bab ii 1199117 -...

36
BAB II BERITA , DAKWAH ISLAM DAN ANALISIS WACANA 2.1. Berita Berita merupakan sajian utama dalam media massa selain tulisan lepas seperti artikel yang merupakan opini yang bersifat subyektif dari penulis. Tidak ada pengertian yang tunggal tentang berita, “News is difficult to define, because it involves many variabel factors,” kata Earl English dan Clarence Hach. Berita sulit didefinisikan, sebab mencakup banyak faktor variabel. Berita lebih mudah dikenali daripada diberi batasannya. (Asep Syamsul M Romli, 2000: 1) Namun para pakar komunikasi berusaha untuk mendefinisikanya. Nothclife misalnya, menekankan pengertian berita pada unsur keanehan atau ketidaklaziman, sehingga mampu menarik perhatian dan rasa ingin tahu (curiousity) khalayak. Ia mengatakan, “Jika anjing menggigit orang, itu bukanlah berita. Tetapi jika orang menggigit anjing, itulah berita”, (if a dog bites a man it isnot news. But if a man bites a dog is news). Idiom ini bisa benar bisa juga salah. Karena, jika yang digigit anjing adalah orang yang terkenal, seperti artis atau pejabat publik maka itu akan menjadi berita. Berita yang baik dan layak dimuat adalah mengandung unsur “keanehan”. Selain mengandung keanehan berita juga mengandung unsur “menarik perhatian”. Bagi Dean M.Lyle Spencer,

Upload: dohuong

Post on 05-Feb-2018

227 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

BAB II

BERITA , DAKWAH ISLAM DAN ANALISIS WACANA

2.1. Berita

Berita merupakan sajian utama dalam media massa selain tulisan

lepas seperti artikel yang merupakan opini yang bersifat subyektif dari

penulis. Tidak ada pengertian yang tunggal tentang berita, “News is

difficult to define, because it involves many variabel factors,” kata Earl

English dan Clarence Hach. Berita sulit didefinisikan, sebab mencakup

banyak faktor variabel. Berita lebih mudah dikenali daripada diberi

batasannya. (Asep Syamsul M Romli, 2000: 1)

Namun para pakar komunikasi berusaha untuk mendefinisikanya.

Nothclife misalnya, menekankan pengertian berita pada unsur keanehan

atau ketidaklaziman, sehingga mampu menarik perhatian dan rasa ingin

tahu (curiousity) khalayak. Ia mengatakan, “Jika anjing menggigit orang,

itu bukanlah berita. Tetapi jika orang menggigit anjing, itulah berita”, (if a

dog bites a man it isnot news. But if a man bites a dog is news).

Idiom ini bisa benar bisa juga salah. Karena, jika yang digigit

anjing adalah orang yang terkenal, seperti artis atau pejabat publik maka

itu akan menjadi berita. Berita yang baik dan layak dimuat adalah

mengandung unsur “keanehan”. Selain mengandung keanehan berita juga

mengandung unsur “menarik perhatian”. Bagi Dean M.Lyle Spencer,

Page 2: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

16

Williard C.Bleyer mendefinisikan berita sebagai laporan tentang suatu

kejadian yang dapat menarik perhatian khalayak pembaca.

Menurut Mitchel V.Charley mendefinisikan berita merupakan

laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting,

dan menarik bagi sebagian besar pembaca, serta menyangkut kepentingan

publik. ( Asep Syamsul Romli, 2000: 2) Dalam berita terdapat nilai-nilai

yang harus dimiliki sehingga berita layak untuk dimuat. Nilai-nilai

tersebut antara lain:

2.1.1. Aktualitas

Sesuatu yang baru atau aktual biasanya memiliki nilai

jurnalistik tersendiri. Sebaliknya, sesuatu yang tidak aktual biasanya

tidak menarik lagi untuk diberitakan. (Aceng Abdullah, 2000: 53)

Pengertian aktual di sini memang amat beragam, aktual bisa berarti

masih hangat, artinya berita yang disajikan bukan berita basi, sehingga

berita hari ini harus dibuat hari ini juga.

Aktualitas pun bisa berarti hangat, dalam arti meskipun

peristiwa tersebut sudah terjadi lama dan merupakan termasuk

peristiwa sejarah (terjadi 60 tahun yang lalu) bisa menjadi aktual jika

kurun waktu tersebut belum diangkat oleh media massa.

2.1.2. Proximity (kedekatan)

Unsur kedekatan atau proximity menjadi bagian yang penting

bagi media massa dengan pembacanya. Kedekatan ini menjadi berbeda

nilai jurnalistiknya antara satu media dengan media lainnya. Kedekatan

Page 3: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

17

di sini dapat berarti kedekatan secara geografis, psikologis atau

emosional antara pembaca dengan medianya.

Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan

20 orang di Inggris, daya tariknya akan kalah dengan berita tabrakan di

Indonesia yang menewaskan enam orang. Jika ditarik ke lokal media,

Suara Merdeka akan memberi nilai lebih di hati masyarakat Jawa

Tengah daripada media Kompas.

Karena itu, terkadang media yang satu bisa memuat berita

lembaga tertentu dengan panjang kolom yang lebih besar serta

penempatan yang baik, sedangkan media yang lain memuat hanya

seadanya saja.

2.1.3. Penting

Penting disini mengandung beberapa pengertian: pertama,

peristiwa yang akan disiarkan menyangkut orang penting atau orang

terkenal. Kedua, peristiwa atau kegiatan yang dilakukan menyangkut

kepentingan orang banyak sehingga bisa menarik perhatian publik.

Dapat juga penting karena menyangkut kepentingan bangsa dan

negara.

2.1.3.1 Orang penting atau ternama:

Name makes news artinya orang terkenal atau orang penting

selalu menarik untuk diberitakan, menarik untuk ditulis. Orang

penting di sini meliputi pejabat pemerintahan, artis, pakar,

ilmuwan, pengusaha, atlet, seniman, politikus atau sederetan

Page 4: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

18

profesi yang akrab bagi masyarakat, sehingga menjadi public

figure. Selain aktifitasnya, ucapan atau opininya layak untuk

diberitakan. Semakin tinggi jabatan seseorang, semakin tinggi

popularitas dan nilai beritanya.

2.1.3.2 Peristiwa Penting

Penting atau tidak pentingnya suatu berita relatif ukurannya

tergantung media itu sendiri yang berkaitan dengan pembaca.

