2011-gempa, panas bumi
TRANSCRIPT
GEMPA, PANAS BUMI
INDONESIADosen : Ir.Syariffuddin Mahmudsyah,M.Eng.
TEORI APUNGAN
BENUA VS. TEORI
TEKTONIK LEMPENG
Namun dapat juga energi itu mewujud dalam formasi
geologi, menjadi deretan gunung-gunung yang makin
meninggi atau aktif. Yang jelas, mekanisme ini sepertinya
sengaja didesain untuk menjaga stabilitas bumi. Di
Alquran tertulis: Dan Dia menancapkan gunung-gunung
di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu..”
(QS 16 - an-Nahl: 15).
Banyak teori dilontarkan tentang penyebab pergerakan benua. Ada yang mencoba
mengaitkan dengan aktivitas kosmik (revolusi bulan mengelilingi bumi yang
menyebabkan pasang surut baik di permukaan laut yang kelihatan maupun di
daratan yang tidak kelihatan). Teori lain menganggap itu adalah sisa energi dari
proses pembentukan bumi berjuta tahun yang lalu, yang semula adalah gas dan
kemudian mendingin, namun di dalamnya masih bergolak dengan api.
Teori inilah yang saat paling dominan.
Yang jelas, fenomena gempa (termasuk tsunami) dan gunung api ini adalah
bagian dari mekanisme yang diberikan Allah untuk mendaur ulang material-
material di dalam bumi. Dengan mekanisme ini, ada mineral seperti emas atau
besi yang dinaikkan ke dekat permukaan bumi sehingga lebih mudah ditambang,
atau sampah organik akan dihimpit dengan suatu tekanan sehingga nantinya
menjadi tambang hidrokarbon (migas, batubara), atau juga setidaknya abu
vulkanik ini akan memberi mineral tambahan bagi para petani di sekitar gunung
api tersebut.
GEMPA BUMI
• Fenomena gempa beruntun ini tidak terjadi secara kebetulan karena semua berada di batas-batas lempeng benua. Para ahli meyakini bahwa gempa terjadi ketika lempeng-lempeng bumi saling bergerak. . Karena penelitian geodinamika ini dilakukan di seluruh dunia, maka didapatkanlah peta pergerakan lempeng benua.
• Lempeng-lempeng ini tebalnya sekitar 20-30 km. Rekaman seismik dapat menunjukkan bahwa pada batas lempeng, satu lempeng dapat menghujam ke bawah lempeng yang lain cukup dalam. Inilah penjelasan mengapa gempa Indramayu ada pada kedalaman 290 Km. Meski geraknya hanya 5-10 cm pertahun, namun besarnya massa berakibat energi kinetik yang luar biasa, minimal setara dengan pembangkit listrik 100 Giga Watt yang dinyalakan terus menerus selama setahun.
• Jika energi ini tertahan bertahun-tahun, yaitu ketika geodinamika mencatat pergerakan yang melambat, kita justru pantas cemas. Sebab ketika elastisitas material di dalam bumi tidak sanggup lagi menampung energi yang tertahan ini, dia bisa „ejakulasi‟ dalam bentuk gempa tektonik. Dalam beberapa detik dapat saja seluruh energi maha dahsyat tadi dilepaskan. Namun dapat juga seperti sekarang, energi ini dilepaskan tidak sekaligus melainkan beruntun.
Teori Apungan Benua dan
Tektonik Lempeng
• Alfred Wagener “Continental Drift” (1912)
• Pada 1930an dengan didukung oleh data petrologi, paleontologi, stratigrafi dan tektonisme berkembang menjadi tektonik lempeng
INDONESIA dan GEMPA
• Indonesia „beruntung‟ berada di perbatasan tiga lempeng utama, yaitu lempeng Pasifik, lempeng Indo-Australia (termasuk Samudra Hindia) dan lempeng Eurasia. Dari data gempa dan vulkanik ratusan tahun, dunia juga mencatat adanya dua „cincin api‟ yang terbentang mengelilingi Samudra Pasifik dan dari Nusa Tenggara sampai kawasan Mediterania di Eropa. Sembilan puluh persen gempa dan 81% gempa terbesar dicatat di cincin api ini. Hebatnya lagi: dua cincin api ini bertemu di Indonesia. Kita memang berada di kawasan terpilih!
• Plate tectonics is the theory that the outer
rigid layer of the earth (the lithosphere) is
divided into about a dozen " plates" that
move across the earth's surface relative to
each other, like slabs of ice on a lake
TEKTONIK LEMPENG:
TEKTONIK LEMPENG:
• Gempabumi
• Gugusan gunungapi (Ring of Fire)
• Hotspot
• Pegunungan Himalaya (?)
• Batuan bancuh
Pergerakan India
evolution of the earth
Tektonik Lempeng
Introduction – Plate Tectonics
Source: Earthquakes by Bruce A. Bolt
Introduction – Plate Tectonics
95% of earthquakes occur along the edges of the interacting plates
Source: Earthquakes by Bruce A. Bolt
World‟s Largest Magnitude Earthquakes
Earthquake Magnitude Year Approx. casualties
1. Chile 9.5 1960 >2000
2. Prince William
Sound, Alaska
9.2 1964 125
3. Andreanof
Islands, Alaska
9.1 1957 Not reported
4. Kamchatka
Peninsula
9.0 1952 Not reported
5. Sumatra 9.0 2004 >283,100
(>173,000 in Indonesia)
Source: United States Geological Survey (USGS)
Earthquake Energy
Source: Earthquakes by Bruce A. Bolt
Sumatra-Andaman (2004)
Sumatra Earthquake
Magnitude: 9.0
Date-time: Sunday, December 26,
2004 at 7:58:53 AM (local time)
Depth: 30 km (18.6 miles)
Distances:
* 250 km (155 miles) SSE of Aceh,
Sumatra, Indonesia
* 310 km (195 miles) W of Medan,
Sumatra, Indonesia
* 1260 km (780 miles) SSW of
Bangkok, Thailand
* 1605 km (990 miles) NW of
Jakarta, Java, Indonesia
Source: United States Geological Survey (USGS)
Tectonic Summary
It occurred on the interface of
the India and Burma plates: an
interplate earthquake.
India plate subducts beneath
the overriding Burma plate at
the Sunda Trench.
In the region of the earthquake,
the India plate moves toward the
northeast at a rate of about
6 cm/year relative to the Burma
plate.
Thrust faulting caused the
earthquake (slip directed
perpendicular to the trench).
Fault rupture propagated to
the northwest from the epicenter
with a width 100 km and an
average displacement on the fault
plane 20 meters.
