bab ii kajian teoretis dan hipotesis tindakan 2.1....

24
BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. KAJIAN TEORETIS 2.1.1 Pengertian dan Hakekat Senam Senam menurut Kamus Bahasa Indonesia (Marhijanto,1999: 293) adalah gerak badan dengan gerakan tertentu, sedangkan dalam Mardiana(2010: 3.4) kata senam mulanya diambil dan diterjemahkan dari kata Yunani yaitu gymnos (telanjang), yang dianggap sebagai satu sistem latihan yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas fisik melalui berbagai bentuk latihan tubuh. Senam adalah suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur (http://id.wikipedia.org).Senam merupakan aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik seperti: kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, kelincahan dan ketepatan. Dengan koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak artistik yang menarik. Menurut Hidayat (1970:2) Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara harmonis. Peter H. Werner (dalam Mahendra, 2002: 3), senam dapat diartikan sebagai bentuk latihan tubuh pada lantai, atau pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan, 11

Upload: truongbao

Post on 26-Apr-2019

224 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

BAB II

KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

2.1. KAJIAN TEORETIS

2.1.1 Pengertian dan Hakekat Senam

Senam menurut Kamus Bahasa Indonesia (Marhijanto,1999: 293) adalah gerak badan

dengan gerakan tertentu, sedangkan dalam Mardiana(2010: 3.4) kata senam mulanya diambil

dan diterjemahkan dari kata Yunani yaitu gymnos (telanjang), yang dianggap sebagai satu

sistem latihan yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas fisik melalui berbagai bentuk

latihan tubuh.

Senam adalah suatu cabang olahraga yang melibatkan performa gerakan yang

membutuhkan kekuatan, kecepatan dan keserasian gerakan fisik yang teratur

(http://id.wikipedia.org).Senam merupakan aktivitas fisik yang dilakukan baik sebagai

cabang olahraga tersendiri maupun sebagai latihan untuk cabang olahraga lainnya. Berlainan

dengan cabang olahraga lain umumnya yang mengukur hasil aktivitasnya pada obyek

tertentu, senam mengacu pada bentuk gerak yang dikerjakan dengan kombinasi terpadu dan

menjelma dari setiap bagian anggota tubuh dari komponen-komponen kemampuan motorik

seperti: kekuatan, kecepatan, keseimbangan, kelentukan, kelincahan dan ketepatan. Dengan

koordinasi yang sesuai dan tata urutan gerak yang selaras akan terbentuk rangkaian gerak

artistik yang menarik.

Menurut Hidayat (1970:2) Senam ialah latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja,

disusun secara sistematik dan dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan

mengembangkan pribadi secara harmonis.

Peter H. Werner (dalam Mahendra, 2002: 3), senam dapat diartikan sebagai bentuk

latihan tubuh pada lantai, atau pada alat yang dirancang untuk meningkatkan daya tahan,

11

Page 2: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

kekuatan, kelenturan, kelincahan, koordinasi serta kontrol tubuh.Jadi, fokusnya adalah tubuh,

bukan alatnya.Bukan pula pola-pola geraknya, karena gerak apapun yang digunakan, tujuan

utamanya adalah untuk peningkatan kualitas fisik serta penguasaan pengontrolannya.

Secara sistematis pengertian senam mulai menyempit dan lebih mengarah kepada

tujuan normalisasi atau untuk tujuan keselarasan (ausgleich), kesehatan dan akhirnya seorang

dokter yang bernama Hipokraten memberikan pengertian senam menjadi Fisioterafiatau

Heilgymnastik (Mardiana, 2010: 3.4).

Sistem pendidikan jasmani yang umumnya dilaksanakan di sekolah-sekolah di

Indonesia, pada dasarnya mengacu kepada sistematik senam yang dikembangkan Karl

Gaulhofer (1885-1941) dari Austria.Sistematika senam sebagai dasar pendidikan jasmani

menganut empat kesatuan yang tersusun dalam urutan sebagai berikut: normalisasi,

pembentukan, prestasi dan seni gerak. Berdasarkan keempat sistem tersebut, maka struktur

pengajaran pendidikan jasmani di sekolah mengacu kepada tiga bagian proses pembelajaran

yaitu : pemanasan, kegiatan inti dan penutup (pendinginan). Dalam kegiatannya, senam

merupakan upaya pembentukan keharmonisan fisik serta belajar gerak.Senam atau gimnastik

dibagi ke dalam tiga kategori sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya, yaitu :

a. Dasar Gerakan Senam

Dasar gerakan senam merupakan proses pembelajaran pembentukan dasar gerak yang

lebih bersifat umum seperti berjalan, mengayun, berputar, melompat/ meloncat dan

sebagainya.

b. Senam Khusus

Senam khusus merupakan bentuk kegiatan sebagai prasyarat untuk memperoleh

kemampuan keterampilan yang khusus, seperti persiapan kemampuan fisik serta memiliki

sifat serta memiliki sifat ke arah pembentukan elemen teknik sesuai dengan cabang

olahraga tertentu.

Page 3: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

c. Senam Prestasi

Senam prestasi merupakan senam untuk tujuan prestasi artinya senam sebagai cabang

olah raga yang menekankan aspek prestasi tinggi (Mardiana, 2010: 3.9).

Senam dikenal di Indonesia sebagai salah satu cabang olah raga yang masuk dalam

kurikulum Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan. Dalam kurikulum Pendidikan

Jasmani, Olahraga dan Kesehatan tersebut pada dasarnya merupakan bagian menyeluruh dari

sistem pendidikan, yang bertujuan untuk mengembangkan aspek kesehatan, kebugaran

jasmani, keterampilan berpikir kritis, stabilitas emosional, keterampilan sosial, penalaran dan

tindakan moral melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan (Munasifah, 2008: 1),

disamping itu olahraga dalam hubungannya dengan kesehatan (dalam Prihutami, 2008: 4)

dapat meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan sehat, sehingga

peserta didik dapat belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi

sumber daya manusia yang lebih berkualitas.

