bab ii kajian literatur - abstrak.uns.ac.id · 9 bab ii kajian literatur a. pengertian judul...

57
9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan Konsep Kearifan Lokal Yogyakarta” adalah sebagai berikut : Desain Interior adalah merencanakan, menata, dan merancang ruang- ruang interior di dalam sebuah bangunan agar menjadi sebuah tatanan fisik untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam hal penyediaan sarana bernaung dan berlindung (Wicaksono & Tisnawati, 2014: 5). Museum menurut ICOM (International Council of Museums), 1974 adalah lembaga non-profit yang bersifat permanen yang melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang bertugas untuk mengumpulkan, melestarikan, meneliti, mengkomunikasikan, dan memamerkan warisan sejarah kemanusiaan yang berwujud benda dan tak benda beserta lingkungannya, untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan hiburan (Tjahjopurnomo, dkk, 2011: 6). Folklore adalah bentuk penuturan cerita-cerita yang pada dasarnya tersebar secara lisan, diwariskan secara turun-temurun dikalangan masyarakat pendukungnya secara tradisional (Supanto, dkk, 1982: 48). Yogyakarta adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di sebelah utara. Secara geografis Yogyakarta terletak di pulau Jawa bagian Tengah. (Wikipedia). Kearifan Lokal adalah cultural identity, identitas/kepribadian budaya bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri (Ayatrohaedi dalam Sartini, 2004)

Upload: dangnguyet

Post on 23-Aug-2019

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

9

BAB II

KAJIAN LITERATUR

A. PENGERTIAN JUDUL

Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di

Yogyakarta dengan Konsep Kearifan Lokal Yogyakarta” adalah sebagai

berikut :

Desain Interior adalah merencanakan, menata, dan merancang ruang-

ruang interior di dalam sebuah bangunan agar menjadi sebuah tatanan fisik

untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia dalam hal penyediaan sarana

bernaung dan berlindung (Wicaksono & Tisnawati, 2014: 5).

Museum menurut ICOM (International Council of Museums), 1974 adalah

lembaga non-profit yang bersifat permanen yang melayani masyarakat dan

perkembangannya, terbuka untuk umum, yang bertugas untuk

mengumpulkan, melestarikan, meneliti, mengkomunikasikan, dan

memamerkan warisan sejarah kemanusiaan yang berwujud benda dan tak

benda beserta lingkungannya, untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan

hiburan (Tjahjopurnomo, dkk, 2011: 6).

Folklore adalah bentuk penuturan cerita-cerita yang pada dasarnya

tersebar secara lisan, diwariskan secara turun-temurun dikalangan

masyarakat pendukungnya secara tradisional (Supanto, dkk, 1982: 48).

Yogyakarta adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di bagian

selatan Pulau Jawa dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah di

sebelah utara. Secara geografis Yogyakarta terletak di pulau Jawa bagian

Tengah. (Wikipedia).

Kearifan Lokal adalah cultural identity, identitas/kepribadian budaya

bangsa yang menyebabkan bangsa tersebut mampu menyerap dan

mengolah kebudayaan asing sesuai watak dan kemampuan sendiri

(Ayatrohaedi dalam Sartini, 2004)

Page 2: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

10

B. MUSEUM

1. Pengertian Museum

Kata Museum berasal dari kata latin ”Mouseion”, yaitu kuil untuk

Sembilan Dewi Muze, anak-anak Dewa Zeus yang tugas utamanya adalah

menghibur (Direktorat Museum dalam Pamuji, 2010). Adapun beberapa

pengertian kata Museum oleh sejumlah ahli permuseuman mengemukakan

bahwa :

- Menurut Ishaq (dalam Tjahjopurnomo, dkk, 2011: 6)

Museum adalah lembaga yang bersifat tetap, tidak mencari keuntungan,

melayani masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang

mengumpulkan, merawat dan memamerkan, untuk tujuan-tujuan

penelitian, pendidikan dan hiburan, benda-benda bukti material manusia

dan lingkungannya.

- Menurut International Council of Museum/ Organisasi Permuseuman

Internasional dibawah Unesco (ICOM), (dalam Tjahjopurnomo, dkk,

2011: 6), yakni :

“Museum adalah lembaga non-profit yang bersifat permanen melayani

masyarakat dan perkembangannya, terbuka untuk umum, yang bertugas

untuk mengumpulkan, melestarikan, meneliti, mengkomunikasikan, dan

benda beserta lingkungannya, untuk tujuan pendidikan, penelitian, dan

hiburan”.

Dapat disimpulkan bahwa pengertian museum adalah lembaga yang

bersifat tetap dan umum dalam melayani masyarakat. Mempunyai tujuan untuk

mendidik, meneliti dan menghibur untuk lingkungannya.

2. Sejarah Museum

Menurut (Tjahjopurnomo, dkk, 2011: 2-5) asal usul dari museum yaitu

kegemaran mengumpulkan benda rupa yang menarik. Hal itu tampak pada

temuan pada makam-makam prasejarah di berbagai negara. Sebagaimana dari

kata museum (Yunani, mouseion), yakni kuil untuk memuja dewi-dewi

inspirasi, pembelajaran , dan patron seni (Akbar dalam Tjahjopurnomo, 2011).

Di Mesopotamia museum dalam bentuknya yang paling primitive dikenal pada

Page 3: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

11

awal milennium ke- 2 SM. Di Eropa terutama Yunani dan Romawi, benih-

benih permuseuman lahir akibat peperangan. Keadaan menjadi lebih baik

setelah masa Renaisans atau “kelahiran kembali” pada abad 15 M. Renaisans

terkait dengan ilmu pengetahuan dan kalangan elit (bangsawan, hartawan,

tokoh politik, dan pemuka gereja). Lahirnya museum tidak lepas dari hobi

kalangan pelajar dan bangsawan Eropa untuk mengumpulkan barang-barang

kuno. Sikap kritis dan selalu ingin tahu menjadi ciri pikiran orang Eropa,

sehingga berbagai ilmu berkembang pesat. Bersamaan dengan itu orang Eropa

juga mempunyai naluri bisnis yang membuat mereka bepergian ke berbagai

tempat. Hal itu membuat mereka sadar akan kebudayaan lain.

Orang Eropa memiliki ketertarikan pada Nusantara sebagai negara

tropis yang memiliki flora, fauna dan budaya yang dianggap eksostik. Sehingga

orang Eropa melakukan ekspedisi dan penelitian ilmiah sampai ke daerah

pedalaman. Di Batavia, sejumlah orang Eropa mendirikan Bataviaasch

Genootschap van kunsten en Wetenschappen pada 24 april 1778. Berbagai

benda arkeologi dan etnografi milik kolektor dan cendekiawan dikumpulkan di

sini. Lembaga ini yang menjadi cikal bakal Museum Nasional.

Raden Saleh (1814-1880) selain sebagai pelukis dikenal sebagai

bangsawan dan ilmuwan. Dia sering melakukan perjalanan budaya ke jawa

untuk mencari benda-benda arkeologi dan manuskrip yang masih dimiliki

keluarga pribumi. Beliau menyumbangkan beberapa temuan fosil mamalia di

Bataviaasch Genootschap. Selain Raden Saleh sumbangan lain berasal dari

Bupati Galuh, Kinsbergen dan Canter Visscher.

Di tanah Jawa beberapa bangsawan juga menaruh perhatian besar pada

bidang kebudayaan. Pada masa pemerintahan Paku Buwono IX, berperan

mendirikan Museum Radya Pustaka (1890) di Surakarta. Selain itu Museum

Sonobudoyo di Yogyakarta berawal dari Java Instituut yang bergerak dalam

bidang kebudayaan Jawa, Madura, Bali, dan Lombok. Yayasan ini berdiri pada

1919 di Surakarta dipelopori oleh sejumlah ilmuwan Belanda. Museum

Sonobudoyo diresmikan pada 6 November 1935. Di Jawa timur, pada 1912

didirikan Museum Mojokerto, yang sisa-sisanya sukar dilacak kembali.

Museum-museum tersebut umumnya merupakan bagian dari bidang sejarah

Page 4: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

12

dan kebudayaan. Sedangkan Museum-museum yang bersifat ilmu pengetahuan

dan sains didirikan di Bogor, yakni Museum Zoologi (1894) oleh Dr. J.C.

Koningsberger. Di Bandung pemerintah Hindia Belanda mendirikan Museum

Geologi (1929).

Menurut Tim Direktorat Museum (dalam http://museumku. wordpress.

com/sejarah-museum/) menuliskan, sesudah kemerdekaan Indonesia 1945

keberadaan museum diabaikan pada pembangunan bangsa Indonesia. Hal itu

dikarenakan memburuknya hubungan Belanda dan Indonesia akibat sengketa

Papua Barat mengakibatkan orang-orang Belanda meninggalkan Indonesia,

termasuk orang-orang pendukung lembaga. Sejak itu proses Indonesianisasi

terhadap berbagai hal yang berbau kolonial, termasuk pada 29 Februari 1950

Bataviaach Genootschap diganti menjadi Lembaga Kebudayaan Indonesia

(LKI). LKI membawahi dua instansi yaitu museum dan perpustakaan. Pada

1962, LKI menyerahkan museum dan perpustakaan kepada pemerintah,

kemudian menjadi Museum Pusat beserta perpustakaannya. Periode 1962-

1967 merupakan masa sulit bagi permuseuman karena tidak ada dukungan

keuangan dari perusahaan Belanda lagi.

Perubahan politik akibat gerakan reformasi yang dipelopori oleh para

mahasiswa pada 1998, telah mengubah tata negara Republik Indonesia.

Perubahan ini memberikan dampak terhadp permuseuman Indonesia. Pada

2000, Direktorat Permuseuman diubah menjadi Direktorat Sejarah dan

Museum dibawah Departemen Pendidikan Nasional. Lalu pada tahun 2001,

Direktorat Sejarah dan Museum diubah menjadi Direktorat Permuseuman.

Kemudian Susunan organisasi diubah menjadi Direktorat purbakala dan

permuseuman dibawah Badan Pengembangan Kebudayaan dan Pariwisata

pada 2002. Pada tahun 2004, Direktorat purbakala dan permuseuman diubah

menjadi Asdep purbakala dan permuseuman. Akhirnya pada 2005, dibentuk

kembali Direktorat Museum dibawah Direktorat Jenderal Sejarah dan

Pubakala, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata.

3. Fungsi Museum

Bila mengacu kepada hasil musyawarah umum ke-11 International

council of Museum (ICOM) (dalam Direktorat Museum, 2007: 2) pada tanggal

Page 5: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

13

14 Juni 1974 di Denmark, dapat dikemukakan 9 fungsi museum sebagai

berikut:

- Pengumpulan dan pengamanan warisan alam dan budaya,

- Dokumentasi dan penelitian ilmiah

- Konservasi dan preservasi

- Penyebaran dan perataan ilmu untuk umum

- Pengenalan dan penghayatan kesenian

- Pengenalan kebudayaan antar-daerah dan antar-bangsa

- Visualisai warisan alam dan budaya

- Cermin pertumbuhan peradaban umat manusia

- Pembangkit rasa bertakwa dan bersyukur kepada Tuhan Yang Maha

esa

4. Tugas Museum

Menurut Drs. Moch Amir Sutaarga (dalam Caryoadi, 2009: 6) tugas

museum, antara lain:

- Pengumpulan atau penggandaan, benda-benda yang memenuhi syarat-

syarat berikut, yakni: harus mempunyai nilai budaya, harus dapat

diidentifikasikan mengendai wujud, asal, tipe, gaya dan sebagainya, harus

dapat dianggap sebagai dokumen

- Pemeliharaan, terdapat dua aspek, yaitu : aspek teknis (benda-benda materi

koleksi harus dipelihara dan diawetkan serta dipertahankan tetap awet dan

tercegah dari kemungkinan kerusakan), aspek administrasi (benda-benda

materi koleksi harus mempunyai keterangan tertulis yang menjadikan

benda-benda koleksi tersebut bersifat monumental).

- Konservasi, merupakan usaha pemeliharaan, perawatan, perbaikan,

pencegahan, dan penjagaan benda-benda koleksi dari penyebab kerusakan.

- Penelitian, terdapat dua penelitian, yaitu : penelitian intern (penelitian

yang dilakukan oleh curator untuk kepentingan pengembangan ilmu

pengetahuan museum yang bersangkutan), penelitian Ekstern (Penelitian

yang dilakukan oleh peneliti dari luar, seperti mahasiswa, pelajar, umum

dan lain-lain untuk kepentingan karya ilmiah, skripsi).

Page 6: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

14

- Pendidikan, kegiatan disini lebih ditekankan pada pengenalan benda-

benda materi koleksi yang dipamerkan: Pendidikan formal (seminar-

seminar, diskusi, ceramah), pendidikan Non Formal (berupa kegiatan

pameran, pemutaran film, slide).

- Rekreasi, Sifat pameran yang mengandung arti dnikmati dan dihayati,

yang mana merupakan kegiatan rekreasi segar, tidak diperlukan

konsentrasi yang akan menimbulkan keletihan dan kebosanan.

5. Persyaratan Berdirinya Sebuah Museum

a. Persyaratan Lokasi

Menurut (Yogaswara, n.d.), bahwa lokasi harus strategis dan sehat (tidak

berpolusi, bukan daerah yang berlumpur/tanah rawa).

b. Persyaratan Bangunan

Menurut (Yogaswara, n.d.), bangunan museum dapat berupa bangunan baru

atau memanfaatkan gedung lama. Harus memenuhi prinsip-prinsip

konservasi, agar koleksi museum tetap lestari. Bangunan museum minimal

dapat dikelompok menjadi dua kelompok, yaitu bangunan pokok (pameran

tetap, pameran temporer, auditorium, kantor, laboratorium konservasi,

perpustakaan, bengkel preparasi, dan ruang penyimpanan koleksi) dan

bangunan penunjang (pos keamanan, museum shop, tiket box, toilet, lobby,

dan tempat parkir).

Menurut Sutaarga dalam (http://library.binus.ac.id/Bab2)

persyaratan umum yang mengatur bentuk ruang museum yang bisa

dijabarkan sebagai berikut :

- Bangunan dikelompokan dan dipisahkan sesuai fungsi, aktivitas,

ketenangan, keramaian, keamanan.

- Pintu masuk (main entrance) utama diperuntukan bagi pengunjung.

- Pintu masuk khusus (service utama) untuk bagian pelayanan, perkantoran,

rumah jaga serta ruang-ruang pada bangunan khusus.

- Area semi publik terdiri dari bangunan administrasi termasuk

perpustakaan dan ruang rapat.

- Area privat terdiri dari laboratorium konservasi, studio preparasi, storage.

Page 7: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

15

- Area publik/umum terdiri dari : bangunan utama (pameran tetap, pameran

temporer dan peragaan), auditorium, keamanan, gift shop, cafetaria, ticket

box, penitipan barang, lobby/ruang istirahat, dan tempat parkir.

