bab ii kajian pustaka a. lembar kerja siswa (lks)repository.ump.ac.id/5083/3/mei purnamawati_bab...

18
5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS) 1. Pengertian LKS Sebagai guru, kita tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan ajar cetak yang satu ini. Lembar Kerja Siswa atau biasa disingkat LKS pada umumnya dibeli dan bukan dibuat sendiri oleh guru. Padahal, LKS sebenarnya bisa dibuat sendiri oleh guru yang bersangkutan. Sehingga, LKS dapat lebih menarik serta lebih kontekstual dengan situasi dan kondisi Sekolah ataupun lingkungan sosial budaya siswa. Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa pandangan yang bisa kita jadikan rujukan. Sebagaimana diungkap dalam Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar (Prastowo, 2011), Lembar Kerja Siswa (Student Work Sheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kerja biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas. Dan, tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang harus dicapai. Sementara, menurut pandangan lain, LKS yaitu materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapatkan materi, ringkasan dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, siswa juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Dari penjelasan ini, dapat kita pahami bahwa LKS merupakan suatu bahan ajar cetak Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Upload: others

Post on 29-Jul-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Lembar Kerja Siswa (LKS)

1. Pengertian LKS

Sebagai guru, kita tentu sudah tidak asing lagi dengan bahan ajar cetak

yang satu ini. Lembar Kerja Siswa atau biasa disingkat LKS pada umumnya dibeli

dan bukan dibuat sendiri oleh guru. Padahal, LKS sebenarnya bisa dibuat sendiri

oleh guru yang bersangkutan. Sehingga, LKS dapat lebih menarik serta lebih

kontekstual dengan situasi dan kondisi Sekolah ataupun lingkungan sosial budaya

siswa.

Berkaitan dengan hal tersebut, ada beberapa pandangan yang bisa kita

jadikan rujukan. Sebagaimana diungkap dalam Pedoman Umum Pengembangan

Bahan Ajar (Prastowo, 2011), Lembar Kerja Siswa (Student Work Sheet) adalah

lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Lembar kerja

biasanya berupa petunjuk atau langkah-langkah untuk menyelesaikan suatu tugas.

Dan, tugas tersebut haruslah jelas kompetensi dasar yang harus dicapai.

Sementara, menurut pandangan lain, LKS yaitu materi ajar yang sudah

dikemas sedemikian rupa, sehingga siswa diharapkan dapat mempelajari materi

ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, siswa akan mendapatkan materi,

ringkasan dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain itu, siswa juga dapat

menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan. Dari

penjelasan ini, dapat kita pahami bahwa LKS merupakan suatu bahan ajar cetak

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

6

berupa lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk

pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa, yang mengacu

pada kompetensi dasar yang harus dicapai.

Lembar Kerja Siswa (LKS) memuat sekumpulan kegiatan mendasar yang

harus dilakukan oleh siswa untuk memaksimalkan pemahaman dalam upaya

pembentukan kemampuan dasar sesuai indikator pencapaian hasil belajar yang

harus ditempuh. Lembar kegiatan siswa adalah panduan yang digunakan untuk

melakukan kegiatan penyelidikan atau pemecahan masalah.

Dalam menyiapkan LKS, ada beberapa syarat yang hanya dipenuhi oleh

pendidik. Untuk bisa membuat LKS yang bagus, pendidik harus cermat serta

memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai. Karena, sebuah lembar

kerja harus memenuhi paling tidak kriteria yang berkaitan dengan tercapai atau

tidaknya sebuah kompetensi dasar yang harus dikuasai oleh siswa.

2. Fungsi LKS

Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS yang telah

kita singgung pada bagian sebelumnya, dapat kita ketahui bahwa LKS memiliki

setidaknya empat fungsi sebagai berikut:

a. Sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran pendidik, namun lebih

mengaktifkan siswa;

b. Sebagai bahan ajar yang mempermudah siswa untuk memahami materi

yang diberikan;

c. Sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih; serta

d. Memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada siswa.

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

7

3. Tujuan Penyusunan LKS

Dalam hal ini, paling tidak ada empat pion yang menjadi tujuan

penyusunan LKS, yaitu:

a. Menyajikan bahan ajar yang memudahkan siswa untuk berinteraksi dengan

materi yang diberikan;

b. Menyajikan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa terhadap

materi yang diberikan;

c. Melatih kemandirian belajar siswa; dan

d. Memudahkan guru dalam memberikan tugas kepada siswa.