6 cm/yr
Source: United States Geological Survey (USGS)
Tsunami Damage
Before Tsunami
January 10, 2003
After Tsunami
December 29, 2004
Source: National University of Singapore
Location: Lhoknga, Indonesia
epicenter
Lhoknga
epicenter
Lhoknga
Tsunami DamageLocation: Lhoknga, Indonesia
epicenter
Lhoknga
epicenter
Lhoknga
Exposed
bridge piers of
road that
washed away.
Damage zone showing an
overturned tanker, trees
snapped in half, and the
high water mark on islands
where vegetation was
stripped away.
Overturned
ship
High Water Mark
Broken Trees
Photo: Jose Borrero
Photo: Jose Borrero
Tsunami Damage
Before Tsunami
April 12, 2004
After Tsunami
January 2, 2005
Source: Digital Globe
Location: Gleebruk, Indonesia
epicenter
Gleebruk
epicenter
Gleebruk
Tsunami Damage
Before Tsunami
April 12, 2004
After Tsunami
January 2, 2005
Source: Digital Globe
epicenter
Gleebruk
epicenter
Gleebruk
Bagian-bagian pada tektonik
lempeng
• Dua / lebih lempeng yang berbeda dan saling bertumbukan
• Batuan bancuh (melange)
• Volcanic arch (busur magmatik)
• Zona pemekaran
• Transform fault
• Palung (trench)
• Tinggian (through)
• Cekungan muka busur (fore arch basin)
• Cekungan belakang busur (back arch basin)
Perbedaan Gunungapi Hotspot dan
Busur Magmatik
• Gunungapi Hotspot:
– Magma primer
– Shoshonitik
– High K – very high K
– Mineral-mineral
hidroksida: biotit dan
feldspatoid (leusit)
– Batuannya: trakit, sienit,
nefelin sienit
– Contoh: Gunung Muria,
Lasem dan Pakuwaja
• Gunungapi busur
magmatik:
– Magma sekunder
– Tholeitik
– Low K
– Mineral-mineral
orogenik: piroksen dan
horenblenda
– Batuannya: andesit,
diorit, riolit, basalt
– Contoh: Gunung Merapi,
Marapi, Talang,
Krakatau, dll
33
129 Volcanoes (13 % of world’s volcanoes are located in Indonesia)
80 are active (Type A) Potential to erupt
68 volcanoes are monitored by 74 Volcano Observation Posts (PPGA)
DEFINISIENERGI PANAS BUMI (GEOTHERMAL ENERGY)
PENGERTIAN YANG LEBIH LUAS:ADALAH PANAS NATURAL (PANAS ALAMIAH) DI DALAM BUMI
YANG TERPERANGKAP DEKAT KE PERMUKAAN, KARENA ITU
SECARA EKONOMIS DAPAT DIAMBIL (DIEKSTRAK ATAU DIPRODUKSIKAN)
PENGERTIAN SEDERHANA:ADALAH PANAS NATURAL (ALAMIAH) YANG TERSIMPAN DI DALAM BUMI
RESERVOIR PANAS BUMIADALAH BATUAN SARANG (POROUS) DI DALAM BUMI TEMPAT MENYIMPAN
ENERGI PANAS, “DALAM ARTI LUAS”, TERSIMPAN DALAM AIR DAN UAP
YANG MENGISI POROSITAS DAN REKAHAN- REKAHAN BATUAN
AIR DAN UAPMERUPAKAN MEDIA BEGERAK, MENGHANTAR PANAS SECARA KONVEKSI DARI
SUMBER PANAS YANG DALAM KE BAGIAN LEBIH DANGKAL (PERMUKAAN)
ATAU PADA LEVEL YANG MAMPU DIBOR
1. Ada Sumber Panas (Heat Source)
2. Ada Reservoir & Clay Cap
3. Ada Hydrologic SystemGabungan 1, 2 dan 3 = Sistem Panas Bumi
MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES
DIRECTORATE GENERAL OF MINERAL, COAL AND GEOTHERMAL
DIRECTORATE OF GEOTHERMAL ENTERPRISE SUPERVISION AND
GROUNDWATER MANAGEMENT
SISTEM & MODEL PANAS BUMI
SEBARAN MAGMATISME DAN VULKANIK DUNIA
Tabel KELASIFIKASI SISTEM PANAS BUMI
Muffer & Cataldi
(!978)
Benderiter &
Cormy (1990)
Haenel, Rybach
& Stegna (1988)
Hochestein
(1990)
Sistim
Panasbumi
Entalphi rendah
<90 o C <100 o C <150 o C <125 o C
Sistim
Panasbumi
Entalphi sedang
90‐150 o C 100‐200 o
C
- 25‐225 o
C
Sistim
Panasbumi
Entalphi tinggi
>150 o C >200 o C >150 o C >225 oC
Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi
Sistim panas bumi di Indonesia umumnya merupakan sistim hidrothermal yang mempunyai
temperatur tinggi (>225 o C), hanya beberapa diantaranya yang mempunyai temperatur sedang (150-225 o
C). Pengalaman dari lapangan-lapangan panas bumi yang telah dikembangkan di dunia maupun di
Indonesia menunjukkan bahwa sistem panas bumi bertemperatur tinggi dan sedang, sangat potensial
bila diusahakan untuk pembangkit listrik.
Direktorat Vulkanologi dan Pertamina, dengan bantuan
Pemerintah Perancis dan New Zealand melakukan survey
pendahuluan di seluruh wilayah Indonesia. Dari hasil survey
dilaporkan bahwa di Indonesia terdapat 217 prospek
panasbumi, yaitu di sepanjang jalur vulkanik mulai dari bagian
Barat Sumatera, terus ke Pulau Jawa, Bali, Nusatenggara dan
kemudian membelok ke arah utara melalui Maluku dan
Sulawesi. Survey yang dilakukan selanjutnya telah berhasil
menemukan beberapa daerah prospek baru sehingga jumlahnya
meningkat menjadi 256 prospek, yaitu 84 prospek di Sumatera,
76 prospek di Jawa, 51 prospek di Sulawesi, 21 prospek di
Nusatenggara, 3 prospek di Irian, 15 prospek di Maluku dan 5
prospek di Kalimantan. Sistim panas bumi di Indonesia
umumnya merupakan sistim hidrothermal yang mempunyai
temperatur tinggi (>225 o C), hanya beberapa diantaranya
yang mempunyai temperatur sedang (150-225 o C).
Potensi sumber daya panas bumi Indonesia sangat besar, yaitu
sekitar 27.500 MWe , sekitar 30-40% potensi panas bumi dunia.
Pembangkit Listrik Tenaga Panasbumi (PLTP) pada prinsipnya sama
seperti Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), hanya pada PLTU uap
dibuat di permukaan menggunakan boiler, sedangkan pada PLTP uap
berasal dari reservoir panasbumi. Apabila fluida di kepala sumur
berupa fasa uap, maka uap tersebut dapat dialirkan langsung ke turbin,
dan kemudian turbin akan mengubah energi panas bumi menjadi energi
gerak yang akan memutar generator sehingga dihasilkan energi listrik.
