bab ii kajian pustaka a. kreativitas anak usia dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/lien anggita...

16
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1. Pengertian Kreativitas Lahirnya kreativitas dalam bentuk gagasan maupun karya nyata pada dasarnya merupakan perpaduan antara kedua fungsi belahan otak, yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Berikut ini akan dikemukakan beberapa definisi kreativitas. Menurut Gallagher (Rachmawati dkk, 2010: 13) mengatakan bahwa “Creativity is a mental process by which an individual creates new ideas or products, or recombines existing ideas and profuct, in fashion that is novel to him or her”(kreativitas merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru, atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada dirinya). Sedangkan menurut Jamaris (2010:92) kreativitas merupakan suatu konsep yang dapat dijelaskan dari berbagai sudut pandang, sudut pandang tersebut akan mempengaruhi arti kreativitas. Supriadi (Rachmawati dkk, 2010: 13) mengutarakan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda dengan apa yang telah ada. 6 Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Upload: doannga

Post on 11-Mar-2019

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

6

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kreativitas Anak Usia Dini

1. Pengertian Kreativitas

Lahirnya kreativitas dalam bentuk gagasan maupun karya nyata

pada dasarnya merupakan perpaduan antara kedua fungsi belahan otak,

yaitu belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Berikut ini akan

dikemukakan beberapa definisi kreativitas.

Menurut Gallagher (Rachmawati dkk, 2010: 13) mengatakan

bahwa “Creativity is a mental process by which an individual creates

new ideas or products, or recombines existing ideas and profuct, in

fashion that is novel to him or her”(kreativitas merupakan suatu proses

mental yang dilakukan individu berupa gagasan ataupun produk baru,

atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan

melekat pada dirinya).

Sedangkan menurut Jamaris (2010:92) kreativitas merupakan

suatu konsep yang dapat dijelaskan dari berbagai sudut pandang, sudut

pandang tersebut akan mempengaruhi arti kreativitas.

Supriadi (Rachmawati dkk, 2010: 13) mengutarakan bahwa

kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang

baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang relatif berbeda

dengan apa yang telah ada.

6

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

7

Munandar (2009:6) kreativitas atau daya cipta memungkinkan

penemuan-penemuan baru dalam bidang ilmu dan teknologi, serta dalam

semua bidang usaha manusia lainya.

Berdasarkan produk kreatif yang dihasilkan oleh pribadi yang

kreatif, Desmita (2005:176) mengemukakan tiga sifat pokok kreatif,

yaitu(a) produk yang sifatnya baru sama sekali tidak ada sebelumnya, (b)

produk yang memiliki sifat baru sebagai hasil kombinasi beberapa

produk yang bersifat baru sebagai hasil pembaruan (inovasi) dan

pengembangan (evolusi) dari produk yang sudah berkembang

sebelumnya.

Kreativitas menjadi aspek penting yang harus dikembangkan pada

setiap anak usia dini, karena tidak ada satu anakpun yang lahir tanpa

kreativitas. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kreativitas adalah

pendapat, ide ataupun gagasan baru yang merupakan kombinasi dari

pengalaman yang merupakan hasil interaksi dari lingkungan.

2. Ciri-ciri kreativitas

Salah satu aspek penting dalam kreativitas adalah memahami ciri-

cirinya, berikut ada beberapa pengertian ciri-ciri kreativitas anak usia

dini. Supriyadi (Rachmawati dkk, 2005:16) mengatakan bahwa ciri-ciri

kreativitas dapat dikelompokkan dalam dua kategori, kognitif dan non

kogntif. Ciri kognitif diataranya orisinalitas, fleksibilitas, kalancaran dan

elaborasi. Sedangkan ciri non kognitif diataranya motivasi sikap dan

kepribadian kreatif. Kedua ciri ini sama pentingnya, kecerdasan yang

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

8

tidak ditunjang dengan kepribadian kreatif tidak akan menghasilkan

apapun. Kreativitas hanya dapat dilahirkan dari orang cerdas.

