bab ii eksplorasi isu bisnis memiliki market share yang kuat di indonesia seperti misalnya...
TRANSCRIPT
BAB II
EKSPLORASI ISU BISNIS
2.1. Conceptual Framework
2.1.1. Conceptual Framework Industri Telekomunikasi
Untuk dapat menyelesaikan isu bisnis yang telah dijelaskan di bab sebelumnya, diperlukan
panduan untuk memudahkan pemetaan pola pikir dalam menentukan faktor‐faktor yang
berpengaruh terhadap customer preference dalam pemilihan kartu GSM yang dapat dilihat
pada Gambar 2.1, berikut adalah penjelasannya.
Input
Merupakan faktor‐faktor eksternal dari seorang konsumen yang menjadi faktor input dalam
mempengaruhi pola pikirnya dalam memilih suatu barang atau jasa. Ada dua faktor, yaitu:
1. Marketing mix
Aktivitas marketing mix yang dilakukan perusahaan produsen dalam menginformasikan
produk dan servisnya terhadap potential customers akan sangat mempengaruhi
keputusan konsumen untuk membeli produk dan servisnya. Aktivitas marketing
perusahaan merupakan suatu cara perusahaan dalam menginformasikan, mengajak, dan
membujuk konsumen untuk membeli dan menggunakan produknya.
Kegiatan marketing ini mencakup pengenalan produk itu sendiri, mass media advertising,
personal selling, kegiatan promosi, pricing policy, dan juga kemudahan untuk
mendapatkan produk/servis tersebut (distribution channel).
15
Gambar 2.1. Conceptual Framework
2. Sociocultural environment
Faktor ini meliputi kelas sosial, culture, dan subculture. Meskipun faktor ini bersifat less
tangible, namun merupakan faktor yang akan sangat mempengaruhi konsumen dalam
mengevaluasi dan pada akhirnya menerima atau menolak suatu produk.
Pada saat ini, sumber noncommercial juga dapat mempengaruhi seperti informasi yang
diperoleh dari blog di internet, majalah, koran, dan lain sebagainya.
16
Lingkungan keluarga dan pertemanan merupakan code of conduct yang tidak tertulis dan
hal ini juga memegang peranan penting dalam menentukan produk mana yang akan
dipilih dan bagaimana konsumen menggunakan produk tersebut.
Process
Komponen ini berkenaan dengan tahap dimana konsumen membuat keputusan yang
datang dari pengaruh internal konsumen (motivasi, perception, learning, personality, dan
attitudes).
1. Need recognition
Fase ini terjadi bilamana seorang konsumen menghadapi suatu masalah, misalnya
pemenuhan kebutuhan suatu produk untuk dapat mengatasi masalah tersebut.
2. Prepurchase search
Dimulai pada saat seorang konsumen merasakan suatu kebutuhan yang harus dipenuhi
dengan cara membeli dan menggunakan suatu produk. Dalam membuat pilihan untuk
menggunakan suatu produk, konsumen biasanya menggunakan pengalamannya.
Namun bila konsumen belum memiliki pengalaman akan suatu produk, maka ia akan
mengumpulkan informasi dari luar. Tidak jarang, konsumen juga mengkombinasikan
kedua sumber baik dari pengalaman maupun informasi dari luar. Informasi dari luar
dapat berupa informasi dari marketing mix dan juga sociocultural environment.
3. Evaluation of alternatives
Dalam mengevaluasi alternatif potensial, konsumen biasanya mengumpulkan informasi
brand atau model yang diinginkan, kemudian juga disesuaikan dengan kriteria yang
dibutuhkan. Hasil evaluasi tersebut yang akan menjadi dasar konsumen dalam memilih
produk atau servis yang dibutuhkan.
Output
Fase ini merupakan fase feedback konsumen terhadap suatu produk.
1. Purchase behavior
Dari evaluasi yang telah dilakukan oleh konsumen, maka akan berakhir pada keputusan
untuk membeli dan menggunakan suatu produk. Ada tiga purchase behavior, yaitu trial
purchases, repeat purchases, dan long‐term commitment purchases.
17
Trial purchases adalah pembelian suatu produk karena konsumen mencoba
menggunakan produk tersebut untuk pertama kali. Jika konsumen merasa puas akan
produk tersebut, maka mereka akan melakukan repeat purchases. Repeat purchases akan
mengarah pada long‐term commitment purchases bilamana konsumen merasa bahwa
produk tersebut benar‐benar produk yang tepat untuk pemenuhan kebutuhannya,
sehingga mereka tidak akan ragu lagi untuk membeli dan menggunakan produk
tersebut (loyal).
2. Postpurchase evaluation
Dari pembelian produk yang telah dilakukan oleh konsumen, maka konsumen akan
mendapatkan nilai tambah berupa pengalaman (experience). Bila suatu produk dinilai
telah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh konsumen dan mereka merasa puas,
maka konsumen akan mendapatkan pengalaman baik tentang produk tersebut.
Pengalaman baik ini berakibat pada kepercayaan konsumen akan produk tersebut.
Demikian juga sebaliknya.