Persyaratan Khusus :

- Bangunan utama, yang mewadahi kegiatan pameran tetap dan temporer

harus dapat: memuat benda-benda koleksi yang akan dipamerkan, mudah

dalam pencapaiannya baik dari luar atau dalam, merupakan bangunan

penerima yang harus memiliki daya tarik sebagai bangunan utama yang

dikunjungi oleh pengunjung museum, memiliki sistem keamanan yang,

baik dari segi konstruksi, spesifikasi ruang untuk mencegah rusaknya

benda-benda secara alami ataupun karena pencurian.

- Bangunan auditorium, harus mudah dicapai oleh umum dan dapat dipakai

untuk ruang pertemuan, diskusi dan ceramah

- Bangunan Khusus, harus: terletak pada tempat yang kering, mempunyai

pintu masuk yang khusus, memiliki sistem keamanan yang baik (terhadap

kerusakan, kebakaran, dan pencurian).

- Bangunan Administrasi, harus: terletak di lokasi yang strategis baik dari

pencapaian umum maupun terhadap bangunan lainnya.

c. Persyaratan Ruang

Persyaratan ruang pamer, sebagai berikut :

- Pencahayaan dan Penghawaan

Dalam (http://library.binus.ac.id/Bab2) pencahayaan dan penghawaan

merupakan aspek teknis utama yang perlu diperhatikan untuk membantu

memperlambat proses pelapukan dari koleksi. Untuk museum dengan

koleksi utama kelembaban yang disarankan adalah 50% dengan suhu 21°C-

26°C. Intensitas cahaya yang disarankan sebesar 50 lux dengan

meminimalisir radiasi ultra violet. Contoh penggunaan cahaya alami pada

museum sebagai berikut (Neufert, E. 2002):

Gambar II.1. Pencahayaan alami

Sumber: Neufert, 2002

Page 8: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

16

- Ergonomi tata letak

Dalam (http://library.binus.ac.id/Bab2) untuk memudahkan pengunjung

dalam melihat, menikmati, dan mengapresiasi koleksi, maka perletakan

peraga atau koleksi turut berperan. Berikut standar perletakan koleksi di

ruang pamer museum.

- Jalur sirkulasi Ruang Pamer

Jalur sirkulasi pameran harus mampu membantu dalam menyampaikan

informasi ke pengunjung.

d. Persyaratan Koleksi

Menurut Sutaarga (1969), koleksi adalah “segala objek museum yang

dipimpinkan menurut sistematik dan metode-metode ilmiah pengetahuan atau

cabang-cabang ilmu pengetahuan yang mempunyai kepentingan atas objek-

objek museum yang terhimpun dalam koleksi-koleksi tertentu”.

Dalam (http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2), syarat-

syarat koleksi museum adalah: mempunyai nilai sejarah, diketahui asal-usul

secara historis, geografis dan fungsinya, dapat dijadikan monumen apabila

berupa bangunan, dapat diidentifikasi mengenai bentuk, tipe, gaya dan fungsi,

Gambar II.2. Standar peletakan koleksi

Sumber: (http://library.binus.ac.id/ c/Bab2)

Gambar II.3. Jalur sirkulasi ruang pamer

Sumber:

(http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2)

Page 9: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

17

dapat dijadikan dokumen sebagai penelitian ilmiah, merupakan benda asli atau

benda replika yang sesuai dengan aturan yang berlaku, memiliki nilai

keindahan, merupakan benda yang unik dan tidak banyak ditemukan.

Jenis benda koleksi adalah benda asli dan benda reproduksi. Benda asli

mempunyai nilai budaya, ilmiah, dan nilai estetika, dapat dianggap sebagai

dokumen, dapt diidentifikkasikan mengenai wujud, asal tipe, gaya. Sedangkan

benda reproduksi berbentuk replica, miniature, referensi, benda penunjang

(lukisan, foto).

Menurut Udansyah (1988) penataan koleksi museum berdasarkan tema

dapat dilakukan dengan metode :

- Metode pendekatan romantika, yaitu cara penyajian benda-benda koleksi

disusun sedemikian rupa sehingga dapat mengungkapkan suasana tertentu

yang berhubungan dengan benda-benda yang dipamerkan.

- Metode pendekatan intelektual, yaitu cara penyajian benda-benda koleksi

yang disusun untuk menyajikan informasi ilmu pengetahuan yang

bersangkutan dengan benda-benda yang dipamerkan.

- Metode pendekatan Estetis, penyajian benda-benda koleksi yang disusun

untuk menampilkan keindahan dari benda koleksi.

e. Organisasi dan Ketenagaan

Struktur organisasi yang umum dimiliki oleh sebuah museum, menurut

Direktorat museum (2007) :

- Kepala/ Direktur Museum: memimpin pelaksanaan tugas dan fungsi

museum

- Kepala bagian tata usaha museum: memimpin penyelenggaraan urusan

tata usaha, urusan rumah tangga, dan ketertiban museum.

- Kepala bagian kuratorial: memimpin penyelenggaraan urusan tata usaha,

urusan rumah tangga, dan ketertiban museum.

- Kepala bagian konservasi dan preparasi: memimpin penyelenggaraan

konservasi, restorasi, dan reproduksi koleksi serta preparasi tata pameran.

- Kepala bagian bimbingan dan publikasi: memimpin penyelenggaraan

kegiatan bimbingan dengan metode dan sistem edukatif kultural.

Page 10: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

18

- Kepala bagian registrasi dan dokumentasi: memimpin penyelenggaraan

registrasi dan dokumentasi seluruh koleksi.

- Perpustakaan: menyelenggarakan perpustakaan, dan menyimpan hasil

penelitian dan penerbitan museum.

6. Kegiatan Museum

a. Pameran

Pameran adalah satu atau lebih koleksi di museum yang ditata

berdasarkan tema dan sistematika tertentu yang bertujuan untunk

mengungkapkan keadaan, isi dan latar belakang dari benda-benda tersebut

untuk diperlihatkan kepada pengunjung museum (pedoman pendirian museum,

2000). Menurut Udansyah (1988) pameran museum bentuknya dapat dibagi

tiga, antara lain :

- Pameran tetap, salah satu jenis pameran yang sistemnya berlaku lama

minimal 3-5 tahun

- Pameran temporer/khusus, salah satu jenis pameran tentang suatu jenis

koleksi, dengan tema tertentu dan berlangsung dalam waktu relative

singkat.

- Pameran keliling, salah satu jenis pameran khusus tentang suatu koleksi

yang dilakukan dari tempat ke tempat lain, diselenggarakan di luar gedung

museum.

b. Kegiatan Pendidikan

Dalam jurnal (Duli, 2013), sebuah museum juga terdapat berbagai

kegiatan seperti kegiatan bimbingan terhadap pengunjung, melakukan

sosialisasi ke berbagai daerah, melakukan kegiatan ceramah, diskusi, seminar,

mengadakan pameran keliling.

c. Kegiatan Konservasi

meliputi perawatan barang koleksi, pengawetan barang koleksi, pengamanan

barang koleksi.

d. Kegiatan Pelayanan Teknis

Meliputi kegiatan survey dan penelitian lapangan, penyelenggaraan presentasi

koleksi dan presentasi ruang pamer, pengadaan peralatan museum.

Page 11: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

19

e. Kegiatan Tata Usaha dan Administrasi

Meliputi pengelolaan rumah tangga museum, penyelenggara komunikasi antar

museum lokal, nasional dan internasional, penyelenggara pendidikan dan

pelatihan, kearsipan, keuangan.

f. Keamanan dan Kebersihan

C. FOLKLORE

1. Pengertian Folklore

Kata folklore berasal dari kata majemuk bahasa inggris folklore, yang

terdiri atas kata folk dan lore. Kata folk berarti kolektif atau kebersamaan. Kata

lore berarti tradisi yang diwariskan secara turun-temurun. Dengan demikian

definisi folklore adalah tradisi kolektif sebuah bangsa yang disebarkan dalam

bentuk lisan maupun gerak isyarat, sehingga tetap berkesinambungan dari

generasi ke generasi (Dananjaya dalam Danandjaja, 2003).

Menurut buku Dictionary of Antropology dijelaskan bahwa folklore

meliputi dongeng, cerita, hikayat, kepahlawanan, adat-istiadat, lagu, tata cara,

kesustraan, kesenian, dan busana daerah. Masing-masing merupakan milik

masyarakat tradisional secara kolektif. Di banyak tempat folklore berfungsi

sebagai pembentuk solidaritas sosial (Danandjaja, 2003)

2. Kajian Folklore

Menurut Sukatman (2009) Kajian tradisi lisan di Eropa pada awalnya

merupakan kajian terhadap kebudayaan petani desa, yang diantaranya dirintis

oleh John Toms dari Inggris. Perkembangan berikutnya, tahun 1865 Tylor

memperkenalkan istilah Culture untuk pengertian kebudayaan umum.

Selanjutnya, istilah folklore hanya diartikan sebagai kebudayaan yang

diwariskan secara lisan.

Kajian tradisi lisan di Indonesia dilakukan oleh filolog, antropolog,

teolog, dan musikolog. Akibat penanganan yang kurang spesifik ini adalah

munculnya kajian tradisi lisan yang kurang berbobot karena tidak ditangani

secara modern. kajian melalui lisan humanis yang dilakukan oleh ahli sastra,

mengkaji Lor nya. Kajian tradisi lisan modern cenderung menggabungkan dari

kecenderungan tersebut, sehingga hasilnya seimbang.

Page 12: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

20

3. Ciri-ciri pengenal Folklore

Dalam “Butir-butir Tradisi Lisan” karya Sukatman (2009: 5)

menyebutkan untuk membedakan folklor dari kebudayaan lainnya, harus

terlebih dahulu mengetahui ciri-ciri pengenal utama folklor pada umumnya,

yang dapat dirumuskan sebagai berikut :

- Penyebaran dan pewarisannya biasanya dilakukan secara lisan.

- Folklor bersifat tradisional, yakni disebarkan dalam bentuk relatif tetap

atau dalam bentuk standar.

- Folklore ada (exist) dalam versi-versi bahkan varian-varian yang berbeda.

Hal ini diakibatkan oleh cara penyebarannya dari mulut ke mulut.

- Folklor bersifat anonim, yaitu nama penciptanya sudah tidak diketahui

oleh orang lain.

- Folklor biasanya mempunyai bentuk berumus atau berpola.

- Folklor mempunyai kegunaan dalam kehidupan bersama suatu kolektif.

- Folklor bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak

sesuai logika umum.

- Folklor menjadi milik bersama (collective) dari kolektif tertentu.

- Folklor pada umumnya bersifat polos dan lugu, sehingga seringkali

kelihatannya kasar, terlalu spontan.

4. Pembagian Folklore

Berdasarkan tipenya Brunvand menggolongkan folklore menjadi tiga

bagian, yaitu (Dananjaja dalam Sukatman, 2009: 6) :

a. Folklor Lisan

Merupakan folkor yang bentuknya murni lisan, yaitu diciptakan,

disebarluaskan, dan diwariskan secara lisan, folkor jenis ini terlihat pada:

1) Bahasa Rakyat

Adalah bahasa yang dijadikan sebagai alat komunikasi diantara rakyat

dalam suatu masyarakat atau bahasa yang dijadikan sebagai sarana

pergaulan dalam hidup sehari-hari. Seperti: logat,dialek, kosa kata

bahasanya, julukan. Dalam “Antropologi: Mengungkap Keragaman

Budaya”, Sutardi (2007) menuliskan bentuk lain bahasa rakyat adalah sang.

Slang merupakan kosakata dari idiom para penjahat, gelandangan, atau

Page 13: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

21

kelompok khusus. Tujuan penciptaan slang adalah menyamarkan arti

bahasanya terhadap orang luar. Contoh kosa kata di Yogyakarta adalah anak

muda mengembangkan bahasa dagadu, yang diambil dari aksara jawa.

2) Ungkapan Tradisional

Adalah kalimat pendek yang disarikan dari pengalaman yang panjang.

Peribahasa biasanya mengandung kebenaran dan kebijaksanaan. Seperti,

peribahasa, pepatah.

3) Pertanyaan Tradisional (Teka-teki)

Menurut Alan Dundes teka-teki adalah ungkapan lisan tradisional

yang mengandung satu atau lebih unsur pelukisan, dan jawabannya harus

diterka.

4) Puisi Rakyat

Adalah kesusastraan rakyat yang sudah memiliki bentuk tertentu.

Fungsinya sebagai alat kendali sosial, untuk hiburan, untuk memulai suatu

permainan, mengganggu orang lain. Seperti: pantun, syair, sajak.

5) Cerita Rakyat

Merupakan suatu cerita yang disampaikan secara turun temurun (dari

mulut ke mulut) di dalam masyarakat.Seperti: mite, legenda, dongeng.

6) Nyanyian Rakyat

Adalah sebuah tradisi lisan dari suatu masyarakat yang diungkapkan

melalui nyanyian atau tembang-tembang tradisional. Berfungsi rekreatif,

yaitu mengusir kebosanan hidup sehari-hari maupun untuk menghindari dari

kesukaran hidup sehingga dapat manjadi semacam pelipur lara. Seperti:

lagu-lagu dari berbagai daerah.

b. Folklor Sebagian Lisan

Merupakan folklor yang bentuknya merupakan campuran unsur lisan

dan bukan lisan. Folklor ini dikenal juga sebagai fakta sosial. Yang

termasuk dalam folklor sebagian lisan, adalah:

1). Kepercayaan Rakyat (Takhayul)

Kepercayaan ini sering dianggap tidak berdasarkan logika karena

tidak bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah, menyangkut kepercayaan

dan praktek (kebiasaan). Diwariskan melalui media tuturkata.

Page 14: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

22

2). Permainan Rakyat

Disebarkan melalui tradisi lisan dan banyak disebarkan tanpa bantuan

orang dewasa. Contoh: congkak, teplak, galasin, bekel, main tali.

3). Teater Rakyat

4). Tari Rakyat

5). Pesta Rakyat

6). Upacara Adat

Berkembang di masyarakat didasarkan oleh adanya keyakinan agama

ataupun kepercayaan masyarakat setempat. Upacara adat biasanya

dilakukan sebagai ungkapan rasa terima kasih pada kekuatan-kekuatan yang

dianggap memberikan perlindungan dan kesejahteraan kepada mereka.

c. Folklor Bukan Lisan

Merupakan folklor yang bentuknya bukan lisan tetapi cara

pembuatannya diajarkan secara lisan. Biasanya meninggalkan bentuk materiil

(artefak). Yang termasuk dalam folklor bukan lisan:

1) Arsitektur Rakyat

Berupa prasasti dan bangunan-bangunan suci, arsitektur merupakan

sebuah seni atau ilmu merancang bangunan.

2). Kerajinan Tangan

Awalnya dibuat hanya sekedar untuk mengisi waktu senggang dan untuk

kebutuhan rumah tangga.

