bab ii kajian pustaka, kerangka pemikiran, dan...

24
23 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Lips Make Up Wanita dan make up merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Penampilan dapat menjadi suatu pembeda antara satu orang dengan orang lain. Perbedaan dalam penampilan dapat didukung dengan menggunakan pakaian, sepatu, perhiasan, dan kosmetik, namun lipstik menjadi hal yang paling penting karena akan sangat terlihat saat merubah penampilan (Lipstick History, 2017). Pada jaman dahulu lipstik masih dibuat dengan menggunakan bahan-bahan alami seperti buah berry dan tanaman untuk menambahkan pigmen warna pada lipstik (Sherrow, 2001). Hingga saat ini, terdapat beragam jenis lips make up yang memiliki karakteristik dan fungsi tertentu menggunakan bahan bahan yang lebih beraneka ragam. Berikut adalah lips make up yang biasa digunakan dalam aktivitas sehari hari. 1. Lipstick Lips make up ini berbahan dasar lilin (wax), pigmen pewarna, dan minyak, namun ada juga beberapa merek yang memberikan vitamin kedalam lipstik tersebut untuk menjaga kesehatan bibir. Hingga saat ini, lipstick memiliki beragam jenis seperti, Matte Lip Cream/ Liquid Lipstik,

Upload: vonga

Post on 11-Mar-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Lips Make Up

Wanita dan make up merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan.

Penampilan dapat menjadi suatu pembeda antara satu orang dengan orang lain.

Perbedaan dalam penampilan dapat didukung dengan menggunakan pakaian,

sepatu, perhiasan, dan kosmetik, namun lipstik menjadi hal yang paling penting

karena akan sangat terlihat saat merubah penampilan (Lipstick History, 2017).

Pada jaman dahulu lipstik masih dibuat dengan menggunakan bahan-bahan

alami seperti buah berry dan tanaman untuk menambahkan pigmen warna pada

lipstik (Sherrow, 2001).

Hingga saat ini, terdapat beragam jenis lips make up yang memiliki

karakteristik dan fungsi tertentu menggunakan bahan – bahan yang lebih

beraneka ragam. Berikut adalah lips make up yang biasa digunakan dalam

aktivitas sehari – hari.

1. Lipstick

Lips make up ini berbahan dasar lilin (wax), pigmen pewarna, dan

minyak, namun ada juga beberapa merek yang memberikan vitamin

kedalam lipstik tersebut untuk menjaga kesehatan bibir. Hingga saat ini,

lipstick memiliki beragam jenis seperti, Matte Lip Cream/ Liquid Lipstik,

24

Matte Lipstick, Glossy Lipstick, Creamy Lipstick, Satin Lipstick yang

memiliki hasil pemakaian yang berbeda – beda.

2. Lip Gloss

Berfungsi untuk memberikan tampilan yang berkilau pada bibir. Efek

dari lip gloss adalah bibir yang basah dan terlihat lebih bervolume.

Namun jenis ini memiliki warna yang tidak terlalu pigmented (tidak

terlalu tebal/ mencolok).

3. Lip Liner

Berfungsi untuk memperjelas bentuk bibir agar terlihat lebih rapih dan

bervolume. Lip liner dapat ditemukan dalam bentuk pensil atau krayon.

2. Lip Stain & Tint

Perbedaan mendasar pada lip stain/ lip tint dengan jenis lainnya terletak

pada kandungan bahan yang digunakan. Jenis ini tidak mengandung lilin

sama sekali didalamnya. Bahan utama untuk membuat lip stain/ lip tint

adalah air, alkohol, gel, tanpa dicampur lilin atau minyak. Lip tint popular

pada produk kecantikan korea dan menjadi ciri khas bagi wanita Asia

dengan tampilan bibir yang segar, sehat, dan alami.

3. Lip Balm & Treatments

Berfungsi untuk melembabkan bibir dan merawat bibir yang kering/

pecah – pecah akibat penggunaan lipstik yang membuat bibir tersebut

menjadi kering. Lip balm yang ini memiliki dua jenis, yaitu ada yang

berwarna (warnanya samar – samar dan tidak tebal) dan tidak berwarna

sama sekali.

25

4. Lip Palette

Lips make up yang dikemas dalam bentuk palette, sehingga dalam satu

kemasan terdapat warna yang berbeda – beda dan diaplikasikan dengan

menggunakan kuas. Tekstur dari lip palette memiliki kesamaan seperti

lipstick karena memiliki kandungan yang sama. Lip palette ini biasa

digunakan untuk professional make up.

2.1.2 Produk

Produk adalah sekumpulan atribut yang nyata (tangible) dan tidak nyata

(intangible) yang didalamnya sudah tercakup warna, harga, kemasan, prestise

pabrik, prestise pengecer, dan pelayanan dari pabrik serta pengecer yang

mungkin diterima oleh pembeli sebagai sesuatu yang bisa memuaskan

keinginannya (Stanton, 2009:281 – 282). Menurut Kotler dan Keller (2012:325)

produk adalah apa saja yang dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan

kebutuhan ataupun keinginan. Produk yang dipasarkan berupa physical goods,

service, experiences, events, places, properties, organizations, informations

dan ideas. Kehadiran produk merupakan hal yang paling berpengaruh bagi

perusahaan karena memiliki dampak terhadap tingkat kelangsungan hidup,

profitabilitas dan pertumbuhan jangka panjang perusahaan itu sendiri.

