bab ii a. pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/ary foraria rela utami...

40
BAB II TINJAUAN PUSTAKA I. Tinjauan Medis A. Pengertian 1. Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan/sebelum inpartu, pada pembukaan < 4 cm (fase laten) (Nugroho, 2010). 2. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan ditunggu satu jam belum inpartu (Saifuddin, 2002). 3. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu (Manuaba, 2009). 4. Ketuban Pecah Dini (KPD) atau spontaneous/early/premature rupture of the membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu, yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multi para kurang dari 5 cm (2006). B. Etiologi Menurut Sujiyatini dkk (2009), penyebabnya masih belum diketahui dan tidak dapat ditentukan secara pasti. Beberapa penelitian menyebutkan faktor-faktor yang berhubungan erat dengan KPD, namun faktor-faktor Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Upload: vuongdieu

Post on 03-May-2019

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

I. Tinjauan Medis

A. Pengertian

1. Ketuban Pecah Dini (KPD) adalah pecahnya ketuban sebelum

waktunya melahirkan/sebelum inpartu, pada pembukaan < 4 cm (fase

laten) (Nugroho, 2010).

2. Ketuban pecah dini adalah pecahnya selaput ketuban sebelum terdapat

tanda persalinan, dan ditunggu satu jam belum inpartu (Saifuddin,

2002).

3. Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda

mulai persalinan dan ditunggu satu jam belum terjadi inpartu

(Manuaba, 2009).

4. Ketuban Pecah Dini (KPD) atau spontaneous/early/premature rupture

of the membrane (PROM) adalah pecahnya ketuban sebelum inpartu,

yaitu bila pembukaan pada primi kurang dari 3 cm dan pada multi para

kurang dari 5 cm (2006).

B. Etiologi

Menurut Sujiyatini dkk (2009), penyebabnya masih belum diketahui

dan tidak dapat ditentukan secara pasti. Beberapa penelitian menyebutkan

faktor-faktor yang berhubungan erat dengan KPD, namun faktor-faktor

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 2: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

mana yang lebih berperan sulit diketahui. Kemungkinan yang menjadi

faktor predisposisi adalah :

1. Infeksi

Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun

asenden dari vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa

menyebabkan terjadinya KPD. Servik yang inkompetensia, kanalis

servikalis yang selalu terbuka oleh karena kelainan pada servik uteri

(akibat persalinan, curettage). Tekanan intra uterin yang meninggi atau

meningkat secara berlebihan (overdistensi uterus) misalnya trauma,

hidramnion, gemeli. Trauma oleh beberapa ahli disepakati sebagai

faktor predisposisi atau penyebab terjadinya KPD. Trauma yang

didapat misalnya hubungan seksual, pemeriksaan dalam menyebabkan

terjadinya KPD karena biasanya disertai infeksi. Kelainan letak

misalnya sungsang, sehingga tidak ada bagian terendah yang menutupi

pintu atas panggul (PAP) yang dapat menghalangi tekanan terhadap

membran bagian bawah.

2. Keadaan sosial ekonomi

Merupakan faktor lain yang dapat mengakibatkan terjadinya KPD,

seperti faktor multi graviditas.

Sebagian besar kasus penyebabnya belum ditemukan. Faktor

yang memiliki kaitan dengan KPD yaitu riwayat kelahiran prematur,

merokok dan perdarahan selama kehamilan.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 3: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

Beberapa faktor resiko dari KPD yaitu:

a) Polihidramnion (cairan ketuban berlebih).

b) Riwayat KPD sebelumnya.

c) Kelainan atau kerusakan selaput ketuban.

d) Kehamilan kembar.

C. Patofisiologi

Menurut Sujiyatini dkk (2009), menjelaskan bahwa KPD biasanya

terjadi karena berkurangnya kekuatan membran dan peningkatan tekanan

intra uterin ataupun karena sebab keduanya. Kemungkinan tekanan intra

uterin yang kuat adalah penyebab dari KPD dan selaput ketuban yang

tidak kuat dikarenakan kurangnya jaringan ikat dan faskularisasi akan

mudah pecah dengan mengeluarkan air ketuban. Hubungan serviks

inkompeten dengan kejadian KPD adalah bahwa servik yang inkompeten

adalah leher rahim yang tidak mempunyai kelenturan, sehingga tidak kuat

menahan kehamilan.

Selain karena infeksi dan tekanan intra uterin yang kuat, hubungan

seksual pada kehamilam tua berpengaruh terhadap terjadinya KPD

karena pengaruh prostaglandin yang terdapat dalam sperma dapat

menimbulkan kontraksi, tetapi bisa juga karena faktor trauma saat

hubungan seksual. Kehamilan ganda dapat menyebabkan KPD karena

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 4: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

uterus meregang berlebihan yang disebabkan oleh besarnya janin, dua

plasenta dan jumlah air ketuban yang lebih banyak (Oxorn, 2003).

Selaput ketuban sangat kuat pada kehamilan muda, tetapi pada

trimester ketiga selaput ketuban mudah pecah. Melemahnya kekuatan

selaput ketuban ada hubungan dengan pembesaran uterus, kontraksi rahim

dan gerakan janin. KPD pada trimester terakhir terjadi karena perubahan

biokimia pada selaput ketuban. Pecahnya ketuban pada kehamilan aterm

merupakan hal fisiologis. KPD pada kehamilan prematur disebabkan oleh

adanya faktor-faktor eksternal, misalnya infeksi yang menjalar dari vagina.

KPD prematur sering terjadi pada polihidramnion, inkompeten serviks dan

solusio plasenta (Wiknjosastro, 2008).

