bab ii kajian pustaka a. disiplin belajar 1. pengertian ...repository.ump.ac.id/6725/3/devy w. bab...
TRANSCRIPT
6
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Disiplin Belajar
1. Pengertian Disiplin
Fitri (2012: 21) mengemukakan bahwa pendidikan karakter adalah
usaha aktif untuk membentuk kebiasaan (habit) sehingga sifat anak akan
terukir sejak dini, agar dapat mengambil keputusan dengan baik dan bijak
serta mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ratna Megawangi
dalam Kesuma, dkk (2011: 5) mengartikan pendidikan karakter adalah
sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan
dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga mereka dapat memberikan konstribusi yang positif kepada
lingkungannya. Fakry Gaffar dalam Kesuma, dkk(2011: 5) juga
mengartikan pengertian pendidikan karakter yaitu sebuah proses
transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam
kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kehidupan
orang itu.Menurut Suyadi (2013: 6) pendidikan karakter dapat diartikan
sebagai upaya sadar dan terencana dalam mengetahui kebenaran atau
kebaikan, mencintainya dan melakukannya dalam kehidupan sehari-hari.
Pendidikan karakter adalah hal positif apa saja yang dilakukan guru
dan berpengaruh kepada karakter siswa yang diajarnya. Pendidikan
karakter yang dapat didefinisikan sebagai pendidikan yang
mengembangkan karakter yang mulia (good character) dari siswa yang
6
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
7
mempraktikkan dan mengajarkan nilai-nilai moral dan pengambilan
keputusan yang beradab dalam hubungan dengan sesama manusia
maupun dalam hubungannya dengan Tuhannya. Samani,dkk (2012: 4).
Kesuma, dkk (2011: 5-6) mendefinisikan pembelajaran yang mengarah
pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang
didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah. Definisi ini
mengandung makna :
1. Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terintregasi dengan
pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran
2. Diarahkan pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara
utuh.
3. Penguatan dan pengembangan perilaku yang didasari oleh nilai yang
dirujuk sekolah (lembaga)
Menurut Lickona dalam Suyadi (2013: 6) pendidikan karakter
mencakup tiga unsur pokok, yaitu mengetahui kebaikan (knowing the
good), mencintai kebaikan (desiring the good), dan melakukan kebaikan
(doing the good).Fitri (2012: 22)menjelaskan pendidikan karakter
bertujuan membentuk dan membangun pola pikir, sikap, dan perilaku
siswa agar menjadi pribadi positif dan berakhlak kharimah, berjiwa luhur,
dan bertanggung jawab.Tujuan pendidikan karakter merupakan sebuah
proses pemberian tuntunan kepada siswa untuk menjadi manusia
seutuhnya yang berkarakter. Manusia apabila mempunyai karakter baik
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
8
maka akan disegani oleh banyak orang karena manusia yang brkarakter
memiliki cara berpikir dan berperilaku yang khas.
Pendidikan karakter dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter
merupakan suatu sistem yang melandasi pemikiran sikap dan perilaku
seseoarang. Pendidikan karakter juga berhubngan dengan moralseseoarang
yang membangun perilakuhal positif,sehingga seseorang yang mempunyai
karakter positif dapat dilihat dari adanya kesadaran untuk berbuat yang
baik. Hal paling utama yang menjadi landasan dalam menerapkan
pendidikan karakter adalah nilai moral yang dapat digali dari pendidikan
agama. Upaya guru untuk menerapkan karakter harus berusaha
menumbuhkan nilai-nilai pendidikan karakter melalui keteladanan yang
nyata, yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari bukan hanya
pengajaran dan wacana semata.
Menurut Fitri (2012: 40) ada 18 nilai yang harus dikembangkan
sekolah dalam menentukan keberhasilan pendidikan karakter, yaitu : (1)
religius; (2) jujur; (3) toleransi; (4) disiplin; (5) kerja keras; (6) kreatif; (7)
mandiri; (8) demokratis; (9) rasa ingin tahu; (10) semangat kebangsaan;
(11) cinta tanah air; (12) menghargai prestasi; (13)
bersahabat/komunikatif; (14) cinta damai; (15) gemar membaca; (16)
peduli lingkungan; (17) peduli sosial; (18) tanggung jawab.Pendidikan
karakter yang sesuai dengan kondisi siswadan dibutuhkan pendidik
diantaranya yaitu disiplin dan rasa ingin tahu.
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
9
Disiplin adalah tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan
patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan Kemendiknas (2010: 9).