Sebagai contoh Suara Karya yang merupakan koran bagi

pegawai negeri akan menganggap penting berita seputar

pegawai negeri dan anggota korpri.

2.1.3.3 Keluarbiasaan:

Sesuatu yang ada di luar kebiasaan suatu lingkungan masyarakat

sudah pasti menarik perhatian orang. Keluarbiasaan dapat

berupa perbedaan sosial, budaya, politik, dan ekonomi.

Keluarbiasaan ini bisa identik dengan kekontrasan yang

biasanya memiliki daya tarik jurnalistik.

Misalnya tulisan tentang pengangguran dan kemiskinan di

negara-negara maju, bagi masyarakat di negara berkembang

merupakan sesuatu yang tidak biasa, maka dalam hal ini layak

untuk disiarkan kepada publik. Dibebaskannya Akbar Tandjung

selaku ketua Golkar dan ketua DPR RI yang menjadi tersangka

kasus Bullog menjadi daya tarik yang luar biasa ketika

disampaikan kepada publik.

Page 5: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

19

2.1.4. Akibat yang Ditimbulkan

Suatu peristiwa atau kebijakan pemerintah yang bisa

menyebabkan akibat yang luas akan menjadi daya tarik bagi media

massa. Misalnya pemerintah menaikkan tarif listrik dan telepon atau

BBM, sehingga masyarakat bereaksi. Kemudian mahasiswa

melakukan demonstrasi yang menuntut penolakan kenaikan tarif

tersebut. Maka efek dari kebijakan peristiwa ini layak untuk

diberitakan.

Selain itu, peristiwa bencana alam, kemarau yang

berkepanjangan, perang serta persoalan ekonomi seperti merosotnya

nilai tukar rupiah layak untuk diberitakan oleh media massa. Kegiatan

kehumasan pun patut untuk ditulis sebagai berita seperti, seminar yang

diselenggarakan oleh universitas, LSM atau lembaga sosial lainnya.

Tidak hanya kegiatan seminar, pakar, ilmuwan atau politikus dapat

mengundang wartawan untuk berdiskusi atau menyiarkan informasi

yang terbaru. Kegiatan ini disebut press release.

2.1.5. Ketegangan:

Sesuatu yang menegangkan sudah pasti mengandung berita.

Ketegangan di sini bisa berakhir dengan keberhasilan atau kegagalan

dari pelaku peristiwa. Misalnya proses penangkapan pelaku

pengeboman oleh aparat kepolisian. Begitu juga usaha percobaan

bunuh diri yang dilakukan oleh pengusaha pada suatu gedung yang

Page 6: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

20

tinggi. Konflik antarsuku, ras dan agama di beberapa pulau di luar

Jawa layak untuk dijadikan berita bahkan terkadang menjadi headline.

2.1.6. Konflik atau Pertentangan Pribadi.

Kasus penggugatan artis kepada produsernya, mahasiswa yang

melaporkan dosennya atau murid yang menggugat gurunya

merupakan berita yang menarik. Pertentangan yang melibatkan dua

pihak dapat diartikan sebagai dalam ajang kompetisi olahraga. Karena

olahraga mempertemukan dua kekuatan untuk dipertandingkan

sehingga ada yang kalah dan menang. Biasanya orang mempunyai

keberpihakan terhadap salah satu pihak tersebut.

2.1.7. Seks

Orang cenderung menyukai berita atau gambar yang sensual,

apalagi yang berkaitan dengan perselingkuhan orang-orang terkenal,

atau perselingkuhan oleh orang biasa yang berakhir dengan

kriminalitas. Liputan investigasi tentang wanita panggilan,

penyimpangan seksual atau pemerkosaan.

Bukan hanya pemberitaan, rubrik konsultasi seksual atau

reproduksi ketika ditampilkan pasti akan menarik pembaca.

Singkatnya segala sesuatu yang berhubungan dengan seksual akan

menarik pembaca jika diberitakan.

2.1.8. Kemajuan

Sesuatu yang berkaitan dengan kemajuan suatu lembaga atau

individu selalu menarik untuk diikuti. Keberhasilan ITB dalam

Page 7: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

21

menciptakan Kwh-meter atau meteran yang dioperasikan melalui

komputerisasi pantas diberitakan, atau keberhasilan ilmuwan karena

akhir-akhir ini yang sukses dalam pengkloningan manusia.

Selain mengandung nilai berita, berita yang bagus juga

mengandung unsur yang terkenal dengan 5W+1H. (What, Who, When,

Where, Why, dan How). What merupakan peristiwa yang terjadi dan

ditulis, sedangkan who adalah siapa pelaku atau nara sumber. When

adalah kapan peristiwa itu terjadi. Where dimana peristiwa itu terjadi,

why mengapa peristiwa itu terjadi serta how, bagaimana peristiwa itu

tulis dan digambarkan oleh wartawan.

Ada beberapa jenis tulisan yang dapat dipakai oleh wartawan

ketika menulis berita yaitu : (KPG, 1997: 91)

1. Straight News: berita langsung, apa adanya, ditulis secara

singkat dan lugas. Biasanya ditulis dalam halaman depan surat

kabar atau berita kriminal.

2. Depth News: berita mendalam, dikembangkan berdasarkan

penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.

3. Investigative News: berita yang dikembangkan berdasarkan

penelitian atau penyelidikan dari berbagai sumber.

4. Interpretative News: berita yang dikembangkan dengan

pendapat atau penilaian dari reporter.

Page 8: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

22

5. Opinion news: berita mengenai pendapat seseorang, biasanya

pendapat para cendekiawan, tokoh, pakar atau pejabat menenai

suatu peristiwa.

2.2. Dakwah Islam

Arti dakwah secara lughawi (epistemologi) yaitu seruan,

panggilan, dan ajakan. Dapat pula berarti mengajak kepada sesuatu,

maksudnya mendorong untuk mengerjakannya. Sedangkan secara

terminologis, Prof.H.M Thoha Yahya Omar mendefinisikan dakwah

dengan mengajak manusia dengan cara bijaksana kepada jalan yang

benar dengan perintah Tuhan untuk kemaslahatan dan kabahagiaan di

dunia dan akhirat. (Aminudin Sanwar,1986:3).

