bab ii dan iii mhd nizom 131101154 kelas b

21
TUGAS BAHASA INDONESIA SUMBERDAYA MINERAL Makalah ini disusun guna memenuhi salah satu Syarat untuk mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia Disusun oleh: MHD NIZOM NIM. 131.10.1154/Kelas B JURUSAN TEKNIK GEOLOGI

Upload: mhdnizom

Post on 10-Nov-2015

265 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

FHGDG

TRANSCRIPT

TUGAS BAHASA INDONESIA

SUMBERDAYA MINERALMakalah ini disusun guna memenuhi salah satu Syarat untuk mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia

Disusun oleh:MHD NIZOMNIM. 131.10.1154/Kelas B

JURUSAN TEKNIK GEOLOGIFAKULTAS TEKNOLOGI MINERALINSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND YOGYAKARTATahun Akademik 2014/2015KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur di panjatkan atas kehadirat Allah S.W.T atas berkah dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Bahasa Indonesia ini, Serta salawat dan salam tidak lupa di panjatkan untuk nabi besar Muhammad S.A.W yang telah membawa kita dari jaman yang gelap ke jaman yang terang seperti sekarang ini.Makalah ini disusun sebagai syarat untuk mengikuti mata kuliah Bahasa Indonesia, disamping itu juga penyusunan makalah ini sangat penting artinnya untuk menambah ilmu secara lebih dalam tentang sumberdaya mineral. Di mana sumberdaya mineral ini sudah di gunakan dari zaman dulu hingga sekarang dan sudah banyak menggunakan sumberdaya mineral sehingga membuat lingkungan menjadi rusak.Pada kesempatan ini mengucapkan terima kasih kepada:1. Kepada orang tua yang telah mendoakan saya2. Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia.3. Saudara satu seperjuangan angkatan 20134. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam pembuatan makalah iniSelanjutnya menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu diharapkan kritik dan saran demi kebaikan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Yogyakarta, 18 Mei 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..

KATA PENGANTAR ....1

DAFTAR ISI ..2

BAB I PENDAHULUAN .3

1.1 Latar Belakang Masalah ..3

1.2 Rumusan Masalah .3

1.3 Tujuan ..3

1.4 Manfaat ....4

BAB II DASAR TEORI .5

2.1 Dasar Sumberdaya Mineral .5

2.2 Pembentukan Mineral 6

BAB III PEMBAHASAN/ANALISIS 8

3.1. Penyebaran Endapan Mineral 8

3.2. Kebutuhan Sumberdaya Mineral 9

3.3 Peran Industri Pertambangan .10

3.4 Dampak Lingkungan Pada Pertambangan ..10

BAB IV PENUTUP ..12

4.1 Kesimpulan ...12

4.2 Saran ...12

DAFTAR PUSTAKA 13

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang MasalahSumberdaya mineral adalah sumber daya yang diperoleh dari hasil ekstraksi batuan atau pelapukan batuan (tanah). Berdasarkan jenisnya sumberdaya mineral dikelompokan menjadi dua, yaitu: (1). Sumberdaya mineral logam dan (2). Sumberdaya mineral non-logam. Tembaga, besi, nikel, emas, perak, timah, adalah beberapa contoh dari material yang berasal dari mineral logam, sedangkan kuarsa (silika), muskovit (mika), batupasir, bentonit, lempung adalah beberapa contoh dari material yang berasal dari mineral non-logam.

Sumberdaya mineral telah dimanfaatkan oleh manusia sejak manusia pertama kali menemukan bahan galian berupa bijih tembaga dan bijih besi. Pemanfaatan bahan galian ini pada awalnya digunakan untuk keperluan alat rumah tangga atau alat mempertahankan diri dan berburu, seperti pedang, tombak, panah dan sebagainya. Kemudian pada zaman revolusi industri, kebutuhan bahan galian mineral semakin meningkat karena manfaat dari berbagai jenis mineral tersebut, minsalnya untuk keperluan membuat mesin-mesin industri, alat transportasi, alat komunikasi, dan alat-alat rumah tangga.

