah teknik penerjemahan

yang digunakan dengan cara mensintesa unsur-unsur linguistik dalam teks BSa.

Teknik penerjemahan jenis ini seringkali ditemukan dalam penerjemahan film

(subtitling).

Contoh penerapan teknik kompresi linguistik adalah sebagai berikut:

BSu: I want you to understand.

BSa: Pahamilah!

Page 8: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

Pada contoh di atas, penerjemah menerapkan teknik kompresi linguistik

dengan memadatkan unsur-unsur linguistik dalam BSu tanpa mengurangi pesan

yang disampaikan dalam BSa.

12. Modulasi (Modulation)

Teknik penerjemahan modulasi digunakan untuk mengubah sudut

pandang, fokus, atau kategori kognitif BSu dalam BSa.

Contoh penerapan teknik Modulasi adalah sebagai berikut:

BSu: Gently massage over wet skin, avoid eye area with water

BSa: Pijatkan secara lembut pada kulit yang telah dibasahi lalu bilas sampai

bersih.

Penerapan teknik modulasi pada contoh di atas terlihat pada frasa wet skin

yang berbentuk aktif dalam BSu kemudian diterjemahkan menjadi kulit yang

telah dibasahi yang berbetuk pasif dalam BSa.

13. Partikularisasi (Particularization)

Teknik partikularisasi menekankan pada penggunaan istilah yang lebih

khusus dalam BSa.

Contoh penerapan teknik partikularisasi adalah sebagai berikut:

BSu: Sabun wajah

BSa: Facial foam

Kata sabun pada Bsu diterjemahkan menjadi foam dalam BSa. Kata

tersebut mengalami penyempitan makna karena kata foam yang sebenarnya

mempunyai makna busa.

14. Reduksi (Reduction)

Teknik reduksi adalah teknik yang berfungsi untuk memadatkan teks BSu

dalam BSa.

Page 9: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

Contoh penerapan teknik reduksi adalah sebagai berikut:

BSu: Whitening day lotion. A light SPF 15 daily moisturizer.

BSa: Lotion pelembab dengan SPF 15.

Frasa Whitening day lotion pada BSu hanya diterjemahkan menjadi Lotion

pelembab pada BSa. Tentu saja, penerjemahan tersebut mengalami reduksi. Kata

whitening di dalam BSu tidak diterjemahkan ke dalam BSa karena SPF 15 sudah

menunjukkan adanya kandungan whitening (pemutih).

15. Penerjemahan Harfiah (Literal translation)

Penerjemahan harfiah sama artinya dengan menerjemahkan kata demi

kata.

Contoh penerjemahan harfiah adalah sebagai berikut:

BSu: I decide to cut my hair.

BSa: Aku putuskan untuk memotong rambutku.

Di dalam menenerjemahkan kata pada BSu, penerjemah menerjemahkan

keseluruhan kata demi kata dalam BSa.

16. Substistusi (Substitution)

Teknik substitusi adalah teknik penerjemahan dengan mengganti unsur

linguistik yang ada pada BSu ke dalam unsur paralinguistik (berhubungan dengan

isyarat tubuh) pada BSa.

Contoh penerapan teknik substitusi adalah sebagai berikut:

BSu: She nods her head

BSa: Ia menyetujui.

Di dalam menerjemahkan frasa nods her head, penerjemah memilih

menerjemahkan dengan cara menggantinya dengan ungkapan lain pada BSa yang

memiliki makna sama dengan BSu. Di dalam budaya BSa, frasa nods her head

(mengangguk) memiliki makna menyetujui atau menyatakan pendapat yang sama.

Page 10: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

17. Transposisi (Transposition)

Teknik transposisi adalah teknik yang digunakan untuk mengubah

kategori gramatikal atau bisa juga dikatakan pergeseran kategori, struktur, dan

unit termasuk diantaranya pergeseran nomina jamak menjadi tunggal dan

sebaliknya, pergeseran nomina dalam BSu menjadi verba dalam BSa, dan

sebagainya.

Contoh penerapan teknik transposisi adalah sebagai berikut:

BSu: Use only as directed.

BSa: Gunakan sesuai petunjuk.

Kata directed yang terdapat dalam BSu pada contoh di atas merupakan

jenis kata kerja bentuk ke-3 dan kata tersebut kemudian diterjemahkan menjadi

petunjuk yang berupa kata benda dalam BSa.

