1897 Ratu Ranavalona III Turun Takhta

RANAVALONA III (22 November 1861–23 Mei 1917) adalah ratu terakhir dari Imerina, sebuah kerajaan yang berada di bawah kekuasaan Republik Madagaskar. Ranavalona III berkuasa sejak 1883 hingga 28 Februari 1897, hingga akhirnya diturunkan oleh Prancis, yang kemudian menjadikan Imerina salah satu koloninya.

Ratu Ranavalona lahir di Amparibe dengan gelar Putri Razafindrahety. Dia mendapat pendidikan khusus di misi Protestan Rova Antananarivo, yang masih terletak di kompleks

istana. Ranavalona menikahi seorang bangsawan bernama Ratrimo yang wafat lebih dulu pada 8 Mei 1883.

Ranavalona III diangkat secara resmi menjadi ratu untuk menggantikan Ratu Ranavalona II yang mangkat pada 30 Juli 1883.

1922 Mesir Merdeka

MESIR meraih kemerdekaan dari penjajahan Inggris. Mesir adalah negeri yang memiliki peradaban kuno berusia lebih dari 8.000 tahun. Dua puluh tahun setelah lahirnya Islam, agama yang disampaikan Nabi Muhammad itu berkembang di Mesir dan negara ini, bahkan sempat menjadi pusat keilmuan kaum muslimin.

Pada 1798, tentara Napoleon mendarat di Alexandria dan sejak itu dimulailah pendudukan Prancis atas Mesir. Pada 1801, pasukan gabungan Inggris dan Turki mengusir Prancis, dan dimulailah penjajahan Inggris atas Mesir.

Pada 1922 Mesir meraih kemerdekaan, tapi tetap merupakan protektorat Inggris. Pada 1952, Muhammad Najib, Gamal Abdul Naser, dan beberapa perwira Mesir lainnya memimpin kudeta terhadap Raja Farouk. Kemudian pada 1953 sistem pemerintahan Mesir diubah dari kerajaan menjadi republik.

1854 Partai Republik AS BerdiriPARTAI Republik AS adalah salah satu dari dua partai politik besar di Amerika Serikat. Partai ini didirikan di Ripon Wisconsin pada 28 Februari 1854, sebagai partai yang melawan perbudakan dalam wilayah baru. Konvensi pertama Partai Republik diadakan pada 6 Juli

1854, di Jackson, Michigan. Kebijakan awalnya banyak yang terinspirasi dari Partai Whig AS. Sejak didirikan, oposisi utamanya adalah Partai Demokrat. Simbol resmi Partai Republik adalah gajah. Gajah telah sering dikaitkan dengan partai tersebut.

Sebuah kartun politik karya Thomas Nast yang diterbitkan di Harper’s Weekly pada 7 November 1874 dianggap sebagai penggunaan penting pertama simbol tersebut.

Pada awal abad ke-20, simbol tradisional Partai Republik di negara-negara bagian barat tengah, seperti Indiana dan Ohio, adalah elang. Ini berlawanan dengan ayam jantan yang digunakan Demokrat. Simbol ini masih tampil dalam kertas suara di Indiana.

28 Februari I Sumber: wikipedia.org I Tim riset MI

GEREJA di seluruh penjuru Selandia Baru menggelar kebaktian untuk mendoakan arwah para korban bencana gempa bumi yang meluluhlan-takkan Kota Christchurch, pekan lalu.

Gempa bumi berkekuat-an 6,3 pada skala Richter menewaskan sedikitnya 147 orang. Komandan pol i s i Christchurch, Dave Cliff , mengaku kesulitan mengi-dentifikasi korban lantaran mayoritas dari mereka meng-alami luka parah di sekitar wajah.

Hingga kemarin, 50 orang masih dilaporkan hilang. Perdana Menteri Selandia Baru John Key menyatakan harapan korban selamat dari reruntuhan bangunan sangat tipis.

Sejak Rabu lalu, tim pen-

cari dan penyelamat tidak menemukan adanya korban selamat di antara puing-puing bangunan yang ambruk aki-bat gempa.

Sementara itu, para insinyur menyatakan, sedikitnya se-pertiga gedung di pusat Kota Christchurch dan ratusan ru-mah harus dirobohkan karena sudah tidak layak huni dan bisa membahayakan kesela-matan warga.

Key menyatakan, gempa bumi kali ini adalah ben-cana terburuk yang melanda Selandia Baru sejak gempa bumi di Napier pada 1931 yang menewaskan 256 orang. Ia mengimbau warga untuk mengheningkan cipta selama 2 menit secara serempak pada pukul 12.51 waktu setempat atau 06.51 WIB. (Mps/BBC News/I-5)

APARAT kepol is ian Malaysia menangkap puluhan warga etnik

India menyusul aksi mereka dalam memprotes buku pela-jaran sekolah menengah atas (SMA) yang dinilai sarat dis-kriminasi terhadap kelompok minoritas.

Polisi memperketat penga-manan di sekitar Menara Pet-ronas, Kuala Lumpur, yang menjadi pusat demonstrasi.

Koordinator aksi, P Uthaya-kumar, yang sehari-hari ber-profesi sebagai pengacara, bersama koleganya, S Jayathas, ditangkap saat meninggalkan rumah. Jayathas menyatakan polisi menciduk lebih dari 100 warga India yang diduga terli-bat demonstrasi.

