power point spai

Upload: purwantama18

Post on 09-Oct-2015

44 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tentang wanita karir dari sudut pandang islam

TRANSCRIPT

PowerPoint Presentation

Wanita Karir dari Sudut Pandang IslamAprianti Andini PutriCriesta OktarinaDinda Febby PIbnu PurwantamaLatar BelakangSebelum munculnya Islam, kelahiran bayi perempuan tidak disukai karena dianggap sebagai kemalangan besar. Pembunuhan bayi perempuan merajalela dalam masyarakat Arab Jahiliyah.

Sejalan dengan perkembangan zaman, kaum wanita dewasa ini, khususnya mereka yang tinggal di kota-kota besar cenderung untuk berperan ganda bahkan multi fungsional karena mereka telah mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk mengembangkan diri .

Pertanyaan untuk Responden1. Apa yang diketahui mengenai hukum wanita karir dalam islam?2. Apa alasan yang mendorong untuk menjadi wanita karir?3. Apa saja yang diperhatikan ketika ibu bekerja diluar rumah?4. Bagaimana ibu membagi antara rumah tangga dan pekerjaan?5. Bagaimana pendapat anda mengenai wanita karier?6. Pekerjaan seperti apa yang cocok (jika ingin berkarir) diluar rumah?7. Apa yang mendorong untuk berkarir? Diri sendiri atau oranglain?8. Bagaimana pengalaman sebagai wanita karir?9. Kendala apa yang terjadi ketika menjadi wanita karir?10. Apa dampak positif dan negative menjadi wanita karir?11. Apa tanggapan keluarga mengenai pekerjaan ibu?

Narasumber

Ibu Sri Marhanah S.S.

Ibu Rini Andari S.Pd, MM.DR. H. Endis Firdaus, M.Ag

Hasil Penelitian

Ibu Sri Marhanah S.S.

Menurutnya ia kurang mengetahui hukum bekerja bagi seorang wanita muslim namun setahunya seorang wanita diperbolehkan untuk bekerja asalkan atas ijin dari suaminya alasannya berkarir adalah karena untuk membentu perekonomian keluarga,

Dampak positif yang muncul ketika bekerja adalah mendapatkan lingkungan dan pengalaman yang baik dalam hidup, dapat mengamalkan ilmu yang dimiliki (melalui kegiatan belajar mengajar), dan melatih untuk hidup mandiri. Sedangkan dampak negatif yang dirasakan diantaranya waktu bersama keluarga terbatas, dan anak kurang terperhatikan. Beliau tidak memiliki niat untuk memperoleh pekerjaan lain selain dosen karena tidak ingin waktunya semakin tersita untuk keluarganya.

Hasil PenelitianMenurut beliau, peran wanita karir dalam sebuah negara adalah untuk mengurangi setengah dari populasi pengangguran. Wanita memiliki peran ganda, yakni sebagai seorang ibu yang mengurus rumah tangga dan sebagai wanita karir.Seorang wanita diizinkan untuk berkarir dengan tujuan membantu keluarganya karena tidak ada ayat yang menyatakan bahwa wanita tidak boleh bekerja diluar rumah, karena peran pria dan wanita bukan untuk saling mendominasi tetapi untuk saling melengkap.

DR. H. Endis Firdaus, M.Ag

Hasil PenelitianMenurut pandangan beliau, bekerja bagi seorang perempuan muslim adalah diperbolehkan, asalkan dengan seizin keluarga dan tanpa mengabaikan tugas sebagai seorang ibu dan istri bagi keluarganya, Tujuan beliau berkarir adalah sebagai latihan untu menjadi pribadi yang mandiri seperti mempunyai kekuatan finansial agar dapat membantu keuangan keluarga dan membalas kebaikan kedua orangtua, agar dapat bermanfaat bagi orang lain melalui kegiatan belajar mengajar.Dampak positif yang dapat dirasakan ketika menjadi wanita karir adalah adanya pengalaman berharga ketika bekerja. Dampak negatif yang dirasak diantaranya harus ekstra dalam mengatur waktu antara pekerjaan dan keluarga,

Ibu Rini Andari S.Pd, MM.Kajian Teori

Kewajiban GadisGadis itu mempunyai kewajiban kewajiban yang mesti ia tunaikan. Kewajiban itu banyak, tetapi kalau diambil yang penting pentingnya, dapatlah dibagi kepada empat bagian:-Kewajiban terhadap dirinya-Kewajiban terhadap Agamanya-Kewajiban di rumah tangganya-Kewajiban di luar rumahnyaTiap tiap satu kewajiban itu, tidak sama caranya mengerjakan dengan kewajiban yang lainnya, seperti kewajibannya di rumah tangga tidal sama dengan kewajibannya di luar rumah, begitu juga kewajibannya terhadap dirinya tidak sama dengan kewajibannya terhadap Agamanya.

