bab ii kajian pustaka a. 1.repository.upi.edu/48162/11/s_pkk_1403142_chapter2.pdf · pada fase ini...

21
Firqin Tsabit Dzakadyana, 2019 KONSUMSI SUSU PADA REMAJA PUTRI DI KECAMATAN PADALARANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Remaja Putri 1. Pengertian Remaja Putri Istilah adolescenre atau remaja berasal dari kata Latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence yang digunakan pada saat ini mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental emosional, sosial, dan fisik. Pandangan ini diungkapkan oleh Piaget (Dalam Hurlock, 1980, hlm. 206) mengatakan bahwa secara psikologis masa remaja merupakan masa dimana anak sudah dapat berintegrasi dengan masyarakat dewasa dan sudah tidak merasa berada di bawah tingkat orang yang lebih tua. Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok adalah perubahan intelektual. Perubahan intelektual dapat terlihat dari cara berpikir remaja yang sudah mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang merupakan ciri khas yang umum dari periode perkembangan ini. Pada umumnya masa remaja dianggap dimulai pada saat anak-anak mengalami kematangan seksual dan akan berakhir ketika ia mencapai usia matang secara hukum. Namun, penelitian tentang perubahan perilaku, sikap dan nilai nilai sepanjang masa remaja tidak hanya menunjukan bahwa setiap perubahan terjadi lebih cepat pada awal masa remaja, tetapi juga menunjukan bahwa perubahan perilaku yang terjadi berbeda dengan perubahan perilaku pada akhir masa remaja. Dengan merujuk penelitian tersebut masa remaja dibagi menjadi dua bagian yaitu awal masa remaja dan akhir masa remaja. Awal masa remaja berlangsung pada umur tiga belas tahun sampai dengan enam belas tahun, dan masa akhir remaja berlangsung dari enam belas tahun sampai dengan delapan belas tahun. (Hurlock, 1980, hlm.206). 2. Kecukupan Gizi Remaja Putri Tubuh membutuhkan berbagai macam zat gizi agar tetap sehat, zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air. Akan tetapi untuk menjaga kehatan tubuh, seseorang tidak

Upload: others

Post on 18-Oct-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

Firqin Tsabit Dzakadyana, 2019 KONSUMSI SUSU PADA REMAJA PUTRI DI KECAMATAN PADALARANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Remaja Putri

1. Pengertian Remaja Putri

Istilah adolescenre atau remaja berasal dari kata Latin adolescere yang

berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolescence yang

digunakan pada saat ini mempunyai arti yang lebih luas, mencakup

kematangan mental emosional, sosial, dan fisik. Pandangan ini diungkapkan

oleh Piaget (Dalam Hurlock, 1980, hlm. 206) mengatakan bahwa secara

psikologis masa remaja merupakan masa dimana anak sudah dapat berintegrasi

dengan masyarakat dewasa dan sudah tidak merasa berada di bawah tingkat

orang yang lebih tua. Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan

dan salah satu perubahan yang paling mencolok adalah perubahan intelektual.

Perubahan intelektual dapat terlihat dari cara berpikir remaja yang sudah

mencapai integrasi dalam hubungan sosial orang dewasa, yang merupakan ciri

khas yang umum dari periode perkembangan ini.

Pada umumnya masa remaja dianggap dimulai pada saat anak-anak

mengalami kematangan seksual dan akan berakhir ketika ia mencapai usia

matang secara hukum. Namun, penelitian tentang perubahan perilaku, sikap

dan nilai – nilai sepanjang masa remaja tidak hanya menunjukan bahwa setiap

perubahan terjadi lebih cepat pada awal masa remaja, tetapi juga menunjukan

bahwa perubahan perilaku yang terjadi berbeda dengan perubahan perilaku

pada akhir masa remaja. Dengan merujuk penelitian tersebut masa remaja

dibagi menjadi dua bagian yaitu awal masa remaja dan akhir masa remaja.

Awal masa remaja berlangsung pada umur tiga belas tahun sampai dengan

enam belas tahun, dan masa akhir remaja berlangsung dari enam belas tahun

sampai dengan delapan belas tahun. (Hurlock, 1980, hlm.206).

2. Kecukupan Gizi Remaja Putri

Tubuh membutuhkan berbagai macam zat gizi agar tetap sehat, zat gizi yang

dibutuhkan oleh tubuh terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin,

mineral dan air. Akan tetapi untuk menjaga kehatan tubuh, seseorang tidak

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

Firqin Tsabit Dzakadyana, 2019 KONSUMSI SUSU PADA REMAJA PUTRI DI KECAMATAN PADALARANG KABUPATEN BANDUNG BARAT Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

8

cukup hanya mengkonsumsi zat gizi tersebut. Asupan gizi tersebut harus dalam

jumlah yang cukup, tidak terlalu banyak dan juga tidak kurang. Akan tetapi

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

9

kebutuhan zat gizi setiap orang pasti berbeda satu dengan yang lain, oleh

karena itu standar kecukupan tubuh ditetapkan dalam AKG (Angka Kecukupan

Gizi), yang dirumuskan oleh para pakar dibidangnya melalui Widyakarya

Nasional Pangan dan Gizi (WNPG). Angka kecukupan gizi berubah dari waktu

ke waktu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan temuan hasil

penelitian yang terkait dengan kecukupan gizi dan kesehatan masyarakat.

Kartono, dkk (2012, hlm. 3) menyatakan bahwa “AKG merupakan angka

kecukupan zat gizi setiap hari menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran

tubuh dan aktivitas untuk mencegah terjadinya kekurangan ataupun kelebihan

gizi”. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penetapan angka AKG sudah

disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan seseorang dalam keadaan sehat.

Dengan meningkatnya pemahaman peran gizi dalam kesehatan yang semakin

baik, penetapan standar makanan untuk memelihara kesehatan mengalami

perkembangan.