4. Langkah-Langkah Aplikatif Membuat LKS

Keberadaan LKS yang inovatif dan kreatif menjadi harapan semua siswa.

Karena, LKS yang inovatif dan kreatif akan menciptakan proses pembelajaran

menjadi lebih menyenangkan. Siswa akan lebih terbius dan terhipnotis untuk

membuka lembar demi lembar halamannya. Selain itu, mereka akan mengalami

kecanduan belajar. Maka dari itu, sebuah keharusan bahwa setiap guru ataupun

calon guru agar mampu menyiapkan dan membuat bahan ajar sendiri yang

inovatif.

Untuk bisa membuat LKS sendiri, maka kita perlu memahami langkah-

langkah penyusunannya. Berikut adalah langkah-langkah penyusunan lembar

kegiatan siswa menurut Prastowo (2011)

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

8

Gambar 2.1. Diagram alir langkah-langkah penyusunan LKS

a) Melakukan Analisis Kurikulum

Analisis kurikulum merupakan langkah pertama dalam penyusunan LKS.

Langkah ini dimaksudkan untuk menentukan materi-materi mana yang

memerlukan bahan ajar LKS. Pada umumnya, dalam menentukan materi, langkah

analisisnya dilakukan dengan cara melihat materi pokok, pengalaman belajar,

serta materi yang diajarkan. Selanjutnya, kita juga harus mencermati kompetensi

yang mesti dimiliki oleh siswa. Jika semua langkah tersebut telah dilakukan, maka

Analisis Kurikulum

Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Menentukan Judul-Judul LKS

Menulis LKS

Merumuskan KD

Menentukan Alat Penilaian

Menyusun Materi

Memperhatikan Struktur Bahan Ajar

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

9

kita harus bersiap untuk memasuki langkah berikutnya, yaitu menyusun peta

kebutuhan LKS.

b) Menyusun Peta Kebutuhan LKS

Peta kebutuhan LKS sangat diperlukan untuk mengetahui jumlah LKS

yang harus ditulis serta melihat sekuensi atau urutan LKS-nya. Sekuensi LKS

sangat dibutuhkan dalam menentukan prioritas penulisan. Langkah ini biasanya

diawali dengan analisis kurikulum dan analisis sumber belajar.

c) Menentukan Judul-Judul LKS

Perlu kita ketahui bahwa judul LKS ditentukan atas dasar kompetensi-

kompetensi dasar, materi-materi pokok, atau pengalaman belajar yang terdapat

dalam kurikulum. Satu kompetensi dasar dapat dijadikan sebagai judul LKS

apabila kompetensi tersebut tidak terlalu besar. Jika judul-judul LKS telah kita

tentukan, maka langkah selanjutnya yaitu mulai melakukan penulisan.

d) Penulisan LKS

Untuk menulis LKS, langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai

berikut.

Pertama, merumuskan kompetensi dasar. Untuk merumuskan

kompetensi dasar, dapat kita lakukan dengan menurunkan rumusannya langsung

dari kurikulum yang berlaku. Contohnya, kompetensi dasar yang diturunkan dari

KTSP 2006.

Kedua, menentukan alat penilaian. Penilaian kita lakukan terhadap proses

kerja dan hasil kerja siswa. Karena pendekatan pembelajaran yang digunakan

adalah kompetensi, di mana penilaiannya didasarkan pada penguasaan

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

10

kompetensi, maka alat penilaian yang cocok dan sesuai adalah menggunakan

pendekatan Penilaian Acuan Patokan (PAP) atau Criterion Referenced

Assessment. Dengan demikian, guru dapat melakukan penilaian melalui proses

dan hasilnya.