3). Pakaian/Perhiasan Tradisional

4). Obat-obatan Tradisional

5). Masakan dan Minuman Tradisional

D. YOGYAKARTA

1. Sejarah Yogyakarta

Berdirinya kota Yogyakarta berawal dari perjanjian Gianti pada tanggal

13 Februari 1755. Isi perjanjiannya adalah Negara Mataram dibagi dua, yaitu

setengah menjadi Hak Kerajaan Surakarta, setengah lagi menjadi Hak

Pangeran Mangkubumi. Adapun daerah-daerah yang menjadi kekuasaaan

Pangeran Mangkubumi adalah Mataram (Yogyakarta), Pojong, Sukowati,

Page 15: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

23

Bagelen dan daerah mancanegara. Setelah selesai perjanjian pembagian

daerah, Pangeran Mangkubumi yang bergelar Sultan Hamengku Buwono I

menetapkan Daerah Mataram yang ada di dalam kekuasaanya diberi nama

Ngaayogyakarta Hadiningrat. Beribukota di Yoyakarta, ketetapanny

diumumkan pada tanggal 13 Maret 1755.

Pusat pemerintahan dipilih di hutan yang disebut beringin. Hutan

tersebut kemudian di babad dan didirikanlah Kraton. Setelah setahun

pembangunan akhirnya Sultan hamengku Buwono I berkenan memaasuki

istana peresmiannya. Diresmikan pada 7 oktober 1756, berdirilah Kota

Yogyakarta. Sesudah proklamasi kemerdekaan, Sri Sultan Hamengku Buwono

I dan Sri Paduka Paku Alam VII menerima piagam pengangkatan menjadi

gubernur dan Wakil Gubernur Propinsi DIY dari Presiden RI. Pada tanggal 5

september 1945 dinyatakan bahwa daerah kesultanan dan daerah Pakualaman

merupakan Daerah Istimewa yang menjadi bagian dari Republik Indonesia

menurut pasal 18 UUD 1945.

Kota Yogyakarta yang meliputi daerah Kasultanan dan Pakualaman

baru menjadi kota Praja atau kota Otonomi dengan lahirnya Undang-Undang

Nomor 17 tahun 1947 pasal 1. Kembalinya UUD 1945 melalui Dekrit Presiden

5 Juli 1959, maka undang- undang nomor 1 tahun 1957 diganti dengan

Undang-undang Nomor 18 Tahum 1965 tentang pokok-pokok pemerintahan di

Daerah, tugas Kepala Daerah dan DPRD dipisahkan dan dibentuk Wakil

Kepala Daerah dan badan Pemerintah Harian serta sebutan Kota Praja diganti

Kotamadya Yogyakarta.

Atas dasar Tap MPRS Nomor XXI/MPRS/1966 dikeluarkan Undang-

undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di

Daerah. Berdasarkan Undang-undang tersebut, DIY merupakan Propinsi dan

juga Daerah Tingkat I yang dipimpin oleh Kepala Daerah dengan sebutan

Gubernur Kepala Daerah Istimewa Yogyakarta dan Wakil Gubernur Kepala

Daerah Istimewa Yogyakarta. Sedangkan Kotamadya Yogyakarta merupakan

daerah Tingkat II yang dipimpin oleh Walikotamadya Kepala Daerah Tingkat

II dimana terikat oleh ketentuan masa jabatan, syarat dan cara pengangkatan

bagi kepala Daerah Tingkat II seperti yang lain.

Page 16: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

24

Seiring dengan bergulirnya era reformasi, tuntutan untuk

menyelenggarakan pemerintahan di daerah secara otonom semakin

mengemuka. Maka keluarlah Undang-Undang No.22 Tahun 1999 tentang

Pemerintahan Daerah yang mengatur kewenangan Daerah. Sesuai UU ini maka

Kotamadya Dati II Yogyakarta diubah menjadi Kota Yogyakarta sedangkan

untuk pemerintahannya disebut dengan Pemerintahan Kota Yogyakarta dengan

Walikota Yogyakarta sebagai Kepala Daerahnya (http://www.jogjakota.go.id

/sejarah-kota-yogyakarta).

2. Keadaan Geografis Yogyakarta

Letak geografis Kota Yogyakarta diantara 110°24´19´´ dan 110°28´53´´

Bujur Timur, 7°49´26´´ dan 7°15´24´´ Lintang Selatan dengan ketinggian rata-

rata 114 meter diatas permukaan air laut.Kota yang terletak ditengah-tengah

Propinsi Daerah istimewa Yogyakarta dengan batas-batas wilayah sebagai

berikut (http://e-journal.uajy.ac.id):

- Sebelah Utara: Kecamatan Mlati dan Kecamatan Depok, Kabupaten

Sleman

- Sebelah Selatan: Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Sewon dan

Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul

- Sebelah Timut : Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, dan Kecamatan

Banguntapan, kabupaten Bantul

- Sebelah Barat : Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman dan Kecamatan

kasihan, Kabupaten Bantul.

3. Keadaan Demografi Yogyakarta

Keadaan demografi Yogyakarta menurut (http://e-journal.uajy.ac.id),

antara lain:

Gambar II.4. Peta DIY

Sumber:

http://e-journal.uajy.ac.id

Page 17: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

25

- Pendidikan

Kota Yogyakarta mempunyai sebutan sebagai kota pelajar. Pendidikan

merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya

manusia. Untuk itu perlu didukung dengan penyediaan sarana fisik

pendidikan maupun tenaga pengajar yang memadai.

- Kesenian

Kota Yogyakarta mempunyai predikat kota seni dan budaya. Seni dan

budaya yang kenal dengan kehidupan orang Jawa. Kesenian wayang, tari

klasik, tari modern dan gamelan merupakan kesenian yang berkembang di

Yogyakarta. Selain itu juga terdapat upacara turun temurun seperti upacara

siraman pusaka kraton, upacara sekaten dan kuda lumping. Organisasi

yang terdapat di Yogyakarta terdiri dari 18 jenis kelompok kesenian

dengan total 184 kelompok kesenian. Meliputi karawitan 82 kelompok,

tari tradisional 5 kelompok, tari kontemporer 4 kelompok, tari jatikan 2

kelompok, macopat 28 kelompok, ketoprak 3 kelompak, band 5 kelompok,

teater 10 kelompok, orkes melayu 6 kelompok, paduan suara 2 kelompok,

thek-thek 1 kelompok, kolintang 2 kelompok, gejog lesung 4 kelompok,

dan campuran 11 kelompok (Bappeda Yogyakarta dalam http://e-

journal.uajy.ac.id).

- Kebudayaan

Terdapat 515 bangunan cagar budaya yang tersebar di 13 kawasan cagar

budaya. Keberadaan aset budaya peninggalan peradaban tinggi masa

Gambar II.5. Pendidikan DIY

Sumber: http://e-journal.uajy.ac.id

Page 18: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

26

lampau tersebut, dengan Kraton Yogyakarta sendiri sebagai Institusi

warisan adiluhung yang masih melestarikan keberadaannya. Sebagai

sarana informasi dan hiburan, kesenian pentas dan museum di Kota

Yogyakarta baik jumlah pengunjung maupun jumlah uang yang masuk

pada tahun 2005-2010 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2010 jumlah

pengunjung kesenian pentas sebesar 1.077.142 orang (turun 14,93%).

Berbeda dengan pengujung museum pada tahun 2010 mengalami kenaikan

20% yaitu 1.173.056 orang (Bappeda Yogyakarta dalam http://e-

journal.uajy.ac.id).

E. FOLKLORE YOGYAKARTA

1. Folklore Lisan

a. Bahasa Rakyat

Bahasa daerah yang digunakan masyarakat Yogyakarta yaitu bahasa

Jawa Yogyakarta. Menurut Wedhawati (2006), bahasa Jawa merupakan bahasa

pertama penduduk Jawa yang tinggal di Propinsi Jawa Tengah, Daerah

Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, Lampung dan daerah-daerah

transmigrasi di Indonesia. Bahasa Jawa dipakai masyarakat Jawa sejak abad

pertama Masehi samapai dengan abad ke-15. Mulai abad pertama sampai

dengan keenam bahasa Jawa Kuno hanya dipakai secara lisan. Berdasarkan

tingkat tuturnya, bahasa Jawa dapat dibagi menjadi tiga, yaitu bahasa Jawa

ngoko, bahasa Jawa madya, dan bahasa Jawa Krama.

b. Ungkapan Tradisional

Beberapa ungkapan/ pepatah dalam bahasa Jawa, antara lain

(www.katabijak.co.id):

- Adigang, adigung, adiguno: Jaga kelakuan, jangan sombong dengan

kekuatan, kedudukan ataupun latar belakangmu.

- Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo: lakukan

yang kita bisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan.

- Ambeg utomo, andhap asor: selalu menjadi yang utama tapi selalu rendah

hati.

- Ana catur mungkur: tidak mau mendengarkan perasaan yang tidak baik.

- Baladewa ilang gapite: kehilangan keluhurannya.

Page 19: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

27

- Cecak nguntal empyak: keinginan yang tidak seimbang dengan

kekuatannya.

- Digarokake dilukokake: disuruh kerja yang berat.

- Emprit abuntut bedhug: permasalahan kecil menjadi besar.

- Gajah ngidak rapah: orang yang melanggar larangannya sendiri.

- Idu didilat maneh: menjilat sendiri kata-kata yang sudah keluar

- Jalukan ora wewehan: suka meminta tetapi tidak mau usaha.

- Kaya banyu karo lenga: persaudaraan yang tidak bisa rukun

- Lanang kemangi: anak laki-laki yang penakut

- Madu balung tanpa isi: perkelahian karena masalah kecil

- Ngalasake negara: tidak mengikuti peraturan negara

- Ora tembung ora lawung: mengambil tanpa ijin dahulu.

- Rawe-rawe lantas, marang-marang putung: semua yang menghalangi

disingkirkan.

- Sapa salah saleh: siapa yang salah akan ketahuan

- Ora kena nglarani: jangan melukai orang lain

- Uring kang utama, mateni kang sempurna: selama hidup kita melakukan

perbuatan baik maka kita akan menemukan kebahagiaan dikehidupan

selanjutnya.

c. Pertanyaan Tradisional (Teka-teki)

Contoh pertanyaan tradisional (https://bb2008chijsjc.wordpress.com) :

- Papan panjang, papan berlubang. Rumah diisi berbiji-biji, kalau termakan

semuanya hilang, papan kosong tanpa isi: CONGKAK

- Angin bertiup kencang timur, kain batik melayang-layang, aku Tarik aku

hulur, aku mainkan waktu siang: WAU

- Lompat-lompat atas kotak, tulis nomor pakai kapur, beli rumah

berlambak-lambak, rumah kotak akhirnya hancur: TENG-TENG

- Tali diputar satu badan, sorakan terdengar diluar halaman, Tali dilepaskan

dari badan, Tamat juga satu pusingan: GASING

- Rupa bulat berlubang-lubang, sama seperti bulan purnama, selalu

dimainkan oleh cik Abang, jangan dilupa mainan lama: SEPAK

TAKRAW

Page 20: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

28

d. Puisi Rakyat

Beberapa Contoh Pantun Jawa (www.anneshira.com) :

- Pantun Jenaka

Ngadeg jejeg nyunggi klapa (Berdiri tegak sambil membawa kelapa di

kepala)

Ora kaya ewuhe nyunggi duren (Tidaklah sesulit membawa durian)

Ora bisa ngadeg bukane apa-apa (tidak bisa berdiri tegak bukan karena

apa-apa)

Ning merga lemes saking olehe keluwen (Tapi hanya lemas karena

kelaparan)

- Pantun Nasihat

Kampret metu bengi-bengi (kutu busuk keluar di malam hari)

Metu bengi nggolek pangan (keluar untuk mencari makan)

Urip iki ojo ngapusi (hidup itu tidak boleh menipu)

Wedi kito kambek pangeran (Takutlah kita pada tuhan)

- Pantun Cinta

Sawunggaling carito kuno (putih-putih bunga randu)

Sing digawe kayune jati (kuning merah bunya palasnya)

Yen eling dang sambangono (hati sedih badan jadi kurus)

Ojo gawe gelaning hati (ingat pada adik yang cantik parasnya)

e. Cerita Rakyat

Sebelum pemerintahan kasultanan yogyakata, pemerintahan raja

pakualaman dan DIY berdiri, sebenarnya didaerah itu pernah berdiri kerajaan

mataram yang terletak di plered dan kerta.Berbagai sisa peninggalan kerajaan

tersebut masih dapat dijumpai pada saat ini . Melihat sejarah yang panjang itu ,

tidaklah mengherankan kalau di DIY sangat banyak dijumpai cerita rakyat

berupa legenda ,mite dan fabel. Cerita rakyat itu kebanyakan mengacu kepada

tokoh, peristiwa dan tempat-tempat tertentu yang erat hubungannya dengan

kerajaan mataram dan kasultanan Yogyakarta. Bahakan cerita rakyat di DIY

juga diwarnai oleh tokoh legendaries sunan kalijaga. Kenyataan ini tentu saja

tidak menjadi persoalan kalau pengertian cerita rakyat kembali disimak. Cerita

rakyat , sebagai kisah anonym memang tidak terikat ruang dan waktu karena

Page 21: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

29

beredar secara lisan ditengah masyarakat. Berikut cerita rakyat Yogyakarta

menurut Prabowo (2004) dalam buku Antologi Cerita Rakyat Daerah Istimewa

Yogyakarta, antara lain :

1). Mitos/ Mite

- Raden Rangga

Mataram dibawah kekuasaan Kanjeng Panembahan Senopati

menjadi sangat disegani oleh raja-raja lainnya di tanah Jawa. Pada masa

mudanya bernama Danang Sutawijaya yang dikenal sakti mandraguna.

Karena kesaktiannya tersebut, rakyat dan para makhluk halus tunduk dan

berbakti padanya. Bahkan diantara para makhluk halus ada yang menjadi

permaisurinya yaitu Putri Nginangin atau Nyai Rara Kidul. Permaisuri

berasal dari sebuah kerajaan yang berada di dalam Laut Selatan Pulau

Jawa. Dari perkawinan keduanya lahirlah Raden Rangga yang sangat

dicintai Panembahan Senapati. Ketika Raja harus kembali ke bumi

Mataram, beliau meninggalkan anaknya dan Nyai rara kidul di Laut

Selatan. Raja berpesan kepada Nyai Rara Kidul untuk merawat dan

mendidik anak mereka untuk menjadi pemuda yang baik dan berguna.

Raja juga berharap anak mereka dapat menggantikan kedudukannya

sebagai raja Mataram. Ketika Raden Rangga dewasa Raja meminta Nyai

Rara Kidul untuk mengantarnya ke istana Mataram.

Konon ketika dewasa, Raden Rangga berangkat ke bumi Mataram.

Karena kesaktian yang sakti mandraguna dia menjadi mengumbar hawa

nafsu dan memamerkan kesaktiannya. Ia suka memukul dan menyakiti

orang. Rakyat sudah sangat benci dengan sikap Raden Rangga kemudian

mereka melaporkan perbuatan ke Raja. Raja yang sudah mendengar

perbuatan itu memanggil Raden Rangga untuk mengetes kekuatan

anaknya tersebut. ketika raja meminta Raden Rangga memijiti kakinya,

sang ayah tiba-tiba menendangnya. Raden Rangga yang merasa raja sudah

tidak sayang dengan dirinya kemudian pergi dari istana. Raden Rangga

berjalan tanpa arah sampai di Kadepaten Pati yang penguasanya masih

terhitung pamannya sendiri. Dia menceritakan masalahnya ke pamannya

Page 22: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

30

tetapi pamannya tidak bisa menolong karenaa takut jabatannya akan

dicopot.