Berdasarkan penjelasan tersebut tubuh membutuhkan berbagai macam zat

gizi untuk mendukung pertumbuhannya, akan tetapi untuk memaksimalkan

pertumbuhan tersebut, tubuh membutuhkan zat gizi tersebut dalam jumlah

yang seimbang. AKG digunakan untuk memenuhi seluruh kebutuhan gizi

tersebut, AKG telah mencakup kebutuhan gizi untuk berbagai kalangan usia

dan jenis kelamin yang telah disesuaikan dengan rata-rata kebutuhan gizi pada

golongan tersebut. Kebutuhan gizi yang telah disesuaikan dengan rata-rata

kebutuhan asupan zat gizi di masyarakat disebut dengan kecukupan.

Remaja pada golongan ini sedang mengalami masa pertumbuhan capat atau

dikenal dengan fase growth spurt. Pada fase ini remaja tidak cukup hanya

dengan memenuhi kecukupan kalori karena mereka sedang dalam masa

pertumbuhan maksimal. Oleh karena itu remaja perlu memenuhi seluruh

kecukupan mereka seperti karbohidrat, lemak dan zat gizi lainnya terutama

protein dan kalsium yang dapat membantu pertumbuhan mereka. Menurut

Kementrian Kesehatan RI (2014, hlm. 78) AKG remaja putri pada golongan

umur 13-15 tahun membutuhkan kecukupan energi sebesar 2125 kkal, 69 gram

protein, 71 gram lemak dan 292 gram karbohidrat untuk memenuhi

kecukupannya selama sehari. Untuk memudahkan pemenuhan kecukupan gizi

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

10

tersebut Kementrian Kesehatan RI (2014) dalam Pedoman Gizi Seimbang

(PGS) membuat anjuran jumlah porsi menurut kecukupan energi untuk

berbagai golongan umur dan jenis kelamin.berikut adalah anjuran jumlah porsi

untuk remaja putri golongan umur 13-15 tahun dapat dilihat pada tabel 2.1:

Tabel 2.1

Kecukupan Remaja Putri 13-15 tahun

Bahan Makanan Jumlah Porsi

Nasi 4 ½ P

Sayuran 3 P

Buah 4 P

Tempe 3 P

Daging 3 P

Susu 1 P

Minyak 5 P

Gula 2 P

Sumber : Kementrian Keseharan RI (2014, hlm. 88). Pedoman Gizi Seimbang Ket : P = Satuan Penukar Porsi

Remaja dianjurkan untuk memenuhi seluruh kecukupannya untuk

mendukung perkembangan pada fase growth spurt, oleh karena itu seluruh

kecukupan dianjurkan untuk dipenuhi agar pertumbuhannya maksimal.

Menurut tabel 2.1 pemenuhan kecukupan remaja putri pada golongan umu 13-

15 tahun ditunjukan dalam satuan P (porsi). Satuan porsi tersebut memiliki

angka yang berbeda tergantung dengan jenis dan golongan bahan tersebut.

Tabel 2.1 juga menunjukan bahwa remaja putri pada golongan umur 13-15

tahun masih membutuhkan konsumsi susu sebanyak satu bagian porsi, satu

bagian porsi susu setara dengan 200 ml susu sapi. 200 ml susu sapi

mengandung energi sebesar 122 kkal, 6.4 gram protein, 7 gram lemak, 8.6

kharbohidratdan dan 286 mg kalsium. Remaja pada golongan umur 13-15

tahun masih membutuhkan susu karena susu mengandung banyak kalsium.

Kalsium merupakan mineral yang memiliki peran penting dalam perkembagan

tubuh remaja. Kalsium dibutuhkan untuk pembentukan tulang dan gigi yang

kuat. Pada masa pertumbuhan, terutama pada masa growth spurt. Pernyataan

ini diperkuat oleh pendapat Jafar, (2012, hlm. 5-6) yang menyatak

an bahwa kecukupan remaja dan dewasa muda putri adalah 600 – 700

mg/hari. Meskipun kalsium dapat diperoleh dari zat gizi lain, susu dan

olahannya merupakan sumber kalsium paling baik.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

11

Dengan memenuhi kecukupan konsumsi susu, remaja putri sudah

memenuhi kebutuhan kalsium sebesar 286 mg. Jumlah tersebut memang masih

belum cukup untuk memenuhi kecukupan kalsium tersebut, akan tetapi

kalsium dapat diperoleh dari bahan lain seperti ikan, sayuran dan bahan

makanan lainnya. Dengan memenuhi kecukupan gizi dalam pedoman gizi

seimbang remaja putri akan mendapatkan asupan kalsium sebesar 649 mg.

Menurut Kementrian Keseharan RI (2014) dalam Pedoman Gizi Seimbang

(2014, hlm.55) menyatakan bahwa bahan penukar untuk susu merupakan susu

yang dikonsumsi dengan cara diminum secara langsung dan produk olahan

susu yang lain seperti keju, es krim dan olahan lainnya tidak termasuk dalam

anjuran pengganti susu. Bahan penukar yang dianjurkan untuk menggantikan

satu porsi susu dapat dilihat pada tabel 2.2 :

Tabel 2.2

Anjuran Bahan Penukar Satu Porsi Susu

Bahan Makanan Ukuran Rumah

Tangga (URT) Berat Dalam Gram

Susu sapi 1 gelas 200

Susu kerbau ½ gelas 100

Susu kambing ¾ gelas 185

Tepung susu whole 4 sendok makan 20

Tepung susu krim 4 sendok makan 20 Sumber : Kementrian Kesehehatan RI (2014, hlm.55). Pedoman Gizi Seimbang

Susu merupakan bahan pangan yang sangat bermanfaat bagi tubuh

khusunya sebagai sumber protein, lemak dan kalsium. Menurut Jafar (2012

hlm.5) Kalsium dapat diperoleh dari berbagai macam makanan seperti ikan,

kacang dan sayuran hijau, akan tetapi sumber kalsium terbaik adalah susu dan

hasil olahannya. Selain kalsium, susu juga mengandung berbagai zat gizi yang

dapat mendukung perkembangan remaja putri diantaranya adalah vitamin D

dan lemak. Vitamin D merupakan sumber vitamin utama untuk mendukung

pertumbuhan tulang dan lemak yang dikandung dalam susu akan mendukung

pelarutan vitamin D sehingga vitamin D dapat dicerna secara maksimal di

dalam tubuh.

