mencari pembaca buku · fb : kareba pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih...

29
Kabar Pustaka Untuk Khalayak Edisi Mei 2015 MENCARI PEMBACA BUKU MENCARI PEMBACA BUKU Kareba Pustaka Kareba Pustaka www.Karebapustaka.com Jangan Bakar Buku Pustakawan adalah Duta Baca Rekresi di Perpustakaan Menemani Anak Membaca

Upload: ngomien

Post on 03-Mar-2019

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

Kabar Pustaka Untuk Khalayak Edisi Mei 2015

MENCARIPEMBACA BUKU

MENCARIPEMBACABUKU

Kareba PustakaKareba Pustaka

www.Karebapustaka.com

Jangan Bakar Buku

Pustakawan adalah Duta Baca

Rekresi di Perpustakaan

Menemani Anak Membaca

Page 2: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

Kabar Pustaka Untuk Khalayak

Tentang Kareba Pustaka

DIMANA KEARIFAN LOKAL ?

Hari-hari ini kita disuguhi beragam atraksi dunia dalam hiburan, permainan, masalah-masalah ekonomi-polit ik dan tayangan-tayangan kontroversial. Dunia ini memang semakin kompleks. Semenjak mendaratnya globalisasi dan modernisasi keseluruh tatanan kehidupan, I n d o n e s i a k e m u d i a n b e r p a c u d a l a m mempertahankan nilai-nilai budaya lokal yang ada.

Sebagai negara yang berbudaya heterogen, sudah menjadi kewajiban pemerintah untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Bangsa yang memiliki suku, etnis, rasa dan agama yang sangat beragam ini, mestilah selalu memupuk semangat kebersamaan dan solidaritas. Tentunya tanpa mengelakkan keragaman budaya yang ada. Sebab itulah yang menjadi ciri dan keunikan dari identitas Indonesia.

Menjaga budaya agar tetap lestari adalah tugas bersama, terutama dimana budaya itu dilakoni oleh pelaku-pelakunya. Namun demi mengimbangi pergeseran dan perubahan yang lebih masif kearah budaya modern, maka sudah barang tentu kita perlu menyediakan ruang bagi pelaku-pelaku budaya lokal untuk menampilkan sekaligus menanamkan kearifan lokal kepada masyarakat.

Dalam wacana kearifan lokal ini, salah satu jalan yang hendak diperhatikan ialah menguatkan referensi tentang hasil budaya lokal. Ketersediaan memori atau referensi (tertulis) ini dapat berjalan dengan baik, manakala institusi perpustakaan, museum dan arsip, mampu memainkan peran dengan tidak hanya menjaga peradabannya, tetapi ikut dalam menyebarluaskan pengetahuan tentang budaya lokal. Metode ini, bukan sesuatu yang mudah dikerjakan oleh pustakawan, tetapi kegiatan-kegiatan seperti lomba menceritakan sejarah, cerdas cermat, pidato, atau bedah buku tentang budaya lokal, adalah bagian dari proses desemisasi yang dapat dilakukan dalam mengangkat kearifan lokal.

Memaknai kearifan lokal memang bukan sebatas memberi ruang bagi budaya lokal untuk ditampilkan, akan tetapi menjadi pedoman dan penghayatan yang digunakan dalam menanggapi dan merespon soal-soal kehidupan yang semakin kompleks. Namun yang menjadi fokus dewasa ini, pertama ialah bagaimana kebudayaan itu tetap terjaga.

Editorial

Pimpinan Redaksi: IKA JIP, Editor : Irsan, Pustakawarta : Laode Rusadi, Fajeruddin Syakir, Saenal Abidin, Amar Saniemail : [email protected] : www.karebapustaka.com FB : Kareba Pustaka, Grup : Berita Perpustakaan Sulsel

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015

KAREBA PUSTAKA

Mei adalah bulan yang dinanti-nanti. Siapa gerangan yang menanti ? Disana ada buruh, guru, pembaca buku, penari, mahasiswa, pejuang dan banyak elemen lainnya. Momen peringatan-peringatan yang merefleksikan elemen diatas adalah sebuah penantian yang selalu siap untuk direspon dengan cara-cara yang unik, emosional dan meriah. Dibalik perayaan itu semua, tentu mengandung kisah yang berlatar belakang perjuangan, kelahiran dan semangat untuk bangkit. Pada proses refleksi itulah yang menjadi titik evaluasi dan harapan yang ingin dicapai. Maka dalam setiap perayaan, idealnya terbangun pembaruan semangat dan mengukur capaian-capainnya. Secara seremonial, peringatan ini bukan hanya sampai pada formalitas belaka, tetapi pemaknaan atas kondisi kekinian harus menjadi instrumen yang mampu menggerakkan apa yang dirayakannya. Berangkat dari kesadaran penuh pada peringatan akan kondisi aktual itulah yang pada gilirannya akan melahirkan kerja-kerja nyata. Sebab jika dilakukan dengan formalisme semata, maka sebenarnya kita tidak memperingati apa-apa, tidak pula memperingati siapa-siapa. Malah akan melahirkan perayaan yang tidak berdasar refleksi, karena yang dirayakan adalah “perayaan” itu sendiri. Bukan merayakan sesuatu dibalik lahirnya sebuah perayaan. Selamat membaca perayaan-perayaan didalam majalah edisi ini. Semoga bermakna.

Page 3: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

www.Karebapustaka.com

Mengapa manusia tega membakar buku ? bukankah mereka tidak tega

terbelenggu oleh kebodohan. Apakah menentang wacana harus diakhiri dengan perayaan bakar

buku. Lalu bukankah membakar itu adalah membentangkan jalan gelap

bagi kreatifitas dan prestasi manusia.

a l a n g , n a s i b y a n g ditentukan oleh tafsir yang Mmenyemburkan amarah.

Mulanya memang begitu. Setiap apa yang akan dihancurkan, dimulai dari timbangan-timbangan. Namun apakah penimbang itu berjarak dengan obyek-obyek lain yang mengikat dirinya untuk menilai. Hiasan-hiasan ideologi atau kepercayaan yang ada, akan sedikit-banyaknya menentukan penilaian atau tafsir atas wacana yang dihadirkan oleh buku. Jika kontennya memedihkan perasaan seseorang yang telah terbalut dengan hiasan diatas, maka perayaan dimulai : bakar (hancurkan) !

