bab ii kajian pustaka - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/6836/3/aris hartanti_bab ii.pdf ·...
TRANSCRIPT
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Modul
1. Pengertian Modul
Modul adalah salah satu bentuk bahan ajar yang berupa bahan
cetakan. Ada beberapa pengertian tentang modul, antara lain:
a. Modul adalah suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri danterdiri
atas suatu rangkaian kegiatan yang disusun untuk membantu siswa
mencapai sejumlah tujuan yang dirumuskan secara khusus dan
jelas(Nasution, 2010).
b. Modul merupakan paket belajar mandiri yang meliputi serangkaian
pengalaman belajar yang direncanakan dan dirancang secara
sistematis untuk membantu peserta didik mencapai tujuan belajar.
(Mulyasa, 2006)
c. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia modul adalah komponen
dari suatu sistem yang berdiri sendiri, tetapi menunjang program dari
sistem itu; unit kecil dari satu pelajaran yang dapat beroperasi sendiri;
kegiatan program belajar-mengajar yang dapat dipelajari oleh murid
dengan bantuan yang minimal dari guru pembimbing.
Dengan memperhatikan beberapa pengertian modul di atas kita
dapat menyimpulkan bahwa modul adalah paket belajar mandiridikemas
secara utuh dan sistematis,danterdiri atas suatu rangkaian kegiatan yang
4
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
5
didesain untuk membantu peserta didik menguasai tujuan belajar yang
spesifik dengan bantuan yang minimal dari guru (pembimbing).
2. Karakteristik Modul
Untuk menghasilkan modul yang mampu meningkatkan motivasi
penggunanya, maka modul harus mencakup beberapa karakteristik
tertentu. Karakteristik untuk pengembangan modul antara lain (Depdiknas,
2008):
a. Self instructional
Self Instructional yaitu melalui modul siswa mampu membelajarkan
diri sendiri, tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter
self instructional, maka modul harus:
1) Berisi tujuan yang dirumuskan dengan jelas;
2) Berisi materi pembelajaran ynag dikemas ke dalam unit-unit
kecil/spesifik sehingga memudahkan belajar secara tuntas;
3) Menyediakan contoh dan ilustrasi yang mendukung kejelasan
pemaparan materi pembelajaran;
4) Menampilkan soal-soal latihan, tugas dan sejenisnya yang
memungkinkan pengguna memberikan respond an mengukur tingkat
penguasaannya;
5) Kontekstual yaitu materi-materi yang disajikan terkait dengan
suasana atau konteks tugas dan lingkungan penggunanya;
6) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif;
7) Terdapat rangkuman materi pembelajaran;
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
6
8) Terdapat instrumen penilaian/assesmen, yang memungkinkan
pengguna melakukan self assessment;
9) Terdapat instrumen yang dapat digunakan penggunanya mengukur
atau mengevaluasi tingkat penguasaan materi;
10) Terdapat umpan balik atas penilaian, sehingga penggunanya
mengetahui tingkat penguasaan materi; dan
11) Tersedia informasi tentang rujukan rujukan/pengayaan/referensi
yang mendukung materi pembelajaran yang dimaksud.
b. Self Contained
Self Contained yaitu seluruh materi pembelajaran dari satu unit
kompetensi atau sub kompetensi yang dipelajari terdapat di dalam satu
modul secara utuh.Tujuan dari konsep ini adalah memberikan
kesempatan pembelajar mempelajari materi pembelajaran yang tuntas,
karena materi dikemas ke dalam satu kesatuan yang utuh.Jika harus
dilakukan pembagian atau pemisahan materi dari satu unit kompetensi
harus dilakukan dengan hati-hati dan memperhatikan keluasan
kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa.
