bab i6 case
TRANSCRIPT
-
7/24/2019 BAB I6 case
1/14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit infeksi masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang utama di
negara yang sedang berkembang termasuk Indonesia. Infeksi susunan saraf pusat
merupakan masalah yang serius. Diagnosis dan keterlambatan penatalaksanaan yang tidak
sesuai akan berakhir dengan kematian atau disabilitas yang serius. Diagnosis yang
ditegakkan sedini mungkin serta terapi yang cepat dan tepat dapat membantu mengurangi
angka kematian. 1
Angka kematian untuk penyakit infeksi susunan saraf pusat masih tinggi,
misalnya pada ensefalitis berkisar antara 3!"#. Penderita yang hidup $"!%"#
mempunyai komplikasi atau ge&ala sisa yang melibatkan sistem saraf pusat yang dapat
mengenai kecerdasan, motorik, psikiatrik, epilepsi, pengelihatan atau pendengaran
bahkan sampai sistem kardio'askuler.1,$
(nsefalitis adalah suatu peradangan parenkim otak, muncul sebagai disfungsi
neuropsikologi difus atau fokal. )eskipun terutama melibatkan otak, meningens &uga
sering ikut terlibat. Dari perspektif epidemiologi dan patofisiologi, ensefalitis berbeda
dari meningitis, meskipun pada e'aluasi klinis keduanya bisa hadir, dengan tanda!tanda
dan ge&ala peradangan meningeal seperti fotofobia, sakit kepala, atau leher kaku.
)eskipun gangguan bakteri, &amur dan autoimun dapat menghasilkan ensefalitis,
sebagian besar kasus disebabkan oleh 'irus.3
*ecara umum angka kematian ensefalitis masih cukup tinggi, dengan demikian
pula dengan ge&ala sisa yang ter&adi. *alah satu faktor yang berpengaruh terhadap
tingginya angka mortalitas dan morbiditas ini adalah masalah diagnosis untuk mencari
'irus penyebab. Insiden ensefalitis adalah 1 kasus per $"".""" populasi di Amerika
*erikat, 'irus herpes simpleks +*- men&adi penyebab paling umum.
1
-
7/24/2019 BAB I6 case
2/14
1.$ /u&uan Penulis
0ntuk memenuhi tugas kepanitraan klinik senior +* dibagian neurologi rumah
sakit umum daerah solok
2
-
7/24/2019 BAB I6 case
3/14
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
$.1 Definisi
(nsefalitis ialah proses infeksi dan inflamasi pada parenkim otak.Penyakit ini
&uga sering dikarakteristikkan dengan adanya perubahan status mental,ke&ang,atau
pun tanda neurologik fokal.
(nsefalitis ter&adi dalam dua bentuk, yaitu bentuk primer dan bentuk
sekunder.(nsefalitis Primer melibatkan infeksi 'irus langsung dari otak dan sumsum
tulang belakang. *edangkan ensefalitis sekunder, infeksi 'irus pertama ter&adi di
tempat lain di tubuh dan kemudian ke otak.3
$.$ (pidmiologi
Insiden ensefalitis di seluruh dunia sulit untuk ditentukan. e&adian tahunan
ensefalitis 'irus kemungkinan besar diremehkan, terutama di negara berkembang,
karena masalah dengan deteksi patogen. 2apanese (ncephalitis mempengaruhi
setidaknya ".""" orang per tahun. Dalam sebuah studi dari inlandia, ke&adian
ensefalitis 'irus pada orang de4asa adalah 1,% kasus per 1"".""" orang per tahun.
erpes *imple5 -irus adalah organisme yang paling sering diidentifikasi sebagai
penyebab +16#, diikuti oleh -aricella 7ooster -irus +#, gondok 'irus +%#, dan
'irus influen8a A +%#.
