bab ii kajian repertoar a. periode barok 1....
TRANSCRIPT
6
BAB II
KAJIAN REPERTOAR
A. Periode Barok
1. Domine Deus – Antonio Vivaldi
a. Latar belakang lagu
Domine Deus merupakan salah satu kantata dari karya Antonio
Vivaldi yang terkenalyaitu Gloria in D mayor. Karya ini ditulis di Venice
tahun 1713-1717 untuk paduan suara dari Ospedela della Pieta. Teks
dalam karya ini diambil dari misa. Gloria disusun untuk tiga solis yang
terdiri dari dua sopran dan satu alto serta paduan suara SATB dan orkes
yang terdiri daridua trompet, dua obo, fagot, orkes alat musik gesek dan
basso kontinuo. Teksnya diambil dari ordinarium misa. Karya ini terdiri
dari 12 bagian, lagu Domine Deus merupakan bagian keenam.
b. Analisis stuktural
Repertoar ini menggunakan tonalitas C mayor dengan tanda tempo
Largo dan tanda sukat 12/8. Dibuka dengan introduksi pada birama 1-8
yang terdiri dari 2 frase. Frase pertama ada di birama 1-4, dimana frase
pada birama 1 mengambil motif melodi Domine Deus pada birama 9-10,
dan direpetisi pada birama 2 dengan pengembangan motif yang ada di
birama 1. Kemudian dilanjutkan pada birama 3-4 yang merupakan
pengembangan dari motif pada birama 1-2 dengan sedikit pengembangan
motif ritme dan diakhiri dengan kadens otentik (A-Dm). Frase kedua
terdapat di birama 5-9.Birama 5-6 adalah variasi motif dari motif tema
Domine Deus, yang pada birama 6 menggunakan sekuen turun. Kemudian
pada birama 7 memakai melodi yang mengalir pada akor G dan C yang
direpetisi pada birama 8 untuk menandakan bahwa introduksi akan
berakhir.
7
Repertoar ini adalah 3 bagian sesuai dengan lirik yang dinyanyikan
pada repertoar ini. Bagian pertama ada pada birama 9-15. Lirik yang ada
bagian pertama ini : “Domine Deus, Rex caelestis, Deus Pater, Deus Pater
omnipotens.” Diawali dengan akor C dan dilanjutkan dengan akor G dan
akor-akor lain yang ada dalam tangga nada C mayor.Pada birama 13 lirik
“Pater” dinyanyikan secara melismatis, khususnya untuk suku kata “Pa”.
Pada birama 14 terjadi modulasi sesaat (akor D/F#) untuk menutup bagian
ini dengan menggunakan kadens otentik (D-G). Pada birama 15-16
terdapat jeda sebelum masuk ke bagian 2 repertoar ini.Jeda ini mengambil
motif tema pada birama 9-10.
Bagian kedua ada pada birama 16/4-22. Lirik yang ada pada bagian
ini : ”Domine Deus, Rex caelestis, Deus Pater, Deus Pater omnipotens”.
Diawali dengan akor E7/G# dengan nuansa harmoni tonalitas minor dan
dilanjutkan dengan akor-akor dengan tonalitas A minor pada birama 17-
18. Pada birama 19-22 terdapat lirik “Pater” yang dinyanyikan secara
melismatis kembali disertai dengan banyak modulasi hingga akhirnya
ditutup dengan kadens otentik (A-Dm) pada birama 22 untuk menutup
bagian kedua ini. Pada birama 23 terdapat jeda sebelum masuk ke bagian
3.
Bagian ketiga dimulai pada birama 24-36. Lirik yang ada pada
bagian ini: ”Domine Deus, Domine Deus, Rex caelestis, Deus Pater, Deus
Pater, Pater omnipotens, Pater omnipotens.” Diawali dengan
menggunakan akor D7/F#, pada birama 24-26 ini masih membawa nuansa
harmoni minor pada bagian kedua sebelumnya. Pada birama 27 nuansa
yang ditimbulkan mulai kembali ceria dengan menggunakan tonalitas C
mayor dengan akor G. Pada birama 28-29 terdapat lirik “Pater” yang
dinyanyikan secara melismatis kembali yang kemudian melodi tersebut
disekuen naik pada birama 29-30 kemudian diakhiri kadens otentik (G-C)
pada birama 31. Pada birama 32 – 35 lirik “Pater” kembali dinyanyikan
secara melismatis dan ditutup dengan lirik “Pater omnipotens” pada
birama 36 dengan kadens otentik (G-C). birama 37-43 merupakan penutup
8
dari repertoar ini. Pada birama 37-38 mengambil motif yang sama pada
birama 1-2, kemudian dilanjutkan pada birama 39 yang mengambil motif
dari birama 6-8 yang divariasi.
Liriklagu :
Domine Deus Rexcealestis,Dues Patter omnipotens
Lirik terjemahan :
Tuhan Allah raja semesta, Allah Bapa Maha kuasa
2. Et exultavit- Johann Sebastian Bach (1685-1750)
a. Latar belakang lagu
Et Eexultavit adalah bagian dari magnificat karya Bach. Magnificat
adalah nyanyian Maria yang terdapat dalam injil Lukas 1:46-55.
Dinyanyikan oleh Maria pada saat ia mengunjungi Elizabeth saudaranya
yang pada waktu itu sedang mengandung Yohanes Pembaptis (1:39-45)
nama Magnificat diambil dari bahasa Latin yang berarti “memuliakan”.
Dalam Magnificat maria menaikan nyanyian pujian atas kebaikan dan
kesetiaan Allah dalam rencana keselamatanNya bagi umat manusia,
khususnya bangsa Israel.