Raden Rangga yang tidak terima akan jawaban itu marah dan

merusak semua yang ada dihadapannya. Raja mendengar perbuatan Raden

Rangga kemudian melaporkan ke Nyai Rara Kidul untuk mengurus

anaknya. Nyai Rara Kidul membuat sayembara barang siapa yang dapat

mengalahkan seekor naga di kerajaan Mataram akan memperoleh separoh

bumi Mataram. Sayembara kemudian didengar dan diikuti Raden Rangga.

Ia mengahadapi naga tersebut sampai kewalahan hingga akhirnya Raden

Rangga melarikan diri. Tapi apa daya naga membelit Raden Rangga dan

tiba-tiba keduanya musnah ketika muncul hujan deras dan halilintar.

Konon kabarnya Raden Rangga tidak musnah tetapi kembali ke alamnya

beserta sang Ibu. Setelah Raden Rangga menghilang rakyat Mataram

terlepas dari rasa takut.

- Tombak Baruklinting

Berkisah tentang Demang Jlegong yang mengadakan syukuran usai

panen. Dia mengundang Damang Wanabaya untuk mendoakan acaranya

berjalan lancar. Damang Wanabaya kemudian masuk ke pringgitan rumah

Demang Jlegong untuk ritual. Ketika Damang Wanabaya sedang

menikmati santapan yang dihidangkan, tiba-tiba ada gadis cantik

mendekatinya. Dia menanyakan pisaunya yang hilang. Damang Wanabaya

menghentikan santapannya dan memandangi gadis tersebut dengan

keheranan. Damang Wanabaya menawarkan pisaunya dan

memperingatkan jika pisau tersebut tidak boleh di taruh di pangkuannya.

Gadis itu lalu diberi pisau tersebut dan kembali ke dapur. Di dapur gadis

itu asyik memotong sayuran dank arena terlalu asyik mengobrol dia lupa

larangan dari Damang Wanabaya. Setelah itu, gadis itu hamil. Kian hari

perutnya makin besar. Karena malu dia meninggalkan desanya. Ketika dia

melahirkan, telur itu menetas dalam wujud ular. Ketika dia besar dan

dewasa. Dia bertanya siapa ayahnya. Kemudian ibunya menjawab

Damang Wanabaya. Ular itu kemudian mencari ayahnya. Ketika bertemu

dengan ayahnya dia menunjukan bahwa dia anaknya. Tetapi Damang

Page 23: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

31

Wanabaya tidak percaya dan meminta bukti. Lalu ular itu membuktikan

diri dengan melingkari bukit yang ditunjuk Damang Wanabaya. Usahanya

hampir berhasil ketika kurang sejengkal bukit. Kemudian ayahnya

memerintahkan untuk menjulurkan lidah agar bukit itu dapat dilingkari.

Ular lalu menjulurkan lidahnya seketika itu Damang Wanabay

memotongnya dengan pisau. Tiba-tiba ular itu berubah menjadi sebilah

tombak, sementara tubuhnya berubah menjadi pohon waru lengis. Tombak

itu diberi nama Baruklinting. Tombak Batuklinting kemudian dikenal

sebagai salah satu pusaka Ki Demang Wanabaya.

- Ki Ageng Tunggul Wulung

Berkisah tentang Ki Ageng Tulung Wulung yang mengungsi

bersama rombongan karena perang di Majapahit. Tak lupa Ki Ageng

Tulung Wulung membawa pusaka-pusaka kerajaan Majapahit. Perintah

membawa dan menyelamatkan benda-benda pusaka ke seseorang berjiwa

kesatria didapat dari Prabu Brawijaya. Ki Ageng Tulung Wulung dan

rombongan berjalan ke arah barat daya untuk menjalankan perintah raja.

Mereka samapi di desa yang bernama dukuhan. Mereka mengungsi di sana

dan meminta ijin sesepuh desa untuk tinggal. Ki Agen Tulung Wulung

mulai senang dengan hidupnya di desa tersebut. dia dicintai rakyat desa

dukuhan tetapi dia tidak melupakan perintah Prabu Brawijaya. Hingga

suatu hari datanglah Ki Pemanahan yang dalam mimpinya merupakan

orang yang akan mengantarkannya ke kesatria bernama Danang

Sutawijaya. Danang Sutawijaya merupakan anak dari Ki Pemanahan,

sehingga Ki Pemanahan akhirnya mempertemukan Ki Ageng Tulung

Wulung dengan Danang Sutawijaya. Dalam pertemuan itu tak lupa Ki

Ageng Tulung Wulung menyerahkan pusaka Majapahit ke Danang

Sutawijaya. Konon kabarnya, sesudah pusaka diterima Danang

Sutawijaya, Ki Ageng Tulung Wulung bersama pengikutnya moksa.

Tempat moksa orang-orang Majapahit dirawat oleh kawula desa Dukuhan,

Slemah, Daerah Istimewa Yogyakarta. Di tempat itu, pada bulan tertentu

masyarakat desa mengadakan upacara sesaji untuk mengenang Ki Ageng

Tunggul Wulung beserta pengikutnya.

Page 24: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

32

- Raksasa Penjaga Gunung Merapi

Berkisah tentang Panembahan senopati yang khawatir akan gunung

merapi. Raja Mataram takut gunung merapi mengeluarkan laharnya ke

arah selatan. Dimana kerajaan akan menjadi puing-puing jika ke arah

selatan. Karena kegelisahan Panembahan Senopati, Ki Juru Mertani

menolong rajanya. Dia mendapat petunjuk agar Panembahan Senopati

bertapa di Desa Nglipura. Maka bertapalah Panembahan Senopati. Ia

mendapat petunjuk untuk menaiki kayu yang dianggapnya sebagai perahu.

Kayu itu membawanya sampai ke Laut Selatan. Di sana dia bertemu

dengan Nyi Ajeng Rara Kidul, penguasa halus laut jawa. Mereka jatuh

cinta dan hidup sebagai suami istri. Sebelum menjadi suami istri

Pnembahan Senopati mengajukan syarat ke Nyi Rara Kidul. Syaratnya

yaitu Nyi Rara Kidul mampu memecahkan masalahya. Nyi Rara Kidul

menolong Panembahan Senopati dengan memberikan telur yang bernama

Endhog Degan. Pulanglah Panembahan Senopati ke Mataram. Dia

ceritakanlah semua kejadian ke Ki Juru Mertani. Kemudian Ki Juru

Mertani mengatakan pada raja untk memberikan telur tersebut ke

pemimipin juru taman istana Mataram. Dia bernama Reksapraja, maka di

telanlah telur itu oleh Reksapraja. Tiba-tiba berubahlah dia menjadi

raksasa. Raja yang kaget merasa bersalah dan dia berjanji untuk

mengayomi keluarga reksapraja. Setelah itu Reksapraja diperintahkan raja

untuk menjaga gunung merapi agar lahar panas tidak mengalir ke selatan.

Konon sejak itu, lahar Merapi tidak pernah turun ke selatan.

- Gua Kiskenda

Berkisah tentang kakak beradik Sugriwa dan Subali yang ditugaskan

para dewa untuk membunuh Mahesa Sura dan Lembu Sura. Hal itu

dikarenakan keinginan Mahesa Sura yang ingin meminang anak dewa.

Pada pertarungan itu Subali mengajukan diri untuk menyelesaikan tugas

tersebut. dia meminta kakaknya untuk menjaganya dari kejauhan. Sugriwa

menyanggupinya. Adiknya berpesan ketika dia bertarung dengan Mahesa

Sura dan Lembu Sura, kakaknya menjaga pintu gua. Subali akan

menyiapkan batu besar sebagai penutup. Kemudian subali berpesan

Page 25: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

33

tutuplah gua jika darah putih yang mengalir maka bertanda subali gugur,

bukalah pintu gua jika mengalir darah merah itu bertanda aku dapat

menewaskan Lembah Sura dan Mahesa Sura. Tiba saatnya pertaruangan

antara Subali dan Mahesa Sura serta Lembu Sura. Pertarungan

berlangsung berhari-hari lamanya. Ketika Subali mengetahui kelemahan

Mahesa Sura dan Lembah Sura, dia membenturkan kepala keduanya. Dari

benturan itu keluarlah darah merah dan putih. Melihat darah merah dan

putih mengalir bersama, Sugriwa yang berjaga di pintu gua kebingungan.

Ia mengira Subali tewas bersama musuh-musuhnya. Sugriwa segera

menutup pintu gua. Subali yang masih hidup terkejut pintu gua tertutup.

Dengan kesaktiannya dia dapat keluar dari gua, tetapi dia merasa sakit hati

terhadap kakaknya. Ketika di khayangan dia menemui kakaknya,

kakaknya yang tidak mengetahui adiknya masih hidup merasa menyesal.

Keduanya berselisih tetapi segera di tenangkan oleh Batara Narada. Kata-

kata Batara Narada menyejukan perselisihan keduanya. Dan akhirnya

keduanya berdamai.

- Kanjeng Kiai Sedayu dan Kanjeng Kiai Naga

Berkisah tentang asal mula pelana pusaka Yogyakarta yang dinamai

Kiai Sedayu dan Kiai Naga. Pusaka tersebut didapatkan Sri Sultan

Hamengku Buwono I dari hasil bertapa yang membawanya ke laut selatan.

Dan mendapatkan pusaka tersebut dari hasil gaib. Setahun sekali, pada

bulan Sura dua buah pusaka tersebut dibersihkan bersama dengan pusaka

lainnya. Untuk melaksanakan pembersihan tersebut, sebelumnya diadakan

sesaji dan doa kepada Tuhan. Adapun tujuan dari doa dan sesaji itu supaya

dalam bekerja dihindarkan dari bahaya dan gangguan yang mungkin akan

datang.

- Terjadinya Kedung Bolong

Berkisah tentang Pak Krama dan Bu Krama yang belum di karuaniai

anak. Mereka berdoa setiap saat agar dikaruniai anak. Akhirnya keinginan

mereka terkabul, mereka dikaruniai anak yang diberi nama Sidowayah.

Dia anak yang berbudi baik. Di desa Sidowayah terdapat kedung jernih

yang merupakan sumber kebutuhan warga. Suatu hari kedung tersebut

Page 26: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

34

mengering, hal itu membuat susah kehidupan warga. Karena air yang

mengering salah seorang penduduk ada yang meninggal. Karena peristiwa

itu penduduk berunding dan disimpulkan bahwa pasti diantara penduduk

ada yang mengumpat atau membicarakan orang lain. Karena itu

merupakan larangan di kedung tersebut. akhirnya ada warga yang

mengakui perbuatannya. Karena musibah tersebut sesepuh desa mencari

petunjuk, didalam petunjuk tersebut sesepuh desa harus mengorbankan

anak laki-laki yang berbudi baik. Lalu karena tidak ada warga yang mau

mengorbankan diri, kemudian Sidowayah mengajukan diri. Orang tua

Sidowayah yang awalnya tidak setuju akhirnya menyetujui karena tekad

Sidowayah untuk menolong warga. Pada hari pengorbanan Sidowayah

dibawa ke tepian kedung yang mongering. Tiba-tiba kedung itu

mengeluarkan sepercik air. Kala Sidowayah sudah sampai tengah, air

tersibak membentuk lingkaran seperti terowongan bolong. Begitu sampai

ditengah, air memenuhi kedung dan Sidowayah lenyap. Kedung desa

Sampang itu kemudian diberi nama Kedung Bolong. Hal itu dikaitkan

ketika Sidowayah berjalan di tengah kedung air yang dilewatinya tersibak

membentuk terowongan bulat dan bolong.

- Mbok Randa Bintara dan Lurah Cakrajaya

Berkisah tentang Mbok Randa Bintara merupakan seorang janda

miskin yang mempunyai lima orang anak. Pada suatu hari datanglah Pak

lurah tamak yang menyuruh Mbok Randa untuk menyediakan seratus

bungkus nasi jika tidak akan diusir dari desa. Mbok Randa yang tidak

punya apa-apa kebingungan. Tiba-tiba datanglah pencari ikan yang

menawarkan ikannya ke mbok Randa sebagai lauk. Selain itu dia

menyuruh mbok Randa untuk membuat kupat dari janur yang berisi sebutir

beras. Mbok Randa percaya dan melakukan apa yang dikatakan si pencari

ikan tersebut. Semua itu ternyata bukan omong kosong belaka. Semua

kupat berisi nasi penuh, termasuk ikan lauknya dapat mencukupi

kebutuhan. Setelah semua siap, mbok Randa menuju tempat yang

ditunjukan lurah. Ketika pak lurah akan menyantap hidangan dia terkejut

karena ada emas di ikannya. Karena tamak Lurah Cakrajaya bertanya

Page 27: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

35

kepada Mbok Randa siapa yang memberinya ikan. Ketika Lurah

Cakrajaya mengetahui asal usul ikan tersebut. Dicarilah pencari ikan

tersebut di sungai pinggir desa. Ketika bertemu dengan pencari ikan, dia

meminta dicarikan ikan yang ada emasnya. Ketika dicarikan oleh pencari

ikan menggunakan jala. Tiba-tiba benda yang terkena jala berubah jadi

emas. Lurah Cakrajaya girang hatinya. Akan tetapi, ketika dia mendekati

emasi itu kembali menjadi batu. Mengahadapi kejadian itu, Lurah

Cakrajaya sadar akan ketamakannya dan meminta maaf. Lalu Lurah

Cakrajaya bertanya pada pencari ikan siapakah dirinya. Ternyata pencari

ikan itu adalah Sunan Kalijaga. Karena Lurah Cakrajaya ingin bertaubat

dia ingin menjadi murid Sunan Kalijaga. Lurah Cakrajaya diterima

menjadi murid asalkan menjalankan perintah Sunan. Yaitu menunggu

tongkat yang ditancapkan oleh sunan sampai mengahadap kiblat. Dan

Cakrajaya tidak boleh pergi dari tempat sampai Sunan Kalijaga kembali

ke tempat ini. Tiga tahun lamanya amanat Sunan Kalijaga masih di jaga

Lurah Cakrajaya. Ketika Sunan Kalijaga kembali dia kesulitan mencari

muridnya karena pohon bambu yang lebat. Sehingga dia membakar hutan

yang ada di sekitar lurah Cakrajaya. Setelah api padam, tubuh Lurah

Cakrajaya menjadi hitam. Diterimalah Lurah Cakrajaya menjadi murid

Sunan Kalijaga dan diberi nama Geseng. Lurah Cakrajaya belajar agama

Islam dengan tekun dan dikenal sebagai Sunan Geseng. Setelah itu tempat

tinggal mbok Randa dikenal sebagai Desa Bintaran. Sedangkan bukit batu

tempat jala sutra Sunan Kalijaga dijatuhkan menjadi desa Jalasutra. Desa

Bintaran dan Jalasutra sekarang masuk wilayah Kabupaten bantul,

Yogyakarta.