c. Stand Alone
Stand Alone yaitu modul yang dikembangkan tidak tergantung pada
media lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan media
lain. Dengan menggunakan modul, pembelajar tidak tergantung dan
harus menggunakan media yang lain untuk mempelajari dan atau
mengerjakan tugas pada modul tersebut. Penyusunan modul harus
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
7
selengkap mungkin agar siswa dapat mempelajari materi, mengerjakan
soal-soal latihan, tes formatif tanpa menggunakan bahan ajar lain. Jadi
dengan hanya mempelajari modul siswa dapat menguasai materi tanpa
harus mencari bahan ajar lain.
d. Adaptif
Adaptifyaitu modul hendaknya memiliki daya adaptif yang tinggi
terhadap perkembangan ilmu dan teknologi.Dikatakan adaptif jika
modul tersebut dapat menyesuaikan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi.Dengan memperhatikan percepatan perkembangan ilmu
dan teknologi pengembangan modul hendaknya tetap “up to
date”.Modul yang adaptif adalah jika isi materi pembelajaran dapat
digunakan sampai dengan kurun waktu tertentu.
e. User Friendly
User Friendly yaitu modul hendaknya bersahabat dengan
pemakainya.Setiap instruksi dan paparan informasi yang tampil bersifat
membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan
pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan
keinginan.Penggunaan bahasa yang sederhana, mudah dimengerti serta
menggunakan istilah yang umum digunakan.
3. Tujuan Penyusunan Modul
Adapun tujuan penyusunan atau pembuatan modul menurut
Prastowo ( 2011) antara lain:
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
8
a. Agar peserta didik dapat belajar secara mandiri tanpa atau dengan
bimbingan pendidik (yang minimal). Seperti pada pengertiannya,
modul merupakan paket belajar mandiri sehingga diharapkan dengan
modul siswa dapat belajar dengan mandiri tanpa atau dengan
bimbingan guru yang minimal.
b. Agar peran pendidik tidak terlalu dominan dan otoriter dalam kegiatan
pembelajaran. Dengan adanya modul, diharapkan siswa lebih aktif dan
mandiri dalam belajar sehingga peran pendidik tidak terlalu dominan
dalam pembelajaran.
c. Melatih kejujuran peserta didik. Dalam modul terdapat umpan balik
agar siswa dapat mengukur sendiri tingkat penguasaan materinya,
sehingga siswa dapat melatih kejujurannya sendiri.
d. Mengakomodasi berbagai tingkat dan kecepatan belajar peserta didik.
Bagi peserta didik yang kecepatan belajarnya tinggi, maka mereka
dapat belajar lebih cepat serta menyelesaikan modul dengan lebih
cepat pula. Dan sebaliknya bagi yang lambat, maka mereka
dipersilahkan untuk mengulanginya kembali.
e. Agar peserta didik mampu mengukur sendiri tingkat penguasaan
materi yang telah dipelajari. Siswa dapat mengukur tingkat
penguasaan materinya sendiri dengan umpan balik dan tindak lanjut
yang tersedia dalam modul.
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
9
4. Keunggulan dan Keterbatasan Pembelajaran dengan Modul
Keunggulan pembelajaran dengan sistem modul yang dikemukakan
oleh Mulyasa (2006) adalah sebagai berikut:
a. Berfokus kepada kemampuan individual siswa, karena pada
hakekatnya mereka memiliki kemampuan untuk bekerja sendiri dan
lebih bertanggung jawab atas tindakan-tindakannya sehingga akan
mendorong kemandirian belajar siswa.
b. Adanya kontrol terhadap hasil belajar melalui penggunaan standar
kompetensi dalam setiap modul yang harus dicapai oleh siswa. Pada
setiap akhir kegiatan belajar diberikan umpan balik sehingga siswa
dapat mengetahui tingakat hasil belajarnya.
c. Relevansi kurikulum ditunjukkan dengan adanya tujuan dan cara
pencapaiannya, sehingga siswa dapat mengetahui keterkaitan antara
pembelajaran dan hasil yang akan diperolehnya.