Produk merupakan elemen yang paling penting dalam bauran pemasaran

dan harus dipahami dan dikelola dengan benar, karena tujuan yang pertama dari

perusahaan dalam menjalankan kegiatannya adalah untuk menghasilkan

produk, baik berupa barang ataupun jasa yang akan ditawarkan ke pasar untuk

dapat dimiliki, digunakan maupun dikonsumsi oleh konsumen. Selain itu

26

produk merupakan alat yang digunakan oleh perusahaan sebagai media untuk

memenuhi kebutuhan konsumen yang tidak hanya memberikan kepuasan

melainkan manfaat bagi penggunanya.

2.1.2.1 Konsep produk

Menurut Kotler dan Keller (2012:18), konsep produk memiliki tujuan

untuk dapat menyediakan barang yang memiliki kualitas yang baik, kinerja

yang baik dan inovatif sehingga konsumen dapat menyukai dan menikmati

produk tersebut. Produk yang baik mempunyai peluang lebih besar untuk

direspon dengan baik oleh konsumen. Maka dari itu konsep produk

memusatkan perhatian pada usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan

terus menerus menyempurnakannya agar dapat memuaskan keinginan dan

memenuhi kebutuhan konsumen (Suyanto, 2007).

Menurut Mullins, Orville, Larreche, dan Boyd (2005:422) apabila

perusahaan ingin mempertahankan keunggulan kompetitifnya dalam pasar,

maka perusahaan harus mengerti aspek dimensi apa saja yang digunakan oleh

konsumen untuk membedakan produk yang dijual oleh perusahaan tersebut

dengan produk pesaingnya. Maka dari itu perlu bagi perusahaan untuk

menentukan dimensi apa saja yang sesuai untuk merencanakan pembuatan

suatu produk berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen saat ini. Selain

itu perlu juga bagi perusahaan untuk menciptakan suatu produk yang memiliki

ciri khas yang dapat digunakan sebagai identitas produk tersebut agar lebih

mudah diingat oleh konsumen.

27

Suatu produk yang baru muncul dipasaran atau produk lama yang telah

dikembangkan tersebut tentunya tidak akan sukses apabila tidak didukung

dengan aktivitas bauran pemasaran lainnya seperti, penentuan harga, saluran

distribusi dan strategi pemasaran yang tepat. Mehrabi (2014:592) menyatakan

bahwa bauran pemasaran merupakan serangkaian alat pemasaran yang dapat

dikontrol oleh perusahaan guna merespon pasar atau juga dapat diartikan

sebagai hal yang dapat dilakukan perusahaan guna meningkatkan permintaan

akan produk. Maka dari itu perlu adanya rencana bauran pemasaran yang baik

agar konsumen atau target pasar tertarik dengan produk yang ditawarkan oleh

perusahaan.

2.1.3 Atribut Produk

Atribut produk merupakan sesuatu yang melekat pada suatu produk.

Atribut produk memegang peran yang sangat vital, karena atribut produk

merupakan salah satu faktor yang dijadikan bahan pertimbangan oleh konsumen

ketika akan membeli produk tersebut. Faktor – faktor yang dipertimbangkan

tersebut adalah harga, kualitas, kelengkapan fitur, desain layanan purna jual dan

hal – hal lain yang terkandung dalam produk tersebut (Simamora, 2005:147).

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:283) dalam mengembangkan

produk atau jasa membutuhkan penyampaian manfaat yang akan ditawarkan

oleh suatu produk atau jasa kepada konsumen. Produk yang dihasilkan oleh

perusahaan harus memiliki ciri tertentu yang membedakannya dari perusahaan

lain, ciri atau unsur yang terdapat dalam produk tersebut merupakan atribut

28

produk. Konsumen akan melihat suatu produk berdasarkan kepada karakteristik

atau atribut dari produk tersebut.

Menurut Tjiptono (2008:103), atribut produk merupakan unsur – unsur

produk yang dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar

pengambilan keputusan pembelian. Menurut Shamser (2012:234) atribut

produk merupakan karakteristik dari suatu produk yang berfungsi sebagai

atribut evaluatif selama pengambilan keputusan. Atribut produk merupakan

komponen dalam strategi pemasaran. Penilaian terhadap atribut produk dapat

menggambarkan sikap konsumen terhadap suatu produk sekaligus

mencerminkan perilaku konsumen dalam mengkonsumsi produk atau jasa.

Menurut Akpoyomare, Adeosun, dan Ganiyu (2012:200) menyatakan

“Attributes play a vital role in the consumer decision-making process since

consumers evaluate and compare competitive products based on attributes. The

marketer uses product attributes to differentiate between his product and that

of the competitors and also develop a positioning strategy based on unique and

relevant attributes.” Pernyataan dari Akpoyomare, Adeosun, dan Ganiyu

(2012:200) diatas menjelaskan bahwa atribut produk memainkan peranan

penting dalam dasar proses keputusan pembelian konsumen, karena atribut

produk dinilai dan dievaluasi oleh konsumen. Pemasar menggunakan atribut

produk untuk membedakan produknya dengan produk pesaingnya. Atribut

produk pun dapat mengembangkan strategi positioning berdasarkan atribut

yang unik dan relevan.