Berdasarkan pengertian diatas, penulis mengambil kesimpulan bahwa senam

merupakan kegiatan dalam proses membuat tubuh menjadi sehat serta dapat meningkatkan

kemampuan motorik kasar, karena adanya perpaduan antara gerak fisik dan otak. Olahraga

apapun pasti memiliki aturan-aturan dan teknik yang harus diikuti didalamnya, demikian juga

dengan senam. Senam bukanlah olahraga sekedar menggerak-gerakan badan, namun

didalamnya mengedepankan keseimbangan tubuh/anggota badan, alat indra dan sifat manusia

(jasmani dan rohani) dengan lingkungan alam sekitar.

2.1.2 Hakekat Senam Bervariasi bagi Anak

Senam menurut Abu Bakar (2002: 3) merupakan cabang olahraga yang dicirikan oleh

keterampilan gerak yang sangat unik.Dilihat dari taksonomi gerak umum, senam bisa secara

lengkap diwakili oleh gerak-gerak dasar yang membangun pola gerak yang lengkap, dari

Page 4: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

mulai pola gerak lokomotor, nonlokomotor, sekaligus manipulatif.Sedangkan bila ditinjau

dari klasifikasi keterampilannya, senam bisadimasukkan menjadi ketrampilan diskrit

sekaligus serial (jika sudah berupa rangkaian).

Senam juga merupakan aktivitas jasmani yang efektif untuk mengoptimalkan

pertumbuhan dan perkembangan anak.Gerakan-gerakan senam sangat sesuai untuk mengisi

program pendidikan jasmani.Gerakannya merangsang perkembangan komponen kebugaran

jasmani seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian tubuh.Di samping itu,

senam juga berpotensi mengembangkan keterampilan gerak dasar, sebagai landasan penting

bagi penguasaan keterampilan teknik suatu cabang olah raga (Mahendra, 2002: 1).Pengertian

senam begitu luas cakupannya yang meliputi berbagai karakteristik geraknya

(http://fajarirresshima.wordpress.com).

Senam secara umum berisi keterampilan yang mengandung atau kaya akanpola gerak,

yang dalam pelaksanaannya sangat tergantungpada komponen-komponen fisik yang

disebutkan diatas. Meskipun pola gerak tadi sebenarnya sangat tidak terbatas, tetapi para ahli

sepaham bahwa dalam senam terdapat sedikitnya 7 pola gerak yang sifatnya sangat

dominan, sehingga lazimdisebut sebagai Pola Gerak Dominan (Dominant Movement

Patterns) (dalam Russell, 1986; Schembry, 1983). Ketujuh pola gerak tersebut adalah:

1. Pendaratan (landing)

2. Posisi statis (static position)

3. Lokomotor(locomotor)

4. Ayunan (Swing)

5. Putaran (Rotation)

6. Tolakan (Spring)

7. Ketinggian dan Layangan(Height and flight)

Page 5: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

Jika dilihat dari ketujuh pola gerak dominan diatas, dapat disimpulkan bahwa

komponen yang paling penting dalam senam adalah terutama kekuatan, kecepatan dan

power.Ketiga komponen ini, terkandung secara melekat dalamhampir semua pola gerak

dominan yang menjadi ciri khas penampilan senam.Kekuatan, misalnya diperlukan ketika

pesenam melakukan pendaratan, mencapaiposisi statis, melakukan gerak berpindah tempat

secara cepat dalam ayunandandalam tolakan.Sedangkan kecepatan dan power, sumbangannya

juga sangat besaruntuk keberhasilan lokomotor, ayunan, putaran dan tolakan untuk

menghasilkan layangan di ketinggian.

Dapat dikemukakan pula, bahwa secara alamiah terdapat perbedaan mencolok antara

gerakan-gerakan senam bagi anak, utamanya senamuntuk putra dan untuk putri. Untuk anak

putri, terdapat lebih banyak gerakan yang dilandasi oleh kelentukan, walaupun jenis

gerakannya hampir sama dengan gerakan untuk putra. Hal ini didasarkan pada kebutuhan

yang dipandang sebagai kebenaranbahwa gerakan untuk putri harus dilakukan dengan lebih

gemulai dan lebih estetis (Bowers dkk, 1981: 281).Asumsinya, lebih lentuk suatu gerakan,

maka lebih artistik gerakan itu jadinya.Dengan demikian, kebutuhan unsur kelentukan pada

senam artistik putri memiliki derajat yang lebih besar dari pada untuk artistik putra.Oleh

karena itu pula, pesenam putri dituntut untuk memiliki unsur kelentukan yang lebih baik.

Selain itupula, disamping senam dapat mengoptimalkan kebutuhan pertumbuhan dan

perkembangan anak, kecerdasan anak perlu terus dieksplorasi, terutama saat usia masih 1- 6

tahun, karena pada masa itu menentukan perkembangan potensi fisik dan mental secara

optimal. Menurut Soetjiningsih (1995: 54) perkembangan adalah bertambahnya kemampuan

(skill)dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan

dapat diramalkan sebagai hasil dari proses pematangan, sedangkan menurut Nursalam

(2005: 10) perkembangan merupakan hasil interaksi antara kematangan saraf pusat dengan

Page 6: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

organ yang dipengaruhinya. Pertumbuhan dan perkembangan akanmengakibatkan terjadinya

peningkatan kemampuan individu.