Bach menulis karya ini dalam bahasa latin. Karya ini terdiri dari 12
bagian. Ditampilkan pertama kali tahun 1723 dalam kebaktian Natal
digereja St. Nicholas Leipzig. Karya yang dibawakan dalam recital berjudul
“EtExultavit” bagian kedua dari karya ini, teksnya diambil dari Alkitab
Injil Lukas 1:47.
b. Analisis struktural
Repertoar ini adalah movement kedua dari Magnificat BWV 243
karya J. S. Bach. Repertoar ini menggunakan tanda tempo Adante con moto
dengan tanda sukat 3/8 dan memakai tonalitas D Mayor. Lirik dalam
repertoar mengambil dari ayat kitab Lukas 1:47. Lirik yang dipakai pada
repertoar ini adalah : “Et Exultavit spiritus meus in Deo salutary meo”.
Berdasarkan kalimat musiknya, lirik ini dibagi menjadi 2 bagian lagi yaitu
9
“Et Exultavit spiritus meus” dan “in Deo salutary meo”. Repertoar ini
dibuka dengan introduksi dari birama 1-20. Pada birama 13 vokal mulai
menyanyikan frase “Et Exultavit spiritus meus”, yang juga merupakan
introduksi melodi tema dari repertoar. Repertoar ini dibagi menjadi 2
bagian yaitu bagian A dan B. Pada bagian A lirik yang lebih ditegaskan
adalah “Et Exultavit spiritus meus”, sedangkan pada bagian B adalah “in
Deo salutary meo”. Bagian A dimulai dari birama 21-51.Pada birama 21-
24 frase tema dari lirik “et exultavit spiritus meus” mulai dimunculkan.
Kemudian pada birama 25-28 frase tema dan lirik tersebut dimunculkan
kembali dengan sedikit variasi nada dan ritme. Pada birama 29-36 lirik
tersebut dinyanyikan dengan variasi dan augmentasi, khususnya pada suku
kata “ta” yang dinyanyikan secara melismatis dari birama 30-33. Pada
birama 36-47 lirik “in Deo salutary meo” mulai dinyanyikan dan suku kata
“ta” kembali dinyanyikan secara melismatis pada birama 41-46 yang frase
melodinya adalah motif yang di sekuen turun dan divariasi pada akhir frase.
Pada birama 47-51 frase “in Deo salutary meo” muncul kembali dengan
versi suku kata “ta” yang dimelismatis lebih pendek dari pada frase
sebelumnya. Pada birama 51-58 terdapat jeda sebelum masuk ke bagian B.
Bagian B dimulai dari birama 59-81. Pada birama 59-62 frase “Et
exultavit spiritus meus” muncul, kemudian langsung disambung frase “in
Deo salutary meo” pada birama 62-70 dengan suku kata “ta” yang
dimelismatis di birama 67-69. Di birama 71-72 lirik “in Deo” muncul
dengan melodi variasi dari birama 13-14, dilanjutkan pada birama 73-74
lirik “salutary” dengan melodi sekuen naik dari motif 2 birama
sebelumnya. Pada birama 75-78 lirik “in Deo salutary meo” muncul
dengan melodi variasi yang berbedadan pada birama 78-81 lirik tersebut
muncul lagi dengan tanda dinamika tempo “poco rit…” yang menandakan
bahwa repertoar itu akan berakhir. Birama 81-92 merupakan penutup dari
repertoar ini.
10
Lirik lagu :
Et exultavit spiritus meus, In Deo salutari meo
Lirik terjemahan :
Dan jiwaku bersukaria, didalam Tuhan penyelamatku
B. PeriodeKlasik
1. LaudateDominum– Wolfgang Amadeus Mozart(1756-1751)
a. Latar belakang lagu
Laudate Dominum merupakan salah satu bagian yang paling
terkenal dari karya Mozart yang berjudul “Vesperae Solennes de
Confessore” karya ini dibuat pada tahun 1780 di Salzburg, atas permintaan
Uskup Agung Salzburg Hieronymus von colloredo yang pada saat itu
menjadi pelindung dan majikan Mozart. Vesperae Solennes de Confessore
digunakan dalam liturgy Katolik yang dikenal sebagai Vesper. Kata Vesper
dalam bahasa Latin berarti “malam”. Vesper merupakan doa matahari
terbenam. Istilah ini juga digunakan dibeberapa denominasi gereja
protestan (seperti gereja Presbiterian atau hari ketujuh Advent) untuk
mengabarkan kebaktian malam. Teks dari karya ini diambil dari Alkitab
yaitu kitab Mazmur, Laudate Dominum merupakan bagian kelima dari
keseluruhan karya yang terdiri dari enam bagian. Teksnya diambil dari
kitab Mazmur pasal 117 yang dinyanyikanoleh solo soprano dan koor,
bagian pertama lagu ini diyanyikan oleh solo soprano yang berupa ajakan
dan dibagian kedua direspon oleh koor.
b. Analisis struktural
Karya ini terdiri dari enam bagian. Repertoar ini adalah movement
kelima dari Vesperae solemnes de confessore KV 339 karya W. A.
Mozart. Repertoar ini menggunakan tanda tempo Andante ma un poco
sustenuto dengan tanda sukat 6/8 dengan tonalitas F mayor. Repertoar ini
dibuat dengan melodi utama yang dinyanyikan oleh sopran dan paduan
11
suara (sopran, alto, tenor, bass). Lirik yang dipakai dalam repertoar ini
mengambil dari kitab Mazmur 117.
Repertoar ini dibuka dengan introduksi dari birama 1-10.
Introduksi ini mengambil frase melodi pada birama 42-49 dan ditambah 2
birama dengan progresi akor F – Bb – F/C – C7 sebagai jembatan masuk
melodi utama (Sopran). Repertoar ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu A dan
B. Bagian A dimulai dari birama 11-42 dengan melodi utama dinyanyikan
oleh sopran. Bagian A ini dibagi menjadi 3 bagian. Lirik yang ada di ketiga
bagian tersebut adalah :
Laudate Dominum omnes gentes; Laudate eum, omnes populi.
Quoniam confirmata est Super nos misericordia ejus,
Et veritas Domini manet in aeternum.