18. Variasi (variation)

Teknik variasi adalah teknik yang mengganti unsur linguistik ke

paralinguistik yang mempengaruhi aspek variasi linguistiknya, yang berupa gaya

bahasa, dialek sosial, dan dialek geografis.

Berikut adalah contoh penerapan teknik variasi:

BSu: What‟s up, bro?

BSa: Apa kabar, bro?

Pada contoh di atas jelas terlihat bahwa pemakaian teknik variasi yaitu

lebih sering digunakan pada saat dialek sosial yang lebih sering digunakan oleh

para remaja.

1.3 Penilaian Kualitas Terjemahan

Nababan (2003:85) menyatakan bahwa penilaian kualitas terjemahan perlu

dilakukan karena penilaian kualitas terjemahan ini akan memberikan manfaat

untuk penerjemah, produsen, dan konsumen. Penilaian kualitas terjemahan

tersebut meliputi keakuratan, keberterimaan, dan keterbacaan.

Page 11: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

House (dalam Yuwono, 2010:20) menyatakan bahwa, “the essence of

translation lies on the preservation of „meaning‟ across two different languages.”

Pendapat yang sama dinyatakan oleh Sadtono (1985:9) bahwa seorang penerjemah

seharusnya mempertahankan makna suatu teks yang ia terjemahkan. Jadi, penerjemah

harus berusaha menghasilkan makna yang sama pada bahasa sasaran dengan yang ada

pada bahasa sumber. Bahkan, Ia menilai bahwa hal terpenting dalam menerjemahkan

adalah cara menyampaikan makna yang sepadan dalam bahasa sasaran, bukan cara

mempertahankan bentuk asli dari bahasa sumber.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa keakuratan adalah hal

terpenting dalam penerjemahan agar diperoleh terjemahan yang bagus. Oleh karena

itu, penerjemah harus mempertahankan pesan atau makna teks bahasa sumber yang

akan diterjemahkan ke dalam teks bahasa sasaran.

Penilaian kualitas yang kedua adalah keberterimaan. Aspek ini berkaitan

dengan kealamiahan terjemahan dalam bahasa sasaran. Menurut Dewi (dalam

Yuwono 2010:20), penerjemah dapat memproduksi, mengadaptasi, atau bahkan

menulis kembali pernyataan yang telah dinyatakan dalam teks bahasa sumber, tidak

hanya menerjemahkannya.

Keterbacaan merupakan aspek ketiga dalam penilaian kualitas terjemahan.

Richards dkk (dalam Yuwono 2010:20) menyatakan bahwa keterbacaan terjemahan

menunjukkan seberapa mudahnya teks terjemahan tersebut dapat dipahami. Oleh

sebab itu, seorang penerjemah harus mampu menghasilkan terjemahan yang baik

untuk membantu pembaca bahasa sasaran dalam hal ini konsumen untuk memahami

teks terjemahan dengan mudah.

2. Pragmatik

Beberapa pakar pragmatik mendefinisikan pragmatik sebagai berikut:

a. Yule (1996:3):

“Pragmatics is concerned with the study of meaning as communicated by a

speaker (or writer) and interpreted by a listener (or reader). It has, consequently,

more to do with the analysis of what people mean by their utterances than what the

words or phrases in those utterances might mean by themselves. Pragmatics is the

study of speaker meaning.”

Page 12: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

Dengan demikian, menurut Yule (1996:3) Pragmatik didefinisikan sebagai studi

tentang makna yang disampaikan oleh penutur (atau penulis), dan ditafsirkan oleh

mitra tutur (atau pembaca).

b. Widjana & Rohmadi (2011:4):

“Pragmatics is distinc from grammar, which is the study of the internal

structure of language. Pragmatics is the study of how language is used to

communicate”.

Dengan kata lain, Menurut Widjana & Rohmadi (2011:4) Pragmatik merupakan

ilmu tentang cara bahasa digunakan untuk berkomunikasi.

c. Dascal (2003:293):

“that at the very least pragmatics is the comprehensive study of language use.

The most important use of language is for the purposes of communication between

human beings, and that of achieving this purpose requires that they reach some sort

of understand.”

Dari definisi di atas, Dascal (2003) berpendapat bahwa tujuan yang paling

penting dari bahasa yaitu untuk tujuan komunikasi antar manusia. Sedangkan untuk

mencapai tujuan tersebut manusia harus saling memahami pesan yang

dikomunikasikan.