Tumbuh kembang keterampilan motorik kasar anak pada usia dini dapat meningkat

apabila anak memiliki kemampuan dalam mengingat sesuatu dan mampu menganalisa suatu

masalah. Agar mendapatkan tumbuhkembang otak yang baik maka anak perlu mendapatkan

stimulasi.Stimulasi atau rangsangan yakni rangsangan dari luar, yang berupa latihan olahraga

(senam) atau bermain.Anak mendapatkan stimulasi atau rangsangan terarah dan dapat

berkembang cepat dibandingkan dengan anak yang kurang mendapat stimulasi dari luar.

Menurut Unestahl (1983: 13), secara psikomotorik, fungsi-fungsi seperti koordinasi,

fleksibilitas, kekuatan, keseimbangan dan timingnya merupakan ciri dominan yang harus

ditumbuhkan bagi para pesenam.Kemudian akan terlihat pula pada mentalnya sertadari

ekspresi wajah dan tindak-tanduknya stabilitas emosional.

Menurut Abu Bakar (2002: 15), untuk dapat sukses dalam memvariasikan senam

diperlukan perhatian terhadap abilities (kecakapan, bakat atau kemampuan) seperti :

a. Control precision: kemampuan yang mendukung tercapainya penghasilan respons gerak

secara cepat dan cermat, yang dilakukan oleh sekumpulan otot atau segmen tubuh yang

relatif besar.

b. Multi-limb coordination: kemampuan yang mendukung tugas yang membutuhkan

koordinasi anggota tubuh dalam keadaan bergerak secara simultan, seperti dua tangan,

dua kaki, atau tangan dan kaki.

c. Response orientation: kemampuan yang mendukung tugas gerak yang membutuhkan

kecepatan orientasi dalam penentuan alternatif pola gerak yang akan dibuat dan berkaitan

dengan kemampuan memilih respons yang benar dalam kondisi yang sangat mendesak.

d. Reaction time: kemampuan yang menyokong tugas yang memerlukan kecepatan

memberikan respons cepat atas stimulus yang muncultanpa terduga, sehingga harus

Page 7: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

bereaksi secepat mungkin. Dalam lingkup teori pengolahan informasi, waktu reaksi

inisebenarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berlangsung melalui

tahapan tertentu, dari mulai mengenali rangsang yang datang, memilih respons yang

tepat, hingga memprogram respons dalam bentuk gerak sebagai outputnya.

e. Speed of Arm Movement : kemampuan yang mendukung tugas di mana anggota tubuh

harus digerakkan dari satu tempat ke tempat lain dengan kecepatan tinggi.

f. Postural discrimination: kemampuan yang mendukung tugas di mana subyek harus

merespons secara cepat terhadap perubahan gerak penting dalam tubuh dalam keadaan

tidak ada unsur penglihatan yang terlibat untuk melakukan penyesuaian badan secara

cermat.

g. Respons integration: kemampuan yang menyokong tugas di mana subyek harus

memanfaatkan dan menerapkan petunjuk penting yang bersifat sensoris dari beberapa

sumber ke dalam satu respons tunggal yang terpadu.

h. Arm-Hand steadiness: Kemampuan yang mendukungtugas dimana seseorang harus

mampu menahan lengannya secara stabil dan seimbang.

i. Visual acquity: kemampuan yang mendukung tugas yang dilaksanakan dengan

memanfaatkan ketajaman pandangan mata dalam mengamati objek atau perubahan yang

terjadi di lingkungan untuk segera direspons dengan tindakan yang tepat.

Istilah senam sebenarnya menunjukkan pada kegiatan yang sangatbervariasi,

sehingga seharusnya pelajaran senam di sekolah-sekolah juga berisi kegiatan yang bervariasi

agar dapat meningkatkan pengalaman gerak dan ciri-ciri fisik serta gerak yang penting

untuk bermacam-macamdisiplin senam dan cabang olahraga yang lain.

Olahraga sering dicirikanoleh pola-pola gerak tertentu. Artinya, setiap cabang

olahraga mempunyai batasan gerak tertentu yang membedakannyadari olahraga lain. Dalam

senam, misalnya anak harus menampilkan gerak tertentu dalamalat-alat yang juga khusus;

Page 8: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

dalam lompat tinggi anak harus menolak dengan salah satu kaki; dalam basket anak harus

menggiring bola dengan satu tangan dalam waktu tertentu dan lain sebagainya.Karena

pembatasan-pembatasan tersebut, banyak anak tidak mengalamiserta menjadi sadar tentang

potensi penuh tubuhnya sekaligus keterbatasannya. Padahal banyak alasan bagi anak untuk

menjelajahi keluasan kemungkinan gerak yang tersedia bagi mereka. Oleh karenanya

pendidikan jasmani dalam topik bahasan apapun jangan sampai menjegal

kesempatananakuntuk memperluas pengalamannya (http://file.upi.edu).

Setiap anak bergerak dalam caranya masing-masing yang bersifat unik. Setiap pola

gerak yang ditampilkannya dalam satu cabang olahraga menjadi bagian yang intim dari

kepribadian geraknya. Mempelajari keterampilan- keterampilan gerak, terutama dalam

memvariasikan senam, seharusnya merupakan sebuah pengalaman personal yang berkaitan

dengan struktur tubuh individual, proses pemikirannya, serta penyesuaian-

penyesuaianemosionalnya.