Ketiga, menyusun materi. Untuk menyusun materi LKS, ada beberapa

hal penting yang perlu diperhatikan. Berkaitan dengan isi atau materi LKS, perlu

kita ketahui bahwa materi LKS sangat tergantung pada kompetensi dasar yang

akan dicapainya. Materi LKS dapat berupa informasi pendukung, yaitu gambaran

umum atau ruang lingkup substansi yang akan dipelajari. Materi dapat diambil

dari berbagai sumber, seperti buku, majalah, internet, jurnal hasil penelitian, dan

sebagainya. Supaya pemahaman siswa terhadap materi lebih kuat, maka dapat saja

di dalam LKS kita tunjukkan referensi yang digunakan agar siswa membaca lebih

jauh tentang materi tersebut. Selain itu, tugas-tugas harus ditulis secara jelas guna

mengurangi pertanyaan dari siswa tentang hal-hal yang seharusnya siswa dapat

melakukannya.

Keempat, memperhatikan struktur LKS. Ini adalah langkah terakhir

dalam penyusunan sebuah LKS. Ibarat akan membangun sebuah rumah, maka kita

harus paham benar tentang struktur rumah. Ada fondasi di bagian dasarnya,

kemudian di atasnya ada tembok dan beton, dan di bagian paling atas adalah atap.

Jika sampai bagian-bagian itu salah satunya tidak ada atau terbalik dalam

penyusunannya, maka bangunan rumah tidak mungkin terbentuk. Hal yang sama

juga terjadi dalam penyusunan LKS. Kita mesti memahami bahwa struktur LKS

terdiri dari enam komponen, yaitu judul, petunjuk belajar (petunjuk siswa),

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

11

kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, tugas-tugas dan langkah-

langkah kerja, serta penilaian. Ketika kita menulis LKS, maka paling tidak

keenam komponen inti tersebut harus ada. Apabila salah satu komponennya tidak

ada, LKS pun tidak akan pernah terwujud, itu hanyalah sebuah kumpulan tulisan

dan tidak bisa disebut sebagai LKS.

e) Struktur LKS

Struktur LKS secara umum sebagai berikut:

1. Halaman Depan (Cover)

2. Kata Pengantar

3. Daftar Isi

4. Petunjuk Penggunaan LKS

5. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

6. Tujuan Pembelajaran

7. Pokok Bahasan SPLDV

a. Sub Pokok Bahasan

b. Kegiatan Siswa

c. Latihan Soal

d. Diskusi Soal

8. Daftar Pustaka

B. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah merupakan cara memberikan pengertian dengan

menstimulasi siswa untuk memperhatikan, menelaah dan berpikir tentang suatu

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

12

masalah untuk selanjutnya menganalisis masalah tersebut sebagai upaya untuk

memecahkan masalah.

Pada dasarnya tujuan akhir pembelajaran adalah menghasilkan siswa

yang memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memecahkan masalah yang

dihadapi kelak di masyarakat. Untuk menghasilkan siswa yang memiliki

kompetensi yang andal dalam pemecahan masalah, maka diperlukan serangkaian

strategi pembelajaran pemecahan masalah. Berdasarkan kajian beberapa literatur

terdapat banyak strategi pemecahan masalah yang kiranya dapat diterapkan dalam

pembelajaran.

Pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk menemukan

kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam upaya mengatasi

situasi yang baru. Pemecahan masalah tidak sekedar sebagai bentuk kemampuan

menerapkan aturan-aturan yang telah dikuasai melalui kegiatan-kegiatan belajar

terdahulu, melainkan lebih dari itu, merupakan proses untuk mendapatkan

seperangkat aturan pada tingkat yang lebih tinggi. Apabila seseorang telah

mendapatkan suatu kombinasi perangkat aturan yang terbukti dapat dioperasikan

sesuai dengan situasi yang sedang dihadapi maka ia tidak saja dapat memecahkan

suatu masalah, melainkan juga telah berhasil menemukan sesuatu yang baru.

Sesuatu yang dimaksud adalah perangkat prosedur atau strategi yang

memungkinkan seseorang dapat meningkatkan kemandirian dalam berpikir.

1. Tahap Pemecahan Masalah

Solso (Wena, 2008) mengemukakan enam tahap dalam pemecahan

masalah

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

13

a. Identification the problem (Identifikasi permasalahan)

Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah.