Dengan memahami pola pikir konsumen dalam memilih suatu produk dan servis, maka
akan membantu perusahaan produsen dalam menciptakan suatu produk, memasarkan
produk/servis tersebut sehingga dapat menarik perhatian konsumen untuk menggunakan
produk/servis tersebut, dan pada akhirnya dapat memberikan profit bagi perusahaan dan
meningkatkan market share di hypercompetitive market yang ada.
2.1.2. Metodologi Penelitian
Untuk lebih memudahkan jalannya penelitian ini, maka penulis akan menggunakan
metodologi sebagai berikut:
1. Studi literatur pendahuluan dan data sekunder untuk menentukan masalah
2. Mengidentifikasi dan merumuskan masalah
3. Menentukan model penelitian yang sesuai
4. Menentukan variabel penelitian melalui studi literatur dan kemudian melakukan depth
interview berulang‐ulang terhadap responden (kualitatif) agar diperoleh variabel yang
sama.
18
5. Setelah diperoleh variabel yang sama dari depth interview, kemudian membuat desain
kuesioner berdasarkan variabel tersebut.
6. Melakukan pretest kepada 30 orang responden.
7. Melakukan uji validitas dan reliabilitas terhadap kuesioner pretest. Apabila kuesioner
belum valid, maka akan dilakukan revisi kuesioner sebelum akhirnya disebarkan dan
ditambah jumlahnya.
8. Kuesioner pretest yang sudah valid dan reliable harus ditambah dan disebarkan sesuai
dengan jumlah responden yang dibutuhkan.
9. Selanjutnya data kuesioner dikumpulkan dan diuji kembali validitas dan reliabilitasnya.
10. Menganalisis data yang telah diperoleh dari kuesioner.
11. Membuat rekomendasi sesuai dengan analisis yang telah dilakukan serta membuat
rencana implementasinya.
Metodologi penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.2.
19
Gambar 2.2. Metodologi penelitian
20
2.2. Analisis Situasi Bisnis
Kondisi industri pertelekomunikasian di Indonesia lebih lanjut dijabarkan pada analisis
Porter’s 5 Forces pada Gambar 2.3 berikut.
Gambar 2.3. Porter’s Five Forces
Ditinjau dari Porter’s 5 Forces tersebut dapat diketahui bahwa baik dari sisi power of supplier,
power of buyer, substitute product hingga rivalry adalah high, sedangkan barrier to entry bernilai
moderate. Industri telekomunikasi merupakan industri yang sangat cepat pertumbuhannya
sehingga memacu persaingan yang ketat karena tidak dapat dipungkiri setiap manusia
membutuhkan komunikasi. Oleh karena itu setiap perusahaan telekomunikasi berusaha
memberikan produk dan layanan yang terbaik bagi pelanggannya dengan bahasa
komunikasi yang berbeda.
21
Barrier to Entry
Barrier to entry industri telekomunikasi bersifat moderate. Pemerintah Indonesia telah
membuka pintu gerbang bagi pihak‐pihak yang ingin bergabung dalam industri
telekomunikasi dan diatur dalam peraturan pemerintah sebagaimana yang berlaku. Untuk
dapat bersaing dengan para pemain lama, pemain baru harus menyesuaikan dan
mengembangkan produk serta layanannya dengan baik sehingga dapat menjadi pembeda
dalam pertumbuhan industri telekomunikasi yang semakin pesat. Seperti misalnya
Natrindo Seluler dalam memasarkan produknya yaitu Axis dengan menggunakan bahasa
iklan yang berbeda dari yang sebelumnya ada. Dan tentunya hal ini membutuhkan modal
yang tidak sedikit dan sangat kuat, terutama untuk mampu bersaing dengan pemain lama
yang memiliki market share yang kuat di Indonesia seperti misalnya Telkomsel, XL, dan
Indosat.
Power of Supplier
Ketersediaan supplier chip simcard dalam industri telekomunikasi Indonesia masih sangat
bergantung pada impor. Harga chip sangat bergantung pada pasar dunia. Dalam masa
resesi ekonomi global saat ini, banyak produsen chip simcard yang mengalami kebangkrutan.
Penjualan chip semikonduktor dunia di tahun 2008 lalu menurun 2,8% jika dibandingkan
dengan penjualan pada tahun 2007, dari USD 255,6 milyar di tahun 2008 ke USD 248,6
milyar. (http://techno.okezone.com, 2009). Sehingga power of supplier juga sangat
mempengaruhi pertumbuhan industri telekomunikasi Indonesia.
Power of Buyer
Banyaknya pemain di industri telekomunikasi Indonesia menyebabkan power of buyer
konsumen semakin kuat. Konsumen dapat memilih produk yang sesuai dengan
keinginannya seiring dengan maraknya ketersediaan produk kartu telepon dengan berbagai
keunggulan. Konsumen juga memiliki berbagai macam faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian, baik itu dari sisi harga hingga fitur yang ditawarkan.
