bab ii kajian repertoar a. periode barok 1....

26
6 BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. Domine Deus Antonio Vivaldi a. Latar belakang lagu Domine Deus merupakan salah satu kantata dari karya Antonio Vivaldi yang terkenalyaitu Gloria in D mayor. Karya ini ditulis di Venice tahun 1713-1717 untuk paduan suara dari Ospedela della Pieta. Teks dalam karya ini diambil dari misa. Gloria disusun untuk tiga solis yang terdiri dari dua sopran dan satu alto serta paduan suara SATB dan orkes yang terdiri daridua trompet, dua obo, fagot, orkes alat musik gesek dan basso kontinuo. Teksnya diambil dari ordinarium misa. Karya ini terdiri dari 12 bagian, lagu Domine Deus merupakan bagian keenam. b. Analisis stuktural Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat 12/8. Dibuka dengan introduksi pada birama 1-8 yang terdiri dari 2 frase. Frase pertama ada di birama 1-4, dimana frase pada birama 1 mengambil motif melodi Domine Deus pada birama 9-10, dan direpetisi pada birama 2 dengan pengembangan motif yang ada di birama 1. Kemudian dilanjutkan pada birama 3-4 yang merupakan pengembangan dari motif pada birama 1-2 dengan sedikit pengembangan motif ritme dan diakhiri dengan kadens otentik (A-Dm). Frase kedua terdapat di birama 5-9.Birama 5-6 adalah variasi motif dari motif tema Domine Deus, yang pada birama 6 menggunakan sekuen turun. Kemudian pada birama 7 memakai melodi yang mengalir pada akor G dan C yang direpetisi pada birama 8 untuk menandakan bahwa introduksi akan berakhir.

Upload: lamngoc

Post on 27-Apr-2019

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

6

BAB II

KAJIAN REPERTOAR

A. Periode Barok

1. Domine Deus – Antonio Vivaldi

a. Latar belakang lagu

Domine Deus merupakan salah satu kantata dari karya Antonio

Vivaldi yang terkenalyaitu Gloria in D mayor. Karya ini ditulis di Venice

tahun 1713-1717 untuk paduan suara dari Ospedela della Pieta. Teks

dalam karya ini diambil dari misa. Gloria disusun untuk tiga solis yang

terdiri dari dua sopran dan satu alto serta paduan suara SATB dan orkes

yang terdiri daridua trompet, dua obo, fagot, orkes alat musik gesek dan

basso kontinuo. Teksnya diambil dari ordinarium misa. Karya ini terdiri

dari 12 bagian, lagu Domine Deus merupakan bagian keenam.

b. Analisis stuktural

Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo

Largo dan tanda sukat 12/8. Dibuka dengan introduksi pada birama 1-8

yang terdiri dari 2 frase. Frase pertama ada di birama 1-4, dimana frase

pada birama 1 mengambil motif melodi Domine Deus pada birama 9-10,

dan direpetisi pada birama 2 dengan pengembangan motif yang ada di

birama 1. Kemudian dilanjutkan pada birama 3-4 yang merupakan

pengembangan dari motif pada birama 1-2 dengan sedikit pengembangan

motif ritme dan diakhiri dengan kadens otentik (A-Dm). Frase kedua

terdapat di birama 5-9.Birama 5-6 adalah variasi motif dari motif tema

Domine Deus, yang pada birama 6 menggunakan sekuen turun. Kemudian

pada birama 7 memakai melodi yang mengalir pada akor G dan C yang

direpetisi pada birama 8 untuk menandakan bahwa introduksi akan

berakhir.

Page 2: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

7

Repertoar ini adalah 3 bagian sesuai dengan lirik yang dinyanyikan

pada repertoar ini. Bagian pertama ada pada birama 9-15. Lirik yang ada

bagian pertama ini : “Domine Deus, Rex caelestis, Deus Pater, Deus Pater

omnipotens.” Diawali dengan akor C dan dilanjutkan dengan akor G dan

akor-akor lain yang ada dalam tangga nada C mayor.Pada birama 13 lirik

“Pater” dinyanyikan secara melismatis, khususnya untuk suku kata “Pa”.

Pada birama 14 terjadi modulasi sesaat (akor D/F#) untuk menutup bagian

ini dengan menggunakan kadens otentik (D-G). Pada birama 15-16

terdapat jeda sebelum masuk ke bagian 2 repertoar ini.Jeda ini mengambil

motif tema pada birama 9-10.

Bagian kedua ada pada birama 16/4-22. Lirik yang ada pada bagian

ini : ”Domine Deus, Rex caelestis, Deus Pater, Deus Pater omnipotens”.

Diawali dengan akor E7/G# dengan nuansa harmoni tonalitas minor dan

dilanjutkan dengan akor-akor dengan tonalitas A minor pada birama 17-

18. Pada birama 19-22 terdapat lirik “Pater” yang dinyanyikan secara

melismatis kembali disertai dengan banyak modulasi hingga akhirnya

ditutup dengan kadens otentik (A-Dm) pada birama 22 untuk menutup

bagian kedua ini. Pada birama 23 terdapat jeda sebelum masuk ke bagian

3.

Bagian ketiga dimulai pada birama 24-36. Lirik yang ada pada

bagian ini: ”Domine Deus, Domine Deus, Rex caelestis, Deus Pater, Deus

Pater, Pater omnipotens, Pater omnipotens.” Diawali dengan

menggunakan akor D7/F#, pada birama 24-26 ini masih membawa nuansa

harmoni minor pada bagian kedua sebelumnya. Pada birama 27 nuansa

yang ditimbulkan mulai kembali ceria dengan menggunakan tonalitas C

mayor dengan akor G. Pada birama 28-29 terdapat lirik “Pater” yang

dinyanyikan secara melismatis kembali yang kemudian melodi tersebut

disekuen naik pada birama 29-30 kemudian diakhiri kadens otentik (G-C)

pada birama 31. Pada birama 32 – 35 lirik “Pater” kembali dinyanyikan

secara melismatis dan ditutup dengan lirik “Pater omnipotens” pada

birama 36 dengan kadens otentik (G-C). birama 37-43 merupakan penutup

Page 3: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

8

dari repertoar ini. Pada birama 37-38 mengambil motif yang sama pada

birama 1-2, kemudian dilanjutkan pada birama 39 yang mengambil motif

dari birama 6-8 yang divariasi.