Identifikasi permasalahan itu merupakan suatu cara bagaimana kita

melihat, menduga, memperkirakan, dan menguraikan serta menjelaskan

apa yang menjadi masalah.

b. Representation of the problem (Representasi permasalahan)

Representasi permasalahan adalah merumuskan serta memahami suatu

permasalahan.

c. Planning the solution (Perencanaan pemecahan)

Perencanaan pemecahan adalah langkah selanjutnya dari representasi

permasalahan. Didalam ini dilakukan bimbingan suatu perencanaan

pemecahan masalah.

d. Execute the plan (Menerapkan/mengimplementasikan perencanaan)

Didalam tahap ini kembali dilakukan bimbingan, namun dengan

menerapkan perencanaan yang telah dibuat.

e. Evaluate the plan (Menilai perencanaan)

Tahap ini masih dilakukan bimbingan, hanya saja dalam melakukan

penilaian terhadap perencanaan pemecahan masalah.

f. Evaluate the solution (Menilai hasil pemecahan)

Dan tahap paling akhir adalah melakukan penilaian terhadap hasil

pemecahan masalah.

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

14

C. Peduli Sosial

Menurut Wibowo (2011), karakter adalah cara berpikir dan berperilaku

yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam

lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik

adalah individu yang bisa membuat keputusan dan siap

mempertanggungjawabkan tiap akibat dari keputusan yang dibuat. Sementara,

pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan

aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Tanpa

ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif. Dengan pendidikan

karakter yang diterapkan secara sistematis dan berkelanjutan, lanjut Suyanto,

seorang anak akan menjadi cerdas emosinya. Kecerdasan emosi ini adalah bekal

penting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan, karena seseorang

akan lebih mudah dan berhasil menghadapi segala macam tantangan kehidupan,

termasuk tantangan untuk berhasil secara akademis.

Dalam buku Wibowo (2011), Menurut Kemendiknas karakter adalah

watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil

internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini dan digunakan sebagai

landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Sementara

pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai karakter

bangsa pada diri siswa, sehingga mereka memiliki nilai dan karakter sebagai

karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan dirinya, sebagai

anggota masyarakat, dan warga negara yang religius, nasionalis, produktif dan

kreatif.

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

15

1. Pengertian Peduli Sosial

Nilai-nilai luhur sebagai fondasi karakter bangsa yang dimiliki oleh

setiap suku di Indonesia. Peduli Sosial adalah sikap dan tindakan yang selalu

ingin memberi bantuan berupa materi maupun imateri kepada orang lain dan

masyarakat yang membutuhkan. (Wibowo, 2011).

Pendidikan merupakan salah satu strategi dasar dari pembangunan

karakter bangsa yang dalam pelaksanaannya. Dengan menanamkan jiwa

kepedulian sosial pada siswa maka setidaknya ada sedikit harapan di masa depan

dimana siswa akan menjadi pemimpin untuk mewujudkan masyarakat yang saling

tolong-menolong.

Berjiwa sosial dan senang membantu merupakan sebuah ajaran yang

universal dan dianjurkan semua agama. Manusia diciptakan Allah sebagai

makhluk sosial, yaitu makhluk yang senantiasa mengadakan hubungan dengan

sesamanya. Kerja sama dengan orang lain dapat terbina dengan baik apabila

masing-masing pihak memiliki kepedulian sosial. Oleh karena itu sikap ini sangat

di anjurkan dalam Islam. Kebalikan dari peduli sosial adalah egois.

2. Dampak positif memiliki kepedulian sosial

Ada beberapa dampak positif siswa memiliki sifat peduli sosial sebagai

berikut:

a. Terwujudnya sikap hidup gotong royong.

b. Terjalinnya hubungan batin yang akrab.

c. Menumbuhkan kerukunan dan kebersamaan.

d. Terjadinya pemerataan kesejahteraan.

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

16

e. Menghilangkan jurang pemisah antara si miskin dan si kaya.

f. Terwujudnya persatuan dan kesatuan.

g. Menciptakan kondisi masyarakat yang kuat dan harmonis.

h. Menghilangkan rasa dengki dan dendam.