Jadi, hakekat senam bervariasi menurut penulis merupakan senam yang

memvariasikan gerakan-gerakan dengan pertimbangan kemampuan sehingga mampu

menstimulasi serta merangsang anak dalam menggerakkan otot-ototnyadalam satu kegiatan

senam dengan maksud untukmenganalisa suatu masalah tertentu, dalam hal mengaitkan

sebuah pengalaman personal dengan struktur tubuh individual, proses pemikiran serta

penyesuaian-penyesuaianemosional anak, misalnya membuat gerakan terbang seperti burung,

dengan tujuan mengenalkan tingkah laku burung kepada anak didik.Dan alangkah lebih

bagusnya lagi bila senam ini divariasikan dengan iringan musik.Senam bervariasi inipun

haruslah berbeda dengan senam yang diperuntukkan bagi orang dewasa, mulai dari

gerakan,musik maupun durasi waktunya.Sebab, kontur tubuh anak-anak lebih

fleksibel.Misalnya,dilakukan pelan-pelan saat menyilangkan tangan di atas kepala serta

mengayunkan tangan.Jugamemiringkan kedua tangan dan badannya ke samping kanan dan

Page 9: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

kiri.Anak juga diajak jalan di tempat,maju dan mundur atau berputar-putar membentuk suatu

lingkaran,seperti terbang dengan iringan musik/ lagu anak-anak. Dengan gerakan ini tentunya

akanmerangsang perkembangan fisik motorik anak.

2.1.3 Hakekat Kemampuan Motorik

Kemampuan menurut kamus Bahasa Indonesia adalah sebagai berikut, yakni

menyatakan kesanggupan, kecakapan dalam melakukan sesuatu. Sejalan dengan pendapat

Lutan (1988:335) bahwa Kemampuan adalah semacam himpunan perlengkapan milik

seseorang yang akan dipakai olehnya untuk melakukan suatu kemampuan motorik.

Sedangkan motorik menurut YanuarKiram (1991:90) adalah suatu peristiwa laten yang

meliputi keseluruhan pengendalian dan pengaturan fungsi organ-organ tubuh baik secara

fisiologis maupun secara psikis yang menyebabkan suatu gerakan.

Motor ability atau sering disebut kemampuan motorik/kemampuan gerak dasar

merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang sejak kecil dari masa kanak-kanak yang

berkembang seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan. Kemampuan gerak dasar

merupakan kemampuan yang dimiliki anak seiring dengan perkembangan dan

pertumbuhannya.Waharsono (1999: 53) menyatakan, “Sejalan dengan meningkatnya ukuran

tubuh dan meningkatnya kemampuan fisik, maka meningkat pulalah kemampuan geraknya”

Motor ability diartikan dengan kemampuan gerak. Motor ability merupakan faktor

pendukung dalam pelaksanaan suatu kemampuan gerak. Nurhasan (2000:98) mengatakan

bahwa “Motor ability adalah kapasitas seseorang untuk dapat melakukan bermacam-macam

gerakan yang memerlukan keberanian dalam olahraga.” Lebih lanjut mengenai motor ability

dikemukakan oleh Schmidt

Kemampuan motorik tidak terlepas dari unsur-unsur kondisi fisik yang ada di

dalamnya.Tampilan gerak yang dilakukan seseorang dalam kehidupan sehari-hari atau

Page 10: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

aktivitas olahraga tidak terlepas dari unsur-unsur kondisi fisiknya.Kirkendall (1987: 131)

menyatakan, komponen-komponen motor ability yaitu:kecepatan, kekuatan, daya tahan,

power, koordinasi mata-tangan, koordinasi mata-kaki, kelincahan dan kelentukan.

Kemampuan motorik yang menunjang terhadap pelaksanaan senamsangat banyak,

diantaranyaadalah kelincahan (agility), koordinasi, kecepatan,keseimbangan, orientasi ruang

dan lain-lain. Kesemua atribut motorik tersebut dapat ditingkatkan

melaluikeikutsertaandalam olahraga senam dan sebaliknya kemampuan tersebut harus secara

spesifik ditingkatkan agarmampumemperbaikipenampilan dalam senam(http://file.upi.edu).

Dari kesemua kemampuan motorik tersebut, dua hal yang paling penting adalah

keseimbangan dan orientasi ruang.

a. Keseimbangan (balance)

Keseimbangan merupakan istilahyang digunakan untuk

menerangkankemampuanatauketidakmampuan seseoranguntukmemeliharaequilibrium,

baik yang bersifat statis seperti dalam posisi diam, bisa juga bersifat dinamisseperti pada

saat melakukan gerakan lokomotor.

Keseimbangan sangatlah penting, karena unsurkeseimbangan merupakansalahsatu

aspek yang paling penting dalamolahraga senam.Banyak keterampilan senam sangat

tergantung pada kualitas keseimbangan dan hakikat beberapa peralatan senam pun

membuat pelaksanaan gerakannya sangat ditentukan olehkemampuan keseimbangan

yang di atas rata-rata.

Secaraumum kurangnya keseimbanganpada seseorang lebihditentukan oleh kurang

banyaknya orang itu terlibat dalam kegiatan-

kegiatanyangbertipekeseimbangan.Jikaketerlibatannyadalamhal keseimbangan

ditingkatkan, maka keterbatasannya dalam keseimbangan akan menurun. Dalam

beberapa keterampilan, keseimbangan juga lebihbanyak ditentukan oleh kekuatan

Page 11: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

(misalnya headstand). Tanpa adanya kekuatan pada tangan dan leher, mustahil seorang

anak mampu melakukan headstand.