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia yang ada di planet bumi ini sangat tergantung kepada material-material yang berasal dari bumi, seperti kebutuhan untuk transportasi, perumahan, peralatan listrik, computer, rumah tangga dan seluruh produk industri (manufaktur) terbuat dari material yang berasal dari mineral-mineral yang ada di bumi. Permintaan pasokan sumberdaya mineral dalam jumlah besar seringkali tidak dapat terpenuhi karena keterbatasan persediaan sumberdaya mineral.

1.2. Rumusan Masalah Rumusan masalah pada makalah ini, yaitu:1. Bagaimana penyebaran endapan mineral di bumi ini?2. Berapa kebutuhan sumberdaya mineral di dunia ini?3. Bagaimana genesa mineral yang ada di dunia ini?4. Bagaimana peran industri pertambangan dalam penggalian sumberdaya mineral?5. Apa dampak dari lingkungan pada pertambangan?

1.3. Tujuan Tujuan pada makalah ini, yaitu:1. Mengetahui penyebaran endapan mineral di bumi ini2. Mengetahui kebutuhan sumberdaya mineral di dunia ini

3. Mengetahui genesa mineral di dunia ini4. Mengetahui peran industri pertambangan dalam penggalian sumberdaya mineral5. Mengetahui dampak lingkungan pada pertambangan

1.4. ManfaatManfaat dari makalah sumberdaya mineral, yaitu:1. Mengetahui dari penyebaran endapan mineral di bumi ini 2. Mengetahui dimana terdapat nya suatu sumberdaya mineral dan bagaimana kondisi geologi yang mempengaruhi sumberdaya mineral. 3. Berapa banyak kebutuhan dari sumberdaya mineral pada di dunia ini sehingga tidak terpenuhi nya pasokan sumberdaya mineral pada dunia ini. 4. Mengetahui bagaimana genesa dari suatu mineral dan mengetahui penyebaran berbagai jenis batuan dimuka bumi ini yang merupakan terdapatnya suatu mineral. 5. Bagaimana peran dari industri pertambangan dalam melakukan penggalian sumberdaya mineral.6. Bagaimana dampak lingkungan pada pertambangan akibat dari pertambangan sumberdaya mineral.

BAB IILANDASAN TEORI

Mineral mempunyai pengertian yang berlainan di kalangan orang awam. Sering diartikan sebagai bahan yang bukan organil atau zat-zat anorganik dalam obat. Misalnya dibedakan antara vitamin dan mineral, juga mineral-mineral sering diartikan sebagai cebakan bijih (ore) dan sering kita dengar mineral deposit. Mineral sangat penting untuk didalami lebih dahulu sebelum mengetahui lebih lanjut atau penerapannya terhadap disiplin ilmu yang berhubungan. Sebetulnya mineral merupakan partikel-partikel yang terkecil yang diskrit yang menyusun batuan sedangakan batuan dan monomineral menyusun kerak bumi sampai inti bumi.( Setia, Doddy. 1987. Batuan dan mineral. Nova. Bandung.)

2.1. Dasar Sumberdaya MineralUntuk sumberdaya mineral titik tolak pembicaraan harus dimulai dari bumi. Bumi kita berumur kurang lebih 4,5 milyar tahun, berat 5,9 X 1027 gram, dengan berat jenis rata-rata 5,5 gram per cm3. Bagian yang menghasilkan sumber daya mineral yang dapat dimanfaatkan manusia hanyalah bagian teratas kerak bumi. Seandainya bumi merupakan suatu bola dengan isi yang homogeny di mana mineral-mineralnya tersebar secara merata maka menurut perhitungan Kalervo Rangkama (Mc Devitt dan Manners, 1974) dalam setiap 4,2 km3 batuan bumi akan terdapat:1000 juta ton alumunium 625 juta ton besi 260 juta ton magnesium 12 juta ton mangan1 juta ton seng650000 ton tembaga185000 ton timah hitam 60 ton emasTetapi bumi bukan suatu benda yang homogeny. Oleh proses-proses geologi yang telah berjalan ribuan, bahkan jutaan tahun konsentrasi sumber daya mineral seperti benua Afrika, ada bagian-bagian yang tidak atau hanya sedikit saja mengandung mineral, sebaliknya mungkin kaya dengan minyak. Di atas segala-segalanya itu pemakaian bahan mineral pun sangat tidak rata. Bagi dunia industry yang perlu diketahui dengan pasti ialah besarnya penyediaan bahan mineral bagi kegiatan industrinya. (Zen M.T.,1984. sumber daya dan industry mineral. Gadjah mada university press yayasan obor Indonesia. Yogyakarta.)