D. Tanda dan gejala

Sujiyatini dkk (2009), menjelaskan bahwa tanda yang terjadi pada

KPD adalah keluarnya cairan ketuban merembes melalui vagina. Menurut

Dini Kasdu (2005), menjelaskan bahwa ketuban yang pecah ditandai

dengan adanya air yang mengalir dari vagina yang tidak bisa dibendung

lagi. Perbedaan antara air ketuban dengan air seni dapat diketahui dari

bentuk dan warnanya. Air seni berwarna kekuning-kuningan dan bening,

sedangkan air ketuban keruh dan bercampur dengan lanugo (rambut halus

dari janin) dan mengandung fenik kaseosa (lemak pada kulit janin). Cairan

ketuban adalah cairan putih jernih kadang keruh mengandung gumpalan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 5: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

halus lemak dan berbau amis.

E. Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan laboratorium

Dengan melakukan :

a) Tes lakmus (tes nitrazin), jika kertas lakmus merah berubah

menjadi biru menunjukan adanya cairan ketuban (alkalis). Darah

dan infeksi vagina dapat menghasilkan tes yang positif palsu.

b) Tes pakis, dengan meneteskan cairan ketuban pada gelas objek dan

dibiarkan kering. Pemeriksaan mikroskopik menunjukan kristal

cairan amnion dan gambaran daun pakis (Saifuddin, 2002).

2. Pemeriksaan ultrasonografi (USG)

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan

ketuban dalam kavum uteri. Terlihat jumlah cairan ketuban yang

sedikit pada kasus KPD. Sering terjadi kesalahan pada penderita

oligohidramnion. Pendekatan diagnosis KPD cukup banyak macam

dan caranya, namun pada umumnya KPD sudah bisa terdiagnosis

dengan anamnesa dan pemeriksaan sederhana (Sujiyatini dkk, 2009).

Menurut Nugroho (2010), pada saat anamnesa penderita

merasa basah pada vagina, atau mengeluarkan cairan yang banyak

secara tiba-tiba dari jalan lahir. Cairan berbau khas, dan perlu juga

diperhatikan warna keluarnya cairan tersebut, his belum teratur atau

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 6: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

belum ada dan belum ada pengeluaran lendir darah. USG dilakukan

jika umur kehamilan tidak dilakukan secara pasti, serta untuk

mengetahui letak janin.

F. Komplikasi

Menurut Sujiyatini dkk (2009) dan Chrisdiono (2004) komplikasi

paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

sindrom distress pernapasan, yang terjadi pada 10-40% bayi baru lahir.

Resiko infeksi meningkat pada kejadian KPD. Semua ibu hamil dengan

KPD prematur sebaiknya dievaluasi untuk kemungkinan terjadinya

korioamnionitis (radang pada korion dan amnion). Kejadian prolaps atau

keluarnya tali pusat dapat terjadi pada kasus KPD.

Resiko kecacatan dan kematian janin meningkat pada KPD

preterm. Hipoplasia paru merupakan komplikasi fatal yang terjadi pada

KPD preterm. Kejadiannya mencapai hampir 100% apabila KPD preterm

ini terjadi pada usia kehamilan kurang dari 23 minggu.

1. Infeksi intra uterin.

2. Tali pusat menumbung.

3. Prematuritas.

4. Ruptur uteri.

5. Distosia.

6. Kematian janin.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 7: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

G. Penatalaksanaan medis

1. Penatalaksanaan KPD pada kehamilan aterm ( > 37 minggu).

Beberapa penelitian menyebutkan lama periode laten dan

durasi KPD keduanya mempunyai hubungan yang bermakna dengan

peningkatan kejadian infeksi dan komplikasi lain dari KPD. Jarak

antara pecahnya ketuban dan permulaan dari persalinan disebut

periode laten. Makin muda umur kehamilan makin memanjang periode

latennya. Hakekatnya kulit ketuban yang pecah akan menginduksi

persalinan dengan sendirinya. Sekitar 70-80 % kehamilan genap bulan

akan melahirkan dalam waktu 24 jam setelah kulit ketuban pecah, bila

dalam 24 jam setelah kulit ketuban pecah belum ada tanda-tanda

persalinan maka dilakukan induksi persalinan dan bila gagal dilakukan

bedah sesar.

Pemberian antibiotik profilaksis dapat menurunkan infeksi

pada ibu. Antibiotik tidak berguna untuk janin dalam uterus namum

pencegahan terhadap chorioamnionitis lebih penting dari pada

pengobatannya, sehingga pemberian antibiotik profilaksis perlu

dilakukan. Waktu pemberian antibiotik hendaknya diberikan segera

setelah diagnosis KPD ditegakkan dengan pertimbangan : tujuan

profilaksis, lebih dari 6 jam kemungkinan infeksi telah terjadi, proses

persalinan umumnya berlangsung lebih dari 6 jam. Beberapa penulis

menyarankan bersikap aktif (induksi persalinan) segera diberikan atau

ditunggu sampai 6-8 jam dengan alasan penderita akan menjadi inpartu

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 8: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

dengan sendirinya. Mempersingkat periode laten dapat dilakukan

dengan memperpendek durasi KPD sehingga resiko infeksi dan trauma

obstetrik karena partus tindakan dapat dikurangi.

Pelaksanaan induksi persalinan perlu pengawasan yang sangat

ketat terhadap keadaan janin, ibu dan jalannya proses persalinan

berhubungan dengan komplikasinya. Pengawasan yang kurang baik

dapat menimbulkan komplikasi yang fatal bagi bayi dan ibunya (his

terlalu kuat) atau proses persalinan menjadi semakin kepanjangan (his

kurang kuat).

2. Penatalaksanaan KPD pada kehamilan preterm ( < 37 minggu).

Kasus-kasus KPD dengan umur kehamilan yang kurang bulan

tidak dijumpai tanda-tanda infeksi pengelolaannya bersifat konservatif

disertai pemberian antibiotik yang adekuat sebagai profilaksis.

Penderita perlu dirawat di rumah sakit, ditidurkan dalam posisi

trendelenberg, tidak perlu dilakukan pemeriksaan dalam untuk

mencegah terjadinya infeksi dan kehamilan diusahakan bisa mencapai

37 minggu, obat-obatan uteronelaksen atau tokolitik agent diberikan

juga dengan tujuan untuk menunda proses persalinan.