29

Berdasarkan definisi dan pernyataan dari para ahli, maka pengertian dari

atribut produk adalah unsur-unsur dari sebuah produk yang dipandang penting

oleh konsumen dan mencerminkan pengembangan suatu produk untuk dapat

dijadikan dasar dalam pengambilan keputusan pembelian.

2.1.3.1 Unsur – Unsur Atribut Produk

Atribut produk antara satu jenis produk dengan jenis produk lainnya

mungkin akan berbeda, karena atribut produk juga dapat memberikan suatu ciri

tertentu dari suatu produk. Atribut merupakan ciri atau karakteristik yang

terdapat dan melekat pada suatu produk. Menurut Kotler dan Armstrong

(2008:347) unsur – unsur atribut produk dikelompokkan menjadi tiga bagian,

yaitu :

1. Kualitas Produk (Product Quality)

Kualitas produk adalah kemampuan suatu produk untuk melakukan

fungsi – fungsinya. Kemampuan itu meliputi daya tahan, kehandalan,

ketelitian yang dihasilkan, kemudahan dioperasikan dan diperbaiki, dan

atribut lain yang berharga pada produk secara keseluruhan. Adapun

kualitas produk dianggap sebagai prioritas utama yang ditekankan oleh

organisasi maupun perusahaan, ini dikuatkan oleh Flynn (1994:26) yang

telah mengemukakan bahwa kualitas produk merupakan komponen

penting yang harus dipertimbangkan baik dalam proses produksi maupun

desain sebuah produk yang dapat menjadi nilai unggul dibandingkan

dengan pesaing. Agar dapat bersaing dipasar secara berhasil produk

harus memiliki mutu superior dibandingkan dengan produk – produk

30

pesaing lainnya. Hanya perusahaan yang memiliki kualitas terbaik yang

akan berhasil memenangkan persaingan.

Menurut Koutsimanis (2012:280) kualitas produk merupakan hal

penting yang harus diusahakan oleh setiap perusahaan apabila

menginginkan produk yang dihasilkan dapat bersaing di pasar. Dalam

melakukan pembelian suatu produk, konsumen selalu berekspetasi

bahwa produk yang mereka gunakan untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan mereka merupakan produk dengan kualitas yang terbaik

(Dunk, 2007:28). Dewasa ini, karena kemampuan ekonomi dan juga

tingkat pendidikan masyarakat di Indonesia semakin meningkat,

menyebabkan sebagian masyarakat semakin kritis dan teliti dalam

membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen selalu ingin

mendapatkan produk yang berkualitas sesuai dengan harga yang dibayar,

walaupun terdapat sebagian masyarakat yang berpendapat bahwa,

produk yang mahal adalah produk yang berkualitas.

Kualitas produk juga merupakan salah satu alat utama perusahaan

dalam penetapan posisi produk dibenak pelanggan. Kualitas memiliki

dampak langsung pada kinerja produk itu sendiri sehingga sangat terkait

dengan nilai dan kepuasan. Penilaian kualitas dari produk dapat dinilai

berdasarkan dimensi Garvin. Garvin (1987) membagi kualitas menjadi

delapan dimensi, yaitu:

31

1. Performance (Kinerja)

Performance atau kinerja diartikan sebagai kemampuan suatu

produk dalam menjalankan fungsi utamanya, disebut dengan

product’s primary operating characteristics.

2. Feature (Fitur)

Feature atau fitur adalah fungsi tambahan pada produk untuk

menambah nilai dari suatu produk dibandingkan dengan produk

sejenisnya. Fitur juga ditambahkan sebagai penunjang dimensi

performance dalam menjalankan fungsi utama.

3. Reliability (Keandalan)

Keandalan atau Reliability diartikan sebagai dimensi yang

merefleksikan kemungkinan suatu produk malfungsi atau gagal

dalam menjalankan fungsinya diluar dari batas waktu yang telah

ditentukan.

4. Conformance (Kesesuaian)

Conformance diartikan sebagai dimensi yang menyatakan

kesesuaian suatu produk dengan standar/spesifikasi yang telah ada

atau tidak ditemukannya cacat pada produk.

5. Durability (Daya Tahan)

Durability diartikan sebagai dimensi yang merefleksikan lama

waktu suatu produk dapat bertahan hingga periode yang telah

ditentukan. Durability menyatakan daya tahan suatu produk sampai

saat produk tersebut rusak dan harus diganti.

32

6. Serviceability

Dimensi serviceability berkaitan dengan kemudahan suatu produk

untuk diperbaiki.

7. Aesthetics (Estetika)

Dimensi aesthetics berkaitan dengan keindahan dari suatu produk.

Keindahan bersifat subjektif dapat dinilai dari penampilan, rasa,

suara, sentuhan, atau aroma yang dihasilkan dari produk tersebut.

