bab i spai mifta

18
PERMASALAHAN PROSES PENDIDIKAN DI INDONESIA MAKALAH Di ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam Disusun oleh : MUHAMMAD MIFTAKHUDIN (1203174) YULAN EKA PRAMUDITA (1203601) NIAR ROSMALIANA (1205709) DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

Upload: muhammad-miftakhudin

Post on 16-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

teuing

TRANSCRIPT

PERMASALAHAN PROSES PENDIDIKAN DI INDONESIA MAKALAHDi ajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Seminar Pendidikan Agama Islam

Disusun oleh :

MUHAMMAD MIFTAKHUDIN(1203174)YULAN EKA PRAMUDITA(1203601)NIAR ROSMALIANA(1205709)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAANFAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUANUNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2015

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangIslam adalah agama yang sempurna dan menyempurnakan. Segala kehidupan kita sudah dibimbing dalam Islam. Semua sendi-sendi kehidupan harus sesuai dengan aturan penciptaannya. Ekonomi, pendidikan, social, politik, budaya dan seterusnya harus sesuai dengan aturan Allah, atau dengan bahasa lain Islamisasi kehidupan. Saat ini hal yang menjadi sentral dari semua unsur kehidupan adalah pendidikan.Pendidikan di Indonesia dianggap sangat penting bagi kaum muslimin, karena dengan proses pendidikan apa yang telah diatur dalam agama bisa disampaikan guna memperbaiki dan meningkatkan perbaikan diri bagi orang yang bertaubat didalamnya.Pendidikan dianggap perlu karena dapat mencegah kebodohan, kehinaan, kelemahan dan perpecahan. Pendidikan Islam sendiri di Indonesia telah diajarkan dari mulai kita kecil. Secara langsung mungkin kita dapat rasakan jika kita sedang belajar mata pelajaran agama Islam dan secara tidak langsung pendidikan Islam bisa didapat dimana saja begitupun pendidikan dibidang yang lainnya.Dewasa ini banyak berbagai sikap umat Islam dalam menerima pembaruan jaman yang kurang sesuai dengan kaidah maupun ajaran Islam, memang suatu Pendidikan Islam perlu di kembangkan lebih luas lagi baik di Sistem Pendidikan Nasional maupun Lembaga Pendidikan yang non formal lainnya.Bertolak dari kenyataan tersebut, kearah manakah idealnya Pendidikan itu dibawa? Di era modernisasi dan globalisasi ini tentu perlu dimunculkan pertanyaan, pendidikan yang bagaimanakah yang bisa adaptif terhadap kemajuan jaman, dan Sistem Pendidikan seperti apa yang bisa di Implementasikan dalam Sistem Pendidikan Nasional. Oleh sebab itu perlu dikaji berkenaan dengan pertanyaan tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam pengimplementasian Pendidikan dimasa depan.

B. Rumusan MasalahDalam penyusunan makalah ini penulis merumuskan beberapa masalah yang akan dibahas yaitu:1. Bagaimana definisi pendidikan secara umum menurut ahli dan Undang-Undang di Indonesia?2. Bagaimana pendidikan menurut islam?3. Bagaimana tujuan pendidikan menurut Undang-Undang dan menurut islam?4. Bagaimana konsep pendidikan dalam Al-Quran?5. 1

6. Bagaimana memecahkan permasalahan pendidikan menurut kajian di ilmu kependidikan dan pandangan islam?C. TujuanTujuan secara umum dalam penulisan makalah ini adalah untuk memberikan koreksi terhadap keadaan proses pendidikan yang ada di sekitar kita apakah sesuai dengan harapan yang diatur oleh Undang-undang dan pandangan islam. Secara khusus juga bertujuan untuk memberikan beberapa pemecahan masalah pendidikan yang bisa relefan untuk kemajuan pendidikan disekitar kita.D. ManfaatManfaat dari penyusunan makalah ini adalah:1. Memberikan pengetahuan kepada penulis mengenai pendidikan.2. Memberikan masukan kepada generasi muda calon tenaga kependidikan untuk berpartisipasi aktif dalam mengembangkan proses pendidikan yang selaras dengan undang-undang dan pandangan islam.3. Memunculkan kesadaran kepada generasi muda untuk mampu berintrospeksi diri tentang pentingnya kependidikan.2

