perbedaan mencolok dari agama lain

24
POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER Tahun Ajaran 2009-2010 Oleh: Albert Sudaryanto 7109040002 1 D4 Elektronika A Apakah Semua Agama Itu Sama?

Upload: bosgentongs

Post on 21-Feb-2016

18 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Perbedaan Mencolok dari agama lain

TRANSCRIPT

Page 1: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBERTahun Ajaran 2009-2010

Oleh:

Albert Sudaryanto

7109040002

1 D4 Elektronika A

Apakah Semua Agama Itu Sama?

Page 2: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

Apakah Semua Agama Itu Sama?

Oleh:Albert Sudaryanto

71090400021 D4 Elektronika A

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYAINSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

Tahun Ajaran 2009-2010

I

Page 3: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

RINGKASAN

Agama Islam adalah sebuah agama universal untuk sekalian umat manusia. Landasan prinsip-prinsip tersebut adalah Tunggal, meskipun ada berbagai manifestasi lahiriahnya yang beraneka ragam. Ini juga yang telah menghasilkan pandangan antropologis bahwa pada mulanya umat manusia adalah Tunggal, karena berpegang kepada Kebenaran Tunggal (Tuhan). Tapi kemudian manusia berselisih paham, justru setelah penjelasan tentang Kebenaran itu datang, dan mereka berusaha memahami kebenaran itu, setaraf dengan kemampuan atau sesuai dengan keterbatasan mereka. Sehingga di sinilah mulai terjadi perbedaan penafsiran terhadap kebenaran Yang Tunggal itu. Perbedaan itu itu kemudian dipertajam oleh kepentingan pribadi dan kelompok (vested interest).

Kesatuan asal umat manusia itu dilukiskan Alqur'an,

"...adalah manusia itu melainkan semvia merupakan umat yang tunggal, kemudian mereka berselisih." (QS.10:19)

Pokok pangkal kebenaran universal yang tunggal itu ialah paham Ketuhanan Yang Maha Esa, atau Tauhid. Tugas para rasul adalah menyampaikan ajaran tentang Tauhid ini, serta ajaran tentang keharusan manusia tunduk patuh hanya kepada-Nya saja (Islam).Dan, justru berdasarkan paham ketauhidan inilah, Alqur'an mengajarkan paham kemajemukan keagamaan (religious plurality).

II

Page 4: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

"Tidak ada paksaan untuk beragama, sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa ingkar kepada Thaghut (syaitan dan apa saja yang disembah selain Allah), dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amatkuat yang tidak akan putus."(QS. 2:256)

Dalam pandangan teologi Islam, sikap ini dapat ditafsirkan sebagai suatu harapan kepada semua agama yang ada: Bahwa semua agama itu pada mulanya menganut prinsip yang sama. Karena alasan inilah Alqur'an mengajak kepada "titik pertemuan" atau dalam istilah Alqur'annya adalah kalimatun Sawa’.

Implikasi dari kalimah sawa' ini adalah: siapa pun dapat memperoleh "keselamatan" asalkan dia beriman kepada Allah, kepada hari kemudian, dan berbuat baik. Pandangan ini akan mendorong umat Islam secara normatif untuk menghargai kemajemukan keagamaan lewat sikap-sikap toleransi, dan keterbukaan seperti dicerminkan dalam konsep tentang siapa yang digolongkan sebagai Ahli Kitab.

Demikianlah, Islam berpandangan mengenai Kebenaran haluan hidup, yaitu manusia hendaknya menuju jalan yang lurus itu dengan (minimal) beriman kepada Allah dan berbuat baik, sebagai titik pertemuan adanya keberagaman jalan hidup (agama).

III

Page 5: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kami ucapkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah agama dengan judul “Apakah Semua Agama Itu Sama ?”.

Selain dari rahmat Allah SWT, keberhasilan kami menyelesaikan makalah ini berkat bimbingan dosen pengajar kami.