8. Perceive Quality (Kesan Kualitas)

Dimensi perceive quality berkaitan dengan bagaimana suatu produk

diposisikan atau dipersepsikan di mata konsumen.

2. Fitur Produk (Product Features)

Fitur produk merupakan pelengkap dan tambahan dari fungsi dasar

produk itu sendiri. Fitur merupakan alat persaingan untuk

mendiferensiasikan produk perusahaan terhadap produk sejenis yang

menjadi pesaingnya. Sebuah produk dapat ditawarkan dengan beberapa

fitur. Perusahaan dapat menciptakan model tingkatan yang lebih tinggi

dengan menambahkan berbagai fitur. Beberapa produsen yang inovatif

selalu berusaha menciptakan fitur – fitur produk yang lebih menarik

dibandingkan dengan produk pesaing mereka, dan itu merupakan salah

satu cara efektif untuk memenangkan persaingan.

3. Gaya dan Desain Produk (Product Style Design)

Cara lain untuk menambahkan nilai bagi pelanggan adalah melalui

gaya dan desain produk yang khas. Gaya mengedepankan tampilan luar

33

dan menjelaskan penampilan produk tertentu. Sedangkan desain yang

baik dapat memberikan kontribusi dalam hal kegunaan produk dan

penampilannya. Produk dengan desain yang canggih dapat menarik

minat pembelian. Gaya dan desain yang baik dapat menarik perhatian

dan memberikan keunggulan bersaing di pasar sasaran.

Sedangkan, unsur – unsur atribut produk menurut Tjiptono (2008:103), yaitu :

1. Merek (Brand)

Menurut Tjiptono (2008:104) merek adalah nama, istilah, tanda,

simbol/ lambang, desain, warna, gerak, atau kombinasi atribut – atribut

produk lainnya yang diharapkan dapat memberi identitas dan diferensiasi

dari produk pesaing. Pada dasarnya merek adalah janji penjual secara

konsisten menyampaikan serangkaian ciri – ciri, manfaat, dan jasa

tertentu kepada para pembeli.

Menurut Raj dan Jyothi (2011:26) merek merupakan gabungan

dari seluruh kesan yang akan diterima oleh konsumen dan akan

mengarahkan posisi produk di mata konsumen berdasarkan manfaat

fungsional dan emosional yang dirasakan. Pada dasarnya merek yang

baik juga merupakan janji penjual secara konsisten untuk menyampaikan

tampilan, manfaat, dan jasa tertentu kepada para pembeli. Merek

memiliki variasi kekuatan dan nilai yang dimilikinya di pasar, kesadaran

merek yang membuat pelanggan tidak akan menolak membelinya.

Merek yang baik dapat menyampaikan jaminan tambahan berupa

jaminan kualitas. Merek memegang peranan penting dalam pemasaran.

34

Merek sendiri digunakan untuk beberapa tujuan yaitu sebagai identitas,

alat promosi, membina citra, dan mengendalikan pasar.

Agar suatu merek dapat mencerminkan suatu makna yang ingin

disampaikan dan dimengerti oleh konsumen, maka ada beberapa

persyaratan dan ketentuan yang harus diperhatikan yaitu:

a. Merek harus unik.

b. Merek harus menggambarkan sesuatu mengenai manfaat produk

dan pemakaiannya.

c. Merek harus menggambarkan kualitas produk.

d. Merek harus mudah diucapkan, dikenali, dan diingat.

e. Merek tidak boleh megandung arti buruk di negara dan bahasa lain.

2. Kemasan (Package)

Kemasan merupakan proses yang berkaitan dengan perancangan

dan pemuatan wadah (container) dan pembungkus (wrapper) untuk suatu

produk. Menurut Rundh (2005) kemasan dapat menarik perhatian

konsumen pada merek tertentu, meningkatkan citranya, dan

mempengaruhi persepsi konsumen tentang produk tersebut. Sehingga

perlu bagi perusahaan untuk merancang kemasan yang menarik dan

innovatif agar dapat memberikan keunggulan produk tersebut bagi

perusahaan terhadap pesaingnya. Terdapat beberapa fungsi utama

kemasan yaitu

a. Melindungi isi produk.

b. Memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen.

35

c. Memberikan kemudahan dalam penggunaan.

d. Bermanfaat dalam pemakaian ulang, misal untuk diisi kembali

atau untuk wadah lain.

e. Memberikan daya Tarik, misal dari aspek warna, bentuk maupun

desainnya.

f. Sebagai identitas produk, misal berkesan kokoh, awet dan mewah.

g. Mempermudah untuk mendistribusikan produk hingga ke

konsumen.

h. Informasi bagi konsumen yang berhubungan dengan isi dan

pemakaian.

i. Lebih mudah untuk mempromosikan produk kepada konsumen.

3. Pemberian Label (Labeling)

Labeling berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan

bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai

produk dari penjual/ produsen. Secara garis besar terdapat tiga macam

label yaitu :

a. Pemberian Label

Merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan pada produk

atau kemasan.

b. Descriptive Label

Label yang memberikan informasi objektif mengenai penggunaan

konstruksi atau pembuatan, perawatan atau perhatian dan kinerja

36

produk, serta karakteristik – karakteristik lainnya yang

berhubungan dengan produk.

c. Grade Label

Label yang mengidentifikasi penilaian kualitas produk dengan

suatu huruf, angka atau kata.