Liriklagu :

Domine Deus Rexcealestis,Dues Patter omnipotens

Lirik terjemahan :

Tuhan Allah raja semesta, Allah Bapa Maha kuasa

2. Et exultavit- Johann Sebastian Bach (1685-1750)

a. Latar belakang lagu

Et Eexultavit adalah bagian dari magnificat karya Bach. Magnificat

adalah nyanyian Maria yang terdapat dalam injil Lukas 1:46-55.

Dinyanyikan oleh Maria pada saat ia mengunjungi Elizabeth saudaranya

yang pada waktu itu sedang mengandung Yohanes Pembaptis (1:39-45)

nama Magnificat diambil dari bahasa Latin yang berarti “memuliakan”.

Dalam Magnificat maria menaikan nyanyian pujian atas kebaikan dan

kesetiaan Allah dalam rencana keselamatanNya bagi umat manusia,

khususnya bangsa Israel.

Bach menulis karya ini dalam bahasa latin. Karya ini terdiri dari 12

bagian. Ditampilkan pertama kali tahun 1723 dalam kebaktian Natal

digereja St. Nicholas Leipzig. Karya yang dibawakan dalam recital berjudul

“EtExultavit” bagian kedua dari karya ini, teksnya diambil dari Alkitab

Injil Lukas 1:47.

b. Analisis struktural

Repertoar ini adalah movement kedua dari Magnificat BWV 243

karya J. S. Bach. Repertoar ini menggunakan tanda tempo Adante con moto

dengan tanda sukat 3/8 dan memakai tonalitas D Mayor. Lirik dalam

repertoar mengambil dari ayat kitab Lukas 1:47. Lirik yang dipakai pada

repertoar ini adalah : “Et Exultavit spiritus meus in Deo salutary meo”.

Berdasarkan kalimat musiknya, lirik ini dibagi menjadi 2 bagian lagi yaitu

Page 4: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

9

“Et Exultavit spiritus meus” dan “in Deo salutary meo”. Repertoar ini

dibuka dengan introduksi dari birama 1-20. Pada birama 13 vokal mulai

menyanyikan frase “Et Exultavit spiritus meus”, yang juga merupakan

introduksi melodi tema dari repertoar. Repertoar ini dibagi menjadi 2

bagian yaitu bagian A dan B. Pada bagian A lirik yang lebih ditegaskan

adalah “Et Exultavit spiritus meus”, sedangkan pada bagian B adalah “in

Deo salutary meo”. Bagian A dimulai dari birama 21-51.Pada birama 21-

24 frase tema dari lirik “et exultavit spiritus meus” mulai dimunculkan.

Kemudian pada birama 25-28 frase tema dan lirik tersebut dimunculkan

kembali dengan sedikit variasi nada dan ritme. Pada birama 29-36 lirik

tersebut dinyanyikan dengan variasi dan augmentasi, khususnya pada suku

kata “ta” yang dinyanyikan secara melismatis dari birama 30-33. Pada

birama 36-47 lirik “in Deo salutary meo” mulai dinyanyikan dan suku kata

“ta” kembali dinyanyikan secara melismatis pada birama 41-46 yang frase

melodinya adalah motif yang di sekuen turun dan divariasi pada akhir frase.

Pada birama 47-51 frase “in Deo salutary meo” muncul kembali dengan

versi suku kata “ta” yang dimelismatis lebih pendek dari pada frase

sebelumnya. Pada birama 51-58 terdapat jeda sebelum masuk ke bagian B.

Bagian B dimulai dari birama 59-81. Pada birama 59-62 frase “Et

exultavit spiritus meus” muncul, kemudian langsung disambung frase “in

Deo salutary meo” pada birama 62-70 dengan suku kata “ta” yang

dimelismatis di birama 67-69. Di birama 71-72 lirik “in Deo” muncul

dengan melodi variasi dari birama 13-14, dilanjutkan pada birama 73-74

lirik “salutary” dengan melodi sekuen naik dari motif 2 birama

sebelumnya. Pada birama 75-78 lirik “in Deo salutary meo” muncul

dengan melodi variasi yang berbedadan pada birama 78-81 lirik tersebut

muncul lagi dengan tanda dinamika tempo “poco rit…” yang menandakan

bahwa repertoar itu akan berakhir. Birama 81-92 merupakan penutup dari

repertoar ini.

Page 5: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

10

Lirik lagu :

Et exultavit spiritus meus, In Deo salutari meo

Lirik terjemahan :

Dan jiwaku bersukaria, didalam Tuhan penyelamatku

B. PeriodeKlasik

1. LaudateDominum– Wolfgang Amadeus Mozart(1756-1751)

a. Latar belakang lagu

Laudate Dominum merupakan salah satu bagian yang paling

terkenal dari karya Mozart yang berjudul “Vesperae Solennes de

Confessore” karya ini dibuat pada tahun 1780 di Salzburg, atas permintaan

Uskup Agung Salzburg Hieronymus von colloredo yang pada saat itu

menjadi pelindung dan majikan Mozart. Vesperae Solennes de Confessore

digunakan dalam liturgy Katolik yang dikenal sebagai Vesper. Kata Vesper

dalam bahasa Latin berarti “malam”. Vesper merupakan doa matahari

terbenam. Istilah ini juga digunakan dibeberapa denominasi gereja

protestan (seperti gereja Presbiterian atau hari ketujuh Advent) untuk

mengabarkan kebaktian malam. Teks dari karya ini diambil dari Alkitab

yaitu kitab Mazmur, Laudate Dominum merupakan bagian kelima dari

keseluruhan karya yang terdiri dari enam bagian. Teksnya diambil dari

kitab Mazmur pasal 117 yang dinyanyikanoleh solo soprano dan koor,

bagian pertama lagu ini diyanyikan oleh solo soprano yang berupa ajakan

dan dibagian kedua direspon oleh koor.

b. Analisis struktural

Karya ini terdiri dari enam bagian. Repertoar ini adalah movement

kelima dari Vesperae solemnes de confessore KV 339 karya W. A.

