bab ii analisis struktural - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya...

97
28 BAB II ANALISIS STRUKTURAL FARHU< D Pembahasan dalam bab ini menggunakan teori struktural. Sebuah karya sastra tentu memiliki struktur yang membangun terwujudnya sebuah cerita dan keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis struktur novel al-Ajnichah al- Mutakassirah karya Jubra>n Khali>l Jubra> n menggunakan teori berdasarkan pemikiran kritikus sastra Arab, penulis akan memanfaatkan teori model Farhu>d. Unsur-unsur intrinsik prosa Arab menurut Farhu>d (dalam Sangidu, 2007: 8) meliputi: cerita atau peristiwa [al-Chika>yah], penokohan [asy-Syakhshiyyah] , alur [al-Chabkah] , latar waktu dan tempat [az-Zama>n wal-Maka>n], dan gagasan [al-Fikrah] . Berikut akan diuraikan unsur-unsur struktural model Farhu>d di atas sebagai bentuk analisis dalam bab ini. 1. Cerita atau peristiwa [al-Chika>yah] Al-Chikayah atau al-Achdat>s menurut istilah Badr (1411 H) adalah rangkaian peristiwa yang diungkapkan dalam novel atau satu peristiwa yang diungkapkan dalam cerita pendek (Sangidu, 2007: 8). Peristiwa dalam novel al-Ajnichah al-Mutakassirah karya Jubra> n Khali>l Jubra> n berkutat pada kisah cinta tokoh utama atau tokoh aku dengan tokoh Salma Karamah. Kisah cinta yang rumit karena perasaan yang tidak pernah terucap di antara keduanya akan tetapi saling merasakan perasaan

Upload: doanquynh

Post on 06-Mar-2019

262 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

28

BAB II

ANALISIS STRUKTURAL FARHU <D

Pembahasan dalam bab ini menggunakan teori struktural. Sebuah karya

sastra tentu memiliki struktur yang membangun terwujudnya sebuah cerita dan

keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa.

Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis struktur novel al-Ajnichah al-

Mutakassirah karya Jubra>n Khali>l Jubra>n menggunakan teori berdasarkan

pemikiran kritikus sastra Arab, penulis akan memanfaatkan teori model Farhu>d.

Unsur-unsur intrinsik prosa Arab menurut Farhu>d (dalam Sangidu, 2007:

8) meliputi: cerita atau peristiwa [al-Chika>yah], penokohan [asy-Syakhshiyyah],

alur [al-Chabkah], latar waktu dan tempat [az-Zama>n wal-Maka>n], dan gagasan

[al-Fikrah]. Berikut akan diuraikan unsur-unsur struktural model Farhu>d di atas

sebagai bentuk analisis dalam bab ini.

1. Cerita atau peristiwa [al-Chika>yah]

Al-Chikayah atau al-Achdat>s menurut istilah Badr (1411 H) adalah

rangkaian peristiwa yang diungkapkan dalam novel atau satu peristiwa yang

diungkapkan dalam cerita pendek (Sangidu, 2007: 8).

Peristiwa dalam novel al-Ajnichah al-Mutakassirah karya Jubra>n

Khali>l Jubra>n berkutat pada kisah cinta tokoh utama atau tokoh aku dengan

tokoh Salma Karamah. Kisah cinta yang rumit karena perasaan yang tidak

pernah terucap di antara keduanya akan tetapi saling merasakan perasaan

Page 2: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

29

kasih dan cinta di antara mereka, hingga sayap-sayap mereka dipatahkan oleh

kerakusan seorang pendeta.

Novel al-Ajnichah al-Mutakassirah karya Jubra>n Khali>l Jubra>n

memiliki delapan rangkaian peristiwa. Berikut akan dijelaskan peristiwa-

peristiwa tersebut:

a. Peristiwa Pertama

Peristiwa pertama yaitu tokoh aku mulai mengenal keluarga tokoh

Faris Affandy Karamah. Hal ini tampak dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩٦

Fafi> yaumin min tilkal-ayya>mi al-maf‘imah bi anfa>si ni>sa>nil-maskarah wa ibtasa>ma>tahul-muchi>yah, dzahabtu li ziya>rati shadi>qa yaskunu baita>n ba‘i>dan ‘an dhajjatil-ijtama>‘i. Wa bainama> nachnu natachaddatsu ra>smaini bil-kala>mi khuthwathi a>ma>lina> wa ama>ni>na> dakhala ‘alaina> syaikhun jali>lun fi>l-kha>misah wa’s-sitaini min ‘umurihi tadullu mala>bisatul-basi>thah wa mala>michahul-mutaja‘idah ‘ala >l-hi>bah wal-waqa>ri fauqaftu ichtara>ma>n, wa qabi>lu an asha>fachahu maslama>n taqabdamu shadi>qiy wa qa>la: ‚Chadhratahu Fa>risu Afandi> Kara>mahu. Tsumma lafazha ismiy masyfu>ʻa>n bi kalimatin tsana>’in‛. Pada suatu hari di bulan April yang menghembuskan aroma

mempesona dan menghadiahkan senyuman indah itu, aku pergi

mengunjungi rumah seorang teman yang tinggal di sebuah rumah

terpencil, jauh dari kebisingan kota. Saat kami sedang berbincang-

bincang, melukiskan harapan dan angan-angan, masuklah seorang

lelaki yang tampak berwibawa, berusia sekitar enampuluh lima tahun.

Pakaiannya yang indah dan paras muka yang berseri menunjukan

kewibawaan dan kemuliannya. Aku berdiri untuk menghormatinya.

Saat aku akan bersalaman dengannya, kawanku mendahului seraya

Page 3: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

30

berkata, “Beliau yang terhormat Faris Affandy Karamah” Kemudian

kawanku itu menyebut namaku disertai dengan kata-kata pujian.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa perkenalan

antara tokoh aku dengan Faris Affandy Karamah melalui teman tokoh aku,

yaitu ketika tokoh aku berkunjung ke rumah temannya tersebut. Tokoh

aku adalah putra dari sahabat tokoh Faris Affandy Karamah, bukti tekstual

lainnya sebagai berikut:

٩١٩١:٩٦

... Tsumma ibtasama ibtasa>mah suru>ra wa in‘atha>fa wa iqtaraba minniy qa>’ila>n: anta ibnu shadi>qi chabi>ba qadi>ma sharraftu rabi>‘ul-‘umri bi rafiqatuhu, fama> a‘zhamu farachi> bi mira>ka wa kam ana> musyta>qun ila> liqa>’i abi>ka bi syakhshika!

... Kemudian ia tersenyum gembira, sambil mendekatiku dan berkata,

“Engkau adalah putra dari sahabatku yang sangat baik. Aku selalu

menghabiskan musim semi untuk menemaninya. Sungguh

menyenangkan bisa bertemu denganmu. Aku sangat rindu dan ingin

bertemu dengan ayahmu, yang tampaknya ada di dalam dirimu”.

Adapun karena rasa kerinduan Faris Affandy Karamah terhadap

sosok ayah tokoh aku, maka ia berharap kepada tokoh aku untuk dapat

menggantikan sosok ayahnya. Faris Affandy Karamah berharap tokoh aku

dapat berkunjung ke rumahnya. Hal ini terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩١

Page 4: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

31

Waqafa Fa>risu Kara>mahu lil-inshira>fi, wa lamma> danautu minhu maudu‘a>n akhadza yadi> bi ya>mi>nihi wa wadha‘a syima>lahu ‘ala> katifai qa>’ila>n: ana> lam ara> wa>liduka mundzu ‘isyri>na sanatin wa la>kinnani> arju> an asta‘i>dhza ‘an ba‘a>dahu’th-thawi>la bi ziya>ra>tikal-katsi>rah. Fa> nachni>tu sya>kira>n wa i‘da>n bi tatami>mi ma> yajibu ‘ala>l-ibni nachwu shadiqa abi>hi.

Faris Affandy Karamah beranjak pergi. Sebelum sempat aku

mendekatinya untuk mengucap selamat tinggal, ia sudah meraih

tanganku dengan tangan kanannya dan meletakkan tangan kirinya di

pundakku sambil mengatakan, “Dua puluh tahun lamanya aku tidak

bersua lagi dengan ayahmu. Aku berharap engkau dapat

menggantikan orang tuamu untuk berkunjung ke tempatku” Aku

menyetujui dan berjanji akan memenuhinya, sebagai keharusan

seorang anak terhadap sahabat ayahnya.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa ayah tokoh aku

adalah sahabat Faris Affandy Karamah. Faris Affandy Karamah berharap

kepada tokoh aku untuk bisa berkunjung ke rumah Faris Affandy

Karamah.

Perkenalan antara tokoh aku dan Faris Affandy hanyalah

perkenalan sekilas saja. Perkenalan lebih jauh perihal latar belakang siapa

Faris Affandy Karamah dijelaskan oleh teman tokoh aku. Hal ini tampak

dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩١

Wa lamma> kharaja Fa>risu Kara>mahu istazadtu sha>chabi> min akhbarihi, fa qa>la bi lahjatin yaswiruha>’t-tachdiru: la> a‘rifu rajula>n siwa>hu fi> Bairu>ta qad jaʻalathu‘ts-tsarwata fa>dhi>la>n wal-fadhi>lati mitsriyya>n. Wa huwa wa>chidun minal-qali>laini‘l-ladzi>na yaji>tsu>na ha>dza>l-‘a>lama wa yugha>diru>nahu qabla an yula>misu> bil-adza> nafsa

Page 5: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

32

makhlu>qa, wa la>kin ha’ula>i’r-rija>lu yaku>nu>na Gha>liba>n ti‘sa>’u madzlu>mi>ni, li annahum yajhalu>na sabilal-ichtaya>ri‘l-lati> tanqudzahum min makari’n-na>si wa khabatsahum ....

Ketika Faris Affandy Karamah meninggalkan rumah, aku meminta

temanku untuk berkisah lebih banyak lagi mengenai dirinya. Dia

berbicara dengan badan yang diselubungi oleh kepedihan, “Aku tidak

mengenal seorangpun di Beirut ini, yang kekayaannya telah

menjadikannya sebagai orang yang mempunyai sifat terpuji, dan sifat

terpuji itu membuatnya menjadi seorang hartawan, selain Faris

Affandy Karamah. Dia termasuk sebagian kecil manusia yang datang

ke dunia ini dan meninggalkannya sebelum sempat meninggalkan

kerugian pada diri makhluk lainnya. Tetapi orang-orang sebaik itu

biasanya hidup sengsara dan terdzalimi. Sebab mereka tidak

mengetahui cara yang dapat menyelamatkan diri mereka dari tipu

daya dan kejahatan orang lain”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa teman tokoh

aku adalah orang yang mengenal baik siapa Faris Affandy Karamah dan

apa yang akan menimpa pada diri Faris Affandy Karamah. Faris Affandy

Karamah adalah orang kaya raya, karena kekayaan yang dimilikinya

membuat ia memiliki sifat terpuji. Kekayaannya itu akan membawa

dirinya pada kesengsaraan, karena orang baik pada tabiatnya akan selalu

berbuat baik hingga kebaikkannya itu dimanfaatkan orang sekalipun, ia

tidak akan pernah berfikir dan merasa bahwa dirinya sedang dimanfaatkan.

٩١٩١:٩١

Wa li Fa>risu Kara>mahu ibnatun wachidatun taskunu maʻahu manzila>n fakhma>n fi> dha>chiyatil-madi>nah, wa hiya tusya>bihahu bil-akhla>qi wa laisa baina‘n-nisa>i man tuma>tsiluha> riqqatan wajama>la>n, wa hiya aidha>n sataku>nu ta>ʻisatan li anna’ts-tsarwata wa>lidiha>‘th-tha>’ilah tuwaqifuha>‘l-a>n ‘ala> syafi>rin ha>wiyatin mazhlumatin mukhi>fatin.

Page 6: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

33

“Faris Affandy Karamah memiliki anak gadis satu-satunya yang

tinggal bersama di sebuah rumah megah di sudut kota. Sifat anak

gadis itu mirip dengan ayahnya. Tidak ada gadis yang menandinginya

dalam hal kehalusan budi bahasa dan kecantikannya. Gadis sebaik

dan secantik itu juga akan hidup menderita. Sebab, kekayaan yang

dimiliki sang ayah akan membuatnya berada di tepi jurang yang amat

gelap dan menakutkan”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa perkenalan

tokoh aku dengan Salma Karamah secara tidak langsung. Perkenalan

antara tokoh aku dan sosok Salma hanya digambarkan oleh teman tokoh

aku. Salma adalah gadis lembut dan cantik. Kecantikan Salma tidak

seorang perempuanpun di Lebanon mampu menandinginya, akan tetapi

nasib telah menggariskan bahwa Salma juga akan menderita karena

kekayaan ayahnya, Faris Affandy Karamah. Salma Karamah adalah

seorang gadis yang penuh bakti kepada ayahnya, seperti terlihat dalam

kutipan berikut ini:

٩١٩١:٩٨

Tsumma za>da qa>’ila>n: Fa>risu Kara>mahu syaikhun syariful-qalbi kari>mu‘sh-shifa>ti wa la>kinnahu dha‘i>ful-ira>dati yaqu>duhu riya>’u’n-na>si ka>l-a‘ma> wa tu>qifahu matha>miʻuhum ka>l-akhrasi. Amma> ibnatun fatakhdha‘u mumtatsilatan li ira>datihil-wa>hinah ‘ala> raghmi kulli ma> fi> ru>chiha>l-kabi>rah minal-quwa>yi wal-muwa>hibi. Wa ha>dza> huwa‘sy-syirul-ka>minu wara>’a chayatil-wa>lidi wa ibnatihi. Wa qad fahimu ha>dza>‘s-sira rajulun bi atlafi fi> syachshihi’th-tham„i bil-riya>’i wal-khabtsi bi’d-daha>’i, wa ha>dza>’r-rajulu huwa Mathra>ni tasi>ru qaba>’ichuhu bidhillil-inji>lli fa tazhharu li’n-nasi ka>l-fadha>’ili.

Page 7: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

34

Kemudian ia menambahkan sedikit, “Faris Affandy Karamah adalah

orang tua yang berhati mulia. Ia adalah orang yang berhati ikhlas di

tengah orang-orang yang suka menjilatnya, yang menuntunnya bagai

orang buta. Sedangkan anak perempuannya hanyalah seorang gadis

yang penuh bakti pada sang ayah karena kebesaran jiwa dan

kewibawaannya. Ini adalah rahasia yang tersembunyi di balik

kehidupan seorang ayah dan putrinya. Rahasia tersingkap oleh

seorang durjana yang rakus dan suka dipuji. Ia adalah seorang

pendeta, yang menyembunyikan kejahatannya di balik bayang-bayang

injil, sehingga dalam pandangan orang lain, kejahatannya adalah

kebaikkan”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwasanya rahasia

yang tersembunyi akan terungkap oleh kejahatan seorang pendeta. Rahasia

yang dimaksud adalah sesuatu hal yang akan menimpa Faris Affandy

Karamah dengan Salma Karamah. Pendeta tersebut adalah pendeta yang

selalu bersembunyi di balik bayang-bayang injil. Hal demikian dilakukan

dengan tujuan menjadikan kejahatannya supaya dipandang sebagai

kebaikkannya oleh orang-orang. Pendeta tersebut memiliki tabiat yang

buruk, walaupun seperti itu orang-orang tetap menganggapnya baik dan

mematuhi perintahnya. Semua tunduk bersujud kepadanya. Pendeta itu

akan menikahkan Salma Karamah dengan kemenakannya. Hal ini dapat

dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩٨

Page 8: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

35

Huwa ra’i>su di>nin fi> bila>dil-adya>ni wal-madza>hhibi takha>fuhul-arwa>chu wal-ajsa>du wa takhurru ladaihi sa>jidatan mitslama> tanchani> riqa>ba anʻa>mi ama>mal-jaza>ri. Wa li ha>dza>l-mathra>nu ibnu akhin tatasha>raʻu fi> nafasihi ‘ana>shiral-mufa>sidi wal-maka>rihi mitslama> tataqallabul-‘aqa>ribu wal-afa>̒ iyu ‘ala> jawa>nibil-kahu>fi wal-mustanqaʻa>ti. Wa laisa yaʻi>da>n al-yaumi’l-ladzi yantashibu fi>hil-mathra>ni bi mala>bisihil-jabariyyah ja>ʻila>n ibna akhi>hi ‘an yami>nihi wa ibnata Fa>risin Karamahu ‘an syima>lihi ra>fiʻa>n bi yadihil-atsi>mah akali>lu’z-zawa>ji fauqa ra‟si>hima> muqayyada>n bi sala>silil-takhi>ni wal-taʻzi>mi jasada>n tha>hira>n bi ji>fitin muntinatin, ja>miʻa>n fi> qabdhati’sy-syari>ʻatil-fasidah ru>chan sama>wiyatin bidza>ti tara>biyah, wa>dhiʻa>n qalbu’n-naha>ri fi> shadri’l-laili.

“Dia adalah pemuka agama di negeri yang orang-orangnya taat

beragama. Orang-orang mematuhi segala perintahnya. Semua tunduk

bersujud kepadanya bagaikan sekawan hewan ternak yang digiring ke

hadapan tukang jagal. Pendeta ini mempunyai seorang keponakan

laki-laki, yang di dalam dirinya berkumpul watak buruk dan sifatnya

jahat, bagaikan kalajengking dan ular yang berdiam di sisi-sisi gua

dan di dalamnya kubangan air. Tidak lama lagi, pasti akan segera

tiba suatu hari di mana sang pendeta berdiri dengan jubahnya,

menempatkan kemenakannya di sisi kanan dan putri Faris Affandy

Karamah di sebelah kiri. Lalu tangan yang berlumur dosa itu, akan

mengangkat mahkota perkawinan di atas kepala mereka, mengikatkan

rantai mantra-mantra dan jimat-jimat pada tubuh yang suci,

merengkuh ruh yang mulia dengan genggaman hukum yang

membinasakan, menempatkan siang ke dalam dada malam”.

b. Peristiwa Kedua

Peristiwa kedua adalah tokoh aku dengan tokoh Salma Karamah

saling jatuh cinta. Peristiwa ini diawali dengan pertemuan tokoh aku dan

Salma Karamah kali pertamanya secara langsung. Hal ini tampak dari

kutipan berikut:

٩١٩١:١٩

Fi> tilka’d-daqi>qah dhaharat min baina sata>’iril-ba>bbil-makhmiliyyah shabiyyatan tartaddi> atsawa>ba>n minal-chari>ril-abyadhi’n-na>̒ imi wa

Page 9: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

36

masyat nahwa> bi buth’in, fauqaftu wa waqafa’sy-syaikhu qa>’ila>n: hadzihi ibnati> Salma>.

Beberapa saat kemudian dari balik daun pintu bertirai beludru,

seorang wanita muda yang cantik memakai gaun dari sutra putih nan

indah, melangkah perlahan ke arahku. Aku berdiri dan Faris Affandy

Karamah juga berdiri, seraya memperkenalkan, “Ini adalah putriku,

Salma”

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa tokoh aku kali

pertamanya melihat kecantikan Salma Karamah dan terpesona dengan

kecantikannya. Perasaan tokoh aku tergugah dan benih-benih cinta mulai

tumbuh dalam hatinya karena kecantikan Salma. Ketertarikannya dengan

Salma sebagai wanita yang kali pertama dilihat begitu kuat. Hal ini dapat

dilihat dalam kutipan berikut:

٩١٩١:١٩

Fa taqaddamat ash-shachbiyyah ilayya wachadaqat ila> ‘ainiyun ka-annaha> turi>du an tastanthiqahuma> ‘an chaqi>qati amri> wa taʻlamu minhuma> asba>ba maji>’i> ila> dzalikal-maka>ni, tsumma akhadzat yadayya bi yadin tadharaʻu zanbiqatil-haqli baya>dha>n wa nuʻu>wimatan, fa achsastu ‘inda mula>masatil-akafu bi ‘a>thifah ghari>bah jadi>dah asybaha syai’in bil-fikri’sy-syiʻri> ‘inda ibtada>’i takwi>nihi fi> makhi>latil-ka>tibi.

Dengan tatapan tajam ke mataku, gadis itu mendekat, seakan hendak

mencari penjelasan dari kedua mataku siapa diriku sebenarnya.

Tatapan itu seakan ingin mengetahui sebab kedatanganku ke

rumahnya. Kemudian dia meraih tanganku dengan tangannya yang

lembut laksana bunga melati yang putih dan indah, seperti tanpa dosa.

Aku merasakan sentuhan tangannya mengalirkan perasaan aneh, yang

dengan tiba-tiba menyerbu jantungku. Bagaikan sebuah ilham yang

menyihir jiwa dan pikiran seorang penyair.

Page 10: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

37

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa tokoh aku

merasakan ketertarikan dari diri Salma terhadapnya. Salma menarik tangan

tokoh aku seolah menandakan bahwa dia telah menemukan dan yakin

kehadiran tokoh aku akan membuat hidupnya menjadi lebih indah, namun

perasaan tokoh aku masih berkecamuk dan belum meyakini perasaan yang

bergejolak di dalam jiwanya. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut:

٩١٩١:١٣

Fa hal fahimtu ru>chi> ru>cha Salma> fi ‘asyiyah dzalika’n-naha>ri faja‘alani>’t-tafa>hum ara>ha> ajmala imra‘atin ama>ma’sy-syamsi am hiya sakratu’sy-syabi>bati’l-lati> taj‘aluna> fatachayala rusu>ma>n wa isba>cha>n la> chaqi>qata laha>? Hal a‘matini>l-fatwah fatawahamat al-‘asyi‘ah fi> ‘aini> Salma> wa chala>watun fi> tsaghriha> wal-riqqatu fi> qaddiha> am hiya tilkal-chala>wah wa tilkal-riqqatu’l-lati> fatachat ‘aini> li turi>ni> afrachal-chubbi wa achza>nuhu? Apakah jiwaku telah memahami jiwa Salma pada kehidupan siang itu,

lalu membuatku melihatnya seolah perempuan paling cantik di bawah

matahari ini ataukah itu adalah mabuk anggur masa muda yang

membuat kami berkhayal akan bayangan dan gambaran sesuatu yang

tak pernah nyata? Apakah keremajaan membutakan dan membuatku

membayangkan pancaran mata Salma, kemanisan di mulutnya, dan

roma kehalusan di pipinya ataukah semuanya itu telah membukakan

mataku agar melihat kebahagiaan dan nestapa?

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa belum ada

keyakinan dalam diri tokoh aku mengenai perasaan cintanya kepada

Salma. Perasaannya masih dalam kebimbangan, hingga pada suatu hari

Faris Affandy Karamah mengundang tokoh aku makan malam di

rumahnya. Tokoh aku merasa bahwa perasaan di antara dirinya dengan

Page 11: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

38

Salma menjadi jelas dan menemui titik terang perasaan masing-masing.

Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٣٠

Wa ba‘da hani>hatin kharaja Fa>risu Kara>mahu ila>l-chadi>qah wa masya> nahwana> murachiba>n bi> ka-‘a>ditihi ba>sitha>n yadahu ila> ka-anahu yuridu an yuba>rika biha> dzalika’s-sirul-khufiyyu’l-ladzi yarbuthu ru>chi> bi ru>chi ibnatahu, tsumma qa>la mubtasima>n: halumma> ya> waladi> ila>l-‘asya>’i fa>’th-tha‘a>mu yantazhiruna>. Faqumna> wa tab‘ana>hu wa Salma> tanzhuru ila> man wara>’a ajfa>ni makchu>lah bi’r-riqqah wal-in‘itha>fi ka-anna lafzhuhu ((ya> waladi>)) qad aiqazhat fi> da>khaliha> syu‘u>ra>n jadi>da>n ‘adzba>n yaktanifi machabbataha> li> mitsluma> tachatadhinul-‘ummu thiflaha>. Setelah beberapa saat berlalu, Faris Affandy Karamah keluar dan

menyambutku seperti biasanya. Ketika ia merentangkan tangannya

untukku, aku merasa ia memberkati segala rahasia yang menyatukan

aku dengan putrinya. Kemudian beliau berkata: “Makan malam telah

siap anak-anakku. Mari kita ke sana” Kami bangun mengiringi

langkahnya. Salma Karamah melirikku dari balik kelopak matanya

dengan berbinar-binar. Kata-kata ayahnya yang memanggil kami

dengan „anak-anakku‟ mengahadirkan perasaan yang manis, yang

menyikap rahasia cintanya kepadaku, bagaikan seorang ibu yang

hendak merengkuh anaknya.

c. Peristiwa Ketiga

Peristiwa ketiga adalah Pendeta Ghalib melamar Salma Karamah

untuk kemenakannya, Manshur Bek Ghalib. Peristiwa kedua ini diawali

dengan datangnya utusan pendeta untuk menjemput Faris Affandy

Karamah. Hal ini tampak dari kutipan berikut:

Page 12: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

39

٩١٩١:٣٩

Wa lam naltahu minal-‘asyai hatta> dakhalat ‘alaina> ‘ichda>l-kha>dima>tu wa khathabat Fa>risu Kara>mahu qa>’ilatan: fi>l-ba>bi rajulun yathlubu muqa>balatika ya> Sayidi>. Fa sa’alaha>: man huwa ha>dza>’r-rajulu? Fa aja>bat: adhunnuhu kha>dimul-mathra>ni ya> Sayidi>. Fa sakata daqiqatan wa hadaqa ila> ‘aini> ibnatihi nazhi>ru nabiyin yanzhuru ila> wajhi’s-sama>’i li yura> ma> tukhbi’uhu minal-‘asra>ri, tsumma’t-tafata nahwal-khadimah wa qa>la: da‘i>hi yadkhulu.

Belum selesai makan malam kami, salah seorang pelayan perempuan

masuk dan memberitahukan kepada Faris Affandy Karamah,

“Seseorang ingin bertemu denganmu, Tuan”

“Siapa dia?” tanya Faris Affandy Karamah.

“Saya kira ia adalah utusan Pendeta,” jawab si pelayan perempuan.

Orang tua itu diam sejenak dan menatap putrinya seperti seorang nabi

yang melihat langit untuk mengetahui segala rahasianya. Kemudian

beliau berujar kepada pelayan perempuan itu, “Biarkan orang itu

masuk”

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa ketika tokoh

aku belum selesai makan malam bersama keluarga Faris Affandy

Karamah, datang seorang tamu yang ingin menemui Faris Affandy

Karamah. Tamu tersebut adalah utusan dari pendeta, seolah-olah Faris

Affandy tahu benar apa yang akan menimpa kepada putrinya, Salma

Karamah. Bukti tekstual lainnya terlihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٣٩

Page 13: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

40

Fa ‘a>datil-khadimah, wa ba‘da hani>hatin zhahara rajulun bi atswa>bi mazrakisysyatin wa sya>ribi ma‘qu>fi’th-tharafaini, fa salama munchaniya>n wa kha>thaba Fa>risu Kara>mahu qa>’ila>n: qad ba‘atsani> siya>datal-mathra>nu bi markabatahul-khushu>shiyah li athluba ilaika an tatakarama bi’dz-dziha>bi ilaihi, fahuwa yuri>du an yuba>chatsuka bi amwarin dza>tu ahmiyatin.

Pada saat pelayan perempuan itu berlalu, seorang laki-laki berpakaian

seragam ketimuran dan berkumis tebal melengkung diujungnya,

masuk dan memberi salam, lalu berkata pada Faris Affandy Karamah,

“Yang Mulia Pendeta telah menyuruhku untuk menjemput Tuan,

dengan kereta pribadinya. Beliau ingin sekali membicarakan masalah

penting denganmu”.

Peristiwa kedua semakin memuncak ketika Faris Affandy Karamah

kembali setelah memenuhi permintaan Pendeta. Faris Affandy Karamah

mengabarkan tentang pertemuannya dengan Pendeta. Hal ini terlihat dari

kutipan:

٩١٩١:٣١

Wa bala‘atil-markabah madkhalul-chadi>qah fa tarajjalu Fa>risu Kara>mahu wa sa>ra nahwana> munchani>’r-ra’su bathi>’ul-charakah, wa nazhi>ru mut‘abi ra>zichin tahta chamlin tsaqi>lin taqaddama nahwa Salma> wa wadha‘u kilta> yadaihi ‘ala> katifaiha> wa chadaqa ila> wajhiha> thawi>la>n ka annahu yakhafu an taghi>ba shu>rataha> ‘an ‘ainaihi’dh-dha’i>lataini, tsumma insakabat dumu>‘ahu ‘ala> wajnataihil-mutaja‘idataini wa irtajaghat syafata>hu bi ibtisa>mah muchzinatin wa qa>la bi shauti makhnu>qin: ‘amma> qari>ba ya> Salma>, ‘amma> qari>bin takhruji>na min baina dzira>‘a> waliduka ila> dzira>‘a>yun rajulin a>kharin. ‘Amma> qari>ba tasi>ru bika sunnata’l-llah min ha>dza>l-manzilil-munfaridi ila> sa>chatil-‘a>lamil-wasi‘ah fa tushbichu hadzihil-chadi>qah

Page 14: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

41

musyta>qatan ila> wath’i qadamaiki wa yashi>ru waliduki ghari>ba>n ‘anki. Laqad lafzhal-qadru kalimatahu ya> Salma>, fal-tuba>rikuki’s-sama>’u wa tachrasuki!

Kereta sudah mencapai pintu masuk taman, saat itu Faris Affandy

Karamah turun dan berjalan pelan-pelan ke arah kami. Kepalanya

tertunduk menghujam tanah, seakan-akan ada beban yang sangat berat

sedang dipikulnya. Dia mendekati Salma dan meletakkan kedua

tangannya di bahu putrinya itu sambil menatapnya dalam-dalam. Air

mata berlinang membasahi pipi yang sudah tampak keriput dan

bibirnya bergerak-gerak dengan senyuman yang hambar dan

menyedihkan. Suaranya tercekik saat beliau mengatakan, “Salma,

putriku sayang, rasanya terlalu cepat engkau dirampas dari dekapan

ayahmu dan nasib akan membawamu dari rumah sunyi ini ke sebuah

tempat yang lapang di dunia lain. Taman ini akan senantiasa

merindukan jejak kakimu dan ayahmu akan menjadi orang asing

bagimu. Takdir telah mengucapkan keputusannya, wahai Salma,

semoga Tuhan memberkatimu!”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa ketika Faris

Affandy Karamah sampai di rumah, ia turun dari kereta dan berjalan

pelan-pelan ke arah tokoh aku dan Salma. Ia berjalan dengan kepala

menghujam ke tanah karena memikul beban yang berat. Dia mendekati

Salma dan meletakkan kedua tangannya di bahu Salma, sambil

menatapnya dalam-dalam. Faris Affandy kemudian menangis dengan

senyuman yang hambar dan menyedihkan di bibirnya. Faris Affandy

mengatakan kepada putrinya, bahwa nasib akan membawa Salma ke dunia

yang lain dan meninggalkan ayahnya di rumah sendirian, tiba waktunya

untuk Salma berpisah dengan ayahnya, akan tetapi Salma tidak memahami

apa maksud perkataan ayahnya, terbukti dari kutipan berikut ini:

Page 15: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

42

٩١٩١:٣١

Sami‘at Salma> hadzihil-kalima>ti fa taghayarat mala>michuha>, jamadat ‘aina>ha> ka annaha> ra’at syabihul-mauti muntashaba>n ama>maha>, tsumma syahaqat wa tamlalat mutawaji‘atan ka ‘ushfu>ri rama>hu’sh-shiya>di fuhabitha ‘ala>l-chadhi>dhi murtajafa>n bi a>lamihi, wa bi shauti taqtha‘ahul-ghusha>tul-‘amiyuqah sharakhat qa>’ilatan: ma>dza> taqu>lu? Ma>dza> ta‘ni>? Ila> aina turi>du an tab‘atsa biy?

Mendengar kata-kata itu, reduplah kedua mata Salma, seakan-akan ia

sedang melihat bayang kematian di hadapannya. Ia kemudian

berteriak bagai seekor burung yang jatuh ditembus panah, terkapar di

atas rerumputan menahan sakit. Dengan suara tercekik sempat

kudengar ia bertanya, “Apa kata ayah? Apa maksudmu, Ayah?

Kemana engkau akan mengirimku?”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Salma merasa

sedih dengan apa yang dikatakan ayahnya, namun di sisi lain Salma tidak

memahami apa maksud perkataan ayahnya. Salma merasa sedih jika harus

berpisah dengan ayahnya, namun ia tetap mencari jawaban atas keraguan

dan ketidak pahamannya, bukti tekstual lainnya yaitu:

٩١٩١:٤٠

Tsumma syakhishat bihi ka annaha> turi>du an tazi>la bi nazhara>tiha>l-ghila>fa ‘an makhba>ti shadrihi. Wa ba‘da daqi>qatin mutsqalatin bi ‘awa>mili dzalika’s-suku>nu’sy-syabi>hu bi shara>khil-qubu>ri qa>latu muta’awihatan: qad fahimtu’l-a>n ... qad ‘araftu kulla syai’in ... innal-mathra>na qad faragha min chubiki qadhuba>nul-qafshi’l-ladzi> a‘addahu li ha>dza>’th-tha>’iral-maksu>ral-jana>chaini, fa hal hadzihi hiya> ira>datuka ya> wa>lidi>? Kemudian ia menatap ayahnya dengan tajam, berusaha mencari

jawaban dari pertanyaannya. Dalam sekejap saja dia berkata, “Aku

mengerti. Aku dapat memahami semuanya. Pendeta itu telah

Page 16: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

43

mempersiapkan sebuah sangkar bagi burung yang patah sayapnya

ini. Apakah ini juga keinginanmu, Ayah?”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Salma mencari

jawaban atas pertanyaannya sendiri, dalam waktu yang singkat Salma

telah mengetahui apa maksud dari perkataan ayahnya. Maksud dari

keinginan pendeta bertemu dengan ayahnya adalah untuk membicarakan

keinginan pendeta melamar Salma untuk disandingkan dengan

kemenakannya. Hal ini terlihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٤٣.)

Ma> thalabal-Mathra>nu Bu>lisu Gha>libu muqa>balatu Fa>risu Kara>mahu fi> tilka’l-lailatil-muqmirah li yufa>widhahu bi syu’u>nil-fuqara>’i wal-‘u>zi>ni au yukha>birahu bi umuril-aramilu wal-aita>mu, bal akhdharahu bi markabatihil-khushu>shiyahil-fukhumah li yathlubu minhu ibnatahu Salma> ‘aru>sa>n li ibni akhi>hi Manshu>ra Bika Gha>libu. Apa yang diharapkan oleh Pendeta Ghalib di hadapan Faris Afffandy

Karamah di malam itu bukanlah mengenai permasalahan yang

berhubungan dengan orang miskin, janda-janda tua atau yatim piatu.

Tetapi ia menghadirkan Faris Affandy Karamah dengan kereta khusus

dan megah dengan tujuan melamar putrinya, untuk disandingkan

dengan kemenakan laki-lakinya, Manshur Bek Ghalib”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa pertemuan

antara Faris Affandy Karamah dengan Pendeta Ghalib bukanlah mengenai

permasalahan yang berhubungan dengan orang miskin, janda-janda tua

ataupun para yatim piatu. Pendeta Ghalib menghadirkan Faris Affandy

Karamah dengan kereta khusus dan megahnya dengan tujuan untuk

Page 17: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

44

melamar putrinya, Salma Karamah. Salma akan dinikahkan dengan

kemenakan laki-lakinya yang bernama Manshur Bek Ghalib.

d. Peristiwa Keempat

Peristiwa keempat adalah Salma Karamah dan Manshur Bek

Ghalib menikah. Peristiwa ini justru membuat Faris Affandy merasa sedih,

ia tidak sanggup berbuat apapun ketika Pendeta Ghalib meminta Salma

untuk disandingkan dengan kemenakannya, Manshur Beka Ghalib di

pelaminan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٤٤

‘Indama> thalabal-Mathra>nu Bu>lisu yada Salma> min wa>lidiha> lam yajibuhu dzalika’sy-syaikhu bi ghairil-suku>til-‘ami>qi wa>’d-dumu>‘i’s-sakhi>nah.

Ketika pendeta meminta persetujuan Faris Affandy Karamah untuk

menyandingkan Salma dengan kemenakannya, jawaban yang dia

terima hanyalah diam yang bisu dan linangan air mata.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Faris Affandy

Karamah sama sekali tidak memberikan jawaban atas permintaan Pendeta

Ghalib, karena Faris Affandy Karamah tahu siapa Manshur Bek Ghalib.

Hal ini diperkuat dengan kutipan berikut:

٩١٩١:٤٤

Aja>ba asy-syaikhu thalabal-Mathra>nu mudhthara>n wa>nuchana> ama>ma masyi>’atihi qahra>n ‘ama> fi> da>khili nafsihi minal-mama>na‘ah, wa ka>na qad ijtama‘a bi ibni akhi>hi Manshu>ri Bika wa sami‘a’n-na>sa

Page 18: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

45

yatachaddatsu>na ‘anhu fa ‘arafa khusyu>nutahu wa thama‘ahu wa inkhitha>tha akhla>qihi.

Faris Affandy Karamah terpaksa harus tunduk menerima permintaan

pendeta itu. Meski ia tahu betul siapa kemenakan si pendeta, Manshur

Bek Ghalib, orang yang culas, tamak dan berperangai buruk.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Faris Affandy

Karamah terpaksa menerima permintaan Pendeta Ghalib, meski ia tahu

Manshur Bek Ghalib adalah orang yang culas, tamak dan berperangai

buruk. Alasan lain yang menyebabkan Faris Affandy tidak dapat menolak

permintaan tersebut yaitu seperti yang ada di dalam kutipan berikut ini:

٤٥-٩١٩١:٤٤

Wa la>kin ayyu Masi>chi> yaqadiru an yuqa>wima asqufa>n fi> Su>riya> wa yabqa> machsu>ba>n bainal-mu’minaini, ayyu rajulin yakhruju ‘an tha‘ah ra’i>si di>ni>hi fi>’sy-syarqi wa yuzhilu kari>ma>n baina‘n-nasi? Atu‘a>nidul-‘ainu sahma>n wa la> tufqa’u au tunazhilul-yadu saifa>n wa la> taqtha‘u? Wahab an dzalika‘sy-syaikhu ka>na qa>dira>n ‘ala> mukha>lafatil-Mathra>nu Bu>lisi wal-wuqu>fa ama>ma mathami‘ahu fa hal taku>nu sum‘atu ibnuhu fi> ma’mani mina’zh-zhunu>ni wa’t-ta>wi>li, wa hal yazhilu ismuha> naqiya>n min ausa>khi’sy-syafa>hi wal-alsinah? au laisat jami>‘ul-‘ana>qi>dil-‘aliyah cha>midhatun fi> syuru‘i bana>ti a>wi >?

Di Siria, tak ada orang Kristen yang berani melawan pendetanya.

Tiada seorangpun yang berani mengingkari perintah pemimpin

agamanya. Meski sang pendeta jahat tetapi akan tetap dianggap orang

baik-baik. Meskipun sang pemuka agama itu culas, ia tetap akan

dimuliakan oleh masyarakat. Mata tidak dapat melawan tombak tanpa

tercungkil dan tangan tidak bisa menggenggam pedang tanpa tertebas.

Seandainya orang tua itu menentang dan menolak keinginan si

pendeta, maka nama baik Salma akan jatuh. Ia akan selalu

direndahkan oleh bibir dan lidah orang-orang yang kotor.

Page 19: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

46

Berdasarkan kutipan di atas bahwa Faris Affandy terpaksa

menerima permintaan tersebut karena di Siria, tidak ada orang Kristen

yang berani melawan pendetanya. Tidak ada seorangpun yang berani

melawan dan mengingkari perintah seorang pendeta. Meski pendeta itu

jahat, ia tetap dianggap orang baik-baik. Meskipun pendeta itu culas, ia

tetap akan dimuliakan masyarakat. Faris Affandy Karamah terpaksa

menerima permintaan tersebut karena jika dia menentang dan menolak

permintaan pendeta, maka nama baik Salma akan jatuh. Salma akan

direndahkan oleh bibir dan lidah-lidah yang kotor. Takdir telah mengucap

keputusan bahwa Salma harus menikah dengan Manshur Bek Ghalib. Hal

ini terlihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٦١

Wa tazawwaja Manshu>ru Bika Gha>libu min Salma> fa sakana> ma‘a>n fi> manzili fakhamin qa>’imin ‘ala> sya>thi>’il-bachri fi> ra’si Bairu>ta chaitsu yaqthunu wujaha>’il-qaumi wal-aghniya>’i wa baqa> Fa>risu Kara>mahu wachidahu fi> dzalikal-baitil-munfaridi bainal-chada>’iqi wal-basa>ti>ni infira>da’r-ra>‘i> baina a‘na>mihi wa madhat. Manshur Bek Ghalib dan Salma telah resmi dipersandingkan di

pelaminan. Kini mereka tinggal di sebuah rumah yang terletak di tepi

pantai di ujung kota Beirut. Tempat tinggal para hartawan dan orang-

orang terkemuka. Faris Affandy Karamah tetap tinggal di rumahnya

yang sunyi, di antara taman dan kebun, laksana seorang gembala

kesepian di antara kawanan ternaknya.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Manshur Bek

Ghalib dengan Salma Karamah telah resmi menikah. Mereka tinggal di

Page 20: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

47

sebuah rumah yang terletak di tepi pantai ujung kota Beirut, di mana

kawasan tersebut adalah tempat tinggal para hartawan dan orang-orang

terkemuka. Adapun Faris Affandy Karamah tetap tinggal di rumahnya

yang sunyi.

Perkawinan di alam Timur yang berlandaskan dan mementingkan

harkat serta martabat saja pada akhirnya akan menjatuhkan mereka sendiri

ke dalam kesedihan dan kesusahan. Hal tersebut juga akan dialami oleh

Salma Karamah, karena pernikahannya dengan Manshur Bek Ghalib tidak

diilhami oleh cinta yang hakiki, namun diilhami oleh harkat dan martabat

yang dikejar oleh Manshur Bek Ghalib. Pendeta Ghalib menikahkan

kemenakannya dengan Salma karena Salma adalah anak orang hartawan,

oleh karenanya jika Pendeta Ghalib menikahkan kemenakannya itu, maka

harkat dan martabat kemenakannya akan terangkat oleh kekayaan ayah

Salma Karamah. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٦٣

Amma> ba‘niha> fa ka>na min u>la’ika‘r-rija>lu‘l-ladzina yachshulu>na bi ghairi ta‘abin ‘ala> kulli ma> yaj‘alul-chaya>h haniya’ata>n wa la> yaqna‘u>na bal yathmachu>na da>’ima>n ila> ma> laisa lahum, wa hakadza> yazhilu>na mu‘adzibi>ni bi mathami‘ihim ila> niha>yati aya>mihim. Wa bathila>n kuntu arju>’th-thuma’ni>nah li Farisi Karamahu li-anna shihurahu lam yastalim yada ibnatihi wa yachshulu ‘ala> amwa>liha>’th-tha>‘ilah hatta> nasiyahu wa hajarahu bal sha>ra yathlubu chatfahu tawashula>n ila> ma> baqiya min tsarwatihi.

Page 21: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

48

Sedangkan suaminya adalah seorang laki-laki yang dengan mudah

dapat memperoleh segala bentuk kemewahan hidup. Tapi semua itu

tidak pernah membuatnya merasa puas, justru semakin rakus. Setelah

berhasil mengawini Salma, dia mengabaikan ayahnya yang hidup

dalam kesepian. Karena dengan demikian akan semakin cepat

waktunya untuk memperoleh warisan kekayaan orang tua Salma.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Manshur Bek

Ghalib adalah laki-laki yang dengan mudah mendapatkan segala bentuk

kemewahan. Hanya dengan mengawini Salma, dia telah memperoleh

segala kemewahan. Hal tersebut tidak membuatnya merasa cukup, semua

itu semakin membuatnya rakus. Dia membiarkan ayah Salma hidup dalam

kesepian dengan tujuan agar ayah Salma cepat meninggal, dengan begitu

Manshur Bek Ghalib akan cepat memperoleh warisan orang tua Salma.

e. Peristiwa Kelima

Peristiwa kelima Faris Affandy Karamah meninggal dunia. Faris

Affandy Karamah hidup dalam kesepian tanpa seorang yang

menemaninya, hingga dia jatuh sakit. Hal ini tampak dari kutipan berikut:

٩١٩١:٦٥

٩١٩١:٦٦

Fadza>ta yaumin sami‘tu bi i‘tila>lin Fa>risu Kara<mahu, fa taraktu wachidati> wa dzahabtu li ‘iya>ditihi.

Page 22: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

49

Balaghtu manzila’sy-syaikhi wa dzakhaltu ‘alaihi fa wajadtuhu mulqi> ‘ala> fira>syihi mudhna>l-jismi, sya>chibul-wajhu, ashfarul-launi, qad gharaqat ‘aina>hu tahta chajibaihi faba>nata>n kahwataini ‘ami>qataini muzhlimataini taju>lu fi>hima> asyba>chu’s-saqami wal-‘alami, fa>l-mala>michu’l-lati> ka >nat bi amsi ‘unwa>nul-basya>syati wal-inbisa>thu qad taqalashat wa>kfaharat wa ashbachat kashachi>fatin rama>diyatin mutaja‘idatin taktubu ‘alaiha>l-‘ilah suthu>ra>n ‘ari>batan multabisatan. Wal-yada>nil-lata>ni ka>nata> maghlufataini bil-luthfi wal-lida>nati qad nachilata> hatta> badat ‘izha>mu asha>bi‘ihima> min tahtil-jildi kaqadhba>ni ‘a>riyati tarta‘isyu ama>mal-‘a>shifah.