Sedangkan menurut Soefandi (2009:137-138) anak kreatif

biasanya memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan anak yang biasa-

biasa saja. Kelebihan yang dimilkinya antara lain:

a. Memiliki hasrat untuk mengubah hal-hal di sekelilingnya menjadi

lebih baik

b. Memiliki kepekaan, yakni mereka cenderung lebih terbuka dan

tanggap terhadap sesuatu

c. Memiliki minat untuk menggali lebih dalam apa yang tampak di

permukaan

d. Mempunyai rasa ingin tahu yang sangat tinggi

e. Mendalam dalam berpikir

f. Mampu menekuni permasalahan hingga menguasai seluruh bagian-

bagiannya.

g. Optimis memadukan antusiasme dan rasa percaya diri

h. Mampu bekarja sama dan sanggup berikhtiar secara produktif

bersama orang lain.

Anak usia dini dalam perilakunya memiliki ciri-ciri kreatif.

Mereka memiliki apa yang disebut kreativitas alamiah. Anak yang kreatif

juga memiliki kepribadian positif dan negatif. Sebagai contoh, ciri

perilaku sosial individu kreatif cenderung tidak toleran terhadap orang

lain, sinis, skeptis dan dapat bersifat pembrontak. Kehadiran guru

sangatlah penting sebagai pembimbing yang akan membatu anak

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

9

menyeimbangkan perkembangan kepribadian sehingga kreatif dapat

berkembang tidak hanya integensinya tetapi juga perkembangan sosial

emosinya.

3. Faktor yang mempengaruhi kreativitas

Beberapa penelitian menujukan bahwa seorang anak yang

mendapat rangsangan (dengan melihat, mendengar dan bergerak) akan

lebih berpeluang lebih cerdas dibanding sebaliknya. Salah satu bentuk

rangsanganya adalah kasih sayang, dengan kasih sayang anak akan

memiliki kemampuan untuk menyatukan berbagai pengalaman

emosional dan mengolahnya dengan baik. Berikut ini ada beberapa faktor

yang mempengaruhi kreativitas anak usia dini menurut para ahli.

Menurut Rakhmawati (2010 : 37) empat hal yang diperhitungkan

dalam pengembangan kreativitas yaitu :

a. Memberikan rangsangan mental baik pada aspek kognitif maupun

kepribadianya serta suasana psikologis (Phychological Athmosphere)

b. Menciptakan lingkungan yang kondusif yang akan memudahkan

anak untuk mengakses apapun yang dilihatnya, dipegang, didengar

dan dimainkan untuk pengembangan kreativitasnya. Perangsangan

mental dan lingkungan kondusif dapat berjalan beriringan seperti

halnya kerja simultan otak kiri dan kanan.

c. Peran serta guru dalam mengembangkan kreativitas, artinya ketika

kita ingi anak kreatif, maka akan dibutuhkan juga guru yang kreatif

pula dan mampu memberikan stimulasi yang tepat pada anak.

d. Peran serta orang tua dalam mengembangkan kreativitas.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

10

Sedangkan menurut Lehmen (Soefandi 2009 : 140) meberikan

gambaran mendasar tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas

anak. Faktor-faktor tersebut antara lain :

a. Faktor lingkungan

b. Faktor keuangan

Anak yang berasal dari latar belakang status ekonomi sosial

tinggi cenderung lebih kreatif daripada yang berasal dari ekonomi

rendah karena mempunyai fasilitas yang dapat menunjang

perkembangan kreativitas mereka, kemungkinan lain yang dapat

menunjang perkembangan kreativitas ini ada kaitanya dengan pola

asuh keluarga.

c. Kurangnya luang waktu

Orang tua yang selalu mengawasi anak pada saat bermain,

terlalu khawatir, terlalu banyak mengawasi, menunutu kepatuhan,

terlalu banyak melontarkan kritik pada anak dan jarang memuji hasil

kreativitas anak adalah sebuah lingkungan yang memberi anak

kebebasan unutk mengungkapkan diri, mengungkapkan pikiran dan

perasaanya tanpa takut dicela, ditertawakan dan dihukum. Kalau

segala ungkapan itu diterima dan dihargai oleh orangtua, anak akan

cenderung mengulanginya, kemudian menjadikanya pola perilaku

yang mampu mendorong bakat kreatifnya.