Mozart. Repertoar ini menggunakan tanda tempo Andante ma un poco

sustenuto dengan tanda sukat 6/8 dengan tonalitas F mayor. Repertoar ini

dibuat dengan melodi utama yang dinyanyikan oleh sopran dan paduan

Page 6: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

11

suara (sopran, alto, tenor, bass). Lirik yang dipakai dalam repertoar ini

mengambil dari kitab Mazmur 117.

Repertoar ini dibuka dengan introduksi dari birama 1-10.

Introduksi ini mengambil frase melodi pada birama 42-49 dan ditambah 2

birama dengan progresi akor F – Bb – F/C – C7 sebagai jembatan masuk

melodi utama (Sopran). Repertoar ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu A dan

B. Bagian A dimulai dari birama 11-42 dengan melodi utama dinyanyikan

oleh sopran. Bagian A ini dibagi menjadi 3 bagian. Lirik yang ada di ketiga

bagian tersebut adalah :

Laudate Dominum omnes gentes; Laudate eum, omnes populi.

Quoniam confirmata est Super nos misericordia ejus,

Et veritas Domini manet in aeternum.

Bagian pertama dimulai pada birama 11-24. Pada bagian ini lirik

“Laudate” dan “Omnes” dinyanyikan secara melismatis, khususnya pada

suku kata lau-, -da-, dan o-. Bagian pertama ini diakhiri dengan kadens

otentik (G7 -C) di birama 23-24. Bagian kedua A dimulai pada birama 25-

32. Pada birama 24 terdapat transisi pada iringan sehingga terjadi modulasi

sesaat menjadi C mayor pada birama 25. Bagian kedua ini ditutup dengan

kadens tidak sempurna (F-C). Bagian ketiga dari A ini dimulai dari birama

33-42. Pada birama 39 suku kata ma- dari lirik “manet” dinyanyikan secara

melismatis. Bagian ketiga ini ditutup dengan menggunakan kadens

otentik(C-F).

Bagian B dimulai pada birama 42-63 dengan melodi utama

dinyanyikan oleh paduan suara. Bagian B ini dibagi menjadi 2 bagian. Lirik

yang ada di kedua bagian tersebut adalah :

Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto.

Sicut erat in principio, et nunc, et semper.

Bagian pertama dari B ini dimulai dari birama 42-53. Frase musik

yang ada di bagian pertama ini hampir sama dengan frase musik dari bagian

pertama dari A, hanya berbeda di akhir frasenya, terlihat di birama 49-53.

Pada birama 52 terjadi modulasi sesaat dengan pemakaian akor Fm yang

Page 7: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

12

kemudian ditutup dengan akor C pada birama 53 (kadens tidak sempurna).

Bagian kedua dari B ini dimulai pada birama 54-63. Bagian kedua B ini

mengambil frase musik yang hampir sama dengan bagian ketiga A, terlihat

pada birama 61-63. Bagian ini ditutup dengan menggunakan kadens

deseptif (C-Dm).

Bagian penutup dari repertoar ini dimulai dari birama 63-72

dengan lirik “Amen” yang dinyanyikan oleh sopran dan paduan suara. Pada

birama 63-65 dan birama 66-68 sopran menyanyikan “Amen” secara

melismatis. Repertoar ini ditutup dengan menggunakan kadens otentik (C7-

F) di birama 70-71.

Lirik lagu :

Solo soprano

Laudate dominum omnes gentes laudate eum omnes populi

Quoniam confirmata est supernos miseri cordia ejus Et veritas, veritas

Domini manet in Aeternum.

Koor

Gloria patri et filio et siritui sancto,

Sicut erat in principio

Et nunc et semper et in saecula saeculorum

Amin.

Lirikterjemahan :

Solo Soprano

Pujilah Tuhan segala bangsa, pujilah Dia semua orang

Untuk Dia telah dianugerahkan rahmatNya atas kita

dan kebenaran Tuhan untuk selama-lamanya

Koor

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus

Seperti pada permulaan, sekarang, dan selama-lamanya

dan untuk generasi-generasi. Amin

Page 8: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

13

C. Periode Romantik

1. Ave Maria – Giuseppe Verdi (1813 - 1901)

a. Latar belakang lagu

Giuseppe Verdi adalah salah satu komponis Italia. Selama tahun

1842-1893, ia mendominasi opera Italia. Salah karya operanya yang

terkenal berjudul “Otello” yang diadaptasi dari karya penulis terkenal

William Shakespeare yang berjudul “The Tragoedy of Othello”.Karya ini

ditulis sekitar tahun 1603.Tokoh-tokoh dalam opera ini adalah Othello

seorang pangeran Afrika yang menjadi jendral di Venesia Italia,

Desmonda istri Othello, Cassio letnen konstan (jabatan kedua), Iago letnan

muda Othello(jabatan ketiga), Barbarito senator Venesia, Roderigo pria

terhormat di Venesia, Emilia istriIago.

Bercerita tentang Othello yang curiga istrinya berselingkuh dengan

Cassio atas hasutan dari Iago yang bekerjasama dengan Roderigo untuk

menjatuhkan Othello.Iago marah terhadap Othello yang mengangkat

Cassio yang masih muda menjadi atasannya dan dia pun menghasut

Roderigo yang diketahuinya juga diam-diam mencintai Desmonda istri

Othello.Mereka pun bekerjasama untuk menjatuhkan Othello dengan

merekayasa perselingkuhan Desmonda dan Cassio sampai akhirnya

Othello pun percaya dan akhirnya membunuh Desmonda istrinya. Diakhir

kisah Othello tahu bahwa semuanya tidak benar, istrinya tidak

berselingkuh dan ini semua hanya rekayasa Iago, Ia pun meyesali

perbuatannya terhadap istrinya dan akhirnya bunuh diri.