Angka itu, menurut data terbaru yang dilansir ESDM, setara dengan 27,5
Gigawatt (27.500 MW) atau 11 miliar barel minyak.
Lapangan panas bumi umumnya dikembangkan secara bertahap.
Untuk tahap awal dimana ketidakpastian tentang karakterisasi reservoir
masih cukup tinggi, dibeberapa lapangan dipilih unit pembangkit
berkapasitas kecil. Unit pembangkit digunakan untuk mempelajari
karakteristik reservoir dan sumur, serta kemungkinan terjadi masalah
teknis lainnya. Pada prinsipnya, pengembangan lapangan panas bumi
dilakukan dengan sangat hati-‐hati selalu mempertimbangkan aspek
teknis, ekonomi dan lingkungan. Untuk memasok uap ke pembangkit
listrik panas bumi perlu dilakukan pemboran sejumlah sumur. Untuk
menekan biaya dan efisiensi pemakaian lahan, dari satu lokasi (well
pad) umumnya tidak hanya dibor satu sumur, tapi beberapa sumur, yaitu
dengan melakukan pemboran miring (directional drilling). Keuntungan
menempatkan sumur dalam satu lokasi adalah akan menghemat
pemakaian lahan,
Tahapan kegiatan usaha panas
bumi meliputi :
a) Survei Pendahuluan;
b) Eksplorasi;
c) Studi Kelayakan;
d) Eksploitasi; dan
e) Pemanfaatan serta
f ) Masa Pasca Operasi
Biaya pengembangan lapangan uap
(steam field) terdiri atas:
1. Biaya Survey Eksplorasi
2. Biaya Pemboran Sumur (sumur
eskplorasi, pengembangan, injeksi,
make up)
3. Biaya lahan, jalan, persiapan lahan
dan lain-lain.
4. Biaya Fasilitas Produksi
5. Biaya Sarana Pendukung
6. Biaya Operasi dan Perawatan
Garis Besar Penilaian Kelayakan Pengembangan Lapangan Panas
Bumi
Secara garis besar kegiatan yang dilakukan untuk menilai
kelayakan pengembangan lapangan panasbumi adalah meliputi
10 Langkah sebagai berikut:
1) Pengkajian sistim panasbumi (geothermal resource assesment). Pengkajian
sistem panasbumi merupakan kegiatan yang sangat penting dilakukan
dalam menilai kelayakan pengembangan suatu lapangan. Jenis-jenis data
yang dikaji tergantung dari kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan di
daerah panasbumi tersebut. Tujuan utama dari pengkajian data adalah
untuk memperkirakan, jenis reservoir beserta kedalaman, ketebalan dan
luasnya, serta perkiraan tentang tekanan dan temperatur, jenis dan sifat
batuan, jenis fluida reservoir Berdasarkan data-data yang telah diperoleh
kemudian dibuat model konseptual dari sistim panasbumi yang sedang
dikaji. Gambaran mengenai sistim panasbumi di suatu daerah biasanya
dibuat dengan memperlihatkan sedikitnya lima komponen, yaitu sumber
panas, reservoir dan temperaturnya, sumber air, serta manifestasi
panasbumi permukaan yang terdapat di daerah tersebut. Komponen-
komponen lain yang sering diperlihatkan dalam model adalah penyebaran
batuan, jenis dan arah aliran air di bawah permukaan. Model sistim
panasbumi atau biasa disebut “conceptual model” dibuat berdasarkan
hasil evaluasi data geologi, hidrologi, geofisika, geokimia dan data sumur.
2) Menghitung besarnya sumberdaya, cadangan dan potensi listrik.
3) Mengkaji apakah suatu sumberdaya panasbumi dimaksud tepat untuk
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik. Apabila energi tsb dapat
dimanfaatkan untuk pembangkit listrik maka langkah selanjutnya adalah
menentukan rencana pengembangan PLTP. Rencana pengembangan
meliputi menentukan kapasitas PLTP yang akan dibangun, jumlah turbin
serta kapasitas masing‐masing turbin serta menentukan alternatif
pengembangan lapangan.
4) Menentukan rencana pengembangan lapangan (steam field development)
meliputi penentuan jumlah sumur produksi, injeksi dan sumur cadangan
(make up well). Probabilitas keberhasilan pemboran pengembangan dapat
diperkirakan berdasarkan data jumlah sumur yang berhasil dan jumlah
sumur yang gagal di prospek yang telah dilakukan pemboran eksplorasi
sumur dalam (probabilitas keberhasilan pemboran eksplorasi).
5) Melakukan simulasi reservoir untuk memperkirakan kinerja reservoir.
Simulasi atau pemodelan reservoir merupakan kegiatan yang penting
dilakukan dalam penilaian kelayakan pengembangan suatu lapangan
karena hasil pemodelan biasanya digunakan sebagai dasar
pertimbangan untuk mengambil keputusan dalam menetapkan strategi
pengembangan lapangan. Dari model reservoir yang dibuat dapat diperoleh
gambaran mengenai kondisi di bawah permukaan yang meliputi distribusi
sebaran permeabilitas, tekanan, temperatur, konduktivitas. Hasil
simulasi juga dapat memberikan perkiraan tentang energi panas yang
terkandung di dalamnya sebelum reservoir diproduksikan. Pemodelan
tahap lanjutan dilakukan untuk meniru kinerja reservoir untuk berbagai
skenario pengembangan lapangan.
10 Langkah Penilaian Kelayakan Pengembangan Lapangan
PANAS BUMI
6) Menentukan biaya pengusahaan panasbumi, meliputi biaya
sumur eksplorasi, biaya sumur pengembangan, biaya
fasilitas produksi, biaya PLTP, biaya operasi dan perawatan.
7) Menentukan jadwal pelaksanan pekerjaan.
8) Menentukan penyebaran investasi.
9) Menentukan parameter-parameter ekonomi (cash flow, ROR,
NPV, EMV dll.)
10) Untuk masing-masing kasus (alternatif) dibuat analisa
yang sama dan kemudian diperbandingkan satu sama lain.
10 Langkah Penilaian Kelayakan Pengembangan Lapangan PANAS
BUMI
Resiko Eksplorasi, Eksploitasi dan Pengembangan Lapangan
Panas Bumi
Proyek panas bumi memiliki resiko yang tinggi dan memerlukan dana yang
besar, oleh karena itu sebelum suatu lapangan panasbumi dikembangkan
perlu dilakukan pengkajian yang hati-hati untuk menilai apakah
sumberdaya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut menarik
untuk diproduksikan. Penilaian kelayakan meliputi beberapa aspek, yang
utama adalah: aspek teknis, pasar dan pemasaran, finansial, legal serta
sosial ekonomi
Dari segi aspek teknis, hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah:
1) Sumberdaya mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar
sehingga mampu memproduksikan uap untuk jangka waktu yang cukup
lama, yaitu sekitar 25-30 tahun.