22
Rivalry
Masuknya pemain baru dalam industri telekomunikasi Indonesia menyebabkan persaingan
semakin ketat. Hampir semua produk yang ditawarkan oleh perusahaan telekomunikasi
memiliki fitur yang sama. Salah satu faktor yang berbeda signifikan adalah tarif yang
dipatok oleh perusahaan telekomunikasi dalam penggunaan layanan produknya sesuai
dengan syarat dan ketentuan yang berlaku. Akhirnya ini juga menjadi salah satu
pertimbangan bagi konsumen dalam keputusan pembelian.
Substitute Product
Produk pengganti bagi pengguna GSM adalah layanan CDMA yang menawarkan tarif lebih
murah terutama untuk menelepon lokal dalam satu wilayah. Sehingga tidak jarang
seseorang memiliki dua buah handphone untuk dapat bertelekomunikasi yaitu handphone
GSM dan CDMA.
2.3 Analisis Marketing Mix
Analisis marketing mix dilakukan dengan menganalisis 7P yaitu product, place, price,
promotion, people, process, dan physical evidence masing‐masing kartu GSM (simPATI PeDe
Telkomsel, XL Bebas, dan IM3 Indosat) sebagai berikut.
2.3.1 Analisis Marketing Mix simPATI PeDe
Product
simPATI PeDe memiliki layanan‐layanan atau fitur‐fitur yang diberikan oleh Telkomsel
kepada pelanggannya, yaitu:
1. Basic Features
• Voice Call
Merupakan layanan percakapan bagi pelanggan untuk lokal, Sambungan Langsung
Jarak Jauh (SLJJ), dan Sambungan Langsung Internasional (SLI) ke nomer PSTN,
CDMA, ataupun nomer operator selular lain.
23
Video call yaitu merupakan layanan percakapan bagi pelanggan, dimana
pelanggan dapat langsung bertatapan dengan orang yang menelepon atau
ditelepon.
• Short Messaging Service (SMS) dan Multimedia Messaging Service (MMS)
SMS merupakan layanan pengiriman dan penerimaan pesan berupa teks ke nomer
sesama operator dan operator lain, baik lokal dan internasional. Sedangkan MMS
merupakan layanan pengiriman dan penerimaan pesan berupa teks, gambar, dan
suara.
• Telkomsel Call Me
Layanan ini memungkinkan pelanggan untuk tetap menjalankan komunikasi
penting setiap saat, termasuk saat pulsa habis atau masuk dalam masa tenggang
(grace period). Nomer tujuan merupakan nomor selular lain baik dari operator sama
maupun berbeda yang ada di Indonesia. Syarat lainnya adalah nomer tujuan harus
dalam keadaan aktif dan belum masuk masa tenggang. Nantinya nomer tujuan akan
menerima notifikasi bahwa nomer pengirim SMS sedang ingin dihubungi sehingga
komunikasi penting dapat terus berjalan.
• Veronica (Voice Response and Info Care)
Merupakan sebuah fitur yang cara kerjanya mirip mesin penjawab pribadi. Setiap
panggilan yang tidak terjawab akan langsung masuk ke mesin penjawab pribadi.
Pengguna dapat menggunakan salam pribadi atau salam standar dari Telkomsel
sehingga setelah penelepon mendengar salam pribadi tersebut, maka beliau dapat
meninggalkan pesan bagi pemilik telepon selular.
• Call waiting
Adalah sebuah layanan yang memungkinkan bahwa pelanggan dapat tetap
menerima panggilan ketika sedang melakukan pembicaraan. Namun pembicaraan
kedua pemanggil tersebut tidak dapat dilakukan secara bersamaan. Ketika sedang
melakukan pembicaraan dengan salah satu pemanggil, maka pemanggil lainnya
dalam posisi menunggu (hold).
• Call Forwarding
Layanan ini memungkinkan pelanggan untuk mengalihkan panggilan dari
ponselnya ke nomer lain baik telepon biasa (fixed phone) maupun ponsel.
24
• Multiparty Call
Merupakan fitur yang memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembicaraan ke
lebih dari satu nomer dalam waktu yang bersamaan. Fitur ini dapat digunakan
untuk melakuan conference call sampai dengan enam nomer. Dengan menggunakan
fitur ini, pelanggan dapat menghemat waktu untuk melakukan pembicaraan dengan
beberapa orang dan mempermudah dalam melakukan koordinasi dalam pekerjaan.
• Wireless Application Protocol (WAP)
Merupakan teknologi yang memungkinkan pelanggan untuk dapat mengakses
internet melalui ponsel dengan menggunakan Wireless MarkUp Language (WML)
yang mampu mengubah teks pada halaman Web dan menampilkannya di layar
ponsel. Teknologi ini memudahkan pelanggan untuk dapat mengakses internet di
mana saja selama ada dalam network Telkomsel. Selain itu pelanggan juga dapat
memperoleh informasi mengenai hiburan, keuangan, berita terkini, dan informasi
lainnya kapan saja.
• Sambungan Langsung Internasional (SLI)
Pengguna simPATI dapat melakukan panggilan internasional.
• Instant Messenger
Fitur ini merupakan fitur baru yang disediakan oleh Telkomsel bagi pelanggannya.