4. Layanan Pelengkap (Supplementary Service)

Layanan pelengkap dapat diklasifikasikan menjadi delapan

kelompok, yaitu informasi, konsultasi, ordertaking, hospitality,

caretaking, erpectiom, biffing, dan pembayaran.

5. Jaminan (Guarantee)

Jaminan adalah janji yang merupakan kewajiban produsen atas

produknya kepada konsumen, dimana para konsumen akan diberi ganti

rugi atau service gratis apabila produk yang dibeli ternyata tidak bisa

berfungsi sebagaimana yang diharapkan atau dijanjikan. Pemberian

klaim ganti rugi dan service gratis terhadap produk tersebut sudah ada

perjanjian tertulis anatara produsen dan konsumen dalam kartu garansi

dari produk tersebut.

6. Harga (Price)

Menurut Kotler & Armstrong (2011:290) harga adalah jumlah uang

yang dikeluarkan oleh konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa.

Jumlah dan nilai-nilai yang ditukarkan oleh konsumen untuk manfaat

yang diterima dari memiliki atau menggunakan produk atau jasa.

37

Menurut Narteh, Odoom, Braimah, dan Buame (2012:527) harga

adalah apa yang telah diberikan pelanggan untuk mendapatkan barang

atau jasa. Pelanggan bersedia membayar fluktuatif karena kebutuhan

mereka berbeda. Jadi persepsi harga yang sama untuk barang atau jasa

dapat berbeda – beda bagi masing – masing individu.

Harga merupakan satu – satunya unsur bauran pemasaran yang

menghasilkan pendapatan, sedangkan unsur – unsur bauran pemasaran

lainnya merupakan pengeluaran. Harga juga salah satu unsur bauran

pemasaran yang berubah dengan cepat. Harga memiliki dampak

langsung terhadap pendapatan perusahaan. Harga memiliki peranan

penting yakni harga dapat menciptakan nilai pelanggan dan membangun

hubungan pelanggan. Harga juga merupakan salah satu faktor penting

yang mempengaruhi keputusan pembelian konsumen terhadap suatu

produk (Koutsimanis, 2012:280).

2.1.3.2 Pendekatan Atribut Produk

Analisis pendekatan atribut menyatakan bahwa kepuasan seseorang

terhadap barang atau jasa yang dibeli sebenarnya bukan terletak pada barang

atau jasa itu sendiri, tetapi dari karakteristik atau atribut yang melekat pada

barang yang bersangkutan. Dengan kata lain, konsumen akan mencari manfaat

tertentu dan selanjutnya melihat kepada atribut produk. Konsumen akan

memberikan bobot yang berbeda untuk setiap atribut produk sesuai dengan

kepentingannya (Simamora, 2004:16-17).

38

Menurut Simamora (2004:17), proses evaluasi dalam diri konsumen

untuk memutuskan suatu keputusan pembelian berdasarkan atribut produk sulit

untuk diketahui, adapun penjelasan yang dapat dijabarkan dalam pemasaran

adalah asumsi – asumsi sebagai berikut:

1. Pertama, diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai

kumpulan atribut.

2. Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda – beda sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan masing – masing. Konsumen memiliki

penekanan yang berbeda – beda dalam menilai atribut apa yang paling

penting.

3. Ketiga, konsumen mengembangkan sejumlah kepercayaan tentang letak

produk pada setiap atribut.

4. Keempat, tingkat kepuasan konsumen terhadap produk akan beragam

sesuai dengan perbedaan atribut.

5. Kelima, konsumen akan sampai pada sikap terhadap merek yang

berbeda dengan atribut yang berbeda melalui prosedur evaluasi.

Dari penjabaran diatas dapat dikatakan bahwa bila terdapat beberapa

barang atau jasa yang akan dikonsumsi, pertimbangan pertama yang dilakukan

adalah membandingkan nilai – nilai atribut pada masing – masing barang atau

jasa tersebut.

2.2 Review Penelitian Terdahulu

Terdapat beberapa penelitian terdahulu mengenai atribut produk yang

dijadikan referensi dan perbandingan pada penelitian ini, diantaranya :

39

Nama Penulis,

Jurnal & Tahun

Tujuan Metode

Penelitian

Hasil Penelitian,

Kesimpulan & Saran

Persamaan &

Perbedaan

Penulis Skripsi

dengan Penulis

Sebelumnya

Oghojafor Ben

Akpoyomare,

Ladipo Patrick

Kunle Adeosun

and Rahim Ajao

Ganiyu

“The Influence

of Product

Attributes on

Consumer

Purchase

Decision in the

Nigerian Food

and Beverages

Industry: A

Study of Lagos

Metropolis” (2012)

Untuk

mengetahui

pengaruh atribut

produk terhadap

keputusan

pembelian

produk

makanan di

Nigeria

Regresi

Berganda

Penelitian

dilakukan

pada dua

perusahaan

makanan dan

respondennya

berjumlah 400

orang.