Menurut Hurlock (1978:11) faktor yang meningkatkan

kreativitas:

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

11

a. Waktu

Untuk menjadi kreatif, kegiatan anak seharusnya jangan

diatur sedemikian rupa sehingga hanya sedikit waktu bebas bagi

mereka untuk bermain-main dengan gagasan-gagasan dan kosep-

konsep dan mencobanya dalam bentuk baru dan orisinal.

b. Kesempatan menyendiri

Hanya apabila tidak mendapat tekanan dari kelompok sosial,

anak dapat menjadi kreatif. Singer menerangkan “Anak

membutuhkan waktu dan kesempatan menyendiri unutk

mengembangkan kehidupan imajinatif kaya”

c. Dorongan

Terlepas dari seberapa jauh prestasi anak memenuhi standar

orang dewasa, mereka harus didorong untuk kreatif dan bebas dari

ejekan dan kritik yang seringkali dilontarkan pada anak yang kreatif.

d. Sarana

Sarana untuk bermain dan kelak sarana lalinya harus

disediakan untuk merangsang dorongan eksperimentasi dan

eksplorasi yang merupakan unsur penting dari semua kreativitas.

e. Lingkungan yang merangsang

Lingkungan rumah dan sekolah harus merangsang

kreativitasnya dengan memberikan bimbingan da dorongan untuk

menggunakan sarana yang akan didorong kreativitas.

f. Hubungan orang tua-anak yang tidak positif

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

12

Orang tua yang tidak terlalu melindungi atau terlalu posesif

terhadap anak, mendorong anak untuk mandiri dan percaya diri, dua

kualitas yang sangat mendukung kreativitas.

g. Cara mendidik anak

Mendidik anak secara demokrasi dan permisif dirumah dan

sekolah meningkatkan kreativitas sedangkan cara mendidik otoriter

memadamkanya.

h. Kesempatan untuk memperoleh pengetahuan

Kretaivitas tidak muncul dalam kehampaan,semakin banyak

pengetahuan yang dapat diperoleh anak semakin baik dasar untuk

mencapai hasil yang kreatif.

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli, peneliti menyimpulkan

bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kreativitas anak diantaranya adalah

pola asuh orang tua, waktu yang diluangkan orang tua untuk anak dan guru

yang kreatif.

B. Pemanfaatan Kaleng Bekas sebagai Hasta Karya Alat Komunikasi

Hasta karya sering diartikan kerajinan tangan, hasta karya merupakan

bagian dari seni, menurut Purnomo (2010:2) seni berasal dari kata sani

(sansekerta) yang berarti pemujaan, persembahan dan pelayanan. Kata

tersebut berkaitan erat dengan upacara keagamaan yang disebut kesenian.

Seiring dengan perkembangan waktu, banyak definisi seni diungkapkan oleh

beberapa ahli.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

13

Pengembangan kreativitas pada anak melalui hasta karya memiliki

posisi penting dalam berbagai aspek perkembangan anak. Tidak hanya

kreativitas yang akan terfasilitasi untuk berkembang dengan baik, tetapi juga

kemampuan kognitif, fisik motorik, ketrampilan sosial budaya,

perkembangan emosional, serta intelektual anak usia dini. Dalam penelitian

ini, peneliti menggunakan media lingkungan sebagai sumber belajar. Yaitu

pemanfaatan kaleng bekas sebagai hasta karya alat komunikasi. Lingkungan

sebagai sumber belajar dapat diartikan sebagai kesatuan ruang dengan semua

benda dan keadaan mahluk hidup, (termasuk di dalamnnya manusia dan

perilakunya serta makhluk hidup lainya), sehingga memungkinkan anak usia

dini belajar tentang informasi, orang, bahan, dan alat. Lingkungan terdiri dari

unsur-unsur makhluk hidup, benda mati, dan budaya manusia.