Dengan menggunakan Yahoo! Messenger for SMS, pelanggan dapat mengirimkan dan
menerima pesan instan dari pelanggan lain, sehingga dimanapun pelanggan dapat
terhubung dan berkomunikasi dengan sahabat/rekannya. Layanan ini dapat
digunakan bagi pelanggan yang memiliki account di Yahoo! Messenger sebelumnya.
2. Value Added Service (VAS)
• Telkomsel EMO
Merupakan layanan tambahan yang memungkinkan pelanggan Telkomsel dapat
mengetahui secara langsung kondisi emosi dari lawan bicaranya (apakah bahagia,
sedih, rileks, dan lain‐lain), yang dideteksi selama berlangsungnya percakapan di
telepon.
• Telkomsel Pelindung DataKu
Merupakan sebuah layanan yang memungkinkan pelanggan untuk mem‐backup data
yang ada dalam ponsel dengan menggunakan 3G, GPRS atau SMS.
25
• Transfer pulsa
Dengan layanan ini, pelanggan dapat melakukan transfer pulsa melalui ponsel ke
pengguna simPATI maupun kartu As lainnya.
• Collect Call
Merupakan layanan yang memungkinkan pelanggan untuk melakkan panggilan
telepon dengan biaya dibebankan ke nomer tujuan.
• Prepaid Local Roaming Number (PLRN)
Layanan ini diperuntukkan bagi Inbound Roamer Telkomsel atau nomer dari operator
internasional yang telah bekerjasama dengan Telkomsel, dimana layanan ini
menawarkan nomer local prabayar Telkomsel secara virtual sehingga inbound roamer
tidak perlu mengganti simcard‐nya.
• SMS Gift
Merupakan layanan yang memungkinkan pelanggan Telkomsel untuk dapat
memberikan paket SMS Gift ke sesame pelanggan Telkomsel, dimana paket tersebut
akan ditambahkan ke bucket SMS penerima untuk dapat digunakan sebagai kredit
pengiriman SMS. Layanan ini hanya berlaku untuk sesame pelanggan Telkomsel
dan dalam kurun waktu tertentu.
• T‐Cash
Merupakan suatu layanan yang memungkinkan pelanggan untk menggunakan
nomernya untuk melakukan transaksi seperti pembelian, pembayaran, dan lain
sebagainya. Layanan baru ini dapat dinikmati melalui dua cara, yaitu secara offline
dan online. Secara offline, pelanggan dapat menggnakan kartu yang berisi sejumlah
nilai uang, yang bisa digunakan untuk melakukan transaksi pada tempat‐tempat
yang telah bekerjasama dengan Telkomsel. Secara online, layanan ini dapat dinikmati
melalui USSD, SMS. Salah satu keuntungan raktis lain dari layanan ini adalah bahwa
pelanggan tidak perlu membawa uang tunai untuk melakukan pembelian.
• Mobile Commerce (m‐ATM, SMS Banking)
Saat ini Telkomsel telah bekerjasama dengan beberapa institusi financial untuk dapat
memberikan kemudahan dan kenyamanan pelanggan dalam melakukan transaksi
perbankan melalui ponsel.
26
Place (Distribution)
Saluran distribusi Telkomsel untuk produk kartu prabayarnya dapat dilihat pada Gambar
2.4 di bawah.
Gambar 2.4. Channel Distribution Telkomsel
Berdasarkan gambar di atas, Telkomsel menyalurkan produk baik kartu starter pack kartu
prabayar dan voucher isi ulang dari GraPARI melalui Authorized Dealer resminya. Kemudian
dari Authorized Dealer akan disalurkan kepada Sub Dealer. Sub Dealer nantinya akan
menyalurkan kepada reseller‐reseller sehingga dapat dibeli oleh konsumen.
Untuk pengisian ulang, Telkomsel juga menyediakan pengisian secara elektronik (M‐Kios)
dan juga telah bekerjasama dengan pihak bank agar pelanggan dapat mengisi ulang pulsa
melalui ATM.
27
Price
Tarif layanan simPATI dapat dilihat pada Tabel 2.1 berikut.
Tabel 2.1. Tarif Dasar simPATI
Jenis Layanan Tarif Lama Tarif Baru Time Unit
On Net Mobile
Lokal 750 per 30 detik
Pangdo* 1 2.000 750 per 30 detik
Pangdo 2 2.250 per 30 detik Off Net Mobile
Lokal 800 800 per 30 detik Pangdo 1 2.000 1.000 per 30 detik Pangdo 2 2.250 per 30 detik
Off Net PSTN
Lokal 475 450 per 30 detik Zona 1 1.150
900 per 30 detik
Zona 2 1.860 per 30 detik Zona 3 2.075 per 30 detik
SMS
SMS ke Telkomsel 299 100
SMS ke operator lain 350 150
SMS Internasional 600 600 Keterangan: *) Pangdo adalah panggilan domestik
Sumber: www.telkomsel.com
Berikut dapat dilihat nominal voucher yang tersedia, informasi masa aktif, dan masa
tenggangnya.