Tujuan dari pengelolaan konservatif dengan pemberian

kortikosteroid pada penderita KPD kehamilan kurang bulan adalah

agar tercapainya pematangan paru, jika selama menunggu atau

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 9: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

melakukan pengelolaan konsevatif tersebut muncul tanda-tanda infeksi

maka segera dilakukan induksi persalinan tanpa memandang umur

kehamilan.

Induksi persalinan sebagai usaha agar persalinan mulai

berlangsung dengan jalan merangsang timbulnya his ternyata

dapat

menimbulkan komplikasi-komplikasi yang kadang-kadang tidak

ringan. Komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi gawat janin sampai

mati, ruptur uteri dan emboli air ketuban.

Kegagalan dari induksi persalinan biasanya diselesaikan

dengan tindakan bedah sesar. Pengelolaan KPD yang cukup bulan

pada tindakan bedah sesar dikerjakan bukan karena infeksi intra uterin

saja tetapi sebaiknya ada indikasi obstetrik yang lain misalnya kelainan

letak, gawat janin dan partus tak maju.

Selain komplikasi-komplikasi yang dapat terjadi akibat

tindakan aktif, ternyata pengelolaan konservatif juga dapat

menyebabkan komplikasi yang berbahaya, maka perlu dilakukan

pengawasan yang ketat. Pengelolaan konservatif yaitu dengan

menunggu penuh kewaspadaan terhadap kemungkinan infeksi intra

uterin.

Sikap konservatif meliputi pemeriksaan leukosit darah tepi

setiap hari, pemeriksaan tanda-tanda vital terutama temperatur setiap 4

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 10: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

jam, pengawasan denyut jantung janin, pemberian antibiotik mulai saat

diagnosis ditegakkan dan selanjutnya setiap 6 jam.

Pemberian kortikosteroid antenatal pada preterm KPD telah

dilaporkan secara pasti dapat menurunkan kejadian Respiratory Down

Syndrom (RDS). The National Institutes of Healt (NIH) telah

merekomendasikan penggunaan kortikosteroid pada preterm KPD

pada kehamilan 30-32 minggu yang tidak ada infeksi intraamnion.

Terdiri atas

betametason 2 dosis masing-masing 12 mg IM tiap 24 jam atau

dexametason 4 dosis masing-masing 6 mg tiap 12 jam.

(Sujiyatini dkk, 2009).

1. Konservatif

a) Rawat ibu di Rumah Sakit.

b) Jika ada tanda-tanda infeksi, berikan antibiotika kombinasi

(Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam ditambah gentamisin 5 mg/kg BB

IV setiap 24 jam).

c) Jika tidak ada infeksi dan kehamilan < 37 minggu :

(1) Berikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin

: Ampisilin 4 x 500 mg selama 7 hari atau eritromisin 250 mg

per oral 3 kali per hari selama 7 hari.

(2) Berikan kortikosteroid kepada ibu untuk memperbaiki

kematangan paru janin : Betametason 12 mg IM dalam 2 dosis

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 11: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

setiap 12 jam, atau Deksametason 6 mg IM dalam 4 dosis

setiap 6 jam.

(3) Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu.

(4) Jika terdapat his dan lendir darah, kemungkinan terjadi

persalinan preterm.

2. Aktif

a) Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal

seksio sesarea. Dapat juga diberikan misoprostol 50 µg

intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali.

b) Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotika dosis tinggi, dan

persalinan diakhiri :

(1) Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan servik, kemudian

induksi. Jika tidak berhasil, akhiri persalinan dengan seksio

sesarea.

(2) Bila skor pelvik > 5, induksi persalinan, partus pervaginam.

(Saifuddin, 2002).

Tabel 2.1 Tabel Skor Bishop TABEL SKOR BISHOP

SKOR 0 1 2 3

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 12: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

Pembukaan 0 1-2 3-4 5-6

Pendataran 0-30% 40-50% 60-70% 80%

Station -3 -2 -1 +1 +2

Konsistensi Keras Sedang Lunak Amat

lunak

Posisi os Posterior Tengah Anterior Anterior

CARA PEMAKAIAN :

Tambah satu angka untuk : Kurangi satu angka untuk :

Pre eklampsia

Setiap normal partus

Post date

Nullipara

Ketuban negatif/lama

Bila Skor Total : Kemungkinan :

Berhasil Gagal

0-4 50-60 % 40-50 %

5-9 90 % 10 %

10-13 100 % 0 %

Sumber : Chrisdiono (2003).

II. Tinjauan Asuhan Kebidanan

Penerapan Manajemen Kebidanan menurut varney (2007) meliputi

pengkajian, interpretasi data, diagnose potensial dan tindakan antisipasi segera

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 13: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

untuk mencegahnya, penyusunan rencana tindakan, pelaksanaan dan evaluasi.

A. Pengkajian

Merupakan suatu cara untuk mendapatkan informasi dengan

menggunakan metode wawancara dan pemeriksaan fisik.

1. Data Subjektif

a) Identitas Pasien

Nama : Mengetahui nama pasien yang harus dituliskan

dengan jelas agar tidak keliru dengan pasien

lain,

mengingat banyak sekali nama yang sama

(Latief, 2003).

Umur : Mengetahui usia reproduksi (20-35 tahun) yang

sehat, karena pada usia lebih dari 35 tahun

temasuk resiko tinggi dalam kehamilan,

pesalinan dan nifas (Wiknjosastro, 2005).

Agama : Mengetahui perilaku seseorang tentang

kesehatan dan penyakit yang berhubungan

dengan agama, kebiasaan dan kepercayaan dapat

menunjang namun tidak jarang dapat

menghambat perilaku hidup sehat (Latief, 2003).