Dari ketiga definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pragmatik merupakan

studi yang mempelajari tentang makna atau pesan yang disampaikan oleh penutur

kepada mitra tutur untuk mencapai tujuan komunikasi yang hakiki.

Tidak hanya mengkaji makna internal dari sebuah tuturan, tetapi peran konteks

sangat penting dalam kajian pragmatik (Mey dalam Nadar, 2009:3). Sementara itu,

Leech (1983:13) menegaskan bahwa konteks adalah latar belakang pemahaman

penutur dan mitra tutur, sehingga mempermudah mitra tutur memahami pesan yang

disampaikan oleh penutur.

Gadzar (dalam Nadar 2009:5) tentang beberapa kajian Pragmatik: “Pragmatics

is the study of deixis (at least in part), implicature, presupposition, speech acts and

aspects of discourse structure.” Pernyataan Gadzar tersebut menegaskan bahwa

objek kajian pragmatik mencakup deiksis, implikatur, presuposisi, tindak tutur, dan

aspek-aspek struktur wacana.

Page 13: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

3. Tindak Tutur

Tindak tutur adalah suatu tuturan atau ujaran yang merupakan satuan fungsional

dalam komunikasi. Seperti yang dinyatakan oleh Hurford, et.al, (2007: 260-261) berikut

ini:

“When a speaker, in appropriate circumstances, makes an utterance containing a

referring expression, he carries out a certain act, an act of referring. Referring is

typically a linguistics act, but we shall see that it is possible to carry out all sorts of

other acts using language.”

Dari pernyataan di atas, Hurford, et.al. (2007: 260-261) menyatakan bahwa ketika

penutur menuturkan sesuatu, tentunya disertai dengan ekspresi-ekspresi tertentu yang

secara tidak langsung ia juga melakukan tindakan. Austin (dalam Thomas, 1995:49)

membagi tindak tutur menjadi tiga, yaitu tindak lokusi, ilokusi, dan perlokusi. Lebih

jauh, Hurford, et.al. (2007: 270) menyatakan bahwa ada 3 jenis kalimat yakni deklaratif,

interogatif, dan perintah dimana jika dikaitkan dengan konsep tindak tutur, jenis kalimat

deklaratif merujuk pada tindak tutur asertif, jenis interogatif untuk bertanya, dan jenis

kalimat perintah merupakan tindak tutur menyuruh.

3.1 Tindak Lokusi (Locutionary act)

Tindak lokusi adalah tindak tutur yang menyatakan sesuatu. Berikut adalah

contoh Tindak Lokusi dalam film The Queen yang disampaikan oleh Sekretaris

pribadi Tuan Tony Blair kepada Tuan Tony Blair:

BSu: I've got a copy of the Queen's speech.

BSa: Aku terima pidato Ratu.

Dari contoh di atas Sekretaris pribadi Tuan Blair hanya memberitahukan

kepada Tuan Tony Blair bahwa ia telah menerima pidato Ratu Elizabeth.

3.2 Tindak Ilokusi (Illocutionary act)

Tindak Ilokusi adalah tindak tutur yang digunakan untuk melakukan sesuatu.

Seperti yang dijelaskan oleh Hurford, et.al. (2007: 273) sebagai berikut:

“The Illocutionary act (or simply the Illocution) carried out by a speaker

making an utterance is the act viewed in terms of the utterance‟s significance

within a conventional system of social interaction.”

Page 14: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

Di bawah ini adalah contoh Tindak Ilokusi yang terdapat dalam film

The Queen yang disampaikan oleh Ratu Elizabeth kepada Pangeran Phillip:

BSu: Just make sure the boys never hear you talk like that.

BSa: Jangan sampai anak-anak mendengarmu bicara begitu.

Dalam tindak tutur di atas, Ratu Elizabeth tidak hanya memberitahukan

kepada Pangeran Phillip, tetapi sekaligus ia melarang suaminya untuk mengatakan

kepada cucunya bahwa Ibunya yaitu Putri Diana lebih menyebalkan ketika meninggal

daripada hidup.

3.3 Tindak Perlokusi (Perlocutionary act)

Tindak Perlokusi adalah tindak tutur yang ditujukan untuk mempengaruhi

mitra tutur untuk melakukan apa yang dimaksudkan oleh penutur.

