bab i ta

5
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Puskesmas adalah Unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan wajib (UKW) atau upaya kesehatan pengembangan (UKP). Dalam pelaksanaan fungsinya Puskesmas yaitu salah satu upaya kesehatan wajib yang dilakukan di Puskesmas diwujudkan dalam bentuk Program perbaikan gizi masyarakat. PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan. Upaya untuk menerapkan perilaku masyarakat agar mendukung peningkatan derajat kesehatan dilakukan melalui program pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program ini telah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan (dahulu : Departemen Kesehatan) sejak tahun 1996. Evaluasi keberhasilan pembinaan PHBS dilakukan dengan melihat indikator PHBS di tatanan

Upload: berliany-l-ganie-fhatwa

Post on 28-Dec-2015

3 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Puskesmas adalah Unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten atau kotayang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja. Puskesmas harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan wajib (UKW) atau upaya kesehatan pengembangan (UKP). Dalam pelaksanaan fungsinya Puskesmas yaitu salah satu upaya kesehatan wajib yang dilakukan di Puskesmas diwujudkan dalam bentuk Program perbaikan gizi masyarakat.PHBS adalah sekumpulan perilaku yang dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang, keluarga, atau masyarakat mampu menolong dirinya sendiri (mandiri) di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan.Upaya untuk menerapkan perilaku masyarakat agar mendukung peningkatan derajat kesehatan dilakukan melalui program pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Program ini telah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan (dahulu : Departemen Kesehatan) sejak tahun 1996. Evaluasi keberhasilan pembinaan PHBS dilakukan dengan melihat indikator PHBS di tatanan rumah tangga. Namun demikian, karena tatanan rumah tangga saling berkait dengan tatanan-tatanan lain, maka pembinaan PHBS dilaksanakan tidak hanya di tatanan rumah tangga, melainkan juga di tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum, dan tatanan fasilitas kesehatan. PHBS di Tempat - tempat Umumadalah upaya untuk memberdayakan masyarakat pengunjung dan pengelola tempat - tempat umum agar tahu, mau dan mampu untuk mempraktikkan PHBS dan berperan aktif dalam mewujudkan tempat - tempat Umum Sehat.Tempat - tempat Umum adalah sarana yang diselenggarakan oleh pemerintah/swasta, atau perorangan yang digunakan untuk kegiatan bagi masyarakat seperti sarana pariwisata, transportasi, sarana ibadah, sarana perdagangan dan olahraga, rekreasi dan sarana sosial lainnya.Walaupun program pembinaan PHBS ini sudah berjalan sekitar 15 tahun, tetapi keberhasilannya masih jauh dari harapan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Tahun 2007 mengungkap bahwa rumah tanggaa di Indonesia yang mempraktekkan PHBS baru mencapai 38,7%. Padahal Rencana Strategiss (Restra) Kementerian Kesehatan menetapkan target pada tahun 2014 rumah tangga yang mempraktekkan PHBS adalah 70%. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2009 menyajikan data bahwa baru 64,41% sarana yang telah dibina kesehatan lingkungannya, yang meliputi institusi pendidikan (67,52%), tempat kerja (59,15%), tempat ibadah (58,84%), fasilitas kesehatan (77,02%) dan sarana lain (62,26%). Hal ini menunjukkan bahwa pembinaan PHBS di tatanan-tatanan selain rumah tanggaa, yaitu di tatanan institusi pendidikan, tatanan tempat kerja, tatanan tempat umum dan tatanan fasilitas kesehatan, juga belum berjalan sebagaimana mestinya.Di Puskesmas kampus cakupan PHBS tempat tempat umum tahun 2012 belum tercapai , yaitu 80%. yang semestinya adalah 83% .

1.2 TUJUANA. Tujuan UmumTujuan umum penyusunan laporan Upaya peningkatan PHBS tempat-tempat umum periode 2013 dalam rangka untuk melengkapi persyaratan Kepaniteraan Klinik Senior ( KKS ) adalah mendeskripsikan masalah yang menyebabkan tidak tercapainya cakupan PHBS tempat- tempat umum tahun 2013 di Puskesmas Kampus Palembang.

B. Tujuan Khusus1. Memperoleh data yang akurat mengenai PHBS tempat- tempat umum di Puskesmas Kampus.2. Mengumpulkan dan Menganalisa data PHBS tempat- tempat umum di Puskesmas Kampus.3. Mengidentifikasi masalah yang ada.4. Merencanakan upaya pemecahan masalah dalam upaya peningkatan PHBS tempat- tempat umum di Puskesmas Kampus.5. Memberikan informasi mengenai PHBS kepada masyarakat di Puskesmas Kampus6. Melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam upaya peningkatan PHBS tempat- tempat umum di Puskesmas Kampus.

7. 1.2. Rumusan Masalah Bagaiamana upaya peningkatan PHBS tempat- tempat umum di Puskesmas Kampus?

1.2 MANFAAT1. Dalam penulisan laporan ini diharapkan dapat mengetahui PHBS tempat- tempat umum khususnya di Puskesmas Kampus, sehingga pimpinan Puskesmas dapat mengambil kebijakan dalam upaya peningkatan PHBS tempat- tempat umum di Puskesmas Kampus. Serta dapat memberikan informasi pada masyarakat sehingga masyarakat khususnya di Puskesmas Kampus dapat ikut berperan serta dalam upaya peningkatan PHBS tempat- tempat umum. Dengan penulisan laporan ini juga kami ( Koass ) dapat meningkatkan pemahaman kami terhadap PHBS sehingga kami di harapkan dapat menerapkannya dalam masyarakat.