bab ii gambaran pelayanan skpd - … ii gambaran pelayanan... · prosedur (sop), standar pelayanan...

29
Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT 13 BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD ra globalisasi menuntut adanya perbaikan di segala bidang dalam rangka meningkatkan daya saing daerah selaku penyangga ekonomi nasional. Kabupaten Garut adalah salah satu kabupaten yang gigih melaksanakan berbagai aktifitas pembangunan dalam rangka mencapai visi dan misi pembangunan yang telah ditetapkan. Dalam rangka optimalisasi pembangunan, idealnya setiap kabupaten sebagai daerah otonomi harus memiliki dan mampu mengelola sumber- sumber pendapatan sendiri. Kabupaten Garut sebagai salah satu daerah otonomi di wilayah Propinsi Jawa Barat hingga saat ini masih tergolong sebagai daerah yang memiliki PAD relatif rendah. Berkenaan dengan hal tersebut maka upaya-upaya penggalian berbagai potensi sumberdaya alam, baik hayati maupun non hayati perlu terus ditingkatkan dan diarahkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat. Sektor peternakan, perikanan dan kelautan memiliki potensi yang sangat besar untuk dikembangkan. Oleh karenanya, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan terus berupaya melaksanakan berbagai program E

Upload: duonglien

Post on 03-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

13

BAB II

GAMBARAN

PELAYANAN SKPD

ra globalisasi menuntut adanya perbaikan di segala bidang dalam

rangka meningkatkan daya saing daerah selaku penyangga ekonomi

nasional. Kabupaten Garut adalah salah satu kabupaten yang gigih

melaksanakan berbagai aktifitas pembangunan dalam rangka mencapai visi

dan misi pembangunan yang telah ditetapkan.

Dalam rangka optimalisasi pembangunan, idealnya setiap kabupaten

sebagai daerah otonomi harus memiliki dan mampu mengelola sumber-

sumber pendapatan sendiri. Kabupaten Garut sebagai salah satu daerah

otonomi di wilayah Propinsi Jawa Barat hingga saat ini masih tergolong

sebagai daerah yang memiliki PAD relatif rendah. Berkenaan dengan hal

tersebut maka upaya-upaya penggalian berbagai potensi sumberdaya alam,

baik hayati maupun non hayati perlu terus ditingkatkan dan diarahkan

sebesar-besarnya untuk kesejahteraan masyarakat.

Sektor peternakan, perikanan dan kelautan memiliki potensi yang

sangat besar untuk dikembangkan. Oleh karenanya, Dinas Peternakan,

Perikanan dan Kelautan terus berupaya melaksanakan berbagai program

E

Page 2: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

14

pembangunan terkait tiga sektor tersebut. Menyadari penting dan

mendesaknya tuntutan masyarakat dalam percepatan pembangunan di

daerah, maka Pemerintah Kabupaten Garut telah menetapkan antara lain

adanya Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan dalam rangka

memberikan pelayanan optimal dalam pembangunan sektor peternakan,

perikanan dan kelautan di Kabupaten Garut.

Organisasi Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut

dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 14 Tahun

2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Garut (Lembaran

Daerah kabupaten Garut Tahun 2008 Nomor 27) dan Peraturan Daerah

Kabupaten Garut Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan Dan Susunan

Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut (Lembaran Daerah kabupaten

Garut Tahun 2008 Nomor 38).

Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut merupakan

salah satu unsur pelaksana pemerintah daerah yang berfungsi melaksanakan

desentralisasi di bidang Peternakan Perikanan dan Kelautan dalam rangka

penyelenggaraan otonomi daerah. Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan

adalah unsur pelaksana pemerintah daerah di bidang Peternakan Perikanan

dan Kelautan yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan

bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

2.1 TUGAS , FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI

2.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi

Dinas Peternakan Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut memiliki

tugas pokok malaksanakan kewenangan Desentralisasi dalam rangka

pelaksanaan Otonomi Daerah dibidang Peternakan Perikanan dan Kelautan.

Ruang lingkup tugas Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan diantaranya

adalah sebagai berikut :

1. menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis dinas yang meliputi

kesekretariatan, bina usaha, pembibitan dan pengembangan peternakan,

kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner , perikanan dan

Page 3: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

15

kelautan, unit pelaksana teknis dinas serta kelompok jabatan fungsional

berdasarkan visi dan misi serta tugas pokok dan fungsi dinas;

2. menyelenggarakan perumusan dan penetapan sasaran serta rencana

kerja yang meliputi kesekretariatan, bina usaha, pembibitan dan

pengembangan peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan

masyarakat veteriner, perikanan dan kelautan, unit pelaksana teknis

dinas serta kelompok jabatan fungsional berdasarkan kebijakan umum

dinas dan Standar Pelayanan Minimal;

3. menyelenggarakan dan mengkoordinasikan penyusunan dan penetapan

rencana strategis (Renstra), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP), Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana

Kerja Tahunan (RKT), Penetapan Kinerja (TAPKIN), Standar Operasional

Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) Dinas serta mengkoordinasikan

kebutuhan data dan informasi bagi penyusunan Laporan Keterangan

Pertanggungjawaban (LKPJ) dan laporan pertanggungjawaban akhir masa

jabatan Kepala Daerah, Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah

(LPPD) serta dokumen-dokumen perencanaan, pelaksanaan, evaluasi,

penilaian dan pelaporan kinerja lainnya;

4. penyelenggaraan perumusan dan menetapkan kebijakan teknis di

bidang bina usaha, pembibitan dan pengembangan peternakan,

kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner, perikanan dan

kelautan serta UPTD, berdasarkan visi dan misi serta tugas pokok dan

fungsi dinas;

5. menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian monitoring,

evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang

pertanian yang meliputi peternakan, perikanan dan kelautan di daerah;

6. menyelenggarakan kebijakan pemerintah dan provinsi serta kebijakan

umum daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan bidang

pertanian yang meliputi peternakan, perikanan dan kelautan;

Page 4: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

16

7. memimpin, mengatur, membina, mengevaluasi, mengendalikan dan

mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan teknis di bidang peternakan,

perikanan dan kelautan..

Untuk melaksanakan Tugas Pokok dan Fungsi sebagaimana tersebut di

atas maka pada organisasi Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan dibagi

dalam struktur organisasi dan jabatan yang ada. Berdasarkan Peraturan

Bupati Garut Nomor 536 Tahun 2012 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan Tata

Kerja Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut, tugas

pokok dan fungsi Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelauatan adalah sebagai

berikut:

1. Tugas Pokok dan Fungsi Kepala Dinas:

a. perumusan pengaturan, dan pelaksanaan kebijakan teknis operasional

dibidang Bina Usaha, Pembibitan dan Pengembangan Produk Ternak,

kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat Veteriner, perikanan dan

kelautan;

b. pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan koordinasi tugas dibidang bidang

Bina Usaha, Pembibitan dan Pengembangan Produk Ternak, kesehatan

hewan dan kesehatan masyarakat Veteriner, Perikanan dan Kelautan;

c. pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana dan Prasarana

Dinas;

d. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pelaksanaan

Bidang Bina Usaha, Pembibitan dan Pengembangan Produk Ternak,

kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat Veteriner, perikanan dan

kelautan.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Sekretaris:

a. penyusunan dan perumusan kebijakan bidang kesekretariatan;

b. pengkoordinasian dalam penyusunan perencanaan program bidang-

bidang;

c. penyelenggaraan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan bidang umum,

keuangan, serta perencanaan evaluasi dan pelaporan; dan

Page 5: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

17

d. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama untuk kelancaran pelaksanaan

tugas.

3. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Bina Usaha:

a. Menyelenggarakan perumusan rencana dan program kerja yang berkaitan

dengan tugas Bidang Bina Usaha.

b. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan teknis operasional dan

fasilitasi pengembangan pemasaran.

c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan teknis operasional dan

fasilitasi pengembangan usaha dan investasi.

d. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan teknis operasional dan

fasilitasi pengolahan hasil dan pengendalian mutu.

e. Menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan analisis usaha Peternakan

Perikanan dan Kelautan

f. Menyelenggarakan pembinaan pelaksanaan pelayanan dan pengawasan

perijinan usaha peternakan perikanan dan kelautan yang meliputi

pelayanan informasi perijinan, prosedur dan tata cara permohonan ijin

usaha.

g. Menyelenggarakan penyusunan pedoman dan petunjuk pemberian ijin

serta rekomendasi kepada perusahaan yang akan memasukan atau

mengeluarkan komoditi ke daerah sesuai peraturan yang berlaku.

h. Menyelenggarakan penyusunan pedoman pengembangan usaha

permodalan peternakan perikanan dan kelautan instansi pemerintah

swasta.

i. Menyelenggarakan bimbingan dan pengembangan pemasaran hasil yang

meliputi analisis pasar, pemantauan dan penyebaran informasi pasar

serta promosi hasil untuk pemasaran di dalam maupun di laur negeri.

j. Menyelenggarakan koordinasi perumusan rencana kegiatan bidang usaha

peternakan perikanan dan kelautan

Page 6: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

18

k. Menyelenggarakan koordinasi penyiapan petunjuk pelaksanaan bidang

usaha peternakan perikanan dan kelautan.

l. Menyelenggarakan koordinasi pembinaan terhadap pelaku usaha

peternakan perikanan dan kelautan.

4. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Pembibitan dan pengembangan produk

ternak:

a. Menyusun program kerja bidang Pembibitan dan pengembangan produk

ternak berdasarkan kebijakan teknis dan sasaran unit kerja yang

bersangkutan serta kondisi dinamika masyarakat;

b. Penyusunan kebijakan teknis operasional bidang pembibitan dan

pengembangan produk ternak;

c. Penyusunan bahan kebijakan operasional, fasilitasi, pedoman, standarisasi

serta supervisi kegiatan yang berhubungan dengan pembibitan dan

pengembangan produk ternak

d. Pengumpulan dan pengolahan data untuk melaksanakan pengendalian

dan evaluasi

e. Penyiapan bahan pembinaan teknis untuk evaluasi dan pelaporan

5. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan

Masyarakat Veteriner:

a. Menyelenggarakan perumusan rencana dan program kerja yang berkaitan

dengan tugas bidang kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat

veteriner

b. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan teknis operasional dan

fasilitas pencegahan dan pemberantasan penyakit hewan

c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan teknis operasional dan

fasilitas pengamatan penyakit dan pengawasan obat hewan

d. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan teknis operasional dan

fasilitas kesehatan masyarakat veteriner

Page 7: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

19

e. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan bidang

kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner

f. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain

6. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Perikanan:

a. Menyelenggarakan indentifikasi, Inventarisasi, analisis data faktor-faktor

produksi dan potensi sumberdaya ikan dan potensi lahan budidaya.

a. Mnyelenggarakan perumusan bahan kebijakan operasinal budidaya ikan

air tawar, air payau, dan di laut.

b. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan operasional pengadaan,

penyaluran dan pemanfaatan benih ikan serta pengawasan mutu benih

ikan dan Unit Pembenihan Rakyat (UPR).

c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan operasional pencegahan

dan pemberantasan hama penyakit, serta penyegahan dan

penanggulangan pencemaran perairan.

d. Menyelenggarakan analisis kelayakan teknis budidaya, perbenihan dan

pengendalian sumberdaya hayati.

e. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan operasional

pengendalian, konservasi dan rehabilitasi sumberdaya hayati.

f. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan operasional pengkajian,

perekayasaan, penyebarluasan dan pengembangan teknologi perikanan.

g. Menyelenggarakan perumusan bahan fasilitasi, pedoman, rekomendasi,

standarisasi, monitoring dan supervisi kegiatan budidaya, perbenihan dan

pengendalian sumberdaya hayati serta pengembangan teknologi

perikanan.

h. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas bidang

perikanan baik lisan, tulisan, berkala maupun insindetil.

i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja terkait.

7. Tugas Pokok dan Fungsi Bidang Kelautan:

Page 8: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

20

a. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan operasional pemanfaatan

lahan dan pengelolaan tata ruang pesisir serta indentifikasi dan

Inventarisasi potensi sumberdaya pesisir dan lautan.

b. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan operasional

pemberdayaan masyarakat pesisir.

c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan operasional pengadaan,

penyaluran dan pemanfaatan sarana prasarana penangkapan.

d. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan operasional

pengembangan dan pemeliharaan sarana prasarana pelabuhan (PPI dan

TPI).

e. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan operasional pengawasan,

pengamanan dan pengendalian pemanfaatan sumberdaya pesisir dan

lautan.

f. Menyelenggarakan perumusan kebijakan operasional konservasi dan

pelestarian sumberdaya pesisir dan lautan.

g. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan operasional eksplorasi

dan eksploitasi sumberdaya pesisir dan lautan.

h. Menyelenggarakan evaluasi dan pelaporan yang berkaitan dengan bidang

kelautan.

i. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain

2.1.2 Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun

2008 sebagaimana telah diubah oleh Peraturan Daerah Kabupaten Garut

Nomor 7 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah

Kabupaten Garut Nomor 24 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan

Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut, organisasi Dinas Peternakan,

Perikanan dan Kelautan Kabupaten Garut terdiri dari Kepala Dinas, Sekretaris

dan lima bidang yaitu Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat

Veteriner; Bidang Pembibitan dan Pengembangan Produk Ternak; Bidang

Page 9: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

21

Perikanan; Bidang Kelautan; dan Bidang Bina Usaha. Dinas Peternakan,

Perikanan dan Kelautan juga dibantu oleh 40 Unit Pelayanan Teknis Dinas

(UPTD) yang terdiri dari 11 UPTD Kabupaten dan 29 UPTD Wilayah.