Tabel 2.2. Nominal voucher simPATI, masa aktif, dan masa tenggang
Nominal Masa Aktif Masa Tenggang Rp. 5.000,- 15 hari 30 hari Rp. 10.000,- 15 hari 30 hari Rp. 20.000,- 15 hari 30 hari Rp. 50.000,- 30 hari 30 hari Rp. 100.000,- 60 hari 30 hari Rp. 150.000,- 90 hari 30 hari
28
Promotion
Berbagai macam promosi dan iklan melalui media cetak dan elektronik dilakukan oleh
Telkomsel untuk memasarkan simPATI PeDe. Berikut adalah contoh promosi dan iklan
simPATI PeDe di media cetak.
Gambar 2.5. Iklan simPATI yang ada di media cetak
People
Komitmen Telkomsel untuk melayani pelanggannya secara totalitas diwujudkan melalui
kompetensi pelayanan frontliner di service center, baik itu di GraPARI, Plasa GraPARI,
geraiHALO, dan call center Customer Care by Online (CAROLINE). Para frontliner wajib
memberikan pelayanan yang terbaik, baik dari segi keramahan dan solusi dari
permasalahan pelanggan sesuai dengan Key Performance Indicator yang berlaku.
Process
Untuk dapat menggunakan layanan ketiga operator tersebut berdasarkan Peraturan Menteri
Komunikasi No. 23/M.KOMINFO/10/2005 tentang Registrasi Terhadap Pelanggan Jasa
Telekomunikasi, pelanggan diharuskan untuk melakukan pendaftaran dengan cara
mengirimkan SMS berisikan data diri ke 4444. Namun untuk saat ini semua kartu prabayar
baru telah dilengkapi dengan sistem pendaftaran langsung, sehingga pada saat ponsel yang
menggunakan kartu prabayar GSM baru dinyalakan, akan diminta untuk melakukan
pendaftaran, jika tidak kartu tersebut tidak dapat digunakan. Demikan pula halnya dengan
pengguna simPATI PeDe baru.
29
Pendaftaran ini bertujuan untuk mencegah penyalahgunaan jasa telekomunikasi dan
penghematan penomoran. Hal ini juga akan memudahkan proses penghitungan jumlah
pelanggan yang dimiliki oleh suatu provider. Adapun data‐data yang dimasukkan sekurang‐
kurangnya terdiri atas nomor telepon jasa telekomunikasi yang digunakan, dan atau
identitas yang terdapat pada Kartu Tanda Penduduk/Surat Izin Mengemudi/Pasport/Kartu
Pelajar, yaitu nomer, nama, tempat/tanggal lahir, dan alamat pelanggan. Bilamana dalam
kondisi ternyata ditemukan ada data identitas pelanggan diindikasikan palsu, maka
operator telekomunikasi yang terkait berhak melakukan pemutusan pelayanannya.
Physical Evidence
Sebagai bukti nyata pemberian dan penyediaan pelayanan jasa terbaik, masing‐masing
operator menyediakan fasilitas customer service baik secara langsung melalui layanan service
center maupun secara online.
Untuk pelayanan melalui service center, pelanggan dapat langsung datang ke pusat service
center yang banyak tersedia di banyak kota di Indonesia. Service center yang disediakan oleh
Telkomsel bernama graPARI dan geraiHALO. Disana, pelanggan dapat menanyakan dan
menyampaikan segala pertanyaan dan keluhan mengenai produk‐produk Telkomsel
kepada customer service dan kemudian akan dibantu mengenai solusi pertanyaan dan
permasalahannya. Demikian juga untuk fasilitas customer service online. Pelanggan dapat
langsung menelepon ke nomer layanan 116 (Telkomsel simPATI dan kartu As).
Analisis Marketing Mix IM3
Product
Layanan yang diberikan IM3 adalah sebagai berikut:
• Voice Call
Layanan percakapan yang memungkinkan pelanggan untuk dapat menerima dan
melakukan panggilan ke nomer lain.
Ada beberapa fitur yang disediakan Indosat untuk pelanggannya, yaitu:
Calling Line Identification
Dengan fitur ini, pelanggan dapat mengetahui siapa yang menelepon ke nomer
pelanggan.
30
Call Forwarding
Pelanggan dapat mengalihkan panggilan ke nomer lain yang pelanggan inginkan
atau ke kotak pesan (Voice Mailbox Service (VMS)).
Call Barring
Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan pemblokiran atau
pembatasan panggilan baik keluar maupun masuk menuju nomer pelanggan.
Fitur ini dapat digunakan sesuai dengan fitur yang ada di ponsel. Jadi untuk
penggunaan, pelanggan dapat mengecek fasilitas ponselnya.
Call Hold
Pelanggan dapat menerima panggilan lain yang masuk pada saat pelanggan
sedang melakukan percakapan.
CLIR/CLIP
Pelanggan dapat menyembunyikan nomernya pada saat melakukan panggilan.
Voice Mailbox
Merupakan layanan kotak pesan yang dapat digunakan dengan merekam suara
pribadi.
FlatCall 01016
Dengan layanan ini, pelanggan dapat berbicara sesuka hati ke berbagai Negara
di dunia dengan tarif yang super hemat.