Adanya pengaruh antara

atribut produk pada

keputusan pembelian

produk makanan dan

minuman di Nigeria

Atribut memainkan peran

penting dalam pembuatan

keputusan konsumen

proses sejak konsumen

mengevaluasi dan

membandingkan produk

kompetitif berdasarkan

atribut. Pemasar

menggunakan atribut

produk untuk membedakan

antara produknya dan

pesaing dan juga

mengembangkan strategi

positioning berbasis pada

keunikan dan atribut yang

relevan.

Membahas

tentang

pentingnya

atribut produk

akan respon dari

konsumen,

namun penelitian

ini membahas

juga mengenai

hubungan atribut

produk dengan

keputusan

pembelian.

Ahaiwe,

Emmanuel

Onyedikachi and

Ndubuisi,

Ugochukwu “The

Effect of

Packaging

Characteristics

on Brand

Preference for

Cosmetics

Products in Abia

State, Nigeria”

(2015)

Studi ini

menganalisa

karakteristik

kemasan dan

efeknya

terhadap

preferensi

merek

untuk produk

kosmetik di

Abia State,

Nigeria.

Karakteristik

kemasan yang

dipertimbangka

n adalah

ukuran

kemasan, warna

dan bentuk.

Ukuran

sampel 250

dipilih secara

sengaja untuk

penelitian.

Sampel

diambil dari

lima pasar

utama di Aba

metropolis of

the State.

Analisis data

dilakukan

dengan model

koefisien

korelasi karl

pearson.

Temuan menunjukkan

bahwa semua variabel

diperiksa (ukuran, warna,

dan bentuk) adalah faktor

positif dan signifikan yang

mempengaruhi merek

preferensi untuk produk

kosmetik.

Perusahaan harus membuat

strategi pengemasan yang

baik dengan

menggabungkan elemen

ukuran, warna dan bentuk

yang sesuai dengan

keinginan dari konsumen.

Atribut kemasan

memainkan peran penting

Membahas

tentang salah

satu dimensi dari

atribut produk

yaitu kemasan

(ukuran

kemasan, warna

dan bentuk) yang

tentunya sangat

penting dan

memengaruhi

preferensi

konsumen dalam

membeli sebuah

kosmetik.

40

dalam preferensi dan

adopsi produk bermerek

dari kosmetik.

H Onus Bodur,

Ting Gao, dan

Bianca Grohmann

“The Ethical

Attribute Stigma

: Understanding

Ehen Ethical

Attributes

Improve

Consumer

Respons es to

Product

Evaluations”

(2012)

Untuk melihat

bahwa apakah

etika pada

atribut produk

memiliki

keuntungan

secara

fungsional dan

juga

keuntungan

secara simbolik

dan juga

meneliti bahwa

atribut produk

bisa

meningkatkan

proses evaluasi

produk yang

dilakukan oleh

konsumen

Memberikan

kuisioner

kepada

responden dan

diminta untuk

menilai salah

satu dari 24

kategori yang

berbeda dari

sudut pandang

manfaat

fungsional,

manfaat

simbolik dan

juga tingkat

kontak antara

produk

dengan

responden.

Hasil akhir dari penelitian

tersebut menjelaskan

bahwa ternyata etika

produk yang sesuai dengan

harapan konsumen akan

meningkatkan proses

evaluasi produk yang

dilakukan oleh konsumen.

Sama – sama

meneliti atribut

produk, sehingga

mengetahui

apakah atribut

produk yang

sesuai dengan

harapan

konsumen akan

lebih cenderung

dipilih atau ada

pertimbangan

lainnya. Namun

elemen utama

yang menjadi

fokus peneliti

salah satunya

adalah harga.

Mohammad

Wartaka

“Analysis Of

The Consumers

Preferences Of

Lipstick Product

and Its

Relationship

With The

Segmentation Of

The Lipstick

Products”

(2016)

Untuk

mengetahui

atribut dan

kombinasi

atribut diantara

yang paling

disukai oleh

konsumen

berdasarkan

segmen usia

dan segmen

jumlah

pendapatan.

Analisis

Konjoin

Hasil penelitian

menunjukkan urutan bobot

kepentingan menurut

responden adalah atribut

kualitas (34,95%), jenis

warna (33,21%) dan

manfaat (31,84%),

sedangkan kombinasi

produk yang paling disukai

adalah lipstik tahan lama /

tahan air, sesuai dengan

warna kulit dan berfungsi

untuk melembapkan /

melindungi bibir.

Membahas

lipstik dan

bertujuan untuk

mengetahui

atribut penting

apa saja dan

kombinasi

atribut yang

paling banyak

disukai oleh

konsumen

wanita dalam

membeli sebuah

lipstik.

Aditya Wardhana

“Analisis

Perbandingan

Produk UMKM

Jenang

Murbarok dan

Jenang

Nurbarok di

Kabupaten”

Tujuan dari

penelitian ini

adalah untuk

mengetahui

perbedaan serta

seberapa besar

perbedaan

atribut produk

pada Jenang

Mann-

Whitney U-

Test

Terdapat perbedaan antara

produk jenang Mubarok

dengan jenang Nurbarok

pada UMKM di Kabupaten

Kudus.