Struktur organisasi Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan

sebagaimana diatur oleh Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 24

Tahun 2008 terdiri dari:

a. Kepala Dinas.

b. Sekretaris, membawahi :

b.1. Sub Bagian Umum;

b.2. Sub Bagian Keuangan;

b.3 Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

c. Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner,

membawahi :

c.1. Seksi Pelayanan Kesehatan Hewan;

c.2.Seksi Sarana/Prasarana Kesmavet & Kesehatan Produk Ternak;

c.2. Seksi Pengamatan dan Penyidikan Penyakit Hewan.

d. Bidang Pembibitan dan Pengembangan Produk Ternak, membawahi :

d.1. Seksi Standarisasi dan Sertifikasi Bibit;

d.2. Seksi Penyebaran dan Pengembangan Bibit;

d.3. Seksi Pelestarian Bibit Lokal dan Hewan Kesayangan.

e. Bidang Perikanan, membawahi :

e.1. Seksi Budidaya;

e.2. Seksi Pembenihan dan Pengendalian Sumberdaya Hayati;

e.2. Seksi Pengembangan Teknologi.

f. Bidang Kelautan, membawahi:

f.1. Seksi Eksplorasi dan Konservasi Kelautan;

f.2. Eksploitasi Sumberdaya Laut dan Pemberdayaan Masyarakat Pesisir;

f.2. Sarana Prasarana Penangkapan

Page 10: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

22

g. Bidang Bina Usaha, membawahi:

g.1. Seksi Pemasaran;

g.2. Seksi Pengembangan Usaha dan Investasi;

g.2. Pengembangan Hasil dan Pengendalian Mutu.

h. Unit Pelaksana Teknis Dinas ( UPTD ), terdiri dari :

UPTD Kabupaten, meliputi :

1. UPTD Rumah Potong Hewan;

2. UPTD Pasar Hewan;

3. UPTD Bibit Ternak dan Hijauan Makanan Ternak;

4. UPTD Penanganan Mutu Hasil Ternak;

5. UPTD Laboratorium Peternakan;

6. UPTD Pos Kesehatan Hewan;

7. UPTD Klinik Hewan;

8. UPTD Balai Benih Ikan;

9. UPTD Balai Benih Ikan Hias;

10. UPTD Pasar Ikan;

11. UPTD Pangkalan Pendaratan Ikan.

UPTD Wilayah, terdiri dari:

1. UPTD Wil. Kec. Garut Kota

2. UPTD Wil. Kec. Tarogong Kaler

3. UPTD Wil. Kec. Tarogong Kidul

4. UPTD Wil. Kec. Samarang dan Pasirwangi

5. UPTD Wil. Kec. Kadungora

6. UPTD Wil. Kec. Leles

7. UPTD Wil. Kec. Limbangan dan Selaawi

8. UPTD Wil. Kec. Leuwigoong dan Cibiuk

9. UPTD Wil. Kec. Karangpawitan Sucinaraja

10. UPTD Wil. Kec. Bungbulang

11. UPTD Wil. Kec. Mekarmukti dan Caringin

12. UPTD Wil. Kec. Bayongbong dan Cigedug

13. UPTD Wil. Kec. Banyuresmi

14. UPTD Wil. Kec. Cibatu dan Kersamanah

15. UPTD Wil. Kec. Malangbong

16. UPTD Wil. Kec. Sukawening

Page 11: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

23

17. UPTD Wil. Kec. Karang Tengah

18. UPTD Wil. Kec. Pakenjeng dan Pamulihan

19. UPTD Wil. Kec. Wanaraja

20. UPTD Wil. Kec. Pangatikan

21. UPTD Wil. Kec. Cikajang

22. UPTD Wil. Kec. Cilawu

23. UPTD Wil. Kec. Singajaya dan Peundeuy

24. UPTD Wil. Kec. Cisompet dan Cihurip

25. UPTD Wil. Kec. Cisurupan dan Sukaresmi

26. UPTD Wil. Kec. Cibalong

27. UPTD Wil. Kec. Banjarwangi

28. UPTD Wil. Kec. Cisewu dan Talegong

29. UPTD Wil. Kec. Cikelet dan Pameungpeuk

2.2 SUMBERDAYA SKPD

Sumberdaya yang dimiliki organisasi Dinas Peternakan, Perikanan dan

Kelautan Kabupaten Garut sangat menentukan terhadap pencapaian visi dan

misi donas dan Pemerintah Daerah Kabupaten Garut. Untuk itu perlu

dilakukan identifikasi sumberdaya dalam rangka melihat sejauh mana

kekuatan dan kelemahan organisasi Dinas Peternakan, Perikanan dan

Kelautan dalam mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan.

Sebagai organisasi perangkat daerah yang bertanggunjawab dalam

pelaksanakaan kebijakan di bidang peternakan, perikanan dan kelautan,

Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan perlu terus berupaya

mengembangkan diri untuk mewujudkan diri sebagai oganisasi profesional

berdasarkan prinsip good governance. Upaya ini diwujudkan dengan

melakukan analisis terhadap kondisi internal maupun eksternal organisasi

yang terkait dengan peningkatan kinerja organisasi.

2.2.1 Sumberdaya Manusia

Ketersediaan potensi sumberdaya manusia aparatur serta yang

memadai merupakan salah satu prasarat penting dalam pencapaian sasaran

kinerja organisasi. Terkait dengan data kepegawaian, aparatur Dinas

Peternakan Perikanan dan kelautan pada Tahun 2013 tercatat sebanyak 214

Page 12: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

24

orang terdiri dari PNS sebanyak 118 orang, TKK sebanyak 39 orang dan

SUKWAN sebanyak 58 orang. Data kepegawaian di Dinas Peternakan,

Perikanan dan Kelautan berdasarkan golongan/pangkat pada tahun 2013 dapat

dilihat pada Tabel.

Tabel 2.1.

Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan / Pangkat pada Tahun 2013

NO PANGKAT / GOLONGAN JUMLAH

1 Pembina, IV / c 1 2 Pembina tk. I, IV / b 5 3 Pembina IV / a 5 4 Penata tk. I, III/d 20 5 Penata, III/c 20 6 Penata Muda tk. I, III/b 17 7 Penata Muda, III/a 21 8 Pengatur tk. I, II/d 4 9 Pengatur, II/c 5 10 Pengatur Muda tk.I, II/b 12 11 Pengatur Muda II/a 7 12 Juru tk.I I/d - 13 Juru . I/c 1 14 Juru Muda Tk I I/b - 15 Juru Muda I/a - 16 Fungsional

Jumlah 118

Tabel 2.2.

Jumlah Pegawai Berdasarkan Jabatan pada Tahun 2013

NO. SKPD

ESELON II ESELON III ESELON IV

A B JUMLAH A B JUMLAH A B JUMLAH

1

Dinas Peternakan,

Perikanan dan Kelautan Kab.

Garut

1 1 1 5 6 48 11 59

Page 13: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

25

Tabel 2.3.

Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat pendidikan pada Tahun 2013

Pangkat/Gol.