Pengertian Wanita Karir

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdikbud. 1988), karir berasal dari kata karier (Belanda) yang berarti pertama, perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan dan jabatan. Kedua, pekerjaan yang memberikan harapan untuk maju. Selain itu kata karir selalu dihubungkan dengan tingkat atau jenis pekerjaan seseorang. Wanita karir berarti wanita yang berkecimpung dalam kegiatan profesi (usaha atau perusahaan).

Ciri Wanita Karir1. Wanita yang aktif melakukan kegiatan kegiatan untuk mencapai suatu kemajuan2. Kegiatan kegiatan yang dilakukan itu merupakan kegiatan kegiatan profesional sesuai dengan bidang yang ditekuninnya, baik dibidang politik, ekonomi, pemerintahan, ilmu pengetahuan, ketentaraam, sosial, budaya pendidikan, maupun dibidang bidang lainnya3. Bidang pekerjaan yang ditekuni oleh wanita karir adalah pekerjaan yang sesuai dengan keahlian dan dapat mendatangkan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan atau jabatan.

Syarat Menjadi Wanita Karir1. Memiliki kesiapan mental:2.Memiliki kemampuan untuk selalu meningkatkan prestasi kerja demikelangsungan karir di masa depan3.Kesiapan sosial:4. Kesiapan jasmani, seperti kesehatan jasmani serta stamina yang memadai untuk menekuni bidang pekerjaan tertentu5. Menggunakan peluang dan kesempatan dengan baik6. Mempunyai pendamping yang mendukung dengan gagasan baru

Dampak Positif Menjadi Wanita KarirDengan berkarir, wanita dapat membantu meringankan beban keluarga yang tadinya hanya dipikul oleh suami Dengan berkarir, wanita dapat memberi pengertian dan penjelasan kepada keluarganya bahkan menjadi ibunya sebagai panutan dan suri teladan bagi masa depannya

Dalam memajukan dan mensejahterakan masyarakat dan bangsa diperlukan partisipasi serta keikut sertaan kaum wanita, karena dengan segala potensinya wanita mampu dalam hal ini, bahkan ada diantara pekerjaan yang tidak bisa dilaksanakan oleh pria dapat berhasil ditangani ole wanita, baik karena keahliannya maupun karena bakatnyaDengan berkarir, wanita dalam mendidik anak analnya pada umumnya lebih bijaksana, demokratis dan tidak otoriter, sebab dengan karirnya itu ia bisa memiliki pola pikir yang moderatDengan berkarir, wanita yang menghadapi kemelut dalam rumah tangganya atau sedang mendapat gengguan jiwa, akan terhibur dan jiwanya akan menjadi sehatDampak Negatif Menjadi Wanita KarirTerhadap anak. Wanita yang hanya mengutamakan karirnya akan berpengaruh pada pembinaan dan pendidikan anak anak maka tidak anah jika banyak terjadi hal hal yang tidak diharapkan. Hal ini harus diakui sekalipun tidak bersifat menyeluruh bagi setiap individu yang berkarirTerhadap suami. Di balik kebangga suami yang mempunyai isteri wanita karir yang maju, aktif dan kreatif, pandai dan dibutuhkan masyarakat tidak mustahil menemui persoalan persoalam dengan isterinyaTerhadap rumah tangga. Kadang kadang rumah tangga berantakan disebabkan oleh kesibukan ibu rumah tangga sebagai wanita karir yang waktunya banyak tersita oleh pekerjaan di luar rumahTerhadap kaum laki laki. Laki laki banyak yang mengganggur akibat adanya wanita karir, kaum laki laki tidak memperoleh kesempatan untuk bekerja, karena jatahnya telah direnggut atau dirampas kaum wanitaDampak Negatif Menjadi Wanita Karir5. Terhadap masyarakat. Wanita karir yang kurang memperdulikan segi segi normative dalam pergaulan dengan lain jenis dalam lengkungan pekerjaan atau dalam kehidupan sehari hari akan menimbulkan dampak negatif terhadao kehidupan suatu masyarakat6. Wanita lajang yang menciptakan karirnya kadang bisa menimbulkan budaya nyeleneh nyaris meninggalkan kodratnya sebagai kaum hawa, yang pada akhirnya mencuat budaya lesbian atau kumpul kebo