Di samping memiliki keunggulan, modul juga memiliki
keterbatasan sebagai berikut (Mulyasa, 2006):
a. Penyusunan modul yang baik membutuhkan keahlian tertentu. Sukses
atau gagalnya suatu modul bergantung pada penyusunnya.
b. Sulit menentukan proses penjadwalan dan kelulusan, serta
membutuhkan manajemen pendidikan yang sangat berbeda dari
pembelajaran konvensional.
c. Dukungan pembelajaran berupa sumber belajar, pada umumnya cukup
mahal, karena setiap peserta didik harus mencarinya sendiri. Berbeda
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
10
dengan pembelajaran konvensional, sumber belajar seperti alat peraga
dapat digunakan bersama-sama dalam pembelajaran.
5. Peran Guru dalam sistem modul
Pada umumnya sebuah modul sudah mencakup seluruh kegiatan
belajar yang harus ditempuh oleh peserta didik, sehingga guru tidak lagi
menjadi unsur pokok di dalam mempelajari kompetensi.Dalam hal ini,
peran guru hanya sebagai pembimbing saja.Oleh karena itu, guru dalam
sistem pembelajaran modul ini tugasnya bukan untuk menyampaikan
bahan kepada peserta didik sebagaimana halnya dalam sistem biasa.
Menurut Mulyasa (2006) tugas utama guru dalam dalam sistem modul
adalah mengorganisasi dan mengatur proses belajar antara lain :
a. Menyiapkan situasi pembelajaran yang kondusif. Situasi yang
kondusif sangat penting dalam pembelajaran. Dengan situasi yang
kondusif siswa dapat belajar dengan nyaman sehingga tujuan
pembelajaran dapat tercapai dengan baik.
b. Membantu peserta didik yang mengalami kesulitan didalam
memahami isi modul atau pelaksanaan tugas. Kemampuan peserta
didik dalam memahami isi modul atau pelaksanaan suatu tugas
berbeda-beda, siswa dengan kemampuan tinggi biasanya dapat
memahami dengan baik, sebaliknya siswa dengan kemampuan rendah
terkadang masih menemui kesulitan, sehingga peran guru dapat
berfungsi untuk membantu siswa dalam mengatasi kesulitan yang
dihadapi.
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
11
c. Melaksanakan penelitian terhadap setiap peserta didik. Pelaksanaan
penelitian terhadap setiap peserta didik diharapkan dapat
mengoptimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dengan baik.
Melalui penelitian, guru dapat menemukan letak kesulitan belajar
siswa dan mencari cara untuk mengatasinya.
B. Bernuansa islami.
Istilah “nuansa” dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (pusat bahasa
Depdiknas, 2007) berarti variasi atau perbedaan yang sangat halus atau kecil
sekali (tentang warna, kualitas). Bernuansa berarti mempunyai variasai atau
perbedaan dengan yang lain . Sedangkan pengertian islami dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia adalah bersifat islam. Islam sendiri mempunyai arti
agama yang diajarkan oleh nabi Muhammad SAW.Secara umum ajaran
agama islam itu terdiri atas tiga bagian besar yaitu akidah, syari’ah dan
akhlak (Anshari, 1986).
Jadi dapat disimpulkan bahwa bernuansa islami adalah mempunyai
variasai atau perbedaan yang terletak pada pemberian unsur-unsur pokok
ajaran agama islam yaitu akidah, syariah dan akhlak. Akan tetapi, dalam
modul pembelajaran matematika bernuansa islami yang akan dikembangkan,
unsur pokok ajaran islami yang penulis ambil adalah unsur akhlak.
Muhammad „Abdullah Draz dalam bukunya Dustur al-Akhlaq fi al-
Islam (dalam Ilyas, 2001) membagi ruang lingkup akhlak kepada lima bagian,
yaitu :
a. Akhlak Pribadi (al-akhlaq al fardiyah).