Susu juga mengandung protein. protein merupakan zat gizi yang diperlukan

tubuh sebagai pembentuk, pengatur dan perbaikan jaringan dalam tubuh,

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

12

protein juga akan membantu pembentukan sel-sel otak sehingga protein sangat

dibutuhkan oleh remaja dan anak-anak pada masa kerkembagan.

Negara maju seperti negara bagian Barat sudah menjadikan susu

merupakan sumber utama kalsium masyarakat. Informasi tersebut juga

diperkuat dengan pendapat Khomsan (Dalam Hasibuan dkk, 2012, hlm. 2),

yang menyatakan “Di negara-negara Barat, kebiasaan minum susu telah

mendarah daging sejak anak masih kecil hingga dewasa, sedangkan di negara-

negara berkembang upaya penggalakan minum susu masih menghadapi

kendala status ekonomi penduduk yang umumnya rendah”. Meskipun susu

merupakan salah satu bahan makanan yang termasuk mahal, konsumsi susu

di Indonesia terus mengalami kenaikan.

3. Permasalahan Gizi Remaja Putri

Remaja memiliki beberapa masalah dalam pemenuhan kecukupan gizi

mereka terutama pada remaja putri. Remaja putri memiliki fase menstruasi

yang membuat mereka membutuhkan asupan zat gizi yang lebih banyak, akan

tetapi remaja putri pada umumnya sudah memperhatikan konsisi tubuh mereka

sehingga remaja mereka sering melewati waktu makan dan menghindari untuk

minum susu karena susu identik dengan minuman yang kaya akan kalori dan

lemak. Menurut Jafar (2012, hlm. 5-6) menyatakan bahwa “tubuh yang

langsing sering menjadi idaman bagi remaja ... menjadi penyebab masalah,

karena untuk memelihara kelangsingan tubuh mereka menerapkan pengaturan

pembatasan makanan secara keliru. Sehingga kebutuhan gizi mereka tak

terpenuhi. ... dan mendorong terjadinya gangguan gizi”. Presepsi tentang body

image ini merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kurangnya asupan

gizi para remaja, khususnya remaja putri. kurangnya pemahan tentang gizi

tersebut dapat menggangu pertumbuhan remaja dan dapat menimbulkan

berbagai masalah kesehatan. Berikut adalah beberapa maslah gizi yang biasa

dialami pada masa remaja :

a. Anemia

Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang paling rentan terhadap

penyakit anemia. Anemia adalah penyakit yang disebabkan oleh kurangnya

hemoglobin (sel darah merah) didalam tubuh. Jafar (2012, hlm. 9) juga

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

13

mengungkan bahwa “Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang

rawan menderita anemia. Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar

hemoglobin dan eritrosit lebih rendah dari normal”.

b. Anorexia Nervosa

Penyakit ini lebih mendekati penyakit kejiwaan bila dibandingkan dengan

penyakit fisik. Anorexia Nervosa merupakan penyakit kejiwaan terjadi karena

ketakutan yang berlebihan terhadap berat badan berlebih yang mengakibatkan

orang tersebut membatasi makan. Menurut Krisnani, dkk (2008, hlm 11)

“Anoreksia nervosa yaitu sebuah gangguan makan yang ditandai dengan

penolakan untuk mempertahankan berat badan yang sehat dan rasa takut yang

berlebihan... Anoreksia nervosa merupakan sebuah penyakit kompleks yang

melibatkan komponen psikologikal, sosiologikal, dan fisiologikal”.

Penyakit ini menyebabkan penderitanya menolak untuk makan dikarenakan

ketakutan yang berlebih dan keinginan untuk memperlangsing tubuh mereka.

penyakit ini sangat berbahaya terutama untuk remaja putri yang sedang

menjalani proses pertumbuhan karena penyakit ini akan menyebabkan

penderitanya tidak dapat memenuhi seluruh kecukupan gizi yang dibutuhkan

untuk pertumbuhan mereka seperti protein, lemak dan kalsium yang

terkandung dalam susu.

c. Bulimia Nervosa

Serupa dengan Anorexia nervosa, Bulimia nervosa lebih mendekati

penyakit kejiawaan daripada penyakit fisik. Bulimia nervosa merupakan

sebuah kelainan cara makan yang terlihat dari kebiasaan makan berlebihan

yang terjadi secara terus menerus yang sering terjadi pada wanita. Kelainan

tersebut biasanya merupakan suatu bentuk penyiksaan terhadap diri sendiri

dimana penderita memuntahkan makanan yang telah ia makan dan olahraga

yang berlebihan juga merupakan ciri umum dari sang penderita. (Krisnani,

dkk, 2008, hlm 12)

Presepsi tentang body image yang baik memang penting untuk

mendapatkan tubuh yang ramping dan ideal, akan tetapi presepsi body image

memerlukan pengetahuan gizi yang baik agar remaja dapat terhindar dari

berbagai penyakit akibat diet yang tidak baik, diet yang baik adalah diet yang

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

14

mengatur pola dan jumlah konsumsi makanan yang seimbang untuk mencapai

berat badan dan kondisi tubuh yang ideal baik untuk menurunkan ataupun

menaikan berat badan. Untuk dapat menjalani pola diet yang baik Kementrian

Kesehatan RI telah menyusun Pedoman Gizi Seimbang untuk mempermudah

masyarakat untuk memenuhi kecukupan gizinya. Menurut Kementrian

Kesehatan RI (2014, hlm. 87 - 90) setiap orang perlu dianjurkan untuk

mengkonsumsi susu. Susu tercantum di dalam tabel anjuran jumlah porsi di

setiap golongan umur mulai dari anak usia 0-15 tahun dan lansia mulai dari

umur 50 tahun keatas. Selain itu ibu hamil dan ibu menyusui juga memerlukan

susu untuk memenuhi kecukupan gizi mereka. dari penjelasan tersebut dapat

dilihat bahwa susu merupakan bahan makanan yang penting untuk semua

golongan umur dan jenis kelamin, oleh karena itu susu disarankan untuk

dikonsumsi untuk memenuhi kecukupan gizi masyarakat.

