bab i tgs dr.anita

4
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berdasarkan proyeksi penduduk yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2025, perkiraan penduduk Indonesia sekitar 273, 65 juta jiwa. Laju pertumbuhan penduduk tidak merata, berfluktuasi dan meningkat. Sementara itu, angka Total Fertility Rate (TFR) pada pasangan usia subur di Indonesia menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2002 dari survei yang sama tidak mengalami perubahan. Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu upaya dalam Program Keluarga Berencana untuk pengendalian fasilitas atau menekan pertumbuhan penduduk yang paling efektif. Di dalam pelaksanaannya diupayakan agar semua metoda atau alat kontrasepsi yang disediakan dan ditawarkan kepada masyarakat memberikan manfaat optimal dengan meminimalkan efek samping maupun keluhan yang ditimbulkan. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2009-2014, tertuang bahwa dalam rangka mempercepat pengendalian fertilitas melalui penggunaan kontrasepsi, program keluarga berencana 1

Upload: muh-anugerah-yusro

Post on 11-Sep-2015

224 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

bvfejfndnd,cnd,nvoirlvklfm,,mnds.m;l

TRANSCRIPT

BAB I

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berdasarkan proyeksi penduduk yang dihasilkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2025, perkiraan penduduk Indonesia sekitar 273, 65 juta jiwa. Laju pertumbuhan penduduk tidak merata, berfluktuasi dan meningkat. Sementara itu, angka Total Fertility Rate (TFR) pada pasangan usia subur di Indonesia menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) pada tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2002 dari survei yang sama tidak mengalami perubahan.Penggunaan kontrasepsi merupakan salah satu upaya dalam Program Keluarga Berencana untuk pengendalian fasilitas atau menekan pertumbuhan penduduk yang paling efektif. Di dalam pelaksanaannya diupayakan agar semua metoda atau alat kontrasepsi yang disediakan dan ditawarkan kepada masyarakat memberikan manfaat optimal dengan meminimalkan efek samping maupun keluhan yang ditimbulkan. Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2009-2014, tertuang bahwa dalam rangka mempercepat pengendalian fertilitas melalui penggunaan kontrasepsi, program keluarga berencana nasional di Indonesia lebih diarahkan kepada pemakaian Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP).

Metoda Kontrasepsi Jangka Panjang adalah kontrasepsi yang dapat dipakai dalam jangka waktu lama, lebih dari dua tahun, efektif dan efisien untuk tujuan pemakaian menjarangkan kelahiran lebih dari 3 tahun atau mengakhiri kehamilan pada pasangan yang sudah tidak ingin tambah anak lagi. Jenis metoda yang termasuk dalam kelompok ini adalah metoda kontrasepsi mantap (pria dan wanita), implant, dan Intra Uterine Device (IUD). Metoda IUD adalah salah satu solusi ke depan diantara kontrasepsi jangka panjang dan aman digunakan pada wanita berisiko tinggi.

IUD atau Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDR) bagi banyak kaum wanita merupakan alat kontrasepsi yang terbaik. Alat ini sangat efektif dan tidak perlu diingat setiap hari seperti halnya pil. Bagi ibu yang menyusui, AKDR tidak akan mempengaruhi isi, kelancaran ataupun kadar air susu ibu (ASI). Karena itu, setiap calon pemakai AKDR perlu memperoleh informasi yang lengkap tentang seluk - beluk alat kontrasepsi ini. Secara umum permasalahan yang dihadapi program KB antara lain; kepercayaan dimana terdapatnya perbedaan pandangan tentang metode pelaksanaan dan alat kontrasepsi yang digunakan, kemudian budaya yang terdapat dalam masyarakat seperti percaya banyak anak banyak rezeki atau belum puas bila tidak memiliki anak laki- laki, serta pengetahuan yang kurang dan kecemasan terhadap efek samping atau masalah kesehatan yang dapat muncul akibat penggunaan alat kontrasepsi. Berbagai permasalahan yang dihadapi dalam upaya menjalankan program Keluarga Berencana menimbulkan isu- isu. Isu- isu yang timbul dalam masyarakat mengenai penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD akan dibahas pada makalah ini.

1.2. Tujuan

Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui pandangan masyarakat mengenai penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD yang dipandang dari segi kesehatan atau kedokteran, agama, sosial- budaya, dan hukum.

1.3. Rumusan Masalah

1. Apakah alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD bermanfaat dalam upaya menjalankan program Keluarga Berencana ?

2. Bagaimana masyarakat menanggapi (pandangan) penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD ?

3. Bagaimana dunia kesehatan dalam menghadapi pandangan masyarakat dalam penggunaan alat kontrasepsi dalam rahim atau IUD ?

3