Pada suatu hari, aku mendengar kabar bahwa Faris Affandy Karamah

sedang sakit. Aku meninggalkan tempat tinggalku yang sunyi menuju

kediamannya. Sesampainya di rumah orang tua itu aku segera masuk menemuinya.

Ia sedang terbujur di pembaringannya. Tampak lemah dan pucat.

Matanya cekung, seperti dua buah jurang yang dalam serta gelap,

tempat hantu-hantu penderitaan dan kesakitan bergentayangan.

Senyum yang selalu menghiasi wajahnya kini tertutup oleh sakit dan

derita yang tak tehingga. Tulang tangannya yang perkasa, tampak

seperti ranting pohon yang telanjang berayun-ayun menahan topan.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa ketika tokoh

aku mendengar kabar Faris Affandy Karamah sakit, ia langsung

berkunjung ke rumahnya. Sesampainya di rumah orang tua itu, Faris

Affandy Karamah terbujur di pembaringannya. Ia tampak lemah dan

pucat. Kedua matanya cekung, menunjukkan penderitaan dan kesakitan

yang dialaminya. Senyum yang selalu menghiasi wajahnya, sekarang tidak

terlihat karena sakit dan derita yang tidak tehingga. Tulang tangannya

yang perkasa, sekarang tampak kecil dan rapuh seperti ranting pohon yang

telanjang berayun-ayun menahan topan.

Sakit yang diderita Faris Affandy bukanlah sakit yang disebabkan

oleh penyakit, namun sakit yang disebabkan oleh kondisi psikologi yang

tidak baik. Ia merasa kesepian dan merasa tidak bahagia semenjak

Page 23: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

50

mendengar permintaan Pendeta Ghalib untuk menyandingkan putrinya,

Salma Karamah, dengan Manshur Bek Ghalib. Fikiran-fikiran tersebut

meracuni jiwanya dan menyebabkan psikologinya goyah dan sakit pada

fisiknya.

Saat-saat kepergian Faris Affandy Karamah ia tidak ingin

dipanggilkan dokter, karena baginya obat yang akan diberikan hanya akan

memperpanjang penderitaannya. Hal ini terlihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:١٤

Waskut daqi>qatan wa zhaltu asyba>cha ‘alfa>zhihi tadabbu ‘ala> judra>nil-ghurfah, tsumma ‘a>da fa nazhara ilayya wa ila> Salma> bi waqtin wa>chidi wa qa>la hamisa>n: la> tad‘u> thabi>ba>n li yuthi>la bi masa>chi>qihi sa>‘a>ti sijni> li anna ayya>mal-‘ubu>diyah qad madhat fa thalabat ru>chi> churiyatal-fadha>’i. Suasana hening mencekam. Aku melihat mukanya memucat, pertanda

kematian telah mendekat. Kemudian dia memutar pandangan dan

melihat kami berdua, sambil berbisik, “Jangan panggil dokter sebab

obatnya akan memperpanjang hidupku dalam penjara ini. Saat-saat

perbudakan telah lewat, dan kini jiwaku menginginkan kebebasan

yang datang dari langit...”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa muka Faris

Affandy Karamah pucat menandakan kematian telah mendekat. Faris

Affandy tidak menginginkan tokoh aku maupun Salma memanggil dokter,

karena bagi Faris Affandy obat yang akan diberikan dokter hanya akan

memperpanjang penderitaannya. Maksudnya adalah jika obat dari dokter

bisa menyembuhkan sakit yang diderita oleh Faris Affandy, maka

penderitaan yang disebabkan oleh belenggu kehidupannya akan terus

Page 24: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

51

terjadi. Ia menginginkan kebebasan yang datang dari langit yaitu sebuah

kematian, karena dengan kematian semua perbudakannya, semua belenggu

yang mengikatnya akan lepas dan hilang.

Malam itu menjadi malam yang sangat menyedihkan bagi Salma

Karamah karena kematian ayahnya. Terlihat dari kutipan berikut ini:

٩١٩١:١٥

‘Indama> intashafa dzalika’l-lailul-mutchifu fatacha Fa>risu Kara>mahu ‘ainaihil-gha>riqataini fi> zhulmati‘n-naza‘i, fatachahuma> li a>khara marata, wa chawalahuma> nahwa ibnatahul-ja>tsiyah bi janibi madhja‘ihi, tsumma chawalal-kala>mu falam yastathi>‘u li annal-mauta ka>na qad tasyraba shautuhu fa kharajat hadizhil-alafa>zhu laha>tsa>n ‘ami>qa>n min baina syafataihi: ha> qad dzahaba’l-lailu ... wa ja>’a’sh-shaba>cha ... ya> Salma>. Ya> . Salma> ... Tsumma nakasa ra’sahu wa abyadhdhu wajhahu wa ibtsamat syafata>hu wa aslama’r-ruchu. Wa madat Salma> yadaha> wa lamisat yada wa>lidaha> fa wajadatha> bi iradatan ka>l-tsalji, fazfa‘at ra’saha> wa nazharat ilaihi fara’at wajhahu mubariqa‘a>n bi niqa>bil-mauti, fa jamadat al-hayah fi> jasadiha> wajafat ad-dumu>‘a fi> mucha>jiriha>, falam tatacharak walam tashrakhu wa lam tata’awahu, bal baqiyat machdiqatan ilaihi bi‘ainaini ja>midataini ka-‘aini>l-timtsa>li, tsumma tara>khat a‘dha>’uha> mitslama> tatara>kha> thaya>tu’ts-tsaubil-laili, wa habathat chayu> lamasata jabuhatuha>l-ardha, tsumma qa>lat bi hudu>’in: isyfiq ya> rabbu wa syadid jami>‘ul-ajnichatal-mutakassirah.

Page 25: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

52

Di tengah malam Faris Affandy Karamah membuka matanya yang

letih untuk terakhir kali, dan memandang lekat-lekat kepada Salma

yang berlutut di sampingnya. Dia berusaha untuk berbicara tapi tak

kuasa, sebab kematian telah merenggut suaranya. Namun akhirnya dia

mampu berkata, “Malam telah berlalu dan pagi telah datang, Salma

... oh.. oh, Salma ...”

Kemudian kepalanya terkulai, wajahnya pucat pasi. Aku melihat

sekulum senyum tersungging di bibir saat dia menghembuskan nafas

terakhir.

Salma menyentuh tangan ayahnya, terasa dingin. Salma mengangkat

kepalanya dan menatap wajah ayahnya. Wajah yang diselimuti cadar

maut. Ia begitu tertegun hingga tak mampu menangis atau mengeluh,

bahkan ia tak dapat beranjak dari tempatnya. Untuk beberapa saat

lamanya dia hanya menatap ayahnya dengan pandangan kosong

laksana patung. Kemudian ia membungkuk hingga kepalanya

menyentuh lantai sambil berkata, “Oh Tuhan, tabahkanlah aku dan

kasihanilah aku. Sambunglah sayap-sayapku yang patah ini”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa di tengah

malam Faris Affandy Karamah masih membuka matanya untuk yang

terakhir kalinya dengan lemah dan berkata pada Salma bahwa malam

(penderitaan ayahnya) telah berlalu dan pagi (kehidupan baru) telah

datang. Setelah berkata pada Salma, Faris Affandy Karamah

menghembuskan nafas terakhirnya dengan senyum tersungging di

bibirnya. Kesedihan begitu merasuk pada diri Salma, hingga ia tertegun

melihat kepergian ayahnya. Ia tidak mampu menangis atau mengeluh,

bahkan ia tidak mampu beranjak dari tempatnya. Ia hanya menatap wajah

ayahnya yang diselimuti cadar maut dengan tatapan kosong. Kemudian ia

membungkuk dan berkata: “Oh, Tuhan, tabahkanlah aku dan kasihanilah

aku. Sambunglah sayap-sayapku yang patah ini”. Karena baginya semua

pengharapan di dalam dirinya telah sirna, dan ia merasa tidak lagi

Page 26: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

53

memiliki siapapun yang akan menemani hidupnya. Menghibur jiwanya

yang sepi.

Setelah kematian Faris Affandy Karamah, seluruh harta bendanya

diambil alih oleh Manshur Bek Ghalib. Hal ini terbukti dari kutipan

berikut:

٩١٩١:١٦

Ma>ta Fa>risu Kara>mahu wa ‘a>naqat al-abadiyah ru>chuhu wa istarja‘a ’t-tura>ba jasaduhu, wa istawali> Manshuru Bika ‘ala> amwa>lihi wa zhalat ibnatuhu asi>ratan tu‘a>situha> tara>l-chaya>h ma’asa>h ha>’ilatan tumatsiluha> incha>wafa ama>ma ‘ainaina>.

Faris Affandy Karamah telah meninggal dunia, ruhnya berada dalam

pelukan keabadian, dan jasadnya kembali ke bumi tempat ia berasal.

Manshur Bek Ghalib mengambil alih seluruh harta bendanya, dan

Salma menjadi seorang tawanan dalam hidupnya – hidup yang

dipenuhi oleh duka cita dan nestapa.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Faris Affandy

telah meninggal dunia, sedangkan harta bendanya diambil alih oleh

Manshur Bek. Adapun Salma menjadi tawanan Manshur Bek, hidupnya

akan dipenuhi dengan duka cita dan nestapa.

f. Peristiwa Keenam

Peristiwa keenam adalah tokoh aku dan Salma Karamah kembali

menjalin cinta di belakang pengetahuan suaminya, Manshur Bek Ghalib.

Hal ini tampak dari kutipan berikut:

٩١٩١:١١

Page 27: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

54

Fi> ha>dza>l-haikali’l-majhu>li kuntu altaqi> Salma> Kara>mahu maratan fi>’sy-syahri fa nashrifu’s-sa>‘a>ta’th-thuwa>li.

Di kuil yang tersembunyi itu, aku bertemu Salma sekali dalam sebulan

dan menghabiskan waktu bersamanya...

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa di sebuah kuil

yang letaknya tersembunyi dan jarang di datangi orang, tokoh aku dengan

Salma sering bertemu dalam kurun waktu sebulan sekali dan

menghabiskan waktu berdua di tempat tersebut. Bukti tekstual lainnya

sebagai berikut:

٨٠-٩١٩١:١١

Kuna> nakhtali> fi> dzalikal-haikalil-qadi>mi fa najlisu fi> ba>bihi sa>nadaini zhahraina> ila> jida>rihi maradadaini shada> ma>dhaina> mustafshiyaini ma>ti> cha>dhiruna> kha>tsifiyana mustaqbiluna>. Tsumma natadarraju ila> izhha>ri ma> fi> a‘ma>qi nafsi>na> fa yasku> kullu mina> lau‘atahu wa chirqata qalbihi wa ma> yuqa>siyuhu minal-jaza‘i wal-chasurah, tsumma yushabbiru wa>chiduna>l-a>khara ba>sitha>n ama>mahu kulla ma> fi> juyu>bil-amali minal-awuha>mil-mufrichah wal-achla>mil-‘adzbah, fa yahda’u ru>‘una> wa tajifu dumu>‘una> wa tanfariju mala>michana>.

Kami bertemu secara sembunyi-sembunyi di kuil tua. Mengenang

hari-hari yang terlewati, membicarakan keberadaan kami sekarang,

dan mengkhawatirkan masa yang akan datang. Selanjutnya kami

saling menumpahkan rahasia yang tersimpan di hati, saling

mengeluhkan kesengsaraan dan penderitaan. Kami mencoba

menghibur diri dengan harapan yang menggembirakan dan mimpi-

mimpi indah. Sehingga ketakutan kamipun reda, kering air mata, dan

wajah kami bercahaya.

Page 28: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

55

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa tokoh aku dan

Salma bertemu di kuil tua dengan sembunyi-sembunyi. Mereka bertemu

untuk sekedar mengenang hari-hari yang sudah terlewati. Membicarakan

tentang keberadaan mereka dan mengkhawatirkan masa yang akan datang.

Selanjutnya mereka saling mengungkapkan rahasia yang ada di hati

mereka, saling mengeluhkan kesengsaraan dan penderitaan yang mereka

alami setelah berpisah. Mereka mencoba menghibur diri dengan harapan

dan mimpi-mimpi yang indah sekedar untuk menghilangkan ketakutan dan

air mata.

Bukti tekstual bahwa tokoh aku dan Salma menjalin cinta kembali

yaitu sebagai berikut:

٩١٩١:٨٠

Tsumma nabtasimu mutana>siyaini kulla syai’in siwa>l-chubbu wa afra>chuhu, mansharafaini ‘an kulli amrin illa>’n-nafsa wa muyu>laha>, tsumma nata‘a>naqu fa nadzu>bu syaghafa>n wa haya>ma>n, tsumma taqabbalu Salma> mufriqa sya‘ri> bi thuhri wa in‘ithafi fatamla’u qalbi> syi‘a>‘a>n, wa aqbalu athra>fa asha>bi‘aha>l-baidha>’u fa taghmadhu ‘ainaiha> wa talwa> ‘unuquha>l-‘a>ji> wa tatawarradu wajnata>ha> bi ichmara>rin lathi>fin yusya>bihil-asy‘atal-u>la>‘l-lati> yulqi>hal-fajaru ‘ala> jaba>hi’r-rawa>bi>. Kemudian kamipun tersenyum melupakan segalanya kecuali cinta,

berpaling dari segalanya, melupakan jiwa dan keinginan. Kami saling

berpelukkan hingga hati kami luluh. Kemudian Salma akan

memberikan ciuman yang suci di keningku dan mengisi hatiku dengan

kegembiraan yang tak terhingga. Aku akan membalas ciuman itu saat

dia membungkukkan leher gadingnya, sementara pipinya berubah

Page 29: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

56

sedikit memerah mawar laksana sinar pertama fajar yang menerpa

kening bebukitan.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa pertemuan

tersebut membuat keduanya bahagia, hingga semua penderitaan dan

kesengsaraan yang mereka alami terlupakan. Mereka hanya mengingat

tentang cinta. Mereka berpelukkan hingga hati mereka luluh, kemudian

Salma memberikan ciuman yang suci di kening tokoh aku, hal itu

membuat hati tokoh aku merasa gembira yang tidak terhingga. Tokoh aku

akan membalas ciuman itu ketika Salma membungkukkan lehernya, dan

Salma merasakan kegembiraan yang sama.

Saat hati orang sedang merasakan penderitaan dan kesengsaraan

hidup yang sama dengan orang lain, maka ia akan lebih mengerti perasaan

satu sama lain. Adapun hati mereka saling mencintai sejak kali pertamanya

mereka bertemu, sehingga cinta yang tidak terwujud itu kembali dirajut

dibelakang pengetahuan suami Salma, bahkan tidak seorangpun tahu

tentang pertemuan dan hubungan yang mereka jalani. Hanya Tuhan dan

sekawan burung yang terbang di atas kuil yang mengetahuinya. Hal ini

terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٨٩

Wa lam yadri bi ijtima>‘a>tina>’s-Sirriyah achadan siwa>’l-llahu wa asrabul-‘asha>fi>ril-mutatha>yirah baina tilkal-busta>ni.

Tak seorangpun tahu mengenai pertemuan-pertemuan kami yang

dilakukan secara rahasia, kecuali Tuhan dan sekawan burung yang

terbang di atas kuil.

Page 30: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

57

Tidak ada ketakutan sedikitpun di antara mereka. Hal ini terbukti

dari kutipan berikut:

٩١٩١:٨٩

Wa lam nakhafa qatha ‘aina’r-raqi>bi wa la> syi‘runa> bi wakhzil-dhami>ri, li anna’n-nafsa idza> tathaharat bi’n-na>ri wa ightasalat bi’d-dumu>‘i tatarafa‘u ‘amma> yad‘u>hu’n-na>su ‘aiba>n wa ‘a>ra>n.

Kami tidak takut sama sekali pada intaian mata, atau pada suara batin

yang mengganggu kami. Karena jiwa yang disucikan oleh api dan

dicuci dengan air mata lebih agung ketimbang apa yang disebut orang

dengan rasa malu dan aib.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa mereka sama

sekali tidak takut pada intaian mata yang mungkin dikirimkan oleh

Pendeta Ghalib ataupun suami Salma sendiri. Mereka merasa bahwa apa

yang mereka lakukan bukan hal yang memalukan dan bukan juga sebuah

aib. Mereka menganggap bahwa jiwa yang disucikan oleh api dan dicuci

dengan air mata itu lebih agung dibandingkan rasa malu dan aib.

g. Peristiwa Ketujuh

Peristiwa ketujuh adalah Salma Karamah memutuskan untuk

kembali pada suaminya dan memutus hubungan dengan tokoh aku. Hal

tersebut disebabkan karena Salma tidak ingin tokoh aku masuk ke dalam

perangkap dan menjadi mangsa dari kejahatan serta kebejatan Pendeta

Ghalib. Hal ini terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٨١

Page 31: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

58

... Wa la>kinnani> akha>fu ‘alaika wa anta churrun kanu>ri’sy-syamsi an taqa‘a mitsli> fi> asyra>kihi fa yaqbidhu ‘alaika bi azha>firihi.

...Tapi aku mengkhawatirkan engkau, yang mungkin saja masuk ke

dalam perangkap, lalu menjadi mangsanya. Padahal engkau masih

muda dan bebas laksana sinar matahari.

Selain itu alasan Salma untuk tidak bertemu lagi dengan tokoh aku

adalah karena Pendeta Ghalib mulai mencurigai Salma. Pendeta Ghalib

sudah mengetahui bahwa sebulan sekali Salma meninggalkan kuburan

tempat ia menyekap Salma (rumah Salma dengan suaminya). Hal ini

terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٨١

Wa la>kinna’sy-syukuku tukha>miruhu wa’zh-zhunu>nu tatala>‘abu bi afka>rihi, wa qad batstsa ‘alayyal-‘uyu>nu li turaqibani> wa au‘aza ila> khidmihi li yatajassasu> charaka>ti> hatta> shirtu asy‘uru bi anna lil-manzili’l-ladzi askunuhu wa’th-thariqa>ti’l-lati> asi>ru ‘alaiha> nawa>zhiri tuchaddiqu bi> wa asha>bi‘a tusyi>ru ilayya wa a>dza>na>n tasma‘u hamsa afka>ri>. ...Tetapi dia mulai curiga, ia telah memerintahkan seluruh mata-mata

memperhatikanku dengan seksama. Aku merasa merasa rumah yang

kutempati dan lorong yang aku lewati, semuanya telah dihuni oleh

mata-mata yang mengawasiku. Jari-jarinya menunjuk padaku, dan

telinganya mendengar bisikan dalam pikiranku.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Pendeta Ghalib

mulai curiga dengan gerak-gerik Salma yang meninggalkan rumahnya

sebulan sekali. Salma merasa bahwa rumah yang ia tempati, lorong yang ia

lewati semuanya telah dihuni oleh mata-mata yang diperintahkan oleh

Pendeta Ghalib.

Page 32: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

59

Sebenarnya, sedikitpun Salma tidak menginginkan perpisahannya

dengan tokoh aku, namun Salma lebih berat mementingkan masa depan

tokoh aku. Hal ini terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٨١

... Wa la>kinani> akhafu ‘alaika wa anta fi rabi>‘il-‘umri an talsa‘al-af‘i > qadamaiki wa tawaqaffaki ‘anil-masi>ri nahwa qimmatil-jabali chaitsu yantazhirukal-mustaqbala bi afrachihi wa amja>dihi.

...Tapi yang ketakutanku adalah ular yang mungkin mematuk kakimu

dan memenjarakanmu, sehingga engkau tidak mampu mendaki

puncak gunung, di mana masa depan menunggumu dengan segala

kemudahan dan kemuliaannya.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Salma takut

jika Pendeta Ghalib melumpuhkan dan memenjarakan tokoh aku, sehingga

tokoh aku tidak akan dapat meraih masa depannya dengan mudah dan

mulia. Bukti tekstual lain yang menunjukkan bahwa Salma tidak

mengingikan perpisahan dengan tokoh aku yaitu:

٩١٩١:٨٦

Fa aja>bat wa’d-dumu‘u yura>widu ajfa>niha>: la> ya> chabi>bi>. Inna ruchi> lam tathlubu fira>qaka li annaka syathruha>, wa la> malat ‘aini>’n-nazharu ilaika li annaka nu>ruhuma>. Wa la>kin idza> ka>nal-qadha>’u qad chakama ‘alayya an asi>ra ala> ‘uquba>til-chaya>h mutsqalah bil-quyu>di wa bi’s-sala>sili. Fa hal li ardha> an yaku>na nashi>buka minal-qadha>’i mitslu nashi>biy?

Dengan air mata yang menetes dari pelupukya, ia menjawab, “Tidak,

kekasihku, jiwaku tidak medamba perpisahan. Sebab engkau adalah

bagian diriku. Mataku tidak pernah jemu memandangmu, sebab

Page 33: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

60

engkau adalah cahaya. Tapi jika nasib telah menggariskan bahwa aku

harus berjalan di lorong kehidupan yang gelap dan dibebani

belenggu, apakah akan kubiarkan dirimu mengalami nasib seperti

diriku?”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Salma sama

sekali tidak mendambakan perpisahan dengan tokoh aku, karena bagi

Salma tokoh aku sangat berarti bagi dirinya. Nasib telah menggariskan

Salma harus berjalan di lorong kehidupan yang gelap dan dibebani

belenggu, tentu ia tidak akan membiarkan nasib yang sama menimpa pada

kekasihnya, yaitu tokoh aku.

h. Peristiwa Kedelapan

Peristiwa kedelapan adalah Salma Karamah meninggal dunia.

Salma Karamah meninggal pada saat melahirkan. Hal ini tampak dari

kutipan berikut:

٩١٩١:١١

Wa ka>na ni>sa>nu qad ja>’a mutanaqila>n baina’r-ruwa>bi> wal-munchada>ti ‘indama> tamat aya>mu Salma> li talida bikruha>, wa ka anna’th-thabi‘ah qad wa>faqatha> wa ‘a>hadatha> fa akhadzat tadha‘u chamla aza>hiriha> wa talifa bi aqmithatil-chara>rah athfa>lil-a‘sya>bi wa’r-ruyachi>na.

Bulan April telah datang. Salma terbaring lemah di atas pembaringan.