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
12
b. Akhlak Berkeluarga(al-akhlaq al-usariyah)
c. Akhlak Bermasyarakat (al-akhlaq al-ijtima’iyah)
d. Akhlak Bernegara (akhlaq ad-daulah)
e. Akhlak Beragama/Akhlak kepada Allah (al-akhlaq ad-diniyyah)
Dari sistematika yang dibuat oleh „Abdullah Draz di atas tampaklah
bahwa ruang lingkup akhlak itu sangat luas, mencakup seluruh aspek
kehidupan, baik secara vertikal dengan Allah SWT maupun horizontal
dengan sesama makhluknya.
Adapun penjabaran dari kelima ruang lingkup di atas adalah sebagai
berikut:
a. Akhlak Pribadi (al-akhlaq al fardiyah).
Akhlak pribadi mempunyai 10 cakupan yaitu shidiq, amanah, istiqamah,
iffah, syaja’ah, tawadhu’, malu, sabar, dan pemaaf. Dari 10 cakupan di
atas, diambil 1 unsur sebagai tambahan nuansa dalam modul yang akan
dikembangkan yaitu amanah. Amanah artinya dipercaya.Amanah dalam
pengertian sempit adalah memelihara titipan dan pengembaliannya dalam
keadaan semula.Sedangkan dalam pengertian luas amanah mencakup
banyak hal yaitu misalnya menyimpan rahasia orang lain, menjaga
kehormatan orang lain, menunaikan tugas-tugas dengan baik, dan
sebagainya.Sifat amanah sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini sesuai dengan firman Allah dalam QS An-Nisa‟ayat 58 yang berbunyi,
“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu untuk menyampaikan amanat
kepada yang berhak menerimanya.”.Lunturnya sifat amanah dapat
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
13
menyebabkan hal-hal yang buruk misalnya saja dalam hal pinjam buku di
perpustakaan, seringkali buku kembali dalam keadaan kotor, rusak, dan
sebagainya.
b. Akhlak dalam Keluarga
Akhlak dalam keluarga mempunyai 4 cakupan yaitu birrul walidain, hak
kasih sayang suami istri, kasih sayang dan tanggung jawab orang tua
terhadap anak serta silaturahim dengan karib dan kerabat. Dari 4 cakupan
tersebut diambil unsur birrul walidain sebagai nuansa dalam modul yang
akan dikembangkan. Birrul walidain berasal dari kata birru dan al-
walidain.Birru artinya kebajikan dan al-walidain artinya dua orang
tua.Sehingga birrul walidain mempunyai arti berbuat kebajikan kepada
kedua orang tua.Birrul walidain atau berbuat baik kepada kedua orang tua
sangat penting untuk kehidupan siswa.Hal ini sesuai dengan perintah Allah
dalam QS. Lukman ayat 14 :“Dan Kami perintahkan kepada manusia
(untuk berbuat baik) kepada kedua orang tuanya, (terutama kepada
ibunya), karena ibunyalah yang mengandungnya dengan berbagai susah
payah, dan menyapihnya dalam (umur) dua tahun. Oleh karena itu
hendaklah kamu bersyukur kepada Ku (hai manusia) dan juga kepada
kedua orang tuamu.”
c. Akhlak dalam Bermasyarakat
Akhlak dalam bermasyarakat mempunyai 5 cakupan yaitu bertamu dan
menerima tamu, hubungan baik dengan tetangga, hubungan baik dengan
masyarakat, pergaulan muda-mudi, dan ukhuwah islamiyah. Dari kelima
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
14
cakupan tersebut yang akan diambil sebagai tambahan nuansa islami
dalam modul adalah bertamu dan menerima tamu. Dalam bertamu dan
menerima tamu, islam memberikan tuntunan bagaimana adab yang baik
dalam bertamu dan menerima tamu. Dewasa ini, adab dalam bertamu dan
menerima tamu mulai luntur dari diri siswa.Contohnya saja tidak
mengucap salam sebelum masuk rumah orang lain, langsung masuk tanpa
dipersilahkan, dan sebagainya. Oleh karena itu, adab dalam bertamu dan
menerima tamu perlu untuk dikembangkan.