B. Konsumsi Susu Remaja Putri

1. Pengertian Susu

Susu merupakan produk cair berwarna putih hasil dari pemerahan hewan

seperti sapi, kambing dan lainnya yang dapat dikonsumsi maupun dijadikan

sebagai bahan makanan yang sehat. Walaupun susu dapat dikonsumsi

langsung dari pemerahan, produk ini masih belum aman untuk dikonsumsi

karena ada kemungkinan susu hasil dari pemerahan mengandung bakteri

patogen yang dapat mengganggu kesehatan manusia (Firman, 2010, hlm 75).

Istilah susu sudah dikenal oleh semua orang mulai dari anak-anak sampai

dewasa. Menurut Standar Nasional Indonesia, (dalam Firman, 2010, hlm, 76)

susu murni adalah cairan yang berasal dari ambing sapi sehat dan bersih, yang

diperoleh dengan cara yang benar, yang kandungan alaminya tidak dikurangi

atau ditambah sesuatu apapun dan belum mendapat perlakuan apapun.

Hasibuan (2012, hlm.5) menyatakan bahwa “Minum susu minimal 2 kali

sehari (2 gelas) dapat memenuhi sebagian kebutuhan zat gizi anak, terutama

protein, lemak dan kalsium. Dari hasil penelitian, anak yang umumnya minum

susu 2 gelas sehari cenderung akan memiliki tubuh normal”. Kebiasaan

minum susu siswa sebanyak ½ gelas sehari kurang baik karena minum susu

yang dianjurkan dan baik untuk kesehatan yaitu 2 kali (2 gelas) setiap hari.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

15

Menurut Kementrian Kesehatan RI damam Pedoman Gizi Seimbang

(2014, hlm 55). Kecukupan susu adalah satu porsi bahan penukar atau setara

dengan 200 ml susu sapi. Bahan penukar yang dianjurkan untuk memenuhi

kecukupan susu adalah susu sapi, susu kambing, susu kerbau, tepung susu

whole dan tepung susu krim. Sedangkan menurut Utami (2009, hlm. 11-14)

jenis susu yang beredar di pasaran diantaranya adalah susu cair, susu bubuk

dan susu kental manis, akan tetapi menurut BPOM susu kental manis tidak

dapat dikategorikan sebagai susu.

a. Susu Cair

Gambar 2.1 Susu Cair

Sumber : https://cdn.idntimes.com

Susu segar adalah cairan yang diperoleh dari ambing sapi, kerbau, kuda,

kambing atau domba dan hewan ternak penghasil susu lainnya yang sehat dan

bebas dari kolostrum. Kandungan gizi dalam susu segar belum mengalami

perubahan karena susu segar belum mendapat perlakuan apapun selain

pendinginan (Utami, 2009, hlm 11). Firman (2010, hlm 75) menyatakan

bahwa walaupun susu dapat dikonsumsi langsung dari pemerahan, produk ini

masih belum aman untuk dikonsumsi karena ada kemungkinan susu hasil dari

pemerahan mengandung bakteri patogen yang dapat mengganggu kesehatan

manusia. Susu segar yang diperoleh dari hewan ternak penghasil susu

memiliki kandungan gizi yang berbeda tergantung dari jenis hewan ternak

penghasil susu tersebut. Perbedaan kandungan susu segar menurut Agustina,

(2007, hlm 5) dapat dilihat pada tabel 2.3 :

Tabel 2.3

Perbandingan kandungan susu sapi dan kambing:

No Kandungan

Nutrisi Unit

Susu

Sapi

Susu

Kambing

1. Protein % 3.0 3.0

2. Lemak % 3.6 3.8

3. Kalori /100 ml 69 70

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

16

No Kandungan

Nutrisi Unit

Susu

Sapi

Susu

Kambing

4. Vitamin A i.u/gram fat 21 39

5. Vitamin B1 Ug/100 ml 45 68

6. Riboflavin Ug/100 ml 159 210

7. Vitamin C Mg acid

askorbat/ 100 ml 2 2

8. Vitamin D i.u/gram fat 0.7 0.7

9. Calcium (Ca) % 0.18 0.19

10. Besi (Fe) % 0.06 0.07

11. Phospor (P) % 0.23 0.27

12. Cholestrol Mg/100 ml 15 12

13. Kasein % 2.4 2.6

Sumber : Firman, A. (2010, hlm 76). Agribisnis Sapi Perah.

Menurut Utami (2009, hlm 12-13) produk susu yang termasuk kedalam

produk susu cair adalah susu UHT, susu steril, susu rendah lemak.

1) Susu Sapi UHT

Gambar 2.2 Susu Sapi UHT

Sumber : http://foodforkids.co.id/web/photo/Susu.jpeg

Susu UHT merupakan salah satu produk susu yang paling umum dijumpai

di pasaran. susu UHT merupakan produk susu yang diperoleh dari pengolahan

susu segar, susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang distrerilkan dalam

suhu 135°C atau lebih selama 2 detik sebelum susu dikemas (Utami, 2009,

hlm 12).