2) Reservoirnya tidak terlalu dalam, biasanya tidak lebih dari 3 km.
3) Sumberdaya panasbumi terdapat di daerah yang relatif tidak sulit dicapai.
4) Sumberdaya panasbumi memproduksikan fluida yang mempunyai pH
hampir netral agar laju korosinya relatif rendah, sehingga fasilitas
produksi tidak cepat terkorosi. Selain itu hendaknya kecenderungan fluida
membentuk scale relatif rendah.
5) Sumberdaya panasbumi terletak di daerah dengan kemungkinan terjadinya
erupsi hidrothermal relatif rendah. Diproduksikannya fluida panasbumi
dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal.
6) Hasil kajian dampak lingkungan.
Resiko Eksplorasi, Eksploitasi dan Pengembangan Lapangan
Panas Bumi
Proyek panas bumi memiliki resiko yang tinggi dan memerlukan dana yang
besar, oleh karena itu sebelum suatu lapangan panasbumi dikembangkan
perlu dilakukan pengkajian yang hati-hati untuk menilai apakah
sumberdaya panas bumi yang terdapat di daerah tersebut menarik
untuk diproduksikan. Penilaian kelayakan meliputi beberapa aspek, yang
utama adalah: aspek teknis, pasar dan pemasaran, finansial, legal serta
sosial ekonomi
Dari segi aspek teknis, hal-hal yang harus dipertimbangkan adalah:
1) Sumberdaya mempunyai kandungan panas atau cadangan yang besar
sehingga mampu memproduksikan uap untuk jangka waktu yang cukup
lama, yaitu sekitar 25-30 tahun.
2) Reservoirnya tidak terlalu dalam, biasanya tidak lebih dari 3 km.
3) Sumberdaya panasbumi terdapat di daerah yang relatif tidak sulit dicapai.
4) Sumberdaya panasbumi memproduksikan fluida yang mempunyai pH
hampir netral agar laju korosinya relatif rendah, sehingga fasilitas
produksi tidak cepat terkorosi. Selain itu hendaknya kecenderungan fluida
membentuk scale relatif rendah.
5) Sumberdaya panasbumi terletak di daerah dengan kemungkinan terjadinya
erupsi hidrothermal relatif rendah. Diproduksikannya fluida panasbumi
dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya erupsi hidrotermal.
6) Hasil kajian dampak lingkungan.
Menurut Sanyal dan Koenig (1995), ada beberapa RESIKO DALAM
PENGUSAHAAN PANAS BUMI, yaitu:
1) Resiko yang berkaitan dengan sumberdaya (resource risk), yaitu
resiko yang berkaitan dengan:
a) Kemungkinan tidak ditemukannya sumber energi panas bumi di
daerah yang sedang dieksplorasi (resiko eksplorasi).
b) Kemungkinan besarnya cadangan dan potensi listrik di daerah
tersebut lebih kecil dari yang diperkirakan atau tidak bernilai
komersial (resiko eksplorasi).
c) Kemungkinan jumlah sumur eksplorasi yang berhasil lebih
sedikit dari yang diharapkan (resiko eksplorasi).
d) Kemungkinan potensi sumur (well output), baik sumur eksplorasi
lebih kecil dari yang diperkirakan semula (resiko eksplorasi).
e) Kemungkinan jumlah sumur pengembangan yang berhasil
lebih sedikit dari yang diharapkan (resiko pengembangan).
f) Kemungkinan potensi sumur (well output) sumur pengembangan
lebih kecil dari yang diperkirakan semula (resiko
pengembangan).
g) Kemungkinan biaya eksplorasi, pengembangan lapangan dan
pembangunan PLTP lebih mahal dari yang diperkirakan semula.
h) Kemungkinan terjadinya problem-problem teknis, seperti
korosi dan scaling (resiko teknologi) dan problem-problem
lingkungan.
2. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan
penurunan laju produksi atau penurunan temperatur lebih
cepat dari yang diperkirakan semula (resource degradation).
3. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan
pasar dan harga (market access dan price risk).
4. Resiko pembangunan (construction risk).
5. Resiko yang berkaitan dengan perubahan manajemen
(Management risk).
6.Resiko yang menyangkut perubahan aspek legal dan
kemungkinan perubahan kebijaksanaan pemerintah (legal &
regulatory risk).
7. Resiko yang berkaitan dengan kemungkinan perubahan
bunga bank dan laju inflasi (Interest & inflation risk).
8. Force Majeure.
Menurut Sanyal dan Koenig (1995), ada beberapa RESIKO DALAM
PENGUSAHAAN PANAS BUMI, yaitu:
Upaya yang umum dilakukan untuk mengurangi resiko yang
berkaitan dengan sumberdaya adalah:
1) Melakukan kegiatan eksplorasi rinci sebelum rencana
pengembangan lapangan dibuat.
2) Menentukan kriteria keuntungan yang jelas.
3) Memilih proyek dengan lebih hati-hati, dengan cara melihat
pengalaman pengembang sebelumnya, baik secara teknis maupun
secara manajerial.
4) Mengkaji rencana pengembangan secara hati-hati sebelum
menandatangani perjanjian pendanaan.
5) Memeriksa rencana pengembangan dan menguji rencana operasi
berdasarkan skenario yang terjelek.
6) Mentaati peraturan yang berkaitan dengan permasalahan
lingkungan.
7) Merancang dan menerapkan program sesuai dengan tujuan dan
berdasarkan jadwal waktu pelaksanaan kegiatan yang telah
ditetapkan.
8) Melaksanakan simulasi (pemodelan) untuk meramalkan kinerja
reservoir dan sumur untuk berbagai skenario pengembangan
lapangan.
9) Mengadakan pertemuan secara teratur untuk mengevaluasi
pelaksanaan program untuk mengetahui apakah kegiatan
dilaksanakan sesuai dengan rencana atau tidak.
KEMANDIRIAN DI BIDANG PANAS BUMI
Untuk energi panas bumi, dalam ”Road Map Pengelolaan Energi
Nasional”, Pemerintah menetapkan rencana peningkatan
pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia secara bertahap,
dari 807 MWe pada tahun 2005 hingga 9500 MWe pada tahun
2025, yaitu 5% dari bauran energi tahun 2025 atau setara 167,5
juta barrel minyak.
Pada saat ini kapasitas pembangkit listrik panas bumi
Indonesia baru mencapai 1.169 MW.