• SMS dan MMS
SMS (Short Messaging Service)
Merupakan fitur yang memungkinkan pelanggan untuk menerima dan
mengirimkan pesan dalam format tulisan (teks) sebanyak 160 karakter.
MMS (Multimedia Messaging Service)
Merupakan layanan pesan multimedia yang mampu mengirimkan pesan secara
multimedia (teks, gambar, dan suara) melalui telepon selular.
• Transfer Pulsa
Pelanggan dapat mentransfer pulsanya ke sesama nomer IM3.
• i‐ch@tting
Pelanggan dapat melakukan chatting melalui ponselnya semudah kirim SMS.
31
• i‐milis
Pelanggan dapat mengirimkan SMS dengan tarif murah ke banyak teman dengan
syarat harus membuat grup terlebih dahulu yang berisikan nomer‐nomer yang akan
dikirimi SMS.
• i‐sms warna
Untuk kenyamanan pengguna SMS, Indosat menawarkan cara baru mengirim SMS
yang dilengkapi dengan huruf yang warna‐warni dan emoticon yang dapat bergerak.
• i‐say
Pelanggan dapat mengirimkan SMS berbentuk suara dan pesan yang akan diterima
adalah asli dari suara pengirim SMS.
• SMS‐zip
Pelanggan dapat mengirimkan SMS dengan lebih asik, hemat, dan aman karena
tidak bisa dibuka oleh sembarang orang.
• Internet dan Data
Pelanggan Indosat dapat menikmati layanan berbasis 3.5G sehingga aktivitas
berinternet semakin leluasa dengan kecepatan akses hingga 18 Mbps.
• International Roaming
Pelanggan dapat menggunakan kartunya di luar negeri selama pulsa mencukupi
dan pergi ke negara yang masuk dalam negara mitra Roaming International untuk
prabayar.
• i‐Ring
Biasa dikenal dengan Ring Back Tone dimana pelanggan dapat menggunakan lagu‐
lagu sebagai nada dering ponselnya sehingga penelepon dapat mendengar lagu
tersebut pada saat menghubungi ponsel pelanggan.
Place (Distribution)
Seperti halnya Telkomsel, Indosat juga menggunakan saluran distribusi untuk menyalurkan
produknya ke konsumen. Berikut adalah diagramnya.
32
Gambar 2.6. Distribution Channel Indosat
Dari gambar dapat dilihat bahwa Indosat menggunakan dua layanan saluran distribusi
utama, yaitu melalui Galeri Indosat dan Authorized Dealer (AD). Dari Galeri Indosat,
pelanggan dapat langsung membeli baik starter pack perdana dan voucher. Sedangkan
Authorized Dealer harus menyebarkan produk melalui sub dealer dan toko agar dapat dibeli
oleh konsumen.
Price
Tarif layanan IM3 dapat dilihat di bawah ini.
Tabel 2.3. Tarif telepon ke sesama IM3
Nasional*
00.00 ‐ 11.00 11.00 ‐ 17.00 17.00 ‐ 24.00 Rp. 15/detik sampai detik ke‐
30 Rp. 15/detik sampai detik ke‐
80 Rp. 15/detik sampai detik ke‐
130 Rp. 0,1/detik Rp. 0,1/detik Rp. 0,1/detik
untuk detik selanjutnya untuk detik selanjutnya untuk detik selanjutnya
NAD, Sumut, Sumbar, Riau Daratan, Jambi, Sulteng, Sultra, Bali, Palopo, Pare‐Pare,
Polewali, Gorontalo, Kotamobagu, Tondano, dan Kota Manado
00.00 ‐ 17.00 17.00 ‐ 24.00 Rp. 15/detik sampai detik ke‐30 Rp. 15/detik sampai detik ke‐130
Rp. 0,1/detik Rp. 0,1/detik untuk detik selanjutnya untuk detik selanjutnya
33
Tabel 2.3. Tarif telepon ke sesama IM3 (lanjutan)
Nusa Tenggara & Belitung
00.00 ‐ 17.00 17.00 ‐ 24.00
Lokal
Tarif flat Rp. 0,1/detik Rp. 15/detik mulai detik pertama & selanjutnya sampai detik ke‐130
SLJJ Rp. 0,1/detik Rp. 15/detik sampai detik ke‐30 untuk detik selanjutnya
Rp. 0,1/detik
untuk detik selanjutnya Keterangan: *) Kecuali NAD, Sumut, Sumbar, Riau Daratan, Jambi, Bangka Belitung, Sulteng, Sultra, Bali, Nusa Tenggara, Palopo, Pare‐Pare, Polewali, Gorontalo, Kotamobagu, Tondano, dan Kota Manado.
*) Khusus untuk Jawa, jam 05.00 – 24.00 jika pulsa < Rp. 3000, tarif Rp. 0,1/detik berlaku hingga menit ke‐10 dan skema berulang tiap 10 menit.