2) Susu Sapi Steril

Gambar 2.3 Susu Sapi Steril

Sumber : https://www.bukalapak.com

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

17

Susu Steril merupupakan produk susu cair yang diperoleh dari susu segar

atau susu rekonstitusi atau susu rekombinasi yang dipanaskan dalam suhu

lebih dari 100°C sesuai dengan waktu yang dibutuhkan untuk mensterilkan

susu tersebut, susu steril dikemas dalam keadaan hermetis (kedap udara)

(Utami, 2009, hlm 12). Susu UHT dapat dikategorikan sebagai susu steril bila

susu disimpan dalam tempat yang tela disterilkan terlebih dahulu (Agustina,

2007, hlm. 6).

3) Susu Sapi Rendah Lemak

Gambar 2.4 Susu Sapi Rendah Lemak

Sumber : https://d3t543lkaz1xy.cloudfront.net/

Susu rendah lemak atau susu lowfat merupakan produk susu yang telah

dihilangkan sebagian kandungan lemaknya . kandungan lemak dalam susu ini

lebih rendah bila dibandingkan dengan susu UHT, kadar lemak dalam susu ini

hanya sekitar 1,25%. (Utami, 2009, hlm 12).

b. Susu Sapi Bubuk

Gambar 2.5 Susu Sapi Bubuk Sumber : https://sc01.alicdn.com

Widodo (dalam Agustina 2007, hlm.6), menyatakan bahwa susu bubuk

merupakan salah satu contoh pengolahan dan pengawetan susu dengan tujuan

menurunkan kadar air susu dari 88% (susu segar) menjadi 3% (susu bubuk)

dengan cara pengeringan semprot. Firman, (2010, hlm. 84-85) menyatakan

bahwa “Susu bubuk merupakan hasil pengeringan dari susu segar. Pada

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

18

zaman sekarang susu bubuk sering digunakan untuk susu bayi dan susu untuk

lansia. Susu bubuk umumnya sudah ditambah dengan zat additive dengan

tujuan untuk menambah nilai gizi susu tersebut, terutama untuk susu anak usia

1 – 2 tahun”.

Sama seperti susu cair, susu bubuk juga dibagi menjadi beberapa jenis

berdasarkan kandungan gizi yang terkandung di dalamnya. Menurut yang

termasuk kedalam produk susu bubuk adalah susu bubuk full cream dan susu

skim bubuk.

1) Susu Sapi Bubuk fullcream

Gambar 2.6 Susu Sapi Bubuk fullcream Sumber : https://cf.shopee.co.id

Susu bubuk full cream merupakan produk susu berbentuk bubuk yang

diperoleh dari pengolahan susu cair atau hasil pencampuran susu cair dengan

susu krim bubuk yang telah menjalani proses pasteurisasi dan proses

pengeringan. (Utami 2007, hlm 13).

2) Susu Sapi Bubuk Rendah Lemak

Gambar 2.7 Susu Sapi Bubuk Rendah Lemak Sumber : https://cdn-images-1.medium.com

Susu bubuk rendah lemak merupakan produk susu yang berbentuk bubuk

yang telah dikurangi kandungan lemaknya sebelum dilakukan proses

pengeringan. Proses pemisahan lemak dilakukan dengan menggunakan alat

pemisah krim (cream separator).

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

19

c. Susu Kambing

Gambar 2.8 Susu Kambing Sumber : https://www.nagaswarafm.com

Bila dibandingkan dengan susu sapi, susu kambing mengandung protein

susu utama (beta kasein), kalsium, linoleat, arakidonat, dan triptopan yang

lebih banyak. Susu kambing memiliki keunikan yang tidak dimiliki oleh jenis

susu lainnya diantaranya adalah susu kambing tidak mengandung senyawa

alergen atau senya pemicu reaksi alergi (beta lactoglobulin), memiliki ph

yang tinggi (alkali), dan susu kambing lebih mudah untuk dicerna bila

dibandingkan dengan susu sapi kerena susu kambing memiliki rantai asam

lemak yang lebih pendek dengan ukuran molekul yang lebih halus.

Kandungan lemak, protein, dan kalsiumnya pun lebih tinggi bila

dibandingkan dengan susu sapi. (Nuraini, D. 2017, hlm. 230 ).

d. Susu Kerbau

Gambar 2.9 Susu Kerbau

Sumber : https://2.bp.blogspot.com

Susu kerbau memilik kandungan gizi yang lebih tinggi bila dibandingkan

dengan susu sapi, akan tetapi produksi susu kerbau sangatlah rendah bila

dibandingkan dengan susu sapi. Kerbau hanya menghasilkan 1-1,5 liter susu

perkerbau sedangkan sapi dapat menghasilkan sekitar 12 liter per hari.

Sebagian besar ternak kerbau masih dikelola oleh rakyat dan masih belum

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

20

tersentuh oleh teknologi sehingga produk susu kerbau belum mementingkan

kualitas. (Darmayanthi, 2014, hlm. 68).

Menurut Utami (2009, hlm. 13) susu kental manis masih merupakan

produk susu, namun menurut Kementrian Kesehatan RI dalam Pedoman Gizi

Seimbang, susu kental manis tidak termasuk kedalam produk yang disarankan

sebagai pengganti susu dan susu kental manis. Susu kental manis memiliki

kandungan gula yang sangat tinggi, komposisi gula dalam susu kental manis

adalah 62,5% (Agustina, 2007, hlm. 7). Sutari (2018, 7 April) mengatakan

bahwa “BPOM menegaskan bahwa susu kental manis bukan produk susu.

Saat dihubungi oleh CNNIIdonesia.com, kepala BPOM Penny Lukito

menyebut surat edaran tersebut dikeluarkan untuk melindungi konsumen,

khususnya anak-anak”. Edaran tersebut juga disebarkan agar tidak terjadi lagi

kekeliruan yang mengiklankan susu kental manis sebagai produk susu.

