bab ifrf
DESCRIPTION
vvvvvvvvvvvvvvvvvgfTRANSCRIPT
![Page 1: BAB Ifrf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072016/55cf9d0c550346d033ac06c7/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
A. Profil Proses Pembelajaran di kelas
Program Pemantapan Profesi Keguruan atau yang sering di singkat
menjadi P2K berlokasi di SMA Negeri 14 Bulukumba, desa Salassae
kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba. Menempatkan penulis sebagai
peneliti dimana meninjau pembelajaran yang terjadi di dalam kelas. Dimana
kelas yang dipilih di sini adalah kelas yang benar – benar siswanya adalah
heterogen. Agar apa yang akan diteliti jelas terlihat perubahan yang terjadi.
Kelas yang dipilih adalah kelas X3, kelas ini merupakan salah satu kelas yang
termasuk heterogen dari beberapa kelas di sekolah tersebut. Keadaan siswanya
sangat bervariasi, ada yang memang pintar dalam hal matematika atau
menguasai pelajaran matematika, ada juga yang sedang atau biasa – biasa saja,
ada juga yang sama sekali tidak suka atau memang tidak senang dalam belajar
matematika. Informasi tersebut di peroleh dari hasil observasi yang dilakukan.
Dalam kelas tersebut siswanya berjumlah 25 orang yang terdiri dari 11
siswa laki-laki dan 14 siswa perempuan. Dalam proses belajar mengajar yang
dilakukan, dipilih sebuah model pembelajaran yang dianggap sesuai dengan
situasi dan kondisi para siswanya. Sebelumnya menurut guru matematika di
sekolah tersebut hanya menggunakan satu model pembelajaran saja. Yakni
model pembelajaran secara langsung. Model pembelajaran macam ini di
anggap sudah biasa dan diperlukan suatu model yang lebih sesuai dan
![Page 2: BAB Ifrf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072016/55cf9d0c550346d033ac06c7/html5/thumbnails/2.jpg)
merupakan hal baru bagi guru dan siswa – siswanya. Model pembelajaran
yang berusaha diterapkan adalah model pembelajaran Kooperatif dengan Tipe
Numbered Head Together (NHT).
Proses pembelajaran berlangsung dengan mengutamakan pemberian
tindakan secara langsung kepada peserta didik. Sesuai dengan penelitian yang
akan dilaksanakan yakni Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pemberian
perlakuan langsung dalam bentuk tindakan ini, diharapkan dapat lebih
meningkatkan motivasi belajar siswa, aktifitas siswa, kreatifitas siswa, terlebih
dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang selama ini dianggap masih
kurang. Dengan demikian, maka peneliti menganggap perlu adanya suatu
metode atau model pembelajaran yang diberikan dalam bentuk sebuah
tindakan. Agar pembelajaran dalam kelas juga tidak berlangsung secara
menoton dan terjadi hanya satu arah, yaitu dari guru ke siswa. Tapi lebih dari
itu, peneliti berharap dengan penerapan model pembelajaran ini, maka
diharapkan terjadi komunikasi dua arah antara guru ke siswa dan siswa ke
guru.
Dalam pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT)
siswa dibentuk dalam kelompok yang beranggotakan 3 sampai 5 orang, siswa
diajak untuk lebih kreatif, inovatif dan memiliki rasa kebersamaan yang kuat
dalam tim masing – masing. Dalam proses pembelajaran yang dilakukan ada
beberapa aspek yang diperhatikan disini, yakni, minat siswa, perhatian siswa,
partisipasi siswa, serta presentasi siswa di kelas. Proses pembelajaran di kelas
berlangsung dalam bentuk siklus. Ada beberapa kegiatan yang perlu
![Page 3: BAB Ifrf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072016/55cf9d0c550346d033ac06c7/html5/thumbnails/3.jpg)
diperhatikan seorang guru dalam proses belajar mengajar yakni, Apersepsi,
Penjelasan materi, Penjelasan metode Kooperatif tipe Numbered Head
Together (NHT), teknik pembagian kelompok, pengelolaan kegiatan diskusi,
pemberian pertanyaan atau kuis, kemampuan melakukan evaluasi,
memberikan penghargaan individu dan kelompok, menentukan nilai individu
dan kelompok menyimpulkan materi pembelajaran dan menutup
pembelajaran.