Syarat & ketentuan: • Tarif minimum untuk setiap satu panggilan adalah per 10 detik atau Rp. 150. • Satuan untuk penghitungan bonus Rp 0,1 adalah per 10 detik. • Untuk wilayah Pulau Jawa, berlaku skema tarif berulang jika pulsa pelanggan kurang dari Rp. 3.000 pada saat
melakukan panggilan. • Skema berulang tidak berlaku di wilayah Pulau Jawa jika pulsa pelanggan lebih dari atau sama dengan Rp. 3.000 pada
saat melakukan panggilan.
Tabel 2.4. Tarif telepon ke operator lain
Nasional NAD, Sumut, Sumbar, dan Riau Daratan
00.00 ‐ 24.00 Rp. 25/detik untuk 25 menit pertama
Tarif flat Rp. 12,5/detik Rp. 0,1/detik
untuk 3 menit berikutnya (hingga menit ke‐5)
skema berulang tiap 5 menit Syarat & ketentuan: • Tarif minimum untuk setiap satu panggilan adalah per 10 detik atau Rp. 250 • Satuan untuk penghitungan bonus Rp. 0,1 adalah per 10 detik • Mulai berlaku 17 Pebruari 2009
34
Tabel 2.5. Tarif SMS
Jawa & Luar Jawa
00.00 ‐ 11.59 12.00 ‐ 23.59 10 get 100 10 get 10
Rp. 0,1/SMS untuk 100 SMS Rp. 0,1/SMS untuk 10 SMS setelah kirim 10 SMS berbayar setelah kirim 10 SMS berbayar
Syarat & ketentuan: • Tarif normal (berbayar) Rp. 125/SMS (Rp. 88/SMS dengan voucher SMS 5000) • Tidak berlaku untuk Super Voucher (SV) 200 SMS dan 2000 SMS • Tarif SMS setelah SMS Rp. 0,1 habis akan dikenakan tarif normal • Mulai berlaku 17 Pebruari 2009
Promotion
Seperti halnyaTelkomsel, Indosat juga menggunakan media cetak dan elektronik untuk
memasarkan produknya. Berikut adalah contoh iklan dan promosi yang dilakukan oleh
Indosat untuk memasarkan IM3.
Gambar 2.7. Iklan IM3 di media cetak
People
Indosat juga memiliki komitmen tinggi untuk melayani pelanggannya secara totalitas yang
diwujudkan melalui pelayanan frontliner di service center galeri Indosat dan call center. Para
frontliner wajib memberikan pelayanan yang terbaik, baik dari segi keramahan dan solusi
dari permasalahan pelanggan sesuai dengan Key Performance Indicator yang berlaku.
35
Process
Layaknya Telkomsel, Indosat juga mewajibkan pendaftaran nomor baru ke 4444 sebagai
wujud taat peraturan sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi No.
23/M.KOMINFO/10/2005 tentang Registrasi Terhadap Pelanggan Jasa Telekomunikasi,
pelanggan diharuskan untuk melakukan pendaftaran dengan cara mengirimkan SMS
berisikan data diri ke 4444.
Physical Evidence
Pelayanan melalui service center, pelanggan dapat langsung datang ke pusat service center
Galeri Indosat yang banyak tersedia di banyak kota di Indonesia. Untuk di Bandung sendiri,
dapat ditemui di BEC. Sedangkan untuk call center, pelanggan IM3 dapat mengakses atau
menelepon ke 300 untuk dapat dilayani oleh call center agent Indosat.
2.3.2 Analisis Marketing Mix XL Bebas
Product
Layanan yang diberikan XL Bebas tidak jauh berbeda dengan yang ada pada kartu simPATI
dan IM3, hanya saja dilengkapi dengan layanan tambahan (value added service) yang
memberikan nilai beda dengan kartu lain. Berikut adalah layanannya:
• Voice call
Layanan ini memungkinkan pelanggan dapat melakukan panggilan ke nomer lain.
Berbagai value added service ditambahkan untuk kenyamanan dan kepuasan pelanggan,
antara lain:
Call Waiting
Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk mendapatkan pemberitahuan adanya
telepon yang akan masuk saat pelanggan sedang melakukan komunikasi dengan
orang lain.
Caller Line Identification Presentation (CLIP)
Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk mengetahui identitas pemanggil dengan
melihat nomor atau nama pemanggil yang tampil pada layar ponsel.
36
Pengalihan panggilan (Call Forwarding)
Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk mengalihkan panggilan masuk ke nomor
telepon lainnya.
Identitas pemanggil tidak ditampilkan (Caller Line Identification Restriction/CLIR)
Fitur ini memungkinkan pelangan untuk menyembunyikan identitas pelanggan
sebagai penelpon, sehingga penerima di tempat lain tidak dapat mengetahui nomor
pelanggan tersebut.
Multi‐party Calling
Fitur ini memungkinkan pelanggan untuk melakukan pembicaraan hingga maksimal
6 orang (termasuk pemanggil) pada waktu yang bersamaan (conference call).
Kotak suara plus (Voice Mail Plus)
Apabila ponsel pelanggan dalam keadaan tidak aktif, berada di luar jangkauan,
sibuk atau tidak ada jawaban, maka secara otomatis panggilan yang masuk akan
mengalihkan setiap panggilan ke dalam sistem Kotak Suara (VM).