Memanfaatkan lingkungan sekitar dengan membawa anak usia dini

untuk mengamati lingkugan akan menambah keseimbangan dalam kegiatan

belajar. Artinya belajar tidak hanya terjadi di dalam ruangan kelas dan dalam

rumah, di lingkungan sekitarpun anak belajar. Barang bekas dimanfaatkan

menjadi sumber pembelajaran, tetapi hal ini tergantung dari diri kita sebagai

guru untuk dapat mengembangkan media yang ada.

Proses pemanfaatan kaleng bekas sebagai hasta karya yaitu dengan

cara merubah barang tersebut menjadi sesuatu yang baru atau barang-barang

yang berbeda sehingga membentuk sebuah karya. Dalam pengembangan

kreativitas melalui pemanfaatan hasta karya alat komunikasi setiap anak

bebas berimajinasi dan berkreasi dalam pembutu banguatan alat komunikasi

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

14

(telepon) menggunakan kaleng bekas. Rakhmawati (2010:53) dalam pebuatan

hasta karya setiap anak menggunanakan imajinasinya untuk membentuk suatu

bangunan atau benda tertentu sesuai dengan khayalanya. Setiap anak bebas

mengekspresikan kreativitasnya, sehingga kita akan memperoleh hasil yang

berbeda antara satu anak dengan yang lainnya.

Pada dasarnya hasil karya anak yang diibuat melalui aktivitas

membuat, menyusun atau mengkonstruksi ini akan memberikan kesempatan

bagi anak untuk menciptakanbenda buatan mereka sendiri yang belum pernah

mereka temui, ataupun mereka membuat modifikasi dari benda yang telah ada

sebelumnya.

C. Langkah langkah pemebelajaran pemanfaatan kaleng bekas sebagai

hasta karya alat komunikasi

Peneliti menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam

pembelajaran pemanfaatan kaleng bekas sebagai hasta karya alat komunikasi

yaitu kaleng bekas susu (kecil), benang wol, paku, palu dan lidi. Peneliti

mendemonstrsikan cara pembuatan alat komunikasi dari kaleng bekas yang

pertama yaitu melubangi 2 kaleng menggunakan paku kecil, kedua

memasukan benang wol ke dalam kaleng lalu diikat menggunakan lidi.

Ketiga menghubungkan antara kaleng 1 dengan kaleng 2 menggunakan

benang wol. Pada saat pembelajaran hari pertama anak membuat hasta karya

kaleng bekas, pertemuan kedua anak menghias hasta karya yang telah dibuat

menggunakan kertas krep dan pada pertemuan ketiga anak menghias hasta

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

15

karya alat komunikasi menggunakan gambar yang telah dibuat anak dan

mempraktekan pemanfaatan kaleng bekas menjadi alat komunikasi. Kegiatan

terakhir adalah refleksi dan memberikan reward berupa bintang.

D. Pedoman Penilaian Kreativitas dalam pemnfaatan kaleng bekas sebagai

hasta karya alat komunikasi

Menurut Samsudin (2008:68) prosedur penilaian di Tamn Kanak-

kanak (TK) yaitu

1. Mencatat hasil penilaian perkembangan anak pada kolom penilaian di

Satuan Kegiatan Harian (SKH)

2. Anak yanng belum mencapai indikator yang diharapkan dan selalu

dibantu guru, maka pada kolom penilaian dituliskan nama anak dan

diberi tanda bulatan kosong (○).

3. Anak yang sudah melebihi indikator tanpa bantuan, maka pada kolom

penilaian dituliskan nama anak dan diberi tanda bulatan penuh (●).

4. Jika semua anak menujukkan kemampuan sesuai indikator dalam SKH,

maka pada kolom penilaian dituliskan nama anak dan diberi tanda check

list (√)

Menurut Mulyasa (2012:206-208) penilaian pendidikan anak usia dini

dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut ini :

1. Merumuskan kegiatan, kegiatan yang dilakukan guru harus tergambar

pada program yang dibuatnya dalam bentuk satuan kegiatan harian

maupun satuan kegiatan mingguan akan tergambar kemampuan apa yang

akan dimiliki anak dari program dan kegiatan pembelajaran yang akan

dilakukan guru.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

16

2. Menyiapkan alat penilaian, alat penilaian yang digunakan gurudapat

dibuat sendiri atau menggunakan alat penilaian yang sudah dibuat oleh

orang lain. Pemakaianalat penilaian disesuaikan dengan indikator hasil

belajar yang telah ditetapkan dalam Satuan Kegiatan Harian.