Berikut pernyataan Hurford, et.al. (2007):

“The perlocution of an utterance is the causing of a change to be brought about,

perhaps unitentionally, through, or by means of, the utterance (Latin per „through,

by means of‟). The point of carefully distinguishing the perlocutionary aspect of

the speect act from others is that perlocutions can often be accidental, and thus

bear a relatively unsystematic relationship to any classification of sentence types.”

Dari pernyataan di atas Hurford, et.al. menyatakan bahwa tindak perlokusi

merupakan tindak tutur dari penutur yang menyebabkan perubahan tindakan mitra

tutur yang dilakukan secara tidak sadar.

Berikut adalah contoh tindak perlokusi dalam film The Queen:

Elizabeth : I think I‟m going to walk back. I don‟t feel like stalking.

(Aku mau pulang jalan kaki saja. Aku tak ingin berburu.)

Prince Charles : Oh, are you sure?

(Ibu tak apa-apa?)

Elizabeth : I’ll take the dogs.

(Aku bawa anjingnya.)

Percakapan antara Pangeran Charles dan Ibunya terjadi dalam perjalanan

hendak berburu. Di tengah perjalanan, tiba-tiba Ratu Elizabeth mengurungkan

niatnya untuk pergi berburu. Pada kenyataannya pernyataan Ratu Elizabeth tersebut

Page 15: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

mengimplikasikan bahwa dirinya yakin untuk kembali pulang ke Istana karena ia

sudah kehilangan niatan untuk berburu.

3. Implikatur Percakapan

Grice (1975) berpendapat bahwa di dalam melaksanakan prinsip kerja sama,

penutur harus mematuhi 4 maksim percakapan, yaitu maksim kuantitas, maksim

kualitas, maksim hubungan, dan maksim cara.

3.1. Maksim Kuantitas:

1. Buatlah percakapan yang informatif seperti yang diminta (dengan maksud

pergantian percakapan yang sedang berlangsung).

2. Jangan membuat percakapan lebih infornatif dari yang diminta.

Di bawah ini adalah contoh pelanggaran maksim kuantitas:

Prince Phillip : What was she doing in Paris? I thought she was supposed to

be in London.

(Sedang apa dia di Paris? Kupikir dia sedang berada di

London.)

Elizabeth : You know what she's like.

(Kau tahu dia seperti apa.)

(Data 23/ EL/A/00:13:54)

Percakapan di atas terjadi antara Ratu Elizabeth dan suaminya yang

masih membicarakan tentang Putri Diana. Pangeran Phillip menanyakan

kepada isterinya, Ratu Elizabeth terkait kegiatan Diana ketika di Paris. Akan

tetapi, jawaban Ratu Elizabeth tidak memberikan informasi yang cukup.

Sehingga, jawaban Ratu Elizabeth tersebut dianggap melanggar maksim

kuantitas karena Ratu Elizabeth kurang memberikan informasi yang

dibutuhkan oleh Pangeran Phillip. Kemudian, dari jawaban singkat yang

diberikan oleh Ratu Elizabeth You know what she's like yang diterjemahkan

menjadi Kau tahu dia seperti apa mengimplikasikan bahwa ia sangat tidak

suka kepada Putri Diana.

3.2. Maksim Kualitas: Cobalah untuk membuat suatu informasi yang benar.

1. Jangan mengatakan sesuatu yang anda yakini adalah salah.

2. Jangan mengatakan sesuatu jika Anda tidak memiliki bukti yang memadai.

Page 16: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Berikut adalah contoh pelanggaran maksim kualitas:

Tony Blair : I'm so sorry, sir. And if there's anything I or my government can

do…

(Perdana Menteri. Aku turut berdukacita. Katakan jika aku dan

pemerintahanku dapat membantu.)

Prince Charle : They stood up as we drove past in cafés..in restaurants. Removed

their hats.

(Mereka berdiri saat kita lewat, di kafe, restoran, melepas topi.)

This was Paris. One of the busiest cities in the world and you

could hear a pin drop.

(Ini Paris, salah satu kota tersibuk di Dunia dan kota ini sunyi

sekali.)

Tony Blair : I imagine it will be the same here.

(Kubayangkan di sini juga sama.)

(Data42/ PC/A/00:27:49)

Percakapan di atas terjadi antara Tuan Blair dan Pangeran Charles. Pangeran

Charles baru saja tiba di Inggris sepulangnya dari Paris membawa peti jenazah mantan

istrinya, Putri Diana. Pernyataan dari Pangeran Charles di atas telah melanggar

maksim kualitas karena pada kenyataannya ia tidak melihat Paris yang ramai.