Tingkat Pendidikan

Jumlah S-3 S-2 S-1 Diploma SLA SLP SD

IV 7 4 11

III 5 51 6 16 78

II 4 19 4 1 28

I 1 1

TKK 1 20 6 12 39

SUKWAN 5 6 42 3 1 58

Jumlah Pegawai : 214

2.2.2 Sarana Prasarana

Ketersediaan arana prasarana menjadi hal penting dalam mendukung

lingkungan internal organisasi. Sarana prasarana merupakan salah satu

penunjang yang akan mendukung kinerja organisasi. Selain memerlukan

dukungan sumberdaya manusia, kinerja pelayanan Dinas Peternakan,

Perikanan dan Kelautan juga perlu didukung oleh ketersediaan fasilitas dan

sarana prasarana.

Keberadaan sarana prasarana mutlak diperlukan baik dalam bentuk

aset bangunan, peralatan, kendaran operasional dan lain sebagainya. Saat

ini sarana prasarana Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan masih

sangat terbatas dan belum memenuhi kebutuhan pelayanan secara optimal.

Sarana prasarana yang dimiliki Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Garut dalam mendukung pencapaian kinerja pelayanan

diantaranya:

a. Kantor Dinas Jl. Patriot no. 14 seluas 748 meter2

b. Kantor dan lahan Balai Benih Ikan Bayongbong seluas 29.000 m2

c. Kantor dan lahan Balai Benih Ikan hias seluas 6.000 m2

d. Kantor dan lahan Balai Benih Ikan Pameungpeuk seluas 10.000 m2

e. Kantor dan lahan pasar ikan Tarogong seluas 2.000 m 2

f. Bangunan Rumah Potong Hewan (RPH) Ciawitali seluas 3.558 m2

Page 14: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

26

g. Bangunan Rumah Potong Hewan (RPH) Cikajang seluas 100 m2

h. Bangunan Rumah Potong Hewan (RPH) Wanaraja seluas 400 m2

i. Bangunan RPH dan Pasar Hewan Limbangan seluas 2.535 m2

j. Pasar Hewan Wanaraja seluas 957 m2

k. Pasar Hewan bayongbong seluas 2.226 m2

l. Pasar Hewan cibodas seluas 370 meter2

m. Lahan Pamidangan Ketangkasan Domba Garut desa Rancabango

7.200 m 2

n. Kendaraan roda empat, sebanyak 9 buah terdiri dari: - Truk Isuzu engkel No Polisi Z 8007 D - Toyota Kijang mini bus No Polisi Z 47 D - Toyota Kijang mini bus No Polisi Z 46 D - Suzuki minibus No Polisi Z 247 D - Mitsubishi mini bus No. Polisi Z 15 D - Ford Ranger Base No. Polisi Z 8194 E - Suzuki Pick Up No. Polisi Z 8092 E - Daihatsu Grand Max Pickup No. Polisi Z 8097 E - Isuzu Panther Pick Up No. Polisi Z 8040 D

n. Kendaraan roda dua sebanyak 85 unit

Beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi Dinas Peternakan,

Perikanan dan Kelautan terkait kondisi internal organisasi baik sumberdaya

manusia maupun sarana prasarana adalah sebagai berikut:

1. Belum optimalnya kapasitas sumberdaya manusia aparatur baik dari segi

jumlah maupun tingkat pendidikan bila dibandingkan dengan kriteria

ideal;

2. Masih minimnya petugas lapangan bila dibandingan dengan wilayah kerja

Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan yang cukup luas;

3. Belum optimalnya sinkronisasi antara perencanaan dengan pelaksanaan

pembangunan akibat minimnya anggaran sehingga kemampuan dinas

dalam memfasilitasi kebutuhan masyarakat terkait pembangunan di

sektor peternakan, perikanan dan kelautan masih terkendala

Keterbatasan sarana prasarana administratif maupun teknis baik di

tingkat Kabupaten maupun di UPTD yang menyebabkan pelaksanaan

pembangunan tidak berjalan optimal.

Page 15: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

27

2.3 KINERJA PELAYANAN SKPD

Kondisi geografis dan iklim di Kabupaten Garut menyebabkan wilayah ini

sangat potensial dalam pengembangan sektor peternakan dan perikanan.

Itulah sebabnya Garut dikenal sebagai salah kabupaten di Jawa Barat yang

memiliki potensi peternakan dan perikanan yang cukup besar untuk

dikembangkan. Itulah sebabnya keberadaan Dinas Peternakan, Perikanan

dan Kelautan memiliki posisi strategis dalam pengembangan pembangunan

di wilayah ini.

Sektor peternakan, perikanan dan kelautan memiliki potensi yang sangat

besar untuk dikembangkan. Hal ini karena Kabupaten Garut adalah salah

satu kabupaten yang memiliki potensi sebagai salah satu sentra peternakan,

perikanan dan kelautan di Jawa Barat. Topografi Kabupaten Garut yang

sangat cocok bagi pengembangan kawasan peternakan dan perikanan serta

memiliki potensi sumberdaya kelautan dengan panjang pantai 80 km.

Pembangunan bidang peternakan, perikanan dan kelautan di Kabupaten

Garut perlu didukung dengan peningkatan kinerja SKPD sebagai ujung

tombak pembangunan. Untuk itu Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan

memandang perlu terselenggaranya kegiatan pembangunan dalam rangka

mendorong pencapaian kinerja SKPD sesuai prinsip good governance. Oleh

karenanya, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan terus berupaya

melaksanakan berbagai program pembangunan terkait tiga sektor tersebut.

Sektor Peternakan

Pembangunan bidang Peternakan

masih tetap ditujukan untuk dapat

memenuhi kebutuhan pangan dan gizi

masyarakat, meningkatkan

pandapatan dan kesejahteraan para

peternak serta memperluas

kesempatan kerja dan berusaha. Salah

satu upaya yang dilakukan untuk

mencapai tujuan tersebut yaitu untuk

meningkatkan produksi ternak dan efisiensi usaha dengan mengutamakan

Page 16: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

28

penggunaan potensi lokal dan teknologi tapat guna. Pembangunan bidang

peternakan di Kabupaten Garut menitikberatkan pada peningkatan kualitas

sumberdaya manusia dan sarana dan prasarana dengan hasil akhir berupa

peningkatan kesejahteraan peternak.

Ternak sebagai salah satu modal dasar (sumber daya alam) dalam

pembangunan (asset daerah) hendaknya dapat didayagunakan untuk

memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya guna kesejahteraan masyarakat

dan hasil produksi peternakan berupa daging, telur, susu dan hasil ikutannya

(kulit, bulu, tulang, kotoran). Sejalan dengan pembangunan tersebut komoditi

peternakan mempunyai dampak positip terhadap pembangunan di Indonesia

karena secara umum dapat menciptakan lapangan kerja, sebagai devisa

negara, meningkatkan tarap hidup serta perbaikan gizi masyarakat. Disisi lain

kemampuan peternakan untuk memenuhi kebutuhan dan kepentingan

manusia, ditentukan oleh kemampuan manusia dalam menggali dan

mengembangkan potensi yang dimiliki oleh ternak dalam menghasilkan

produksi dan produktivitasnya.