BAB IILANDASAN TEORI1. DEFINISI PENDIDIKANA. Definisi Pendidikan Secara Umum Definisi pendidikan menurut para ahli, diantaranya adalah :a. Menurut Juhn Dewey, pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan terjadi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula terjadi secara sengaja dan dilembagakan untuk untuk menghasilkan kesinambungan social. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok dimana dia hidup.Pendidikan pada dasarnya merupakan suatu upaya pedagogis untuk menstranfer sejumlah nilai yang dianut oleh masyarakat suatu bangsa kepada sejumlah subjek didik melalui proses pembelajaran. Sistem nilai tersebut tertuang dalam sistem pendidikan yang dirumuskan dalam dasar-dasar pandangan hidup bangsa itu. Rumusan pandangan hidup tersebut kemudian dituangkan dalam Undang-Undang Dasar dan perundang-undangan.b. Secara umum tujuan pendidikan nasional adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Kemudian secara terperinci dipertegas lagi dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 20 tahun 2003 Bab II pasal 3 yang menegaskan bahwa : Pendidikan nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

B. Definisi Pendidikan Menurut IslamPendidikan Islam itu sendiri adalah pendidikan yang berdasarkan Islam. Isi ilmu adalah teori. Isi ilmu bumi adalah teori tentang bumi. Maka isi Ilmu pendidikan adalah teori-teori tentang pendidikan, Ilmu pendidikan Islam secara lengkap isi suatu ilmu bukanlah hanya teori.

1. Pendidikan KeimananDan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anaknya diwaktu ia memberikan pelajaran kepadanya:hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, sesengguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kedzaliman yang nyata. (Q.S 31:13)2. Pendidikan AkhlakHadits dari Ibnu Abas Rasulullah bersabda: Akrabilah anak-anakmu dan didiklah akhlak mereka.Rasulullah saw bersabda:Suruhlah anak-anak kamu melakukan shalat ketika mereka telah berumur tujuh tahun dan pukullah mereka kalau meninggalkan ketika mereka berumur sepuluh tahun, dan pisahkan tempat tidur mereka. (HR. Abu Daud)3. Pendidikan intelektual

3

Menurut kamus Psikologi istilah intelektual berasal dari kata intelek yaitu proses kognitif/berpikir, atau kemampuan menilai dan mempertimbangkan. Pendidikan intelektual ini disesuaikan dengan kemampuan berpikir anak. Menurut Piaget seorang Psikolog yang membahas tentang teori perkembangan yang terkenal juga dengan Teori Perkembangan Kognitif.