Perbedaan kandungan gizi berbagai macam jenis susu dapat dilihat pada tabel

2.4 :

Tabel 2.4

Perbandingan Kandungan Produk Susu per 100 Gram Bahan

Jenis Susu Energi Protein Lemak Kharbo Kalsium

Susu sapi 61 3,2 3,5 4,3 143

Susu kambing 64 4,3 2,3 6,6 98

Susu kerbau 160 6,3 12 7,1 216

Susu Bubuk 509 24,6 30 36,2 904

Tepung susu krim 160 6,3 12 7,1 216

Susu kental manis 336 8,2 10 55 275

Berdasarkan data tabel 2.4, susu sapi memiliki kandungan gizi sebanyak 62

kkal energi, 3,2 gram protein, 3,5 gram lemak, 4,3 gram karbohidrat dan 143

mg kalsium. Bila dibandingkan dalam jumlah kalori yang sama, susu sapi

merupakan jenis susu yang paling kaya akan zat gizi. Bila dibandingkan, susu

kambing mengandung kandungan protein dan karbohidrat yang lebih tinggi

dibandingkan dengan susu sapi, akan tetapi susu kambing hanya mengandung

98 mg kalsium. Dengan demikian susu sapi. Susu kental manis merupakan

jenis produk yang diiklankan sebagai produk susu, namun susu kental manis

memiliki kandungan karbohidrat yang sangat tinggi bila dibandingkan dengan

jenis susu lain. Susu kental manis juga memiliki kandungan protein dan

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

21

kalsium yang paling rendah. Dengan demikian susu kental manis tidak

dianjurkan sebagai bahan makan pengganti susu untuk pemenuhan kecukupan

remaja putri.

Meskipun susu memiliki banyak kelebihan dan merupakan salah satu

bahan makanan yang dianjurkan untuk memenuhi kecukupan gizi, konsumsi

susu di Indonesia masih sangat rendah Menurut Kementrian Kesehatan RI

(2014) di dalam Pedoman Gizi Seimbang remaja pada umur 13-15 tahun

masih membutuhkan asupan susu untuk memenuhi kecukupannya, akan tetapi

menurut Kementerian Pertanian (2016) konsumsi susu perkapita rakyat

Indonesia hanya 11.8 liter per tahun. Meskipun konsumsi susu di Indonesia

telah meningkat setiap tahunnya, angka ini sangat rendah bila dibandingkan

dengan negara tetangga seperti Malaysia mencapai 36.2 liter per tahun,

Myanmar 26.7 liter per tahun dan Thailand 22.2 liter per tahun., Khomsan

(dalam Hasibuan dkk, 2012, hlm. 2) menyatakan bahwa “konsumsi susu di

Indonesia hanya setengah gelas per minggu setiap orang. Meskipun angka

konsumsi susu terus naik pada periode tahun 2005 – 2007, konsumsi susu di

Indonesia masih sangat rendah pada tahun 2016”.

Angka konsumsi susu di Indonesia ini sangatlah rendah dan tidak dapat

memenuhi kecukupan remaja putri pada golongan 13-15 tahun yang

membutuhkan 200 ml susu sapi setiap harinya. Kekurangan asupan susu ini

dapat menyebabkan berbagai masalah pada remaja putri diantaranya adalah

rapuhnya tulang dan lebih rentan terkena penyakit tulang. Selain kurangnya

konsumsi susu, mayoritas susu yang dikonsumsi di Indonesia adalah susu

bubuk. Menurut Anggraini (2012, hlm. 9) menyatakan bahwa “Susu yang biasa

dikonsumsi oleh orang Indonesia adalah susu sapi, baik berupa bubuk, cair,

atau kental manis. Namun demikian, menurut data kebanyakan masyarakat

Indonesia lebih menyukai mengkonsumsi susu bubuk”.

Susu bubuk memiliki kandungan zat gizi yang lebih padat. Perbedaan kalori

yang mencolok tersebut diakibatkan oleh perbedaan tingkat konsentrasi gizi

dalam susu tersebut. Berbeda dengan susu cair yang dapat diminum secara

langsung, umumnya susu bubuk dicampurkan dengan air sebelum dikonsumsi

sehingga jumlah susu bubuk akan dikonsumsi dalam jumlah yang lebih sedikit.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

22

Menurut Kementrian Kesekatan RI (dalam Pedoman Gizi Seimbang, 2014

hlm 55) 4 sendok makan atau 20 gram susu bubuk setara dengan 1 gelas atau

200 ml susu sapi. Dengan melihat data tersebut dapat disimpulkan bahwa 1

gram susu bubuk dapat disetarakan dengan 10 ml susu sapi. Akan tetapi bila

melihat perbandingan kandungan zat gizi, susu sapi memiliki kandungan gizi

yang lebih tinggi, sehingga dapat disimpulkan bahwa susu cair lebih unggul

bila dibandingkan dengan jenis susu lain. Namun demikian, menurut Fabiosa

(dalam Anggraini, 2012, hlm. 9) kebanyakan masyarakat Indonesia lebih

menyukai mengkonsumsi susu bubuk. Susu bubuk banyak dikonsumsi

masyarakat Indonesia karena sifatnya yang lebih tahan lama dan praktis.

2. Manfaat susu

Selain memiliki kandungan nutrisi yang diperlukan untuk tubuh, susu

juga memiliki berbagai manfaat untuk tubuh. Menurut Nuraini (2017, hlm.

232) susu sapi memiliki banyak kelebihan untuk tubuh manusia diantaranya

adalah memperkuat, membantu pertumbuhan tulang dan mencegah anemia.

Susu sangat baik untuk dikonsumsi remaja terutama remaja yang sedang

mengalami masa pertumbuhan atau growth spurt. selain dapat membantu

pertumbuhan para remaja, susu juga dapat membantu remaja khususnya

remaja putri untuk menghindari penyakit anemia karena susu mengandung

berbagai zat gizi yang bermanfaat untuk tubuh seperti protein, zat besi,

kalsium dan vitamin D.