Bagian pertama dimulai pada birama 11-24. Pada bagian ini lirik
“Laudate” dan “Omnes” dinyanyikan secara melismatis, khususnya pada
suku kata lau-, -da-, dan o-. Bagian pertama ini diakhiri dengan kadens
otentik (G7 -C) di birama 23-24. Bagian kedua A dimulai pada birama 25-
32. Pada birama 24 terdapat transisi pada iringan sehingga terjadi modulasi
sesaat menjadi C mayor pada birama 25. Bagian kedua ini ditutup dengan
kadens tidak sempurna (F-C). Bagian ketiga dari A ini dimulai dari birama
33-42. Pada birama 39 suku kata ma- dari lirik “manet” dinyanyikan secara
melismatis. Bagian ketiga ini ditutup dengan menggunakan kadens
otentik(C-F).
Bagian B dimulai pada birama 42-63 dengan melodi utama
dinyanyikan oleh paduan suara. Bagian B ini dibagi menjadi 2 bagian. Lirik
yang ada di kedua bagian tersebut adalah :
Gloria Patri et Filio et Spiritui Sancto.
Sicut erat in principio, et nunc, et semper.
Bagian pertama dari B ini dimulai dari birama 42-53. Frase musik
yang ada di bagian pertama ini hampir sama dengan frase musik dari bagian
pertama dari A, hanya berbeda di akhir frasenya, terlihat di birama 49-53.
Pada birama 52 terjadi modulasi sesaat dengan pemakaian akor Fm yang
12
kemudian ditutup dengan akor C pada birama 53 (kadens tidak sempurna).
Bagian kedua dari B ini dimulai pada birama 54-63. Bagian kedua B ini
mengambil frase musik yang hampir sama dengan bagian ketiga A, terlihat
pada birama 61-63. Bagian ini ditutup dengan menggunakan kadens
deseptif (C-Dm).
Bagian penutup dari repertoar ini dimulai dari birama 63-72
dengan lirik “Amen” yang dinyanyikan oleh sopran dan paduan suara. Pada
birama 63-65 dan birama 66-68 sopran menyanyikan “Amen” secara
melismatis. Repertoar ini ditutup dengan menggunakan kadens otentik (C7-
F) di birama 70-71.
Lirik lagu :
Solo soprano
Laudate dominum omnes gentes laudate eum omnes populi
Quoniam confirmata est supernos miseri cordia ejus Et veritas, veritas
Domini manet in Aeternum.
Koor
Gloria patri et filio et siritui sancto,
Sicut erat in principio
Et nunc et semper et in saecula saeculorum
Amin.
Lirikterjemahan :
Solo Soprano
Pujilah Tuhan segala bangsa, pujilah Dia semua orang
Untuk Dia telah dianugerahkan rahmatNya atas kita
dan kebenaran Tuhan untuk selama-lamanya
Koor
Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus
Seperti pada permulaan, sekarang, dan selama-lamanya
dan untuk generasi-generasi. Amin
13
C. Periode Romantik
1. Ave Maria – Giuseppe Verdi (1813 - 1901)
a. Latar belakang lagu
Giuseppe Verdi adalah salah satu komponis Italia. Selama tahun
1842-1893, ia mendominasi opera Italia. Salah karya operanya yang
terkenal berjudul “Otello” yang diadaptasi dari karya penulis terkenal
William Shakespeare yang berjudul “The Tragoedy of Othello”.Karya ini
ditulis sekitar tahun 1603.Tokoh-tokoh dalam opera ini adalah Othello
seorang pangeran Afrika yang menjadi jendral di Venesia Italia,
Desmonda istri Othello, Cassio letnen konstan (jabatan kedua), Iago letnan
muda Othello(jabatan ketiga), Barbarito senator Venesia, Roderigo pria
terhormat di Venesia, Emilia istriIago.
Bercerita tentang Othello yang curiga istrinya berselingkuh dengan
Cassio atas hasutan dari Iago yang bekerjasama dengan Roderigo untuk
menjatuhkan Othello.Iago marah terhadap Othello yang mengangkat
Cassio yang masih muda menjadi atasannya dan dia pun menghasut
Roderigo yang diketahuinya juga diam-diam mencintai Desmonda istri
Othello.Mereka pun bekerjasama untuk menjatuhkan Othello dengan
merekayasa perselingkuhan Desmonda dan Cassio sampai akhirnya
Othello pun percaya dan akhirnya membunuh Desmonda istrinya. Diakhir
kisah Othello tahu bahwa semuanya tidak benar, istrinya tidak
berselingkuh dan ini semua hanya rekayasa Iago, Ia pun meyesali
perbuatannya terhadap istrinya dan akhirnya bunuh diri.
Opera Otello diciptakan Giuseppe Verdi selama tahun 1884-1886
dan dipentaskan pertama kali bulan Februari tahun 1887 di Teater La
Scala di Milan. Opera ini terdiri dari empat babak, lagu yang dibawakan
dalam resital ini adalah Ave Maria, dinyanyikan pada babak keempat oleh
tokoh Desmonda istri Otello. Ia berdoa kepada bunda Maria dalam
14
keputusasaannya karena tidak dapat meyakinkan suaminya kalau Ia tidak
berselingkuh.
b. Analisis struktural
Repertoar ini adalah lagu dari opera yang berjudul “Otello” karya
Giuseppe Verdi yang terdapat di babak keempat adegan kedua dari opera
tersebut.Repertoar ini memakai tanda tempo Adagio dan tanda sukat 4/4
dengan tonalitas Ab mayor. Dalam opera “Otello” repertoar ini berperan
sebagai doa dari Desdemona, salah satu peran yang ada di dalam “Otello”.
Sebagai doa repertoar ini dinyanyikan secara resitatif.
Repertoar ini dibuka dengan introduksi pada birama 1-6.
Kemudian pada birama 7-11 melodi utama dimainkan vokal dengan nada
Eb yang ditahan. Pada birama 7-11 ini adalah doa salam maria yang ada di
dalam agama Katolik yang sedikit divariasi kata-katanya namun masih
memiliki makna yang sama. Lirik yang ada pada birama 7-11 :
Ave Maria, piena di grazia, eletta
Fra le spose e le vergini sei tu,
Sia benedetto il frutto, o benedetta,
Di tue materne viscere, Gesù.