Fenomena penghancuran buku, khususnya dalam bentuk pembakaran buku didunia, menjadi ‘perayaan’ yang buruk bagi peradaban manusia. Tidak saja akan menyeret bukunya, tetapi akan menyeret kebudayaan dan manusianya kedalam bara api yang mematikan.

Kisah pembakaran buku, yang telah bermula sejak era klasik, menyiratkan kontradiksi terhadap kebebasan berpikir dan budaya saling menghargai. Maka alasan apapun yang diusung dalam memberangus buku, sungguh merupakan tindakan yang kolot, bahkan kejam.

Pada beberapa hari yang lalu, berita tentang pembakaran buku di salah satu daerah di Sulawesi Selatan oleh oknum pemerintah daerah, menambah deretan panjang sejarah pembakaran buku di Indonesia. Buku berjudul Pemimpin Sejati yang dikarang oleh Edi Sutarto menuai kritik keras dari sebagian masyarakat daerah itu. Tetapi yang menjadi soal ialah mengapa pembakaran buku lebih mendahului konf irmasi atau klar i f ikasi dari penul isnya. Padahal pengajuan keberatan terhadap konten dapat diselesaikan dengan baik, baik melalui persuasif maupun upaya hukum.

Sebab itu, membakar buku adalah reaksi yang semata mengandalkan ketersinggungan emosional, dan apalagi j ika yang ditentangnya berangkat dari tafsir yang sepotong-potong. Yang menarik pula,

JANGAN BAKAR AKU

ISU

1

JANGAN BAKAR AKU

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015

Page 4: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

dari pembakaran buku i n i , j u s t r u m e n g h a d i r k a n penasaran yang tak tertahankan oleh para masyarakat untuk m e n c a r i d a n membacanya. Soal kemudian, apakah pembaca langsung bertindak sama atau tidak, itu tergantung p a d a b a g a i m a n a tafsiran yang muncul dari instrumennya.

Adalah benar bahwa tidak berarti seorang membaca buku kontroversial, ia kemudian berlagak kontroversial seperti apa yang ada didalam kontennya. Sebab barangkali pembacaannya bertujuan untuk mengetahui secara mendalam atau memperbandingkan pada buku-buku lainnya yang telah dibaca. Olehnya sangat ironi, jika seorang intelektual dengan tergesa-gesa meyakini bahwa buku secara drastis mempengaruhinya. Disinilah analisis dan koreksi diharapkan bermain dengan damai, tanpa harus mengorbankan dan mengobarkan sikap yang justru “kontroversial”.

Momen Librisida

Pembakaran buku sebagai ‘’ritual’ menolak wacana memang’ belum usai. B a h k a n d i T i m u r T e n g a h , penghancurannya sudah memasuki fase akut, dimana buku-buku (termasuk situs-situs) dijarah lalu dibakar dengan memilah koleksi yang memuat paham sekularisme, filsafat dan paham-paham yang mereka yakini bertentangan dengan agama. Penghancuran buku ini sejak dahulu mengorbankan negara y a n g m e m i l i k i p e r a d a b a n menganggumkan seperti Irak.

F e r n a n d o B a e z , K e p a l a Perpustakaan Venezuela menceritakan kunjungannya di Irak pada tahun 2003 melalui karyanya berjudul “A Universal History of the Destruction of Books : From Ancient Sumer to Modern Iraq. Ia merasa tak berdaya ketika menemui kenyataan bentuk baru penghancuran budaya melalui buku dan perpustakaan. Demikian yang masih terjadi saat ini dari serangan kelompok radikal-ekstrem yang melanjutkan penghancuran dan penghapusan jejak-jejak memori demi menyusun kembali identitasnya.

Menariknya dari bentuk penghancuran ini , ser ingkal i mel ibatkan kaum intelektual atau orang-orang yang juga berpedoman pada buku sebagai acuan untuk menyingkirkan hal-hal yang bertentangan dengannya. Bahkan Baez menyebutkan ciri-ciri biblioklas yaitu orang yang berpendidikan, berbudaya, perfeksionis, dengan bakat intelektual yang tidak biasa, cenderung pasif, tidak mampu menoler i r k r i t ik , ego is , mitomania, karismatik, fanatisme pada paham ter tentu. Seorang Rene D e s a c a r t e s e k a l i p u n p e r n a h memerintahkan pembacanya membakar buku-buku lama. Apalagi pemerintah atau rezim yang berkuasa.

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 2

Page 5: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

MENCARI PEMBACA BUKU

ndonesia Mencari Pembaca Buku”. Kalimat ini bukan lowongan atau audisi untuk ajang kompetisi seperti Indonesia Mencari Bakat yang tampil di televisi-televisi. IKedengarannya sederhana, atau mungkin biasa saja. Namun yang pasti bahwa dibalik

sebuah pesan, ada situasi yang mengiringi untuk hadir sebagai tema gerakan (kegiatan).

Jika kita memaknai berbagai realitas kebangsaan yang mengarah para krisis kepemimpinan, maka sudah saatnya kita bertanya tentang apa yang menjadi pembeda pemimpin seperti Soekarno dan Hatta dengan pemimpin kontemporer. Mengapa karakter mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini. Satu diantaranya yang menjadi pembeda, mereka adalah pembaca buku yang tekun. Dengan buku, mereka menemukan suatu daya atau dorongan untuk bertransformasi dan membawa negara Indonesia ke pintu gerbang kebangkitan nasional.

Dalam momen-momen seperti Hari Buku Nasional, sangat wajar bila kita harus mencari pembaca-pembaca buku. Pertanyaan yang perlu diajukan, apa yang terjadi ketika para pemimpin kita tidak suka membaca ? Tentu saja jawabannya tidak jauh dari kata sepakat pada asumsi-asumsi bahwa negara belum mampu mencerdaskan kehidupan bangsa. Karena, menuju masyarakat yang cerdas, tidak dapat dipisahkan dari pemerintah dan pemimpinnya yang cerdas. Melalui apa mereka dapat cerdas ?