Merasakan pahitnya penderitaan dan kesakitan seorang perempuan

waktu melahirkan. Tempat di mana kehidupan dan kematian menjadi

begitu dekat. Thabib dan perawat telah siap untuk menyambut seorang

tamu baru ke dunia ini.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Salma

terbaring lemah di atas pembaringan karena Salma akan melahirkan.

Page 34: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

61

Dokter dan perawat telah siap untuk membantu Salma melahirkan. Bukti

tekstual lain untuk memperkuat kutipan di atas sebagai berikut:

٩١٩١:١٨

‘Indama> la>chal-fajru waladat Salma> ibna>n, wa lamma> sami‘at ihla>lahu fatahat ‘ainaiha>l-mughalafataini bil-alami wa nazharat chawa>li>ha> fa ra’at al-aujaha mutahalilatan fi> jawa>nibi tilkal-ghurfah ... wa lamma> nazharat tsaniyatan ra’at al-chaya>h wal-mauta ma> za>la> yatashara‘a>ni bi qarbi mudhja‘iha>.

Tepat fajar menyingsing, Salma melahirkan seorang anak laki-laki. Ia

membuka matanya dengan sulit, lalu menyaksikan wajah-wajah yang

dihiasi senyum kegembiraan di sekeliling ruangan itu. Kemudian dia

melihat satu per satu di mana dia menyaksikan kehidupan dan

kematian menyatu di atas tempat tidurnya.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa pada saat fajar

menyingsing, Salma melahirkan seorang anak laki-laki. Setelah

melahirkan Salma melihat wajah-wajah yang tersenyum penuh dengan

kegembiraan menyambut anak yang baru saja dilahirkan olehnya. Saat itu

juga Salma menyaksikan kehidupan dan kematian menyatu di atas tempat

tidurnya, namun Salma masih merasakan kehidupan, sedangkan anak

Salma yang baru dilahirkan meninggal. Hal ini terlihat dari kutipan

berikut:

٩١٩١:١٨

Wa lama> thala‘at asy-syamsu qarabat Salma> waladaha> min tsadyiha> fa fatacha ‘ainaihi li awwali marratin wa nazhara fi> ‘ainaiha> wa ikhtalaja wa aghmadhahuma> li a>khiri marratin, faduna>’th-thabibu wa

Page 35: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

62

akhadzahu min baina dzira>‘aiha> wa>nsakabat ‘ala> wachnataihi dam‘ata>ni kabi>rata>ni tsumma hamasa fi> sirihi qa>’ila>n: huwa za>irun dza>hibun!.

Ketika matahari terbit, Salma mengambil anak kecil itu dan

meletakkannya di dada. Si kecil membuka matanya dan melihat

ibunya untuk yang pertama kalinya. Setelah itu dia menggigil dan

menutup matanya untuk yang terakhir kalinya. Dokter mengambil

bayi dari pangkuan Salma. Air mata menetes di pipinya, kemudian ia

berbisik pada diri sendiri, “Dia adalah tamu yang sudah pergi”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa ketika matahari

terbit, Salma mengambil anaknya dan meletakkannya di dadanya. Anak

Salma membuka matanya dan melihat ibunya untuk kali pertamanya,

setelah itu dia menggigil dan menutup matanya untuk kali terakhirnya.

Dokter mengambil bayi itu dari pangkuan Salma karena bayi itu telah

meninggal dunia, hal itu diperkuat dengan bisikan dokter „Dia adalah

tamu yang sudah pergi‟ artinya bahwa bayi yang baru saja lahir itu telah

meninggal dunia. Setelah kepergian si kecil, sang ibu, Salma meninggal

dunia. Hal ini terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩٠٠

Fa chamala’th-thabi>bul-thiflal-mayita wa wadha‘ahu baina dzira>‘aiha> fa dhammathu ila> shadriha> wachawalat wajhaha> nahwal-chaithi wa qa>lat tukha>thibuhu: qad ji’ta li ta’khudzaniy ya> walidi>. Ji’ta li tadullaniy ‘ala>’th-thariqil-mu’dayah ila>’s-sa>chili. Ha> anadza> ya> walidi> fasara ama>mi> li nadzhaba min ha>dza>l-kahfil-muzhlimi. Wa ba‘da daqi>qatin dakhalat asyi‘atu’sy-syamsi min baina sata>’iri’n-na>fidzah wa insakabat ‘ala> jasadaini ha>madaini mintharu china ‘ala>

Page 36: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

63

madhja‘i takhfiruhu haibatul-umu>mah watuzhaliluhu ajnichatul-mauti.

Sang dokter membawa anak yang telah mati itu, lalu meletakkannya

di antara kedua tangan Salma. Salma memeluk anaknya. Kemudian

menoleh ke dinding dan berbicara kepadanya, “Engkau datang untuk

membawaku pergi, anakku. Engkau datang untuk menunjukkanku

jalan menuju pantai. Inilah aku, anakku. Berjalanlah di depanku.

Mari kita pergi bersama, meninggalkan gua yang gelap ini”. Sesaat

kemudian masuklah sinar matahari dari balik jendela yang menyinari

dua tubuh yang telah kaku, terbujur di tempat tidur, diselimuti oleh

kehebatan kasih ibu dan diteduhi oleh sayap-sayap kematian.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa sang dokter

membawa jasad bayi Salma, lalu meletakkannya di antara kedua tangan

Salma. Salma memeluk jasad anaknya, kemudian berkata bahwa anaknya

datang untuk membawanya pergi dari semua penderitaan yang di

alaminya, membawanya keluar dari tempat yang mengukungnya selama

ini. Sesaat kemudian Salma telah meninggal dunia pergi bersama anak

yang baru dilahirkannya, hal ini ditunjukkan dari kutipan di atas yang

menyatakan „...menyinari dua jasad yang telah kaku...‟. Hal yang

menyatakan bahwa Salma telah meninggal diperkuat dengan bukti tekstual

berikut ini:

٩١٩١:٩٠٩

Fi>’y-yaumit-tali> kafanat Salma> bi atswa>bi ‘arsiha>l-baidha>i wa wadha‘at fi> ta>bu>ti mu>sya> bil-makhmali’n-na>shi‘i, amma> thifluha> faka>nat akfa>nuhu aqmithatuhu wa ta>bu>tuhu dzara>‘i> umihi wa qabrihi shadruha>l-ha>di >’. Chamilu>l-jatsataini fi> na‘syin wa>chidin.

Pada hari berikutnya Salma telah dikafani dengan pakaian pengantin

berwarna putih dan diletakkan di peti mati. Sedangkan sang bayi

Page 37: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

64

dikafani dengan kain bedongnya. Peti matinya adalah rengkuhan

tangan sang ibu. Kuburannya adalah dada ibunya yang damai. Mereka

membawa dua jenazah itu dalam satu keranda.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa pada hari

setelah Salma meninggal, Salma telah dikafani dengan pakaian pengantin

berwarna putih dan diletakkan di peti mati sebagaimana adat kaum

Kristiani. Bayinya dikafani dengan kain bedongnya, peti mati si bayi

adalah rengkuhan tangan Salma. Kuburan si bayi adalah dada Salma yang

damai. Jenazah Salma dan bayinya berada dalam satu keranda.

Salma dan anaknya dikuburkan dalam satu lubang kubur yang

sama dengan ayah Salma, Faris Affandy Karamah. Hal ini terbukti dari

kutipan berikut:

٩١٩١:٩٠١

‘A<dal-musyi>‘u>na wa baqa> chufa>rul-qubu>ri muntashiba>n bi ja>nibil-qabril-jadi>di, wa fi> yadihi rafsyatun wa machfaruhu, fadilawat minhu wa sa’alathu qa>’ila>n: atadzkuru aina qubra Fa>risu Kara>mahu? Fa nazhara ila> thawi>la>n tsumma asya>ra nahwa qabri Salma> wa qa>la: fi> ha>dzihil-chufrati qad madadtu ibnatahu ‘ala> shadrihi, wa ‘ala> shadri ibnatihi qad madadtu thiflaha>, wa fauqal-jami>‘i qad wadha‘tu’t-tura>ba bi hadza>l-rafsyi.

...Tinggallah penggali kubur, berdiri terpaku dengan sekop di

tangannya. Aku mendekati mereka, lalu bertanya, “Apakah engkau

masih ingat di mana kuburan Faris Affandy Karamah?”. Dia

memandangku sejenak, lalu menunjuk ke kuburan Salma sambil

berkata: “Di dalam lubang ini, aku telah merebahkan putrinya di atas

dada ayahnya. Akupun telah merebahkan cucunya di atas dada

Page 38: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

65

putrinya. Lalu aku menimbuni tanah di atas tubuh mereka dengan

sekop ini”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa ketika semua

pelayat pergi, tinggallah penggali kubur yang berdiri terpaku dengan

membawa sekop di tangannya. Kemudian tokoh aku mendekati para

penggali kubur tersebut dan bertanya apakah mereka masih ingat di mana

kuburan Faris Affandy Karamah. Penggali kubur itu menjawab bahwa

kuburan Faris Affandy Karamah sama dengan di mana mereka

menguburkan Salma. Penggali kubur itu telah merebahkan Salma di atas

dada ayahnya, Faris Affandy Karamah. Penggali kubur itu telah

merebahkan cucunya, anak Salma, di atas dada Salma.

2. Penokohan [asy-Syakhshiyyah]

Asy-Syakhsiyyah adalah penokohan dalam cerita. Tokoh berperan

menjalankan cerita dan memerankan bermacam-macam karakter manusia,

sebagian memerankan karakter baik, sebagian memerankan karakter buruk,

dan sebagian lainnya memerankan keduanya. Jumlah sesuai dengan tuntutan

cerita. Peran tokoh ini penting karena tokoh inilah yang mewakili pengarang

menjalankan cerita dari awal sampai akhir (Sangidu, 2007: 14).

Penokohan adalah sentral dalam sebuah cerita, setiap tokoh memiliki

porsi masing-masing dalam peranannya. Baik sedikit maupun banyak porsinya

setiap tokoh adalah pendukung keberjalanannya sebuah cerita.

Tokoh utama dalam novel al-Ajnichah al-Mutakassirah karya Jubra>n

Khali>l Jubra>n adalah pengarang sendiri yaitu Jubra>n, oleh karenanya

pengarang sangat lihai dalam hal penokohan pada setiap karakter tokoh yang

Page 39: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

66

terdapat dalam novelnya. Tokoh-tokoh lain yang hanya muncul sekali, seperti

tokoh teman dari tokoh aku, pelayan, dan utusan pendetapun masing-masing

memiliki peran yang sangat mendukung dalam bangunan cerita.

2.1 Tokoh Aku atau Tokoh Utama

Tokoh aku adalah tokoh sentral dalam novel al-Ajnichah al-

Mutakassirah karya Jubra>n Khali>l Jubra>n. Tokoh aku adalah tokoh

protagonis. Novel memiliki tiga tokoh protagonis yaitu tokoh aku, tokoh

Salma Karamah, dan tokoh Faris Affandy Karamah. Berikut dijelaskan

tentang tokoh aku seperti yang terdapat dalam kutipan di bawah ini:

a. Pemuda yang polos

Tokoh aku adalah seorang pemuda yang belum banyak

merasakan pahit dan manisnya kehidupan. Tokoh aku adalah pemuda

yang polos, belum dewasa dan memiliki pengalaman hidup yang sedikit.

Hal ini tampak dari kutipan berikut:

٩١٩١:١

Kuntu fi>’ts-tsa>minati ‘asyarata ‘indama> fatahal-chubba ‘aini> bi asyi‘‘atihi’s-sichriyyah, wa lamisa nafsi> li-awwali marratin bi ashabiʻihi’n-nariyah. Wa kuntu Salma> Kara>mahu al-mar’atu li awali>’l-lati> aiqazhat ru>chi> bi macha>siniha>.

Usiaku delapan belas tahun ketika cinta membuka mataku, dengan

cahayanya yang mempesona. Untuk pertama kalinya cinta

mengguncang jiwaku dengan jari-jarinya yang membara. Salma

Karamah adalah wanita pertama yang membangkitkan jiwaku dengan

kecantikannya.

Page 40: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

67

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa tokoh aku

adalah seorang pemuda yang baru pertama kalinya merasakan cinta.

Cinta yang pertama kali dirasakannya melalui tokoh Salma Karamah. Di

dalam fikiran tokoh aku, cinta hanya tentang kebahagiaan. Hidup tokoh

aku seolah berubah menjadi indah semenjak bertemu dengan Salma

Karamah.

b. Mengagungkan cinta

Tokoh aku adalah seorang pemuja dan mengagungkan cinta.

Tokoh aku selalu memuji kecantikan dan keindahan Salma Karamah.

Tokoh aku adalah seorang pemuja cinta, baginya cinta adalah tentang

keindahan, kecantikan, kebahagiaan, kekaguman dan hal-hal yang

membuat hati merasa senang dan bahagia. Hal tersebut terbukti dari

kutipan berikut ini:

٩١٩١:٣٨

Qa>lat hadzihil-kalima>tu wa yaduha> ma> barichat ‘ala> ra’si>l-manchani>, wa lau takhayyarat fi> tilkal-daqi>qata lima> fudhilat ti>ja>nul-mulu>ki wa aka>li>lul-gha>ri ‘ala> tilkal-yaddil-chari>riyatil-mutala>̒ ibah bi-syiʻri>.

Tangannya masih berada di atas kepalaku saat dia bicara. Bagiku tak

ada yang lebih mewah, lebih berharga daripada tangan indah nan

cantik yang jari-jarinya membelai kepalaku itu, bahkan dibandingkan

dengan mahkota sang raja sekalipun, aku lebih menyukai tangan

Salma yang membelai rambutku.

Kekaguman tokoh aku terhadap cinta terungkap melalui kata-

katanya yang indah dan nampak mengagungkan cinta. Hal ini terbukti

dari kutipan berikut:

Page 41: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

68

٩١٩١:٣١

Ma> ajhala’n-na>sa’l-ladzi>na yatawahhamu>na an al-machabbah tatawalladu bil muʻa>syirati’th-thawi>lati wal mura>faqatil-mustamirrah. Annal-machabbah al-chaqi>qiyah hiya> ibnatu’t-ta>fahimu’r-ruchi> wa in lam yatimmu ha>dza>’t-tafa>humu balachzhatin wa>chidatin la> yatimun biʻa>min wa la> bi jailin ka>milin.

Alangkah bodohnya orang-orang yang mengira bahwa cinta datang

dari persahabatan yang lama dan rayuan yang tak henti-hentinya.

Cinta hakiki adalah buah pemahaman rasa spiritual, yang jika tak bisa

tercipta dalam sekilas pandang, ia tidak bisa diciptakan dalam

bilangan tahun atau bahkan satu generasi sekalipun.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa menurut

tokoh aku cinta datang bukan dari persahabatan yang lama dan dengan

rayuan yang dilakukan secara terus menerus, akan tetapi bagi tokoh

utama cinta hakiki adalah tentang pemahaman rasa spiritual yang jika

tidak bisa tercipta dalam sekilas pandang, maka sampai kapanpun ia

tidak akan dapat diciptakan.

c. Pendiam

Tokoh utama lebih banyak memilih diam ketika berhadapan

dengan Salma Karamah, karena baginya memulai pembicaraan bukan

dengan kata-kata, namun dengan pertalian rasa yang telah terjalin di

antara dua jiwa. Tokoh utama juga memiliki keyakinan bahwa ada

ikatan jiwa di antara dirinya dengan Salma. Hal ini dapat dilihat dari

kutipan berikut:

Page 42: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

69

٩١٩١:٣١

Wa marrat daqa>’iqu wakila>na> sha>mat cha>’iru mufakirin yatiraqqabul-a>chiru li yabda’a bil-kala>mi? Wa la>kin hal huwal-kala>mu’l-ladzi> yuchaditsu’t-tafa>hum bainal-arwa>chil-mutachabah? Hal hiya>l-ashwa>tu wal-maqa>thi‘ul-kha>rijah mina’sy-syafa>hi wal-alsinati’l-lati> taqarraba bainal-qulu>bi wal-‘uqu>li? Afala> yu>jadu syai’an asma> mimma> taliduhul-afwa>hu wa athharu mimma> tahtazzubihi auta>rul-chana>jiri? Menit-menit berlalu dan kami berdua diam, saling menunggu untuk

memulai berbicara, meskipun kata-kata bukanlah satu-satunya cara

untuk saling mengerti di antara dua jiwa. Bukan kalimat yang keluar

dari bibir dan lidah yang menyatukan hati kami. Ada sesuatu yang

lebih agung dan lebih suci dari apa yang disampaikan lidah.

Keheningan menyinari cahaya di jiwa, berbisik di hati, lalu

mempersatukan kami.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa kata-kata

bukanlah satu-satunya cara untuk saling mengerti. Bukan kalimat yang

keluar dari bibir dan lidah yang menyatukan mereka, bagi tokoh aku ada

yang lebih agung daripada apa yang keluar dari lidah yaitu keheningan

yang menyinari jiwa, kemudian keheningan itu berbisik di hati dan

mempersatukan dirinya dengan Salma. Baginya untuk saling memahami

di antara mereka, bukanlah dengan berbicara namun dengan diam yang

takzim.

d. Rapuh

Tokoh utama dalam novel ini memiliki karakter sebagai seorang

laki-laki yang rapuh dan polos. Tokoh aku belum banyak memakan pahit

dan manisnya sebuah kehidupan. Tokoh aku terlihat tegar saat tidak

Page 43: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

70

terjadi konflik di dalam dirinya, akan tetapi ketika tokoh ini terpukul

oleh suatu konflik, jiwanya menjadi rapuh. Hal tersebut terbukti dari

kutipan berikut ini, yaitu ketika tokoh aku mengetahui bahwa Salma

Karamah telah dilamar oleh Pendeta Ghalib untuk kemenakannya:

٩١٩١:٤٦

Tilka ayya>ma madhat ka>l-asyba>chi wa>dhmachalat ka>l-dha>ba>bi wa lam yabqa liy minha> siwa>’dz-dzikra>l-ali>mah, fal-‘ainu’l-lati> kuntu ara> biha> jama>la’r-rabi>ʻi wa yaqzhatal-chuqu>li lam taʻud tachduqu ila> ghairi ghadhabil-‘awa>shafi wa ya’sa’sy-syita>’i. Wal-udzunu’l-lati> kuntu asma‘u biha> a‘niyatal-amwa>ji lam ta‘ud tashghi> li ghairi anhul-a‘ma>qu wa ‘awi>lul-ha>wiyah. Wa’n-nafsu’l-lati> ka>nat taqifu mutahi>bah ama>ma nasya>thil-basyari wa majiddul-‘imara>ni lam ta‘ud tasy‘uru bi ghairi syiqa>’il-faqri wa tu‘a>sati’s-sa>qithi>na. Fima> achla> aya>mul-chubbi wa ma> a‘dzaba achla>maha> wa ma> amarra laya>li>l-chuzna wa ma> aktsara makha>wifaha>! Hari-hari berlalu seperti bayang-bayang dan sirna seperti awan. Tak

ada yang tersisa bagiku kecuali kenangan yang menyedihkan. Kedua

mata yang dulunya kupergunakan untuk melihat indahnya musim semi

dan kesyahduan alam, kini tak mampu lagi melihat apapun kecuali

badai yang mencekam, dan musim dingin yang muram. Telinga yang

dulunya biasa mendengar desau angin, kini hanya mampu mendengar

ombak lautan menghantam karang. Jiwa yang dulu gembira

memperhatikan keramaian manusia dan pesona alam semesta, kini

hanya dapat merasakan pedihnya kemiskinan dan kegagalan. Tiada

yang lebih indah ketimbang hari-hari yang dihiasi oleh cinta. Dan

tiada yang lebih menyakitkan ketimbang malam yang mencekam.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa setelah tokoh

aku mengetahui maksud di balik pertemuan Pendeta Ghalib dengan Faris

Affandy Karamah, baginya dunia seolah menjadi tidak berarti. Hari-

Page 44: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

71

harinya berlalu dan menghilang tanpa ada arti. Tidak ada yang tersisa dari

hidupnya kecuali kenangan bersama Salma yang menjadi menyedihkan.

Kedua matanya yang dulu dipergunakan untuk melihat keindahan dan

kemuliaan jiwa Salma, kini tidak dapat melihatnya lagi karena Salma

akan menjadi istri orang. Sekarang tanpa Salma ia hanya akan melihat

kesengsaraan, kesedihan, dan kesepian. Telinga yang dulunya ia

pergunakan untuk mendengar lembut laku seorang Salma, kini tidak akan

dapat mendengarnya lagi. Jiwa yang dulu selalu gembira menatap masa

depan bersama Salma, kini hanya dapat melihat kegagalan masa

depannya. Bagi tokoh aku hari-harinya selalu berlalu bahagia bersama

Salma, akan tetapi tanpa Salma ia merasa sakit dan sepi.

2.2 Salma Karamah

a. Anak Faris Affandy Karamah

Salma Karamah adalah anak semata wayang Faris Affandi

Karamah. Salma hanya tinggal dengan ayahnya, sedangkan ibunya telah

meninggal saat Salma masih kecil. Hal ini terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩١

Wa li Fa>risu Kara>mahu ibnatun wachi>datun taskunu maʻahu manzila>n fakhama>n fi> dha>chiyatil-madi>nah.