Progresi akor pada frase ini adalah : Cm – Cm/Bb – Adim – Abm6
– Ebm/Gb – Eb/Bb – Abm/Cb – Cdim – Eb7/Db. Frase ini ditutup dengan
menggunakan kadens tidak sempurna(Cdim – Eb7/Db).
Frase-frase berikutnya berisi tentang keinginan manusia sehingga
nada-nadanya pun dibuat lebih bergerak dari sebelumnya. Frase-frase
tersebut terbagi menjadi 2 bagian yaitu A dan B.
Pada bagian A dibagi lagi menjadi 3 bagian. Lirik yang ada dalam bagian
A :
Prega per chi adorando a te si prostra,
Prega nel peccator, per l'innocente,
E pel debole oppresso e pel possente,
Misero anch'esso, tua pietà dimostra.
15
Prega per chi sotto l'oltraggio piega
La fronte e sotto la malvagia sorte;
Bagian pertama dimulai pada birama 12-17 dengan akor Ab.
Dalam bagian pertama ini terdapat frase anteseden (tanya) pada birama 12-
14, kemudian dilanjutkan dengan frase konsekuen (jawab) pada birama
15-17, dan ditutup dengan menggunakan kadens tidak sempurna(Bb7 –
Eb).
Bagian kedua dari A dimulai pada birama 18-23. Pada bagian ini
ada modulasi ke tonalitas Gb mayor dan sedikit penekanan pada birama 20
dengan adanya pemakaian dari akor Cb/Eb. Bagian kedua ini ditutup
dengan menggunakan kadens otentik (Db7 – Gb) pada birama 22-23.
Bagian ketiga dari A dimulai pada birama 24-28. Dengan adanya
modulasi ke Gb mayor pada bagian sebelumnya, penggunaan akor Eb
pada birama 24 membuat penekanan lagi, ditambah dengan penggunaan
teknik marcato pada birama tersebut. Bagian ini ditutup dengan
menggunakan kadens otentik (Bb7 – Eb) pada birama 27-28. Bagian B
dimulai pada birama 29-38. Lirik yang ada pada bagian B ini :
Per noi, per noi tu prega, prega
Sempre e nell'ora della morte nostra,
Prega per noi, prega per noi, prega.
Pada bagian B ini terdapat 3 frase.Frase yang pertama ada pada
birama 29-31. Motif musik yang dipakai pada frase ini mengadopsi dari
motif frase yang ada di bagian pertama dari A. Frase kedua dari B terdapat
pada birama 31-32, kemudian direpetisi di birama 32-33 dan birama 33-
35. Frase ketiga dimulai pada birama 35-38. Pada frase ketiga ini terjadi
modulasi sesaat di birama 35 ditandai dengan akor Fb, juga pada birama
36 ditandai dengan akor Gb. Bagian B ini ditutup dengan kadens otentik
(Eb7 – Ab) pada birama 37-38. Pada birama 38-49 terdapat penutup dari
repertoar ini dengan mengadopsi frase dan motif yang terdapat pada
introduksi. Lirik yang ada pada bagian penutup ini :
Ave Maria . . .Nell'oradellamorte.
16
Ave!. . .Amen!
Lirik selain “Ave!” ini dinyanyikan dengan nada yang ditahan,
untuk menunjukkan rasa berserah kepada Tuhan. Lirik “Ave!”
dinyanyikan dengan nada semakin meninggi untuk memberikan salam/doa
kepada Tuhan.Pada birama 50-55 terdapat coda untuk mengakhiri
repertoar ini dengan mengadopsi motif dan frase pada introduksi.
Lirik lagu:
Ave Mariapienadigazia, eletta fra le sposae le vergini sei tu, sia benedeto il
fruto, o benedeta di tie materne viscere Gesu.
Prega per chi adorando a te si prostra, prega pel peccator, per l’innocente,
E pel debole oppreso e pel possente, misero anch’esso, tua pieta dimostra.
Prega per chi sott l’oltraggio piega la fronte, sotto la malva gia sorte.Per
noi, per noi tu prega, prega sempre, e nell’ora, dellamorte nostra.
Pregapernoi, prega per noi, prega.Ave Maria.
Nell’ora della morte. Ave, Amen.
Lirik terjemahan :
Salam Maria penuh rahmat Tuhan sertamu
Terpujilah engkau diantara wanita dan terpujilah buah tubuhmu Yesus.
Doakan dia yang berdoa padamu, doakan para pendosa dan yang tidak
berdosa. Tolonglah mereka yang tertindas dan berkuasa
karena mereka juga membutuhkannya.
Doakan kami yang memohon padamu. Doakan mereka yang berduka,
karena semua harapan awal akan kegembiraan menghianatinya.
Doakan kami, doakan kami. Salam Maria, Amin.
2. Parce Domine – Charles Gounod (1818-1893)
a. Latar belakang lagu
Charles Gounod adalah seorang komponis Perancis yang terkenal
dengan operanya yang berjudul “Faust”. Ibu Gounod adalah seorang
pianis handal yang memberi pendidikan awal tentang musik padanya.
17
Banyak karya-karya opera Gounod yang terkenal, selain itu Gounod juga
menciptakan banyak karya musik sakral untuk vokal.Gounod juga pernah
menanbahkan beberapa melodi indah untuk karya Johann Sebastian Bach
yang sangat terkenal yaitu “Ave Maria”.
Salah satu karya populernya yang akan dibawakan dalam resital ini
adalah “Parce Domine” teks asli dalam bahasa Perancis dan diterjemakan
dalam bahasa Inggris dan Latin, lagu ini merupakan karya terakhir
Gounod yang dibuat bulan April 1883 enam bulan sebelum Ia meninggal.