3.3. Maksim Relevan

Berikut adalah contoh pelanggaran maksim relevan::

Robin Janvrin : I'm sorry to disturb, Ma'am, but I‟ve the Prime Minister for you.

From his constituency.

(Maaf mengganggu, Yang Mulia. Yang Mulia. Perdana Menteri

menelepon dari kantornya.)

The Queen’s Mother : Lucky you.

(Itu urusanmu.)

Elizabeth : Thank you, Robin.

I'll take it in the study.

(Terima kasih, Robin. Kuterima di ruang kerja.)

(Data31/QM/A/00:20:46)

Percakapan di atas terjadi antara Robin Janvrin, sekretaris pribadi Ratu Elizabeth

dengan Ratu Elizabeth dan Ibunya. Janvrin menghampiri Ratu Elizabeth yang sedang

menikmati makan pagi bersama Pangeran Phillip dan Ibunya. Janvrin mengatakan kepada

Ratu Elizabeth bahwa ada telefon masuk untuk Ratu dari Tuan Blair. Kemudian, Ibu Ratu

Page 17: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

Elizabeth mengatakan Lucky you. Jadi, respon Ibu Ratu Elizabeth tersebut

mengimplikasikan sebaliknya bahwa Ratu Elizabeth sedang tidak beruntung. Maksim

relevan juga dilangggar oleh Ibu Ratu Elizabeth. Ia merespon hal yang tidak sesuai

dengan informasi yang diberikan oleh Janvrin.

3.4. Maksim Cara: Cerdiklah.

1. Hindarkan ungkapan yang tidak jelas.

2. Hindarkan ketaksaan.

3. Buatlah singkat (hindarkan panjang-lebar yang tidak perlu).

4. Buatlah secara urut/teratur.

Berikut adalah contoh pelanggaran maksim cara:

Prince Charles : The palace would still prefer to see it as a private funeral.

(Istana masih ingin mengadakan pemakaman tertutup.)

What are your feelings on that?

(Apa pendapatmu?)

Tony Blair : I...I think that would present us with difficulties.

(Aku…kupikir itu akan menimbulkan masalah.)

(Data43/TB/A/00:27:55)

Percakapan di atas masih terjadi antara Tuan Blair dan Pangeran Charles.

Pangeran Charles kemudian menanyakan pendapat Tuan Blair bahwa keluarga Kerajaan

masih menginginkan pemakaman tertutup untuk Putri Diana. Kemudian, Tuan Blair

merespon I...I think that would present us with difficulties yang diterjemahkan

Aku…kupikir itu akan menimbulkan masalah. Respon Tuan Blair tersebut yang

membingungkan dan tidak jelas dianggap melanggar maksim cara. Pernyataan Tuan Blair

tersebut pada kenyataannya mengandung makna implisit yaitu harapan rakyat Inggris

untuk memberikan penghormatan terakhir kepada Putri Diana dengan menyelenggarakan

pemakaman terbuka berbeda dengan pemikiran keluarga Kerajaan yang menginginkan

pemakaman tertutup.

5. Penerjemahan dan Pragmatik

Penerjemahan dan pragmatik merupakan dua ilmu linguistik yang saling

berkaitan. Kajian Pragmatik erat kaitannya dengan konteks yang digunakan untuk

Page 18: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

penyampaian pesan atau makna. Lebih jauh Konteks yang dimaksud adalah segala latar

belakang pengetahuan yang dimiliki bersama oleh penutur dan mitra tutur serta yang

menyertai dan mewadai sebuah pertuturan atau disebut juga dengan konteks situasi tutur.

Sedangkan definisi Penerjemahan menurut Larson (1984:2) yaitu:

translation consists of studying the lexicon,grammatical structure, communication

situation, and cultural context of the source language text, analyzing it in order to

determine its meaning, and then reconstructing this samemeaning using the lexicon and

grammatical structure which are appropriate in the receptor language and its cultural

context.

Dari definisi tersebut Larson mengungkapkan bahwa penerjemahan merupakan proses

pengalihan pesan dari BSu ke dalam BSa dengan menggunakan struktur gramatikal dan

leksikon yang sesuai dalam BSa dan konteks budayanya.