Daya dukung wilayah terhadap peternakan di Kabupaten Garut yaitu

pengembangan usaha peternakan terutama ternak ruminansia diantaranya

sapi perah, sapi potong, domba, kambing dan unggas sangat potensial untuk

dikembangkan. Secara kondisi lingkungan fisik Kabupaten Garut (iklim, jenis

tanah dan keadaan lahan) dan luasan lahan sebagai tempat hidup ternak dan

media tumbuh bagi hijauan makanan ternak (HMT) sangat menunjang

terhadap perkembangan peternakan. Oleh sebab itu, daya dukung wilayah

dan pola pertanian di Kabupaten Garut perlu dipadukan (integrasi) untuk

kelangsungan usaha ternak.

Pencapaian populasi ternak Kabupaten Garut tahun 2013 apabila

dibandingkan dengan tahun 2012, rata-rata mengalami pertumbuhan 5.94 %

.Peningkatan pertumbuhan populasi tersebut diperoleh antara lain melalui

fasilitasi program Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan, baik yang

dilaksanakan oleh pemerintah, peternak maupun swasta. Semua populasi

ternak untuk tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 mengalami

peningkatan dan sebagian besar telah mencapai target, terkecuali untuk sapi

Page 17: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

29

perah mengalami penurunan angka populasi dikarenakan makin

meningkatnya biaya produksi terutama untuk biaya pakan dan konsentrat

sementara disisi lain harga jual susu masih rendah sehingga banyak peternak

yang terpaksa mengurangi populasi. Peningkatan harga daging sapi pada

tahun-tahun terakhir juga mendorong para peternak untuk menjual ternaknya.

Populasi unggas khususnya ayam ras (ayam ras petelur dan pedaging)

dibandingkan tahun 2012 pada tahun 2013 telah mencapai target karena

adanya peningkatan dalam budidaya ayam ras maupun ayam buras.

Tabel 2.4

Pencapaian Populasi Ternak Tahun 2013

No Jenis Ternak

Populasi Ternak (ekor) Pencapaian

2012 2013

Pencapaia

n Target

Peningkata

n

Realisasi Sasaran Realisasi (%) (%)

1 2 3 4 5 6 7

1 Sapi perah 22.154 22.203 20.161 90.80 -9.88

2 Sapi Potong 29.278 29.792 31.704 108.29 8.29

3 Kuda 2.679 2.860 2.765 103.21 3.21

4 Kerbau 12.521 - 15.064 - 20.31

5 Domba 942.829 1.200.733 1.126.976 119.53 19.53

6 Kambing 83.725 85.678 84.646 101.10 1.10

7

Ayam ras

pedaging 546.245 548.077 553.892 101.40 1.40

8 Ayam buras 1.578.234 1.732.247 1.603.486 101.60 1.60

9 Itik 238.761 233.184 242.581 101.60 1.60

Rata-rata 384.047 - 408.297 106.31 6.31

a. Produksi Daging: Total produksi

daging pada tahun 2013 adalah

sebesar 7.674.278 kg. Kontribusi

produksi daging yang dihasilkan

bersumber dari daging unggas 55.65

%, daging sapi 20.59 %, daging

kerbau 5.39 %, daging domba

14.94%, daging kambing 3.43%.

Page 18: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

30

Sedangkan kontribusi produksi telur sebesar 4.763.761 kg yang

bersumber dari telur ayam buras 51.82. % dan telur itik 48.18 %. Produksi

daging yang dihasilkan sebagian besar berasal dari ternak yang dihasilkan

Kabupaten Garut, kecuali daging sapi yang masih didatangkan dari luar

daerah.

Tabel 2.5

Pencapaian Produksi Hasil Ternak Tahun 2013

No KOMODITI 2012

(kg)

2013

(kg)

+/-

(%)

I DAGING

- Sapi 1.911.607 1.580.312 20.59

- Kerbau 565.357 413.410 5.39

- Domba 1.155.418 1.146.500 14.94

- Kambing 241.599 263.397 3.43

- Ayam Ras 797.618 936.225 12.20

- Ayam Buras 2.882.654 2.935.159 38.25

- Itik 347.744 399.275 5.20

JUMLAH 7.901.997 7.674.278 100

II TELUR

- Ayam Buras 2.396.514 2.468.593 51.82

- Itik 2.171.955 2.295.168 48.18

JUMLAH 4.568.469 4.763.761 100

III SUSU (Liter) 20.963.787 18.319.634 -12.6

Pencapaian produksi daging selama periode 2009-2013 terus mengalami

peningkatan, kecuali untuk 2013 mengalami penurunan sekitar 2.88 % .

Hal ini salah satunya disebabkan lambatnya laju pertumbuhan ekonomi

serta meningkatnya harga daging sapi hingga melewati level Rp. 100.000

per-kg yang mengakibatkan permintaan akan daging menurun, baik dalam

jumlah maupun keragaman jenis daging.

Untuk memenuhi target produksi daging sapi, Dinas Peternakan, Perikanan

dan Kelautan melakukan upaya pembinaan bagi para peternak sapi untuk

meningkatkan produksinya dalam mencapai norma gizi yang ideal. Upaya

untuk meningkatkan kontribusi Kabupaten Garut dalam memenuhi

kebutuhan sapi potong, pada tahun 2013 dilaksanakan melalui program

Page 19: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

31

antara lain Bantuan Ternak dan Permodalan usaha peternak,

pengembangan usaha peternakan, Pengembangan Kelembagaan

Peternakan serta Peningkatan nilai mutu genetik ternak bibit

(pengembangan Pembibitan Ternak Sapi dalam menunjang

pengembangan Sentra pembibitan ternak sapi dan ditunjang dengan

sentra-sentra penggemukan di Garut bagian Utara dan Tengah,

Peningkatan program fasilitasi kemitraan antara pengusaha dan

pemerintah dengan para peternak sapi potong dalam usaha budidaya clan

penggemukan, serta dari Peningkatan kinerja IB, Pengamanan Ternak, dan

Pengendalian Pemotongan Betina Produktif).

b. Produksi Telur: Produksi telur

mengalami peningkatan. Produksi

telur selama tahun 2013

menunjukkan kenaikan masing-

masing untuk telur ayam buras

sebesar 3.01 % dan itik sebanyak

5.67 %. Produksi telur unggas

untuk tahun 2013 adalah sebesar

4.763.761 Kg yang distribusinya

berasal dari telur Ayam Buras 2.468.593 Kg dan telur Itik 2.295.168 Kg.

Sampai saat ini produksi telur di Kabupaten Garut masih dihasilkan dari

ayam Buras dan itik, sementara untuk ayam ras masih dipasok dari luar

daerah. Upaya untuk meningkatkan kontribusi Kabupaten Garut dalam

memenuhi kebutuhan telur pada tahun 2013 dilaksanakan melalui

program antara lain Bantuan Ternak dan Permodalan usaha peternak,

pengembangan usaha peternakan, Penyuluhan Peternakan serta

Peningkatan nilai mutu genetik ternak bibit melalui pengadaan ternak

ayam buras petelur yang berkualitas seperti ayam arab dan itik cihateup,

masing-masing didatangkan dari Balai Pembibitan Unggas di Majalengka

dan Penangkar Itik Cihateup di Tasikmalaya yang kemudian disebar di

Kabupaten Garut.