- Dewi Candika

Berkisah tentang kayangan Kadewatan yang diserbu para raksasa.

Untuk melawan raksasa para Dewa menugaskan Dewi Candika yang

berparas cantik dan memiliki banyak kekuatan untuk melawan raksasa.

Ketika Dewi Candika bertemu dengan raksasa, mereka bertarung. Dari

pertarungan itu kalahlah Mahisa di tangan Dewi Candika. Tewasnya

Mahisa membuat gembira para dewa. Kisah Dewi Candika kemudian

Page 28: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

36

diabadikan dalam wujus patung di Candi Prambanan dan diberi nama Lara

Jonggrang. Patung Dewi Candika digambarkan sebagao seorang dewi

dengan tangan sebanyak delapan buah dan semuanya membawa senjata,

antara lain trisula dan cakra.

- Ki Ageng Paker

Berkisah tentang Ki Wangsayuda yang diberi julukan Ki Ageng

Paker. Karena kebesaran hatinya dalam membantu orang lain di Desa

Paker. Dia adalah orang yang suka menolong sesame makhluk hidup.

Ketika dia menemukan burung milik Prabu Brawijaya. Tanpa dia ketahui

identitas si burung. Dia merawatnya dengan penuh kasih sayang. Ketika

Prabu Brawijaya mencari burungnya yang hilang. Dia menemukan

burungnya dirawat oleh Ki Wangsayuda dan dia meminta ijin untuk

mengambil burungnya yang hilang. Ki Wangsayuda yang tidak

mengetahui bahwa dia adalah Prabu Brawijaya mempersilahkan dengan

senang hati membawa burung tersebut jika betul dia pemiliknya. Prabu

Brawijaya terkesan dengan sikap santun Ki Wangsayuda. Dia

memperintahkan prajuritnya membawa hadiah berupa emas ke Ki

Wangsayuda. Hal itu didasarkan perbuatan baik Ki Wangsayuda kepada

siapa saja. Semenjak itu kehidupan Ki Wangsayuda menjadi terpandang

dan dihormati warga sekitarnya.

2). Legenda

- Kiai Jegot

Berkisah tentang Pangeran mangkubumi yang atau kanjeng Sultan

Hamengku Buwono 1 yang menginginkan Prabayeksa dibangun dengan

kayu jati yang kuat dan tua agar Prabayeksa dapat berdiri selama mungkin

kepada para penasehat. Dimana para penasehat menyetujui perintah

beliau. Kemudian para penasehat mengatakan kepada kanjeng Sultan

bahwa mereka akan mengirimkan abdi dalem untuk mengambil batang

kayu terbaik dari hutan karangasem, gunung kidul. Dimana hutan itu milik

kerajaan Ngayogyakarta, di sana terdapat pohon jati terbaik yang tumbuh

subur tetapi tak seorang pun berani mengusik dan menebang pohon karena

dijaga oleh makhluk halus dan binatan buas.kemudian kanjeng sultan

Page 29: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

37

bertanya apakah para abdi dalem berani ke sana yang kemudian

disanggupi para abdi dalem karena perintah tersebut demi kemuliaan

kerajaan sehingga tidak ada alasan para abdi untuk tidak melaksanakan.

Tidak berselang lama para abdi berangkat menuju hutan

karangasem. Dimana para abdi sebelumnya melakukan puasa untuk

menyucikan hati agar dapat menghadapi semua rintangan. Dimana dalam

perjalanan ini terdapat perintah yang tidak boleh dilanggar dan wajib

dipatuhi. Ketika mereka sampai di hutan mereka mendapati hutan tersebut

angker dan banyak bintang buas. Sebelum melakukan penebangan mereka

memanjatkan doa bersama. Kemudian satu persatu pohon tua ditebang

sampai mereka menemukan pohon terbesar dan tertua. Tiba-tiba terdengan

suara bergaung di hutan tersebut yang membuat pemimpin abdi

memahami ada gejala yang tidak baik. Kemudian dia mengambil langkah

dan mengatakan “ jika engkau jin, jangan ganggu kami” kemudian jin

tersebut menjawab dia tidak akan mengganggu jika mereka memenuhi satu

syarat yang dia ajukan yaitu jika para abdi ingin menebang pohon itu jin

tersebut ingin jika pohon jati itu ditebang ia diperbolehkan untuk tetap

tinggal didalam pohon. Mendengar syarat jin yang bernama kiai jegot,

pemimpin abdi berkata jika dia harus menanyakan pada tuannya dahulu .

kemudian kanjeng sultan setuju setelah pemimpin abdi mengatakan

kepadanya dengan syarat kiai jegot harus menjaga kerajaan

Ngayogyakarta untuk selama-lamanya. Yang akhirny juga disetujui kiai

jegot. Singkat cerita, pohon ditebang kemudian digunakan untuk

pembangunan gedung Praba yeksa.Pembangunan Praba yeksa selesai,

bangunan tampak megah dan berwibawa. Tidak seorang pun yang berani

bertingkah tidak sopan di sana yang konon kiai jegot tetap menjalankan

titah raja hingga sekarang dengan menjaga Praba yeksa.

- Ki Pemanahan

Berkisah tentang Sultan Hadiwijaya yang berjanji kepada Ki

pemanahan untuk memberikan tanah pajang tetapi tak diberi-berikan

karena Sultan hadiwijaya takut aka nada kerajaan yang menyaingi

kerajaan. Atas saran dan nesehat Sunan kalijaga akhirnya diberikan tanah

Page 30: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

38

pajang kepada ki pemanahan. Dimana sebelum itu ki pemanahan berjanji

pada Sultan untuk tidak menggangu kerajaan Sultan. Setelah pernyataan

itu ki pemanahan bersiap diri untuk membanguna tanah pajang yang

ternyata mendapatkan dukungan dari banyak orang dan juga anak raja.

Mereka lakukan perjalanan jauh dan mengalami suka duka hingga

akhirnya sampai. Yang dikemudian Mataran menjadi kerajaan besar

dibawah pimpinan Danang sutawijaya (anak sultan )yang berganti nama

menjadi Panembahan Senopati.

- Gunung Yang Berbau Harum / Imogiri

Berkisah tentang Sultan Agung sudah merasa uzur akan kemampuan

dan badan yang menginginkan untuk dikuburkan di Mekkah sebagai

pemeluk agama islam. Kemudian sultan melakukan perjalanan ke mekkah

dan menyatakan niatnya kepada Imam Sopini. Imam Sopini menyatakan

pendapat alangkah baiknya jika Sultan dikubur ditanah jawa saja. Untuk

menyelesaikan masalah tersebut ia mengambil sekerat tanah yang

diberikan kepada Sultan untuk menggelindingkannya dan mengikuti

kemanapun bola tanah itu bergerak. Jika berhendti maka tempat itulah

sebagai tempat makam Sultan. Kemudian sultan menggelindingkan bola

tanah itu dan sampailah ketanah jawa. Pada suatu waktu bola itu berhenti

ke sebuah desa yang banyak semut yang membuat Sultan berpikir apakah

ia akan dikuburkan disini tenyata bola menggelinding kembali, sebelum

itu Sultan bersabda jika desa itu diberi nama desa semutan. Kemudian

Sultan melanjutkan perjalanan yang bola tanah itu berhendi kembali didesa

kembang sore. Dimana Sultan menyatakan ketertarikan untuk tempat itu

tetapi bola kembali menggelinding ketempat yang lebih jauh, dimana

terdapat desa yang kekeringan kemudian Sultan mencancapkan pusaka

dan keluarlah air yang berlimpah.Akhirnya sesudah banyak tempat dilalui

bola tanah berhenti di tempat yang bernama merak yang tercium bau

harum dikawasan itu. Sultan pun kembali dan menyuruh Patih untuk

memesankan makam di Merak. Yang kemudian disanggupi pembuat

makam walaupun daerah makam tersebut banyak makhluk halus. Makam

tersebut sudah jadi dan megah. Dimana kelak tidak hanya Sultan Agung

Page 31: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

39

yang dimakamkam melainkan keluarga Raja lainnya. Makam itu dinamaka

Imogiri, kabupaten Bantul, DIY. Imogiri berarti gunung yang berbau

harum.

- Putri Pembayun

Berkisah tentang Mataram yang berhasil mengalahkan mangir tanpa

perang dengan mengirimkan Putri Pembayun yang menyamar untuk

memikat Ki Ageng Mangir sampai jatuh cinta dan mengandung. Setelah

Putri Pembayun mengandung dan memasuki bulan akhir dia akhirnya

mengaku bahwa orangtuanya adalah Raja Mataram. Ki Ageng mangir

marah tetapi akhirnya reda dan mengantarkan Putri ke keluarganya saat

mereka bersujud kepada Raja Mataram. Raja Mataram menginjak kepala

Ki ageng mangir sampai mati.

- Dua Orang Sakti

Berkisah tentang Sela Prawening dan Syekh Maulana Ibrahim yang

sama –sama kuat dan brtanding untuk membuktikan siapa yang paling

kuat. Yang akhirnya diakui keduanya kalau mereka sama-sama kuat.

Keduanya kemudian hidup damai dan menghargai dengan mendirikan

padepokan baru diatas dan lereng bukit.

- Sebuah Desa Bernama Kasuran

Berkisah tentang perintah Sunan kalijaga yang melarang warga desa

kasuran untuk tidur diatas kasur. Hingga saat ini warga desa kasuran dan

penduduk pendatang tidak ada yang berani melanggar titah itu.

- Syekh Surbakti

Berkisah tentang Syekh Surbakti yang melawan jin untuk

pembukaan hutan karena perintah Sultan Agung. Kemudian jin tersebut

kalah dan Syekh Surbakti berhasil membuka hutan dan menjadi desa yang

maju dan diberi nama Sulang. Yang saat ini berada diwilayah kabupaten

bantul, utara pantai Parangtritis.

- Tumennggung Mertalaya

Berkisah tentang Perang yang dipimpin Tumenggung Mertalaya dan

Pangeran Purbaya untuk mengalahkan ibukota Wirasaba. Yang kemudian

Mataran menang. Atas kemengangan tersebut Tumenggung Mertalaya

Page 32: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

40

diberi penghargaan dan kedudukan tinggi oleh Sultan Agung. Nama dan

keberanian tumenggung Mertalaya menjadi mitos bagi rakyat Yogyakarta

dari dulu hingga kini.

- Desa Kembang

Berkisah tentang Jaka Prayoga yang menangkap burung dan melepas

cinicn dikaki burung. Kemudian burung itu berubah menjadi gadis yang

rupawan.kemudian wanita itu menyuruh Jaka Prayoga untuk menjadikan

dia sebagai istri yang diberi nama kembang bulan karena kecantikannya.

Kemudian mereka menikah, Pada suatu hari datanglah pemuda, penjual

kain yang bernama Jaka Apus dan terpesona kembang bulan. Ia kemudian

menginap di rumah jaka Prayoga sampai suatu hari jaka Prayoga pergi

berburu dan Jaka Apus masih menginap. Kemudian dia membohongi

kembang bulan bahwa jaka prayoga terkena musibah dan mereka mencari

tapi tak kunjung ketemu. Kemudian Jaka Apus berbohong jika suaminya

sudah mati dan meminta kembang bulan untuk menjadi istrinya. Sadar

akan peristiwa yang menimpa dirinya kembang bulan menurut agar tidak

dibunuh. Singkat cerita Jaka prayoga dan mendapati istrinya tidak ada ia

diberitahu burung tentang kisah itu kemudian dia menyusun siasat dengan

bantuan burung untuk memberitahu kembang bulan. Setelah jaka apus

tertidur karena kunyit merah yang diberikan kembang bulan akhirnya jaka

prayoga membawa kembang bulan dan hidup bahagia di desa kembang,

kabupaten Kulon Progo.

- Karangwaru

Berkisah tentang Stawijaya yang diberi pohon yang memiliki

kelebihan karena budi pekertinya. Kemudian ia menamai daerah tersebut

Karangwaru. Dia mengingatkan nenek untuk membalas jasanya dengan

mengirimkan bunga selasih putih untuk diminum sutawijaya setiap malam

Jum’at kliwon.Setelah peristiwa itu Sutawijaya diangkat menjadi raja dan

diberi gelar panembahan Senopati. Hingga saat ini masyarakkat karang

waru masih mengirimkan bunga selasih putih ke makam sutawijaya.

Kriman bunga itu dipercaya sebagai bentuk kesetiaan akan janji

leluhurnya.

Page 33: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

41

- Blunyah

Berkisah tentang petani yang menjadi bawahan pengusaha belanda

yang suatu hari para petani meninggalkan pekerjaan karena musim

panen.tetapi hingga lamanya para buruh petani tidak kembali hingga

pengusaha bertanya ke mandor yang dijawab mereka akan kembali jika

panen sudah selesai. Tetapi pengusaha tidak paham keadaan dan

menyuruh istrinya Tanya ke mandor yang selalu dijawab mandor

“ belum,Nyah” .karena pertanyaan dan jawaban itu terjadi berulang-ulang

kemudian pengusaha memanggil mandor Pak BelumNyah. Ketika pak

belum Nyah meninggal nama itu diabadikan menjadi nama kampung

tempat dimana para buruh kasar tinggal. Di Yogyakarta saat ini kampung

tersebut disebut Blunyah.

- Desa Itu Bernama Butuh

Berkisah tentang Ki ageng pemanahan yang meminum air buah

kelapa gagak emprit yang seharusnya di minum Ki ageng Giring.

Menyadari kesalahannya dia meminta maaf kepada ki ageng giring yang

kemudian diterima permohonan maaf adiknya oleh Ki ageng giring .

kemudian ki ageng giring berkata karena kau telah meminum minuman itu

maka Wahyu keraton telah jatuh kepada ki ageng pemanahan. Tetapi ki

Agung Giring meminta supaya keturunan yang menjadi Raja bukan

keturunan Ki Ageng Pemanahan karena sebetulnya Ki Ageng Giring ang

menjadi Raja. Tetapi dikemudian hari yang menjadi Raja adalah

Keturunan Ki Ageng Pemanahan. Desa tempat bertemunya kakak beradik

itu diberi nama Butuh. Di sesuaikan dengan peristiwa yang terjadi yang

berembug membutuhkan Wahyu Keraton. Kelak Butuh menjadi sebuah

desa di Gunung kidul, Yogyakarta

3). Fabel

- Burung Gagak Berbulu Burung Merak

Berkisah tentang keinginan burung gagak untuk mempunyai bulu

warna-warni seperti burung merak. Karena keinginanya dia

mengorbankan berutu-nya untuk dimakan oleh rase dengan imbalan

mendapatkan bulu-bulu merak. Setelah dia mendapatkan bulu-bulu merak

Page 34: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

42

dia menempelkan bulu-bulu ke tubuhnya. Dia mendatangi rombongan

burung merak dan mengaku sebagai bagian rombongan tersebut.

Rombongan merak tidak percaya dan mematuki burung gagak hingga

kesakitan. Kemudian burung gagak mendatangi rombongannya dan

mengaku sebagai ketua mereka tetapi para gagak tidak percaya karena bulu

gagak yang warna-warni. Mereka mengusir dan mematuki burung gagak.