)enurut statistik dari $1% ensefalitis, %# +11 orang dari penderita
ensefalitis adalah anak!anak. -irus yang paling sering ditemukan adalah 'irus herpes
simpleks +31#, yang disusul oleh 'irus (9: +1;#.asus ensefalitis herpes
simpleks sekitar $.""" kasus ter&adi di Amerika *erikat, dan merupakan 1"# dari
seluruh kasus ensefalitis di negara tersebut.
*ekitar 3" sampai ;" persen berakhir fatal, dan tidak sedikit yang berakhir
dengan kecacatan neurologis. Insidensi tertinggi ter&adi pada usia neonatus, !3"
tahun, dan di atas " tahun, dengan masa inkubasi %!6 hari. Penyakit ini endemik di
daerah Asia, mulai dari 2epang, ilipina, /ai4an, orea, 9hina, Indo! 9hina,
/hailand, )alaysia, sampai ke Indonesia serta India.Diperkirakan ada 3.""" kasus
2apanese encephalitis di Asia setiap tahun. Angka kematian berkisar $"!3"#. Anak
3
-
7/24/2019 BAB I6 case
4/14
usia 1!1 tahun paling sering terinfeksi. Di Indonesia, penelitian penyakit 2apanese
encephalitis sudah dilakukan se&ak 1
1 Infeksi 'irus yang bersifat epidemik
a ?olongan entero'irus> Poliomyelitis, 'irus 9o5sackie, 'irus (cho
b ?olongan 'irus Arbo> @estern euine encephalitis, *t. Louis
encephalitis, (astern euine encephalitis, 2apanese B encephalitis,
=ussian spring summer encephalitis, )urray 'alley encephalitis.
$ Infeksi 'irus yang besifat sporadik> =abies, erpes simpleks, erpes 8oster,
Limfogranuloma,)umps, Lymphocytic choriomeningitis dan &enis lain yangdianggap disebabkan oleh 'irus tetapi belum &elas.
3 (nsefalitis Pasca infeksi> pasca!morbili, pasca!'arisela, pasca!rubela, pasca!
'aksinia, pasca!mononukleosis infeksiosa dan &enis!&enis yang mengikuti
infeksi traktus respiratorius yang tidak spesifik.%
$.% Patofisiologi
*ebelum mengin'asi, 'irus dapat memesuki tubuh pasien melalui kulit, saluran
nafas, dan saluran cerna. In'asi sistem saraf pusat oleh 'irus selalu men&adi masalah
penting. -irus dapat masuk ke otak melalui dua cara> melalui aliran darah
+penyebaran hematogen dan melalui serabut saraf tepi +penyebaran neuronal.
/erkadang &alur penyebaran yang dilakukan oleh 'irus tidak hanya pada satu metode.
Akses darah dapat ter&adi melalui pertumbuhan melalui endotel pembuluh darah kecil
otak, melalui transpor pasif mele4ati endotel 'askular, dengan &alur pleksus koroid ke
cairan serebrospinalis, maupun transpor dalammonosit, leukosit, atau limfosit yang
terinfeksi. *etelah sa4ar otak!darahditembus, penyebaran lebih luas di seluruh otak
4
-
7/24/2019 BAB I6 case
5/14
dan medula spinalis mungkin ter&adi, ada kecenderungan hubungan antara tingkat
'iremia yang dicapai oleh 'irus neurotropik yang ditularkan melalui darah dan
neuroin'asi'itasnya.Penyebaran hematogen sekunder ialah apabila 'irus berkembang
biak di daerah pertamakali masuk +permukaan selaput lendir dan masuk ke organ
lain.$,3
2alan lain ke sistem saraf pusat adalah melalui saraf tepi. -irion dapat
tertangkap pada u&ung saraf sensorik atau motorik dan dipindahkan ke dalam akson
melalui ruang endoneural atau oleh infeksi sel *ch4ann. erpes 'irus ber&alan di
akson untuk diba4a ke neuron ganglion radiks dorsal.