Dakiwah mempunyai beberapa istilah diantaranya: tabligh

(menyampaikan), amar ma’ruf nahi munkar (mengajak kepada kebaikan

dan menjauhi larangan-Nya), washiyah dan nashihah (nasehat),

jihadah(berjuang di jalan Allah), mujadalah (pelajaran), dan tadzkirah

(peringatan). (Asmuni Sukir, 1983:25)

Imam Syahid al-Banna berkata seperti yang dituangkannya

dalam risalah jihad: “Para ahli ilmu, para mujtahid, juga para pengikut,

dulu maupun kini telah sepakat bahwa jihad menebarkan dakwah

hukumnya fardhu kifayah bagi umat Islam. Adapun jihad untuk

Page 9: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

23

melawan serangan kaum kafir maka hukumnya fardhu ‘ain. (Syaikh

Mushtafa Masyhur, 2000: 565 )1

Istilah jihad berasal dari kata jahada (kata benda Abstrak, juhd)

yang bermakna “berusaha”. Secara yuridis teologis berarti berusaha

dengan sekuat tenaga di jalan Allah, menyebarkan keimanan dan

firman-firman Allah ke seluruh dunia. Jihad, dalam arti luas, tidak selalu

bermakna perang atau mengobarkan pertempuran, sebab melangkah di

jalan Allah bisa dicapai dengan cara damai ataupun tindak kekerasan.

(Majid Khadduri, 2002: 46)

2.2.1. Makna Jihad

Dari sisi sasaran atau obyek perjuangan, jihad memiliki

lima makna sebagai berikut:

Pertama Jihad yang ditujukan kepada diri sendiri yang

dimaksudkan untuk mendekatkan hubungan dengan Allah SWT,

dengan tujuan untuk mendapatkan keridlaan-Nya.

Kedua, berjihad melawan hawa nafsu, atau di sebut pula

dengan jihad akbar. Dikatakan jihad akbar karena berlaku

sepanjang masa, sepanjang umur pada manusia.

Ketiga, berjihad melawan setan dengan cara tidak

mentaatinya. Allah menciptakan dunia ini berpasang-pasangan,

hitam dan putih, baik dan buruk. Hal ini merupakan sunatullah.

1 Bagi Ikhwanul Muslimin jihad merupakan jalan mereka dan mati syahid merupakan cita-cita mereka yang paling tinggi. Mereka memakai lambang dua pedang yang mengapit Al Qur’an yang berarti jihad, kekuatan yang akan membela dan menjaga al Haq pada kitabullah. Bahkan mereka menjadikan jihad sebagai salah satu rukun dari sepuluh rukun bai’ah.

Page 10: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

24

Allah akan memberikan jaminan surga bagi yang mentaatinya, dan

jaminan neraka bagi yang menuruti jalan setan.

Keempat, berjihad melawan orang-orang kafir dengan

menggunakan argumen dan hujjah. Orang muslim harus memiliki

keyakinan dan keimanan yang sangat kuat sehingga kalau

berhadapan dengan orang-orang kafir, keyakinannya tidak

tergoyahkan.

Kelima, berjihad melawan para pendukung kesesatan

dengan cara memeranginya. Perang yang dilancarkan terhadap para

pendukung kesesatan itu membawa manfaat yang lebih besar.

(Muhammad Asfar, 2003: 203)

2.2.2. Metode yang digunakan dalam berjihad antara lain:

Para ahli hukum membedakan empat metode bagi umat

untuk memenuhi panggilan jihad yaitu dengan hatinya, dengan

lidahnya, dengan tangannya, dan dengan pedang. Cara Pertama

berkenaan dengan perintah melawan syetan dan berusaha

menghindari bujuk rayu syetan dan jihad bagi Nabi Muhammad

sebagai jihad terbesar.

Cara kedua dan ketiga dilakukan untuk penegakan

kebenaran serta mengoreksi kebenaran. Cara keempat setara

dengan makna perang, dan menitikberatkan pada peperangan

melawan orang kafir serta musuh Islam atas nama Iman. (Majid

Khadduri, 2002:47)

Page 11: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

25

2.2.3 Fase-fase dalam berjihad.

Dari sisi fase historis seruan jihad, jihad memiliki tahapan-

tahapan sesuai dengan kondisi historis masing-masing. Hal ini dapat

diindentifikasikan sebagai berikut ( Muhammad Asfar, 2003: 210) :

Pertama, fase sebelum Nabi Muhammad SAW dan para

sahabatnya berhijrah ke Madinah, yang dikenal dengan periode

Mekkah. Pada fase ini, fase jihad lebih pada pengertian menahan

tangan dan bersabar. Sehingga ayat-ayat yang turun pada waktu itu,

menyerukan untuk berjihad dengan Al Quran, bukan dengan

pedang dan perang.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS An

Nahl 125 sebagai berikut :

Artinya:“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah (perkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang hak dengan yang batil) dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” ( Depag, 1989: 421)

Kedua, ketika Nabi setelah hijrah ke Madinah, pada awal

tahun hijrah, yaitu fase diijinkan untuk berperang. Pada periode ini,

Page 12: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

26

Allah untuk memerangi orang-orang yang berlaku dholim kepada

umat Islam namun menahan diri kepada orang-orang yang tidak

memerangi secara frontal kepada umat Islam.

Dalam firman Allah, QS Al Hajj 38:

Artinya: “Sesungguhnya Allah membela orang-orang yang beriman. Sesungguhnya Allah tidak menyukai tiap-tiap orang yang berkhianat lagi mengingkari nikmat.” ( Depag, 1989: 518)

QS Al Hajj ayat 39:

Artinya:“Telah diizinkan (berperang) bagi orang-orang yang diperangi, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah benar-benar maha kuasa menolong mereka itu”. ( Depag, 1989: 518)

Ketiga, fase “Perangilah di jalan orang-orang yang

memerangi kamu”. Dalam fase ini, jihad menjadi suatu perintah,

kata seru, jika kaum muslimin diperangi oleh kaum kafir. Pada

periode ini, jihad dalam pengertian perang diperintahkan kepada

umat Islam jika mereka diperangi oleh kaum musrikin. Perang ini

boleh dilakukan dalam konteks mempertahankan diri, karena kaum

muslimin diperangi oleh pihak lain.