Pendidikan : Mengetahui berapa jauh pengetahuan pasien

mengenai kesehatan (Latief, 2003).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 14: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

Pekerjaan : Berkaitan dengan kasus KPD atau ketuban

pecah dini, maka pekerjaan perlu dikaji, apakah

terlalu berat sehingga dapat meningkatkan

resiko terjadinya KPD (Dony, 2010).

Alamat : Mengetahui lingkungan tempat tinggal pasien

(Varney, 2007).

Identitas suami

Nama : Mengetahui nama suami harus dituliskan dengan

jelas agar tidak keliru dengan orang

lain,

mengingat banyak sekali nama yang sama

(Latief, 2003).

Umur : Mengetahui usia reproduksi (20-35 tahun) suami

(Wiknjosastro, 2005).

Agama : Mengetahui perilaku seseorang tentang

kesehatan dan penyakit yang berhubungan

dengan agama, kebiasaan dan kepercayaan dapat

menunjang namun tidak jarang dapat

menghambat perilaku hidup sehat (Latief,

2003).

Pendidikan : Mengetahui tingkat pendidikan yang penting

dalam memberikan pendidikan kesehatan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 15: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

(Saifuddin, 2002).

Pekerjaan : Mengetahui pendapatan suami (Latief, 2003).

Alamat : Mengetahui lingkungan tempat tinggal pasien

(Varney, 2007).

b) Keluhan utama

Ibu mangatakan adanya air yang mengalir dari Vagina yang

tidak bisa dibendung lagi, keruh dan bercampur dengan lanugo

(Rambut halus dari janin) dan mengandung fenik kaseossa (lemak

pada kulit janin) (Dini kasdu, 2007).

Ketuban pecah tiba-tiba cairan tampak di introitus tidak ada

his dalam 1 jam (Saifuddin, 2002).

c) Riwayat kesehatan

(1) Riwayat kesehatan dahulu :

Menanyakan pada ibu apakah ibu pernah mengalami

kehamilan dengan polihidramnion (kelebihan cairan). Hal ini

disebabkan karena bayi mengalami kesulitan atau gangguan

dalam menelan, seperti sumbatan pada usu halus janin,

kelainan genetik karena spina bifida atau meningo ensefalitis,

diabetes mellitus yang diderita ibu, anemia dan tekanan darah

tinggi atau pre eklampsia (Dini Kasdu, 2005).

Menanyakan pada ibu apakah ibu pernah mengalami

kehamilan dengan solusio plasenta (Wiknjosastro, 2008).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 16: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

Solusio plasenta terjadi perdarahan yang berlangsung terus

menerus karena otot uterus yang telah meregang oleh

kehamilan tidak mampu lebih berkontraksi untuk

menghentikan perdarahan. Sebagian darah akan menyelundup

di bawah selaput ketuban keluar dari vagina, atau menembus

selaput ketuban masuk ke dalam kantong ketuban (Sujiyatini

dkk, 2009).

(2) Riwayat kesehatan sekarang :

Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu pernah

mengalami kehamilan dengan polihidramnion (kelebihan

cairan). Hal ini disebabkan karena bayi mengalami kesulitan

atau gangguan dalam menelan, seperti sumbatan pada usus

halus janin,

kelainan genetik karena spina bifida atau meningo ensefalitis,

diabetes mellitus yang diderita ibu, anemia dan tekanan darah

tinggi atau pre eklampsia (Dini Kasdu, 2005).

Menanyakan pada ibu apakah ibu sedang mengalami

kehamilan dengan solusio plasenta (Wiknjosastro, 2008).

Solusio plasenta terjadi perdarahan yang berlangsung terus

menerus karena otot uterus yang telah meregang oleh

kehamilan tidak mampu lebih berkontraksi untuk

menghentikan perdarahan. Sebagian darah akan menyelundup

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 17: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

di bawah selaput ketuban keluar dari vagina, atau menembus

selaput ketuban masuk ke dalam kantong ketuban (Sujiyatini,

2009).

(3) Riwayat kesehatan keluarga :

Ditanyakan untuk mengetahui status kesehatan keluarga

apakah ada yang mempunyai kelainan genetik karena spina

bifida (kelainan tulang belakang) atau meningoensefalitis

(gangguan selaput otak) yang dapat mengakibatkan kelebihan

cairan atau polihidramnion (Dini kasdu, 2007).

d) Riwayat Obstetri

(1) Riwayat Haid :

Riwayat haid perlu dikaji untuk mengetahui umur

kehamilan, karena pengelolaan KPD pada kehamilan kurang

dari 34 minggu sangat komplek, bertujuan untuk

menghilangkan kemungkinan terjadinya prematuritas

(Sujiyatini dkk, 2009).

(2) Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu :

Riwayat persalinan preterm sebelumnya, perdarahan

pervaginam atau distensi uteri (misal polihidramnion dan

gemelli) memiliki risiko tinggi terjadinya KPD. Tindakan

prosedural seperti amniosentesis juga dapat memicu ketuban

pecah dini (2006).

(3) Riwayat kehamilan sekarang :

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 18: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

Keluhan yang dialami pada trimester I, II dan III.

Seperti hidramnion, kehamilan ganda, disproporsi cevalopelvic

kehamilan letak lintang, serta sungsang (Manuaba, 2009).

e) Pola kebutuhan sehari-hari

(1) Pola nutrisi

Menggambarkan tentang kebutuhan nutrisi ibu selama

hamil, apakah sudah memenuhi kebutuhan tumbuh kembang

janin dan pemeliharaan kesehatan ibu (Yulaikhah, 2009).

(2) Pola eliminasi

Mengkaji pola fungsi ekskresi. Kebiasaan BAB

(terakhir BAB, warna, konsistensi, keluhan) dan kebiasaan

BAK (terakhir BAK, warna, konsistensi dan keluhan). Karena

jika ibu mengalami kesulitan BAB maka kemungkinan ibu

sering mengejan sehingga uterus berkontraksi (Irmayanti,

2009).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 19: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

(3) Pola aktivitas

Mengetahui apakah pekerjaan ibu sehari-hari terlalu

berat, sehingga dapat mempengaruhi terjadinya KPD (Dony,

2010).