Kedudukan Wanita Karir Dalam IslamWanita dan pria diciptakan oleh Allah SWT, sebagaimana diciptakannya Hawa dan Adam AS, untuk saling tolong menolong dalam menempuh bahtera kehidupan sebagai khalifah di bumi, menguasai segala yang patut dan menyingkirkan segala yang tidak sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Keduanya saling mencari dan melengkapi sesuai dengan ketentuan dan aturan Allah SWT.Dengan bekerja wanita dapat beramal, bersedekah baik kepada keluarganya ataupun bahkan kepada suami dengan memenuhi belanja hidup keluarganya sebagai Siti Khadijah isteri Nabi Muhammad SAW, beliau membantu Nabi dalam dakwah, membelanjakan hartanya untuk kepentingan umat Islam sampai habis tidak tersisa.Selain itu, wanita merupakan separuh dari masyarakat dan Islam tidak pernah menggambarkan akan mengembalikan setengah dari anggota masyarakat serta menetapkannya beku dan lumpuh lantas dirampas kehidupannya.

4 hal dalam kaitan wanita kerja, Syekh Muhammad Al GhazaliWanita dan pria diciptakan oleh Allah SWT, sebagaimana diciptakannya Hawa dan Adam AS, untuk saling tolong menolong dalam menempuh bahtera kehidupan sebagai khalifah di bumi, menguasai segala yang patut dan menyingkirkan segala yang tidak sesuai dengan ketentuan Allah SWT. Keduanya saling mencari dan melengkapi sesuai dengan ketentuan dan aturan Allah SWT.Dengan bekerja wanita dapat beramal, bersedekah baik kepada keluarganya ataupun bahkan kepada suami dengan memenuhi belanja hidup keluarganya sebagai Siti Khadijah isteri Nabi Muhammad SAW, beliau membantu Nabi dalam dakwah, membelanjakan hartanya untuk kepentingan umat Islam sampai habis tidak tersisa.Selain itu, wanita merupakan separuh dari masyarakat dan Islam tidak pernah menggambarkan akan mengembalikan setengah dari anggota masyarakat serta menetapkannya beku dan lumpuh lantas dirampas kehidupannya.

4 hal dalam kaitan wanita kerja, Syekh Muhammad Al GhazaliWanita tersebut memiliki kemampuan luar biasa yang jarang dimiliki oleh wanita dan pria

2. Pekerjaan yang dilakukannya hendaklah yang layak bagi wanita, seperti pendidikan dan bidan. Bahkan Muhammad AlGhazali mengutip pakar hukum Islam, Kamaluddin Ibnu AlHumam, suami tidak boleh melarang isterinya untuk melakukan pekerjaan yang sifatnya fardhu kifayah yang khususnya berkaitan dengan wanita, seperti menjadi bidan, namun tentu saja ketika keluar kerja, wanita harus tampil dengan sikap dan pakaian terhormat.

3.Wanita bekerja untuk membantu suaminya dalam pekerjaanya. Terlihat di pedesaan dimana isteri membantu suami dalam usaha pertanian dan semacamnya

4. Bahwa wanita perlu bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, jika tidak ada yang menjamin kebutuhannya, atau kalaupun ada, namun tidak mencukupi4 hal dalam kaitan wanita kerja, Syekh Muhammad Al GhazaliWanita tersebut memiliki kemampuan luar biasa yang jarang dimiliki oleh wanita dan pria

2. Pekerjaan yang dilakukannya hendaklah yang layak bagi wanita, seperti pendidikan dan bidan. Bahkan Muhammad AlGhazali mengutip pakar hukum Islam, Kamaluddin Ibnu AlHumam, suami tidak boleh melarang isterinya untuk melakukan pekerjaan yang sifatnya fardhu kifayah yang khususnya berkaitan dengan wanita, seperti menjadi bidan, namun tentu saja ketika keluar kerja, wanita harus tampil dengan sikap dan pakaian terhormat.