Direncanakan pada tahun 2014 kapasitasnya akan meningkat
menjadi 4.733 MW, yaitu 2.137 MWe untuk area Jawa-Bali dan
2.596 MW untuk area luar Jawa-Bali.
Dilihat dari sisi potensi, Indonesia diperkirakan mempunyai
sumberdaya panas bumi dengan potensi listrik sebesar 27.510
MWe, sekitar 30-40% potensi panas bumi dunia, dengan
potensi cadangan 14.172 MWe, terdiri dari cadangan terbukti
2.287 MWe, cadangan mungkin 1.050 MWe dan cadangan
terduga 10.835 MWe.
JAKARTA - PT PLN (Persero) mengungkapkan, tarif listrik
pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) akan berkisar antara
6,5 hingga 8,5 sen dolar AS per kWh. Direktur Perencanaan dan
Teknologi PLN Bambang Praptono di Jakarta, Selasa,16 Juni 2009
mengatakan, tarif listrik tersebut lebih baik dari sebelumnya yang
hanya 4,5 sen dolar AS per kWh.
Menurut dia, tarif listrik PLTP tersebut tergantung kapasitasnya.
Pembangkit berkapasitas kecil bisa mencapai 8,5 sen dolar AS per
kWh, menengah 7,5 sen dolar AS per kWh, dan besar 6,5 sen dolar AS
per kWh.
API Minta Tarif Jual Listrik Panas Bumi Rp, 972,-/kWh (10 – 11 Cent
US$/kWh)
Jika dijabarkan dalam peta, sumber panas bumi di Indonesia
tersebar di 256 lokasi. ”80%-nya terkait dengan aktivitas vulkanis,
atau berada di sekitar kawasan gunung berapi,” kata Alimin Ginting,
Ketua Asosiasi Panasbumi Indonesia (API). Sayang, hingga saat ini,
baru tujuh wilayah (2,7 %) yang sudah dimanfaatkan (dieksploitasi).
Sebanyak 63,7% potensi panas bumi yang lain masih berada dalam
tahap survei awal. Lantas, ada 30% yang sudah mengalami survei
geologi. Sisanya, sebanyak 3,1% potensi panas bumi sudah dalam
tahap eksplorasi
HARGA LISTRIK PEMBANGKIT LISTRIK PANAS BUMI
PERDAPROV JATIM NO. 14 TH 2008, PERATURAN DAERAH PROVINSI
JAWA TIMUR TENTANG PENGELOLAAN PANAS BUMI DI PROVINSI JAWA
TIMUR
( Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, 22
Desember 2008)
11 titik sebaran Panas Bumi (WKP=Wilayah Kerja Pengembangan)
di Jawa Timur dengan Daya Total 911,5 MW (996,5 MW) :
1) WKP NGEBEL – PONOROGO 120 MW.
2) WKP GUNUNG IJEN BANYUWANGI 185 MW (maksimum 270 MW).
3) WKP GUNUNG PANDAN MADIUN 50 MW.
4) WKP ARJUNO WELIRANG MOJOKERTO 92 MW
5) WKP TITOSARI SUMENEP MADURA 12,5 MW.
6) WKP GUNUNG ARGOPURO PROBOLINGGO 185 MW.
7) WKP TIRIS GUNUNG LAMONGAN PROBOLINGGO 92 MW.
8) WKP CANGAR MALANG 100 MW.
9) WKP SONGGORITI MALANG 25 MW.
10) WKP MELATI PACITAN 25 MW.
11) WKP SEJAJAR PACITAN 25 MW.
BEAYA MODAL (CAPITAL
COST) dari PLT PANAS
BUMI
Berkisar harga US$
1.500/kW s/d US$
4.500/kW bangkit.
Benefit dihitung 15-20 %Sumber : PERTAMINA –
Departemen ESDM,Juni
2009
Hal lain yang menarik, energi
panas bumi memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan sumber
energi terbarukan yang lain,
diantaranya: (1) hemat ruang dan
pengaruh dampak visual yang
minimal, (2) mampu berproduksi
secara terus menerus selama 24
jam, sehingga tidak membutuhkan
tempat penyimpanan energi
(energy storage), serta (3) tingkat
ketersediaan (availability) yang
sangat tinggi yaitu diatas 95%.
PENGOPERASIAN
LAPANGAN UAP DAN
PEMBANGKITAN LISTRIK
DARI ENERGI PANAS BUMI
MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES
DIRECTORATE GENERAL OF MINERAL, COAL AND GEOTHERMAL
DIRECTORATE OF GEOTHERMAL ENTERPRISE SUPERVISION AND GROUND WATER
MANAGEMENT
SUMUR
PRODUKSI
Mt Kelud
MODIS Satellite Terra
19 Oct. 2002 02.45 UTC
LOCATION SITE MAPPING
MT. KELUD
Sidoarjo mud flow, November 11, 2008. NASA ASTER satellite image
The same location prior to the eruption, August 28, 2004. NASA ASTER
satellite image
Mud Volcano di Jawa Timur
• Secara geologi semburan lumpur yang terjadi di Madura ternyata berada satu garis patahan dengan lumpur panas yang saat ini menyembur di sekitar lokasi pengeboran Lapindo Brantas Inc di Porong Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Rentetan mud vulcano yang muncul di Jawa Timur itu dari Kecamatan Geger Bangkalan Madura, Karang Anyar Sedati Sidoarjo, Gunung Anyar Rungkut Surabaya dan Porong Sidoarjo. “Semua itu dalam satu lipatan. Kalau di Porong namanya Lipatan Sekar Putih,”
• Dalam sejarah, mud volcano pernah terjadi, berdasarkan peta geologi buatan Belanda 1938 memperlihatkan bahwa di peta Sidoarjo terdapat dua “moddervulkanen” atau “mudvolkano” (gunung lumpur) di daerah Gedangan. Satu di Poeloengan dan satu lagi di Desa Betro, Buncitan, Kalang Anyar.
• Blok Brantas berada pada jalur “Active Mud Volcano” yang membentang dari Purwodadi - Cepu - Bojonegoro - Porong. Fenomena gunung lumpur juga didapati di Sangiran, Kuwu Purwodadi (masih aktif menyembur sampai sekarang), Tuban, Koneng, Bangkalan, Gunung Anyar di Rungkut Surabaya (masih aktif), Gedangan Sidoarjo, Banjarpanji fase erupsi besar, sebelah utara Probolinggo, sebelah utara Bali sampai sebelah utara Lombok (NTB). Tiga lokasi terakhir ini semuannya di bawah permukaan laut.