Page 13: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

27

Keempat, fase ”perangilah kaum musyrik semua,

sebagaimana mereka pun memerangi kamu semua”. Fase ini

dipahami sebagai fase perang total kepada kaum musyrikin yang

selama ini memerangi kaum muslimin tanpa pengecualian, baik

pribadi maupun kelompok. Pembenaran atas perang total terhadap

kaum musyrikin ini tetap harus dimaknai dalam konteks bahwa

bahwa umat Islam diserang duluan. Etika dalam perang harus

dijunjung tinggi seperti dalam perintah Rosul untuk tidak

memerangi orang yang sudah tua, para perempuan dan anak-anak.

Dalam firman Allah QS At Taubah ayat 36:

Artinya :“Dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semua, dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” ( Depag, 1989: 284)

2.5. Daya Tarik Dalam Berjihad

Pertama, adanya pahala yang terus mengalir bagi para

prajurit yang sedang berperang di medan laga. Bahkan tidurnya

ketika dalam perang juga dihitung sebagai ibadah.

Kedua, Adanya janji Allah bahwa para mujahid akan

masuk surga.

Ketiga, adanya keyakinan bahwa seorang mujahid akan

diselamatkan dari siksa neraka. Jihad diyakini merupakan jalan

Page 14: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

28

pintas yang bisa dilakukan oleh kaum muslim agar masuk dalam

kelompok penghuni surga tanpa harus melewati pintu atau api

neraka.

Keempat, adanya berbagai keutamaan yang dimiliki bagi

seorang mujahid fiisabilillah. Misalnya, bagi mujahid yang

bertugas sebagai penjaga malam, maka Allah menjanjikan

menjaganya dari api neraka.

Kelima, adanya keutamaan yang dimiliki oleh keluarga

mujahid. Di antara keutamaan yang dimiliki oleh keluarga mujahid

adalah adanya jaminan dari Allah bahwa bagi orang tua yang

kehilangan anak di medan perang fisabilillah, maka tidak ada

balasan yang layak bagi kedua orang tuanya kecuali surga.

(Muhammad Asfar, 2003:218)

Para aktifis muslim yang diduga sebagai pelaku

pengeboman, tidak dapat dilepaskan dari pemahaman mengenai

konsep jihad. Hal ini diakui oleh Imam Samudera pelaku

pengeboman di Sari Club dan Paddy’s Club di Bali. Dalam

persidangan tersebut, Imam Samudera mengaku langkahnya benar.

Karena surga sudah dipelupuk matanya, ia siap menerima segala resiko dari tindakan kekerasannya. Vonis bagi dirinya pun sia-sia. “Ini cuma setitik debu bagi para mujahid yang sedang berjuang di luar”, ujarnya. Sorot mata tajam.(Tempo, 19 Oktober 2003)

Jika disederhanakan, terdapat dua variabel penjelas utama

untuk memahami munculnya gerakan-gerakan radikal dikalangan

Page 15: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

29

Islam yaitu faktor dari dalam dan dari luar. Faktor dari dalam

berkaitan dengan pemahaman mengenai konsep jihad itu sendiri.

Konsep jihad yang dipahami sebagai perang melawan non-Islam.

Sedangkan dari faktor luar merupakan reaksi terhadap

modernisasi yang dilakukan oleh Barat terhadap dunia Islam.

Fundamentalisme merupakan sebuah gejala ideologi yang muncul

atas problem-problem globalisasi, fraqmentasi dan benturan

peradaban. Namun, dalam perkembangan selanjutnya agitasi

fundamentalisme mengakibatkan kekacauan, bukan hanya di dunia

Islam melainkan di seluruh dunia. (Abdurrahman Kasdi, 2002 : 20)

Dalam semua agama khususnya Islam tidak diijinkan

untuk menggunakan kekerasan untuk menegakkan ajaran

agamanya.

Islam merupakan agama yang toleran, yang menempatkan jiwa manusia dalam rasa hormat yang tinggi dan menganggap serangan terhadap orang yang tidak bersalah sebagai dosa yang sangat besar...saya akan mutlak melawan muslim yang memulai melakukan serangan-serangan seperti itu. Islam tidak membolehkan Muslim untuk membunuh yang tak bersalah dan orang yang tak berdaya. (Sheikh Yusuf Qardawi, 2001)

Sedangkan dalam bidang politik, seperti halnya dalam

bidang agama “fundamentalisme” mungkin diberi arti sebagai

suatu pendirian yang tegas dan tidak ragu-ragu bahwa sekelompok

keyakinan tertentu biasanya diambil dari tulisan-tulisan suci dan

sering dihubungkan dengan kehidupan dan pengajaran dari seorang

Page 16: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

30

tokoh tertentu, yang secara pasti mewakili kebenaran, dan

merupakan kewajiban semua orang yang beriman untuk

menggiatkan aktivitas-aktivitas mereka sesuai dengan keyakinan-

keyakinan itu. (RM Burrell, 1995: 2)

Fundamentalisme bisa dikatakan menjadi trend oposisi

politik yang besar di belahan dunia Islam yang jumlahnya kira-kira

1,3 milyar jiwa yang hidup sebagai mayoritas di 5 negara dan

sebagai minoritas yang subtansial di negara-negara seperti Amerika

Serikat, Canada, Eropa Timur, Balkan Rusia India, Cina. Bagi para

fundamentalisme Islam, Jihad merupakan cara yang tepat untuk

melakukan perlawanan terhadap globalisasi. (Bassam Tibi, 2000

:67)

2.3. Analisis Wacana

Mengenai pengertian wacana terdapat banyak definisi.

Wacana dapat berarti rentetan kalimat yang berkaitan, yang menghubungkan proposisi yang satu dengan proposisi yang lainnya, membentuk satu kesatuan, sehingga terbentuklah makna yang serasi diantara kalimat-kalimat tersebut. Wacana merupakan kesatuan bahasa yang terlengkap dan tertinggi atau terbesar di atas kalimat atau klausa dengan koherensi dan kohesi yang tinggi dan berkesinambungan, yang mampu mempunyai awal dan akhir yang nyata, disampaikan secara lisan dan tertulis. ( Eriyanto, 2001: 2)

Penjelasan Samsuri (Sudjiman 1993:6) bahwa:

Wacana merupakan rekaman kebahasaan yang utuh tentang peristiwa komunikasi biasanya terdiri atas seperangkat kalimat yang mempunyai hubungan pengertian yang satu

Page 17: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

31

dengan yang lain. Komunikasi ini dapat menggunakan bahasa lisan, dan dapat pula memakai bahasa tulisan.( Alex Sobur, 2001: 10)

Wacana sering dipergunakan dalam berbagai disiplin ilmu

mulai dari studi bahasa, psikologi, sosiologi, politik, komunikasi, sastra

dan lain sebagainya. Arti dari wacana itu sendiri tergantung pada

pemakaian atau konteks disiplin ilmu tersebut, sehingga banyak ahli yang

mendefinisikan dan memberi batasan yang berbeda. Di dalam kamus pun,

akan mempunyai pengertian yang berbeda.