Page 20: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

32

c. Produksi Susu: Produksi susu yang dihasilkan pada tahun 2013 sebanyak

18.319.634 lt. Pada tahun 2013, produksi susu mengalami penurunan

cukup signifikan yaitu sekitar 12.6%. Hal ini disebabkan menurunnya

populasi sapi perah yang dikarenakan

meningkatnya biaya produksi terutama

untuk biaya pakan dan konsentrat

sementara disisi lain harga jual susu

masih rendah sehingga banyak peternak

yang menjual ternaknya tetapi belum

membeli kembali ternak karena

menunggu harga sapi perah turun.

Dilihat dari produksi susu Jawa Barat, Kabupaten Garut saat ini masih

tercatat sebagai penghasil susu nomor 2 (dua) setelah Kabupaten

Bandung. Di lain pihak pada tahun 2013 dengan telah diterapkannya

perdagangan bebas maka Industri Pengolah Susu (IPS) telah menerapkan

standar kualitas susu, selain penerapan kuantitas Kadar Lemak dan Berat

jenis susu juga menerapkan dengan ketat ambang batas residu Antibiotik

dan Kandungan Bakteri, dengan kondisi peternakan di Jawa Barat 30 %

adalah peternakan rakyat, cukup berat menerapkan hal tersebut. Selama

tahun 2013 telah terjadi beberapa kali penolakan susu rakyat oleh IPS,

namun dengan berbagai upaya peningkatan kualitas yang melibatkan

seluruh stakeholder maka rendahnya kualiltas susu tersebut dapat ditekan

melalui Milking Hygienes.

d. Pengendalian Penyakit Hewan Menular:

Prinsip pengendalian dan pemberantasan

penyakit hewan yang menjadi tugas

pemerintah terutama diarahkan pada

penyakit yang berdampak negatif tinggi,

menular, penyebaran cepat serta

mengakibatkan angka kematian.

Berdasarkan Surat Keputusan Direktur

Jenderal Peternakan No.

Page 21: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

33

103/TH.105/KPITS/DIP/ DJP/0398 ada 11 (sebelas) penyakit yang

mendapat prioritas pengendaliannya di Indonesia yaitu rabies, hog

cholera, brucellosis, anthrax, salmonellosis, ND, jembrana, IBD, SE, BVD

dan surra. Penyakit-penyakit tersebut sering berubah sifat dan

intensitasnya setiap waktu sehingga beresiko menjadi, suatu wabah

penyakit hewan menular yang akan berdampak terhadap sosio ekonomi.

Oleh karena itu tindakan antisipasi melalui pencegahan, pengamatan clan

pemetaan penyakit secara dini sangat diperlukan secara teratur dan

berkesinambungan, lingkup pertanian yang dibudidayakan di unit

pelaksana teknis dinas (UPTD) dan peraturan daerah No. 25 tahun 2001

tentang pemeriksaan kesehatan hewan dan bahan asal hewan antar

propinsi, ransum makanan ternak serta penyidikan penyakit hewan.

e. Tingkat Konsumsi Produksi Ternak:

Untuk pencapaian konsumsi ternak

selama tahun 2013 masing-masing

menunjukkan peningkatan yang cukup

signifikan bila dibandingkan tahun

2012. Berdasarkan norma gizi melalui

perhitungan jumlah produksi

berbanding jumlah kapita penduduk,

tingkat konsumsi daginig untuk

Kabupaten Garut mencapai nilai norma gizi sebesar 3.03 %, telur 1.95 %

dan susu 2.70 % Bila dibandingkan dengan tahun 2012, norma gizi

masyarakat untuk konsumsi daging menurun sebanyak -6.19%, konsumsi

telur meningkat sebanyak 4.84 % dan susu menurun sebesar -12.90 %.

Semua norma gizi mengalami penurunan kecuali untuk produk telur. Hal

ini selain disebabkan produk telur yang meningkat, juga dipengaruhi daya

beli masyarakat yang lebih memilih produk telur yang dengan harga jual

jauh lebih murah dibanding dua produk lainnya.

Meskipun mengalami peningkatan lumayan besar, tingkat konsumsi dan

norma gizi masyarakat Kabupaten Garut masih jauh dari standar yang

ditetapkan WHO. Untuk konsumsi daging baru mencapai 10.1 %, konsumsi

Page 22: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

34

telur sebanyak 4.7 % dan konsumsi susu sebanyak 6.1 % dari standar yang

ditetapkan. Oleh sebab itu berbagai program perlu terus digalakan dalam

meningkatkan konsumsi daging, telur dan susu.

Tabel 2.6

Pencapaian Penyediaan Konsumsi Hasil Ternak Tahun 2013

No Komoditas

Konsumsi (Kg/Kap/Tahun) Capaian (%)

Re

alis

asi 2

01

2

No

rma

Gizi

Re

alis

asi

20

13

Re

alis

asi 2

01

3

dib

an

din

g

20

12

Re

alis

asi 2

01

3

dib

an

din

g

no

rma

gizi

1 Daging 3.23 10,10 3.03 93.81 30.00

2 Telur 1.86 4,70 1.95 104.84 41.49

3 Susu 3.1 6,10 2.70 87.10 44.26

Sektor Perikanan

Stabilitas sosial dan laju pertumbuhan ekonomi mendorong permintaan

akan ikan konsumsi secara gradual meningkat, baik dalam jumlah maupun

jenis. Produksi perikanan darat untuk konsumsi pada tahun 2013 sebanyak

49.005 ton atau meningkat sebesar 9.65 % dibanding tahun 2012. Produksi

ikan konsumsi yang dihasilkan sebagian besar berasal dari pembudidayaan

yang dihasilkan Kabupaten Garut. Untuk memenuhi permintaan produksi ikan

konsumsi pada tahun 2013 dilakukan

melalui upaya pembinaan bagi para

pembudidaya ikan untuk

meningkatkan produksinya dalam

mencapai norma gizi yang ideal.

Upaya untuk meningkatkan

kontribusi Kabupaten Garut dalam

memenuhi kebutuhan perikanan, pada

tahun 2013 dilaksanakan melalui program antara lain bantuan sarana

prasarana dan permodalan usaha perikanan, pengembangan usaha

perikanan, Pengembangan tata kelembagaan perikanan serta Peningkatan

nilai mutu bibit ikan. Pengembangan perikanan terutaman ditunjang oleh

sentra-sentra produksi perikanan antara lain terdapat di 42 kecamatan.

Page 23: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

35

Produksi konsumsi ikan segar di Kabupaten Garut pada Tahun 2013

mencapai 53.139 ton yang berasal dari perikanan darat sebesar 49.005 ton

dan perikanan laut sebesar 4.134 ton. Dari data tersebut terlihat bahwa

produksi perikanan darat masih dominan.