Faris Affandy Karamah memiliki anak gadis satu-satunya yang

tinggal bersama di sebuah rumah megah di sudut kota.

b. Perempuan yang cantik

Salma Karamah adalah seorang gadis yang cantik dan memiliki

budi yang halus. Selain memiliki budi yang halus, Salma adalah

Page 45: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

72

perempuan yang cerdas. Tidak ada gadis di Lebanon yang dapat

menandingi kehalusan budi dan kecantikannya. Kecantikannya tidak

hanya terpancar secara fisik, akan tetapi secara psikologis. Sifat Salma

turun dari ayahnya. Hal ini dapat dilihat dalam kutipan berikut:

١١-٩١٩١:١٦

Innal-jama>la fi> wajhi Salma> lam yakun munthabiqa>n ‘ala>l-muqa>yi>si’l-lati> wa dha‘aha>l-basyaru lil-jama>li, bal ka>na ghari>ba>n ka>l-chilami au ka>l-ru’ya>n au ka fikri ‘ullauyyin la> yuqa>su wa la> yuchaddu wa la> yunsakhu bi ri>syatil-mushawwiri, wa la> yatajasamu bi rakha>mil-chifa>ri. Jama>lu Salma> lam yakun fi> sya‘riha>’dz-dzahabi> bal fi> ha>latil-thuhuril-machi>thah bihi. Wa lam yakun fi> ‘ainaiha>l-kabi>rataini bal fi>’n-nu>ril-manba‘atsi minhuma>. Wa la> fi> syafataiha>l-waradiyataini bal fi>l-chala>watis-sa>’ilati ‘alaihima>. Wa la> fi> ‘anuqiha>l-‘a>ji> bal fi> kaifiyah anchana>’ihi qalila>n ila>l-ama>mi. Jama>lu Salma> lam yakun fi> kama>li jasadiha> bal fi> naba>lati ru>chiha>’sy-syabi>hati bisya‘latin baidha>’in mutqadatin sa>bichatin bainal-ardhi wal-anha>yah. Sesungguhnya kecantikan pada wajah Salma Karamah bukan

berdasarkan ukuran yang biasa diberikan pada manusia. Ia

bagaikan mimpi tentang wahyu yang tidak bisa diukur, diikat

ataupun ditiru dengan kuas seorang pelukis, atau dengan pahat

seorang pemahat. Kemolekan Salma Karamah tidaklah disebabkan

oleh kemilau rambutnya yang keemasan. Tapi pada kemuliaan dan

keagungan jiwanya. Bukan pada mata lebarnya, tapi pada cahaya

yang memancar dari keduanya. Tidak pada bibir merahnya, namun

pada kata-kata yang selalu membawa damai. Bukan dikarenakan

lehernya yang jenjang, semata-mata, tetapi dikarenakan oleh

kesopanan dan penghormatan yang selalu ia tunjukkan dengan

sedikit membungkukkan badannya ke depan. Kecantikan Salma

bukan pula pada bentuk badannya yang sempurna, tetapi terletak

Page 46: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

73

pada jiwanya yang luhur, menyala bagai cahaya putih di antara

bumi dan langit.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa kecantikan

seorang Salma bukan berdasarkan ukuran kecantikan yang biasa

dijadikan kriteria kecantikan seorang perempuan. Kecantikan Salma

seperti wahyu yang tidak dapat diukur kecantikannya, tidak bisa diikat

ataupun ditiru oleh seorang pelukis maupun seorang pemahat.

Kemolekan yang melekat pada Salma bukan terletak pada rambutnya

yang keemasan. Kemolekannya terletak pada kemuliaan dan

keagungan jiwanya.

Kecantikan Salma bukan juga pada mata lebarnya, tapi pada

cahaya kedua matanya. Kecantikan Salma juga bukan pada bibir

merahnya, akan tetapi pada setiap kata-kata yang ia ucapkan selalu

membawa kedamaian. Bukan juga kecantikan Salma karena lehernya

yang jenjang, akan tetapi karena kesopanan dan penghormatan yang

selalu ia tunjukkan dengan sedikit membungkukkan badannya ke

depan. Kecantikan Salma bukan terletak pada tubuhnya yang

sempurna, kecantikan Salma terletak pada jiwanya yang luhur

bagaikan cahaya putih yang menyala di antara bumi dan langit.

c. Berbudi halus

Salma Karamah adalah gadis Lebanon yang memiliki budi halus.

Hal ini ternukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩١

Page 47: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

74

Wa li Fa>risi Kara>mahu ibnatun wachi>datun taskunu ma‘ahu manzila>n fakhma>n fi> dha>chiyatil-madi>nah, wa hiya> tusya>bihahu bil-akhla>qi wa laisa baina’n-nisa>’i man tuma>tsiliha> riqqatan wa jama>la>n. Faris Affandy Karamah memiliki anak gadis satu-satunya yang

tinggal bersama di sebuah rumah megah di sudut kota. Sifat anak

gadis itu mirip dengan ayahnya, tidak ada gadis yang

menandinginya dalam hal kehalusan budi dan kecantikannya.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Salma

Karamah adalah perempuan cantik yang memiliki budi halus, sekalipun

ia tidak diperdulikan suaminya. Ia tetap melayaninya sebagaimana

kewajiban seorang istri. Hal ini terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٥٠

Ana> mitslu ‘amiya>’in tatalammasu bi yadiha>l-jidra>nu mukha>fatu’s-suqu>thi. Ana> ja>riyatun anzalaniy ma>la wa>lidi> ila> sa>chati’n-nukha>si>na fa>bta>’ani> rajulun min baina’r-rija>li. Ana> la> uchibbu ha>dza>’r-rajula li annani> ajahhiluhu, wa anta ta‘alamu annal-machabbah wal-jaha>lah la> taltaqiya>ni, wa la>kinnani> sufa ata‘allamu machabbatahu. Saufa athi>‘uhu wa akhdumuhu wa aj‘aluhu sa‘i>da>n. Saufu ahibahu kulla ma> tuqaddirul-mar’atu’dh-dha‘i>fah an tihaba’r-rajulal-qawiyya.

Aku seperti orang buta yang berjalan dengan meraba-raba agar

tidak terjatuh. Kekayaan menempatakanku sebagai budak yang

dijual di pasar dan orang membeliku dengan uangnya. Sementara

aku tidak pernah kenal lelaki ini apalagi mencintainya. Tapi aku

akan belajar untuk mencintainya. Aku akan tunduk dan

melayaninya, serta membuat dia bahagia. Aku akan memberikan

seluruh yang dapat dilakukan wanita lemah kepada lelaki perkasa.

Page 48: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

75

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa kekayaan

ayahnya membawa Salma pada jurang penderitaan. Salma tidak pernah

mengenal Manshur Bek dan mencintainya, tapi sebagai istri yang baik,

ia belajar dan berusaha mencintai suaminya. Ia tunduk dan melayani

suaminya selayaknya seorang istri. Ia juga membuat suaminya bahagia

dengan menikahinya. Salma siap memberikan seluruh yang dapat ia

lakukan untuk suaminya.

d. Rapuh

Salma Karamah adalah sosok wanita yang rapuh ketika

terhempas dalam kekhawatirannya sendiri. Ketakutan yang ada di

dalam hatinya menjadi kenyataan, ketika Salma tahu maksud Pendeta

Ghalib mengundang ayahnya, ia hanya bisa pasrah demi baktinya

kepada sang ayah. Hal ini terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩٨

... Amma> ibnatahu fa takhdha‘u mumtatsilatan li-ira>datihil-wa>hinati ‘ala> raghmi kulla ma> fi> ru>chiha>l-kabi>rah minal-qawiyyi wal-mawa>hibi ... “...Sedangkan anak perempuannya hanyalah seorang gadis yang

penuh bakti pada sang ayah karena kebesaran jiwa dan

kewibawaannya”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa, sifat

pasrah Salma Karamah adalah bentuk baktinya kepada sang ayah.

Karena Faris Affandy Karamah adalah orang yang besar jiwanya dan

berwibawa. Jiwa Salma menjadi rapuh ketika dia mengetahui bahwa

Page 49: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

76

dirinya akan disandingkan oleh Pendeta Ghalib dengan kemenakannya

Manshur Bek Ghalib di pelaminan. Ia akan berpisah dengan ayahnya.

Ia juga akan menjadi budak suaminya. Hal ini terbukti dari kutipan

berikut:

٤٨-٩١٩١:٤١

Fa nazhartu ila> wajhiha>, nazhartu thawila>n, fa ra’aitu tilkal-ajfa>ni’l-lati> ka>nat mundzu ayya>mi qali>lah tabtasimu ka>’sy-syafa>hi wa tatacharaku ka ajnichatin asy-syachru>ri qad gha>rat wa jamidat wa>ktachalat bikhya>la>tit-tawajjuʻi wal-alami, ra’aitu tilkal-basyarata’l-lati> ka>nat bil-amsi mitslu tsina>ya>’az-zanbaqatil-baidha>il-farichah bi qibla>ti’sy-syamsi, qad ashfarat wa dzabalat wa tabarraqa‘at bi niqa>bil-qunu>th. Ra’aitu’sy-syafatainil-lataini ka>nata> ka zahrah aqa>cha tasi>lu ‘alaiha>l-chala>wah qad yabsata> wa sha>rana> ka wardataini murtajifataini abqa>huma>l-khari >fa ‘ala> tharufil-ghushni. Ra’aitul-‘anati>’l-ladzi> ka>na marfu>’a>n ka-‘amu>dil-‘a>ji qad annachani> ila>l-ama>mi ka annahu lam yaʻud qa>dira>n ‘ala> chamlin ma> yaju>lu fi> tala>fiyafi’r-ra’si. Lalu aku menatapnya dalam-dalam dan melihat kedua mata itu,

yang beberapa hari lalu tersenyum seperti bibir dan bergerak

laksana sayap burung bul-bul, kini muram berselimutkan

penderitaan dan kepedihan. Wajahnya yang kemarin serupa teratai

putih membentang menyambut kecupan matahari, kini pudar dan

pucat. Bibir yang semula laksana sekuntum bunga aster, kini bagai

setangkai mawar di musim gugur. Leher yang dulu bagai tiang

gading, sekarang lunglai seakan-akan tak lagi mampu menyangga

beban dukacita.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa sebelum

Salma dilamar oleh Pendeta Ghalib, ia adalah gadis yang masih

Page 50: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

77

tersenyum bahagia dan periang. Tetapi setelah mengetahui rahasia

pertemuan ayahnya dengan Pendeta Ghalib, ia menjadi murung dan

rapuh menanggung nasib penderitaan dan kepedihan. Wajahnya yang

sebelumnya ceria setiap hari menjadi pudar dan pucat. Bibirnya yang

sebelumnya tersenyum manis menjadi sedih dan penuh penderitaan.

Lehernya yang sebelumnya kuat dan tegak menatap dunia menjadi

lunglai dan tidak mampu menyangga beban dukacita. Ia merasa bahwa

pernikahannya tidak akan pernah terwujud bahagia dengan suami

yang culas dan jahat seperti Manshur Bek.

e. Tidak setia

Salma Karamah dikatakan sebagai perempuan tidak setia

karena ketika ia sudah menjadi istri orang lain, ia masih menemui

lelaki lain tanpa seizin dan sepengetahuan suaminya. Ia pergi menemui

tokoh aku di sebuah kuil tua. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:١١

Fi> ha>dza>l-haikalil-majhu>li kuntu altaqi> Salma> Karamahu marratan fi>’sy-syahri fa nushrifu’s-sa>‘a>tal-thiwa>la.

Di kuil yang tersembunyi itu, aku bertemu Salma sekali dalam

sebulan dan menghabiskan waktu bersamanya.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Salma dan

tokoh aku sering bertemu di sebuah kuil yang tersembunyi. Pertemuan

tersebut dilakukan secara sembunyi-sembunyi. Karena pertemuan itu

bukan hanya sebuah pertemuan seorang kakak dan adiknya, atau

Page 51: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

78

sekedar pertemuan dua orang yang bersahabat. Pertemuan itu adalah

pertemuan dua orang yang menjalin sebuah cinta, di mana sang wanita

(baca: Salma) telah bersuami, sedangkan sang lelaki (baca: Tokoh

aku) adalah kekasih lama sang perempuan.

Awalnya mereka bertemu untuk mengenang hari-hari yang

mereka lalui di tempat yang berbeda dan juga saling mengkhawatirkan

masa depan mereka. Mereka tidak hanya sekedar bercerita dan saling

mengkhawatirkan keadaan masing-masing, akan tetapi juga memadu

kasih. Salma kembali menjalin cinta dengan tokoh aku. Hal tersebut

dapat dilihat dari kutipan berikut ini:

٩١٩١:٨٠

Tsumma nabtasimu mutanasiyi>na kulla syai’in siwa>l-chubba wa afra>chahu, munshirafi >na ‘an kulli amrin illa>’n-nafsa wa muyu>laha>, tsumma nata‘anaqu fanadzu>ba syaghfa>n wa haya>ma>n, tsumma tuqabbilu Salma> mufariqu sya‘ri > bi thuhru wa in‘ithafi fatamla’u qalbi> syi‘a>‘a>n, wa uqabbilu athra>fa asha>bi‘aha>l-baidha>’a fatughammidu ‘ainaiha> wa talwa> ‘unuqaha>l-‘a>ji > wa tatawarada wajnata>ha> bi achmara>rin lathi>fin yusya>bihul-asyi‘atal-u>la>’l-lati> yulqi>ha>l-fajru ‘ala jaba>hi’r-rawa>bi>.

Kemudian kamipun tersenyum melupakan segalanya kecuali cinta,

berpaling dari segalanya, melupakan jiwa dan keinginan. Kami

saling berpelukkan hingga hati kami luluh. Kemudian Salma akan

memberikan ciuman yang suci di keningku dan mengisi hatiku

dengan kegembiraan yang tak terhingga. Aku akan membalas

ciuman itu saat dia membungkukkan leher gadingnya, sementara

pipinya berubah sedikit memerah mawar laksana sinar pertama

fajar yang menerpa kening bebukitan.

Page 52: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

79

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa ketika

bertemu, mereka saling melupakan segalanya kecuali cinta di antara

mereka, lalu mereka berpelukkan dan Salma memberikan ciuman di

kening tokoh aku. Hal itu membuat hati tokoh aku gembira, kemudian

tokoh aku membalas ciuman Salma.

2.3 Faris Affandy Karamah

a. Ayah Salma Karamah

Faris Affandy Karamah adalah ayah dari Salma Karamah. Faris

Affandy Karamah berusia enam puluh lima tahun. Hal ini terbukti dari

kutipan berikut:

٩١٩١:١٩

Fa waqaftu wa waqafa’sy-syaikhu qa>’ila>n: hadzihi ibnatiy Salma>.

Aku berdiri dan Faris Affandy Karamah juga berdiri, seraya

memperkenalkan, “Ini adalah putriku, Salma”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Faris

Affandy Karamah memiliki seorang anak perempuan bernama Salma

Karamah, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Faris Affandy

adalah ayah Salma. Adapun kutipan yang menunjukkan Faris Affandy

Karamah berusia enam puluh tahun yaitu sebagai berikut:

٩١٩١:٩٦

Dakhala ‘alaina> syaikhun jali>lun fi>l-kha>misah wa’s-siti>na min ‘umurihi.

...masuklah seorang lelaki yang tampak berwibawa, berusia sekitar

enam puluh lima tahun.

Page 53: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

80

b. Berhati mulia

Faris Affandy Karamah adalah tokoh yang berhati mulia.

Kemuliaan hatinya terlihat dari kedermawanannya. Terlihat dari

kutipan berikut ini:

٩١٩١:٩٦

Tadullu mala>bisahul-basi>thah wa mala>michahul-mutaja‘idah ‘ala>l-haibati wal-waqa>ri.

Pakaiannya yang indah dan paras muka berseri menunjukkan

kewibawaan dan kemuliaannya.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa hanya

dengan melihat pakaian yang dikenakan oleh Faris Affandy Karamah

dapat menunjukkan bagaimana sifat dan kemuliaannya. Kemuliaan

dan sifat terpuji yang ada di dalam diri Faris Affandy Karamah adalah

karena kekayaan yang dimilikinya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan

berikut:

٩١٩١:٩١

La> a‘rifu rajula>n siwa>hu fi> Bairu>ta qad ja‘alathu’ts-tsarwwatu fa>dhila>n wal-fadhi>latu matsriya>n.

“Aku tidak mengenal seorangpun di Beirut ini, yang kekayaannya

telah menjadikannya sebagai orang yang memiliki sifat terpuji, dan

sifat terpuji itu membuatnya menjadi hartawan, selain Faris

Affandy Karamah”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Faris

Affandy Karamah adalah satu-satunya orang kaya yang berhati mulia

Page 54: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

81

dan memiliki sifat terpuji di kota Beirut yang dikenal oleh teman

tokoh aku. Sifat terpuji tersebut membawa dirinya menjadi seorang

hartawan. Kemuliaan Faris Affandy Karamah menjadikannya ikhlas,

walaupun ia hidup di tengah-tengah orang yang suka menjilat dan

memanfaatkan kemuliannya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩٨

Fa>risu Kara>mahu syaikhun syari>ful-qalbi kari>mu’sh-shifa>ti wa la>kinnahu dha‘i>ful-ira>dati yaqu>duhu riya>’u’n-na>si ka>l-a‘ma> wa tu >qifuhu matha>mi‘uhum ka>l-ukhrasi.

“Faris Affandy Karamah adalah orang tua yang berhati mulia. Ia

adalah orang yang berhati ikhlas di tengah-tengah orang yang

suka menjilat, yang menuntunnya sebagai orang buta. Ia dikuasai

oleh orang-orang tamak”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa orang-

orang tamak memanfaatkan kemuliaan dan keikhlasan Faris Affandy

Karamah untuk mendapatkan harta yang dimilikinya. Kemuliaan dan

keikhlasannya, membuat ia mudah dimanfaatkan dan dituntun seperti

orang buta. Faris Affandy yang memiliki hati mulia, sama sekali tidak

merasa dimanfaatkan oleh pihak tertentu.

c. Lapang dada

Tokoh Faris Affandy Karamah adalah sosok yang memiliki

sifat lapang dada. Kelapangannya justru menjerumuskan dirinya dan

putrinya ke jurang penderitaan. Hal ini terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٤٤

Page 55: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

82

‘Indama> thalabal-Mathra>nu Bu>lusi yada Salma> min walidiha> lam yajibhu dzalika’sy-syaikhu bi ghairi’s-suku>til-‘ami>qi wal-dumu>‘i’s-sakhinah.

Ketika Pendeta meminta persetujuan Faris Affandy Karamah untuk

menyandingkan Salma dengan kemenakannya, jawaban yang dia

terima hanyalah diam yang bisu dan linangan air mata.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Faris

Affandy Karamah hanya bisa menerima dan hanya diam ketika

Pendeta Ghalib meminta persetujuannya untuk menyandingkan Salma

dengan kemenakan Pendeta Ghalib. Diam dan lapangnya bukan tanpa

alasan, tapi semua itu demi menyelamatkan nama baiknya dan nama

baik Salma. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٤٤-٩١٩١:٤٣

Aja>ba’sy-syaikhu thalabal-mathra>nu mudhthara>n wa inchana> ama>ma masyi >’atihi qahra>n ‘ama> fi> da>khili nafsihi minal-muma>ni‘ah, wa ka>na qad ijtama‘a bi ibni akhi>hi Manshuri Bika wa sami‘a’n-na>su yatachadatsuna ‘anhu fa‘arafu khasyu>natihi wa thama‘ahu wa inchitha>thu akhla>qihi, wa la>kin ayyu masi>chi> yuqaddiru an yuqa>wama asqafa>n fi> Su>riya>n wa yabqa> machsu>ba>n bainal-mu’mini>na, ayyu rajulin yakhruju ‘an tha>‘ati ra’i>si di>nihi fi>’sy-sya‘ruqi wa yuzhillu kari>ma>n baina’n-na>si?

Faris Affandy Karamah terpaksa harus tunduk dan menerima

permintaan pendeta itu. Meski ia tahu betul siapa kemenakan si

pendeta, Manshur Bek Ghalib, orang yang culas, tamak dan

berperanga buruk. Di Siria, tak ada orang Kristen yang berani

melawan pendetanya. Tiada seorangpun yang berani mengingkari

perintah pemimpin agamanya. Meski sang pendeta jahat tetapi akan

Page 56: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

83

tetap dianggap orang baik-baik. Meskipun sang pemuka agama itu

culas, ia tatap akan dimuliakan oleh masyarakat.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Faris

Affandy Karamah hanya bisa tunduk dengan permintaan pendeta.

Kemenakan Pendeta Ghalib adalah orang yang culas, tamak, dan

berperangai buruk. Semua dikarenakan oleh kebiasaan orang Kristen

di Siria yang tidak berani melawan pendeta, padahal mereka sudah

mengetahui sifat jahat pendeta. Justru kejahatan pendeta dianggap

kebaikan dan keculasan seorang pendeta membuat ia dimuliakan.

Begitulah kebiasaan orang Kristen di Siria, jika mereka berani

melawan pendetanya maka nama baik mereka akan dirusak oleh

pendeta tersebut.

2.4 Pendeta Ghalib

a. Pemuka Agama yang Culas

Pendeta Ghalib adalah seorang pemuka agama Kristen di

Lebanon, memiliki sifat culas dan rakus sehingga ia diklasifikasikan

tokoh antagonis. Dua tokoh antagonis dalam novel ini ada dua orang

yaitu Pendeta Ghalib dan Manshur Bek Ghalib. Berikut dijelaskan

tentang Pendeta Ghalib seperti terdapat dalam kutipan di bawah ini:

٩١٩١:٩٨

Wa qad fahima ha>dza>’s-sirra rajulu bi atlafi fi> syakhshihi’th-thama‘u bi’r-riya>’i wal-khubutsi bi’d-daha>’i, wa ha >dza’r-rajulu huwa mathra>nu tusi>ru qaba>’achihi bi zhulil-Inji>li fa tazhharu li’n-nasi ka>l-fadha>’ilu.

Page 57: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

84

“...Rahasia terungkap oleh seorang durjana yang rakus dan suka

dipuji. Ia adalah seorang pendeta, yang menyembunyikan

kejahatannya di balik bayang-bayang injil, sehingga dalam

pandangan orang lain, kejahatannya adalah kebaikannya”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Pendeta

Ghalib adalah pendeta yang rakus dan suka dipuji. Ia selalu

menyembunyikan kejahatan yang dilakukannya di balik bayang-

bayang injil. Maksudnya adalah ia berbuat jahat tetapi ia juga berbuat

baik, ia menggunakan kebaikannya dengan menjadi pendeta. Ia akan

lebih mudah berbuat jahat karena kejahatan yang ia lakukan akan tetap

dianggap kebaikan karena ia adalah seorang pendeta yang

menagajarkan ilmu agama tentang kebaikan.

b. Egois

Pendeta Ghalib adalah orang yang egois, semua yang dikatakan

harus dituruti, jika yang dikatakannya tidak dilaksanakan akan

merusak nama baik orang yang menentangnya. Hal ini terbukti dari

kutipan berikut:

٩١٩١:٩٨

Huwa ra’i>su di>ni fi> bila>dil-adiya>ni wal-madzhabi tukha>fahul-arwa>chu wal-ajasa>du wa takhara ladaihi sa>jidata mitslama> tanchani> riqa>bal-an’a>mi ama>mal-jaza>ri. Dia adalah pemuka agama di negeri yang orang-oranya taat

beragama. Orang-orang mematuhi segala perintahnya. Semua

tunduk bersujud kepadanya bagaikan sekawanan hewan ternak

yang digiring ke hadapan tukang jagal.