Berdasarkan hasil

pengolahan dan analisis

pengujian hipotesis

Mencari

perbedaan atribut

produk dengan

jenis produk

yang sama,

namun berbeda

perusahaan yang

memproduksinya

dan merek yang

41

(2017) Mubarok dan

Nurbarok dari

UMKM yang

berbeda

berdasarkan

tanggapan dari

konsumen

jenang tersebut.

terhadap permasalahan

terkait atribut produk

jenang Mubarok dan

jenang nurbarok pada

UMKM di Kabupaten

Kudus diperoleh nilai skor

yang tidak jauh berbeda

yaitu atribut produk jenang

Mubarok memiliki nilai

sebesar 86,11% dan jenang

Nurbarok sebesar 78,20%.

Terlihat bahwa atribut

produk dari produk jenang

Mubarok memiliki

prosentase yang lebih besar

dibandingkan dengan

produk jenang Nurbarok.

berbeda. Hal ini

dilakukan karena

produk tersebut

diindikasi

terdapat adanya

kesamaan

sehingga

konsumen

menganggap

produk tersebut

sama saja

meskipun

mereknya

berbeda.

Selain itu

penelitian ini

juga mencari

keunggulan

dimensi dari

setiap produk.

Erna Ferrinadewi

“Atribut Produk

yang

Dipertimbangka

n dalam

Pembelian

Kosmetik dan

Pengaruhnya

pada Kepuasan

Konsumen di

Surabaya” (2005)

Untuk

menentukan

atribut produk

manakah yang

dinilai

konsumen

menjadi atribut

terpenting

dalam memilih

kosmetik.

Pendekatan

Gap Method

Analisis

regresi linier

sederhana

Terdapat 13 atribut produk

kosmetik.

Yang dikelompokan

menjadi tiga

kelompok yaitu

1. Faktor kualitas (bahan

tidak cepat

luntur, mudah dibersihkan,

samarkan noda hitam,

terasa

ringan di kulit, banyak

pilihan

warna, mengandung

vitamin,

mengandung perlindungan

UV,

wangi khas)

2. Faktor risiko (tidak

menimbulkan

alergi dan ada petunjuk

pemakaian)

3. Faktor merek (nama

merek dan

reputasi merek).

Sama – sama

meneliti

mengenai

kualitas, merek

dan atribut

lainnya yang

dipertimbangkan

oleh konsumen

saat membeli

sebuah kosmetik.

42

Dari ketiga faktor tersebut,

yang

paling dipentingkan

konsumen

adalah Faktor kualitas dan

Faktor

merek.

Resty Dwi

Priyantari dan Dr.

Tri Sudarwanto,

M.SM

“Pengaruh

Desain Produk,

Promosi, dan

Harga Terhadap

Keputusan

Pembelian

Purbasari

Lipstick Color

Matte di Toko

Sehat Cosmetic

Kota

Mojokerto”

(2017)

Penelitian ini

bertujuan untuk

mengetahui

seberapa besar

pengaruh desain

produk,

promosi, dan

harga terhadap

keputusan

pembelian

Purbasari

lipstick color

matte di Toko

Sehat Cosmetic

Mojokerto.

Teknik

analisis data

menggunakan

analisis

regresi linear

berganda,

koefisien

korelasi (R)

dan koefisien

determinasi

(R2),

sedangkan

untuk uji

hipotesisnya

menggunakan

uji t dan uji f.

Berdasar hasil analisis data

yang telah dilakukan

menunjukkan bahwa

desain produk, promosi,

dan harga berpengaruh

positif dan signifikan

terhadap keputusan

pembelian Purbasari

lipstick color matte di

Toko Sehat Cosmetic Kota

Mojokerto. Variabel yang

memberikan pengaruh

lebih dominan adalah

variabel promosi yaitu

sebesar 0,345.

Sama – sama

meneliti

mengenai desain

produk yang

termasuk

kedalam

komponen dari

kemasan sebuah

lipstik, serta

harga yang

tentunya

memengaruhi

konsumen dalam

melakukan

sebuah

keputusan untuk

membeli sebuah

lipstik.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh setiap organisasi dan

perusahaan harus selalu diorientasikan kepada kebutuhan dan juga keinginan

dari konsumen. Perusahaan harus mengerti hal – hal apa saja yang memang

menjadi kebutuhan dan juga keinginan dari konsumen yang selanjutnya

dijadikan pedoman dalam penyusunan serangkaian strategi, dimulai dari

perancangan produk yang memberikan manfaat sesuai dengan tren yang

dibutuhkan oleh konsumen hingga pembuatan produk dengan kualitas dan

manfaat yang maksimal sehingga sesuai dengan kebutuhan dan keinginan

konsumen.

43

Atribut produk merupakan sesuatu yang melekat pada suatu produk.

Atribut produk memegang peran yang sangat vital, karena atribut produk

merupakan salah satu faktor yang dijadikan bahan pertimbangan oleh konsumen

ketika akan membeli produk tersebut. Atribut dapat dijadikan sebagai daya tarik

tersendiri bagi konsumen dalam melakukan pembelian karena atribut

merupakan jantung dari sebuah produk yang dapat mencerminkan kegunaan

sekaligus penampilan produk. Dengan pentingnya atribut produk pada

perusahaan, maka perusahaan harus dapat mengidentifikasi dengan menentukan

ataupun mengembangkan atribut produk secara tepat agar dapat memenuhi

harapan dan kebutuhan konsumen

Menurut Kotler & Armstrong (2011:267) melalui atribut produk atau

layanan dapat memberikan manfaat. Manfaat ini dikomunikasikan dan

disampaikan oleh atribut produk seperti kualitas, fitur, dan gaya dan desain.