Opera Otello diciptakan Giuseppe Verdi selama tahun 1884-1886

dan dipentaskan pertama kali bulan Februari tahun 1887 di Teater La

Scala di Milan. Opera ini terdiri dari empat babak, lagu yang dibawakan

dalam resital ini adalah Ave Maria, dinyanyikan pada babak keempat oleh

tokoh Desmonda istri Otello. Ia berdoa kepada bunda Maria dalam

Page 9: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

14

keputusasaannya karena tidak dapat meyakinkan suaminya kalau Ia tidak

berselingkuh.

b. Analisis struktural

Repertoar ini adalah lagu dari opera yang berjudul “Otello” karya

Giuseppe Verdi yang terdapat di babak keempat adegan kedua dari opera

tersebut.Repertoar ini memakai tanda tempo Adagio dan tanda sukat 4/4

dengan tonalitas Ab mayor. Dalam opera “Otello” repertoar ini berperan

sebagai doa dari Desdemona, salah satu peran yang ada di dalam “Otello”.

Sebagai doa repertoar ini dinyanyikan secara resitatif.

Repertoar ini dibuka dengan introduksi pada birama 1-6.

Kemudian pada birama 7-11 melodi utama dimainkan vokal dengan nada

Eb yang ditahan. Pada birama 7-11 ini adalah doa salam maria yang ada di

dalam agama Katolik yang sedikit divariasi kata-katanya namun masih

memiliki makna yang sama. Lirik yang ada pada birama 7-11 :

Ave Maria, piena di grazia, eletta

Fra le spose e le vergini sei tu,

Sia benedetto il frutto, o benedetta,

Di tue materne viscere, Gesù.

Progresi akor pada frase ini adalah : Cm – Cm/Bb – Adim – Abm6

– Ebm/Gb – Eb/Bb – Abm/Cb – Cdim – Eb7/Db. Frase ini ditutup dengan

menggunakan kadens tidak sempurna(Cdim – Eb7/Db).

Frase-frase berikutnya berisi tentang keinginan manusia sehingga

nada-nadanya pun dibuat lebih bergerak dari sebelumnya. Frase-frase

tersebut terbagi menjadi 2 bagian yaitu A dan B.

Pada bagian A dibagi lagi menjadi 3 bagian. Lirik yang ada dalam bagian

A :

Prega per chi adorando a te si prostra,

Prega nel peccator, per l'innocente,

E pel debole oppresso e pel possente,

Misero anch'esso, tua pietà dimostra.

Page 10: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

15

Prega per chi sotto l'oltraggio piega

La fronte e sotto la malvagia sorte;

Bagian pertama dimulai pada birama 12-17 dengan akor Ab.

Dalam bagian pertama ini terdapat frase anteseden (tanya) pada birama 12-

14, kemudian dilanjutkan dengan frase konsekuen (jawab) pada birama

15-17, dan ditutup dengan menggunakan kadens tidak sempurna(Bb7 –

Eb).

Bagian kedua dari A dimulai pada birama 18-23. Pada bagian ini

ada modulasi ke tonalitas Gb mayor dan sedikit penekanan pada birama 20

dengan adanya pemakaian dari akor Cb/Eb. Bagian kedua ini ditutup

dengan menggunakan kadens otentik (Db7 – Gb) pada birama 22-23.

Bagian ketiga dari A dimulai pada birama 24-28. Dengan adanya

modulasi ke Gb mayor pada bagian sebelumnya, penggunaan akor Eb

pada birama 24 membuat penekanan lagi, ditambah dengan penggunaan

teknik marcato pada birama tersebut. Bagian ini ditutup dengan

menggunakan kadens otentik (Bb7 – Eb) pada birama 27-28. Bagian B

dimulai pada birama 29-38. Lirik yang ada pada bagian B ini :

Per noi, per noi tu prega, prega

Sempre e nell'ora della morte nostra,

Prega per noi, prega per noi, prega.

Pada bagian B ini terdapat 3 frase.Frase yang pertama ada pada

birama 29-31. Motif musik yang dipakai pada frase ini mengadopsi dari

motif frase yang ada di bagian pertama dari A. Frase kedua dari B terdapat

pada birama 31-32, kemudian direpetisi di birama 32-33 dan birama 33-

35. Frase ketiga dimulai pada birama 35-38. Pada frase ketiga ini terjadi

modulasi sesaat di birama 35 ditandai dengan akor Fb, juga pada birama

36 ditandai dengan akor Gb. Bagian B ini ditutup dengan kadens otentik

(Eb7 – Ab) pada birama 37-38. Pada birama 38-49 terdapat penutup dari

repertoar ini dengan mengadopsi frase dan motif yang terdapat pada

introduksi. Lirik yang ada pada bagian penutup ini :

Ave Maria . . .Nell'oradellamorte.

Page 11: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

16

Ave!. . .Amen!

Lirik selain “Ave!” ini dinyanyikan dengan nada yang ditahan,

untuk menunjukkan rasa berserah kepada Tuhan. Lirik “Ave!”

dinyanyikan dengan nada semakin meninggi untuk memberikan salam/doa

kepada Tuhan.Pada birama 50-55 terdapat coda untuk mengakhiri

repertoar ini dengan mengadopsi motif dan frase pada introduksi.

Lirik lagu:

Ave Mariapienadigazia, eletta fra le sposae le vergini sei tu, sia benedeto il

fruto, o benedeta di tie materne viscere Gesu.

Prega per chi adorando a te si prostra, prega pel peccator, per l’innocente,

E pel debole oppreso e pel possente, misero anch’esso, tua pieta dimostra.

Prega per chi sott l’oltraggio piega la fronte, sotto la malva gia sorte.Per

noi, per noi tu prega, prega sempre, e nell’ora, dellamorte nostra.

Pregapernoi, prega per noi, prega.Ave Maria.

Nell’ora della morte. Ave, Amen.

Lirik terjemahan :

Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu

Terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus.

Doakan dia yang berdoa padamu, doakan para pendosa dan yang tidak

berdosa. Tolonglah mereka yang tertindas dan berkuasa

karena mereka juga membutuhkannya.

Doakan kami yang memohon padamu. Doakan mereka yang berduka,

karena semua harapan awal akan kegembiraan menghianatinya.

Doakan kami, doakan kami. Salam Maria, Amin.

2. Parce Domine – Charles Gounod (1818-1893)

a. Latar belakang lagu

Charles Gounod adalah seorang komponis Perancis yang terkenal

dengan operanya yang berjudul “Faust”. Ibu Gounod adalah seorang

pianis handal yang memberi pendidikan awal tentang musik padanya.