(4) Pola istirahat

Istirahat total dapat dilakukan untuk mencegah

keluarmya air ketuban dalam jumlah yang banyak (Dini Kasdu,

2005).

(5) Pola personal hygiene

Mandi diperlukan untuk menjaga kebersihan atau

hygiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan

keringat bertambah (Yulaikhah, 2009).

(6) Pola seksual

Hubungan seksual pada kehamilam tua berpengaruh

terhadap terjadinya KPD karena pengaruh prostaglandin yang

terdapat dalam sperma dapat menimbulkan kontraksi, tetapi

bisa juga karena faktor trauma saat hubungan seksual (Oxorn,

2003).

Hubungan seksual dapat mengakibatkan trauma pada

ibu karena biasanya disertai infeksi yang menyebabkan KPD

(Nugroho, 2010).

f) Psikososial dan kultural

(1) Psikososial

Kepercayaan atau adat istiadat dapat mempengaruhi

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 20: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

proses persalinan (Saifuddin, 2001).

(2) Kultural

Pasien yang memiliki kebiasaan merokok dapat

mengakibatkan terjadinya KPD (2006).

2. Data Objektif

a) Keadaan umum

Dikaji untuk mengetahui keadaan umum ibu (Dony, 2010).

b) Tingkat kesadaran

Untuk menilai status kesadaran ibu, ini dilakukan dengan

menilai composmentis, apatis, somnolen, sopor, koma, delirium.

c) Tanda Vital

Terdapat tanda infeksi intra uterine suhu meningkat lebih

dari 38 °C (Manuaba, 2009).

Jika selaput ketuban telah pecah beberapa jam sebelum

persalinan atau jika terjadi peningkatan suhu ringan maka suhu

diperiksa setiap jam (Williams, 2004).

d) Status present

(1) Kepala

Warna rambut, ada lesi atau tidak dan tekstur rambut

apakah distribusi penuh di atas kulit kepala atau tidak. Hal ini

digunakan untuk mengetahui tingkat pemenuhan kebutuhan

gizi (Morton, 2003).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 21: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 22: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

(2) Muka

Ekspresi wajah yang menunjukkan kecemasan (Dony,

2010).

(3) Mata

Keadaan konjungtiva dan skleranya ada kelainan atau

tidak, untuk mengetahui konjungtivitis dan perubahan sklera

yang dapat terjadi karena adanya ganggaun sistemik (Morton,

2003).

(4) Mulut

Pemeriksaan pada mulut dilakukan pada bibir apakah

sianosis atau tidak, apakah ada lesi atau stomatitis, warna gusi,

lidah dan pada gigi apakah terdapat caries (Morton, 2003).

(5) Telinga

Simetris atau tidak, terdapat lesi dan serumen atau tidak

(Morton, 2003).

(6) Hidung

Mengetahui apakah terdapat kotoran/lendir atau tidak

(Farrer, 2001).

(7) Leher

Mengetahui kesimetrisan dan terdapat kartilago atau tidak

(Farrer, 2001).

(8) Dada dan axilla

Perhatikan bentuk payudara, ukuran dan kesimetrisannya.

Apakah putting payudara menonjol atau masuk kedalam,

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 23: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

apakah ada kolostrum atau cairan yang keluar. Lakukan

pemeriksaan

palpasi untuk mengetahui apakah ada masa dan pembesaran

kelenjar limfe (Pusdiknakes, 2003).

(9) Abdomen

Mengetahui apakah ada bekas operasi SC, pembesaran

uterus, apakah ada ketegangan perut karena kehamilan (Dony,

2010).

(10) Genetalia

Bau cairan ketuban yang khas (Saifuddin, 2002).

(11) Ekstremitas

Pemeriksaan ekstremitas dilakukan untuk mengetahui

apakah ada oedem pada jari tangan, kuku jari pucat atau tidak,

memeriksa apakah ada varises, dan memeriksa reflek patella

untuk mengetahui apakah terjadi gerakan hypo atau hyper pada

kaki (Pusdiknakes, 2003).

e) Status Obstetrikus

Inspeksi :

(1) Dada

Memperhatikan bentuk payudara, putting payudara

menonjol atau masuk kedalam, kolostrum atau cairan yang

keluar, hiperpigmentasi pada areola (Pusdiknakes, 2003).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 24: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

(2) Abdomen

Melakukan palpasi dengan menilai presentasi, letak,

posisi, penurunan kepala janin pada umur kehamilan lebih dari

36 minggu. Tinggi fundus uteri, taksiran berat janin dan

auskultasi dapat diketahui keadaan janin melalui DJJ

(Pusdiknakes, 2003).

(3) Genitalia

Keluarnya cairan berupa air dari vagina setelah

kehamilan berusia 22 minggu yang tampak di introitus

(Saifuddin, 2002).

Pengamatan dengan mata biasa akan tampak keluarnya cairan

dari vagina, bila ketuban baru pecah dan jumlah air ketuban

masih banyak, pemeriksaan ini akan lebih jelas (Sujiyatini dkk,

2002).

(4) Pemeriksaan dalam

Jumlah pemeriksaan vagina selama persalinan

berkorelasi dengan morbiditas infeksi terutama pada kasus

KPD oleh karena itu pemeriksaan ini dilakukan jika informasi

yang diperoleh bermanfaat (Williams, 2004). Tanda dan gejala

in partu menurut Depkes RI (2008) yaitu terjadi penipisan dan

pembukaan serviks, terdapat kontraksi uterus yang

mengakibatkan pembukaan serviks (frekuensi minimal 2 kali

dalam 10 menit), keluar cairan lendir bercampur darah melalui

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 25: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

vagina.