Atribut produk menunjukkan nilai kepada konsumen tidak dengan memberikan

produk itu sendiri tetapi juga memberikan konsekuensi yang akan didapat

dalam waktu konsumen menggunakan produk. Atribut memberikan keuntungan

bagi perusahaan karena dapat membantu kesadaran konsumen dan pengakuan

untuk produk tersebut. Dari atribut – atribut produk inilah suatu produk dapat

dibedakan dengan produk sejenis lainnya, dan setiap perusahaan akan

memberikan produk yang terbaik bagi para konsumennya. Atribut yang baik

akan menghasilkan hasil akhir yang dapat mempengaruhi persepsi konsumen.

Konsumen akan merasa bahwa produk tersebut memiliki kelebihan yang lebih

44

kuat dibandingkan dengan produk pembanding yang sejenis, sehingga produk

tersebut akan memiliki nilai tambah.

Namun demikian bagaimana sesungguhnya penilaian konsumen akan

produk kosmetik sehingga produk tersebut dinilai memiliki kemampuan

memenuhi kebutuhan konsumen untuk menjadi cantik. Salah satu cara pemasar

membedakan produknya dengan pesaing adalah dengan menyediakan atribut

produk yang unik oleh karena itu penting bagi pemasar untuk mengetahui

sejauh manakah atribut produknya mampu menghantarkan kebutuhan psikologi

yang diharapkan konsumen dalam memberikan perasaan puas (Ferinnadewi,

2005: 128). Oleh karena itu, bertanya kepada konsumen mengenai atribut mana

yang dianggap penting merupakan cara yang tepat untuk mengetahui

pertimbangan keputusan pembelian konsumen terhadap suatu produk.

Setelah adanya penjelasan dari beberapa ahli mengenai unsur – unsur

apa saja yang terdapat dalam atribut produk, maka berikut merupakan tabel

yang menjelaskan unsur – unsur atribut produk apa saja yang pada akhirnya

dipilih dan digunakan dalam penelitian ini :

Tabel 2. 1

Pemilihan Dimensi Atribut Matte Lip Cream

Tjiptono (2008:13) Kotler & Armstrong

(2008:347)

Dimensi Atribut

Produk yang dipilih

1. Merek

2. Kemasan

3. Pemberian Label

4. Layanan Pelengkap

5. Jaminan

6. Harga

1. Kualitas

2. Fitur

3. Gaya dan desain

1. Kualitas

2. Fitur

3. Merek

4. Kemasan

5. Harga

45

Pemilihan untuk unsur – unsur atribut produk Matte Lip Cream diatas

dipilih karena paling sesuai dengan atribut yang terkandung didalam sebuah

lipstik terutama pada jenis Matte Lip Cream, berdasarkan pra – survei yang

telah dilakukan kepada 206 responden, rata – rata para konsumen melihat atau

memilih sebuah lipstik dengan jenis Matte Lip Cream berdasarkan dari kualitas,

fitur, merek, kemasan dan harga yang ditawarkan dari produk tersebut. Selain

itu pemilihan terhadap unsur – unsur atribut produk tersebut juga disesuaikan

dengan penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya mengenai

kosmetik dan lipstik yang dijadikan sebagai acuan untuk memilih unsur tersebut

dan menjadikannya model dalam melakukan penelitian ini.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka dapat dibuat paradigma

penelitian sebagai berikut :

≠ ≠

Keterangan : ≠ adalah Perbedaan

Gambar 2. 1 Paradigma Penelitian

Penelitian ini terdiri dari tiga variabel bebas yaitu, atribut Matte Lip

Cream Wardah, atribut Matte Lip Cream Revlon dan atribut Matte Lip Cream

Pixy yang diharapkan memiliki perbedaan atribut produk diantara ketiga merek

Atribut Matte Lip

Cream Wardah

1. Kualitas

2. Fitur

3. Merek

4. Kemasan

5. Harga

Atribut Matte Lip

Cream Revlon

1. Kualitas

2. Fitur

3. Merek

4. Kemasan

5. Harga

Atribut Matte Lip

Cream Pixy

1. Kualitas

2. Fitur

3. Merek

4. Kemasan

5. Harga

46

Matte Lip Cream tersebut berdasarkan tanggapan dari para konsumen yang

sedang menggunakan Matte Lip Cream tersebut. Karena setiap merek meskipun

memiliki jenis produk yang sama harus tetap memiliki perbedaan atribut yang

menjadikan produk tersebut mudah diingat dan memiliki ciri khas dimata

konsumen.

2.4 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2017:63) hipotesis adalah jawaban sementara

terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah

dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan.

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka hipotesis

dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

“Terdapat perbedaan atribut Matte Lip Cream pada merek Wardah,

Revlon dan Pixy”