3. Indikator peduli sosial

Perilaku yang dikembangkan dalam indikator pendidikan karakter

bersifat progresif. Artinya, perilaku tersebut berkembang semakin kompleks

antara satu jenjang kelas ke jenjang kelas di atasnya, dan bahkan dalam jenjang

kelas yang sama. Guru memiliki kebebasan dalam menentukan berapa lama suatu

perilaku harus dikembangkan sebelum ditingkatkan ke perilaku yang lebih

kompleks. Untuk mengetahui bahwa siswa itu telah melaksanakan pembelajaran

yang mengembangkan budaya dan karakter bangsa, maka ditetapkan indikator

peduli sosial antara lain:

a. Memfasilitasi kegiatan yang bersifat sosial

b. Melakukan aksi sosial

c. Berempati kepada sesama teman satu kelas

d. Membangun kerukuan warga kelas

D. Kriteria LKS Pemecahan Masalah dan Peduli Sosial

Dalam hal ini peneliti akan mengembangkan LKS yang menarik

sehingga memacu siswa untuk selalu rajin belajar. LKS akan dirancang atau

dibuat dalam bentuk yang menarik, dari pendesainan cover, isi, sampai dengan

latihan-latihan soal. Sehingga dengan bentuk LKS yang menarik, dapat menarik

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

17

perhatian siswa untuk mengerjakan latihan-latihan soal yang telah disediakan

dalam LKS dengan baik dan dapat memotivasi belajar siswa.

Nilai-nilai karakter peduli sosial akan dikembangkan didalam LKS pada

latihan Ayo mencoba 1, Ayo mencoba 2, Tes Formatif 1 dan Tes Formatif 2 yang

bertujuan untuk menanamkan jiwa peduli sosial siswa.

LKS berbasis pemecahan masalah dan bermuatan peduli sosial akan

dirancang dengan penyajian soal-soal dengan penyelesaian pemecahan masalah

dan terdapat muatan karakter peduli sosial. Tidak hanya motivasi siswa yang

bertambah, tetapi dalam hal pemecahan masalah juga semakin bertambah. Dengan

latihan-latihan soal materi SPLDV yang disediakan, siswa diharapkan lebih

menguasai tentang pemecahan masalah. Selain itu, LKS ini juga dirancang dengan

muatan karakter peduli sosial. Dimana jaman sekarang tingkat peduli sosial anak

sekolah berkurang. Dari itu LKS ini disajikan dengan muatan karakter peduli

sosial.

E. Materi SPLDV

Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar dan Indikator pada materi

SPLDV kelas VIII SMP semester ganjil antara lain sebagai berikut:

Standar Kompetensi :Memahami persamaan linear dua variabel dan

menggunakannya dalam pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar : 1. Membuat model matematika dari masalah yang

berkaitan dengan sistem persamaan linear dua

variabel.

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

18

2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang

berkaitan dengan sistem persamaan linear dua

variabel dan penafsirannya.

Indikator : 1. Membuat model matematika dari masalah sehari-hari

yang berkaitan dengan SPLDV.

2. Menyelesaikan model matematika dari masalah yang

berkaitan dengan sistem persamaan linear dua

variabel dan penafsirannya.

F. Model Pengembangan 4-D

Pengembangan sistem pembelajaran adalah suatu proses menentukan dan

menciptakan situasi kondisi tertentu yang menyebabkan siswa dapat berinteraksi

sedemikian hingga terjadi perubahan tingkah laku. Dalam mengembangkan

pembelajaran terdapat beberapa model pengembangan yang dapat dijadikan

pegangan. Namun, dalam penelitian ini peneliti memilih model pengembangan

perangkat pembelajaran Thiagarajan, Semmel dan Semmel. Menurut Thiagarajan,

Semmel dan Semmel (Trianto, 2010) bahwa model pengembangan perangkat

pembelajaran terdiri dari 4 tahap yang dikenal dengan sebutan Four-D model

(4D), yaitu tahap Pendefinisian (Define), Perancangan (Design), Pengembangan

(Develop), dan Penyebaran (Desseminate), seperti pada gambar berikut:

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

19

Analisis Ujung Depan

Analisis Siswa

Analisis Tugas Analisis Konsep

Spesifikasi Tujuan

Penyusunan Tes

Pemilihan Media

Pemilihan Format

Rancangan Awal

Validasi Ahli

Uji Pengembangan

Uji Validasi

Pengemasan

Penyebaran dan Pengadopsian

PE

ND

EF

INIS

IAN

P

ER

AN

CA

NG

AN

P

EN

GE

MB

AN

GA

N

PE

NY

EB

AR

AN

Diagram 2.2. Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran 4-D

(Trianto, 2010)