Momen

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 3

Page 6: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

Membaca buku bukan hanya bercakap-cakap

dengan orang terdahulu, tetapi juga bercakap pada

masa depan. Dengan membaca, maka rumusan

masa depan berada di tangan para pembaca. Itu sebabnya, tokoh-tokoh

besar selalu memikirkan sesuatu jauh (melangkah)

kedepan melampaui zamannya.

***

B e r t e m p a t d i Anjungan Pantai Losari, sekira 40-an orang memeriahkan Hari Buku Nasional (HBN) yang jatuh pada 17 mei. Tanggal itu dicetuskan oleh Perpustakaan Nasional sebagai momen yang dijadikan untuk mengajak masyarakat membaca dan cinta perpustakaan. Sekaitan dengan itu, maka pesan yang dikampanyekan oleh mahasiswa, pustakawan, pengajar, dan pegiat literasi yang berganung dalam HBN di Anjungan Pantai Losari itu adalah mengajak warga kota Makassar untuk gemar membaca sebagai ikhtiar untuk menuju Smart City. Konsep Smart City yang selama ini dipromosikan oleh Pemkot Makassar, terlebih perlu mengupayakan masyarakatnya untuk gemar membaca dan mencari informasi.

4

Di Kota Makassar, menurut data yang Badan Perpustakaan, Arsip dan Pengolahan Data Kota Makassar pada tahun 2013 terdapat 83 perpustakaan kelurahan dan 40 taman bacaan kecamatan/kelurahan (TBK). Jumlah itu belum termasuk dengan perpustakaan komunitas dan taman bacaan yang didi r ikan secara individu ser ta perpustakaan sekolah, perguruan tinggi dan instansi-instansi. Itu artinya, dengan jumlah tersebut, sebenarnya masyarakat berkesempatan untuk mengakses bacaan secara gratis dan murah. Tinggal bagaimana mendorong minat baca masyarakat dan melayani kebutuhannya dengan baik (layanan prima) dari

perpustakaan.

Para peserta yang ikut dalam kegiatan Hari Buku Nasional, m e m b a g i k a n b r o s u r d a n membentangkan poster yang berisi ajakan untuk gemar membaca dan mencintai perpustakaan, serta menyampaikan orasi inspiratif kepada warga.

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015

Page 7: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

Aksi tersebut mendapat simpati dari para pengunjung/warga yang sedang berekreasi pada hari bebas kendaraan di Anjungan Pantai Losari. Selain itu beberapa diantaranya ikut bergabung dan mendukung mahasiswa dalam mendorong kegemaran membaca masyarakat Mereka juga ikut berorasi dan berbagi motivasi kepada warga kota Makassar pagi itu.

Dalam aksi itu, beberapa aspirasi yang disampaikan oleh mahasiswa pe rpus takaan , d i an ta ranya ya i tu penegakkan PP No 24 tahun 2014 tentang Pelaksanaan UU No 43 tahun 2007 tentang perpustakaan dan membuka formasi (CPNS) pustakawan di setiap kabupaten/kota di Sulawesi Selatan.

“ K i t a m e n g h a r a p k a n p e m e r i n t a h d a e r a h p r o v i n s i d a n kabupaten/kota mau m e m b u k a f o r m a s i pustakawan yang selama ini sangat dibutuhkan oleh berbagai jenis perpustakaan di Sulawesi Selatan”, ungkap Andi Hermawansyah.

Andi Hermawansyah (Ketua HMPII Indonesia Timur menjelaskan bahwa Peringatan Hari Buku Nasional ini merupakan momentum yang baik untuk memperjuangkan kepustakaan dan p e r p u s t a k a a n d i I n d o n e s i a . I a mengharapkan agar kedepannya buku dapat dijangkau dan diakses oleh masyarakat, dan pemerintah mau menegakkan aturan (undang-undang) yang berlaku dalam dunia perpustakaan.

Selain itu, para mahasiswa perpustakaan juga menentang adanya penghancuran atau pembakaran buku (situs, museum) yang terjadi di Indonesia maupun di luar negeri, seperti yang d i l a k u k a n o l e h k e l o m p o k radikal/ekstrem di Timur Tengah. Bahkan beberapa hari yang lalu terjadi pembakaran buku oleh oknum di Jeneponto. Tindakan tersebut tentu mengulangi dan menambah deretan sejarah pemberangusan buku yang terjadi di Indonesia.

Selain menyikapi perihal itu, para m a h a s i s w a p e r p u s t a k a a n

menginformasikan kepada warga Makassar bahwa minat baca di Indonesia masih tertinggal jauh dari Negara-negara lain. Mereka mengemukakan bahwa banyak tokoh-tokoh nasional seperti Soekarno, Hatta, atau Pram, menjadi tokoh yang besar karena ketekunannya membaca buku. Olehnya dengan masyarakat yang gemar membaca, maka Indonesia dapat maju seperti Negara-negara maju lainnya. Namun gemar membaca harus dimulai dari lingkungan terdekat dan dari orang-orang terdekat.

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 5

Page 8: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

akt

ual

www.Karebapustaka.com

AKTIVISME DALAM KONTEKSBUKU, MUSIK DAN RUANG BACA

Bertempat di Rumahta’ Art Space, Penerbit Ininnawa, Kedai Buku Jenny, Rumah Baca Philosphia dan Revius menyelenggerakan Pre Event MIWF 2015 : Diskusi Kepenulisan dan Aktivisme (Writing and Aktivism), Minggu, 3 Mei 2015. Kegiatan diskusi ini menghadirkan penulis dan pegiat literasi sebagai pembicara, diantaranya Anwar Jimpe Rahman (Penerbit Ininnawa), Ilham Alimuddin (Rumah Baca Pholosphia), Boby (Kedai Buku Jenny) dan moderator yakni Akbar Zakaria (Revius).

Dalam diskusi tersebut ketiga pembicara menjelaskan sejarah pendirian perpustakaan (komunitas) dan rumah baca mereka. Anwar Jimpe Rahman yang juga merupakan penulis memulai perbincangan dengan menceritakan karya-karya yang telah diterbitkan oleh Penerbit Ininnawa. Kebanyakan buku yang telah terbit bertema lokal Sulawesi Selatan seperti diantaranya Warisan Arung Palakaka, Perkawinan Bugis dan Assikalabineng. Buku yang terakhir disebutkan, salah satu buku yang banyak peminatnya. Buku yang terbaru diterbitkan oleh Anwar dkk melalui Tanah Indie yaitu Makassar Nol Kilometer (DotCom): Jurnalisme Plat Kuning.