Perbedaan dari pengertian wacana dalam berbagai disiplin

ilmu dapat digambarkan sebagai berikut: Dalam lapangan sosiologi,

wacana menunjuk terutama pada hubungan antara konteks sosial dari

pemakaian bahasa. Dalam pengertian linguistik, wacana merupakan unit

bahasa yang lebih besar daripada kalimat. Analisis wacana dalam studi

linguistik ini merupakan reaksi dari bentuk linguistik formal yang lebih

memperhatikan pada unit kata, frase, atau kalimat semata tanpa melihat

keterkaitan di antara unsur tersebut. Analisis wacana dalam lapangan

psikologis sosial, diartikan sebagai pembicaraan. Wacana yang dimaksud

di sini agak mirip dengan struktur dan bentuk wawancara dan praktek dari

pemakainya. Dalam lapangan politik, analisis wacana adalah praktek

pemakaian bahasa, terutama politik bahasa. Karena bahasa adalah aspek

sentral dari penggarapan suatu obyek, dan melalui bahasa ideologi

terserap di dalamnya, maka aspek inilah yang dianggap dalam analisis

wacana.(Eriyanto, 2001: 3)

Page 18: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

32

Dalam analisis wacana kritis atau Critical Discourse Analysis

(CDA), wacana tidak saja hanya dipahami sekadar bahasa, tetapi

menggunakan bahasa tersebut untuk dianalisis. Dalam menganalisis teks

tersebut harus dikaitkan antara bahasa dengan konteksnya. Konteks dalam

hal ini dapat berarti bahasa yang digunakan untuk tujuan tertentu,

termasuk juga dalam hal menciptakan, dan melanggengkan kekuasaan.

Di sini bahasa merupakan faktor yang penting dalam analisis

wacana. Pemilihan dan pemakaian bahasa merupakan representasi untuk

memapankan kepentingan dari kelompok tertentu. Oleh karena itu,

mengutip pendapat Fairclough dan Wodak analisis wacana kritis

menyelidiki bagaimana melalui bahasa kelompok sosial yang ada saling

bertarung untuk memperebutkan makna sesuai dengan versinya masing-

masing.

Dalam upaya menganalisis unit bahasa yang lebih besar dari

kalimat, analisis wacana tidak lepas dari pemakaian kaidah berbagai

cabang ilmu bahasa seperti halnya semantik, sintaksis, morfologi dan

fonologi.

Analisis wacana terutama menyerap sumbangan dari studi

linguistik yaitu studi untuk menganalisis bahasa seperti pada aspek

leksikal, gramatikal, sintaksis, semantik dan lain sebagainya. Hanya

berbeda dalam analisis linguistik, analisis wacana tidak berhenti pada

aspek tekstual, tetapi juga konteks dan proses produksi dan konsumsi dari

suatu teks wacana (merujuk pada pemakaian bahasa tertulis atau ucapan).

Page 19: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

33

Tidak hanya dari aspek kebahasaannya saja tetapi juga bagaimana bahasa

itu diproduksi dan ideologi dibaliknya. Bahasa semacam ini berarti

meletakkan bahasa sebagai bentuk praktek sosial. Bahasa adalah suatu

bentuk tindakan, cara bertindak tertentu dalam hubungannya dengan

realitas sosial.

2.3.1. Karakteristik Analisis Wacana sebagai berikut

(Eriyanto,2001: 8):

2.3.1.1. Tindakan

Prinsip pertama, wacana dipahami sebagai sebuah

tindakan (action). Wacana tidak ditempatkan tidak

seperti dalam ruang yang tertutup dan bersifat apa

adanya. Misalkan orang berbicara atau menulis untuk

berinteraksi dengan yang lainnya, yang harus

diperhatikan bagaimana wacana tersebut

digunakan.(Eriyanto, 2001: 28)

Maka, wacana dilihat sebagai sesuatu yang

mempunyai tujuan, apakah untuk membujuk,

mempengaruhi, membantah dan lain sebagainya.

Seseorang ketika menulis atau pun berbicara pasti

mempunyai tujuan tertentu baik dalam skala besar

maupun kecil. Wacana kemudian dipahami sebagai

sesuatu yang diekspresikan secara sadar, terkontrol,

dan bukan sesuatu yang di luar kesadaran.

Page 20: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

34

2.3.1.2. Konteks

Analisis wacana kritis mempertimbangkan konteks dari

wacana seperti latar, situasi, peristiwa, dan kondisi.

Selain itu, hal lain yang diperhatikan dalam konteks dari

komunikasi yaitu siapa yang mengkomunikasikan

dengan siapa dan bagaimana sikapnya ketika

mengucapkannya.

Guy Cook menyebutkan ada tiga hal pokok yang harus

diperhatikan dalam analisis wacana yaitu: teks, konteks

dan wacana. Teks merupakan bentuk bahasa, bukan

hanya kata-kata yang tercetak di halaman kertas tetapi

juga semua jenis ekspresi komunikasi, ucapan musik,

gambar, efek suara, citra dan lain sebagainya. Konteks

memasukkan semua hal yang berada di luar teks dan

mempengaruhi pemakaian bahasa, seperti situasi dimana

teks tersebut diproduksi, dan fungsinya. Wacana yang

dimaksud dengan melihat antara teks dengan konteks

secara bersama-sama dalam proses komunikasi.

Dalam hal ini tidak semua konteks relevan dan dapat

dimasukkan untuk dianalisis, tetapi yang mempunyai

pengaruh atas produksi dan penafsiran teks. Ada

beberapa konteks yang penting karena berpengaruh

terhadap produksi wacana. Pertama yaitu : Partisipan

Page 21: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

35

wacana, latar siapa yang memproduksi wacana, jenis

kelamin, umur, pendidikan, kelas sosial, etnis, dan

agama. Kedua yaitu setting sosial tertentu seperti tempat,

waktu, posisi pembicara dan pendengar serta

lingkungannya. Oleh karena itu, wacana harus dipahami

berdasarkan dari kondisi lingkungan sosial yang

mendasarinya.