Pada keadaan permulaan timbul demam, tetapi belum ada kelainan neurologis.
-irus akan terus berkembang biak, kemudian menyerang sistem saraf pusat dan
akhirnya diikuti kelainan neurologis. elainan neurologis tersebut dapat disebabkan
oleh>
1 In'asi dan perusakan langsung pada åan otak oleh 'irus yang
sedang berkembang biak.
$ =eaksi 2aringan saraf pasien terhadap antigen 'irus yang akan
berakibat demielinisasi, kerusakan 'askular, dan para'askular.
*edangkan 'irusnya sendiri sudah tidak ada dalam åan otak.
3 =eaksi akti'asi 'irus neurotropik yang bersifat laten reaksi patologi
terhadap infeksi 'irus sitosidal pada sistem saraf pusat adalah nekrosis,
inflamasi, dan fagositosis oleh sel glia. (nsefalitis pascainfeksi yang
ter&adi setelah infeksi campak +sekitar satu per 1.""" kasus dan lebih
&arang setelah infeksi rubela ditandai dengan demielinasi tanpa
degenerasi neuronal dan mungkin merupakan penyakit autoimun.
Pada ensefalitis 'irus akut, sebuah temuan patologis yang bermakna ialah
infiltrasi sel!sel inflamasi mononuklear dalam =uang @ircho4!=obin dan pada
meninges di sekitar dinding pembuluh darah +peri'askular cuffing. Dalam
perkembangan penyakit yang lebih lan&ut, proliferasi astrocytosis dan hipertrofi sel
mikroglial dengan pembentukan agregat mikroglial +microglial nodul dan
neuronophagia +kelompok sel!sel mikroglial yang mengelilingi neuron mati men&adi
temuan histopatologi yang menon&ol.$,%
5
-
7/24/2019 BAB I6 case
6/14
$. lasifikasi (nsefalitis
1 (nsefalitis *upurati'a
Bakteri penyebab ensefalitis supurati'a adalah > staphylococcus aureus,
streptococcus, (.coli dan ).tuberculosa.
Peradangan dapat men&alar ke åan otak dari otitis media, mastoiditis,
sinusitis, atau dari piema yang berasl dari radang, abses di dalam paru, bronchiektasi,
empiema, osteomeylitis cranium, fraktur terbuka, trauma yang menembus ke dalam
otak dan tromboflebitis. =eaksi dini åan otak terhadap kuman yang bersarang
adalah edema, kongesti yang disusul dengan pelunakan dan pembentukan abses.
Disekeliling daerah yang meradang berproliferasi åan ikat dan astrosit yang
membentuk kapsula. Bila kapsula pecah terbentuklah abses yang masuk 'entrikel.
Bila berkembang men&adi abses serebri akan timbul ge&ala!ge&ala infeksi umum,
tanda!tanda meningkatnya tekanan intracranial yaitu > nyeri kepala yang kronik dan
progresif,muntah, penglihatan kabur, ke&ang, kesadaran menurun, pada pemeriksaan
mungkin terdapat edema papil. %,
$ (nsefalitis *iphylis
Disebabkan oleh /reponema pallidum. Infeksi ter&adi melalui permukaan
tubuh umumnya se4aktu kontak seksual. *etelah penetrasi melalui epithelium yang
terluka, kuman tiba di sistim limfatik, melalui kelen&ar limfe kuman diserap darah
sehingga ter&adi spiroketemia. al ini berlangsung beberapa 4aktu hingga mengin'asi
susunansaraf pusat /reponema pallidum akan tersebar diseluruh korteks serebri dan
bagianbagian lain susunan saraf pusat. %
3 (nsefalitis -irus
-irus yang dapat menyebabkan radang otak pada manusia >
a -irus =A
Paramikso 'irus > 'irus parotitis, 'irus morbili
=abdo'irus > 'irus rabies
/oga'irus > 'irus rubella fla'i'irus +'irus ensefalitis 2epang B, 'irus
dengue
Picorna'irus > entero'irus +'irus polio, co5sackie A,B,echo'irus
Arena'irus > 'irus koriomeningitis limfositoria
b -irus DA
erpes 'irus > herpes 8oster!'arisella, herpes simpleks,n
sitomegali'irus,'irus (pstein!barr
Po5'irus > 'ariola, 'aksinia
=etro'irus > AID*
6
-
7/24/2019 BAB I6 case
7/14
c (nsefalitis arena Parasit
)alaria serebral Plasmodium falsifarum penyebab ter&adinya
malaria serebral.