Umumnya, banyaknya keterlibatan dalamkegiatan-kegiatan keseimbangan, baik

yang statismaupun yang dinamis, akanmenghasilkan peningkatan dalam kemampuan

tersebut. Secara lebih khusus, pelatih atau guru dapat melatih para pesenamnya

dengan kegiatan-kegiatan keseimbangan yang bermacam-macam (terutama yang

statis) dengan mata tertutup. Dengan melakukan itu para pesenam akan dipaksa

untuk memanfaatkan rasa kinestetisnya karenatidak diperkenankanlagi

mempergunakan indra visualnya.

b. Orientasi Ruang (spatial orientation)

Orientasi Ruang adalah kemampuan seseorang untuk bisa merasakan dan

berfungsi dalam situasi-situasi seperti:

a) Posisi tubuh terbalik

b) Posisi tubuh berputar

c) Posisi tubuh pada ketinggian

d) Posisi tubuh pada saat melayang

Orientasi ruang sangatlah penting karenakeselamatan dalam senambergantung

pada pengetahuan pesenam tentang dimana dirinya berada. Pelaksanaan dari

keterampilan yangbanyak itu benar-benar ditentukan oleh timingyang benar tentang

aksi beberapa otot selama menampilkan keterampilan itu. Jika pesenamlebih sadar

tentang apa yangdilakukan tubuh, di mana tubuh dalam ruangnya, dimanakah anggota

tubuh dalam hubungannya dengan posisi tubuh, makaakan semakin tepatlah ia dalam

memodifikasi keterampilanyang diinginkan.

Kemampuan orientasi ruang ini ditentukan dalam banyak hal oleh indra

kinestetik yang terdiri dari dua komponen anatomis utama: sistem vestibular

Page 12: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

(vestibular system) dan sistem proprioceptive. Yang pertama terdiri dari kanal

semicircular didalam telinga bagian tengah yang berperan memonitor posisi tubuh dalam

ruang, sedangkan sistem yang kedua terdiri dari reseptor sensoris yang banyak dalam

otot-otot, tendon, serta ligamentum yang memonitor posisi bagian tubuh ketika bergerak.

Seperti juga indra-indra lainnya, indra kinestetik merespon pada latihan, dengan

ketentuan bahwa keterlibatan yang tinggi akan meningkatkan kepekaan. Artinya,

orang-orang yang tidak akrab dengan gerakan-gerakan membalik serta berputar akan

mudah kehilangan orientasi, bahkan bisa muntah-muntah ketika badannyadibalik diputar.

Kemampuan dalam hal orientasi ruang dapat dikembangkan melalui kegiatan-

kegiatan yang melibatkan anak dalam situasi yang membuat tubuh merekaterbalik,

berputar,berada di ketinggian atau melayang.Cabang olahraga apa yang bisa

menyediakan pengalaman demikian pada anak? Tidakbisa lain, senam adalah

olahraga yang memberikan kesempatan demikian.

2.1.4 Aspek Perkembangan Motorik

Motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan tubuh melalui kegiatan

yang terkoordinir antara susunan saraf, otot, otak dan spinal cord. Jadi, perkembangan

motorik merupakan perkembangan kemampuan melakukan/ merespon suatu hal,

bertambahnya usia bertambah pula kemampuan motoriknya. Untuk mengembangkan

kemampuan motoriknya, anak melakukan berbagai aktivitas.Aktivitas tersebut dapat

dilakukan secara formal maupun informal, contoh dari aktivitas formal misalnya kegiatan

senam di sekolah dan contoh kegiatan informalnya yaitu berbagai permainan yang dilakukan

anak (http://www.data.tp.ac.id).

Menurut pendapat beberapa ahli mengenai perkembangan motorik antara lain,

menurut Zeller dan Hetser (dalam Haditono, 1991) terlihat bahwa anak sekolah menunjukan

Page 13: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

ciri badan atas lebih lamban berkembangnya daripada bagian bawah, anggota-anggota badan

masih relatif pendek, kepala relatif besar, perutnya besar dan ada gigi susu. Pada masa ini,

keseimbangan badan anak sudah baik, anak sudah andai berjalan, dapat naik tangga,

meloncat dari tanah dengan kedua kakinya bersama-sama berkembang koordinasi antara mata

dan tangan (Visio-Motorik) yang dibutuhkan untuk membidik, menyepak, melempar dan

menangkap dan sering juga sudah dapat bersepeda.

Sejalan dengan aspek kognitif, maka perkembangan kemampuan gerak (motorik)

pada masausia dini jugaharus mendapat perhatian khusus terutama mengenai motorik

dasar,karena kemampuan ini berfungsi sebagai dasar untukmenguasai kemampuan

selanjutnya yang lebih kompleks. Mengenai pentingnyaperkembangan gerak bagi anak

Gallahue (1989: 226)menyatakan bahwa “The devlopment of fundamental movement abilities

is basic to the motor development of children”. Perkembangan kemampuan motorik

seseorang berbeda-beda, tiap individu memiliki irama perkembangan kemampuan masing-

masing, hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Haditono (1989:91) bahwa tiap anak

mempunyai tempo perkembangan sendiri, meskipun ada norma-norma yang dapat dipakai

sebagai ukuran perkembangan yang normal. Salah satu penyebab perkembangan

kemampuan motorik individu berbeda-beda adalah adanya faktor bakat atau turunan dan

faktor lingkungan.Faktor bakat merupakan sesuatu yang diwariskan oleh kedua orang

tuanya.Bakat atau potensi itu bisa jadi kenyataan apabila lingkungan yang memberikan

kondisi yang baik / mendukung untuk propinsises berkembangnya bakat tersebut.Maka sesuai

arti di atas yang intinya adalah perkembangan kemampuan gerak dasarmerupakan hal yang

mendasar bagi perkembangangerak anak.

Penelitian dalam bidang kemampuan motorik telah dilakukan banyak orang.Salah

satunya adalah Fleisman. Menurut Fleisman (dalam Schmidt:1991 dan Singer:1980),

mengungkapkan kemampuan motorik terdiri dari:

Page 14: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

1. Kecepatan kontrol (control precision) : kemampuan yang melibatkangerakan- gerakan

yang dikontrol otot besar.