6

Diskusi

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 6

Page 9: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

akt

ual

Ilham juga turut menjelaskan aktivitas yang dilakukan di Rumah Baca Philoshopia. Lahirnya Rumah Baca tersebut didasari oleh keinginan berbagi ilmu sebagai kegiatan beramal (religius). Selama ini mereka mengadakan berbagai kegiatan seperti diskusi, bedah buku, pemutaran film, dan membuka lapak di berbagai event.

Sementara Bobby, mengisahkan pendirian Kedai Buku Jenny (KBJ), yang terinspirasi dari grup band Jenny di Yogyakarta. Ketertarikan Bobby dkk pada saat itu, karena mereka terkesan dengan wacana yang mereka angkat dalam lagu-lagu yang dilantumkan. Aktivitas KBJ yang rutin dilakukan diantaranya diskusi, mengaji Pram, dan Bukan Ujian Meja. Selama ini KBJ juga sudah sering mengadakan pagelaran musik yang mereka beri nama KBJamming. Menurut Bobby, Kedai Buku Jenny berkeinginan agar mendekatkan musik dengan buku.

Dalam diskusi ini, Bobby menerangkan aktivisme itu tidak sekedar “bakar ban dijalan” tetapi aktivisme itu juga dalam konteks seperti musik, buku dan kegiatan literasi. Bobby pun berpesan kepada peserta yang hadir dalam diskusi itu agar semua yang kita kerjakan harus kita cintai. “Kerjakan apa yang kamu cintai”.

Aktivisme yang dilakukan oleh ketiga sosok (pegiat literasi) tersebut patut menjadi teladan dalam menjadikan perpustakaan (ruang baca komunitas) sebagai ruang kreatif dan dalam mengajak masyarakat dekat dengan buku.

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 7

Page 10: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

akt

ual

MENGHIDUPKAN PENULIS“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan

hilang di dalam sejarah masyarakat, dan dari sejarah.

M e n u l i s a d a l a h b e k e r j a u n t u k k e a b a d i a n ”

Begitulah pesan yang disampaikan oleh Pramudya Ananta Toer, seorang tokoh sastrawan Indonesia yang mengabdikan dirinya dalam dunia literasi. Dari itu, kemudian Pramudya Ananta Toer tetap ‘hidup’ hingga sekarang dan di masa mendatang. Karya yang digoreskan melalui pena dan kertas adalah saksi kelahiran buah pikiran seseorang, dan lalu setia melestarikannya dalam genggaman pecinta ilmu pengetahuan. Setiap dari mereka yang membaca karya orang-orang yang telah mati, maka sesungguhnya ia “menghidupkannya” atau menghadirkannya melalui ide-idenya. Seperti Rene Descartes bilang “membaca buku bagus seperti bercakap-cakap dengan orang terhebat dari abad-abad terdahulu. Jika ingin dikenang dan hidup dalam waktu yang panjang, maka mulailah menulis. Goreskan tinta keemasan bagi zamanmu, ikatlah dengan menerbitkan buku. Karena menulis bagaikan menyimpan cahaya untuk menerangi dunia. Membacalah. Bangkitkanlah iNDONESIA dengan semangat penulis.

Spirit

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 8

Foto

: INT

Page 11: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

alah sa tu sosok yang berperan penting mendorong Stumbuh-kembangnya minat

baca yaitu pustakawan. Mengapa pustakawan ? Sebab tugas pustakawan, d i s a m p i n g m e n y e d i a k a n d a n menyebarluaskan informasi dan p e n g e t a h u a n , j u g a m e n d o r o n g peningkatan minat baca masyarakat. Melalui tugas ini, tentu pustakawan harus menjadi contoh atau teladan bagi pemustaka maupun masyarakat.

Kalau dilihat hari ini, ternyata tidak semua pustakawan punya kesempatan untuk membaca, karena alasan kesibukan teknis atau tupoksinya. Namun bukan i tu satu-satunya alasannya, karena ada pula pustakawan yang nampak malas membaca. Mengapa hal itu bisa terjadi ? Ada banyak alasan dan faktornya. Salah satunya ialah karena tidak menjiwai profesinya sebagai seorang pustakawan.

pustakawan adalah

duta bacaIroni memang, namun itulah yang

seringkali kita dapati. Meskipun tidak semua berlaku secara umum. Masih ada sebagian yang patut untuk diteladani dan memang menyadari bahwa dalam mengajak orang lain membaca harus dimulai dari diri sendiri.

Pustakawan sudah sepatutnya adalah seorang pembaca. Dalam mengelola bahan pustaka, pada proses pengadaan atau seleksi maupun l a y a n a n , p u s t a k a w a n t e n t u diperhadapkan pada usaha untuk membaca dan menganalisa konten dari b a h a n p u s t a k a t e r s e b u t . I t u menandakan , mau t idak mau pustakawan harus membaca. Walaupun tidak sekedar membaca saja, tetapi juga menyerap atau memahami agar mempermudahnya dalam membuat abstrak atau menyampaikan kepada pemustaka melalui penguasaan kontennya.

PUSTAKAWAN

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 9

Page 12: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

Dengan demikian, pustakawan juga dapat menjadi seorang yang berpengetahuan, sehingga dimanapun ia berada sebenarnya pustakawan bisa menyampaikan informasi dan pengetahuan. Nah bukankah, itu yang dikatakan ahli pustaka ? Yah, benar. Pustakawan seperi itulah yang kami maksud pembaca dan penyedia bacaan. Bahkan tidak hanya sampai disitu, ketika pustakawan adalah pembaca yang tekun, maka modal untuk menulis, bercerita atau mendongeng juga dapat digapainya. Tentu semua itu demi mencerdaskan rakyat.