Beberapa orang menganggap lagu ini sebagai ekspresi iman terakhir.Karya
ini diterbitkan pada 15 Desember 1894 dimajalah sastra Perancis terkenal
“La Revue de Paris”, setelah kematiannya.
b. Analisis Struktural
Repertoarkarya Charles Gounod ini memakai tanda tempo Molto
Moderato dan tanda sukat 4/4 dengan tanda mula Bb minor dan pada
bagian tengah repertoar terjadi modulasi ke Bb mayor.
Repertoar ini dibuka dengan variasi “Neighbouring Tone”
arpeggio dari akor F pada birama 1-4, kemudian dilanjutkan pada birama
5-8 dengan progresi akor Db – F/C – Bbm – Gb/Bb. Berdasarkan tanda
mulanya repertoar ini dibagi menjadi 2 bagian yaitu A (in Bb minor) dan
B (in Bb mayor).
Bagian A dimulai dari dari birama 9-36. Bagian A ini dibagi
menjadi 3 bagian. Bagian pertama A dimulai pada birama 9-20. Pada
bagian pertama ini terdapat 3 frase dimana frase yang kedua adalah frase
sekuen naik dari frase yang pertama. Frase pertama terdapat pada birama
9-12 dengan tonalitas Bb minor, kemudian disekuen naik pada birama 13-
16 dengan tonalitas F minor. Frase yang ketiga adalah frase konsekuen
dari frase pertama dan kedua, terdapat pada birama 16-20. Lirik pada
bagian pertama A ini adalah :
Paerce, parce Domine, Parce populo tu o
Exaudi me, Exaudi vocem meam, Domine!
18
Bagian kedua dari A dimulai pada birama 21-25. Pada bagian ini
juga terdapat 3 frase dimana frase anteseden (tanya) ada di frase pertama
dan disekuen turun di frase kedua, dan frase ketiga adalah frase
konsekuennya (jawab). Lirik yang ada dalam bagian kedua A ini adalah :
Domine Deus meus, Deus fortis et potens,
qui a pecavi, in te speravi, parce peccatis, Deus Meus!
Bagian ketiga dari A dimulai pada birama 25-31. Sama seperti
bagian sebelumnya bagian ketiga ini memiliki 3 frase yang frase pertama
dan kedua adalah frase anteseden(tanya) dan frase ketiga adalah
konsekuen (jawab). Lirik yang ada dalam bagian ketiga A ini adalah :
parce peccatis, Deus Meus,
Ad te clamavi, ad te confugi,
in misericordia tua!
Pada birama 31 – 35 terdapat transisi sebelum masuk ke tonalitas
Bb mayor. Progresi akor dalam transisi ini adalah F – Dm – A – EmM7/G
– F. Lirik yang ada dalam transisi ini adalah :
Domine Deus, Deus meus! in misericordia tua!
Bagian B dimulai pada birama 36-88. Bagian B ini dibagi lagi menjadi a, b,
c, a, dan b’. Bagian a dimulai pada birama 36-43. Kemudian bagian a
direpetisi dengan variasi motif di awal frase, menyesuaikan lirik yang
dipakai pada repertoar. Lirik yang ada di bagian a yaitu :
Anima mea , Anima mea,
Speravit in Domino, speravit anima, anima mea!
Sedangkan variasi motif yang terjadi di awal frase pada birama 44-45
adalah berdasarkan dari lirik :
Speravit, anima mea,
Speravit in Domino, speravit anima, anima mea!
Bagian b dimulai pada birama 53-60. Bagian b ini terdiri dari 2 frase utama
di birama 53-54 dan 57-58 yang kemudian direpetisi motif musiknya di
birama 55-56 dan 59-60. Lirik yang ada pada bagian b ini adalah
19
Amplius lava me; et a peccato meo,
et a peccato meo munda me, Domine,
Bagian c dimulai pada birama 61-68. Bagian c ini mempunyai 1 frase
utama di birama 61-64 yang kemudian di repetisi motif ritmisnya di birama
65 -68. Lirik yang ada pada bagian c ini adalah :
Domine, Deus meus, Deus fortis et potens,
munda me, Domine, a peccato meo
Setelah c, bagian a muncul kembali pada birama 69-77. Setelah itu
dilanjutkan dengan bagian b’ pada birama 78-88. Bagian b’ ini mengambil
motif ritmis dari frase bagian b yang divariasi nadanya dan frase
penutupnya. Lirik yang ada di bagian b’ ini adalah :
In tua justitia, in misericordia tua,
de precationem exaudi! In te speravi!
Repertoar ini ditutup dengan progresi akor Bb – Bb7 – Edim/Bb – Cdim/Bb
– Bb.
Lirik lagu :
Parce Domine, parcepopulotu o,
Parce Domine, parce populo tu o
Exaudi me, exaudi vocem meam Domine
Domine Deus meus, Deus fortis et potens
quia peccavi, in te speravi,
parce peccatis Deus meus
Ad te clamavi, ad te confugi, in miseri cordia tua
Domine Deus, Deus meus, in miseri cordia tua.
Anima mea, Anima mea, speravit in Domino,
speravit anima, anima mea, speravit
Anima mea, speravit in Domino, speravit
anima, anima mea.
Amplius lava me et a peccato meo
et a peccato meo munda me, Domine,
20
Domine Deus meus, Deus fortis et potens,
Munda me, Domine, a peccato meo
Amina mea, anima mea, speravit in Domino,
Speravit anima, anima mea.
In tua justitia, im miseri cordia tua,
de prectionem exaudi, in te speravi.
Lirik terjemahan :
Jangan berpaling dariku, terimalah aku
walaupun aku tak berharga. Dengar tangisanku,
dengarkan Tuhan kesedihanku. Jawablah aku dari tahtaMu
bergegaslah Tuhan berikan pertolongan,
tunjukan belas kasihMu dalam kesedihan mendalam.
Jangan biarkan pedang balas dendam menebasku,
walaupun kemarahanmu adalah benar.
Tuhan lindungi aku dari bahaya, angkatlah aku
Oh Tuhan kepadaMu lah aku memanggil.