Menurut Riberu dalam Wantah (2005: 139) istilah disiplin diturunkan dari
kata Latin: disciplina yang berkaitan langsung dengan dua istilah lain,
yaitu discere (belajar) dan discipulus (murid). Disciplina dapat berarti apa
yang disampaikan oleh guru kepada murid, oleh sebab itu disiplin berarti
cabang ilmu tertentu seperti dalam istilah disiplin ilmiah. Disiplin diartikan
sebagai: penataan perilaku, dan peri hidup sesuai dengan ajaran yang
dianut. Kepatuhan ataupun ketaatan dari anggota keluarga yang konsisten
dan berkesinambungan terhadap aturan yang berlaku di dalam keluarga,
maka keluarga tersebut akan dinilai oleh masyarakat sekitar bahwa
keluarga tersebut adalah keluarga yang berdisiplin. Anonimusdalam
Wantah, (2005:139) mengatakan bahwa disiplin adalah suatu cara untuk
membantu anak agar dapat mengembangkan pengendalian diri. Dengan
menggunakan disiplin anak dapat memperoleh suatu batasan untuk
memperbaiki tingkah lakunya yang salah. Disiplin juga mendorong,
membimbing, dan membantu anak agar memeroleh perasaan puas karena
kesetiaan dan kepatuhannya dan mengajarkan kepada anak bagaimana
berpikir secara teratur
Penjelasan di atas dapat ditarik simpulan bahwa kedisiplinan
berhubungan sekali dengan kerajinan siswa dalam menjalankan tugasnya
sebagai seorang pelajar yaitu belajar, baik itu belajar di sekolah maupun di
rumah.Kedisiplinan belajar mencakup kedisiplinan siswadengan
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
10
melaksanakan tata tertib untuk belajar. Siswa yang mengikuti tata tertib
tersebut dan belajar dengan disiplin seperti mengerjakan PR, mengerjakan
tugas dari guru dan lain-lain maka diharapkan dapat membuat anak
menjadi disiplin pula. Kedisiplinan belajar juga akan memberikan
pengaruh positif terhadap siswa dalam belajar.
2. Kebutuhan Disiplin Bagi Anak
Shochib (2010: 12) mengemukakan bahwa disiplin diri merupakan
substansi esensial di era global untuk dimiliki dan dikembangkan oleh
anak karena dengannya ia dapat memiliki kontrol internal untuk
berperilaku yang senantiasa taat moral. Disiplin merupakan karakter yang
penting sekali dimiliki anak pada era globalisasi seperti sekarang ini,
dengan adanya kedisiplinan belajar diharapkan anak tidak tergoda oleh
arus globalisasi. Mereka akan senantiasa belajar dan mampu
mengendalikan diri tanpa tergiur oleh kemajuan teknologi yang semakin
pesat.
Hurlock dalam Wantah, (2005: 145) menjelaskan, kebutuhan masa
kanak-kanak yang dapat diisi oleh disiplin diantaranya adalah:
a. Disiplin memberi anak rasa aman dengan memberitahukan apayang
boleh dan yang tidak boleh dilakukan.
b. Dengan membantu anak menghindari perasaan bersalah dan rasa malu
akibat perilaku yang salah-perasaan yang pasti mengakibatkan rasa
tidak bahagia dan penyesuaian yang buruk-disiplin memungkinkan
anak hidup menurut standar yang disetujui kelompok sosial dan dengan
demikian memperoleh persetujuan soaial.
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
11
c. Dengan disiplin, anak belajar bersikap menurut cara yang akan
mendatangkan pujian yang akan ditafsirkan anak sebagai tanda kasih
saying dan penerimaan. Hal ini esensial bagi penyesuaian yang berhasil
dan kebahagiaan.
d. Disiplin yang sesuai dengan perkembangan berfungsi sebagai motivasi
yaitu mendorong anak mencapai apa yang diharapkan dirinya.
e. Disiplin membantu anak mengembangkan hati nurani-“suara dari
dalam” pembimbing dalam pengambilan keputusan dan pengendalian
perilaku.
Mengajarkan disiplin pada siswa adalah kewajiban sebagai orang
tua dan guru kelas. Kedisiplinan dalam belajar perlu sekali diterapkan pada
diri anak sejak dini, apabila anak tidak diajarkan disiplin dalam belajar
sejak dini, maka anak dapat tumbuh dengan sikap yang semaunya
sendiri.Manfaat mengajarkan anak untuk berdisiplin belajar banyak sekali.