2. Koordinasi anggota badan (multi limb coordination) : kemampuan koordinasi bersamaan

dengan gerakan-gerakan sejumlah anggota badan.

3. Orientasi ruang (respon orientation) : kemampuan pemilihan respon yang benar

(diskriminasi visual) tanpa memperhatikan ketepatan dan koordinasi.

4. Waktu reaksi (reaction time) : kemampuan kecepatan merespon suatu stimulus.

5. Kontrol kecepatan (rate control) : kemampuan penyesuaian gerak secara antisipatif yang

terus menerus pada tanda-tanda keadaan yang berubah.

6. Kecepatan gerak lengan (speed arm movement) : kemampuan kecepatandimana ketepatan

tidak penting.

7. Ketangkasan manual (manual dexterity) : kemampuan manipulasi objek- objek besar

dibawah kondisi kecepatan.

8. Ketangkasan jemari (finger dexterity) : kemampuan manipulasi objek-objek kecil dengan

memperhatikan ketepatan dan kontrol.

9. Kestabilan lengan-lengan (arm-hand steadiness) : kemampuan pengontrolan gerak lengan

tangan baik tanpa berpindah tempat maupun pada saat berpindah tempat.

10. Kecepatan pergelangan jari (wrist-finer speed) : kegiatan menepuk ataumengetuk.

11. Kepekaan kinestatik(kinestatic sensitivity): kemampuan menyangkut kepekaan untuk

menyadari posisi anggota tubuh dalam hubungannya dengan posisi.

Melihat pendapat di atas, sudah sewajarnyasebagai orang tua atau pendidik

memahami arti pentingnya perkembangan gerak bagi anak. Dengan memiliki kemampuan

gerak dasar yang baik maka seorang anak akan lebih mampu untuk menguasai bentuk-

bentuk kemampuan yang berhubungan dengan gerak. Intinya kemampuan gerak utamanya

dalam senam dapat berfungsi sebagaidasar untuk terciptanya kemampuan motorik.

Page 15: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

2.1.5 Manfaat dan Tujuan Senam Bervariasi pada Anak Usia Dini dalam

Meningkatkan Kemampuan Motorik Kasar

Kemampuan motorik merupakan kapasitas seseorang yang berkaitan dengan

pelaksanaan suatu kemampuan yang telah melekat sejak masa kanak-kanak. Kemampuan

motorik dasar inilah yang kelak berperan dalam pengembangan kemampuan gerak yang

berguna dimasa datang. Jadi orang tua, guru dan kita sebagai orang dewasa harus memiliki

pengetahuan yang baik dalam upaya mengembangkan kemampuan gerak anak.Karena pada

masa ini merupakan dasar perkembangan gerak selanjutnya.

Mengenai pentingnya akan hal ini Munandar (dalam Permana dan Handayani

2004: 47) berpendapat bahwa bila pada masa penting ini seorang anak „salah bina‟

akibatnya bisa fatal. Maka jelaslah bahwa pada masa sekolah dasar perkembangan

kemampuan motorik anak harus benar-benar dibina sebaik mungkin, karena jika

tidak anak tersebut akan mengalami gangguan dalam masalah motorik dimasa yang

akan datang. Perkembangan kemampuan motorik anak sekolah dasar dapat dibantu

melalui kegiatan bermain. Hal ini sesuai dengan pendapat Sudewi (dalam Permana dan

Handayani, 2004: 138) yang menjelaskan bahwa perkembangan psiko-motorik anak usia dini

dapat dibantu melalui kegiatan bermain.”

Motorik kasar merupakan gerakan tubuh yang menggunakan otot-otot besar atau

sebagian besar atau seluruh anggota tubuh yang dipengaruhi oleh kematangan anak itu

sendiri. Contohnya kemampuan duduk, menendang, berlari, naik-turun tangga dan

sebagainya(http://www.data.tp.ac.id).

Motorik kasar merupakan area terbesar perkembangan di usiabatita. Diawali dengan

kemampuan berjalan, lantas lari, lompat dan lempar. Modal dasar untuk perkembangan ini

ada 3 (yang berkaitan dengan sensori utama), yaitu:

a. Keseimbangan,

Page 16: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

b. Rasa sendi (propioceptif), dan

c. Raba (taktil).

Adapun tujuan dan manfaat senam (dalam Depdikbud, 1997:2) adalah untuk

mengembangkan kemampuan motorik kasar anak didik dalam berolah tubuh untuk

pertumbuhan dan kesehatannya. Secara rinci tujuannya adalah:

a. Mengembangkan kemampuan koordinasi motorik kasar

b. Menanamkan nilai-nilai sportifitas dan disiplin

c. Meningkatkan kesegaran jasmani

d. Memperkenalkan sejak dini hidup sehat

e. Memperkenalkan gerakan-gerakan yang indah melalui irama musik

Untuk melatihnya yang jelas lakukan sedini mungkin saat semua perkembangan

sensorinya terpenuhi.Motorik kasar anak akan berkembang sesuai dengan usianya (age

appropriateness). Orang dewasa tidak perlu melakukan bantuan terhadap kekuatan otot besar

anak. Jika anak telah matang, maka dengan sendirinya anak akan melakukan gerakan yang

sudah waktunya untuk dilakukan. Misalnya : seorang anak usia 6 bulan belum siap duduk

sendiri, maka orang dewasa tidak perlu memaksakan dia duduk di sebuah kursi.