2.3.1.3. Historis

Wacana harus dapat dipahami dan di mengerti tanpa

menyertakan konteks yang melingkupinya. Salah satu

aspek yang paling penting dengan cara menempatkan

wacana dalam konteks historis tertentu agar lebih mudah

dalam memahami teks.

2.3.1.4. Kekuasaan

Setiap wacana yang muncul baik berupa ucapan maupun

tulisan tidak dipandang sebagai sesuatu yang alamiah,

netral dan apa adanya tetapi merupakan pertarungan

kekuasaan. Seperti kekuasaan laki-laki dalam wacana

seksisme, kekuasaan kulit putih terhadap kulit hitam dalam

rasisme, kekuasaan perusahaan berbentuk dominasi

terhadap buruhnya. Percakapan antar buruh dengan

majikannya bukanlah percakapan yang wajar, karena di

dalamnya terdapat dominasi kekuasaan dari majikannya.

Page 22: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

36

Hal yang diperhatikan dalam analisis wacana ketika terjadi

percakapan antara buruh dengan majikan, bisa jadi ketika

buruh berbicara dengan majikan hanya untuk

menyenangkan perasaan majikannya saja.

2.3.1.5. Ideologi

Dalam analisis kritis, teks, percakapan, dan lainnya

merupakan bentuk dari praktek ideologi atau merupakan

pencerminan ideologi tertentu. Berdasarkan teori klasik

menyebutkan bahwa ideologi diciptakan hanya untuk

melanggengkan kekuasaan tertentu. Wacana dalam

pendekatan ini dipandanag sebagai media untuk

mengkomunikasikan kepada khalayak untuk memproduksi

dan kekuasaan dan dominasi yang mereka miliki sehingga

tampak secara benar dan absah.

Menurut Teun Van. Dijk hal ini yang disebut dengan

“kesadaran palsu” yang mana kelompok dominan

memanipulasi ideologi kepada kelompok marjinal melalui

kampanye disinformasi (seperti agama atau suku tertentu

yang dapat menyebabkan kerusuhan, atau orang kulit

hitam selalu bertindak kriminal), melakukan kontrol media

dan lain sebagainya.

Page 23: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

37

2.3.2. Pendekatan Dalam Analisis Wacana Kritis

Michael Foucault, Antonio Gramsci, Louis Althusser

serta sekolah Frankurt merupakan tokoh yang banyak

memberikan kontribusinya terhadap analisis wacana kritis.

Gramsci mempunyai andil yang besar dalam teorinya tentang

hegemoni. Wacana yang dikembangkan mampu

mempengaruhi khalayak, tanpa melalui kekerasan, secara

halus dan diterima sebagai kebenaran. Disini wacana yang

termanifestasikan melalui ideologi langsung diterima

masyarakat sebagai suatu kebenaran tanpa mampu melihat

kepentingan dibalik ideologi tersebut.

Sedangkan Althusser berpendapat bahwa ideologi

merupakan sebuah praktek dimana kedudukan seseorang

diposisikan dalam tempat tertentu dalam hubungan sosial.

Pendekatan-pendekatan yang dipergunakan dalam analisis

wacana kritis diantaranya. ( Eriyanto, 2001: 15)

2.3.2.1. Analisis Bahasa Kritis (Critical Linguistik)

Analisis ini mulai dibangun oleh sekelompok pengajar di

Universitas East Anglia pada tahun 1970-an. Critical Linguistic

memusatkan perhatiannya pada bahasa dan menghubungkannya

dengan ideologi. Menurut Pecheux aspek kebahasaan didekati

dengan teori yang abstrak melalui formasi diskursif, sedangkan

critical linguistic lebih konkret dengan melihat gramatikalnya. Inti

Page 24: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

38

dari critical linguistik adalah melihat bagaimana gramatika bahasa

membawa posisi dan makna ideologi tertentu. Bahasa baik melalui

struktur maupun pilihan katanya dipahami sebagai suatu pilihan

yang dipilih oleh seseorang dan membawa ideologi tertentu.

Bahasa serta struktur kalimatnya merupakan sebuah alat bagi

suatu kelas untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat dan

memarjinalkan kelas yang lain. ( Haryo Setyoko, 2001: 12)

2.3.2.2. Analisis Wacana Pendekatan Prancis (French Discourse

Analysis)

Tokoh yang berpengaruh dalam analisis wacana

pendekatan Prancis adalah Pecheux. Menurutnya bahasa dan

ideologi bertemu pada pemakaian bahasa, dan materialisasi

bahasa pada ideologi. Bahasa merupakan pertarungan untuk

memperoleh pemaknaan dimana seseorang kemudian

menanamkan kebenaran dan keyakinannya.

Sara Mills mengajukan teori mengenai posisi penulis dan

khalayak dan bagaimana seseorang ditempatkan dalam posisi

tertentu. Sara Mills lebih menekankan perhatiannya pada

persoalan feminis.

2.3.2.3. Pendekatan Kognisi Sosial (Social Cognitive Approach)

Page 25: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

39

Analisis ini dikembangkan oleh pengajar di Universitas

Amsterdam Belanda dengan tokoh utamanya Teun A.Van Dijk.

Pada tahun 1980-an Van Dijk bersama dengan teman-temannya

mengamati berita dalam media cetak yang bertujuan untuk

melihat bagaimana kelompok minoritas diberitakan. Dalam hal

ini titik fokus perhatian Van Dijk pada persoalan rasialisme,

etnis dan pengungsi.

Disebut sebagai analisis pendekatan kognisi sosial

karena Van Dijk melihat faktor kognisi sebagai elemen penting

dalam produksi wacana. Dalam suatu teks dapat diketahui

bahwa wacana cenderung memarjinalkan kelompok minoritas

dalam pembicaraan publik.

2.3.2.4. Pendekatan Perubahan Sosial ( Sosiocultural Change

Approach)

Norman Fairclouh merupakan tokoh yang berperan

dalam analisis pendekatan perubahan sosial. Wacana disini

dilihat sebagai praktek sosial. Wacana dapat mereproduksi status

quo dan mentransformasikannya.