O penebus Ilahi, o penebus Ilahi, aku berdoa
kasihanilah dan jangan ingat dosaku, maafkan aku.
O penebus Ilahi, o penebus Ilahi kasihanilah aku
jangan ingat dosaku.
Malam berkerumun disekitarku, aku menangis ketakutan kepadaMu
Datanglah berikan pertolongan, cepat Tuhan datang untuk
menolongku, dengar tangisanku, dengar tangisaku,
selamatkan aku Tuhan dalam belas kasihanMu.
O penebus Ilahi, o penebus Ilahi aku berdoa, aku mohon,
ampuni aku jangan ingat dosaku.
Selamatkan dari hari penghakiman, dari kematian lindungi aku Tuhan
O penebus Ilahi kasihanilah kami, selamatkan aku penolongku.
3. The Lord is My Shepherd– Peter Tchaikovsky (1848-1893)
a. Latar belakang lagu
21
Peter Ilyich Tchaikovsky adalah seorang komposer pada era
romantik yang beasal dari rusia Rusia dengan keluarga yang berlatar
belakang militer. Pertama kali belajar piano pada usia 5 tahun, kedua
orang tuanya sangat mendukung bakat musiknya. Ia banyak menulis musik
Balet, musiknya dikenal dengan ciri-ciri Rusianya. Karya-karyanya sedikit
berbeda dengan komposer-komposer Rusia pada jamannya karna dalam
karyanya Ia memadukan unsur-unsur luar negri dengan melodi rakyat
yang nasionalistik.
Karya yang dibawakan dalam resital berjudul “The Lord is my
Shepherd” yang isi teksnya diambil dari kitab Mazmur pasal 23.
b. Analisis struktural
Repertoar sembilan karya Peter Tchaikovsky ini mengambil
kalimat-kalimat yang ada di Mazmur 23:1-6 sebagai lirik repertoar.
Repertoar ini menggunakan tanda tempo Andante con licenza dan tanda
sukat 12/8. Repertoar ini dibuka dengan 8 birama introduksi yang terdiri
dari 2 bagian, masing-masing bagian terdiri dari 4 birama. Bagian yang
pertama memberikan nuansa yang suram dengan pemakaian akor-akor
minor dan half-diminished disertai dengan pemakaian bentuk akor balikan
dari beberapa akor tersebut. Bagian kedua dari introduksi memberikan
nuansa yang lebih cerah dari sebelumnya dengan penggunaan akor- akor
mayor yang disertai dengan sedikit penggunaan dari bentuk akor balikan.
Berikut adalah progresi akor dari bagian introduksi :
I II
F#m - Bm/D - F#m/A -
G#Ø - F#m/A - Bm - F#m
- Bm
F#m - D - A - D6 - E7 -
F#m - E/G# - A
Setelah introduksi repertoar ini dibagi lagi menjadi 2 bagian, yaitu
A dan B. Bagian A dimulai pada birama 8-21. Bagian A dibagi menjadi 2
bagian. Bagian pertama dimulai pada birama 8-16. Bagian pertama dari
bagian A ini memiliki frase utama pada birama 8-12, yang kemudian
direpetisi pada birama 12-16 dengan sedikit variasi pada akhir frase.
22
Bagian kedua dimulai pada birama 16-21. Bagian kedua ini mempunyai
frase anteseden (tanya) pada birama 16-18 dengan menggunakan sekuen
turun dari motif yang ada di birama 16-17. Kemudian dilanjutkan dengan
frase konsekuen (jawab) pada birama 18-21.
Bagian B dimulai pada birama 21-40. Bagian B ini juga dibagi
menjadi 2 bagian.Bagian pertama dimulai pada birama 21-31. Frase utama
pada bagian pertama ini sama dengan bagian pertama dari bagian A
repertoar ini, hanya pada frase lanjutan yang ada di birama 28 ditegaskan
lagi pada birama 29-31 dengan menggunakan akor diminished yang
sekaligus menutup bagian pertama dari bagian B ini. Pada birama 32
terdapat transisi sebelum masuk ke bagian kedua dari B. Transisi ini
bertujuan untuk mengembalikan nuansa akor diminished pada birama
sebelumnya menjadi mayor kembali. Bagian kedua dari B dimulai pada
birama 33-40. Bagian kedua ini memiliki frase anteseden pada birama 33-
35, terdiri dari motif utama pada birama 33-34 yang kemudian di sekuen
turun pada birama 34-35. Dilanjutkan dengan frase konsekuen pada
birama 35-40, terdiri dari motif utama pada birama 35 yang kemudian
direpetisi di birama 36-38 dengan variasi di akhir motif. Sebagai penutup
repertoar pada birama 40 merupakan repetisi motif dari birama 38.
Lirik lagu :
The Lord is my shepherd, I shall not want.
He maketh me to lie down in green pastures,
beside the still waters. He restoreth my soul,
he leadeth in paths of righteuosness for his name’s sake.
Tho’ I walk through the valley of the shadow of death
I will fear no evil for thou art with me
thy rod and thy staff they comfort me
be for me in the presenc, the presenc of mine enemies
my cup runeth over.
Surely goodness and mercy shall follow me all the days
23
of my life and I will dwell in the house of the Lord
for ever.
Lirik terjemahan :
Tuhan adalah gembalaku takkan kekurangan aku.
Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau,
Ia membaringkan aku ke air yang tenang
Ia menyegarkan jiwaku. Ia menuntun aku di jalan yang benar
oleh karena namaNya.
Sekalipu aku berjalan dalam lembah kekelaman,
aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku
gada dan tongkatMu itulah yang menghibur aku.
Engkau menyediakan hidangan bagiku didepan lawanku,
Engkau mengurapi kepalaku dengan minyak, pialaku penuh berlimpah.
Kebajikan dan kemurahan belaka akan mengikuti aku,
seumur hidupku, dan aku akan dian dalam rumah Tuhan
sepanjangmasa.