C. Dasar-dasar Pendidikan Islam Menurut Samsul Nizar membagi dasar pendidikan islam menjadi tiga sumber, yaitu sebagai berikut : a) Al QuranAl Quran adalah kalam Allah swt. Yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw dalam bahasa arab guna menjalankan jalan hidup yang membawa kemaslahatan bagi umat manusia (rahmatan lil alamin), baik di dunia maupun di akhirat. Al Quran sebagai petunjuk (Hudan) ditunjukkan dalam firman-Nya:Yang artinya: Sesungguhnya Al Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih Lurus dan memberi khabar gembira kepada orang-orang Mu'min yang mengerjakan amal saleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar (Al Israa ayat 9). Pelaksanaan pendidikan islam harus senantiasa mengacu pada sumber yang termuat dalam Al Quran. Dengan berpegang pada nilai-nilai tertentu dalam Al Quran, teruatama dalam pelaksanaan pendidikan islam. Umat islam akan mampu mengarahkan dan mengantarkan umat manusia menjadi kreatif dan dinamis serta mampu mencapai esensi nilai-nilai ubudiyah kepada khaliknya. b) SunnahKeberadaan Sunnah Nabi tidak lain adalah sebagai penjelas dan penguat hukum-hukum yang ada didalam Al Quran, sekaligus sebagai pedoman bagi kemaslahatan hidup manusia dalam semua aspeknya. Eksistensinya merupakan sumber inspirasi ilmu pengetahuan yang berisikan keputusan dan penjelasan Nabi dari pesan-pesan illahiyah yang tidak terdapat didalam Al Quran, maupun yang terdapat didalam Al Quran tetapi masih memerlukan penjelasan lebih lanjut secara terperinci. c) IjtihadPentingnya Ijtihad tidak lepas dari kenyataan bahwa pendidikan Islam di satu sisi dituntut agar senantiasa sesuai dengan dinamika zaman dan IPTEK yang berkembang dengan cepat. Sementara disisi lain, dituntut agar tetap mempertahankan kekhasannya sebagai sebuah sistem pendidikan yang berpijak pada nilai-nilai agama. Ini merupakan masalah yang senantiasa menuntut Mujtahid Muslim di bidang pendidikan untuk selalu berijtihad sehingga teori pendidikan islam senantiasa relevan dengan tuntutan zaman dan kemajuan IPTEKD. TUJUAN PENDIDIKAN ISLAMMenurut Muhammad Fadhil al-Jamaly, tujuan pendidikan islam menurut Al Quran meliputi (1) menjelaskan posisi peserta didik sebagai manusia diantara makhluk Allah lainnya dan tanggung jawabnya dalam kehidupan ini, (2) menjelaskan hubungannya sebagai makhluk sosial dan tanggung jawabnya dalam tatanan kehidupan bermasyarakat. (3) menjelaskan hubungan manusia dengan alam dan tugasnya untuk mengetahui hikmah penciptaan dengan cara memakmurkan alam semesta, (4) menjelaskan hubungannya dengan Kholik sebagai pencipta alam semesta.

Konsep Pendidikan dalam Al-Quran dan PengembangannyaAl-Quran merupakan firman Allah yang selanjutnya dijadikan pedoman hidup (way of life) kaum muslim yang tidak ada lagi keraguan di dalamnya. Di dalamnya terkandung ajaran-ajaran pokok (prinsip dasar) menyangkut segala aspek kehidupan manusia yang selanjutnya dapat dikembangkan sesuai dengan nalar masing-masing bangsa dan kapanpun masanya dan hadir secara fungsional memecahkan problem kemanusiaan. Salah satu permasalah yang tidak sepi dari perbincangan umat adalah masalah pendidikan.Dalam al-Quran sendiri telah memberi isyarat bahwa permasalahan pendidikan sangat penting, jika al-Quran dikaji lebih mendalam maka kita akan menemukan beberapa prinsip dasar pendidikan, yang selanjutnya bisa kita jadikan inspirasi untuk dikembangkan dalam rangka membangun pendidikan yang bermutu. Ada beberapa indikasi yang terdapat dalam al-Quran yang berkaitan dengan pendidikan antara lain; Menghormati akal manusia, bimbingan ilmiah, fitrah manusia, penggunaan cerita (kisah) untuk tujuan pendidikan dan memelihara keperluan sosial masyarakat.