LUSI adalah gejala Erupsi gunung
lumpur (mud volcano)• LUSI terjadi di suatu wilayah yang terkenal sebagai
wilayah yang secara sedimentasi tidak stabil dan secara tektonik aktif. Wilayah tersebut secara geologi dikenal sebagai Jalur Kendeng. Di Jalur tersebut sedimentasi berlangsung dengan sangat cepat sehingga batuan tidak kompak, plastis, dan mudah terpengaruh oleh gaya-gaya tektonik. Jalur Kendeng secara tektonik tertekan dengan sangat kuat.
• Secara ruang dan waktu terdapat hubungan sangat dekat antara gempa Yogyakarta dan semburan LUSI, dan berikut adalah beberapa bukti : gempa Yogyakarta terjadi pada 27 Mei 2006, efek gempa terekam sampai ke perairan Ujung Pangkah, tercatat oleh survey seismic Amerada Hess pada 27 Mei 2006.
Beberapa Catatan mengenai LUSI
• Lumpur panas, bisa terjadi karena ada material solid yang terangkat ke permukaan dan mendapat tambahan tekanan tinggi (P), temperatur tinggi (T), dan solven (zat pencair).
• Ketiga unsur ini harus terpenuhi untuk memunculkan lumpur panas. Pendapat yang menyebutkan bahwa penyebab lumpur adalah akibat aktivitas vulkanik, itu dikaitkan dengan keberadaan Gunung Welirang dan Gunung Penanggungan.
• Jadi, unsur panas didapat dari aktivitas magma serta tekanan akibat adanya turbulensi magma. Solven yang berupa air diduga keluar dari gua-gua di bawah permukaan yang terdeteksi di kujung yang lapisannya berupa limestone (batu gamping) seperti biasa ditemukan di sungai bawah tanah.
Secara tektonik, lempeng tektonik Blok
Jawa Timur diyakini terkena imbas dari
gempa Yogyakarta yang terjadi 27 Mei
2006 lalu, dua hari sebelum pertama kali
lumpur panas menyembur. Di daerah
Jawa Timur terdapat patahan yang
menghubungkan Tulungagung, Pantai
Popoh, dan Brantas (Surabaya). Di sini
terjadi penyusupan lempeng samudra
Indo-Australia ke Eurasia.
”Tetapi, lapisan di Blok Jawa Timur ini
relatif elastis dibanding Blok Yogyakarta
dan Jawa Tengah. Akibatnya, dia akan
terus berproses panjang sebelum
melepaskan energi yang sudah
terakumulasi sekian lama, dalam bentuk
gempa,”
Pakar Geologi Jepang: Lumpur Sidoarjo Akibat
Ledakan Gunung Lumpur Dibawahnya !
• Pakar geologi dari Jepang, (JICA) Dr. Hiroyuki Yamamoto, menyatakan, musibah semburan lumpur di Porong, Sidoarjo, Jawa Timur merupakan gejala alam dari gunung lumpur (mud volcano).
"Kejadian di Sidoarjo itu sama dengan peristiwa gempa bumi di Kobe, Jepang pada 1985 hingga menimbulkan lumpur," katanya dalam presentasi mengenai penyebab semburan lumpur tersebut, di Jakarta. Menurut dia, dari dampak gempa bumi yang terjadi di Kobe itu, menyebabkan berubahnya lapisan air dalam tanah hingga batuan yang ada menjadi lumpur.
Setelah itu, kata dia, secara perlahan, tanah kemudian turun, karena isi perut bumi di area itu terus keluar ke atas permukaan. Ia menyatakan lokasi semburan lumpur itu sendiri berada di dalam satu rangkaian patahan yang melintang dari Porong-Sidoarjo hingga mencapai Madura. Kejadian di Madura terdapat kesamaan dengan di Sidorajo, yang ditandai kehadiran lumpur panas.
• "Saya pribadi lebih menyarankan untuk membuang lumpur panas itu dengan menggunakan cara yang alamiah atau membuat saluran terbuka ke Kali Porong atau ke lautan," katanya. Sementara itu, anggota IAGI (Ikatan Ahli Geologi Indonesia), Fachroel Aziz, mengakui, jika semburan lumpur di Sidoarjo itu serupa dengan di Kobe, karena di Kobe diawali dengan gempa bumi sedangkan di Sidoarjo akibat gempa bumi yang terjadi di Yogyakarta.
"Terlebih lagi, daerah Porong dan Sidoarjo itu berada di patahan/sesar Watoekosek yang membentang sampai Madura," katanya. Keterkaitan patahan/sesar Watoekosek dengan semburan lumpur, dapat dibuktikan dengan munculnya lumpur panas di sejumlah daerah yang dilalui patahan tersebut, seperti, daerah Bojonegoro, Pulungan, Karang Anyar, dan Gunung Anyar sampai Karang Anyar.
Mud Volcano atau gunung api lumpur merupakan fenomena yang memanjang dalam lapisan bumi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, utara Bali hingga utara Lombok yang jika suatu ketika terjadi patahan akibat pergerakan bumi, maka akan menemukan jalan keluarnya.
Kerajaaan MAJAPAHIT
sirna, bekasnya mana ???
“BENCANA GEOLOGI DALAM SANDHYAKALA JENGGALA DAN MAJAPAHIT:
ANALISIS ERUPSI GUNUNG LUMPUR HISTORIS BERDASARKAN BABAD
PARARATON, FOLKLOR TIMUN MAS, ANALOGI ERUPSI, DAN KONDISI GEOLOGI
DELTA BRANTAS”.
Oleh Awang Harun Satyana dari BP MIGAS
Diungkapkan bahwa dalam sejarah Indonesia, dua kerajaan pernah berlokasi di wilayah
Delta Sungai Brantas, Jawa Timur yaitu Jenggala/Kahuripan (1041-1100) dan
Majapahit (1293-1525). Disebutkan bahwa akhir (sandhyakala) kedua kerajaan ini
berhubungan dengan kemelut politik. Tetapi, beberapa sumber menyatakan bahwa
kemunduran dan punahnya dua kerajaan ini berhubungan dengan bencana alam (geologi).
Kesamaan toponim(asal nama geografi) “redi/gunung anyar” jalur Jombang-Mojokerto-
Bangsal zaman Majapahit dengan jalur gunung lumpur masa kini Lusi-Kalang Anyar-Gunung
Anyar-Bangkalan, tercatatnya bencana “pagunung anyar” dalam Pararaton, arti folklor
Timun Mas dan kesamaan kondisi geologi sejak zamanJenggala sampai masa kini,
mengindikasikan secara kuat bahwa erupsi gunung lumpur telah melanda Jenggala dan
Majapahit dan turut menyebabkan kemunduran kedua kerajaan ini disamping akibat konflik
politik. Jenggala, Majapahit dan Lusi terletak dalam suatu depresi elisional yang sama
bernama Depresi Kendeng yang dicirikan oleh sedimentasi Plio-Pleistosen sangat cepat,
labil, dan tertekan yang secara terus-menerus mengintensifkan dinamika gravity
tectogenesis yang mengakibatkan naiknya diapir-diapir lempung dan serpih di bawah
permukaan sampai kepada erupsi gunung lumpur di permukaan. Kasus geologi masa kini
dan penelusuran literatur-literatur sejarah dan geologi masa lalu dapat merajut kaitan masa
kini dan masa lalu sesuai dengan prinsip geologi “the present is the key to the past”.