Page 12: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

17

Banyak karya-karya opera Gounod yang terkenal, selain itu Gounod juga

menciptakan banyak karya musik sakral untuk vokal.Gounod juga pernah

menanbahkan beberapa melodi indah untuk karya Johann Sebastian Bach

yang sangat terkenal yaitu “Ave Maria”.

Salah satu karya populernya yang akan dibawakan dalam resital ini

adalah “Parce Domine” teks asli dalam bahasa Perancis dan diterjemakan

dalam bahasa Inggris dan Latin, lagu ini merupakan karya terakhir

Gounod yang dibuat bulan April 1883 enam bulan sebelum Ia meninggal.

Beberapa orang menganggap lagu ini sebagai ekspresi iman terakhir.Karya

ini diterbitkan pada 15 Desember 1894 dimajalah sastra Perancis terkenal

“La Revue de Paris”, setelah kematiannya.

b. Analisis Struktural

Repertoarkarya Charles Gounod ini memakai tanda tempo Molto

Moderato dan tanda sukat 4/4 dengan tanda mula Bb minor dan pada

bagian tengah repertoar terjadi modulasi ke Bb mayor.

Repertoar ini dibuka dengan variasi “Neighbouring Tone”

arpeggio dari akor F pada birama 1-4, kemudian dilanjutkan pada birama

5-8 dengan progresi akor Db – F/C – Bbm – Gb/Bb. Berdasarkan tanda

mulanya repertoar ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu A (in Bb minor) dan

B (in Bb mayor).

Bagian A dimulai dari dari birama 9-36. Bagian A ini dibagi

menjadi 3 bagian. Bagian pertama A dimulai pada birama 9-20. Pada

bagian pertama ini terdapat 3 frase dimana frase yang kedua adalah frase

sekuen naik dari frase yang pertama. Frase pertama terdapat pada birama

9-12 dengan tonalitas Bb minor, kemudian disekuen naik pada birama 13-

16 dengan tonalitas F minor. Frase yang ketiga adalah frase konsekuen

dari frase pertama dan kedua, terdapat pada birama 16-20. Lirik pada

bagian pertama A ini adalah :

Paerce, parce Domine, Parce populo tu o

Exaudi me, Exaudi vocem meam, Domine!

Page 13: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

18

Bagian kedua dari A dimulai pada birama 21-25. Pada bagian ini

juga terdapat 3 frase dimana frase anteseden (tanya) ada di frase pertama

dan disekuen turun di frase kedua, dan frase ketiga adalah frase

konsekuennya (jawab). Lirik yang ada dalam bagian kedua A ini adalah :

Domine Deus meus, Deus fortis et potens,

qui a pecavi, in te speravi, parce peccatis, Deus Meus!

Bagian ketiga dari A dimulai pada birama 25-31. Sama seperti

bagian sebelumnya bagian ketiga ini memiliki 3 frase yang frase pertama

dan kedua adalah frase anteseden(tanya) dan frase ketiga adalah

konsekuen (jawab). Lirik yang ada dalam bagian ketiga A ini adalah :

parce peccatis, Deus Meus,

Ad te clamavi, ad te confugi,

in misericordia tua!

Pada birama 31 – 35 terdapat transisi sebelum masuk ke tonalitas

Bb mayor. Progresi akor dalam transisi ini adalah F – Dm – A – EmM7/G

– F. Lirik yang ada dalam transisi ini adalah :

Domine Deus, Deus meus! in misericordia tua!

Bagian B dimulai pada birama 36-88. Bagian B ini dibagi lagi menjadi a, b,

c, a, dan b’. Bagian a dimulai pada birama 36-43. Kemudian bagian a

direpetisi dengan variasi motif di awal frase, menyesuaikan lirik yang

dipakai pada repertoar. Lirik yang ada di bagian a yaitu :

Anima mea , Anima mea,

Speravit in Domino, speravit anima, anima mea!

Sedangkan variasi motif yang terjadi di awal frase pada birama 44-45

adalah berdasarkan dari lirik :

Speravit, anima mea,

Speravit in Domino, speravit anima, anima mea!

Bagian b dimulai pada birama 53-60. Bagian b ini terdiri dari 2 frase utama

di birama 53-54 dan 57-58 yang kemudian direpetisi motif musiknya di

birama 55-56 dan 59-60. Lirik yang ada pada bagian b ini adalah

Page 14: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

19

Amplius lava me; et a peccato meo,

et a peccato meo munda me, Domine,

Bagian c dimulai pada birama 61-68. Bagian c ini mempunyai 1 frase

utama di birama 61-64 yang kemudian di repetisi motif ritmisnya di birama

65 -68. Lirik yang ada pada bagian c ini adalah :

Domine, Deus meus, Deus fortis et potens,

munda me, Domine, a peccato meo

Setelah c, bagian a muncul kembali pada birama 69-77. Setelah itu

dilanjutkan dengan bagian b’ pada birama 78-88. Bagian b’ ini mengambil

motif ritmis dari frase bagian b yang divariasi nadanya dan frase

penutupnya. Lirik yang ada di bagian b’ ini adalah :

In tua justitia, in misericordia tua,

de precationem exaudi! In te speravi!

Repertoar ini ditutup dengan progresi akor Bb – Bb7 – Edim/Bb – Cdim/Bb

– Bb.

Lirik lagu :

Parce Domine, parcepopulotu o,

Parce Domine, parce populo tu o

Exaudi me, exaudi vocem meam Domine

Domine Deus meus, Deus fortis et potens

quia peccavi, in te speravi,

parce peccatis Deus meus

Ad te clamavi, ad te confugi, in miseri cordia tua

Domine Deus, Deus meus, in miseri cordia tua.

Anima mea, Anima mea, speravit in Domino,

speravit anima, anima mea, speravit

Anima mea, speravit in Domino, speravit

anima, anima mea.

Amplius lava me et a peccato meo

et a peccato meo munda me, Domine,

Page 15: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

20

Domine Deus meus, Deus fortis et potens,

Munda me, Domine, a peccato meo

Amina mea, anima mea, speravit in Domino,

Speravit anima, anima mea.

In tua justitia, im miseri cordia tua,

de prectionem exaudi, in te speravi.