Pengertian Konsep Pendidikan dalam Al-quran.Istilah pendidikan bisa ditemukan dalam al-Quran dengan istilahat-Tarbiyah,at-Talim, danat-Tadhib,tetapi lebih banyak kita temukan dengan ungkapan kata rabbi, kata at-Tarbiyah adalah bentuk masdar dari fiil madhi rabba, yang mempunyai pengertian yang sama dengan kata rabb yang berarti nama Allah. Dalam al-Quran tidak ditemukan kata at-Tarbiyah, tetapi ada istilah yang senada dengan itu yaitu; ar-rabb, rabbayani, murabbi, rabbiyun, rabbani. Sebaiknya dalam hadis digunakan istilah rabbani. Semua fonem tersebut mempunyai konotasi makna yang berbeda-beda. Beberapa ahli tafsir berbeda pendapat dalam mengartikan kat-kata diatas. Sebagaimana dikutip dari Ahmad Tafsir bahwa pendidikan merupakan arti dari kata Tarbiyah kata tersebut berasal dari tiga kata yaitu; rabba-yarbu yang bertambah, tumbuh, dan rabbiya- yarbaa berarti menjadi besar, serta rabba-yarubbu yang berarti memperbaiki, menguasai urusan, menuntun, menjaga, memelihara.

5

BAB IIIPEMBAHASANIsi dari bab ini akan membahas beberapa contoh kesalahan penyelenggaraan pendidikan di Indonesia yang akan dikaji dari segi ilmu kependidikan dan pandangan islam dalam penyelsaiannya.A. Kekerasan yang terjadi di IPDN oleh senior kepada juniornya yang tidak bersifat mendidik malah menjadi perpeloncoan.Kasus ini sudah jelas menyalahi aturan main dari cara dan proses mendidik. Dimana proses pendidikan tidak harus dilakukan dengan kekerasan apapun alasannya. Pendidikan sendiri memiliki arti sebagai suatu proses mempersiapkan masa depan anak didik dalam mencapai tujuan hidup secara efektif dan efisien.Suatu proses mendidik pasti memiliki tujuan tertentu, jika dilihat dari kasusnya diatas bahwa dapat dimungkinkan peserta didik mendapatkan pendidikan fisik yang dimana memiliki tujuan yang sebenarnya baik. Dilihat dari institusi IPDN yang peserta didiknya disiapkan untuk diterjunkan langsung ke masyarakat maka pesndidikan fisik perlu diadakan guna membuat para peserta didik memiliki kondisi fisik yang kuat.Menurut Syekh Musthafa Al-Ghulayani memaknai pendidikan adalah menanamkan akhlak mulia dalam jiwa murid serta menyiraminya dengan petunjuk dan nasehat, sehingga menjadi kecenderungan jiwa yang membuahkan keutamaan kebaikan serta cinta belajar yang berguna bagi tanah air. Jadi setiap didikan haruslah didasari dengan petunjuk dan nasehat yang baik sehingga berbuah hasil didikan yang baik pula. Mungkin saja didikan keras yang dilakukan senior di IPDN memiliki tujuan yang baik seperti menguatkan mental, namun dari kasus-kasus yang kebanyakan melatar belakangi perpeloncoan di IPDN itu karena dendam pribadi, gila hormat maupun gila hormat.Tidak bias dipungkiri bahwa didikan yang keras membuat mental sebagian orang menjadi kuat dan merasa dirinya paling tinggi dan tidak suka jika diremehkan oleh orang lain apalagi juniornya. Hal ini biasanya disebut dengan gila hormat. Maka ketika ada juniornya yang dianggap tidak sopan maka dibalaslah dengan tindakan main fisik yang bahkan menjadi tindak perpeloncoan. Hal ini akan terus terjadi berputar saat junior itu telah menjadi senior maka kemungkinan besar dia akan melakukan hal yang sama kepada juniornya kelak jika ia merasa juniornya bersifat tidak sopan, dan hal itu akan terus berulang setiap generasinya.Dalam islam kita telah diajarkan untuk saling menghormati kepada sesame manusia, sesama cipataan Allah SWT. Dalam bersosialisasi juga diajarkan bahwa yang tua harus menyayangi dan mengayomi yang muda dan yang muda harus menghormati yang tua, hubungan timbale balik yang baik pasti akan berbuah pada kedamaian dan keselarasan dalam hubungan social setiap manusia.