Tahapan motorik kasar anak (dalam http://tfmkupro.blogspot. com) , yakni :

a. Merangkak

b. Berdiri

c. Memanjat

d. Berjalan

e. Berlari

f. Menendang

g. Menangkap

h. Melompat

Page 17: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

i. Meluncur

j. Lompat tali

Kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan untuk mendukung motorik kasar anak

misalnya :

a. Berjalan dengan berbagai gerakan

b. Mencari jejak

c. Berjalan seperti binatang

d. Berjalan naik turun tangga

e. Berbaris, melangkah, berjinjit, berjalan seperti gerakan kuda lari

f. Berlari seperti pecutan kuda

g. Berjalan di tempat

h. Lompatan kanguru

i. Melompat dengan trampoline kecil

j. Melompat seperti katak

k. Berjalan dengan papan titian maju, mundur, ke samping, membawa benda.

l. Place two poles between 2 cahirs’ backs and have children to duck

m. Pick up chips/put down chips. (mengambil barang-barang di lantai dan

mengumpulkannya ke dalam basket)

n. Membungkuk/mengumpulkan makanan

o. Bermain terowongan

p. Bermain kursi ditutup selimut

q. Menginjak alas dengan berbagai bahan seperti kartun /plastik bekas telur,

kain perca, potongan gelas aqua, sabut kelapa. Dan sebagainya)

r. Melemparkan barang-barang ke mulut harimau )

Page 18: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

s. Kursi bermusik, bermain dengan aturan. Untuk 3 tahun ke atas.

Berdiri di lingkaran dan berputar dengan musik. Kursi diambil 1, jika musik berhenti,

masing - masing harus mendapatkan 1 kursi. Untuk anak toddler, boleh digunakan asal

kursinya tidak diambil. Semua anak dapat kursi.

t. Hula hop, senam dan lagu.

u. Bermain outdoor.

v. Menggulung/ menendang/ melempar / menangkap (http://tfmkupro.blogspot. com)

Pentingnya mengembangkan motorik kasar dapat dilakukan sejak usia dini, hal ini

didasarkan bahwa bergerak merupakan suatu kebutuhan dasar manusia dalam hidupnya,

seperti halnya makan dan minum. Melalui bergerak manusia dapat bertahan dalam hidupnya

serta dapat mencapai tujuan dalam kelangsungan hidupnya.Manusia di era transportasi

dewasa ini, dalam bergerak semakin berkurang akibat dari kemajuan teknologi.

Berkaitan dengan ini, orang tua harus bijak melihat kesiapan anak. Misalnya anak di

usia 12 bulan yang sudah bisa berjalan bisa distimulasi untuk perkembangan berikutnya yaitu

lari, lompat, dan lempar. Sebaliknya, bila fase berjalan belum dilalui anak dengan baik, tentu

tahapan perkembangan berikutnya pun belum bisa diajarkan. Untuk itulah, penting bagi

orang tua untuk mengetahui tahap-tahap perkembangan per usia anak. Cara ini juga

memungkinkan untuk dapat mendeteksi gangguan yang bisa saja akan dialami oleh anak.

Olahraga merupakan suatu kegiatan yang dapat mencegah kekurangan gerak, karena

melalui olahraga manusia melakukan gerak secara teratur dan terarah.Aktivitas olahraga

dipelajari dan dibina dengan memperhatikan karakteristik manusia.Misalnya : olahraga untuk

anak usia dini, tidak dapat disamakan dengan olahraga orang dewasa. Saat ini olahraga

menjadi suatu kegiatan yang penting bagi semua, termasuk anak usia dini. Tujuan pemerintah

dalam membina dan mengembangkan olahraga dimaksudkan untuk meningkatkan kesehatan.

Kesehatan merupakan penunjang terhadap kegiatan yang akan kita lakukan selanjutnya,

Page 19: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

manusia yang sehat dapat meningkatkan produktivitasnya. Untuk olah raga ini, biasanya

pada anak usia dini dikenalkan dengan senam, yang awalnya dengan menggerak-gerakkan

kepala, tangan dan kaki.

Olahraga khususnya senam terdapat hal positif yang didapat, yakni perkembangan

fisik, otak, sosialisasi dan rekreasi.Dan itu semua tentunya membawa hal positif bagi

perkembangan anak. Misalnya mengajarkan anak untuk menerima keberhasilan maupun

kegagalan dalam semangat yang positif, menumbuhkan rasa percaya diri, mengurangi stres,

membantu mengembangkan koordinasi tangan dan mata, membantu untuk mengembangkan

kemampuan bekerja dalam tim.

Anak-anak yang menemukan gairah dalam olahraga utamanya senam untuk dapat

menjaga semangat sepanjang hidupnya menuju masa depan lebih sehat dan lebih sukses dan

tentu pada akhirnya dapat membantu meningkatkan kemampuan kerjasama anak, learn work,

dan sportifitas anak sambil membantu meningkatkan keterampilan motorik kasar.

Pada akhirnya, ketika anak sudah fokus dengan kegiatan yang dipilihnya, dan ingin

mencapai prestasi, guru maupun orang tua perlu juga memberikan dorongan untuk berlatih.

Kegiatan latihan merupakan proses belajar bagi anak dalam meningkatkan keterampilan

motorik kasar. Selama proses latihan ini juga merupakan pembentukan mental. Latihan dan

pertandingan akan membentuk keterampilan mental (mental skills). Keterampilan mental ini

dapat dirubah dan dibentuk untuk membentuk kebiasaan berpikir dan akhirnya membentuk

perilaku/tindakan.

Dalam proses latihan, guru dan orang tua berperan sebagai pelatih, trainer, instruktur

dan motivator. Sebagai anak, keterampilan mental yang didapat akan membuat pengetahuan

diri, kepercayaan diri, motivasi, relaksasi, dan visualisasi. Saat mengikuti kompetisi, anak

sudah terbiasa menetapkan tujuan, yakni untuk menang.Untuk mencapai itu.diperlukan fisik,

Page 20: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

teknik, taktik dan mental. Penetapan tujuan ini.agar setiap latihan anak akan memiliki tujuan

yang jadi nyata.