Jadi, dapat disimpulkan jelas bahwa konteks dalam kajian pragmatik sangat berperan

dalam penerjemahan.

6. Penerjemahan Subtitle

Menurut Fong (dalam Bannon, 2009:91), “subtitles represent and re-present dialogue,

which is speech, as writing; in this sense, subtitling is a cross-media transference of meaning

and message: the process involves a double conversation, traversing from one language to

another and from one medium to another.”

Kemudian Shuttleworth dan Cowie (1997:161) menyatakan bahwa “Subtitle is a term

used to refer to one of the two main methods of language transfer used in translating types of

mass-audio visual communication such as film and television. It can be defined as a process

of providing synchronized captions for film and television dialogue.”

Menurut Shuttleworth dan Cowie (1997:161) subtitle adalah istilah yang digunakan

untuk salah satu dari dua metode pengalihan bahasa yang digunakan dalam penerjemahan tipe

komunikasi audio visual misalnya film dan televisi.

Lebih jauh, Baker (1998:244-245) menyatakan bahwa “Subtitles are transcriptions of

film or TV dialogue, presented simultaneously on the screen. It consists of one or two lines of

an average maximum length of 35 characters. As a rule, subtitles are placed at the bottom of

the picture and are either centered or left-aligned.”

Page 19: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

Menurut Baker (1998:244-245) menyatakan bahwa subtitle adalah salinan dialog film

atau TV, yang ditampilkan secara berurutan di layar. Subtitle terdiri dari satu sampai dua baris

yang panjangnya sampai 35 karakter.

“The subtitle-translator needs to consider some requirements in transferring subtitle. S/he

needs to consider about the space and time. Normally, one line of subtitle contains of 35-

40 characters and maximum two lines at once appearing. Then, the subtitles normally

appear 0.25 second after the utterance start. They will be on screen during 3-6 seconds

and will be removed no more than 2 seconds after the utterance finishes” (Bannon,

2009:94).

Seorang penerjemah subtitle perlu mempertimbangkan beberapa hal dalam

menerjemahkan subtitle. Ia harus mempertimbangkan ruang dan waktu. Pada umumnya, satu

baris terdiri 35-40 karakter dan maksimal dua baris dalam satu kali tampilan. Subtitle tersebut

akan muncul di layar selama 3-6 detik dan akan ganti tidak lebih dari 2 detik setelah

percakapan selesai. (Bannon, 2009:94)

7. Sekilas tentang Film The Queen

Film The Queen ini mengangkat sistem pemerintahan monarki yang dipimpin oleh

Ratu Elizabeth dan Tony Blair sebagai Perdana Menteri. Ratu Elizabeth sebagai Pemegang

kekuasaan tertinggi menentukan dan menunjuk calon Perdana Menteri, menentukan kebijakan

Pemerintahan yang akan dilaksanakan oleh Perdana Menteri. Sebagai Perdana Menteri

terpilih, Tony Blair melaksanakan kebijakan Pemerintahan Ratu Elizabeth dan meminta Ratu

untuk memberikan nasihat serta bimbingan untuk menjalankan tugasnya.

Konflik antara Ratu Elizabeth dan Tony Blair terjadi saat meninggalnya Putri Diana.

Tony Blair menyarankan Ratu Elizabeth untuk memberikan pernyataan resmi terhadap

meninggalnya Putri Diana mengingat Putri Diana populer dimata Masyarakat atas kegiatan

sosial yang dilakukannya, seperti mengunjungi daerah-daerah konflik, memberikan perhatian

terhadap anak-anak dengan gizi buruk, dan kegiatan kemanusiaan lainnya. Namun, Ratu

Elizabeth menolak untuk memberikan pernyataan karena Putri Diana sudah tidak lagi

dianggap menjadi bagian dari keluarga Kerajaan. Selain itu, Tony Blair berpendapat untuk

menyelenggarakan pemakaman terbuka sebagai penghormatan terakhir terhadap Putri Diana,

tetapi Ratu juga tidak menyetujui karena pemakaman tersebut dianggap sebagai masalah

pribadi yang tidak perlu dipublikasikan secara luas.