2.2. Pembentukan Mineral Pembentukan mineral secara garis besar dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis endapan, yaitu :a.Fase Magmatik Cair (Liquid Magmatic Phase)Liquid magmatic phase adalah suatu fase pembentukan mineral, dimana mineral terbentuk langsung pada magma (differensiasi magma), misalnya dengan cara gravitational settling. Mineral yang banyak terbentuk dengan cara ini adalah kromit, titamagnetit, dan petlandit.b.Fase Pegmatitik (Pegmatitic Phase)Pegmatit adalah batuan beku yang terbentuk dari hasil injeksi magma. Sebagai akibat kristalisasi pada magmatik awal dan tekanan disekeliling magma, maka cairan residual yang mobile akan terinjeksi dan menerobos batuan disekelilingnya sebagai dyke, sill, dan stockwork.

c.Fase Pneumatolitik (Pneumatolitik Phase)Pneumatolitik adalah proses reaksi kimia dari gas dan cairan dari magma dalam lingkungan yang dekat dengan magma. Dari sudut geologi, ini disebut kontak-metamorfisme, karena adanya gejala kontak antara batuan yang lebih tua dengan magma yang lebih muda. Mineral kontak ini dapat terjadi bila uap panas dengan temperatur tinggi dari magma kontak dengan batuan dinding yang reaktif. Mineral-mineral kontak yang terbentuk antara lain : wolastonit (CaSiO3), amphibol, kuarsa, epidot, garnet, vesuvianit, tremolit, topaz, aktinolit, turmalin, diopsit, dan skarn.d.Fase Hidrothermal (Hydrothermal Phase)Hidrothermal adalah larutan sisa magma yang bersifat "aqueous" sebagai hasil differensiasi magma. Hidrothermal ini kaya akan logam-logam yang relatif ringan, dan merupakan sumber terbesar (90%) dari proses pembentukan endapan. Berdasarkan cara pembentukan endapan, dikenal dua macam endapan hidrothermal, yaitu :1. Cavity filing, mengisi lubang-lubang (opening-opening) yang sudah ada di dalam batuan.2. Metasomatisme, mengganti unsur-unsur yang telah ada dalam batuan dengan unsur-unsur baru dari larutan hidrothermal. (Sukandarrumidi. 2009. Geologi mineral logam. Gadjah mada university press. Yogyakarta.)

e.Fase Vulkanik (Vulkanik Phase)Endapan phase vulkanik merupakan produk akhir dari proses pembentukkan bijih secara primer. Sebagai hasil kegiatan phase vulkanis adalah :1). Lava flow2). Ekshalasi3). Mata air panas(Anonime, 2014. http://www.artikelsiana.com. Diakses pada tanggal 8 Mei 2015, pada jam 18.00 WIB)

BAB IIIPEMBAHASAN/ANALISIS

Mineral sudah lama dikenal dalam kehidupan umat manusia. Dalam kehidupan sehari-hari sekarang ini sejumlah mineral selalu hadir, seperti besi, tembaga, emas, nikel dan perak. Mineral juga hadir sebagai pembangkit kehidupan: energi. Minyak bumi dan batubara merupakan pembangkit listrik yang amat penting di dunia. Minyak bumi bahkan langsung dipakai sebagai bahan bakar. Gas bumi makin lama makin penting, baik untuk membangkitkan tenaga listrik maupun langsung dipakai untuk bahan bakar, antara lain sebagai elpiji. Walaupun listirk dapat dibangkitkan dengan bahan bakar uranium, masalah lingkungan hidup yang semakin lama makin mendapat perhatian merupakan handicap utama dalam pengembangannya terlebih-lebih setelah umat manusia menyaksikan sendiri akibat kebocoran sebuah reactor nuklir seperti yang terjadi di Chernobyl, Uni Soviet pada waktu itu.