Menariknya, karena pustakawan adalah orang yang bekerja demi ilmu p e n g e t a h u a n , m a k a pustakawan pun harus ber i lmu pengetahuan. Itulah sebabnya pada masa Is lam klas ik , banyak pustakawan yang menjadi c e n d e k i a w a n y a n g b e r p e n g a r u h b a g i peradaban dunia. Bukan hanya dimasa Islam, di perpustakaan-perpustakaan barat pun demikian. Nah, bagaimana pustakawan di Indonesia ? Sudahkah mereka mengikuti jejak-jejak pustakawan seperti yang dimaksud diatas. Atau m i n i m a l , a d a k a h pustakawan yang sering d i u n d a n g m e n j a d i pembedah buku, atau berceramah tentang suatu b u k u . K a l a u b e g i t u , wajiblah pustakawan untuk menjadi pembaca. Adakah pustakawan yang sudah membaca semua buku di perpustakaannya. Yah, mungkin masih mustahil. Tetapi barangkali memang sangat penting jika pustakawan termotivasi atau minat bacanya lebih tinggi ketimbang pemustaka. Artinya pustakawan terlebih dahulu ‘mencerdaskan’ atau mewajibkan dirinya untuk membaca, sebelum mewajibkan masyarakat untuk membaca. Itu kemudian menunjukkan pustakawan adalah duta baca yang patut diteladani.

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 10

Page 13: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

ernahkah terlintas dipikiran Anda untuk merencanakan berakhir-pekan (weekend) di perpustakaan atau taman bacaan yang P

terdekat di lingkungan anda ? Jawabnya, mungkin kebanyakan tidak. Asumsinya bahwa weekend oleh masyarakat umum, dianggap sebagai waktu senggang yang dihabiskan untuk mencari hiburan, liburan atau rekreasi.

Nah, bagaimana jika di tempat liburan (hiburan) dan rekreasi ternyata terdapat sebuah perpustakaan atau taman bacaan, apakah Anda akan singgah membaca buku ? Yah, sekali lagi mungkin paradigma yang ada, membaca itu bukan media untuk berekreasi, tetapi mungkin dianggap menambah beban pikiran. Seperti itulah kadang pemaknaan rekreasi yang kita amati, orang lebih memilih kesenangan untuk me-refresh (penyegaran) diri atas aktivitas padat yang membebani mereka selama hari sekolah atau kerja (kantor).

REKREASI DI PERPUSTAKAAN

Jika sebuah tempat liburan atau rekreasi memiliki fasilitas perpustakaan/taman bacaan itu mengisyaratkan pemilik/pengelolanya ingin menjadikan aktivitas membaca sebagai bagian dari tempat rekreasi. Bahkan bagi mereka yang yakin bahwa perpustakaan adalah tempat rekreasi bagi pikiran, penyediaan ruang bacanya mungkin akan didesain menarik. Apalagi jika bacaan yang disediakan merupakan bacaan ‘rekreatif’ yang dapat menyegarkan dan membuka imajinasi serta inspirasi yang positif.

Nah, sekarang coba Anda bayangkan jika di Anjungan Pantai Losari terdapat ruang baca terbuka, yang kemudian disekitarnya terdapat jajanan tradisional yang anda bisa nikmati sambil membaca. Wah... keren kan ! Yang menarik lagi, buku-buku yang disediakan ternyata adalah buku-buku yang menjelaskan tentang sejarah Pantai Losari, Biografi tokoh-

tokoh yang berdiri tegak di sekitarnya, lalu juga banyak buku tentang budaya Bugis, Makassar, Toraja dan Mandar, dan lain-lain. Nah seru kan ! Ini baru dibilang pelancon cerdas atau wisata edukatif.

Itu artinya membaca bisa dimana saja dan kapan saja. Dan jangan lupa bahwa ternyata membaca itu bukan kegiatan yang harus dilakoni dengan serius ditempat yang tertutup dan mewah. Tetapi juga ditempat wisata/rekreasi yang memiliki ruang baca. Nah, kedepan ayo kita jadikan perpustakaan dan taman bacaan sebagai tempat rekreasi, wisata edukatif, dan menyenangkan. Bagaimana, anda setuju ?

98

Rekreasi

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 11

Page 14: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

“ORANG-ORANG BESAR BERGULAT DENGAN BUKU, MEREKA MERUMUSKAN DIRINYA DENGAN MEMBACA”

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 12

Page 15: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

BUKU AKAN HADIR SEPANJANG HAYAT, MAKA MEMBACALAH SEPANJANG HAYAT“

”www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 13

Page 16: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

Laci Katalog Perpustakaan Daerah Pangkep

Laci Katalog Perpustakaan Daerah Pinrang

Pekan Perpustakaaan

Rombongan mobil Perpustakaan Keliling berbaris didepan Perpustakaan Multimedia. Tepat pada pukul 11.00 WITA, mobil-mobil itu mulai bergerak pawai menuju ke Kantor Gubernur Sulsel yang berada di Jalan Urip Sumahardjo. Di sana mereka akan mengikuti pelaksanaan pembukaan kegiatan Pekan Perpustakaan Sulawesi Selatan 2015.

Badan Perpustakaan dan Arip (BPAD) Provinsi Sulawesi Selatan menyelenggarakan Pekan Perpustakaan Sulawesi Selatan 2015 di Pelataran Perpustakaan Multimedia, 12-16 Mei 2015. Adapun peserta kegiatan berasal dari berbagai Perpustakaan Daerah Kabupaten/Kota, Perpustakaan Perguruan Tinggi se Makassar, dan Penerbit. Kegiatan ini merupakan yang kedua kalinya, setelah tahun lalu juga diselenggarakan ditempat yang sama. Pada tahun ini tema kegiatan yaitu “Kearifan Lokal dan Bingkai Peradaban”.

Pekan Perpustakaan 2015 dibuka secara langsung oleh Wakil Gubernur Sulawesi Selatan, Agus Arifin Numang, yang dirangkaikan dengan pelantikan pengurus Gerakan Pemasyarakatan Minat Baca (GPMB) Sulsel di Kantor Gubernur. Pada hari itu juga dilangsungkan Talkshow Minat Baca bersama Andy F Nova (Duta Baca Nasional). Sekitar 500-an orang memadati Aula Kantor Gubernur, yang berasal dari pustakawan se Sulsel, pegawai, mahasiswa dan pelajar Makassar.