Sakit ditubuh burung gagak semakin bertambah. Darah ditubuhnya

mengalir tanpa henti. Akhirnya, burung gagak berbulu merak itu mati.

- Kera dan Buaya

Berkisah tentang sekawanan buaya yang kesulitan mencari mangsa.

karena kijang, rusa, dan babi hutan tidak menampakkan diri. Hal itu karena

harimau yang tiba-tiba hendak menerkam ketika merek sedang minum di

pinggir air sungai. Para buaya kebingungan mencari mangsa mereka,

kemudian salah satu buaya memberi ide untuk memakan kera yang sering

menyebrang sungai. Pemimipin buaya mempunyai rencana menjadi salah

satu batu hitam yang sering dijadikan pijakan kera untuk menyebrangi

sungai. Ketika kera akan menyebrangi sungai buaya memulai aksi

penyamarannya. Kera yang cerdik sampai di pinggir sungai dan melihat

jumlah batu yang bertambah satu. Dia berpikir sesaat dan menyadari

bahwa yang menjadi batu terakhir adalah buaya. Kera santai melompat ke

batu-batu tersebut hingga tiba di batu terakhir dia berhenti. Dia bertanya

ke batu terakhir kenapa dia diam saja ketika akan dilompati kera dan

menanyakan apakah kera ada salah dengannya. Tetapi batu yang tiada lain

buaya hanya diam. Kemudian kera menanyakan lagi apakah batu sedang

susah kemudian batu yang tiada lain buaya menjawab. Kera kemudian

mengetahui bahwa itu adalah buaya yang menyamar. Buaya yang

mengetahui penyamarannya terbongkar karena berbicara akhinya

mengaku kalah kepada kera dan meninggalkannya. Kemudian kera

melanjutkan perjalanannya mencari makanan.

- Kucing Kurus dan Kucing Gemuk

Berkisah tentang kucing kurus bernama cemani yang dipelihara oleh

nenek yang sudah janda. Dia dipelihara dan diberi makan oleh nenek. Pada

Page 35: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

43

suatu hari cemani bertemu dengan kucing gemuk. Dia bertanya ke kucing

gemuk bagaiman tububnya gemuk dan berseri-seri. Kucing gemuk

menjawab jika dirumah tuannya banyak tikus dan daging. Kemudian

cemani cerita jika di rumahnya tidak ada banyak tikus karena rumah

tersebut kecil dan tidak banyak ada makanan. Kucing gemuk merasa

kasihan kepada cemani dan mengajaknya ke rumah tuannya. Cemani

merasa ragu dan harus minta ijin ke tuannya dulu. Mereka pulang ke rumah

tuannya masing-masing. Cemani pulang dengan wajah lesu, nenek

kemudian bertanya mengapa cemani lesu dan memintannya untuk cerita.

Cemani yang merasa tak enak hati kemudian meminta ijin untuk tinggal

dengan tuannya kucing gemuk. Karena dia ingin merasakan makan enak

dan berlimpah. Nenek yang sedih menasehati jika harusnya cemani

bersyukur masih bisa makan dengan hasil yang jujur. Nenek menghargai

keputusan cemani dan mempersilahkannya pergi. Ketika cemani berada di

tempat kucing besar dia diajak mencuri makanan oleh kucing besar.

Cemani menyadari kesalahannya dan kembali ke Nenek yang

menyambutnya dengan suka cita.

- Kecerdikan Seekor Penyu

Berkisah tentang seekor penyu menolong kera yang tenggelam.

Kemudian mereka tinggal bersama dan bersahabat. Hingga suatu hari

penyu melihat sebatang pohon pisang yang hanyut dan membawanya ke

daratan. Pohon pisang dibagi menjadi dua karea permintaan kera. Penyu

menanam bagian pangkal, kera menanam bagian ujung yang berdaun.

Mereka berlomba mana yang berbuah lebih dulu. Mereka rajin merawat

tanaman, hingga punya penyu berbuah sedangkan punya kera mati. Kera

yang iri, mulai memperlihatkan peringainya dengan mengambil buah milik

penyu tanpa izin. Penyu mengingatkan kera untuk izin terlebih dahulu.

Tetapi kera mulai mencuri buah milih penyu. Penyu yang sudah tidak

tahan melaporkan ke raja hutan harimau. Harimau menemui kera dan

menerkamnya. Kabar kera diterkam harimau sampai ditelinga rombongan

kera laiinya. Sebagian dari mereka menyalahkan penyu dan

mendatanginya. Mereka ingin membakar penyu hidup-hidup. Tetapi

Page 36: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

44

penyu yang cerdik berkata jika dia dibakar dia akan bertambah kuat. Para

kera tidak jadi membakar penyu dan membawa penyu ke sungai.

Kemudian penyu berkata jika dia akan mati jika dilemparkan ke laut. Kera

yang percaya melemparkan penyu ke sungai. Selang beberapa detik penyu

menampakkan kepalanya di permukaan sungai dan mengatakan bodoh

kepada kera yang tidak mengetahui kalau dari dulu penyu hidupnya di

sungai. Kera yang menyadari kebodohannya hanya terpana. Penyu

mengatakan jika dia akan mencari teman yang tulus bukan yang pura-pura

tulus seperti kera.

- Kisah Rajawali dan Udang Besar

Berkisah tentang kecongkakan Rajawali karena kesempurnaan

fisiknya. Ia kemudian diingatkan oleh burung wallet. Rajawali yang tidak

terima kemudian bertanya siapa yang lebih hebat dari dirinya. Wallet

kemudian menyuruh rajawali untuk terbang ke tengah laut. Rajawali yang

penasaran mengikuti saran wallet tetapi tidak menemukan siapapun

disana. Rajawali kelelahan tetapi tidak ada tempat untuk bertengger. Ia

kemudian melihat dua buah ranting besar mengapung dan hinggap

diatasnya. Rajawali kesal akan saran wallet tetapi dia kemudian dikejutkan

oleh ranting yang tiba-tiba bergerak. Kemudian disusul oleh suara yang

keras,”siapa gerangan berani hinggap di sungutku?”. Arajawali yang

terkejut kemudian meninggalkan tempat dan kebingungan. Melihat

rajawali yang kebingungan, si sungut yang ternyata udang besar merasa

hebat dan congkak. Wallet yang melihat kejadian itu berkata ke udang

bahwa kecongkakan rajawali ke udang. Wallet mengingatkan jika masih

ada hewan yang lebih hebat dari udang. Udang yang merasa hebat bertanya

siapakah binatang itu. Wallet memberitahu dia di selatang. Berenanglah

udang ke selatan , dia berenang tapi tidak menemukan apa-apa. Ia mulai

ragu-ragu hingga akhirnya dia menemukan pulau besar tidak jauh darinya.

Udang mengelilingi pulau tersebut sampai menemukan gua. Dia masuk ke

dalamnya dan mendengar suara menggelegar di dalam gua. Tanpa sengaja

udang menusuk dinding gua. Tiba-tiba dinding gua bergetar, kemudian

udang terpental keluar gua karena suara bersin dalam gua. Udang

Page 37: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

45

kesakitan karena punggungnya terluka dan tulangnya patah. Wallet yang

mendengar erangan udang menghampirinya. Udang bertanya pada wallet

siapa yang melemparkannya. Wallet menjawab itu bukan gua tetapi

hidung ikan paus yang di masuki udang. Wallet memberi nasehat pada

udang bahwa ada binatang yang lebih hebat darinya. Kita harus

merendahkan hati kita dan tidak boleh congkak.

- Kisah Rusa Menjadi Bertanduk

Berkisah tentang kuda yang sombong karena memiliki tanduk yang

kuat dan kelebihan fisik lainnya. karena kesombongannya kuda tidak

disukai hewan lainnya. Pada suatu hari hewan-hewan melaporkan

kesombongan ke raja hutan. Raja hutan tidak bisa melawan kuda karena

tanduknya. Kemudian harimau mengetahui bagaimana mengalahkan

harimau yaitu menggunakan otak. Tetapi harus ada yang mau berkorban

untuk itu. Seluruh binatang yang menghadap tidak ada yang berani

berkorban hingga rusa mengajukan diri. Rusa meminta pertolongan kera

untuk membantunya. Konon rusa dan kera segera berunding mencari akal.

Ide yang muncul yaitu mengikat tanduk kuda selagi kuda tertidur pulas.

Rencana dijalankan ketika kuda merumput, rusa dan kera memberikan

perasan kunyit merah pada rumput yang dimakan kuda. Sesaat kemudian

kuda tertidur, saat itu rusa dank era mengikat tanduk kuda. Kemudian kera

beraksi seakan-akan harimau mengejarnya, hal itu membuat kuda kaget

dan lari. Akan tetapi tanduk kuda yang diikat akhirnya tanggal. Kuda

kebingungan dan melanjutkan lari agar tidak dikejar harimau. Rusa dan

kera menghadap raja hutan dengan membawa tanduk kuda. Dihadapan

binatang lain harimau memberikan pujian kepada rusa dan kera. Kemudian

harimau memberikan tanduk ke rusa. Tetapi rusa tidak mau menerimanya

sendiri karena dia menjalankan rencan dengan kera. Kera tidak mau

menerima tanduk kuda sehingga tanduk tersebut akhirnya diserahkan ke

rusa. Tanduk di pasangkan pada kepala rusa yang menjadi gagah dan

berwibawa. Sementara itu kuda yang sombong mengetahui kalau telah

kena perdaya rusa dan kera. Dia malu ke seluruh binatang di hutan dan

memilih tinggal di desa.

Page 38: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

46

- Kijang dan Lintah

Berkisah tentang kijang yang melihat lintah yang sedang berjalan

membungkuk-bungkuk pada selembar rumput. Kijang menertawakan

gerak-gerik lintah. Keduanya beradu mulut, hingga kijang mengajak lintah

untuk ada cepat ke gunung merapi. Tantangan kijang disanggupi oleh

lintah. Pertandingan pun segera dimulai. Kijang melewati padang ilalang,

lembah dan bukit. Ia mengatur nafas dan bertanya lintah dimana kau.

Lintah menjawab ya, ada apa kawan. Begitu seterusnya sampai di puncak

Gunung Merapi. Kijang yang sudah kehabisan tenaga bingung. Bagaimana

bisa lintah berdiri tegak didepannya dengan segar bugar. Kijang yang

heran lalu bertanya pada lintah kenapa dia bisa sampai bersamaan dengan

kijang dan masih segar bugar. Lintah lalu menjawab dengan tersenyum

bahwa dia menggunakan akal yang diberikan tuhan padanya. Janganlah

merendahkan makhluk lain yang lemah dan tanpa daya. Jika makhluk

berotot hanya menggunakan ototnya, maka ia pasti kalah oleh makhluk

sepertiku yang hanya punya akal. Lintah menjelaskan jika selama

pertandingan dia menempel di dekat telinga kijang. Sehingga dia berseru

menjawab pertanyaan kijang. Selain itu lintah yang masih segar bugar

selama pertandingan menghisap darah kijang. Kijang hanya mengangguk-

angguk dalam hati dia mengakui kecerdikan lintah. Ia berjanji tidak akan

merendahkan makhluk lain.

- Kunang-kunang Kelip dan Impiannya

Berkisah tentang anak kunang-kunang yang bernama kelip. Dia

selalu menyendiri dan melamunkan sesuatu. Sedangkan saudara-

saudaranya terbang riang gembira. Saudaranya menanyakan ke kelip

kenapa setiap hari dia hanya melamun. Kelip yang tidak suka ditanyai

saudaranya menyuruh dia pergi. Waktu demi waktu berlalu kelip masih

suka melamun dan melihat ke atas langit. Dia bahkan lupa makan dan

minum. Hal itu menyebabkan kekhawatiran ayah dan ibunya. Akhirnya

ayahnya bertanya kenapa kelip suka melamun. Kelip menjawab bahwa dia

ingin terbang menuju Bintang Panjar Sore. Ayahnya mengingatkan

bagaimana dia kuat terbang jika tidak pernah makan dan minum. Ayahnya

Page 39: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

47

mengingatkan cita-cita kelip terlalu tinggi. Bagaimana mungkin kelip yang

memiliki sayap kecil bisa terbang ke sana. Tetapi kelip tidak

mendengarkan perkataan ayahnya dan mulai tenggelam di pikirannya lagi.

Setiap sore, kelip terbang setinggi-tinggi, tetapi sayap kecilnya tidak

selaras dengan mimpimya. Ketika kelip sampai di langit yang tinggi,

sayapnya lemas. Akhirnya, jatuh ke tanah. Setiap malam kelip terus

mengulang kelakuannya. Karena terlalu sering jatuh, sayap kelip rusak dan

dia mulai lumpuh. Keinginan kelip masih berlanjut, karena sudah lumpuh

kelip hanya bisa berseru-seru memanggil Bintang Panjar Sore. Demikian

setiap malam dia berteriak sampai mengigau. Setelah lama sakit, kelip

mati dengan penuh duka lara karena impiannya tidak tercapai. Sebaliknya

saudara-saudaranya mati dengan hati bahagia di usia tuannya karena

mereka tidak pernah bermimpi terlalu tinggi.

f. Nyanyian Rakyat

Nyanyian Rakyat atau disebut tembang berbahasa jawa memiliki

nilai-nilai luhur budaya nasional, salah satunya tembang dolanan anak.

Menurut Kartini, n.d mengemukakan bahwa tembang dolanan anak

sebagai sumber pembentukan watak dan budi pekerti. Berikut beberapa

tembang dolanan yang mengandung nilai budi pekerti:

- Sluku-sluku Batok

- Ilir-ilir

- Padhang Bulan

- Jaranan

- Menthok-menthok

- Gundul-gundul Pacul

- Dhondhong Apa Salak

2. Folklore Sebagian Lisan

a. Kepercayaan Rakyat (Takhayul)

Kepercayaan takhayul dalam (https://setiawaneko81.wordpress.com)

dijelaskan, antara lain:

- Jika seseorang meninggal pada hari jumat maka kerabatnya akan ikut

terbawa meninggal pada hari berikutnya. Ini hanya sekedar mitos,

Page 40: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

48

Sebetulnya menurut syariat Islam meninggal pada hari jumat adalah suatu

kemuliaan.

- Apabila seseorang melihat binatang ular memotong perjalananya maka

akan celaka jika perjalanannya diteruskan.

- Memulai sebuah bisnis pada hari jumat akan menuai bencana.

Persepsi ini juga merupakan sebuah nasehat untuk kita, karena jika kita

melakukan bisnis pada hari jumat maka kita akan meninggalkan sholat

jumat yang lebih penting dari bisnis, dan kita akan mendapat dosa dan

itulah yang dimaksud dengan bencana tersebut.

- Apabila ada yang melahirkan pada hari jumat tanggal 13, maka sepanjang

hidup anaknya akan selalu dilingkupi kesialan.

- Apabila pada hari raya kita menyapu halaman maka rizkinya akan terbawa.

Pada mitos ini kita dapat memetik manfaatnya yaitu jika pada hari raya

kita menyapu maka tamu yang datang merasa tidak nyaman.