Anak akan peka terhadap tugasnya sebagai seorang pelajar adalah belajar,
dengan disiplin anak juga akan peduli terhadap prestasi belajar yang akan
diraihnya, dengan disiplin akan mengajarkan keteraturan dalam
mengerjakan tugas-tugas sekolah serta anak dapat mengatur ataupun
mengelola waktunya dengan baik, dengan disiplin akan melatih
kemandirian anak dalam belajar, dan dengan disiplin belajar dapat
membantu anak dalam perkembangan otaknya karena akan membentuk
kebiasaan yang diterapkan oleh orang tuanya, oleh karena itu anak
membutuhkan kedisiplinan belajar sejak dini.
3. Proses Pembentukan Disiplin Belajar dalam Diri Anak
Menurut Crow dalam Shochib (2010: 21) pada awal proses belajar
perlu ada upaya ataupun peran dari orang tua. Hal ini dapat dilakukan
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
12
dengan cara (1) melatih, (2) membiasakan diri berperilaku sesuai dengan
nilai-nilai berdasarkan acuan moral. Jika anak telah terlatih dan telah
terbiasa berperilaku sesuai dengan nilai-nilai moral maka (3) perlu adanya
kontrol orang tua untuk mengembangkannya.
Disiplin merupakan salah satu faktor yang sangat diperlukan oleh
anak dalam perkembangan khususnya yaitu dalam keseimbangan orang
tua dalam mengasihi anaknya.Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
proses pembentukan disiplin belajar dalam diri anak dapat dilakukan
dengan cara latihan, membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai dan
aturan yang berlaku serta perlu adanya kontrol dari orang tua dan guru
agar anak selalu dalam pengawasan mereka baik di sekolah maupun di
rumah. Disiplin belajar bukan merupakan suatu yang terjadi secara
kebetulan.Pembentukan karakter kedisiplinan belajar dalam diri anak
jugamembutuhkan proses, waktu dan komitmen dari orang tua maupun
guru di sekolah dalam hal ini sangat diperlukan sekali peranannya. Proses
pembentukan dalam diri anak juga akan berdampak positif pada orang tua
maupun untuk guru nantinya. Dampak positif dari pembentukan disiplin
belajar pada anak yaitu anakakan dapat meningkatkan kesabaran,
meningkatkan toleransi, dan mampu memahami masalah dari sudut
pandang yang berbeda.
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
13
4. Keterkaitan Nilai dan Indikator untuk Sekolah Dasar
Tabel 2.1.Keterkaian Nilai dan Indikator untuk Sekolah Dasar
Nilai
Indikator
1-3 4-6
Disiplin :
Tindakan yang
menunjukkan
perilaku tertib
dan patuh
pada berbagai
ketentuan dan
peraturan.
Datang ke sekolah dan
masuk kelas pada waktunya.
Menyelesaikan tugas pada
waktunya.
Melaksanakan tugas-tugas
kelas yang menjadi
tanggung jawabnya.
Saling menjaga dengan
teman agar semua tugas-
tugas kelas terlaksana
dengan baik.
Duduk pada tempat yang
telah ditetapkan.
Selalu mengajak teman
menjaga ketertiban kelas.
Menaati peraturan sekolah
dan kelas.
Mengingatkan teman yang
melanggar peraturan
dengan kata-kata sopan
dan tidak menyinggung.
Berpakaian rapi. Berpakaian sopan dan
rapi.
Mematuhi aturan permainan Mematuhi aturan sekolah
(Kemendiknas, 2010: 34)
B. Rasa Ingin Tahu
1. Pengertian Rasa Ingin Tahu
Ingin tahu adalah suatu dorongan atau hasrat untuk lebih mengerti
suatu hal yang sebelumnya kurang atau tidak kita ketahui (Hadi dan
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
14
Permata, 2010: 3).Nasoetion dalam Hadi dan Purba, (2010: 3) juga
mengemukakan bahwa ingin tahu adalah ungkapan pengalaman yang
disediakan oleh lingkungan.Pengertian ini memiliki artian bahwa rasa
ingin tahu yang besar, syaratnya kita harus tertarik pada suatu hal yang
belum diketahui.Kemendiknas (2010: 10) menjelaskan pengertian rasa
ingin tahu adalah sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk
mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,
dilihat, dan didengar.
Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa rasa ingin tahu
merupakan sikap atau tindakan sesorang untuk mengetahui lebih dalam
lagi mengenai sesuatu yang belum dipahaminya.Siswa yang memiliki rasa
ingin tahu tinggi bisa ditunjukkan melalui tindakannya yang sering
bertanya, sering berlatih, sering membaca dan tidak pernah putus asa
sebelum sesuatu yang dipelajarinya dapat dipahami. Siswa apabila
mempunyai rasa ingin tahu tinggi dalam pembelajaran akan dapat
bertindak secara aktif di kelasnya dan terus berpikir aktif bagaimana
caranya memecahkan suatu soal yang belum dipahaminya.