2.3.2.5 Pendekatan Wacana Sejarah (Discourse Historical Approach)

Analisis ini dikembangkan oleh sekelompok pengajar di

Vienna yaitu Ruth Wodak serta Jurgen Habermas. Wacana

disebut historis karena menurut Wodak analisis wacana harus

menyertakan konteks sejarah bagaimana wacana tentang suatu

Page 26: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

40

kelompok atau komunitas digambarkan. Misal ada

penggambaran yang buruk terhadap perjuangan petani untuk

memperoleh haknya melalui demonstrasi merupakan proses

yang terbangun melalui sejarah yang cukup panjang. Menurut

Wodak, misinterpretasi serta bias yang dihasilkan dari

pembacaan berita harus dibongkar dengan melakukan tinjauan

sejarah.

Dalam khasanah studi analisis tekstual, analisis wacana

termasuk dalam paradigma penelitian kritis, yang merupakan

paradigma berpikir yang melihat pesan sebagai pertarungan

kekuasaan, sehingga teks dipandang sebagai dominasi dan

hegemoni atas satu kelompok dengan kelompok yang lain.

Selain itu wacana merupakan alat representasi dimana suatu

kelompok yang dominan akan memarjinalkan kelompok lainnya.

2.3.3. Analisis Kognisi Sosial Teun A.Van Dijk

Dalam penelitian ini, analisis wacana yang dipakai adalah

analisis wacana yang diperkenalkan oleh Teun A Van Dijk.

Meskipun banyak konsep analisis wacana yang diperkenalkan oleh

tokoh yang lainnya. Melalui berbagai karyanya Teun A Van Dijk

membuat kerangka analisis wacana yang dapat digunakan.

Pendekatan yang dipakai oleh Van Dijk itu sering disebut sebagai

model “kognisi sosial”. Di sini wacana digambarkan mempunyai

tiga dimensi atau perspektif yaitu teks, kognisi sosial dan konteks

Page 27: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

41

sosial. Titik berat analisis Teun A Van Dijk ini menghubungkan

analisis tekstual (yang memusatkan perhatianya pada struktur teks)

ke arah analisis wacana yang komprehensip yaitu bagaimana teks

itu diproduksi.

2.3.3.1. Analisis teks

Dalam konteks berita sebagai sebuah wacana Teun

A Van Dijk membagi elemen wacana menjadi tiga

tingkatan atau struktur. Sehingga dari pengertian di atas,

model dari analisis teks Teun A Van Dijk dapat

digambarkan sebagai berikut (Haryo Setyoko, 2001:32) :

Tabel 1.

Struktur Wacana Elemen Wacana Teks Unit Analisis Makro Tematik Topik/tema Teks Super Skematik Skema Teks

Semantik Latar Detil

Maksud Praanggapan Nominalisasi

Paragraf

Sintaksis Koherensi (kondisional dan pembeda)

Kata ganti Bentuk kalimat

Kalimat Proposisi

Stilistik Leksikon Kata

Mikro

Retoris Grafis Ekspresi Metafora

Kalimat Proposisi

Page 28: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

42

a. Struktur Makro (Struktur Tematik)

Struktur makro merupakan makna global atau umum

dari suatu teks. Hal ini berkaitan dengan apa yang

hendak dikatakan oleh wartawan Tempo. Adapun

elemen wacana diamati terdiri dari topik atau tema

yang merupakan inti gagasan berita yang ingin

disampaikan wartawan kepada pembaca. Struktur ini

meliputi lead, topik atau tema dari berita tersebut.

b. Skematik:

Berkaitan dengan penggambaran bentuk umum teks

berita aktifis muslim di majalah Tempo. Bentuk ini

disusun sesuai dengan skema tulisan dengan sejumlah

kategori seperti pendahuluan, isi, kesimpulan, dan

penutup. Elemen yang diamati adalah berita dengan

melihat lead, background, ulasan, kutipan, dan lain

sebagainya.

c. Semantik:

Berkaitan dengan makna yang ditunjukkan oleh struktur

teks wartawan Tempo. Makna ini muncul dari hubungan

antar kalimat, hubungan antar proposisi dalam suatu

bangunan teks.

Elemen yang akan diamati:

Page 29: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

43

1. Latar:

Bagian berita yang dapat mempengaruhi arti yang

ingin ditampilkan. Latar yang dipilih menentukan

ke arah mana pandangan pembaca hendak dibawa.

2. Detil:

Elemen wacana yang berhubungan dengan kontrol

informasi yang ditampilkan oleh komunikator.

Wartawan akan menampilkan secara berlebihan

informasi yang menguntungkan dirinya.

3. Maksud:

Dalam elemen wacana ini, informasi bagi wartawan

yang merugikan akan disajikan tersamar, eufemistik

dan berbelit-belit.

4. Praanggapan:

Merupakan pernyataan yang digunakan untuk

mendukung makna suatu teks, sebagai usaha untuk

mendukung pendapat dengan memberikan premis

yang dipercaya kebenarannya.

5. Nominalisasi:

Berhubungan dengan pertanyaan apakah wartawan

memandang obyek sebagai suatu kelompok.

Page 30: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

44

d. Sintaksis:

Berkaitan dengan bagaiman pendapat disampaikan.

Elemen yang diamati antara lain:

1. Koherensi:

Yaitu jalinan antar kata, proposisi, atau kalimat.

Dengan kata lain koherensi mencoba

menghubungkan dua buah kata, kalimat, atau

proposisi yang menggambarkan fakta yang berbeda.

Koherensi terdiri dari: koherensi sebab akibat,

koherensi penjelas, generalisasi spesifikasi,

koherensi pembeda dan pengingkaran.

2. Bentuk kalimat:

Yaitu cara berpikir logis dengan prinsip kasualitas

atau sebab akibat. Terdapat unsur subyek dan

predikat dalam setiap kalimat. Bentuk kalimat ini

menentukan apakah subyek diekspresikan secara

eksplisit atau implisit di dalam teks berita.

3. Kata ganti:

Yaitu elemen untuk memanipulasi bahasa dengan

menciptakan suatu komunitas imajinatif, sehingga

elemen ini bertendensi untuk menunjukkan dimana

posisi seseorang dalam wacana.

Page 31: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

45

a) Stilistik:

Berkaitan dengan pemakaian kata yang dipilih. Suatu

teks berita mempergunakan kata-kata tertentu untuk

mereproduksi suatu wacana dalam masyarakat. Elemen

yang diamati dan dipergunakan oleh wartawan Tempo

antara lain:

Leksikon :

Yaitu bagaimana seseorang melakukan pemilihan

kata atas berbagai kemungkinan kata yang tersedia.

b) Retoris:

Berkaitan dengan bagaimana cara wartawan Tempo

menyampaikan pendapat terhadap berita tentang aktifis

muslim.