- Apabila anda mengganti tempat tidur pada Jumat tanggal 13, maka akan

bermimpi buruk sepanjang malam.

- Rumah yang berada di pertigaan dan menghadap lurus jalan raya akan

membawa aib bagi penghuninya. Mungkin pesan yang dapat diambil dari

mitos ini adalah agar kita tidak membuat rumah di pertigaan jalan, hal ini

disebabkan karena ditampat-tempat tersebut rawan kecelakaan.

- Orang yang membului ayam dilarang berbicara karena dipercaya akan

menumbuhkan bulu-bulunya kembali. Dari mitos ini dapat di ambil

manfaat kalau kita sedang melakukan apapun tidak boleh sembari ngobrol

karena pekerjaan itu akan lama selesainya.

- Jika terdengar suara katak masyarakat mempercayainya bahwa akan

segera turun hujan

- Jika ada tamu yang terlalu lama bertamu dapat dipaksa pergi dengan

membawa ulegan dihadapan orang tersebut. Dari mitos ini dapat

disimpulkan bahwa jika kita melakukan pekerjaan diwaktu orang lain

bertamu maka orang tersebut akan mersa tidak nyaman dan akan pergi

dengan sendirinya.

Page 41: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

49

b. Permainan Rakyat

Menurut Hamzuri dan Siregar (1998), Permainan tradisional adalah

permainan yang dilakukan dengan berpegang teguh pada norma dan adat

kebiasaan yang ada secara turun temurun dan dapat memberikan rasa puas

atau senang bagi si pelaku.

Macam-macam permainan rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta dalam

(www.jogjaicon.blogspot.co.id):

- Gotri Legendri, salah satu permainan yang sudah punah. Cara bermain

anak-anak berjongkok di tanah. Mereka saling menggilirkan batu ke

sebelahnya sambil menyanyikan lagu, kemudian yang mendapatkan batu

terakhir dia yang menjadi kodok.

- Bethet Thing Thonh

Bethet thing thonh legendary gong

Gonge ilang

Cam cao gula batu kedhawung ilang

- Boy-boy an

Pemain berusaha melemparkan tumpukan pecahan genting dengan bola

kasti atau tenis. Satu orang berusaha mencegahnya.

- Udan Barat

Permainan menggunakan gacuk, bisa dari pecahan genteng atau kereweng.

Dimainkan dengan melemparkan batu ke garis, yang paling deket dengan

garis dia yang mulai main. Gacuk dipasang di kaki, kemudian orang

berjalan jingkat-jingkat dengan gacuk terpasang disatu kaki. Yang kalah

menggendong yang menang, dari garis ke garis.

- Bethik

Permainan menggunakan dua batang kayu besar dan kecil. Pemain

berusaha mencungkil kayu kecil dari sebuah lubang. Jika pemain lawan

tidak bisa menangkapnya, maka lanjut ke level selanjutnya yaitu patil lele.

- Tawonan

Permainan berkelompok. Dimainkan dengan membuat lingkaran besar

ditanah tempat memenjarakan pemain lawan yang tertangkap

Page 42: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

50

- Ancak-ancak Alis, permainan yang bisa dimainkan laki-laki dan

perempuan. Dimainkan secara beramai-ramai. Cara bermain : dua orang

anak menggabungkan kedua tangan mereka dan diangkat tinggi-tinggi

agar bisa dilewati temannya. Kemudian anak-anak lain membuat

rangkaian dan melewati kedua tangan tadi.

- Jek-jekan

Dimainkan berkelompok. Masing-masing pemain berusaha menyentuh di

tiang lawan. Pemain yang baru saja menyentuh tiang sendiri jika dia

menyentuh lawan, maka lawan akan dipenjara ditiang milik dia. Istilahnya,

tuwo-tuwonan.

- Engklek

- Jamuran

- Ancak-ancak alis

- Cublak-cublak suweng

- Sepak sekong

- Dhingklik oglak-aglik

- Subyung

- Bekelan

- Congkak

c. Teater Rakyat

- Krumpyung

adalah salah satu teater rakyat yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kesenian yang berupa drama tari topeng ini bersifat humor yang

menceritakan tentang kehidupan masyarakat sekitar. Pertunjukan diawali

dengan memperkenalkan seluruh pemain ke arena pentas dengan iringan

music dan penari.pertunjukan menggunakan dialog dan penari dan diiringi

musik (www.uun-halimah.blogspot.co.id)

- Wayang

Wayang dalam bentuk asli merupakan kreasi budaya orang Jawa yang

berisi berbagai aspek kebudayaan Jawa. Orang Jawa gemar menonton

Wayang karena ceritanya berisi pelajaran-pelajaran hidup yang sangat

berguna yang dapat dijadikan pedoman dan tuntutan di dalam menjalani

Page 43: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

51

hidup di masyarakat. Macam-macam Wayang, antara lain: wayang kulit,

wayang wong, wayang thengul/wayang golek, wayang klithik.

- Langen Mandra Wanara

Merupakan kombinasi antara berbagai jenis tarian, tembang, drama, dan

irama gamelan. Karakteristik tarian ini adalah penarinya berdiri dengan

lutut atau jengkeng sambil berdialog atau menyanyi. Cerita langen mandra

wanara mengambil kisal dari Ramayana dengan lebih banyak

menampilkan kera.

- Kethoprak

Kethoprak adalah kesenian tradisional yang penyajiannya dalam bahasa

jawa ceritanya bermacam-macam berisi dialog tentang sejarah sampai

certa fantasi.

- Karawitan

Musik gamelan tradisional Jawa yang dimainkan oleh sekelompok Wiyaga

dan diiringi oleh nyanyan dari Waranggono dan Wiraswara.

(https://wismabahasa.wordpress.com)

d. Tari Rakyat

Macam-macam Tari yang ada di masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta

dalam (www.macam2budayaindonesia.blogspot.co.id):

- Tari Serimpi, jenis tari yang diperagakan empat putri. Di kalangan istana

Yogyakarta tari Serimpi dijadikan sebagai tari klasik dan dianggap pusaka

Kraton. Tari Serimpi digolongkan menjadi Serimpi Babu I Layar, Serimpi

Dhempel, Serimpi Genjung. Macam-macam tari Serimpi: Tari Serimpi

Cina, Tari Serimpi Padhelori, Tari Serimpi Pistol, Tari Serimpi Merak

kasimpir, Tari Serimpi Renggawati, Tari Serimpi Pramugari, Tari Serimpi

Sangopati, Tari Serimpi Anglirmendhung, Tari Serimpi Ludira madu.

- Tari Bedhaya, jenis tari yang diperagakan 9 wanita. Tarian ini ditarikan

oleh wanita yang belum menikah saja. Tari Bedhaya termasuk tarian putri

yang halus, luhur, serta adiluhung, indah dan ritual. Melalui tari ini

ditanamkan pendidikan tentang etika,estika dan kehalusan budi pekerti.

Tarian ini menggambarkan tentang pertikaian antara dua hal yang

bertentangan antara baik dan buruk, antara benar dan salah. Tari bedaya

Page 44: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

52

disakralkan jika disajikan sebagai pertunjukan maka harus diberlakukan

ke beberapa ketentuan yang harus dipenuhi.

e. Pesta Rakyat

Pesta yang ada di masyarakat Jawa, yaitu: Sekaten adalah acara peringatan

ulang tahun Nabi Muhammad SAW yang diadakan pada setiap tanggal 5 bulan

Jawa di alun-alun Surakarta dan Yogyakarta.

(www.wikipedia.org)

f. Upacara Adat

Upacara Adat yang terkenal, antara lain (www.wikipedia.org):

- Tumplak Wajik

Adalah upacara pembuatan Wajik untuk mengawali pembuatan pareden yang

digunakan dalam upacara Garebeg.

- Garebeg

Adalah upacara yang diadakan tiga kali dalma satu tahun kalender. Pada hari

itu Sultan berkenan mengeluarkan sedekahnya kepada rakyat senagao

perwujudan syukur kepada Tuhan atas kemakmuran kerajaan.

- Sekaten

Merupakan upacara kerajaan yang dilaksanakan selama tujuh hari. Upacara ini

sebagai perayaan hari kelahiran Nabi Muhammad.

- Upacara Siraman

Upacara yang dilakukan dalam rangka membersihkan maupun merawat Pusaka

Kerajaan yang dimiliki.

3. Folklore Bukan Lisan

a. Arsitektur Rakyat

Adalah suatu bangunan atau tempat tinggal ciptaan manusia dan

pembuatannya diwariskan secara turun-temurun untuk melakukan

aktivitas mereka (lms.jogjabelajar.jogjaprov.go.id).

Bangunan bersejarah di Yogyakarta, antara lain: Benteng Baluwerti

Keraton Yogyakarta, Museum Benteng Vredeburg, Situs Gembirowati,

Hotel Inna Garuda, Keraton Ngayogyakarta hadiningrat, Museum

Sasmitaloka Panglima Besar jenderal Sudirman, Museum Sonobudoyo,

Page 45: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

53

Stasiun Lempuyangan, Stasiun Yogyakarta, Taman Sari Yogyakarta

(www.wikipedia.org)

b. Kerajinan Tangan

Beberapa kerajinan yang ada di Yogyakarta (www.blog.qlapa.com):

- Batik jogja

- Blangkon Jogja

- Wayang Jogja

- Kerajinan Perak

- Gerabah

c. Pakaian/ Perhiasan Tradisional

Berikut berbagai jenis pakaian adat Yogyakarta, dalam Wibowo, dkk

(1990) dari www.kebudayaanindonesia.net:

- Pakaian Abdi Dalem

Adalah seluruh pegawai atau karyawan keraton, yang umumnya tinggal di

sekitar keraton. Pakaian mereka terdiri dua macam, yakni Sikep Alit dan

Langenarjan.

- Pakaian Dinas

Terdiri dari tiga jenis, yaitu Pakaian Ageng, Pakaian Pethok, dan Pakaian

Pethok.

- Pakaian Prajurit Jagakarya

Mengenakan seperangkat pakaian celana lurik ogal-agil, baju dalam warna

oranye, sepatu pantofel dari kulit warna biru tua, baju sikepan dari kain

lurik, mengenakan sarung tangan warna biru tua, mengenakan ikat kepala

hitam dan topi model “celeng mogok”.

- Pakaian Manggala Yudha

- Pakaian Mantirejo

- Pakaian Prajurit Bugis

- Pakaian Prajurit Patangpuluh

d. Obat-obatan Tradisional

obat-obatan yang digunakan sebagai ramuan tradisional masyarakat Jawa,

antara lain (www.digdayaningtanahjawa.blogspot.co.id):

Page 46: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

54

- Andong Merah, akar dan daunnya untuk obat diare, gangguan saluran air

seni.

- Awar-awar, untuk obat bisul

- Bambu Kuning, mengatasi bekas luka

- Belimbing manis, mengatasi Infeksi Saluran Pernapasan

- Bugenvil, bunganya berkhasiat sebagai obat sakit nyeri haid

- Bakung, untuk obat eksim

- Bunga Mawar, Untuk mengobati jerawat dan haid yang tidak teratur

- Cakar Ayam, obat kanker paru-paru

- Cocor Bebek, menyembuhkan demam

- Ciplukan, untuk obat batuk rejan

- Jarak Pagar, mengobati jamur pada kaki

- Lidah buaya, Untuk perawatan rambut, penghalus kulit, mengobati luka

bakar

- Tomat, Menghaluskan kulit wajah

- Pecut kuda, Untuk obat amandel

- Patah tulang, Sebagai obat luka

e. Masakan dan Minuman Tradisional

Berikut beberapa makanan khas Yogyakarta yang merupakan warisan dari

para leluhur: Bakpia Pathok, Geplak, Kipo, Yangko, Kue Kembang Waru,

Jadah Tempe, Peyek Kacang, Pecel dan Gudeg.

(www.jenismakanantradisional.blogspot.co.id)

F. TINJAUAN INTERIOR

1. Hubungan Antar Ruang

Hubungan antar ruang diatur berdasarkan konsep hubungan ruang yang

digunakan pada saat menentukan zonasi tata letak (layout) perancangan

interior. Model aplikasi hubungan antar ruang di dalam ruang ini, yaitu

sebagai berikut (Wicaksono dan Tisnawati, 2014: hal 55):

- Ruang di dalam ruang

Sebuah ruangan yang lebih kecil dapat dimasukkan ke ruangan yang lebih

besar. Dengan syarat ruang yang lebih besar berukuran dua kali lipat dari

ruangan yang lebih kecil.

Page 47: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

55

- Ruang-ruang yang saling berkait (interlocking)

Dua buah ruang yang dapat dihubungkan dengan menggabungkan satu

atau dua sisi kedua ruang tersebut.

- Ruang-ruang yang bersebelahan

Apabila luas kedua ruangan berukuran hampir sama besar, kedua ruangan

dapat dihubungkan dalam bentuk ruang-ruang yang bersebelahan.

- Ruang-ruang yang dihubungkan oleh ruang bersama

- Menghubungkan kedua ruangan dengan membuat sebuah ruangan

lainnya yang berfungsi sebagai ruang bersama.

2. Organisasi Ruang

Dalam (remigius.staff.gunadarma.ac.id/M67.pdf) dijelaskan jenis-jenis

ruang antara lain:

- Organisasi terpusat:

Sebuah ruang dominan yang terpusat dengan pengelompokan sejumlah

ruang sekunder. Dikelompokkan mengelilingi sebuah ruang pusat yang

luas dan dominan. Ruang pemersatu terpusat pada umumnya berbentuk

teratur dan ukurannya cukup besar untuk menggabungkan sejumlah ruang

sekunder di sekelilingnya. Pola sirkulasi dan pergerakan dalam suatu

organisasi terpusat mungkin berbentuk radial, loop, atau spiral.

Gambar II.6. Ruang di dalam ruang

Sumber: Wicaksono, 2014

Gambar II.7. Interlocking

Sumber: Wicaksono, 2014

Gambar II.8. Ruang-ruang

bersebelahan

Sumber: Wicaksono, 2014

Gambar II.9. Ruang-ruang yang

dihubungkan bersama

Sumber: Wicaksono, 2014

Page 48: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

56

- Organisasi Linear:

Suatu urutan dalam satu garis dan ruang-ruang yang berulang. Ruang-

ruang ini dapat berhubungan secara langsung satu dengan yang lain atau

dihubungkan melalui linear yang berbeda dan terpisah. Derajat

kepentingan ruang ditegaskan melalui ukuran, bentuk, maupun lokasinya.

Bentuk organisasi linear bersifat fleksibel dan dapat menanggapi terhadap

bermacam kondisi dan bentuk tapak. Bentuknya dapat lurus, bersegmen,

atau melengkung.

- Organisasi Radial:

Sebuah ruang pusat yang menjadi acuan organisasi ruang-ruang linear

yang berkembang menurut arah jari-jari. Organisasi radial adalah sebuah

bentuk yang ekstrovert yang mengembang keluar lingkupnya. Variasi

tertentu dari organisasi radial adalah pola baling-baling. Susunan ini

menghasilkan pola dinamis yang secara visual mengarah pada gerak

berputar mengelilingi ruang pusatnya.