1. Jenis-jenis Rasa Ingin Tahu
Jenis-jenis rasa ingin tahu menurut Hadi dan Permana, (2010: 9)
(1) rasa ingin tahu negative; (2) rasa ingin tahu positif.Jenis rasa ingin tahu
negatif adalah rasa ingin tahu yang diarahkan ke hal negatif yang
akandapat merugikan dirinya sendiri. Contohnya adalah penyalahgunaan
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
15
narkoba, bermain sampai lupa waktu, dan lain-lain. Rasa ingin tahu positif
adalah rasa ingin tahu yang diarahkan ke hal positif dan dapat berguna
bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Contohnya adalah rasa ingin tahu
untuk mempelajari materi yang belum diketahui, rasa ingin tahu untuk
menjadi juara kelas, dan lain-lain.
2. Sumber-sumber Rasa Ingin Tahu
Sumber-sumber rasa ingin tahu menurut Hadi dan Permana (2010:
11-13) adalah kebutuhan, keanehan kebutuhan vs keanehan.Kebutuhan ini
maksudnya adalah rasa ingin tahu yang muncul dari kesadaran diri sendiri
dan yang dialami sehari-sehari. Keanehan ini maksudnya adalah rasa ingin
tahu yang muncul apabila seseorang memandang ada suatu hal yang
dianggap salah secara umum, namun tetap berlangsung dalam
kesehariannya, sedangkan kebutuhan vs keanehan adalah rasa ingin tahu
yang dibutuhkan oleh semua orang dan jika keanehan tujuannya adalah
untuk memberikan penggambaran serta penjelasan yang kemudian disebut
sebagai pemahaman.
3. Keterkaitan Nilai dan Indikator untuk Sekolah Dasar
Fitri (2012: 40) mengemukakan bahwa indikator keberhasilan
pendidikan karakter untuk rasa ingin tahu adalah (1) sistem pembelajaran
diarahkan untuk mengeksplorasi keingin tahuan siswa; (2) sekolah
memberikan fasilitas, baik melalui media cetak maupun elektronik, agar
siswa dapat mencari informasi yang baru.
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
16
Tabel 2.2. Keterkaitan nilai dan Indikator untuk Sekolah Dasar
Nilai
Indikator
1-3 4-6
Rasa Ingin Tahu :
Sikap dan tindakan
yang selalu
berupaya untuk
mengetahui lebih
mendalam dan
meluas dari
sesuatu yang
dipelajari, dilihat,
dan didengar.
Bertanya kepada guru
dan teman tentang materi
pelajaran.
Bertanya atau membaca
sumber di luar buku teks
tentang materi yang
terkait dengan pelajaran.
Bertanya kepada sesuatu
tentang gejala alam yang
baru terjadi.
Membaca atau
mendiskusikan gejala
alam yang baru terjadi.
Bertanya kepada guru
tentang sesuatu yang
didengar dari radio atau
televisi.
Bertanya tentang
beberapa peristiwa alam,
sosial, budaya, ekonomi,
politik, teknologi yang
baru didengar.
Bertanya tentang
berbagai peristiwa yang
dibaca dari media cetak.
Bertanya tentang
sesuatu yang terkait
dengan materi pelajaran
tetapi di luar yang
dibahas di kelas.
(Kemendiknas, 2010: 36)
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
17
C. Prestasi Belajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Kamus besar Bahasa Indonesia (2007: 895) mengemukakan bahwa
prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dari yang telah dilakukan dan
dikerjakan, dsb). Menurut Arifin, (2009: 13) dalam bukunya
menjelaskanbahwa prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie.
Dalam Bahasa Indonesia kemudian menjadi prestasi yang berarti hasil
usaha.
Menurut Klien dalam Semiawan, (2002: 4)belajar adalah proses
eksperiensial (pengalaman) yang menghasilkan perubahan perilaku yang
relatif permanen dan yang tidak dapat dijelaskan dengan keadaan
sementara kedewasaan, atau tendensi alamiah.Ahmadi dan Supriyono,
(2013, 127) menjelaskan bahwa belajar merupakan proses dari
perkembangan hidup manusia, dengan belajar manusia melakukan
perubahan-perubahan kualitatif individu sehingga tingkah lakunya
berkembang. Semua aktivitas dan prestasi hidup tidak lain adalah hasil
dari belajar.