D. Periode Moderen
1. The Lord’s Prayer– Albert Hay Malotte (1859-1964)
a. Latar belakang lagu
Albert Hay Malotte adalah Seorang komposer asal Pennsylvania,
memulai karir musiknya sebagai organis. Pada tahun 1930-1940 Ia sangat
produktif menjadi komposer musik film, Ia sudah menulis sekitar 40 skor
untuk film. The Lord’s Prayer adalah karyanya yang paling populer yang
isi teksnya adalah Doa Bapa Kami. Karya ini ditulis pada tahun 1935 dan
dinyanyikan oleh banyak penyanyi terkenal yang akhirnya membuat karya
ini sangat terkenal di Amerika Serikat.
b. Analisis srtuktural
Repertoar ini menggunakan tanda tempo 60 bpm dengan tanda
sukat 12/8 dan tanda mula Eb mayor. Repertoar ini musikalisasi dari doa
bapa kami yang dikomposisi musiknya oleh Albert Hay Malotte.
24
Repertoar ini dibagi menjadi 3 bagian utama, yaitu A, B, dan C.
Repertoar ini dibuka dengan arpeggio akor Eb pada iringan. Bagian A
repertoar ini berisi lirik yang menceritakan tentang kebaikan Tuhan. Lirik
dalam bagian A ini adalah :
OurFather, which art in heaven,
hallowed be thy name;
thy kingdom come;
thy will bedone,
on earth as it is in heaven.
Bagian B repertoarini berisi lirik yang menceritakan tentang
keinginan-keinginan manusia yang manusia butuhkan di dunia ini. Lirik
dalam bagian B ini adalah :
Give us this day our daily bread.
And forgive us our debts,
as we forgive our debtors.
And lead us not into temptation;
but deliver us from evil.
Bagian C pada repertoar ini berisi lirik yang menceritakan
pengagungan Tuhan yang Maha Kuasa dan Maha Mulia. Lirik yang ada
dalam bagian ini adalah :
For thine is the kingdom,
the power, and the glory,
for ever and ever.
Amen.
Lirik lagu :
Our Father which art in heaven
hallowed be thy name
Thy kingdom come, Thy will be done
On earth, as it is in heaven
Give us this day our daily bread.
25
And forgive us our trespasses
as we forgive those who trespass against us.
And lead us not into temptation
but deliver us from evil, for thine is the kingdom,
and the power, and the glory, forever. Amin.
Lirik terjemahan :
Bapa kami didalam surga
Dimuliakanlah namaMu, datanglah kerajaanMu,
Jadilah kehendakMu diatas bumi seperti didalam surga.
Berikanlah kami rejeki pada hari ini
Dan ampunilah kesalahan kami seperti kamipun
mengampuni yang bersalah kepada kami.
Dan janganlah masukan kami kedalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat
sebab Engkaulah yang empunya kerajaan, kekuasaan, kemuliaan,
selamanya. Amin.
2. Segala Puji – Mochtar Embut (1943-1973)
a. Latar belakang lagu
Mochtar Embut adalah salah satu dari musisi Indonesia terkenal
lahir di Makasar tahun 1943 dan meninggal diusia 39 tahun di bandung
tahun 1973. Menciptakan lebih dari 100 lagu pada masa hidupnya baik
lagu seriosa, pop, maupun keroncong. Prestasinya juga sampai ke kancah
internasional, karyanya mendapat penghargaan dalam festival lagu Pop
internasional di Jepang tahun (1971).
Mochtar Embut banyak memberi kontribusi pada negara lewat
karya-karyanya yang kini menjadi bagian abadi dalam sejarah musik
Indonesia, tidak hanya lagu-lagu bersifat puitis, kontribusinya juga sampai
ke ranah politik.
Karakte rlagu-lagu Mochtar Embut mencerminkan hidupnya yang
sepi dan jauh dari publisitas. Karya yang dibawakan dalam resital berjudul
26
“Segala Puji” merupakan sebuah doa dengan lirik yang puitis dan
sederhana namun sangat menyentuh.
b. Analisis Struktural
Repertoar karya Mochtar Embut ini dibawakan dengan tanda tempo
Andante Sostenuto, tanda sukat 4/4, dan dengan tonalitas D minor.
Repertoar ini dibagi menjadi Introduksi, bagian A, bagian B, dan Penutup.
Introduksi terdapat pada birama 1-4 dengan vokal mulai menyanyi pada
birama 2-3 dengan nada yang ditahan (nada A) dan dengan iringan akor
Dm – Am/C – Bb – A.
Bagian A terdapat pada birama 5-12. Lirik yang ada pada bagian
ini : ”Segala puji bagi Tuhan, Oh pencipta alam semesta. Yang Maha Esa,
Maha Kuasa, Maha Sempurna, Suci abadi”. Pada bagian A ini dibagi lagi
menjadi 2 bagian. Bagian pertama ada di birama 5-8, dimana pada birama
7-8 adalah repetisi dari birama 5-6. Bagian kedua ada di birama 9-12. Pada
bagian kedua ini motif birama 9 direpetisi motif ritmisnya birama 10-12
dan dimodulasi sampai akhirnya ditutup dengan kadens otentik (A – D)
pada birama 12. Birama 13-14 merupakan transisi menuju ke bagian B
dengan progresi akor A – Dm – A – Dm.
Bagian B dimulai pada birama 15-25. Lirik yang ada pada bagian
ini : “Kepada-Mu kami mengeluh, Kepada-Mu kami memohon. Segala
daya, jiwa dan raga, karena kasih karunia-Mu. Bagi-Mu hanya puji dan
syukur”. Bagian B ini juga dibagi lagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama
ada di birama 15-18, dimana bagian ini merupakan repetisi motif ritme
pada birama 5-8 dengan sedikit variasi nada di awal frase. Bagian kedua
dimulai pada birama 19-25 dimana birama 20 adalah repetisi motif ritme
dari birama 19. Di birama 20 ini juga terjadi modulasi ke tonalitas Eb
mayor, ditandai dengan penggunaan akor Ab. Pada birama 21-22 motif
melodi vokal juga memakai ritme triol, yang tidak ada dalam motif-motif
ritme sebelumnya. Hal ini menekankan lirik : “karena kasih dan karunia-
Mu” yang mempunyai arti penting dalam segala puji syukur. Kemudian
pada birama 23 motif ritmis pada birama 19-20 dipakai kembali dengan
27
sedikit variasi triol di ketukan kedua, dilanjutkan birama 24 dengan
memakai ritmis yang sama pada birama 19-20. Repertoar ini ditutup
dengan lirik “Amin” dengan melodi vokal yang ditahan di nada C dengan
diiringi akor F.