?angguan utama terdapat didalam pembuluh darah mengenaiparasit. *el darah merah yang terinfeksi plasmodium falsifarum
akan melekat satu sama lainnya sehingga menimbulkan
penyumbatan!penyumbatan. emorrhagic petechia dan nekrosis
fokal yang tersebar secara difus ditemukan pada selaput otak dan
åan otak. elainan neurologik tergantung pada lokasi
kerusakan! kerusakan.
/o5oplasmosis
/o5oplasma gondii pada orang de4asa biasanya tidak
menimbulkan ge&ala!ge&ala kecuali dalam keadaan dengan daya
imunitas menurun. Didalam tubuh manusia parasit ini dapat
bertahan dalam bentuk kista terutama di otot dan åan otak.
Amebiasis
Amoeba genus aegleria dapat masuk ke tubuh melalui hidung
ketika berenang di air yang terinfeksi dan kemudian menimbulkan
meningoencefalitis akut. ?e&ala!ge&alanya adalah demam akut,
nausea, muntah, nyeri kepala, kaku kuduk dan kesadaran menurun. *istiserkosis
9ysticercus cellulosae ialah stadium lar'a taenia. Lar'a
menembus mukosa dan masuk kedalam pembuluh darah,
menyebar ke seluruh badan. Lar'a dapat tumbuh men&adi
sistiserkus, berbentuk kista di dalam 'entrikel dan parenkim otak.
Bentuk rasemosanya tumbuh didalam meninges atau tersebar
didalam sisterna. 2aringan akan bereaksi dan membentuk kapsula
disekitarnya.?e&a&a!ge&ala neurologik yang timbul tergantung pada
lokasi kerusakan.
(nsefalitis arena ungus
ungus yang dapat menyebabkan radang antara lain > candida
albicans, 9ryptococcus neoformans,9occidiodis, Aspergillus,
umagatus dan )ucor mycosis. ?ambaran yang ditimbulkan
infeksi fungus pada sistim saraf pusat lah meningo!ensefalitis
purulenta. aktor yang memudahkan timbulnya infeksi adalah
daya imunitas yang menurun.
7
-
7/24/2019 BAB I6 case
8/14
=iketsiosis *erebri
=iketsia dapat masuk ke dalam tubuh melalui gigitan kutu dan
dapat menyebabkan (nsefalitis. Di dalam dinding pembuluh darah
timbul noduli yang terdiri atas sebukan sel!sel mononuclear, yang
terdapat pula disekitar pembuluhdarah di dalam åan otak.
Didalam pembuluh darah yang terkena akan ter&adi trombosis.
?e&ala!ge&alanya ialah nyeri kepala, demam, mula!mula sukar
tidur, kemudian mungkin kesadaran dapat menurun. ?e&ala!ge&ala
neurologik menun&ukan lesi yang tersebar.
$.6 ?e&ala linis
(nsefalitis dapat merupakan bagian dari penyakit sistemik seperti 'arisela atau
measles dengan sendirinya manifestasi a4alnya adalah ge&ala dari penyakit a4alnya.