• LUMPUR yang dimuntahkan dari perut Gunung Anyar di desa Gunung Anyar, Kec. Gunung Anyar, Surabaya memang tak se-dahsyat Lapindo, sejak tiga puluh empat tahun lebih. Debit lumpur yang dikeluarkan relatif rendah. Namun, lubang-lubang kecil, sebagai mulut keluarnya lumpur, tak pernah berhasil ditutup dengan batuan yang besar. Ketika para bocah bermain menutup salah satu lubang sumber lumpur, selalu muncul sumber baru, sampai sekarang.
• Tahun 1973 silam, berdasarkan pengalaman mengunjungi Gunung Anyar, ketika itu di sisi timur, selatan, dan utara dari Gunung ini adalah areal persawahan. Pada bagian barat, dibatasi satu dua petak sawah dalah rumah penduduki. Yakni dusun Gunung Anyar
• Ketika itu, bagian atas Gunung Anyar selalu muncul letupan kecil pada sejumlah tempat. kalau di sulut api menyala. Namun, api itu tak bertahan lama, kemudian mati, oleh terpaan angin yangkencanang. Posisi Gunung Anyar ketika itu memang sudah lebih tinggi dari sekitarnya.
• Permukaannya lembek, dan ambles. Sehingga tidak bisa berdiri tegak. harus selalu memindahkan kaki bergantian.
• Pada perkembangannya, lumpur yang dikeluarkan lebih banyak mengalir ke sisi Utara. Sehingga bagian sisi utara lebih tinggi dari sisi lainnya.
• Kini Gunung Anyar telah dikelilingi rumah. Terutama sisi utara, dalam lima tahun terakhir telah berdiri bangunan rumah masyarakat pendatang yang berhimpitan dengan gunung. Seolah pasrah yang bakal terjadi. Terpenting sudah mempunyai rumah, apalagi di Surabaya, meski jalan yang dilaluinya terkadang lincin oleh lumpur yang dikeluarkan dari perut Gunung Anyar.
• Gunung Anyar juga masih sering menjadi bumi perkemahan oleh murid Sekolah Dasar, khususnya sisi selatan. Teruma musim kemarau, ketika lumpur telah mengering. Tidak perlu pergi jauh hanya untuk melihat gunung, di Surabaya ternyata ada Gunung Anyar, yang bukan sekadar nama seperi gunungsari.
• Hingga sekarang, Gunung Anyar memang masih aktif mengeluarkan lumpur, meski tak sebesar Lapindo. Aliran lumpur ini kadang membesar, ketika musim hujan. Ketika sumber aliran itu ditutup oleh batuan besar
LUMPUR GUNUNG ANYAR KEC. GUNUNG ANYAR
SURABAYA TAK PERNAH BERHENTI, APALAGI MUSIM
HUJAN
CAUSE :
There is controversy as to what triggered the eruption and whether the event
was a natural disaster or not. According to PT Lapindo Brantas it was the May
2006 earthquake that triggered the mud flow eruption, and not their drilling
activities.[28] Two days before the mud eruption, an earthquake of moment
magnitude 6.3 hit the south coast of Central Java and Yogyakarta provinces
killing 6,234 people and leaving 1.5 million homeless.
Bledug Kuwu adalah sebuah kawah lumpur (mud volcanoes) yang terletak di Desa Kuwu,
Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, Propinsi Jawa Tengah.
Padang Garam dan
Ladang Garam KUWU
Jika di Amerika Serikat kita dapat menjumpai SALT LAKE (padang
garam) yang berasal dari dangkalan laut kemudian berubah menjadi
daratan luas, dan pada saat ini daratan tersebut sering digunakan
sebagai ajang pengujian kendaraan tercepat didunia. Lain halnya
dengan dangkalan laut yang terdapat di Indonesia, sekaligus
merupakan keajaiban alam yang tidak dimiliki oleh negara-negara
lain, namanya Bledug Kuwu,
Patung Pintu Masuk BLEDUG KUWU
Lain halnya dengan dangkalan laut yang terdapat di Indonesia, sekaligus merupakan keajaiban alam yang
tidak dimiliki oleh negara-negara lain, namanya bledug kuwu,Suara bledug terjadi karena muntahnya
kawah yang berupa lumpur dengan warna kelabu atau kelabu kehitam hitaman, tetapi kalau dicampur
dengan air maka akan menjadi putih. Apabila diendapkan air endapan bledug kuwu adalah tanah kapur
dan tepat sekali apabila disitu dulunya laut kemudian menjadi daratan, karena erosi dari gunung kapur
sudah tentu tanah endapannya mengandung kapur.
Arti Kata BLEDUG KUWU
• Bledug Kuwu adalah sebuah fenomena gunung api lumpur (mud volcanoes) seperti halnya yang terjadi di Porong, Sidoarjo, tetapi sudah terjadi jauh sebelum jaman Kerajaan Mataram Kuno (732M - 928M). Terletak di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Purwodadi, Propinsi Jawa Tengah. Obyek yang menarik dari Bledug ini adalah letupan-letupan lumpur yang mengandung garam dan berlangsung secara hampir kontinyu pada daerah dengan diameter ± 650 meter. Secara etimologi, nama Bledug Kuwu berasal dari Bahasa Jawa (karena memang adanya di tengah Jawa sih…, yaitu „bledug„ yang berarti „ledakan / meledak„ dan „kuwu„ yang diserap dari kata ‟kuwur„ yang berarti „lari / kabur / berhamburan„.
Legenda BLEDUG KUWU
• Menurut cerita turun temurun yang beredar di kalangan masyarakat disitu, Bledug kuwu terjadi karena adanya lubang yang menghubungkan tempat itu dengan laut Selatan. (Jauh sekali khan ?) Konon lubang itu adalah jalan pulang Joko Linglung dari Laut Selatan menuju kerajaan Medang Kamolan setelah mengalahkan Prabu Dewata Cengkar yang telah berubah menjadi buaya putih di Laut Selatan. Joko linglung konon bisa membuat lubang tersebut karena dia bisa menjelma menjadi ular naga yang merupakan syarat agar dia diakui sebagai anaknya
• Secara geologi, fenomena mud volcanoes ini bukanlah hal yang aneh. Banyak fenomena serupa di belahan bumi yang lain yang sama dengan fenomena di Kuwu ini, salah satunya adalah yang ada di Palo Seco, Republik Trinidad & Tobago, Afrika.