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015

EVENT

14

Page 17: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

Kegiatan ini juga dihadiri oleh Sri Sularsih (Kepala Perpustakaan Nasional RI). Dalam sambutannya, Sularsih menyampaikan laporannya bahwa Indonesia masih harus bekerja keras dalam mewujudkan masyarakat cerda. Menurutnya, masyarakat cerdas tidak hanya sampai pada pendidikan formal, tapi diharapkan masyarakat menjadi pembelajar sepanjang hayat. Dengan membaca, manusia dapat menguasai dunia. Termasuk tokoh seperti Jusuf Kalla, tentu mereka adalah sosok yang rajin membaca.

Agus Arifin Nu'mang (Wakil Gubernur Sulsel) mengharapkan seluruh pihak mengoptimalkan fungsi perpustakaan dalam mencerdaskan masyarakat. Dia berharap dengan dikukuhkannya GPMB Sulsel maka merupakan langkah awal untuk mewujudkan itu. Dia menganggap minat baca sangat jauh dari harapan, olehnya diharapkan kepada seluruh (perpustakaan) kabupaten/kota di Sulsel lebih optimal lagi.

Setelah acara pembukaan, Andy F Nova lalu memeriahkan ruangan dengan memotivasi para peserta yang dominan dihadiri oleh pustakawan yang berasal dari kabupaten/kota Sulsel. Para siswa-siswi yang semula berada dilantai atas gedung, lalu berhamburan mendekati Andy F Nova.

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 15

Page 18: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

Info

Apalagi pada saat Andy mengajak para peserta yang membawa buku pada siang itu untuk naik podium bersamanya. Satu persatu peserta tersebut ditanya oleh Andy tentang isi buku dan ketertarikan mereka membaca bukunya masing-masing.

Anwar amin, pengelola Taman Baca Sipakainga, juga ikut menceritakan alasannya membaca buku yang dibawanya pada siang itu. Dia begitu semangat menceritakan pengalamannya dalam mencintai buku, apalagi katanya minat membacanya tumbuh dari orang tuanya yang juga gemar membaca. Di kesempatan itu, tak ketinggalan peserta cilik dari Toraja yang juga menjadi juara I dalam lomba mendongeng pada Pekan Perpustakaan Sulsel di Perpustakaan Multimedia, ikut menampilkan bakat mendongengnya kehadapan peserta. Demikian yang lainnya, mereka menceritakan hasil bacaannya.

Selain Andy, hadir pula Ahmad Fuadi yang merupakan penulis buku Negeri 3 Menara yang berbagi pengalaman dan buku karangannya tersebut. Dia menyampaikan pesan pada tigal hal kepada seluruh peserta yaitu tekad, berani menggapai impian/cita-cita dan kekuatan menulis. Yang terakhir, menulis menurutnya membuat kita awet muda, karena terus akan hidup meskipun penulisnya telah tiada.

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 16

Page 19: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

adan Arsip, Perpustakaan dan Pengolahan Data (BAPPD) Kota Makassar mengadakan Lomba Karya Tulis Ilmiah dan Cerdas Cermat SMA/SMK/MA Se Kota Makassar di Gedung Lamacca Kampus UNM Makassar, Kamis, 7 BMei 2015. Adapun tema kegiatan yaitu Peran Perpustakaan Mewujudkan

Smart City. Kegiatan tersebut didasari UU No 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan yang dalam rangka untuk memacu dan meningkatkan kebudayaan membaca, serta memeriahkan hari pendidikan nasionl. Selain mewujudkan Makassar smart city, kegiatan tersebut juga dilakukan untuk mencari figure yang dapat mewakili Makassar di tingkat provinsi.

“Smart City untuk mewujudkan masyarakat cerdas, maka kita menyelenggarakan cerdas cermat dan LKTI. Rating untuk minat membaca Makassar menurun. Jadi jangan diabaikan kalau BAPPD Kota Makassar mengadakan kegiatan. Bapak Walikota Makassar ingin meningkatkan wawasan kita”, Kata Evi Aprialty Kepala BAPPD Kota Makassar.

Evi Aprialty juga menganggap kemampuan menulis adalah tingkatan paling berat, daripada membaca dan menyimak. Apalagi karya tuIis ilmiah adalah hasil

pengamatan dan penelitian. Sebab itu siswa-siswa yang mengikuti acara ini, kami anggap luar biasa. Disamping itu Kepala BAPPD Kota Makassar mempromosikan kartu perpustakaan gratis, yang juga sedang membuka layanan cetak di stand Makassar City Expo pantai Losari. Dia juga menambahkan bahwa dengan kartu tersebut, akan mendapatkan diskon di toko buku.

Dalam acara grand final tersebut, setiap tim yang mewakili sekolahnya mempresentasikan karya tulis ilmiah di hadapan juri dan peserta serta undangan dalam acara tersebut. Dalam presentasi tersebut, tema yang diangkat adalah tentang perpustakaan dan minat baca.

BAPPD KOTA MAKASSAR GELAR LOMBA CERDAS CERMAT

KAREBA

17www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015

Page 20: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

Tim juri berjumlah tiga orang, 2 dari pihak Gajahmada yang bekerjasama dengan BAPPD dalam acara ini dan seorang dosen Ilmu Perpustakaan UIN AM yaitu Azwar Muin. Azwar Muin dalam komentarnya, mengharapkan agar semua tim atau peserta yang mewakili sekolah agar hasil penelitiannya di jilid kemudian di berikan kepada kepala sekolah sebagai masukan, agar dapat meningkatkan perpustakaan sekolahnya.

Setiap tim LKTI menampilkan presentasi terbaiknya dengan konsep yang ditawarkan dalam membangun budaya baca dan perpustakaan. Beragam program yang dipaparkan para tim dalam mengembangkan budaya baca, diantaranya ada yang ingin menerapkan KUMIS (Kupon Misterius), Free Library Books, Smart Fun dan sebagainya.

Salah satu sekolah yang menawarkan konsep pengembangan perpustakaan yaitu SMA Athirah Makassar. Dalam presentasinya mereka mengusung program Smart Fun “Smart Finding and Reading” yang digunakan untuk memudahkan mengakses buku atau mengefisienkan penelusuran informasi dan mendorong terwujudnya smart city. Didalam design sistem itu, mereka memaparkan tiga hal yaitu Finding Book, Ini e-book dan news (informasi kegiatan). Harapan dari Tim dari SMA Athirah tersebut, agar pemerintah dan masyarakat semoga menjadikan referensi dari konsep tersebut.