Elemen yang diamati:

1. Grafis:

Merupakan bagian untuk memeriksa apa yang

ditekankan atau ditonjolkan (yang berarti dianggap

penting) oleh seseorang yang dapat diamati dari

teks.

2. Ekspresi:

Merupakan elemen dalam bentuk intonasi dari

pembicara yang mempengaruhi pengertian dan

mensugestikan khalayak pada pada bagian mana

Page 32: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

46

yang harus diperhatikan dan bagian yang mana yang

tidak.

3. Metofora:

Yaitu kiasan atau ungkapan yang dimaksudkan

sebagai ornamen atau bumbu dari suatu berita. Hal

ini bertendensi sebagai landasan berfikir, alasan

pembenar atas pendapat atau gagasan tertentu

terhadap publik.

2. Analisis Kognisi Sosial

Dalam pandangan Van Dijk, analisis wacana tidak

dibatasi hanya pada struktur teks, karena struktur wacana itu

sendiri menunjukkan atau menandakan sejumlah makna,

pendapat, dan ideologi. Untuk membongkar bagaimana makna

tersembunyi dari teks, kita membutuhkan suatu analisis kognisi

dan konteks sosial. Pendekatan kognitif didasarkan pada asumsi

bahwa teks tidak mempunyai makna, tetapi makna itu diberikan

oleh pemakai bahasa, atau lebih tepatnya proses kesadaran

mental dari pemakai bahasa. Oleh karena itu dibutuhkan suatu

penelitian atas representasi kognisi dan strategi wartawan dalam

memproduksi suatu berita. Karena pada dasarnya setiap teks

dihasilkan melalui kesadaran, pengetahuan, prasangka, atau

pengetahuan tertentu atas suatu peristiwa.

Page 33: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

47

Analisis kognisi sosial terfokus kepada proses

pembuatan berita yang dilakukan oleh wartawan atau

komunikator. Kognisi sosial menjelaskan bagaimana wartawan

merepresentasikan nilai-nilai kepercayaan atau prasangka dan

pengetahuan sebagai strategi pembentukan teks atas peristiwa

yang spesifik dan tercermin melalui berita. Analisis ini

menampilkan bagaimana individu wartawan dan komunikator

melihat dan menafsirkan peristiwa pengeboman di hotel J.W

Marriott

Wartawan menggunakan model dalam memahami

peristiwa yang tengah diliputnya. Model ini memasukkan opini,

sikap, perspektif, dan informasi lainnya. Menurut van Dijk, ada

beberapa strategi yang dilakukan oleh para wartawan,

diantaranya:

Pertama, seleksi. Seleksi merupakan strategi yang

kompleks yang menunjukkan bagaimana sumber, peristiwa,

informasi diseleksi oleh wartawan untuk ditampilkan ke dalam

berita. Keputusan untuk menggunakan satu sumber berita,

memilih sumber berita yang satu dibandingkan yang lain, lebih

memilih wawancara yang dapat digunakan. Proses seleksi ini,

menunjukkan posisi yang diambil di tengah pihak-pihak yang

terlibat dalam sebuah peristiwa.

Page 34: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

48

Kedua reproduksi. Kalau strategi seleksi berhubungan

dengan pemilihan apa yang dipilih untuk ditampilkan, maka

reproduksi berhubungan dengan apakah informasi dikopi,

digandakan, atau tidak dipakai sama sekali oleh wartawan. Hal

ini terutama berhubungan dengan sumber berita dari kantor

berita atau press release.

Ketiga, penyimpulan. Hal ini berhubungan dengan

bagaimana realitas yang kompleks dipahami dan ditampilkan

dengan ringkas. Dalam proses ini terdapat tiga hal yang saling

terkait yaitu penghilangan dengan merangkum informasi dan

beberapa informasi yang tidak relevan dihilangkan. Selanjutnya

generalisasi dimana informasi yang mirip atau agak sama

dijadikan sebagai informasi yang berlaku umum. Yang terakhir

konstruksi yang berhubungan dengan kombinasi beberapa fakta

atau informasi sehingga membentuk pengertian secara

keseluruhan.

Keempat transformasi lokal. Jika penyimpulan

berhubungan dengan pertanyaan bagaimana peristiwa yang

komplek disederhanakan dengan tampilan tertentu, maka

transformasi lokal berhubungan dengan bagaimana peristiwa

akan ditampilkan.

Page 35: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

49

3. Analisis Konteks Sosial

Salah satu tujuan dari analisis wacana adalah untuk

mengetahui bangunan wacana yang berkembang di masyarakat,

proses produksi dan reproduksi seseorang atau peristiwa

digambarkan. Tentang bagaimana makna dapat dipahami, maka

kita harus membahas konteks berita.

Konteks berita terdiri atas dua bagian. Pertama, adalah

konteks sosial. Sistem ini sangat berkaitan dengan kondisi sosial

dan budaya masyarakat. Kedua yaitu konteks situasional. Untuk

melihat konteks situasional ini, kita harus melihat kondisi

terakhir yang terjadi dalam kehidupan sosial, budaya, dan politik

yang menyertai peristiwa tersebut dalam hal ini peristiwa

pengeboman hotel J.W Marriott.

Menurut Van Dijk, terdapat dua hal yang penting

dalam analisis konteks sosial yaitu : kekuasaan dan akses.

Kekuasaan merupakan alat bagi salah satu kelompok di

masyarakat yang berfungsi untuk mengontrol kelompok yang

lain. Biasanya kekuasaan ini muncul ketika suatu kelompok

memiliki sumber-sumber yang bernilai seperti status, uang, dan

jabatan.

Pada point kedua, kelompok elit sebagai pemilik

kekuasaan mempunyai kemampuan mengakses semua potensi-

potensi yang bertendensi untuk memenangkan wacana. Mereka

Page 36: BAB II 1199117 - library.walisongo.ac.idlibrary.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/6/jtptiain-gdl-s1-2004... · Sebagai contoh berita tabrakan sebuah bus yang menewaskan 20 orang

50

mempunyai kesempatan yang luas untuk mempengaruhi

kesadaran masyarakat dan bahkan dapat menentukan tema atau

topik untuk disebar kepada khalayak. Berkaitan dengan

penelitian ini, penulis akan meneliti melalui penelusuran pustaka

melalui majalah dan koran, pada waktu pengeboman itu terjadi.