Bila ensefalitis tidak merupakan bagian dari penyakit 'irus yang sistemik maka
kemungkinan dapat di&umpai keluhan yang mendahului sindroma neurologi yang berupa
nyeri kepala, kelemahan atau malaise, mialgia, keluhan gangguan saluran nafas bagian
atas dan demam. Dapat di&umpai adanya mual, muntah dan kaku kuduk. Pengaruh
langsung pada otak ditandai dengan letargi,kebingungan, atau stupor yang dapat
men&urus ke koma. Bila penderita tidak mengalami gangguan tingkat kesadaran dapat
di&umpai kebingungan, halusinasi dan disorientasi dan dapat pula ter&adi ke&ang, baik
fokal maupun ke&ang umum, dan ge&ala!ge&alaCtanda!tanda gangguan neurologi lain
seperti hemiplegic, nistagmus, ataksia, anisokoria, disfasia, diplopia, disartria dan
hemianopsia.
?e&ala!ge&ala tersebut dapat disebabkan oleh karena kenaikan intracranial yang
meningkat dan atau akibat herniasi serebri dari pada akibat pengaruh langsing dari 'irus.arena terutama menyerang bangtang otak, maka dapat ter&adi gangguan dapat reflek
pupil dan oculo'estibular. ?angguan pada pernafasan dan saraf cranial dapat pula ter&adi.
/er&adinya ataksia, tremor, dan gangguan koordinasi dapat disebabkan oleh karena
disfungsi pada &aras penghubung serebelum. Bila infeksi ter&adi pada mielum , ter&adi
pula paraplegia, gangguan rasa raba dan &uga gangguan spingter. *edangkan gangguan
pada sel cornu anterior dapat menyebabkan kelumpuhan flaksid, hipotonia dan hilangnya
reflek tendon tanpa adanya gangguan sensorik. ?e&ala trias ensefalitis adalahdemam, ke&ang dan kesadaran menurun. ?e&ala!ge&ala ensefalitis 'iral beraneka ragam,
8
-
7/24/2019 BAB I6 case
9/14
bergantung pada masing!masing kasus, epidemi, &enis 'irus dan lain!lain. Pada umumnya
terdapat % &enis bentuk manifestasi kliniknya yaitu3,%>
Bentuk asimtomatik> ge&ala ringan sekali, kadang ada nyeri kepala ringan atau
demam tanpa diketahui sebabnya. Diplopia, 'ertigo dan parestesi &uga
berlangsung sepintas sa&a. Diagnosis hanya ditegakkan atas pemeriksaan 9**.
Bentuk abortif> ?e&ala!ge&ala berupa nyeri kepala, demam yang tidak tinggi dan
kaku kuduk ringan. 0mumnya terdapat ge&ala!ge&ala seperti infeksi saluran
pernafasan bagian atas atau gastrointestinal.
Bentuk fulminan> bentuk ini beberapa &am sampai beberapa hari yang berakhir
dengan kematian. Pada stadium akut> demam tinggi, nyeri kepala difus yang
hebat, apatis, kaku kuduk, disorientasi, sangat gelisah dan dalam 4aktu singkat
masuk ke dalam koma yang dalam. ematian biasanya ter&adi dalam $!% hari
akibat kelainan bulbar atau &antung
Bentuk khas ensefalitis> bentuk ini mulai secara bertahap, ge&ala a4al nyeri kepala
ringan, demam, ge&ala I*PA atau gastrointestinal selama beberapa hari. muncul
tanda radang **P +kaku kuduk, tanda ernig positif, gelisah, lemah dan sukar
tidur. Defisit neurologik yang timbul bergantung pada tempat kerusakan.
Penurunan kesadaran menyebabkan koma, dapat ter&adi ke&ang fokal atau umum,
hemiparesis, gangguan koordinasi, kelainan kepribadian, disorientasi, gangguan
bicara, dan gangguan mental.
Pada ensefalitis herpes simpleks ge&ala berlangsung akut selama beberapa hari.