Susu merupakan sumber protein hewani yang mengandung zat besi, jenis

protein susu juga merupakan sumber protein yang lebih mudah dicerna oleh

tubuh karena susu sapi memiliki asam amino esensial yang lebih banyak dan

lebih lengkap dibanding dengan protein nabati. Susu juga merupakan salah

satu sumber protein yang baik karena susu mudah dicerna dalam tubuh.

Gibney, Vorster & Kok, (dalam Kartono 2012, hlm 4) menyatakan bahwa

“semakin rendah kandungan serat dan lembut tekstur suatu jenis pangan

sumber protein semakin baik mutu proteinnya”. Protein juga berperan dalam

perkembangan tubuh anak anak dan remaja yang sedang mengalami masa

growth spurt. Hal tersebut diperkuat dengan pendapat IOM (dalam Kartono

2012, hlm 4) yang menyatakan bahwa “Bayi dan anak-anak yang berada

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

23

dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan yang pesat membutuhkan

protein lebih banyak perkilogram berat badannya dibanding orang dewasa.

Untuk mendukung pertumbuhan tubuh juga membutuhkan asupan

kalsium dan vitamin D yang cukup untuk mendukung pertumbuhan tulang

remaja. Susu dan olahannya juga merupakan sumber kalsium terbaik karena

susu memiliki seluruh zat gizi yang diperlukan(Jafar 2012, hlm.5). Kalsium

dibutuhkan tubuh untuk memperkuat dan membantu pertumbuhan tulang.

Menurut Jafar (2012, hlm 5) remaja putri membutuhkan asupan kalium

sebanyak 600-700mg per hari untuk mendukung tumbuh kembang mereka.

sedangkan menurut Kementrian Kesehatan RI (2014, hlm 93) anjuran minum

susu dalam sehari adalah 200 gram atau setara dengan satu gelas susu.

Kandungan kalsium dalam susu saja tidak akan cukup untuk memenuhi

kecukupan kalsium tersebut karena susu sapi sebanyak 200 gram hanya

mengandung 286 mg kalsium. Oleh karena itu Kementrian Kesehatan RI

menganjurkan konsumsi bahan makanan lainnya untuk memenuhi kecukupan

tersebut. Dengan mengikuti anjuran makan sehari menurut Kementrian

Kesehatan RI tersebut remaja dapat memenuhi seluruh kecukupan mereka

termasuk kecukupan kalsium karena total asupan kalsium menurut anjuran

golongan remaja 13-15 tahun adalah 649 mg. Dengan melihat data diatas,

dapat disimpulkan bahwa anjuran konsumsi tersebut dapat memenuhi seluruh

kecukupan remaja dalam golongan umur 13-15 tahun.

C. Penelitian Terdahulu

Remaja putri pada golongan 13-15 tahun pada umumnya sedang menjalani

fase growth spurt remaja pada fase ini memiliki kecukupan khusus untuk

mendukung perkembangannya. Berbeda dengan remaja pada golongan 15

tahun keatas, remaja putri pada golongan ini masih membutuhkan konsumsi

susu untuk memenuhi kecukupan gizi mereka. Susu merupakan sumber kalsium

terbaik yang dapat membantu pertumbuhan remaja di masa growth spurt. Pada

fase ini remaja akan mengalami pertumbuhan maksimal dimana pertumbuhan

mereka akan sangat terlihat. Oleh karena itu konsumsi susu untuk remaja yang

sedang berada di dalam masa pertumbuhan harus sangat diperhatikan mulai dari

jenis, jumlah dan frekuensi konsumsi susu tersebut. Adapun penelitian relevan

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

24

dengan penelitian yang akan dilakukan mengenai Konsumsi Susu Remaja Putri

di Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat :

Menurut Penelitian Agustina (2007) dengan judul Analisis Pola Konsumsi

Susu Bubuk, Susu Kental Manis dan Susu Cair Konsumen Rumah Tangga.

Penelitian dilakukan di Perumahan Taman Pagelaran, Kelurahan Padasuka,

Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor. Dengan menggunakan rumah tangga

yang mengkonsumsi susu (bubuk, cair atau kental) di Komplek Perumahan

Taman Pagelaran sebagai populasi penelitan. pengambilan sampel dari

penelitan ini dilakukan dengan menggunakan metode multistage purposive

sampling. Dalam penelitiannya Agustina mengungkapkan bahwa Susu

merupakan salah satu bahan makanan asal hewan yang sangat penting bagi

manusia karena kandungan gizinya yang tinggi. Hal itu menyebabkan susu

banyak dipilih untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Akan tetapi

dikarenakan sifat susu yang mudah rusak oleh mikroorganisme atau senyawa

pembusukan lain, menyebabkan perlunya pengolahan pada susu supaya lebih

tahan lama serta aman dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang. Seiring

dengan perkembangan teknologi di bidang pengolahan hasil ternak, maka susu

dapat diolah sedemikian rupa sehingga lebih tahan lama tanpa mengurangi nilai

gizi yang terkandung didalamnya. Produk susu olahan yang telah mengalami

perkembangan teknologi antara lain: susu pasteurisasi, susu ultra high

temperature (UHT), susu skim, susu bubuk, susu kental, yoghurt, mentega dan

es krim. Hasil penelitaan ini menunjukan bahwa 45% hanya mengkonsumsi

susu bubuk, 16,67% hanya mengkonsumsi susu kental manis, 8,33 Hanya

mengkonsumsi susu cair dan sisa sample mengkonsumsi beragam jenis susu.

Menurut Penelitian Hasibuan (2012) dengan judul Gambaran Prilaku

Konsumsi Susu Pada Siswa SMP Ar-Rahman Medan Tahun 2012. Jenis

penelitian yang diadakan merupakan penelitian survei yang bersifat deskriptif

dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian adalah seluruh siswa

SMP Ar-Rahman Medan tahun 2012 yaitu sebanyak. Sampel dalam penelitian

tersebut adalah sebagian siswa SMP Ar-Rahman Medan. Dalam penelitannya,

ia mengungkapkan bahwa konsumsi susu di Indonesia masih sangatlah rendah.