Ahmadi dan Supriyono (2013: 128) juga menjelaskan bahwa
belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan
sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungan. Menurut Djamarah (2008: 13) belajar adalah serangkaian
kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
18
sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan
lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif, dan pikomotor. Slameto
(2010: 2) mengungkapkan bahwa belajar ialah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengakuannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya.
Istilah prestasi belajar (achievement) berbeda dengan hasil belajar
(learning outcome).Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan
aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar biasanya meliputi aspek
pembentukan watak siswa.Menurut pengertian prestasi dan prestasi belajar
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan hasil
usaha belajar yang telah dicapai oleh siswa berdasarkan dari nilai-nilai
yang diambil dari ulangan harian, ulangan tengah semester maupun
ulangan akhir semester.Prestasi belajar juga dapat digunakan sebagai
simbol untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar yang telah dilaksanakan.Kegiatan
belajar mengajar yang telah dilaksanakan melalui penilaian guru dapat
digunakan pula sebagai bukti prestasi belajar siswa pada saat
itu.Pembuktian dari penilaian hasil prestasi belajar juga dapat dijadikan
sebagai kontrol kegiatan belajar siswa dan bukti otentik untuk orang tua.
2. Fungsi Prestasi Belajar
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
19
Prestasi belajar menjadi sangat penting untuk disimak, karena
prestasi belajar ini mempunyai fungsi utama yang Menurut (Arifin, 2009:
12) adalah sebagai berikut :
a. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan
yang telah dikuasai siswa.
b. Prestasi belajar sebagai lambing pemuasan hasrat ingin tahu.
c. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan.
d. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi
pendidikan.
e. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan)
siswa.
Fungsi prestasi belajar di atas sangat penting peranannya, karena
selain untuk mengetahui sejauh mana siswa dalam mengikuti
pembelajaran, fungsi-fungsi tersebut juga sangat penting untuk mengetahui
dan memahami prestasi belajar siswa.prestasi belajar juga tidak hanya
sebagai simbol indikator keberhasilan dalam mata pelajaran tertentu,
namun juga sebagai kualitas sekolah itu sendiri, selain itu prestasi belajar
ini juga bisa digunakan oleh guru kelas sebagai umpan balik keberhasilan
dalam proses pembelajaran.
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
20
D. Matematika
1. Pengertian Matematika
Suwangsih (2006; 3) dalam bukunya menjelaskan bahwa
matematika berasal dari kata latinmathematika yang mulanya diambil dari
perkataan Yunani mathematike yang berarti mempelajari. Asal kata
mathematike adalah mathema yang berarti pengetahuan atau ilmu
(knowledge, science). Kata mathematike berhubungan pula dengan kata
lainnya yang hampir sama, yaitu mathein atau matheneinyang artinya
belajar (berpikir), jadi berdasarkan asal katanya maka matematika adalah
ilmu pengetahuan yang didapat dengan berpikir atau bernalar (Suwangsih,
2006: 3). Menurut Russeffendi ET dalam Suwangsih, (2006: 3)
matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran),
bukan menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi matematika
terbentuk karena pikiran-pikiran manusia, yang berhubungan dengan idea,
proses, dan penalaran. Konsep matematika didapat karena proses berpikir,
karena itu logika adalah dasar terbentuknya matematika.
Johnson dan Rissing dalam Russefendi dalam Suwangsih, (2006:
4) menjelaskan bahwa matematika adalah pola berpikir, pola
mengorganisasikan, pembuktian yang logis, matematika itu adalah bahasa
yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat, jelas, dan
akurat representasinya dengan symbol dan padat, lebih berupa bahasa
symbol mengenai ide daripada mengenai bunyi. Matematika adalah
pengetahuan struktur yang terorganisasi, sifat-sifat dalam teori-teori dibuat
secara deduktif berdasarkan kepada unsur yang tidak didefinisikan,
aksioma, sifat atau teori yang telah dibuktikan kebenarannya adalah ilmu
tentang keteraturan pola atau ide dan matematika itu adalah suatu seni,
keindahannya terdapat pada keteraturan dan keharmonisannya.
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
21
Penjelasan mengenai matematika diatas dapat ditarik simpulan
bahwa matematika merupakan salah satu nama pelajaran yang diajarkan
dari mulai jenjang pendidikan SD sampai dengan SMA. Matematika ini
didalamnya berupa bahasa simbol, angka-angka, sifat-sifat matematika
serta konsep-konsepnya yang semuanya berhubungan serta beraturansatu
samalain dan matematika adalah ilmu pengetahuan yang mendasari ilmu
pengetahuan yang lainnya. Matematika juga merupakan ilmu pasti dan
tidak dapat direkayasa dari cara mengerjkannya hingga hasilnya.