Lirik terjemahan :

Jangan berpaling dariku, terimalah aku

walaupun aku tak berharga. Dengar tangisanku,

dengarkan Tuhan kesedihanku. Jawablah aku dari tahtaMu

bergegaslah Tuhan berikan pertolongan,

tunjukan belas kasihMu dalam kesedihan mendalam.

Jangan biarkan pedang balas dendam menebasku,

walaupun kemarahanmu adalah benar.

Tuhan lindungi aku dari bahaya, angkatlah aku

Oh Tuhan kepadaMu lah aku memanggil.

O penebus Ilahi, o penebus Ilahi, aku berdoa

kasihanilah dan jangan ingat dosaku, maafkan aku.

O penebus Ilahi, o penebus Ilahi kasihanilah aku

jangan ingat dosaku.

Malam berkerumun disekitarku, aku menangis ketakutan kepadaMu

Datanglah berikan pertolongan, cepat Tuhan datang untuk

menolongku, dengar tangisanku, dengar tangisaku,

selamatkan aku Tuhan dalam belas kasihanMu.

O penebus Ilahi, o penebus Ilahi aku berdoa, aku mohon,

ampuni aku jangan ingat dosaku.

Selamatkan dari hari penghakiman, dari kematian lindungi aku Tuhan

O penebus Ilahi kasihanilah kami, selamatkan aku penolongku.

3. The Lord is My Shepherd– Peter Tchaikovsky (1848-1893)

a. Latar belakang lagu

Page 16: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

21

Peter Ilyich Tchaikovsky adalah seorang komposer pada era

romantik yang beasal dari rusia Rusia dengan keluarga yang berlatar

belakang militer. Pertama kali belajar piano pada usia 5 tahun, kedua

orang tuanya sangat mendukung bakat musiknya. Ia banyak menulis musik

Balet, musiknya dikenal dengan ciri-ciri Rusianya. Karya-karyanya sedikit

berbeda dengan komposer-komposer Rusia pada jamannya karna dalam

karyanya Ia memadukan unsur-unsur luar negri dengan melodi rakyat

yang nasionalistik.

Karya yang dibawakan dalam resital berjudul “The Lord is my

Shepherd” yang isi teksnya diambil dari kitab Mazmur pasal 23.

b. Analisis struktural

Repertoar sembilan karya Peter Tchaikovsky ini mengambil

kalimat-kalimat yang ada di Mazmur 23:1-6 sebagai lirik repertoar.

Repertoar ini menggunakan tanda tempo Andante con licenza dan tanda

sukat 12/8. Repertoar ini dibuka dengan 8 birama introduksi yang terdiri

dari 2 bagian, masing-masing bagian terdiri dari 4 birama. Bagian yang

pertama memberikan nuansa yang suram dengan pemakaian akor-akor

minor dan half-diminished disertai dengan pemakaian bentuk akor balikan

dari beberapa akor tersebut. Bagian kedua dari introduksi memberikan

nuansa yang lebih cerah dari sebelumnya dengan penggunaan akor- akor

mayor yang disertai dengan sedikit penggunaan dari bentuk akor balikan.

Berikut adalah progresi akor dari bagian introduksi :

I II

F#m - Bm/D - F#m/A -

G#Ø - F#m/A - Bm - F#m

- Bm

F#m - D - A - D6 - E7 -

F#m - E/G# - A

Setelah introduksi repertoar ini dibagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu

A dan B. Bagian A dimulai pada birama 8-21. Bagian A dibagi menjadi 2

bagian. Bagian pertama dimulai pada birama 8-16. Bagian pertama dari

bagian A ini memiliki frase utama pada birama 8-12, yang kemudian

direpetisi pada birama 12-16 dengan sedikit variasi pada akhir frase.

Page 17: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

22

Bagian kedua dimulai pada birama 16-21. Bagian kedua ini mempunyai

frase anteseden (tanya) pada birama 16-18 dengan menggunakan sekuen

turun dari motif yang ada di birama 16-17. Kemudian dilanjutkan dengan

frase konsekuen (jawab) pada birama 18-21.

Bagian B dimulai pada birama 21-40. Bagian B ini juga dibagi

menjadi 2 bagian.Bagian pertama dimulai pada birama 21-31. Frase utama

pada bagian pertama ini sama dengan bagian pertama dari bagian A

repertoar ini, hanya pada frase lanjutan yang ada di birama 28 ditegaskan

lagi pada birama 29-31 dengan menggunakan akor diminished yang

sekaligus menutup bagian pertama dari bagian B ini. Pada birama 32

terdapat transisi sebelum masuk ke bagian kedua dari B. Transisi ini

bertujuan untuk mengembalikan nuansa akor diminished pada birama

sebelumnya menjadi mayor kembali. Bagian kedua dari B dimulai pada

birama 33-40. Bagian kedua ini memiliki frase anteseden pada birama 33-

35, terdiri dari motif utama pada birama 33-34 yang kemudian di sekuen

turun pada birama 34-35. Dilanjutkan dengan frase konsekuen pada

birama 35-40, terdiri dari motif utama pada birama 35 yang kemudian

direpetisi di birama 36-38 dengan variasi di akhir motif. Sebagai penutup

repertoar pada birama 40 merupakan repetisi motif dari birama 38.

Lirik lagu :

The Lord is my shepherd, I shall not want.

He maketh me to lie down in green pastures,

beside the still waters. He restoreth my soul,

he leadeth in paths of righteuosness for his name’s sake.

Tho’ I walk through the valley of the shadow of death

I will fear no evil for thou art with me

thy rod and thy staff they comfort me

be for me in the presenc, the presenc of mine enemies

my cup runeth over.

Surely goodness and mercy shall follow me all the days

Page 18: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

23

of my life and I will dwell in the house of the Lord

for ever.

Lirik terjemahan :

Tuhan adalah gembalaku takkan kekurangan aku.

Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,

Ia membaringkan aku ke air yang tenang

Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar

oleh karena namaNya.

Sekalipu aku berjalan dalam lembah kekelaman,

aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku

gada dan tongkatMu itulah yang menghibur aku.

Engkau menyediakan hidangan bagiku didepan lawanku,

Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.

Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,

seumur hidupku, dan aku akan dian dalam rumah Tuhan

sepanjangmasa.

D. Periode Moderen

1. The Lord’s Prayer– Albert Hay Malotte (1859-1964)

a. Latar belakang lagu

Albert Hay Malotte adalah Seorang komposer asal Pennsylvania,

memulai karir musiknya sebagai organis. Pada tahun 1930-1940 Ia sangat

produktif menjadi komposer musik film, Ia sudah menulis sekitar 40 skor

untuk film. The Lord’s Prayer adalah karyanya yang paling populer yang

isi teksnya adalah Doa Bapa Kami. Karya ini ditulis pada tahun 1935 dan

dinyanyikan oleh banyak penyanyi terkenal yang akhirnya membuat karya

ini sangat terkenal di Amerika Serikat.

b. Analisis srtuktural

Repertoar ini menggunakan tanda tempo 60 bpm dengan tanda

sukat 12/8 dan tanda mula Eb mayor. Repertoar ini musikalisasi dari doa

bapa kami yang dikomposisi musiknya oleh Albert Hay Malotte.

Page 19: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

24

Repertoar ini dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu A, B, dan C.

Repertoar ini dibuka dengan arpeggio akor Eb pada iringan. Bagian A

repertoar ini berisi lirik yang menceritakan tentang kebaikan Tuhan. Lirik

dalam bagian A ini adalah :

OurFather, which art in heaven,

hallowed be thy name;

thy kingdom come;

thy will bedone,

on earth as it is in heaven.

Bagian B repertoarini berisi lirik yang menceritakan tentang

keinginan-keinginan manusia yang manusia butuhkan di dunia ini. Lirik

dalam bagian B ini adalah :

Give us this day our daily bread.

And forgive us our debts,

as we forgive our debtors.

And lead us not into temptation;

but deliver us from evil.

Bagian C pada repertoar ini berisi lirik yang menceritakan

pengagungan Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Mulia. Lirik yang ada

dalam bagian ini adalah :

For thine is the kingdom,

the power, and the glory,

for ever and ever.

Amen.

Lirik lagu :

Our Father which art in heaven

hallowed be thy name

Thy kingdom come, Thy will be done

On earth, as it is in heaven

Give us this day our daily bread.

Page 20: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

25

And forgive us our trespasses

as we forgive those who trespass against us.

And lead us not into temptation

but deliver us from evil, for thine is the kingdom,

and the power, and the glory, forever. Amin.

Lirik terjemahan :

Bapa kami didalam surga

Dimuliakanlah namaMu, datanglah kerajaanMu,

Jadilah kehendakMu diatas bumi seperti didalam surga.

Berikanlah kami rejeki pada hari ini

Dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun

mengampuni yang bersalah kepada kami.

Dan janganlah masukan kami kedalam pencobaan,

tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat

sebab Engkaulah yang empunya kerajaan, kekuasaan, kemuliaan,

selamanya. Amin.

2. Segala Puji – Mochtar Embut (1943-1973)

a. Latar belakang lagu

Mochtar Embut adalah salah satu dari musisi Indonesia terkenal

lahir di Makasar tahun 1943 dan meninggal diusia 39 tahun di bandung

tahun 1973. Menciptakan lebih dari 100 lagu pada masa hidupnya baik

lagu seriosa, pop, maupun keroncong. Prestasinya juga sampai ke kancah

internasional, karyanya mendapat penghargaan dalam festival lagu Pop

internasional di Jepang tahun (1971).

Mochtar Embut banyak memberi kontribusi pada negara lewat

karya-karyanya yang kini menjadi bagian abadi dalam sejarah musik

Indonesia, tidak hanya lagu-lagu bersifat puitis, kontribusinya juga sampai

ke ranah politik.

Karakte rlagu-lagu Mochtar Embut mencerminkan hidupnya yang

sepi dan jauh dari publisitas. Karya yang dibawakan dalam resital berjudul

Page 21: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

26

“Segala Puji” merupakan sebuah doa dengan lirik yang puitis dan

sederhana namun sangat menyentuh.

b. Analisis Struktural

Repertoar karya Mochtar Embut ini dibawakan dengan tanda tempo

Andante Sostenuto, tanda sukat 4/4, dan dengan tonalitas D minor.

Repertoar ini dibagi menjadi Introduksi, bagian A, bagian B, dan Penutup.

Introduksi terdapat pada birama 1-4 dengan vokal mulai menyanyi pada

birama 2-3 dengan nada yang ditahan (nada A) dan dengan iringan akor

Dm – Am/C – Bb – A.

Bagian A terdapat pada birama 5-12. Lirik yang ada pada bagian

ini : ”Segala puji bagi Tuhan, Oh pencipta alam semesta. Yang Maha Esa,

Maha Kuasa, Maha Sempurna, Suci abadi”. Pada bagian A ini dibagi lagi

menjadi 2 bagian. Bagian pertama ada di birama 5-8, dimana pada birama

7-8 adalah repetisi dari birama 5-6. Bagian kedua ada di birama 9-12. Pada

bagian kedua ini motif birama 9 direpetisi motif ritmisnya birama 10-12

dan dimodulasi sampai akhirnya ditutup dengan kadens otentik (A – D)

pada birama 12. Birama 13-14 merupakan transisi menuju ke bagian B

dengan progresi akor A – Dm – A – Dm.

Bagian B dimulai pada birama 15-25. Lirik yang ada pada bagian

ini : “Kepada-Mu kami mengeluh, Kepada-Mu kami memohon. Segala

daya, jiwa dan raga, karena kasih karunia-Mu. Bagi-Mu hanya puji dan

syukur”. Bagian B ini juga dibagi lagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama

ada di birama 15-18, dimana bagian ini merupakan repetisi motif ritme

pada birama 5-8 dengan sedikit variasi nada di awal frase. Bagian kedua

dimulai pada birama 19-25 dimana birama 20 adalah repetisi motif ritme

dari birama 19. Di birama 20 ini juga terjadi modulasi ke tonalitas Eb

mayor, ditandai dengan penggunaan akor Ab. Pada birama 21-22 motif

melodi vokal juga memakai ritme triol, yang tidak ada dalam motif-motif

ritme sebelumnya. Hal ini menekankan lirik : “karena kasih dan karunia-

Mu” yang mempunyai arti penting dalam segala puji syukur. Kemudian

pada birama 23 motif ritmis pada birama 19-20 dipakai kembali dengan

Page 22: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

27

sedikit variasi triol di ketukan kedua, dilanjutkan birama 24 dengan

memakai ritmis yang sama pada birama 19-20. Repertoar ini ditutup

dengan lirik “Amin” dengan melodi vokal yang ditahan di nada C dengan

diiringi akor F.