Di dalam penelitiannya juga dia mengungkapkan bahwa kebiasaan minum susu

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

25

sudah mendarah daging di negara-negara Barat dan lebih dari separuh remaja

di Amerika mengkonsumsi susu kurang dari sehari sekali sedangkan konsumsi

susu yang dianjurkan adalah tiga kali sekali. Sedangkan di Indonesia, rata-rata

konsumsi minum susu hanya sekitar setengah gelas per minggu untuk setiap

orang. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa proporsi riwayat konsumsi susu

yang baik hanya sebesar 53,3% dan konsumsi susu selama masa sekolah

mengalami penurunan seiring dengan peningkatan kelas. Berdasarkan survei

didapat ada sebesar 40 siswa dari 68 siswa kelas VIII tidak minum susu. Karena

rendahnya konsumsi susu pada anak sekolah. Hasil penelitian tersebut juga

menunjukan bahwa bahwa sebagian besar siswa minum susu setiap hari yaitu

42 orang (60%). Dari hasil penelitian, Hasibuan mengungkapkan bahwa anak

yang umumnya minum susu 2 gelas sehari cenderung akan memiliki tubuh

normal. Dari pembahasan tersebut peneliti berpendapat bahwa tindakan minum

susu siswa sebanyak 1/2 gelas sehari kurang baik.

Menurut Penelitian Anggraini (2012) dengan judul Konsumsi Susu dan

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Balita di Wilayah Kelurahan

Pekayon Kecamatan Pasar Rebo Jakarta Timur Tahun 2012. Penelitian

dilaksanakan di wilayah Kelurahan Pekayon. Desain penelitian yang digunakan

dalam penelitian tersebut adalah cross sectional dengan sample orang tua yang

memiliki balita umur 13-59 bulan. Mengungkapkan bahwa susu adalah salah

satu jenis makanan dan minuman yang memiliki kandungan gizi yang cukup

lengkap yang diperlukan oleh semua kelompok umur, akan tetapi di dalam

Pedoman Gizi Seimbang, susu tidak didetaikan kedudukannya, seperti dalam

anjuran Empat Sehat Lima Sempurna. Kedudukan susu dalam gizi seimbang

hanya masuk ke dalam kelompok pangan hewani. Sedangkan di Thailand,

konsumsi susu setiap hari dengan kualitas dan kuantitas yang disesuaikan

dengan umur yang telah dianjurkan dalam petunjuk gizi seimbang. Sementara

itu konsumsi susu di Indonesia masih tergolong rendah. Konsumsi susu

Indonesia adalah yang terendah di Asia, yakni rata-rata 11,9 liter/kapita/tahun.

Tingkat konsumsi susu yang rendah dapat disebabkan oleh beberapa hal.

diantaranya kurangnya ketersediaan susu siap minum, rendahnya produksi susu

dalam negeri, kurang terjangkaunya harga susu oleh sebagian masyarakat

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

26

Indonesia, dan kurangnya kesadaran bahwa meminum susu itu sangat baik.

Jenis susu yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia adalah susu sapi,

baik berupa bubuk, cair atau kental manis. Namun demikian, menurut data

kebanyakan masyarakat Indonesia lebih menyukai mengkonsumsi susu bubuk.

Susu bubuk banyak dikonsumsi masyarakat Indonesia karena sifatnya yang

lebih tahan lama dan praktis. Hasil penelitian Anggraini mengungkapkan bahwa

konsumsi susu dipengaruhi oleh banyak faktor seperti jumlah iklan susu,

pendidikan ibu, pendapatan keluarga dan sebagainya.

Menurut penelitian Kim, dkk dengan judul Effect of Milk and Milk Products

Consumption on Physical Growth and Bone Mineral Density in Korean

Adolescents (2013). Penelitian tersebut dilakukan untuk meneliti hubungan

antara konsumsi kalsium dari susu dan turunannya dengan pertumbuhan fisik

dan kepadatan tulang 664 remaja pada golongan umur 15-17 tahun. dalam

penelitiannya Kim menyatakan bahwa setelah menghitung kebutuhan kalsium

berdasarkan tinggi badan dan komposisi badan, kecukupan kalsium dalam susu

dapat dipenuhi dengan mengkonsumsi 200 ml susu putih cair. Setelah

menganalisis kebutuhan susu Kim mengkategorikan konsumsi susu menjadi

tiga kelompok berdasarkan asupannya. Kelompok Q1 (asupan rendah), Q2

(asupan menengah) dan Q3 (asupan tinggi). Asupan kalsium dari ketiga

kelompok ini adalah 16,2 mg untuk kelompok Q1, 99,7 mg untuk kelompok

Q2 dan 284 mg untuk kelompok Q3. Hasil penelitian Kim menunjukan bahwa

kelompok Q1 memenuhi 30,5% kebutuhan kalsium perhari, Q2 memenuhi

sebanyak 42.3%, dan kelompok Q3 memenuhi 49.7% kebutuhan perhari.

Kecukupan konsumsi kalsium untuk remaja usia pada golongan umur 15-18

tahun di Korea adalah 800 mg per hari untuk remaja putri dan 900 mg per hari

untuk remaja putra. Penelitian tersebut juga menunjukan bahwa konsumsi susu

dan turunannya pada masa perkembangan, terutama untuk remaja putri, dapat

mendukung tingkat kepadatan tulang tanpa menaikan berat badan dan

membuktikan bahwa mengkonsumsi susu penting dalam masa

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. 1.repository.upi.edu/48162/11/S_PKK_1403142_Chapter2.pdf · Pada fase ini remaja akan mengalami banyak perubahan dan salah satu perubahan yang paling mencolok

27

27