Metamatika tumbuh dan berkembang karena proses berpikir, oleh karena
itu logika adalah dasar untuk terbentuknya matematika.
2. Materi Menentukan Sifat-Sifat Bangun Ruang Sederhana
Bangun ruang dikenal istilah sisi, rusuk, dan titik sudut. Perhatikan
gambar di bawah ini :
Sisi adalah bidang atau permukaan yang membatasi bangun ruang. Rusuk
adalah garis yang merupakan pertemuan dari dua sisi bangun ruang. Titik
sudut adalah titik pertemuan dari tiga buah rusuk pada bangun ruang.
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
22
1.) Sifat-Sifat Kubus
Kubusadalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh enam buah
persegi yang berukuran sama. Perhatikan gambar kubus di bawah ini :
Mari menyebutkan sisi, rusuk, dan titik sudut pada kubus ABCD.EFGH.
Sisi-sisi kubus pada ABCD.EFGH adalah :
• sisi ABCD • sisi EFGH
• sisi ABFE • sisi DCGH
• sisi ADHE • sisi BCGF
Jadi, ada 6 sisi pada bangun ruang kubus.Sisi-sisi kubus tersebut
berbentuk persegi (bujur sangkar) yang berukuran sama.
Rusuk-rusuk pada kubus ABCD.EFGH adalah :
• rusuk AB • rusuk BC • rusuk AE
• rusuk EF • rusuk FG • rusuk BF
• rusuk HG • rusuk EH • rusuk CG
• rusuk DC • rusuk AD • rusuk DH
Jadi, ada 12 rusuk pada bangun ruang kubus. Rusuk-rusuk kubus
tersebut mempunyai panjang yang sama.
Titik sudut pada kubus ABCD.EFGH adalah :
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
23
• Titik sudut A • Titik sudut E
• Titik sudut B • Titik sudut F
• Titik sudut C • Titik sudut G
• Titik sudut D • Titik sudut H
Jadi, ada 8 titik sudut pada bangun ruang kubus.
2.) Sifat-sifat Balok
Balok adalah sebuah benda ruang yang dibatasi oleh tiga pasang
(enam buah) persegi panjang dimana setiap pasang persegi panjang
saling sejajar (berhadapan) dan berukuran sama. Sifat-sifat bangun ruang
balok dengan kubus sangat berbeda. Perhatikan gambar Balok di bawah
ini :
Mari menyebutkan sisi, rusuk, dan titik sudut pada balok ABCD.EFGH.
Sisi-sisi pada balok ABCD.EFGH adalah :
• sisi ABCD • sisi EFGH
• sisi ABFE • sisi DCGH
• sisi ADHE • sisi BCGF
Jadi, ada 6 sisi pada bangun ruang balok.
Sisi ABCD = sisi EFGH
Sisi BCFG = sisi ADHE
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
24
Sisi ABFE = sisi EFGH
Rusuk-rusuk pada balok ABCD.EFGH adalah :
• rusuk AB • rusuk BC • rusuk AE
• rusuk EF • rusuk FG • rusuk BF
• rusuk HG • rusuk EH • rusuk CG
• rusuk DC • rusuk AD • rusuk DH
Jadi, ada 12 rusuk pada bangun ruang kubus.
Rusuk AB = rusuk EF = rusuk HG = rusuk DC
Rusuk BC = rusuk FG = rusuk EH = rusuk AD
Rusuk AE = rusuk BF = rusuk CG = rusuk DH
Titik sudut pada balok ABCD.EFGH adalah :
• Titik sudut A • Titik sudut E
• Titik sudut B • Titik sudut F
• Titik sudut C • Titik sudut G
• Titik sudut D • Titik sudut H
3.) Sifat-sifat Tabung, Kerucut, Bola
Tabung, kerucut, dan bola sangat berbeda dengan kubus
maupun balok. Ketiga bangun ruang ini terdapat sisi yang
melengkung. Bangun ruang kubus dan balok disebut bangun ruang sisi
tegak. Bangun ruang tabung, kerucut, dan bola disebut bangun ruang
sisilengkung. Untuk mengetahui sifat-sifat bangun ruang tabung,
perhatikan gambar di bawah ini :
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
25
Bangun ruang tabung mempunyai 3 buah sisi, yaitu sisi lengkung,
sisi atas, dan sisi bawah. Tabung mempunyai 2 buah rusuk, tetapi tidak
mempunyai titik sudut. Bangun ruang kerucut mempunyai dua buah sisi,
yaitu sisi alas dan sisi lengkung. Kerucut hanya mempunyai sebuah rusuk
dan sebuah titik sudut yang biasa disebut titik puncak. Bangun ruang bola
hanya memiliki sebuah sisi lengkung yang menutupi seluruh bagian
ruangnya.