3. Menetapkan kriteria penilaian, setelah penilaian selesai selanjutunya guru

menetapkan kriteria penilaian. Kriteria penilaian adalah patokan ukuran

keberhasilan anak, patokan yang digunakan untuk menetapkan nilai anak.

Sedangkan menurut Kemendiknas Dirjen Mandas dan Menengah

Direktorat Pembinaan TK SD (2010:10) prosedur penilaian di Taman Kanak-

kanak (TK) yaitu :

1. Catatan hasil penilaian harian perkembangan anak dicantumkan pada

kolom penilaian di RKH (Rencana Kegiatan Harian)

2. Anak yang belum berkembang (BB) sesuai indikator dan selalu dibantu

guru, maka pada kolom penilaian diberi tanda satu bintang

( )

3. Anak yang sudah mulai berkembang (MB) sesuai indikator yang

diharapkan RKH, maka pada kolom penilaian diberi tanda dua bintang

( )

4. Anak yang sudah mampu berkembang sesuai harapan (BSH) pada

indikator dalam RKH, maka pada kolom penilaian diberi tanda tiga

bintang ( )

5. Anak yang berkembang sangat baik (BSB) melebihi indikator yang

diharapkan dalam RKH, maka pada kolom penilaian diberi tanda empat

bintang ( )

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

17

Menurut Kemendiknas (2010:10) menjelaskan bahwa penilaian

mengacu pada tingkat pencapaian perkembangan, capaian perkembangan,

serta indikator yang hendak dicapai dalam satu satuan kegiatan yang

direncanakan dalam tahapan waktu tertentu dengan memperhatikan prinsip

penilaian yang ditentukan.Penilaian dilakukan secara intregratif, artinya guru

tidak secara khusus melaksanakan penilaian, tetapi menyatu dengan aktivitas

pembelajaran dan kegiatan bermain berlangsung.Dalam melakukan penilaian,

peneliti mengambil prosedur penilaian menurut Kemendiknas Dirjen Mandas

dan Menengah Direktorat Pembinaan Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar

(2010:11) karena merupakan prosedur penilaian yang terbaru.

1. Indikator Penilaian

Penialaian terhadap suatu progarm pendidikan akan sangat

membantu dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian tersebut dapat

membantu dalam kegiatan belajar mengajar. Penilaian tersebut

memebantu kualitas dan program kegiatan belajar anak-anak peserta

progaram pendidikan. Menurut Yus(2005:33-34) penilaian dilakukan

dengan cara membandingkan skor atau data (yang diperoleh dari

pengukuran atau tes) dengan standar atau kriteria tertentu. Standar

tertentu yang dimaksud dapat berupa tujuan pembeljaran yang telah

ditetapkan. Selain itu kriteria bisa ditetapkan sendiri dengan mengacu

pada rata-rata “sesuatu” yang akan dinilai dari kelompok itu. Dalam

upaya membandingkan tersebut digunakan juga judgement (penilaian

atau keputusan penilai).

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

18

Dari beberapa penjelasan diatas, peneliti menyusun indikator

kreativitas sebagai berikut:

Tabel 2.1 Indikator Hasil Belajar

No Indikator yang diharapkan

1. Anak mampu menuangkan imajinasinya melalui pemanfaatan

kaleng bekas sebagai hasta karya alat komunikasi

2. Ketrampilan anak dalam berinovasi menggunakan bahan kaleng

bekas sebagai alat komunikasi

3. Kemampuan anak dalam menghias hasil karya yang telah dibuat

4. Mampu menyampaikan suatu gagasan tentang hasil karya yang

telah dibuat

Tabel 2.2 Indikator Kreativitas anak yang akan dinilai

No Indikator

Siklus I Siklus II

Perte

muan

I

Perte

muan

II

Perte

muan

III

Perte

muan

I

Perte

muan

II

Perte

muan

III

1. Anak mampu

menuangkan

imajinasinya melalui

pemanfaatan kaleng

bekas sebagai hasta

karya alat

komunikasi

2. Ketrampilan anak

dalam berinovasi

menggunakan bahan

kaleng bekas sebagai

alat komunikasi

3. Kemampuan anak

dalam menghias hasil

karya yang telah

dibuat

4. Anak dapat

menyampaikan suatu

gagasan tentang hasil

karya yang telah

dibuat

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

19

Penilaian yang digunakan dalam evaluasi proses pembelajaran

anak yang mengacu pada pedoman penilaian yang disarankan oleh

Kemendiknas Dirjen Mandas dan Menengah Direktorat Pembinaan TK

SD (2010) adalah sebagai berikut :

= Anak yang belum mampu berimajinasi, berinovasi dan

mengungkapkan gagasan dalam pemanfaatan kaleng

bekas sebagai hasta karya alat komunikasi

= Anak yang mulai mampu berimajinasi, berinovasi dan

mengungkapkan suatu gagasan dalam pemanfaatan

kaleng bekas sebagai hasta karya alat komunikasi tetapi

masih dibantu oleh guru

= Anak yangmampuberimajinasi, berinovasi dan

mengungkapkan suatu gagasan dalam pemanfaatan

kaleng bekas sebagai hasta karya alat komunikasi

= Anak yang sudah mampu dengan sempurna berimajinasi,

berinovasi dan mengungkapkan suatu gagasan dalam

pemanfaatan kaleng bekas sebagai hasta karya alat

komunikasi

E. Kerangka Pikir

Berdasarkan kajian teori dan penelitian tindakan kelas yang dilakukan,

peneliti berasumsi untuk menerapkan pemanfaatan kaleng bekas sebagai

hasta karya alat komunikasi dapat meningkatkan kreativitas anakkelompok B

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

20

TK Diponegoro 108 Desa Pamijen Baturraden Kabupaten Banyumas

Semester Genap Tahun Ajaran 2013-2014.

Bagan pelaksanaan rencana kegiatan pembelajaran

F. Hipotesis Tindakan

Kondisi Awal

1. Metode pembelajaran

kurang menarik dan

membosankan

2. Alat peraga belum

dipergunakan secara

optimal

1. Kreativitas

anak masih

rendah

2. Minat belajar

masih kurang

Dilakukan upaya

untuk perbaikan

dengan PTK

Siklus 1

Proses pembelajaran

dengan pemanfaatan

kaleng bekas sebagai

hasta karya alat

komunikasi

Kreativitas anak meningkat

tetapi belum mencapai 75

%

Siklus II

Proses pembelajara dengan

pemanfaatan kaleng bekas

sebagai hasta karya alat

komunikasi

1. Partisipasi anak dalam

pembelajaran meningkat

2. Kreativitas anak semakin

baik

3. Hasil belajar optimal

Kondisi

Akhir

Berdasarkan permasalahan diduga bahwa dengan

pemanfaatan kaleng bekas sebagai hasta karya alat

komunikasi meningkatkan kreativitas anak.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kreativitas Anak Usia Dini 1 ...repository.ump.ac.id/5932/3/LIEN ANGGITA DEWANTI BAB II.pdf · pandang tersebut akan mempengaruhi arti ... Hanya apabila tidak

21

Hipotesis tindakan ialah dugaan guru tentang cara yang terbaik untuk

menagatasi masalah. Berdasarkan kerangka pikir di atas, dirumuskan

hipotesis tindakan bahwa melalui pemanfaatan kaleng bekas sebagai hasta

karya alat komunikasi dapat meningkatkatkan kreativitas anak kelompok B

TK Diponegoro 108 Desa Pamijen Baturraden Kabupaten Banyumas

Semester Genap Tahun Ajaran 2013-2014.

Upaya Meningkatkan Kreativitas..., Lien Anggita Dewanti, FFKIP UMP, 2014