Agama adalah sebuah realitas yang senantiasa melingkupi manusia. Agama muncul dalam kehudupan manusia dalam berbagai dimensi dan sejarahnya. Maka memang tidak mudah mendefinisikan arti sebenarnya apa agama itu. Termasuk mengelompokkan seseorang apakah ia terlibat dalam suatu agama atau tidak. Mungkin seseorang dianggap termasuk pengikut suatu agama tertentu tetapi ia mengingkarinya. Dikaitkan dengan arti agama di atas maka sesungguhnya pengertian agama menjadi sangat luas. Tiada seorang pun yang tidak menganut suatu ajaran agama walaupun orang itu seorang Atheis. Lalu yang menjadi masalah sekarang apakah semua agama sama atau tidak. Di sisi lain manusia masih mencari apakah agama-agama itu cocok pada kehidupannya seperti jati dirinya seperti saat ini. Oleh karena itu disini kami akan membahas tentang kesamaan dan perbedaan diantara agama-agama tersebut.

Makalah ini kami susun berdasarkan hasil referensi yang telah kami lakukan dari berbagai sumberdi buku bacaan dan internet. makalah ini mambahas banyak hal tentang kaidah agama dalam menanggapi perbedaan dan persamaannya antara agama Islam dan agama yang lainnya sehingga makalah ini dapat digunakan untuk menambah wawasan kita akan pengetahuan tentang ajaran agama Islam yang kita anut.

IV

Page 6: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

Semoga laporan ini dapat menambah keimanan dan ketakwaan kita terhadap Allah SWT yang senantiasa memberi rahmat, taufik dan hidayahnya kepada kita.

Atas keberhasilan menyusun makalah ini, kami mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. Achmad selaku dosen agama kami.2. Orang tua kami yang selalu mendoakan keselamatan kami dan

dukungan terhadap penyelesaian makalah ini. 3. Teman – teman kami yang teloah membantu penyusunan makalah

ini.

Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang sekiranya dapat kami gunakan sebagai masukan dan acuan dalam penyusunan makalah kearah yang lebih baik. Akhir kata semoga lmakalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun, pembaca, serta pihak pihak pendukung.

Surabaya, 19 September 2009

Penyusun

V

Page 7: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................ I

Ringkasan ................................................................................................... II

Kata Pengantar............................................................................................ IV

Daftar Isi...................................................................................................... VI

BAB I Pendahuluan......................................................................................

BAB II Keanekaragaman Agama di Dunia....................................................

BAB III Tidak Semua Agama Sama...............................................................

BAB IV Kesimpulan......................................................................................

Daftar Pustaka.............................................................................................

Daftar Riwayat Hidup..................................................................................

VI

Page 8: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

BAB I

PENDAHULUAN

Banyak orang mengatakan bahwa semua agama didunia sama. Mereka mengatakan agama-agama didunia mengajarkan suatu kebaikan. Mengajak orang agar tidak melakukan kejahatan. Memang bisa dikatakan semua agama yang terdapat didunia ini adalah sama. Itu bila anda melihat dari sampulnya saja. Tetapi bila anda melihat isi dari setiap ajaran yang diberikan serta hukum-hukum yang diutarakan, maka dapat dikatakan setiap agama yang ada dalam dunia ini berbeda.

Sebuah agama biasanya melingkupi tiga persoalan pokok yaitu:

1. Keyakinan (Credital) yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang diyakini mengatur dan mencipta alam.

2. Peribadatan (Ritual) yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan kedudukannya.

3. Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainnya atau alam semesta.

Secara garis besar agama terbagi menjadi dua, yaitu agama wahyu dan agama bukan wahyu. Agama wahyu adalah agama yang diterima untuk manusia dari Allah sang pencipta melalui malaikat Jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh rasulNya kepada umat manusia. Sedangkan yang dimaksud agama bukan wahyu adalah agama yang berstandar semata-mata kepada ajaran seorang manusia yang dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendaalam. Contoh agama Budha yang berasal dari ajaran Shidarta Gautama dan agama Confunisme yang berasal dari ajaran Kong Hu Chu. Meskipun agama tersebut tidak diakui secara formal sesungguhnya byak isme-isme lainnya yang dianut oleh manusia. Hal ini juga berlaku pada agama bukan wahyu.