Page 58: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

85

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Pendeta

Ghalib menjadi seorang pendeta di negeri yang orang-orangnya taat

beragama, sehingga orang-orang tersebut akan mematuhi dan

melaksanakan semua yang diperintahkan oleh Pendeta Ghalib. Semua

akan tunduk kepadanya walaupun sang pendeta menggiringnya ke

dalam jurang penderitaan. Hal ini disebabkan oleh pandangan bahwa

semua yang dilakukan seorang pendeta, mereka anggap bahwa pendeta

sedang melakukan sebuah kebaikan seperti yang ia ajarkan.

c. Suka dipuji

Pendeta Ghalib adalah orang yang sangat suka dan senang

dengan pujian. Bahkan sekalipun orang-orang telah mengetahui

perangainya yang buruk, tetap saja orang-orang menganggap dirinya

baik. Hal ini terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٦٤

Ka>nal-mathra>nu yaqifu yaumal-achadi ama>mal-madzabachi wa ya‘izhul-mu’mini>na bima> la> yatta‘azhu bihi. Pada hari Minggu, Pendeta Ghalib mengajarkan injil, menasehati

orang-orang yang beriman dengan sesuatu yang ia sendiri tidak

pernah mengamalkan.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Pendeta

Ghalib setiap minggunya mengajarkan Injil bagi orang-orang yang

beriman, sedangkan dia sendiri tidak pernah mengamalkannya. Hal

demikian dilakukan Pendeta Ghalib supaya orang-orang tetap

menganggapnya baik. Pendeta Ghalib selalu berlindung di balik jubah

Page 59: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

86

gereja, demi ia dapat menjarah harta orang-orang, dengan demikian

kejahatannya akan tetap dianggap sebagai kebaikan. Hal ini terbukti

dari kutipan berikut:

٦٤-٩١٩١:٦٣

... Ka>nal-mathra>nu yadzhabu ila>l-kani>sah fi>’sh-shaba>chi wa yashrafu ma> baqiya mina’n-na>hari muntazi‘a>n al-amwa>la minal-ara>mili wal-yata>ma> wa busatha’il-qalubi.

... Pendeta itu pergi ke gereja di pagi hari dan melewatkan istirahat

siangnya dengan cara menjarah harta janda, fakir miskin dan orang-

orang yang lugu.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Pendeta

Ghalib pada pagi hari melaksanakan tugas mulia pergi ke gereja,

namun di siang hari ia melakukan kejahatan dengan cara menjarah

harta para janda, fakir miskin, dan orang-orang lugu. Kebaikannya

hanyalah digunakan untuk menutupi keburukannya. Kutipan lain yang

dapat meperkuat hal tersebut yaitu:

٩١٩١:٦٣

... Ka>nal-mathra>nu yablughu amaniyahu mustatira>n bi atswa>bihil-banfasajiyyah wa yusyabi‘u matha>mi‘ahu muchtamiya>n bi’sh-shali>bi’dz-dzahabiyul-mu‘allaqi ‘ala> shadrihi.

... Pendeta itu memperoleh segala sesuatu yang diinginkannya

secara samar, berlindung dibalik jubah gereja dan salib emas yang

dia kenakan di dadanya.

٩١٩١:٦٤

Ka>nal-mathra>nu lisha>n yasi>ru mukhtabi’a>n bi sata>iri’l-laili.

Page 60: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

87

Pendeta adalah pencuri yang berlindung di balik kegelapan malam.

d. Serakah

Sifat Pendeta Ghalib serakah terbukti dari kutipan berikut

ini:

٩١٩١:٩٠١

Wa qa>la a>khar: Ghada>n yuzawwijuhu ‘amahul-mathra>nu tsa>niyatan min imra’ati ukhra> aufara tsarwatan wa aqwa> jisma>n.

Yang lain mengatakan, “Besok ia akan dikawinkan oleh pamannya,

untuk kedua kalinya, dengan seorang perempuan lain yang lebih

kaya dan berkuasa”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa setelah

Salma dan anaknya meninggal di hari yang bersamaan, hari

berikutnya Manshur Bek akan dinikahkan untuk kedua kalinya dengan

perempuan lain yang lebih kaya dan berkuasa. Pendeta Ghalib akan

terus berputar-putar merampas harta orang-orang kaya dengan

menikahkan sanak saudaranya dengan orang kaya di Lebanon.

2.5 Manshur Bek Ghalib

a. Kemenakan Pendeta Ghalib

Manshur Bek Ghalib adalah kemenakan dari Pendeta Ghalib.

Hal ini terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩٨

Page 61: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

88

... Wa li ha>dza>l-mathra>nu ibni akhi tatasha>ra‘u fi> nafsihi ‘ana>shirul-mafa>sidi wal-maka>rihi mitslama> tataqallabul-‘aqa>ribu wal-afa>‘i> ‘ala> jawa>nibil-kuhu>fi wal-mustanqa‘a>ti.

... Pendeta ini mempunyai seorang keponakan laki-laki, yang di

dalam dirinya berkumpul watak buruk dan sifat jahat, bagaikan

kalajengking dan ular yang berdiam di sisi-sisi gua dan di dalam

kubangan air.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa

kemenakan laki-laki Pendeta Ghalib adalah orang yang memiliki sifat

buruk dan jahat. Keburukan dan kejahatannya diibaratkan seperti

kalajengking dan ular yang berdiam di sisi-sisi gua dan kubangan air.

Ia siap memangsa dan melukai siapa saja yang masuk ke dalamnya.

b. Suami Salma Karamah

Manshur Bek adalah suami dari Salma Karamah. Berikut

kutipan yang menunjukkan bahwa Manshur Bek adalah suami Salma

Karamah:

٩١٩١:١٦

Wa tazawwaja Manshuru Bika Gha>libu min Salma> fa sakana> ma‘a>n fi> manzili fakhamin qa>’imun ‘ala> sya>thi>’il-bachri fi> ra’si Bairu>ta chaitsu yaqthunu wujaha>’ul-qaumi wal-aghniya>’i. Manshur Bek Ghalib dan Salma telah resmi dipersandingkan di

pelaminan. Kini mereka tinggal di sebuah rumah megah yang

terletak di tepi pantai di ujung kota Beirut. Tempat tinggal para

hartawan dan orang-orang terkemuka.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Manshur

Bek dan Salma telah sah menikah. Setelah menikah mereka tinggal di

sebuah rumah yang megah terletak di tepi pantai di ujung kota Beirut.

Page 62: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

89

Tempat tersebut adalah tempat tinggal para hartawan dan orang-orang

terkemuka di Lebanon.

c. Culas

Manshur Bek Ghalib memiliki sifat yang tidak jauh dari

pamannya. Semua sifatnya turun dari diri pamannya. Hal ini terbukti

dari kutipan berikut:

٩١٩١:٦٣

Ka>na Manshuru Bika syabi>ha>n bi ‘ammihil-mathra>nu Bu>lusi Gha>libi, wa ka>nat akhla>quhu ka akhla>qihi.

Manshur Bek menyerupai pamannya dalam tabiat, akhlak Manshur

Bek menyerupai pamannya.

٩١٩١:٦٣

... Amma> ibnu akhi>hi fa ka>na yaf‘alu kulla dzalika jacha>ra>n wa ‘unwah. ... Kemenakannya mengejar kesenangan dengan terang-terangan.

٩١٩١:٦٤

... Amma> Manshuru Bika fa ka>na yuqdhi>’n-naha>ra kullahu mutabi‘a>n maladza>tihi mala>chiqa>n syahawatihi fi> tilkal-azqatil-muzhlimah chaitsu yakhtamirul-hawa>’u bi anfa>sil-fasa>di.

... Manshur Bek menghabiskan hari-harinya untuk mengejar

kepuasan birahi di sudut-sudut kegelapan, di mana nafsu

bercampur dengan nafas-nafas kebinasaan.

٩١٩١:٦٤

Amma> Manshuru Bika fa ka>na muchta>la>n yamasyi> bi syuja>‘ihi fi> nu>ri’n-naha>ri.

Page 63: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

90

Manshur Bek adalah penipu yang melangkah di siang hari dengan

angkuh.

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa

Manshur Bek adalah orang yang jahat dan berperangai buruk. Semua

sifatnya turun dari pamannya. Berbeda dengan pamannya, jika

pamannya bersembunyi di balik jubah dan bayang-bayang injil,

Manshur Bek adalah orang yang tidak memiliki rasa malu, ia

mengejar kesenangan dengan terang-terangan. Manshur Bek yang

telah beristri Salma sama sekali tidak menjalankan kewajiban-

kewajibannya menjadi seorang suami, ia lebih memilih menghabiskan

hari-harinya untuk mengejar kepuasan birahi di sudut-sudut

kegelapan. Manshur Bek adalah seorang penipu yang berhati keras

dan angkuh.

d. Berwatak buruk

Manshur Bek Ghalib sudah pasti memiliki sifat buruk dan jahat

karena ia adalah orang yang culas. Hal ini terbukti dari kutipan

berikut:

٩١٩١:٦٣

Amma> bu‘nuha> fa ka>na min u>la’ika’r-rija>li’l-ladzi>na yachshilu>na bi ghairi ta‘abin ‘ala> kulli ma> yaj‘alul-chaya>h haniya’atan wa la> yaqna‘u>na bal yathmachu>na da >’ima>n ila> ma> laisa lahum, wa hakadza> yazhillu>na mu‘adzdzabi>na bi mathami‘ihim ila> niha>yah

Page 64: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

91

ayya>mihim. Wa bathila>n kuntu arju>’th-thuma’ninah li Farisi Kara>mihu li anna shihrahu lam yastalim yadu ibnatihi wa yachshulu ‘ala> amwa>liha’th-tha’ilah hatta> nasiyahu wa hajarahu bal sha>ra yathlubu hatfihi tawashula>n ila> ma> baqiya min tsarwatihi. Sedangkan suaminya adalah seorang laki-laki yang dengan mudah

memperoleh segala bentuk kemewahan hidup. Tapi semua itu tidak

pernah membuatnya merasa puas, justru semakin rakus. Setelah

berhasil mengawini Salma, dia mengabaikan ayahnya yang hidup

dalam kesepian. Karena dengan demikian akan semakin cepat

waktunya untuk memperoleh warisan kekayaan orang tua Salma.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa niat jahat

Manshur Bek Ghalib sudah jelas terlihat sejak awal. Ia menikahi

Salma untuk mendapatkan harta Faris Affandy Karamah. Setelah

menikahi Salma, ia tidak memperdulikan dan menghormati ayah

Salma sebagai mertuanya. Hal tersebut akan membuat Faris Affandy

Karamah cepat mati dan Manshur Bek cepat mendapatkan seluruh

kekayaan Faris Affandy Karamah. Bukti lainnya dapat dilihat dalam

kutipan berikut ini:

٩١٩١:١٥

Anna’r-rajulal-ma>di> yanzhuru ila> zaujatihil-‘a>qiri bil-‘aini’l-lati> yara> biha>l-inticharal-bathi>’u fayamqutuha> wa yahjuruha> wa yathlubu chatfaha> ka annaha> ‘aduwu ghada>rin yuri>dul-fatika bihi. Wa Manshuru Bika Gha>libi ka>na ma>diya>n ka >’t-turabi wa qa>siya>n ka>l-fu>la>dzi wa tha>ma‘a>n ka>l-maqbarah, wa ka>nat raghabatuhu bi ibni yaritsu ismahu wa su’dadahu takrahuhu bi Salma> al-miski>nati wa tachulu mucha>sinuha> fi> ‘ainaihi ila> ‘uyu>bi jahanamiyah.

Seorang laki-laki yang gila harta akan memandang istri yang tidak

memberikan keturunan sebagai seorang musuh. Dia akan

Page 65: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

92

membenci dan meninggalkannya bahkan berharap kematian

secepat mungkin menjemput sang istri. Manshur Bek Ghalib

termasuk lelaki semacam itu, keras seperti baja, dan rakus bagaikan

kuburan. Keinginan untuk memiliki putra yang akan mewarisi

namanya, membuat dia membenci Salma, tak peduli betapa lembut

dan cantiknya Salma, di mata Manshur Bek Ghalib ia adalah

wanita yang penuh aib.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Manshur

Bek adalah seorang lelaki yang memandang istrinya sebagai wanita

yang penuh aib. Hal itu dikarenakan Salma adalah perempuan mandul.

Keinginan Manshur Bek untuk memiliki putra sebagai pewaris

namanya, membuat dia membenci Salma. Walaupun Salma adalah

perempuan yang lembut dan cantik, namun di mata Manshur Bek

Salma tetap wanita yang penuh aib. Manshur Bek adalah laki-laki

yang keras dan rakus, selalu memandang semua dari segi harta dan

sesuai apa yang ia inginkan, jika tidak ia akan membencinya.

e. Tidak bertanggung jawab

Manshur Bek Ghalib adalah suami yang tidak bertanggung

jawab terhadap istri dan rumah tangganya. Walaupun istrinya telah

melakukan kewajibannya sebagai seorang istri, justru Manshur Bek

Ghalib melalaikan kewajibannya sebagai seorang suami. Ia justru

lebih memilih mengurusi wanita-wanita di pasar untuk dijual dan

dijadikan budak. Hal ini terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٨٥

Page 66: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

93

Inna zauji> la> yachfilu bi> wa la> yadri> kaifa ashrafu ayamiy, fa huwa masyghu>lun ‘ani> bi u>laikal-shiba>ya>l-miski>na>ti’l-lawa>ti> taqu>duhunnal-fa>qah ila> aswa>qin-nukha>si >na fayata‘atharna wa yaktachilna li yabi‘na ajsa>dahunna bi khubzil-ma‘ju>nu bi’d-dima>’i wa’d-dumu>‘i. “Suamiku tidak memperdulikan aku. Bahkan dia tidak tahu

bagaimana aku menghabiskan waktu. Sebab dia sibuk mengurusi

gadis-gadis miskin yang digiring oleh kemelaratan ke pasar budak.

Di mana tubuh mereka didandani untuk ditukar dengan roti yang

dimasak dengan darah dan air mata”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Manshur

Bek sama sekali tidak memperdulikan Salma sebagai istrinya. Ia sama

sekali tidak tahu bagaimana istrinya menghabiskan waktu. Ia lebih

memilih menyibukkan dirinya mengurusi gadis-gadis miskin yang

dapat digiringnya ke pasar budak. Begitulah kekejaman yang

dilakukan oleh Manshur Bek kepada orang-orang miskin.

f. Angkuh

Manshur Bek adalah orang yang angkuh. Bahkan ketika

mendengar berita kematian Salma dan anaknya, sama sekali tidak ada

kesedihan di dalam dirinya. Begitu juga ketika istri dan anaknya

dimakamkan. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩٠٩

Amma> Manshuru Bika Ghalibi falam yashrakh wa lam yatanahhadu wa lam yadzrif dam‘ahu wa lam yafihu bi kalimatin bal labitsa ja>mida>n muntashiba>n ka>’sh-shanami qa>bidha>n bi yami>nihi ‘ala> ka’si’sy-syara>bi.

Sedangkan Manshur Bek Ghalib, tidak menjerit, tidak mendesah,

dan tidak pula menitihkan air mata. Ia tidak mengeluarkan sepatah

Page 67: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

94

katapun. Ia diam membeku bagai patung, dengan tangan kanan

masih memegang cawan anggur.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa sesaat

setelah kebahagiaan menyelimuti rumah Manshur Bek karena

kelahiran putranya yang pertama, tiba-tiba suasana berubah menjadi

duka karena istri dan bayinya telah meninggal. Ia tidak menjerit

mendengar kabar tersebut, tidak mendesah juga sebagai ungkapan

sesaknya dada menanggung kepedihan kehilangan istri dan anak yang

baru saja lahir. Ia tidak menitihkan air mata sebagai ungkapan

terpukul dengan kematian istri dan anaknya, tidak pula mengeluarkan

sepatah katapun sebagai ungkapan kepedihan hatinya karena

kebahagiaan yang baru saja dirasakan telah direnggut sang Kuasa. Ia

hanya terpaku dengan tangan kanan masih memegang cawan anggur.

Keangkuhan dalam diri Manshur Bek juga terlihat ketika

pemakaman istri dan anaknya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan

berikut:

٩١٩١:٩٠٩

Wa qa>la a>khar: Ta’amalu> bi wajihi Manshuru Bika Gha>libi fa huwa yanzhuru ila>l-fadha>’i bi‘ainaini zuja>jiyataini ka annahu lam yafqadu zaujatahu wa thiflahu fi> yaumin wa>chidin.

Orang berikutnya menagatakan, “Perhatikan wajah Manshur Bek,

dia menatap langit dengan matanya yang seakan terbuat dari kaca.

Dia tidak tampak seperti orang yang kehilangan istri dan anaknya

dalam satu hari”.

Page 68: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

95

2.6 Teman Tokoh Utama

a. Baik dan Jujur

Teman tokoh aku adalah orang yang baik dan jujur.

Kebaikannya adalah ia bersedia memberitahukan dan memberitahukan

secara jujur latar belakang keluarga Faris Affandy Karamah, serta

masa depan mereka. Hal ini terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩١

Wa lamma> kharaja Fa>risu Kara>mahu istazadtu sha>chibi> min akhba>rihi fa qa>la bi lahjati yusa>wiruha>l-nahdiru.

Ketika Faris Affandy Karamah meninggalkan rumah, aku meminta

temanku untuk berkisah lebih banyak lagi mengenai dirinya. Dia

berbicara dengan nada yang diselubungi oleh kepedihan.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa ketika

tokoh aku meminta kepada temannya untuk menceritakan lebih

banyak mengenai Faris Affandy Karamah, ia bersedia

menceritakannya.

2.7 Pelayan Faris Affandi Karamah

a. Bertanggung Jawab

Pelayan Faris Affandy Karamah adalah sosok yang

bertanggung jawab. Ia menyiapkan makan malam untuk menyambut

tokoh aku. Ia mengerjakan pekerjaan yang seharusnya menjadi

pekerjaannya.

Page 69: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

96

b. Sopan

Pelayan Faris Affandy Karamah adalah sosok yang sopan. Hal

ini terbukti dari kutipan berikut:

٩١٩١:٣٩

Wa lam nalatihi minal-‘asya>’i hatta> dakhalat ‘alaina> ichda>l-kha>dima>ti wa khathabat Fa>risu Kara>mahu qa>’ilah: fi>l-ba>bi rajulun yathlubu muqa>balataka ya> Sayidi>.

Belum selesai makan malam kami, salah seorang pelayan

perempuan masuk dan memberitahukan kepada Faris Affandy

Karamah, “Seseorang ingin bertemu denganmu, Tuan”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa kesopanan

yang ditunjukkan oleh pelayan adalah ketika ia menggunakan kata

tuan sebagai kata sapaan untuk Faris Affandy Karamah sebagai

majikan.

2.8 Utusan Pendeta Ghalib

a. Bertanggung Jawab

Utusan Pendeta Ghalib adalah orang yang bertanggung jawab.

Ia mengantarkan pesan dari Pendeta Ghalib kepada Faris Affandy

Karamah dengan jujur. Ia melaksanakan tugasnya dengan baik, yaitu

untuk menjemput Faris Affandy Karamah. Hal ini terbukti dari

kutipan berikut:

٩١٩١:٣٩

Page 70: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

97

Fa‘a>datil-khadimah, wa ba’da hani>hatin zhahara rajulun bi atswa>bi mazrakasyatin wa sya>ribi ma‘qu>fi’th-tharafaini, fa sallama munchaniya>n wa kha>thaba Fa>risu Kara>mahu qa’ila>n: qad bu‘asyani> siya>datul-mathra>ni bi markabatihil-khushu>shiyah la> thalaba ilaika an tatakarrama bi’dz-dzaha>bi ilaihi, fa huwa yuri>du an yuba>chitsaka bi umu>ri dzata ahmiyah.

Pada saat pelayan perempuan itu berlalu, seorang laki-laki

berpakaian seragam ketimuran dan berkumis tebal melengkung di

ujungnya, masuk dan memberi salam, lalu berkata pada Faris

Affandy Karamah. “Yang Mulia Pendeta telah menyuruhku untuk

menjemput Tuan, dengan kereta pribadinya. Beliau ingin sekali

membicarakan masalah yang begitu penting denganmu”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa semua apa

yang menjadi tugasnya dilaksanakan dengan baik. Tugas yang

diberikan pendeta kepadanya yaitu menjemput Faris Affandy

Karamah dengan kereta pribadi milik Pendeta Ghalib. Hal itu

dilakukan oleh Pendeta Ghalib sebagai bentuk penghormatan kepada

Faris Affandy Karamah, karena ia berkeinginan mengundang Faris

Affandy Karamah ke rumah untuk membicarakan masalah yang

begitu penting berkaitan dengan Faris Affandy Karamah.

3. Alur [al-Chabkah]

Al-Chabkah adalah bangunan atau alur cerita yang dijalankan oleh

tokoh melalui cerita. Bangunan cerita dapat dimulai dari awal lalu menanjak

menuju klimaks cerita dan menurun lagi sampai cerita berakhir (Sangidu,

2007: 22).

Bangunan cerita atau alur yang digunakan Jubra>n Khali>l Jubra>n dalam

novel al-Ajnichah al-Mutakassirah jika didasarkan pada urutan waktu

termasuk ke dalam plot tak kronis atau disebut juga dengan plot sorot-balik,

Page 71: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

98

alur mundur, alur flash back, dan alur regresif. Plot regresif menggambarkan

bagaimana urutan kejadian yang dikisahkannya tidak bersifat kronologis

(Kasnadi dan Sutejo, 2010: 19). Artinya, cerita diawali dengan konflik

ataupun kisah akhir sebuah cerita, kemudian baru masuk pada bagian-bagian

penyelesaiannya ataupun bagian-bagian penceritaan sebelum cerita akhirnya.

Bagian satu dan dua pada novel al-Ajnichah al-Mutakassirah karya

Jubra>n Khali>l Jubra>n merupakan masa sekarang. Bagian pertama penceritaan

tentang kisah percintaan antara tokoh aku dan Salma. Penceritaan berakhir

pada kisah Salma meninggal dan penceritaan letak pusara Salma. Hal ini dapat

dilihat dari kutipan berikut:

١-٩١٩١:٨

Wa’y-yauma, wa qad marrat al-a‘wa>mul-muzhlimah tha>misatun bi aqda>miha> rusu>ma tilkal-ayya>mi, lam yabqa li>n dzalikal-chilmul-jami>lu siwa> tadzakka>ra>ti muwajja‘ah tarafrafa ka>l-ajnichah ghairul-manzhu>rah chaula ra’si> mutsi>rah tanhada>til-asa> fi> a‘ma>qi shadri> mustaqthiratan dumu>‘il-ya’si wal-asafi min ajfa>ni> .. wa Salma> - Salma al-jami>latul-‘adzbah qad dzahabat ila> ma> wara>’a’sy-syafaqil-azraqi wa lam yabqa min a>tsariha> fi> ha>dza>l-‘a>mlami siwa> ghushsha>ti ali>matin fi> qalbi> wa qabri rukha>mi> muntashibun fi> zhila>li asyja>ri’s-sirru>. Fa dzalikal-qabru wa ha>dza>l-qalbu huma> kullu ma> baqiya li yachdutsal-wuju>da’z-zaju>da ‘an Salma> Kara>mahu.