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

20

1. Define (Tahap Pendefinisian)

Tujuan tahap ini adalah menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat

pembelajaran. Dalam menentukan dan menetapkan syarat-syarat pembelajaran

diawali dengan analisis tujuan dari batasan materi yang dikembangkan

perangkatnya. Tahap ini meliputi 5 langkah pokok, yaitu (a) analisis ujung depan,

(b) analisis siswa, (c) analisis tugas, (d) analisis konsep, dan (e) perumusan tujuan

pembelajaran.

a. Analisis Ujung Depan

Analisis ujung depan bertujuan untuk memunculkan dan menetapkan

masalah dasar yang dihadapi dalam pembelajaran Matematika SMP sehingga

dibutuhkan pengembangan bahan pembelajaran. Berdasarkan masalah ini

disusunlah alternatif perangkat yang relevan. Dalam melakukan analisis ujung

depan perlu mempertimbangkan beberapa hal sebagai alternatif

pengembangan perangkat pembelajaran, teori belajar, tantangan, dan tuntutan

masa depan.

Analisis ujung depan diawali dari pengetahuan, ketrampilan, dan

sikap awal yang dimiliki siswa untuk mencapai tujuan akhir yaitu tujuan yang

tercantum dalam kurikulum. Kesenjangan antara hal-hal yang sudah diketahui

siswa dengan apa yang seharusnya akan dicapai siswa memerlukan telaah

kebutuhan (needs) akan materi sebagai penutup kesenjangan tersebut.

b. Analisis Tugas

Analisis tugas adalah kumpulan prosedur untuk menentukan ini

dalam satuan pembelajaran. Analisis tugas dilakukan untuk merinci isi materi

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

21

ajar dalam bentuk garis besar. Analisis ini mencakup: (a) analisis struktur isi,

(b) analisis prosedural, (c) analisis proses informasi, (d) analisis konsep; dan

(e) perumusan tujuan.

2. Design (Tahap Perancangan)

Tujuan tahap ini adalah menyiapkan prototipe perangkat pembelajaran.

Tahap ini terdiri dari 3 langkah, yaitu (1) penyusunan tes acuan patokan,

merupakan langkah awal yang menghubungkan antara tahap define dan tahap

design. Tes disusun berdasarkan hasil perumusan tujuan pembelajaran khusus.

Tes ini merupakan suatu alat mengukur terjadinya perubahan tingkah laku pada

diri siswa setelah kegatan belajar mengajar, (2) pemilihan media yang sesuai

tujuan, untuk menyampaikan materi pelajaran, (3) pemilihan format. Di dalam

pemilihan format ini misalnya dapat dilakukan dengan mengkaji format-format

perangkat yang sudah ada dan yang sudah dikembangkan di negara-negara lain

yang lebih maju.

3. Develop (Tahap Pengembangan)

Tujuan tahap ini adalah untuk menghasilkan perangkat pembelajaran

yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para pakar. Tahap ini meliputi: (a)

validasi perangkat oleh pakar diikuti dengan revisi, (b) simulasi, yaitu kegiatan

mengoperasionalkan rencana pelajaran, dan (c) uji coba terbatas dengan siswa

yang sesungguhnya. Hasil tahap (b) dan (c) digunakan sebagai dasar revisi.

Langkah berikutnya adalah uji coba lebih lanjut.

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Lembar Kerja Siswa (LKS)repository.ump.ac.id/5083/3/Mei Purnamawati_BAB II.pdf · 2. Fungsi LKS . Berdasarkan pengertian dan penjelasan awal mengenai LKS

22

4. Disseminate (Tahap Penyebaran)

Tahap ini merupakan tahap penggunaan perangkat yang telah

dkembangkan pada skala yang lebih luas misalnya di kelas lain, oleh guru yang

lain. Tujuan lain adalah untuk menguji efektivitas pengguanaan perangkat di

dalam KBM.

Model 4-D merupakan pengembangan perangkat pembelajaran yang

secara detail menjelaskan langkah-langkah operasional pengembangan perangkat,

model ini lebih terinci dan lebih sistematik. Penelitian ini menggunakan

pengembangan model 4-D yang diadaptasi dan disesuaikan dengan rancangan

peneliti.

Pengembangan LKS Materi SPLDV…, Mei Purnamawati, FKIP UMP, 2014