Didapat cairan di dalam vagina dan selaput ketuban

sudah tidak ada lagi. Mengenai pemeriksaan dalam VT

perlu

dipertimbangkan, pada kehamilan yang kurang bulan yang

belum dalam persalinan tidak perlu diadakan pemeriksaan

dalam. Jari pemeriksa akan mengakumulasi segmen bawah

rahim dengan flora vagina yang normal. Mikroorganisme

tersebut bisa dengan cepat menjadi patogen. Pemeriksaan

dalam vagina hanya dilakukan kalau KPD yang sudah dalam

persalinan atau yang dilakukan induksi persalinan dan dibatasi

sedikit mungkin (Sujiyatini dkk, 2002).

(5) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan ultrasonografi (USG) dimaksudkan untuk

melihat jumlah cairan ketuban dalam kavum uteri, yaitu terlihat

jumlah cairan ketuban yang sedikit. Sering terjadi kesalahan

pada penderita oligohidramnion. Pendekatan diagnosis KPD

cukup banyak macam dan caranya, namun pada umumnya

KPD sudah bisa terdiagnosis dengan anamnesa dan

pemeriksaan sederhana (Sujiyatini dkk, 2009).

B. Interpretasi data

1. Diagnosa :

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 26: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan oleh

bidan dalam lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar

nomenklatur diagnosa kebidanan.

Standar nomenklatur diagnosa kebidanan adalah

a. Diakui dan telah disahkan oleh profesi

b. Berhubungan langsung dengan praktek kebidanan

c. Memiliki ciri khas kebidanan

d. Didukung oleh clinical judgement dalam praktek kebidanan

e. Dapat diselesaikan dengan pendekatan manajemen kebidanan.

Menurut Varney (1997) yang dikutip oleh Sujiyatini dkk (2009)

menjelaskan bahwa diagnosa kebidanan dibuat berdasarkan analisa

data yang telah dikumpulkan dan dibuat sesuai dengan kesenjangan

yang dihadapi oleh pasien.

NY…umur…tahun G..P..A.. hamil...minggu dengan ketuban pecah

dini.

1) Data dasar

a) Data Subjektif

Ibu mengatakan hamil ke…belum pernah keguguran dan hari

pertama haid terkhir…Ibu mengatakan cemas karena

mengeluarkan cairan dari jalan lahir dan belum merasa mules-

mules.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 27: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

b) Data Objektif

Keluar air ketuban sejak pukul…, belum keluar lendir darah,

pembukaan …cm, hari perkiraan lahir…. (Sujiyatini dkk,

2009).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 28: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

2) Masalah : Menurut Supriyadi (2003) yang dikutip oleh Sujiyatini

dkk (2009) menyebutkan bahwa masalah yang dialami ibu bersalin

dengan KPD yaitu ibu merasa cemas karena kurang pengetahuan

dan informasi tentang KPD.

C. Diagnosa potensial dan antisipasi

Menurut Sujiyatini dkk (2009) dan Chrisdiono (2004) diagnosa

potensial yang akan terjadi yaitu :

1. Pada Ibu

a) Infeksi prenatal.

b) Ruptur uteri.

c) Infeksi nifas.

2. Pada Janin

a) IUFD (Intra Uteri Foetal Death).

b) Sindrom distress pernapasan pada bayi baru lahir sebelum usia

kehamilan 37 minggu.

c) Prematuritas.

d) Infeksi intra uterin.

D. Tindakan segera dan kolaborasi yang dilakukan pada pasien dengan

Ketuban Pecah Dini, antara lain : menurut Sujiyatini dkk (2009) dan

Wiknjosastro (2008) yaitu dengan melakukan pemberian antibiotik,

persalinan pervaginam dan bila gagal seksio sesarea, rujukan ke rumah

sakit.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 29: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

E. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan menurut Saifuddin (2002), yaitu :

1. Konservatif

a) Rawat ibu di Rumah Sakit.

b) Jika ada tanda-tanda infeksi, berikan antibiotika kombinasi

(Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam ditambah gentamisin 5 mg/kg BB

IV setiap 24 jam).

c) Jika tidak ada infeksi dan kehamilan < 37 minggu :

(1) Berikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu dan

janin : Ampisilin 4 x 500 mg selama 7 hari atau eritromisin

250 mg per oral 3 kali per hari selama 7 hari.

(2) Berikan kortikosteroid kepada ibu untuk memperbaiki

kematangan paru janin : Betametason 12 mg IM dalam 2

dosis setiap 12 jam, atau Deksametason 6 mg IM dalam 4

dosis setiap 6 jam.

d) Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu.

e) Jika terdapat his dan lendir darah, kemungkinan terjadi persalinan

preterm.

2. Aktif

a) Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal

seksio sesarea. Dapat juga diberikan misoprostol 50 µg

intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 30: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

b) Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotika dosis tinggi, dan

persalinan diakhiri :

(1) Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan servik, kemudian

induksi. Jika tidak berhasil, akhiri persalinan dengan seksio

sesarea.

(2) Bila skor pelvik > 5, induksi persalinan, partus pervaginam.

F. Pelaksanaan

Pelaksanaan yang dilakukan menurut Saifuddin (2002), yaitu :

1. Konservatif

a) Rawat ibu di Rumah Sakit.

b) Jika ada tanda-tanda infeksi, berikan antibiotika kombinasi

(Ampisilin 2 g IV setiap 6 jam ditambah gentamisin 5 mg/kg BB

IV setiap 24 jam).

c) Jika tidak ada infeksi dan kehamilan < 37 minggu :

(1) Berikan antibiotika untuk mengurangi morbiditas ibu dan janin

: Ampisilin 4 x 500 mg selama 7 hari atau eritromisin 250 mg

per oral 3 kali per hari selama 7 hari.