E. Media
1. Pengertian Media
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfifah
berarti tengah, perantara, atau pengantar. Menurut Arsyad (2007: 4)
mengemukakan bahwa media adalah alat yang menyampaikan atau
mengantarkan pesan-pesan pembelajaran. Media menurut Sadiman (2008:
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
26
7) merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi. Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2007: 3)
mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah
manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat
siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. AECT
(Association of Education and Communication Technology) dalam
(Arsyad, 2007: 3) memberi batasan tentang media sebagai segala bentulk
dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi.
Sudjana dan Rivai dalam Arsyad (2007: 24-25) mengemukakan
manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa, yaitu:
1. Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menumbuhkan motivasi belajar
2. Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami oleh siswa dan kemungkinan menguasai dan mencapai
tujuan pembelajaran
3. Metode pembelajaran akan dapat lebih bervariasi, tidak semata-mata
komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga
siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apalagi kalau guru
mengajar pada setiap jam pelajaran
4. Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak
hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
27
mengamati, melakukan, mendemonstrasikan, memerankan, dan lain-
lain.
Penjelasan mengenai media diatas dapat disimpulkan bahwa media
merupakan alat untukl membantu siswa dalam proses pembelajaran.
Penggunaan media dalam proses pembelajaran akan mempermudah siswa
untuk memahami mata pelajaran yang sedang berlangsung. Pembelajaran
juga akan lebih menyenangkan dan bermakna untuk siswa karena siswa
akan terlibat secara aktif dalam pembelajaran apabila media digunakan
secara efektif, sehingga siswa akan mempunyai pengalaman yang nyata
mengenai penggunaan media.
Materi sifat-sifat bangun ruang sederhana dalam penelitian akan
menggunakan media atau alat peraga berupa bangun ruang sederhana yang
dibuat dari kertas manila. Contoh alat peraga tersebut adalah sebagai
berikut :
Gambar 2.1. Contoh Alat Peraga Bangun Ruang Sederhana
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
28
Sifat-sifat bangun ruang sederhana dengan menggunakan media dan alat
peraga berupa bangun ruang sederhana tersebut diharapkan dapat
membantu siswa untuk dapat lebih memahami materi sifat-sifat bangun
ruang sederhana. Siswa juga nantinya akan berperan aktif dalam proses
pembelajaran. Hal tersebut akan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa
secara optimal
F.Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang relevan pada penelitian saya adalah milik Khusnalia Dian
Maharani pada bulan Mei tahun 2012 yang berjudul “Pengaruh disiplin
belajar dan keaktifan kegiatan ekstrakurikuler komputer terhadap prestasi
belajar mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi (TIK) siswa
kelas X SMA Negeri 1 Sentolo tahun ajaran 2011/2012.”Penelitian ini
bertujuan untuk Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui pengaruh
yang signifikan antara disiplin belajar siswa terhadap prestasi belajar TIK
siswa kelas X SMA N 1 Sentolo. 2) Mengetahui pengaruh yang signifikan
antara keaktifan kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar TIK
siswa kelas X SMA N 1 Sentolo. 3) Mengetahui pengaruh yang signifikan
antara disiplin belajar dan keaktifan kegiatan ekstrakurikuler terhadap
prestasi belajar TIK siswa kelas X SMA N 1 Sentolo. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa 1) Disiplin Belajar memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap prestasi belajar TIK yang ditunjukkan oleh nilai
koefisien determinasi yaitu 14,7% yang diperoleh dari kuadrat rhitung dan
nilai pvalue < α 5%, 2) Keaktifan Kegiatan Ekstrakurikuler Komputer
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
29
memiliki pengaruh yang signifikan terhadap prestasi belajar TIK yang
ditunjukkan oleh nilai nilai koefisien determinasi yaitu 35,4% yang
diperoleh dari kuadrat rhitung dan nilai pvalue < α 5%, dan 3) Secara
bersama-sama Disiplin Belajar dan Keaktifan Kegiatan Ekstrakurikuler
Komputer berpengaruh signifikan terhadap prestasi belajar TIK yang
ditunjukkan oleh harga Fhitung > Ftabel, yaitu 17,513 > 1,960.