Page 20: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Masyarakat kecewa dengan sikap Ratu Elizabeth yang tidak menghargai mendiang

Putri Diana. Hal ini ditunjukkan dengan tidak adanya pernyataan resmi dari Ratu Elizabeth

dan tidak adanya simbol kerajaan yang menunjukkan duka cita seperti dikibarkannya bendera

setengah tiang. Sementara itu, ucapan bela sungkawa mengalir deras dari berbagai kalangan

baik dari Masyarakat, artis, komunitas, hingga Kepala Negara seperti Nelson Mandela dan

Bill Clinton. Hal ini menunjukkan Putri Diana sangat populer dan dikagumi oleh banyak

orang karena prestasi dan rasa sosialnya yang tinggi.

Sebagai Perdana Menteri, Tony Blair tidak henti-hentinya menyarankan Ratu

Elizabeth untuk menunjukkan sikap simpatik keluarga Kerajaan terhadap meninggalnya Putri

Diana. Namun, pihak Kerajaan masih tetap berpegang teguh pada aturan Kerajaan yang masih

ssangat kaku. Semakin hari keadaan menjadi semakin kritis dengan banyaknya kecaman dari

Masyarakat. Hingga akhirnya Tony Blair mengingatkan Ratu Elizabeth bahwa hasil

pemungutan suara mengindikasikan 70% rakyat yakin tindakan yang dilaksanakan Ratu

Elizabeth akan menghancurkan Kerajaan. Pada akhirnya, Ratu Elizabeth mengikuti saran

Tony Blair diantaranya untuk mengibarkan bendera setengah tiang di atas Istana Buckingham

dan semua rumah Kerajaan, untuk sesegera mungkin meninggalkan Balmoral dan menuju

London serta memberikan penghormatan terakhir secara langsung pada peti jenazah Putri

Diana. Selain itu, memberikan pernyataan lewat siaran langsung Televisi pada rakyat dan

seluruh Dunia.

Setelah Ratu Elizabeth mengikuti semua saran Tony Blair, Ratu Elizabeth menjadi

terbuka dengan pemikiran-pemikiran baru yang lebih modern. Tony Blairpun juga kagum

dengan sikap Ratu Elizabeth yang kuat, berani, dan rendah hati. Ratu Elizabeth mempunyai

pendirian kuat, tetapi masih bisa menerima pemikiran baru.

8. Penelitian yang Relevan

Penelitian relevan yang pertama dilakukan oleh Sari (2007) dengan judul An

Analysis of Implicatures In Request Expression in Drama Entitled A Raisin In The Sun

by Lorraine Hansberry. Penelitiannya membahas strategi request dan pelanggaran maksim

yang dilakukan oleh beberapa tokoh dalam drama A Raisin in the Sun. Dari hasil

penelitiannya ditemukan adanya lima strategi request yaitu Hinting strategy,

Page 21: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Ability/Willingness, Suggestory formulae, Wishes, Desires/Needs. Selain itu, dalam

peneliannya ditemukan adanya pelanggaran maksim relevan, kualitas, dan kuantitas.

Mulyani (2010) dengan judul penelitian An Analysis of Flouting Maxims in

“Forest Gump” Film Based on Grice’s Cooperative Principle (A Pragmatics Approach)

membahas tentang jenis maksim yang dilanggar, prinsip kerjasama yang terlibat, dan sebab-

sebab adanya pelanggaran maksim. Penelitiannya menunjukkan adanya pelanggaran terhadap

maksim kuantitas, kualitas, relevan, dan cara.

Penelitian relevan yang sejenis dilakukan oleh Mahasiswa Pascasarjana UNS yaitu

Sumardiono (2011) dengan judul penelitian Kajian Terjemahan Ujaran Yang

Mengandung Implikatur Pada Novel The Da Vinci Code. Penelitian tersebut membahas

tentang jenis-jenis implikatur dan pola pergeseran daya pragmatis pada terjemahan yang

terkandung dalam ujaran. Selain itu, penelitiannya juga mengkaji teknik- teknik penerjemahan

yang diterapkan serta kualitas terjemahan meliputi tingkat keakuratan dan keberterimaan

dalam kaitannya dengan teknik yang diterapkan.

Dari hasil penelitian tersebut didapat empat jenis implikatur berdasarkan ilokusi tak

langsung yang ditimbulkannya, yaitu asertif, direktif, komisif, dan ekspresif. Beberapa data

ditemukan mengalami pergeseran daya pragmatis dan sebagian lainnya tidak. Disamping itu,

ada 13 (tiga belas) teknik yang digunakan oleh penerjemah. Sebagian besar teknik yang

diterapkan tidak mengubah daya pragmatis ujaran, sedangkan beberapa teknik diantaranya

teknik penambahan, penghapusan, dan eksplisitasi mengakibatkan pergeseran daya pragmatis.