1

Page 9: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

BAB II

KEANEKARAGAMAN AGAMA DI DUNIA

Hans Kung seorang teolog Katolik, dalam Theology for the Third Millennium, 230-237. Bdk. Hans Kung, "Towards an Ecumenical Theology of Religions: Some These for Clarifcation" dalam Conciliun 183 (1986), 119s dalam Dialog: Cara Baru Beragama, St, Sunardi, mencoba menjawab pertanyaan tersebut dengan melontarkan empat kemungkinan kebenarannya. Kung menunjuk empat kemungkinan pendirian itu terhadap keanekaragaman agama-agama dunia.

Pertama, tak ada satu agama pun yang benar (atau Semua agama sama-sama tidak benar); kedua, hanya ada satu agama yang benar (atau Semua agama lainnya tidak benar); ketiga, hanya ada satu agama yang benar dalam arti semua agama lainnya mengambil bagian dalam kebenaran agama yang satu itu, dan keempat, setiap agama adalah benar (atau Semua agama "sama-sama" benar).

Pendirian pertama (Tak ada satu agama pun yang benar), yang bercorak ateistik (tidak percaya adanya Tuhan), tentu saja tidak pernah terjadi di antara orang-orang yang beragama. Pendirian ini dianut oleh mereka yang memandang agama sebagai sesuatu yang tidak masuk akal. Feuerbach menunjuk esensi agama terletak pada manusia; agama merupakan proyeksi manusia yang sama sekali bersifat jasmani (ateisme antropologis); Marx menyebutnya sebagai ideologi kaum borjuis (pengusaha), agama itu candu bagi masyarakat (ateisme sosio-politis); Freud menyebutnya sebagai sesuatu yang tidak riil, fungsinya bertentangan dengan cara hidup yang wajar dan manusiawi. Kalau orang mau hidup secara benar-benar manusiawi, orang harus menyingkirkan agama dari setiap cara mereka berfikir, berperilaku dan bertindak.

2

Page 10: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

Kedua adalah pendirian absolutis yang menyatakan bahwa hanya ada satu agama yang benar, sedangkan agama-agama lainnya tidak benar atau palsu. Ini berarti bahwa agama-agama lainnya tidak menjamin keselamatan para pemeluknya. Oleh karena itu, semua pemeluk agama lain harus "dibaiat atau ditobatkan" ke satu-satunya agama yang benar itu

Pendapat ketiga yang berpendirian bahwa hanya ada satu agama yang benar dalam arti semua agama lainnya mengambil bagian dalam kebenaran agama yang satu itu sering disebut pendirian inklusifisme. Pendirian ini lebih toleran. Toleransi ini didukung oleh suatu pandangan teologis bahwa keselamatan tidak hanya menjadi monopoli satu agama, Islam misalnya, sebagai satu-satunya agama yang benar. Tetapi keselamatan juga dapat terjadi di dalam agama lain. Keselamatan tidak butuh pernyataan eksplisit ungkapan iman kepada agama tertentu. Namun, keselamatan dapat terjadi tanpa adanya hubungan yang eksplisit dan hubungan yang disadari dengan agama tertentu. Iman yang seperti ini sering disebut Iman Anonim

Pendirian Pluralisme adalah pendirian yang keempat, pendirian ini berpendapat dan percaya bahwa setiap agama atau semua agama mempunyai jalan keselamatannya sendiri-sendiri. Namun, bagi sebagian besar agama-agama berpendapat bahwa Pluralisme adalah tidak relevan dan Absurd (tidak mungkin). Paham Pluralisme ini percaya bahwa semua agama adalah sama, tetapi bukan seperti paham Deisme yang sudah tidak mementingkan lagi agama-agama formal walaupun la berpendirian bahwa agama-agama semuanya sama. Pluralisme menganggap semua agama adalah penting dan sah.