Sementara dalam kesempatan itu, Sudirman (siswa dari SMA Rama Sejahtera Makassar) mengungkapkan bahwa di perpustakaan sekolahnya masih kurang buku-buku. Dia pun mengatakan salah satu solusinya adalah pengembangan koleksi perpustakaan. Saat ditanya apakah dia rajin ke perpustakaan membaca, Sudirman hanya menjawabnya dengan senyum malu-malu.

18www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015

Page 21: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

MENEMANI

ANAK MEMBACA

Baru-baru ini PKPU bersama Sunrise Prudential menyelenggarakan Parenting Seminar di Ballroom Phinisi UNM, Sabtu, 2 Mei 2015. Dalam Kegiatan ini, dua penulis hadir sebagai pembicara yaitu Muhammad Faudzil Adzim dan Solikhin Abu Izzuddin. Adapun tema yang diangkat dalam seminar tersebut yaitu “Membuat Anak Gila Membaca” dan “Bersama Ayah Meraih Jannah”, yang merupakan judul buku dari masing-masing penulis.

Dalam buku Membuat Anak Gila Membaca, Muhammad Faudzil Adzim, mengemukakan mengapa Allah menurunkan firman pertama-Nya dengan perintah Iqra. Menurutnya, dengan membaca, manusia mengenal diri, alam semesta, dan Tuhan. Dan, dengan membaca, manusia layak menjadi khalifah Allah di muka bumi. Membaca sejak dini tentu akan mendorong anak untuk dekat dengan buku dan perpustakaan. Salah satu langka yang dapat ditempuh oleh orang tua untuk mengajak anaknya membaca (Al-qur'an) yaitu memperdengarkan pada bayi ayat-ayat al-qur'an ketika menimang atau menyusui atau memperdengarkan kepada anak apa yang dikatakan sehingga anak dapat mengingatnya.

Menjadikan anak suka membaca tidak harus dengan mengeluarkan uang besar untuk membeli buku-buku ekslusif. Yang paling penting adalah kesediaan orang tua mendampingi anak membaca. Itu sebabnya sangat penting mengakrabkan dan menjadikan anak merasa bahwa buku sangat berharga.

Faudzil menjelaskan bahwa anak-anak dewasa ini kurang membaca, dikarenakan oleh pengaruh gadget dan perangkat TIK lainnya yang mengalihkan perhatian anak untuk belajar. Bisa dilihat, salah satu Negara pengakses internet yang tertinggi adalah Indonesia, baik dalam jumlah mengakses youtube, facebook, dan twitter. Selain itu, Indonesia juga masuk dalam 5 negara pengguna terbanyak di dunia. Itu menandakan bahwa adanya pengaruh perangkat TIK saat ini, menjadi tantangan dan sekaligus peluang bagi Indonesia. Apalagi kita melihat bahwa penggunaan TIK tidak lagi mengenal usia, bahkan anak-anak yang sekalipun sudah mahir menggunakannya.

Kareba

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 19

Page 22: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

Jika kita melihat minat baca di Indonesia yang masih rendah, tentu menjadi persoalan yang perlu dicarikan solusinya. Bahkan Indeks membaca Indonesia masih sangat rendah jika dibanding dengan Negara lain. Bisa dibayangkan indeksnya 0,001, artinya dari 1.000 orang Indonesia, hanya 1 yang membaca buku. Sebab itu, untuk memacu minat baca, maka anak-anak harus dibiasakan dan diarahkan membaca sejak kecil.

Sementara dalam Bersama Ayah Meraih Jannah, Solikhin menyarankan agar orang tua meluangkan waktunya untuk anak. Dalam bersama anak, tidak ada petunjuk yang lebih baik selain memberi ilmu atau mengajarkan anak pada sesuatu yang baik. Mengajar anak membaca dan membiasakannya adalah hal yang pertama yang harus didorong oleh orang tua. Seperti halnya ketika memulai membaca atau sesuatu, anak diajar membaca bismillah (basmalah).

Dengan mendidik anak dari sejak kecil dengan berlandaskan al qur'an, akan melahirkan anak yang saleh. Sebab bekal yang penting selain ilmu ialah ketakwaan dan keimanan, yang didapatkan dan berpengaruh dari orang tua yang saleh. Artinya kesalehan orang tua harus mampu mempengaruhi anak kita untuk menjadi saleh. Dari itu, kemudian akan terbangun keluarga yang harmonis dan anak yang menghargai orang tuanya.

Pada akhirnya, dengan menyadari pentingnya keberadaan ayah dalam waktu luang bagi anak-anak, menentukan pembentukan karakter dan kepribadian anak dimasa depan. Bila seorang ibu tempat bernaung na teduh, maka ayah adalah pembangun jiwa yang gagah.

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 20

Page 23: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

Kareba

“Saya tidak takut dengan opini hari ini, saya lebih takut opini sejarah masa depan" (Anies Baswedan)

Anies Baswedan (Mendikbud) berbincang-bincang tentang pendidikan Indonesia di Coffe Lover Hertasning (16/5/2015). Pada kesempatan itu, Anies menjelaskan tiga hal yang harus ditingkatkan dalam pendidikan yakni penguatan pelaku pendidikan, akses diperbaiki dan kualitas/mutunya, dan perbaikan tata kelola birokrasi pendidikan.

Berkaitan dengan UN yang baru saja dilaksanakan, Anies Baswedan mengatakan bahwa untuk memenuhi hak capaian siswa, maka UN seharusnya menjadi alat ukur atau capaian siswa, bukan justru memberikan/menghadirkan resiko lulus atau tidak.

Selain itu, Anies juga ingin menerapkan konsep gerakan sekolah menyenangkan. Menurutnya konsep menyenangkan bukan seperti yang diasosiasikan selama ini bahwa sekolah menyenangkan itu adalah sekolah mewah atau mahal seperti sekolah swasta. Tetapi sekolah yang menyenangkan adalah sekolah yang kepala sekolah dan gurunya menyenangkan dan bahagia. Sebab perilaku guru adalah faktor penentunya. Sebab itu juga sekolah negeri juga harus merubah paradigma.