Dari hasil penelitiannya, tingkat kualitas keakuratan memiliki hasil yang lebih tinggi yaitu

rata-rata 2,86 daripada kualitas keberterimaan yaitu rata-rata 2,85.

Penelitian juga mengacu pada karya Kuncara (2012) yaitu Analisis Terjemahan

Tindak Tutur Direktif pada Novel Sang Godfather karya Maria Puzo. Di dalam

penelitiannya, Ia membahas fungsi tindak tutur ilokusi direktif dalam novel The GodFather

dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia, teknik yang digunakan penerjemah dalam

menerjemahkan tindak tutur tersebut, teknik yang paling dominan digunakan penerjemah dan

kualitas terjemahan yang dihasilkan. Dari 152 data yang diteliti, ditemukan delapan fungsi

ilokusi direktif. Fungsi memerintah 76 data (50%), menyarankan 22 data (14,4%), meminta

17 data (11,1%), memohon 11 data (7,2%), melarang 10 data (6,6%), menasihati 9 data

Page 22: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

(5,9%), membujuk 4 data (2,7%), menyilakan 3 data (2%). Sedangkan, teknik penerjemahan

yang digunakan yaitu teknik harfiah 80 kali (32,8%), peminjaman murni 50 kali (20,5%),

transposisi 33 kali (13,5%), reduksi 28 kali (11,5%), penambahan 16 kali (6,6%), modulasi 14

kali (5,7%), partikularisasi 7 kali (2,9%), adaptasi 6 kali (2,5%), amplifikasi linguistik 5 kali

(0,8%), penghilangan 2 kali (0,4%), padanan lazim, deskripsi, dan generalisasi masing-

masing 1 kali (0,4%). Dari 12 teknik penerjemahan yang digunakan, teknik penerjemahan

yang dominan digunakan adalah teknik harfiah yaitu 80 kali (32,8%). Kemudian, terjemahan

tersebut menghasilkan terjemahan yang akurat, berterima, dan mudah dipahami.

Analisis Terjemahan Tuturan Karakter Spongebob dalam Komik Amazing

Journey dan Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh Wisudawanto

(2012) meneliti tentang jenis dan fungsi ilokusi yang terdapat dalam tuturan tokoh Spongebob

dalam komik Amazing Journey dan terjemahannya dalam bahasa Indonesia, teknik

penerjemahannya, serta dampak penggunaan teknik penerjemahan terhadap kualitas

keakuratan dan keberterimaan terjemahan tuturan tokoh Spongebob tersebut. Penelitiannya

menunjukkan bahwa terdapat empat jenis tindak ilokusi, yaitu asertif, direktif, komisif, dan

ekspresif. Sedangkan Teknik penerjemahan yang digunakan penerjemah dalam

menerjemahkan yaitu kombinasi dua teknik (58 data), literal (51 data), peminjaman murni (17

data), kalke (12 data), kombinasi tiga teknik (11 data), peminjaman naturalisasi (6 data),

modulasi (6 data), padanan lazim (1 data), dan variasi (1 data). Kemudian, analisis kualitas

keakuratan dan keberterimaannya dinilai tinggi yaitu lebih dari 85%.

Dari kelima review di atas, ditemukan ruang yang dapat digunakan oleh peneliti untuk

penelitian lebih jauh yang menjadikan penulisan ini berbeda dengan karya sebelumnya

dengan menggunakan sumber data yang berbeda selain komik dan novel yaitu film untuk

mengkaji terjemahan tindak tutur yang mengandung pelanggaran maksim. Adapun persamaan

antara penelitian yang dilakukan oleh penulis dan kelima review di atas yaitu sama- sama

mengkaji tentang tindak tutur.

Page 23: BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PIKIR A. Kajian Teori 1. filediantaranya untuk istilah memijit orang bahkan hewan peliharaan. Sedangkan pada BSa ... dengan cara meminjam kata atau

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

9. Kerangka berpikir

Subtitle film The Queen dalam

bahasa sumber

Tuturan yang mengandung

pelanggaran maksim

Keakuratan Keberterimaan

Rater

Kualitas terjemahan

Subtitle film The Queen dalam

bahasa sasaran

Jenis pelanggaran

maksim

Teknik