6

B. Terdapat 1,3 juta anak di Indonesia putus sekolah.Pepatah mengatakan tuntutkan ilmu sampai ke negeri cina yang dapat diartikan bahwa menuntut ilmulah setingginya dan seluas-luasnya. Pendidikan sebagai suatu proses untuk mencari ilmu baik formal maupun informal sangat dibutuhkan untuk setiap manusia. Bahkan setiap manusia akan terus belajar hingga akhir hayatnya.Dalam kasus ini disrbutkan bahwan ditahun 2013 terdapat 1,3 juta anak yang putus sekolah karena berbagai faktor. Ini sangat disayangkan karena pendidikan adalah unsure tepenting dari sebuah negara. Karena dari pendidikan, lahir para sumber daya manusia yang handal. Oleh karena itu jika pendidikan di dalam suatu negara tidak dikelola dengan baik bahkan diabaikan, maka sudah dapat dipastikan anak bangsa yang lahir sebagai penerus untuk membangun negara akan menjadi seorang yang tak berdaya tergerus oleh jaman, dan akan berdampak pada kelangsungan hidup suatu negara. Hampir semua orang mengerti dan mengetahui kepentingan dan keperluan mencari ilmu sekalipun hanya secara glambayaran tidak secara mendetail, terutama umat islam yang diwajibkan dalam agamnya untuk menuntut ilmu tiada terbatas, selama ilmu itu membawa kemaslahatan dalam hidupnya. Wahyu pertama dari Al Qur'an turun dengan perintah- Nya : yang artinya : Bacalah !! Dalamsuatu riwayat, perintah membaca itu diulangi sampai beberapa kali, hingga Nabi sendiri terasa badannya letih. Mengingat Nabi bersifat Fathanah ( cerdas dan sekali perintah beliau telah dapat menjawab dan membacanya ) namun, tidak lain hanya untuk mendidik dan merupakan tekanan kuat kepada umatnya untuk mencari ilmu, sesuai dengan perintah beliau didalam haditsnya : "Carilah ilmu dari asuhan sang Ibu (tidak terbatas waktunya), hingga masuk liang kubur ". Islam mewajibkan mencari ilmu bukan hanya ilmu bukan hanya ilmu pengetahuan apa saja yang membawa kemaslahatan dan berguna bagi manusia dalam hidup dan kehidupannya di dunia, selama tidak bertentangan dan merusak aqidah Islamiyah, Rasulullah bersabda : "Carilah ilmu pengetahuan sekalipun adanya di negeri Cina, bahwasanya mencari ilmu itu wajib bagi semua pemeluk Islam "Maka dari itu selama kita masih diberi waktu untuk menuntu ilmu yang baik dan berguna maka janganlah kita sia-sia kan. Insyaallah Allah selalu memberi jalan yang terbaik untuk hamba-Nya sehingga hamba-Nya bias mencari ilmu baik formal maupun informal. Dan dengan adanya program-program pemerintah untuk menekan angka putus sekolah untuk anak kurang mampu bias dimanfaatkan sebaik-baiknya.