Selanjutnya tentang indeks integritas, Anies mengatakan integritas itu adalah "mata uang", karakter, kerja keras, dan jujur.

BINCANG PENDIDIKAN BERSAMA MENDIKBUD

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 21

Page 24: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

erpustakaan Nasional Republik I n d o n e s i a d a l a m P e k a n Perpustakaan Sulawesi Selatan P

2015 menyelenggarakan Sosialisasi Koleksi Khusus Perpustakaan Nasional RI di Aula Perpustakaan Multimedia, 13 Mei 2015. Sekitar 150-an peserta hadir dalam acara sosialisasi tersebut. Acara ini dibuka oleh Sekretaris BPAD Sulsel.

Dalam sambutannya, Sekretaris BPAD Sulsel memberikan apresiasi kepada penyelenggara kegiatan yang mengangkat tema tentang kearifan lokal. Menurutnya, budaya lokal perlu dijaga ditengah arus modernitas dan globalisasi.

“Kita patut berbangga, secara umum Indonesia kaya akan budayanya, termasuk Sulawesi Selatan yang memiliki banyak budaya namun belum tersentuh. Contohnya I Lagaligo, salah satu manuskrip terpanjang didunia. Kita harus bangga bahwa I Lagaligo bukan hanya milik Sulsel tetapi milik dunia. Tugas kita kedepan ialah bagaimana menerjemahkan, baik dalam bahasa induknya, Indonesia, maupun bahasa Inggris”, ujarnya.

S o s i a l i s a s i k o l e k s i k h u s u s dipresentasikan oleh empat Pustakawan yang berasal dari Pusat Layanan Koleksi Khusus Perpustakaan Nasional RI. Layanan Koleksi Khusus terbagi empat bagian yaitu layanan koleksi peta dan lukisan, naskah kuno, audio visual dan buku langka.

Selain itu, peserta yang ingin melihat langsung koleksi khusus Sulawesi Selatan seperti peta dan lontara, Perpustakaan Nasional memamerkannya di stand Pameran. Mulai dari cerita I lagaligo, Kutika, Sejarah Kerjasama Bone dengan Luwu, Lontara Pabura, Foto Pelabuhan di Makassar, Benteng Roterdam, dan banyak lagi yang lain yang dapat ditemukan dikatalog yang dibagikan oleh Perpustakaan Nasional RI.

Perpustakaan Nasional Sosialisasi Koleksi Khusus

Kareba

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 22

Page 25: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

23www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015

adan Arsip dan Perpustakaan Daerah Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Koran Kompas mengadakan kegiatan Inspiration Sharing yang menghadirkan BAndi Makmur Makka. Dalam kegiatan itu, Andi Makmur Makka menjelaskan

tentang karyanya yaitu Rumpa'na Bone : Runtuhnya Kerjaan Bone yang merupakan novel sejarah. Penulisan novel sejarah masih sangat terbatas di Indonesia, olehnya Dia menghadirkan sejarah dengan bentuk fiksi. Sebelumnya, novel terbitan Penerbit Buku Kompas tersebut diluncurkan di The Habibie Centre, Jakarta pada 11 Maret 2015.

Dalam diskusi itu, Andi Makmur Makka mengatakan bahwa dengan adanya novel sejarah ini, diharapkan dapat mendorong penulisan novel sejarah di Indonesia. Olehnya novel sejarah perlu lebih diperkenalkan. Beberapa peserta yang antusias mengikuti diskusi, bertanya tentang bagaimana rumitnya menulis novel sejarah kepada Andi Makmur Makkar. Mengungkapkan sejarah dalam novel itu susah”, ujar Andi Makmur Makka.

Selain itu, adapula peserta yang mengusulkan kepada pemerintah atau sekolah mau mengadakan novel sejarah agar murid tidak bosan belajar sejarah. Peserta lainnya juga mengharapkan agar koleksi lokal Sulawesi Selatan, khususnya tentang Sejarah Bone dapat dikoleksi secara lengkap oleh perpustakaan dalam melestarikan kebudayaan lokal.

BERBAGI INSPIRASI BERSAMA PENULIS BUKU RUMPA’NA BONE

KAREBA

Page 26: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

MILAD JIP KE-16LIPUTAN

urusan Ilmu Perpustakaan bersama HIMAJIP dan IKAJIP baru-baru ini memperingati Milad yang ke 16 di Lecturer Theatre Fakultas Adab dan Humaniora (5/5/2015). Kegiatan yang diadakan setiap tahunnya ini, Jdihadiri oleh para dosen, mahasiswa dan alumni JIP. Tema yang diusung

dalam milad tersebut yakni “Transformasi JIP dan Gerakan Sosial”.

Dalam sesi diskusi, para peserta yang mewakili mahasiswa, dosen dan alumni menyampaikan gagasan dan masukan untuk JIP. Diskusi tersebut kemudian melahirkan beberapa rekomendasi yang ditujukan kepada jurusan, alumni dan mahasiswa. Salah satu poin yang dihasilkan ialah pentingnya berkolaborasi dan menumbuhkan kesadaran dalam melakukan gerakan sosial di bidang perpustakaan dan literasi.

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 24

Page 27: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

“ “

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015

kELAS INSPIRASI SULAWESI SELATAN EXHIBITION 1-3 mei 2015 di trans studio mall

DOKUMENTASI

LSP SERTIFIKASI PUSTAKAWAN sulsel 6 mei 2015 di perpustakaan multimedia

WORKSHOP MENDONGENG IPI SULSEL5 & 27 MEI 2015 DI Perpustakaan multimedia

WORKSHOP aquaponik bersama fadli3 MEI 2015 DI rumahta’ art space

“Temukan inspirasi dalam buku”25

Page 28: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

DOKUMENTASI

“Ajaklah dirimu membaca”www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015 26

Page 29: MENCARI PEMBACA BUKU · FB : Kareba Pustaka, ... dengan cara-cara yang unik, ... mereka lebih mencolok dalam menggerakan bangsa, ketimbang yang hadir saat ini

“ “

www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015www.Karebapustaka.com I Edisi Mei 2015

DOKUMENTASI

“Buku adalah landasan untuk melihat dunia”

27