Dua keadaan klinis ensefalitis *- yaitu 1 *indrom meningitis aseptik disebut
aseptik karena hasil kultur negatif, sebagian besar disebabkan 'irus, *indrom ini
menandakan keterlibatan meninges pada ensefalitis *-, umumnya disebut
meningoensefalitis dan $ *indrom (nsefalitis Akut yang umum terlihat pada
ensefalitis *-.
$.; Diagnosis
1. Anamnesa
Penegakan diagnosis ensefalitis dimulai dengan proses anamnesa secara
lengkap mengenai adanya ri4ayat terpapar dengan sumber infeksi, status
imunisasi, ge&ala klinis yang diderita, ri4ayat menderita ge&ala yang sama
sebelumnya serta ada tidaknya faktor resiko yang menyertai.$. Pemeriksaan isik
9
-
7/24/2019 BAB I6 case
10/14
Pada pemeriksaan fisik dilihat tanda!tanda penyakit sistemik seperti di&umpai
adanya rash, limfadenopati, meningimus, penurunan kesadaran, peningkatan
tekanan intracranial yang ditandai dengan adanya papil edema, tanda!tanda
neurologis fokal seperti kelemahan, gangguan bicara, peningkatan tonus otot,
hiperrefleks ekstensor plantaris.
3. Pemeriksaan Penun&ang
a Pemeriksaan Darah
Darah perifer lengkap, biakan darah, dan tes serologis lengkap dapat
dilakukan. Pemeriksaan gula darah dan elektrolit dilakukan &ika ada indikasi.
Biasanya pemeriksaan laboratorium tidak membantu kecuali untuk
mengetahui proses infeksi 'irus yang sedang ter&adi +predominan limfosit pada
infeksi 'irus, predominan sel P) pada infeksi bakteri. /es serologi
bergantung pada adanya titer antibodi. Deteksi dini Ig) mungkin membantu
diagnosis a4al.
b Lumbal Pungsi
Pungsi lumbal 9** bisa normal atau menun&ukkan abnormalitas ringan
sampai sedang> peningkatan ¨ah sel "!$""Cmm3, hitung &enis didominasi
limfosit. Protein meningkat tetapi tidak melebihi $"" mgCdl, glukosa normal.
/es Polymerase 9hain =eaction dari 9** dilakukan hanya pada kecurigaan
adanya ensefalitis herpes simpleks.
c) CT Scan
)emperlihatkan area hipodensitas +biasanya temporal atau frontotemporal
pada "#!6"# kasus )=I +)agnetic =esonance Imaging memperlihatkan
perubahan sinyal pencitraan /$. /1 memperlihatkan area dengan intensitas
sinyal rendah dikelilingi edema,terkadang terdapat gambaran perdarahan di
area lobus frontal dan temporal. Dengan kontras ?adolinium dapat dilihat
kelainan korteks dan pial, yang terakhir ini cukup sering ter&adi pada semua
infeksi **P 'irus.
d (lektroensefalografi
Pemeriksaan elektroensefalografi merupakan pemeriksaan penun&ang yang
sangat penting pada pasien ensefalitis. @alaupun kadang didapatkan gambaran
normal pada beberapa pasien, umumnya didapatkan gambaran perlambatan
atau gelombang epileptiform baik umum maupun fokal.
e Biopsi :tak
Biopsi otak &arang dilakukan, kecuali untuk mendiagnosa adanya her'es
simpleks ensepalitis yang tidak mungkin dilakukan metode DA, 9/!*can
dan )=I.
10
-
7/24/2019 BAB I6 case
11/14
f Polymerase 9hain =eaction +P9=
Pemeriksaan ini merupakan metode yang digunakan untuk mendeteksi
adanya infeksi *-1, entero'irus $ pada susunan *araf Pusat.
$.E Diagnosa Banding
Diagnosis banding dari ensefalitis antara lain>
:ther 9* infection> meningitis, cerebritis, abcess
/umor > carcinoma, lymphoma
*ubdural hematoma
-ascular disease +stroke, 'asculitis
9ollagen -ascular disease.