C. Banyak sekolah-sekolah yang kekurangan tenaga pendidikGuru merupakan profesi tertua didunia seumur dengan keberadaan manusia. Bukankah ibu dan keluarga merupakan guru alamiah yang kali pertama? Tidak mengherankan apabila didalam masyarakat, profesi guru dianggap dapat dilakukan oleh semua orang. Sehingga sekarang ini, pertanyaan yang masih muncul berkaitan dengan profesi guru yaitu Apakah pekerjaan guru itu suatu profesi? Pertanyaan ini muncul karena disatu sisi guru adalah pendidik, sehingga banyak yang beranggapan setiap orang dapat dan berhak mendidik. Disisi lain ada sebagian orang yang menjadi guru tanpa melalui jalur pendidikan guru tetapi dapat melaksanakan tugasnya sama atau lebih baik dari pada mereka yang berlatar belakang guru.Apabila melihat kehidupan masyarakat yang semakin terdiferensial dan ketika semua orang mempunyai banyak pilihan sebagai ladang kehidupanya maka citra profesi guru kian merosot didalam kehidupan . Apalagi masyarakat makin makin terarah kepada kehidupan materialistis. Sehingga suatu profesi dinilai sesuai nilai materinya. Oleh sebab itu tidak heran bila profesi guru termarjinalkan dan menjadi pilihan terakhir.Fenomena tersingkirnya profesi guru dalam kehidupan masyarakat merupakan suatu gejala global. Bukan saja di negara-negara maju citra profesi guru semakin menurun namun juga terjadi di negara miskin dan berkembang. Demikian pendapat para pakar seperti Altbach. Namun demikian, masyarakat mana yang tidak membutuhkan profesi guru. Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat tanpa profesi guru tidak mungkin tercipta suatu generasi unggul, kreatif dan cerdas. Ironi yang terjadi, begitu besarnya jasa guru dalam membangun masyarakat bangsa namun penghargaan yang diberikan rendah. Sehingga tidak mengherankan bila para pakar berpendapat bahwa profesi guru merupakan Most thankless profession in the world . Hal ini dijelaskan oleh Allah maupun Rasul-Nya. Firman Allah Swt:Artinya: "Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan". (QS. Al-Mujadalah 11)Dalam beberapa hadits disebutkan "jadilah engkau sebagai guru, atau pelajar, atau pendengar, atau pencinta, dan janganlah kamu menjadi orang yang kelima, sehingga kamu menjadi rusak". Dalam hadis Nabi yang lain: "Tinta para ulama lebih tinggi nilainya daripada darah para shuhada". (H.R Abu Daud dan Turmizi).

8

BAB IVKESIMPULAN DAN REKOMENDASIA. KESIMPULANPendidikan di Indonesia dianggap sangat penting bagi kaum muslimin, karena dengan proses pendidikan apa yang telah diatur dalam agama bisa disampaikan guna memperbaiki dan meningkatkan perbaikan diri bagi orang yang bertaubat didalamnya.Berbagai permasalahan dalam pendidikan tidak bisa diselesaikan dengan satu aspek bidang ilmu saja. Keberadaan umat mulim harus menggunakan aturan dan kaidah islam dalam mengkaji kemajuan pendidikan.B. REKOMENDASIUmat muslim didunia harus tetap berperan aktif dalam meningkatkan kemajuan dibidang pendidikan. Kita sebagai calon guru yang akan berkecipung di dunia pendidikan harus benar-benar serius menangani masalah kependidikan di Indonesia. Semakin baik pendidikan maka generasi muda selanjutnya akan semakin baik juga dalam menghadapi era globalisasi.

10

DAFTAR PUSTAKA

Abuddin Nata, M.A., Filsafat Pendidikan Islam, Cet. I, Logos Wacana Ilmu, Jakarta, 1997Ahmad Tafsir., Ilmu Pendidikan Dalam Perspektif Islam., PT. Remaja Rosdakarya., Bandung, 2001Ali Saifullah H.A., Drs., Antara Filsafat dan Pendidikan, Usaha Nasional, Surabaya, 1983.al-Abrasy M. Athiyah. 1968. At-Tarbiyah al-Islamiyah (terj; Bustami A.Goni, dan Djohar Bakry) Bulan Bintang. Jakarta.H. A. Yunus, Drs., S.H., MBA. Filsafat Pendidikan, CV. Citra Sarana Grafika. Bandung. 1999Nur Uhbiyati., Ilmu Pendidikan Islam., CV. Pustaka Setia., Bandung, 1998Tilaar, Prof. Dr., 2004, Manajemen Pendidikan Nasional, PT. Remaja Rosdakarya., BandungZuhairini. Dra, dkk., Filsafat Pendidikan Islam, Cet.II, Bumi Aksara, Jakarta, 1995.