Nikmatnya Ayam Panggang "Bledug KUWU"
• BERTANDANG ke objek wisata Bledug Kuwu untuk menyaksikan fenomena gunung api lumpur (mud volcano) di Desa Kuwu, Kecamatan Kradenan, Kabupaten Grobogan, rasanya tak lengkap sebelum menikmati ayam panggang "Bledug" buatan Saminem.
• Dalam mendapatkan makanan khas tersebut tidaklah mudah. Sebab, Saminem yang juga warga desa setempat tidak membuka warung ayam panggang "Bledug", layaknya warung makan di pinggir jalan.
• Ya, wanita berusia 44 tahun itu hanya menerima pesanan. Meski demikian, masakannya sudah dikenal hingga ke Singapura. "Terkadang kami menerima pesanan dari Singapura," kata Saminem lirih.
• Harga ayam panggang beserta sambal pencok berkisar antara Rp 35.000-Rp 40.000/porsi. Cara membuatnya, ayam kampung yang sudah disembelih dibersihkan, lalu dipanggang di atas bara api. Memanggang ayam tersebut harus ekstra hati-hati, karena antara bara api dengan ayam diberi jarak sekitar lima cm.
• "Api dijaga agar tidak terlalu besar. Selain itu, saat memanggang tidak perlu dikipasi. Lama memanggang sekitar satu jam lebih," terangnya.
• Sembari menunggu ayam masak, kata dia, dia menyiapkan sambal pencok. Pencok terbuat dari kelapa muda yang sudah diparut, cabai, terasi, bawang, dan kencur. Agar menjaga sambal pencok tahan lama maka dikukus terlebih dulu hingga masak. "Setelah masak, ayam panggang "Bledug Kuwu" siap dihidangkan," tuturnya.
• Kenapa dinamakan ayam panggang "Bledug"? Saminem memaparkan, awalnya makanan tersebut untuk sesaji Mbah Bledug di Bledug Kuwu. Selain ayam panggang, disajikan pula bubur ayam agung, nasi punang, dan berbagai sesajian lainnya. "Setelah berdoa bersama, makanan tersebut lalu disantap beramai-ramai," ujarnya.
GUNUNG LUMPUR – BLEDUG KUWU
GARAM BLEDUG KUWU
• Setiap kilogram garam Kuwu dihargai Rp 2.000 oleh tengkulak. Garam ini hanya beredar di pasar-pasar di Kabupaten Grobogan dan di warung-warung sekitar obyek wisata Bledug Kuwu sebagai suvenir. Khusus untuk wisatawan, garam Kuwu dijual Rp 1.000 setiap seperempat kilogram dalam kemasan plastik.
• Butiran garam kuwu lebih besar ukurannya, namun lebih halus teksturnya dibandingkan garam yang dibuat dari air laut. Rasa asin garam kuwu juga berbeda dibanding garam dari laut.
• "Rasa asin garam Kuwu lebih sedap, tidak seperti garam dari laut yang asinnya terasa pahit,"
• Fenomena alam seperti Bledug Kuwu oleh ahli vulkanologi lazim disebut mud volcanoes atau gunung berapi yang menyemburkan lumpur. Luas kawasan Bledug Kuwu sekitar 45 hektar.
• Letusan lumpur itu diduga berasal dari reaksi kimia antara gas bumi dan air laut yang menghasilkan gas karbon dioksida dan sulfur dioksida. Setiap menit bahkan setiap detik muncul gelembung lumpur dari dalam tanah yang mengeluarkan suara letusan cukup keras disertai gas dan asap.
Fenomena Gunung Lumpur
• Jika dibandingkan dengan semburan lumpur di Sidoarjo, volume maupun kekuatan semburan lumpurnya tergolong sangat kecil. Di Porong, volume lumpur mencapai ribuan meter kubik per hari. Penambahan volume lumpur sanggup menjebol tanggul, menenggelamkan jalan tol, rumah demi rumah, hingga desa demi desa. Tapi di Kuwu, pertambahan volume air dan materi lumpur relatif tidak menambah luas tanah yang tergenang lumpur. Dari kejauhan, bagian tengah Bledug Kuwu tampak seperti telaga lumpur yang tenang dan sesekali meletup, seperti sedang mendidih.
• Di Sidoarjo, titik semburan tidak bisa dilihat dari dekat. Kecuali petugas, kita hanya bisa melihatnya dari jauh, dari asap putih yang membubung tinggi dan terlihat dari jarak ratusan meter. Di Bledug Kuwu, pengunjung bisa menikmati pemandangan unik letupan lumpur dari menara pandang sambil menikmati es kelapa muda.
• Letupannya terjadi secara periodik tiap beberapa menit. Tingginya hanya sekitar 2 m. Pada saat hujan, biasanya letupan menjadi lebih besar. Tingginya bisa mencapai 5 m. Suara bledug-nya pun lebih keras. Sama seperti di Sidoarjo, letupan lumpur di Bledug Kuwu disertai semburan asap yang berwarna putih. Cuma, bubungan asapnya tidak setinggi di Sidoarjo. Baunya campuran antara metana dan sedikit bau belerang, mirip di Sidoarjo.
Kerajaaan MAJAPAHIT
sirna, bekasnya mana ???
GUNUNG
LUMPUR
BUJEL TASEK
BANGKALAN
MADURA
Lumpur juga menyembur di Bangkalan
• Semburan lumpur bukan hanya terjadi Desa Siring, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Ternyata di Desa Katol Barat, Kecamatan Gegar, Bangkalan, Madura juga terdapat fenomena alam sejenis. Bedanya, meski sudah berlangsung puluhan tahun, namun muntahan lumpur di Bangkalan relatif aman.
Semburan lumpur terjadi di dua lokasi yang berjarak sekitar satu kilometer. Pada 2002, ahli geologi pernah meneliti dan menyimpulkan semburan lumpur di Desa Katol Barat tak berbahaya
• Fenomena semburan lumpur di Madura yang dijuluki Bujel Tasik (pusat laut) sama sekali tidak berhubungan dengan laut.
Dalam penelitiannya selama 30
tahun yang ditulis dalam sebuah
buku “Atlantis, The Lost Continent
Finally Found, The Definitifve
Localization of Plato‟s Lost
Civilization” Prof.Arysio SANTOS
dari Bazil, menampilkan 33
perbandingan, seperti luas wilayah,
cuaca, kekayaan alam, gunung
berapi, dan cara bertani, yang
akhirnya menyimpulkan bahwa
Atlantis itu adalah Indonesia.
Sistem terasisasi sawah yang khas
Indonesia, menurutnya, ialah
bentuk yang diadopsi oleh Candi
Borobudur, Piramida di Mesir, dan
bangunan kuno Aztec di Meksiko.