$.< Penatalaksanaan
Dengan pengecualian dari ensepalitis herpes simplek dan 'aricella 8oster,
bentuk ensepalitis 'irus tidak dapat diobati. /u&uan utama adalah untuk mendiagnosa
pasien secepat mungkin sehingga mereka merima obat yang tepat untuk mengobati
ge&ala. al ini sangat penting untuk menurunkan demam dan meringankan tekanan
yang disebabkan oleh pembengkakan otak.
Pasien dengan ensepalitis yang sangat parah beresiko bagi komplikasi
sitemik termasuk syok, oksigen rendah, tekanan darah rendah dan kadar natrium
rendah. *etiap komplikasi yang mengancam nya4a harus diatasi segera dengan
pera4atan yang tepat.
Penderita dengan ensepalitis harus dira4at inap sampai menghilangnya
ge&ala!ge&ala neurologik. /u&uan penatalaksanaan adalah mempertahankan fungsi
organ dengan mengusahakan &alan nafas tetap terbuka, pemberian makanan enteral
atau parenteral, men&aga keseimbangan cairan dan elektrolit dan koreksi gangguan
asam basa darah. /atalaksana yang diker&akan sebagai berikut>
1. )engatasi ke&ang adalah tindakan 'ital, karena ke&ang pada ensepalitis
biasanya berat. Pemberian enobarbital !EmgCgBBC$%2am. 2ika ke&ang
sering ter&adi, perlu diberikan dia8epam +",1!",$mgCgBBI-, dalam
bentuk infus selama 3 menit.
$. )emperbaiki homeostasis, dengan infus cairan D!1C$ * atau D!1C% *
+/ergantung umur dan pemberian oksigen.
11
-
7/24/2019 BAB I6 case
12/14
3. )engurangi edema serebri serta mengurangi akibat yang ditimbulkan oleh
anoksia serebri dengan Deksametason ",1!1,"mgCgBBChari I- dibagi
dalam 3 dosis.
%. )enurunkan tekanan intrakranial yang meninggi dengan manitol,
diberikan intra'ena dengan dosis 1,!$," gCgBB selama 3"!6" menit.
Pemberian dapat diulang setiap E!1$ &am.
. Pengobatan kausatif
*ebelum berhasil menyingkirkan etiologi bakteri, terutama abses
otak+(nsepalitis Bakterial, maka harus diberikan pengobatan antibiotik
parenteral. Pengobatan untuk ensepalitis karena infeksi 'irus herpes
simplek diberikan Acyclo'ir intra'ena, 1"mgCgBB sampai 3"mgCgBB
per hari selama 1" hari. 2ika ter&adi toleransi maka diberikan Adenin
Arabinosa +-idarabin.
6. isioterapi dan upaya rehabilitatif setelah penderita sembuh
;. )akanan tinggi kalori sebagai terapi diet.
$.1" Pencegahan
1. Imunisasi, seperti ))= atau iB
$. *tatus gi8i &uga harus baik
3. )elindungi diri dari organisme 'ektor. -ektor utama nyamuk 9ule5 dengan
memusnahkan nyamuk de4asa dan tempat pembiakannya. -ektor komponen
fisikCalam +udara dan air memastikan tidak terpapar langsung :perasi *eksio sesaria
pada ibu dengan infeksi *-
$.11omplikasi
a. *usunan saraf pusat> kecerdasan, motoris, psikiatris, epileptik, penglihatan dan
pendengaran
b. *istem kardio'askuler, intraokuler, paru, hati dan sistem lain dapat terlibat secara
menetap
c. ?e&ala sisa berupa defisit neurologik +paresisCparalisis, pergerakan koreoatetoid,
hidrosefalus maupun gangguan mental sering ter&adi.
d. omplikasi pada bayi biasanya berupa hidrosefalus, epilepsi, retardasi mental karena
kerusakan **P berat.