Lirik lagu :

Dengan nama Tuhan yang pengasih dan penyanyang

Segala puji bagi Tuhan oh pecipta alam semesta

Yang Maha Esa, Maha Kuasa, Maha sempurna, suci abadi

kepadaMu kami mengabdi, kepadaMu kami memohon,

segala daya jiwa dan raga, karena kasih dan kurniMu

bagiMu hanya sgala puji dan syukur. Amin.

3. A Dream of Paradise– Hamilton Gray

Repertoar ini menggunakan tanda tempo Andante maestoso dengan

tanda sukat 4/4 dan 12/8 dan tanda mula di Ab mayor. Repertoar ini

musiknya dikomposisi oleh Hamilton Gray dan liriknya ditulis oleh

Claude Lyttleton. Repertoar ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bait,

refreain, dan coda. Repertoar ini dibuka dengan introduksi pada birama 1-

2. Kemudian dilanjutkan bait 1 dimulai dari birama 3-18. Bait 1 ini dibagi

menjadi 2 frase. Frase pertama pada birama 3-10 dan frase kedua pada

birama 10-18. Lirik pada bait 1 ini adalah :

Once in the evening twilight,

I dreamt a happy dream,

Me thought I was in heav’n above,

And saw its crystal gleam;

And calm amid the glory,

There stood a singer fair,

Who through the stillness of the night,

Sent forth this song of pray’r.

Page 23: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

28

Kemudian masuk ke refrain pada birama 19, terjadi perubahan tanda

sukat dari 4/4 menjadi 12/8. Refrain ini dimulai pada birama 19 – 26. Lirik

yang ada pada refrain :

Father in heaven above,

Glorious and mighty;

Send forth Thy Light of Love,

O King most mighty!

Father, Glorious and mighty;

Send forth Thy Light of Love,

Thy Light of Love.

Kemudian pada birama 27-28 terdapat introduksi lagi sebelum masuk

ke bait 2 dengan perubahan tanda sukat dari 12/8 menjadi 4/4. Bait 2

dimulai pada birama 29-44. Sama halnya dengan bait 1, bait 2 ini memiliki

2 frase, yaitu frase di birama 29-36 dan di birama 36-44. Lirik pada bait 2

adalah :

Then in my dream celestial,

I heard the din of strife,

With all earth’s cares and sorrows,

And bitterness of life;

The cry of little children,

The moan of poor and sad,

This song from God’s bright angels

Was sent to make them glad.

Kemudianmasukke refrain lagi pada birama 45-52. Pada birama

53-54 terdapat jeda sebelum masuk ke coda dengan mengadopsi frase dari

introduksi yang di variasi nadanya di motif belakangnya. Coda dimulai

pada birama 54-70. Coda ini memiliki 2 frase utama.Frase pertama

terdapat di birama 54-62 dan frase kedua terdapat di birama 62-70. Lirik

yang ada dalam coda adalah :

And far in that world of glory,

With God’s eternal throng,

Page 24: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

29

Beyond the gates of Paradise

Where all is one dream of song

The voice of Heav’nly singer,

Shall send forth the old refrain,

When sun and stars have faded,

No more to rise again.

Setelah itu pada birama 71 masuk kembali ke refrain sampai

birama 79. Pada birama 79-80 terdapat outro yang mengambil motif frase

dari introdukse yang divariasi motif terakhirnya.

Lirik lagu :

Once in the evening twilight,

I dreamt a happy dream,

Me thought I was in heav’n above,

And saw its crystal gleam;

And calm amid the glory,

There stood a singer fair,

Who through the stillness of the night,

Sent forth this song of pray’r.

Father in heaven above,

Glorious and mighty;

Send forth Thy Light of Love,

O King most mighty!

Father, Glorious and mighty;

Send forth Thy Light of Love,

Thy Light of Love.

Then in my dream celestial,

I heard the din of strife,

With all earth’s cares and sorrows,

And bitterness of life;

The cry of little children,

Page 25: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

30

The moan of poor and sad,

This song from God’s bright angels

Was sent to make them glad.

And far in that world of glory,

With God’s eternal throng,

Beyond the gates of Paradise

Where all is one dream of song

The voice of Heav’nly singer,

Shall send forth the old refrain,

When sun and stars have faded,

No more to rise again.

Lirik terjemahan :

Pada suatu malam aku bermimpi, sebuah mimpi yang indah, aku mengira

berada di surga dan melihat pancaran cahayanya yang jernih. Dengan

tenang dan setengah gembira, berdiri disana seorang penyanyi dalam

keheningan malam, menyanyikan lagu doa ini.

Bapa yang berada di surga, yang kuat dan agung mengirimkan terang

cintanya, o Raja yang perkasa, Bapa yang kuat dan dahsyat, kirimkanlah

cahaya kasihMu, cahaya kasihMu

Kemudian dalam angan mimpiku disurga, aku mendengar suara hiruk-

pikuk, perselisihan diseluruh bumi, kesedihan dunia dan kegetiran hidup,

tangisan anak-anak kecil , rintihan orang miskin dan papa. Lagu ini dari

malaikat Tuhan dinyanyikan untuk membuat mereka gembira.

Jauh dari keagungan dunia, dengan kepenuhan abadi Tuhan, diantara

gerbang surgawi yang merupakan impian sebuah lagu, suara seorang

penyanyi surga mengirin lagu yang lama. Ketika sinar matahari dan

bintang-bintang telah pudar tidak ada yang hidup lagi.

Page 26: BAB II KAJIAN REPERTOAR A. Periode Barok 1. …repository.uksw.edu/bitstream/123456789/10066/2/T1...Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo Largo dan tanda sukat

31