4.1 Penyebaran Endapan Mineral Keterdapatan sumberdaya mineral di bumi sangat tergantung kepada kondisi geologi nya dan tidak semua negara memiliki sumberdaya mineral yang meraka perlukan. Genesa/pembentukan sumberdaya mineral ditentukan oleh asosiasi batuannya, misalnya nikel akan berasosiasi dengan batuan beku ultrabasa, sedangkan timah berasosiasi dengan batuan beku asam seperti granit. Tembaga dan emas akan berasosiasi dengan batuan intermedier seperti andesit dan diorit sedangkan minyak bumi terbentuk dalam batuan sedimenter. Oleh karena kondisi geologi setiap Negara tidak terlalu sama, maka keterdapatan dan penyebaran sumberdaya mineral juga tidak merata di setiap negara.Sebagaimana diketahui ada negara-negara yang memiliki cadangan sumberdaya mineral bumi yang sangat besar dan ada pula negara-negara yang tidak memilikinya. Jepang adalah salah satu contoh negara yang tidak memiliki sumberdaya minyak dan gas bumi, namun kebutuhan akan sumberdaya tersebut sangat besar, terutama untuk kebutuhan energi listrik dan industri berat dan Jepang salah satu negara pengimpor terbesar minyak dan gas bumi yang berasal dari negara-negara penghasil minyak. Untuk mendapatkan sumberdaya mineral maka diperlukan suatu proses yaitu, mulai dari tahap penemuan (eksplorasi), tahap pengambilan (eksploitasi) dan tahap ekstraksi dan proesing (pemisahan mineral-mineral dengan material yang tidak diperlukan). Dalam setiap tahapan pada proses mendapatkan sumberdaya mineral akan berdampak pada pencemaran lingkungan.

3.2. Kebutuhan Sumberdaya MineralKebutuhan sumberdaya mineral di dunia dapat dikatakan sebanding dengan peningkatan populasi manusia di muka bumi serta ditunjang oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh para ahli menunjukan bahwa proyeksi permintaan dunia terhadap mineral-mineral logam yang biasa dipakai oleh manusia diperkirakan meningkat 4 (empat) kali lipat hingga tahun 2000. Adapun factor-faktor yang menyebabkan meningkatnya permintaan mineral logam di dunia adalah :1. Peningkatannya jumlah populasi manusia di dunia2. Meningkatnya standar hidup manusia di negara berkembang3. Meningkatnya status negara (misalnya negara berkembang menjadi negara maju)Salah satu contoh negara dengan kebutuhan sumberdaya mineralnya meningkat sangat tajam adalah negara Amerika Serikat. Sebagai gamabaran di Amerika, jumlah konsumsi mineral logam seperti bijih besi, alumunium, tembaga, pasir dan kerikil pada tahun 1974 naik sangat tajam dibandingkan dengan jumlah total konsumsi sumberdaya mineral pada tahun 1776.Sumberdaya mineralKonsumsi antara Januari 1974 Mei 1974 di AmerikaTotal konsumsi sejak 1776 di USAPrediksi kebutuhan SDA mineral di masa depan

Bijih besi (ton)48 juta ton6 milyar ton6 milyar ton

Alumunium (ton)5,25 juta ton290 juta ton698 juta ton

Bijih tembaga (ton)638 ribu ton72 juta ton86 juta ton

Pasir dan kerikil (ton)313,5 juta30 milyar 42 milyar ton

Energy (Eqi, barrel oil)4,5 milyar barrel400 milyar barrell585 milyar barrel

Sumberdaya air44.3 triliun gallon4700 triliun galon 4900 triliun galon

Meningkatnya kebutuhan sumberdaya mineral di dunia telah memacu kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral serta untuk mendapatkan lokasi-lokasi sumberdaya mineral yang baru. Konsekuensi dari meningkatnya eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral harus diikuti dengan usaha-usah dalam pencegahan terhadap dampak yang ditimbulkan sebagai akibat dari ekplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral tersebut.Permasalahan yang sering muncul dari kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya mineral adalah penurunan kualitas lingkungan, seperti pencemaran pada tanah, udara dan hidrologi air. Serta terganggunya ekosistem. Di Indonesia dapat kita jumpai beberapa contoh lokasi tambang yang telah mengalami penurunan kualitas lingkungan antara lain tambang timah di pulau Bangka, tambang batubara di Kalimantan Timur dan tambang tembaga di Papua.