Sekitar 50 demonstran ber-kumpul di sebuah kuil di Kuala Lumpur dengan mengusung berbagai poster berbunyi ‘Ja-ngan Hina Komunitas India!’, sebelum mereka dibubarkan polisi. Mereka juga menuntut pemerintah mencabut izin penggunaan novel berbahasa Melayu berjudul Interlok seba-gai salah satu buku referensi pelajar SMA. Novel yang per-

tama kali dipublikasikan pada 1971 itu mengisahkan lika-liku kehidupan tiga keluarga dari etnik Melayu, China, dan India yang merupakan etnik terbesar

di Malaysia, di masa penjajahan Inggris.

Warga India mengkritik sebagian isi novel yang men-ceritakan seorang laki-laki

etnik India dari kasta rendah yang datang ke Malaysia un-tuk mencari pekerjaan. Sesa-mpainya di Malaysia, laki-laki tersebut kemudian terkejut

saat mengetahui tidak ada sistem kasta seperti halnya di India.

“Kami ingin menghentikan tindak rasialisme terhadap kelompok minoritas, khusus-nya warga India yang miskin. Kami ingin pemerintah ber-henti menanamkan kebencian di kalangan pelajar. Kami tidak menuntut hak khusus, melainkan kesempatan yang sama,” tukas Jayathas kepada Associated Press, yang ditemui di dalam tahanan.

Pihak kepolisian sendiri menolak berkomentar soal penangkapan tersebut. Men-teri Dalam Negeri Malaysia Hishammuddin Hussein me-nuding demonstran hendak memunculkan gerakan anti-pemerintah seperti terjadi di Timur Tengah menjelang pemi-lihan umum yang akan digelar tahun ini.

Warga etnik India yang ber-jumlah sekitar 8% dari total 28 juta penduduk Malaysia mengecam buku tersebut ka-rena dianggap memicu ke-tegangan dan tindakan dis-kriminatif terhadap kelompok minoritas. (Mps/AP/I-5)

ON THIS DAY

9JAGATSENIN, 28 FEBRUARI 2011 | MEDIA INDONESIA

WIKIMEDIA. ORG

WIKIMEDIA. ORG

WIKIMEDIA. ORG

Warga Etnik India Protes Diskriminasi

Negeri Kiwi Berkabung

Kuala Lumpur, Malaysia13.59 WIB

BENTROKAN antara pasukan yang setia kepada Laurent Gbagbo dan pendukung Pre-siden Pantai Gading Alassane Ouattara pecah di Abidjan. Insiden itu terjadi setelah pa-sukan Gbagbo melakukan se-rangan untuk mengusir kubu Ouattara di suatu daerah per-mukiman yang prooposisi.

“Kami mendengar suara tembakan senjata berat dan se-jumlah ledakan. Semua orang takut dan pulang ke rumah,” kata penduduk Abobo, Siriki Sanfo.

PBB memperingatkan bahwa gerak maju milisi dan perang di berbagai kota antara faksi-faksi yang berseteru memperebut-

kan kekuasaan pascapemilihan presiden kembali mendorong negara penghasil terbesar du-nia kakao itu ke jurang perang saudara.

Ouattara dinyatakan sebagai

pemenang dalam pemilihan presiden pada 28 November tahun lalu berdasarkan hasil pemilihan yang disahkan PBB dan diakui internasional. (Jer/AP/I-3)

PRESIDEN Mesir mendatang hanya akan menjabat selama maksimal delapan tahun atau dua kali periode. Itu adalah ha-sil amendemen konstitusi yang akan direferendumkan dalam pemilihan umum parlemen dan presiden pada September mendatang.

Sebelumnya, pemimpin Me-sir dimungkinkan memerintah selama enam periode. Setiap periode, waktunya tidak terba-tas. Hosni Mubarak digulingkan massa antipemerintah pada 11 Februari lalu, setelah berkuasa

selama tiga dekade.Dewan militer yang kini me-

megang kendali sementara atas Mesir berharap agar negara-ne-gara Arab meneladani sikap Me-sir dalam hal pembatasan masa kepemimpinan kepala negara. Para pemimpin Arab diimbau menyudahi rezim mereka agar tidak bernasib sama seperti pemimpin Mesir dan Tunisia.

Konstitusi terdahulu yang se-karang dibekukan militer Mesir tidak memungkinkan kandidat kelompok oposisi untuk mela-wan kelompok berkuasa, Partai

Nasional Demokrat. “Kami berharap tidak ada

lagi tindakan yang sewenang-wenang dari penguasa,” ungkap juru bicara kelompok Ikhwanul Muslimin, Mohamed El Katatni. Ketua komite hukum Tariq Al Bishri mengatakan, hasil amen-demen konstitusi ini akan diber-lakukan pascapemilu.

“Tidak ada lagi kesempatan bagi rezim autokrat berkuasa di Mesir. Kami sudah merindukan hal ini sejak lama,” ujar Abou Elela Mady, pendiri Partai Wasat. (Mps/AP/I-5)

Kubu Dua Presiden Bentrok

Militer Amendemen Konstitusi

Abidjan, Pantai Gading

Kairo, Mesir

13.12 WIB

14.32 WIB

Christchurch, Selandia Baru14.30 WIB

AP

REUTERS

PROTES: Ketua Aksi Hak Komunitas Hindu Malaysia (HINDRAF), Jayathas, menyerukan protes saat polisi membekuknya dalam demonstrasi menentang diskriminasi di Kuala Lumpur, kemarin.

AP/LAI SENG SIN