Melalui model pembelajaran inilah, diharapkan hasil belajar siswa
semakin meningkat. Oleh karena itu, maka peneliti merasa perlu
menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT) ini pada siswa kelas X3. karena dengan melihat kondisi pembelajaran
sebelumnya, serta melihat keadaan siswa di kelas tersebut sangat heterogen.
B. Profil Hasil Pembelajaran di Kelas
Setelah melihat proses pembelajaran yang berlangsung di kelas selama
siklus pertama berjalan, terlihat bahwa hasil pembelajaran siswa meningkat.
Ini terlihat dari hasil pemberian tugas kepada siswa dalam bentuk kuis. Juga
telah tergambar dari hasil ujian akhir siklus yang telah dilaksanakan, setiap
siswa mengalami peningkatan masing – masing. (Dapat dilihat di lampiran
lembar observasi Perbandingan rata – rata hasil belajar siswa antara
Pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dengan tanpa
tipe model tersebut).
![Page 4: BAB Ifrf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072016/55cf9d0c550346d033ac06c7/html5/thumbnails/4.jpg)
Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan model pembelajara
Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) hasil belajar siswa
mengalami kemajuan. termasuk minat, perhatian, partisipasi, dan juga
presentasi siswa di kelas mengalami kemajuan. Guru pembimbing pun berkata
demikian bahwa, minat siswa lebih terpacu, perhatiannya juga lebih fokus,
serta partisipasi masing – masing siswa lebih banyak, siswa pun tidak
tanggung – tanggung untuk tampil depan kelas dalam mempresentasikan apa
yang telah mereka pelajari.
Sejauh yang dilaksanakan dalam siklus ini, telah memberikan perubahan
sikap siswa ke arah yang baik. Hasil belajar yang di perlihatkan siswa telah
membuktikan bahwa model pembelajaran ini cocok digunakan dalam kelas
X3. Mengingat bahwa untuk mengetahui perubahan hasil belajar siswa yang
lebih konkrit maka tidak hanya diperlukan perlakuan dalam satu siklus saja,
tetapi ada siklus berikutnya yang bisa menunjukkan bahwa penggunaan model
pembelajaran ini valid dan memang sesuai untuk digunakan di kelas tersebut,
maka diharapkan pada siklus kedua tersebut hasil belajar siswa lebih
meningkat lagi dari siklus pertama.
C. Rumusan Masalah berdasarkan profil proses pembelajaran dan hasil
belajar
Berdasarkan profil proses pembelajaran dan hasil belajar, maka di
rumuskanlah suatu masalah yakni: “Apakah dengan penggunaan model
pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) dapat
![Page 5: BAB Ifrf](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022072016/55cf9d0c550346d033ac06c7/html5/thumbnails/5.jpg)
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X3 SMA NEGERI 14
BULUKUMBA.”?
D. Bentuk tindakan untuk memecahkan masalah sesuai dengan masalah
Bentuk tindakan yang dilakukan dalam memecahkan masalah sesuai
dengan masalah yang ada dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah
dengan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe
Numbered Head Together (NHT). Dengan menggunakan model pembelajaran
Kooperative tipe ini, maka diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas X3 .
E. Argumentasi logis pilihan tindakan
Argumentasi logis dari pemilihan tindakan ini adalah “Jika menggunakan
model pembelajaran Kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT),
maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas X3 SMA Negeri 14
Bulukumba”.
F. Tujuan
Mengacu pada permasalahan di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
melalui Penelitian Tindakan Kelas ini adalah “Untuk meningkatkan hasil
belajar siswa X3 dengan penggunaan model pembelajaran Kooperative tipe
Numbered Head Together (NHT).”