Tabel 2.7

Pencapaian Produksi Ikan tahun 2013

No Uraian

Realisasi

2012

(ton)

Sasaran

2013

(ton)

Realisasi

2013

(ton)

Realisasi

2013

dibanding

2012 (%)

Capaian

2013

dibanding

sasaran

(%)

A Budidaya

1 Tambak 420 600 426 101.43 71.00

2 Kolam Air

Tenang 27.818 41.584 30.708

110.39 73.85

3 Koalam air

Deras 795 863 527

66.29 61.07

4 Sawah/

Minapadi 13.182 14.000 15.908

120.68 113.63

Jumlah 42.215 57.047 47.569 112.68 83.39

B Penangkapan

1 Perikanan

Laut 4.834 4.319 4.134

85.52 95.72

2 Perairan

umum 2.060 2.211 1.436

69.71 64.95

Jumlah 6.894 6.530 5.570 80.79 85.30

C Produksi

1 Perbenihan

(ekor) 337.903.057 450.000.000 471.328.220 139.49 104.74

2

Jumlah

Produksi

Konsumsi

(ton)

49.109 63.577 53.139 108.21 83.58

3

Jumlah

Produksi

Perikanan

Darat (ton)

44.275 59.258 49.005 110.68 82.70

4

Jumlah

Produksi

Perikanan

Laut

4.834 4.319 4.134 85.52 95.72

Kontribusi pendapatan dari subsektor perikanan meliputi semua hasil

kegiatan perikanan laut, perairan umum, kolam, tambak dan keramba serta

pengolahan atas produk-produk perikanan berupa pemindangan, pengeringan

Page 24: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

36

dan pengasinan. Komoditas subsektor ini selain ikan juga termasuk udang,

kepiting, rumput laut, ikan hias dan sebagainya.

Tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Garut pada tahun 2013 sebesar

23.55 kg/kapita/tahun dari target sebesar 23.75 kg/kapita/tahun atau

tercapai 99.15 %. Dibandingan target tahun 2012, tingkat konsumsi ikan

mengalami kenaikan. Tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Garut tergolong

masih rendah bila dibandingan dengan target konsumsi ikan secara regional

jawa Barat sebesar 30 kg/kapita/tahun dan nasional sebesar 34.4

kg/kapita/tahun. Untuk itu terus diupayakan berbagai program kegiatan yang

dapat mendorong tingkat konsumsi. Upaya yang dilakukan diantaranya

dengan kegiatan promosi dan sosialisasi ”Gemar Makan Ikan” serta

meningkatkan produksi ikan untuk peningkatan pengadaan pangan.

Sektor Kelautan

Selain memiliki potensi

besar di bidang peternakan

dan perikanan, Kabupaten

Garut juga memiliki potensi

sumberdaya hayati laut yang

cukup besar. Kabupaten Garut

memiliki panjang pantai 80

km yang meliputi tujuh

kecamatan. Panjang pantai di wilayah Selatan Garut yang mencapai 80 km

memiliki potensi yang juga sangat besar untuk dikembangkan sebagai sentra

pengembangan perikanan tangkap maupun budidaya.

Pantai selatan Kabupaten Garut memiliki potensi berupa Zona Ekonomi

Eksklusif (ZEE) 200 mil laut dengan luas areal penangkapan 28. 560 km2

dan diestimasi memiliki potensi lestari (MSY) sebesar 166.667 ton/tahun.

Sementara untuk zona teritorial (12 mil laut) memiliki potensi sebesar 10.000

ton/tahun. Sampai saat ini nelayan Kabupaten Garut baru memanfaatkan

zona teritorial dengan hasil tangkapan sampai tahun 2009 baru mencapai

5.571kg (atau sekitar 50% dari potensi yang ada). Hal ini disebabkan karena

Page 25: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

37

armada penangkapan yang dimiliki saat ini baru berupa perahu/kapal ukuran

kecil (5-10 GT) .

Jenis ikan yang umumnya ditangkap di perairan selatan Kabupaten

Garut diantaranya adalah Tuna, Tongkol, Cakalang, Cumi-cumi, Layur, Kakap,

Bawal Hitam, Kerapu, Baronang, Cucut Botol, Lobster dan ikan hias.

Disamping ikan-ikan tersebut juga terdapat rumput laut yang cukup potensial.

Tabel 2.8

Armada Tangkap dan Monografi NelayanTahun 2013

PPI

Perahu (Unit) Alat Tangkap (Unit)

KM MT TM Jml

Pancing Jaring

Ra

we

Bo

tol

Ra

we

Bu

as

Ra

we

Ka

ka

p

To

nd

a

Ka

lipo

Jml

Gilln

et

Pa

yan

g

Sira

ng

Pu

ka

t Pa

nta

i

Jml

Cilauteureun 20 225 125 370 59 97 174 415 497 1,242 165 30 684 8 887

Cijeruk

46 65 111 7 13 35 64 79 198 21

386

407

Cimarimuara

50 37 87 5 24 49 126 181 385 5

192

197

Ranca

Buaya 179 247 426 12 69 74 215 345 715 27 27 395

449

Jumlah 20 500 74 94 83 203 332 20 ,102 2540 18 57 ,657 8 1940

PPI

Nelayan (Orang) Pengolah (Orang) Bakul (Orang)

Jura

ga

n

Pa

nd

ega

Ika

n H

ias

Rm

pt. L

au

t

Jml

Ika

n

Rm

pt L

au

t

Jml

Ika

n

Ud

an

g

Rm

pt L

au

t

Ika

n H

ias

Jml

Cilauteureun 135 1,072 45 245 1,497 5 4 9 47 4 5 3 59

Cijeruk 32 497

204 733

- 7 5

12

Cimarimuara 57 359

45 461

- 7 3

10

Ranca

Buaya 74 997

257 1,328

- 8 7 1

16

Jumlah 298 2,925 45 751 4019 5 4 9 69 19 6 3 97

Produksi perikanan laut di Kabupaten Garut sebagian besar masih

berasal dari hasil penangkapan. Produksi ikan laut pada tahun 2013 sebesar

4.134 kg menurun sebesar 16.93 % dibanding produksi pada tahun 2012.

Peningkatan produksi ikan laut diupayakan melalui bantuan sarana

prasarana dan permodalan kelompok nelayan, pengembangan usaha

Page 26: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

38

perikanan, Pengembangan tata

kelembagaan perikanan serta

Peningkatan teknologi dan armada

tangkap.