d. Akhlak dalam Bernegara
Akhlak bernegara mempunyai 4 cakupan yaitu musyawarah, menegakkan
keadilan, amar ma’ruf nahi munkar dan hubungan pemimpin dan yang
dipimpin. Adapun unsur yang akan diambil sebagai nuansa adalah
musyawarah. Musyawarah berarti mengatakan atau mengajukan
sesuatu.Musyawarah dilakukan untuk memutuskan suatu perkara dengan
mempertimbangkan pendapat dari semua pihak yang bersangkutan.
Musyawarah sangat penting dikembangkan dalam diri siswa karena siswa
adalah calon pemimpin yang nantinya akan terjun langsung ke masyarakat.
Dalam masyarakat, musyawarah sangat penting dilakukan dalam
pengambilan keputusan untuk kepentingan bersama.Sehingga pengetahuan
musyawarah perlu di tanamkan sejak dini pada diri siswa.
e. Akhlak dalam Beragama (Akhlak kepada Allah)
Akhlak dalam beragama meliputi 8 cakupan yaitu taqwa, cinta dan ridha,
ikhlas, khauf dan raja’, tawakal, syukur, muraqabah, dan taubat. Dari 10
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
15
cakupan di atas, diambil nilai syukur sebagai tambahan nuansa islami
dalam modul.Syukur ialah respon terhadap nikmat atau pemberian yang
diterima.Allah SWT memerintahkan kepada kau muslimin untuk
bersyukur kepadaNya.FirmanNya :“Karena itu, ingatlah kamu kepadaKu
niscaya Aku ingat pula kepadamu, dan bersyukurlah kepadaKu, dan
janganlah kamu mengingkari nikmatKu”(QS. Al-Baqarah 2 : 152).
Dewasa ini, siswa kurang bisa memaknai syukur dalam kehidupan sehari-
hari. Hal ini terlihat dari kebiasaan siswa yang mengungkapkan rasa
syukur lulus UAN dengan cara yang tidak semestinya. Contoh : mencoret-
coret seragam sekolah dijalan raya, konvoi sepeda motor, dan sebagainya.
Oleh karena itu, penanaman tentang cara bersyukur yang baik perlu
diberikan kepada siswa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Penjabaran di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa unsur-unsur akhlak
yang perlu dikembangkan dalam modul yaitu: 1) akhlak pribadi yaitu
amanah 2) akhlak berkeluarga yaitu birrul walidain, 3) akhlak
bermasyarakat yaitu bertamu dan menerima tamu, 4) Akhlak bernegara yaitu
musyawarah, 5) Akhlak dalam beragama yaitu syukur.
C. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran
Model pengembangan 4-D (Four D) merupakan model pengembangan
perangkat pembelajaran. Model ini dikembangkan oleh S. Thiagarajan,
Dorothy S. Semmel, dan Melvyn I. Semmel. Model pengembangan 4D terdiri
atas 4 tahap utama yaitu: (1) Define (pendefinisian), (2) Design(perancangan),
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
16
(3) Develop (pengembangan) dan Disseminate (penyebaran). Model ini
digambarkan seperti diagram di bawah ini:
Diagram 2.1 Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D Thiagarajan
(Trianto, 2009)
Secara garis besar keempat tahap tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tahap Pendefinisian (Define)
Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-
syarat pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat
Rancangan Awal
Penyusunan Tes
Spesifikasi Tujuan Pembelajaran
Analisis Awal Akhir
Analisis Konsep
Pemilihan Format
Pemilihan Media
Analisis Siswa
Uji Pengembangan
Validasi Ahli
Analisis Tugas
Pengemasan
pen
gid
entifik
asia
n
Pen
yeb
ara
n
pera
nca
ngan
P
engem
ban
gan
Uji Validasi
Penyebaran dan Pengadobsian
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
17
pembelajaran diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang
dikembangkan perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu :
1) Analisis Awal-Akhir
Analisis awal-akhir bertujuan untuk menentukan masalah dasar yang
dihadapi dalam pembelajaran sehingga dibutuhkan pengembangan
bahan pembelajaran .