Lirik lagu :
Dengan nama Tuhan yang pengasih dan penyanyang
Segala puji bagi Tuhan oh pecipta alam semesta
Yang Maha Esa, Maha Kuasa, Maha sempurna, suci abadi
kepadaMu kami mengabdi, kepadaMu kami memohon,
segala daya jiwa dan raga, karena kasih dan kurniMu
bagiMu hanya sgala puji dan syukur. Amin.
3. A Dream of Paradise– Hamilton Gray
Repertoar ini menggunakan tanda tempo Andante maestoso dengan
tanda sukat 4/4 dan 12/8 dan tanda mula di Ab mayor. Repertoar ini
musiknya dikomposisi oleh Hamilton Gray dan liriknya ditulis oleh
Claude Lyttleton. Repertoar ini dibagi menjadi 3 bagian, yaitu bait,
refreain, dan coda. Repertoar ini dibuka dengan introduksi pada birama 1-
2. Kemudian dilanjutkan bait 1 dimulai dari birama 3-18. Bait 1 ini dibagi
menjadi 2 frase. Frase pertama pada birama 3-10 dan frase kedua pada
birama 10-18. Lirik pada bait 1 ini adalah :
Once in the evening twilight,
I dreamt a happy dream,
Me thought I was in heav’n above,
And saw its crystal gleam;
And calm amid the glory,
There stood a singer fair,
Who through the stillness of the night,
Sent forth this song of pray’r.
28
Kemudian masuk ke refrain pada birama 19, terjadi perubahan tanda
sukat dari 4/4 menjadi 12/8. Refrain ini dimulai pada birama 19 – 26. Lirik
yang ada pada refrain :
Father in heaven above,
Glorious and mighty;
Send forth Thy Light of Love,
O King most mighty!
Father, Glorious and mighty;
Send forth Thy Light of Love,
Thy Light of Love.
Kemudian pada birama 27-28 terdapat introduksi lagi sebelum masuk
ke bait 2 dengan perubahan tanda sukat dari 12/8 menjadi 4/4. Bait 2
dimulai pada birama 29-44. Sama halnya dengan bait 1, bait 2 ini memiliki
2 frase, yaitu frase di birama 29-36 dan di birama 36-44. Lirik pada bait 2
adalah :
Then in my dream celestial,
I heard the din of strife,
With all earth’s cares and sorrows,
And bitterness of life;
The cry of little children,
The moan of poor and sad,
This song from God’s bright angels
Was sent to make them glad.
Kemudianmasukke refrain lagi pada birama 45-52. Pada birama
53-54 terdapat jeda sebelum masuk ke coda dengan mengadopsi frase dari
introduksi yang di variasi nadanya di motif belakangnya. Coda dimulai
pada birama 54-70. Coda ini memiliki 2 frase utama.Frase pertama
terdapat di birama 54-62 dan frase kedua terdapat di birama 62-70. Lirik
yang ada dalam coda adalah :
And far in that world of glory,
With God’s eternal throng,
29
Beyond the gates of Paradise
Where all is one dream of song
The voice of Heav’nly singer,
Shall send forth the old refrain,
When sun and stars have faded,
No more to rise again.
Setelah itu pada birama 71 masuk kembali ke refrain sampai
birama 79. Pada birama 79-80 terdapat outro yang mengambil motif frase
dari introdukse yang divariasi motif terakhirnya.
Lirik lagu :
Once in the evening twilight,
I dreamt a happy dream,
Me thought I was in heav’n above,
And saw its crystal gleam;
And calm amid the glory,
There stood a singer fair,
Who through the stillness of the night,
Sent forth this song of pray’r.
Father in heaven above,
Glorious and mighty;
Send forth Thy Light of Love,
O King most mighty!
Father, Glorious and mighty;
Send forth Thy Light of Love,
Thy Light of Love.
Then in my dream celestial,
I heard the din of strife,
With all earth’s cares and sorrows,
And bitterness of life;
The cry of little children,
30
The moan of poor and sad,
This song from God’s bright angels
Was sent to make them glad.
And far in that world of glory,
With God’s eternal throng,
Beyond the gates of Paradise
Where all is one dream of song
The voice of Heav’nly singer,
Shall send forth the old refrain,
When sun and stars have faded,
No more to rise again.
Lirik terjemahan :
Pada suatu malam aku bermimpi, sebuah mimpi yang indah, aku mengira
berada di surga dan melihat pancaran cahayanya yang jernih. Dengan
tenang dan setengah gembira, berdiri disana seorang penyanyi dalam
keheningan malam, menyanyikan lagu doa ini.
Bapa yang berada di surga, yang kuat dan agung mengirimkan terang
cintanya, o Raja yang perkasa, Bapa yang kuat dan dahsyat, kirimkanlah
cahaya kasihMu, cahaya kasihMu
Kemudian dalam angan mimpiku disurga, aku mendengar suara hiruk-
pikuk, perselisihan diseluruh bumi, kesedihan dunia dan kegetiran hidup,
tangisan anak-anak kecil , rintihan orang miskin dan papa. Lagu ini dari
malaikat Tuhan dinyanyikan untuk membuat mereka gembira.
Jauh dari keagungan dunia, dengan kepenuhan abadi Tuhan, diantara
gerbang surgawi yang merupakan impian sebuah lagu, suara seorang
penyanyi surga mengirin lagu yang lama. Ketika sinar matahari dan
bintang-bintang telah pudar tidak ada yang hidup lagi.
31