2. Penelitian yang relevan selanjutnya adalah milik Andina Eka Pratiwi
dengan judul “Hubungan antara kemampuan memori dan keingintahuan
siswa dengan prestasi belajar kimia pada materi pokok koloid kelas XI
semester II SMA Negeri 2 Pati tahun ajaran 2011/2012.” Penelitian
Andina bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kemampuan memori
siswa dengan prestasi belajar koloid, hubungan antara keingintahuan siswa
dengan prestasi belajar koloid, dan hubungan antara kemampuan memori
dan keingintahuan siswa dengan prestasi belajar koloid secara bersama-
sama. Kesimpulan penelitian ini adalah (1) terdapat hubungan positif
antara kemampuan memori dengan prestasi belajar siswa pada materi
pokok koloid, (2) terdapat hubungan positif antara keingintahuan siswa
dengan prestasi belajar siswa pada materi pokok koloid, (3) terdapat
hubungan positif antara kemampuan memori dan keingintahuan siswa
dengan prestasi belajar siswa pada materi pokok koloid secara bersama-
sama.
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
30
G. Kerangka Berpikir
1. Pengaruh disiplin belajar terhadap prestasi belajar matematika
Disiplin belajar merupakan faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar siswa terutama prestasi belajar matematika. Disiplin
belajar ini diantaranya meliputi disiplin dalam mematuhi aturan sekolah
maupun aturan kelas. Kegiatan kedisiplinan belajar yang diterapkan oleh
siswa tersebut apabila menjadi kebiasaan akan memberikan dampak yang
positif bagi siswa, selain itu juga akan dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa itu sendiri. Guru maupun orang tua akan senantiasa mencurahkan
perhatiannya untuk pendidikan anak didiknya, untuk itu perlu adanya
kedisiplinan belajar yang harus diterapkan sejak dini agar siswa dapat
lebih tekun lagi dalam belajar sehingga akan menghasilkan prestasi belajar
yang optimal.
2. Pengaruh rasa ingin tahu terhadap prestasi belajar matematika
Rasa ingin tahu dapat mempengaruhi prestasi belajar matematika.
Bertanya merupakan salah satu cara untuk mengungkapkan rasa
keingintahuan akan jawaban yang tidak atau belum diketahui oleh siswa.
Persaan malu atau takut untuk beranya yang terjadi saat siswa masih
duduk di bangku sekolah bukannya tidak mungkin akan berlanjut sampai
dewasa, karena pada dasarnya kebiasaan yang ditanam sejak kecil
biasanya akan membentuk pola pikir yang sama saat ia telah dewasa nanti.
Rasa ingin tahu apabila tidak digali sejak dini maka akan berdampak buruk
terhadap prestasi belajarnya, bisa jadi prestasi belajar yang diraih oleh
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
31
siswa mendapatkan prestasi belajar yang tidak diinginkan. Rasa ingin tahu
ini meliputi kesiapan menerima pelajaran, konsentrasi penuh terhadap
pembelajaran, mencatat hasil pembahasan, mengajukan pertanyaan,
mengemukakaan pendapat, ide ataupun gagasan, dan memperhatikan
penjelasan guru. Untuk itu perlu adanya penanaman rasa ingin tahu yang
harus diterapkan sejak dini agar siswa dapat lebih tekun lagi dalam belajar
sehingga akan menghasilkan prestasi belajar yang optimal.
3. Pengaruh disiplin belajar dan rasa ingin tahu terhadap prestasi
belajar matematika
Pengaruh disiplin belajar dan rasa ingin tahu merupakan faktor
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa terutama prestasi belajar
matematika. Kedisiplinan belajar serta rasa ingin tahu yang kuat, akan
membuat siswa senantiasa belajar dengan giat dan pada akhirnya atas
dorongan, usaha serta kerja kerasnya akan dapat memperoleh prestasi
belajar yang baik. Keluarga, guru, dan siswa itu sendiri dalam hal ini harus
saling bekerja sama agar siswa dapat terus terlatih dan menjadi
kebiasaannya dalam belajar sehingga siswa dapat terus meraih prestasi
yang optimal sesuai yang diharapkan.
H. Hipotesis
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir di atas maka
hipotesis yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014
32
1. Terdapat pengaruh yang positif disiplin belajar terhadap prestasi belajar
matematika
2. Terdapat pengaruh positif rasa ingin tahu terhadap prestasi belajar
matematika
3. Terdapat pengaruh positif disiplin belajar dan rasa ingin tahu terhadap
prestasi belajar matematika.
Pengaruh Disiplin Belajar..., Devy Wahyuningsih, FKIP UMP 2014