(2) Berikan kortikosteroid kepada ibu untuk memperbaiki

kematangan paru janin : Betametason 12 mg IM dalam 2 dosis

setiap 12 jam, atau Deksametason 6 mg IM dalam 4 dosis

setiap 6 jam.

d) Lakukan persalinan pada kehamilan 37 minggu.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 31: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

e) Jika terdapat his dan lendir darah, kemungkinan terjadi persalinan

preterm.

2. Aktif

a) Kehamilan > 37 minggu, induksi dengan oksitosin, bila gagal

seksio sesarea. Dapat juga diberikan misoprostol 50 µg

intravaginal tiap 6 jam maksimal 4 kali.

b) Bila ada tanda-tanda infeksi berikan antibiotika dosis tinggi, dan

persalinan diakhiri :

(1) Bila skor pelvik < 5, lakukan pematangan servik, kemudian

induksi. Jika tidak berhasil, akhiri persalinan dengan seksio

sesarea.

(2) Bila skor pelvik > 5, induksi persalinan, partus pervaginam.

Protap penatalaksanaan KPD di RSUD Wonosobo baik pada umur

kehamilan prematur maupun pada umur kehamilan aterm dapat dilakukan

dengan memberikan antibiotik dan melakukan induksi persalinan.

G. Evaluasi

Langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah

diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan apakah benar-

benar telah terpenuhi sesaui dengan kebutuhan sebagaimana telah

diidentifikasi di dalam diagnosa dan masalah. Rencana tersebut dapat

dianggap efektif jika memang benar efektif dalam pelaksanaannya

(Pusdiknakes, 2003).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 32: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

Data Perkembangan I

Subyektif :

1. Ibu merasa ingin BAB dan tidak kuat ingin meneran.

2. Ibu mengatakan kenceng-kenceng semakin lama semakin kuat.

Obyektif :

1. Tampak tekanan pada anus, vulva membuka, dan perineum menonjol.

2. Hasil pemeriksaan dalam : dilatasi servis 10 cm, effement 100 %,

penurunan kepala H III +.

3. Kontrasi uterus baik.

4. Periksaan DJJ (+).

Assesment :

Ny.... G... P... A..., umur kehamilan (dalam minggu), keadaan janin dalam

uterus, dalam persalinan kala II dengan KPD.

Perencanaan :

1. Menganjurkan ibu untuk didampingi keluarga selama persalinan dan

kelahiran bayinya, dukungan dari suami, orang tua, dan kerabat sangat

diperluan dalam menjalani proses persalinan dan membantu ibu

mengatur posisi yang nyaman, membantu makan/minum (Depkes,

2007).

2. Tentramkan hati ibu dalam menghadapi proses persalinan, lakukan

bimbingan dan tawarkan bantuan jika diperlukan (Depkes, 2007).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 33: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

3. Menganjurkan ibu untuk makan dan minum, karena ibu bersalin

mudah sekali mengalami dehidrasi selama proses persalinan dan

dengan cukupnya asupan cairan dapat mencegah dehidrasi (Depkes,

2007).

4. Memberi ibu antibiotik dosis tinggi bila ada tanda-tanda infeksi

(Saifuddin, 2002).

5. Induksi dengan oksitosin, bila gagal seksio sesarea. Dapat juga

diberikan misoprostol 50 µg intravaginal tiap 6 jam maksimal 6 kali

(Saifuddin, 2002).

6. Cuci tangan (menggunakan sabun dan air mengalir) dan keringkan

dengan kain yang kering (Depkes, 2007).

7. Pakai sarung tangan DTT atau steril untuk pemeriksaan dalam karena

sarung tangan steril selalu digunakan selama melakukan pemeriksaan

dalam, membantu bayi lahir, episiotomi, penjahitan laserasi dan

asuhan segera bayi baru lahir untuk mencegah tejadinya infeksi

(Depkes, 2007).

8. Melakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan pembukaan sudah

lengkap (10 cm) (Depkes, 2007).

9. Jika pembukaan sudah lengkap dan ibu merasa ingin mengejan, bantu

ibu mengatur posisi yang nyaman karena pada posisi meneran yang

nyaman dapat menjaga sirkulasi utero plasenta tetap baik seperti posisi

meneran setengah duduk dapat memberikan rasa nyaman bagi ibu,

memberi kemudahan ibu untuk istirahat diantara kontraksi dan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 34: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

memberikan gaya grafitasi untuk membantu ibu melahirkan bayinya

(Depkes, 2007).

10. Mengajari ibu cara mengejan yang benar, mengejan jika ada his dan

istirahat jika tidak ada his, karena meneran secara berlebihan

mmenyebabkan ibu sulit bernafas sehingga terjadi kelelahan dan

meningkatkan risiko asfiksi pada bayi sebagai akibat turunnya pasokan

oksigen melalui plasenta (Depkes, 2007).

11. Memantau DJJ setiap 5-10 menit atau setelah tidak ada his untuk

memastikan janin mengalami bradikardi ( < 120x/menit) (Saifuddin,

2002).

12. Menolong kelahiran bayi (Saifuddin, 2002).

Evaluasi : bayi lahir jam, apgar score, jenis kelamin, menangis /

tidak, gerak aktif / tidak

Data Perkembangan II

Subyektif :

1. Ibu mengatakan lega bayinya sudah lahir.

2. Ibu mengatakan perunya merasa mules.

Obyektif :

1. Bayi telah lahir, menangis / tidak, A / S, jenis kelamin.

2. TFU setinggi pusat, kontraksi baik.

3. Terlihat tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu , uterus globuler, tali

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 35: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

pusat bertambah panjang dengan sendirinya, ada semburan darah

mendadak.

Assesment :

Ny. ... P... A..., dalam persalinan kala III.

Perencanaan :

1. Jepit gunting tali pusat sedini mungkin (Saifuddin, 2002).

2. Palpasi uterus untuk memastikan janin tunggal karena jika janin lebih

dari satu oksitosin menyebabkan uterus berkontraksi yang dapat

menurunkan pasokan oksigen kepada bayi (Depkes, 2007).