Hubungi Aku
Dengan layanan ini, pelanggan tetap dapat mengirimkan permintaan ke nomer yang
diinginkan untuk menghubunginya pada saat darurat ketika kehabisan pulsa.
International Direct Dialling
Pelanggan dapat berkomunikasi ke luar negeri dengan layanan Sambungan
Langsung Internasional (SLI) baik ke ponsel ataupun telepon rumah.
• Short Message Service (SMS) dan Multimedia Messaging Service (MMS)
Pelanggan dapat mengirimkan dan menerima pesan berupa teks per 160 karakter.
Sedangkan fitur MMS memberikan added value berupa pengiriman pesan berupa suara,
gambar, dan teks sekaligus.
Voice SMS
XL memberikan kemudahan bagi pelanggan yang ingin mengirimkan pesan tanpa
harus mengetik. Pelanggan hanya perlu untuk merekam suara berisi pesan yang
ingin disampaikan kemudian akan dikirimkan ke nomer tujuan.
37
• m‐Banking
Pelanggan dapat menggunakan layanan ini untuk keperluan perbankannya hanya
dengan bertransaksi menggunakan ponselnya. Layanan m‐Banking ini tersedia bagi
pelanggan BCA, Bank Mandiri, Bank Permata, dan Citibank.
Place
Channel distribution yang digunakan oleh XL sedikit banyak sama dengan Telkomsel yaitu
dari XL Center disalurkan ke Authorized Dealer resmi, kemudian dari situ disalurkan kepada
reseller‐reseller hingga akhirnya dijual langsung ke konsumen.
Price
Tarif yang diberlakukan bagi pengguna XL Bebas adalah sebagai berikut.
• Paket Murah Sampe Puas
Pelanggan akan dikenakan tarif awal pada beberapa detik kemudian selanjutnya hanya
akan dikenakan tarif Rp. 0,01,‐ setelah sebelumnya membayar sedikit, setiap
menggunakan fasilitas yang disediakan baik telepon, SMS, browsing internet, dan RBT
(Ring Back Tone).
• Paket Murah Berkali‐kali
Pelanggan mendapatkan tarif yang lebih murah (Rp. 0,01,‐) berkali‐kali pada saat
menelepon setelah melakukan aktivitas menelepon awal dengan syarat tertentu.
Promotion
Seperti halnya Telkomsel dan Indosat, XL juga menggunakan berbagai media cetak dan
elektronik sebagai media pemasaran produknya yaitu XL Bebas. Berikut adalah contohnya.
Gambar 2.8. Iklan XL Bebas di media cetak
38
People
XL juga memiliki komitmen tinggi untuk melayani pelanggannya secara totalitas yang
diwujudkan melalui pelayanan frontliner di service center XL Center dan call center (818). Para
frontliner wajib memberikan pelayanan yang terbaik, baik dari segi keramahan dan solusi
dari permasalahan pelanggan sesuai dengan Key Performance Indicator yang berlaku.
Process
Layaknya Telkomsel, pelanggan lama dan baru XL juga diwajibkan melakukan pendaftaran
nomor ke 4444 sebagai wujud taat peraturan sesuai dengan Peraturan Menteri Komunikasi
No. 23/M.KOMINFO/10/2005 tentang Registrasi Terhadap Pelanggan Jasa Telekomunikasi,
pelanggan diharuskan untuk melakukan pendaftaran dengan cara mengirimkan SMS
berisikan data diri ke 4444.
Physical Evidence
Pelayanan melalui service center, pelanggan dapat langsung datang ke pusat service center XL
Center, dimana untuk di Bandung terdapat di BEC. Sedangkan untuk call center, pelanggan
XL Bebas dapat mengakses atau menelepon ke 818 (gratis) untuk dapat dilayani oleh call
center agent XL untuk menyampaikan keluhan dan menanyakan informasi mengenai produk
dan program XL.
2.4. Akar Masalah
Yang menjadi akar masalah dari isu bisnis dapat dilihat pada gambar berikut.
Gambar 2.9. Diagram akar masalah
39
40
• Regulasi Depkominfo tentang Pentarifan
Tarif baru yang diterapkan berdasarkan regulasi penurunan tarif telekomunikasi
mengakibatkan terjadinya “price war”. Ditambah dengan situasi konsumen yang masih
price sensitive rentan dengan tawaran tarif murah yang tentunya akan dengan mudahnya
tertarik dan berpindah provider (switching) yang berakibat pada tingginya churn rate
sehingga pertumbuhan pelanggan tidak dapat diukur secara riil.
• Industri telekomunikasi telah masuk dalam fase mature.
Belum ada pengembangan produk baru, sementara needs dan wants konsumen selalu
berkembang. Sedangkan perusahaan tetap dituntut untuk mendapatkan profit untuk
biaya operasional perusahaan.
Dari akar masalah tersebut, penulis beranggapan bahwa diperlukan suatu strategi
pemasaran yang efektif dan tepat sasaran untuk penetrasi pasar.