$.1$ Prognosa
Per&alan penyakit pada ensefalitis tergantung dari macam 'irus, umur penderita dan
keadaan umum penderita. Infeksi in utero sering mempengaruhi pertumbuhan otak dan
12
-
7/24/2019 BAB I6 case
13/14
menyebabkan ge&ala sisa atau sekuel yang permanen seperti gangguan motorik dan
mental, kebutaan, tuli dan epilepsi. @arren dan )ette4s menyebutkan ge&ala sisa
neurologi berkisar antara !;# pada penderita yang terserang 2apanese encephalitis dan
*( terutama pada anak!anak.)ortalitas akibat infeksi 'irus cukup tinggi. =abies dapat
mencapai 1""#, *( %"!;#, 2apanese encephalitis 1"!%"#, measles 1"!$"#, 'arisela
1"!3"#,)umps F 1#.
Prognosis sukar diramalkan tergantung pada kecepatan dan ketepatan pertolongan
dan penyulit yang muncul.
1. *embuh tanpa ge&ala sisa
$. *embuh dengan gangguan tingkah lakuCgangguan mental
3. ematian bergantung pada etiologi penyakit dan usia penderita
BAB 3
PENUTUP
3.1 esimpulan
(nsefalitis 'irus adalah keradangan pada ensefalon yang penyebabnya berasal dari
'irus. (nsefalitis yang disebabkan oleh infeksi 'irus menyebabkan kerusakan parenkim
ber'ariasi dari ringan sampai dengan sangat berat.(nsefalitis 'irus dapat disebabkan oleh
berbagai macam 'irus antara lain>erpes simple5 'irus +*-!1, *-!$, *elain 'irus
herpes> 'aricella 8oster 'irus +-7-, cytomegalo'irus +9)-, (pstein!Barr +(B-, 'irus
herpes manusia 6 +-6, Adeno'irus, Influen8a A, (ntero'irus c, 'irus polio, 9ampak,
gondongan dan 'irus rubella, =abies, dan lain!lain. Infeksi 'irus pada sistem saraf pusat
dapat melalui beberapa cara in'asi langsung melalui barier anatomi, transport a5onal oleh
neuron dari perifer, &alan masuk dari traktus respiratorius mele4ati epitel olfaktorius, dan
infeksi melalui pembuluh darah mele4ati endothelium kapiler atau epitel pleksus
choroideus. ?e&ala trias ensefalitis adalah demam, ke&ang dan kesadaran menurun. ?e&ala!
ge&ala ensefalitis 'iral beraneka ragam, bergantung pada masing!masing kasus,
epidemiologi , &enis 'irus dan lain!lain. Adapun pemeriksaan penun&ang yang dapat
dilakukan antara lain> pemeriksaan cairan serebrospinal, pemeriksaan ((?, brain imaging,
dan pemeriksaan 'irus. Pengobatan ensafilitis 'iral terdiri dari pengobatan umum
bertu&uan untuk mera4at keadaan umum penderita seoptimal mungkin dikatakan
13
-
7/24/2019 BAB I6 case
14/14
memperbaiki dan mengurangi mortalitas pada penderita dengan ensefalitis akut,
pengobatan khusus bertu&uan untuk mengeliminasi agen penyebab, dan rehabilitasi.
DAFTAR PUSTAKA
1. )as&oer,dkk. $""".Kapita Selekta Kedokteran Edisi 3 Jilid 2. 2akarta> 0I.
$. *nell =*. $"";. Pembagian Utama Susunan Saraf Pusat Neuroanatomi Klinik Edisi
5. 2akarta> (?9.
3. )achfoed, )oh asan. $""". Infeksi Virus Susunan Saraf Pusat dan Beberapa
iagnosis!*urabaya > Aksona.%. Poer4adi,/roboes. 1