- Organisasi Cluster:

Gambar II.10. Organisasi terpusat

Sumber: remigius.staff.gunadarma.ac.id

Gambar II.11. Organisasi linear

Sumber: remigius.staff.gunadarma.ac.id

Gambar II.12. Organisasi radial

Sumber: remigius.staff.gunadarma.ac.id

Page 49: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

57

Kelompok ruang berdasarkan kedekatan hubungan atau bersama-sama

memanfaatkan satu ciri atau hubungan visual. Ruang-ruang cluster dapat

diorganisir terhadap suatu titik tempat masuk ke dalam bangunan atau

sepanjang alur gerak yang melaluinya. Ruang-ruang dapat dikelompokkan

berdasarkan luas daerah atau volume ruang tertentu atau dimasukkan

dalam suatu daerah atau volume ruang yang telah dibentuk.

- Organisasi Grid:

Organisasi ruang-ruang dalam daerah struktural grid atau struktur tiga

dimensi lain. Suatu grid di dalam arsitektur paling sering dibangun oleh

sistem struktur rangka dari kolom dan balok. Kekuatan mengorganisir

suatu grid dihasilkan dari keteraturan dan kontinuitas pola-polanya.

3. Pola Sirkulasi

Dalam (remigius.staff.gunadarma.ac.id/M23.pdf) dijelaskan jenis-jenis ruang

antara lain:

- Sirkulasi Tertutup

Membentuk galeri umu atau koridor pribadi yang berkaitan dengan ruang-

ruang yang dihubungkan melalui pintu-pintu masuk pada bidang dinding.

Gambar II.13. Organisasi cluster

Sumber: remigius.staff.gunadarma.ac.id

Gambar II.14. Organisasi grid

Sumber: remigius.staff.gunadarma.ac.id

Gambar II.15. Sirkulasi tertutup

Sumber: remigius.staff.gunadarma.ac.id

Page 50: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

58

- Sirkulasi terbuka pada salah satu sisinya

Membentuk balkon atau galeri yang memberikan kontinuitas visual dan

kontinuitas ruang dengan ruang-ruang yang dihubungkannya.

- Sirkulasi terbuka pada kedua sisinya

Membentuk deretan kolom untuk jalanlintas yang menjadi sebuah perluasan

fisik dari ruang yang ditembusnya.

4. Furnitur

Menurut Wicaksono, dkk (2014) furniture mencakup segala jenis

perabot yang digunakan dalam desain interior, seperti meja, kursi, lemari,

credenza, dan sofa. Dalam (www.museumku.wordpress.com) pengertian

furniture pada ruang pamer museum adalah furniture peraga atau perabot atau

benda peraga atau sarana pamer untuk benda koleksi mseum. Konsep dasar

rancangan mengacu pada konsep perlindungan, konservasi, dan pengamanan

benda koleksi pamer. Berdasarkan konsep tersebut maka jenis furniture, antara

lain: vitrin dinding terbuka dan tertutup transparan, box terbuka dan tertutup

transparan, panel-panel lepas, panel-panel dinding. Bentuk dan ukuran

furniture peraga ditentukan oleh skala, besaran dan ruang gerak. Bahan atau

material furniture yang akan digunakan ditentukan oleh ukuran dan persyaratan

konservasi.

Menurut Udansyah (1988), furniture yang ada pada ruang pamer sebuah

museum, antara lain:

Gambar II.16. Sirkulasi terbuka salah satu

sisinya

Sumber: remigius.staff.gunadarma.ac.id

Gambar II.17. Sirkulasi terbuka kedua sisinya

Sumber: remigius.staff.gunadarma.ac.id

Page 51: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

59

- Vitrin, lemari pajang tempat menata benda-benda koleksi

- Panel, sebagai sekat pemisah ruangan

- Box standar, berguna untuk memamerkan benda-benda yang berbentuk

tiga dimensi

- Kapstok, alat untuk menata koleksi benda-benda dari bahan textile.

- Nampan Numismatik (mata uang, lencana)

5. Warna

Warna merupakan unsur yang dihasilkan ketika cahaya mengenai

sebuah objek dan dipantulkan kembali ke mata. Jenis warna dapat dibagi

menjadi warna primer, sekunder dan tersier. Warna berpengaruh terhadap

keberadaan sebuah ruangan secara psikologis. Seorang perancang atau desainer

interior dapat mengolah pewarnaan ruang untuk menghasilkan kesan tertentu

sesuai yang dikehendaki. Dalam dunia interior warna akan menimbulkan kesan

luas atau sempit ruangan, panjang atau pendek ruangan, tinggi atau rendah

ruangan. Tujuan warna antara lain: menciptakan suasana, menunjukan

kesatuan atau keragaman, mengungkapkan karakter bahan, mendefinisikan

bentuk, mempengaruho proporsi, mempengaruhi skala, memberikan kesan

berat (Wicaksono danTisnawati, 2014: hal 121-127).

6. Elemen Pembentuk Ruang

a. Lantai

Lantai pada ruang pameran museum sebaiknya memakai lantai keras

dengan bahan penutup lantai dengan pola sederhana, rata, dan sedikit garis,

tidak berkilau (doff), dan tidak menimbulkan efek bayangan. Pada umumnya

bisa diambil warna lantai yang tidak mencolok atau kontras dengan furniture-

perabot peraga benda koleksi pamer (www. museumku.wordpress.com).

b. Dinding

Dinding pada ruang pameran museum sebaiknya mempunyai pola sama

dengan lantai ruangan, dengan bahan dinding standar karena akan menjadi

background bagi penempatan panil-panil infromasi (www. museumku.

wordpress.com).

Page 52: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

60

c. Plafon

Desain plafon dititik beratkan pada pembuatan suasana ruang dan

kualitas pencahayaan. Posisi letak lampu tergantung dari perabot ruang yang

diletakkan bawahnya sehingga titik lampu yang dipasang tidak berlebih. Selain

dengan titik lampu plafon juga membutuhkan lubang AC, titik sprinkle untuk

pemadam kebakaran, titik detector kebakaran, dan titik kamera CCTV, juga

manhole (pintu plafon untuk mekanik masuk ke dalamnya) (Hariadi, 2015: 83-

85).

Plafon pada ruang pamer museum sebaiknya memakai pola sama

dengan lantai dan dinding, dianjurkan menggunakan bahan tahan api, dan

warna tidak bergaris agar memberi kesan tidak menjadi orientasi mata

pengunjung. Plafon harus bersih dari berbagai instalasi khususnya elekrikal.

Ketinggian plafon dapat dirancang sesuai dengan skala besaran benda koleksi

pamer dan panel informasi yang dikehendaki (www.

museumku.wordpress.com).

7. Sistem Interior

a. Penghawaan

Penghawaan dibagi menjadi 2, yaitu alami dan buatan, penghawaan

alami dapat memanfaatkan sistem cross ventilation. Cross ventilation adalah

sistem ventilasi udara yang paling baik, dimana letak bukaannya ada di dua sisi

ruangan, sehingga angina dapat bergerak lurus setelah menjangkau seluruh

ruangan.

Sedangkan penghawaan buatan dapat bersumber dari kipas atau AC.

Terdapat 3 jenis AC, antara lain (Karso, n.d):

Gambar II.18. Cross ventilation

Sumber: S. Roaf dalam

www.repository.usu.ac.id

Page 53: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

61

- AC window

Umumnya dipakai pada perumahan dan dipasang pada salah satu

dinding ruang dengan batas ketinggian yang terjangkau dan penyemprotan

udara tidak mengganngu pemakai.

- AC central

Digunakan pada unit-unit perkantoran, hotel, supermarket dengan

pengkontrolan atau pengendalian yang dilakukan dari satu tempat.

- AC split

Hampir sama dengan AC window tetapi terletak pada konstruksi

dimana alat condensator terletak di luar ruang.

b. Pencahayaan

Pada perancangan Interior, jenis tata cahaya dapat dibagi menjadi alami

dan buatan. Pencahayaan adalah penggunaan cahaya untuk menghasilkan efek

estetika (Wicaksono dan Tisnawati, 2014: hal 104-118).

- Pencahayaan Alami

Pencahayaan alami siang hari pada daerah tropis dapat dimanfaatkan

mulai jam 06.00-18.00. Penggunaan cahaya alami pada siang hari

bermanfaat untuk mengurangi konsumsi energy listrik dalam ruangan dan

memberikan kenyamanan fisiologis serta psikologis pengguna.

Memasukkan cahaya alami ke dalam ruangan dapat dilakukan dengan

bantuan beberapa perabot pendukung, seperti: jendela, skylight, perabot

hemat energi (light reflector, light shelves, light tubes).

- Pencahayaan Buatan

Menurut letaknya cahaya buatan dibagi menjadi tiga, yaitu: lampu

lantai, lampu dinding, dan lampu plafon. Pencahayaan buatan dipengaruhi

oleh beberapa faktor, yaitu: distribusi intensitas cahaya dari armature,

perbandingan antara keluaran cahaya dari lampu di dalam armature,

reflektansi cahaya dari langit-langit, pemasangan armature, dan dimensi

atau ukuran luas ruangan. Menurut sumbernya cahaya dapat dibagi

menjadi dua, yaitu: cahaya langsung (cahaya yang bias sinarnya langsung

ke objek), dan cahaya tidak langsung (cahaya yang bias sinarnya tidak

langsung ke objek).

Page 54: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

62

Macam tema tata cahaya buatan, yaitu:

- Tematik romantik,

Menimbulkan suasana hangat dan bersahabat. Dilakukan melalui

penggunaan tata cahaya temaram dengan intensitas rendah. Penempatan

indirect lighting pada jarak dan pola tertentu dengan warna putih kuning.

- Tematik Naturalis

Menimbulkan kesan seolah-olah seseorang sedang berada di alam.

Menggunakan lilin, lampu teplok, atau petromaks.

- Tematik ekshibisi

Digunakan untuk memamerkan dan memajang produk atau karya seni

tertentu. Dilakukan dengan penataan direct lighting dan indirect lighting

untuk menerangi objek yang akan dipamerkan. Terdapat overblas, yaitu

tema yang menggunakan intensitas penyorotan tinggi dari berbagai sudut

pencahayaan untuk menghasilkan kesan pencahayaan saling tumpang

tindih.

- Tematik sunlit

Menggunakan cahaya buatan sedikit mungkin

- Tematik amenities

Penggabungan penataan suara,cahaya,air, udara, vegetatif, dan warna

dalam satu skema.

Pencahayaan pada museum yaitu menggunakan lampu pada setiap

pajangan dan objek yang berdiri bebas. menggunakan lampu yang hemat

energy. Dalam menjaga variasi diperlukan tata cahaya normal, tidak terlalu

frontal agar jatuhnya bayangan agak serong sedikit untuk memberi kesan

estetik yang menarik. Tata cahaya memberi kesan lebih menarik, dengan

Gambar II.18. Zona pandangan kritis

Sumber: Wicaksono, 2014

Page 55: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

63

memberikan lampu tembak setiap obyek selain lampu normal (www.

museumku.wordpress.com).

c. Akustik

Akustik merupakan unsur penunjang dalam sebuah desain.

Pengendalian akustik yang baik membutuhkan penggunaan bahan dengan

tingkat penyerapan yang tinggi seperti pada lapisan permukaan lantai, dinding,

plafon, luas ruang, fungsi ruagn, isi ruang, bahan tirai, tempat duduk dengan

lapisan lunak, karpet, udara di dalam ruang dan pengaruh lingkungan sekitar.

Akustik yang perlu diperhatikan dalam sebuah ruang untuk mampu meredam

bunyi bising yang ditimbulkan dengan persyaratan tingkat kebisingan 60 dB

(Akustik Ling dalam Karso, n.d).

Penyerap bunyi (Papan Akustik) :

- Peredam berpori dan berserat

Berguna untuk meredam frekuensi tinggi

- Peredam membrane

Baik untuk meredam frekuensi rendah

- Peredam resonan

Disesuaikan untuk meredam frekuensi tertentu

- peredam panel berongga

Paduan peredam berpori dan resonan

8. Sistem Keamanan

Sistem keamanan yang dimaksud adalah sistem keamanan untuk bangunan,

manusia serta lingkungan, untuk sistem ini dibutuhkan unsur:

- Satpam

- Keamanan terhadap bahaya kebakaran

seperti: sprinkler, hydrant box, fire extinguisher

- Tangga darurat dengan disediakan ventilation dan exhausting

- Tanda petunjuk arah

- Alat pengunci

- Tanda bahaya

seperti: sensor, smoke detector, heat detector, flame detector

Page 56: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

64

G. KONSEP DESAIN

Konsep desain yang diambil dalam Museum Folklore adalah konsep Kearifan

Lokal. Kearifan lokal adalah pandangan hidup dan ilmu pengetahuan serta berbagai

strategi kehidupan yang berwujud aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat lokal

dalam menjawab berbagai masalah dalam pemenuhan kebutuhan mereka. Menurut

Rahyono (2009) kearifan lokal merupakan kecerdasan manusia yang dimiliki oleh

kelompok etnis tertentu yang diperoleh melalui pengalaman masyarakat.

Maksudnya hadil dari masyarakat tertentu melalui pengalaman mereka dan belum

tentu dialami oleh masyarakat lain (Fajarini, 2014).

Ciri-ciri kearifan lokal :

- Mampu bertahan terhadap budaya luar

- Memiliki kemampuan mengakomodasi unsur-unur budaya luar

- Mempunyai kemampuan mengintegrasikan unsur budaya luar kedalam budaya

asli

- Mempunyai kemampuan mengendalikan

- Mampu memberi arah pada perkembangan budaya

Fungsi dan Makna Kearifan Lokal :

- Berfungsi untuk konservasi dan pelestarian Sumber Daya Alam

- Berfungsi untuk pengembangan sumber daya manusia

- Berfungsi untuk pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan

- Berfungsi sebagai petuah, kepercayaan, sastra dan pantangan.

- Bermakna sosial,misalnya upacara kerabat

- Bermakna sosial, misalnya pada upacara daur pertanian.

- Bermakna etika dan moral, yang terwujud dalam upacara Ngaben dan

penyucian roh leluhur.

- Bermakna politik, misalnya upacara ngangkuk merana dan kekuasaan patron

Client

Kearifan lokal merupakan identitas budaya suatu bangsa yang menyebabkan

bangsa tersebut mampu menyerap dan mengolah kebudayaan Asing sesuai watak

dan kemampuannya sendiri (Ayatrohaedi, 1986:18-19). Dari pemahaman tersebut,

kearifan lokal berasal dari nilai budaya (tradisi, adat istiadat, Sistem

kemasyarakatan). Yang diciptakan oleh individu dan masyarakat berdasarkan

Page 57: BAB II KAJIAN LITERATUR - abstrak.uns.ac.id · 9 BAB II KAJIAN LITERATUR A. PENGERTIAN JUDUL Pengertian dari judul “Desain Interior Museum Folklore Yogyakarta di Yogyakarta dengan

65

pertimbangan lingkungan dan kepercayaan masyarakat itu sendiri. Yang pada

akhirnya menghasilkan nilai kearifan lokal yang berwujud nyata maupun tak

berwujud.