3.3 Peran Industri PertambanganDalam industri mineral, proses untuk mendapatkan mineral-mineral ekonomis biasanya menggunakan metoda ekstraksi, yaitu proses pemisahan mineral-mineral dari batuan terhadap mineral pangikut yang tidak diperlukan.Mineral-mineral yang tidak diperlukan akan menjadi limbah industri pertambangan dan mempunyai kontribusi yang cukup signifikan pada pencemaran dan degradasi lingkungan. Industri pertambngan sebagai industri hulu yang menghasilkan sumberdaya mineral dan merupakan sumber bahan baku industry hilir yang diperlukan oleh umat manusia di dunia.

3.4 Dampak Lingkungan Pada Pertambangan Pengelolaan sumberdaya mineral dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup manusia tidak harus menimbulkan dampak lingkungan baik yang berupa pencemaran dan degradasi lingkungan dimana sumberdaya tersebut dimanfaatkan. Degradasi lingkungan yang diakibatkan oleh eksploitasi sumberdaya mineral, khususnya limbah padat yang berasal dari hasil penambangan dan pemprosesan mineral telah mengakibatkan berbagai dampak lingkungan, seperti ekosistem terganggu, pencemaran udara, tanah dan air oleh mineral-mineral yang berbahaya bagi kehidupan manusia maupun hewan dan tumbuhan.Lubang-lubang bekas penambangan serta pembukaan lapisan tanah yang subur pada saat penambangan dapat mengakibatkan daerah yang semula subur menjadi daerah yang tandus dan akan memerlukan waktu yang sangat lama untuk kembali kedalam kondisi semula. Polusi dan degradasi lingkungan akan terjadi pada semua tahap dalam aktifitas pertambangan, mulai dari tahap eksplorasi, tahap eksploitasi hingga tahap prosesing mineral serta semua aktivitas yang menyertainya dalam seluruh tahap tersebut, seperti penggunaan peralatan survey, bahan peledak, alat-alat berat, limbah mineral padat yang tidak dibutuhkan.

BAB IVPENUTUP

4.1 KesimpulanSumber Daya Mineral telah di manfaatkan oleh manusia pertama kali menemukan bahan galian berupa bijih tembaga dan bijih besi. Pemanfaatan bahan galian ini awalnya di gunakan untuk keperluan alat rumah tangga atau alat untuk mempertahankan diri dan beburu, seperti pedang, tombak, panah, dan sebagainya. Kemudian pada zaman revolusi industry, kebutuhan bahan galian mineral semakin meningkat karena manfaat dari berbagai jenis mineral tersebut, misalnya untuk keperluan membuat mesin-mesin industri, alat transportasi, alat komunikasi, dan alat-alat rumah tangga. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya manusia sangat tergantung kepada material-material yang berasal dari bumi. Permintaan sumberdaya mineral dalam jumlah besar seringkali tidak dapat terpenuhi karena keterbatasan persediaan sumberdaya tersebut.

4.2 SaranKita sebagai manusia harus dapat memanfaatkan sumberdaya mineral sebaik mungkin, dan jangan digunakan untuk keperluan membunuh manusia. Dan kita harus bisa mendaur ulang hasil dari sumberdaya mineral seperti, Televis, sepeda motor, mobil, handphone dan sebagainya agar bisa meminimal kan penggunaan sumberdaya mineral yang berlebihan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonime, 2014. http://www.artikelsiana.com. Diakses pada hari Jumat 8 Mei 2015, pada jam 18.00 WIB

Foni, Selvi. 2012. http://selvifoni.blogspot.com. Diakses pada hari Senin 18 Mei 2015. Pada jam 18.00 WIB

Mushaddiq, Hafiz. 2012. http://www.academia.edu. Diakses pada hari Sabtu 16 Mei 2015. Pada jam 15.00 WIB.

Noor, Djauhari. 2014. Geologi untuk perencanaan. Graham ilmu. Yogyakarta.

Setia, Doddy. 1987. Batuan dan mineral. Nova. Bandung.

Sudradjat, Adjat. 1999. Teknologi & manajemen sumberdya mineral. ITB Bandung. Bandung.

Sukandarrumidi. 2009. Geologi mineral logam. Gadjah mada university press. Yogyakarta.

Zen M.T.,1984. sumber daya dan industry mineral. Gadjah mada university press yayasan obor Indonesia. Yogyakarta.

12