3

Page 11: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

BAB III

TIDAK SEMUA AGAMA ADALAH SAMA

Dunia yang pluralis ini mau mengatakan bahwa semua agama adalah sama, yaitu menyembah kepada Allah yang sama, dan mengajarkan yang baik kepada umatnya. Apakah benar demikian? Marilah kita menguji kebenaran ini. Kalau benar semua agama adalah sama, dalam arti menyembah kepada Allah yang sama. Mengapa ada yang mengatakan atau menganggap bahwa agama yang lain adalah salah dan agamanyalah yang benar. Apalagi ditambah dengan sikap hati yang mengatakan:”Yang lain harus di lenyapkan dari muka bumi ini dan mereka tidak boleh eksis”. Disini membuktikan bahwa ternyata tidak semua agama adalah sama, dan bahkan agama menjadi sumber petaka.

Seringkali orang menganggap bahwa agamanyalah yang paling benar, jadi dimana letaknya bahwa semua agama adalah sama? Suatu contoh yang mudah, ada enam orang buta yang sedang memegang seekor gajah, yang satu memegang kakinya, yang lain memegang ekornya, belalainya, telinganya, kepalanya, dan perutnya. Maka ke enam orang buta itu akan mendiskripsikan gajah seperti apa yang mereka pegang, dan akan berbeda pendiskripsiannya tentang gajah itu satu terhadap yang lainnya.

Contoh lain yang mungkin akan membantu kita lebih jelas lagi. Ada seorang buta dan seorang tuli yang mau mendiskripsikan apa itu kereta? Maka si buta akan berkata:”Kereta itu suaranya sangan keras sekali dan berlalunya sangat cepat”. Tetapi si tuli mengatakan bahwa:”Kereta itu panjang dan berlari cepat tetapi tidak bersuara”.

Demikian juga manusia di dalam keterbatasannya, mencoba untuk menggambarkan atau menterjemahkan Allah yang tidak terbatas itu dengan budaya dan tradisi mereka yang terbatas dari si pendiri agama. Dengan keterbatasan bahasa, budaya, logika dan matematik manusia, maka mereka mendiskripsikan Allah dengan segala keterbatasannya dan akhirnya

4

Page 12: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

menimbulkan bermacam-macan doktrin tentang Allah menurut pendiri agama itu. Sehingga terbentuk inklusifitas. Contoh: Kristen yang inklusif dan Islam yang inklusif dan berbeda di dalam penampilannya. Mereka mencoba membawa pemahaman Ilahi yang tidak teruraikan itu dari segi keterbatasannya yang akhirnya perumusan mengenai Allah itu berdasarkan budaya dari masing-masing pendiri agama.

Kalau manusia dapat menggambarkan atau mendifinisikan Allah dengan benar, maka semuanya menjadi sama dan bersifat objektif, tetapi dengan ketidak mampuan dan keterbatasan manusia untuk mendiskripsikan Allah, maka terjadilah pemahaman-pemahaman yang berbeda pula tentang Allah.

Manusia yang sangat-sangat terbatas itu mau mendiskripsikan Allah yang sangat-sangat tidak terbatas dengan menggunakan budaya mereka. Sehingga penterjemahannya menjadi berubah secara total dan menjadi tidak objective lagi, tetapi menjadi sangat-sangat subjective. Disinilah mulai timbulnya agama-agama di dunia. Contoh: Kristen dengan Allah Tritunggal, atau Islam dan Hindu dengan Allah yang maha kuasa.

Kalau manusia dapat menterjemahkan-Nya secara objective tentang Allahnya, maka semua agama menjadi sama, tetapi begitu mereka mencoba untuk memasukkan kebudayaan mereka masing-masing, maka timbullah pemahaman yang berbeda tentang Allah itu sendiri.

Keberatan-keberatan yang timbul:

1. Pemahaman yang mengatakan tidak ada agama yang salah, tetapi ada yang menganggap kepunyaannya adalah yang paling benar, maka terjadi perbedaan yaitu ada agama yang benar dan ada agama yang salah.

2. Kalau semua agama adalah sama, dan hanya berbeda perumusannya, maka tidak boleh ada yang mengklaim bahwa yang mereka punya adalah satu-satunya yang benar.