3. Memberikan oksitosin karena untuk merangsang uterus berkontraksi

dan mempercepat pelepasan plasenta (Saifudin, 2002).

4. Melakukan penegangan tali pusat terkendali dengan diikuti tekanan

dorso kranial secara serentak pada bagian bawah uterus (di atas

simpisis pubis) (Depkes, 2007).

5. Melakukan masase uterus segera setelah plasenta lahir untuk

menimbulkan kontraksi karena masase uterus dapat mengurangi

pengeluaran darah dan mencegah perdarahan pasca persalnan

(Saifuddin, 2002).

6. Periksa jalan lahir apakah terjadi robekan atau perbaikan episiotomi

dan lakukan hetting (Saifudin, 2002).

Evaluasi : plasenta lahir jam, lengkap / tidak, jumlah kotiledon, insersi

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 36: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

tali pusat, laserasi jalan lahir / tidak, perdarahan.

Data Perkembangan III

Subjektif :

Ibu mengatakan perutnya masih terasa mules.

Obyektif :

1. Plasenta sudah lahir.

2. Evaluasi keadaan umum, tanda-tanda vital.

3. TFU 2 jari di bawah pusat.

4. Kotraksi uterus.

5. Jumlah perdarahan.

Assesment :

Ny. ... P... A..., dalam persalinan kala IV.

Perencanaan :

1. Periksa fundus uterus, tekanan darah, nadi, kandung kemih dan

persarahan setiap 15 menit pertama dan dan setiap 30 menit jam kedua

karena jika uterus lembek lakukan mesase sampai uterus keras atau

uterus berkontraksi baik otot akan menjepit pembuluh darah untuk

menghentikan perdarahan dan mencegah perdarahan (Saifuddin,

2002).

2. Membersihkan perinium dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 37: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

kering sehingga ibu merasa nyaman (Saifuddin, 2002).

3. Menganjurkan ibu untuk istirahat dan bantu ibu pada posisi yang

nyaman karena ibu telah mengeluarkan banyak tenaga untuk

melahirkan (Saifuddin, 2002).

Evaluasi : ibu dapat massase perut, ibu telah bersih, alat dan tempat telah

didekontaminasi.

III. Aspek Hukum

Bidan dalam memberikan asuhan harus berdasarkan hukum

perundang-undangan dan hukum yang berlaku dengan tenaga kesehatan, yaitu

klien sebagai penerima jasa kesehatan mempunyai dasar hukum dan

merupakan peraturan pemerintah, yang berarti sama-sama mempunyai hak dan

kewajiban. Sehingga penyimpangan terhadap hukum dapat dihindarkan (IBI,

2004).

Landasan hukum yang dipakai seorang bidan dalam melakukan asuhan

kebidanan bersalin dengan ketuban pecah dini, adalah :

A. KEPMENKES RI No.900/Menkes/SK/VII/2002 tentang registrasi dan

praktek bidan :

1. pasal 16 ayat 1 yang berbunyi pelayanan kebidanan kepada ibu,

meliputi :

a) penyuluhan dan konseling.

b) Pemeriksaan fisik.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 38: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

c) Pelayanan antenatal pada kehamilan normal.

d) Pertolongan pada kehamilan abnormal yang mencakup ibu hamil

dengan abortus iminens, hiperemesis gravidarum tingkat I, pre-

eklampsi ringan dan anemia ringan.

e) Pertolongan persalinan normal.

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 39: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

f) Pertolongan persalinan abnormal yang mencakup letak sungsang,

partus macet, kepala di dasar panggul, ketuban pecah dini (KPD)

tanpa infeksi, perdarahan post partum, laserasi jalan lahir, distosia

karena inersia uteri primer, postterm dan preterm.

g) Pelayana ibu nifas normal.

h) Pelayanan ibu nifas abnormal yang mencakup retensio plasenta,

renjatan dan infeksi ringan.

i) Pelayanan dan pengobatan pada kelainan ginekologi yang meliputi

keputihan, perdarahan tidak teratur dan penundaan haid.

2. pasal 18, yaitu bidan dalam memberikan pelayanan sebagaimana

dimaksud dalam pasal 16 berwenang untuk :

a) Memberikan suntikan pada penyulit kehamilan, persalinan dan

nifas.

b) Episiotomi.

c) Penjahitan luka episiotomi dan luka jalan lahir sampai tingkat II.

d) Pemberian infus.

e) Pemberian suntikan intramuskuler uterotonika, antibiotika dan

sedative.

B. Peran dan fungsi serta kompetensi bidan

Kompetensi bidan yang sesuai dengan kasus ini dalam memberikan

asuhan kebidanan adalah : peran sebagai pelaksana dalam tugas mandiri

pada poin D, bahwa seorang bidan harus mampu memberikan asuhan

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010

Page 40: BAB II A. Pengertian 1. 2. - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/5386/4/Ary Foraria Rela Utami BAB II.pdf · paling sering terjadi pada KPD sebelum usia kehamilan 37 minggu adalah

kebidanan

pada klien dalam masa persalinan dengan melibatkan klien/keluarga,

diantaranya :

1. Mengkaji kebutuhan asuhan kebidanan pada klien dalam masa

persalinan.

2. Menentukan diagnosa dan kebutuhan asuhan kebidanan dalam masa

persalinan.

3. Menyusun rencana asuhan kebidanan bersama klien sesuai dengan

prioritas masalah.

4. Melaksanakan asuhan kebidanan sesuai dengan rencana yang telah

disusun.

5. Mengevaluasi bersama klien asuhan yang telah diberikan.

6. Membuat rencana tindakan pada ibu masa persalinan tersaing dengan

prioritas.

7. Membuat asuhan kebidanan.

(Sujiyatini, 2009).

Asuhan Kebidanan Ibu..., Ary Foraria Rela Utami, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP, 2010