Kini beberapa tahun telah berlalu. Tiada lagi yang tersisa dari mimpi-

mimpi yang indah itu, kecuali kenangan menyakitkan yang berayun-ayun

di sekililingku laksana sayap. Kenangan itu menggoreskan kesedihan,

membuat air mataku tertumpah. Salma yang cantik jelita kini sudah tiada,

kenangan akan dirinyapun ikut sirna. Tidak ada sedikitpun yang tersisa,

Page 72: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

99

kecuali hatiku yang hancur berkeping-keping dan gundukan tanah

pekuburan yang diselimuti oleh pohon-pohon as-Sarwa (cedar). Hanya

makam dan hatiku yang masih tersisa untuk mengenang Salma Karamah.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa setelah beberapa

tahun kematian Salma, semua mimpi-mimpi indah tokoh aku sirna bersama

sirnanya kenangan akan Salma. Tidak ada yang tersisa kecuali kenangan yang

terus berayun-ayun di sekeliling tokoh aku. Tidak ada yang tersisa kecuali hati

tokoh aku yang hancur berkeping-keping dan gundukan tanah kuburan Salma.

Adapun kutipan yang menjelaskan tentang kuburan Salma sebagai berikut:

٩١٩١:١

Faya> ashdiqa>’u syabi>bati>l-muntasyirina fi> Bairu>ta, idza> marartum bi tilkal-qabratil-qari>bah min gha>bati’sh-shanwabiri adkhilu>ha> shamitina wasi>ru> wa ibthi’ kaila> tuz‘iju aqda>mukum rafa>ti’r-ra>qidi>na tahta athba>qi’ts-tsara>, wa qafu> mutahayibbina bi ja>nibi qabri Salma> wa chayu> ‘ani>’t-turaba’l-ladzi> dhama jutsma>nuha>. Wahai sahabat-sahabtku, kaum muda yang tersebar di Beirut, bila kalian

melewati sebuah nisan yang terletak di balik rimbunnya hutan cemara,

maka masuklah ke dalamnya. Jangan berbicara sepatah katapun,

melangkahlah perlahan agar hentakan kakimu tak mengganggu

nyenyaknya orang-orang yang terbaring di bawah tanah. Berhentilah

dengan penuh takzim di depan kubur Salma. Sampaikan salamku pada

bumi yang memeluknya.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa nisan Salma

berada di Beirut. Nisan Salma terletak di balik rimbunnya hutan cemara.

Adapun bagian dua adalah Jubra>n menceritakan masa mudanya yang

menderita dengan sudut pandang penceritaan masa sekarang. Hal ini dapat

dilihat dari kutipan berikut:

Page 73: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

100

٩١٩١:٩٩

Antum ayuha>’n-na>su tadzakiru>na fajara’sy-syababiyah fa richi>na bi istirja>‘i rusu>mahu muta’assifi>na ‘ala> inqidha>’ihi, amma> ana> fa adzkuruhu mitsluma> yadzkurul-churrul-mu‘tiqi judra>ni sijnahu wa tsaqula quyu>dahu.

Kalian, wahai manusia, tentu akan selalu terkenang masa muda dengan

segala kegembiraannya dan menyesalkan berakhirnya masa itu.

Sedangkan diriku mengingat masa itu seperti seorang narapidana yang

mengingat kembali dinding-dinding penjara dan beratnya rantai besi

yang membelenggu.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa masa muda

menurut tokoh aku adalah masa kegembiraan. Masa di mana hanya ada segala

kegembiraan dan ketika masa itu berakhir semua manusia akan

menyesalkannya, akan tetapi tidak dengan masa muda tokoh aku. Adapun

masa muda tokoh aku adalah masa di mana segala penderitaan harus

ditanggungnya. Hal yang menunjukkan bahwa bagian ini menggunakan sudut

pandang penceritaan masa sekarang adalah terlihat dari penggunaan kata pada

kutipan „Sedangkan diriku mengingat masa itu...‟ kalimat mengingat masa itu

menunjukkan masa yang telah dilaluinya.

Adapun bagian dua hingga bagian sebelas penceritaaan masuk pada

kisah yang alurnya dapat dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama adalah

perkenalan. Perkenalan dimulai dari siapa tokoh aku, namun penulis hanya

secara tiba-tiba memperkenalkan tokoh aku secara singkat dan tanpa banyak

mengungkap latar belakang kehidupan si tokoh aku. Penulis justru loncat

untuk memperkenalkan sosial yang ada di dalam novel, misalnya ia secara

tiba-tiba memunculkan tokoh teman si aku dan kembali memunculkannya

Page 74: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

101

tanpa identitas yang jelas. Setelah itu, masuk pada perkenalan tokoh Faris

Affandy Karamah. Perkenalan dengan tokoh Faris Affandy Karamah dibuat

lebih singkat oleh penulis. Perkenalan tentang latar belakang Faris Affandy

Karamah justru keluar dari paparan teman tokoh aku. Tuturan tersebutlah yang

membuat tokoh aku tahu banyak tentang Faris Affandy Karamah dan anaknya

yang bernama Salma Karamah. Penulis sudah mulai memperkenalkan kepada

pembaca tentang konflik yang akan diangkat dalam novelnya melalui paparan-

paparan para tokohnya.

Penulis kemudian memperkenalkan tokoh Salma Karamah pada saat

pertemuannya dengan tokoh aku. Pada pertemuan itu mulai muncul perasaan-

perasaan hati yang membuat keduanya saling jatuh cinta. Hari-hari mereka

berlalu dengan penuh kebahagiaan dan cinta. Tokoh aku digambarkan begitu

mengagumi kecantikan, kelembutan, dan kecerdasan seorang Salma Karamah.

Penulis menjalankan alur cerita ini penuh dengan ketidakpastian, di mana di

antara mereka tidak pernah ada sebuah kata yang mengikat dalam sebuah

hubungan. Mereka saling tahu dan memahami perasaan masing-masing hingga

mereka merasa dan sepakat bahwa mereka menjalin sebuah hubungan

percintaan. Penulis lihai dalam memainkan kata hingga ia mengisi halaman-

halamannya penuh dengan perasaan bahagia orang yang sedang jatuh cinta

dan menikmati cinta pertamanya.

Tahap kedua adalah pemunculan masalah. Pemunculan masalah

muncul pada saat tokoh aku dan Salma Karamah belum lama merasakan

manisnya cinta, saat mereka terbang tinggi seperti burung. Sayap-sayap

Page 75: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

102

mereka dipatahkan oleh takdir yang telah menuliskan nasib Salma.

Pemunculan masalah diawali dengan munculnya tokoh utusan Pendeta Ghalib

untuk menjemput Faris Affandy Karamah karena Pendeta Ghalib ingin

membicarakan hal penting dengannya. Pembicaraan itu tidak lain dan tidak

bukan adalah perihal Pendeta Ghalib ingin menikahkan kemenakannya,

Manshur Bek Ghalib dengan Salma Karamah. Keputusan ini sekalipun Faris

Affandy Karamah tidak dapat menolaknya. Semua takluk dan tunduk pada

perintah dan pada setiap keputusan Pendeta Ghalib.

Pada lembaran-lembaran ini penulis mengisi halamannya dengan

perasaan-perasaan kesedihan, kehancuran, kekhawatiran dan perasaan-

perasaan lain yang membuat hidup tokoh aku, Salma Karamah, dan Faris

Affandy Karamah diselimuti dengan kepedihan. Kepedihan itu terus-menerus

menyelimuti kehidupan tiga tokoh tersebut bahkan hingga Salma dan Manshur

Bek Ghalib telah resmi dipersandingkan dalam sebuah pernikahan. Salma

yang tidak pernah mendapatkan kebahagiaan dari suaminya. Tokoh aku yang

hidup dalam perasaan-perasaan cintanya kepada Salma tanpa pernah terwujud

dalam bingkai kebahagiaan, hanya bayangan-bayangan kebahagiaan yang bisa

ia nikmati dalam kesendiriannya. Faris Affandy Karamah yang menderita

karena hidup sendiri dalam kesepian dan jauh dari putrinya. Hingga kematian

turun menjemputnya. Alur semakin dibuat penulis penuh dengan kesedihan

yang mendalam tentang kehidupan Salma jika ditinggal mati oleh ayahnya.

Penuh gejolak tentang masa depan yang akan dipenuhi dengan kesedihan

tanpa diketahui akhirnya. Kematian Faris Affandy yang dibuat oleh penulis

Page 76: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

103

menjadi dramatis. Penulis membuat kematian Faris Affandy Karamah dengan

alur yang pelan. Penulis mampu membuat pembacanya terombang-ambing

dalam kepedihan yang dialami ketiga tokoh dalam novel ini.

Tahap ketiga adalah penyelesaian masalah. Dalam bagian ketiga ini

alur dibuat seolah konflik mulai mereda yaitu dengan kembalinya Salma

menjalin kasih dengan tokoh aku. Kembalinya kisah cinta mereka

menumbuhkan kebahagiaan meskipun Salma telah bersuami. Tanpa

sepengetahuan siapapun mereka bertemu di Kuil tua satu bulan sekali, hanya

Tuhan dan burung-burung kecil yang mengetahui pertemuan secara sembunyi-

sembunyi tersebut. Pertemun tersebut membuat Salma dan tokoh aku dapat

menikmati hidup yang mereka jalani di tempat yang berbeda. Meskipun

penulis membuat tokoh Salma dan tokoh aku terombang-ambing dalam

menjalani takdir yang telah membelenggunya.

Setelah itu penulis membawa alur ceritanya dengan memunculkan

konflik baru namun ringan, di mana masalah tersebut adalah Pendeta Ghalib

mulai mencurigai kepergian Salma sebulan sekali. Pendeta Ghalib

mengerahkan mata-matanya untuk mengintai Salma. Di dalam diri Salma

sudah tidak ada rasa ketakutan pada Pendeta Ghalib, tapi ia mengkhawatirkan

masa depan kekasihnya, tokoh aku. Salma memilih untuk tidak menemui

tokoh aku lagi. Ia akan kembali kesangkar gelap yang megurungnya. Ia tidak

ingin tokoh aku masuk ke dalam perangkap Pendeta Ghalib. Salma merasa

cukup dirinya saja yang merasakan penderitaan yang disebabkan oleh

perbuatan Pendeta Ghalib. Cukup dia yang merasakan penderitaan karena

Page 77: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

104

kerakusan dan keculasan seorang pemuka agama di Timur seperti Pendeta

Ghalib.

Salmapun kembali menjalani kehidupannya bersama Manshur Bek

Ghalib. Hingga lima tahun pernikahan Salma dan Manshur Bek tidak juga

dikaruniai seorang anak. Hal itu dikarenakan Salma adalah perempuan

mandul. Kemandulan Salma hingga membuat Manshur Bek membenci Salma

dan menganggapnya sebagai wanita yang penuh aib. Setiap malam Salma

selalu do‟a kepada Tuhan, hingga akhirnya Salma hamil. Penulis mulai

menyelesaikan konflik dalam novelnya dengan memunculkan cerita Salma

hamil hingga melahirkan seorang bayi laki-laki. Kebahagiaan menyelimuti

rumah Manshur Bek, tapi penulis tidak mengakhiri ceritanya dengan manis.

Bayi yang dilahirkan Salma sesaat ia menarik nafas yang pertama kali, pada

saat itu juga ia menghembuskan nafasnya yang terakhir kali. Bayi Salma

meninggal dunia.

Penulis begitu jeli dalam menyusun bangunan cerita dalam novelnya.

Belum selesai ia mengisi halamannya dengan kesedihan atas kematian bayi

Salma, ia membangun cerita dengan penceritaan Salma meninggal sesaat

setelah bayinya meninggal. Salma meninggal sesaat setelah ia mengetahui

rahasia apa yang sedang ditakdirkan Tuhan kepadanya, bahwa bayi itu datang

untuk menjemput ibunya keluar dari sangkar penderitaan, keluar dari gua yang

begitu gelap, keluar dari sangkar yang megurungnya selama ini. Penulis

mengakhiri cerita tokoh aku tinggal sendirian dengan perasaan yang telah

terkubur bersama Salma, dengan sayap-sayap yang patah meratapi kehidupan

Page 78: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

105

yang begitu aneh karena kebahagiaan dan kesedihan selalu datang silih

berganti.

4. Latar waktu dan tempat [az-Zama>n wal-Maka>n]

Az-Zama>n wal-Maka>n atau [al-Bi>’ah] menurut istilah Badr (1411

H) adalah keterangan waktu dan tempat terjadinya suatu peristiwa (Sangidu,

2007: 25).

Keterangan waktu dan tempat terjadinya peristiwa dalam novel al-

Ajnichah al-Mutakassirah karya Jubra>n Khali>l Jubra>n yaitu:

a. Latar Waktu [az-Zama>n]

Latar waktu dalam novel al-Ajnichah al-Mutakassirah karya

Jubra>n Khali>l Jubra>n meliputi, musim semi, bulan Mei, malam hari, pada

akhir minggu, hari Minggu, musim dingin, dan bulan Haziran. Berikut ini

diuraikan satu per satu latar waktu yang digunakan:

a.1 Musim Semi

Musim semi terjadi pada saat bulan April. Pada saat musim

semi terjadi peristiwa pertemuan antara tokoh aku dan tokoh Faris

Affandy Karamah untuk kali pertama. Hal ini dapat dilihat dari

kutipan berikut:

٩١٩١:٩٥

Kuntu fi> Bairu>ta fi> rabi>‘i tilka’s-sanatil-mamlu>’ati bil-ghara>’ibi, wa ka>na ni>sa>nu qad anbatal-azha>ru wal-a‘sya>bu fa zhaharat fi> basa>ti>nal-madi>nah.

Aku berada di Beirut pada musim semi yang penuh pesona.

Bunga-bunga dan rerumputan nan hijau menghiasi taman, di

bulan April.

Page 79: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

106

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa pada

musim semi yaitu bulan April, peristiwa yang terjadi adalah

pertemuan antara tokoh aku dan Faris Affandy Karamah.

a.2 Bulan Mei

Bulan Mei adalah terjadinya peristiwa tokoh aku dan Salma

Karamah saling jatuh cinta. Hal ini dapat dilihat dari kutipan

berikut:

٩١٩١:١٥

Wa anqadha> nisa>nu wa ana> azu>ru manzila Fa>risa Kara>mahu wa altaqi> Salma>. Bulan April telah berlalu. Aku masih selalu berkunjung ke

rumah Faris Affandy Karamah, untuk bertemu dengan Salma

Karamah di taman yang indah itu.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa bulan

April sudah berlalu dan berganti bulan berikutnya yaitu bulan Mei.

a.3 Malam hari

Latar waktu waktu malam hari adalah terjadinya peristiwa-

peristiwa di rumah Faris Affandy Karamah. Salah satu peristiwa

pada saat latar waktu malam adalah tokoh aku diundang untuk

makan malam di rumah Faris Affandy Karamah. Hal ini dapat

dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:١١

Wa ba‘da ayya>mi da‘a>ni> Fa>risu Kara>mahu ila> tana>wulil-‘asya>i fi> manzilihi.

Page 80: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

107

Beberapa hari kemudian Faris Affandy Karamah mengundangku

makan malam di rumahnya.

a.4 Pada akhir minggu

Latar waktu akhir minggu adalah terjadinya peristiwa

pertemuan terakhir antara tokoh aku dengan Salma Karamah

sebelum Salma dinikahkan dengan Manshur Bek. Hal ini dapat

dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٤٦

Wa fi> niha>yatil-usbu>‘i wa qad sakartu nafsi> bi khamrati ‘awa>thighi> sirtu masa>’a ila> manzili Salma> Kara>mhu.

Pada akhir minggu, ketika kerinduan tak mampu lagi ditahan,

aku datang ke rumah Salma.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa pada

akhir minggu yaitu setelah beberapa hari semenjak tokoh aku

mengetahui maksud pertemuan Pendeta Ghalib dengan Faris

Affandy Karamah, tokoh aku tidak pernah pergi ke rumah Salma.

Tokoh aku pergi ke rumah Faris Affandy Karamah untuk bertemu

dengan Salma pada akhir minggu, di mana pertemuan itu adalah

pertemuan terakhir sebelum Salma dinikahkan. Pertemuan itu

adalah pertemuan terakhir bagi dua kekasih yang akan dipisahkan

oleh takdir.

a.5 Hari Minggu

Latar waktu hari Minggu adalah latar waktu terjadinya

peristiwa Pendeta Ghalib selalu mengajarkan injil kepada orang-

Page 81: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

108

orang yang beriman akan tetapi apa yang ia ajarkan tidak pernah ia

lakukan sendiri. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٦٤

Ka>nal-mathra>nu yaqifa yaumul-achadu ama>mal-madzbachi wa ya‘izhul-mu’mini>ni bima> la> yatta‘izhu bihi.

Pada hari Minggu, di depan mazbah (tempat menyembelih

binatang yang akan dikurbankan, biasanya bentuknya seperti

meja tinggi, terbuat dari kayu atau batu) Pendeta Ghalib

menasehati orang-orang yang beriman dengan sesuatu yang ia

sendiri tidak pernah mengamalkan.

a.6 Musim Dingin

Latar waktu musim dingin adalah latar waktu terjadinya

peristiwa meninggalnya Faris Affandy Karamah. Faris Affandy

Karamah meninggal di tengah malam. Hal ini dapat dilihat dari

kutipan berikut:

٩١٩١:٦٥

٩١٩١:١٥

Madhat ayya>mil-khari>fi wa‘urrat ar-riya>chul-asyja>ru mutala>‘ibah bi aura>qiha>’sh-shafra>’a mitslama> tada>‘ibul-anwa>’u zubdal-bachri, wa ja>’a’sy-syita>’u ba>kiya>n muntachiba>n. ‘indama> intashafa dzalika’l-lailul-muchi>fu fataha Fa>risu Kara>mahu ‘ainaihil-gha>raqataini fi> zhulumati’n-naza‘i, fatachahuma>l-a>khari marratan, wa chaulahuma> nahwa ibnatihil-ja>tsiyah yuja>nibu madhji‘uhu, tsumma chawalal-kala>mu falamu yastathi>‘u li annal-mauta ka>na qad tasyrabu shautahu.

Page 82: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

109

Musim gugurpun lewat sudah. Daun-daun yang layu di

pepohonan gugur ditiup angin, seperti memberi jalan bagi

musim dingin yang datang dengan desahan dan tangisan. – Di

tengah malam Faris Affandy Karamah membuka matanya yang

letih untuk terakhir kali, dan memandang lekat-lekat kepada

Salma yang berlutut di sampingnya. Dia berusaha untuk

berbicara tapi tak kuasa, sebab kematian telah merenggut

suaranya.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa musim

gugur telah berlalu dan digantikan musim dingin. Musim dingin

datang bagaikan desahan dan tangisan karena pada awal musim

dingin Salma harus kehilangan ayahnya. Faris Affandy meninggal

pada malam musim dingin.

a.7 Bulan Haziran

Bulan Haziran atau bulan Juni adalah latar waktu terjadinya

peristiwa pertemuan terakhir antara tokoh aku dan Salma di kuil

tua. Setelah itu Salma kembali menjalani kehidupannya sebagai

seorang istri. Salma memilih kembali ke sangkarnya karena ia

merasa Pendeta Ghalib telah mencurigai kepergian Salma sebulan

sekali. Pendeta Ghalib telah menyebar mata-mata untuk mengawasi

gerak-gerik Salma kemanapun ia pergi. Hal ini dapat dilihat dari

kutipab berikut:

٩١٩١:٨٤

Fafi> yaumin min awa>khiri chazi>ra>nu wa qad tsaqulat wath’atul-churri fi>’s-sawa>chili wa thalaba’n-na>su a‘a>liyal-jaba>li, sirtu ka ‘a>dati> nahwa dzalikal-ma‘budi wa>‘ida>n nafsi> bi liqa>’i Salma> Kara>mahu.

Page 83: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

110

Pada suatu hari di akhir bula Haziran (Juni), saat orang-orang

meninggalkan kota menuju pegunungan untuk menghindari

sengatan musim panas, seperti biasa aku pergi ke kuil untuk

bertemu Salma.

b. Latar Tempat [al-Maka>n]

Latar tempat berpengaruh dalam sebuah penceritaan. Latar

tempat dapat menimbulkan penceritaan dengan berbagai suasana yang

mendukung. Latar tempat dalam novel al-Ajnichah al-Mutakassirah

karya Jubra>n Khali>l Jubra>n meliputi, kota Beirut Lebanon, rumah

teman tokoh aku, rumah Faris Affandi Karamah, taman, ruang makan,

rumah Pendeta Ghalib, gereja, kamar Faris Affandy Karamah, kamar

Salma di rumah Faris Affandy Karamah, kuil tua, rumah Manshur Bek

dan Salma, dan pekuburan. Berikut ini diuraikan satu per satu latar

tempat yang digunakan, yaitu sebagai berikut:

b.1 Kota Beirut, Lebanon

Latar tempat Beirut adalah latar sentral yang digunakan

dalam novel al-Ajnichah al-Mutakassirah karya Jubra>n Khali>l

Jubra>n. Kota Beirut adalah salah satu kota di negara Lebanon. Hal

ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩٥

Kuntu fi> Bairu>ta fi> rabi>‘i tilka’s-sanatil-mamlu>’ati bil-ghara>’ib, wa ka>na ni>sa>nu qad anbatal-azha>ru wal-a‘sya>bu fa zhaharat fi> basa>ti>nal-madi>nah. Aku berada di Beirut pada musim semi yang penuh pesona.

Bunga-bunga dan rerumputan nan hijau menghiasi taman, di

bulan April.

Page 84: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

111

b.2 Rumah Teman Tokoh Aku

Hal yang menunjukkan bahwa latar tempat rumah teman

dari tokoh aku yaitu:

٩١٩١:٩٦

Fafi> yaumin min tilkal-aya>mil-maf‘imah bi anfa>si ni>sa>nil-muskirah wa ibtisa>ma>tihil-machi>yah, dzahabtu li’z-ziya>rati shadi>qin yaskunu baita>n ba‘i>da>n ‘an dhujjatil-ijtima>‘i.