Jika anak terbiasa punya tujuan dan untuk mencapai tujuan itu membutuhkan proses

latihan, anak sudah terbiasa menjalani proses dan segala sesuatunya tidak instan. Dalam

berkompetisi juga dilatih punya motivasi.Motivasi sangat penting untuk membantu anak

mengenali dirinya, kelebihan dan kelemahan.Dan fokus pada kelebihan anak, bukan

kekurangannya. Selain itu Juga orang tua akan mengetahui faktor yang sangat mempengaruhi

bagi anak, terbiasa komunikasi, penetapan target, pemahaman dan observasi guru/ pelatih dan

orang tua terhadap anak.

Namun, guru maupun orang tua harus sabar dalam mendampingi anak untuk

berkompetisi.Selain itu juga tidak membebani anak.Apa pun hasilnya harus diterima karena

kompetisi merupakan juga proses latihan bukan mengharapkan hasilnya saja. Semua hasil

membutuhkan waktu atau tidak instan, anak perlu bimbingan untuk mendapatkan mental dan

hasil yang positif.

Anak yang terbiasa memiliki kegiatan di luar sekolah misalnya olahraga umumnya,

juga nantinya akan berprestasi lebih baik di sekolah. Karena aktivitas fisik dapat

meningkatkan daya konsentrasi, ingatan, dan perilaku anak di dalam kelas.

Prinsip utama perkembangan fisiologis anak usia dini adalah koordinasi gerakan

motorik, baik motorik kasar maupun halus. Pada awal perkembangannya, gerakan motorik

anak tidak terkoordinasi dengan baik.Seiring dengan kematangan dan pengalaman anak

kemampuan motorik tersebut berkembang dari tidak terkoordinasi dengan baik menjadi

terkoordinasi secara baik. Sehingga dalam meningkatkan dan mengembangkannya perlu

adanya variasi (berganti-ganti/ tidak monoton) dalam gerakan senam. Prinsip utama

perkembangan motorik adalah kematangan, urutan, motivasi, pengalaman dan latihan atau

praktek.

Page 21: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

2.1.6 Ruang LingkupSenam Bervariasi pada Anak Usia Dini

Sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, maka ruang lingkup pengembangan senam

bervariasi ini meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :

a. Merayap dengan berbagai variasi

b. Merangkak dengan berbagai variasi

c. Berjalan lurus, berjingkat, angkat tumit,menyamping, dengan rintangan dan sebagainya.

d. Berjalan diatas papan titian.

e. Meloncat dari ketinggian 20-50 cm sambil menghadap ke arah tertentu

f. Melompat dengan dua kaki bersama-sama ke muka dan ke belakang, ke kiri dan ke kanan

g. Melompat dengan menggunakan satu kaki

h. Menendang dan memantulkan bola

i. Melempar dan menangkap bola

j. Menirukan gerakan binatang, tanaman, dan sebagainya.

k. Menggerakkan kepala, tangan atau kaki sesuai dengan irama dan ritmik

l. Bergerak bebas sesuai dengan irama musik

m. Mengikuti berbagai macam permainan

n. Senam dengan berbagai variasi

o. Menari (melakukan gerakan-gerakan menari)

p. Menciptakan gerakan-gerakan untuk menggambarkan sesuatu tanpa bercakap-cakap

(pantomim)

Untuk itu menurut penulis, guru dalam penyajian serta pengembangannya kepada

anak didik, haruslah melaksanakannya secara luwes, karena kegiatan ini banyak mengarah

untuk melatih motorik kasar, tetapi tetap memperhatikan ketentuan teknis pedagogisnya.

Page 22: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

2.1.7 Metode/ Teknik Senam Bervariasi pada Anak Usia Dini

Dalam pelaksanaannya senam bervariasi ini menggunakan metode/ teknik sebagai

berikut :

a. Pemberian tugas.

b. Praktek langsung.

c. Bermain sambi bernyanyi.

d. Menari.

e. Senam.

f. Latihan.

Dalam menggunakan metode/ teknik tersebut diatas, guru dapat memilih salah satu

metode yang sesuai dengan kemampuan, fasilitas belajar mengajar, serta sesuai juga dengan

kegiatan dan kebutuhan, minat kemampuan anak serta lingkungannya.

Sesuai SKH pada PAUD Anggrek Kecamatan Botumoito, tahapan kegiatannya

disesuaikan dengan tema dan indikator, yang akan diuraikan di Bab III.

2.2 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan uraian dimaksud, maka hipotesis tindakan dapat dirumuskan sebagai

berikut: "Jika senam bervariasi diterapkan secara tepat, maka kemampuan motorik kasar pada

anak Kelompok B PAUD Anggrek Kecamatan Botumoito Kabupaten Boalemo dapat

ditingkatkan”.

2.3 Indikator Kinerja

Page 23: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,

Untuk melihat perubahan/ peningkatan kemampuan motorik kasar pada anak

kelompok B PAUD Anggrek Kecamatan Botumoito melalui senam bervariasi, indikator yang

digunakan adalah sebagai berikut.

a. Bila hasil capaian di atas 30%, maka dilanjutkan dengan pertemuan berikutnya jikalau

ada perubahan, kemudian dilanjutkan ke siklus II dengan memperhatikan komponen-

komponen yang memerlukan perbaikan.

b. Bila indikator kinerja senam bervariasi diterapkan pada anak Kelompok B PAUD

Anggrek Kecamatan Botumoito meningkat dari 50% hingga mencapai 85% maka

penelitian ini dinyatakan selesai.

Page 24: BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1. …eprints.ung.ac.id/6725/3/2012-1-86207-153408103-bab2...BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN ... latihan tubuh pada lantai,