2) Analisis Siswa
Tujuan analisis siswa adalah menelaah karakteristik siswa yang sesuai
dengan rancangan dan perkembangan materi pelajaran.
3) Analisis Konsep
Analisis konsep bertujuan untuk mengidentifikasi, merinci dan
menyusun secara sistematis konsep-konsep yang relevan yang akan
diajarkan berdasarkan analisis awal akhir.
4) Analisis Tugas
Analisis tugas adalah prosedur untuk menentukan isi dalam satuan
pembelajaran. Analisis tugas dilakukan untuk merinci isi materi ajar
dalam bentuk garis besar.
5) Spesifikasi Tujuan Pembelajaran
Spesifikasi tujuan pembelajaran ditujukan untuk mengkonversikan
tujuan dari analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan-tujuan
pembelajaran khusus, yang dinyatakan dengan tingkah laku.
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
18
b. Tahap Perancangan (Design)
Tujuan tahap ini adalah untuk merancang prototipe perangkat
pembelajaran yang meliputi empat langkah, yaitu: 1) penyusunan tes acuan
patokan, 2) pemilihan media, 3) pemilihan format, 4) desain awal
(rancangan awal).
c. Tahap Pengembangan (Develop)
Tujuan pengembangan adalah untuk menghasilkan draft perangkat
pembelajaran yang telah direvisi berdasarkan masukan para ahli dan data
yang diperoleh dari uji coba. Pada tahap pengembangan ini terdapat dua
langkah kegiatan, yaitu penilaian para ahli dan uji coba.
d. Tahap Penyebaran (Disseminate)
Maksud dari tahap ini adalah menyebarkan perangkat pembelajaran
dan instrument penelitian setelah direvisi berdasarkan hasil validasi para
ahli dan hasil uji coba.
D. Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel adalah salah satu pokok
bahasan di SMP kelas VIII semester gasal. Adapun rincian Standar
Kompetensi dan Kompetensi dasar dalam materi ini adalah :
Standar Kompetensi : 2. Memahami sistem persamaan linear dua variabel
dan menggunakannya dalam pemecahan masalah
Tabel 2.1 Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
2.1 Menyelesaikan sistem
persamaan linear dua
variabel
Menyebutkan perbedaan PLDV dan
SPLDV
Mengidentifikasi SPLDV dalam berbagai
bentuk dan variabel
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013
19
Menentukan penyelesaian SPLDV
dengan metode grafik, substitusi,
eliminasi dan gabungan eliminasai
substitusi
2.2 Membuat model
matematika dari masalah
sehari-hari yang berkaitan
dengan SPLDV
Membuat Model matematika dari
masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan SPLDV
2.3 Menyelesaikan model
matematika dari masalah
yang berkaitan dengan
SPLDV
Menyelesaikan model matematika dari
masalah yang berkaitan dengan SPLDV
E. Modul Pembelajaran Matematika Bernuansa Islami
Modul matematika bernuansa islami merupakan modul yang disusun
dengan menambahkan nuansa islami khususnya akhlak kedalam modul
tersebut seperti dalam ilustrasi materi, contoh soal dan gambar. Contoh:
a. Dalam petunjuk penggunaan modul diawali dengan basmalah dan diakhiri
dengan hamdalah serta diberi panduan doa sebelum dan sesudah belajar.
b. Ilustrasi pada kegiatan belajar 1 mengandung nuansa islami yaitu akhlak
bermasyarakat (bertamu dan menerima tamu).
Pengembangan Modul Pembelajaran..., Aris Hartanti, FKIP UMP, 2013