5

Page 13: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

3. Memang ada agama yang dapat menghantar umatnya ke-Nereka, tetapi umumnya agama mengatakan akan membimbing umatnya ke Surga. Berarti ada perbedaan diatara agama-agama.

4. Kalau orang mengatakan semua agama adalah sama, sedangkan Alkitab berbicara kepada kita bagaimana Allah yang tidak terbatas itu menerobos masuk ke dalam keterbatasan manusia.

6

Page 14: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

BAB IV

KESIMPULAN

Apabila ada orang yang berkata semua agama sama, maka dia hanya menunjukkan salah satu kesamaan dari banyaknya agama yang kenyataannya berbeda. Kemudian jika ada orang yang mengkritik bahwa pernyataan semua agama sama tersebut tidak benar atau menyatakan bahwa orang yang berkata itu penganut pluralisme agama, maka anda harus menyikapinya dengan bijak. Apa yang perlu ditakutkan, itu kan biasa-biasa saja. Kalau seandainya orang yang berkata semua agama sama itu ingin menunjukkan bahwa semua agama benar hanya dari kata semua agama sama maka ini jelas tidak benar. Atau sebaliknya jika ada mereka yang berlebihan mengkritik orang yang berkata semua agama sama sebagai penganut pluralisme agama. Sepertinya mereka yang mengkritik itu menganut paham bahwa pluralisme agama itu sebagai semua agama benar

7

Page 15: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

DAFTAR PUSTAKA

Azra, Azyumardi. 2002. Buku Teks Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi Umum. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional

http://id-id.facebook.com/topic.php?uid=91675949769&topic=8927

http://www.daokt.blogspot.com

http://www.mangkecompany.net78.net/index.htm

http://www.st-andreas.or.id

8

Page 16: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Albert Sudaryanto

NRP : 7109.040.002

Alamat Rumah : Jalan Brawijaya 62B Tulungrejo Pare Kediri Jawa Timur

Alamat Kos : Jalan Tegal Mulyorejo Baru 98

Kejawen Putih Tambak, Mulyorejo, Surabaya

TTL : Kediri, 13 oktober 1990TB/BB : 165 cm / 78 KgHobi : Utak-atik dan bermain komputerMotto : Where there’s a will, there’s a way

Semboyan : Kita bisa melempar batu-batu yang menghalangi jalan kita, mengeluhkannya, tersandung padanya, melewatinya atau membangun dengan menggunakannya.

E-mail : [email protected] [email protected]

Riwayat Pendidikan : - (1993-1997) TK Dharmawanita Pelem Pare- (1997-2003) SD Negeri Pelem 1 Pare- (2003-2006) SMP Negeri 2 Pare- (2006-2009) SMA Negeri 2 Pare- (2009-sekarang) Politeknik Elektronika Negeri Surabaya

– ITS Jurusan D4 ElektronikaPengalaman Hidup : Saya terlahir dari sebuah keluarga sederhana yang terdiri

dari empat anggota. Waktu saya SD saya memenangkan olimpiade matematika tingkat kabupaten kemudian waktu

Page 17: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

SMP saya memenangkan olimpiade TIK tingkat kabupaten dan pada waktu SMA saya mengikuti olimpiade fisika tetapi belum beruntung. Saat ini saya masih tergabung dalam komunitas ubuntu pare. Saya sebagai anggota dari komunitas tersebut.

9

Page 18: Perbedaan Mencolok Dari Agama Lain

Katakanlah: "Hai ahli Kitab, Marilah (berpegang) kepada suatu kalimat (ketetapan) yang tidak ada perselisihan antara Kami dan kamu, bahwa tidak kita sembah kecuali Allah dan tidak kita persekutukan Dia dengan sesuatupun dan tidak (pula) sebagian kita menjadikan sebagian yang lain sebagai Tuhan selain Allah". jika mereka berpaling Maka Katakanlah kepada mereka: "Saksikanlah, bahwa Kami adalah orang-orang yang berserah diri (kepada Allah)". (Ali Imran:64)

10