Potensi budidaya laut di

Kabupaten Garut sebesar 3.400 Ha

dan baru dimanfaatkan sebesar

0.5 Ha atau baru sekitar 0.01%.

Budidaya tambak dengan potensi

yang ada sebesar 1000 Ha dan baru dimanfaatkan sekitar 26.6 Ha atau baru

termanfaatkan sekitar 2,66% Selain potensi perikanan, di Kabupaten Garut

terdapat banyak potensi pada ekosistem yang belum dimanfaatkan secara

optimal. Potensi ekosistem kelautan terdiri dari:

- Estuaria : 24 ha

- Terumbu Karang : 525 ha

- Padang Lamun : 75 ha

- Mangrove : 50,9 ha

Potensi sumberdaya laut lainnya yang terdapat di Kabupaten Garut

adalah sumberdaya energi dari pasang surut yang dapat dikonversi menjadi

energi listrik terutama pada daerah-daerah teluk dan estuaria. Sumberdaya

mineral antara lain berupa biji timah, pasir besi, pasir pantai, batu, kobalt,

mangan, tembaga dan lain-lain. Kabupaten Garut juga memiliki potensi yang

sangat besar untuk dikembangan sebagai daerah tujuan wisata pantai

dengan beragam objek wisata yang masih belum tergali dengan optimal.

2.4 TANTANGAN DAN PELUANG

2.4.1 Tantangan

Sebagai salah satu dinas teknis yang memiliki peran strategis dalam

pengembangan sektor peternakan, perikanan dan kelautan di Kabupaten

Garut, Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan harus siap menghadapi

tantangan yang cukup berat di masa depan. Era globalisasi dan otonomi

Page 27: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

39

daerah merupakan tantangan sekaligus peluang yang harus diantisipasi sejak

dini dalam rangka meningkatkan upaya mensejahterakan masyarakat.

Tantangan dan peluang dari kinerja pelayanan Dinas Peternakan,

Perikanan dan Kelautan harus siap menghadapi segala ancaman yang

mungkin akan mengganggu pelaksanaan kinerja. Berdasarkan hasil

identifikasi SWOT, ancaman yang mungkin muncul dalam pembangunan

sector peternakan, perikanan dan kelautan Kabupaten Garut 5 (lima) tahun

ke depan diformulasikan sebagai berikut :

Kondisi ekonomi makro yang belum stabil

Dampak negatif arus informasi dan globalisasi yang semakin cepat

Kebijakan pemerintah yang mengarah pada pasar bebas menyebabkan

membanjirnya produk-produk impor yang berpotensi menyulitkan daya

saing produk lokal untuk bersaing di tingkat regional, nasional maupun

internasional

Ditetapkannya 80% wilayah Kabupaten Garut sebagai kawasan lindung

oleh pemerintah provinsi Jawa Barat menyebabkan sulitnya

pengembangan wilayah untuk sektor peternakan, perikanan dan kelautan

Terjadinya penurunan daya dukung lingkungan akibat kurangnya

kesadaran masyarakat dalam pengelolaan lahan secara lestari

Masih terjadinya konflik kepentingan dalam perencanaan pembangunan

yang berpotensi memunculkan kebijakan yang tidak pro-rakyat dan tidak

tepat sasaran sehingga bisa menghambat pembangunan

Tantangan yang dihadapi Dinas Peternakan, Perikanan dan Kelautan

Kabupaten Garut antara lain :

Wilayah dan komoditi peternakan, perikanan dan kelautan yang

diusahakan masyarakat pada umumnya belum mengutamakan pada

skala usaha ekonomis sehingga perlu dibentuk kawasan terpadu berbasis

masyarakat dalam rangka meningkatkan produksi dan pemasaran.

Page 28: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

40

Propesionalisme, pengetahuan dan keterampilan peternak dan petugas,

baik dalam proses produksi maupun pasca produksi, serta kemampuan

manajemen usaha pemasarannya belum optimal.

Kabupaten Garut memiliki potensi lahan peternakan, perikanan dan

kelautan yang cukup luas untuk dikembangkan sehingga perlu lebih

dioptimalkan dengan sistem pengelolaan yang intensif dan terpadu.

Keterbatasan akses permodalan menyebabkan kebutuhan permodalan

ditingkat kelompok usaha masih sulit terpenuhi, sehingga perlu ada upaya

sinergis dalam meningkatkan permodalan melalui kerjasama dengan

instansi dan lembaga keuangan terkait.

Jumlah dan kualitas petugas teknis di lapangan masih kurang seimbang

dibandingkan dengan luasnya jangkauan wilayah kerja serta masih kurang

didukung oleh ketersediaan sarana transportasi dan fasilitas kerja yang

memadai.

Semakin menurunnya kualitas dan daya dukung lingkungan bagi

pengembangan pembangunan di sektor peternakan, perikanan dan

kelautan perlu diantisipasi melalui aktifitas pelestarian lingkungan dan

pengembangan tata kelola lahan secara lestari

Perlunya penataan kelembagaan petani/peternak, pembudidaya ikan dan

nelayan sebagai wadah belajar bersama dalam rangka meningkatkan

aksesibilitas masyarakat terhadap sistem dan mekanisme pasar serta

rantai tata niaga pemasaran.

Proses pelaksanaan alih tehnologi dari hasil – hasil penelitian menjadi

teknologi terapan yang praktis, masih sering terkendala oleh terbatasnya

jumlah dan kualitas petugas dilapangan sehingga perlu dicari solusi yang

efektif.

Mengingat tantangan yang semakin besar di masa depan tersebut,

maka perlu ada upaya perencanaan secara sistematis dalam rangka

meningkatkan kinerja organisasi secara lebih efisien dan efektif sehingga

tujuan pembangunan dapat tercapai.

Page 29: BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD - … II Gambaran Pelayanan... · Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) ... pemberdayaan masyarakat pesisir. c. Menyelenggarakan perumusan bahan kebijakan

Rencana Strategis (RENSTRA) 2014-2019

DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN KABUPATEN GARUT

41

2.4.1 Peluang

Peluang untuk pembangunan sektor peternakan, perikanan dan kelautan

Kabupaten Garut 5 (lima) tahun ke depan diformulasikan sebagai berikut :

Terbukanya peluang pengembangan usaha dan investasi khususnya di

sektor peternakan, perikanan dan kelautan.

Pemberlakuan otonomi daerah yang mendorong kemandirian dan

pemanfaatan potensi lokal secara optimal

Semakin kondusifnya iklim demokratis dan mulai tumbuhnya partisipasi

masyarakat dalam pembangunan

Terbukanya akses terhadap informasi, ilmu pengetahuan dan teknologi

terkait informasi peluang usaha dan pasar baik regional maupun global

Adanya dukungan kebijakan pemerintah pusat dalam pemberian modal

bagi pengembangan usaha kecil dan menengah termasuk petani dan

nelayan

Meningkatnya perhatian pemerintah pusat maupun provinsi bagi

pengembangan daerah melalui berbagai bantuan keuangan baik melalui

DAK, Bantuan Provinsi/BanGub maupun Tugas Pembantuan

Kondisi geografis Kabupaten Garut dengan topografi pegunungan dan

pantai yang sangat sesuai bagi pengembangan komoditas peternakan,

perikanan dan kelautan

Akses Kabupatan Garut sebagai penyangga Ibu Kota Provinsi dan Pusat

cukup memadai dalam meningkatkan pemasaran hasil produksi

peternakan dan perikanan

Pembangunan jalan lintas selatan jawa sebagai akses horizontal bagian

selatan yang mendukung pengembangan potensi kelautan