Pada suatu hari di bulan April yang menhembuskan aroma

mempesona dan menghadiahkan senyuman indah itu, aku pergi

mengunjungi rumah seorang teman yang tinggal di sebuah

rumah terpencil, jauh dari kebisingan kota.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa tokoh

aku mengunjungi rumah temannya. Teman tooh aku tinggal di

suatu rumah terpencil yang letaknya jauh dari kota. Peristiwa yang

terjadi di rumah teman tokoh aku adalah pertemuan antara tokoh

aku dengan Faris Affandy Karamah untuk kali pertamanya.

b.3 Rumah Faris Affandy Karamah

Latar tempat rumah Faris Affandy Karamah adalah latar

yang seringkali dimunculkan karena tokoh aku sering mengunjungi

rumah Faris Affandy Karamah untuk bertemu dengan Salma. Hal

ini dapat dilihat dari kutipa berikut:

٩١٩١:١٥

Wa ana> azu>ru manzila Fa>risa Kara>mahu wa altaqi> Salma> wa ajlisu quba>lataha> fi> tilkal-chadi>qah.

Page 85: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

112

Aku masih selalu berkunjung ke rumah Faris Affandy Karamah,

untuk bertemu dengan Salma Karamah di taman yang indah itu.

Kutipan lain yang dapat memperkuat hal tersebut sebagai

berikut:

٩١٩١:١٠

Ma> sirtu budh‘a khuthawa>ti fi> tilkal-chadi>qah hatta> zhahara Fa>risu Kara>mahu fi> ba>bil-manzili kha>rija>n li liqa>’i>.

Ketika aku turun dari kereta dan berjalan beberapa langkah

memasuki taman yang luas itu, aku melihat Faris Affandy

Karamah muncul di depan pintu rumahnya menyambut

kedatanganku.

b.4 Taman

Latar taman dalam novel al-Ajnichah al-Mutakassirah

karya Jubra>n Khali>l Jubra>n sering dimunculkan dalam peristiwa

pertemuan antara tokoh aku dan Salma Karamah. Mereka sering

memadu kasih dan berbincang di taman depan rumah Salma. Hal

ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:١١

Wa lamma> balaghtul-manzila wajadtu Salma> ja>lisatan ‘ala> maqa‘adi khasyabi> fi> za>wiyatin minal-chadi>qah wa qad asnadtu ra’saha> ila> ‘imadi syajarah.

Ketika aku sampai di rumah itu, aku mendapati Salma Karamah

sedang duduk di sebuah bangku kayu di sudut taman, seraya

menyandarkan kepalanya di sebuah pohon.

Kutipan lain yang dapat memperkuat hal ini sebagai

berikut:

Page 86: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

113

٩١٩١:٣٣

Ta‘a>la nahnu ila>l-chadiqati wa najlisu bainal-asyja>ri li nara>l-qamara tha>li‘a>n min wara>’il-jabal.

Mari kita pergi ke taman dan duduk di bawah pepohonan sambil

melihat rembulan yang muncul di balik pegunungan.

b.5 Ruang Makan

Latar tempat ruang makan adalah tempat terjadinya

peristiwa makan malam Faris Affandy Karamah, Salma, dan tokoh

aku. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٣٠

Jalasna> ila>l-ma>’idah na’kulu wa nasyrabu wa natachaddatsu.

Kami duduk di sebuah meja menikmati makanan dan minuman

anggur tua.

b.6 Rumah Pendeta Ghalib

Latar tempat rumah pendeta Ghalib adalah tempat

terjadinya peristiwa Pendeta Ghalib melamar Salma kepada Faris

Affandi Karamah, selain itu rumah Pendeta Ghalib adalah tempat

terjadinya persitiwa penentuan tanggal perkawinan Salma dengan

Manshur Bek. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٤١

Bainama> ka>nal-qadaru yakhkhuthu awwala kalimatin min chika>yatin mustaqbaliyin fi> da>ril-Mathra>na Bu>lusi Ghalibi. Wa

Page 87: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

114

fi> hadzihi’s-sa>‘ah wa qad jalasa walidi> wa khathi>bi> li yadhfira> ikli>li zawa>ji>.

Sementara sang nasib menulis kata pertama dari kisah hidupku

di masa depan, di rumah Pendeta Ghalib. Sekarang, selagi ayah

dan tunanganku sedang merencanakan tanggal perkawinan.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa ayah

Salma, Faris Affandy Karamah dengan Manshur Bek bersama

Pendeta Ghalib sedang merencanakan tanggal perkawinan di

rumah Pendeta Ghalib.

b.7 Gereja

Latar tempat gereja adalah terjadinya peristiwa Pendeta

Ghalib mengajarkan injil. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

...٩١٩١:٦٤

Ka>nal-mathra>nu yaqifa yaumul-achadi. Pada hari minggu, Pendeta Ghalib mengajarkan Injil.

٦٤-٩١٩١:٦٣

Ka>nal-mathra>nu yadzhabu ila>l-kani>sati fi>’sh-shaba>chi.

...Pendeta itu pergi ke gereja di pagi hari.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa ia

pergi ke gereja pada pagi hari untuk beribadah.

b.8 Kamar Faris Affandy Karamah

Kamar Faris Affandy Karamah adalah latar tempat

terjadinya peristiwa Faris Affandy sakit hingga datang

kematiannya. Di kamar itu kali pertamanya Faris Affandy

Page 88: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

115

menyampaikan pesan ibu Salma kepada Salma dan juga di kamar

itu kali pertamanya Salma melihat wajah ibunya melalui foto yang

disimpan ayahnya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٦٥

٩١٩١:٦٦

Fadza>ta yaumin sami‘tu bi i‘tila>li Fa>risa Kara>mahu, fa taraktu wachdati> wa dzahabtu li ‘iya>datihi. Balaghtu manzila’sy-syaikhi wa dzakhaltu ‘alaihi fa wajadtuhu mulaqa> ‘ala> firas>syihi mudhna>l-jisma.

Pada suatu hari, aku mendengar kabar bahwa Faris Affandy

Karamah sedang sakit. Aku meninggalkan tempat tinggalku

yang sunyi menuju kediamannya

Sesampai di rumah orang tua itu aku segera masuk

menemuinya. Ia sedang terbujur di pembaringannya.

b.9 Kamar Salma

Latar tempat kamar Salma di rumah Faris Affandy

Karamah adalah tepat terjadinya peristiwa Salma meratapi segala

kesedihannya karena ia akan ditinggal mati oleh ayahnya. Hal ini

dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٦٦

Dakhaltul-ghurfatal-mucha>dziyah fa wajadtu Salma> mantharichatan ‘ala> maqa‘adin wa qad ghamarat ra‘saha> bi zandi>ha wa gharaqat wajhaha> bil-masa>nidi wa amsakat ana> fa>siha> kaila> yasma‘a wa>liduha> nachi>baha>.

Page 89: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

116

Aku memasuki kamar yang berbatasan dengan kamar Faris

Affandy Karamah dan melihat Salma sedang berbaring di atas

dipan. Ia menutupi kepala dengan tangannya, dan

menenggelamkan wajahnya pada bantal, menahan nafas hingga

tangisnya tak terdengar.

b.10 Kuil Tua

Latar tempat kuil tua adalah tempat terjadinya peristiwa

pertemuan tokoh aku dengan Salma sebulan sekali. Kuil tua ini

merupakan salah satu tempat bersejarah yang tidak dikenal dan

terlupakan di Siria. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:١١

Baina tilkal-basa>ti>na wa’t-talu>lu’l-lati> tashilu athra>fa Bairu>ta bi adzya>li Liba>na yu>jadu ma‘badu shaghi>run qadi>mul-‘ahdi machfu>run fi> qalbi shakhrati baidha>’in qa>’imatin baina asyja>ri’z-zaituni wal-lauzi wa’sh-shafshafi – fa huwa mitslu asyya>’in katsi>ratin khati>ratin fi> Su>riya>.

Di antara pertamanan dan bukit-bukit yang menghubungkan

ujung kota Beirut dengan ekor Lebanon terdapat sebuah kuil tua,

yang bahannya digali dari batu putih, dikelilingi pohon zaitun,

luz (badam) dan pohon-pohon shafshaf – kuil ini merupakan

salah satu tempat bersejarah yang tak dikenal dan terlupakan di

Siria.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa kuil tua

tersebut berada di antara pertamanan dan bukit-bukit yang

menghubungkan Beirut dengan ujung Lebanon. Kuil itu dibuat dari

bahan batu putih, sedangkan bangunannya dikelilingi pohon zaitun

dan pohon-pohon shafshaf atau dalam bahasa Inggris dikenal

dengan sebutan willow. Kuil ini merupakan tempat bersejarah di

Page 90: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

117

Siria, namun tempat ini tidak dikenal dan bahkan terlupakan. Bukti

bahwa di kuil tua tersebut adalah tempat pertemuan tokoh aku dan

Salma dapat dilihat pada kutipan berikut ini:

٩١٩١:١١

Fi> ha>dza>l-haikalil-majhu>li kuntu altaqi> Salma> Kara>mahu masratan fi>’sy-syahri fa nashrifu’s-sa>‘a>tal-thiwa>la.

Di kuil tua itu, aku bertemu Salma sekali dalam sebulan dan

menghabiskan waktu bersamanya.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa di kuil

tua itu tokoh aku dan Salma bertemu sebulan sekali dan

menghabiskan waktu berdua.

b.11 Rumah Manshur Bek dan Salma

Latar tempat rumah Manshur Bek dan Salma adalah tempat

terjadinya peristiwa Salma melahirkan anaknya dan juga tempat

Salma dan bayinya meninggal pada hari yang sama. Hal ini dapat

dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:١٨

Wa aiqazhat nighmatul-farchi ba‘dhal-jiyara>ni faja>wu> bi mala>bisi’n-naumi li yuhanni’u>l-wa>lida bi walidihi – ma>ta’th-thiflu wa suka>nul-hayyi yafrachu>na ma‘al-wa>lidi fi>l-qa>‘atil-kubra> wa yasyrabu>na nakhbahu li ya‘isyu thawi>la>n.

Suara-suara kegembiraan membahana ke seluruh penjuru.

Mereka bergegas menuju rumah besar itu untuk mengucapkan

selamat kepada ayah yang telah mempunyai putra – Anak kecil

Page 91: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

118

itu telah wafat sementara para penduduk kampung merayakan

kehadirannya bersama sang ayah, di sebuah ruangan besar di

rumah itu sambil bersulang demi kesehatan si anak.

Berikut adalah bukti di rumah Manshur Bek dan Salma

adalah latar terjadinya peristiwa si bayi dan ibunya (Salma)

meninggal:

٩١٩١:٩٠٠

Wa ba‘da daqi>qatin dakhalat asy‘atu’sy-syamsyi min baina sata>iri’n-na>fidzah wa insakabat ‘ala> jasadaini ha>madaini mintharun china ‘ala madhja‘i tukhfaruhu haibatul-umu>mah wa tuzhilluhu ajnichatul-mauti.

Sesaat kemudian masuklah sinar matahari dari balik jendela

yang menyinari dua tubuh yang telah kaku, terbujur di atas

tempat tidur, diselimuti oleh kehebatan kasih ibu dan diteduhi

oleh saya-sayap kematian.

b.12 Pekuburan

Pekuburan atau makam adalah latar tempat terjadinya

peristiwa pemakaman Salma dengan bayinya. Hal ini dapat dilihat

dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩٠٩

Balaghu>l-maqabarah fa>ntashabal-Mathra>nu Bu>lusi Gha>libi yurattilu ya‘zimu, wa waqafal-kuha>nu chaulahu yanghamu>na wa yasbachu>na wa ‘ala wuju>hihimul-ka>lichah niqa>bun minal-khalwi wal-ghafu>li.

Kini mereka sudah tiba di pekuburan. Pendeta Ghalib mulai

menyanyikan lagu gereja, sedangkan pendeta-pendeta lain

berdiri di sekitarnya, melantunkan kidung suci, dan berdoa. Pada

Page 92: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

119

wajah-wajah mereka yang suram terlihat cadar kebodohan dan

kehampaan.

Bukti lain yang menunjukkan bahwa pekuburan adalah

latar tempat peristiwa pemakaman Salma dan bayinya dapat dilihat

pada kutipan berikut ini:

٩١٩١:٩٠١

‘Ada>l-musyyi>‘u>na wa baqiya chuffa>rul-qu>bu>ri muntashiba>n bi ja>nibil-qabril-jadi>di. Wa fi> yadihi rafsatan wa machfarihi, fadlautu minhu wa sa>’altuhu qa>’ila>n: atadzkuru aina qabra Fa>risu Kara>mahu? Fa nazhara ila> thawi>lin tsumma asya>ru nahwa qabra Salma> wa qa>la: fi> hadzihil-chafrati qad madadtu ibnatahu ‘ala> shadrihi, wa ‘ala> shadri ibnatihi qad madadtu thiflaha>, wa fauqal-jami>‘i qad wadha‘tu’t-tura>ba bi ha>dza>’r-rafsyi.

...Tinggallah penggali kubur, berdiri terpaku dengan sekop di

tangannya. Aku mendekati mereka, lalu bertanya, “Apakah

engkau masih ingat di mana kuburan Faris Affandy

Karamah?”. Dia memandangku sejenak, lalu menunjuk ke

kuburan Salma sambil berkata: “Di dalam lubang ini, aku telah

merebahkan putrinya di atas dada ayahnya. Akupun telah

merebahkan cucunya di atas dada putrinya. Lalu aku

menimbuni tanah di atas tubuh mereka dengan sekop ini”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Faris

Affandy Karamah, Salma dan bayinya dikuburkan dalam satu

lubang. Salma direbahkan di atas dada ayahnya, sedangkan

bayinya (cucu Faris Affandy Karamah) direbahkan di atas dada

Salma.

Page 93: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

120

5. Gagasan [al-Fikrah]

Al-Fikrah adalah gagasan yang mendasari penulisan suatu karya sastra

(Sangidu, 2007: 32). Gagasan biasanya diungkapkan secara implisit maupun

eksplisit. Al-Fikrah atau gagasan sama artinya dengan tema. Henry (1991:

125) menjelaskan setiap fiksi haruslah mempunyai dasar atau tema yang

merupakan sasaran tujuan. Tema merupakan hal yang paling penting dalam

seluruh cerita.

Gagasan yang diungkap dalam novel ini adalah gagasan implisit,

gagasan yang diungkap melalui ketegangan-ketegangan yang dialami oleh

tokoh dalam setiap peristiwa yang ada. Cerita yang terdapat dalam novel al-

Ajnichah al-Mutakassirah karya Jubra>n Khali>l Jubra>n memuat satu isu utama

yaitu fenomena perjodohan dan pernikahan di dalam masyarakat timur

khususnya masyarakat Beirut, Lebanon. Fenomena ini terkait erat dengan

realitas perjodohan dan pola pikir yang terbentuk di masyarakat. Pola pikir

yang terbentuk di masyarakat Beirut adalah setiap perkataan dan perintah

seorang pemuka agama harus dituruti dan dihormati. Sekali perintah itu

ditentang, maka nama baik orang yang menentang tersebut akan dirusak oleh

pemuka agama tersebut. Ia akan direndahkan dan dicemooh oleh bibir-bibir

kotor di Lebanon. Pemuka agama yang diangkat dalam cerita novel ini adalah

pemuka agama Kristen.

Tema mayor novel al-Ajnichah al-Mutakassirah karya Jubra>n Khali>l

Jubra>n adalah kepedihan yang dialami oleh tokoh-tokoh protagonis karena

kerakusan dan keculasan seorang pendeta. Secara garis besar novel al-

Page 94: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

121

Ajnichah al-Mutakassirah karya Jubra>n Khali>l Jubra>n menceritakan tentang

sayap-sayap yang patah. Sayap-sayap masa muda seorang tokoh aku dan

Salma Karamah, juga sayap-sayap seorang Faris Affandy yang menginginkan

putrinya hidup bahagia. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩١

La> a‘rifu rajula>n siwa>hu fi> Bairu>ta qad ja‘alathu’ts-tsarwatu fa>dhila>n wal-fadhi>latu matsriya>n. Wa huwa wa>chidun minal-qali>li >ni’l-ladzina yajyatsuna ha>dzal-‘a>lama wa yughadhiru>nahu qabla an yula >misu> bil-adza> nafsa makhlu>qin, wa la>kin ha>’ula>i’r-rijulu yaku>nu>na Gha>liba>n ta‘sa>u mazhlu>mi>ni, li annahum yajhalu>na sabilil-ichtiya>ri’l-lati> tunqidzuhum min makri’n-na>si wa khabtsihim.

“Aku tidak mengenal seorangpun di Beirut ini, yang kekayaannya

telah menjadikannya sebagai orang yang mempunyai sifat terpuji, dan

sifat terpuji itu membuatnya menjadi seorang hartawan, selain Faris

Affandy Karamah. Dia termasuk sebagian kecil manusia yang datang

ke dunia ini dan meninggalkannya sebelum sempat meninggalkan

kerugian pada diri makhluk lainnya. Tetapi orang-orang sebaik itu

biasanya hidup sengsara dan terdzalimi. Sebab mereka tidak

mengetahui cara yang dapat menyelamatkan diri mereka dari tipu

daya dan kejahatan orang lain”

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Faris Affandy

yang memiliki sifat seorang hartawan yang terpuji justru akan hidup menderita

karena kekayaan yang dimilikinya. Kekayaannya akan dijadikan ladang bagi

para orang-orang jahat yang berambisius dengan harta dan wibawa. Kekayaan

yang dimilikinya tidak pernah digunakan untuk merugikan orang lain.

Kekayaannya yang dimiliki Faris Affandy juga tidak dapat menyelamatkan

dirinya dan putrinya dari tipu daya dan kejahatan orang lain. Hal yang sama

Page 95: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

122

juga akan menimpa putrinya, Salma Karamah. Salma juga akan hidup

menderita karena kekayaan ayahnya. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٩١

Wa li Fa>risi Kara>mahu ibnatun wa >chidatun taskunu ma‘ahu manzila>n fakhma>n fi> dha>chiyatil-madi>nah, wa hiya> tusya>bihuhu bil-akhla>qi wa laisa baina’n-nisa>u min tuma>tsiluha> raqqatan wajma>la>n, wa hiya> aidha>n sa takunu ta>‘isah li anna tsarwata walidiha>’th-thailah tuwaqqifuha>’l-a>n ‘ala> syafiri> ha>wiyatin mazhlumatin muchifatin.

“Faris Affandy Karamah memiliki anak gadis satu-satunya yang

tinggal bersama di sebuah rumah megah di sudut kota. Sifat anak

gadis itu mirip dengan ayahnya. Tidak ada gadis yang menandinginya

dalam hal kehalusan budi bahasa dan kecantikannya. Gadis sebaik

dan secantik itu juga akan hidup menderita. Sebab, kekayaan yang

dimiliki sang ayah akan membuatnya berada di tepi jurang yang amat

gelap dan menakutkan”.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa Salma juga akan

hidup menderita karena kekayaan yang dimiliki ayahnya. Kekayaan yang

dimiliki ayahnya justru tidak dapat menyelamatkan dari kejahatan orang

serakah seperti Pendeta Ghalib dan Manshur Bek.

Adapun tema minor yang tergambar dalam novel al-Ajnichah al-

Mutakassirah karya Jubra>n Khali>l Jubra>n adalah menceritakan tentang ambisi

seorang pendeta yang dengan bangga mengotori agamanya demi harta dan

wibawa. Pendeta selalu berputar-putar di antara orang-orang kaya namun

lemah. Ia akan menikahkan saudara-saudara dan kemenakannya dengan orang

kaya raya dan terpandang. Hal demikian dilakukan untuk menjadikan anggota

keluarganya terhormat, kaya, dan membuat masa depannya terjamin dengan

Page 96: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

123

harta. Harta itulah yang akan mengangkat anggota keluarganya menjadi orang

terhormat dan orang penting. Hal ini dapat dilihat dari kutipan berikut:

٩١٩١:٤٤

Anna ru’asa>’a’l-ladzina fi>’sy-syarqi la> yaktafu>na bima> yachshulu>na ‘alaihi anfusahum minal-majdi wa’s-su’dadi bal yaf‘alu>na kulla ma> fi> wus‘ihim li yaj‘alu> ansa>hum fi> muqadimati’sy-sya‘bi wa minal-mustadrina quwa>hu wa amwa>lahu. Anna majdal-ami>ri yantaqilu bil-irtsi ila> ibnihil-bakri ba‘da mautihi amma> majda’r-rai>si’d-di>niyyi fa yantaqilu bil-‘adwa> ila>l-akhwah wa abna>il-ikhwah fi> chayatihi. Wa hakadza> yushbichul-asqaful-masi>chi> wal-ima>mil-muslimi wal-ka>hinil-barhami>l-bachri’l-lati> taqbidhu ‘ala>l-fari>sah katsi>ratin wa tamtashshu dima>’uha> bi afwa>hi ‘adi>datin.

Sebenarnya, para pemuka agama di Timur selalu merasa tidak puas

dengan kemuliaan dirinya, mereka perlu melakukan apa saja untuk

membuat seluruh anggota keluarganya menjadi terhormat dan kaya.

Kejayaan seorang raja akan diwarisi oleh putra tertuanya yang

didaulat sebagai putra mahkora secara turrun-temurun. Tetapi

keagungan pemuka agama berputar-putar di antara saudara-saudara

dan kemenakannya. Begitulah, pendeta agama Kristen, Imam umat

Islam dan pendeta-pendeta Budha, telah menjadi gurita yang menjepit

mangsanya dengan cengkeraman tangannya dan mengisap darah

dengan mulut-mulutnya.

Berdasarkan kutipan di atas dapat dijelaskan bahwa semua pemuka

agama di Timur, baik pendeta agama Kristen, Imam umat Islam dan pendeta-

pendeta Budha pada masa itu melakukan hal yang sama seperti yang

dilakukan Pendeta Ghalib untuk tetap menjaga keagungannya. Keagungan

dalam pandangan para pemuka agama tersebut tidak hanya cukup keagungan

yang didapatkan dari statussosialnya sebagai pemuka agama, namun dalam

Page 97: BAB II ANALISIS STRUKTURAL - abstrak.ta.uns.ac.id · keberjalanannya sebuah cerita di dalam karya sastra baik puisi maupun prosa. Teori struktural yang digunakan untuk menganalisis

124

pandangan mereka alat utama untuk tetap mempertahankan keagungan mereka

adalah dengan harta.

Salah satu cara tersebut dapat dilihat dari perbuatan Pendeta Ghalib

dalam novel karya Jubra>n tersebut. Pendeta Ghalib akan menikahkan saudara-

saudara dan kemenakannya dengan perempuan kaya. Hal tersebut dilakukan

dengan tujuan menjadikan keluarganya mulia dan terhormat. Pemuka agama

di Timur akan terus memangsa orang-orang kaya demi menjadikan anggota

keluarganya mulia dan terpandang tanpa memperdulikan bahwa yang ia

lakukan telah mengotori agamanya.

Mereka pikir bahwa dengan menjadikan sanak keluarganya kaya dan

terpandang dengan dengan jalan perjodohan dan pernikahan akan membuat

keagungannya menjadi lebih dalam pandangan umatnya.