3.Wanita bekerja untuk membantu suaminya dalam pekerjaanya. Terlihat di pedesaan dimana isteri membantu suami dalam usaha pertanian dan semacamnya

4. Bahwa wanita perlu bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya, jika tidak ada yang menjamin kebutuhannya, atau kalaupun ada, namun tidak mencukupiKajian AyatAl-Quran dan Hadist tentang posisi perempuanAl-Quran menegaskan bahwa antara laki-laki dengan perempuan terdapat kesetaraan. Tidak ada perbedaan antara keduanya dalam perbuatan. Siapa saja melakukan amal (perbuatan) akan mendapat ganjaran yang setimpal dengan apa yang mereka perbuat. Inilah yang ditegaskan oleh Allah SWT dalam al-Quran surat Al-Ahzab (33) ayat 35: Sesungguhnya laki-laki dan perempuan yang muslim, laki-laki dan perempuan yang mukmin, laki-laki dan perempuan yang tetap dalam ketaatannya, laki-laki dan perempuan yang benar, laki-laki dan perempuan yang sabar, laki-laki dan perempuan yang khusyuk, laki-laki dan perempuan yang bersedekah, laki-laki dan perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya, laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.Kajian AyatSuasana kebersamaan dalam membangun dan menciptakan rumah tangga yang sakinah, mawaddah wa rahmah tidak menjadi tanggung jawab kaum laki-laki saja. Keduanya mempunyai peran dan fungsi yang sama dan setara. Bahkan al-Quran menegaskan bahwa keduanya harus terjalin kerja sama dan saling bantu membantu. Firman Allah dalam surat At-Taubah (9) ayat 71: Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang maruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.Kajian AyatHadis juga menjelaskan bahwa terdapat kondisi dimana seorang wanita juga harus mempunyai aktivitas di luar rumah. Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah, ia berkata: Bibiku ditolak suaminya. Ia bermaksud menanam kormanya di waktu iddah, maka ia dilarang oleh seorang laki-laki keluar dari rumah. Ia datang kepada Nabi Muhammad. Beliau bersabda: Betul, petiklah kormamu sebab barangkali kamu dapat bersedekah dengannya atau berbuat kebaikan .

Diriwayatkan oleh Al Rabi binti Muaawwidz, ia berkata: Kami ikut berperang bersama Rasulullah SAW. Kami menyediakan minuman bagi para prajurit yang terbunuh dan yang terluka ke Madinah. Juga hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Ummu Athiyyah Al-Anshory berkata: Saya ikut berperang bersama Rasulullah sebanyak tujuh kali, saya berada di belakang mereka, mengobati yang terluka dan merawat yang sakit.Kajian AyatHadis juga menjelaskan bahwa terdapat kondisi dimana seorang wanita juga harus mempunyai aktivitas di luar rumah. Hadits Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Jabir bin Abdillah, ia berkata: Bibiku ditolak suaminya. Ia bermaksud menanam kormanya di waktu iddah, maka ia dilarang oleh seorang laki-laki keluar dari rumah. Ia datang kepada Nabi Muhammad. Beliau bersabda: Betul, petiklah kormamu sebab barangkali kamu dapat bersedekah dengannya atau berbuat kebaikan .

Diriwayatkan oleh Al Rabi binti Muaawwidz, ia berkata: Kami ikut berperang bersama Rasulullah SAW. Kami menyediakan minuman bagi para prajurit yang terbunuh dan yang terluka ke Madinah. Juga hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Ummu Athiyyah Al-Anshory berkata: Saya ikut berperang bersama Rasulullah sebanyak tujuh kali, saya berada di belakang mereka, mengobati yang terluka dan merawat yang sakit.Kajian AyatSetelah mencermati berbagai motif berkarier bagi wanita maka penelusuran selanjutnya diarahkan pada pandangan Islam terhadap karier wanita. Sebagaimana telah diuraikan terdahulu, bahwa wanita mempunyai hak, kewajiban yang sama dengan pria, wanita juga mempunyai peluang berkarier sebagaimana pria. Cukup banyak ayat Al-Quran maupun hadis Nabi yang memberikan pemahaman esensial: bahwa Islam mendorong wanita maupun pria untuk berkarier. Dalam surat an-Nisa : 32, Allah SWT berfirman : Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.